bab 3 objek penelitian sejarah hotel le meridien jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc...

27
42 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Hotel Le Meridien Jakarta Pada tahun 1972, Hotel Le Meridien didirikan oleh Air France “untuk memberikan suasana senyaman rumah kepada konsumennya meskipun mereka berada jauh dari rumah”. Properti pertama Le Meridien adalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien Etoile. Dalam waktu dua tahun setelah beroperasi, Le Meridien membuka 10 hotel baru di Afrika dan Eropa. Dalam enam tahun pertama jumlah hotel telah bertambah menjadi 21 hotel yang terletak di Eropa, Afrika, Paris, India Barat, Canada, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Mauritius. Group ini terus berkembang, hingga akhirnya pada tahun 1991, jumlah total properti Le Meridien meningkat menjadi 58 hotel. Setelah melalui beberapa kali akuisisi dari akhir tahun 1994, akhirnya pada bulan November 2005, merek Le Meridien diakuisisikan oleh Starwood Hotels and Resort Worldwide, Inc. Pembangunan Hotel Le Meridien Jakarta dimulai dari rencana PT. Mercu Buana pada tahun 1987 untuk mengoptimalkan lahan miliknya di Jalan Jenderal Sudirman. Sebelumnya lahan tersebut dimaksudkan

Upload: dangdieu

Post on 30-Mar-2019

531 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

42

BAB 3

OBJEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1 Sejarah Hotel Le Meridien Jakarta

Pada tahun 1972, Hotel Le Meridien didirikan oleh Air France

“untuk memberikan suasana senyaman rumah kepada konsumennya

meskipun mereka berada jauh dari rumah”. Properti pertama Le Meridien

adalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

Etoile. Dalam waktu dua tahun setelah beroperasi, Le Meridien membuka

10 hotel baru di Afrika dan Eropa. Dalam enam tahun pertama jumlah

hotel telah bertambah menjadi 21 hotel yang terletak di Eropa, Afrika,

Paris, India Barat, Canada, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan

Mauritius. Group ini terus berkembang, hingga akhirnya pada tahun

1991, jumlah total properti Le Meridien meningkat menjadi 58 hotel.

Setelah melalui beberapa kali akuisisi dari akhir tahun 1994,

akhirnya pada bulan November 2005, merek Le Meridien diakuisisikan

oleh Starwood Hotels and Resort Worldwide, Inc.

Pembangunan Hotel Le Meridien Jakarta dimulai dari rencana PT.

Mercu Buana pada tahun 1987 untuk mengoptimalkan lahan miliknya di

Jalan Jenderal Sudirman. Sebelumnya lahan tersebut dimaksudkan

Page 2: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

43

sebagai lokasi kantor Mercu Buana. Pilihan untuk membangun hotel

diputuskan setelah Howard and Howard, konsultan kelas dunia yang

berkedudukan di London, diminta untuk melakukan penelitian lapangan

memberi rekomendasi untuk membangun hotel. Howard and Howard

menyarankan untuk membangun hotel berbintang lima dengan kapasitas

hingga 300 kamar pada waktu itu. Manajemen hotel dipercayakan kepada

Meridien S.A, yang mengelola lebih dari 80 resort dan hotel di seluruh

dunia pada saat itu, termasuk kawasan Asia Pasifik. Pemilihan Le

Meridien sebagai pengelola antara lain adalah mengingat saat itu tidak

banyak hotel yang berorientasi ke Eropa. Menurut kalangan analisis,

potensi pasar Eropa dalam iklim globalisasi sangat besar hingga hotel

yang bernuansa Eropa besar kemungkinannya dapat menjaring tamu dari

kawasan tersebut.

Pada tanggal 17 Februari 1992 resmi dibuka oleh Ibu Negara

Republik Indonesia, Ibu Tien Soeharto. Upacara peresmian di ballroom

Sasono Mulyo ditandai dengan penanda-tanganan prasasti oleh Ibu

Negara dan disaksikan oleh mantan Menparpostel – Bapak Soesilo

Soedarman, Presdir PT.Wisata Triloka Buana serta 500 hadirin peserta

undangan lainnya. Hotel Le Meridien Jakarta berdiri diatas lahan seluas

12.780 meter persegi dengan total luas bangunan 35.000 meter persegi.

