bab 3 solusi bisnis - perpustakaan digital · pdf filesumber daya tenaga ahli yang tidak...

40
27 , VVXH%LQVLV 0RELOLWDVW LQJJ L . HP DMXDQ7HNQRORJL .HW HUDWXUDQMDULQJDQNRP XQLNDVL . HPDQDQGDQ. HVHODP DWDQ $ VSHNNHXDQJDQ 5 HJXODVLSHP HULQWDK 3 LKDN 6ZDVWD ,QYHVWRU . DZDVDQ %DQGDUD 6RHNDUQR+DWWD $/7(51$7,) 62/86, ' LNHOROD6HQGLULROHK37 $3 ,, 0 HQDPEDKGDQD SLQMDPDQ PHQMXDOREO LJDVL ,32 / HDVLQJ ,QYHVWRU .62 .0 %2 7 %2 2 GHQJDQNRP SHQVDVL 3HUXVDKDDQ3 DWXQJDQ -RLQW 9HQWXUH 37 $3 ,, ,'(17,),.$6, 0$6$/$+ . HNXUDQJDQ6' 0 W HQDJDDKO L 3HQGDQDDQ\ DQJ WHUODOXEHVDU 62/86, 7(53,/,+ 5(1&$1$ ,0 3/( 0( 17$6, 678' , . ( / $<$. $1 BAB 3 SOLUSI BISNIS Pemecahan masalah pembiayaan proyek pengadaan dan pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura dilihat dari besarnya resiko maupun keuntungan yang diperoleh dari proyek tersebut. Untuk merealisasikan proyek tersebut diperlukan strategi pendanaan yang tepat dan cermat. Alur pemecahan masalah pembiayaan proyek dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 3.1. Digaram Alur Pemecahan Masalah

Upload: dinhxuyen

Post on 31-Jan-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

27

,VVXH�%LQVLV�0 RELOLWDV�WLQJJL. HP DMXDQ�7HNQRORJL. HWHUDWXUDQ�MDULQJDQ�NRP XQLNDVL. HP DQDQ�GDQ�. HVHODP DWDQ$ VSHN�NHXDQJDQ5 HJXODVL�SHP HULQWDK

3LKDN�6ZDVWD�,QYHVWRU

. DZDVDQ�%DQGDUD�

6RHNDUQR +DWWD

$ / 7 ( 5 1 $ 7 , ) � 6 2 / 8 6 ,' LNHOROD�6 HQGLUL�ROHK�3 7�$ 3�,,

0 HQDPEDK�GDQD� SLQMDPDQ P HQMXDO�REOLJDVL ,32/ HDVLQJ

,QYHVWRU. 6 2 . 0%2 7 %2 2 � GHQJDQ�NRPSHQVDVL3HUXVDKDDQ�3 DWXQJDQ� -RLQW�9 HQWXUH

37�$3 � ,,

,' ( 1 7 , ) , . $ 6 , �0 $ 6 $ / $ +

. HNXUDQJDQ�6' 0 �WHQDJD�DKOL

3HQGDQDDQ�\ DQJ�WHUODOX�EHVDU

6 2 / 8 6 , �7 (53 , / ,+

5 ( 1 & $ 1 $ � ,0 3/ ( 0 ( 1 7$ 6,

678 ' ,�. ( / $ <$ . $ 1

BAB 3 SOLUSI BISNIS

Pemecahan masalah pembiayaan proyek pengadaan dan pengoperasian

sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura dilihat

dari besarnya resiko maupun keuntungan yang diperoleh dari proyek tersebut.

Untuk merealisasikan proyek tersebut diperlukan strategi pendanaan yang tepat

dan cermat. Alur pemecahan masalah pembiayaan proyek dapat dilihat sebagai

berikut:

Gambar 3.1. Digaram Alur Pemecahan Masalah

Page 2: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

28

3.1. Alternatif Solusi Bisnis

Proyek pengadaan dan pengoperasian sistem radio trunking di Bandara

Soekarno-Hatta adalah kebutuhan yang cukup mendesak terutama untuk

memenuhi kebutuhan perangkat komunikasi yang lebih baik dan jangkauan yang

lebih baik. Hal ini juga dengan pertimbangan keamanan dan ketertiban jaringan di

dalam Bandara Soekarno-Hatta. Dalam upaya merealisasikan proyek pengadaan

dan pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta tersebut

dihadapkan dengan masalah sumber daya tenaga ahli dan faktor pendanaan yang

terlalu besar untuk sebuah pembangunan sarana pendukung. Alternatif solusi

untuk pendanaan rencana tersebut adalah sebagai berikut :

• Dikelola Sendiri oleh PT AP II

o Menambah dana

o Leasing

• Investor

o KSO, KM

o BOT, BOO dengan kompensasi

o Perusahaan Patungan (Joint Venture)

Untuk memeperoleh solusi yang paling tepat dan sesuai bagi PT AP II,

perlu dilakukan analisis terhadap masing-masing alternatif solusi.

3.1.1 Dikelola sendiri oleh PT AP II

Dalam opsi ini, PT AP II menangani seluruh proyek baik dari segi

pendanaan dan pengelolaan. Bila opsi ini yang diambil maka maka PT AP II harus

mengkaji terlebih dahulu kondisi keuangan maupun kemampuan operasional

perusahaan.

Setelah mengkaji dan memperhatikan kondisi keuangan dan kondisi

sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan maka PT AP II melihat

bahwa kondisi-kondisi tersebut kurang mendukung untuk pelaksanaan proyek

pengadaan dan pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta.

Pendanaan yang terlalu besar untuk suatu proyek sampingan dan kekurangan

sumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah besar beban

Page 3: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

29

investasi. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dana tambahan maupun proses

pengadaan barang dan sarana pendukung proyek melalui mekanisme tertentu

sehingga ketersediaan dana dalam jumlah besar seperti yang telah diperhitungkan

di awal perencanaan proyek dapat terpenuhi.

Di bawah ini merupakan beberapa opsi yang dapat dilakukan untuk

mendukung proses pengelolaan proyek pengadaan dan pengoperasian system

radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta oleh PT AP II sendiri.

3.1.1.1 Menambah dana

Melihat situasi bahwa dibutuhkannya dana yang terlalu besar untuk suatu

proyek yang bukan merupakan core business PT AP II maka dinilai bahwa PT AP

II membutuhkan tambahan dana untuk menjalankan proyek tersebut. Untuk itu

dipertimbangkan alternatif solusi untuk pendanaan rencana proyek pengadaan dan

pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai

berikut:

• Dana pinjaman dari dalam negeri ataupun luar negeri

• Dana penjualan obligasi

• Dana penjualan saham untuk prtamakalinya kepada publik atau yang sering

disebut IPO (Initial Public Offering)

Dalam pemilihan sumber pendanaan yang akan diambil, harus

dipertimbangkan munculnya resiko-resiko yang akan dihadapi menyertai

digunakannya sumber-sumber pendanaan dan pengelolaan oleh AP II sendiri

tersebut. Resiko-resiko tersebut dapat dibagi menjadi dua yakni resiko eksternal

dan resiko internal. Resiko eksternal adalah resiko-resiko yang muncul dari luar

perusahaan misalnya dari lingkungan, sedangkan resiko internal adalah resiko-

resiko yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri.

Berikut ini merupakan beberapa resiko dan dampak yang akan dihadapi

oleh PT AP II akibat dari penggunaan sumber-sumber pendanaan diatas maupun

resiko pengelolaan proyek itu sendiri.

Page 4: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

30

Tabel 3.1 Resiko pengelolaan sendiri

Resiko yang dihadapi Dampak bagi perusahaan

Res

iko

Eks

tern

al

Industry Risk

•Adaptasi terhadap teknologi komunikasi yang berkembang dengan sangat cepat

•Lack of technology

Credit Risk •Jumlah pembayaran utang

yang tidak terpenuhi pada saat jatuh tempo

•Munculnya rasa ketidak-percayaan investor terhadap perusahaan

•Nama baik perusahaan yang menurun

Sovereign Risk

•Kebijakan pemerintah mengenai pinjaman dana dari pemerintah atau pihak ketiga yang dijamin oleh pemerintah

•Dapat terjadi keterlambatan dalam pembayaran pinjaman

Market Risk • Perubahan nilai mata uang • Gejolak pasar saham.

•Penurunan profit •Pembengkakan jumlah

pinjaman karena perubahan nilai mata uang

•Muncul intervensi baru dari para pemegang saham

Res

iko

Inte

rnal

Business Risk • Monopoli • Sentimen negatif dari

konsumen

•Ketidak-puasan konsumen atas teknologi yang tidak sesuai

•Kehilangan kepercayaan dari konsumen

Operational Risk

• Force Majeur • Equipment Failure • Ketersediaan perangkat

(supply and demand) • Kemampuan sumber daya

manusia yang terbatas • Pembajakan jaringan

• Kehilangan revenue • Kehilangan kepercayaan dari

konsumen • Pengeluaran mendadak

Liquidity Risk • Kekurangan dana cair • Tidak dapat membayar

kewajiban jk.pendek

• Tuntutan hukum • Denda/penalti • Reputasi perusahaan menurun

Accounting Risk

• Perubahan metode pencatatan akuntansi

• Ketidaksesuaian pencatatan dengan kenyataan

• Berkurangnya keuntungan yang dicatat dan dilaporkan

• Kesalahan pelaporan keuangan

• pemegang saham yang tidak puas

Environmental Risk

• Pembangunan sarana penunjang yang tidak sesuai

• Tuntutan hukum • Reputasi perusahaan menurun

Reputational Risk

• Blank Spot • Kualitas sambungan yang

buruk

• Tambahan biaya pada investasi kapital.

