bab 3
DESCRIPTION
bab 3TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini Tn.N didiagnosis yaitu mengalami hematemesis melena
yang dicurigai penyebabnya adalah gastritis erosive. Adapun mengenai analisis
kasusnya adalah sebagai berikut :
1. Hematemesis melena e.c gastritis erosive
Berdasarkan dari anamnesis yang dilakukan secara langsung pada Tn.N
didapatkan keluhan sebagai berikut :
1. muntah darah kehitaman sudah dua kali dialami SMRS
2. mengalami BAB berwarna kehitaman
3. pasien mengeluh adanya nyeri ulu hati yang dikonfirmasi adanya
nyeri tekan epigastrium pada palpasi abdomen.
4. pasien memiliki kebiasaan minum minuman herbal selama 6 bulan
berturut-turut, pasien tidak memiliki riwayat menderita sakit
kuning dan mengonsumsi alkohol serta IVDU.
5. pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan ikterik dan
hepatosplenomegali sehingga mengarahkan pada pemikiran akan
adanya perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena
yang disebabkan oleh gastritis erosive.
pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan ikterik dan hepatosplenomegali
sehingga mengarahkan pada pemikiran akan adanya perdarahan saluran cerna
berupa hematemesis dan melena yang disebabkan oleh gastritis erosive.
22
Untuk mengetahui etiologi dibutuhkan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan
yang dilakukan dapat berupa:
o Aspirasi isi lambung dengan pipa nasogastrik untuk mengetahui lokasi
perdarahan secara kasar. Hasil dapat negative palsu apabila perdarahan
sudah berhenti atau perdarahan bersumber di duodenum.
o Endoskopi saluran cerna atas, untuk memvisualisasi situs perdarahan.
Terutama dilakukan apabila terdapat kecurigaan adanya varises esophagus.
2. Anemia e.c perdarahan saluran cerna
Dipikirkan atas dasar terjadinya :
muntah darah kehitaman sekitar 200 cc sebelum masuk rumah sakit
lemas yang semakin memberat
keluhan lemas tidak disertai mual muntah, tidak sesak napas pusing dan
pandangan berkunang-kunang
dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya konjungtiva yang pucat, tanpa
disertai takikardia dan sianosis perifer.
dari pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah rutin saat hari
pertama di rawat di bangsal sekatung RSAL dr.Midiyato suratani
didapatkan penurunan kadar haemoglobin yaitu 7,8 gr%.
Pada anemia yang dialami oleh Tn.N ini perlu dilakukan pemeriksaan
selanjutnya yaitu darah rutin dan darah perifer lengkap.
Sehingga Penatalaksanaan untuk pasien tersebut adalah :
Terapi Non-Farmakologis :
Bed rest
Diit cair
23
Terapi Farmakologis :
Omeprazole
Diberikan untuk mengurangi kadar asam lambung dan nyeri pada ulu hati
Kalnex
Untuk menghentikan perdarahan
Sucralfat
Untuk mengurangi atau mencegah kerusakan pada mukosa lambung
Farsix
Terapi lainnya yaitu :
Transfusi Packed Red Cell
Untuk meningkatkan kadar Hemoglobin pada Tn.N yang mengalami
penurunan.
Komplikasi pada pasien yang mengalami hematemesis melena ini adalah
anemia karena perdarahan.
Bila ditangani secara baik dengan penegakan diagnosa dan penatalaksanan
yang tepat maka prognosis akan baik pula karena kasus perdarahan saluran
pencernaan bagian atas ini dapat menyebabkan syok hipovolemik dan anemia
akibat perdarahan sehingga penanganan awal dan pemeriksaan secara tepat
sangat perlu diperhatikan.
24