bab 3 analisis strategi dan sistem berjalanthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/bab3/2012-2-01565-si...
TRANSCRIPT
44
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM BERJALAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana strategi sistem dan teknologi
informasi serta strategi bisnis yang sedang berjalan pada unit distribusi PT XL Axiata saat ini
dengan menggunakan metode enterprise architecture. EA sebagai metode dokumentasi
menyediakan current view mengenai strategi apa yang digunakan saat ini, proses bisnis
perusahaan yang sedang berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja yang digunakan oleh
perusahaan saat ini.
3.1 Strategic Goal & Initiatives
Perencanaan Strategis yang menjadi kebijakan perusahaan yang digunakan
untuk mengarahakan dan sebagai strategi kompetitif. Berikut akan dijabarkan strategi
rencana dari PT XL Axiata.
3.1.1 Visi dan Misi
Visi perusahaan yaitu menjadikan PT. XL Axiata menjadi juara seluler
Indonesia yang memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.
Misi perusahaan PT XL Axiata yaitu :
1. Menghasilkan layanan jasa yang bermutu dan terbaik bagi
pelanggan.
2. Meningkatkan pangsa pasar XL melalui strategi pemasaran
yang efektif dan didukung dengan sistem manajemen yang
baik.
3.1.1.1 Strategi Bisnis Perusahaan
Untuk sementara ini dikarenakan kebutuhan pasar akan sms dan
layanan voice yang menurun, PT. XL Axiata telah mengambil
keputusan strategis untuk beralih ke bisnis layanan data yang
menawarkan potensi pertumbuhan yang besar dan berbagai pejuang di
tengah pasar segmen layanan.
3.1.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Lingkungan internal perusahaan merupakan berbagai pihak
yang saling berkaitan dengan kegiatan rutin perusahaan dan
mempengaruhi langsung terhadap setiap proses dan kebijakan yang ada
di dalam perusahaan.
45
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan variabel di luar perusahaan
seperti tekanan di dalam lingkungan atau faktor spesifik lain yang beroperasi
dalam lingkungan kerja.
3.1.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal adalah analisis yang
berhubungan dengan lingkungan di luar perusahaan dimana faktor
tersebut dapat mempengaruhi kegiatan bisnis di perusahaan. Dengan
mengetahui lingkungan eksternal perusahaan maka perusahaan dapat
melihat keuntungan, peluang dan ancaman dalam persaingan bisnis
saat ini. Analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan teknik
analisis 5 Daya Porter dan PEST.
3.1.2.1.1 Analisis PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan, di
antaranya :
Politik
Positif: Adanya peraturan-peraturan atau regulasi
yang mengatur tentang aktifitas perdagangan yang
dilakukan oleh PT. XL Axiata bersama dengan pesaing-
pesaingnya sehingga tidak terjadi pelanggaran-
pelanggaran dalam persaingan termasuk kegiatan
monopoli.
Negatif: Resiko politik timbul dari ketidakstabilan
kondisi politik di dalam dan luar negeri yang mendorong
terjadinya perubahan kebijakan pemerintah sedemikian rupa
sehingga berpotensi memberikan dampak buruk pada
perusahaan. Berbagai risiko tersebut mencakup adanya
ketidakstabilan hubungan antarnegara atau perdebatan
sengit antarpartai politik. Resiko tersebut bisa berdampak
langsung atau tidak langsung pada kondisi sosial dan
menarik perhatian media pada umumnya, yang akhirnya
dapat berpengaruh pada kegiatan operasi perusahaan. PT
XL Axiata terus-menerus menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dan telah melaksanakan
berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan dan
46
berbagai kegiatan lainnya demi kebaikan bangsa-bangsa dan
mendorong hubungan yang lebih sehat antarnegara. Semua
ini akhirnya akan membantu mempertajam fokus pada nilai-
nilai yang dimiliki bersama, yang dijunjung tinggi bersama
sehingga bangsa-banga dapat bekerja sama untuk mencapai
hubungan yang seimbang dan saling menguntungkan.
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat
dari tahun ke tahun dalam perkembangan dunia
telekomunikasi. Dengan kondisi tersebut maka
perkembangan ekonomi akan berpengaruh positif bagi
perkembangan dunia telekomunikasi. Dengan tingkat
pertumbuhan seperti diatas maka diharapkan kegiatan
ekonomi akan meningkat sehingga akan meningkatkan
permintaan akan layanan telekomunikasi. Disisi lain industri
telekomunikasi juga memberikan dampak positif bagi
perkembangan pembangunan ekonomi. Hal ini sangat
mungkin karena dengan adanya infrastruktur telekomunikasi
yang baik maka kegiatan ekonomi akan menjadi :
Efisien karena arus pertukaran informasi baik suara, video
maupun data dapa dilakukan dengan cepat dan murah,
sehingga mempermudah produksi dan mengurangi biaya
produksi antara lain biaya perjalanan.
Efektif karena dengan adanya kemudahan dan cukupnya
informasi maka pelaku bisnis dapat merencanakan bisnis
secara lebih akurat serta pengambilan keputusan secara
efektif dan tepat sasaran sehingga mengurangi resiko
kegagalan dalam berbisnis.
Sosial
Aspek sosial dalam kehidupan bisnis memegang
peranan yang penting, khususnya bagi kelangsungan bisnis
dalam jangka panjang. Seiring dengan perkembangan
zaman, dimana era teknologi yeng mengikuti perkembangan
kehidupan manusia. Era modernisasi yang ditandai dengan
perangkat maju komunikasi seperti telepon, internet bahkan
47
hingga layanan conference call, menjadi bukti betapa
perkembangan dibidang teknologi berperngaruh luas
dalam kehidupan sosial masyarakat.
Dalam era modern seperti saat ini, aspek sosial
masyarakat di Indonesia khususnya membutuhkan segala
sesuatu yang praktis dan efisien. Sarana komunikasi yang
efektif dan efesien menjadi salah satu kebutuhan vital
masyarakat. Salah satu faktanya adalah minat masyarakat
Indonesia akan sarana telepon genggam dan internet. Kedua
perangkat tersebut seakan mewakili akan kebutuhan
komunikasi masyarakat pada masa ini, sehingga itu terjadi
persaingan yang sangat ketat dalam penyediaan peralatan
dan jaringan untuk komunikasi tersebut.
Teknologi
Dewasa ini perkembangan sektor telekomunikasi di
Indonesia sangat pesat, hal ini terbukti dengan makin
meningkatnya pengguna layanan telepon & data dari tahun
ke tahun. Dari sisi teknologi yang ditawarkan tentu saja dari
tahun ketahun telah mengalami perkembangan yang sangat
cepat, hal ini terjadi karena karakteristik industri
telekomunikasi yang termasuk kedalam jenis high
technology. Sifat dalam industri high technology dapat
digunakan strategi /senjata utama untuk memenangkan
persaingan dengan penguasaan teknologi dan teknologi
yang ditawarkan kepada konsumen.
Teknologi komunikasi mempunyai peran yang
hampir sama dengan jembatan, jalan raya dan pelabuhan.
Teknologi ini mampu membuka hubungan antar daerah dan
pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Sehingga peran teknologi ini telah
menjadi semakin penting, bukan hanya sebagai media
komunikasi, namun juga sebagai faktor penunjang bisnis.
3.1.2.1.2 Analisis Lima (5) Daya Porter
Analisis Lima (5) Daya Porter terdiri dari ancaman produk
pengganti, pendatang baru, pemasok, pembeli dan pesaing
48
industri. Dibawah ini meruapakan analisis lima (5) daya porter
pada PT XL Axiata:
Gambar 3.1 Model Persaingan Porter
Berikut adalah penjelasan analisis lima (5) daya porter pada PT
XL Axiata:
A. Kekuatan Pelanggan (Bargaining Power To Customer)
Kekuatan Pembeli menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi perusahaan untuk mecapai kesuksesan. Hal ini
terlihat dari bagaimana perusahaan menjalin komunikasi dengan
customer secara baik. Dan juga harga yang diberikan sesuai
dengan daya beli pelanggan. Pelanggan PT XL Axiata
diantaranya adalah perorangan, mahasiswa, pegawai kantoran,
dan perusahaan. Perusahaan ingin menjadikan customer puas
Pemasok - Packaging - Kartu - IT Provides - Music Label
Pelanggan - Perorangan - Mahasiswa - Pegawai kantoran - Perusahaan
Pendatang Baru - Alcatel Lucent
Persaingan Industri - Telkomsel - Indosat - Tri - Smartfren
Produk pengganti Layanan data
- Sosial Media - Skype - Twitter - Yahoo
49
terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. PT. XL
Axiata memiliki pelanggan yang loyal dan terus bertambah.
Para pelanggan PT. XL Axiata memiliki kepercayaan yang
tinggi terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Walaupun sudah memiliki kepercayaan dari pelanggan, PT XL
Axiata harus tetap meningkatkan dan mempertahankan tingkat
kepercayaan pelanggan. Untuk meningkatkan dan
mempertahankan tingkat kepercayaan pelanggan perorangan ini
dengan cara yang dilakukan oleh PT XL Axiata seperti:
a. Memberikan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin.
b. Memberikan paket atau program yang terus diupdate secara
berkala untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
c. Fokus pada pelanggan dalam setiap pengambilan keputusan
dan tindakan.
d. Berorientasi pada solusi terbaik.
e. Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi.
f. Berorientasi pada kualitas atas produk dan layanan yang
diberikan.
g. Proaktif dalam bertindak.
h. Inovatif dan kreatif dalam memberikan solusi.
B. Persaingan Industri (Rivalry Among Existing Competitor)
Pada saat ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang
sama dengan PT. XL Axiata yaitu seperti penyedia layanan
telekomunikasi seluler. Hal tersebut menimbulkan persaingan
yang ketat didalam industri penyedia layanan telekomunikasi
seluler. Para pesaing saat ini juga banyak melakukan inovasi
dan perkembangan yang dapat menarik perhatiaan masyarakat
atau pelanggan yang dapat meningkatkan persaingan diantara
perusahaan. Berikut ini pesaing yang berada di sekitar
perusahaan yaitu Telkomsel, Indosat yang diketahui merupakan
dua (2) besar diatas PT. XL Axiata dalam persaingan di bidang
layanan telekomunikasi seluler. Oleh sebab itu, PT. XL Axiata
harus senantiasa membuat inovasi dan meningkatkan pelayanan
terhadap para pelanggan sehingga tidak kalah dalam persaingan
bisnis.
50
C. Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
PT. XL Axiata memiliki supplier yang berasal dari ditributor
packaging, kartu, IT Provides, dan music label dan barang –
barang lainya yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan
telekomunikasi seluler.
D. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Product)
Produk pengganti dari PT. XL Axiata seperti layanan-layanan
data diantaranya adalah Social Media, Skype, Yahoo, dan lain
sebagainya.
E. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Pendatang baru yang bergerak dibidang penyedia layanan
telekomunikasi seluler saat ini makin banyak ditemui
khususnya di daerah Jakarta. Kehadiran para pendatang baru
menimbulkan ancaman bagi PT. XL Axiata sebagai contoh
perusahaan pendatang baru seperti Alcatel lucent yang
merupakan perusahaan yang berasal dari Paris, Perancis yang
sudah mulai melakukan kerjasama dengan Indosat dan
Telkomsel dalam rangka mengembangkan bisnisnya di Asia.
Dengan adanya para pesaing baru yang bergerak dibidang yang
sama akan mengakibatkan para pelanggan memiliki alternatif
lain untuk memilih provider yang ingin mereka pakai. Namun
apabila PT. XL Axiata tetap konsisten dan berkembang dalam
memberikan produk dan pelayanan, maka pelanggan akan
tetap menjaga loyalitasnya.
Berdasarkan analisis 5 daya porter diatas dapat disimpulkan
bahwa PT. XL Axiata termasuk perusahaan yang kuat dan memiliki
banyak pesaing di dalam dunia industri penyedia layanan
telekomunikasi baik dari sisi produk pengganti maupun dari perusahaan
pesaing dan ancaman perusahaan pendatang baru. Sehingga PT. XL
Axiata membutuhkan keunggulan-keunggulan yang perlu ditingkatkan
dalam meningkatkan daya saingnya.