Page 5: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

31

Jika PT AP II menerbitkan hutang obligasi maka PT AP II harus

menyesuaikan dengan standarisasi investor (pembeli obligasi). PT AP II tidak

hanya berkewajiban membayar kupon atau bunga kepada investor, akan tetapi

kinerjanya juga akan dipantau terus oleh investor. Resiko mengeluarkan obligasi

ditanggung oleh PT AP II dan pemerintah pusat tidak bertanggung jawab terhadap

obligasi yang diterbitkan oleh PT AP II. Peneribatan obligasi juga harus

berdasarkan pada kemampuan bayar, pembayaran kupon atau bunga obligasi, dan

ketersediaan sumber daya manusia yang berfungsi sebagai bendahara (treasure)

yang mengelola obligasi.

IPO (Initial Public Offering) merupakan penawaran saham perusahaan

kepada publik pertama kali. Hal ini dikarenakan PT AP II belum pernah

melepaskan saham ke luar. Biasanya IPO dilakukan dengan menggunakan pihak

lain sebagai penengah. Karena saham belum pernah dijual kepada publik, maka

perusahaan tidak mempunyai benchmark untuk harga sahamnya. Beberapa studi

empiris menyarankan agar IPO dijual pada significant discount (lebih dari 15%)

dari harga yang dapat dijual pada market. Artinya, IPO harus dijual di bawah nilai

yang sebenarnya yang telah dihitung oleh management dan dipercaya merupakan

nilai sebenarnya dari saham perusahaan. Harga ini merupakan harga awal untuk

public market. Untuk selanjutnya, harga dapat dinaikkan karena perusahaan telah

mempunyai benchmark untuk menentukan harga sahamnya.

Dengan IPO, PT AP II harus melakukan persiapan menurut regulasi

BAPEPAM (Badan Pengawasan Penanaman Modal). Persiapan yang dimaksud

antara lain:

• persiapan jadwal kegiatan

• kelengkapan administrai dan dokumentasi

• startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat investor

Disamping itu, faktor eksternal organisasi juga bisa menjadi kendala untuk

pelaksanaan IPO yaitu kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu, fluktuasi

bunga atau berbagai peristiwa negatif lainnya akan sangat mempengaruhi tingkat

keberhasilan penjualan saham.

Page 6: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

32

Resiko lain yang dapat timbul dengan adanya IPO adalah sentimen negatif

dari publik (masyarakat) akibat penjualan BUMN yang dikhawatirkan tidak tepat

sasaran sehingga akan mengakibatkan hilangnya aset bangsa yang diambil alih

oleh pihak asing.

3.1.1.2 Leasing

Selain dengan menyediakan dana kebutuhan, PT AP II juga dapat

menggunakan opsi lain yakni dengan melalui pengadaan barang (produk) yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan sistem radio trunking melalui

cara leasing. Leasing merupakan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk jangka

waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai

dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal

yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai

sisa yang disepakati bersama.

Dalam sistem ini, PT AP II tetap harus menyediakan dana cair untuk

keperluan operasional. Dan dengan sistem ini pun, resiko dan dampak yang akan

dihadapi oleh PT AP II tidak jauh berbeda dengan sistem penambahan dana

seperti pada tabel 3.1. Hal ini dikarenakan yang membedakan antara kedua proses

tersebut adalah proses pengumpulan dana awal untuk membeli peralatan modal

atau proses langsung dengan tidak mengumpulkan dana terlebih dahulu tetapi

langsung melakukan leasing untuk peralatan modal tersebut. Sedangkan

kewajiban rutin serta operasional perusahaan pada saat proyek telah dilaksanakan

tidak akan jauh berbeda.

Disamping masalah pendanaan maupun pengadaan perangkat sistem radio

trunking, untuk menjalankan proyek tersebut sendiri maka PT AP II juga harus

memperhatikan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengadaan dan

pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta tersebut.

Sumber-sumber daya yang harus diperhatikan antara lain:

• Sumber daya manusia

Pengadaan tenaga-tenaga ahli yang berperan untuk mengoperasikan sistem

radio trunking dan untuk pemeliharaannya. Dalam hal ini bisa melalui

Page 7: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

33

pelatihan-pelatihan maupun dengan langsung merekrut tenaga ahli. Untuk itu

harus dipertimbangkan pengeluaran-pengeluaran lain menyangkut biaya-biaya

pelatihan maupun waktu yang tentu saja tidak sedikit.

• Sumber daya teknologi

Dilakukannya penertiban jaringan dan pengawasan yang ketat dan menyeluruh

terhadap jaringan yang digunakan di daerah Bandara Soekarno-Hatta dan

sekitarnya. Disamping itu diperlukan perhatian khusus untuk menghindari

kemungkinan-kemungkinan ’blank spot’ terutama pada titik-titik yang penting

tetapi diharapkan agar tidak mengganggu jaringan komunikasi penerbangan

yang sudah ada.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa proses pendanaan sendiri proyek pengadaan sistem radio

trunking di Bandara Soekarno-Hatta dirasakan terlalu beresiko. PT AP II

sebaiknya mencoba mempertimbangkan opsi lain yang lebih baik. Opsi kedua

yang dimiliki oleh PT AP II yakni dengan cara mentransfer resiko-resiko yang

dihadapi PT AP II tersebut pada pihak lain. Pihak lain tersebut dapat berupa pihak

yang memang mengkhususkan diri untuk menerima transfer resiko misalnya

asuransi ataupun dapat berupa rekanan kerja yaitu investor.

Dalam usaha mengalihkan resiko kepada pihak asuransi maka akan

terdapat kewajiban untuk membayar premi dimana premi tersebut tentu saja akan

menambah jumlah pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh PT AP II. Oleh

karena itu maka dinilai lebih menguntungkan bagi PT AP II untuk mencari

investor untuk melaksanakan proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking

di Bandara Soekarno-Hatta.

3.1.2 Investor

Dengan adanya keterbatasan dana yang dimiliki oleh PT AP II maka opsi

kedua yang dimiliki yakni dengan bekerjasama dengan investor. Bekerjasama

dengan investor disini dapat berupa kerja sama untuk pelaksanaan proyek,

kerjasama untuk pengoperasian proyek, maupun kerjasama untuk pelaksanaan dan

pengoperasian proyek tersebut sekaligus.

Page 8: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

34

3.1.2.1 Kontrak Manajemen (KM)

Dalam mengelola proyek pengadaan dan pengoperasian sistem radio

trunking di Bandara Soekarno-Hatta, PT AP II dapat melakukan perjanjian

kerjasama dengan investor/swasta yang berlaku untuk jangka waktu tertentu.

Setiap periode waktu tersebut dapat dibuat perjanjian baru untuk memperpanjang

kontrak manajemennya.

Dengan perjanjian ini, maka pengoperasian sistem radio trunking PT AP II

dilakukan oleh pihak swata yang bersangkutan dimana manajemennya berada di

tangan pihak swasta dan pihak swasta wajib memberikan kompensasi sejumlah

tertentu pada PT AP II sesuai dengan isi kontrak. Perjanjian tersebut juga akan

memberikan hak kepada pihak PT AP II untuk menggunakan nama dari pihak

swasta secara eksklusif untuk kepentingan proyek sistem radio trunking tersebut.

Dalam hal pilihan Kontrak Manajemen ini dinilai tidak memenuhi syarat

karena dalam pengoperasian proyek ini pihak PT AP II akan tergantung kepada

pihak investor sedangkan PT AP II menginginkan untuk dapat mandiri di masa

yang akan datang.

3.1.2.2 Kerjasama Operasi (KSO)

Pada intinya, opsi ini tidak berbeda jauh dengan kontrak manajemen.

Dalam opsi ini, PT AP II dan pihak investor/swasta saling berbagi kewajiban dan

resiko yang akan ditanggung.

Pihak swasta bertanggungjawab terhadap manajemen pengoperasian

sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta, mulai dari pegawai, fasilitas

sistem radio trunking, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pelayanan dan

pengoperasian jaringan. AP II akan membayar biaya-biaya tertentu pada pihak

swasta yang diantaranya biaya-biaya royalty (besarnya porsentase ditentukan

dalam perjanjian). Intial fee (sebesar nominal tertentu yang dibayar pada saat

penandatanganan perjanjian). Dan pajak-pajak yang dikenakkan untuk seluruh

pembayaran menurut hukum Indonesia, serta biaya-biaya lain yang terkait dengan

industri kebandarudaraan. Pilihan inipun dinilai tidak layak sama seperti halnya

pilihan kontrak manajemen.

Page 9: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

35

3.1.2.3 Build Operate Transfer (BOT)

BOT yaitu suatu mekanisme dimana investor/swasta membangun dan

mengoperasikan proyek infrastruktur dan kemudian menyerahkannya kepada PT

AP II setelah periode waktu tertentu yang disepakati. Dalam opsi ini, PT AP II

dapat melakukan tender terhadap investor untuk melihat penawaran terbaik yang

dapat disediakan oleh para investor.

Dalam pelaksanaan proyek, resiko yang ada ditanggung oleh pihak

investor selama masa kontrak berlangsung. Pihak PT AP II mamperoleh

kompensasi sesuai dengan besaran yang telah disetujui dalam kontrak..

3.1.2.4 Build Operate Own (BOO)

Bentuk kerjasama ini mulai dari proses tender proyek, pengadaan, hingga

pengoperasian sistem radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta mirip dengan

BOT, bedanya dalam hal ini setelah proyek selesai dilaksanakan, fasilitas/hasil

yang telah dibangun tidak diserahkan pada pemerintah. Tetapi menjadi

sepenuhnya milik investor/swasta. Pihak investor dapat menjual produk sisa dan

perangkatnya dan berhak atas penjualan produk sisa dan perangkatnya tersebut.

