bab 3 analisa dan perancangan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00937-if...

44
47 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Nusantara Compnet Integrator berdiri pada Maret 1997, persis beberapa bulan sebelum krisis ekonomi berskala multidimensional melanda Indonesia. Dalam kalkulasi bisnis saat itu adalah mustahil sebuah perusahaan yang baru berdiri apalagi memiliki komitmen kuat untuk hanya bergerak fokus pada bidang penyediaan jasa solusi total sistem integrasi jaringan komputer dapat bertahan. Nilai tukar rupiah saat itu melemah pada dollar Amerika. Harga-harga bahan pokok naik dari hari ke hari. Orang-orang mulai kehilangan daya beli mereka. Banyak bisnis yang menutup usahanya. Tapi dalam situasi krisis itulah PT Nusantara Compnet Integrator berdiri dan dikenal dengan nama COMPNET. Dengan semangat tinggi dan perilaku yang baik, Compnet segera mendapatkan kepercayaan pelanggannya dan dapat membuat bisnisnya sukses dan berkembang pesat dengan membangun sertifikasi pengetahuan dan skill berstandar internasional pada masa multidimensional krisis di Indonesia. Berdasarkan dari pengalaman masa lalu, Compnet berkomitmen penuh untuk berkembang secara bertahap dan meningkatkan kualitas sikap, skill dan pengetahuan dan sistemnya agar menjadi sangat profesional. Compnet menyediakan solusi terbaik untuk memberikan nilai kepada pelanggan dan tingkat kepuasan guna meningkatkan daya saing pelanggan

Upload: truongkhanh

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

47

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Nusantara Compnet Integrator berdiri pada Maret 1997, persis

beberapa bulan sebelum krisis ekonomi berskala multidimensional melanda

Indonesia. Dalam kalkulasi bisnis saat itu adalah mustahil sebuah perusahaan

yang baru berdiri apalagi memiliki komitmen kuat untuk hanya bergerak fokus

pada bidang penyediaan jasa solusi total sistem integrasi jaringan komputer

dapat bertahan. Nilai tukar rupiah saat itu melemah pada dollar Amerika.

Harga-harga bahan pokok naik dari hari ke hari. Orang-orang mulai

kehilangan daya beli mereka. Banyak bisnis yang menutup usahanya. Tapi

dalam situasi krisis itulah PT Nusantara Compnet Integrator berdiri dan

dikenal dengan nama COMPNET.

Dengan semangat tinggi dan perilaku yang baik, Compnet segera

mendapatkan kepercayaan pelanggannya dan dapat membuat bisnisnya sukses

dan berkembang pesat dengan membangun sertifikasi pengetahuan dan skill

berstandar internasional pada masa multidimensional krisis di Indonesia.

Berdasarkan dari pengalaman masa lalu, Compnet berkomitmen penuh untuk

berkembang secara bertahap dan meningkatkan kualitas sikap, skill dan

pengetahuan dan sistemnya agar menjadi sangat profesional.

Compnet menyediakan solusi terbaik untuk memberikan nilai kepada

pelanggan dan tingkat kepuasan guna meningkatkan daya saing pelanggan

48

menggunakan solusi sistem jaringan terbaik melalui para profesional jaringan

yang sangat kompeten.

Compnet adalah Cisco System's Gold Certified Partner, sebuah status

yang diberikan sebagai tanda bahwa Compnet adalah perusahaan yang

kompeten dalam menangani jaringan dalam setiap aspek dari bisnis jaringan,

meliputi :

1. Desain dan Perencanaan

2. Implementasi

3. Perawatan dan Penjualan

4. Dan service profesional lainnya.

Kompetensi Compnet untuk memberikan jasanya kepada pelanggan meliputi

area berikut :

1. Perencanaan TI/SI (Sistem cetak biru/desain TI)

2. Desain dan Perencanaan Sistem Jaringan

3. Susunan Organisasi TI

4. Desain dan Perencanaan Pemulihan Bencana

5. Pelaksanaan/Implementasi Sistem Jaringan

6. Manajemen Proyek

7. Kontrak Layanan Pemeliharaan

8. Mengatasi Masalah Layanan

9. Pemeriksaan Kondisi Jaringan (Pemeliharaan)

10. Pelatihan

11. Layanan Outsourcing

Untuk memastikan performa jaringan dan kehandalannya, Compnet

memiliki tim, yang terdiri dari para profesional dengan pengetahun yang

49

mumpuni dan skill termasuk LAN,WAN, Open Source dan OS jaringan, dan

perangkat keras. Compnet telah mengembangkan banyak engineer

bersertifikasi dan berpengalaman, termasuk Cisco Certified Internetwork

Expert (CCIE).

Visi Compnet adalah untuk menjadi :

1. Sistem integrator kelas dunia

2. Pasangan yang dipilih ke oleh pelanggan

3. Menyenangkan untuk para investor

4. Sebuah kebanggaan untuk karyawannya dan untuk beroperasi

regional di negara asean dengan kinerja yang superior.

Misi dari Compnet adalah menyediakan design yang baik, sukses

melakukan implementasi, dan kehandalan dalam mendukung solusi ICT

guna memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan tingkat kepuasan tinggi

sehingga dapat meningkatkan keuntungan pelanggan dengan menggunakan

solusi sistem jaringan yang terbaik melalui engineer jaringan yang

kompeten.

50

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.3 Nilai-Nilai Perusahaan

Compnet memiliki nilai bisnis kepada pelanggannya, yang disebut 3S.

3S adalah Solution, Skill, dan Statisfaction.

Gambar 3.2 Compnet 3S

51

Tabel 3.1 Tabel 3S

SOLUTION

• Memberikan efektifitas dan efisiensi solusi yang

menyelesaikan masalah pelanggan dalam bisnis

• Untuk memberikan nilai kepada pelanggan guna

mengingkatkan produktifitas, efisiensi dan

keuntungan-keuntungan kompetitif

SKILL

• Memberikan design terbaik dan terencana untuk

solusi sistem jaringan kepada pelanggan

• Untuk melakukan implementasi dari solusi

sistem jaringan, dengan tepat waktu dan sesuai

anggaran

• Untuk menyediakan pelayanan yang terbaik

setelah implentasi sistem (teknis) dan perawatan

kepada pelanggan

STATISFACTION

• Secara konsisten menyediakan servis terbaik

melalui kerjasama bisnis kepada pelanggan

• Selalu membuat puas pelanggan

52

3.1.4 Prestasi Perusahaan

Berikut ini beberapa penghargaan yang diraih oleh PT. Nusantara Compnet

Integrator :

