bab 4 hasil dan analisis eksperimen-non linier

Upload: la-ode-sabaruddin

Post on 05-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    1/15

    17

    BAB IV HASIL DAN ANALISIS EKSPERIMEN

    4. 1 Input DataData yang digunakan dalam eksperimen ini adalah data produksi

    eksperimental sesuai dengan tugas yang diberikan di kelas. Data

    tersebut berupa matriks LKy yang berukuran 30X3. Kolom pertama dan

    kedua masing masing menunjukkan input yang digunakan dalam

    proses produksi yaitu tenaga kerja (L) dan kapital (K). Sedangkan

    kolom ketiga menunjukkan output (y). Selengkapnya disajikan pada

    matriks berikut

    5.4293 6.6871 8.1879

    5.5530 5.5175 7.4104

    6.7105 6.6477 8.9496

    6.6425 6.2364 8.3695

    6.2046 6.6307 8.5519

    6.1883 6.0521 8.3299

    6.5191 6.1137 8.4877

    6.6174 6.7056 9.1260

    6.5889 6.7393 8.7961

    6.5439 6.8648 8.79416.1269 4.4308 6.8657

    6.8886 3.0445 5.7132

    6.6931 5.6870 8.1641

    6.0615 5.6240 7.9482

    LKy = 5.4424 6.3026 8.1264

    6.4983 4.8598 7.2432

    6.4473 2.8332 5.2521

    4.0775 6.8090 7.7220

    6.6983 5.4072 8.0002

    6.6307 4.9767 7.3157

    3.9120 5.0814 5.9833

    6.7130 1.7918 4.4132

    6.1800 6.7286 8.7229

    6.5250 6.2558 8.6233

    4.7536 6.8352 7.8589

    6.0868 6.2046 8.0981

    6.1225 5.2204 7.5533

    5.8348 4.5218 6.8249

    5.8805 6.1841 8.2967

    5.0876 6.8395 8.1922

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    2/15

    18

    Data eksperimen tersebut diuji dalam fungsi produksi Cobb-

    Douglass dan fungsi produksi Constant Elasticity of Subtitution (CES).

    Bentuk fungsi produksi Cobb Douglas yang digunakan adalah

    Sedangkan bentuk fungsi produksi CES adalah

    Berdasarkan data sampel dan fungsi produksi tersebut selanjutnya

    dilakukan penaksiran parameter dengan menggunakan metoda least

    square estimation (LSE) dan maximum likelihood estimation (MLE)

    melalui proses iterasi. Bentuk umum iterasinya adalah

    Dengan untuk LSE adalah

    dan untuk MLE adalah

    Jenis iterasi yang digunakan dalam least squareestimation(LSE)

    adalah Gauss-Newton dan Marquant-Levenberg. Perhitungan dilakukan

    untuk mendapatkan taksiran nilai parameter dan S (fungsi objektif

    yang diminimumkan, yaitu S = (y fy-f)) serta f (fungsi terhadap X

    dan , yang bentuk fungsinya sesuai dengan model fungsi produksiCobb-Douglas atau fungsi produksi CES).

    Dari hasil perhitungan masing-masing iterasi akan diperoleh

    konvergensi untuk nilai-nilai parameter dengan menentukan

    dan

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    3/15

    19

    Jenis iterasi yang digunakan dalam maximum likelihood

    estimation (MLE) adalah Berndt-Hall-Hall-Hausman (BHHH) dan

    Quadratic Hill Climbing. Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan

    taksiran nilai parameter dan L fungsi objektif yang dimaksimumkan,

    yaitu L = log (likelihood function serta f fungsi terhadap X dan ,

    yang bentuk fungsinya sesuai dengan model fungsi produksi Cobb-

    Douglas atau fungsi produksi CES).

    Dari hasil perhitungan masing-masing iterasi akan diperoleh

    konvergensi untuk nilai-nilai parameter dengan menentukan

    dan

    Selanjutnya berdasarkan hasil konvergensi tersebut, dilakukan

    perhitungan nilai AIC dan SC untuk masing-masing fungsi produksi,

    yaitu

    log l og log

    Fungsi produksi yang memberikan nilai AIC dan atau SC yang paling

    kecil akan dipilih sebagai model fungsi yang paling cocok untuk data

    sampel.