Hotel Le Meridien Jakarta merupakan hotel berbintang lima

berdasarkan surat keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

Page 3: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

44

(Menparpostel) No. KM 94/HK.103/MPT-87 dan surat keputusan dari

Direktorat Jenderal Pariwisata No. 14/V/II/88. Hingga kini Hotel Le

Meridien Jakarta terus bekembang. Berada tepat di jantung bisnis kota

Jakarta, Le Meridien Jakarta menawarkan kemewahan yang hangat,

dengan 346 kamar yang terdiri beberapa kamar standar dan mewah serta

dilengkapi dengan perlengkapan yang mewah dan modern. Selain itu,

hotel ini juga menerapkan suatu perspektif baru melalui lensa seni desain,

busana, dan makanannya. Hotel Le Meridien Jakarta menghadirkan

pengalaman interaktif yang membangkitkan gairah tamu untuk

menikmati suasana budaya Indonesia di setiap ruangannya.

3.1.2 Visi, Misi, dan Lokasi Hotel Le Meridien Jakarta

Visi :

Untuk mengubah Le Meridien yang terdiri lebih dari 120 hotel menjadi

satu merek yang menunjukkan gaya hidup yang diinginkan yang

menawarkan pengalaman kreatif kepada tamu.

Misi :

1. Tidak hanya memberikan kepada tamu yang menginap pengalaman

menginap yang menakjubkan, melainkan juga membangkitkan rasa

ingin tahu tamu melalui keunikan arrival experience. Pengalaman

menginap para tamu akan memberikan mereka inspirasi untuk

menjadi kreatif.

Page 4: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

45

2. Tidak hanya menyediakan desain yang indah, kamar yang

menyenangkan dan tempat tidur yang nyaman, namun juga

menumbuhkan pengembangan pribadi, pengayaan dan rasa

berkomunitas para tamu.

Lokasi :

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220, Indonesia

Tel : (62-21) 251 3131

Fax : (62-21) 571 1574

Website : www.lemeridien.com/jakarta

3.1.3 Logo Hotel Le Meridien Jakarta

Gambar 3.1 Logo Hotel Le Meridien Jakarta

Sumber : Hotel Le Meridien

Logo dari hotel Le Meridien adalah menggunakan garis bujur dan

garis lintang untuk menunjukkan lokasinya. Logo hotel Le Meridien

Page 5: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

46

memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan hotel berbintang lima

lainnya di Jakarta.

3.1.4 Fasilitas Hotel Le Meridien Jakarta

Hotel Le Meridien Terletak di pusat bisnis Jakarta di Jalan

Jenderal Sudirman. Dengan berada di lokasi seperti ini, membuat Hotel

Le Meridien menjadi pilihan utama untuk perjalanan bisnis dalam

mencari kemewahan internasional hotel bintang lima dengan suasana

tradisional Jawa. Hotel Le Meridien memiliki 396 kamar yang dilengkapi

dengan perlengkapan yang mewah dan modern. Di setiap kamarnya

dilengkapi dengan kamar mandi dengan bath up dan shower yang

terpisah, free internet connections and wifi¸ mini bar dan fasilitas untuk

membuat kopi/teh, TV kabel dengan program-program dalam bahasa

Inggris, Indonesia, Jepang, Perancis dan Jerman, dan koran harian.

Tipe-tipe kamar yang ada di Hotel Le Meridien, yaitu:

Room Type Number of Rooms Tariff

Superior Room 211 USD 200

Deluxe Room 88 USD 235

Junior Suite 8 USD 260

Executive Suite 15 USD 300

Page 6: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

47

Diplomatic Suite 7 USD 670

Presidential Suite 1 USD 1.500

Kudus Suite 1 USD 3.000

Le Meridien Club Room 32 USD 275

Le Meridien Club Junior Suite 16 USD 315

Le Meridien Club Executive Suite 16 USD 355

Hotel Le Meridien Jakarta juga memiliki 13 ruang pertemuan

untuk berbagai kegiatan, mulai dari meeting, acara ulang tahun hingga

wedding. Setiap ruang pertemuan itu dilengkapi dengan peralatan yang

elegan dan fasilitas yang sangat baik. Tidak hanya itu saja, setiap

ruangannya dilengkapi dengan sistem telekonferensi, high speed internet

access, LCD screen dan proyektor. Ruang pertemuan itu, yaitu :

1. Sasono Mulyo Ballroom

2. Sasono Mulyo Function Ballroom

3. Puri Asri Function Rooms

4. Antasena Function Rooms

5. Srikandi Function Rooms

Page 7: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

48

Di Hotel Le Meridien Jakarta tersedia fasilitas spa & health club

yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan untuk para tamu yang

menginap. Spa & health club di Hotel Le Meridien dirasakan sangat luar

biasa karena tersebar di dua tingkat dan menghadap ke kolam renang dan

kebun, dimana para tamu dapat menikmati relaksasi dan pijatan yang

mampu membangkitkan semangat para tamu untuk beraktifitas kembali.