3.1.2.5 Perusahaan patungan (joint venture company)

Yaitu kerjasama dimana pemerintah bersama-sama pihak swasta

membentuk suatu badan usaha patungan dalam bentuk perseroan.Perusahaan

patungan ini diberi tanggungjawab atas pembangunan/pengelolaan suatu aset yang

dimiliki oleh perusahaan patungan tersebut, termasuk segala kegiatan yang

menjadi lingkup usaha perusahaan patungan.Pembagian resiko dan keuntungan

sebagai hasil dari usaha patungan diperhitungkan berdasarkan proporsi besarnya

nilai penyertaan aset dan modal dari masing-masing pihak, setelah dikurangi

dengan penyusutan, biaya modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan,

pembayaran hutang, dan lain- lain. Setelah masa berakhirnya kontrak, aset atau

modal yang dikuasakan kepada perusahaan patungan akan dikembalikan kepada

masing-masing pihak sesuai kondisi sebagaimana yang ditetapkan dalam kontrak.

Perusahaan patungan merupakan kepengelolaan dimana baik aktivitas

manajerial maupun operasional dilakukan oleh pihak yang memiliki saham

Page 10: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

36

mayoritas dengan ketentuan baik sebagai pendiri atau bukan pendiri, kepemilikan

saham tidak harus mayoritas dan pembentukannya diserahkan dengan kriteria

investasi.

Pembentukan perusahaan patungan pada dasarnya dipengaruhi oleh

besarnya kepemilikan saham masing-masing pihak untuk melakukan pengambilan

keputusan, sehingga pengelolannya pun untuk proyek sistem radio trunking

nantinya tergantung dari besaran kepemilikan saham diantar pihak PT AP II dan

swasta (investor). Hal hal tersebut ditinjau dari kesediaan dana yang dimiliki serta

tambahan dana investasi yang diperlukan bagi proyek ini dari total biaya yang

diperlukan kurang dari setengahnya, sehingga memungkinkan kepemilikan saham

terbesar berada pada PT AP II. Dengan demikian pengelolaan sistem radio

trunking dapat dikontrol dibawah pengawasan manajemen PT AP II.

Adapun bebrapa resiko yang dapat mempengaruhi dalam alternatif pola

pendanaan dan kerjasama adalah sebagai berikut:

• Accounting risk, adanya penggunaan me toda yang berbeda dalam

penghitungan kondisi keuangan awal dengan pada saat alih operasi adaalah

sebagi berikut:

• Operational risk, dengan kondisi alih pengoperasian memungkinkan

kurangnya kemajuan teknologi yang dibutuhkan dengan tidak disertai dengan

keahlian sumber daya manusia.

• Reputational risk, berpengaruh terhadap citra perusahaan apabila dalam

penerimaan alih operasional menjadi lebih buruk dari sebelumnya dikarenakan

Kendala-kendala internal perusahaan baik ditinjau dari segi sumber daya

manusia maupun teknologi.

3.1.3 Analisis Pendanaan untuk Pengadaan dan Pengoperasian Proyek

Berikut ini merupakan pertimbangan dari proses pendanaan untuk proyek

pengadaan dan pengoperasian radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta.

Page 11: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

37

3.1.3.1 Didanai Sendiri

Jika perusahaan memutuskan untuk melakukan pengelolaan sendiri, maka

PT AP II memiliki alternatif solusi seperti berikut ini:

A. Pola Pendanaan sepenuhnya berasal dari Dana Internal PT AP II

Kekurangan :

§ PT AP II memiliki keterbatasan dana perusahaan sulit untuk

merealisasikannya.

Kelebihan :

§ Dengan manejemen sendiri, maka PT AP II bisa mengelolannya dengan

tidak harus dikejar target atau dibawah standar investor tetapi dapat bekerja

dengan nyaman.

B. Pola Pendanaan dengan Obligasi

Kekurangan :

§ Perlu diketahui bahwa resiko mengeluarkan obligasi bagi PT AP II adalah

yang harus ditanggung oleh PT AP II sendiri, dan pemerintah pusat tidak

bertanggung jawab terhadap besarnya obligasi yang harus membayar bunga

dan pokok pinjamannya, dimana jumlah hutang atau obligasi yang

diterbitkan harus didasarkan pada kebutuhan riil dan penerbitan obligasi

juga harus berdasarkan kemampuan bayar.

§ Terdapat perbedaan antara pinjaman langsung pemerintah pusat yang

diperoleh secara bilateral yang syarat kreditnya cukup lunak dan negotiable

setiap kredit tersebut jatuh tempo.

§ Dalam obligasi penerbit harus konsekuen memenuhi jewajiban berjalan,

baik berupa pembayaran kupon atau bunga maupun pokok obligasi

§ Analisis aspek eksternal organisasi perlu dilihat karena sering kali akan

menjadi faktor penghambat dalam penerbitan obligasi, seperti kondisi

ekonomi dan politik yang tidak menentu, fluktuasi tingkat suku bunga atau

berbagai peristiwa negatif lainnya akan sangat mempengaruhi tingkat

keberhasilan obligasi.

Page 12: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

38

Kelebihan :

§ Merupakan cara yang cukup murah dan dana yang akan diperolehnya cukup

besar.

§ Peringkat A2 (AA) yang akan memudahkan dalam proses kelayakan

penerbitan obligasi.

§ Ditekankan pada sektor pengembangan jasa publik yang mudah dianalisis

cash flow-nya, mengingat tidak adanya beban bunga pada laporan keuangan

AP II yang menjamin perusahaan dalam membayar hutang.

C. Pendanaan tambahan dari laba ditahan (retain earning) perusahaan.

Kekurangan :

§ Mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, khususnya pada aliran kas

(dengan mempertimbangkan proyek investasi AP II lainnya yang sudah

dianggarkan)

Kelebihan :

§ Lebih efisien dalam proses pengunaan dana secara langsung dan pengaturan

biaya yang terpakai sebatas yang diperlukan saja.

3.1.3.2 Dana Perusahaan (PT AP II) dan Modal dari Investor

Dalam pilihan pola pelaksanaan kerjasama ini, PT AP II melibatkan

investor dalam pengelolaannya. Investor dapat terlibat dalam pendanaan proyek

pengadaan dan pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta tersebut

dapat berupa alternatif-alternatif seperti dibawah ini.

A. Kerjasama Operasi dan Kontrak Manajemen

Kekurangan :

§ Keterlibatan PT AP II dibatasi pada kegiatan operasional dan manajemen.

§ PT AP II hanya mendapat masukan atau tambahan informasi selama atau

paska pengalihan pelaksanaan manajerial ataupun operasional.

Page 13: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

39

B. BOT (Built Operate Transfer) dan BOO (Built Operate Own)

Kekurangan :

§ Desain fasilitas harus menyesuaikan dengan criteria dari semua pihak yang

terlibat sehingga proses desain akan banyak memakan waktu

§ Diperlukan perhitungan yang lebih tepat berkenaan dengan jangka waktu

pengembalian fasilitas dari pihak swasta (investor), semakin lama jangka

waktu pengalihan akan menurunkan efisiensi bangunan

§ Dengan banyaknya pelaku yang terlibat menyebabkan desain fasilitas akan

mempengaruhi criteria semua pihak yang terkait

Kelebihan

§ Kemampuan pihak swata dalam mengelola dan menjalankan pengembangan

bandara akan lebih maksimal, dibandingkan dengan bandara pada umumnya

yang jarang membangun fasilitas baru.

§ Dengan sistem BOT biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari sistem

konvesnional, karena dapat dilakukan penghematan dengan adanya

perancangan, konstruksi dan operasional yang lebih efisien.

C. Perusahaan Patungan (Joint Venture)

Kekurangan :

§ Pihak dengan prosentase saham lebih minoritas masih dapat mempenagruhi

keputusan manjerial AP II khususnya yang terkait dengan sistem radio

trunking

§ Membutuhkan waktu yang lama untuk proses perijinan karena menyangkut

perusahaan BUMN.

Kelebihan :

§ Lebih berkompeten dalam pengelolaan terminal secara operasional maupun

manajerial, dikarenakan mitra kerja yang terlibat perpengalaman dalam

industri yang sama.

3. 1.3.3 Sumber Pendanaan sepenuhnya Dari Investor

Pola ini menjelaskan bahwa sumber pendanaan proyek pembangunan Sistem

radio trunking berasal dari pihask investor/swasta. Dengan demikian PT AP II

Page 14: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

40

tidak ikut campur dalam pembangunan, pengelolaan sampai pada masa kerjasama

berakhir. Selama masa konsesi, PT AP II berhak mendapatkan kompensasi atas

penggunaan lahan dengan bentuk revenue sharing. Disamping itu, dalam

perjanjian PT AP II juga mengharapkan kepada investor untuk melakukan

perawatan berupa renovasi untuk fasilitas yang umur ekonomisnya di bawah lama

konsesi. Pilihan kerjasama dengan BOT (Build Operate Transfer) dengan

pendanaan keseluruhan dari investor menjadi cukup relevan bagi PT AP II.

Kekurangan :

§ Dipengaruhi oleh faktor- faktor internal dan eksternal, seperti kompleksitas

proses pengembangan proyek, peraturan pemerintah, pengaruh politik dan

isu lingkungan

§ Pihak ketiga menyanggupi untuk menanggung segala resiko yang terjadi

dengan mengharapkan tingkat pengembalian (IRR) yang tinggi.

§ Untuk setiap resiko yang terjadi, pihak swata berwenang untuk

membebaskannya kepada pengguna fasilitas sistem radio trunking.

Kelebihan :

§ PT AP II dapat mengalihkan sebagian besar resiko pada pihak swasta,

dimana pihak swasta bersedia untuk membiayai dan menanggung resiko

dalam pengembangan fasilitas publik (sistem radio trunking).

§ Pada akhir periode peralihan, AP II akan memperoleh suatu fasilitas yang

terkelola dengan baik (memiliki nilai tambah) tanpa harus menginvestasikan

dari dana internal perusahaan dan mengurangi resiko.

