bab 3 analisis sistem yang sedang berjalan 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00133-if bab...

54
46 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Kementerian 3.1.1 Sejarah Kementerian Kementerian energi dan sumber daya mineral merupakan lembaga Negara yang memiliki sejarah panjang mengenai perubahan nama dan kepemimpinan, semua ini dimulai pada tahun 1945 berdirilah lembaga pertama yang menangani pertambangan di Indonesia, lembaga tersebut adalah Jawatan Tambang dan Geologi yang dibentuk pada tanggal 11 September 1945. Jawatan ini, semula bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di bawah Kementerian Kemakmuran. Dimana pada tahun 1952, Jawatan dan Geologi yang pada saat itu berada di bawah Kementerian Perindustrian, berdasarkan SK Menteri Perekonomian no. 2360a/M Tahun 1952, di ubah menjadi Direktorat Pertambangan yang terdiri atas Pusat Jawatan Pertambangan dan Pusat Jawatan Geologi. Lalu pada tahun 1957, berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957 Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Dan berdasarkan SK Menteri Perindusrian no. 4247 a/M tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat Pertambangan berubah menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi. Tahun 1959, Kementerian Perindustrian dipecah kembali menjadi Kementerian

Upload: vuongthien

Post on 20-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

46  

 

 

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

3.1 Riwayat Kementerian

3.1.1 Sejarah Kementerian

Kementerian energi dan sumber daya mineral merupakan lembaga

Negara yang memiliki sejarah panjang mengenai perubahan nama dan

kepemimpinan, semua ini dimulai pada tahun 1945 berdirilah lembaga

pertama yang menangani pertambangan di Indonesia, lembaga tersebut adalah

Jawatan Tambang dan Geologi yang dibentuk pada tanggal 11 September

1945. Jawatan ini, semula bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di bawah

Kementerian Kemakmuran. Dimana pada tahun 1952, Jawatan dan Geologi

yang pada saat itu berada di bawah Kementerian Perindustrian, berdasarkan

SK Menteri Perekonomian no. 2360a/M Tahun 1952, di ubah menjadi

Direktorat Pertambangan yang terdiri atas Pusat Jawatan Pertambangan dan

Pusat Jawatan Geologi.

Lalu pada tahun 1957, berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957

Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan

Kementerian Perindustrian. Dan berdasarkan SK Menteri Perindusrian no.

4247 a/M tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat Pertambangan berubah

menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi. Tahun 1959,

Kementerian Perindustrian dipecah kembali menjadi Kementerian

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

47  

 

Perindustrian Dasar/Pertambangan dan Kementerian Perindustrian Rakyat

dimana bidang pertambangan minyak dan gas bumi berada dibawah

Kementerian Perindustrian Dasar dan Pertambangan.

Namun keadaan tersebut tidak bertahan lama, hingga pada tahun 1961

Pemerintah membentuk Biro Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah

Kementerian Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Yang kemudian pada

Tahun 1962, Jawatan Geologi dan Jawatan Pertambangan diubah menjadi

Direktorat Geologi dan Direktorat Pertambangan. Tapi keadaan tersebut tetap

tidak bertahan lama, pada tahun 1963 Biro Minyak dan Gas Bumi diubah

menjadi Direktorat Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah kewenangan

Pembantu Menteri Urusan Pertambangan dan Perusahaan-perusahaan

Tambang Negara.

Kemudian kembali berubah pada tahun 1965 Kementerian

Perindustrian Dasar/Pertambangan dipecah menjadi tiga Kementerian yaitu :

Kementerian Perindustrian Dasar, Kementerian Pertambangan dan

Kementerian Urusan Minyak dan Gas Bumi. Hingga pada tanggal 11 Juni

1965 Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi menetapkan berdirinya Lembaga

Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Yang kemudian pada tahun 1966

Kementerian Urusan Minyak dan Gas Bumi dilebur menjadi Kementerian

Pertambangan dan Migas yang membawahi Kementerian Minyak dan Gas

Bumi. Dan pada tahun 1966 dalam Kabinet Ampera, Kementerian Minyak

dan Gas Bumi dan Kementerian Pertambangan dilebur menjadi Kementerian

Pertambangan. Hingga pada tahun 1978 Kementerian Pertambangan berubah

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

48  

 

menjadi Kementerian Pertambangan dan Energi. Pada tahun 2000

Kementerian Pertambangan dan Energi berubah menjadi Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral.

Terakhir pada tahun 2010 Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral berubah menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

3.1.2 Mitra Strategis

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) selalu

berusaha mengelola sumber dayanya dengan baik, untuk memenuhi tujuan

tersebut KESDM melakukan survei dibidang energi yaitu untuk mengetahui

pemakaian (konsumsi) bahan bakar di pulau jawa (sektor industri, rumah

tangga, transportasi, komersial, penangkapan ikan), pengembangan content

data warehouse dan berkerjasama dibidang pengelolaan data, proyeksi energi,

pengembangan SDM (training). Di bawah ini adalah perusahaan yang

menjalin kemitraan strategis dengan KESDM :

1. PT. PERTAMINA

2. PT. TOTAL PETROLIUM

3. PT. CHEVRON

4. PT. CONOCO PHILLIPS

5. PT. BRITISH PETROLIUM OIL

6. PT. GRAHASINDO CIPTA PRATAMA

7. PT. ELECTRA IT SOLUTION

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

49  

 

8. PT. NOOREL CONSULTING

9. JODI (JOINT OIL DATA INITIATIVE)

10. IEA (INTERNATIONAL ENERGI AGENCY)

11. APEC (ASIA PASIFIC ECONOMIC COMMITTE)

12. DLL.

3.1.3 Visi dan Misi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur

pelaksana Pemerintah yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang energi dan sumber

daya mineral. Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral telah menetapkan visi dan misinya sebagai berikut:

3.1.3.1 Visi

Terwujudnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

3.1.3.2 Misi

1. Merumuskan kebijakan nasional dan teknis dalam rangka menjamin

keamanan pasokan energi dan mineral nasional yang murah, merata

dan berkelanjutan.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

50  

 

2. Melaksanakan penelitian, pengembangan dan pelayanan di bidang

teknologi, ekonomi dan informasi sektor ESDM secara profesional

dan berdaya saing tinggi.

3. Mewujudkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

yang bersih dan berwibawa dengan melaksanakan good governance.

