bab 3 analisis sistem yang sedang berjalan 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-1-00168-if bab...
TRANSCRIPT
56
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Riwayat Organisasi
3.1.1 Sejarah Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum adalah suatu kedinasan pemerintahan yang
bergerak dibidang pekerjaan umum khususnya didaerah Ibukota Jakarta yang
biasa disebut dengan DPU DKI Jakarta, berdasarkan keputusan Gubernur
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 170 Tahun 2002 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja DPU DKI Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum berlokasi
di Jalan Taman Jatibaru No. 1 Jakarta 10150 telepon (021)3803302.
DPU memiliki tugas pokok yang meliputi Pembinaan, Pengembangan
dan Pengaturan. Pembinaan menangani kegiatan bidang pekerjaan umum
meliputi penentuan sasaran dan pewujudan sasaran. Pengembangan menangani
kegiatan peningkatan, pengusahaan, dan perluasan kerja sedangkan Pengaturan
menangani kegiatan perundang-undangan.
Pekerjaan Umum yang dimaksud adalah bidang jalan, bidang tata air,
beserta bangunan pelengkapnya dan bidang teknik lingkungan, serta bidang
kelengkapan prasarana kota :
- Bidang Jalan
Yaitu pekerjaan penanganan jalan, jembatan, dan simpang tak sebidang.
57
- Bidang Air
Yaitu pekerjaan pembangunan, pengembangan dan perlindungan tata air,
pengendalian banjir dan genangan air, pengaman pantai dan muara, serta
konservasi atau pelestarian sumber daya air.
- Bidang Teknik Lingkungan
Yaitu pekerjaan pembangunan, pengembangan dan perlindungan prasarana dan
sarana air limbah dan pemulihan pencemaran air.
- Bangunan Pelengkap Jalan
Yaitu bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari jalan, antara lain tempat parkir,
gorong-gorong, talud, tembok penahan tanah, dan saluran tepi jalan.
- Bidang Kelengkapan prasarana kota
Yaitu bangunan atau tanda-tanda yang melengkapi terpenuhinya atau
terwujudnya fungsi prasarana bidang pekerjaan umum, antara lain emplasemen
terminal, bangunan menara, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana
jaringan utilitas yang berkaitan atau bersinggungan dengan bidang pekerjaan
umum.
3.1.2 Visi dan misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan DPU
Visi dan misi yang diemban Dinas Perkerjaan Umum dalam menjalankan
tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Visi DPU DKI Jakarta
Mewujudkan prasarana dan sarana bidang perkerjaan umum yang
berkualitas internasional. Handal dan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka
58
menuju Jakarta bebas banjir dan mendukung penurunan tingkat kemacetan lalu
lintas.
Misi DPU DKI Jakarta
1. Melakukan pengendalian banjir dan genangan air, peningkatan kualitas air
permukaan serta kualitas lingkungan bidang perkerjaan umum
2. Melakukan pengendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan daerah
milik jalan, garis sempadan sungai atau kali, waduk, situ atau rawa dan
pantai.
3. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan, penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana bidang perkerjaan umum.
Tujuan dan sasaran Dinas Perkerjaan Umum dalam pembinaan,
pengembangan dan pengaturan prasarana dan sarana bidang perkerjaaan umum
adalah:
Tujuan Pertama:
Berkurangnya lokasi/Kawasan banjir diwilayah provinsi DKI Jakarta. Sasaran
dari tujuan ini adalah berkurangnya 12 lokasi genangan air/banjir di DKI Jakarta.
Tujuan Kedua:
Bertambahnya sumber Air Baku(air Permukaan). Sasaran dari tujuan ini adalah
terbangunnya situ/waduk retensi dan konservasi air pada 6 lokasi yaitu, waduk
Sunter Hulu, waduk Cilangkap,Situ Babakan, Situ Mangga Bolong, Situ Munjul
dan situ cimanggis.
