bab 4

2
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Tidak ada posisi yang optimal untuk meningkatkan oksigenasi otak dengan menurunkan ICP serta meningkatkan CPP. Namun empat posisi yang dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam ICP, yaitu (a) supine dengan HOB 45 0 (menurun), (b) miring kiri dengan HOB 15 0 (meningkat), (c) miring kanan dengan HOB 15 0 (meningkat), dan (d) elevasi lutut dengan HOB. Hanya satu posisi yang dapat mengubah CPP secara signifikan, yaitu posisi miring kanan dengan HOB 30 0 . 2. Posisi tengkurap (prone position) yang dimodifikasi pada acute respiratory insufficiency dapat meningkatkan oksigenasi otak tanpa mengubah CPP, ICP, MABP, serta mengeluarkan secret dari mulut, hidung, dan jalan napas buatan sehingga jalan napas terbebas dan status respirasi mengalami perbaikan. 3. Pada pasien stroke maupun trauma otak tanpa krisis ICP, posisi horizontal (datar) lebih baik daripada HOB 30 0 untuk mencegah penurunan CPP lebih lanjut. Jika pasien mengalami peningkatan ICP pada saat posisi horizontal (datar) maka sebaiknya pasien diposisikan HOB 30 0 . 4. Posisi miring (lateral position) untuk mengurangi tekanan oleh tulang belakang dapat membantu dalam perbaikan luka akibat tekanan sehingga dapat mencegah ulserasi

Upload: sirli-mardianna-trishinta

Post on 24-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 4

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Tidak ada posisi yang optimal untuk meningkatkan oksigenasi otak

dengan menurunkan ICP serta meningkatkan CPP. Namun empat posisi

yang dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam ICP, yaitu (a)

supine dengan HOB 450 (menurun), (b) miring kiri dengan HOB 150

(meningkat), (c) miring kanan dengan HOB 150 (meningkat), dan (d)

elevasi lutut dengan HOB. Hanya satu posisi yang dapat mengubah CPP

secara signifikan, yaitu posisi miring kanan dengan HOB 300.

2. Posisi tengkurap (prone position) yang dimodifikasi pada acute respiratory

insufficiency dapat meningkatkan oksigenasi otak tanpa mengubah CPP,

ICP, MABP, serta mengeluarkan secret dari mulut, hidung, dan jalan

napas buatan sehingga jalan napas terbebas dan status respirasi

mengalami perbaikan.

3. Pada pasien stroke maupun trauma otak tanpa krisis ICP, posisi

horizontal (datar) lebih baik daripada HOB 300 untuk mencegah

penurunan CPP lebih lanjut. Jika pasien mengalami peningkatan ICP

pada saat posisi horizontal (datar) maka sebaiknya pasien diposisikan

HOB 300.

4. Posisi miring (lateral position) untuk mengurangi tekanan oleh tulang

belakang dapat membantu dalam perbaikan luka akibat tekanan sehingga

dapat mencegah ulserasi kulit. Pada pasien dengan fungsi paru yang

normal, posisi duduk dan berpindah ke kursi dapat meningkatkan

oksigenasi. Pasien bedrest dengan fungsi paru normal maupun cedera

paru bilateral direkomendasikan untuk posisi lateral untuk meningkatkan

kapasitas dan perfusi paru. Sedangkan posisi HOB 300 direkomendasikan

untuk pasien dengan trauma kepala untuk mempertahankan status

intracranial.

4.2 Saran

Pengaturan posisi tubuh dan kepala pada pasien dengan traumatic brain

injury berbeda pada setiap kondisi sehingga dibutuhkan intervensi yang

Page 2: Bab 4

berbeda-beda tergantung pada kondisi yang mendasarinya Oleh karena

itu diperlukan bed yang mendukung untuk pengaturan posisi tubuh dan

kepala. Sedangkan untuk aplikasi pada bed yang tidak dapat diatur yang

masih banyak digunakan pada ruang perawatan di Indonesia dapat

menggunakan modifikasi dengan memberi ganjalan dengan posisi

tertentu sehingga tetap tercapai outcome yang diinginkan.