3.2 Tujuan Umum Model Kementerian

3.2.1 Struktur Kementerian

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi dari Kementerian Energi

dan Sumber daya Mineral (KESDM) serta gambar struktur organisasi dari

divisi pusat data dan informasi yang terdapat pada KESDM.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

51  

 

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi

3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai

berikut:

1. Menteri

a. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan

pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.

b. Wewenang

1. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan

kebijakan teknis di bidang energi dan sumber daya mineral;

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

52  

 

2. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya

mineral;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawab Kementrian;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementrian;

5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di

bidang tugas dan fungsi Kementrian kepada Presiden.

2. Staf Ahli

Staf-staf dibawah menteri langsung yang membantu menteri dan

memiliki tugas dan fungsi yang sejajar dengan Inpektorat dan Sekretariat

Jenderal.

3. Inspektorat Jendral

Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawasan, yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

a. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Melaksanakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara

lancar dan tepat.

2. Mewujudkan ketertiban administrasi dan ketaatan pada peraturan

perundang - undangan yang berlaku dan tercapainya efisiensi,

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

53  

 

efektifitas serta keekonomian dalam setiap pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi serta pengelolaan sumber daya.

3. Mewujudkan pengawasan melekat yang dilandasi oleh rasa tanggung

jawab pada setiap jenjang organisasi sebagai tulang punggung

pengawasan.

4. Menyelenggarakan sistem pengawasan dan sistem informasi

pengawasan yang berdaya guna serta didukung oleh tersedianya

sarana dan prasarana yang memadai.

5. Menciptakan aparatur pemerintah yang akuntabel, profesional, kreatif,

jujur, bersih, bebas dari KKN.

6. Mengoptimalkan pemeriksaan reguler dan pemeriksaan khusus.

7. Meningkatkan perhatian dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan

aparat pengawasan ekstern dan pengaduan / pengawasan masyarakat.

8. Menerapkan penghargaan dan hukuman untuk berfungsinya

pengawasan melekat.

9. Mengoptimalkan program-program pengembangan SDM,

pengembangan sistem pengawasan, pengembangan sarana dan

prasarana pengawasan.

10. Meningkatkan pengawasan sejak tahap perencanaan sampai

dengan pemanfaatan hasil kegiatan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

54  

 

b. Wewenang

1. Mengutamakan program pemeriksaan pada kegiatan berskala nasional

dan stategis, rawan kebocoran dan penyimpangan, pelayanan kepada

masyarakat, serta hal-hal lain yang menjadi perhatian pimpinan.

2. Meningkatkan sanksi dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan

baik intern maupun ekstern.

3. Meningkatkan pengetahuan aparatur pengawasan fungsional mengenai

karakteristik sektor energi dan sumber daya mineral

4. Meningkatkan penyertaan aparatur pengawasan fungsional pada

kegiatan diklat dan litbang.

5. Mengembangkan sistem pengawasan dan sistem informasi

pengawasan sejalan dengan kemajuan IPTEK.

6. Meningkatkan pengawasan buril.

7. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan.

8. Mengembangkan sarana dan prasarana.

4. Sekretariat Jenderal

Dalam rangka melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan

negara di bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM) yang meliputi

pembuatan kebijakan dan pengaturan (regulasi) komoditi mineral,

batubara, panas bumi, minyak bumi, gas bumi, energi baru/terbarukan, dan

listrik yang dilaksanakan oleh "unsur lini" serta pelayanan geologi,

kelitbangan, dan kediklatan di bidang ESDM dengan baik, diperlukan

adanya dukungan ketersediaan Personil, Pembiayaan, Peralatan, dan

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

55  

 

Dokumen (P3D) yang memadai yang dilaksanakan oleh unsur pendukung

yang diemban oleh unit Sekretaris Jenderal KESDM.

a. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral.

2. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan kordinasi

pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi Kementerian.

b. Wewenang

1. Dapat koordinasi kegiatan Kementerian,

2. Dapat menyelenggarakan pengelolaan adminisrasi umum untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian,

3. Penyelengara hubungan keja di bidang adminstrasi dengan

Kementrian Kordinator, Kementrian Negara, Kementerian lain,

Lembaga pemerintah Non Kementerian, dan lembaga lain yang

terkait,

4. Pelaksana tugas lain yang diberikan Menteri Energi dan Sumber daya

Mineral.

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

56  

 

5. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (MIGAS) merupakan salah

satu unit kerja Eselon I dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral yang terdiri dari 5 unit kerja:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

b. Direktorat Pembinaan Program Migas

c. Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas

d. Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas

e. Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud diatas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

• Penyiapan rumusan kebijakan Kementerian di bidang minyak dan gas

bumi.

• Pelaksanaan kebijakan di bidang minyak dan gas bumi.

• Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang

minyak dan gas bumi.

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

57  

 

• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi.

• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

6. Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi

Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE)

merupakan salah satu unit kerja Eselon I dibawah Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral yang terdiri dari 5 unit kerja:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

b. Direktorat Pembinaan Program Kelistrikan

c. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan

d. Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

e. Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang listrik dan pemanfiatan energi. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan

Energi menyelenggarakan fungsi:

• Penyiapan rumusan kebijakan Kementerian di bidang listrik dan

pemanfaatan energi,

• Pelaksanaan kebijakan di bidang iistrik dan pemanfaatan energi,

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

58  

 

• Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang

listrik dan pemanfaatan energi,

• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi,

• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Listrik dan pemanfaatan

Energi.

7. Direktorat Jenderal Mineral, Batu Bara dan Gas Bumi

Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (DJMBP)

merupakan salah satu unit kerja Eselon I dibawah Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral yang terdiri dari 5 unit kerja:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

b. Direktorat Pembinaan Program Mineral, Batubara dan Panas Bumi

c. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara

d. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air

Tanah

e. Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang

mineral, batubara dan panas bumi.