59
Tujuan Ketiga:
Berkurangnya Sumber pencemaran Kali, waduk dan situ. Sasaran dari tujuan ini
adalah terbangunnya IPAL pada pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan (3
lokasi IPAL pada pasar tradisional, 5 lokasi IPAL pada kantor kecamatan , 7
lokasi IPAL kawasan)
Tujuan Keempat:
Berkembangnya sistem jaringan jalan. Sasaran dari tujuan ini meliputi:
1. Berkembangnya jaringan jalan sesuai dengan fungsi dan hirarki
2. Meningkatnya kapasitas jalan dan persimpangan
3. Terpeliharanya jalan guna pemantapan pelayanan
Ada 4 strategi dasar yang digunakan oleh dimas perkerjaan umum dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, antara lain adalah :
1. Memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang
2. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan
3. Mengurangi kelemahan untuk mendapatkan peluang
4. Mengurangi kelemahan untuk meminimalkan tantangan
60
3.2 Struktur Organisasi
3.2.1 Struktur Organisasi DPU
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
61
3.2.2 Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Kepala Dinas :
• Memimpin dan melaksanakan tugas dan fungsi perusahaan
• Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh Bagian, Subdinas, Suku
Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional
2. Wakil Kepala Dinas :
• Membantu Kepala Dinas dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi
• Melaksanakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan segala
kebijakan yang ditetapkan Kepala Dinas
• Melaksanakan tugas Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan
melaksanakan tugasnya
• Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
3. Kelompok Jabatan Fungsional :
Melakukan kegiatan dalam menunjang tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
4. Bagian Tata usaha :
Melaksanakan kegiatan pengelolaan dukungan :
administrasi umum
kepegawaian
perlengkapan
kerumahtanggaan.
62
5. Bagian Keuangan :
Melaksanakan kegiatan pengelolaan dukungan administrasi keuangan
terhadap pelaksanaan tugas pokok dinas serta pemungutan retribusi dan
kompensasi bidang pekerjaan umum.
6. Subdinas Bina Program :
Menyelenggarakan kegiatan perumusan kebijakan teknik, pengaturan dan
penyusunan program kerja bidang pekerjaan umum serta pengelolaan
dukungan teknik.
7. Subdinas Bina Teknik Jalan :
Melaksanakan kegiatan pembinaan teknik, pelayanan teknik dan pemberian
dukungan teknik perizinan/rekomendasi pembangunan prasarana pekerjaan
umum bidang jalan dari aspek perencanaan teknik.
8. Subdinas Bina Teknik Sumber Daya Air :
Melaksanakan kegiatan pembinaan teknik, pelayanan teknik dan pemberian
dukungan teknik perizinan/rekomendasi pembangunan prasarana dan sarana
pekerjaan umum bidang air dan bidang teknik lingkungan dari aspek
perencanaan teknik.
9. Subdinas Jalan :
Melaksanakan kegiatan pelayanan teknik pekerjaan jalan dari aspek
pengendalian teknik, serta pengendalian terhadap penggunaan dan
pemanfaatan Daerah Milik Jalan guna mencegah terganggunya fungsi jalan.
63
10. Subdinas Jembatan :
Melaksanakan kegiatan pelayanan teknik pekerjan jembatan dan simpang tak
sebidang dari aspek pengendalian teknik, serta pengendalian terhadap
penggunaan dan pemanfaatan struktur dan ruang jembatan dan simpang tak
sebidang guna mencegah terganggunya fungsi jembatan dan simpang tak
sebidang.
11. Subdinas Pengembangan Sumber Daya Air dan Pantai :
Melaksanakan pelayanan teknik pekerjaan tata air, pengendalian banjir dan
genangan air, pengaman pantai dan muara, dan konservasi sumber daya air
dari aspek pengendalian teknik, serta pengaturan dan pengendalian terhadap
penggunaan dan pemanfaatan ruang antara Garis Sempadan Kali/Sungai,
saluran, waduk, situ/rawa, pantai dan muara untuk mencegah terganggunya
fungsi sumber daya air.
12. Subdinas Teknik Lingkungan dan Bina Prasarana :
Melaksanakan kegiatan pelayanan teknik bidang teknik lingkungan dan
kelengkapan prasarana kota dari aspek pengendalian teknik, pengaturan dan
pengendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan bangunan teknik
lingkungan dan kelengkapan prasarana kota, pelayanan masyarakat serta
pemberdayaan masyarakat.
13. Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan :
Melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengaturan, pemberian
izin/rekomendasi teknik dan pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan
64
umum bidang jalan berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan
kebijakan operasional dari Walikotamadya yang bersangkutan.
14. Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air :
Melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengaturan, pemberian
izin/rekomendasi teknik dan pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan
umum bidang air dan bidang teknik lingkungan berdasarkan kebijakan teknik
dari Kepala Dinas dan kebijakan operasional dari Walikotamadya yang
bersangkutan.
15. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Jalan Kecamatan :
Melaksanakan kegiatan pengajuan usulan program pekerjaan umum bidang
jalan, pemantauan dan pelaporan kondisi jalan dan jembatan kecamatan
masing-masing, pemeliharaan terhadap jalan dan jembatan, pengawasan
teknik terhadap pelaksanaan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan
jalan dan jembatan, membantu camat dalam segala kegiatan serta
melaksanakan kebijaksanaan dan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala
Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan.
16. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Kecamatan :
Melaksanakan kegiatan pengajuan usulan program pekerjaan umum bidang air
dan bidang teknik lingkungan, pemantauan dan pelaporan kondisi sarana dan
prasarana sumber daya air kecamatan masing-masing, pemeliharaan drainase
dan bangunan teknik lingkungan, pengawasan teknik terhadap pelaksanaan
pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan drainase dan bangunan teknik
lingkungan, membantu camat dalam segala kegiatan serta melaksanakan
65
kebijaksanaan dan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Suku Dinas
Pekerjaan Umum Tata Air.
17. Unit Pelaksanaan Teknik Dinas
Memberikan dukungan teknis terhadap pelaksanaan tugas pokok, fungsi dinas,
dan berperan serta dalam pengembangan asset-asset bidang pekerjaan umum.
18. Seksi Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia):
Menyusun rencana dan sistem pengembangan sumber daya manusia
berdasarkan rencana pembinaan dan pengembangan program kerja DPU dan
SDPU Jalan serta SDPU Tata Air. Melaksanakan analisa kebutuhan
pendidikan dan pelatihan pegawai. Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan teknik substantif pegawai sesuai dengan kebutuhan rencana
pengembangan sumber daya manusia termasuk pengusulan kegiatan tugas dan
izin belajar. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia.
3.3 Prosedur yang Sedang Berjalan
Skripsi yang kami buat berdasarkan pada struktur organisasi yang ada
yaitu pada Subdin Bina Program, Seksi PSDM dan Subbagian Kepegawaian.
Secara umum sebenarnya kami hanya membahas Subbagian Kepegawaian, tetapi
karena adanya rencana penyempitan atau akan ada susunan organisasi baru pada
tahun ini yaitu disatukannya Subbagian Kepegawaian dengan Seksi PSDM maka
untuk mengantisipasi hal ini, kami memutuskan untuk membahas Pelatihan
pegawai yang diurus oleh Seksi PSDM. Prosedur yang berjalan pada Subbagian
66
Kepegawaian meliputi proses Mutasi, Kenaikan pangkat, Kedisiplinan, Cuti,
Pesiun, Penghargaan serta Pelatihan. Berikut ini adalah penjelasan dari prosedur
yang sedang berjalan pada Subbagian Kepegawaian DPU DKI Jakarta :
3.3.1 Mutasi Pegawai
Mutasi di DPU disebabkan karena adanya permintaan pegawai dan
permintaan Kepala Suku Dinas. Mutasi permintaan pegawai dilakukan karena
permintaan dari pegawai itu sendiri sedangkan Mutasi permintaan Kepala Suku
Dinas dilakukan hanya sewaktu-waktu jika ada tempat yang kosong atau kinerja
pegawai menurun, tujuannya agar pegawai tersebut tidak jenuh atau biasa disebut
penyegaran.
Prosedur yang berlaku terjadinya mutasi adalah :
1. Adanya usulan dari Kepala Unit/ Kepala Bagian/ Kepala Suku dinas/ Kepala
UPT.
