bab 2.lapen.gambum tebo

52
2 - Gambaran Umum Kabupaten Tebo GAMBARAN UMUM KABUPATEN TEBO 2.1 Letak Geografis dan Luasan Wilayah Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara 00 52’ 32” - 10 54’ 50” Lintang Selatan dan diantara 1010 48’ 57” - 1020 49’ 17” Bujur Timur. Kalau dilihat dari posisinya, kabupaten Tebo berada dibagian barat laut Provinsi Jambi dan secara administratif berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hilir (Provinsi Riau), Sebelah Selatan : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin), Sebelah Timur : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupaten Tanjung Jabung Barat), Kecamatan Mersam (Kabupaten Batanghari) Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo (Kabupaten Bungo). Sebelah Barat : Kecamatan Pelepat, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo (Kabupaten Bungo). Lokasi Kabupaten Tebo berdekatan dengan Kabupaten Bungo, yang merupakan pusat pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat permukiman, juga berdekatan dengan jalur trans Sumatera Laporan PENDAHULUAN Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 2

Upload: bambangkustiawan

Post on 06-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 1

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

GAMBARAN UMUM

KABUPATEN TEBO

2.1 Letak Geografis dan Luasan Wilayah

Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara 00 52’ 32” - 10 54’ 50” Lintang

Selatan dan diantara 1010 48’ 57” - 1020 49’ 17” Bujur Timur. Kalau dilihat dari posisinya,

kabupaten Tebo berada dibagian barat laut Provinsi Jambi dan secara administratif berbatasan

dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hilir (Provinsi Riau),

Sebelah Selatan : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin),

Sebelah Timur : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupaten Tanjung Jabung Barat),

Kecamatan Mersam (Kabupaten Batanghari) Jujuhan, Tanah

Sepenggal, Muaro Bungo (Kabupaten Bungo).

Sebelah Barat : Kecamatan Pelepat, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo

(Kabupaten Bungo).

Lokasi Kabupaten Tebo berdekatan dengan Kabupaten Bungo, yang merupakan pusat

pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat permukiman, juga berdekatan dengan jalur

trans Sumatera dan mempunyai hubungan yang terbuka dengan daerah-daerah lainnya di

Sumatera sehingga dengan demikian bisa dikatakan kabupaten Tebo ini mempunyai posisi

yang strategis dari sudut pengembangan wilayah.

Luas wilayah Kabupaten Tebo, secara administratif adalah 6.461 km2, terdiri dari 12

(dua belas) kecamatan, 107 desa dan 5 Kelurahan. Tabel berikut menyajikan nama

kecamatan, nama ibu kota kecamatan, luas wilayah kecamatan dan jumlah kelurahan/desa.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

2

Page 2: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 2

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Tabel II.1.1Nama Kecamatan, Nama Ibu Kota Kecamatan, Luas Wilayah Kecamatan

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 3: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 3

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Dan Jumlah Kelurahan/Desa di Kabupaten Tebo Tahun 2013

No KecamatanNama

Ibu KotaLuas

Wilayah (Km2)Jumlah

KelurahanJumlah

Desa1. Tebo Tengah Muara Tebo 983,56 2 102. Tebo Ilir Sungai Bengkal, 708,70 1 10

3. SumayTeluk

Singkawang1.268 - 12

4. Tebo Ulu Pulau Temiang 410,30 1 165. VII Koto Sungai Abang 658,79 - 106. Rimbo Bujang Wirotho Agung 406,92 1 77. Rimbo Ilir Karangdadi 214,34 - 98. Rimbo Ulu Sukadamai 295,74 - 69. Tengah Ilir Mangupeh 221,44 - 5

10. VII Koto Ilir Balai Rajo 468,21 - 611. Serai Serumpun Sekutur Jaya 315,70 - 812. Muara Tabir Pintas Tuo 509,30 - 87

Jumlah 6.461 5 107 Sumber : BPN Kabupaten Tebo dan BPS, dalam Profil Pembangunan Kab.Tebo 2014

Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota Kabupaten

lainnya di Propinsi Jambi, adalah sebagai berikut:

Muara Tebo - Muara Bungo = 45 km

Muara Tebo - sengeti = 218 km

Muara Tebo - Bangko = 122 km

Muara Tebo - sarolangun = 192 km

Muara Tebo - Kota Jambi = 208 km

Muara Tebo - muara sabak = 284 km

Muara Tebo - Muara Bulian = 144 km

Muara Tebo - Sungai Penuh = 286 km

Muara Tebo-Kuala Tungkal = 333 km

Sedangkan Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota

Kecamatan lainnya di kabupaten tebo, adalah sebagai berikut:

Muara Tebo - teluk singkawang = 17 km

Muara Tebo - sungai bengkal = 53 km

Muara Tebo - pulau temiang = 58 km

Muara Tebo - wirotho agung = 78 km

Muara Tebo - sungai abang = 92 km

Muara Tebo - mengupeh = 44 km

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 4: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 4

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Muara Tebo - suka damai = 50 km

Muara Tebo - karang dadi = 15 km

Muara Tebo - pinang belai = 50 km

Muara Tebo - pintas tuo = 80 km

Muara Tebo - balai rajo = 75 km

2.2 Kondisi Fisik Lahan

2.2.1 Topografi

Ketinggian tanah di Kabupaten Tebo sangat bervariasi, Sebagian besar Wilayah

Kabupaten Tebo terletak pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter dari

permukaan laut meliputi 69 % dari luas wilayah Kabupaten dan tersebar diseluruh kecamatan.

Daerah terendah adalah Teluk Rendah, di pinggiran Sungai Batanghari, Kecamatan Tebo Ilir.