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

59  

 

8. Badan Geologi

Badan Geologi merupakan salah satu unit eselon I di lingkungan

Kementerian ESDM yang bertugas memberikan pelayanan informasi

geologi.Badan Geologi terdiri dari 5 unit kerja yaitu:

a. Sekretariat Badan Geologi

b. Pusat Sumber Daya Geologi

c. Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana

d. Pusat Lingkungan Geologi

e. Pusat Survei Geologi

Tugas dan Tanggung Jawab

• Melaksanakan penelitian dan pelayanan di bidang geologi

Wewenang

• Perumusan kebijakan di bidang geologi;

• Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan;

• Pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pelayanan;

• Pelayanan survei geologi, serta penelitian dan pelayanan di bidang

sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, dan

geologi lingkungan;

• Pemberian rekomendasi serta penyajian informasi hasil survei,

penelitian dan pelayanan;

• Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pelayanan bidang geologi;

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

60  

 

• Pelaksanaan urusan administrasi Badan Geologi.

9. Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM

Memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi

Terwujudnya badan penelitian dan pengembangan yang profesional,

berdaya saing tinggi, dan mandiri di sektor energi dan sumber daya

mineral.

Misi

1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di sektor energi dan

sumber daya mineral

2. Memberikan masukan dan dukungan dalam penyusunan kebijakan

di sektor energi dan sumber daya mineral

3. Memberikan pelayanan teknologi

10. Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM

a. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing global

melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan berbasis

kompetensi.

2. Mewujudkan kelembagaan yang kuat melalui akreditasi

kediklatan, penyusunan kebijakan diklat, pengembangan

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

61  

 

sarana prasarana, pengembangan kerjaa sama dan jejaring

kerja serta pengembangan sistem informasi diklat.

3. Mewujudkan kepercayaan pengguna diklat melalui

kelembagaan diklat yang terakrediasi. Terlaksananya

pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi

melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

b. Wewenang

1. Penguatan Kelembagaan

2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Penyusunan

Perangkat Kebijakan

3. Peningkatan Sarana dan Prasarana

4. Peningkatan Kerjasama Jejaring Kerja dan Promosi

5. Pengelolaan Sistem Informasi

c. Program

1. Penguatan Kelembagaan Pendidikan dan Pelatihan

• Akreditasi kelembagaan Pusdiklat dalam melaksanakan

Diklat Pimpinan, Fungsional dan Teknik Bidang ESDM

oleh Instansi yang berwenang

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

62  

 

• Akreditasi program pendidikan dan pelatihan sebagai

Lembaga Diklat Profesi

• Pembentukan Pusat Assesment yang dapat dimanfaatkan

balk untuk keperluan PNS Pusat/Daerah dan Dinas

Pertambangan dan Energi Prop/Kab/Kota atau

Perusahaan/Industri dan Masyarakat

• Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi yang

independen dan terakreditasi untuk sub sektor energi dan

sumber daya mineral

• Akreditasi laboratorium pendidikan dan pelatihan.

2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

• Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan sumber daya manusia

PNS Pusat/Daerah dan Dinas Pertambangan dan Energi

Prop/Kab/Kota berdasarkan kompetensi sebagai

persyaratan pokok dalam perencanaan karier PNS

• Sertifikasi kompetensi Tenaga Teknik/Industri berlaku

secara nasional, regional maupun internasional

• Diktat tenaga kerja terampil/ahli untuk kebutuhan pasar

regional/ internasional

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

63  

 

• Peningkatan kemampuan sumber daya manusia pengelola

pendidikan dan pelatihan (Widyaiswara/ Instruktur/Dosen,

Pembina dan Penyelenggara)

• Penetapan Request and Offer Professional Services bidang

energi dan sumber daya mineral

• Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan terstruktur

berbasis kompetensi bagi Aparatur/PNS dan tenaga

teknik/industri sesuai dengan perencanaan karier dan

kebutuhan pasar sektor energi dan sumber daya mineral

• Penyelenggaraan pendidikan reguler berjenjang DI, DII,

DIII, DIV, dan Spl sektor energi dan sumber daya mineral.

• Penyertaan pads program pendidikan formal S1, S2, dan

S3. 3) Penyusunan Perangkat Kebijakan Pendidikan dan

Pelatihan

• Evaluasi Organisasi dan Tata Kerja Badan Pendidikan dan

Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral

• Penyusunan perangkat kebijakan pendidikan dan pelatihan

sektor energi dan sumber daya mineral

• Penetapan pets jabatan strategic bidang energi dan sumber

daya mineral bagi PNS dan Pengusahaan/Industri

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

64  

 

• Penetapan Standar Kompetensi bidang energi dan sumber

daya mineral menjadi SKKNI secara bertahap

• Penetapan Standar Akreditasi Lembaga Diktat

Pemerintah/Profesi bidang energi dan sumber daya mineral

• Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Fungsional dan Teknis bidang energi dan sumber

daya mineral

• Penetapan assesment sebagai dasar pendidikan dan

pelatihan serta perencanaan karier bagi sumber daya

manusia Aparatur/ PNS/Pengusahaan

• Penetapan dan pemberlakukan Standar Latih

Kompetensi/Standar Kurikulum/Silabus Pendidikan dan

Pelatihan Fungsional dan Teknis bidang energi dan sumber

daya mineral

• Penyusunan GBPP dan Modul untuk pendidikan dan

pelatihan Fungsional dan Teknis bidang energi dan sumber

daya mineral berdasar kompetensi

• Pemberlakuan standar evaluasi Widyaiswara/Instruktur

pendidikan dan pelatihan bidang energi dan sumber daya

mineral

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

65  

 

• Penetapan dan pemberlakuan Standar Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis bidang

energi dan sumber daya mineral

• Penetapan dan pemberlakuan standar evaluasi

penyelengaraan pendidikan dan pelatihan Fungsional dan

Teknis bidang energi dan sumber daya mineral oleh

Lembaga Diklat Pemerintah Pusat/Daerah dan Lembaga

Diklat Profesi

3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan

Pelatihan

• Melengkapi alai-alat peraga untuk pendidikan dan

pelatihan bidang energi dan sumber daya mineral

• Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan

Pelatihan

• Pengadaan gedung, dan Asrama.

4. Pengembangan Kerjasama, Jejaring dan Promosi Pendidikan

dan Pelatihan

• Pengembangan kerjasama, jejaring dan promosi bidang

pendidikan dan pelatihan energi dan sumber daya mineral

Peningkatan koordinasi antara Lembaga Diklat Pemerintah

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

66  

 

Pusat dan Daerah dalam hal penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan Teknis tertentu

• Pengembangan kerjasama antara Lembaga Diklat nasional

atau internasional

• Sinkronisasi program pendidikan dan pelatihan bidang

energi dan sumber daya mineral sesuai kebutuhan

• Peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan dengan

instansi pemerintah, stake holders dalam negeri dan luar

negeri

• Pengembangan Forum Komunikasi sebagai langkah lanjut

kesepakatan pendidikan dan pelatihan bidang energi dan

sumber daya mineral dengan stake holders.

5. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan

dan Pelatihan

Peningkatan kapasitas suprastruktur (kelembagaan,

regulasi dan sumber daya manusia pengguna maupun

pengelola), integrasi infrastruktur jaringan fisik,

optimalisasi infrastruktur informasi dan aplikasi,

meningkatkan sinergi dengan pihak pihak terkait serta

mendorong penggunaan perangkat lunak berlisensi

dan/atau open source.

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

67  

 

11. Pusat Data dan Informasi

a. Bagian Tata Usaha

1. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dukungan operasi

kerja, dan persuratan dinas.

2. Pelaksanaan dukungan administratif dan pelaporan atas

penyelenggaraan national data centre atau data national energi

dan sumber daya mineral.

3. Evaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga

Pusat, serta ketatausahaan Bakoren dan data national energi dan

sumber daya mineral.

b. Bidang Penerapan Teknologi Informasi

1. Penyiapan koordinasi penerapan teknologi informasi

Kementerian.

2. Penyiapan norma, standard dan criteria pengelolaan sistem

informasi.

3. Penyusunan rumusan pedoman penerapan teknologi informasi

Kementerian.

4. Pengkajian perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.

5. Penyiapan rumusan rencana dan program integrasi jaringan

sistem informasi Kementerian.

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

68  

 

6. Penerapan dan pemanfaatan infrastruktur teknologi dan jaringan

system informasi gedung Kementerian dan Sekretariat Jenderal.

7. Penyelenggaraan system jaringan komunikasi intranet

Kementerian.

8. Pelaksanaan integrasi jaringan sistem informasi Kementerian.

9. Pelayanan aksesibilitas jaringan system informasi Kementerian.

10. Pengelolaan situs informasi Kementerian dan Sekretariat

Jenderal.

11. Pemeliharaan perangkat teknologi dan jaringan system informasi

pada gedung Kementerian dan Sekretariat Jenderal.

12. Evaluasi pelaksanaan pemanfaatan dan penerapan teknologi

informasi Kementerian, serta pengelolaan jaringan informasi

Kementerian dan Sekretariat Jenderal.

c. Bidang Pelayanan Data dan Informasi

1. Penyiapan koordinasi pengelolaan data dan informasi

Kementerian.

2. Penyusunan rumusan norma, standard dan kriteria pengelolaan

data dan informasi.

3. Penyiapan rumusan pedoman pengelolaan data dan informasi

Kementerian.

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

69  

 

4. Pelaksanaan dan pengumpulan dan pengolahan data dan

informasi.

5. Pelayanan data dan informasi.

6. Evaluasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dan

informasi energi dan sumber daya mineral.

d. Bidang Kajian Strategis

1. Penyiapan koordinasi pelaksanaan kajian strategis Kementerian.

2. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis.

3. Pemberian dukungan teknis kebijakan lintas sektor dan lintas

komoditi melalui pengkajian strategis.

4. Penyiapan rumusan dan model dan/atau sekenario kebijakan

strategis tekno ekonomi.

5. Penyiapan pertimbangan dan rumusan cetak biru kebijakan

strategis.

6. Evaluasi kebijakan strategis yang lintas sektor dan komoditi

energi dan sumber daya mineral.

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

70  

 

3.3 Teknologi Informasi pada KESDM

3.3.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan pada kantor pusat data dan

informasi KESDM meliputi:

a. Hardware, meliputi :

- Jumlah Server : +/-6 Unit

- Jumlah Workstation : +/- 2 unit

- Jumlah PC : +/- 40 unit

- Processor yang digunakan

o untuk server : intel core 2 duo

o untuk client : intel pentium 4

- RAM yang digunakan

o untuk server : 2 GB

o untuk client : 1 GB – 2 GB (rata2 1 GB)

- Jumlah Printer : kurang lebih 12 unit, terdiri dari berbagai

merek, antara lain : HP dan 1 Canon

- Scanner, terdiri dari : 2 scaner HP dan Canon

- Keyboard, terdiri dari : HP, Dell, Logitech

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

71  

 

- Mouse, terdiri dari : HP, Dell, Logitech

- DVD ROM, terdiri dari : HP, Dell

b. Network yang digunakan adalah VPN

3.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam membantu pelaksanaan

kegiatan operasional adalah sebagai berikut:

• Bahasa pengembangan PHP

• Database postgreSQL

• Database Microsoft SQL Server 2005

• Webserver apache

3.4 Sistem Yang Sedang Berjalan

3.4.1 Subjek Data

Subjek data adalah sumber-sumber data yang digunakan untuk

menampilkan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif di dalam

summary report yang diinginkan pada Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral.

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

72  

 

Tabel 3.1 Tabel Subjek Data pada KESDM

Subjek Data Keterangan

Tipe area Menjelaskan apakah suatu area itu lepas pantai (off shore) atau tidak (on shore).

Propinsi Berisikan informasi propinsi-propinsi di Indonesia.

Kabupaten Berisikan informasi kabupaten-kabupaten dari masing-masing propinsi di Indonesia.

Area Menjelaskan nama suatu lokasi tempat terjadinya pengambilan sumber daya mineral.

Tipe Operator Menjelaskan tipe dari operator yang menjalankan operasi pengambilan SDM di suatu Area.

Operator Menjelaskan nama operator yang menjalankan operasi pengambilan SDM di suatu Area.

Tambang Memberikan informasi tentang sebuah tambang, misalnya nama tambang, lokasinya, serta operator yang mengerjakan proses produksi,atau konsumsi pada suatu area.

Kilang Memberikan infromasi tentang sebuah kilang, misalnya nama kilang, berada di kabupaten mana, dan tipe kilang tersebut (kilang minyak bumi, LNG, LPG).

Negara Memberikan informasi nama-nama Negara tujuan import dari SDM yang di produksi dari operator tertentu.

Tambang Panas Bumi Memberikan informasi tentang tambang panas bumi.