1. 1997 : Meraih “Cisco Premier Certified Partner”

2. 1998 : Perusahaan lokal pertama yang sukses memiliki

CCIE dan “The Rising Star of the Year”

3. 1999 : Perusahaan lokal pertama(nasional) yang meraih

Cisco Silver Certified Partner dan memiliki jumlah orang yang

memiliki sertifikasi Cisco

4. 2000 : Cisco Spotlight Silver Partner of the year

5. 2001 : Project pertama bernilai $1 juta (BCA)

6. 2002 : Memiliki jumlah orang yang memiliki sertifikasi

Cisco

7. 2003 : Perusahaan lokal(nasional) yang meraih

penghargaan Cisco GOLD Certifed Partner dan Sukses melatih

perempuan pertama dengan sertifikasi CCIE di Indonesia

8. 2004 : Sukses menyelesaikan 5000 area, proyek ratusan

juta rupiah dalam pemilihan umum

9. 2005 : F5 Certified Gold Partner

10. 2006 : Penghargaan dari Cisco Customer Satisfaction

Excellence Partner

11. 2007 : Proyek menyeluruh IT solusi meliputi perangkat

keras dan aplikasi kustom dan proyek $5 juta pertama (Dit. Jen.

Imigrasi)

53

12. 2008 : Menerima Microsoft Certified Partner

13. 2009 : Menerima Alfresco Certified Partner

14. 2010 : Menerima VM Ware Enterprise Partner

15. 2012 : Menerima ulang Cisco Gold Partner

3.1.5 Topologi yang Sedang Berjalan

Berikut adalah gambaran topologi kantor pusat Compnet di Jakarta :

54

Gambar 3.3 Topologi Compnet Jakarta

Kantor pusat PT. Nusantara Compnet Integrator berada di daerah

Kemangisan Jakarta Barat. Sedangkan kantor cabangnya berada di daerah

Surabaya. Gambaran topologi jaringan dari PT. Nusantara Compnet Integrator

yang di Jakarta di tampilkan pada gambar 3.3. Jaringan compnet di Jakarta

memiliki karakteristik berikut ini :

1. Jaringan LAN PT. Nusantara Compnet Integrator di Jakarta memiliki

Hardware yang rata-rata berasal dari Cisco.

2. Kantor pusat di Jakarta memiliki 3 lantai yang dihubungkan oleh 3

switch utama yang berada di lantai 1.

3. Jaringan LAN dari PT. Nusantara Compnet Integartor di bagi dalam 10

VLAN (Virtual LAN) untuk optimasi jaringan LAN-nya. Antara lain

VLAN utamanya dari divisi Operation dan Engineering, Sales dan

Marketing, HRD, Software, Product & Research, Maintenance, dan lain-

lain.

4. Jaringan VPN dari PT. Nusantara Compnet Integrator menggunakan

backbone MPLS dari salah satu Internet Service Provider (ISP) di

Indonesia yang meneyediakan layanan berupa MPLS-VPN.

5. Jaringan LAN di PT. Nusantara Compnet Integrator juga mendukung

fitur layanan Voice over IP yang memungkinkan penggunaan IP

Telephone.

6. Setiap ruangan yang berada di kantor pusat memiliki Wireless Access

Point yang di pergunakan untuk mobile device para karyawan baik itu

laptop, smartphone, dan tablet yang memiliki fitur WIFI.

55

Selanjutnya adalah gambaran topologi kantor cabang baru milik

Compnet yang berada di Surabaya :

Gambar 3.4 Topologi Compnet Cabang Surabaya

56

Jaringan LAN kantor cabang baru dari PT. Nusanta Compnet

Integrator yang berada di Surabaya memiliki karakteristik yang sama dengan

kantor pusat yang berada di Jakarta namun ada beberapa hal yang

membedakannya. Gambaran topologinya seperti yang digambarkan pada

gambar 3.4. Berikut adalah karakterisitik dari jaringan LAN PT. Nusantara

Compnet Integratror cabang Surabaya :

1. Jaringan LAN PT. Nusantara Compnet Integrator di Surabaya juga

memiliki hardware yang rata-rata berasal dari Cisco.

2. Kantor cabang di Surabaya hanya memiliki 1 lantai dan jaringan LAN-

nya hanya dihubungkan oleh 2 switch utama.

3. Jaringan LAN yang berada di kantor cabang Surabaya belum memiliki

VLAN. Komunikasi jaringan antar divisi masih dalam 1 LAN.

4. Jaringan LAN di PT. Nusantara Compnet Integrator juga mendukung

fitur layanan Voice over IP yang memungkinkan penggunaan IP

Telephone.

5. Setiap ruangan yang berada di kantor pusat memiliki Wireless Access

Point yang di pergunakan untuk mobile device para karyawan baik itu

laptop, smartphone, dan tablet yang memiliki fitur WIFI.

6. Kantor cabang di Surabaya belum mempunyai jaringan VPN dan

belum terkoneksi dengan kantor pusat yang berada di Jakarta.

3.1.6 Permasalahan

Compnet memperluas jaringan bisnisnya di Jawa Timur dengan

membuka cabang baru di Surabaya. Compnet Surabaya akan memiliki kurang

lebih 15 karyawan yang akan masuk dalam 3 divisi utama yaitu Maintenance,

57

Sales & Marketing , dan HRD. Oleh karena itu, kami bertanya kepada

beberapa engineer dan staf Compnet di pusat tentang keadaan jaringan di

kantor cabang Surabaya, kami menemukan bahwa cabang Compnet yang

berada di Surabaya ini memiliki jaringan LAN yang baru selesai dibangun dan

memiliki tiga permasalahan utama. Ketiga Permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Jaringan LAN pada Compnet Surabaya belum terkoneksi dengan

server di kantor pusat .

2. Koneksi antar divisi yang belum terorganisir dengan baik.

3. Belum tersedianya koneksi VPN Layer 2 pada Compnet.

Demikianlah hasil wawancara kami terhadap beberapa pegawai dan

engineer di Compnet Pusat yang menemukan tiga permasalahan utama di

jaringan LAN yang baru dibangun di Surabaya. Permasalahan tersebut kami

rasa perlu untuk di analisis untuk menemukan solusi dari permasalahan

tersebut. Nantinya dengan solusi tersebut permasalahan jaringan di kantor

cabang Surabaya dapat terselesaikan dan membuat jaringan LAN di kantor

cabang Surabaya menjadi bagus, aman, dan efisien.