Di dalamnya terdapat fasilitas fitness, sauna, steam, jacuzzi, spa body and

face treatment.

Adapula executive floor, yang merupakan lantai khusus yang di

sebut Le Royal Club Floor. Lantai ini hanya dapat diakses oleh para tamu

yang menginap di lantai Royal, yaitu kamar yang terletak pada lantai 10,

11, 16, dan 17 di Tower building. Selain itu, juga terdapat lounge dan

meeting room yang dapat diakses dan dinikmati oleh para tamu Royal.

Hotel Le Meridien Jakarta juga membawa pengalaman bersantap

Internasional yang luar biasa, maka dari itu tersedia beberapa restoran di

dalamnya untuk memuaskan santapan kuliner para tamu, yaitu :

1. La Brasserie (All-day dining)

2. Al Nafoura (Lebanese Restaurant)

3. Le Rendezvouz (Lounge)

4. La Boutique Gormande (Pastry)

Page 8: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

49

5. Tiga Puluh Music Bar + Lounge

6. Ryoutei Aoi (Japanese Restaurant)

3.1.5 Struktur Organisasi

1

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Hotel Le Meridien Jakarta

(Sumber : Kompilasi gabungan Hotel Le Meridien dengan desain peneliti)

Berdasarkan struktur organisasi diatas, setiap departemen

memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu :

General Manager

HRD Sales & Marketing

Engineering Finance Food & Beverage

Kitchen Rooms

Learning &

Development

Marcomm

Reservation

Health, Hygiene &

Safety

Purchasing IT

Venues Front Office, Housekeepin

g, Spa,

Security

Page 9: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

50

1. General Manager

General Manager merupakan jabatan tertinggi dalam struktur

organisasi. Bertanggung jawab untuk mengelola pengembangan,

implementasi, dan pemantauan terhadap rencana bisnis strategis agar

tujuan hotel dapat tercapai.

2. HRD (Human Resources Department)

HRD merupakan bagian yang bertanggung jawab menangani

kebutuhan para karyawan agar seimbang dengan kebutuhan Hotel Le

Meridien Jakarta.

3. Learning and Development

Bertanggung jawab untuk menciptakan tim kerja yang kuat dan

hubungan kerja yang baik diantara seluruh karyawan baik dalam satu

departemen maupun berbeda departemen.

4. Sales and Marketing

Membantu pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang

dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan

berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya

sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek)

maupun yang akan datang (jangka panjang).

Page 10: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

51

5. Marketing Communication (Marcomm)

Bertanggung jawab terhadap pembentukan image (citra) Hotel Le

Meridien Jakarta yang positif serta menciptakan dan memelihara opini

publik serta memberikan masukan pada manajemen dalam setiap

pengambilan kebijakan.

6. Reservation

Melayani tamu dalam mempersiapkan tempat dalam hal kamar hotel

dan transportasi.

7. Engineering

Bertanggung jawab dalam menjaga seluruh mesin yang digunakan di

Hotel Le Meridien, agar mesin dapat berjalan dengan lancar dan aman

serta ridak menganggu kenyamanan para tamu.

8. Health, Hygiene & Safety

Bertanggung jawab dalam hal kebersihan, keindahan, dan

kenyamanan lingkungan di area spa, termasuk ruang perawatan, ruang

relaksasi, dan ruang loker.

9. Finance

Page 11: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

52

Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan yang berhubungan

de Hotel Le Meridien serta mengontrol pembayaran sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati.

10. IT

Menyediakan perangkat dan aplikasi yang berhubungan dengan

jaringan dan teknologi komputer bagi karyawan, membuat program-

program atau aplikasi baru sesuai kebutuhan serta membantu bila

terjadi kerusakan perangkat dan aplikasi yang berhubungan dengan IT

milik perusahaan.

11. Food and Beverage

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan hotel yang

berhubungan dengan makanan dan minuman, termasuk dalam hal

rasa, kebersihan dan higienis sesuai dengan standar starwoods.