§ Kepemilikan terhadap barang modal dan seluruh perangkat pendukungnya

di akhir masa periode proyek.

§ Dikarenakan desain, pengembangan dan konstruksi seluruhnya berada di

bawah tangung jawab pihak ketiga maka proyek diharapkan menjadi lebih

efektif dan efisien.

3.2 Analisis Solusi Bisnis

Berdasarkan analisis deskriptif tentang alternatif solusi pendanaan dan

pola kerjasama diatas, maka dapat PT AP II dapat mengambil kesimpulan seperti

yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini.

Page 15: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

41

Tabel 3.2 Analisis Keputusan Proses Pendanaan

(keuntungan bagi PT AP II)

Kategori Pinjaman/ Obligasi/

IPO Leasing KSO KM BOT BOO Joint

Venture

Penyertaan modal X X X X v v v Sumber daya Manusia

X X v v v v v

Resiko Pengelolaan

X X v v v v v

Resiko Kredit X X v v v v v Lama persiapan X v v v v v X Lama pelaksanaan v v v v v v v Intervensi kebijakan PT AP II

v v v v v v X

Intervensi kebijakan investor

v v X X v v X

Desain, pengembangan dan konstruksi

X X v v v v v

Salvage Value v v v v v X X

Untuk rencana pembangunan sistem radio trunking di Bandara Soekarno-

Hatta pilihan yang cukup relevan untuk PT AP II adalah dengan melakukan

kerjasama BOT (Built Operate Transfer). Dengan BOT (Built Operate Transfer)

maka PT AP II akan menerima kompensasi dalam bentuk revenue sharing dengan

menetapkan nilai persentase tertentu dan keuntungan-keuntungan lainnya yang

tertera dalam kontrak kerjasama.

BOT tanpa kompensasi dalam hal ini memiliki arti bahwa pada saat

berakhirnya kontrak perjanjian, maka pihak investor tidak memiliki kompensasi

apapun berupa aset karena keseluruhan aset dalam aktifitas investasi tersebut

menjadi milik PT AP II. Bagi pihak PT AP II sendiri, hal ini bukan merupakan

keuntungan mutlak karena perangkat HT maupun sarana pendukung operasional

bisa jadi sudah sangat tua karena telah berumur 5 tahun selama umur proyek

tersebut dan mungkin akan membutuhkan peremajaan kembali dan hal ini dapat

berupa aktivitas investasi baru kembali.

Page 16: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

42

3.2.1. Pendekatan Sistem BOT (Built Operate Tarnsfer)

Build operate transfer (BOT) adalah suatu ventura awal bisnis yang besar

dimana perusahaan swasta menjalankan dan mengoperasikan suatu fasilitas yang

biasanya dikerjakan oleh pemerintah.

Proses terminasi dari keterlibatan sektor swasta muncul pada saat

pengembalian fasilitas kepada pemerintah setelah jangka waktu tertentu,

umumnya 5 hingga 50 tahun tergantung pada besarnya proyek, tingkat

pengembalian modal maupun tingkat obsolete (keusangan) proyek tersebut.

Pada pendekatan BOT, pihak swasta (investor) mendapat hasil konsesi

usaha untuk jangka waktu tertentu dari pihak pemerintah, yang disebut principal

(klien) untuk pengembangan dan pengoperasian dari suatu fasilitas pemerintah,

dalam hal ini PT AP II. Pengembangan ini mencakup pembiayaan, perancangan

dan konstruksi fasilitas tersebut, mengelola dan memelihara fasilitas tersebut

dengan baik, dan membuatnya mendapat keuntungan yang cukup, dan pada saat

berakhirnya konsesi, pihak swasta (investor) mengalihkan kepemilikan fasilitas

kepada prinsipalnya tanpa biaya apapun.

Tabel 3.2 berikut ini merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam sistem

pengelolaan BOT.

Tabel 3.3. Peserta dalam Proyek BOT

Party Primary goal

Principal Realization (serving the public need) with preferably no risk

Concessionaire Get the concession granted, make profit

Sponsor/share holder Make profit, having a high ROI in relation to the risk taken

Lender Having a ‘safe” and profitable investment for a long term

Contractor Getting project, realizing the facility according to the clients’ need

Operator Operating the facility as efficiently and effectively as possible

Off-taker/user Economically feasible to use the facility

Page 17: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

43

3.2.2 Tahapan BOT

Lama waktu periode konsesi ditentukan dalam persetujuan konsesi antara

pihak swasta (investor) dan principal. Pada periode konsesi, pihak swasta

(investor) harus mampu mengembalikan semua investasi pada semua pihak.

Terdapat enam tahapan yang terjadi dalam periode konsesi. Setelah tahapan

persiapan yang dilakukan oleh PT AP II, sebuah konsorsium dipilih setelah

mengikuti prosedur perbandingan yang spesifik. Kemudian setelah proses seleksi,

pihak swasta memulai implementasi proyek dengan membentuk tim, mengadakan

penelitian-penelitian, mengajukan perijinan, dan diteruskan dengan

pengembangan model pelaksanaan. Begitu model disetujui kemudian dimulailah

proses pelaksanaan proyek tersebut.

Setelah proyek pengadaan selesai, fasilitas tersebut disewakan untuk para

pengguna di bandara dan pembayaran kembali dari fasilitas tersebut ditutup oleh

revenue yang masuk. Setelah periode konsesi yang telah ditetapkan sebelumnya,

fasilitas dialihkan pada AP II dan kemudian AP II akan memperoleh hak milik

dan pengoperasian fasilitas tersebut. Berikut ini merupkan gambaran tahapan yang

berlaku umum dari proses pelaksanaan dari proyek yang dikelola dengan sistem

BOT.

Gambar 3.2. Tahapan Proyek dengan BOT

Page 18: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

44

3.2.3 Pembiayaan

Salah satu kriteria BOT adalah pembiayaan swasta (investor) dimana

dikatakan bahwa swasta (investor) bertangung jawab secara penuh untuk

mengumpulkan dana yang diperlukan dan mengoperasikan fasilitas tersebut.

Pihak swasta (investor) akan mengumpulkan dana yang diperlukan tersebut dalam

bentuk debt dan equity. Pengembalian investasi didapatkan pada tahapan

operasional fasilitas tersebut.

3.3 Kesimpulan Alternatif Solusi

Selanjutnya dilakukan analisis investasi atas pola pendanan BOT (Built

Operate Transfer) bagi pihak investor untuk melihat apakah proyek ini secara

bisnis dapat dinilai layak dan akan menghasilkan keuntungan yang cukup bagi

investor.

Setelah dilihat dari segi tinjauan pasar dan aspek-aspek lainya, maka untuk

menilai layak tidaknya suatu usaha ditinjau dengan kriteria investasi yaitu tinjauan

Payback period, NPV, IRR, ROE, dan ROI seperti yang telah diuraikan dalam sub

bab 2.2.

Kajian studi kelayakan yang terdiri dari kriteria invetasi berguna sebagai

bahan pertimbangan untuk pihak swasta (investor) dan juga PT (Persero) Angkasa

Pura II dalam menyusun nota kesepahaman (MoU). Prinsip yang dipegang oleh

kedua belah pihak adalah perjanjian yang merdasarkan win-win solution. Hal ini

berarti kedua belah pihak baik swasta maupun investor sama-sama diuntungkan

dengan adanya proyek pengadaan dan pengoperasian sistem radio trunking di

Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk menilai kelayakan proyek maka dikumpulkan data-data serta

asumsi-asumsi terbaru yang akan mendukung penilaian kelayakan mengenai

pemenuhan kebutuhan proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking di

Bandara Soekarno-Hatta. Data-data dan asumsi-asumsi yang telah dikumpulkan

dijabarkan sebagai berikut:

Page 19: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

45

3.3.1 Data-data

A. Situasi ekonomi

Meskipun pada akhir-akhir ini inflasi mulai menunjukkan peningkatan

yang cukup tinggi akibat dari naiknya harga-harga barang komoditas dunia dan

disertai rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM akibat dari tekanan

subsidi yang terlalu tinggi akibat dari tingginya harga minyak mentah dunia, tetapi

situasi perekonomian di Indonesia saat ini masih stabil. Dapat dilihat bahwa

fluktuasi nilai tukar US Dolar terhadap Rupiah saat ini cukup stabil dan suku

bunga deposito serta suku bunga kredit masih menunjang untuk berinvestasi. Suku

bunga deposito dan suku bunga kredit saat ini cukup rendah sehingga dapat

dikatakan bahwa pilihan untuk berinvestasi merupakan pilihan yang cukup

menarik saat ini.

Pemerintah pun saat ini sedang giat mendukung adanya proyek-proyek

investasi dalam negeri yang tentu saja akan dapat menyerap tenaga kerja dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat serta tentu saja dapat juga untuk mencegah

larinya dana-dana investasi ke luar negeri.

Berikut ini merupakan data-data kondisi ekonomi di Indonesia yang telah

dikumpulkan dengan proyeksi kondisi terburuk yang terjadi per-tanggal 30 April

2008.

Tabel 3.4 Data Situasi Ekonomi

Data Sumber

Kurs USD/Rp Rp 9.734 http://www.bi.go.id/web/id/ (kurs jual 30 April 2008)

Bunga kredit (i loan)

14,32% http://www.bi.go.id/biweb/Html/SekiTxt/T3x230.txt (Tabel II.30. Suku bunga kredit rupiah menurut kelompok bank untuk Maret 2008)

Bunga deposito (i debt)

8,00% http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/tabel_deposito/ (bunga deposito tertinggi pada tanggal 30 April 2008)

Perbandingan modal dan kredit

70 : 30 (survey pada beberapa bank)

Inflasi 8,96% http://www.bi.go.id/web/id/ (inflasi untuk bulan April 2008)

Provisi 1% kredit (survey pada beberapa bank)

Pajak 30% Penyederhanaan dari PPh pasal 21

Page 20: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

46

B. Barang-barang Investasi

Investasi yang dibutuhkan unuk memenuhi pelaksanaan proyek pengadaan

dan pengoperasian radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta meliputi perangkat

HT radio trunking dan barang-barang pendukung untuk operasional radio trunking

tersebut di bandara.