Sedangkan daerah yang tertinggi berada pada daerah Bukit Tiga Puluh di wilayah Kecamatan

Sumay.

Tabel II.2.1Luas Wilayah Menurut Ketinggian Di Kabupaten Tebo

No Kecamatan < 50 m 50 - 100 m 100 - 500 m 500 - 1000 m Jumlah1. Tebo Ilir 76.826 43.594 11.474 1.406 133.3002. Tebo Tengah 57.419 36.450 6.975 8.156 109.0003. Tengah Ilir* - - - - -4. Sumay 10.800 43.763 63.463 8.774 126.8005. Rimbo Bujang 18.900 36.825 16.875 - 72.6006. Rimbo Ulu* - - - - -7. Rimbo Ilir* - - - - -8. Tebo Ulu 9.225 22.275 81.200 - 112.7009. VII Koto 9.000 81.125 1.575 - 91.700

10. Muara Tabir*) - - - - -11. Serai Serumpun *) - - - - -12. VII Koto Ilir*) - - - - -

Jumlah 182.170 264.032 181.562 18.336 646.100% 28,20 40,87 28,10 2,84 100,00

Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk

2.2.2 Kemiringan Lahan

Wilayah Kabupaten Tebo sebagian besar mempunyai kemiringan dibawah 15 %

meliputi wilayah seluas 523.200 ha atau mencakup 83% dari luas wilayah kabupaten dan

tersebar di seluruh kecamatan. Sebagian lagi dengan kemiringan 16 – 40 % meliputi 12% dari

luas areal, terdapat di kecamatan Sumay dan Kecamatan VII Koto dan sebagian kecil

mempunyai kemiringan diatas 40 % yaitu sebesar 6,6% dari luas areal kabupaten terdapat di

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 5: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 5

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

kecamatan Tebo Ilir, Tebo Tengah dan kecamatan Sumay. Kondisi bentang alam demikian

menunjukkan bahwa wilayah kabupaten Tebo relatif datar sampai landai dan akan cocok untuk

usaha pertanian, peternakan dan perkebunan.

Tabel II.2.2Klasifikasi Lereng dan Luasnya Menurut Kecamatan di Kabupaten Tebo

No Kecamatan 0 - 2 % 3 - 15 % 16 - 40 % > 40 % Jumlah1. Tebo Ilir 35.600 64.000 30.000 3.700 133.3002. Tebo Tengah 5.200 90.200 10.400 3.200 109.0003. Tengah Ilir* - - - - -4. Sumay 4.400 80.800 16.400 25.200 126.8005. Rimbo Bujang 8.000 57.000 7.600 - 72.6006. Rimbo Ulu* - - - - -7. Rimbo Ilir* - - - - -8. Tebo Ulu - 92.300 9.600 10.800 112.7009. VII Koto 13.200 72.500 6.000 - 91.700

10. Muara Tabir*) - - - - -11. Serai Serumpun *) - - - - -12. VII Koto Ilir*) - - - - -

Jumlah 66.400 456.800 80.000 42.900 646.100% 10,28 70,70 12,38 6,64 100,00

Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014

Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk

2.2.3 Hidrologi

Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Tebo, diantaranya adalah Sungai Batang

Hari (panjang 300 km), Batang Tebo (29 km), Batang Sumay (70 km), Batang Tabir (52 km),

Batang Langsip (23 km), dan Batang Jujuhan (7 km). Sungai terbesar yang melalui kabupaten

Tebo adalah sungai Batanghari dengan luas wilayah aliran sungai sekitar 71.400 Ha, sedangkan

sungai lainnya merupakan anak sungai dari Batanghari.

Pada umumnya sumber air yang berasal dari sungai dipergunakan oleh penduduk

untuk berbagai kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian maupun jalur

transportasi sungai.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 6: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 6

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 7: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 7

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

2.2.4 Geologi

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 8: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 8

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

A. Formasi Geologi

Secara garis besar wilayah di Kabupaten Tebo terbentuk dari formasi geologi endapan

permukaan alluvium, batuan sediment dengan berbagai formasi serta dari batuan metamorf

dan batuan terobosan. Formasi geologi palembang anggota atas dan palembang anggota

tengah serta aluvium mencapai 75% dari seluruh areal Kabupaten Tebo.

Tabel II.2.3Luas Wilayah Menurut Formasi Geologi di Kabupaten Tebo

No Formasi Geologi Luas (Ha) Persentase ( % )

1. Endapan Permukaan :

a. Alluvium, Lanau, Pasir, dan Kerikil 137,916 21.35

2. Batuan Sedimen :

a. Formasi Palembang Anggota Atas 231,134 35.77

b. Formasi Palembang Anggota Tengah 114,230 17.68

c. Formasi Palembang Anggota Bawah 56,689 8.77

d. Formasi Telisa Anggota Atas 54,113 8.38

e. Formasi Telisa Anggota Bawah 940 0.15

f. Formasi Rantau Ikil 3,013 0.47

g. Formasi Lahat Anggota Tengah 7,988 1.24

3. Batuan Metamorf :

a. Batu Sabak 36,426 5.64

4. Batuan Terobosan :

a. Batuan Retas Granit 3,651 0.57

Jumlah 646,100 100.00

Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014

B. Geologi Teknik

Kendala geologi teknik yang ada di wilayah Kabupaten Tebo menurut Menurut T.O.

Simanjuntak; T. Budhistrisna; Surono: S.Gafoer; dan T.C. Amin (1994),berupa erosi, tanah

lunak, gambut, dan perosokan tanah.