    4. 2 Hasil dan Analisis Eksperimen4.2.1Fungsi Produksi Cobb Douglas

    a. Non Liniear Least Square (NLS)-Fungsi Produksi Cobb DouglasNLS Gauss-Newton Iterations-Fungsi Produksi Cobb Douglas

    Proses estimasi dilakukan dengan menentukan nilai awal

    parameter (initial values) yaitu , , dan , serta

    panjang langkah ( sama dengan 1. Selanjutnya, dilakukan perubahan

    nilai awal parameter menjadi (0.8, 0.75, 0.5, 0.35, 0.3, 0.2663144).

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    4/15

    20

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 1, hasil perhitungan iterasi

    Gauss-Newton fungsi produksi Cobb Douglas yang diperoleh adalah

    sebagai berikut

    Tabel 4.1Hasil Iterasi NLS Gauss-Newtonuntuk Fungsi Produksi Cobb DouglasInitial Value

    Optimal Value

    Iterations AIC SC

    1 1 1 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 9 33.8285 38.0321

    0.8 0.8 0.8 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 7 33.8285 38.0321

    0.75 0.75 0.75 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 7 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 8 33.8285 38.0321

    0.35 0.35 0.35 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 10 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 13 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 1 0.000 -0.0459 -0.0596 1.8301 27 41.9488 46.1524

    Sumber: lampiran 1

    Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dengan nilai

    parameter (1, 0.8, 0.75, 0.5, 0.35, 0.3), iterasi Gauss-Newton

    menghasilkan nilai optimum yang sama. Nilai optimum mengalami

    perubahan ketika initial value diubah menjadi (0.2663144). Secara

    teoritis, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai optimum yang diperoleh

    belum dijamin menghasilkan global minimum (Judge, 1988). Sekalipun

    demikian, jika kita mengamati set parameter yang dihasilkan oleh initial

    value (0.2663144), terdapat nilai parameter yang bernilai nol, yaitu

    . Set parameter ini tidak dikehendaki karena jika dimasukkan dalam

    perhitungan total output akan menghasilkan nilai nol. Dengan demikiandapat diklaim bahwa fungsi produksi Cobb-Doglas yang optimum

    berdasarkan iterasi Gauss Newton adalah

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    5/15

    21

    NLS Marquardt-Levenberg Iterations - Fungsi Produksi Cobb DouglasDalam proses estimasi dengan iterasi Marquardt-Levenberg,

    selain dapat dilakukan perubahan initial values juga memungkinkan

    untuk mengubah panjang langkah secara bebas.

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 2, hasil perhitungan iterasi

    Marquardt-Levenberg yang diperoleh adalah sebagai berikut

    Tabel 4.2Hasil Iterasi NLS Marquardt-Levenberguntuk Fungsi Produksi Cobb DouglasInitial Value

    Optimal Value

    Iterations AIC SC

    1 1 1 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 86 33.8285 38.0321

    0.75 0.75 0.75 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 84 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 85 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 88 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 88 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 32 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 32 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 31 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 19 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 22 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.5443 21 33.8285 38.0321

    Sumber: lampiran 2

    Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, perubahan initial value parameter dengan panjang langkah

    yang sama menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam jumlah

    iterasi.

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama menyebabkan perubahan yang relatif besar dalam jumlah iterasi.

    Dengan kata lain semakin besar nilai panjang langkah, semakin sedikit

    jumlah iterasinya.

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    6/15

    22

    Ketiga, iterasi Marquardt-Levenberg menghasilkan nilai estimasi yang

    lebih baik dibandingkan dengan iterasi Gauss-Newton. Hal ini dapat

    dilihat dari nilai set parameter yang dihasilkan oleh kedua jenis iterasi

    tersebut pada initial value (0.2663144).