51
3.1.2.1.3 Value Chain
Infrastructure
(Perencanaan proses pekerjaan telah tersusun dengan baik sehingga lebih efektif dan
efisien, proses pembayaran yang kurang efektif dan efisien)
Human Resource Management
(Aktivitas perekrutan, pelatihan, serta pengembangan keahlian karyawan, penggajian,
karyawan yang sangat berkompeten dibidangnya)
Technology Development
(Penggunaan teknologi yang lebih tinggi dibanding dengan yang dimiliki pesaingnya,
masih adanya beberapa proses yang memerlukan penggunaan teknologi agar lebih efektif
dan efisien)
Procurement
(Pengadaan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan, pembelian bahan baku kepada
supplier, control stok produk yang baik)
Inbound
Logistic
Berhubunga
n dengan
supplier
Memiliki
koneksi
yang baik.
Kekosongan
produk dari
supplier.
Operation
Merekrut dealer
yang berkompeten.
Proses bisnis yang
masih kurang efektif
dan efisien.
Melayani
pembayaran yang
dilakukan oleh
dealer sesuai dengan
purchase order yang
telah disepakati
Outbound
Logistic
Penggunaan
sistem dalam
membantu
pembagian
pengiriman
produk.
Adanya
hambatan
dalam proses
konfirmasi
pembayaran
sehingga
dapat
menghambat
pengiriman
produk.
Marketing and
Sales
Memiliki
jaringan
distribusi yang
kuat.
Pencapaian
informasi
mengenai
ketersediaan
produk kepada
dealer dan outlet
yang kurang
memadai.
Melakukan
pencarian
informasi
terhadap
keunggulan
pesaing dipasar
langsung
Services
Memberikan
pelayanan
terhadap
dealer dengan
baik dan
melakukan
pengiriman
produk secara
cepat .
Pelayanan
yang baik
dengan
seluruh outlet.
Gambar 3.2 Value Chain
MARG I N
52
1. Aktivitas primer
a. Inbound Logistic :
Aktivitas inbound logistic yang ada pada unit distribusi PT. XL
Axiata yaitu merupakan hubungan perusahaan dengan supplier
mengenai ketersediaan sumber daya. Dalam hal ini, PT. XL Axiata
bekerja sama dengan supplier yang menyediakan produk
b. Operation
Terdapat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan dealer
dan seluruh outlet untuk mendistribusikan produk sejauh ini operasi pada
unit distribusi PT. XL Axiata dapat di katagorikan baik karena dengan
adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang didukung oleh teknologi. Hal
yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan dalam penyampaian produk
dan informasi kepada dealer dan konsumen. Selain itu, proses bisnis
pada bagian keuangan masih terdapat proses yang berbelit-belit sehingga
memakan waktu yang lama. sehingga operation yang berjalan ini belum
terlalu efisien dalam segi waktu dan biaya.
c. Outbound Logistic
Aktivitas logistik ke luar yang ada pada unit distribusi PT. XL
Axiata adalah berhubungan dengan dealer dan retail outlet yaitu proses
pengiriman produk kepada dealer. Sejauh ini, aktivitas yang berjalan di
PT. XL Axiata untuk aktivitas outbound sudah termasuk baik dan tidak
memiliki masalah yang terlalu berat karena selama ini pelayanan PT. XL
Axiata sudah memakai jasa pengiriman (JNE) Sehingga proses outbound
logistic ini efisien dalam waktu pengerjaannya atau pelayanannya.
d. Marketing and Sales
Merupakan kegiatan perusahaan dalam melakukan promosi
untuk para distributor. Dengan adanya kegiatan seperti diatas maka
perusahaan dapat menarik minat dealer dan outlet-outlet untuk
mendistribusikan produk. . Dengan adanya kegiatan seperti diatas maka
perusahaan dapat menarik minat para distributor. Dalam melakukan
aktivitas marketing and sales PT XL Axiata Menjaga kepercayaan
kepada distributor dan memelihara hubungan baik dengan seluruh outlet.
Hal ini akan meningkatkan distribusi perusahaan untuk mencapai pangsa
pasar.
53
e. Services
Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dealer terhadap
pengiriman produk dan kualitas produk yang diberikan pada unit
distribusi PT. XL Axiata. Pelayanan yang dilakukan perusahaan adalah
memberikan pelayanan dalam pengiriman produk secara cepat dan
menjalin hubungan dengan seluruh outlet. Sejauh ini, hal-hal yang
dilakukan berkaitan dengan hal pelayanan adalah pelaksanaan
pengiriman produk secara cepat. Sehingga proses service sudah efektif
dan efisien dari segi waktu karena dilakukan secara cepat dengan
karyawan yang sudah terlatih.
f. Margin
Setelah ditinjau lebih dalam dari perusahaan ini, dari analisa yang
dilakukan bahwa keuntungan perusahaan saat ini sudah mencukupi dan
sesuai dengan keinginan perusahaan dari modal yang dikeluarkan oleh
perusahaan. sehingga dari analisa margin yang ada di perusahaan tersebut
sudah dapat dikategorikan efektif dan efisien.
Tabel 3.1 Analisis Value Chain
Aktivitas Jenis Masalah Tindakan yang harus
dilakukan
Support System
Inbound
Logistic
- Kekosongan
produk dari
supplier dan
pabrik
- Mengembangkan
koneksi perusahaan
agar dapat ter-
update antar
supplier dan
mengembangkan
aplikasi web-based
perusahaan agar
bagian gudang dapat
terintegrasi dengan
semua supplier.
- Aplikasi
berbasis
web-based
Operasi - Proses bisnis
pada bagian
keuangan masih
terdapat proses
- Pengembangan
aplikasi sistem
berbasis web.
- Aplikasi
web –based
54
yang berbelit-belit
sehingga.
memakan waktu
yang lama.
Outbound
Logistic
Konfirmasi
pembayaran yang
telat karena masih
manual akan
menghambat
pengiriman barang
ke distributor.
- Mengembangkan
website perusahaan
yang didalamnya
terdapat informasi
mengenai
konfirmasi
pembayaran dan
ketersediaan produk.
- Website
Marketing
and Sales
Kurangnya
informasi
mengenai
ketersedian produk
atau perubahan
sewaktu-waktu
mengenai produk
menimbulkan
Keterlambatan
penyampaian
informasi kepada
dealer dan seluruh
outlet-outlet
Mengembangkan
website perusahaan
yang didalamnya
terdapat informasi
mengenai
ketersedian produk
atau perubahan
sewaktu-waktu
mengenai produk
agar bisa ter-update
dan sampai ketangan
distributor
- website
Berdasarkan analisis value chain yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa masalah dalam proses bisnis
distribusi pada PT. XL Axiata seperti diantaranya adalah informasi mengenai
bahan baku dari supplier dan proses pembayaran yang masih belum efektif dan
efisien sehingga mampu memakan waktu yang lama. Sehingga, dengan
permasalahan tersebut diusulkan untuk memakai sistem pendukung yang dapat
mendukung dalam melakukan proses bisnis tersebut secara efekti dan efisien
dengan menggunakan sistem aplikasi berbasis web.
55
1. Aktivitas pendukung
a. Procurement
Pembelian yang dilakukan oleh unit distribusi PT. Xl Axiata yaitu
dilakukan untuk mendukung aktivitas primer seperti pengadaan bahan
baku. Selain itu, aktivitas procurement seperti penempatan ketersediaan
produk di gudang, Penyaluran produk. selalu melakukan pengecekan dan
perkiraan dalam menjaga stok produk.
b. Technology Development
Unit distribusi pada PT. XL Axiata memiliki database server, serta telah
memiliki beberapa sistem-sistem yang dapat membantu kinerja
karyawan.
c. Human Resource Management
Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan adalah
melakukan aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan keahlian
karyawan, penggajian karyawan dan menetapkan budaya perusahaan.
Selain itu, didalam manajemen sumber daya manusia, perusahaan
menerapkan prosedur yang baik dan aman, membudayakan kerjasama
tim yang baik serta memberikan bonus atau penghargaan karyawan
yang berprestasi agar karyawan memiliki semangat bekerja lebih baik.
Dengan adanya penghargaan yang diberikan kepada karyawan ini,
Sehingga membuat cara kerja karyawan menjadi lebih efektif. Dengan
adanya karyawan yang sangat berkompeten didalam bidangnya sehingga
perusahaan tidak perlu menambah karyawan lagi maka dari itu efisien
dalam biaya.
d. Infrastructure
Infrastuktur pada unit distribusi PT. XL Axiata meliputi aktivitas-
aktivitas perencanaaan strategi, administrasi, mengimplementasikan
perencanaan aktivitas, memonitor proses bisnis, pelayanan terhadap
distributor dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan supplier,
dealer dan seluruh outlet-outlet . Sejauh ini infrastruktur sudah
terprogram sedemikian rupa di dalam distribusi PT. XL Axiata, semua
perencanaan pekerjaan yang ada di dalam distribusi sudah tersusun
dengan baik, sehingga dilakukan dengan tepat dan cepat oleh setiap staff,
karyawan di dalam distribusi, sehingga pekerjaan tersebut efektif dan
efisien didalam waktu.
56
Tabel 3.2 Aktivitas Pendukung
Jenis Aktivitas Support System
Procurement Pembelian bahan baku dan
operasionalnya dari supplier
SCM
Technology
Development
Mendukung kinerja perusahaan dan
sistem manajemen perusahaan
System IDEX
Human Resource
Management
Meningkatkan dan menjaga kualitas
karyawan
Training
Infrastructure Meningkatkan kinerja internal
perusahaan secara sistematis dan
terstruktur
Struktur organisasi
dan infrastruktur
perusahaan
3.1.2.2 Analisis Lingkungan Internal
3.1.2.2.1 Analisis SWOT
Perusahaan perlu melakukan analisis SWOT. Analisis
SWOT dapat membantu perusahaan dalam menganalisa
strategi yang tepat serta memaksimalkan kekuatan dan
peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan. Analisis SWOT yang dilakukan pada unit
Distribusi PT XL Axiata adalah:
Kekuatan (Strength)
S1) Memiliki koneksi yang baik.
S2) Memiliki sistem yang efektif dalam membantu
pembagian pengiriman produk.
S3) Kontrol stok produk yang baik.
S4) Jaringan dsitribusi yang kuat.
S5) Memiliki berbagai macam jenis distribusi yaitu
tradisional, non tradisional, modern retail dan Bank.
S6) Teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dimiliki pesaing.
S7) Jangkauan yang luas.
S8) Memiliki BTS lebih dari 6000 unit.
57
S9) Memiliki banyak channel distribusi.
S10) Memiliki branch hampir di setiap kabupaten.
Kelemahan (Weakness)
W1) Proses pembayaran yang masih kurang efektif dan
efisien.
W2) Kekosongan produk dari supplier.
W3) Hambatan dalam proses pembayaran yang turut
menghambat proses pengiriman produk.
W4) Terhambatnya penyampaian informasi mengenai
produk kepada dealer atau outlet.
W5) Cluster yang tidak terjangkau.
Peluang (Opportunities)
O1) Pertumbuhan ekonomi.
O2) Semakin murahnya harga ponsel.
O3) Tingkat kebutuhan telekomunikasi yang tinggi.
O4) Pertumbuhan jejaring sosial.
O5) Mengembangkan mobile data services.
O6) Pengembangan sistem berbasis web.
O7) Distribusi online.
O8) Meutilisasi tools.
O9) Trend layanan data.
Ancaman (Threats)
T1) Regulasi pemerintah.
T2) Krisis keuangan global.
T3) Tingginya persaingan.
T4) Penipuan yang menggunakan nama XL.
T5) Kecepatan delivery program yang dilakukan oleh
perusahaan provider pesaing.
T6) Masuknya perusahaan telekomunikasi global.
T7) Alternatif provider lain untuk pelanggan.
T8) Program penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan provider pesaing.
58
3.1.2.2.2 Matriks SWOT
Tabel 3.3 Tabel Matriks SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
S1) Memiliki koneksi yang baik.
