bab 3 analisis sistem yang berjalan 3.1 riwayat...

36
42 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasi 3.1.1 Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal 7 September 1971 yang berkedudukan di Jalan Cilacap No.04 Jakarta dan mendapat status Direktorat Koperasi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan akte tanggal 9 Mei 1972 No.963/BH/1972. Pada tahun 1976 Koperasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengalami perubahan struktur organisasi dan berpindahnnya kantor Depdikbud Pusat dari Jalan Cilacap No.4 Jakarta ke Jalan Jend.Sudirman Senayan, serta terpecah-pecahnya kedudukan unit kerja anggotanya, maka pada tanggal 20 Januari 1995 nama Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas dengan status hukum 963.a/BH/2/1995. Tujuan didirikan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas adalah dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan para anggotanya walaupun relative sangat kecil. Dengan bertambahnya kesejahteraan pegawai diharapkan mereka itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas sudah terdaftar sebagai pembayar pajak dan sudah mempunyai NPWP tetapi belum dapat dijelaskan jenis pajak apa yang harus dibayar. Namun sekarang ini penagihan dan

Upload: lamdat

Post on 31-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

42

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Riwayat Koperasi

3.1.1 Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang

didirikan pada tanggal 7 September 1971 yang berkedudukan di Jalan Cilacap

No.04 Jakarta dan mendapat status Direktorat Koperasi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta dengan akte tanggal 9 Mei 1972 No.963/BH/1972.

Pada tahun 1976 Koperasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

mengalami perubahan struktur organisasi dan berpindahnnya kantor

Depdikbud Pusat dari Jalan Cilacap No.4 Jakarta ke Jalan Jend.Sudirman

Senayan, serta terpecah-pecahnya kedudukan unit kerja anggotanya, maka pada

tanggal 20 Januari 1995 nama Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal

Depdiknas dengan status hukum 963.a/BH/2/1995.

Tujuan didirikan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas

adalah dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan para anggotanya

walaupun relative sangat kecil. Dengan bertambahnya kesejahteraan pegawai

diharapkan mereka itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas sudah terdaftar sebagai

pembayar pajak dan sudah mempunyai NPWP tetapi belum dapat dijelaskan

jenis pajak apa yang harus dibayar. Namun sekarang ini penagihan dan

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

43

pembayaran sudah dilaksanakan sesuai nomor pokok wajib pajak yang dimiliki

oleh Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas.

3.1.2 Bidang Usaha

Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas termasuk kedalam

bidang usaha jasa dan bidang perdagangan. Oleh karena itu dalam menjalankan

usahanya koperasi tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi sebagaimana

layaknya usaha dibidang ekonomi akan memperhitungkan hasil usaha yang

juga menguntungkan konsumen yang terdiri dari para anggota dalam bentuk:

1. SHU yang secara langsung diberikan kepada para anggota dengan

memasukan kedalam simpanan sukarela masing-masing anggota.

2. Pemupukan atau penambahan modal koperasi berupa cadangan barang-

barang inventaris dan lain sebagainya, walaupun secara tidak langsung

diterima oleh para anggota tetap merupakan tambahan kemampuan atau

kekayaan anggota.

Usaha-usaha yang dilaksanakan selama tahun 1992 hingga sekarang

tahun 2007 dikategorikan dalam tiga kelompok usaha yaitu:

A. Unit Simpan Pinjam

Unit ini dikoordinasikan oleh ketua unit simpan pinjam I pada

struktur pengurusan koperasi. Usaha-usaha yang dijalankan meliputi tiga

bidang:

1. Bidang Simpanan Anggota

a) Simpanan Pokok

Dibayar hanya satu kali saja, sewaktu mula-mula menjadi anggota.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

44

b) Simpanan Wajib

Dibayar tiap bulan dan besarnya berdasarkan golongan gaji anggota

yang bersangkutan. Simpanan pokok dan wajib tidak dapat diambil

sewaktu-waktu tetapi akan dikembalikan secara utuh apabila yang

bersangkutan mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.

c) Simpanan Sukarela

Besarnya tidak ada ketentuan dan dapat disimpan atau sewaktu-

waktu dapat diambil kembali.

d) Simpanan Khusus

Disalurkan dalam rangka penanggulangan kasus seperti terkena

musibah, meninggal dunia.

2. Bidang Pengembalian Simpanan

Bagi anggota yang mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi,

simpanan yang akan dikembalikan secara penuh yaitu sejumlah

simpanan dari awal sampai waktu yang bersangkutan berhenti. Sesuai

dengan anggaran dasar koperasi berhentinya anggota dapat disebabkan

antara lain:

a) Meninggal dunia

b) Pensiun

c) Mutasi ketempat lain atau unit utama

3. Bidang Pinjaman atau Perkreditan

Dalam rangka membantu meringankan beban anggota terhadap

kebutuhan uang tunai bagi anggota yang memerlukan pinjaman,

misalnya untuk membayar uang sekolah, sakit, merenovasi rumah,

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

45

dapat mengajukan permohonan pinjaman. Permohonan yang memenuhi

persayaratan kredit (antara lain mempunyai kemampuan membayar

angsuran), akan dibayarkan dalam dua gelombang setiap bulan yaitu

tiap tanggal 5 dan 15. Sedangkan bunga yang dibebankan pada

peminjam sebesar 1,5% per bulan tetap, yang dihitung atas saldo

pinjaman dan angsuran maksimal sebanyak 10 kali.