    Keempat, iterasi Marquardt-Levenberg menghasilkan nilai optimum

    yang sama dengan iterasi Gauss-Newton, sehingga fungsi produksi Cobb

    Douglas yang dibentuk adalah

    b. Nonlinear Maximum Likelihood-Fungsi Produksi Cobb DouglasBernd-Hall-Hall-Hausman (BHHH)-Fungsi Produksi CD

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 3, hasil perhitungan

    iterasi BHHH yang diperoleh adalah sebagai berikut

    Tabel 4.3Hasil Iterasi Bernd-Hall-Hall-Hausman (BHHH)untuk Fungsi Produksi Cobb Douglas

    Initial Value

    Optimal Value Iterations AIC SC

    1 1 1 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 968 33.8285 38.0321

    0.75 0.75 0.75 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 925 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 915 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 915 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 915 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 918 33.8285 38.0321

    Sumber: lampiran 3

    Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, perubahan initial value parameter dengan panjang langkah

    yang sama menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam iterasi.

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama tidak menyebabkan perubahan dalam jumlah iterasi. Hal ini

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    7/15

    23

    konsisten dengan teori bahwa dalam iterasi BHHH tidak perlu

    mengubah panjang langkah.

    Ketiga, iterasi BHHH menghasilkan nilai optimum yang sama dengan

    iterasi Gauss-Newton dan iterasi Marquardt-Levenberg. Hal ini

    konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa penaksiran parameter

    dengan metode least square sama dengan hasil yang diperoleh dari

    maximum likelihood. Dengan demikian fungsi produksi Cobb Douglas

    yang dibentuk adalah sama seperti pada iterasi Gauss-Newton dan

    iterasi Marquardt-Levenberg yaitu

    Quadratic Hill-Climbing-Fungsi Produksi Cobb Douglas

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 4, hasil perhitungan

    iterasi Quadratic Hill-Climbing yang diperoleh adalah sebagai berikut

    Tabel 4.4Hasil Iterasi Quadratic Hill Climbinguntuk Fungsi Produksi Cobb Douglas

    Initial Value

    Optimal Value Iterations AIC SC

    1 1 1 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 1096 33.8285 38.0321

    0.75 0.75 0.75 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 1033 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 1069 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 1083 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 1 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 1086 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 375 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 379 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 3 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 381 33.8285 38.0321

    0.5 0.5 0.5 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 228 33.8285 38.0321

    0.3 0.3 0.3 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 231 33.8285 38.0321

    0.2663144 0.2663144 0.2663144 5 1.4781 0.3741 0.5725 0.0181 -13.9143 231 33.8285 38.0321

    Sumber: lampiran 4

    Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh beberapa hal berikut:

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    8/15

    24

    Pertama, perubahan initial value parameter dengan panjang langkah

    yang sama menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam jumlah

    iterasi

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama menyebabkan perubahan yang relatif besar dalam jumlah iterasi.

    Ketiga, iterasi Hill Climbing menghasilkan nilai optimum yang sama

    dengan iterasi Gauss-Newton, iterasi Marquardt-Levenberg, dan Iterasi

    BHH. Hal ini konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa

    penaksiran parameter dengan metode least square sama dengan hasil

    yang diperoleh dari maximum likelihood. Dengan demikian fungsi

    produksi Cobb Douglas yang dibentuk adalah sama seperti pada iterasi

    Gauss-Newton, iterasi Marquardt-Levenberg, dan iterasi BHH yaitu

    C. Perbandingan Hasil Estimasi Nonlinear Least Square dan MaximumLikelihood untuk Fungsi Produksi Cobb Douglas

    Berdasarkan hasil estimasi nonlinear least Square (Iterasi Gauss-

    Newton dan Iterasi Marquardt-Levenberg) dan nonlinear maximum

    likelihood yang telah diuraikan sebelumnya dapat dilakukan

    perbandingan sebagai berikut:

    Pertama, estimasi dengan metode nonlinear least Square menghasilkan

    nilai optimum yang sama dengan nonlinear maximum likelihood.