S2) Memiliki sistem yang efektif
dalam membantu pembagian
pengiriman produk.
S3) Kontrol stok produk yang
baik.
S4) Jaringan dsitribusi yang kuat.
S5) Memiliki berbagai macam
jenis distribusi yaitu
tradisional, non tradisional,
modern retail dan Bank.
S6) Teknologi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang
dimiliki pesaing.
S7) Jangkauan yang luas.
S8) Memiliki BTS lebih dari 6000
unit.
S9) Memiliki banyak channel
distribusi.
S10) Memiliki branch hampir di
setiap kabupaten.
W6) Proses pembayaran yang
masih kurang efektif dan
efisien.
W7) Kekosongan produk dari
supplier.
W8) Hambatan dalam proses
pembayaran yang turut
menghambat proses
pengiriman produk.
W9) Terhambatnya
penyampaian informasi
mengenai produk kepada
dealer atau outlet.
W10) Cluster yang tidak
terjangkau.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
O1) Pertumbuhan ekonomi.
O2) Semakin murahnya harga
ponsel.
O3) Tingkat kebutuhan
telekomunikasi yang
tinggi.
O4) Pertumbuhan jejaring
sosial.
(S1–O5) Mengembangkan mobile
data services dengan koneksi yang
baik.
(S4–O5) Pengembangan mobile
data services disertai dengan
jaringan distribusi yang kuat dapat
memperluas pangsa pasar.
(S6–O6) Mengembangkan sistem
(W1–O6) Mengembangkan
sistem pembayaran berbasis
web untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi
proses pembayaran.
(W4–O7) Mengembangkan
distribusi online untuk
mencegah terhambatnya
59
O5) Mengembangkan mobile
data services.
O6) Pengembangan sistem
berbasis web.
O7) Distribusi online.
O8) Meutilisasi tools.
O9) Trend layanan data.
berbasis web menggunakan
teknologi yang lebih tinggi dari
yang dimiliki oleh perusahaan
pesaing.
(S6–O7) Mengembangkan
distribusi online dengan teknologi
tinggi yang telah dimiliki.
(S6–O9) Mengembangkan dan
membuat program – program yang
mendukung layanan data.
(S6–O8) Mengembangkan
meutilisasi tools.
(S7–O3) Membuat program –
program yang menarik yang dapat
menarik lebih banyak pelanggan.
proses penyampaian
informasi ke dealer.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
T1) Regulasi pemerintah.
T2) Krisis keuangan global.
T3) Tingginya persaingan.
T4) Penipuan yang
menggunakan nama XL.
T5) Kecepatan delivery
program yang dilakukan
oleh perusahaan provider
pesaing.
T6) Masuknya perusahaan
telekomunikasi global.
T7) Alternatif provider lain
untuk pelanggan.
T8) Program penjualan yang
dilakukan oleh
perusahaan provider
pesaing.
(S1–T5) Meningkatkan kecepatan
delivery program dengan
menggunakan teknologi tinggi
yang dimiliki.
(S1–O5) Meningkatkan sistem
keamanan untuk mencegah
terjadinya penipuan yang
menggunakan nama XL.
(W5–T5) Meningkatkan
kecepatan delivery program
untuk menjangkau cluster
yang belum terjangkau.
(W1–T3) Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi
sistem pembayaran untuk
meningkatkan keunggulan
daya saing.
60
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan dapat dilihat
bahwa perusahaan menggunakan empat strategi, yaitu :
• Strategi SO (menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan
peluang yang ada untuk meningkatkan produktivitas perusahaan).
• Strategi WO (memanfaatkan peluang untuk menghadapi kelemahan –
kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan).
• Strategi ST (menggunakan kekuatan internal untuk menhindari ancaman
yang ada).
• Strategi WT (menggunakan kelemahan internal perusahaan untuk
menghindari ancaman yang ada).
Berikut uraian dari strategi tersebut :
Strategi SO :
• (S1–O5) Mengembangkan mobile data services dengan koneksi yang
baik.
• (S6–O6) Mengembangkan sistem berbasis web menggunakan teknologi
yang lebih tinggi dari yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
Strategi WO:
• (W1–O6) Mengembangkan sistem pembayaran berbasis web untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembayaran.
• (W4–O7) Mengembangkan distribusi online untuk mencegah
terhambatnya proses penyampaian informasi ke dealer.
Strategi ST:
• (S1–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program dengan
menggunakan teknologi tinggi yang dimiliki.
• (S4–O5) Pengembangan mobile data services disertai dengan
jaringan distribusi yang kuat dapat memperluas pangsa pasar.
• (S6–O7) Mengembangkan distribusi online dengan teknologi tinggi
yang telah dimiliki.
• (S6–O9) Mengembangkan dan membuat program – program yang
mendukung layanan data.
• (S6–O8) Mengembangkan meutilisasi tools.
• (S7–O3) Membuat program – program yang menarik yang dapat
menarik lebih banyak pelanggan.
61
• (S1–O5) Meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah terjadinya
penipuan yang menggunakan nama XL.
Strategi WT:
• (W5–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program untuk menjangkau
cluster yang belum terjangkau.
• (W1–T3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pembayaran
untuk meningkatkan keunggulan daya saing.
3.1.2.2.3 IFAS
Dari hasil SWOT diatas dapat dibuat analisis IFAS
(Internal Factor Analysis Summary ) yang akan digunakan
untuk merumuskan analisis faktor strategi internal perusahaan,
dengan menghitung bobot dan rating dari kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.4 IFAS Distribusi PT. XL Axiata
STRENGTH (KEKUATAN) BOBOT RATING SCORE
Memiliki koneksi yang baik 0,05 3 0,15
Memiliki sistem yang efektif
dalam membantu pembagian
pengiriman produk
0,10 4 0,40
Kontrol stok produk yang baik 0,05 3 0,15
Jaringan dsitribusi yang kuat 0,10 3 0,30
Memiliki berbagai macam jenis
distribusi yaitu tradisional, non
tradisional, modern retail dan
Bank
0,05 3 0,30
Teknologi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang
dimiliki pesaing
0,05 3 0,30
Jangkauan yang luas 0,05 3 0,30
Memiliki BTS lebih dari 6000
unit 0,05 3 0,15
Memiliki banyak channel
distribusi 0,05 4 0,40
62
Memiliki branch hampir di setiap
kabupaten 0,05 3 0,15
SUBTOTAL 0,6 33 2,6
WEAKNESS (KELEMAHAN) BOBOT RATING SCORE
Proses pembayaran yang masih
kurang efektif dan efisien 0,10 4 0,60
Kekosongan produk dari supplier 0,05 3 0,30
Hambatan dalam proses
pembayaran yang turut
menghambat proses pengiriman
produk
0,10 3 0,30
Terhambatnya penyampaian
informasi mengenai produk
kepada dealer atau outlet
0,10 4 0,60
Cluster yang tidak terjangkau 0,05 2 0,20
SUBTOTAL 0,4 15 2,0
TOTAL IFAS 1,00 48 4,6
3.1.2.2.4 EFAS
EFAS (External Factor Analysis Summary ) akan
digunakan untuk merumuskan analisis faktor strategi eksternal
perusahaan, dengan menghitung bobot dan rating dari
peluang dan ancaman yang ada pada perusahaan, seperti pada
tabel berikut:
Tabel 3.5 EFAS Distribusi PT. XL Axiata
OPPORTUNITIES
(PELUANG) BOBOT RATING SCORE
Pertumbuhan ekonomi 0,05 3 0,15
63
Semakin murahnya harga ponsel 0,05 3 0,15
Tingkat kebutuhan
telekomunikasi yang tinggi 0,05 3 0,15
Pertumbuhan jejaring sosial 0,05 3 0,15
Mengembangkan mobile data
service 0,10 4 0,40
Pengembangan sistem berbasis
web 0,10 3 0,30
Distribusi online 0,10 3 0,30
Meutilisasi tools 0,05 2 0,10
Trend layanan data 0,05 2 0,10
SUBTOTAL 0,6 26 1,8
THREAT (ANCAMAN) BOBOT RATING SCORE
Regulasi pemerintah 0,03 3 0,09
Krisis keuangan global 0,03 3 0,09
Tingginya persaingan 0,05 3 0,15
Penipuan dengan menggunakan
nama XL 0,05 2 0,10
Kecepatan delivery program yang
dilakukan oleh perusahaan
provider pesaing
0,04
0,05
3
3
0,12
0,15
Masuknya perusahaan
telekomunikasi global 0,05 4 0,20
Alternatif provider lain untuk
pelanggan 0,05 2 0,10
Program penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan
provider pesaing
0,05 3 0,15
SUBTOTAL 0,4 26 1,15
TOTAL EFAS 1,00 21 2,95
64
Dari tabel analisis IFAS dan EFAS diatas dapat
diambil kesimpulan untuk menganalisis posisi dari
Distribusi PT. XL Axiata terhadap strategi internal dan
eksternal yang dimiliki oleh Distribusi PT. XL Axiata.
Berikut ini adalah penghitungan yang dilakukan dalam
analisis IFAS dan EFAS:
a. Jumlah dari nilai yang ada pada kekuatan dan
kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan sumbu
pada titik X.
Kekuatan : 2,6
Kelemahan : 2,0
Titik X : Kekuatan -Kelemahan
: 2,6 – 2,0
: 0,6
b. Jumlah dari nilai yang ada pada peluang dan
ancaman diselisihkan untuk mendapatkan sumbu
pada titik Y.
Peluang : 1,8
Ancaman : 1,15
Titik Y : Peluang – Ancaman
: 1,8 – 1,15
: 0,65
c. Dari jumlah nilai yang diselisihkan diatas dapat
dibuat sebuah diagram untuk mengetahui letak
koordinat Distribusi PT. XL Axiata dari strategi
yang dihasilkannya. Berikut merupakan diagram
analisis SWOT DISTRIBUSI PT. XL AXIATA :
65
3. Mendukung Strategi 1. Mendukung Strategi
Turn-Around Agresif
(0,6 : 0,65)
INTERNAL INTERNAL
4. Mendukung Strategi 2. Mendukung Strategi
Defensif Divesifikasi
Gambar 3.2 Diagram Analisa SWOT Unit Distribusi PT. XL Axiata
Berdasarkan diagram analisa SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa
PT. XL Axiata berada pada kuadran 1 yaitu situasi yang sangat
menguntungkan. Maksudnya adalah, PT. XL Axiata memiliki pergerakan
perusahaan yang baik yaitu dimana perusahaan memiliki kekuatan yang
mampu digunakan untuk mendukung peluang-peluang yang ada. Strategi
yang diterapkan adalah untuk mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.
3.1.2.3 Concept Of Oprations (CONOPS)
Concept Of Oprations (CONOPS) merupakan narasi dokumen
yang menjelaskan bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini
atau kegiatan operasi beberapa tahun yang akan datang dengan
beberapa faktor-faktor tertentu internal dan eksternal yang
diidentifikasi dalam analisis SWOT dengan asumsi perencanaan.
KEKUATAN KELEMAHAN
ANCAMAN
PELUANG
66
3.1.2.3.1 CONOPS Scenario
1. Bagian Channel Supply akan setting alokasi Purchase
Order di sistem IDEX.
2. Bagian Channel Supply mengeluarkan purchase order
untuk diberikan kepada Regional Sales Manager.
3. Regional Sales Manager meneruskan ourchase order
ke Area Manager.
4. Area Manager akan mengirim email purchase order
kepada dealer, apabila setuju dengan kuota purchase
order yang diberikan maka dealer akan langsung
menuju ke poin 11 untuk melakukan pembayaran.
5. Apabila tidak setuju dealer akan mengajukan
adjustment ke Area manager.
6. Area manager mengecek adjustment purchase order
dan meneruskannya ke Regional sales manager untuk
dilakukan negosiasi.
7. Regional Sales manager meneruskan adjustment
purchase order ke bagian channel supply untuk
disetting ulang.
8. Bagian channel supply mengeluarkan purchase order
baru untuk diberikan ke regional sales manager.
9. Regional sales manager meneruskan purchase order
baru ke area manager.