3.1.7 Analisis Permasalahan

Berdasarkan penjabaran di atas setidaknya ada tiga butir permasalahan

yang perlu dianalisis dengan lebih mendalam:

A. Jaringan LAN Surabaya yang belum terkoneksi dengan kantor pusat

Sebagai perusahaan yang tengah berkembang, PT. Nusantara Compnet

Integrator terus berusaha meningkatkan layanan yang ditawarkan pada

58

pelanggan. Perusahaan ini berusaha untuk melebarkan sayap ke berbagai

wilayah besar dan berkembang di Indonesia. Setelah berhasil memantapkan

posisinya di Jakarta, kini PT. Nusantara Compnet Integrator membuka

perwakilan barunya di Surabaya. Layanan yang ditawarkan kurang lebih sama

dengan kedua kantor yang ada sebelumnya.

Sebagai kantor cabang baru, Compnet Surabaya masih membutuhkan

bantuan dan bimbingan dari kantor pusat Jakarta. Untuk itulah jaringan LAN

pada Compnet Surabaya perlu terkoneksi dengan server di kantor pusat.

Ada pun jaringan pada server kantor pusat telah menggunakan koneksi

VPN (Virtual Private Network). Koneksi VPN dipercaya memiliki tingkat

keamanan yang lebih tinggi dibanding dengan tipe koneksi lainnya, khususnya

dalam hal pertukaran data. Agar dapat berfungsi dengan maksimal, kedua

pihak yang hendak saling bertukar data harus menerapkan koneksi VPN ini.

Sayangnya pihak kantor Surabaya belum menerapkannya.

Oleh karena itu ketika pertukaran data hendak dilakukan oleh kantor

pusat Jakarta dengan kantor cabang Surabaya, aktifitas ini masih

menggunakan koneksi publik. Jenis koneksi ini memiliki tingkat keamanan

yang jauh di bawah tingkat keamanan koneksi VPN. Sungguh sayang padahal

jaringan Compnet di Jakarta sudah memiliki koneksi VPN yang melewati

MPLS backbone dari salah satu Service Provider yang menyediakan layanan

MPLS-VPN.

Pada awal berdirinya kantor cabang Surabaya, kebutuhan ini belum

dianggap mendesak. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Compnet

Surabaya mulai memiliki pelanggan dalam jumlah banyak. Untuk itulah hal

ini kami anggap sebagai permasalahan yang butuh dicarikan solusinya.

59

B. Koneksi Antar Divisi yang Belum Terorganisir dengan Baik

Sebagaimana perusahaan lainnya, PT. Nusantara Compnet Integrator

tersusun atas beberapa divisi yang terintegrasi menjadi satu. Kesemuanya

saling bahu membahu menjalankan fungsinya agar perusahaan dapat

memberikan performa yang maksimal bagi pelanggan. Meskipun bergabung di

bawah perusahaan yang sama, ada kalanya setiap divisi membutuhkan

privatisasi sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Jaringan di dalam perusahaan inilah yang harus mampu mendukung

kebutuhan ini. Ada masa transfer data perlu dilakukan, namun ada pula masa

setiap divisi harus menjalankan tugasnya secara individu. Untuk itu diperlukan

VLAN (Virtual Local Area Network) yang memungkinkan setiap divisi

memiliki broadcast domain yang berbeda-beda dan mengoptimalkan jaringan

dalam perusahaan.

Compnet Surabaya belum menerapkan VLAN di dalam jaringan

internalnya. Seluruh divisi memiliki broadcast domain yang yang sama

sehingga menyebabkan addresing scheme di setiap divisi menjadi tidak teratur

dan menyulitkan dalam proses pengembangan jaringan disetiap divisi.

Sebagai contoh kasus, ketika divisi marketing Jakarta hendak

melakukan remote connection dengan divisi marketing Surabaya, terjadi

kesulitan dalam mengetik IP address tujuan. Akibatnya, divisi marketing

Jakarta mungkin saja terhubung dengan divisi lain di kantor cabang Surabaya

dan melanggar aturan perusahaan. Sebut saja bila divisi marketing Jakarta

tersesat dan mengakses data dari divisi keuangan yang bersifat rahasia.

60

C. Belum Tersedianya Koneksi VPN Layer 2 Pada Compnet

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi dan

jaringan, sudah sepantasnya bila PT. Nusantara Compnet Integrator

menerapkan perkembangan terbaru dalam hal koneksi jaringan. Hubungan

yang baik antara kantor pusat Jakarta dengan kantor cabang Surabaya belum

tercapai akibat pengaplikasian teknologi yang belum mutakhir.

Kondisi yang ada saat ini digambarkan oleh ilustrasi di bawah ini.

Transfer data antara Compnet Jakarta dengan Compnet Surabaya

membutuhkan routing dengan waktu yang lama. IP address divisi manajemen

kantor Jakarta misalnya memiliki IP 192.168.1.2 sedangkan divisi manajemen

kantor Surabaya adalah 192.168.2.3. Ketidakteraturan ini menyebabkan

pertukaran data menjadi lambat dan sering terjadi salah alamat IP yang

berbuntut pada akses data yang tidak dibutuhkan.

Gambar 3.5 Hubungan Antar Site Tanpa EoMPLS

EoMPLS (Ethernet over MPLS) adalah teknologi yang memungkinkan

terjalinnya hubungan antara dua network pada lokasi geografis berbeda

61

menjadi satu. Contohnya tampak pada ilustrasi di bawah ini. Misalnya divisi

manajemen memiliki network address 1.0 dan divisi keuangan memiliki

network address 2.0. Divisi manajemen Jakarta mendapat IP 1.2 sedangkan

divisi manajemen Surabaya mendapat IP 1.3. Divisi keuangan Jakarta

mendapat IP 2.2 sedangkan divisi keuangan Surabaya mendapat IP 2.3.

Gambar 3.6 Hubungan Antar Site Dengan EoMPLS

Dengan penerapan EoMPLS ini hubungan antar divisi satu dengan

lainnya, walaupun berbeda letak geografis, menjadi lebih sederhana dan

mudah diingat. Kemungkinan salah alamat dan akses data yang tak dibutuhkan

pun dapat diminimalisasi. Oleh karena itu routing data menjadi lebih cepat dan

perkembangan setiap divisi menjadi lebih maksimal.

Sayangnya, kantor cabang Surabaya dan kantor pusat di Jakarta tidak

bisa terkoneksi karena cabang Surabaya dan kantor pusat Jakarta belum

memiliki koneksi VPN yang mendukung konektivitas layer 2. Dan juga di

cabang Surabaya belum memiliki VLAN untuk membagi divisi-divisi yang

ada disana.