    Kedua, salah satu metode iterasi dalam nonlinear least Square (iterasi

    Gauss-Newton) memiliki kelemahan dalam melakukan iterasi nilai

    parameter yaitu tidak selalu terjadi konvergensi. Sedangkan metode

    iterasi dalam maximum likelihood selalu menghasilkan konvergensi.

    Ketiga, iterasi Gauss-Newton memiliki kesamaan dengan iterasi BHH

    dalam hal perubahan panjang langkah dengan initial value parameter

    yang sama tidak menyebabkan perubahan dalam jumlah iterasi. Dengan

    kata lain kedua iterasi tidak perlu mengubah panjang langkah ketika

    melakukan proses estimasi.

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    9/15

    25

    Keempat, iterasi Marquardt-Levenberg memiliki kesamaan dengan

    iterasi Hill Climbing dalam hal perubahan panjang langkah dan initial

    value parameter menyebabkan perubahan dalam jumlah iterasi.

    Sekalipun demikian, iterasi Hill Climbing cenderung menghasilkan

    iterasi yang lebih panjang dibandingkan dengan iterasi Marquardt-

    Levenberg.

    4.2.2Fungsi Produksi Constant Elasticity of Subtitution (CES)a. Nonliniear Least Square (NLS) - Fungsi Produksi CESNLS Gauss-Newton Iterations-Fungsi Produksi CES

    Proses estimasi nonlinear least square Gauss-Newton Iterations

    untuk fungsi produksi CES memiliki prosedur yang sama dengan fungsi

    produksi Cobb Dougas sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 5, hasil perhitungan iterasi

    Gauss-Newton untuk fungsi produksi CES adalah sebagai berikut

    Tabel 4.5Hasil Iterasi Gauss-Newtonuntuk Fungsi Produksi CES

    Initial Value Optimal Value AIC SC Iterations

    1.0 0.8 0.8 0.9 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 12

    1.0 0.7 0.7 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 12

    1.0 0.6 0.6 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 8

    1.0 0.5 0.6 0.7 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 10

    1.0 0.5 0.6 0.6 1 Belum konvergen 10000

    Sumber: lampiran 5

    Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, perubahan initial value parameter dengan panjang langkah

    yang sama menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam jumlah

    iterasi. Hasil ini konsisten dengan hasil estimasi pada fungsi produksi

    Cobb Douglas.

    Kedua, perubahan initial valueparameter menghasilkan nilai optimum

    yang sama.

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    10/15

    26

    Ketiga, perubahan initial value parameter [1.0, 0.5, 0.6, 0.6] tidak

    menghasilkan konvergensi. Initial value tersebut akan dievaluasi

    dengan metode iterasi yang lain untuk perbandingan dengan metode

    iterasi Gauss Newton.

    Keempat, berdasarkan nilai optimum yang diperoleh dapat dituliskan

    fungsi produksi CES dengan metode iterasi Gauss Newton, yaitu

    NLS Marquardt-Levenberg Iterations-Fungsi Produksi CESTidak seperti halnya iterasi Gauss Newton yang hanya

    melakukan perubahan initial value parameter, estimasi dengan iterasi

    Marquardt-Levenberg dapat melakukan perubahan initial values dan

    panjang langkah. Berdasarkan output Matlab pada lampiran 6, hasil

    perhitungan iterasi Marquardt-Levenberg untuk fungsi produksi CES

    adalah sebagai berikut

    Tabel 4.6Hasil Iterasi Marquardt-Levenberguntuk Fungsi Produksi CES

    Initial Value Optimal Value AIC SC Iterations

    1.0 0.8 0.8 0.9 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 449

    1.0 0.7 0.7 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 446

    1.0 0.6 0.6 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 438

    1.0 0.5 0.6 0.7 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 437

    1.0 0.5 0.6 0.6 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 442

    1.0 0.8 0.8 0.9 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 45

    1.0 0.7 0.7 0.8 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 44

    1.0 0.5 0.6 0.7 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 49

    1.0 0.5 0.6 0.6 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 42

    1.0 0.8 0.8 0.9 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 34

    1.0 0.7 0.7 0.8 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 33

    1.0 0.5 0.6 0.7 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 30

    1.0 0.5 0.6 0.6 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.5073 35.7580 41.3628 29

    Sumber: lampiran 6

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    11/15

    27

    Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, seperti halnya iterasi Gauss Newton perubahan initial value

    parameter dengan panjang langkah yang sama menyebabkan

    perubahan yang relatif kecil dalam jumlah iterasi. Hasil ini juga

    konsisten dengan estimasi pada fungsi produksi Cobb Douglas.

