bab ii landasan teori...gambar ii.6 struktur navigasi campuran 4. tidak berurut (non linier)...

14
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web A. Website Menurut Sibero (2013:12): “Web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”. Sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnnya. Sejarah web browser dimulai pada tahun 1991 saat Tim Berners-Lee membuat aplikasi web browser pertama pada komputer Next dengan nama World Wide Web Browser, kemudian di tahun 1993 NSCA (National Center Supercomputing Application) mengembangkan web browser grafis bernama NSCA Mosaic, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 merilis Netscape Navigator dan pada tahun 1998 berubah menjadi Mozilla Firefox Menurut Sibero (2013:11): “Web Server adalah Sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya. Perbedaannya tersebut dikarenakan web server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitasnya dan kapabilitas yang besar dibanding PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Konsep Dasar Web

    A. Website

    Menurut Sibero (2013:12): “Web browser adalah aplikasi perangkat lunak

    yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”.

    Sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier

    (URI) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten

    lainnnya. Sejarah web browser dimulai pada tahun 1991 saat Tim Berners-Lee

    membuat aplikasi web browser pertama pada komputer Next dengan nama World

    Wide Web Browser, kemudian di tahun 1993 NSCA (National Center

    Supercomputing Application) mengembangkan web browser grafis bernama

    NSCA Mosaic, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 merilis Netscape

    Navigator dan pada tahun 1998 berubah menjadi Mozilla Firefox

    Menurut Sibero (2013:11): “Web Server adalah Sebuah komputer yang terdiri

    dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya,

    perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang

    membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya. Perbedaannya tersebut

    dikarenakan web server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh

    banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitasnya dan kapabilitas yang besar

    dibanding PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server

  • 7

    dapat berjalan secara optimal. Setiap perangkat lunak web server memiliki

    karakteristik dan teknologi yang digunakan untuk mengatur kerja sistemnya

    B. Bahasa Pemrograman

    1. PHP

    Menurut Nugroho (2013:155). “PHP adalah Bahasa pemrograman, dalam

    membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja

    yang kita butuhkan, tapi juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text

    Markup Language) untuk desain tampilan, yaitu untuk mengatur text, tabel

    dan juga membuat form. Selain itu, kita juga akan butuh CSS (Cascading

    Style Sheet) sebagai kode pemanis web, juga bisa jadi pengganti HTML, jadi

    dalam membuat Web, kita pasti akan menggunakan kode HTML dan PHP”.

    2. HTML

    Menurut Sibero (20013:19) “Hyper Text Markup Laguage atau HTML adalah

    bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran

    dokumen web. Struktur dokumen HTML terdiri dari tag penutup. HTML versi

    1.0 dibangun oleh W3C, dan terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini

    HTML terlahir adalah versi 5.0. Struktur dokumen HTML”

    3. CSS (Cascading Style Sheet)

    Menurut Wismakarma (2011:2) “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan

    salah satu bahasa style web yang sekarang sedang populer dipakai pada

    berbagai aplikasi web. CSS dibuat untuk membuat style pada web agar lebih

    bervariasi dan mudah digunakan. Seiring dengan pertumbuhan bahasa HTML

    di Internet, tampilan yang ditawarkan CSS makin bervariasi dan makin

  • 8

    memudahkan para pengembang web untuk memperindah tampilan web

    mereka”.

    4. JavaScript

    Menurut Kadir (2011:13) “JavaScipt adalah kode untuk menyusun halaman

    web yang memungkinkan dijalankan disisi klien (pada browser yang

    digunakan pemakai). Karena dijalankan disisi klien, maka JavaScript dapat

    digunakan untuk membuat tampilan lebih bersifat dinamis. Menampilkan jam

    lokal secara terus-menerus, melakukan perhitungan terhadap data dalam

    formulir, mengubah-ubah warna pada baris tertentu dalam suatu label dapat

    dikerjakan dengan menggunakan JavaScript”.