10. Area manager memberikan purchase order baru ke
dealer.
11. Dealer melakukan pembayaran via transfer melalui
akun Bank yang dimiliki oleh masing – masing dealer.
12. Dealer mengirim fax bukti pembayaran ke Admin
depo.
12. Admin depo memberikan bukti pembayaran yang
diberikan oleh dealer ke Bagian keuangan.
13. Bagian keuangan melakukan verifikasi pembayaran
berdasarkan bukti pembayaran dan uang yang masuk di
akun Bank yang dimiliki PT XL Axiata.
67
14. Bagian keuangan memasukan data purchase order yang
telah terbayar beserta jumlah pembayarannya ke sistem
SAP.
15. Bagian keuangan memberikan mutasi transaksi ke
admin depo.
16. Admin depo memasukan data purchase order ke sistem
IDEX.
17. Admin depo membuat supply order/delivery
order(SO/DO) di sistem SAP.
18. Admin depo memberikan SO/DO ke bagian main
warehouse.
3.1.2.3.2 CONOPS Diagram
CONOPS diagram merupakan sebuah bentuk deskripsi
tingkat tinggi grafis tentang bagaimana proses bisnis di perusahaan
berlangsung, serta bagaimana fungsi organisasi baik itu secara
keseluruhan maupun di daerah tertentu yang menarik.
68
Gambar 3.4 Conops Diagram Distribusi PT. XL Axiata
Berdasarkan diagram Conops diatas, maka akan terlihat beberapa
proses yang perlu diperbaiki karena proses yang dianggap kurang efektif dan
efisien. Seperti pada proses pengeluaran purchase order sampai ke tangan dealer
yang masih menggunakan email, dan juga proses validasi pembayaran dengan
pengiriman bukti pembayaran melalui fax masih dianggap kurang efisien.
Sehingga data-data rentan akan kehilangan (Human Error).
3.2 Product & Service
Business product and service berisikan business plan, swimlane
process diagram, business process diagram, usecase narative and diagram.
69
Disini juga akan dijelaskan menjelaskan mengenai proses bisnis yang sedang
berjalan, strategi saat ini, dan siapa saja yang terlibat didalamnya.
3.2.1 Business Plan
Business plan digunakan untuk melihat strategi bisnis dan strategi
finansial perusahaan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan strategis
dan inisiatif.
3.2.1.1 Business Overview
PT. XL Axiata sendiri adalah merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi. Sehingga produk –
produk yang dijual antara lain adalah physical voucher, starter pack
dan reload elektronik. Saat ini proses distribusi di PT XL Axiata
menggunakan sistem dealer ship yang terdiri dari 4 macam distribusi:
1. Tradisional (market) yaitu distribusi dengan dealer menggunakan
kanvaser. Kanvaser datang secara harian ke outlet – outlet resmi
XL. Produk yang didistribusikan dalam distribusi tradisional ini
antara lain: physical voucher, starter pack dan reload elektronik.
2. Non tradisional yaitu distribusinya sudah menggunakan sistem host
to host. Distribusi ini hanya mendistribusikan reload isi ulang pulsa
contohnya seperti di okeshop dan centra ponsel.
3. Modern retail adalah distribusi yang dilakukan di supermarket –
supermarket besar seperti Giant dan Carrefour. Distribusi ini hanya
mendistribusikan reload isi ulang pulsa.
4. Bank, distribusi melalui bank yaitu mesin atm. Distribusi ini hanya
mendistribusikan reload isi ulang pulsa.
3.2.1.2 History Of Organization
PT. XL Axiata berdiri pada 6 Oktober 1989 dengan nama
PT Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagai
perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun
1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan
izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan
GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama
di Indonesia yang menyediakan layanan telepon selular.
Perseroan juga mengubah namanya menjadi PT Excelcomindo
Pratama, sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Grup
Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui).
70
Setelah sembilan tahun menjadi perusahaan swasta, XL kemudian
melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) pada September
2005 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang
sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat
itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd.,
yang sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia)
Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International
Sdn. Bhd. (“TMI”) melalui TM International (L) Limited. Pada
tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhard
(“Axiata”). Pada tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama
Tbk. juga berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk
kepentingan sinergi. Saat ini, sebagian besar saham XL dipegang
oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd.
(66,6 persen) dan Emirates Telecommunications Corporation atau
Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3 persen), dan sisanya
dipegang oleh masyarakat (20,1 persen).
XL dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada
anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif
hemat “Rp1/detik” pada tahun 2007, yang memungkinkan lebih
banyak penduduk berpenghasilan menengah ke bawah menikmati
layanan telepon selular. XL telah berkembang dari perusahaan
kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu
perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan
infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh
tanah air. XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan
menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan. Jaringan
XL menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT-
2000/3G. XL juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed
regular network (leased line), internet service provider (ISP),
Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet interconnection
services (NAP). XL bahkan telah memperoleh lisensi untuk e-
Money (uang elektronik) dari Bank Indonesia, yang
memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang.
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia, XL selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan
71
usahanya, bersedia belajar, cepat beradaptasi dengan perubahaan
di industri atau keadaan pasar sehingga mampu memberikan atau
menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan.
3.2.1.3 Vision and Mission
Visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana
perusahaan akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh
perusahaan. Visi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi
ideal tentang masa depan yang realistis, dapat dipercaya,
meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Secara umum misi
perusahaan adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau
merealisasikan apa yang menjadi visi dari perusahaan. Visi dan
misi dari PT. XL Axiata adalah:
Visi : Menjadi juara seluler Indonesia, memuaskan pelanggan,
pemegang saham dan karyawan.
Misi :
• Harga terjangkau dengan pilihan produk dan layanan yang
menarik dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan
• Meningkatkan pengalaman pelanggan
• Memastikan pengelolaan beban jaringan yang memadai dan
memaksimalkan kapasitas serta kualitas
• Mempertahankan keuntungan dengan terus meningkatkan
pangsa pasar seiring dengan upaya untuk tetap
mempertahankan organisasi yang ramping dan manajemen
biaya yang cermat.
• Menggunakan kesempatan dalam layanan data dan Value
Added Services
• Meningkatkan efisiensi dalam sistem distribusi untuk
menghasilkan jaringan distributor dengan kinerja yang
tinggi, loyal, dan produktif.
3.2.1.4 Relationship Business Activity to Strategic Goals
1. PT. XL Axiata mengutamakan kualitas pelayanan agar
perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor di
bidang layanan telekomunikasi
72
2. Unit distribusi PT. XL Axiata menggunakan teknologi yang
lebih canggih dari operator lain untuk proses penyampaian
informasi yang cepat sampai ke tangan konsumen
3. Unit distribusi PT. XL Axiata memiliki channel distribusi yang
banyak yang memperkuat dan memperluas jaringan distribusinya.
3.2.1.5 Organizational Structure
Pemegang Saham
Dewan Komisaris Direksi
Komite Audit Internal Audit
Network
Services
Consumer
Marketing
Finance Coorporate
Services
Commerce PresDir’s
Office
Network
Planning
Network
Development
IT Development
NETCO
MDS Infrastructure
Company Project
Management Office
Customer Lifecycle
Management
Marketing
Communication
Marketing Mobile
Data Services
Business &
Consumers
Analysis
Youth Segment
Marketing Mass
Financial
Accounting &
Taxation
Business Control
Investor Relation
Business
Assurance
Procurement &
Logistic
Human Capital
Shares Services
Learning &
Development
Real Estate &
Facility
Management
Regulatory
Government
Relations
Region West
Region
Jabodetabek
Region East
Region Central
Enterprise & Carrier
Channel Strategy &
Management
Customer
Experience
Enhancement
Corporate
Secretary
Corporate Legal
Corporate
Communication
Corporate Strategy
& Business
Development
Gambar 3.5 Organization Structure PT. XL Axiata
Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari unit di dalam PT. XL Axiata:
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organisasi tertinggi
dalam struktur korporasi XL, dengan wewenang antara lain : • Mengangkat dan memberhent ikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Mengesahkan Perubahan Anggar an Dasar. • Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan. • Menyetujui rencana perolehan dan penggunaan dana.
73 • Menunjuk akuntan publik. • Menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diberikan kekuasaan oleh Perusahaan untuk melakukan
pengarahan, pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan roda
usaha perusahaan. Hal ini bertujuan guna memastikan Direksi mematuhi ketentuan dan
peraturan yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya.
Direksi
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk
kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Selain memusatkan perhatian
pada tugas yang diembankan, Direksi juga diharapkan dapat melakukan koordinasi
dan komunikasi dalam menerapkan strategi Perusahaan untuk memastikan bahwa
mereka bekerja menuju tujuan yang sama.
Komite Audit
Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam
mengevaluasi integritas laporan keuangan yang dibuat oleh Perusahaan, melakukan
penilaian efektifitas sistem pengawasan internal dan mengidentifikasi masalah yang
dapat muncul jika terjadi pelanggaran hukum dan peraturan. Dalam melaksanakan
tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Pedoman Ker ja Komite Audit yang
memuat penjelasan mengenai peran serta tugas mereka yang sejalan dengan seluruh
peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Komite Operasional
Komite Operasional yang bertanggung jawab kepada Direksi memiliki
wewenang untuk mensahkan, menelaah serta memantau kinerja pendapatan
perusahaan. untuk mencapai tujuan tersebut, Komite ini juga bertugas menelaah
kelayakan dan efektifitas program–program perusahaan terkait dengan produk, biaya
dan anggaran serta jaringan, sekaligus mendukung pelaksanaannya.
Komite Sumber Daya Manusia
Komite Sumber Daya Manusia yang bertanggung jawab kepada Direksi untuk
mengembangkan dan menelaah Strategi Perusahaan terkait dengan pengembangan
organisasi, pemberian penghargaan dan tunjangan untuk karyawan, kebijakan SDM,
program bakat, strategi outsourcing, budaya perusahaan serta pengaturan penempatan
karyawan.
74
Komite Anggaran
Komite Anggaran yang bertanggung jawab kepada Direksi dan membahas
tentang topik khusus yang berhubungan dengan pengaturan anggaran untuk CAPEX
dan OPEX agar sesuai dengan target EBITDA Perusahaan. Untuk mencapai tujuan
ini, Komite Anggaran ditugaskan untuk memberikan persetujuan dan rekomendasi
atas permintaan tambahan anggaran, persetujuan perpindahan anggaran, dan secara
aktif mencar i peluang untuk penghematan pengeluaran.
Komite Strategi Produk
Komite Strategi Produk memiliki kewenangan untuk menelaah, menganalisa
dan menyetujui proposal dari skema harga terkait program baru atau sedang ber jalan
serta layanan, dengan tetap berpegang pada perhitungan biaya, resiko dan potensi
pendapatan. Komite Strategi Produk dibentuk sebagai suatu sub-komite yang melapor
kepada Komite Operasional.
Komite Teknologi Informasi
Komite Teknologi Informasi dibentuk sebagai suatu sub-komite yang
bertanggung jawab kepada Komite Operasional. Komite ini dibentuk untuk
mengendalikan dan menjaga peningkatan asset dan investasi Perusahaan dalam secara
terkontrol dan terkelola, menyelaraskan selaras dengan perencanaan utama Teknologi
Industri dengan strategi bisnis perusahaan, serta merekomendasikan perubahan-
perubahan terpadu terkait teknologi dan infrastruktur.
Gambar 3.6 Organization Structure Distribusi PT. XL Axiata
75
Vice Precident
Memiliki kewenangan untuk mengkaji secara utuh dan menyeluruh (end-to-
end), memastikan kelayakan dan keselarasan dengan strategi perusahaan serta
memberikan keputusan atas tiap-tiap inisiatif yang diajukan baik atas program maupun
layanan konten dan aplikasi baik yang baru atau yang telah ada sebelumnya dan tetap
berpegang pada perhitungan atas profitabilitas dengan biaya, analisa atas manajemen
risiko, juga kualitas pelayanan pelanggan.
General Manager
• Memiliki fokus area menyeluruh tingkat nasional.
• Mengkoordinasikan dan mengelola pengembangan produk.
• Controlling terhadap pencapaian KPI oleh staff dibawahnya.