1. Erosi

Pada daerah yang mempunyai tanah pelapukan cukup tebal dari Formasi Muaraenim

(Tmpm) rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat dari tanah tersebut tidak

padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di dalamnya yang berubah-

ubah oleh perubahan cuaca. Tanah ini umumnya berupa lempung - lempung lanauan,

berwarna merah kecoklatan, plastisitas tinggi sampai sedang, lunak - agak teguh. Pada

daerah ini, jika tanaman penutup tanah atau vegetasi hilang (lahan terbuka), maka pada

saat terjadi hujan akan segera mengerosi tanah lempung – lempung lanauan.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 9: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 9

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat dilihat pada sepanjang jalur lalu lintas

antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir) – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah).

2. Tanah lunak

Tanah lunak yang dijumpai di Kabupaten Tebo berupa lempung - lempung organik

berwarna abu-abu tua, sangat lunak - lunak, mengandung material organik (berada di

bagian atas) dan mempunyai nilai tekanan konus (nilai sondir) kurang dari 10 kg/cm2.

Sifat lapisan tanah lunak ini gaya gesernya kecil, kemampatannya (kompresibilitas) besar

dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga apabila pembebanan konstruksi

melampaui daya dukung kritis, maka akan terjadi kerusakan tanah pondasi.

Pada umumnya tanah lunak dijumpai pada daerah yang tersusun oleh Endapan Aluvial

(Qa), Lanau, Pasir dan Kerikil (Qal), setempat-setempat pada tanah pelapukan Formasi

Kasai (Qtk) dan Formasi Muaraenim (Tmpm).

3. Gambut

Endapan gambut di Kabupaten Tebo dapat dikatagorikan sebagai topogeneous/marsh

peat, yaitu gambut yang diendapkan di bawah muka air tanah, umumnya merupakan

bentuk depresi topografi daerah dataran rendah. Sedangkan dari jenis tanaman

penyusunnya sebagian besar masih berupa rerumputan berserat (Rigg dan Gessel, 1956).

Sebarannya menempati daerah yang tersusun oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan

Aluvium (Qa), antara lain meliputi daerah sekitar Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah dan

Kecamatan Rimbo Ulu.

4. Perosokan Tanah (Settlement)

Proses ini dapat terjadi apabila di bawah lapisan yang keras di jumpai adanya lapisan yang

lunak dan kompresibilitasnya tinggi sehingga bila beban yang berada di atasnya melebihi

daya dukung yang diijinkan maka kemungkinan besar akan terjadi perosokan (settlement).

Di daerah pemetaan yang mempunyai potensi perosokan adalah daerah dataran yang

dibentuk oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan Endapan Aluvium (Qa). Oleh karena pada

daerah ini di beberapa tempat bagian atasnya agak padat akan tetapi bagian bawahnya

merupakan lapisan lempung (lanau lempungan) yang sangat lunak, sehingga bila ada

beban yang cukup berat akan mengakibatkan terjadinya perosokan.

C. Struktur Geologi

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 10: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 10

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Struktur geologi dapat berupa struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer

terbentuk bersamaan atau sesaat setelah pembentukan batuan, namun kejadiaanya

berlangsung sebelum proses litifikasi (pembatuan), seperti struktur silang siur (cross beding),

riple marks dan lain-lain.

Sedangkan struktur sekunder dibentuk setelah terjadinya proses litifikasi, seperti

proses ketidak selarasan, kekar, patahan, dan perlipatan. Pada pekerjaan teknik sipil atau

geoteknik yang umum dilakukan adalah yang menyangkut struktur sekunder dan uraian

tentang struktur sekunder akan dibahas berikut ini.

Dalam perencanaan konstruksi bangunan, bidang ketidak selarasan pada umumnya

menjadi bidang lemah sehingga merupakan kendala yang harus ditanggulangi. Bidang ketidak

selarasan tersebut merupakan pambatas dua batuan yang berbeda umur sehingga

menunjukkan bahwa kedua batuan tersebut mempunyai perbedaan sifat fisik dan keteknikan.

Pada bidang ketidak selarasan ini dapat memperlemeh kuat geser batuan, sehingga dapat

menyebabkan keruntuhan konstruksi yang berdiri di atasnya.

Dalam hal tertentu bidang ketidak selarasan tersebut menjadi bidang gelincir dari

sebuah longsoran atau dapat menyebabkan kebocoran saluran air kotor melalui bidang

ketidakselarasan. Kadangkala pada bidang ketidak selarasan ini muncul mata air dengan debit

yang cukup besar sehingga menjadi sumber mata air bagi pemukiman atau pengairan.

Daerah-daerah yang mungkin dijumpai kendala ketidak selarasan adalah daerah yang

terletak berbatasan antara Formasi Muaraenim (Tmpm) dengan Formasi Kasai (QTk).

2.2.5 Jenis dan Struktur Tanah

A. Jenis Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Tebo didominasi oleh tanah podsolik merah kuning yang

mencapai 437.954 Ha atau meliputi 67,8 % dari luas areal kabupaten Tebo dan tersebar di

seluruh kecamatan, selanjutnya jenis tanah latosol, alluvial dan organosol masing-masing 21,9

%, 4,7 % dan 5,6 % dari luas Kabupaten Tebo. Jenis tanah latosol terdapat hampir di semua

kecamatan, kecuali Kecamatan Muara Tabir. Sedangkan jenis tanah Organosol tidak terdapat

di kecamatan Tengah Ilir, VII Koto Ilir, Serai Serumpun dan Muara Tabir. Jenis tanah Alluvial

terdapat di kecamatan Tebo Tengah , Sumay, Tebo Ulu, VII Koto, Rimbo Bujang dan Rimbo Ilir.