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama menyebabkan perubahan yang relatif besar dalam jumlah iterasi.

    Hasil ini konsisten dengan estimasi pada fungsi produksi Cobb Douglas

    Ketiga, perubahan initial value parameter dan panjang langkah

    menghasilkan nilai optimum yang sama.

    Keempat, iterasi Marquardt-Levenberg menghasilkan nilai estimasi

    yang lebih baik dibandingkan dengan iterasi Gauss-Newton. Hal ini

    dapat dilihat dari nilai set parameter yang dihasilkan oleh kedua jenis

    iterasi tersebut pada initial value [1.0 , 0.5, 0.6, 0.6]. Hasil ini juga

    konsisten dengan hasil estimasi pada produksi Cobb Douglass

    Kelima, iterasi Marquardt Levenberg menghasilkan nilai optimum yang

    sama dengan iterasi Gauss Newton, sehingga fungsi produksinya adalah

    b. Nonlinear Maximum Likelihood-Fungsi Produksi CESBernd-Hall-Hall-Hausman (BHHH)-Fungsi Produksi CES

    Berdasarkan output Matlab pada lampiran 7, hasil perhitungan

    iterasi BHHH yang diperoleh adalah sebagai berikut

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    12/15

    28

    Tabel 4.7Hasil Iterasi BHHuntuk Fungsi Produksi CES

    Initial Value Optimal Value AIC SC Iterations

    1.0 0.8 0.8 0.9 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 683

    1.0 0.7 0.7 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 634

    1.0 0.6 0.6 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 659

    1.0 0.5 0.6 0.7 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 689

    1.0 0.5 0.6 0.6 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 697

    1.0 0.8 0.8 0.9 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 238

    1.0 0.7 0.7 0.8 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 224

    1.0 0.5 0.6 0.7 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 241

    1.0 0.5 0.6 0.6 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 243

    1.0 0.8 0.8 0.9 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 145

    1.0 0.7 0.7 0.8 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 140

    1.0 0.5 0.6 0.7 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 148

    1.0 0.5 0.6 0.6 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 147

    Sumber: lampiran 7

    Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, seperti halnya iterasi BHHH pada estimasi fungsi produksi

    Cobb Douglas, perubahan initial value parameter dengan panjang

    langkah yang sama menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam

    jumlah iterasi

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama menyebabkan perubahan yang relatif besar dalam jumlah iterasi.

    Hal ini berbeda dengan hasil estimasi iterasi BHHH pada fungsi

    produksi Cobb Douglas yang tidak menyebabkan perubahan jumlah

    iterasi.

    Ketiga, iterasi BHHH menghasilkan nilai optimum yang sama dengan

    iterasi Gauss-Newton dan iterasi Marquardt-Levenberg. Hal ini

    konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa penaksiran parameter

    dengan metode least square sama dengan hasil yang diperoleh dari

    maximum likelihood. Dengan demikian fungsi produksi CES yang

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    13/15

    29

    dibentuk adalah sama seperti pada iterasi Gauss-Newton dan iterasi

    Marquardt-Levenberg yaitu

    Quadratic Hill-Climbing-Fungsi Produksi CESBerdasarkan output Matlab pada lampiran 8, hasil perhitungan

    iterasi Quadratic Hill-Climbing yang diperoleh adalah sebagai berikut

    Tabel 4.8Hasil Iterasi Quadratic Hill Climbinguntuk Fungsi Produksi CES

    Initial Value Optimal Value AIC SC Iterations

    1.0 0.8 0.8 0.9 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 906

    1.0 0.7 0.7 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 906

    1.0 0.6 0.6 0.8 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 895

    1.0 0.5 0.6 0.7 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 898

    1.0 0.5 0.6 0.6 1 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 896

    1.0 0.8 0.8 0.9 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 316

    1.0 0.7 0.7 0.8 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 3171.0 0.5 0.6 0.7 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 310