62

3.1.8 Usulan Pemecahan Masalah

Dari permasalahan jaringan LAN pada PT. Nusantara Compnet

Integrator cabang Surabaya, solusi yang kami tawarkan dalam

menghubungkan jaringan LAN dari kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang

di Surabaya adalah dengan menggunakan EoMPLS (Ethernet over MPLS).

Sebelum mengimplementasikan teknologi EoMPLS, terlebih dahulu

kami melakukan beberapa perubahan struktur dasar pada Compnet Surabaya.

Hal pertama yang kami lakukan adalah mengubah jaringan LAN yang awalnya

bersifat public menjadi private dengan menggunakan VPN. Hal ini

dikarenakan keamanan dan keandalan data lebih terjamin ketika melewati

MPLS backbone. MPLS merupakan sebuah service yang ditawarkan oleh ISP

dengan memisahkan jaringan public dan private sehingga traffic yang padat

pada jaringan public tidak akan menggangu traffic pada private karena

melewati jalur yang berbeda. Compnet Jakarta sudah menggunakan terlebih

dahulu VPN sehingga untuk koneksi pada Compnet Surabaya kita juga harus

menerapkan VPN sehingga kedua site dapat terhubung secara private.

Saat ini Compnet Surabaya tengah berkembang pesat, oleh karena itu

tuntutan jaringan yang tertata baik pun sangat dibutuhkan. Pada awalnya

Compnet Surabaya didirikan untuk melakukan support atau maintenance

jaringan pada client Compnet Jakarta yang berada di Surabaya. Pada

perkembangannya ada banyak perusahaan yang membutuhkan service

implementasi jaringan pada perusahaannya dan menjadikan fungsi Compnet

Surabaya tidak lagi hanya sebagai support, melainkan juga harus dapat

melakukan implementasi jaringan untuk client.

63

Untuk memisahkan divisi-divisi pada Compnet Surabaya, kami

menerapkan teknologi VLAN sehingga tiap divisi memiliki broadcasat

domain yang berbeda dan juga beban jaringan juga terbagi-bagi. VLAN adalah

teknologi yang digunakan untuk memisahkan sebuah broadcast domain

menjadi beberapa broadcast domain sehingga jika terjadi masalah pada

broadcast domain satu tidak mempengaruhi broadcast domain yang lainnya.

Tertata rapinya jaringan tiap divisi memudahkan dalam komunikasi karena

dengan melihat IP addressnya kita sudah dapat mengetahui divisi mana yang

akan melakukan koneksi.

Banyaknya divisi yang serupa pada Compnet Jakarta dan Surabaya

membuat kami berpikir untuk menghubungkan divisi-divisi yang serupa

menjadi satu dalam satu LAN. Hal ini tidak mungkin terjadi karena seperti

yang kita ketahui Jakarta dan Surabaya berbeda secara geografis sehingga

tidak mungkin menjadikan divisi-divisi tersebut menjadi satu LAN tetapi

dengan teknologi EoMPLS divisi-divisi tersebut dapat terhubung secara

virtual menjadi satu LAN. Dengan terhubunganya divisi yang sama membuat

pertukaran data lebih cepat dan komunikasi antar site lebih mudah.

Ethernet over MPLS adalah teknologi layer 2 VPN (L2VPN) point to

point yang memungkinkan untuk menghubungkan 2 site secara point to point

melewati jaringan backbone MPLS. Dengan menggunakan EoMPLS kita

dapat menghubungkan 2 router yang terpisah secara geografis seakan-akan

menjadi directly connected seperti LAN pada umumnya, berbeda dengan

L3VPN yang masih menggunakan routing protocol atau static route ke arah

service provider (ISP) dengan begitu router membutuhkan waktu yang lebih

lama dalam menentukan rute ke tujuan.

64

3.2 Perancangan Ethernet over MPLS (EoMPLS)

Setelah menemukan permasalahan, kemudian menganalisisnya, dan

menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut, kami akan

merancang solusi dari permasalahan yang telah dijelaskan dari subbab

sebelumnya.

3.2.1 Perancangan Topologi

Berikut adalah topologi yang kami rancang yang akan mendukung

pengujian kami terhadap Ethernet over MPLS (EoMPLS) mode port point-to-

point pada PT. Nusantara Compnet Integrator:

Gambar 3.7 Topologi EoMPLS

Dari gambar topologi tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 3 bagian

yang terdiri dari MPLS ClOUD, COMPNET JAKARTA, DAN COMPNET

SURABAYA. Berikut di bawah ini akan menjelaskan bagaimana fungsi dari

ketiga bagian tersebut:

65

1. MPLS CLOUD :

Gambar 3.8 MPLS Cloud

MPLS Cloud atau MPLS backbone ini bekerja seperti WAN

(Wide Area Network) service yang diberikan oleh Service Provider

untuk pelanggannya yang berguna untuk mengubungkan satu

tempat ke tempat lainnya. MPLS Cloud berbasis MPLS-VPN ini

merupakan instrumen utama dalam merancang Dari rancangan

yang kami buat MPLS Cloud terdiri dari 4 router. Rinciannya

adalah sebagai berikut :

a) Core_P_1 Router yang bertindak sebagai Provider router

pertama.

b) Core_P_2 Router yang bertindak sebagai Provider router kedua

c) PE_Jakarta Router yang bertindak sebagai Provider Edge router

wilayah Jakarta.

d) PE_Surabaya Router yang bertindak sebagai Provider Edge

router wilayah Surabaya.

66

2. COMPNET JAKARTA.

Gambar 3.9 Compnet Jakarta

Compnet Jakarta merupakan Compnet pusat yang berada di

Jakarta. Pada rancangan topologi yang kami buat, Compnet Jakarta

hanya memiliki satu router yaitu CE_Compnet_JKT yang bertindak

sebagai Costumer Edge router milik Compnet wilayah Jakarta.

Kemudian, ada 3 PC yang bekerja masing-masing mewakili VLAN

di jaringan LAN Compnet. Kami hanya memilih 3 VLAN dari

beberapa VLAN di jaringan Compnet. Ketiga VLAN tersebut

merupakan VLAN dari divisi-divisi Compnet Jakarta yang sama

dengan divisi-divisi yang berada di Compnet Surabaya. Berhubung

jaringan LAN Compnet Surabaya belum memiliki VLAN untuk

memisahkan divisi-divisi tersebut, maka kami akan membuat

VLAN di jaringan Compnet Surabaya menjadi 3. Sama seperti

VLAN dari divisi-divisi yang kami pilih di jaringan LAN Compnet

Jakarta.