    C. Basis Data

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146) “Database adalah Struktur penyimpanan

    data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam

    sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti

    MYSQL Server”

    Intinya database dalam dunia programming difungsikan untuk menyimpan

    seluruh data/informasi yang dihasilkan dari proses interaksi didalam aplikasi, baik

    itu desktop ataupun interner programming. Dan biasanya pembangunan database

    akan dilakukan terlebih dahulu sebelum membangun aplikasi. Berikut penjelasan

    database yang penulis gunakan dalam membangun sistem ini.

    1. MySQL

    Menurut Wahana Komputer (2010:5) “MySQL adalah program database yang

    mampu mengirim dan menerima data dengan cepat dan multi user”.

    2. XAMPP

  • 9

    Menurut Aditya (2011:16) “Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang

    mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa

    program.

    Gambar II.1 Tampilan XAMPP

    3. Adobe Dreamweaver

    Menurut Sadeli (2011:2) “Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak

    web editor adobe sistem yang digunakan untuk membangun dan mendesign

    suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam

    penggunaanya”

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Program

  • 10

    Gambar II.2 Tampilan Adobe Dreamweaver CS5

    D. Model Pengembangan Perangkat lunak

    Menurut Sukamto dan M.Salahuddin, (2013:29) “Model SDLC air terjun

    (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential Linear) atau

    alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan

    alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

    desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)”. Berikut adalah

    gambar model air terjun :

    Gambar II.3 Ilustrasi Model Waterfall

  • 11

    1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

    mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

    lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

    lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

    2. Desain

    Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

    pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

    perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

    mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

    representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap

    selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu

    didokumentasikan.

    3. Pembuatan kode program

    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

    tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

    pada tahap desain.

    4. Pengujian

    Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan

    memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

    meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

    sesuai dengan yang diinginkan.

  • 12

    5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

    tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

    ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

    kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

    lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

    pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap

    analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.

    2.2. Teori Pendukung

    A. Struktur Navigasi

    Menurut Puspitosari (2010:280) Struktur navigasi adalah “susunan menu atau

    hirarki dari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau

    navigasi tiap halaman pada situs web”. Struktur navigasi situs web sangat

    dipengaruhi oleh tujuan dari situs web yang akan dibuat. Struktur navigasi dapat

    digolongkan menurut kebutuhan akan objek, kemudahan pemakai dan kemudahan

    membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu situs web.

    Bentuk dasar dari struktur navigasi adalah :

    1. Satu alur (linier)

    Linier merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang

    berurut. Dengan kata lain struktur ini hanya dapat menampilkan satu demi satu

    tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang ada

    ditampilan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu

    halaman sesudahnya dan tidak dapat menampilkan dua halaman sebelumnya

    atau dua halaman sesudahnya.

  • 13

    Salah satu yang terpenting dari strujtur ini adalah tidak diperkenankan

    terjadinya percabangan.

    Gambar II.4 Struktur Navigasi Linier

    2. Hirarki (hierarchical)

    Struktur hirarki ini percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria

    tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai master page

    (halaman utama kesatu), halaman utama ini akan mempunyai halaman

    percabangan yang dikatakan slave page (halaman pendukung). Jika salah satu

    halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan

    bernama master page (halaman utama kedua), dan seterusnya. Yang

    terpenting dari struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan

    linier.

    Gambar II.5 Struktur Navigasi Hierarchical

  • 14

    3. Campuran (composite)

    Campuran (composite) atau disebut juga struktur penjejakan bebas merupakan

    gabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu linier, non linier dan

    hierarchical. Jika suatu tampilan membutuhkan percabangan, maka dapat

    dibuat percabangan, dan bila dalam percabangan tersebut terdapat suatu

    tampilan yang sama kedudukannya maka dapat dibuat struktur linier dalam

    percabangan tersebut. Setiap struktur peta penjejakan seperti yang dibahas

    mempunyai fungsi dan tujuan tersendiri, tidak ada yang lebih baik atau lebih

    buruk. Penggunaan peta penjejakan bergantung kepada kebutuhan dan tujuan

    dari web yang hendak dibuat. Semakin kompleks peta penjejakan yang

    digunakan, maka semakin sulit pula pembuatan page dari peta penjejakan

    tersebut.