12. Kitchen

Bertanggung jawab dalam mengelola dan memproduksi makanan

dimana kesehatan, kebersihan dan pengetahuan memasak sesuai

dengan standar resep, serta penggunaan alat dapur dan hal lain tentang

makanan.

Page 12: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

53

13. Rooms

Bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan, keamanan dan

kenyamanan yang terdapat diseluruh kamar hotel yang ada di Hotel

Le Meridien.

14. Front Office

Bertanggung jawab untuk melayani check in/check out dan pusat

informasi bagi tamu hotel, serta menjadi penghubung antara tamu dan

hotel, menampung komentar dan komplain para tamu. Seperti yang

diungkapkan Vallen (Endar Sugiarto, 1997 : 24), front office adalah

jantung, dan pusat dari segala kegiatan para tamu.

15. House Keeping

Bertanggung jawab dalam mengelola kebersihan kamar hotel yang

ditempati oleh para tamu agar tetap terjaga kebersihannya.

16. Security

Bertanggung jawab dalam mengelola perilaku seluruh personil

keamanan ketika adanya event di Hotel Le Meridien dan memastikan

semua personil yang bekerja berada di masing-masing tempat.

3.2 Prosedur yang Berlaku

Meeting room yang ada di Hotel Le Meridien merupakan salah satu produk

yang dimiliki oleh pihak Banquet. Dalam mempromosikan meeting room yang ada,

Page 13: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

54

Public Relations bekerja sama dengan pihak Banquet dan Sales & Marketing.

Prosedur yang berlaku akan dijelaskan dibawah ini :

1. Banquet mempunyai produk yaitu meeting room.

2. Dalam mempromosikan dan memasarkan meeting room yang ada, pihak

Banquet bekerjasama dengan Public Relations dan Sales & Marketing.

3. Yang pertama kali dilakukan adalah pihak Banquet mengirimkan email blast

kepada Public Relations dan ke semua head yang bersangkutan. Email

tersebut berisikan tentang promosi-promosi meeting room yang akan

dipasarkan atau diinformasikan ke klien.

4. Public Relations dalam hal ini adalah sebagai pembuat strategi, yang mana

dia yang akan mendesain apa yang diberikan oleh Banquet.

5. Setelah desain untuk promosi tersebut selesai dibuat, maka Public Relations

akan mengirimkan kembali email blast untuk meminta saran.

6. Setelah desain disetujui, Public Relations akan mengajukan ke purchasing

untuk dicetak.

7. Nanti akan diaktulitaskan oleh Public Relations dalam bentuk flyer dan

brosur atau dalam bentuk publicity di media cetak dan media elektronik.

8. Desain yang telah jadi baik dalam bentuk flyer dan brosur akan diberikan

oleh pihak Sales & Marketing yang dimana membantu dalam menyampaikan

informasi promo-promo kepada klien dengan mendatangi mereka secara

langsung.

Page 14: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

55

3.2.1 Sustainable Meeting Package

Gambar 3.3 Standar Set Up Meeting Sustainable Package

Sumber : Banquet Hotel Le Meridien

Hotel Le Meridien Jakarta memang selalu berkomitmen untuk

selalu memberikan yang terbaik bagi para karyawan, tamu dan

komunitas setempat serta untuk lingkungan pada umumnya. Menjadi

perusahaan yang peduli pada lingkungan adalah salah satu misi dari

Starwood Hotels & Resorts dimana Le Meridien menjadi bagian

didalamnya.

Untuk itu, Le Meridien Jakarta meluncurkan Sustainable Meeting

Package yang bisa dikategorikan sebagai paket meeting yang ramah pada

lingkungan. Program ini sangat unik karena memungkinkan perusahaan

anda untuk memilih penataan paket meeting yang dapat memberikan nilai

lebih bagi pihak lain.

Page 15: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

56

Yang didapatkan dalam paket meeting ini adalah :

• Mengurangi penggunaan kertas, pengiriman proposal kepada klien

dilakukan melalui surat elektronik begitu pula dengan papan

informasi didepan ruangan meeting menggunakan layar digital bukan

dengan kertas cetak.

• Menyediakan air mineral yang dituangkan dari tempat air minum dan

bukan menggunakan botol plastik air mineral.

• Dekorasi meja menggunakan pilihan bunga hidup atau tatanan buah

lokal organik dan bukan bunga potong.