67

PC_1_10 merupakan VLAN 10 yang tak lain adalah VLAN

HRD, PC_1_20 merupakan VLAN 20 yang dinamakan VLAN

MAINTENANCE, dan PC_1_30 merupakan VLAN 30 yang

dinamakan VLAN SALES_AND_MARKETING.

VLAN tersebut akan dikonfigurasikan di router

CE_Compnet_JKT dan setiap interface yang terkoneksi dengan PC

masing-masing VLAN

3. COMPNET SURABAYA.

Gambar 3.10 Compnet Surabaya

Compnet Jakarta merupakan cabang baru PT. Nusantara

Compnet Integrator yang sedang beroperasi dan berada di Surabaya.

Pada rancangan topologi yang kami buat, Compnet Surabaya hanya

memiliki satu router yaitu CE_Compnet_SBY yang bertindak

sebagai Costumer Edge router milik Compnet cabang Surabaya.

Sejatinya, jaringan LAN Compnet Surabaya belum memiliki

68

VLAN. Oleh karena itu, kami akan membuat jaringan di Surabaya

memiliki VLAN. Divisi-divisi yang ada di Compnet Surabaya sama

dengan divisi-divisi yang kami pilih di jaringan Compnet Jakarta.

maka dari itu kami akan merancang dengan menyamakan VLAN-

nya agar 3 divisi tersebut bisa terkoneksi.

Dari rancangan kami, ketiga VLAN tersebut terwakili oleh 3

PC yaitu PC_2_10 merupakan VLAN 10 yang tak lain adalah

VLAN HRD dari divisi HRD, PC_2_20 merupakan VLAN 20 yang

dinamakan VLAN MAINTENANCE dari divisi Maintenance, dan

PC_1_30 merupakan VLAN 30 yang dinamakan VLAN

SALES_AND_MARKETING dari divisi Sales dan Marketing.

VLAN tersebut akan dikonfigurasikan di router

CE_Compnet_SBY dan setiap interface yang terkoneksi dengan PC

masing-masing VLAN

3.2.2 Hardware

Sebelum menerapkan teknologi EoMPLS, perusahaan Compnet

menggunakan Router Cisco 3825 pada router CE (Customer Edge) yang

digunakan sebagai penghubung ke Router PE (Provider Edge) di ISP. Router

Cisco 3825 merupakan salah satu bagian dari router Cisco seri 3800 yang

mempunyai layanan terintegrasi. Berikut adalah spesifikasi dari Router Cisco

3825 yang digunakan oleh perusahaan Compnet :

69

Gambar 3.11 Cisco Router 3825

Tabel 3.2 Spesifikasi Cisco Router 3825

• Manufacturer Cisco Systems, Inc

• Manufacturer

Part Number CISCO3825

• Product Type Router

• Form Factor External - modular - 2U

• Dimensions

(WxDxH) 43.4 cm x 37.3 cm x 8.9 cm

• Weight 10.4 kg

• DRAM

Memory

512 MB (installed) / 1 GB (max) -

DDR SDRAM

• Flash Memory 128 MB (installed) / 512 MB (max)

• Data Link

Protocol

Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit

Ethernet

• Network /

Transport Protocol IPSec

• Remote

Management Protocol SNMP 3, HTTP, SSH-2

70

• Features Cisco IOS IP Base , firewall

protection, hardware encryption,

VPN support, MPLS support, URL

filtering

• Power AC 120/230 V ( 47 - 63 Hz )

Router Cisco 3825 sendiri sebenarnya sudah bisa digunakan dalam

penerapan teknologi EoMPLS. Tetapi menurut Cisco System, inc., disarankan

untuk penerapan EoMPLS sebaiknya menggunakan Cisco Catalyst 6500

Series Switch yang memang sangat ideal untuk layanan Metro Ethernet WAN

seperti EoMPLS karena switch ini menyediakan kemampuan untuk translasi

VLAN network dalam skala yang besar. Keunggulan lain pada Switch

Catalyst 6500 Series ini antara lain :

1. Maximum network uptime – switch ini menyediakan layanan

redundancy jaringan yang terintegrasi dengan cara penyesuaian

jaringan jika terjadi kegagalan pada link dalam waktu yang singkat

(satu sampai tiga detik), sehingga mampu meminimalisasi hilangnya

data penting saat proses pengiriman.

2. Keamanan jaringan yang luas – meliputi intrusion detection, firewall,

VPN, dan SSL.

3. Scalable performance – menyediakan sampai dengan 400 Mpps pada

pengiriman paket dalam sebuah arsitektur jaringan.

4. Konsistensi dalam operasional – mampu diisi module chasis yang

dikonfigurasi sebanyak 3, 6, 9 atau 13 slot, dilengkapi Cisco IOS

71

software, Cisco Catalyst operating system software, dan peralatan

manajemen yang dapat diterapkan di jaringan manapun.

Dan berikut ini adalah spesifikasi dari Catalyst 6500 Series :

Gambar 3.12 Cisco Catalyst 6500 Series

Tabel 3.3 Spesifikasi Cisco Catalyst 6500 Series

Feature Catalyst 6500 Series

System Feature

• Chassis

Configurations

3-slot

6-slot

9-slot

9 vertical slots

13-slot

• Backplane

Bandwidth 32Gbps shared bus

256Gbps switch fabric

720Gbps switch fabric

• L3 Forwarding Supervisor 1 MSFC: 15 Mpps

72

Performance

Supervisor 2 MSFC: up to 210 Mpps

Supervisor 720: up to 400 Mpps

• Operating System Catalyst OS (CatOS)

Cisco IOS

CatOS/IOS Hybrid Configuration

• Redundant

Supervisors Yes, with stateful failover

• Redundant

Components Power supplies (1+1)

Switch fabric (1+1)

Replaceable clock

Replaceable fan tray

• High Availability

Features Gateway Load Balancing Protocol

Hot Standby Router Protocol

Multimodule EtherChannel

Rapid Spanning Tree

Multiple Spanning Tree

Per VLAN Rapid Spanning Tree

Rapid Convergence L3 Protocols

Maximum System Port Densities

• 10/100/1000

Ethernet 576 ports, all support Inline Power

73

• 10/100 Fast

Ethernet 1152 ports, all support Inline Power

• 100-Base-FX 288 ports

• Gigabit Ethernet

(GBIC)

194 ports (2 ports provided on

supervisor engine)