2. Keluar disposisi/ catatan persetujuan mutasi dari Kepala Dinas ke Kepala
Bagian Tata Usaha.
3. Masuk ke Kepala Bagian Kepegawaian.
4. Masuk ke pegawai yang bertugas di mutasi untuk dibuatkan berkas-berkas
seperti : membuat verbal mutasi, persetujuan orang yang melepas dan
menerima mutasi, tanda tangan persetujuan dan terakhir tanda tangan Kepala
Dinas.
5. Berkas tersebut diberikan pada pegawai yang akan dimutasi.
68
3.3.2 Kenaikan Pangkat (Golongan dan Jabatan)
Turunnya Surat Keputusan (SK) di DPU terjadi dua periode dalam
setahun, yaitu dibulan april dan oktober. Kenaikan pangkat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu kenaikan golongan dan kenaikan jabatan pilihan. Kenaikan
golongan terjadi dalam kurun waktu 4 tahun sekali sedangkan kenaikan jabatan
pilihan hanya dilakukan khusus untuk pejabat.
Prosedur kenaikan pangkat di atur sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 tahun 2002 yaitu :
1. Inventarisasi pegawai yang akan diusulkan.
2. Membuat surat edaran dari Kepala Unit/ Kepala Bagian/ Kepala Suku dinas/
Kepala UPT.
3. Menerima berkas-berkas yang dikirim pegawai yang akan dinaikan
pangkatnya.
4. Memeriksa kelengkapan berkas kenaikan pangkat pegawai dan
melegalisirnya.
5. Membuat dan mengirim surat usulan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
tentang pegawai-pegawai yang akan naik pangkat.
6. Menerima SK kenaikan pegawai yang telah diproses oleh BKD.
7. Registrasi kenaikan pangkat.
8. Pegawai menerima kenaikan pangkat.
70
3.3.3 Kedisiplinan Pegawai
Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu tentang kewajiban dan
larangan pegawai di atur sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun
1998 tujuannya adalah melakukan pembinaan terhadap pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin.
Sanksi-sanksi yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun
1998 dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Hukuman pelanggaran ringan
Berupa teguran lisan dan teguran tertulis. Hukuman ini berlaku apabila
pegawai tidak masuk selama 6 hari tanpa alasan. Jika dalam kurun waktu 2
bulan berturut-turut pegawai tersebut belum masuk kerja juga maka pada
bulan ke 3 berikutnya gaji pegawai akan dihentikan kemudian, apabila
selama 3 bulan berturut-turut belum masuk juga maka pegawai tersebut akan
diperiksa dalam berita acara.
2. Hukuman pelanggaran sedang
Berupa penundaan kenaikan pangkat, penurunan gaji sebesar satu kali
kenaikan gaji selama setahun dan penundaan kenaikan pangkat paling lama
setahun.
3. Hukuman pelanggaran berat
Berupa penurunan pangkat ke pangkat terendah selama setahun, pembebasan
dari jabatan, pemberhentian secara tidak hormat dan pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri. Pemberhentian pegawai di atur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979.
71
Setiap tahun diakhir bulan desember pegawai mendapatkan rapor
penilaian kinerja pegawai yang akan digunakan untuk pertimbangan kenaikan
pangkat dan pemberian tunjangan diluar gaji. Isi rapor kinerja pegawai yaitu :
Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerja Sama,
Prakarsa (kreativitas), Kepemimpinan (khusus untuk pegawai yang eselon).
Standar nilai dari rapor yaitu :
1. < 56 = Kurang Baik
2. 56 – 75 = Cukup Baik
3. 76 – 90 = Baik
4. > 90 = Amat Baik
Pangkat pegawai dapat naik apabila nilai kinerja kerjanya semua dalam
kategori baik. Penilaian dilakukan langsung oleh atasan masing-masing.