• Peralatan menulis seperti notes dan pensil akan disentralisasikan di

satu tempat, sehingga peserta dapat mengunakan yang diperlukan

saja. Jika diperlukan untuk mencetak materi rapat, pencetakan di dua

sisi kertas dapat dilakukan.

• Pilihan menu yang menggunakan produk lokal terbaik sebagai

pengganti produk import, selain mengurangi karbondioksida

kendaraan untuk mengangkut materi juga membantu petani dan

peternak lokal.

• Permen disediakan dalam stoples kaca untuk mengurangi pengemasan

dalam bungkus plastik.

• Jika peserta ingin mendonasikan kelebihan makanan setelah meeting,

Hotel Le Meridien dapat membantu untuk meyalurkannya melalui

yayasan sosial yang bergerak dalam pendistribusian makanan bagi

komunitas kurang mampu.

Page 16: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

57

• Mendonasikan 2,5 % dari total biaya paket meeting, diluar tax dan

servis yang kami salurkan melalui GNOTA (Gerakan Nasional Orang

Tua Asuh) untuk membantu anak-anak kurang mampu melanjutkan

pendidikannya.

Sustainable Meeting Package yang disediakan oleh Hotel Le

Meridien Jakarta, yaitu :

1. Full Day Meeting Package (Minimun 15 persons)

Full day meeting package adalah paket meeting yang berlangsung

selama 8 jam. Dengan harga IDR 350.000++/person untuk weekend

dan IDR 370.000++/person untuk weekday, para peserta akan

mendapatkan dua kali coffee breaks dengan tiga jenis snack dan

satu kali makan siang atau makan malam.

2. Half Day Meeting Package (Minimum 15 persons)

Half day meeting package adalah paket meeting yang berlangsung

selama 5 jam. Dengan harga IDR 330.000++/person untuk weekend

dan IDR 350.000++/person untuk weekday, para peserta akan

mendapatkan satu kali coffee break dengan tiga jenis snack dan satu

kali makan siang atau makan malam.

3. Coffee Break Meeting Package (Minimum 30 persons)

Coffee break meeting package adalah paket meeting yang

berlangsung selama 4 jam. Dengan harga IDR 280.000++/person

untuk weekend dan IDR 300.000++/person untuk weekday, maka

Page 17: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

58

peserta mendapatkan satu kali coffee break dengan empat jenis

snack

3.2.2 Non Sustainable Meeting Package

Paket meeting room non sustainable merupakan paket meeting

yang memiliki perbedaan dalam hal set-up dengan paket meeting room

sustainable. Berikut ini adalah beberapa perbedaannya :

- Botol plastik air mineral disediakan di atas meja para peserta.

- Peralatan menulis seperti notes dan pensil tersedia diatas meja

masing-masing peserta, sehingga peserta dapat menggunakannya

sewaktu-waktu.

- Tax dari total biaya paket meeting tidak didonasikan untuk yayasan

GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh)

Semua prosedur yang berlaku untuk sustainable dan non

sustainable adalah sama, perbedaannya hanya terletak pada set up

ruangannya saja.

3.3 Metode Penelitian

1. Data Primer

a. Observasi

Menurut Rosady Ruslan (2006 : 219) observasi adalah “metode

pengumpulan data dengan mengamati atau mencatat suatu peristiwa dan

menyaksikan atau mengamati langsung yang diteliti”.

Page 18: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

59

Penulis melakukan observasi dengan cara melihat dan

memperhatikan secara langsung bagian lingkungan sosial (organisasi) yang

tengah diamati yaitu Hotel Le Meridien. Melalui keikutsertaan secara

langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan, penulis dapat memperoleh

data yang relatif lebih akurat dan lebih banyak, karena dalam hal ini penulis

secara langsung mengamati perilaku dan kejadian atau peristiwa yang terjadi

disana. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pencacatan dan pengamatan

kegiatan-kegiatan di bagian Public Relations dan beberapa bagian departemen

lain yang dipilih oleh penulis sebagai informan yang memiliki kaitan dengan

jenis kegiatan yang diteliti.

Kegiatan observasi ini digunakan untuk mengetahui dan melihat

langsung proses kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Hotel Le

Meridien dalam melakukan promosi meeting room di hotel tersebut melalui

media, baik media cetak seperti surat kabar, majalah, brosur dan media

elektronik seperti email blast, social media, dan website.