    1.0 0.5 0.6 0.6 3 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 315

    1.0 0.8 0.8 0.9 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 191

    1.0 0.7 0.7 0.8 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 188

    1.0 0.5 0.6 0.7 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 188

    1.0 0.5 0.6 0.6 5 1.3724 0.3894 0.3100 0.9869 0.0169 -13.8790 35.7580 41.3628 190

    Sumber: lampiran 8

    Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh beberapa hal berikut:Pertama, seperti halnya iterasi BHH, perubahan initial valueparameter

    dengan panjang langkah yang sama menyebabkan perubahan yang

    relatif kecil dalam jumlah iterasi

    Kedua, perubahan panjang langkah dengan initial valueparameter yang

    sama menyebabkan perubahan yang relatif besar dalam jumlah iterasi.

    Hasil ini sama dengan hasil estimasi iterasi BHHH.

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    14/15

    30

    Ketiga, iterasi Hill Climbing menghasilkan nilai optimum yang sama

    dengan iterasi BHHH. Dengan demikian fungsi produksi CES yang

    dibentuk adalah sama seperti pada iterasi BHHH yaitu

    C. Perbandingan Hasil Estimasi Nonlinear Least Square dan MaximumLikelihood untuk Fungsi Produksi CES

    Berdasarkan hasil estimasi nonlinear least Square (Iterasi Gauss-

    Newton dan Iterasi Marquardt-Levenberg) dan nonlinear maximum

    likelihood yang telah diuraikan sebelumnya dapat dilakukan

    perbandingan sebagai berikut:

    Pertama, estimasi dengan metode nonlinear least Square menghasilkan

    nilai optimum yang sama dengan nonlinear maximum likelihood.

    Kedua, salah satu metode iterasi dalam nonlinear least Square (iterasi

    Gauss-Newton) memiliki kelemahan dalam melakukan iterasi nilai

    parameter yaitu tidak selalu terjadi konvergensi. Sedangkan metode

    iterasi dalam maximum likelihood selalu menghasilkan konvergensi.

    4.2.3 Perbandingan Hasil Estimasi Fungsi Produksi Cobb Douglas dan FungsiProduksi CES

    Perbandingan hasil estimasi fungsi produksi Cobb Douglas dan fungsi

    produksi CES dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan fungsi

    produksi yang paling cocok dengan data. Kriteria yang digunakan

    adalah nilai AIC dan SIC masing-masing fungsi produksi, yang dihitung

    dengan formulasi berikut

    log

    l og log

  • 8/2/2019 BAB 4 Hasil Dan Analisis Eksperimen-Non Linier

    15/15

    31

    Fungsi produksi yang paling cocok dengan data sampel adalah

    memiliki AIC dan SIC yang paling kecil . Berdasarkan output Matlab

    diperoleh hasil sebagai berikut:

    Tabel 4.9Perbandingan Nilai AIC dan SICFungsi Produksi Cobb Douglas dan Fungsi Produksi CES

    Fungsi

    Produksi

    Metode Nonlinear

    Least Square

    Metode Nonliear

    Maximum Likelihood

    AIC SIC AIC SIC

    Cobb Douglas 33.8285 38.0321 33.8285 38.0321

    CES 35.7580 413628 35.7580 413628

    Sumber : Lampiran 1 s/d 8

    Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh beberapa hal berikut:

    Pertama, metode nonlinear least square dan metode nonlinear

    maximum likelihood menghasilkan nilai AIC dan SIC yang sama untuk

    masing-masing jenis produksi.

    Kedua, nilai AIC dan SIC fungsi produksi lebih kecil daripada nilai AIC

    dan SIC fungsi produksi CES. Dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa fungsi produksi yang paling cocok dengan data adalah fungsi

    produksi Cobb Douglass.