Untuk pengadaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta dibutuhkan

perangkat HT yang dapat memenuhi kebutuhan sarana komunikasi yang

dibutuhkan oleh konsumen dalam melakukan aktifitasnya di Bandara Soekarno-

Hatta. Kualitas, fungsi dan harga merupakan aspek penting dalam pemilihan

produk HT yang akan digunakan dalam proyek pengadaan dan pengoperasian

radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta ini.

HT Radio Trunking yang telah disurvey merupakan beberapa produk yang

dinilai memenuhi kebutuhan Bandara Soekarno-Hatta serta merupakan produk

yang telah dikenal dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan sejenis di

dunia.

Berikut ini merupakan perangkat HT yang telah disurvey dan disesuaikan

dengan kebutuhan:

• HT Radio Trunking Kenwood TK 3140

Perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 telah

diakui dan digunakan oleh banyak perusahaan diantaranya

oleh Dubai Airport, jaringan kereta api Rusia dan masih

banyak lagi.

Perangkat ini sebenarnya sudah cukup memadai untuk

digunakan di Bandara Soekarno-Hatta hanya saja kurang

dalam kemampuan dalam melakukan level of priority seperti

yang diinginkan oleh PT AP II.

Harga per unit perangkat ini di Amerika ialah $245 sebelum

biaya pengiriman+asuransi $25 per unit dan bea masuk impor (15%), PPnBM

(25%) serta PPN (10%).

Gambar 3.3. Kenwood TK

3140

Page 21: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

47

• HT Radio Trunking Motorola MTX960

Perangkat HT Radio Trunking Motorola MTX960 merupakan

perangkat yang paling pas untuk kebutuhan Bandara

Soekarno-Hatta dan memiliki jaringan penjualan dan

pelayanan di Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan

HT merek lainya.

Harga perangkat ini di pasar Indonesia ialah Rp 5.400.000 per

unit.

• HT Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF.

Perangkat HT Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF

merupakan perangkat yang dapat menjadi alternatif yang

menarik karena memiliki fasilitas perangkat yang baik seperti

Motorola tetapi harga yang lebih bersaing.

Harga perangkat ini di Amerika ialah $280 per unit sebelum

biaya pengiriman+asuransi $25 per unit dan bea masuk

Indonesia (15%), PPnBM (25%) serta PPN (10%)

Berikut ini merupakan rincian harga bersih beberapa pilihan produk HT

Radio Trunking setelah masuk Indonesia dari beberapa merek dan rincian barang

pendukung yang akan digunakan dalam investasi proyek pengadaan dan

pengoperasian radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta.

Gambar 3.4. Motorola MTX960

Gambar 3.5. ICOM IC-

F43TR UHF

Page 22: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

48

Tabel 3.5 Barang Investasi

Barang Banyak (unit)

Harga Total

$ 380,25 $ 1.521.000,00 Rp 3.701.353,50 Rp 14.805.414.000

$ 431,00 $ 1.724.000 Rp 4.195.354 Rp 16.781.416.000

Kendaraan operasional MotorSupra X 125 R (SW)

5 13.750.000Rp Rp 68.750.000

Kendaraan operasional MobilAPV Arena

1 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

Komputer (desktop) HP PavilionA6330L

10 Rp 7.500.000 Rp 75.000.000

HP Officejet 6310 all in one (fax,fotokopi dan printer)

2 Rp 2.200.000 Rp 4.400.000

Perangkat investasi lain 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 15.055.564.000 Rp 21.850.150.000 Rp 17.031.566.000

Jumlah Investasi dengan HT Kenwood *)

Rp 21.600.000.000 Rp 5.400.000

HT Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF ***)

4000

Jumlah Investasi dengan HT ICOM ***)

HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 *)HT Radio Trunking Motorola MTX960 **)

4000

4000

Jumlah Investasi dengan HT Motorola **)

Proses delivery pesawat HT radio trunking maksimum 90 hari dari waktu

pemesanan sampai dengan barang siap digunakan.

C. Internal Proyek Angkasa Pura II

Dalam proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking di Bandara

Soekarno-Hatta telah disyaratkan dalam kontrak kerjasama mengenai tarif aktivasi

perangkat, tarif maksimum penyewaan, dan persyaratan lainnya.

Pasar pengguna radio trunking dengan teknologi lama mencapai lebih dari

3.000 pengguna dan akan beralih menjadi pengguna radio trunking teknologi baru

yang akan dilaksanakan dalam proyek pengadaan dan pengoperasian radio

trunking di Bandara Soekarno-Hatta ini. Dan dengan semakin bertambahnya

jumlah layanan penerbangan serta bisnis-bisnis yang turut serta secara langsung

maupun tidak langsung terhadap bisnis utama PT AP 2 maka diperkirakan akan

terdapat pertumbuhan yang cukup signifikan mencapai 1000 pengguna.

Page 23: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

49

Berikut ini merupakan data internal yang telah diatur dalam kontrak

kerjasama proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking di Bandara

Soekarno-Hatta oleh PT AP II:

Tabel 3.6 Data internal AP II

Harga sewa perbulan Rp 300.000 per unit

Biaya aktivasi pasang baru HT radio trunking

Rp 150.000 per unit

Pengguna radio trunking lama 3000 pengguna

Pertumbuhan 1000 pengguna

Dalam kontrak disyaratkan untuk memenuhi jumlah kebutuhan internal PT

AP II di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 450 unit secara cuma-cuma termasuk

pemeliharaannya selama jangka waktu perjanjian.

3.3.2 Asumsi-asumsi

Asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam proyek akhir ini berdasarkan

hasil diskusi dengan pihak manajemen PT (Persero) Angkasa Pura II dan data-

data eksternal lainnya.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penulisan proyek akhir ini adalah

asumsi-asumsi biaya-biaya yang akan ditanggung oleh investor, penyusutan

barang investasi serta perkiraan laba ditahan atau yang sering disebut Retention

for Growth (R/G) yang dapat digunakan untuk perkembangan dimasa yang akan

datang.

A. Biaya-biaya

Biaya-biaya yang harus ditanggung oleh pihak investor dalam proyek ini

meliputi biaya-biaya operasional perusahaan dari biaya upah hingga biaya

pemeliharaan barang investasi. Berikut ini menjelaskan asumsi biaya-biaya yang

diperlukan untuk pengadaan dan pengoperasian sistem radio trunking di Kawasan

Bandara Soekarno-Hatta:

Page 24: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

50

1. Budget Biaya Pegawai

Dalam mengelola 3000 unit HT radio trunking untuk selama 5 tahun

dibutuhkan seorang direktur yang membawahi perusahaan dan untuk menjalankan

perusahaan tersebut membutuhkan:

a. Bagian operasional (merangkap bagian logistik) yakni seorang manajer, 3

supervisor, 8 tenaga operator, dan 12 tenaga teknisi.

b. Bagian keuangan yakni seorang manajer dan 2 tenaga akunting.

c. Bagian umum (merangkap bagian hrd dan marketing) yakni seorang manajer,

seorang supervisor dan 6 tenaga staf.

Tabel 3.7 Asumsi Upah Pegawai Pertahun

Posisi Banyak (orang)

Upah perindividu Total

Direktur 1 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Manajer 3 Rp 60.000.000 Rp 180.000.000 Supervisor 4 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Akunting 2 Rp 30.000.000 Rp 60.000.000 Staf 6 Rp 21.000.000 Rp 126.000.000 Operator 8 Rp 24.000.000 Rp 192.000.000 Teknisi 12 Rp 24.000.000 Rp 288.000.000

Rp 1.086.000.000 Jumlah

2. Budget Biaya pemeliharaan perangkat investasi

Perangkat investasi yang dimaksudkan disini adalah sebagian perangkat

HT radio trunking yang menjadi kewajiban perusahaan, perangkat komputer dan

kendaraan operasional perusahaan.

Biaya pemeliharaan perangkat komputer beserta perangkat lunaknya,

perangkat printer all in one, dan perangkat investasi lainnya diasumsikan sebesar

30% pertahun sedangkan untuk kendaraan operasional diasumsikan 10% pertahun

dari harga investasi masing-masing barang tersebut. Hal ini diasumsikan dengan

mempertimbangkan tingkat keusangan serta jaminan kualitas produk yang

terkandung pada produk tersebut.

Page 25: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

51

Tabel 3.8 Asumsi Biaya Pemeliharaan Peralatan Pertahun

Barang Banyak (unit)

Harga Total

Kendaraan operasional MotorSupra X 125 R (SW)

5 1.375.000Rp Rp 6.875.000

Kendaraan operasional MobilAPV Arena

1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

Komputer (desktop) HP PavilionA6330L

10 Rp 2.250.000 Rp 22.500.000

HP Officejet 6310 all in one (fax,fotokopi dan printer)

2 Rp 660.000 Rp 1.320.000

Perangkat investasi lain 1 Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 176.295.000 Rp 131.295.000 Rp 176.295.000

Jumlah biaya dengan HT Motorola **)Jumlah biaya dengan HT Kenwood *)

HT Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF ***)

450

Jumlah biaya dengan HT ICOM ***)

Rp 300.000 Rp 135.000.000

Rp 300.000 Rp 135.000.000 HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 *)

450

HT Radio Trunking Motorola MTX960 **)

450 Rp 200.000 Rp 90.000.000

Pemeliharaan perangkat HT merupakan kewajiban dari pengguna HT

tersebut. Pihak investor menanggung biaya pemeliharaan HT yang digunakan oleh

PT AP II seperti yang tercantum dalam kontrak kerjasama yakni sebanyak 450

unit. Biaya pemeliharaan HT berbeda-beda untuk setiap merk, tergantung pada

kualitas dan ketersediaan suku cadang.