B. Unit Pertokoan

Unit ini dikoordinir oleh seorang ketua unit toko pada struktur

pengurusan koperasi. Kegiatan unit pertokoan secara ringkas adalah

sebagai berikut:

1. Pelayanan usaha pertokoan meliputi komoditi barang-barang konsumsi,

barang-barang elektronik, sandang dan sepeda motor. Anggota dapat

membayar transaksi penjualannya secara kredit, yang dibayarkan tiap

bulan (maksimal 10 bulan dan minimal 3 bulan).

2. Unit Toko Koperasi sampai saat ini memiliki 2 orang pegawai tetap

(PNS) dan 2 tenaga honor.

3. Penagihan terhadap utang anggota kepada koperasi masih terdapat

beberapa kendala, disebabkan ada anggota yang gajinya minus setelah

dipotong angsuran karena mutasi dan lain-lain sehingga tagihan tidak

penuh.

C. Unit Wartel

Unit wartel merupakan unit usaha milik koperasi yang didirikan

pada tahun 1999. Unit wartel tidak diketuai oleh siapapun, tidak seperti unit

simpan pinjam dan unit toko yang dikoordinir oleh tiap ketua unit.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

46

3.1.3 Perkembangan Usaha

Pengurus koperasi periode 1992 telah memulai atau mengoperasikan

koperasi dari awal dengan tidak keterkaitannya dengan pengurus koperasi

sebelumnya. Pengurus periode pada tahun 1992 telah berusaha untuk

membangkitkan kembali koperasi yang ada dengan membuat perubahan yang

baru dalam system manajemen, baik dibidang simpan pinjam maupun

pertokoan, dimana upaya yang dilakukan oleh pengurus periode 1992 telah

membuka rekening koperasi pada Bank BNI’46 Cabang Ratu Plaza dengan

nomor rekening 04.789.0001. Pendapatan Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas tiap tahun selalu meningkat atau keuntungan yang didapat

selalu diatas target yang telah diperhitungkan. Pada tahun 1995, perolehan

pendapatan koperasi sebesar Rp. 24.999.550,- sedangkan untuk tahun 2002

perolehan pendapatan koperasi sebesar Rp. 4.220.950.150,-.

Bentuk dan manajemen yang telah diterapkan pada saat ini sangat

membantu dalam pengembangan koperasi, teratur dan sistematis, baik

penerimaan barang maupun penjualan barang yang ada di koperasi ditentukan

dengan cara pencatatan yang lebih mudah dikoreksi dan teratur dan cara

kerjanya dapat dilakukan dengan cepat dan sistematis.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

47

3.2 Struktur Organisasi Koperasi dan Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

3.2.1 Struktur Organisai Koperasi

RAPATANGGOTA

KETUAKOPERASI

WAKIL KETUAKOPERASI

SEKRETARISBENDAHARA 1

BENDAHARA 2

KEPALA UNITSIMPAN PINJAM

KEPALA UNITSEKRETARIAT

KEPALA UNITTOKO

PETUGASADMINISTRASIBARANG TOKO

DANKONSINYASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas

Sumber Wakil Ketua Koperasi (Bp. M. Marpaung., SE., M.Si)

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

48

3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus/ karyawan Koperasi

Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas.

1) Ketua

a. Mengarahkan dan memimpin para anggota pengurus dan karyawan

secara umum dalam rangka pencapaian tujuan.

b. Mendisposisi surat masuk dan menandatangani surat keluar.

c. Memimpin rapat-rapat pengurus dan rapat anggota koperasi.

d. Menandatangani cek dan menyetujui pengeluaran uang.

e. Mewakili koperasi dalam mengadakan negoisasi dengan pihak-

pihak yang ingin berkerjasama dengan koperasi.

f. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

Tanggung Jawab:

a. Terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas koperasi secara umum.

b. Tercapainya tujuan koperasi sesuai anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga yang telah ditetapkan.

2) Wakil Ketua

a. Mengadakan evaluasi dan memberikan masukkan dalam rangka

penyempurnaan organisasi koperasi khususnya dalam pembagian

kerja dan hubungan kerjanya.

b. Memberikan informasi baik internal maupun eksternal berkenaan

dengan pelaksanaan dan kegiatan koperasi.

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

49

c. Mengadakan hubungan dengan unit kerja dan instansi terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas koperasi.

d. Memikirkan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan kesejahteraan anggota koperasi.

e. Merencanakan dan mengusahakan tersedianya barang-barang

kebutuhan pokok dan sekunder bagi anggota.

f. Melaksanakan pembelian. barang setelah mendapat persetujuan dari

Ketua.

g. Membuat laporan pelaksanaan pembelian setiap bulan.

h. Membuat laporan persediaan barang setiap bulan.

i. Menangani semua barang-barang investasi koperasi.