Prosedur penilaian kedisplinan pegawai :
1. Memeriksa daftar absensi.
2. Apabila ada alfa maka akan masuk ke berita acara.
3. Kemudian berita acara dilaporkan ke Kepala Dinas.
4. Pengkriteriaan pelanggaran.
5. Hukuman sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1998.
73
3.3.4 Cuti Pegawai
Cuti merupakan salah satu hak pegawai, yang dimaksud dengan cuti
adalah pegawai yang tidak masuk dengan alasan tertentu yang telah ditetapkan
dalam peraturan. Peraturan cuti di DPU DKI Jakarta diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976.
Jenis-jenis cuti yang ada di DPU DKI Jakarta adalah :
1. Cuti Tahunan
Cuti yang diberikan setiap tahun ke pegawai. Cuti tahunan yang diberikan
DPU adalah 12 hari pertahun.
2. Cuti Sakit
Cuti sakit diberikan sesuai dengan surat keterangan dari dokter. Cuti
diberikan paling lama selama setahun.
3. Cuti Bersalin
Untuk kelahiran anak ke 1,2,3 berhak mendapatkan cuti selama 1 bulan
sebelum persalinan dan 2 bulan setelah persalinan. Sedangkan untuk anak ke
4 dan seterusnya diberikan cuti tetapi diluar tanggungan negara. Pegawai
tetap mendapatkan penghasilan penuh selama masa cuti.
4. Cuti Besar
Cuti besar diberikan apabila pegawai ingin menunaikan ibadah haji,
diberikan cuti selama 2 bulan tetapi berlaku pada pegawai yang telah
menunaikan masa kerja selama minimal 6 tahun.
74
5. Cuti karena alasan penting
Adalah cuti apabila ada keluarga yaitu bapak, ibu, adik, kakak, mertua,
suami/ istri, anak yang sakit keras atau meninggal dunia. Selain itu, diberikan
jika pegawai yang bersangkutan menikah tetapi hanya berlaku untuk
pernikahan pertama selama 2 bulan.
6. Cuti di Luar Tanggungan Negara
Yaitu cuti apabila suami/ istri harus ikut suami/ istri ke luar negeri. Masa cuti
selama 3 tahun tetapi tidak mendapatkan gaji selama cuti. Setelah cuti selesai
pegawai dapat melanjutkan pekerjaan dengan posisi yang berbeda dari
sebelumnya sesuai dengan SK dan gaji disesuaikan dengan posisi yang baru.
Prosedur pengambilan cuti di DPU DKI Jakarta adalah :
1. Mengajukan permintaan secara tertulis 1 bulan sebelum cuti kepada
Kepala Unit/ Kepala Bagian/ Kepala Suku dinas/ Kepala UPT.
2. Izin disetujui dengan tanda tangan Kepala Dinas.
3. Pegawai mendapatkan surat izin cuti.
76
3.3.5 Pensiun Pegawai
Pensiun juga merupakan salah satu dari hak pegawai. PNS dipensiunkan
apabila telah berumur 56 tahun. Selain itu ada pula jenis pensiun dini dan
pensiun tidak hormat. Pensiun dini terjadi dari permintaan pegawai, pegawai
yang berhak pensiun dini adalah pegawai yang telah bekerja minimal 20 tahun
masa kerja atau usianya telah mencapai 50 tahun. Pensiun tidak hormat terjadi
apabila pegawai tersebut melanggar/ melawan hukum.
Prosedur pensiun di DPU DKI Jakarta :
1. Mengikuti penyuluhan pensiun untuk pegawai yang masa kerjanya kurang 2
tahun lagi dari masa pensiun.
2. Selama 1 tahun 8 bulan pegawai diberikan kesempatan untuk melengkapi
berkas-berkas persyaratan pensiun. Persyaratannya yaitu : Surat Pengantar
Unit, fotokopi SK calon, fotokopi SK terakhir, fotokopi kartu pegawai,
fotokopi surat nikah, akte anak dalam tunjanagn negara, Data Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) terakhir, Surat keterangan tidak kena hukuman
disiplin, SK jabatan dan pelantikan bagi pejabat, dan Data Peserta Calaon
Pensiun (DPCP).
3. Berkas tersebut dibawa ke BKD untuk diproses, lamanya setahun.
4. Menunggu SK dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) selama 2 bulan
sebelum masa pensiun.