3. Budget Biaya Umum

Biaya umum merupakan gabungan biaya-biaya yang menjadi rutinitas

dalam kegiatan operasional perusahaan seperti biaya listrik, telepon, penyediaan

alat tulis kantor, biaya bahan bakar kendaraan dan lain- lain. Biaya-biaya ini

diasumsikan menurut kebiasaan yang berlaku di lingkungan Bandara Soekarno-

Hatta serta tingkat penggunaannya.

Page 26: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

52

Tabel 3.9 Asumsi Biaya Umum Pertahun

Biaya perbulan Biaya pertahun Rp 1.000.000 Rp 12.000.000 Rp 1.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Rp 24.000.000 Rp 1.200.000 Rp 14.400.000 Rp 3.000.000 Rp 36.000.000

Rp 98.400.000

KeteranganPerlengkapan ATKBiaya TeleponBiaya ListrikBiaya bahan bakar kendaraan operasionalBiaya lain-lain

Jumlah

4. Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi Radio

Pengenaan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi radio oleh Pemerintah

Pusat melalui Ditjen Postel terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio oleh

pengguna didasarkan kepada peraturan yang berlaku yakni:

Kepmen Perhubungan No.40 Tahun 2002 tentang petunjuk pelaksanaan tarif

PNBP dari BHP spektrum frekuensi radio.

Setiap pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar BHP spektrum

frekuensi radio yang dibayar di muka untuk masa penggunaan satu tahun.

Perhitungan besaran BHP frekuensi radio digunakan berdasarkan formula yang

ditetapkan pada PP No.14 tahun 2000, yaitu:

Dengan diketahui penggunaan radio trunking berlokasi terletak pada zone

1, lebar pita 300 MHz, daya pancar 30 EIRP (dBmW). Maka dari rumus diatas

diperoleh hasil BHP per tahun sebesar Rp 262.669.708

Seluruh biaya yang dikenakan akan mengalami peningkatan sebesar inflasi

setiap tahunnya.

B. Penyusutan

Penyusutan (depresiasi) seluruh barang-barang investasi diasumsikan

menyusut setiap tahun dan berlangsung selama umur proyek yakni selama 5

tahun. Asumsi ini disesuaikan dengan pertimbangan besarnya biaya pemeliharaan

atas barang-barang investasi.

Page 27: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

53

C. Retention for Growth (R/G)

Laba ditahan yang dipergunakan untuk pengembangan investasi

(Retention for Growth) diasumsikan sebesar 10% terhadap pendapatan bersih

(NAT) pertahun dengan dasar persiapan untuk menghadapi resiko maupun

pengembangan dan perluasan pasar.

3.3.3 Analisis Sensitivitas

Dengan menggunakan data-data dan asumsi-asumsi yang ada, penyusunan

proyeksi laba/rugi juga menggunakan analisis sensitivitas dengan tiga skenario

yaitu Most Likely, Pessimistic, dan Optimistictic. Ketiga skenario merupakan

gambaran situasi yang sesuai dengan perencanaan (most likely), kondisi terburuk

(pessimistic), dan kondisi terbaik (optimistic) yang dinilai dapat terjadi sesuai

dengan situasi lingkungan yang akan terjadi masa yang akan datang.

Situasi lingkungan yang terjadi dimasa yang akan datang merupakan

resiko yang harus diperhitungkan dalam melakukan analisis kelayakan proyek

sehingga dapat diambil beberapa tindakan yang perlu untuk mengantisipasi resiko

tersebut sejak dini. Dalam proyek ini, resiko yang dapat mepengaruhi hasil

investasi di masa yang akan datang meliputi pertumbuhan pasar dan kenaikan

harga sewa.

Menyesuaikan dengan kondisi saat ini maka dapat diperkirakan besaran

persentase untuk kemungkinan terjadinya ketiga skenario tersebut pada masa

proyek berlangsung. Keadaan ekonomi yang cukup baik dan pengaruh lingkungan

investasi yang memadai untuk kegiatan investasi seperti rendahnya suku bunga

perbankan, nilai dollar yang stabil, dan kebijakan pemerintah dalam mendukung

meningkatnya investasi di dalam negeri maka diperkirakan skenario most likely

akan terjadi sebesar 70%. Melihat semakin tingginya inflasi terutama akibat harga

minyak dunia dan harga barang komoditas yang melambung menunjukkan

perkiraan skenario pessimistic akan terjadi sebesar 20% dan sisanya perkiraan

skenario optimistic akan terjadi sebesar 10%.

Page 28: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

54

A. Pertumbuhan pasar

Pengguna jasa radio trunking yang sudah menggunakannya di Bandara

Soekarno-Hatta saat ini berjumlah lebih dari 3000 pengguna. Jumlah pengguna

radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta dipastikan akan mengalami

pertumbuhan yang cukup signifikan mencapai lebih dari 4000 pengguna.

Pertumbuhan ini terjadi seiring dengan semakin berkembangnya aktifitas

penerbangan yakni bermunculannya layanan meskapai-meskapai penerbangan

baru yang tentu saja akan menambah jumlah aktifitas penerbangan dan aktifitas

darat di Bandara Soekarno-Hatta, rencara proyek perluasan terminal 3, rencana

pembangunan jalur kereta api langsung menuju bandara, dan aktifitas-aktifitas

lainnya maka diasumsikan akan terdapat pertumbuhan pasar pengguna radio

trunking yang akan mencapai minimum sebesar 1000 unit pada masa proyek

berlangsung.

Proyeksi sensitivitas disusun berdasarkan mekanisme pertumbuhan. Pada

analisis sensitivitas pessimistic, pertumbuhan pengguna radio trunking meningkat

sebanyak 1000 dan terjadi sejak tahun pertama berjalan. Pertumbuhan pengguna

diasumsikan rata setiap tahunnya selama lima tahun yakni pertumbuhan sebesar

250 pengguna ditahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Sedangkan pada

tahun kelima tidak terjadi pertumbuhan.

Pada analisis sensitivitas most likely, pertumbuhan pengguna radio

trunking meningkat sebanyak 1000 dan terjadi sejak tahun pertama berjalan.

Pertumbuhan pengguna diasumsikan bertingkat menurun setiap tahunnya selama

lima tahun yakni pertumbuhan sebesar 400 pengguna ditahun pertama, 300

pengguna di tahun kedua, 200 pengguna di tahun ketiga dan 100 pengguna di

tahun keempat. Pada tahun kelima tidak terjadi pertumbuhan pengguna.

Sedangkan pada analisis sensitivitas Optimistictic pertumbuhan terjadi

sejak proyek dilaksanakan. Dengan demikian diasumsikan bahwa sejak awal

proyek berlangsung, unit yang tersedia terserap semuanya oleh para pengguna.

Page 29: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

55

Tabel 3.10 Target pertumbuhan pertahun

Analisis sensitivitas

Pertumbuhan Tahun ke-1

Tahun ke-2

Tahun ke-3

Tahun ke-4

Tahun ke-5

Pessimistic 250 250 250 250 0

Most likely 400 300 200 100 0

Optimistictic 1000 0 0 0 0

Bila jumlah pengguna radio trunking mengalami pertumbuhan lebih dari

1000 unit maka penambahan unit HT radio trunking yang akan dilayani hanya

sampai permintaan penambahan sampai tahun ketiga saja. Sedangkan

penambahan untuk tahun keempat dan kelima dinilai tidak layak karena

pendapatan sewa yang diperoleh tidak akan menghasilkan hasil yang sesuai

dengan pengeluarannya yang akan dikeluarkan.

B. Kenaikan Tarif

Pengenaan tarif sewa penggunaan radio trunking ditentukan oleh Angkasa

Pura melalui kontrak kerjasama dan setiap kenaikan yang dikenakan harus atas

persetujuan PT AP II.

Proyeksi sensitivitas disusun berdasarkan pengenaan tarif. Pada analisis

sensitivitas pessimisticdan analisis sensitivitas most likely dianggap tidak ada

peningkatan tarif sewa sama sekali hingga pada akhir proyek karena dinilai bahwa

fisik handset tidak mengalami perubahan dan biaya perawatan handset dibebankan

kepada penyewa dalam kontrak 5 tahun tersebut. Sedangkan pada analisis

sensitivitas Optimistictic pertumbuhan dianggap signifikan yakni mencapai 2%

pertahun.

Tabel 3.11 Pengenaan Tarif

Analisis sensitivitas Kenaikan tarif pertahun

Pessimistic 0% Most likely 0% Optimistictic 2%

Page 30: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

56

3.3.4 Perhitungan Umum

Data-data, asumsi-asumsi dan proyeksi analisis sensitivitas yang telah

dikumpulkan dan dijabarkan diatas telah cukup untuk melakukan perhitungan

proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta.

Perhitungan dapat dimulai dengan menyusun antara lain:

• pendapatan dan pertumbuhan pendapatan perusahaan,

• hutang dan proses pembayaran dari berbagai alternatif investasi,

• income statement dari berbagai alternatif investasi.