Tanggung Jawab:

a. Tersalurnya informasi secara baik bagi pihak-pihak yang

memerlukan.

b. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dengan unit kerja dan

instansi yang terkait.

c. Tersedianya barang-barang kebutuhan pokok dan sekunder untuk

anggota.

d. Kebenaran laporan pembelian setiap bulan.

e. Kebenaran laporan persediaan barang setiap bulan.

f. Kelengkapan dan terpeliharanya semua barang investasi koperasi.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

50

3) Sekretaris

a. Menangani semua surat keluar dan masuk.

b. Menandatangani surat-surat keluar.

c. Mempersiapkan rapat-rapat pengurus dan anggota.

d. Menyusun laporan hasil rapat.

e. Menyusun laporan secara berkala (triwulan, semester dan tahunan).

f. Menandatangani cek.

g. Menerima dan mengkompilasi semua laporan yang masuk dari

ketua.

Tanggung jawab:

a. Kelancaran surat-surat keluar dan masuk.

b. Keteraturan dan kerapian semua arsip surat masuk dan keluar serta

semua investasi koperasi.

c. Kesiapan materi rapat.

d. Kebenaran laporan hasil rapat, laporan triwulan, semester dan

tahunan.

4) Bendahara I

a. Menerima dan mengeluarkan uang.

b. Menandatangani cek.

c. Mencatat arus uang masuk dan keluar.

Tanggung Jawab:

a. Kelancaran uang masuk dan keluar.

b. Kebenaran pembukuan.

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

51

c. Keamanan penyimpanan uang.

d. Keamanan penyimpanan cek.

e. Kebenaran penulisan cek.

5) Bendahara II

a. Mewakili bendaharawan I bila berhalangan.

b. Menyusun rencana bulanan.

Tanggung jawab:

a. Kesiapan dan kebenaran neraca bulanan.

b. Kelancaran tugas-tugas bendahara I bila berhalangan.

6) Kepala Unit Sekretariat

a. Mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan inventaris

sekretariat.

b. Melaporkan pengeluaran sekretariat tiap bulannya.

Tanggung jawab:

a. Membuat laporan keuangan dari semua hasil transaksi yang

berhubungan dengan inventaris sekretariat.

7) Kepala Unit Toko

a. Melayani pembelian dari pelanggan.

b. Melayani pembelian kredit dari anggota.

c. Mencatat transaksi penjualan kredit dan tunai.

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

52

d. Memberikan persetujuan terhadap anggota atas permohonan

pembelian kredit.

e. Membuat laporan tagihan piutang

f. Mencatat kwitansi angsuran pembayaran barang.

g. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.

h. Menyediakan keperluan anggota terutama sembako.

i. Melakukan stock opname.

Tanggung jawab:

a. Menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh anggota dengan

harga yang relatif rendah, sehingga dapat membantu anggota

mendapatkan barang yang diinginkan.

b. Mencatat bukti potongan pembelian.

c. Melaporkan hasil stock opname.

8) Kepala Unit Simpan Pinjam

a. Melayani simpan pinjam anggota koperasi.

b. Memberikan persetujuan terhadap permohonan pinjaman uang.

c. Melakukan penagihan piutang kepada debitur.

Tanggung jawab:

a. Kebenaran simpan pinjam anggota koperasi.

b. Kebenaran pencatatan.

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

53

9) Petugas Administrasi Barang Toko dan Konsinyasi

a. Menyiapkan barang.

b. Mengatur dan mencatat semua barang keluar dan masuk.

Tanggung jawab:

a. Bertanggung jawab terhadap semua urusan barang toko dan

konsinyasi.

3.3 Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

3.3.1 Prosedur Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

Prosedur sistem penjualan kredit dimulai dari terjadinya transaksi

penjualan kredit sampai dengan pelunasan dari penjualan tersebut, yang

meliputi:

A. Penerimaan pengajuan penjualan kredit

Anggota mengajukan permintaan barang secara kredit.

Kepala unit toko mengecek daftar piutang barang anggota melalui

form rekapitulasi pengambilan barang/ RPB (daftar item barang yg

diangsur per anggota), jika piutang barang anggota telah melebihi 10

juta, maka tidak diijinkan untuk melakukan transaksi penjualan

kredit. Jika diijinkan maka kepala unit toko mengisi daftar barang yg

diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yg ditentukan pada

Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap

diotorisasi kepala unit toko mengisi form Rekapitulasi Pengambilan

Barang (RPB) (daftar item barang yg diangsur per anggota)

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

54

berdasarkan SPKB yg diotorisasi. Kemudian menggolongkan RPB

dan SPKB berdasarkan biro.

Kepala unit toko mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk

menyiapkan barang sesuai dengan SPKB.

SPKB Rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3

diberikan kepada anggota.

B. Penyerahan barang

Staf toko menyiapkan barang kepada anggota.

Staf toko memberikan barang kepada anggota.

Anggota menerima barang dan SPKB rangkap 3.

C. Pembuatan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar

tagihan barang seluruh biro)

Pada akhir bulan kepala unit toko mengisi kwitansi pembayaran

angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi pengambilan

barang per anggota dan mengotorisasinya, kemudian menggolongkan

kwitansi angsuran pembayaran barang anggota berdasarkan biro.

Kepala unit toko mengisi form daftar tagihan barang (daftar

pembayaran angsuran barang anggota per biro).

Kepala unit toko membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko

koperasi (total daftar tagihan barang seluruh biro) sebanyak 3

rangkap. Dan mengotorisasinya (rangkap 1 diarsip, rangkap 2

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

55

diberikan kepada kepala unit simpan pinjam, rangkap 3 difotocopy

untuk dibagikan kepada bendahara gaji dari tiap biro).

Kepala unit toko memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang

anggota yg telah digolongkan per biro dan daftar tagihan barang per

biro yg telah diotorisasi serta copy dari rekapitulasi tagihan barang

toko kepada tiap bendahara gaji dari tiap biro.

D. Penagihan piutang barang

Pada awal bulan, bendahara gaji menerima kwitansi angsuran

pembayaran barang anggota yang telah digolongkan per biro dan

daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi serta copy dari

rekapitulasi tagihan barang toko.

Bendahara gaji dari tiap biro melalukan penagihan kepada anggota

dengan memotong gaji dari anggota yang terdaftar dalam daftar

tagihan barang yang diberikan oleh kepala unit toko.

Setelah memotong gaji, bendahara gaji memberikan kwitansi

angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada anggota

yang telah dipotong gajinya.

Anggota menerima kwitansi angsuran pembayaran barang.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

56

E. Penghimpunan kas piutang barang

Kepala unit simpan pinjam menerima rekapitulisasi tagihan barang

rangkap 2.

Kepala unit simpan pinjam melakukan penagihan piutang barang

anggota kepada bendahara gaji dari tiap biro.

Bendahara gaji dari tiap biro memberikan total uang yang ditagih atas

angsuran pembayaran barang kepada bendahara koperasi.

Kepala unit simpan pinjam menerima uang total angsuran

pembayaran barang dari bendahara gaji tiap biro.

Kepala unit simpan pinjam mengecek uang yg diterima dengan

rekapitulasi tagihan barang rangkap 2.

Kepala unit simpan pinjam menyetor uang yang diterima ke

bendahara koperasi.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

57

3.3.2 Rich Picture Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

anggota

1.mengajukan_permohonan_permintaan_brg_secara_kredit

9.mengisi_form_daftar_tagihan_brg

8.mengisi_kwitansi_&_mengotorisasi_pembayaran_angsuran_brg

3.mengisi_RPB

4.konfirmasikan_kpd_staf_toko_untuk_menyiapkan_brg_sesuai_dgn_SPKB

Bendahara_gaji

14.memberikan_kwitansi_angsuran

kepala_unit_toko

2.mengisi_SPKB Payto

$

SPKBrangkap_3_ke_anggota

10.membuat_laporan_rekapitulasi_tagihan_brg_3_rangkap_&_mengotorisasi

rangkap_2_ke_bendahara_koperasi

11.menerima _kwitansi_angsuran,daftar_

tagihan_brg _&_copy_rekapitulasi_tagihan_brg_toko

rangkap_1_&_2_diarsip

brg_pesanan

7.mengambil_brg_yg_dipesan

6.memberikan_brg_pesanan

staff_toko

Payto $

form_daftar_tagihan_

brg

Payto

$

kwitansi_angsuran

Payto

$

RPB

Payto

$

lap_rekapitulasi_tagihan_brg

Pay to $

kwitansi_angsuran

bendahara_

koperasi

rangkap_1_diarsip

Payto

$

uang_pembayaran_

angsuran_brg

13.menghimpun_uang_angsuran_pembayaran_brg

15.memberikan_total_uang_ke_bendahara_koperasi

12.melakukanpenagihan_piutang_brg

Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

58

3.4 Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

3.4.1 Event table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

Event Internal

Agent

Starts when Activities

Menerima

permohonan

piutang barang

Kepala unit

toko

Anggota mengajukan

permohonan

permintaan barang

secara kredit.

- mengecek daftar piutang barang anggota melalui form rekapitulasi

pengambilan barang/ RPB (daftar item barang yang diangsur per

anggota), jika piutang barang anggota telah melebihi 10 juta, maka

tidak diijinkan untuk melakukan transaksi penjualan kredit,

- jika diijinkan maka kepala unit toko mengisi daftar barang yg

diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yg ditentukan pada

Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap,

- mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap,

- mengisi form Rekapitulasi Pengambilan Barang/ RPB (daftar item

barang yang diangsur per anggota) berdasarkan SPKB yang diotorisasi,

- menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan masing-masing biro,

- mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai

dengan SPKB,

- SPKB rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3

diberikan kepada anggota.

Menyiapkan

barang

Staff toko Menerima konfirmasi

dari kepala unit toko

untuk menyiapkan

barang sesuai dengan

SPKB.

- menerima konfirmasi dari kepala unit toko untuk menyiapkan barang

sesuai dengan SPKB,

- menyiapkan barang,

- memberikan barang kepada anggota.

Membuat laporan

rekapitulasi

tagihan barang

Kepala unit

toko

Pada awal bulan

ketika mengisi

kwitansi pembayaran

angsuran barang

anggota berdasarkan

rekapitulasi

pengambilan barang

per anggota

- mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan

rekapitulasi pengambilan barang per anggota,

- mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota,

- menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota

berdasarkan biro,

- mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran

barang anggota per biro),

- mengotorisasi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran

barang anggota per biro),

- membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total

daftar tagihan barang biro masing-masing) sebanyak 2 rangkap,

- mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per

bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan),

- memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per

bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1,

- mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

59

(total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1,

- memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per

bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2

kepada bendahara koperasi,

- memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah

digolongkan per biro kepada bendahara gaji,

- memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi kepada

bendahara gaji,

- memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada

bendahara gaji.

Menagih piutang

barang

Bendahara

gaji

Menerima kwitansi

angsuran pembayaran

barang anggota yg

telah digolongkan per

biro dan daftar

tagihan barang per

biro yg telah

diotorisasi serta copy

dari rekapitulasi

tagihan barang toko.

- menerima kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah

digolongkan masing-masing biro,

- menerima daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi,

- menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko,

- melakukan penagihan kepada anggota yang terdaftar dalam daftar

tagihan barang,

- memotong gaji dari anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan

barang,

- memberikan uang total tagihan piutang barang kepada kepala unit

simpan pinjam

- memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah

diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong gajinya.

Menghimpun kas

atas penagihan

piutang barang

Kepala unit

simpan

pinjam

Menerima

rekapitulasi tagihan

barang rangkap 2.

- Menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan

(total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2,

- melakukan penagihan piutang barang anggota kepada bendahara gaji,

menerima uang total tagihan piutang barang dari bendahara gaji,

- menyetor uang yang diterima kepada bendahara koperasi.

Table 3.1 Event Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

60

3.4.2 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

{}

Staff toko Kepa la unit simpanpinjam

Bendahara Gaj iKepala unit tokoAnggota

mengajukan permohonanpermintaan

barang secara kredit menerima permohonanpiutangbarang

{} {}{SPKBotorisasi}

1 23

{RPB}

menyiapkanbarang

[piutang < 10 juta]

membuat laporanrekapitulasi

tagihan barang

menerima barangdan

SPKB rangkap 3

{SPKBotorisasi}

3

{KwitansiAngsuranOtorisasi}

{FormDaftar tagihan

Barangotorisasi}

{lap rekapitulasitagihan barang

otorisasi }

12

menagih piutangbarang

kepada anggota

{KwitansiAngsuranOtorisasi}

{FormDaftar tagihan

Barangotorisasi}

{Copylap rekapitulasitagihan barang

otorisasi }

1

menerima kwitansi angsuranpembayaran barang

yang telah diotorisasi

{KwitansiAngsuranOtorisasi}

menghimpun kas ataspenagihan piutang barang

{lap rekapitulasitagihan barang

otorisasi }

2

[piutang > 10 juta]

Gambar 3.3 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

61

3.4.3 Workflow Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalanActor Activities

Anggota

Kepala unit toko

Menerima permohonan piutang barang 1. Mengajukan permohonan permintaan barang secara kredit.

2. Mengecek daftar piutang barang anggota melalui form Rekapitulasi Pengambilan

Barang/ RPB (daftar item barang yg diangsur per anggota), jika piutang barang

anggota telah melebihi 10 juta, maka tidak diijinkan untuk melakukan transaksi

penjualan kredit.

3. Jika diijinkan maka mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggota serta jumlah

angsuran yang ditentukan pada Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3

rangkap.

4. Mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap.

5. Mengisi form Rekapitulasi Pengambilan Barang/ RPB (daftar item barang yang

diangsur per anggota) berdasarkan SPKB yang diotorisasi.

6. Menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan masing-masing biro.

7. Mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB.

8. SPKB rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3 diberikan kepada

anggota.

Staff toko

Anggota

Menyiapkan barang9. Menerima konfirmasi dari kepala unit toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan

SPKB.

10. Menyiapkan barang.

11. Memberikan barang kepada anggota.

12. Menerima barang dan SPKB rangkap 3.

Kepala unit toko

Membuat laporan rekapitulasi tagihan barang13. Mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi

pengambilan barang per anggota.

14. Mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota.

15. Menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota berdasarkan biro.

16. Mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per

biro).

17. Mengotorisasi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang

anggota per biro).

18. Membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan

barang masing-masing biro) sebanyak 2 rangkap.

19. Mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar

tagihan barang seluruh biro per bulan).

20. Memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar

tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1.

21. Mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar

tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1.

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

62

22. Memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar

tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2 kepada bendahara koperasi.

23. Memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah digolongkan per

biro kepada bendahara gaji.

24. Memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi kepada bendahara gaji.

25. Memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada bendahara gaji.

Bendahara gaji

Anggota

Menagih piutang barang kepada anggota26. Menerima kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah digolongkan

oleh masing-masing biro.

27. Menerima daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi.

28. Menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko.

29. Melalukan penagihan kepada anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan barang

30. Memotong gaji dari anggota yg terdaftar di dalam daftar tagihan barang.

31. Memberikan total tagihan piutang barang kepada kepala unit simpan pinjam.

32. Memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada

anggota yang telah dipotong gajinya.

33. Menerima kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi.

Kepala unit simpan pinjam

Menghimpun kas atas penagihan piutang barang

34. Menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar

tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2.

35. Melakukan penagihan piutang barang anggota kepada bendahara gaji.

36. Menerima uang total tagihan piutang barang dari bendahara gaji.

37. Menyetor uang yang diterima kepada bendahara koperasi

.

Table 3.2 Workflow Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

63

3.4.4 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

3.4.4.1 Detail Activity Diagram Menerima Permohonan Piutang Barang

Kepala unit tokoAnggota

1.mengajukan permohonan permintaan barang secara kredit2.mengecek daftar piutang barang anggota melalui form

rekapitulasi pengambilan barang/RPB(daftar item barang yg diangsur per anggota)

[piutang > 10 juta]

[piutang < 10 juta]

3.mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggotaserta jumlah angsuran yang ditentukan pada

surat permohonan kredit barang (SPKB)sebanyak 3 rangkap

4.mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap

5.mengisi form rekapitulasi pengambilan barang/RPB(daftar item barang yang diangsur per anggota)

berdasarkan SPKB yang diotorisasi

6.menggolongkan RPB dan SPKBberdasarkan masing-masing biro

7.mengkonfirmasikan kepada staf toko untukmenyiapkan barang sesuai dengan SPKB

8.SPKB Rangkap 1&2 diarsip oleh Kpl unit tokodan rangkap 3 diberikan kepada anggota

{} {}{SPKBotorisasi}

1 23

Gambar 3.4 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menerima Permohonan Piutang Barang).

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

64

3.4.4.2 Detail Activity Diagram Menyiapkan barang

Staff tokoAnggota

9.menerima konfirmasi dari Kepala unit tokountuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB

10.menyiapkan barang

11.memberikan barang kepada anggota

12.menerima barang dan SPKB rangkap 3

{SPKBotorisasi}

3

Gambar 3.5 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menyiapkan Barang).

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

65

3.4.4.3 Detail Activity Diagram Membuat Laporan Rekapitulasi Tagihan

Barang

Kepala unit toko

13.mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggotaberdasarkan rekapitulasi pengambilan barang per anggota

14.mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota

15.menggolongkan kwitansi angsuran pembayaranbarang anggota berdasarkan biro

16.mengisi form daftar tagihan barang(daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro)

18.membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi(total daftar tagihan barang masing-masing biro)

sebanyak 2 rangkap

19.mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barangtoko koperasi per bulan

(total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan)

20.memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barangtoko koperasi per bulan (total daftar tagihan

barang seluruh biro per bulan) rangkap 1

21.mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan(total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan)

rangkap 1

22.memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan(total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan)

rangkap 2 kepada bendahara koperasi

23.memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggotayg telah digolongkan per biro kepada

bendahara gaji

24.memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasikepada juru bayar biro masing-masing

17.mengotorisasi form daftar tagihan barang(daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro)

25.memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang tokokepada bendahara gaji

{KwitansiAngsuranOtorisasi}

{FormDaftar tagihan

Barangotorisasi}

{} {lap rekapitulasitagihan barang

otorisasi}

12

Gambar 3.6 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

(Membuat Laporan Rekapitulasi Tagihan Barang).

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

66

3.4.4.4 Detail Activity Diagram Menagih Piutang Barang

Anggota Bendahara gaji

26.menerima kw itansi angsuran pembayaranbarang

anggota yang telah digolongkan masing-masing biro

{Kw itansiAngsuranOtorisasi}

27.menerima daftar tagihan barang per biro yang telahdiotorisasi

{FormDaftar

tagihanBarang

otorisasi}

28.menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko

{Copylap rekapitulasitagihan barang

otorisasi }

29.melalukan penagihan kepada anggotayang terdaftar dalam daftar tagihan

barang

30.memotong gaji dari anggota yg terdaftar dlm daftar tagihanbarang

31.memberikan kw itansi angsuran pembayaran barangyang telah diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong

gajinya

32.menerima kw itansi angsuranpembayaran

barang yang telah diotorisasi

{Kw itansiAngsuranOtorisasi}

Gambar 3.7 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menagih Piutang Barang).

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

67

3.4.4.5 Detail Activity Diagram Menghimpun Kas atas Penagihan Piutang

Barang

Kepala unit simpan pinjam

33.menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasiper bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan)

rangkap 2

{lap rekapitulasitagihan barang

otorisasi}

2

34.melakukan penagihan piutang barang anggotakepada Bendahara gaji dari masing-masing biro

35.menerima uang total angsuran pembayaranbarang

dari bendahara gaji

36.menyetor uang yang diterima kepada Bendaharakoperasi

Gambar 3.8 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan

(Menghimpun Kas atas Penagihan Piutang Barang)

Keterangan ;

SPKB (Surat permohonan kredit barang).

RPB (Rekapitulasi pengambilan barang/ Daftar Item barang yang diangsur peranggota.

Daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro).

Laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang seluruhbiro).

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

68

3.5 Analisis Temuan Hasil Survey

1. Temuan : Adanya wewenang ganda yang dilakukan oleh kepala

unit toko yaitu sebagai fungsi penjualan dan fungsi

kredit.

Kriteria : Sebaiknya fungsi penjualan harus terpisah dengan

fungsi kredit.

Sebab : Karena pihak manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas saat ini belum memisahkan

wewenang fungsi penjualan dan fungsi kredit.

Akibat : Kualitas pekerjaan kurang maximal yang dapat

menyebabkan menurunnya tingkat penjualan, dan

berpotensi terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam

transaksi penjualan kredit barang.

Rekomendasi : Mengkaji ulang dan melakukan pemisahan fungsi,

tugas, dan wewenang dalam struktur organisasi dengan

memisahkan fungsi kredit dengan fungsi penjualan. Hal

ini dimaksudkan agar selalu terjadi pengecekan intenal

dalam pelaksanaan suatu transaksi, sehingga dapat

mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan.

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

69

2. Temuan : Pengecekan piutang anggota masih dilakukan secara

manual.

Kriteria : Sebaiknya pengecekan piutang anggota dilakukan secara

terkomputerisasi.

Sebab : Karena Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas saat ini belum membuat kebijakan

mengenai konversi sistem secara komputerisasi.

Akibat : Proses yang begitu lama dalam mengecek total piutang

anggota.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya pengecekan

piutang anggota dilakukan secara komputerisasi yang

bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan

dari data piutang.

3. Temuan : Adanya peningkatan piutang tak tertagih, yang

disebabkan, ketidakmampuan anggota dalam membayar

angsuran piutang barang.

Kriteria : Sebaiknya status penerimaan piutang barang ditentukan

oleh batas kredit maximum sebesar Rp.10 Juta dan nilai

angsuran piutang barang anggota tidak melebihi 2/3 dari

gaji anggota.

Sebab : Batas kredit barang yang diberikan oleh koperasi adalah

maximum Rp.10 Juta. Pihak Manajemen Koperasi

Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tidak

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

70

memperhatikan, jumlah gaji dari anggota. Hal ini

berpotensi ketidakmampuan anggota dalam membayar

angsuran piutang barang karena nilai angsuran piutang

barang anggota telah melebihi gaji anggota.

Akibat : Adanya peningkatan piutang yang tidak tertagih yang

disebabkan oleh angsuran piutang barang anggota

melebihi gaji anggota sehingga menyebabkan

ketidakmampuan anggota dalam membayar angsuran

piutang barang.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya status

penerimaan piutang barang ditentukan oleh batas kredit

maximum sebesar Rp.10 Juta dan nilai angsuran piutang

barang anggota tidak melebihi 2/3 dari gaji anggota.

4. Temuan : Tidak adanya laporan penjualan kredit pada tiap

periode.

Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan penjualan kredit pada tiap

periode.

Sebab : Karena belum adanya laporan penjualan kredit pada

sistem berjalan.

Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas tidak dapat mengetahui berapa

banyak transaksi penjualan kredit tiap periode.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

71

penjualan kredit pada tiap periode, hal ini diperlukan

bagi pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas untuk dapat membantu menentukan

keputusan strategi selanjutnya.

5. Temuan : Belum adanya laporan penerimaan kas dari piutang

barang tiap periode.

Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan penerimaan kas dari piutang

barang tiap periode.

Sebab : Karena belum adanya laporan penerimaan kas pada

sistem berjalan.

Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas tidak mengetahui penerimaan kas

dari piutang barang tiap periode.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan

penerimaan kas tiap periode.

6. Temuan : Belum adanya laporan barang keluar tiap periode.

Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan barang keluar tiap periode.

Sebab : Karena belum adanya laporan barang keluar pada sistem

berjalan.

Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas tidak mengetahui sejauh mana stock

barang yang telah keluar atau terjual.

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

72

Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan

barang keluar pada tiap periode.

7. Temuan : Tidak adanya faktur penjualan kredit, yaitu bukti adanya

transaksi penjualan kredit.

Kriteria : Sebaiknya terdapat faktur penjualan kredit untuk setiap

transaksi penjualan kredit.

Sebab : Karena belum adanya faktur penjualan kredit pada

sistem berjalan

Akibat : Dengan belum dipisahkannya fungsi penjualan dan

fungsi kredit, maka kepala unit toko dapat melakukan

manipulasi data transaksi penjualan kredit. Pada sistem

berjalan dokumen yang digunakan sebagai bukti

transaksi penjualan kredit adalah Surat Permohonan

Kredit Barang (SPKB).

Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat faktur

penjualan kredit yang berguna sebagai bukti transaksi

penjualan kredit pengganti Surat Permohonan Kredit

Barang (SPKB). Wewenang dan tanggung jawab

pengeleuaran faktur penjualan kredit merupakan tugas

dari fungsi penjualan.

8. Temuan : Kwitansi pembayaran angsuran piutang barang anggota

hanya dicetak satu rangkap.

Kriteria : Sebaiknya kwitansi pembayaran angsuran piutang

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

73

barang anggota dicetak tiga rangkap. Rangkap 1 untuk

kepala unit toko, rangkap 2 untuk anggota, dan rangkap

3 untuk bendahara koperasi.

Sebab : Karena Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat

Jenderal Depdiknas saat ini belum membuat suatu

prosedur pencetak kwitansi pembayaran angsuran

piutang barang anggota yang dicetak sebanyak tiga

rangkap

Akibat : Bukti pembayaran piutang barang anggota tidak begitu

kuat, hal ini disebabkan karena kwitansi hanya dicetak 1

rangkap yang mana diberikan kepada debitor atau

anggota yang melakukan transaksi penjualan kredit,

Kepala unit toko tidak mendapatkan informasi mengenai

status pembayaran piutang barang anggota, serta

bendahara koperasi yang harus bertanggung jawab

dalam membuat laporan penerimaan kas dari piutang

barang.

Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya kwitansi

pembayaran angsuran piutang barang anggota dicetak

sebanyak 3 rangkap.

9. Temuan : Setiap jenis barang tidak diberi label atau kode barang.

Kriteria : Sebaiknya terdapat kode barang untuk setiap jenis

barang.

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

74

Sebab : Karena belum adanya pemberian kode barang untuk

setiap jenis kode barang yang dijual.

Akibat : Kesulitan dalam memproses transaksi penjualan kredit

pada item barang yang keluar atau terjual.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya dilakukan

pengkodean terhadap setiap jenis barang.

10. Temuan : Formulir daftar tagihan barang hanya dicetak 1 rangkap.

Kriteria : Sebaiknya Formulir daftar tagihan barang dicetak tiga

rangkap. Rangkap 1 untuk bendahara gaji, rangkap 2

untuk kepala unit toko, dan rangkap 3 untuk kepala unit

simpan pinjam.

Sebab : Kepala unit simpan pinjam yang bertugas menghimpun

kas atas penagihan piutang barang dari bendahara gaji

yang melakukan penagihan piutang barang anggota,

tidak mendapatkan suatu bukti penerimaan kas atas uang

total tagihan piutang barang, hanya berdasarkan

rekapitulasi tagihan barang rangkap 2.

Akibat : Kepala unit simpan pinjam dapat memanipulasi uang

total tagihan piutang barang, yang akan diberikan

kepada bendahara koperasi.

Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya formulir daftar

tagihan barang dicetak 3 rangkap.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

75

3.6 Identifikasi Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi yang dibutuhkan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal

Depdiknas, yaitu:

a. Faktur Penjualan Kredit (FPK).

Faktur penjualan kredit dibutuhkan untuk:

Sebagai dasar pencatatan piutang barang dan izin pengambilan barang

Dokumen sumber pembuatan laporan penjualan kredit

Faktur penjualan kredit dibutuhkan oleh staff penjualan, debitor atau anggota

yang melakukan transaksi penjualan kredit, dan kepala unit toko.

b. Kwitansi Angsuran Pembayaran Barang (KAPB).

Kwitansi angsuran pembayaran barang dibutuhkan untuk:

Dokumen bukti pelunasan piutang barang anggota.

Dokumen sumber pembuatan laporan penerimaan kas.

Kwitansi angsuran pembayaran barang dibutuhkan oleh debitor atau anggota

yang melakukan transaksi penjualan kredit, kepala unit toko, dan bendahara

koperasi.

c. Laporan Penjualan Kredit Harian (LPKH) dan Laporan Penjualan Kredit

Bulanan (LPKB).

Laporan penjualan kredit harian dan bulanan dibutuhkan untuk mengetahui:

Seberapa banyak transaksi penjualan kredit tiap periode.

Laporan penjualan kredit dibutuhkan oleh ketua koperasi, kepala unit toko, dan

anggota koperasi.

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

76

d. Laporan Tagihan Piutang Barang (LTPB)

Laporan tagihan piutang barang dibutuhkan untuk mengetahui:

Seberapa banyak jumlah piutang barang anggota.

Laporan tagihan piutang barang dibutuhkan oleh bendahara koperasi, kepala unit

toko, kepala unit simpan pinjam dan bendahara gaji.

e. Form daftar tagihan barang

Form daftar tagihan barang dibutuhkan untuk:

Dokumen pendukung kwitansi angsuran pembayaran barang dalam

melakukan penagihan piutang barang kepada anggota.

Sebagai bukti penerimaan kas bagi kepala unit simpan pinjam atas uang total

tagihan piutang barang yang diberikan oleh bendahara gaji.

Form daftar tagihan barang dibutuhkan oleh bendahara gaji, kepala unit toko, dan

kepala unit simpan pinjam.

f. Laporan barang keluar

Laporan barang keluar dibutuhkan untuk:

Mengetahui stock barang yang telah keluar dan telah terjual tiap periode.

Melakukan pengecekan internal antara laporan penjualan kredit dan laporan

barang keluar.

Laporan barang keluar dibutuhkan oleh ketua koperasi dan kepala unit toko.

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasithesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00160-KA-Bab 3.pdfOleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari

77

g. Laporan Penerimaan Kas (LPK) dari piutang barang

Laporan penerimaan kas dibutuhkan untuk:

Mengetahui penerimaan kas dari piutang barang tiap periode.

Laporan penerimaan kas dibutuhkan oleh seluruh anggota dan manajemen

Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas.

Kebutuhan Informasi

Informasi Status Keterangan

Sudah

Ada

Belum

Ada

Butuh Tidak

Butuh

Faktur penjualan kredit

Kwitansi pembayaran angsuran piutang barang

Laporan penjualan kredit

Laporan tagihan piutang barang

Form daftar tagihan barang

Laporan barang keluar

Laporan penerimaan kas dari piutang barang

Jurnal penjualan kredit

Jurnal penerimaan kas dari piutang barang