Produk Memberikan informasi nama sebuah produk yang dihasilkan pada sebuah kilang, serta menjelaskan apakah produk ini BBM atau non-BBM.

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

73  

 

Sektor Menjelaskan distribusi produk yang dihasilkan pada sektor apa (industry, rumah tangga, dll).

Minyak Bumi Menjelaskan data-data minyak bumi yang dimasukan oleh PUSDATIN.

Gas Bumi Menjelaskan data-data gas bumi yang dimasukan oleh PUSDATIN.

Panas Bumi Menjelaskan data-data panas bumi yang dimasukan oleh PUSDATIN.

BBM Menjelaskan data-data BBM yang dimasukan oleh PUSDATIN.

Non BBM Menjelaskan data-data Non BBM yang dimasukan oleh PUSDATIN.

LNG Menjelaskan data-data LNG yang dimasukan oleh PUSDATIN.

LPG Menjelaskan data-data LPG yang dimasukan oleh PUSDATIN.

3.4.2 Fungsi Bisnis

Fungsi bisnis sendiri adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

pihak KESDM berdasarkan divisi-divisi atau bagian-bagian tertentu, di mana

kegiatan tersebut menyusun seluruh atau sebagian aktifitas summary dan

reporting yang dilakukan oleh KESDM. Adapun fungsi bisnis yang terdapat

pada KESDM adalah :

Tabel 3.2 Tabel Fungsi Bisnis pada KESDM

Fungsi Bisnis Keterangan

Produksi Minyak Bumi Menjelaskan produksi minyak bumi pada tanggal tertentu dari sebuah tambang.

Konsumsi Minyak Bumi Menjelaskan konsumsi minyak bumi pada tanggal tertentu dari sebuah tambang.

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

74  

 

Ekspor Minyak Bumi Menjelaskan berapa banyak ekspor minyak bumi dari suatu Negara ke sebuah Tambang, serta berapa biaya yang diperlukan.

Impor Minyak Bumi Menjelaskan berapa banyak impor minyak bumi ke suatu Negara dari sebuah Tambang, serta berapa biaya yang didapatkan dari hasil impor tersebut.

Produksi Gas Bumi Menjelaskan berapa banyak produksi gas bumi pada sebuah tambang.

Konsumsi Gas Bumi Menjelaskan berapa banyak konsumsi gas bumi pada sebuah tambang, penjelasan konsumsinya dibagi pada point-point yang mendetail, misalnya berapa konsumsi diri sendiri, berapa konsumsi local, dll.

Produksi Panas Bumi Menjelaskan berapa banyak geothermal steam yang dihasilkan pada sebuah tambang panas bumi.

Konsumsi BBM Menjelaskan berapa banyak konsumsi BBM pada sebuah sektor, selain itu menjelaskan juga produk apa yang yang dikonsumsi, serta di kabupaten atau propinsi mana BBM tersebut di konsumsi.

Produksi BBM Menjelaskan berapa banyak produksi BBM pertanggal tertentu, pada sebuah kilang.

Produksi non BBM Menjelaskan berapa banyak produksi non BBM pertanggal tertentu, pada sebuah kilang.

Ekspor BBM Menjelaskan berapa banyak ekspor BBM yang dilakukan dari suatu Negara, serta produk apa yang di ekspor, selain itu juga menjelaskan biaya yang diperlukan untuk ekspor tersebut.

Ekspor non BBM Menjelaskan berapa banyak ekspor non BBM yang dilakukan dari suatu Negara, serta produk apa yang di ekspor, selain itu juga menjelaskan biaya yang diperlukan untuk ekspor tersebut.

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

75  

 

Impor BBM Menjelaskan berapa banyak impor BBM yang dilakukan ke suatu Negara, serta produk apa yang di import, selain itu juga menjelaskan biaya yang didapatkan dari hasil import tersebut.

Impor non BBM Menjelaskan berapa banyak impor non BBM yang dilakukan ke suatu Negara, serta produk apa yang di import, selain itu juga menjelaskan biaya yang didapatkan dari hasil import tersebut.

Produksi LNG Menjelaskan berapa banyak LNG yang dihasilkan pada tanggal tertentu pada sebuah kilang.

Ekspor LNG Menjelaskan berapa banyak LNG yang di ekspor ke sebuah kilang pada tanggal tertentu.

Produksi LPG Menjelaskan berapa banyak LPG yang dihasilkan pada tanggal tertentu pada sebuah kilang.

Ekspor LPG Menjelaskan berapa banyak LPG yang di ekspor ke sebuah kilang pada tanggal tertentu.

3.4.3 Proses Bisnis

Proses bisnis pada KESDM dimulai ketika mereka mengumpulkan

unstructured file dari masing-masing Unit bisnis. Disana mereka menggunakan

unstructured file yang masih dalam bentuk hard copy, untuk dirubah menjadi

sebuah structured data secara manual.

Setiap structured data tersebut diperiksa secara manual untuk

menghindari terjadinya inkonsistensi data, serta melakukan grouping data.

Setelah seluruh structured data selesai, maka kita bisa melakukan

import kedalam Database yang ada. Untuk itu maka kita harus masuk ke dalam

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

76  

 

admin panel yang berbasiskan web di dalam lingkungan KESDM, disana kita

perlu memasukan username dan password yang bisa digunakan untuk

mengakses admin panel. Setelah login, maka kita bisa menggunakan menu-

menu input yang ada untuk melakukan input data. Setiap structured data yang

dibuat memiliki menu input yang berbeda (dibagi berdasarkan divisi-divisi data

tersebut).

Selain dengan cara input manual, kita juga bisa melakukan import file

excel yang sudah terstruktur. Selain itu kita bisa juga menggunakan query untuk

melakukan insert kedalam database.

Berikut adalah diagram alur dari proses bisnis yang sedang berjalan:

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

77  

 

Gambar 3.3 – Diagram Alur Proses Bisnis yang sedang berjalan

3.5 Analisis tabel

3.5.1 Database Kementerian

Adapun tabel yang digunakan dalam basis operasional dalam

pemasukan input data secara berkala pada PUSDATIN di KESDM

antara lain.