A. Skema Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan

Dengan menggunakan data-data, asumsi-asumsi serta proyeksi analisis

sensitivitas yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun skema pendapatan

dan pertumbuhan untuk analisis sensitivitas pessimistic, most likely dan optimistic

sebagai berikut:

Tabel 3.12 Skema Pendapatan dan Pertumbuhan

Tahun 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Pessimistic Monthly Rent (Rp) 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 Unit Sold 2.790 3.040 3.290 3.540 3.540 PSB (in million Rp) Rp150.000 per unit 419 38 38 38 -

Total Revenue 10.463 10.944 11.844 12.744 12.744 Most likely Monthly Rent (Rp) 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 Unit Sold 2.940 3.240 3.440 3.540 3.540 PSB (in million Rp) Rp150.000 per unit 441 45 30 15 -

Total Revenue 11.025 11.664 12.384 12.744 12.744 Optimistic Monthly Rent (Rp) 300.000 306.000 312.000 318.000 324.000 Unit Sold 3.540 3.540 3.540 3.540 3.540 PSB (in million Rp) Rp150.000 per unit 531 - - - -

Total Revenue 13.275 12.999 13.254 13.509 13.764

B. Skema hutang dan pembayaran

Dengan mempertimbangkan besarnya investasi maka kredit merupakan

media untuk menambah dana investasi yang lebih menunjang.

Page 31: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

57

Berikut merupakan besaran hutang (kredit) serta bunga dan pembayaran

cicilan.

Tabel 3.13a Hutang, bunga dan Pembayaran HT Kenwood

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Totalhutang 10538,89 10538,89 7904,17 5269,45 2634,72bunga 1509,17 1509,17 1131,88 754,58 377,29 5282,09cicilan 0,00 2634,72 2634,72 2634,72 2634,72 10538,89bunga+pokok 1509,17 4143,89 3766,60 3389,31 3012,02 15820,99

Tabel 3.13b Hutang, bunga dan Pembayaran HT Motorola

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Totalhutang 15295,11 15295,11 11471,33 7647,55 3823,78bunga 2190,26 2190,26 1642,69 1095,13 547,56 7665,91cicilan 0,00 3823,78 3823,78 3823,78 3823,78 15295,11bunga+pokok 2190,26 6014,04 5466,47 4918,91 4371,34 22961,01

Tabel 3.13c Hutang, bunga dan Pembayaran HT ICOM

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Totalhutang 11922,10 11922,10 8941,57 5961,05 2980,52bunga 1752,55 1752,55 1314,41 876,27 438,14 6133,92cicilan 0,00 2980,52 2980,52 2980,52 2980,52 11922,10bunga+pokok 1752,55 4733,07 4294,94 3856,80 3418,66 18056,01

C. Income Statement

Berikut ini merupakan hasil penyusunan income statement berdasarkan

data-data, asumsi-asumsi yang ada serta disusun berdasarkan setiap analisis

sensitivitas. Penyusunan income statement dibawah ini dalam format satuan juta

rupiah.

Page 32: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

58

Tabel 3.14a Income Statement Projection Pessimistic HT Kenwood

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 10.463 10.944 11.844 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.698) (1.823) (1.986) (2.164) (2.358) Gross Profit 8.765 9.121 9.858 10.580 10.386 Depresiasi (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) EBIT 5.754 6.110 6.847 7.569 7.375 Tax 30% (1.726) (1.833) (2.054) (2.271) (2.212) Interest Exp (1.509) (1.509) (1.132) (755) (377) NAT 2.518 2.768 3.661 4.543 4.785 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 699 729 783 838 843 NAT investor 1.819 2.039 2.877 3.706 3.942 R/G 10% 182 204 288 371 394

Tabel 3.14b Income Statement Projection Pessimistic HT Motorola

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 10.463 10.944 11.844 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.715) (1.840) (2.005) (2.185) (2.381) Gross Profit 8.747 9.104 9.839 10.559 10.363 Depresiasi (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) EBIT 4.377 4.734 5.469 6.189 5.993 Tax 30% (1.313) (1.420) (1.641) (1.857) (1.798) Interest Exp (2.190) (2.190) (1.643) (1.095) (548) NAT 874 1.123 2.185 3.237 3.648 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 732 762 816 871 876 NAT investor 142 361 1.369 2.366 2.772 R/G 10% 14 36 137 237 277

Tabel 3.14c Income Statement Projection Pessimistic HT ICOM

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 10.463 10.944 11.844 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.703) (1.828) (1.992) (2.170) (2.365) Gross Profit 8.760 9.116 9.852 10.574 10.379 Depresiasi (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) EBIT 5.353 5.710 6.446 7.167 6.973 Tax 30% (1.606) (1.713) (1.934) (2.150) (2.092) Interest Exp (1.753) (1.753) (1.314) (876) (438) NAT 1.995 2.244 3.198 4.141 4.443 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 709 738 793 848 852 NAT investor 1.286 1.506 2.405 3.293 3.591 R/G 10% 129 151 240 329 359

Page 33: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

59

Tabel 3.15a Income Statement Projection Most Likely HT Kenwood

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 11.025 11.664 12.384 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.698) (1.823) (1.986) (2.164) (2.358) Gross Profit 9.327 9.841 10.398 10.580 10.386 Depresiasi (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) EBIT 6.316 6.830 7.387 7.569 7.375 Tax 30% (1.895) (2.049) (2.216) (2.271) (2.212) Interest Exp (1.509) (1.509) (1.132) (755) (377) NAT 2.912 3.272 4.039 4.543 4.785 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 730 769 813 838 843 NAT investor 2.182 2.503 3.225 3.706 3.942 R/G 10% 218 250 323 371 394

Tabel 3.15b Income Statement Projection Most Likely HT Motorola

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 11.025 11.664 12.384 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.715) (1.840) (2.005) (2.185) (2.381) Gross Profit 9.310 9.824 10.379 10.559 10.363 Depresiasi (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) EBIT 4.940 5.454 6.009 6.189 5.993 Tax 30% (1.482) (1.636) (1.803) (1.857) (1.798) Interest Exp (2.190) (2.190) (1.643) (1.095) (548) NAT 1.268 1.627 2.563 3.237 3.648 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 763 802 847 871 876 NAT investor 504 825 1.717 2.366 2.772 R/G 10% 50 83 172 237 277

Tabel 3.15c Income Statement Projection Most Likely HT ICOM

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 11.025 11.664 12.384 12.744 12.744 Company Operational Expenses (1.703) (1.828) (1.992) (2.170) (2.365) Gross Profit 9.322 9.836 10.392 10.574 10.379 Depresiasi (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) EBIT 5.916 6.430 6.986 7.167 6.973 Tax 30% (1.775) (1.929) (2.096) (2.150) (2.092) Interest Exp (1.707) (1.707) (1.280) (854) (427) NAT 2.434 2.793 3.610 4.164 4.454 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 740 779 823 848 852 NAT investor 1.694 2.015 2.787 3.316 3.602 R/G 10% 169 201 279 332 360

Page 34: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

60

Tabel 3.16a Income Statement Projection Optimistictic HT Kenwood

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 13.275 12.999 13.254 13.509 13.764 Company Operational Expenses (1.698) (1.823) (1.986) (2.164) (2.358) Gross Profit 11.577 11.176 11.267 11.344 11.405 Depresiasi (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) (3.011) EBIT 8.566 8.165 8.256 8.333 8.394 Tax 30% (2.570) (2.449) (2.477) (2.500) (2.518) Interest Exp (1.509) (1.509) (1.132) (755) (377) NAT 4.487 4.206 4.648 5.079 5.499 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 856 844 862 881 900 NAT investor 3.631 3.362 3.785 4.198 4.599 R/G 10% 363 336 379 420 460

Tabel 3.16b Income Statement Projection Optimistictic HT Motorola

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 13.275 12.999 13.254 13.509 13.764 Company Operational Expenses (1.715) (1.840) (2.005) (2.185) (2.381) Gross Profit 11.560 11.159 11.249 11.324 11.383 Depresiasi (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) (4.370) EBIT 7.190 6.788 6.878 6.954 7.013 Tax 30% (2.157) (2.037) (2.064) (2.086) (2.104) Interest Exp (2.190) (2.190) (1.643) (1.095) (548) NAT 2.843 2.562 3.172 3.772 4.361 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 889 877 895 914 933 NAT investor 1.953 1.685 2.277 2.859 3.429 R/G 10% 195 168 228 286 343

Tabel 3.16c Income Statement Projection Optimistictic HT ICOM

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013Omzet bruto (100%) 13.275 12.999 13.254 13.509 13.764 Company Operational Expenses (1.703) (1.828) (1.992) (2.170) (2.365) Gross Profit 11.572 11.171 11.262 11.338 11.399 Depresiasi (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) (3.406) EBIT 8.166 7.764 7.856 7.932 7.992 Tax 30% (2.450) (2.329) (2.357) (2.380) (2.398) Interest Exp (1.707) (1.707) (1.280) (854) (427) NAT 4.009 3.728 4.218 4.699 5.168 PT AP II Share (8% omzet bruto-tax) 866 854 872 890 909 NAT investor 3.143 2.874 3.347 3.808 4.259 R/G 10% 314 287 335 381 426

Page 35: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

61

3.3.5 Penghitungan Kriteria Investasi

Untuk mempermudah dalam proses penghitungan kelayakan suatu

investasi yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI), payback period

(PBP) dapat dilakukan dengan media bantu program komputer Microsoft Excel

dari Microsoft Office. Media bantu ini akan jauh lebih mempecepat dan

mempermudah proses penghitungan.

3.3.5.1 Perhitungan WACC

Dalam menganalisis kelayakan proyek pengadaan dan pengelolaan radio

trunking di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan beberapa metode antara lain

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP),

Return on Equity (ROE), dan Return on Investment (ROI). Untuk menghasilkan

perhitungan tersebut, terlebih dahulu menghitung Weighted Average Cost of

Capital (WACC) yang merupakan hurdle rate atau discount rate dengan rumus

sebagai berikut:

Berdasarkan data yang sudah dikemukakan diatas maka dpat disimpulkan

WACC bernilai 12,42%.