5. Setelah SK keluar maka gaji akan dihentikan.
77
6. Lalu mengajukan Tabungan Pensiun (TASPEN) dengan persyaratan berikut :
SK pensiun, KTP, SK calon pensiun, Kartu Pegawai, Kartu Pensiun, Blangko
Isian (SP4A dan SP3R).
7. Berkas dibawa ke kantor TASPEN untuk dicairkan.
Hak-hak pensiun adalah :
1. Penghargaan Gubernur masa kerja pensiun sebesar 500 kali masa kerja.
2. Penghargaan Jabatan.
3. Tabungan Perumahan (TaPerum).
4. Asuransi Jiwa Sraya.
79
3.3.6 Pelatihan
Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah dan proses pelatihan sesuai
dengan kebutuhan agar proses ini berjalan dengan teratur, rapi serta menciptakan
system kerja yang baik sesuai dengan tujuan DPU.
Pelatihan pada DPU DKI Jakarta dibagi menjadi beberapa diklat yaitu :
Pelatihan Pengawasan Teknis Struktur Jembatan, Jalan, Pemeliharaan Konstruksi
Bangunan Air, Pencemaran Air, Diklat Sosialisasi Bidang Jalan, dan Sosialisasi
bidang PU. Prosedur pendidikan dan pelatihan di DPU adalah :
1. Usulan peserta pelatihan dari Kepala Unit/ Bagian/ Subdin/ UPT.
2. Keluar surat usulan yang akan di tanda tangani oleh Tata Usaha.
3. Tanda tangan Kepala Suku Dinas dan Kepala Dinas.
4. Mulai Diklat Pelatihan.
5. Diklat dikirim ke peserta.
6. Peserta melengkapi persyaratan.
7. Peserta mendapatkan sertifikat STTPP (Surat Tanda Tamat Pelatihan).
Pelatihan berlangsung selama 13 hari sebanyak 25 peserta. Kegiatan ini
diselenggarakan setiap 2 tahun sekali.
81
3.3.7 Penghargaan
Penghargaan diberikan pemerintah sebagai tanda pengabdian pegawai
oleh pegawai. dalam setahun ada dua waktu penyerahan penghargaan, untuk
laki-laki penghargaan diserahkan pada saat ulang tahun kota DKI Jakarta, dan
untuk perempuan diserahkan pada saat hari Ibu. Pemberian penghargaan dalam
dua bentuk, yaitu piagam dan uang. Untuk piagam dibagi menjadi tiga, yaitu
perak, perunggu, emas. Berikut adalah beberapa penghargaan yang ada di DPU
DKI Jakarta :
1. Penghargaan Pensiun
Penghargaan ini diberikan saat pegawai telah pensiun. Pegawai mendapat
penghargaan berupa uang yang dikalikan masa kerja.
2. Penghargaan Masa Kerja
Penghargaan ini berupa uang dan piagam. Untuk masa kerja 15 tahun diberikan
piagam penghargaan perak, untuk masa kerja 20 tahun diberikan piagam
penghargaan perunggu, untuk masa kerja 30 tahun diberikan piagam
penghargaan emas.
3. Penghargaan Presiden
Penghargaan ini berupa piagam. Untuk masa kerja 10 tahun diberikan piagam
penghargaan perak, untuk masa kerja 20 tahun diberikan piagam penghargaan
perunggu, untuk masa kerja 30 tahun diberikan piagam penghargaan emas.
82
Proses Penghargaan
Pegawai Badan Kepegawaian DaerahKepegawaian
Selesai
Mulai
Usulan Penghargaan
Persetujuan Penghargaan
Diterima
Ditolak
Sertifikat
Persyaratan
Berkas Penghargaan
Data Daftar Pegawai Penerima
Penghargaan
Gambar 3.8 Flowchart Penghargaan Pegawai
83
3.4 Permasalahan Yang Dihadapi
Untuk mengetahui permasalahan yang ada di DPU, kami menggunakan
metode kuesioner. Sebagaimana pertanyaan dan berikut jawabannya seperti
dibawah ini :
1. Menurut Anda, bagaimana proses pencarian data-data pegawai saat ini ?
Sangat cepatCepatKurang cepatLambat
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat cepat 1 10 %
B. Cepat 2 20 %
C. Kurang cepat 3 30 %
D. Lambat 4 40 %
2. Menurut Anda, apakah database dapat membantu dalam pelaksanaan sistem
kepegawaian ?