Regional Sales Manager
• Memiliki kewenangan cakupan area yang lebih luas dengan 2 atau lebih fokus area
yang berbeda.
• Meningkatkan distribusi produk.
• Membuat strategi untuk meningkatkan kinerja distribusi PT. XL Axiata.
Area Sales Manager
• Memiliki kewenangan satu fokus area yang disebut dengan cluster di kabupaten
tertentu.
• Kewenangan untuk melakukan konfirmasi final mengenai purchase order.
• Menjadi konsultan untuk dealer.
• Membuat laporan ke regional sales manager tentang pencapaian semua distributor
baik internal maupun eksternal.
3.2.1.6 Market Outlook & Competitive Strategy
Market Outlook
Market Outlook pada PT. XL Axiata yaitu seluruh kalangan
masyarakat yang ada di Indonesia khususnya kalangan remaja
yang saat ini banyak menggunakan smartphone dan mengakses
social media.
Competitive Strategy
Competitive Strategy PT. XL Axiata yaitu terus
meningkatkan kualitas layanan mobile data service untuk
menjaga daya saing dari para pesaingnya, serta untuk tetap fokus
pada kebutuhan pasar sekarang ini khususnya bagi kalangan
remaja.
76
3.2.1.7 Business Cycle
Gambar 3.7 Business Cycle Distribusi PT. XL Axiata
Gambar diatas adalah gambar business cycle pada unit distribusi
PT XL Axiata. Bagian Channel Supply akan melakukan setting alokasi
Purchase Order di sistem IDEX dan mengeluarkan Purchase Order
untuk diberikan kepada Regional Sales Manager. Kemudian Regional
Sales Manager akan meneruskan Purchase Order ke Area Manager.
Setelah itu Area Manager akan mengirim email Purchase Order kepada
dealer. Jika Purchase Order telah disetujui oleh dealer maka dealer akan
melakukan pembayaran. Tetapi jika dealer tidak setuju dengan kuota
Purchase Order yang diberikan maka dealer akan mengajukan
adjustment Purchase Order ke Area Manager dan Area Manager akan
meneruskan adjustment Purchase Order ke Regional Sales Manager
untuk dicek kembali. Setelah itu Regional Sales Manager akan
memberikan Adjustment Purchase Order ke bagian Channel Supply
untuk disepakati ulang. Bagian Channel Supply kemudian akan
mengeluarkan Purchase Order baru dan memberikan ke Regional Sales
Manager untuk dicek, dari Regional Sales Manager Purchase Order baru
akan diteruskan ke Area Manager untuk diberikan kembali kepada dealer.
Kemudian dealer akan melakukan pembayaran. Kemudian dealer akan
mengirimkan fax bukti transfer pembayaran ke admin depo. Setelah
dicek bukti transfer pembayaran akan dikirimkan oleh Admin Depo ke
bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan akan melakukan verifikasi
pembayaran dan memberikan mutasi transaksi ke admin depo. Setelah
menerima mutasi transaksi pembayaran admin depo akan membuat Sales
Order/Delivery Order (SO/DO) di sistem SAP berdasarkan data
purchase order untuk diberikan ke Bagian Main Warehouse.
77
3.2.2 Swim Lane Diagram
Gambar 3.8 Swim Lane Diagram Distribusi PT. XL Axiata
78
3.2.3 Business Process Model Diagram
Gambar 3.9 Business Process Model Diagram Distribusi PT. XL Axiata
3.2.4 Business Process / Product Matrix
Tabel. 3.6 Business Process / Product Matrix
Ba
gia
n
Supp
ly
Cha
nnel
Reg
iona
l
Sale
s
Man
ager
Are
a
Man
ager
Ba
gia
n
Ke
uang
a
Adm
in
De
po
Business Activity
Membuat Setting Alokasi Purchase Order X
Melakukan Pengecekan Purchase Order X X
Mengirim Email Purchase Order X
Melayani Adjustment PO X
Melakukan Pengecekan Adjustment PO X X X
Melakukan Verifikasi Adjustment PO X X X
Membuat New Purchase Order X
Melayani Pembayaran X
79
3.2.5 Use Case Narative & Diagram
Use Case Narative dan Diagram dengan berbentuk format UML
digunakan untuk mengidentifikasi bisnis, kebutuhan, aktor, dan
peraturan bisnis itu sendiri untuk mereka berinterkasi dengan sistem,
service dan aplikasi-aplikasi yang di identifikasikan sebagai solusi
teknologi pada sistem yang berjalan.
3.2.5.1 UseCase Diagram
Untuk mengidentifikasikan peranan aktor yang terhubung
langsung dengan sistem akan digambarkan dengan UseCase
Diagram berikut pada gambar 3.11
3.2.5.2 Use Case Narative
Penjelasan Aktor serta aktivitas – aktivitas dan
karakterisasinya dari Use Case yang telah dibuat, akan
dijabarkan selanjutnya.
3.2.5.2.1 Actors
1. Bagian Supply Channel
a. Purpose :
1. Membuat Setting Alokasi Purchase
Order
2. Mem-verifikasi Adjustment PO
3. Membuat New Purchase Order
b. Characterization :
Bagian Supply Channel membuat setting
alokasi purchase order pada sistem IDEX
sesuai dengan yang telah diperhitungkan.
Bagian Supply Channel mengeluarkan
purchase order yang telah dibuat dan
ditentukan untuk dealers tertentu. Bagian
Supply Channel akan melakukan verifikasi
terhadap Adjustment PO bagi dealers yang
Memberikan Bukti Fax Pembayaran X
Memasukan data PO dan Pembayaran X
Mencetak Mutasi Transaksi X
Memasukan data Purchase Order X
Membuat SO/DO X
80
mengajukan Adjustment PO. Setelah
Adjustment PO yang lama telah
diverifikasi/disetujui, maka bagian Supply
Channel akan membuat new purchase order.
2. Regional Sales Manager
a. Purpose :
1. Melakukan Pengecekan Purchase Order.
2. Melakukan Pengecekan Adjustment PO.
b. Characterization :
Regional Sales Manager akan melakukan
pengecekan terhadap purchase order yang
telah dikeluarkan oleh bagian Supply
Channel, selain itu Regional Sales Manager
juga akan melakukan pengecekan terhadap
Adjustment PO bila ada.
3. Bagian Keuangan
a. Purpose
1. Mengecek Pembayaran
2. Memasukan data PO dan Pembayaran
3. Mencetak Mutasi Transaksi
b. Characterization :
Bagian keuangan melakukan pengecekan
terhadap pembayaran yang telah dilakukan
oleh dealers. Apabila pembayaran telah
dilakukan, maka bagian keuangan akan
mengeluarkan mutasi transaksi yang telah
dilakukan oleh dealers tersebut dan
memberikannya ke Admin Depo. Bagian
keuangan akan menginput data PO dan
pembayaran yang telah dilakukan oleh dealers
ke dalam sistem SAP.
4. Admin Depo
a. Purpose
1. Memberikan Fax Bukti Pembayaran
2. Memasukan data Purchase Order
81
3. Membuat SO/DO
b. Characterization :
Admin depo memberikan bukti
pembayaran yang diperoleh dari dealers untuk
membantu dalam mengecek pembayaran yang
dilakukan oleh bagian keuangan. Admin Depo
akan menginput purchase order yang telah
valid dan telah terbayar ke dalam sistem
IDEX. Admin Depo akan membuat SO/DO
(Supply Order / Delivery Order) untuk
memastikan barang yang dipesan sesuai
dengan barang yang dikeluarkan/diantarkan.
Setelah itu, admin depo memberikan SO/DO
tersebut ke main warehouse untuk dilakukan
pengecekan terhadap barang tersebut.
3.2.5.2.2 Use Cases
Penjelasan aktivitas – aktivitas beserta
fungsinya dari sistem UseCase yang berjalan adalah
sebagai berikut :
1. Membuat Setting Alokasi Purchase Order
UseCase : Bagian Channel Supply membuat
setting alokasi purchase order yang akan
didistribusikan kepada dealer-dealer yang
telah di hire oleh perusahaan.
Object : Purchase Order
Function : Generate_Id_PO,
Get_Id_Dealers,
Create_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Quantity,
Create_Harga,
Get_Area,
Create_Status,
Add New Purchase Order
82
2. Melakukan Pengecekan Purchase Order
Usecase : Regional Sales Manager akan
melakukan pengecekan terhadap Purchase
Order yang telah dibuat oleh bagian Channel
Supply.
Object: Purchase Order
Function: Generate_Id_PO,
Get_Id_Dealers,
Create_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Quantity,
Create_Harga,
Get_Area,
Add New Purchase Order
3. Mengirim Email Purchase Order
UseCase: Purchase Order yang telah dibuat
oleh Bagian Channel Supply akan dikirim
melalui email kepada dealer.
Object : Dealers, Purchase Order
Function : Generate_Id_Dealers,
Get_SOP,
Get_Id_PO,
Get_Nama_Perusahaan,
Get_Nama_Dealer,
Get_Alamat,
Get_No_Telp,
Get_Email,
Get_Area,
Add New Dealers
4. Melayani Adjustment PO
UseCase : Area Manager akan menerima
adjustment PO yang diajukan oleh dealer
untuk diberikan kepada Regional Sales
Manager yang kemudian akan dilanjutkan ke
bagian Channel Supply. Area Manager akan
83
memberikan feedback berupa new purchase
order kepada dealer apabila adjustment PO
telah disepakati.
Object: Adjustment PO
Function : Generate_Id_Adjustment_PO,
Get_Id_Dealers,
Get_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Adjustment_Quantity,
Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO.
5. Melakukan Pengecekan Adjusment PO
Usecase : Regional Sales Manager akan
melakukan pengecekan terhadap Adjusment PO
yang telah diajukan oleh Dealers melalui Area
manager
Function : Generate_Id_Adjustment_PO,
Get_Id_Dealers,
Get_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Adjustment_Quantity,
Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO.
6. Melakukan Verifikasi Adjusment PO
Usecase : Bagian Channel Supply akan
melakukan verifikasi Adjusment PO yang telah
diajukan oleh dealers dan menentukan apakah
Adjusment PO tersebut dapat diterima atau tidak.
Function : Generate_Id_Adjustment_PO,
Get_Id_Dealers,
Get_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Adjustment_Quantity,
Create_Adjustment_Harga,
Add new Adjustment PO.
84
7. Membuat New Purchase Order
UseCase : Bagian Channel Supply akan
membuat New Purchase Order berdasarkan
adjustment PO yang telah disepakati dan
dianalisa.
Object : New_Purchase_Order
Function : Generate_Id_PO,
Get_Id_Dealers,
Create_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Quantity,
Create_Harga,
Get_Area,
Create_Status,
Add New Purchase Order
8. Melayani Pembayaran
UseCase : Bagian keuangan melakukan
pengecekan terhadap pembayaran yang telah
dilakukan oleh dealers.
Object: Pembayaran
Function : Generate_Id_Pembayaran,
Get_Id_PO,
Get_Total_Tagihan_Pembayaran,
Get_Kebijakan,
Get_SOP,
Get_Jumlah_Pembayaran,
Get_Tanggal_Pembayaran,
Add New Pembayaran.
9. Memberikan Fax Bukti Pembayaran
UseCase : Admin depo memberikan fax
bukti pembayaran yang diperoleh dari dealers
untuk membantu dalam mengecek pembayaran
yang dilakukan oleh bagian keuangan.
Object: Bukti_Pembayaran
Function : Generate_Id_Bukti_Pembayaran,
85
Get_Id_Pembayaran,
Get_SOP
Create_Tanggal,
Add New Bukti Pembayaran.
10. Memasukan data PO dan Pembayaran
Usecase : Bagian Keuangan akan memasukan
data PO dan Pembayaran ke dalam sistem SAP
yang akan digunakan untuk membuat SO/DO.
Function : Generate_Id_Pembayaran,
Get_Id_PO,
Get_Total_Tagihan_Pembayaran,
Get_Kebijakan,
Get_Jumlah_Pembayaran,
Get_Tanggal_Pembayaran,
Add New Pembayaran.