Tabel II.2.4

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 11: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 11

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Penyebaran Jenis Tanah di Kabupaten Tebo, (Ha)

No Desa/KelurahanJenis Tanah (Ha)

Jumlah (Ha)PMK Latosol Alluvial Organosol

1. Tebo Tengah 80.789 3.537 13.747 283 98.356

2. Tebo Ilir 32.246 24.096 - 14.528 70.870

3. Sumay 56.566 49.991 6.722 13.521 126.800

4. Tebo Ulu 34.920 819 2.035 3.256 41.030

5. VII Koto 44.301 18.828 2.350 400 65.879

6. Rimbo Bujang 32.563 2.641 3.252 2.236 40.692

7. Rimbo Ilir 20.944 220 152 118 21.434

8. Rimbo Ulu 26.900 650 - 2.024 29.574

9.. Tengah Ilir 12.456 9.688 - - 22.144

10. VII Koto Ilir 26.358 18.114 2.349 - 46.821

11. Serai Serumpun 18.981 12.589 - - 31.570

12. Muara Tabir 50.930 - - - 50.930

Jumlah 437.954 141.173 30.607 36.366 646.100

% Kabupaten 67,78 21,85 4,74 5,63 100Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo, 2014

B. Tekstur Tanah

Hampir seluruh tanah di Kabupaten Tebo mempunyai tekstur tanah halus (98,5%),

hanya Kecamatan Tebo Tengah dan Sumay yang mempunyai tekstur tanah sedang, itupun

jumlahnya sangat sedikit. Kondisi tanah demikian sebenarnya kurang baik untuk usaha

pertanian, namun dengan upaya penambahan bahan organic dan teknik pengolahan yang

tepat tanah bertekstur halus akan baik untuk pertanian.

Tabel II.2.5Penyebaran Tekstur Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)

No Kecamatan Halus Sedang Kasar Gambut Jumlah1. Tebo Ilir 132,000 - - 1,300 133,3002. Tebo Tengah 105,000 4,000 - - 109,0003. Tengah Ilir - - - - -4. Sumay 122,400 4,400 - - 126,8005. Rimbo Bujang 72,600 - - - 72,6006. Rimbo Ulu - - - - -7. Rimbo Ilir - - - - -8. Tebo Ulu 112,700 - - - 112,7009. VII Koto 91,700 - - - 91,700

10. Muara Tabir - - - - -11. Serai Serumpun - - - - -12. VII Koto Ilir - - - - -

Jumlah 636,400 8,400 - 1,300 646,100% Kab. 98.50 1.30 0.00 0.20 100,00

Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 12: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 12

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 13: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 13

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

C. Kedalaman Efektif Tanah

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 14: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 14

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Hampir sekitar 99,80% dari luas wilayah Kabupaten Tebo memiliki tanah dengan

kedalaman efektif di atas 90 cm, sedangkan sisanya sebesar 0,20% merupakan tanah dengan

kedalaman efektif kurang dari 60 cm. Kedalaman efektif tanah di bawah 60 cm hanya terdapat

di Kecamatan Tebo Ilir.

Tabel II.2.6Kedalaman Efektif Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)

No Kecamatan >90 cm 60-90 cm <60 cm Jumlah

1. Tebo Ilir 132,000 - 1,300 133,300

2. Tebo Tengah 109,000 - - 109,000

3. Tengah Ilir - - - -

4. Sumay 126,800 - - 126,800

5. Rimbo Bujang 72,600 - - 72,600

6. Rimbo Ulu - - - -

7. Rimbo Ilir - - - -

8 Tebo Ulu 112,700 - - 112,700

9. VII Koto 91,700 - - 91,700

10. Muara Tabir - - - -

11. Serai Serumpun - - - -

12. VII Koto Ilir - - - -

Jumlah 644,800 - 1,300 646,100

% Kab. 99.80 0.00 0.20 100,00

Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

2.2.6 Iklim

Iklim yang ada di kabupaten Tebo secara umum adalah iklim Tropis yang ditandai

dengan adanya dua musim yaitu musim penghujan yang berkisar antara bulan September

sampai bulan Mei dan musim Kemarau antara bulan Juni sampai Agustus, sedangkan rata-rata

curah hujan tahunan adalah 2.683 mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 122 hari/tahun.

Perbedaan temperatur antara daerah terendah dan tertinggi berkisar antara 0o - 1,5oC

dengan temperatur rata-rata 290 C - 300 C; Kelembaban udara di Kabupaten Tebo rata-rata

tahunan berkisar antara 85,2 – 96,1% dengan kelembaban rata-rata 87,92%. Adapun lamanya

penyinaran matahari, umumnya dapat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, relief daerah dan

waktu penyinaran serta pengaruh tumbuh-tumbuhan pada suatu daerah. Sedangkan rata-rata

penyinaran matahari tiap hari di Kabupaten Tebo selama 9 tahun bervariasi antara 4,20 jam

sampai dengan 6,56 jam.

2.3 Karakteristik Fisik Binaan

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 15: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 15

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

2.3.1 Struktur Ruang

Perkotaan Muara Tebo yang merupakan Ibukota Kabupaten Tebo, secara fisik sudah

merupakan satu kesatuan kawasan terbangun dengan perkotaan Tebing Tinggi. Peranan

perkotaan Muara Tebo sebagai pusat kegiatan dan pusat pelayanan bagi daerah sekitarnya

sudah tidak dapat disangsikan.