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

78  

 

• Nama Tabel : ms_tipe_area

Primary Key : kode_area

Tabel 3.3 Tabel Ms Tipe Area

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_area Integer primary key 2 nama_area Varchar 255 menjelaskan nama

dari tipe area (onshore/offshore)

• Nama Tabel : ms_propinsi

Primary Key : kode_propinsi

Tabel 3.4 Tabel Ms Propinsi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_propinsi Integer primary key 2 nama_propinsi Varchar 255 menjelaskan

nama dari propinsi (Bali, Yogyakarta, Semarang)

• Nama Tabel : ms_kabupaten

Primary Key : kode_kabupaten

Tabel 3.5 Tabel Ms Kabupaten

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_kabupaten Integer primary key 2 nama_kabupaten Varchar 255 menjelaskan

nama dari kabupaten

3 kode_propinsi Integer foreign key dari ms_propinsi

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

79  

 

• Nama Tabel : ms_area

Primary Key : kode_area

Tabel 3.6 Tabel Ms Area

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_area Integer primary key 2 nama_area Varchar 255 menjelaskan

nama area (blok A, blok B)

• Nama Tabel : ms_tipe_operator

Primary Key : kode_tipe_operator

Tabel 3.7 Tabel Ms Tipe Operator

Nama Field Type Ukuran Keterangan1 kode_tipe_operator integer primary key

2 nama_tipe_operator varchar 255 menjelaskan nama tipe operator (pertamina, sharing contract)

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

80  

 

• Nama Tabel : ms_operator

Primary Key : kode_operator

Tabel 3.8 Tabel Ms Operator

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

operator Integer primary key

2 Nama_ operator

varchar 255 menjelaskan nama operator (chevron)

3 kode_tipe_ operator

Integer foreign key dari ms_tipe_operator

• Nama Tabel : ms_tambang

Primary Key : kode_tambang

Tabel 3.9 Tabel Ms Tambang

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_tambang integer primary key 2 kode_operator integer foreign key dari

ms_operator 3 kode_tipe_area integer foreign key dari

ms_tipe_area • Nama Tabel : ms_tambang_propinsi

Primary Key : kode_tambang, kode_propinsi

Tabel 3.10 Tabel Ms Tambang Propinsi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_tambang integer assosiative

entity dari ms_tambang

2 kode_propinsi integer assosiative entity dari ms_propinsi

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

81  

 

• Nama Tabel : ms_tambang_kabupaten

Primary Key : kode_tambang, kode_kabupaten

Tabel 3.11 Tabel Ms Tambang Kabupaten

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_tambang Integer assosiative

entity dari ms_tambang

2 kode_kabupaten Integer assosiative entity dari ms_kabupaten

• Nama Tabel : ms_tambang_area

Primary Key : kode_tambang, kode_area

Tabel 3.12 Tabel Ms Tambang Area

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_tambang Integer assosiative

entity dari ms_tambang

2 kode_area Integer assosiative entity dari ms_area

• Nama Tabel : tr_produksi_minyak_bumi

Primary Key : kode_produksi_minyak_bumi

Tabel 3.13 Tabel Tr Produksi Minyak Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produksi

_minyak_bumi Integer primary key

2 kode_tambang Integer foreign key dari ms_tambang

3 tanggal_ produksi_ minyak_bumi

Datetime tanggal di produksinya minyak bumi

4 crude_oil Numeric 21.2 jumlah Crude oil

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

82  

 

5 Condensate Numeric 21.2 jumlah condesate

• Nama Tabel : ms_kilang

Primary Key : kode_kilang

Tabel 3.14 Tabel Ms Kilang

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_kilang integer primary key 2 nama_kilang varchar 255 menjelaskan

nama kilang (arun, p. bandan)

3 kode_kabupaten integer foreign key dari ms_kabupaten

4 kilang_ minyak_bumi

integer menjelaskan apakah ini kilang minyak bumi (1/0)

5 kilang_lng integer menjelaskan apakah ini kilang LNG (1/0)

6 kilang_lpg integer menjelaskan apakah ini kilang LPG (1/0)

7 kilang_bbm integer menjelaskan apakah ini kilang BBM (1/0)

8 kilang_non_bbm integer menjelaskan apakah ini kilang Non BBM (1/0)

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

83  

 

• Nama Tabel : tr_konsumsi_minyak_bumi

Primary Key : kode_konsumsi_minyak_bumi

Tabel 3.15 Tabel Tr Konsumsi Minyak Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_konsumsi

_minyak_bumi Integer primary key

2 tanggal_konsumsi_minyak_bumi

datetime tanggal kapan dikonsumsinya minyak bumi

3 kode_kilang Integer foreign key dari ms_kilang

4 Consumtion numeric 21.2 jumlah konsumsi (dalam barrel)

• Nama Tabel : ms_negara

Primary Key : kode_negara

Tabel 3.16 Tabel Ms Negara

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_negara Integer primary key 2 nama_negara Varchar 255 menjelaskan nama

negara (Indonesia)

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

84  

 

• Nama Tabel : tr_ekspor_minyak_bumi

Primary Key : kode_ekspor_minyak_bumi

Tabel 3.17 Tabel Tr Ekspor Minyak Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_ekspor_

minyak_bumi Integer primary key

2 tanggal_ekspor_ minyak_bumi

Datetime tanggal kapan diekspornya minyak bumi

3 kode_negara Integer foreign key ms_negara

4 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

5 crude_oil Numeric 21.2 banyaknya Crude oil yang diekspor

6 Condensate Numeric 21.2 banyaknya condesate yang diekspor

7 Harga Numeric 21.2 jumlah harga yang dibayar

• Nama Tabel : tr_impor_minyak_bumi

Primary Key : kode_impor_minyak_bumi

Tabel 3.18 Tabel Tr Impor Minyak Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_impor_

minyak_bumi Integer

primary key

2 tanggal_impor_ minyak_bumi

Datetime tanggal kapan diimpornya minyak bumi

3 kode_negara Integer foreign key ms_negara

4 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

85  

 

5 crude_oil Numeric 21.2 banyaknya Crude oil yang diimpor

6 Condensate Numeric 21.2 banyaknya condesate yang diimpor

7 Harga Numeric 21.2 jumlah harga yang dibayar

• Nama Tabel : tr_produksi_gas_bumi

Primary Key : kode_produksi_gas_bumi

Tabel 3.19 Tabel Tr Produksi Gas Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produksi_

gas_bumi Integer primary key

2 tanggal_produksi_gas_bumi

datetime tanggal kapan diproduksinya gas bumi

3 kode_tambang Integer foreign key ms_tambang

4 gross_Producttion numeric 21.2 jumlah produksi gas bumi

• Nama Tabel : tr_konsumsi_gas_bumi

Primary Key : kode_konsumsi_gas_bumi

Tabel 3.20 Tabel Tr Konsumsi Gas Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 Kode_konsumsi