11. Mencetak Mutasi Transaksi
UseCase : Bagian keuangan akan mencetak
mutasi transaksi yang telah dilakukan oleh
dealers apabila pembayaran telah dilakukan
dan mutasi transaksi tersebut akan diberikan
kepada Admin Depo.
Object : Mutasi_Transaksi,
Function : Generate_Id_Mutasi_Transaksi,
Get_Id_PO,
Get_Id_Pembayaran,
Get_Id_Bukti_Pembayaran,
Get_Kebijakan,
Create_Tanggal,
Add New Mutasi Transaksi.
12. Memasukan data Purchase Order
Usecase : Admin Depo akan memasukan data
Purchase Order ke sistem IDEX sebagai
referensi bagi bagian Channel Supply dalam
pembuatan Purchase Order.
Function : Generate_Id_PO,
86
Get_Id_Dealers,
Create_Tanggal,
Get_Kebijakan,
Create_Quantity,
Create_Harga,
Get_Area,
Add New Purchase Order
13. Membuat SO/DO
UseCase : Admin Depo akan membuat
SO/DO (Supply Order / Delivery Order)
untuk memastikan barang yang akan
dikeluarkan sesuai dengan barang yang harus
didistribusikan. Setelah itu, admin depo
memberikan SO/DO tersebut ke main
warehouse untuk dilakukan pengecekan
terhadap barang tersebut.
Object : SO/DO,
Function : Generate_Id_SO/DO,
Get_Id_PO,
Get_Kebijakan,
Create_Tanggal,
Add New SO/DO.
87
Gambar 3.10 UseCase Diagram Distribusi PT. XL Axiata
88
3.3 Data & Information
3.3.1 Object State Transaction Diagram
Gambar 3.11 Object State Transaction Diagram Distribusi PT. XL Axiata
Pada gambar 3.10 dapat dilihat bahwa alur objek yang terjadi
dimulai dari Bagian Channel Supply akan melakukan setting alokasi
Purchase Order di sistem IDEX. Bagian Channel Supply mengeluarkan
purchase order untuk diberikan kepada Regional Sales Manager.
Regional Sales Manager meneruskan ourchase order ke Area
Manager. Area Manager akan mengirim email purchase order kepada
dealer, apabila setuju dengan kuota purchase order yang diberikan
maka dealer akan langsung menuju ke poin 11 untuk melakukan
pembayaran. Apabila tidak setuju dealer akan mengajukan adjustment
ke Area manager. Area manager mengecek adjustment purchase order
dan meneruskannya ke Regional sales manager untuk dilakukan
negosiasi. Regional Sales manager meneruskan adjustment purchase
order ke bagian channel supply untuk disetting ulang. Bagian channel
supply mengeluarkan purchase order baru untuk diberikan ke regional
sales manager. Regional sales manager meneruskan purchase order
baru ke area manager. Area manager memberikan purchase order baru
ke dealer. Dealer melakukan pembayaran via transfer melalui akun
89
Bank yang dimiliki oleh masing – masing dealer. 12. Dealer mengirim
fax bukti pembayaran ke Admin depo. Admin depo memberikan bukti
pembayaran yang diberikan oleh dealer ke Bagian keuangan. Bagian
keuangan melakukan verifikasi pembayaran berdasarkan bukti
pembayaran dan uang yang masuk di akun Bank yang dimiliki PT XL
Axiata. Bagian keuangan memasukan data purchase order yang telah
terbayar beserta jumlah pembayarannya ke sistem SAP. Bagian
keuangan memberikan mutasi transaksi ke admin depo. Admin depo
memasukan data purchase order ke sistem IDEX. Admin depo
membuat supply order/delivery order(SO/DO) di sistem SAP. Admin
depo memberikan SO/DO ke bagian main warehouse.
3.3.2 Logical Data Model
Logical Data Model dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbol (ERD),
atau dapat juga dengan menggunakan metode berorientasi objek
dan symbol dari UML yang menghasilkan Diagram Kelas
dan/atau Diagram Objek. Berikut adalah Logical Data Model
dari PT Xl Axiata Tbk :
Gambar 3.12 Logical Data Model Diagram Distribusi PT. XL Axiata
3.3.2.1 Entity Definition
Keterangan Entity Relationship Diagram :
1. Karyawan
Entity “Karyawan” merupakan model dari
perusahaan yang merupakan karyawan internal
dari perusahaan.
90
Attributes: Id_Karyawan, Nama_Karyawan,
Jabatan, Alamat, No_Telp, Email
2. Purchase_Order
Entity “Purchase Order” merupakan model dari
penentuan dan pencatatan produk yang akan
didistribusikan kepada dealers.
Attributes: Id_PO, Id_Karyawan, Id_Dealers,
Id_Adjusment_PO, Tanggal, Quantity, Harga,
Area, Status
3. Adjustment_PO
Entity “Adjusment_PO” merupakan model dari
catatan yang berisi penawaran dan penyesuaian
quantity produk dan harga pada produk yang
akan didistribusikan kepada dealers.
Attributes: Id_Adjustment_PO, Id_Karyawan,
Id_Dealers, Tanggal, Adjustment_Quantity,
Adjustment_Harga,
4. Dealers
Entity “Dealers” merupakan model dari
perorangan/perusahaan yang akan
mendistribusikan produk dari perusahaan.
Attributes: Id_Dealers, Nama_Perusahaan,
Nama_Dealer, Alamat, No_Telp, Email, Area,
5. Pembayaran
Entity “Pembayaran” merupakan model dari
pembayaran yang dilakukan dealers atas
purchase order.
Attributes: Id_Pembayaran, Id_PO,
Total_Tagihan_Pembayaran,
Jumlah_Pembayaran, Tanggal_Pembayaran
6. Bukti Pembayaran
Entity “Bukti Pembayaran” merupakan model
yang dibuat berdasarkan Pembayaran yang telah
dilakukan oleh dealers.
91
Attributes: Id_Bukti_Pembayaran,
Id_Pembayaran, Tanggal
7. Mutasi Transaksi
Entity “Mutasi Transaksi” merupakan model dari
mutasi transaksi yang telah dilakukan oleh
dealers yang telah tercatat dalam sistem SAP.
Attributes: Id_Mutasi_Transaksi,
Id_Bukti_Pembayaran, Tanggal
8. SO/DO
Entity “SO/DO” merupakan model dari
pencatatan penyesuaian antara barang yang akan
dikeluarkan dari warehouse dengan barang yang
akan didistribusikan.
Attributes: Id_SO/DO, Id_PO, Tanggal
3.3.3 Activity Entity Matrix (CRUD)
Tabel berikut adalah activity entity matrix yang
ada pada unit Distribusi PT. XL Axiata. Pada tabel
Activity Entity Matrix (CRUD) ini menjelaskan bahwa
setiap fungsi memiliki tanggung jawab yang berbeda
untuk mengakses sebuah subject data yang memiliki 4
klasifikasi yaitu create, read, update, dan delete. Berikut
penjelasannya:
1. Create : merupakan sebuah fungsi dalam membuat data
yang akan disimpan kedalam database.
2. Read : merupakan sebuah fungsi untuk membaca file
dan data yang telah disimpan didalam pada database.
3. Update : merupakan sebuah fungsi untuk mengubah
file atau isi data yang telah dibuat sebelumnya dan
tersimban dalam database.
4. Delete : merupakan sebuah fungsi untuk menghapus
data yang tidak digunakan lagi yang tersimpan dalam
database.
92
Tabel. 3.7 Activity Entity Matrix (CRUD)
Entity Type
Purchase
Order
Adjustment
PO
Pembaya
ran
Bukti
Pembayaran
Mutasi
Pembayaran
SO/
DO
1 Membuat
Setting
Alokasi
Purchase
Order
C
2 Melakukan
Pengecekan
Purchase
Order
R
3 Mengirim
Purchase
Order
R
4 Melayani
Adjustment
PO
R C
5 Melakukan
Pengecekan
Adjustment
PO
R
6 Melakukan
Verifikasi
Adjustment
PO
R
7 Membuat
New
Purchase
Order
U R
8 Melayani
Pembayaran
R C
93
Purchase
Order
Adjustment
PO
Pembaya
ran
Bukti
Pembayaran
Mutasi
Pembayaran
SO/
DO
9 Memberikan
Fax Bukti
Pembayaran
R C
10 Memasukan
data PO dan
Pembayaran
R
11 Mencetak
Mutasi
Transaksi
R C
12 Memasukan
data
Purchase
Order
R
13 Membuat
SO/DO
R R C
94
3.4 System & Application
3.4.1 System Communication Description
System Communication Description atau deskripsi dari hubungan antar
sistem yang terjadi pada sebuah sistem antar muka (User Interfaces) dalam
organisasi dan juga menyediakan deskripsi tentang bagaimana data
dikomunikasikan antara sistem diseluruh bagian pada organnisasi, serta alur dari
jalur sebuah jaringan secara spesifik.
Berikut adalah System Communication Description yang ada pada PT.
XL Axiata :
Gambar 3.13 System Communication Description PT. XL Axiata
95
3.4.2 System Data Flow Diagram
Gambar 3.14 Data Flow Diagram Distribusi PT. XL Axiata
96
Gambar 3.15 Diagram Rinci Distribusi PT. XL Axiata
3.5 Technology & Infrastructure
3.5.1 Network Connectivity Diagram
Jaringan internet di PT. XL Axiata ini berguna untuk keperluan
informasi dan komunikasi antara jaringan komputer, agar setiap
transaksi dan pekerjaan dapat selesai dengan mudah dan cepat dan
97
terintegrasi satu sama lain. Pada ini akan dijelaskan tentang keadaan
jaringan didalam PT. XL Axiata:
Gambar 3.16 Network Connectivity Diagram PT. XL Axiata
98
3.5.2 Network Inventory
Tabel. 3.8 Network Inventory PT. XL Axiata
No. Deskripsi Penjelasan
1. Koneksi Internal Network
2. Bandwidth 10G
3. Server Aplikasi (HP Blade C7000)
Database (HP DL 480 G7)
Back Up (HP DL 480 G7)
4. Client 225 Notebook/Laptop
5. Hardware
Switch Core Cisco C6500 Series
Switch
Distribution
Cisco C3700 Series
Switch Access Cisco C4948 Series
Wifi AIR AP1262 Series
3.6 Security / Standard / Workforce
3.6.1 Security and Privacy Plan
Dalam pelaksanaan proses bisnisnya, unit distribusi PT XL. Axiata
membutuhkan keamanan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan,
serta keamanan terhadap data-data perusahaan. Perusahaan harus memiliki
standar keamanan yang baik agar dapat terhindar dari segala macam ancaman
yang ditujukan kepada data dan lingkungan perusahaan. Berikut ini adalah
rincian usaha keamanan yang dilakukan oleh unit distribusi PT XL. Axiata:
Tabel 3.9 Security and Privacy Plan Distribusi PT. XL Axiata
Keamanan Perusahaan
• Dalam menjaga keamanan
perusahaan, unit distribusi PT. XL
Axiata memiliki 4 security
bersertifikat di setiap lantai yang
bekerja secara shif yang memiliki
kartu akses ke dalam pintu masuk
ruangan.
• Di lantai dasar terdapat 5 security. 4
99
security bertugas untuk memeriksa
identitas tamu dan 1 security yang
bertugas untuk melakukan security
check terhadap barang bawaan tamu
• Terdapat CCTV di beberapa bagian
di setiap ruangan untuk mengawasi
berbagai kegiatan yang terjadi di
ruangan.
Keamaanan Data Perusahaan • Pengamanan data untuk perusahaan
menggunakan Antivirus McAfee
• Setiap sistem mempunyai user
previllage.
• Menggunakan firewall
• Memiliki sistem blocking access
sehingga tidak semua karyawan
memiliki hak akses internet
• Dalam menggunakan sistem
distribusi (IDEX) karyawan hanya
bisa mengakses di dalam jaringan
internal XL saja, apabila sudah
keluar dari jaringan XL maka
sistem IDEX tidak dapat di akses.