Observasi juga dilakukan oleh penulis dengan terjun langsung

mengikuti kegiatan personal selling melalui kegiatan door to door selling

(langsung mendatangi perusahaan yang dituju untuk melakukan kegiatan

promosi) dan telephone selling (melakukan kegiatan promosi melalui telepon

dengan menghubungi perusahaan-perusahaan yang dianggap berpotensi) dan

juga mengikuti kegiatan sales blitz bersama para sales and marketing, melalui

kegiatan sales blitz ini penulis dapat melihat langsung bagaimana cara mereka

dalam mempromosikan fasilitas-fasilitas yang ada di hotel dan bagaimana

Page 19: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

60

tanggapan dari para calon pelanggan tersebut. Dari observasi penulis melihat

seberapa berhasil kegiatan yang dilakukan yang mampu menunjang kegiatan

promosi dalam meningkatkan meeting room yang selama beberapa saat

terakhir ini telah menunjukkan hasil yang baik dengan terkumpulnya sejumlah

uang yang disalurkan melalui GNOTA dari hasil program yang telah

dilaksanakan, yaitu sustainable meeting package yang akan disajikan melalui

data primer maupun data sekunder.

b. Wawancara

Menurut Gorden (Herdiansyah, 2010 : 118) wawancara adalah

“percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali

dan mendapatkan informasi untuk tujuan tertentu”.

Kegiatan wawancara dilakukan penulis dengan mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan strategi Public Relations dalam

meningkatkan promosi meeting room di Hotel Le Meridien. Kegiatan

wawancara yang akan dilakukan penulis adalah wawancara dengan

menggunakan jenis wawancara semi terstruktur dimana wawancara ini

memiliki beberapa ciri, yaitu (Herdiansyah, 2010 : 121-122) :

1. Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur.

Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi terstruktur adalah

pertanyaan terbuka, dimana jawaban yang diberikan oleh pihak yang

diwawancara tidak dibatasi, sehingga subjek dapat lebih bebas dalam

memberikan jawaban apapun selama tidak keluar dari konteks

pembicaraan.

Page 20: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

61

2. Kecepatan wawancara dapat diprediksi

Kontrol waktu dan kecepatan wawancara ada pada ketrampilan pihak

yang diwawancara dalam mengatur alur dan tema pembicaraan agar

tidak keluar dari konteks pembicaraan.

3. Fleksibel, tetapi terkontrol (dalam hal pertanyaan atau jawaban)

Pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh pihak yang diwawancara

bersifat fleksibel, tergantung situasi-kondisi serta alur pembicaraan.

4. Ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan, dan

penggunaan kata

Pedoman wawancara diperlukan untuk dijadikan patokan ataupun kontrol

dalam hal alur pembicaraan. Isi pedoman wawancara berupa topik-topik

pembicaraan sesuai dengan tema. Penulis dapat berimprovisasi dalam

mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan situasi dan alur.

5. Tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena

Wawancara semi terstruktur sangat sesuai dengan penelitian kualitatif,

dimana tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan pemahaman

terhadap suatu fenomena atau permasalahan tertentu.

2. Data Sekunder

Adapun data sekunder yang dapat dikumpulkan dengan beberapa cara

yaitu :

a. Studi Kepustakaan

Page 21: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

62

Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari data atau informasi penelitian

melalui membaca jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku referensi mengenai

penelitian yang berhubungan dengan topik analisis karya tulis ini.

b. Internet

Penulis mendapatkan informasi melalui media internet dan pengamatan

website.

c. Data-Data dari Perusahaan

Penulis meminta data-data yang dari Hotel Le Meridien yang berisikan

tentang paket meeting room yang tersedia disana dan jumlah pemakaian

meeting room pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011.

3.3.1 Narasumber

Dalam melakukan kegiatan wawancara untuk karya tulis ini, penulis

memilih beberapa pihak diantaranya pihak internal organisasi yaitu Public

Relations Manager¸ Director Sales and Marketing, Banquet Manager. Dan dari

pihak eksternal yaitu beberapa tamu yang pernah menggunakan meeting room

yang ada di Hotel Le Meridien. Dalam hal pengambilan sample, penulis

menggunakan purposeful sampling (Herdiansyah, 2010 : 106), yang didasarkan

kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut

sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

Alasan penulis memilih pihak-pihak diatas adalah karena :

1. Lingkungan internal (objek penelitian)

• Public Relations Manager dipilih karena dianggap sebagai informan

utama yang membuat strategi dan dapat memberikan informasi

Page 22: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

63

mengenai tujuan dari pelaksanaan kegiatan dan sasaran yang ingin

dicapai. Pihak ini juga bertanggung jawab atas kegiatan komunikasi

baik dengan publik internal maupun eksternal hotel. Salah satu publik

eksternal yang menjadi fokus Public Relations adalah media massa,

sehingga nantinya dialah yang akan memberikan banyak informasi dari

wawancara yang penulis lakukan.