Begitu pula halnya dengan perkotaan Wirotho Agung, sebagai Ibukota Kecamatan

Rimbo Bujang, peranannya sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Tebo. Terdapat

berbagai jasa (perbankan dan jasa lainnya) dan perdagangan di perkotaan ini. Angkutan umum

juga telah melayani perkotaan ini baik dalam Provinsi Jambi maupun ke luar provinsi

Ibukota-ibukota kecamatan lainnya juga peranannya cukup penting dalam

memberikan pelayanan kepada penduduk dan kegiatannya di wilayah kecamatannya atau

beberapa desa di wilayah sekitarnya

Terkait dengan hal tersebut di atas, dan telah dikemukakan sebelumnya mengenai

beberapa pengertian yaitu sebagai berikut.

Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.

Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.

Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

Disamping itu pula, dengan memperhatikan fungsi dan keadaan geografis wilayah

Kabupaten Tebo, maka hirarki pusat-pusat permukiman sebagai pusat kegiatan dan

pengembangan wilayah, dapat dikemukakan sebagai berikut.

a. Pusat Pengembangan Utama

Pusat ini merupakan pusat utama dari suatu wilayah. Biasanya pusat ini dihubungkan

dengan pemusatan penduduk terbesar, keanekaragaman dalam kegiatan sekunder dan tersier.

Disamping itu pula, pusat ini mempunyai kaitan yang sangat penting dengan perekonomian

nasional. Dengan demikian pusat ini dapat berfungsi sebagai penghubung antara pusat-pusat

yang berada dibawahnya dengan perekonomian nasional.

b. Pusat Pengembangan Kedua

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 16: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 16

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Pusat permukiman ini merupakan pusat hirarki kedua dalam suatu wilayah dan

merupakan pusat dari suatu sub-wilayah. Pusat ini merupakan pusat pengembangan wilayah

perdesaan yang paling besar, yaitu titik kritis dalam struktur ruang hirarkis yang memadu

fungsi perkotaan dan perdesaan. Hal ini disebabkan karena pusat ini mempunyai fasilitas yang

cukup lengkap seperti fasilitas pemasaran, memproses dan meningkatkan mutu hasil

pertanian, fasilitas keuangan, perdagangan, transportasi, dan fasilitas sosial. Pusat ini

memainkan peranan yang sangat penting untuk menghubungkan pusat ketiga dengan pusat

utama.

c. Pusat Pengembangan Ketiga

Pusat ini merupakan pusat hirarki ketiga dalam suatu wilayah dan merupakan pusat-

pusat pelayanan bagi wilayah pengaruhnya. Pusat ini berperan untuk mengumpulkan

masukan-masukan (input-input) dari pusat yang lebih besar, yang dibutuhkan oleh penduduk

dan kegiatan usaha di wilayah pengaruhnya dan secara serempak mengumpulkan hasil-hasil

produksi wilayah pengaruhnya, kemudian menyalurkannya ke pusat kedua.

Atas dasar pengertian-pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan

yaitu: adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW), adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi PKL, dan pusat-pusat

permukiman mana yang direncanakan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).

Tabel II.3.1Rencana Sistem Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tebo

No.Nama Pusat Kegiatan/

PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan

1 Muara Tebo PKWp 1. pusat pemerintahan kabupaten, 2. perdagangan dan jasa skala regional, 3. pelayanan transportasi, 4. industri pengolahan,5. pusat pendidikan, 6. pusat kesehatan, dan 7. pusat peribadatan

Ibukota Kabupaten Tebo

2 Wirotho Agung PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat peribadatan, 6. pusat pendidikan, 7. pelayanan transportasi, dan 8. industri pengolahan

Ibukota Kecamatan Rimbo Bujang

3 Sungai Bengkal PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan

Ibukota Kecamatan Tebo Ilir

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 17: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 17

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

No.Nama Pusat Kegiatan/

PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan

7. simpul transportasi4 Pulau Temiang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan,

2. pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan,

3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, dan6. pusat peribadatan

Ibukota Kecamatan Tebo Ulu

5 Sungai Abang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan dan 7. industri pengolahan

Ibukota Kecamatan VII Koto

6 Sekutur Jaya PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa,3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan7. industri pengolahan

Ibukota Kecamatan Serai Serumpun

7 Pintas Tuo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

Ibukota Kecamatan Muara Tabir

8 Mengupeh PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

Ibukota Kecamatan Tengah Ilir

9 Teluk Singkawang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

Ibukota Kecamatan Sumay

10 Karang Dadi PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

Ibukota Kecamatan Rimbo Ilir

11 Suka Damai PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

Ibukota Kecamatan Rimbo Ulu

12 Balai Rajo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa,

Ibukota Kecamatan VII Koto Ilir

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 18: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 18

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

No.Nama Pusat Kegiatan/

PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan

3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

13 Sako Makmur PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan, 3. pusat peribadatan, 4. pasar lokal,5. industri kecil dan kerajinan tangan skala

beberapa desa

Pusat Desa di Kecamatan Serai Serumpun

14 Suo-Suo PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan,3. pusat peribadatan,4. pasar lokal,5. industri kecil dan kerajinan tangan skala

beberapa desa

Pusat Desa di Kecamatan Sumay

Sumber: RTRW Kab. Tebo, tahun 2011-2031.

2.3.2 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Tebo didominasi oleh Perkebunan dan hutan meliputi

areal seluas 37,2 % dan 44,4 % dari luas wilayah Kabupaten Tebo. Sedangkan untuk

penggunaan pertanian lahan kering meliputi areal seluas 15,85 % dari luas areal kabupaten

Tebo. Pengusahaan perkebunan meliputi Kelapa sawit, karet dan kelapa dalam sedangkan

kebun campuran meliputi kelapa hibrida, kopi, coklat, buah-buahan, dan lain-lain.