3.6.2 Security Solution Description
Security Solution Description berisi 4 komponen penting dalam
hal pengamanan sistem, yaitu :
1. Operational Security : Berisi tentang pengamanan operasional pada
Distribusi PT. XL Axiata.
2. Data Security : Berisi tentang pengamanan data / database yang ada
pada Distribusi PT. XL Axiata.
3. Personnel Security: Berisi tentang pengamanan personil, misalnya
tentang akses masuk ruang yang dianggap berisi data rahasia dan
sebagainya.
4. Physical Security : Berisi tentang pengamanan perangkat keras
100
Tabel 3.10 Security Solution Description
Operational Security
• Operational security yang
diterapkan didalam Unit
Distribusi PT. XL Axiata
menggunakan Password
disetiap pengaksesan ke
system / aplikasi pada
setiap karyawan
Data Security
• Memiliki sistem blocking
access sehingga tidak
semua karyawan
memiliki hak akses
internet
• Setiap sistem mempunyai
user previllage.
Personnel Security
• perusahaan, unit distribusi
PT. XL Axiata memiliki 4
security bersertifikat di
setiap lantai yang bekerja
secara shift yang memiliki
kartu akses ke dalam pintu
masuk ruangan.
• CCTV yang diawasi oleh
satpam penjaga disetiap
akses menuju ruangan data
dan server
Physical Security
• Di lantai dasar terdapat 5
security. 4 security
bertugas untuk
memeriksa identitas tamu
dan 1 security yang
bertugas untuk
melakukan security check
terhadap barang bawaan
tamu
3.6.3 Disaster Recovery Plan
Sebagai perusahaan besar PT. XL Axiata memiliki beberapa
rencana pencegahan bencana yang dilakukan untuk mengantisipasi
apabila terjadi suatu bencana. Untuk saat ini unit distribusi PT. XL
Axiata berada di Gedung Menara Prima lantai 20 dan berikut ini
adalah beberapa pencegahan bencana yang dilakukan oleh perusahaan
secara keseluruhan:
a. Memiliki backup data per server yang berada di setiap wilayah
tertentu seperti di Graha XL, Bandung, Cibitung, Bekasi dan
sebagainya sehingga apabila terdapat kehilangan data perusahaan sudah
memiliki backup data di wilayah – wilayah tertentu tersebut
101
b. Memasang smoke detector di setiap ruangan untuk mendeteksi asap
rokok yang ada di ruangan
c. Memasang pemadam kebakaran(shower) di setiap ruangan
d. Memasang temperature monitoring di setiap ruangan untuk
mengetahui berapa suhu di dalam ruangan
e. Di setiap lantai, PT XL. Axiata mempunyai tim Floor Warden yang
merupakan kumpulan dari beberapa karyawan sebagai antisipasi untuk
mengkoordinator apabila terjadi kebakaran.
3.6.4 Technology Forecast
Berikut ini teknologi yang telah digunakan oleh unit distribusi
PT. XL Axiata untuk menunjang proses bisnis perusahaan dari hardware
dan software.
Tabel 3.11 Technology Forecast Distribusi PT. XL Axiata
Lenovo NB 12” Lenovo NB 14” Lenovo PC M72e
Series Thinkpad X230 Thinkpad T430 Thinkcenter M72e
Processor Intel i7-3520M Intel i5-3210M
Intel i5-3470
3.2Ghz 6N
Memory 4 GB DDR 3 4 GB DDR 3 4 GB DDR 3
Graphic Card Integrated Integrated Integrated
Screen Size 12.5” HD LED
Backlight
14” HD LED
Backlight 18.5”
Hard Drive 500 GB 7200RPM 500 GB 7200RPM 500 GB 3.5”
Bluetooth Not Not Not
Speaker Yes Integrated Yes
Wifi 802.11b/g/n 802.11b/g/n 802.11b/g/n
NIC 10/100/1000 10/100/1000 10/100/1000
Optical Drive DVD RW DVD RW Not Required
Operating System Windows 7
Professional
Windows 7
Professional
Windows 7
Professional
Total Kebutuhan /
Tahun 120 Unit 720 Unit 120 Unit
102
3.7 Workforce
3.7.1 Workforce Plan
Pada unit distribusi PT. XL Axiata terdapat beberapa line of business
yang saling terkait satu sama lain dalam mencapai tujuan yang sama untuk
memajukan perusahaan Vice Precident, General Manager , Regional Sales
Manager, Area Sales Manager, dan karyawan lainnya.
Karyawan atau sumber daya manusia yang terdapat di PT. XL Axiata
saat ini berjumlah sekitar 2390 karyawan. Di unit distribusi PT. XL Axiata
sendiri jumlah dan keahlian yang ada pada saat ini adalah 60 total karyawan
yaitu 34 staff dan 26 manager. Berikut ini merupakan penjabaran dari jumlah
serta jabatan yang dimiliki oleh unit distribusi pada PT. XL Axiata: Kualitas
para karyawan masih beragam tergantung kepada divisi dan jabatan yang
ditempati.
a. Pendidikan minimal yang dimiliki oleh para karyawan juga terlihat pada -
jabatan mereka saat ini, rata – rata pendidikan minimal yang dimiliki oleh
karyawan yang terdapat di unit distribusi PT. XL Axiata adalah S1.
b. Berikut merupakan daftar karyawan beserta pendidikan terakhir yang
dimilikinya:
1. Pada level staff atau engineering memiliki pendidikan minimal D3 dan
ada juga yang S1.
2. Pada level manager yaitu Area Manager, Regional Sales Manager,
General Manager dan Vice Precident berpendidikan akhir minimal S1
namun ada beberapa yang ditingkatkan kualitasnya dengan mengikuti
program lanjutan S2.
3. Pada level direktorat atau direktur minimal perpendidikan akhir S1 dan
beberapa ada juga yang S2.
c. Untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh karyawan perlu di
tingkatkan dengan memberi pelatihan dan seminar untuk karyawan pada
umumnya.
103
3.7.2 Organization Chart
Gambar 3.17 Organization Structure Distribusi PT. XL Axiata
3.8 EA Management Plan
EA Management Plan dirancang untuk merencanakan transisi untuk masa
depan, dan juga untuk mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang ada
sat ini.
3.8.1 EA Program Management
EA program yang dilakukan pada PT. XL Axiata bertujuan untuk
melakukan suatu usulan perubahan atau perbaikan strategi dan proses
bisnis serta mengusulkan penggunaan teknologi informasi yang dapat
berjalan lebih efektif dalam membantu proses bisnis pada unit distribusi PT
XL Axiata.
104
3.8.1.1 Governance and Principles
Program EA mempunyai kebijakan dalam
pembentukannya, dimana kebijakan pemerintah sebagai sumber
utama dalam keberhasilan pembuatan program EA. PT. XL
Axiata memiliki kebijakan dari pemerintah yaitu berupa UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juncto Undang-
undang No. 11 Tahun 1970.
Penerapan enterprise architecture di dalam perusahaan
akan sangat menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. Hal
tersebut dikarenakan enterprise architecture dapat menunjang
proses bisnis perusahaan agar lebih maksimal dan juga
meningkatan efektifitas dan efisiensi dari proses bisnis
perusahaan. Terdapat suatu perubahan pada alur proses bisnis
perusahaan yang menjadikan data perusahaan lebih terintegrasi
terutama diproses bisnis distribusi PT. XL Axiata. Adanya suatu
perubahan seperti yang telah disebutkan diatas merupakan hasil
dari analisis yang dilakukan pada unit distribusi PT. XL Axiata.
Setelah dilakukan analisis maka akan diimplementasikan teori
dari enterprise architecture. Melakukan suatu peningkatan pada
teknologi informasi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan
salah satu usulan agar proses bisnis perusahaan dapat berjalan
lebih efisien. Karena setelah dilakukan analisis, unit distribusi
di PT. XL Axiata ini masih belum totalitas di dalam
menggunakan teknologi informasi.
3.8.1.2 Support For Strategy and Business
Dukungan dalam strategi dan bisnis pada unit distribusi
PT. XL Axiata adalah untuk membantu strategi bisnis agar lebih
menuju kepada visi dan misi dari unit distribusi untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan menambahkan teknologi informasi
dan sistem informasi yang baru diharapakan dapat membantu
dalam mempermudah dan mengefisiensikan proses pada
aktivitas operasional distribusi PT. XL Axiata. Aktivitas bisnis
yang terjadi pada proses bisnis distribusi PT. XL Axiata harus
didukung oleh strategi yang baik oleh pihak manajerial unit
distribusi PT. XL Axiata, dengan proses bisnis berjalan yang
105
selaras dengan strategi yang ditetapkan beserta dukungan dari
sistem dan teknologi informasi yang terkait dapat diharapakan
hasil yang signifikan dalam beberapa tahun kedepan.
3.8.1.3 EA Roles and Responsibilities
Tabel. 3.12 EA Roles and Responsibilities Dstribusi PT. XL Axiata
EA Team
Position
EA Team Role EA Responsibility
General
Manager
Membantu dalam
menetapkan strategi
Memberikan motivasi kepada karyawan
Menetapkan strategi dan pengambilan
keputusan
Menerima dan memeriksa laporan program
EA
Project
Manager
Menetapkan strategi,
melakukan
pengawasan, dan me-
review biaya-biaya
Membuat perencanaan persediaan yang
dibutuhkan setiap divisi
Memonitor jalannya program EA
System
Architect
Analysis and Design Melakukan analisis teknis yang
berhubungan dengan desain sistem sesuai
dengan pengimplementasiannya.
Data Architect Analysis and Design Melakukan analisis teknis yang
berhubungan dengan database sesuai
dengan pengimplementasiannya
Web Master Website Support Melakukan pemeliharaan dan perawatan
pada website EA serta konten-konten yang
terkait.
3.8.1.4 EA Program Budget
Tabel. 3.13 EA Program Budget
Nama Barang/Produk Jumlah Lama Pengerjaan Harga
Brainware
Project manager 1 12 bulan Rp. 15.000.000,00
Programmer 1 3 bulan Rp. 3.500.000,00
Web Designer &
Developer
1 3 bulan Rp. 3.500.000,00
106
Analyst System 1 1 bulan Rp. 8.000.000,00
Network Administrator 1 6 bulan Rp. 5.000.000,00
Total Biaya Rp. 239.000.000,00
Tabel diatas ini adalah perencanaan biaya untuk penambahan fasilitas pada
perusahaan untuk kedepannya.
3.8.1.5 EA Program Performance Measures
Pengukuran pada kinerja kerja termasuk performa dapat
diukur setelah program enterprise architecture telah berjalan dan
terimplementasi padaunit distribusi PT. XL Axiata, pengukuran
tersebut dapat diidentifikasi dari lancarnya proses bisnis yang
bersangkutan apakah aktifitas tersebut menjadi lebih efektif dan
efesien dari sebelumnya. Apabila program yang dilakukan dapat
membantu proses bisnis yang bersangkutan menjadi lebih efektif dan
efisien, program tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya dan
bukannya tidak mungkin akan dilakukan penerapan serupa kepada
proses bisnis lainnya. Dan apabila program yang telah diterapkan
tidak berdampak signifikan terhadap proses bisnis yang bersangkutan
maka akan dilakukan analisa kembali sesuai tahapan yang berlaku.
3.8.2 EA Current Architecture Summery
3.8.2.1 Strategic Goal and Initiatives
Dari strategi dan tujuan organisasi yang telah dibuat, dalam
penerapannya telah berjalan sebagian dan memberikan dampak yang
baik sesuai visi misi perusahaan. Untuk mencapai strategi yang
ditetapkan seluruh karyawan harus mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan tersebut ditunjang dengan teknologi informasi yang ada.
Berikut ini adalah strategi saat ini pada unit distribusi PT. XL Axiata:
Strategi SO :
- (S1–O5) Mengembangkan mobile data services dengan koneksi yang
baik.
- (S6–O6) Mengembangkan sistem berbasis web menggunakan teknologi
yang lebih tinggi dari yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
- (S4–O5) Pengembangan mobile data services disertai dengan
jaringan distribusi yang kuat dapat memperluas pangsa pasar.
107
Strategi WO:
- (W1–O6) Mengembangkan sistem pembayaran berbasis web untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembayaran.