• Director Sales and Marketing dipilih karena divisi Public Relations

dalam struktur organisasi Hotel Le Meridien berada di bawah

departemen Sales & Marketing, sehingga sebagai pimpinan yang

bertanggung jawab atas departemen ini Director of Sales dapat

memberikan informasi dan masukan kepada Public Relations Hotel

Le Meridien. Selain itu sebagai pihak yang menjalankan kegiatan

sales promotions ke perusahaan-perusahaan guna melakukan kegiatan

promosi fasilitas-fasilitas yang ada di hotel. Penulis juga berasumsi

bahwa pihak ini memiliki kaitan relasi yang erat dengan pelanggan

dan memiliki pengaruh besar dalam membantu keberhasilan

pelaksanaan kegiatan oleh Public Relations sebagai pembuat strategi.

• Banquet Manager dipilih karena sebagai pihak yang terlibat dalam

memasarkan produk-produk banquet diantaranya yaitu meeting room.

Penulis ingin mengetahui bagaimana peran Public Relations dalam

komunikasi internal, yang dirasakan oleh pihak Banquet, guna

pelaksanaan kegiatan pemasaran produk-produk Banquet yang

diantaranya adalah meeting room.

Page 23: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

64

2. Lingkungan eksternal (subjek penelitian)

Tamu yang pernah menggunakan meeting room di Hotel Le Meridien

dipilih penulis untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap paket

meeting room yang ditawarkan oleh pihak Hotel Le Meridien sehingga

mereka mau memilih Hotel Le Meridien untuk melaksanakan kegiatan

meeting.

3.3.2 Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif diperlukan teknik untuk memperoleh data dan

mendapatkan hasil penelitian yang optimal. Penulis menggunakan trianggulasi

dalam penelitian ini, agar meningkatkan ketelitian dalam penelitian ini.

Trianggulasi adalah “penggunaan dua atau lebih sumber untuk

mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan

diteliti”. Intinya adalah peneliti menggunakan lebih dari satu sumber. Sumber

yang dimaksud dapat berarti banyak hal, diantaranya : persperktif, metodologi

dan teknik pengumpulan data. (Herdiansyah : 2010 : 201).

Menurut Arikunto ada dua cara yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam

melakukan trianggulasi :

a. Trianggulasi dengan sumber yang sama tetapi dengan cara ataupun metode

yang berbeda.

Penulis awalnya melakukan wawancara kepada narasumber. Agar lebih

mendapatkan ketepatan data, maka penulis meminta data sekunder dari

perusahaan.

Page 24: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

65

b. Trianggulasi dengan cara atau metode yang sama akan tetapi sumber data

yang berbeda.

Penulis mewawancara beberapa narasumber untuk mendapatkan hasil yang

akurat. ( 2010 : 26)

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah

mengacu kepada tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman (Herdiansyah, 2010:

164-180) yang terdiri dari empat tahapan yaitu :

1. Pengumpulan data

Pada penelitian ini, proses pengumpulan data dilakukan oleh penulis melalui

kegiatan seperti wawancara dan observasi langsung.

2. Reduksi data

Dalam reduksi data, penulis melakukan penggabungan dan penyeragaman

segala bentuk yang data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan

dianalisis. Termasuk didalamnya memlilih informasi mana yang sesuai dan dan

tidak sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

3. Display data

Dalam proses ini, setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam bentuk

tabel maupun dalam bentuk uraian penjelasan.

4. Kesimpulan/verifikasi

Page 25: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

66

Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian kualitatif

menjurus kepada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya

dan mengungkapkan “what” dan “how” dari temuan penelitian tersebut.