• 10 Gigabit Ethernet

(XENPAK) 32 ports

Integrated WAN Modules

• FlexWAN (DS0 to

OC-3) 12 modules with 24 port adapters

• OC-3 POS ports 192

• OC-12 POS ports 48

• OC-12 ATM ports 24

• OC-48 POS/DPT

ports 24

PSTN Interfaces

• Digital T1/E1

Trunk ports 216

• FXS Interfaces 864

• Advanced Services

Modules Gigabit Firewall Gigabit Firewall

Gigabit VPN

High Performance Intrusion

Detection

74

Gigabit Content Switching Module

High Performance SSL Termination

Gigabit Content Services Gateway

Dalam perancangan yang kami buat dalam skripsi ini, kami

menggunakan Router Cisco 3725 untuk melakukan simulasi EoMPLS di

software GNS3. Router Cisco 3725 yang digunakan untuk simulasi ini

difungsikan sebagai router CE, PE dan P-router di MPLS network. Pada router

CE di kedua site yaitu site Jakarta dan Surabaya, Router Cisco 3725 kami

tambahkan Etherswtich module NM-16ESW supaya router ini juga bisa

difungsikan sebagai switch. Selain itu tujuan penambahan module NM-

16ESW ini adalah agar router bisa melakukan simulasi VLAN dan juga Inter-

VLAN dalam teknologi EoMPLS. Berikut ini adalah spesifikasi mengenai

Router Cisco 3725 :

Gambar 3.13 Cisco Router C 3725

1. Standards network protocols

2. Ethernet: IEEE 802.3, 10BaseT

3. Fast Ethernet: IEEE 802.3u, 100BaseTX

75

4. Fast Ethernet: IEEE 802.3, 100BaseFX

5. IEEE 802.1D Spanning-Tree Protocol

6. IEEE 802.1p CoS

7. IEEE 802.1Q VLAN

8. Gigabit Ethernet: IEEE 802.3z, IEEE 802.3x, IEEE 802.3ab

9. Dimensions and Weight of NM-16ESW and NM-16ESW-PWR:

a. Dimensions (H x W x D): 1.55 x 7.10 x 7.2 in.

b. Weight: 2 lb maximum

10. Dimensions and Weight of PPWR-PS-CHASSIS:

a. Dimensions (H x W x D): 17.1 X 3.50 X 12 in.

b. Weight: 11 lb maximum

c. Environmental

d. Operating humidity: 5 to 95%, noncondensing

e. Operating temperature: 32° F to 104° F (0° C to 0° C)

f. Nonoperating temperature: -40° F to185° F (-40° C to 85° C)

3.2.3 Software

Dalam melakukan simulasi jaringan EoMPLS di simulator GNS3,

kami menggunakan c3725-adventerprisek9-mz.124-15.T10 sebagai IOS untuk

Router Cisco Seri 3725 yang pada simulasi ini berfungsi sebagai router CE

(Customer Edge), PE (Provider Edge) dan P-router di MPLS network.

IOS tersebut dipilih karena untuk mendukung teknologi EoMPLS.

EoMPLS membutuhkan IOS yang menggunakan software package dengan

tipe advanced enterprise services. Pada Cisco IOS di router seri 3725 sendiri

76

terdapat berbagai jenis software package, software package tersebut antara

lain:

1. IP Based : Mencakup basic routing (Routing Information Protocol

(RIP), static routing, Enhanced Interior Gateway Routing Protocol

(EIGRP) Stub, Protocol Independent Multicast (PIM) Stub),

kemampuan layer 2, kemampuan manajemen, fitur keamanan,

mendukung IPv6 dan quality of service (QoS).

2. IP Service : Menambahkan IP routing yang lebih canggih (Open

Shortest Path First (OSPF), EIGRP, Border Gateway Protocol (BGP),

PIM), Cisco TrustSec® security (MacSec, Secure Group

Tagging(SGT), SGT Exchange Protocol (SXP), and Security

Association Protocal (SAP)), Control and Monitoring Processor

(CMP), dan Web Cache Communication Protocol (WCCP).

3. IP Voice : Dalam package ini menyediakan fitur untuk IP voice tanpa

crypto, menambahkan VoIP, VoFR ke IP based (VoIP ke Data).

4. Advanced Security : Package ini menyediakan fitur-fitur seperti IOS

FW, IDS/ IDP, NAC, SSH/ SSL, IPSecVPN.

5. Advanced IP Services : Menambahkan fitur IPv4 and IPv6 yang lebih

canggih, Secure Group Access Control Lists (SGACLs), Layer 3 VPN,

dan Multiprotocol Label Switching (MPLS).

6. Adva

nced Enterprise Services : Memiliki fitur pada Cisco IOS software

secara utuh, termasuk Ethernet over Multiple Protocol Label Switching

(EoMPLS) dan Virtual Private Lan Service (VPLS).

77

3.2.4 Penetapan IP

Berikut adalah penetapan IP di setiap interface maupun subinterface

yang berada di tiap-tiap router :

Tabel 3.4 Interface dan IP 6 Router

Router Interface IP

Core_P_1 Router

FastEthernet 0/0 10.0.0.5 /30

FastEthernet 0/1 10.0.0.2 /30

Loopback 0 10.10.10.10 /32

Core_P_2 Router

FastEthernet 0/0 10.0.0.6 /30

FastEthernet 0/1 10.0.0.10 /30

Loopback 0 10.10.10.20 /32

PE_Jakarta

FastEthernet 0/0 10.0.0.1 /30

FastEthernet 0/1

Loopback 0 10.10.10.1 /32

PE_Surabaya

FastEthernet 0/0 10.0.0.9 /30

FastEthernet 0/1

Loopback 0 10.10.10.2 /32

CE_Compnet_JKT

Interface VLAN 10 172.16.10.1 /24

Interface VLAN 20 172.16.20.1 /24

Interface VLAN 30 172.16.30.1 /24

CE_Compnet_SBY

Interface VLAN 10 172.16.10.2 / 24

Interface VLAN 20 172.16.20.2 / 24

Interface VLAN 30 172.16.30.2 / 24

78

PC_1_10 VLAN HRD 172.16.10.11 /24

PC_2_10 VLAN HRD 172.16.10.12 /24

PC_1_20 VLAN MAI NTENANCE 172.16.20.11 /24

PC_2_20 VLAN MAINTENANCE 172.16.20.12 /24

PC_1_20 VLAN SALES_AND_MARK 172.16.30.11 /24

PC_2_20 VLAN SALES_AND_MARK 172.16.30.12 /24

3.2.5 Konfigurasi MPLS Cloud

Berikut adalah urutan dalam pembuatan MPLS Cloud dengan

mengkonfigurasi di 4 router yang terdiri dari PE_Jakarta, PE_Surabaya,

Core_P_1, dan Core_P_2.