_gas_bumi Integer primary key

2 tanggal_

konsumsi_gas_bumi

datetime tanggal konsumsi gas bumi

3 kode_tambang Integer foreign key ms_tambang

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

86  

 

4 utilization_ own_use

Numeric 21.2 jumlah konsumsi pribadi

5 utilization_local Numeric 21.2 jumlah konsumsi local

6 utilization_ refinery

Numeric 21.2 jumlah konsumsi tambang

7 utilization_ lpg_lexpi

Numeric 21.2 jumlah konsumsi lpg lexpi

8 utilization_condesation

Numeric 21.2 jumlah konsumsi condesate

9 utilization_lng Numeric 21.2 jumlah konsumsi lng

10 utilization_lpg Numeric 21.2 jumlah konsumsi lpg

11 utilization_pgn Numeric 21.2 jumlah konsumsi pgn

12 utilization_gas Numeric 21.2 jumlah konsumsi gas

13 Shrinkage Numeric 21.2 penyusutan

• Nama Tabel : ms_tambang_panas_bumi

Primary Key : kode_tambang_panas_bumi

Tabel 3.21 Tabel Ms Tambang Panas Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_tambang

_panas_bumi Integer primary key

2 nama_tambang _panas_bumi

Varchar 255 menjelaskan nama dari tambang panas bumi (kamojang, sibayak)

3 kode_tipe_operator

Integer foreign key dari ms_tipe_ operator

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

87  

 

• Nama Tabel : tr_produksi_panas_bumi

Primary Key : kode_produksi_panas_bumi

Tabel 3.22 Tabel Tr Produksi Panas Bumi

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produksi

_panas_bumi Integer primary key

2 tanggal_produksi _panas_bumi

datetime tanggal produksi panas bumi

3 kode_tambang _panas_bumi

Integer foreign key dari ms_tambang_panas_bumi

4 geothermal_steam Numeric 21.2 banyaknya panas bumi yang dihasilkan

• Nama Tabel : ms_produk

Primary Key : kode_produk

Tabel 3.23 Tabel Ms Produk

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produk Integer primary key 2 nama_produk Varchar 255 menjelaskan

nama produk (minyak tanah, premium)

3 kode_tipe_produk Integer menjelaskan apakah produk ini BBM atau Non BBM (1/0)

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

88  

 

• Nama Tabel : ms_sektor

Primary Key : kode_sektor

Tabel 3.24 Tabel Ms Sektor

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_sektor Integer primary key 2 nama_sektor Varchar 255 menjelaskan nama

sektor (industri, rumah tangga, transportasi)

• Nama Tabel : ms_sektor_produk

Primary Key : kode_sektor, kode_produk

Tabel 3.25 Tabel Ms Sektor Produk

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_sektor Integer assosiative entity

dari ms_sektor 2 kode_produk Integer assosiative entity

dari ms_produk

• Nama Tabel : tr_konsumsi_bbm

Primary Key : kode_konsumsi_bbm

Tabel 3.26 Tabel Tr Konsumsi BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

konsumsi_bbm integer primary key

2 tanggal_ konsumsi_bbm

Date tanggal kapan dikonsumsinya bbm tersebut

3 kode_sektor integer foreign key ms_sektor

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

89  

 

4 kode_produk integer foreign key ms_produk

5 kode_propinsi integer foreign key ms_propinsi

6 kode_kabupaten integer foreign key ms_kabupaten

7 Consumtion numeric 21.2 banyaknya konsumsi bbm

• Nama Tabel : tr_produksi_bbm

Primary Key : kode_produksi_bbm

Tabel 3.27 Tabel Tr Produksi BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

produksi_bbm Integer primary key

2 tanggal_ produksi_bbm

Datetime tanggal kapan diproduksinya bbm tersebut

3 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

4 Producttion Numeric 21.2 banyaknya produksi bbm

• Nama Tabel : tr_produksi_non_bbm

Primary Key : kode_produksi_non_bbm

Tabel 3.28 Tabel Tr Produksi non BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

produksi_non_bbminteger primary key

2 tanggal_ produksi_non_bbm

datetime tanggal kapan diproduksinya non bbm tersebut

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

90  

 

3 kode_kilang integer foreign key ms_kilang

4 Producttion numeric 21.2 banyaknya produksi non bbm

• Nama Tabel : tr_ekspor_bbm

Primary Key : kode_ekspor_bbm

Tabel 3.29 Tabel Tr Ekspor BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

ekspor_bbm integer primary key

2 tanggal_ ekspor_bbm

datetime tanggal kapan bbm diekspor

3 kode_negara integer foreign key ms_negara

4 kode_produk integer foreign key ms_produk

5 Barrels numeric 21.2 banyaknya ekspor bbm

6 Usd numeric 21.2 harga yang dibayar pada ekspor bbm

• Nama Tabel : tr_ekspor_non_bbm

Primary Key : kode_ekspor_non_bbm

Tabel 3.30 Tabel Tr Ekspor non BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_ekspor

_non_bbm Integer primary key

2 tanggal_ekspor _non_bbm

Datetime tanggal kapan non bbm diekspor

3 kode_negara Integer foreign key ms_negara

4 kode_produk Integer foreign key ms_produk

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

91  

 

5 Barrels Numeric 21.2 banyaknya ekspor non bbm

6 Usd Numeric 21.2 harga yang dibayar pada ekspor non bbm

• Nama Tabel : tr_impor_bbm

Primary Key : kode_impor_bbm

Tabel 3.31 Tabel Tr Impor BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_

impor_bbm Integer primary key

2 tanggal_ impor_bbm

Datetime tanggal kapan bbm diimpor

3 kode_negara Integer foreign key ms_negara

4 kode_produk Integer foreign key ms_produk

5 Barrels Numeric 21.2 banyaknya impor bbm

6 Usd Numeric 21.2 harga yang dibayar pada impor bbm

• Nama Tabel : tr_impor_non_bbm

Primary Key : kode_impor_non_bbm

Tabel 3.32 Tabel Tr Impor non BBM

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_impor

_non_bbm Integer primary key

2 tanggal_impor _non_bbm

Datetime tanggal kapan non bbm diimpor

3 kode_negara Integer foreign key ms_negara

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

92  

 