3.5 Permasalahan yang Ada

Permasalahan yang ada bahwa pada jaman yang sudah sangat modern seperti

sekarang ini dimana bisnis khususnya dalam dunia perhotelan telah berkembang

dengan pesat mulai dari yang menawarkan fasilitas yang biasa-biasa saja hingga

fasilitas yang serba mewah. Yang seperti kita ketahui jumlah hotel khususnya pada

tingkatan bintang lima telah banyak bertaburan di kota Jakarta, oleh karena

persaingan yang ketat dan banyaknya kompetitor mendorong dan memotivasi

Public Relations untuk melakukan berbagai kegiatan untuk membuat hotel tersebut

berbeda, sehingga dipilih oleh masyarakat, salah satunya adalah melalui kegiatan

promosi. Dengan banyaknya masalah-masalah diatas, Hotel Le Meridien sebagai

salah satu hotel bintang lima dapat dikatakan memiliki nama yang tidak biasa

seperti hotel-hotel lainnya, dengan letak hotel yang strategis yang berada di pusat

bisnis Jakarta. Tentu dibutuhkan kerja keras bagi Public Relations hotel ini yang

didukung dengan bantuan dari departemen lainnya dalam membantu melakukan

promosi khususnya untuk meeting room, sehingga Hotel Le Meridien dapat

memiliki nilai yang lebih di mata masyarakat dan juga dapat menunjukkan

eksistensinya di kalangan hotel berbintang lima yang dapat dipilih oleh masyarakat.

Diperlukan suatu strategi atau keahlian seorang Public Relations Hotel Le Meridien

Page 26: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

67

Jakarta untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan media sehingga mau

memuat berita tentang Hotel Le Meridien Jakarta.

Penulis dalam kesempatan ini meneliti mengenai strategi promosi yang

dilakukan oleh Public Relations Hotel Le Meridien, yaitu melalui media cetak

(majalah, surat kabar, brosur) dan media elektronik (email blast, social media,

website) dalam mempromosikan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien

Jakarta. Dalam kegiatan promosi ini Public Relations bekerja sama dengan divisi

Banquet dan Sales & Marketing dimana divisi ini membantu mempromosikan

melalui kegiatan personal selling seperti door to door selling¸ mail order, telephone

selling, direct selling dan sales promotion melalui kegiatan sales blitz. Penulis

berasumsi bahwa dari pelaksanaan strategi-strategi tersebut dapat mendukung

kegiatan mempromosikan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Kegiatan

yang dilakukan salahnya satunya adalah kegiatan sales blitz, dimana divisi Banquet

dan Sales & Marketing Hotel Le Meridien mengunjungi pelanggan dan calon

pelanggan mereka di masing-masing perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

memberitahukan sekaligus mempromosikan fasilitas-fasilitas yang ada di hotel dan

berbagai program dan penawaran menarik yang disediakan oleh hotel. Dalam

kegiatan ini, Public Relations berperan sebagai planner dalam membuat brosur dan

power point untuk presentasi yang dilakukan oleh pihak Banquet dan Sales &

Marketing.

Page 27: BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah Hotel Le Meridien Jakartathesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00602-mc bab3001.pdfadalah sebuah hotel yang memiliki 1000 kamar di Paris – Le Meridien

68

3.6 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam mencapai strategi promosi yang baik pasti ada selalu masalah, dan

ada banyak cara untuk mengatasinya. Kurangnya publisitas tentang Hotel Le

Meridien di media massa menyebabkan masyarakat kurang mengetahui tentang Le

Meridien. Disini dapat terlihat bahwa terdapat kurangnya kerjasama antara Public

Relations dan media seperti surat kabar dan majalah dalam hal publisitas Hotel Le

Meridien kepada masyarakat.

Sustainable meeting package yang sudah diluncurkan oleh pihak Hotel Le

Meridien sejak tahun 2011, dirasakan kurang diketahui oleh masyarakat, dan itu

semua disebabkan kurangnya publisitas yang terus menerus melalui media massa.

Hal ini sangat disayangkan, karena divisi Public Relations dari Le Meridien Jakarta

sendiri, telah memiliki strategi promosi yang baik, seperti melakukan promosi

dimana bekerjasama dengan divisi Banquet dan Sales & Marketing melalui

kegiatan personal selling dan sales promotion, tetapi semua dirasakan kurang

karena kurangnya publisitas melalui media massa tersebut. Perlunya publisitas yang

terus menerus di media seperti surat kabar dan majalah adalah untuk dapat

membantu keberhasilan kegiatan promosi yang dilakukan.

Menurut penulis, agar Hotel Le Meridien Jakarta dapat menjalankan

kegiatan media relations guna memperoleh publisitas dari media untuk dapat

menjangkau publik, maka Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta harus dapat

menjalin komunikasi dan bersahabat dengan baik terhadap media. Hal ini dapat

dilaksanakan salah satunya tidak mengurangi intensitas pertemuan dengan media.