Tabel II.3.2Penggunaan Lahan Di Kabupaten Tebo

Penggunaan Lahan Luas (Ha) % KabupatenHutan 286.784,3 44,39Permukiman 4.319 0,67Lahan Kering 102.401 15,85Lahan Basah 5.612 0,87Karet 111.549 17,26Kelapa Sawit 40.524 6,27Kelapa Dalam 1.020 0,16Campuran 77.498,7 11,99Sungai, Danau,Rawa 6.780 1,05

Jumlah 646,100 100 Sumber : Tebo dalam Angka 2014, Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Kabupaten Tebo, 2014, Dinas Kehutanan Kabupaten Tebo, 2014,

Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 19: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 19

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

2.4 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 20: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 20

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tebo, analisis yang

berhubungan dengan kependudukan perlu dilakukan, karena penduduk pada hakekatnya

merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan.

2.4.1. Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Tebo dari tahun ke tahun terus bertambah. Jumlah

penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo antara tahun 2011 sampai

dengan tahun 2012 dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.4.1Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tebo

No KecamatanPenduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan

Penduduk2011 2012 2013

1 Tebo Ilir 25.636 26.327 27.017 2,70

2 Muara Tabir 15.984 16.415 16.845 2,70

3 Tebo Tengah 35.206 36.154 37.104 2,69

4 Sumay 18.026 18.511 18.997 2,69

5 Tengah Ilir 19.702 20.232 20.762 2,69

6 Rimbo Bujang 61.322 62.972 64.624 2,69

7 Rimbo Ulu 35.652 36.612 37.573 2,69

8 Rimbo Ilir 21.949 22.540 23.131 2,69

9 Tebo Ulu 32.120 32.987 33.853 2,70

10 VII Koto 18.306 18.799 19.291 2,69

11 Serai Serumpun 7.768 7.977 8.186 2,69

12 VII Koto Ilir 13.530 13.894 14.258 2,69

Jumlah 305.201 313.420 321.641 2,69Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tebo terus bertambah

dari tahun ke tahun, namun jika dilihat laju pertumbuhannya relatif berfluktuatif. Pada tahun

2011 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo sebesar 2,7%, dan 2012 laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Tebo yaitu sebesar 2,69%.

Terjadinya fluktuasi laju pertumbuhan penduduk tersebut dapat disebabkan oleh

faktor pertumbuhan alami serta faktor pertumbuhan tidak alami yaitu adanya migrasi masuk

ke wilayah Kabupaten Tebo seperti adanya transmigrasi maupun karena perkembangan

pembangunan di Kabupaten Tebo.

2.4.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 21: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 21

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Pada tahun 2013, penduduk Kabupaten Tebo berjumlah 321.641 jiwa. Kecamatan

dengan jumlah penduduk terbesar (20,09%) yaitu Kecamatan Rimbo Bujang dengan jumlah

penduduk sebesar 64.623 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil

(2,55%) yaitu Kecamatan Serai Serumpun dengan jumlah penduduk sebesar 8.186 jiwa.

Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi yaitu Kecamatan Rimbo

Bujang dengan kepadatan 159 jiwa/km². Kecamatan-kecamatan lainnya dengan tingkat

kepadatan penduduk ≥ 100 jiwa/km² yaitu berturut-turut: Kecamatan Rimbo ulu dengan

kepadatan 127 jiwa/km² dan Kecamatan Rimbo Ilir dengan kepadatan 108 jiwa/km². Adapun

kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Sumay dengan

kepadatan 15 jiwa/km².

Tabel II.4.2Kepadatan Penduduk Kabupaten Tebo Menurut Kecamatan

No KecamatanLuas Wilayah

(Km2)Penduduk

(Jiwa)Kepadatan

1 Tebo Ilir 708,70 27.017 38

2 Muara Tabir 509,30 16.844 33

3 Tebo Tengah 983,56 37.103 38

4 Sumay 1.268 18.997 15

5 Tengah Ilir 221,44 20.762 94

6 Rimbo Bujang 406,92 64.623 159

7 Rimbo Ulu 295,74 37.573 127

8 Rimbo Ilir 214,34 23.132 108

9 Tebo Ulu 410,30 33.854 83

10 VII Koto 658,79 19.292 29

11 Serai Serumpun 315,70 8.186 26

12 VII Koto Ilir 468,21 14.258 30

Jumlah 6.461 321.641 50 Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

2.4.3. Kepadatan Penduduk

Komposisi penduduk yang akan diuraikan dibawah ini yaitu komposisi penduduk

menurut pendidikan, kegiatan, jenis kelamin dan lainnya.

A. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat pendidikan

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan

memberikan gambaran tentang keadaan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan merupakan

indikator pokok kualitas penduduk. Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo yang berumur

10 tahun keatas tidak/belum tamat SD/sederajat sebesar 32,03% dan tamat SD/sederajat

sebesar 32,19%. Penduduk Kabupaten Tebo yang tamat SLTP/sederajat sebesar 20,23% dan

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 22: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 22

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

tamat SLTA/sederajat sebesar 10,81%. Hanya sebagian kecil penduduk Kabupaten Tebo yang

tamat D IV/Sarjana yaitu sebesar 1,33%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Tabel II.4.3Persentase Penduduk Kabupaten Tebo yang berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan Tahun 2013No Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Persentase

1. Tidak/belum tamat SD 32,03

2. SD/MI/sederajat 32,19

3.. SLTP/MTs/sederajat 20,23

4. SLTA/MA/sederajat 10,81

5. SMK 2,23

6. D I/D II 1,09

7. D III/Sarjana Muda 0,09

8. D IV/Sarjana 1,33

Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengidentifikasikan besarnya penduduk usia

kerja (berumur 15 tahun keatas) yang aktif secara ekonomi, yang diukur dari persentase

jumlah angkatan kerja (bekerja dan pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Tebo yaitu sebesar 72,40%, dengan jumlah

pengangguran sebesar 2,22%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

C. Komposisi Penduduk Lainnya

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Tebo hampir berimbang

antara Laki-laki dengan Perempuan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2013 di Kabupaten

Tebo yaitu berjumlah 165.841 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu 155.800

jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin atau sex ratio yaitu sebesar 106,44.

Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo memeluk Agama Islam yaitu sebesar

85,97%. Penduduk yang beragama selain Islam relatif sangat sedikit yaitu 0,47% penduduk

beragama Kristen Protestan; 0,49% penduduk beragama Kristen Katholik; 0,01% penduduk

beragama Hindu; dan 0,01% penduduk beragama Budha.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 23: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 23

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

2.5 Potensi Bencana Alam

Bencana pada dasarnya adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 24: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 24

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis

(Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

Berdasarkan kondisi fisik wilayahnya, di kabupaten Tebo mempunyai Potensi terjadi

bencana alam berupa bencana erosi dan tanah longsor, banjir dan gempa.

2.5.1 Erosi Dan Longsor

Seperti yang sudah disebutkan pada buku fakta dan analisis, bahwa sebagian besar

tanah di kabupaten Tebo terdiri atas jenis tanah Podsolik Merah Kuning dan Latosol yang

luasnya mencapai 96 % dari total luas wilayah kabupaten Tebo dengan sebaran yang hampir

merata di seluruh kecamatan. Jenis tanah Podsolik termasuk kategori jenis tanah yang peka

terhadap erosi (klas 4) dan jenis tanah Latosol termasuk jenis tanah yang agak peka terhadap

erosi (klas 2); dimana jenis tanah ini terbentuk dari formasi Muaraenim yang cukup tebal yang

secara struktur geologi teknik termasuk rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat

dari tanah tersebut tidak padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di

dalamnya yang berubah-ubah oleh perubahan cuaca, sedangkan wilayah kabupaten Tebo

termasuk wilayah yang mempunyai curah hujan agak tinggi (2,683 mm/tahun); Oleh karena itu

maka wilayah kabupaten Tebo memiliki tingkat kepekaan terhadap erosi cukup tinggi atau

dengan kata lain bahwa wilayah kabupaten Tebo berpotensi rawan terhadap bencana erosi

dan tanah longsor. Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat di lihat sepanjang jalur lalu

lintas antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir) – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah),

Rimbo Bujang, Tebo Ulu dan di kecamatan VII Koto sudah masuk kategori lahan kritis dan

sangat kritis meliputi areal seluas 26.728,0 Ha.

2.5.2 Banjir/Genangan

Wilayah Kabupaten Tebo mempunyai beberapa sungai besar dan curah hujan relatif

tinggi dengan topografi sebagian besar dataran rendah akan berpotensi rawan bencana

banjir/genangan. Kondisi fisik wilayah demikian akan dipercepat terjadinya bencana banjir

apabila pengelolaan lahan di bagian atasnya tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengelolaan

lahan yang baik seperti pembuatan terassering pada pembukaan lahan di daerah dengan

tingkat kemiringan di atas 15 %. Daerah yang perlu diwaspadai terhadap bahaya banjir

meliputi wilayah sepanjang bantaran sungai seperti di kecamatan Tebo Ulu, Rimbo Ilir, Tebo

Tengah, Tengah Ilir dan kecamatan Tebo Ilir.

2.5.3 Gempa Bumi

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 25: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 25

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Seluruh wilayah kabupaten Tebo menurut puslitbang geologi termasuk wilayah dengan

ancaman kegempaan pada kategori klas 2 artinya gempa yang terjadi terasa di dalam rumah

seperti ada truk berat keluar atau terasa seperti ada barang berat yang menabrak dinding

rumah. Barang-barang yang tergantung bergoyang-goyang, jendela dan pintu berderik, barang

pecah belah pecah, gelas-gelas gemerincing; Dapat dirasakan di luar rumah, orang tidur

terbangun, cairan tampak bergerak-gerak dan tumpah sedikit; barang perhiasan rumah yang

kecil yang tidak stabil bergerak atau jauh, pintu-pintu terbuka tertutup, pigura-pigura dinding

bergerak.

2.6 Potensi Sumber Daya Alam

2.6.1 Potensi Sumber Daya Air

Potensi sumberdaya air di Kabupaten Tebo sangat besar hal ini karena wilayah ini

banyak dilalui sungai besar dan kecil yang tidak pernah kering walaupun musim kemarau.

Kondisi seperti ini akan sangat berguna bagi kegiatan irigasi / pengairan pertanian sehingga

pencetakan sawah baru dapat mempertimbangkan keberadaan sungai-sungai tersebut.

Sedangkan guna memenuhi keperluan penduduk perkotaan dalam hal pemenuhan air bersih,

keberadaan sungai tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pengambilan air baku PDAM.

Disamping itu keberadaan sungai ini juga dimanfaatkan untuk transportasi air/sungai,

selain menunjang pergerakkan barang, angkutan sungai memberikan konstribusi yang cukup

penting bagi pergerakkan penumpang, terutama penduduk yang berada di pedalaman yang

belum terlayani prasarana jalan. Transportasi melalui sungai banyak digunakan untuk

pengangkutan komoditi ekspor seperti, kayu dan karet. Panjang Sungai Batanghari yang

melintasi Kabupaten Tebo kurang lebih 300 km dengan kapasitas layan 20 sampai 25 ton.