    Gambar II.6 Struktur Navigasi Campuran

    4. Tidak Berurut (non linier)

    Struktur penjejakan non linier (tidak berurut) merupakan pengembangan dari

    struktur penjejakan linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat

    penjejakan bercabang. Pemakai bebas menelusuri website tanpa dibatasi oleh

    suatu rute dimana kontrol navigasi dapat mengakses ke semua halaman

    manapun. Percabangan yang dibuat pada struktur non linier ini berbeda

  • 15

    dengan percabangan struktur hirarki, karena pada percabangan non linier ini

    walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai

    kedudukan yang sama tidak ada master page dan slave page.

    Gambar II.7 Struktur Navigasi Non Linier

    B. Enterprise Relationship Diagram

    1. Enterprise Relationship Diagram

    Menurut Simartmata (2010:3) mengemukakan bahwa “Enterprise

    Relationship Diagram

    adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data

    dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antara

    entitas”

    Dalam ERD terdapat beberapa komponen seperti:

    a. Entitas (entity)

    Entitas adalah suatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan

    data. Ada 4 kelas entitas, yaitu msal pegawai, pembayaran, kampus, dan

    buku

  • 16

    b. Relasi (relationship)

    Adalah hubungan alamiah yang terdiri antara satu atau lebih entitas.

    Kardinalitas menentukan kejadian suatu entitas untuk satu kejadian pada

    entitas yang berhubungan. Misalnya, mahasiswa bisa mengambil banyak

    mata kuliah.

    c. Atribut (attribute)

    Adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

    Sebutan lain atribut adalah property, elemen data, dan field.

    d. Garis

    Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan

    entitas dengan relasi.

    2. Derajat Relationship

    Derajat relasi adalah sejumlah entitas yang berhubungan dengan hubungan.

    Hubungan n-ary adalah format yang umum untuk derajat n. Kasus khusus

    adalah seperti biner dan ternary, dimana derajatnya adalah 2 dan 3 ecara

    berturut-turut.

    Hubungan biner mengasosiasikan dua entitas dan itu merupakan jenis yang

    paling umum didalam dunia nyata. Suatu hubungan biner yang berulang

    terjadi ketika suatu entitas dihubungkan dengan dirinya sendiri. Sebagai

    contoh, mungkin “beberapa karyawan menikah dengan karyawan lain”

    3. Logical Record Structure (LRS)

    Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS

    adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER

  • 17

    akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan

    konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan

    sebagai berikut:

    a. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

    b. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas

    jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu

    dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu

    dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).

    c. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas

    baru) jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki

    foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang

    sebelumnya saling berhubungan.

    C. Pengujian Web

    Menurut Rizky (2011:261) “Black box testing adalah tipe testing yang

    memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

    Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “Kotak

    hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing

    dibagian luar”. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara

    lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang meiliki kemampuan teknis

    dibidang pemograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh

    komponen tester yang berasal dari pengguna.

  • 18

    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan

    yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam type ini antara lain :

    a. Equivalence Partitioning

    Pada tekhnik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu,

    yang kemudian dibandingkan outputnya.

    b. Boundary Value Analysis

    Pada tekhnik Boundary Value Analysis, dilakukkan inputan yang melebihi

    dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga

    barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif

    (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak

    berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan

    tekhnik ini telah selesai dilakukan.

    c. Cause Effect Graph

    Dalam tekhnik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab

    dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

    d. Random Data Selection

    Seperti namanya, tekhnik ini berusaha melakukan proses inputan data

    dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian

    dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihaslikan.

    e. Feature Test

    Pada tekhnik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari

    perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat

  • 19

    lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk

    melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa

    maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.