A. Konfigurasi IP di semua interface.

1. Konfigurasi di Core_P_1 :

Core_P_1(config)#interface fa 0/1

Core_P_1(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252

Core_P_1(config-if)#no shutdown

Core_P_1(config-if)#exit

Core_P_1(config)#interface fa 0/0

Core_P_1(config-if)#ip address 10.0.0.5 255.255.255.252

Core_P_1(config-if)#no shutdown

Core_P_1(config-if)#exit

Core_P_1(config)#interface lo0

79

Core_P_1(config-if)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.255

Core_P_1(config-if)#exit

2. Konfigurasi di Core_P_2 :

Core_P_2(config)#interface fa 0/0

Core_P_2(config-if)#ip address 10.0.0.6 255.255.255.252

Core_P_2(config-if)#no shutdown

Core_P_2(config-if)#exit

Core_P_2(config)#interface fa 0/1

Core_P_2(config-if)#ip address 10.0.0.10 255.255.255.252

Core_P_2(config-if)#no shutdown

Core_P_2(config-if)#exit

Core_P_2(config)#interface lo0

Core_P_2(config-if)#ip address 10.10.10.20 255.255.255.255

Core_P_2(config-if)#exit

3. Konfigurasi di PE_Jakarta :

PE_Jakarta(config)#interface fa 0/0

PE_Jakarta(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252

PE_Jakarta(config-if)#no shutdown

PE_Jakarta(config-if)#exit

PE_Jakarta(config)#interface lo0

PE_Jakarta(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.255

PE_Jakarta(config-if)#exit

4. Konfigurasi di PE_Surabaya :

80

PE_Surabaya(config)#interface fa 0/0

PE_Surabaya(config-if)#ip address 10.0.0.9 255.255.255.252

PE_Surabaya(config-if)#no shutdown

PE_Surabaya(config-if)#exit

PE_Surabaya(config)#interface lo0

PE_Surabaya(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.255

PE_Surabaya(config-if)#exit

B. Konfigurasi untuk menjalankan routing protocol OSPF dengan Process ID

= 1 dan Area = 0 di 4 router.

1. Konfigurasi di Core_P_1 :

Core_P_1(config)#router ospf 1

Core_P_1(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3 area 0

Core_P_1(config-router)#network 10.0.0.4 0.0.0.3 area 0

Core_P_1(config-router)#network 10.10.10.10 0.0.0.0 area 0

Core_P_1(config-router)#exit

2. Konfigurasi di Core_P_2 :

Core_P_2(config)#router ospf 1

Core_P_2(config-router)#network 10.0.0.4 0.0.0.3 area 0

Core_P_2(config-router)#network 10.0.0.8 0.0.0.3 area 0

Core_P_2(config-router)#network 10.10.10.20 0.0.0.0 area 0

Core_P_2(config-router)#exit

3. Konfigurasi di PE_Jakarta :

81

PE_Jakarta(config)#router ospf 1

PE_Jakarta(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3 area 0

PE_Jakarta(config-router)#network 10.10.10.1 0.0.0.0 area 0

PE_Jakarta(config-router)#exit

4. Konfigurasi di PE_Surabaya :

PE_Surabaya(config)#router ospf 1

PE_Surabaya(config-router)#network 10.0.0.8 0.0.0.3 area 0

PE_Surabaya(config-router)#network 10.10.10.2 0.0.0.0 area 0

PE_Surabaya(config-router)#exit

C. Mengaktifkan MPLS, Label Distribution Protocol (LDP) dan menetapkan

interface loopback 0 sebagai interface yang ikut dalam proses MPLS.

1. Konfigurasi di Core_P_1 :

Core_P_1(config)#mpls label protocol ldp

Core_P_1(config)#mpls ldp router-id loopback 0

Core_P_1(config)#interface fa 0/0

Core_P_1(config-if)#mpls ip

Core_P_1(config-if)#exit

Core_P_1(config)#interface fa 0/1

Core_P_1(config-if)#mpls ip

Core_P_1(config-if)#exit

2. Konfigurasi di Core_P_2 :

82

Core_P_2(config)#mpls label protocol ldp

Core_P_2(config)#mpls ldp router-id loopback 0

Core_P_2(config)#interface fa 0/0

Core_P_2(config-if)#mpls ip

Core_P_2(config-if)#exit

Core_P_2(config)#interface fa 0/1

Core_P_2(config-if)#mpls ip

Core_P_2(config-if)#exit

3. Konfigurasi di PE_Jakarta :

PE_Jakarta(config)#mpls label protocol ldp

PE_Jakarta(config)#mpls ldp router-id loopback 0

PE_Jakarta(config)#interface fa 0/0

PE_Jakarta(config-if)#mpls ip

PE_Jakarta(config-if)#exit

PE_Jakarta(config)#interface fa 0/1

PE_Jakarta(config-if)#mpls ip

PE_Jakarta(config-if)#no shutdown

PE_Jakarta(config-if)#exit

4. Konfigurasi di PE_Surabaya :

PE_Surabaya(config)#mpls label protocol ldp

PE_Surabaya(config)#mpls ldp router-id loopback 0

PE_Surabaya(config)#interface fa 0/0

PE_Surabaya(config-if)#mpls ip

83

PE_Surabaya(config-if)#exit

PE_Surabaya(config)#interface fa 0/1

PE_Surabaya(config-if)#mpls ip

PE_Surabaya(config-if)#no shutdown

PE_Surabaya(config-if)#exit

Selesai sudah tahap konfigurasi dalam pembuatan MPLS Cloud.

Berikutnya adalah tahap akhir dari perancangan ini yaitu membuat Ethernet

over MPLS (EoMPLS)

3.2.6 Konfigurasi Ethernet over MPLS (EoMPLS) Mode Port

Setelah kita membuat MPLS-VPN maka selanjutnya adalah membuat

EoMPLS. Router PE dan CE berpartisipasi dalam kerja dari EoMPLS mode

Port. Untuk itu router PE dan CE harus dikonfigurasi di wilayah Jakarta dan

Surabaya. Berikut adalah langkah-langkah dalam mengkonfigurasi EoMPLS :

A. Membuat tunnel layer 2 pseudowire dengan enkapsulasi MPLS. Tunnel

pseudowire berguna untuk mengirim ethernet frame seperti VLAN.

pseudowire hanya dikonfigurasi di router PE. Nama class = eompls.