Berikut ini merupakan tabel hasil penghitungan WACC,

Tabel 3.17 Tabel Nilai WACC

i loan i deposito Debt proportion (%)

Equity proportion (%)

WACC

14,32% 8,00% 70% 30% 12,42%

3.3.5.2 Perhitungan NPV

Berdasarkan data dan asumsi yang ada, berikut ini merupakan hasil

perhitungan Net present value (NPV) proyek pengadaan dan pengelolaan radio

trunking di Bandara Soekarno-Hatta pada tiga analisis sensitivitas yang dihitung

dengan menggunakan program Ms.Excel:

Page 36: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

62

Tabel 3.18 Tabel Nilai NPV

NPV Analisis Sensitivitas

Pessimistic Most Likely Optimistic HT Kenwood Rp 4.479.866.617 Rp 5.320.301.245 Rp 8.053.652.890

HT Motorola Rp (2.300.932.451) Rp (1.460.497.823) Rp 1.272.853.823

HT ICOM Rp 2.399.388.140 Rp 3.348.308.761 Rp 6.081.660.407

Perhitungan NPV untuk seluruh skenario analisis sensitivitas bagi

perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 dan HT Radio Trunking ICOM

IC-F43TR UHF memiliki nilai positif (lebih dari 0) sehingga dapat disimpulkan

bila dilihat dari NPV proyek tersebut berdasarkan ketiga analisis sensitivitas

dinilai layak untuk dilaksanakan.

Sedangkan bagi HT Radio Trunking Motorola MTX960, nilai positif

(lebih dari 0) hanya terjadi ketika skenario sensitivitas optimistic dan untuk

skenario sensitivitas lainnya bernilai negatif (kurang dari 0) sehingga dapat

disimpulkan bahwa proyek akan menjadi tidak layak saat menggunakan perangkat

HT Radio Trunking Motorola MTX960.

3.3.5.3 Perhitungan IRR

Dengan menggunakan media program Ms.Excel untuk penghitungan

Internal Rate of Return (IRR) proyek dari ketiga analisis sensitivitas maka hasil

yang diperoleh pun menjadi lebih akurat dan tentu saja jauh lebih cepat

dibandingkan dengan melakukan trial and error.

Berikut ini merupakan hasil penghitungan IRR proyek pengadaan dan

pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hattadari ketiga analisis

sensitivitas.

Tabel 3.19 Tabel Nilai IRR

IRR Analisis Sensitivitas

Pessimistic Most Likely Optimistic HT Kenwood 23,12% 25,21% 31,92% HT Motorola 8,38% 9,84% 14,68% HT I COM 17,60% 19,69% 25,69% WACC 12,42% 12,42% 12,42%

Page 37: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

63

Untuk mengetetahui kelayakan proyek menggunakan IRR maka harus

membandingkan hasil tersebut dengan WACC. Setelah membandingkan besaran

nilai IRR terhadap WACC proyek dapat terlihat bahwa keseluruhan analisis

sensitivitas bagi perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 dan HT Radio

Trunking ICOM IC-F43TR UHF memiliki nilai IRR yang lebih besar dari pada

nilai WACC. Hal ini menunjukan bahwa proyek pengadaan dan pengoperasia

radio trunking di bandara Soekarno-Hatta ini layak untuk dilaksanakan dengan

perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 dan HT Radio Trunking ICOM

IC-F43TR UHF.

Berbeda halnya dengan HT Radio Trunking Motorola MTX960 setelah

IRR dibandingkan dengan WACC, nilai IRR hanya lebih besar pada skenario

optimistic dan lebih kecil pada kedua skenario lainnya. Hal ini menunjukkan

bahwa proyek akan menjadi kurang layak dilaksanakan apabila menggunakan

perangkat HT Radio Trunking Motorola MTX960.

3.3.5.4 Perhitungan PBP

Dengan menggunakan media program Ms.Excel dapat dilihat lama

Payback Period (PBP) proyek pengadaan dan pengelolaan radio trunking di

Bandara Soekarno-Hatta pada ketiga analisis sensitivitas sebagai berikut:

Tabel 3.20 Tabel waktu PBP

PBP Analisis Sensitivitas

Pessimistic Most Likely Optimistic HT Kenwood 2 tahun 11 bulan 3 tahun 9 bulan 2 tahun 5 bulan HT Motorola 4 tahun 0 bulan 3 tahun 11 bulan 3 tahun 5 bulan HT I COM 3 tahun 4 bulan 3 tahun 1 bulan 2 tahun 8 bulan Lama proyek 5 tahun 5 tahun 5 tahun

Payback period (PBP) pada ketiga perangkat HT Radio Trunking

Kenwood TK 3140, HT Radio Trunking Motorola MTX960 dan HT Radio

Trunking ICOM IC-F43TR UHF atas dasar analisis sensitivitas proyek pengadaan

dan pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta lamanya kurang dari

Page 38: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

64

waktu lamanya proyek berlangsung sehingga dapat disimpulkan bahwa dilihat

dari PBP proyek dinilai layak untuk dilaksanakan.

3.3.5.5 Perhitungan ROE

Return on Equity (ROE) dari ketiga proyeksi analisis sensitivitas proyek

pengadaan dan pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.21 Tabel ROE

ROE Analisis Sensitivitas

Pessimistic Most Likely Optimistic HT Kenwood 43,27% 47,40% 60,85% HT Motorola 13,43% 16,27% 25,54% HT I COM 31,66% 35,79% 47,68%

Dilihat dari besarnya return on equity (ROE) menunjukkan besaran rata-

rata persentase pengembalian modal yang dapat diperoleh dari 100% modal yang

ditanamkan.

3.3.5.6 Perhitungan ROI

Penghitungan Return on Investment (ROI) terhadap proyek pengadaan dan

pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta berdasarkan proyeksi

analisis sensitivitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.22 Tabel ROI

ROI Analisis Sensitivitas

Pessimistic Most Likely Optimistic HT Kenwood 31,37% 33,30% 39,56% HT Motorola 17,12% 18,44% 22,76% HT I COM 26,05% 27,75% 33,29% Bunga Bank 8,00% 8,00% 8,00%

Setelah dibandingkan dengan besaran bunga deposito perbankan maka

dapat dilihat bahwa ROI secara signifikan lebih besar dari pada bunga deposito

(simpanan). Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini layak untuk dilaksanakan.

Page 39: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

65

3.4 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode

pendanaan yang digunakan adalah BOT (Built Operate Transfer) dan berdasarkan

dari proses penghitungan NPV, PBP, IRR, ROE dan ROI, maka proyek

pengadaan dan pengelolaan radio trunking di Bandara Soekarno-Hatta dinilai

layak untuk. Perangkat HT yang memenuhi syarat berdasarkan analisis kelayakan

diatas adalah perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 dan HT Radio

Trunking ICOM IC-F43TR UHF. Sedangkan untuk perangkat HT Radio Trunking

Motorola MTX960 tidak direkomendaskan karena akan menghasilkan NPV

negatif dan nilai IRR yang lebih rendah dari WACC.

Berikut ini merupakan kesimpulan kelayakan perangkat HT radio trunking

berdasarkan analisis perhitungan serta fasilitas/fitur produk yang disediakan.

Tabel 3.23 Kelayakan Perangkat HT

Perangkat Sensitivitas NPV IRR PBP ROE ROI Fitur Kenwood TK 3140

Pessimistic v v v v v X Most Likely v v v v v X Optimistic v v v v v X

Motorola MTX 960

Pessimistic X X v v v v Most Likely X X v v v v Optimistic v v v v v v

ICOM IC-F43TR

Pessimistic v v v v v v Most Likely v v v v v v Optimistic v v v v v v

Menurut perhitungan NPV, PBP, IRR, ROE dan ROI, menunjukkan

bahwa perangkat HT Radio Trunking Kenwood TK 3140 menghasilkan NPV,

PBP, IRR, ROE dan ROI lebih baik dibandingkan dengan kedua perangkat HT

lainnya. Berdasarkan persyaratan tentang kriteria fasilitas/fitur perangkat yang

diinginkan oleh PT AP II maka perangkat yang memenuhi syarat adalah HT

Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF.

Page 40: BAB 3 SOLUSI BISNIS - Perpustakaan Digital · PDF filesumber daya tenaga ahli yang tidak memadai akan menambah ... • startegi pemasaran saham untuk mengetahui minat ... kontrak manajemennya

66

Tabel 3.24 Perangkat HT Radio Trunking ICOM IC-F43TR UHF

Analisis Sensitivitas

NPV IRR Waktu PBP

ROE ROI

Pessimistic Rp 2.399.388.140 17,60% 3 tahun 4 bulan

31,66% 26,05%

Most Likely Rp 3.348.308.761 19,69% 3 tahun 1 bulan

35,79% 27,75%

Optimistic Rp 6.081.660.407 25,69% 2 tahun 8 bulan

47,68% 33,29%

Dengan menggunakan data diatas maka dapat dihitung persentase

potensial keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Persentase pengali

merupakan besar kemungkinan terjadinya analisis sensitivitas seperti yang sudah

dibahas pada sub bab 3.3.3. mengenai analisis sensitivitas.

Tabel 3.25 Potensial Keuntungan

NPV IRR PBP ROE ROIPessimistic 20% 2.399.388.140Rp 17,60% 3 tahun 4 bulan 31,66% 26,05%Most likely 70% 3.348.308.761Rp 19,69% 3 tahun 1 bulan 35,79% 27,75%Optimistic 10% 6.081.660.407Rp 25,69% 2 tahun 8 bulan 47,68% 33,29%

3.431.859.801Rp 19,87% 3 tahun 1 bulan 36,15% 27,97%

Analisis Sensitivitas

Potensial keuntungan

Dari tabel 3.23 dapat disimpulkan bahwa potensial NPV yang dapat

diperoleh dari proyek pengadaan dan pengoperasian radio trunking di Bandara

Soekarno-Hatta adalah sebesar Rp 3.431.859.801 dan IRRnya sebesar 19,87%.