84
SangatmembantuMembantu
KurangmembantuTidak membantu
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat membantu 2 20 %
B. Membantu 4 40 %
C. Kurang membantu 2 20 %
D. Tidak membantu 2 20 %
3. Menurut Anda, apakah Anda kesulitan dalam mengelola data-data pegawai ?
Sangat mudahMudahSedangSulit
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat mudah 2 20 %
B. Mudah 2 20 %
C. Sedang 3 30 %
85
D. Sulit 3 30 %
4. Menurut Anda, apakah database dibutuhkan untuk menunjang pengelolaan
data kepegawaian ?
Sangat butuhButuhKurang butuhTidak butuh
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat butuh 3 30 %
B. Butuh 3 30 %
C. Kurang butuh 2 20 %
D. Tidak butuh 2 20 %
5. Menurut Anda, apakah database yang digunakan sekarang memudahkan
Anda dalam mengelola data pegawai ?
86
Sangat mudahMudahSedangSulit
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat mudah 1 10 %
B. Mudah 2 20 %
C. Sedang 4 40 %
D. Sulit 3 30 %
6. Menurut Anda, bagaiamana proses input data-data pegawai saat ini ?
Sangat cepatCepatKurang cepatLambat
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat cepat 1 10 %
B. Cepat 3 30 %
C. Kurang cepat 2 20 %
87
D. Lambat 4 40 %
7. Menurut Anda, apakah Anda membutuhkan database baru untuk mengelola
data-data pegawai yang ada sekarang ?
Sangat butuhButuhKurang butuhTidak butuh
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat butuh 4 40 %
B. Butuh 2 20 %
C. Kurang butuh 3 30 %
D. Tidak butuh 1 10 %
8. Menurut Anda, apakah Anda setuju apabila kami buatkan database baru
untuk mempermudah Anda mengelola data-data pegawai ?
88
Sangat setujuSetujuKurang setujuTidak setuju
Pilihan Jawaban Banyak Pemilih Persentase
A. Sangat setuju 4 40 %
B. Setuju 4 40 %
C. Kurang setuju 1 10 %
D. Tidak setuju 1 10 %
Berdasarkan hasil analisis dari prosedur kepegawaian yang sedang
berjalan saat ini pada DPU DKI Jakarta, maka ditemukan beberapa masalah,
yaitu :
1. Penyimpanan data masih secara manual dalam bentuk file-file arsip sehingga
data tidak tersimpan dengan baik dan sulit mendapatkan informasi yang tepat
tentang pegawai karena data dicatat dan disimpan dalam file-file terpisah.
2. Pembuatan laporan akhir menjadi lebih sulit dan membutuhkan waktu yang
agak lama karena sumber-sumber data pegawai yang masih disimpan dalam
Microsoft Excel.
89
3.5 Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini oleh
sistem kepegawaian pada DPU DKI Jakarta, maka diusulkan beberapa
pemecahan masalah, yaitu :
1. Merancang suatu sistem basis data kepegawaian.
Dengan adanya basis data yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola
data-data pegawai maka pencarian dan perubahan (update) data akan menjadi
lebih mudah karena sumber data pegawai sudah tersimpan dalam basis data.
2. Memindahkan data ke database dengan cara memasukkan data-data dari file
arsip kedalam database. Sehingga data tersebut dapat digunakan secara cepat
dan tepat, seperti proses pembuatan laporan akhir akan menjadi lebih cepat
dan mudah karena sumber data pegawai sudah tersimpan dalam basis data
yang terintegrasi.
Sistem tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk
mutasi, cuti, kinerja pegawai dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pegawai,
sehingga tujuan dari organisasi pada umumnya dan subbagian kepegawaian pada
khususnya dapat tercapai secara maksimal.