1. Konfigurasi di PE_Jakarta :

PE_Jakarta(config)#pseudowire-class eompls

PE_Jakarta(config-pw-class)#encapsulation mpls

2. Konfigurasi di PE_Surabaya :

84

PE_Surabaya(config)#pseudowire-class eompls

PE_Surabaya(config-pw-class)#encapsulation mpls

B. Setelah membuat tunnel pseudowire maka yang terakhir dari perancangan

ini adalah membuat EoMPLS Port mode. Dengan menggunakan EoMPLS

port mode, berbagai VLAN dapat disalurkan melalui satu link yang

mempunyai mode trunk. Untuk trunk interface, VTP (Virtual Trunking

Protocol) dan VLAN hanya dikonfigurasi di router CE masing-masing

site.

1. Konfigurasi EoMPLS di PE_Jakarta dan PE_Surabaya

menggunakan VC (Virtual Circuit) number 100

a. Konfigurasi di PE_Jakarta:

PE_Jakarta(config)#interface fa 0/1

PE_Jakarta(config-if)#mpls ip

PE_Jakarta(config-if)#xconnect 10.10.10.2 100 pw-class eompls

PE_Jakarta(config-if)#no shutdown

b. Konfigurasi di PE_Surabaya:

PE_Surabaya(config)#interface fa 0/1

PE_Surabaya(config-if)#mpls ip

PE_Surabaya(config-if)#xconnect 10.10.10.1 100 pw-class eompls

PE_Surabaya(config-if)#no shutdown

2. Konfigurasi VTP. Dengan menggunakan VTP (Virtual Trunking

Protocol), VLAN hanya akan dikonfigurasikan hanya disalah satu

85

CE saja. Namun untuk VTP dan Interface yang akan dipergunakan

untuk menyalurkan VLAN, kedua CE yaitu CE_Compnet_JKT

dan CE_Compnet_SBY harus di konfigurasi. Kedua CE tersebut

harus mempunyai VTP domain dan password yang sama. Namun,

yang bertugas sebagai VTP server hanya CE_Compnet JKT dan

CE_Compnet_SBY sebagai VTP Client. Untuk konfigurasi ini

VTP domainnya adalah eompls dan passwordnya adalah compnet.

a. Konfigurasi VTP di CE_Compnet_JKT

CE_Compnet_JKT(config)#vtp domain eompls

CE_Compnet_JKT(config)#vtp password compnet

CE_Compnet_JKT(config)#vtp mode server

b. Konfigurasi VTP di CE_Compnet_SBY

CE_Compnet_SBY(config)#vtp domain eompls

CE_Compnet_SBY(config)#vtp password compnet

CE_Compnet_SBY(config)#vtp mode client

3. Konfigurasi VLAN. Kecuali interface VLAN, VLAN hanya di

konfigurasi di salah satu router CE yaitu CE_Compnet_JKT.

VLAN tersebut nantinya akan disalurkan ke CE_Compnet_SBY

melalui VTP melewati pseudowire Eompls yang telah dibuat.

Terdapat 3 VLAN yaitu VLAN 10 = HRD, VLAN 20,

MAINTENANCE, VLAN 30 = SALES_AND_MARKETING. IP

86

setiap interface telah ditentukan di penetapan IP. Berikut adalah

konfigurasinya.

a. Konfigurasi di CE_Compnet_JKT

CE_Compnet_JKT(config)#vlan 10

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name HRD

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#vlan 20

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name MAINTENANCE

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#vlan 30

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name

SALES_AND_MARKETING

CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 10

CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.10.1

255.255.255.0

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 20

CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.20.1

255.255.255.0

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 30

CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.30.1

255.255.255.0

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

87

CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/0

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode trunk

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/1

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 10

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/6

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 20

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/11

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 30

CE_Compnet_JKT(config-if)#exit

b. Konfigurasi di CE_Compnet_SBY

CE_Compnet_ SBY (config)#interface vlan 10

CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.10.2

255.255.255.0

CE_Compnet_ SBY (config-if)#exit

CE_Compnet_ SBY (config)#interface vlan 20

CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.20.2

255.255.255.0

88

CE_Compnet_ SBY (config-if)#exit

CE_Compnet_ SBY(config)#interface vlan 30

CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.30.2

255.255.255.0

CE_Compnet_SBY(config-if)#exit

CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/0

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode trunk

CE_Compnet_SBY(config-if)#exit

CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/1

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 10

CE_Compnet_SBY(config-if)#exit

CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/6

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 20

CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/11

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access

CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 30

CE_Compnet_SBY(config-if)#exit

4. Konfigurasi Komputer. Karena keterbatasan dari software simulasi

maka kami menggunakan router untuk dijadikan PC. Berikut

adalah konfigurasinya:

a. PC_1_10:

89

PC_1_10(config)#no ip routing

PC_1_10(config)#ip default-gateway 172.16.10.1

PC_1_10(config)#interface fa 0/0

PC_1_10(config-if)#ip address 172.16.10.11 255.255.255.0

PC_1_10(config-if)#no shut

b. PC_2_10:

PC_2_10(config)#no ip routing

PC_2_10(config)#ip default-gateway 172.16.10.2

PC_2_10(config)#interface fa 0/0

PC_2_10(config-if)#ip address 172.16.10.12 255.255.255.0

PC_2_10(config-if)#no shut

c. PC_1_20:

PC_1_20(config)#no ip routing

PC_1_20(config)#ip default-gateway 172.16.20.1

PC_1_20(config)#interface fa 0/0

PC_1_20(config-if)#ip address 172.16.20.11 255.255.255.0

PC_1_20(config-if)#no shut

d. PC_2_20:

PC_2_20(config)#no ip routing

PC_2_20(config)#ip default-gateway 172.16.20.2

PC_2_20(config)#interface fa 0/0

90

PC_2_20(config-if)#ip address 172.16.20.12 255.255.255.0

PC_2_20(config-if)#no shut

e. PC_1_30:

PC_1_30(config)#no ip routing

PC_1_30(config)#ip default-gateway 172.16.30.1

PC_1_30(config)#interface fa 0/0

PC_1_30(config-if)#ip address 172.16.30.11 255.255.255.0

PC_1_30(config-if)#no shut

f. PC_2_30:

PC_2_30(config)#no ip routing

PC_2_30(config)#ip default-gateway 172.16.30.2

PC_2_30(config)#interface fa 0/0

PC_2_30(config-if)#ip address 172.16.30.12 255.255.255.0

PC_2_30(config-if)#no shut

Dengan demikian berakhirlah konfigurasi sistem jaringan VPN dengan

teknologi EoMPLS (Ethernet over MPLS). Untuk pengujian dan implementasi

akan dibahas pada bab selanjutnya.