4 kode_produk Integer foreign key ms_produk

5 Barrels Numeric 21.2 banyaknya impor non bbm

6 Usd Numeric 21.2 harga yang dibayar pada impor non bbm

• Nama Tabel : tr_produksi_lng

Primary Key : kode_produksi_lng

Tabel 3.33 Tabel Tr Produksi LNG

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produksi

_lng Integer primary key

2 tanggal_produksi_lng

Datetime tanggal kapan lng di produksi

3 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

4 Bbl Numeric 21.2 banyaknya BBL

5 Mmscf Numeric 21.2 banyaknya MMSCF

6 m3 Numeric 21.2 banyaknya M3 7 Mmbtu Numeric 21.2 banyaknya

MMBTU 8 Mt Numeric 21.2 banyaknya MT

• Nama Tabel : tr_ekspor_lng

Primary Key : kode_ekspor_lng

Tabel 3.34 Tabel Tr Ekspor LNG

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_expor

_lng Integer primary key

2 tanggal_expor _lng

Datetime tanggal kapan lng di ekspor

3 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

93  

 

4 Bbl Numeric 21.2 banyaknya BBL 5 mmscf Numeric 21.2 banyaknya

MMSCF 6 m3 Numeric 21.2 banyaknya M3 7 mmbtu Numeric 21.2 banyaknya

MMBTU 8 mt Numeric 21.2 banyaknya MT

• Nama Tabel : tr_produksi_lpg

Primary Key : kode_produksi_lpg

Tabel 3.35 Tabel Tr Produksi LPG

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_produksi

_lpg Integer primary key

2 tanggal_produksi_lpg

Datetime tanggal kapan LPG di produksi

3 kode_kilang Integer foreign key ms_kilang

4 propane_bbl Numeric 21.2 banyaknya Propane BBL

5 propane_m Numeric 21.2 banyaknya Propane M (ton)

6 butane_bbl Numeric 21.2 banyaknya Butane BBL

7 butane_m Numeric 21.2 banyaknya Butane M (ton)

• Nama Tabel : tr_ekspor_lpg

Primary Key : kode_ekspor_lpg

Tabel 3.36 Tabel Tr Ekspor LPG

Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 kode_expor_lpg Integer primary key 2 tanggal_produksi

_lpg datetime tanggal kapan

LPG di expor 3 kode_kilang Integer foreign key

ms_kilang 4 propane_bbl Numeric 21.2 banyaknya

Propane BBL

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

94  

 

5 propane_m Numeric 21.2 banyaknya Propane M (ton)

6 butane_bbl Numeric 21.2 banyaknya Butane BBL

7 butane_m Numeric 21.2 banyaknya Butane M (ton)

Page 50: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

95  

 

3.5.2 ERD

Gambar 3.4 Gambar ERD Data Base

Page 51: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

96  

 

3.5.3 Tabel Matrix Fungsi Bisnis VS. Subyek Data

Tabel 3.37 Tabel Matrix Fungsi Bisnis VS. Subyek Data

Subject

Fungsi

Tipe Area

Pro-pinsi

Kabu-paten Area

Tipe Ope-rator

Ope-rator

Tam-bang Kilang Ne-

gara

Tam-bang Panas Bumi

Pro-duk

Sek-tor

Mi-nyak Bumi

Gas Bumi

Pa-nas

BumiBBM Non

BBM LNG LPG

Produksi Minyak Bumi

R

R RCU

Konsumsi Minyak Bumi

R

R RCU

Ekspor Minyak Bumi

R

R R RCU

Impor Minyak Bumi

R

R R RCU

Produksi Gas Bumi R R R R R R R RCU

Konsumsi Gas Bumi R R R R R R R RCU

Produksi Panas Bumi

R

R RCU

Konsumsi BBM R R R R RCU

Page 52: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

97  

 

Produksi BBM R R RCU

Produksi non BBM R R RCU

Ekspor BBM R R R RCU

Ekspor non BBM R R R RCU

Impor BBM R R R RCU

Impor non BBM R R R RCU

Produksi LNG R RCU

Ekspor LNG R RCU

Produksi LPG R RCU

Ekspor LPG R RCU

Keterangan:

C = Create, menunjukan subject data yang diciptakan ketika menjalankan fungsi bisnis. R = Read, menunjukan subject data yang dibaca ketika menjalankan fungsi bisnis. U = Update, menunjukan subject data yang diubah ketika menjalankan fungsi bisnis.

Page 53: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

98  

98  

3.6 Identifikasi Masalah dan Pemecahan Masalah

3.6.1 Masalah yang Sedang Dihadapi

Masalah-masalah dalam kebutuhan data dan informasi yang dapat

mengurangi efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional dan analisis

KESDM :

1. Tidak adanya proses ETL pada sebuah data warehouse yang

menjamin integritas data dari setiap report yang ada

2. Masih ada beberapa bagian yang belum memiliki tabel untuk

menyimpan data, dimana bentuk data yang digunakan berupa file

JPEG (panas bumi)

3. Biaya yang mahal karena menggunakan 2 buah database sebagai

core, yaitu SQL Server dan Postgre SQL.

4. Hasil analisis yang belum akurat dari proses summary yang

dilakukan pada database.

5. Kebutuhan top management yang lebih ke analisis dan hasil yang

akurat, sedangkan inkonsistensi data membuat sejumlah

summary menjadi tidak akurat.

Page 54: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00133-IF Bab 3.pdf12. DLL. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan

99  

 

3.6.2 Pemecahan Masalah

Setelah menganalisis dari kebutuhan pengguna akan informasi dan

permasalahan yang dihadapi oleh KESDM, maka pemecahan masalah

adalah sebagai berikut :

1. Membuat tabel yang dapat digunakan untuk menyimpan data

yang masih berformat JPEG (panas bumi).

2. Membuat proses ETL, sehingga integritas masing-masing data

dapat terjaga, dan report yang dihasilkan akurat serta sesuai yang

dibutuhkan top management.

3. Menggabungkan 2 buah database aktif menjadi 1 buah core

database yang aktif, yaitu SQL Server.