- (W4–O7) Mengembangkan distribusi online untuk mencegah
terhambatnya proses penyampaian informasi ke dealer.
Strategi ST:
- (S1–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program dengan
menggunakan teknologi tinggi yang dimiliki.
- (S1–O5) Meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah terjadinya
penipuan yang menggunakan nama XL.
Strategi WT:
- (W5–T5) Meningkatkan kecepatan delivery program untuk menjangkau
cluster yang belum terjangkau.
- (W1–T3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pembayaran
untuk meningkatkan keunggulan daya saing.
3.8.2.2 Business Service and Information
Proses bisnis distribusi telah berjalan dengan yang di usulkan
tidak berbeda jauh, hanya menambahkan inovasi dengan teknologi
informasi untuk lebih mendukung proses bisnis yang bejalan. Dan
sedikit perubahan di lakukan untuk mempersingkat proses bisnis
yang menurut kami tidak efisien. Berikut adalah tabel alur informasi
pada proses bisnis distribusi PT. XL Axiata:
- (S6–O7) Mengembangkan distribusi online dengan teknologi tinggi
yang telah dimiliki.
- (S6–O9) Mengembangkan dan membuat program – program yang
mendukung layanan data.
- (S6–O8) Mengembangkan meutilisasi tools.
- (S7–O3) Membuat program – program yang menarik yang dapat
menarik lebih banyak pelanggan.
108
Tabel. 3.14 Business Service and Information
Line Of
Business
Key Process Information Flow Supporting
Component
Bagian
Channel
Supply
Pengalokasian
purchase
order
Melakukan setting
alokasi purchase
order di sistem IDEX
berdasarkan history
purchase order
Purchase
Order
Update
alokasi
purchase
order
Meng-update
purchase order
berdasarkan
adjustment yang telah
disepakati
Updated
purchase order
Regional Sales
Manager
Pengecekan
purchase
order
Melakukan
pengecekan purchase
order untuk
diteruskan ke Area
manager
Purchase
Order
Pengecekan
adjustment
purchase
order
Melakukan
pengecekan
adjustment purchase
order untuk
diteruskan ke bagian
channel supply
Adjustment
purchase order
Area Manager
Pengiriman
purchase
order
Mengirim email
purchase order ke
dealer
Email purchase
order
Pengecekan
adjustment
purchase
order
Melakukan
pengecekan
adjustment purchase
order untuk
diteruskan ke
regional sales
Adjustment
purchase order
109
manager
Bagian
Keuangan
Melayani
pembayaran
Melakukan verifikasi
pembayaran
berdasarkan bukti
pembayaran dan uang
yang masuk.
Memasukan
data PO dan
pembayaran
Memasukan data
purchase order yang
telah terbayar beserta
jumlah
pembayarannya ke
sistem SAP
Mencetak
mutasi
transaksi
Mencetak mutasi
transaksi pembayaran
purchase order dan
memberikannya ke
admin depo
Mutasi
transaksi
Admin Depo
Memberikan
fax bukti
pembayaran
Memberikan fax
bukti pembayaran
yang diterima dari
dealer ke bagian
keuangan
Bukti
Pembayaran
Memasukan
data purchase
order
Memasukan data
purchase order ke
sistem IDEX
Database
purchase order
Membuat
SO/DO
Membuat SO/DO
untuk diberikan ke
bagian main
warehouse
Surat SO/DO
3.8.2.3 IT Security
Dalam menjaga keamanan data dan informasi di
perusahaan, PT XL Axiata menggunakan teknologi user
previllage, sehingga setiap karyawan memiliki hak akses masing –
masing untuk mengakses data yang ada di dalam sistem.
110
Perusahaan juga menggunakan firewall dan anti-virus untuk
menghindari ancaman yang ada pada dunia internet seperti virus
atau kecurangan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin merusak
sistem perusahaan (hacking). Selain itu unit distribusinya sendiri
memiliki sistem blocking access sehingga tidak semua karyawan
memiliki hak akses internet dalam menggunakan sistem distribusi
(IDEX) karyawan hanya bisa mengakses di dalam jaringan internal
XL saja, apabila sudah keluar dari jaringan XL maka sistem IDEX
tidak dapat di akses. Maka dari itu itu perusahaan memberikan
kepercayaan kepada bagian SI/IT perusahaan agar seluruh sistem
dan data yang perusahaan miliki mempunyai sistem keamanan
yang baik.
3.8.2.4 EA Standard
Standar teknologi yang digunakan oleh unit distribusi PT
XL Axiata merupakan acuan dalam rencana dan rancangan
infrastruktur TI masa depan. Unit distribusi PT XL Axiata
menggunakan sistem aplikasi distribusi yang sudah terintegrasi
untuk menunjang keseluruhan proses bisnis distribusi yaitu
menggunakan sistem IDEX. Saat ini, perusahaan sudah cukup
memaksimalkan hardware dan software yang mereka miliki,
namun masih terdapat beberapa proses yang berbelit – belit dan
tidak efisien. Oleh karena itu, untuk menunjang kinerja proses
bisnis distribusi tersebut dibutuhkan penambahan hardware dan
software yang harus terus di update agar memaksimalkan proses
bisnis distribusi untuk jangka waktu yang panjang sehingga dapat
mencapai strategi maupun tujuan perusahaan.
3.8.2.5 Workforce Requirement
Dalam manajemen sumber daya manusia di perusahaan
terdapat aktivitas untuk menghasilkan karyawan yang berkualitas
dan memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Karyawan yang berkualitas di suatu perusahaan akan menjadi kunci
utama dalam mencapai strategi dan tujuan perusahaan. Untuk
mendapatkan SDM yang berkualitas sebuah perusahaan harus
memberikan pelatihan terhadap karyawannya. Misalnya pada unit
distribusi PT XL Axiata setiap karyawan diberikan pelatihan dan
111
seminar rutin setiap tahunnya. Khususnya untuk para untuk para
karyawan yang akan menjabat menjadi manager akan diberikan
pelatihan KOPASUS untuk melatih kedisiplinan dan kemimpinan.
3.8.3 EA Future Architecture Summery
3.8.3.1 Future Operation Scenario
Operation scenario yang diusulkan untuk masa depan dengan
menambahkan komponen pada proses bisnis sesuai dengan strategi
yang diusulkan pada unit distribusi PT XL Axiata, semua ini
berdasarkan berbagai peluang yang ada untuk menjalankan proses
bisnis dalam satu hingga tiga tahun kedepan. Dan operation scenario
yang diusulkan untuk masa depan ialah dengan menambahkan
aktivitas berupa purchase order dan proses pembayaran yang telah
terintegrasi ke dalam sistem website. Kemudian mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM serta meningkatkan
efektivitas dalam penggunaan fitur baru website. Sehingga dengan
adanya penambahan fitur/fungsi pada website, maka secara otomatis
akan menghilangkan beberapa proses bisnis yang tidak efisien.
Scenario yang diusulkan untuk strategi unit distribusi PT XL Axiata
berada pada kuadran dua yang berarti mendukung strategi agresif.
3.8.3.2 Planning Assumption
Asumsi perencaaan sistem informasi yang lebih terintegrasi
di masa mendatang akan memberi sedikit perubahan pada alur
proses bisnis yang ada di proses bisnis distribusi dan dengan
adanya pengembangan dan penambahan teknologi maka akan
menjadikan proses bisnis berjalan menjadi lebih efesien baik
dalam segi biaya maupun waktu. Diikuti dengan meningkatkan
pengetahuan karyawan dengan melakukan training karena adanya
proses bisnis baru yang akan dikembangkan dalam bidang SI/TI.
Menambahkan fitur pada website yang telah ada untuk proses
purchase order dan pembayaran untuk mempermudah hubungan
perusahaan dengan dealer karena data yang terotomisasi.
3.8.3.3 Updating Current & Future View
a. Goal & Initiatives
Terdapat strategi yang bisa digunakan dalam
mencapai tujuan yang dimiliki oleh Distribusi PT. XL
112
Axiata, strategi tersebut muncul dari hasil analisis SWOT
yang dilakukan pada Distribusi PT. XL Axiata. Dari hasil
analisis ini dapat terlihat bahwa kukuatan (strength) dan
peluang (opportunity) dari Distribusi PT. XL Axiata lebih
besar dari ancaman dan kelemahan, maka peluang dan
kekuatan tersebut dijadikan dasar sebagai strategi dalam
proses bisnis masa depan.
b. Product & Services
Terdapat beberapa perubahan yang mengurangi
aktivitas pada proses bisnis distribusi di PT XL Axiata.
Pengurangan tersebut dilakukan untuk lebih mengefisienkan
dan membantu kelancaran proses bisnis yang berjalan
sehingga selaras dengan strategi yang diterapkan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
c. Data & Information
Pada bagian data dan informasi juga terdapat
perubahan untuk perencanan di masa depan, karena ada
beberapa penyimpanan data dan informasi distribusi PT XL
Axiata yang masih berupa fisik kertas/form yang dapat
memunculkan masalah seperti data bisa hilang serta proses
bisnis yang masih berbelit-belit sehingga itu tidak efsien.
Oleh karena itu, diusulkan kedepannya akan berubah
menjadi data yang lebih terintegrasi dengan menggunakan
web-based yang sudah dikembangkan sehingga tidak
memerlukan banyak waktu.
d. System & Application
Pada unit distribusi PT XL Axiata banyak terjadi
perubahan untuk membantu fungsi-fungsi yang ada di
organisasi dalam melakukan pekerjaannya. Sistem yang
telah digunakaan untuk proses distribusi saat ini datanya
sudah cukup terintegrasi dengan baik, namun pada proses
yang lain penyampaian datanya masih belum efisien. Oleh
karena itu, akan dilakukan penambahan fitur dalam website
XL untuk membantu mengefisienkan proses bisnis distribusi
yang diusulkan untuk perusahaan. Maka tujuan dari
113
penambahan fungsi/fitur dalam website XL adalah untuk
menjadikan proses bisnis yang efisien tanpa mengurangi
fungsi-fungsi yang telah ada.
e. Network & Infrastructure
Pada level ini tidak terdapat penambahan maupun
pengurangan pada jaringan dan spesifikasi komputer.
Karena kami hanya mnambahkan fungsi/fitur pada website
yang telah ada sehingga jaringan dan spesifikasi
komputernya tidak ada perubahan.
3.8.3.4 Sequencing Plan
Gambar 3.18 Sequencing Plan
a. Q1 – Q2 :
Membuat fitur-fitur website untuk PT. XL Axiata yang
dibutuhkan untuk membantu dalam mengefisienkan proses bisnis
distribusi pada PT. Xl Axiata. Mengintegrasikan fitur-fitur website
baru dengan website utama PT. XL Axiata.
b. Q2 – Q3 :
Mengintegrasikan website dan server yang telah disediakan
sesuai dengan kebutuhan fitur-fitur website yang ditambahkan pada
website utama pada PT. XL Axiata dan mengintegrasikannya
c. Q3 – Q4 :
Mengintegrasikan sistem aplikasi website dengan server
yang telah disediakan.
d. Q4 – Q5 :
Mengintegrasikan sistem website dengan server sistem,
Menambahkan slot entity/data pada database dan
114
mengintegrasikannya dengan database yang telah tersedia.
Melakukan testing.
3.8.4 EA Glossary and References
A. Enterprise
Suatu area dari aktifitas-aktifitas dan tujuan-tujuan di dalam
suatu organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi
dan sumber daya lainnya ditukar.
Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture
B. Enterprise Architecture
Suatu metode dan praktek manajemen yang memperlihatkan
bagaimana cara membuat sebuah organisasi atau perusahaan memiliki
penglihatan abstrak untuk membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan yang lebih baik dengan cara mengintergrasikan strategi
perusahaan, praktek-praktek bisnis, alur-alur informasinya dan sumber
daya teknologinya.
Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture
C. Current View
EA artefak yang mewakili komponen EA atau proses yang
sedang berjalan pada perusahaan.
Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture
D. Future View
EA artefak yang mewakili komponen EA atau proses yang akan
diusulkan dan belum ada dalam perusahaan
Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture.