bab 3 analisa dan perancangan sistem 3.1 sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00091-if...

50
32 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sejarah berdirinya PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih o leh pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 A gustus 1945, maka dibentuklah djawatan listrik dan gas tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia sesuai keputusan menteri PU dan tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke perusahaan listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan ranting Kebayoran & Tangerang.

Upload: haquynh

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

32  

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Sejarah berdirinya PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu

perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan

tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada

masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh pemerintah

Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha

Djakarta Shisha.

Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah

djawatan listrik dan gas tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada

pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM.

Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM cabang Jakarta yang

selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia sesuai keputusan

menteri PU dan tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01

Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke perusahaan

listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan ranting

Kebayoran & Tangerang.

Page 2: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

33  

Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahan pun terus bergulir sesuai

kronologi berikut ini:

1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk badan

pimpinan umum perusahaan listrik negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah

Jakarta dengan nama perusahaan listrik negara exploitasi XII.

2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21

Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik

dengan kelas yang berbeda-beda.

3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII

meliputi cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara

& Cawang, Tangerang dan cabang Tanjung Priok pada tahun 1970.

4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status perusahaan listrik negara dirubah

menjadi perusahaan umum listrik negara.

5. Berdasarkan peraturan menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret 1973,

PLN Exploitasi XII dirubah menjadi perum listrik negara distribusi IV yang

meliputi cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tngerang

dan Bengkel Karet.

6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976, nama

PLN distribusi IV dirubah menjadi PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

(sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976).

7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang pembentukan

kabinet Pembangunan III tanggal 29 Maret 1978, PLN yang semula bernaung di

Page 3: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

34  

bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan Departemen

Pertambangan dan Energi.

8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan unit kerja,

sehingga PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang

sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel

pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur

penunjang.

9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya

dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga

namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan

Tangerang.

10. Berdasarkan white paper Menteri Pertambangan dan Energi Agustus 1998, maka

Pemerintah meluncurkan kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan sesuai

keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan

PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya

& Tangerang diarahkan kepada stategic business unit/investment centre.

11. Sehubungan dengan butir no. 10 di atas, maka direksi PLN telah mengeluarkan

SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT

PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Sesuai SK

direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi

Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebagai berikut:

a. Unsur pimpinan adalah general manager

b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:

Page 4: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

35  

i. Pemasaran dan pengembangan usaha

ii. Pelayanan pelanggan

iii. Komersil

iv. Perencanaan

v. Operasi dan pelayanan gangguan

vi. Pemeliharaan

vii. Logistik

viii. Teknologi informasi

ix. Keuangan

x. Akuntansi

xi. Organisasi dan SDM

xii. Hukum

xiii. Hubugan masyarakat

xiv. Umum

c. Unsur pengawasan, oleh auditor intern

d. Unit pelayanan (UP)

e. Unit pengelola jaringan (UPJ)

f. Unit gardu induk

g. Unit pengatur distribusi (UPD)

12. Selanjutnya berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero)

No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT PLN

(Persero) distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT. PLN (Persero)

distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut :

Page 5: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

36  

a. Unsur pimpinan adalah general manager

b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:

i. Perencanaan

ii. Distribusi

iii. Niaga

iv. Keuangan

v. SDM dan organisasi

vi. Komunikasi hukum dan administrasi

c. Unsur Pengawasan, oleh auditor intern

d. Area pelayanan (AP)

e. Area jaringan (AJ)

f. Area pengatur distribusi (APD)

g. Area pelayanan dan jaringan :

i. Unit pelayanan

ii. Unit pelayanan jaringan

iii. Unit pelayanan dan jaringan

( untuk sementara struktur organisasi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya

dan Tangerang masih mengacu kepada butir No.11 )

3.2 Visi, Misi, dan Moto PLN

Visi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang :

Diakui sebagai perusahaan public utility dengan kinerja kelas dunia yang

unggul, tumbuh berkembang bertumpu kepada potensi insani.

Page 6: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

37  

Misi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang :

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang :

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

3.3 Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) distribusi

Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) :

 

 

Gambar 3.1 – Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Disjaya.

Page 7: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

38  

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa general manager membawahi auditor

internal, manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan, manager keuangan,

manager SDM & organisasi, manager komunikasi, hukum & administrasi, manager area

jaringan (AJ) yang terdiri dari empat unit (AJ Gambir, AJ Kebayoran, AJ Tangerang, AJ

Kramat Jati), manager area pengatur distribusi (APD) yang terdiri dari satu unit dan

manager area pelayanan (AP) yang terdiri dari tiga puluh lima unit (APL Menteng, APL

Marunda, APL Grogol, APL Cikokol, APL Cempaka Putih, APL Cengkareng,

APLBandengan, APL Serpong, APL Gunung Sahari, APL Cikupa, APL Kapuk, APL

Sepatan, APL Bulungan, APL Curug, APL Cinere, APL Teluk Naga, APL Kebon Jeruk,

APL Kalideres, APL Cileduk, APL Cisoka, APL Pamulang, APL Condet, APL Ciputat,

APL Lenteng Agung, APL Mampang, APL Ciracas, APL Bintaro, APL Pasar Minggu,

APL Kampung Melayu, APL Pondok Kopi, APL Pondok Gede, APL Kalimalang, APL

Rawamangun, APL Sunter, APL Pondok Ungu).

Gambar 3.2 – Peta Wilayah PLN Disjaya.

Page 8: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

39  

3.4 Tugas dan Tanggung Jawab

Menurut Surat Keputusan Direksi Nomor : 234 K/DIR/2005, berikut ini adalah

tugas dan wewenang dari masing-masing unit organisasi berdasarkan pada struktur

organisasi di atas, antara lain:

1. General Manager

Tugas dan tanggung jawab dari general manager yaitu mengkoordinir

dan bertanggungjawab atas manajemen sumber daya manusia dan atas seluruh

aktivitas perusahaan, baik urusan dalam maupun luar perusahaan agar sesuai

dengan rencana, tujuan dan kebijaksanaan yang telah digariskan, mengawasi

setiap kegiatan manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan,

manager keuangan, manager SDM dan organisasi, manager komunikasi hukum

dan admin, manager area jaringan, manager area pelayanan, manager area

pengatur distribusi, mengamati perkembangan perusahaan sesuai dengan

kemajuan serta memikirkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

mengimbangi kemajuan perusahaan, mengontrol dan mengawasihasil pekerjaan

yang telah dilaksanakan kemudian membandingkan dengan ketentuan yang telah

menjadi kebijaksanaan perusahaan, mengambil keputusan dalam strategi bisnis

dan bertanggung jawab atas resiko yang ada.

2. Auditor Internal

Tugas dan tanggung jawab dari auditor internal yaitu bertanggung jawab

dalam mengaudit data pada proses internal perusahaan dan terhadap audit tehnik,

audit keuangan dan audit administrasi.

Page 9: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

40  

3. Manager Niaga

Bertanggung jawab dalam ekonomi energi, manajemen niaga,

pengembangan produk dan layanan, pengembangan usaha, dan account

executive.

4. Manager Distribusi

Bertanggung jawab atas pengukuran dan sistem proteksi, konstruksi

distribusi, pengelolaan kontrak, lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan,

pengendalian losses dan kesekretariatan.

5. Manager Perencanaan

Bertanggungjawab atas perencanaan korporat, penilaian finansial,

proyeksi keuangan, palaporan manajemen dan administrasi.

6. Manager Keuangan

Bertanggungjawab atas manajemen keuangan, manajemen resiko, dan

proteksi pendapatan.

7. Manager SDM dan Organisasi

Bertanggungjawab atas organisasi dan perencanaan tenaga kerja,sistem

SDM dan hubungan industrial, memusatkan, mengelompokkan, dan menyimpan

dokumen perusahaan serta melakukan pengeditan data.

8. Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Bertanggungjawab atas perencanaan fasilitas dan sarana kerja dan

keamanan.

Page 10: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

41  

9. Manager Area Jaringan

Bertanggungjawab atas kinerja automatic meter reading (AMR).

10. Manager Area Pengatur Distribusi

Bertanggungjawab atas kinerja, gardu induk, scada dan telekomunikasi.

11. Manager Area Pelayanan

Bertanggungjawab atas kinerja dan teknologi informasi.

3.5 Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem Informasi yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan

Tangerang saat ini masih sebatas tampilan penyebaran gardu pada peta dan database

gardu saja, sedangkan untuk fungsi-fungsi analisis gardu masih dilakukan secara

manual.

Sebagai contoh, jika karyawan ingin mengetahui gardu mana saja yang sedang

padam, karyawan harus mengecek ke bagian dispatch, yang mana tidak sembarang

orang dapat memasuki ruangan dispatch dan harus mengenakan berbagai safety

equipment terlebih dahulu. Hal ini jelas sangat tidak efisien dan merepotkan karyawan

hanya untuk mendapatkan informasi tersebut. Seperti halnya dalam melakukan

pengecekan pada gardu yang padam dengan tegangan 150 kV ataupun 20 kV dan juga

jaringan tegangan menengah yang berhubungan dengan gardu tersebut.

Pengoperasian manual juga dilakukan pada penentuan titik letak untuk

mendirikan gardu baru, dengan melakukan survey lapangan terlebih dahulu dan

melakukan perhitungan jarak gardu terdekat.

Page 11: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

42  

3.6 Permasalahan

Sistem Informasi Geografis yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta

Raya dan Tangerang dinilai kurang efektif karena untuk melakukan analisis masih

menggunakan cara-cara manual sehingga tidak dapat memaksimalkan kinerja karyawan.

Pengoperasian dengan cara-cara manual juga memiliki banyak resiko dan peluang

terjadinya kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia atau yang biasa disebut

dengan human error. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah:

1. Permasalahan dengan data

Pemasalahan dengan data meliputi:

a. Belum terintegrasinya antara data spasial dengan data atribut dalam

satu sistem. Sehingga mempersulit dalam melihat dan mencari data.

b. Proses memanipulasi dat a masih dilakukan secara manual.

Sehingga informasi yang disampaikan t erhambat karena keterbatasan

waktu dan rawan terdapat kesalahan.

2. Permasalahan dengan analisis

Permasalahan dengan analisis meliputi:

a. Pengukuran buffering masih menggunakan cara manual dengan

mengukur area buffer pada peta analog menggunakan alat seperti

jangka dan penggaris.

b. Pencarian gardu terdekat masih menggunakan cara manual dengan

mengukur jarak pada peta analog menggunakan alat seperti jangka

dan penggaris. Analisis ini penting dalam proses instalasi listrik baru

Page 12: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

43  

untuk mengetahui perkiraan panjang JTM (Jaringan Tegangan

Menengah) yang diperlukan.

c. Pengukuran jarak antar gardu masih menggunakan cara manual

dengan jarak pada peta analog menggunakan alat seperti penggaris.

Analisis ini penting untuk mengetahui perkiraan panjang JTM

(Jaringan Tegangan Menengah) yang diperlukan jika ingin

menghubungkan dua buah gardu.

d. Pengukuran panjang JTM (Jaringan Tegangan Menengah) masih

menggunakan cara manual dengan mengukur JTM pada peta analog

menggunakan alat seperti penggaris. Analisis ini penting jika ingin

melakukan maintenance atau penggantian kabel pada JTM.

e. Simulasi pendistribusian jaringan listrik tidak ada sehingga sulit

untuk cepat mengetahui gardu 20 kV dan JTM mana saja yang

terhubung dengan sebuah gardu 150 kV.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi geografis yang efektif dan efisien.

3.7 Solusi Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka penulis merancang suatu aplikasi

yang berbasiskan sistem informasi geografis. Aplikasi ini memiliki fungsi-fungsi

sebagai berikut :

1. Solusi yang berhubungan dengan data

Solusi yang berhubungan dengan data meliputi :

Page 13: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

44  

a. Terintegrasinya data spasial dengan data atribut dalam aplikasi ini

mempermudah proses melihat dan mencari data.

b. Aplikasi ini mengijinkan proses memanipulasi dat a masih secara

otomatis. Sehingga informasi yang disampaikan cep at dan akurat.

2. Solusi dengan analisis

Solusi dengan analisis meliputi:

a. Aplikasi ini dapat melakukan buffering secara otomatis, sehingga

cepat menghasilkan area buffer yang akurat.

b. Aplikasi ini dapat melakukan pencarian gardu terdekat secara

otomatis sehingga memudahkan proses instalasi listrik baru.

c. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran jarak antar gardu secara

otomatis sehingga memudahkan proses instalasi JTM (Jaringan

Tegangan Menengah).

d. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran panjang JTM (Jaringan

Tegangan Menengah) secara otomatis sehingga memudahkan proses

maintenance atau penggantian kabel pada JTM.

e. Aplikasi ini dapat melakukan simulasi pendistribusian jaringan listrik

secara otomatis sehingga mudah untuk cepat mengetahui gardu 20 kV

dan JTM mana saja yang terhubung dengan sebuah gardu 150 kV.

Page 14: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

45  

Dengan simulasi pendistribusian jaringan listrik digunakan selain mempermudah

untuk menentukan pengalokasian titik letak gardu baru, namun juga dapat mengetahui

secara cepat dan efisien letak titik-titik gardu yang padam yang disebabkan oleh karena

maintenance atau juga karena adanya gangguan pada jaringan tegangan menengah

mapupun pada gardu 150 kV. Misalnya jika sebuah gardu 150 kV dimatikan, karyawan

dapat mengetahui secara otomatis gardu 20 kV mana saja yang dipengaruhi oleh

pemadaman tersebut tanpa harus menganalisisnya secara manual.

Page 15: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

46  

3.8 Data Flow Diagram (DFD)

3.8.1 Context Diagram

 

Gambar 3.3 – Context Diagram

Page 16: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

47  

3.8.2 Diagram Nol

 

Gambar 3.4 – Diagram Nol

Page 17: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

48  

3.9 Perancangan Database

3.9.1 Kamus Data

1. Kotamadya

Nama Tabel : ADM_Kodya

Keterangan : Berisi daftar kota di wilayah propinsi DKI Jakarta.

Primary Key : KD_KODYA

Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran

Null Multi- valued

KD_KODYA Identifikasi kota secara unik. text (4) No No

Kotamadya Nama kota. text (20) No No

Area_Kodya Luas kota (meter persegi). double (13) No No

Peri_Kodya Keliling kota (meter). double (13) No No

KD_PROP Identifikasi Propinsi secara unik text (2) No No

Tabel 3.1 – Tabel ADM_Kodya

2. Kecamatan

Nama Tabel : ADM_Kec

Keterangan : Berisi daftar kecamatan di wilayah propinsi DKI Jakarta.

Primary Key : KD_KEC

Foreign Key : KD_KODYA

Page 18: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

49  

Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran

Null Multi- valued

KD_ KEC Identifikasi kecamatan secara unik. text (7) No No

Kecamatan Nama kecamatan. text (20) No No

Area_Kec Luas kecamatan (meter persegi). double (13) No No

Peri_Kec Keliling kecamatan (meter). double (13) No No

Tabel 3.2 – Tabel ADM_Kec

3. Kelurahan

Nama Tabel : ADM_Kel

Keterangan : Berisi daftar kelurahan di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : KD_KEL

Foreign Key : KD_ KEC

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ KEL Identifikasi kelurahan secara unik. text (10) No No

Kelurahan Nama kelurahan. text (25) No No

Area Luas kelurahan (meter persegi). double (13) No No

Perimeter Keliling kelurahan (meter). double (13) No No

Tabel 3.3 – Tabel ADM_Kel

Page 19: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

50  

4. Gardu 150kV

Nama Tabel : Gardu_150kV

Keterangan : Berisi daftar gardu 150kV di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : KD_GARDU

Foreign Key : KD_ KEL

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No

Status Status nyala gardu. text (5) No No

Kap_MVA Kapasitas gardu. text (30) Yes No

Beban_MVA Beban gardu. text (30) Yes No

X Koordinat X gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Y Koordinat Y gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Tabel 3.4 – Tabel Gardu_150kV

5. Gardu 20kV

Nama Tabel : Gardu_20kV

Keterangan : Berisi daftar gardu 20kV di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : KD_GARDU

Foreign Key : KD_ KEL

Page 20: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

51  

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No

Status Status nyala gardu. text (5) No No

Jenis Jenis bangunan gardu. text (20) Yes No

Alamat Alamat lokasi gardu. text (60) Yes No

Wilayah_AJ Wilayah area jaringan dari gardu. text (20) No No

Merk_Trafo Merk trafo yang digunakan gardu. text (50) Yes No

Kapasitas Kapasitas gardu. text (20) Yes No

X Koordinat X gardu_20kV pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Y Koordinat Y gardu_20kV pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Tabel 3.5 – Tabel Gardu_20kV

6. Terminal Bis

Nama Tabel : TerminalBis

Keterangan : Berisi daftar terminal bis di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : ID

Foreign Key : KD_ KEL

Page 21: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

52  

Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran

Null Multi- valued

ID Identifikasi terminal bis secara unik. text (3) No No

Terminal Nama terminal bis. text (20) No No

X Koordinat X terminal bis pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Y Koordinat Y terminal bis pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Tabel 3.6 – Tabel TerminalBis

7. Stasiun Kereta Api

Nama Tabel : StasisunKA

Keterangan : Berisi daftar stasiun KA di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : ID

Foreign Key : KD_ KEL

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

ID Identifikasi stasiun KA secara unik. text (4) No No

ABBR Kode stasiun yang digunakan oleh PT KAI

text (5) Yes No

Stasiun Nama stasiun KA. text (50) No No

X Koordinat X stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Y Koordinat Y stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S

double No No

Tabel 3.7 – Tabel StasisunKA

Page 22: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

53  

8. Jaringan tegangan menengah (JTM)

Nama Tabel : JTM_20kV

Keterangan : Berisi daftar JTM di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : KD_JTM

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ JTM Identifikasi JTM secara unik. text (50) No No

Status Status nyala JTM. text (5) No No

Length Panjang JTM dalam meter. double (19) No No

Tabel 3.8 – Tabel JTM_20kV

9. Jaringan tegangan menengah & gardu yang terhubung

Nama Tabel : JTM_20kV_SpatialJoin

Keterangan : Mewakili hubungan antara gardu dan JTM.

Primary Key : KD_JTM, KD_GARDU

Foreign Key : KD_JTM, KD_GARDU

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ JTM Identifikasi JTM secara unik. text (50) No No

KD_GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No

Tabel 3.9 – Tabel JTM_20kV

Page 23: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

54  

10. Jalan

Nama Tabel : Jalan

Keterangan : Berisi daftar jalan di wilayah Jakarta Selatan.

Primary Key : KD_JALAN

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ JALAN Identifikasi jalan secara unik. long (9) No No

NamaJalan Nama jalan. text (50) Yes No

Length Panjang jalan dalam meter. double (19) No No

Tabel 3.10 – Tabel Jalan

11. Administrasi & Jalan yang terhubung

Nama Tabel : Adm_SpatialJoin_Jln

Keterangan : Mewakili hubungan antara kelurahan dan jalan.

Primary Key : KD_JALAN, KD_ KEL

Foreign Key : KD_ JALAN, KD_ KEL

Atribut Keterangan Tipe Data

& Ukuran Null

Multi-

valued

KD_ JALAN Identifikasi jalan secara unik. long (9) No No

KD_ KEL Identifikasi kelurahan secara unik. text (10) No No

Tabel 3.11 – Tabel Adm_SpatialJoin_Jln

Page 24: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

55  

3.9.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 3.5 – Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 25: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

56  

3.10 Perancangan Aplikasi

3.10.1 Perancangan Menu

Di dalam Aplikasi ini terdapat satu menu dan empat toolbar (Gambar 3.6). Kami

memilih untuk lebih banyak menggunakan button-button pada toolbar agar lebih user-

friendly sehingga user bisa lebih cepat untuk mengakses fungsi-fungsi dari aplikasi ini.

Berikut adalah keterangan mengenai masing-masing menu dan toolbar :

1. Menu Utama (Gambar 3.7), memiliki submenu sebagai berikut :

i. Submenu Pengaturan Layer

• Tambah Layer, untuk menambah layer yang ditampilkan.

• Hapus Layer, untuk menghapus layer yang ditampilkan.

ii. Submenu Pengaturan Data

• Lihat Data, untuk melihat data.

• Cari Data, untuk mencari data.

• Edit Data, untuk mengedit data.

iii. Submenu Panduan Aplikasi

• Panduan AppGardu, untuk membuka Help file yang berisi

panduan penggunaan aplikasi.

• About AppGardu, untuk membuka window yang berisi informasi

mengenai aplikasi.

2. Custom Select Toolbar (Gambar 3.8), berisi button-button yang dibuat khusus

untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut:

i. Pilih Gardu, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur

dari layer gardu 20kV dan gardu 150kV.

Page 26: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

57  

ii. Pilih JTM, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur

dari layer jaringan tegangan menengah.

iii. Pilih Adm, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur

dari layer administrasi.

iv. Pilih Jalan, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur

dari layer jalan.

v. Buffer Gardu 20kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 20kV yang

terdapat pada radius buffer dalam meter, terhitung dari titik click user.

vi. Buffer Gardu 150kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 150kV yang

terletak pada sebuah radius dalam meter, terhitung dari titik click user.

vii. Gardu 20kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 20kV yang terdekat,

terhitung dari titik click user.

viii. Gardu 150kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 150kV yang

terdekat, terhitung dari titik click user.

ix. Jarak antara 2 gardu, untuk menghitung jarak antara 2 gardu yang dipilih

oleh user.

x. Panjang JTM, untuk menghitung panjang dari berbagai jaringan tegangan

menengah yang dipilih oleh user.

3. Custom Analysis Toolbar (Gambar 3.9), berisi button-button yang dibuat khusus

untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut:

i. Tambah gardu 20kV, untuk menambah gardu 20kV pada titik click user.

ii. Tambah gardu 150kV, untuk menambah gardu 150kV pada titik click

user.

Page 27: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

58  

iii. Nyalakan gardu 20kV, untuk menyalakan gardu 20kV yang dipilih oleh

user.

iv. Matikan gardu 20kV, untuk mematikan gardu 20kV yang dipilih oleh

user.

v. Nyalakan gardu 150kV, untuk menyalakan gardu 150kV yang dipilih

oleh user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu

20kV yang terhubung dengannya.

vi. Matikan gardu 150kV, untuk mematikan gardu 150kV yang dipilih oleh

user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu 20kV

yang terhubung dengannya.

vii. Nyalakan JTM, Untuk menyalakan berbagai jaringan tegangan menengah

yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung

dengannya.

viii. Matikan JTM, Untuk mematikan berbagai jaringan tegangan menengah

yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung

dengannya.

4. Edit Toolbar (Gambar 3.10), berisi button-button standard dari ArcMap dan

memiliki button-button sebagai berikut:

i. Start Edit, untuk memulai sesi edit.

ii. Stop Edit, untuk menghentikan sesi edit.

iii. Save Edit, untuk menyimpan hasil edit.

iv. Edit Pilihan, untuk mengedit data-data atribut dari feature-feature yang

dipilih.

Page 28: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

59  

5. Standard Toolbar (Gambar 3.11), berisi button-button standard dari ArcMap dan

memiliki button-button sebagai berikut:

i. Save, untuk menyimpan project.

ii. Save As, untuk menyimpan project dengan nama file berbeda.

iii. Page and Print Setup, untuk mengatur halaman yang akan dicetak.

iv. Print Preview, untuk melihat gambaran mengenai hasil cetak.

v. Print, untuk mencetak peta.

vi. Data View, untuk merubah tampilan ke Data View.

vii. Layout View, untuk merubah tampilan ke Layout View.

viii. Scale, combo box untuk merubah skala tampilan peta.

6. Tools Toolbar (Gambar 3.12), berisi button-button standard dari ArcMap dan

memiliki button-button sebagai berikut:

i. Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta pada posisi click user.

ii. Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta pada posisi click user.

iii. Fixed Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta.

iv. Fixed Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta.

v. Pan, untuk menggerakkan tampilan peta.

vi. Full Extent, untuk menampilkan seluruh peta.

vii. Go Back To Previous Extent, untuk menampilkan posisi tampil

sebelumnya.

viii. Go To Next Extent, untuk menampilkan posisi tampil selanjutnya.

ix. Select Features, untuk memilih feature pada peta.

Page 29: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

60  

x. Clear Selected Features, untuk mengosongkan pilihan feature.

xi. Zoom To Selected Features, untuk zoom ke feature yang dipilih.

xii. Pan To Selected Features, untuk menggerakkan tampilan ke feature yang

dipilih.

xiii. Identify, untuk menampilkan data-data atribut dari feature yang dipilih.

xiv. Go To XY, untuk menggeser tampilan ke posisi koordinat tertentu.

xv. Measure, untuk mengukur jarak para peta.

Gambar 3.6 – Struktur Menu dan Toolbar Aplikasi

Page 30: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

61  

Gambar 3.7 – Struktur Menu Utama

Pilih Adm

Pilih JTM

Buffer Gardu 20kv

Pilih Jalan

Gardu 20kv Terdekat

Buffer Gardu 150kv

Jarak antara 2 Gardu

Gardu 150kv Terdekat

Panjang JTM

Custom Select Toolbar

Pilih Gardu

Gambar 3.8 – Struktur Custom Select Toolbar

Page 31: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

62  

Gambar 3.9 – Struktur Custom Analysis Toolbar

Gambar 3.10 – Struktur Edit Toolbar

Save As

Save

Print Preview

Page and Print Setup

Standard Toolbar

Data View

Print

Scale

Layout View

Gambar 3.11 – Struktur Standard Toolbar

Page 32: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

63  

Zoom Out

Zoom In

Fixed Zoom Out

Fixed Zoom In

Full Extent

Pan

Go To Next Extent

Go Back To Previous Extent

Clear Selected Features

Select Features

Pan To Selected Features

Zoom To Selected Features

Go To XY

Identify

Measure

Tools Toolbar

Gambar 3.12 – Struktur Tools Toolbar

Page 33: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

64  

3.10.2 State Transition Diagram (STD)

Pada subbab ini State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih rinci tentang

jalannya proses-proses dari Aplikasi yang akan dibuat.

Gambar 3.13 – STD Pembuka

Gambar 3.14 – STD Menu Utama

Page 34: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

65  

Pengaturan Layer

Tampil submenu ‘Tambah Layer’ & Hapus Layer’

Tunggu Pilihan

Validasi: semua layer tampil

Pilih ‘Tambah Layer’

TrueMsgBoxMessage

Box

FalseForm ‘Tambah Layer’

Tunggu PilihanLayer

Tampilan Utama

‘OK’Tamb ah layer‘Cancel'

‘OK'

Validasi: ada layer tampil

Pilih ‘Hapus Layer’

FalseMsgBox Message

Box

Tunggu PilihanLayer

TrueForm ‘Hapus Layer’

‘OK’Hapus layer ‘Cancel'

‘OK'

Gambar 3.15 – STD Pengaturan Layer

Gambar 3.16 – STD Pengaturan Data

Page 35: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

66  

Panduan Aplikasi

Tampil submenu ‘Panduan AppGardu’, ‘About AppGardu’

Tunggu Pilihan

Help

Pilih ‘Panduan AppGardu’Buka help file

Window About

Pilih ‘About AppGardu’Tampil window

Tampilan Utama‘OK'

Gambar 3.17 – STD Panduan Aplikasi

Page 36: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

67  

Gambar 3.18 – STD Custom Select Toolbar

Page 37: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

68  

Gambar 3.19 – STD Custom Analysis Toolbar

Page 38: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

69  

3.10.3 Perancangan Layar

Gambar 3.20 – Tampilan Utama

Gambar 3.21 – Form ‘Tambah Layer’ dan ‘Hapus Layer’

Page 39: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

70  

Gambar 3.22 – Form ‘Lihat Data’ dan ‘Edit Data’

Gambar 3.23 – Tabel Data

Page 40: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

71  

Pilih Data :

Cari Data

OK Cancel

Pilih Field :

Mengandung :

Tambahkan ke pilihan saat ini

Gambar 3.24 – Form ‘Cari Data’

Page 41: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

72  

3.10.4 Spesifikasi Proses

1. Pseudocode untuk ‘Menu Utama’

Tampilkan menu ‘Pengaturan Layer’, ‘Pengaturan Data’, ‘Panduan Aplikasi’, dan

‘Pengaturan User’

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Pengaturan Layer’ maka

Tampilkan submenu ‘Tambah Layer’ dan ‘Hapus Layer’

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Tambah Layer’ maka

Jika semua layer sudah ditampilkan maka

Beri peringatan dengan Message Box

Selain itu

Tampilkan Form ‘Tambah Layer’

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Hapus Layer’ maka

Jika tidak ada layer yang sedang ditampilkan maka

Beri peringatan dengan Message Box

Selain itu

Tampilkan Form ‘Hapus Layer’

Akhir Jika

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Pengaturan Data’ maka

Tampilkan submenu ‘Lihat Data’ dan ‘Cari Data’

Page 42: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

73  

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Lihat Data’ maka

Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan

maka

Beri peringatan dengan Message Box

Selain itu

Tampilkan Form ‘Lihat Data’

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Cari Data’ maka

Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan

maka

Beri peringatan dengan Message Box

Selain itu

Tampilkan Form ‘Cari Data’

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Edit Data’ maka

Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan

maka

Beri peringatan dengan Message Box

Selain itu

Tampilkan Form ‘Edit Data’

Akhir Jika

Page 43: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

74  

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Panduan Aplikasi’ maka

Tampilkan submenu ‘Panduan AppGardu’ dan ‘About AppGardu’

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Panduan AppGardu’ maka

Buka help file AppGardu.chm

Jika Pilihan = ‘About AppGardu’ maka

Tampilkan form About AppGardu

Akhir Jika

Akhir Jika

2a. Pseudocode untuk ‘Form Tambah Layer’

Tampilkan pada combo box, layer-layer yang belum ditambah

Jika ‘OK’ ditekan maka

Tambah layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama

Jika ‘Cancel’ ditekan maka

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

Page 44: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

75  

2b. Pseudocode untuk ‘Form Hapus Layer’

Tampilkan pada combo box, layer-layer yang sedang ditampilkan

Jika ‘OK’ ditekan maka

Hapus layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama

Jika ‘Cancel’ ditekan maka

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

2c. Pseudocode untuk ‘Form Lihat Data’

Tampilkan pada combo box, layer-layer pemilik data yang sedang ditampilkan

Jika ‘OK’ ditekan maka

Buka tabel atribut dari layer pemilik data yang dipilih

Jika ‘Cancel’ ditekan maka

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

2d. Pseudocode untuk ‘Form Cari Data’

Tampilkan pada combo box pertama, layer-layer pemilik data yang sedang

ditampilkan

Tampilkan pada combo box kedua, field-field dari layer yang dipilih pada combo

box pertama

Jika ‘Cari’ ditekan maka

Lakukan pencarian

Page 45: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

76  

Jika checkbox ‘Tambahkan ke pilihan saat ini’ dicentang maka

Tambahkan hasil pencarian ke pilihan saat ini

Selain itu

Jadikan hasil pencarian pilihan saat ini

Akhir Jika

Zoom ke pilihan

Jika ‘Keluar’ ditekan maka

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

3. Pseudocode untuk ‘Custom Select Toolbar’

Tampilkan button-button ‘Pilih Gardu’, ‘Pilih JTM’, ‘Pilih ADM’, ‘Buffer 20kv’,

‘Buffer 150kv’, ‘Terdekat 20kv’, ‘Terdekat 150kv’, ‘Jarak antara 2 Gardu’, ‘Panjang

JTM’ dan combo box ‘Nilai Buffer’

Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Pilih JTM’ dan ‘Panjang JTM’

Akhir Jika

Jika Layer Administrasi tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Pilih ADM’

Akhir Jika

Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Buffer 20kv’, ‘Terdekat 20kv’

Akhir Jika

Page 46: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

77  

Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Buffer 150kv’, ‘Terdekat 150kv’

Akhir Jika

Jika Layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Pilih Gardu’, ‘Jarak antara 2 Gardu’

Akhir Jika

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Pilih Gardu’

Set layer yang bisa dipilih hanya layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv

Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Pilih JTM’

Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jaringan Tegangan Menengah

Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Pilih ADM’

Set layer yang bisa dipilih hanya layer Administrasi

Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Pilih Jalan’

Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jalan

Aktifkan button ‘Select’ pada ‘Tools Toolbar’

Page 47: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

78  

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Buffer 20kv’

Pilih Gardu-gardu 20kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai

nilai combo box ‘Nilai Buffer’ dari titik click user

Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Buffer 150kv’

Pilih Gardu-gardu 150kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai

nilai combo box ‘Nilai Buffer’ dari titik click user

Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Terdekat 20kv’

Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user.

Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Terdekat 150kv’

Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user.

Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Jika Pilihan = ‘Jarak antara 2 Gardu’

Jika jumlah gardu yang dipilih tidak sama dengan 2 maka

Beri peringatan dengan Message Box

Page 48: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

79  

Kembali ke tampilan utama

Selain itu

Lapor jarak antara 2 gardu yang dipilih dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

Jika Pilihan = ‘Panjang JTM’

Jika tidak ada JTM yang dipilih maka

Beri peringatan dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Selain itu

Lapor total panjang JTM yang dipilih dengan Message Box

Kembali ke tampilan utama

Akhir Jika

Akhir Jika

4. Pseudocode untuk ‘Custom Analysis Toolbar’

Tampilkan button-button ‘Tambah 20kv’, ‘Tambah 150kv’, ‘Nyalakan 20kv’,

‘Matikan 20kv’, ‘Nyalakan 150kv’, ‘Matikan 150kv’, ‘Nyalakan JTM’, dan ‘Matikan

JTM’

Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Tambah 20kv’, ‘Nyalakan 20kv’, dan ‘Matikan 20kv’

Akhir Jika

Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka

Page 49: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

80  

Disable button ‘Tambah 150kv’, ‘Nyalakan 150kv’, dan ‘Matikan 150kv’

Akhir Jika

Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka

Disable button ‘Nyalakan JTM’, dan ‘Matikan JTM’

Akhir Jika

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = ‘Tambah 20kv’

Tampilkan Form ‘Tambah Gardu 20kv’

Insert ke database Gardu 20kv pada titik click user

Kembali Ke Tampilan Utama

Jika Pilihan = ‘Tambah 150kv’

Tampilkan Form ‘Tambah Gardu 150kv’

Insert ke database Gardu 150kv pada titik click user

Kembali Ke Tampilan Utama

Jika Pilihan = ‘Nyalakan 20kv’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi ‘ON’

Lapor jumlah Gardu 20kv yang dinyalakan dengan Message Box

Jika Pilihan = ‘Matikan 20kv’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi ‘OFF’

Lapor jumlah Gardu 20kv yang dimatikan dengan Message Box

Jika Pilihan = ‘Nyalakan 150kv’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi ‘ON’

Page 50: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00091-if 3.pdf · ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara

81  

Update nilai ‘Status’ pada JTM-JTM yang terhubung menjadi ‘ON’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘ON’

Lapor jumlah Gardu 150kv yang dinyalakan dengan Message Box

Jika Pilihan = ‘Matikan 150kv’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi ‘OFF’

Update nilai ‘Status’ pada JTM-JTM yang terhubung menjadi ‘OFF’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘OFF’

Lapor jumlah Gardu 150kv yang dimatikan dengan Message Box

Jika Pilihan = ‘Nyalakan JTM’

Update nilai ‘Status’ pada JTM-JTM yang dipilih menjadi ‘ON’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘ON’

Lapor jumlah JTM yang dinyalakan dengan Message Box

Jika Pilihan = ‘Matikan JTM’

Update nilai ‘Status’ pada JTM-JTM yang dipilih menjadi ‘OFF’

Update nilai ‘Status’ pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ‘OFF’

Lapor jumlah JTM yang dimatikan dengan Message Box

Akhir Jika