Selanjutnya sungai-sungai lain yang dapat dilayari adalah Sungai Batang Tebo sepanjang 29 km,

Batang Tabir sepanjang 52 km, Batang Sumay sepanjang 70 km dan Batang Langsisip sepanjang

23 km.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 26: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 26

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 27: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 27

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

2.6.2 Potensi Pertanian

Kabupaten Tebo dengan luas wilayah 646.100 Ha dengan karakteristik fisik wilayah

yang berada di dataran rendah yaitu kebanyakan berada pada ketinggian dibawah 100 m dari

muka laut, tingkat kemiringan lahan umumnya dibawah 25 % dan dilalui oleh beberapa sungai

besar mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dalam arti luas

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 28: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 28

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

meliputi pertanian bahan pangan pokok (sawah dan ladang), perkebunan (karet dan Kelapa

sawit), perikanan tangkap dan budidaya serta peternakan.

Dari hasil analisa LQ (Location Quation) diperoleh sebaran keunggulan komparatif

komoditas tertentu pada masing-masing kecamatan, sebagai contoh untuk tanaman padi

sawah unggul di kecamatan Tebo Ilir, Sumay, Tebo Ulu dan Serai Serumpun karena dari hasil

perhitungan LQ kecamatan tersebut untuk komoditas padi sawah memperoleh nilai sama atau

lebih besar dari 1 (satu). Pengelompokan keunggulan komparatif komoditas pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan disajikan pada Tabel berikut.

Tabel II.6.1Hasil Analisa LQ untuk Masing-masing komoditas Pertanian

KEUNGGULAN KOMPARATIF TANAMAN PANGAN

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Ubi Kayu Ubi JalarTebo IlirSumay

Tebo UluSerai Serumpun

Tengah ilirSumay

VII KotoMuara TabirVII Koto Ilir

Tengah IlirVII Koto

Serai SerumpunVII Koto Ilir

Tebo IlirTengah Ilir

VII KotoSerai Serumpun

Tebo Tengah

Rimbo UluRimbo Ilir

Serai SerumpunVII Koto Ilir

Tebo TengahSumay

VII KotoSerai Serumpun

VII Koto Ilir

KEUNGGULAN KOMPARATIF PERKEBUNAN

karet Sawit kelapa dalam

kopi

SumayRimbo UluRimbo IlirTebo UluVII koto

VII Koto Ilir

Tebo IlirTengah Ilir

Rimbo BujangRimbo UluRimbo IlirVII Koto

Muara TabirSerai

serumpun

Tebo IlirTebo Tengah

SumayRimbo UluRimbo Ilir

Muara Tabir

Tengah IlirRimbo Ulu

VII Koto

KEUNGGULAN KOMPARATIF PETERNAKAN

Sapi Kerbau Kambing Domba Ayam Buras

Pedaging Itik

Rimbo Bujang

Rimbo UluRimbo Ilir

Tebo IlirTebo Tengah

Rimbo UluVII Koto

Serai Serumpun

Tebo IlirRimbo IlirTebo UluVII Koto

Tebo IlirTebo Tengah

Tengah IlirSumay

VII KotoMuara Tabir

Serai SerumpunVII Koto Ilir

Tebo IlirRimbo Bujang

Rimbo UluRimbo Ilir

Tebo IlirTebo Tengah

Tengah IlirSumay

Rimbo BujangRimbo Ulu

Tebo IlirRimbo Bujang

Rimbo UluRimbo Ilir

KEUNGGULAN KOMPARATIF PERIKANANIkan Tangkap

Ikan Budidaya

Ikan Kolam

Tebo IlirTebo Tengah

Tengah IlirSumay

Tebo UluVII Koto

Tebo TengahRimbo UluTebo Ulu

VII Koto Ilir

Rimbo Bujang

Rimbo Ulu

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 29: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 29

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Muara TabirSumber : Hasil Analisis 2014

2.6.3 Potensi Pertambangan

Berdasarkan Madiadipoera dkk. (1990), Simanjuntak dkk. (1991), Adhi dkk. (2004) dan

Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tebo (2008), bahan galian yang terdapat di

Kabupaten Tebo meliputi: batubara, emas (primer dan sekunder/letakan), timah, kaolin,

batupasir kuarsa, granit, batupasir, pasir dan batu (sirtu) dan minyak bumi. Sebaran lokasi

bahan tambang beserta perkiraan kandungan potensinya disajikan dalam tabel berikut,

Tabel II.6.2 Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Tebo

No. Bahan Galian Lokasi Keterangan1 BATUBARA Kecamatan Sumay

- Sungai Bluru, Desa Semambu

- Sungai Batu Putih, Desa Suosuo

- Sungai Aur, Desa Muara Sekalo

Kecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah- Sungai Buluh, Desa Lubuk Mandarsah- Desa Muara Kilis

Kecamatan Tebo Ilir- Desa Teluk Rendah Ulu- Desa Muara Ketalo

Kecamatan Serai Serumpun- Sungai Tanduk, Desa Napal Putih dan Tanjung Aur

Formasi Muara Enim, tebal 210 cm, N210E/7Formasi Muara Enim, tebal 40 cm, N165E/15Formasi Muara EnimSumber daya: 220.000.000 ton, tersebar 38.000 hektar

Formasi Talang Akar, N170E/23Formasi Talang Akar, N165E/11Formasi Air BenakatSumber daya: 245.000.000 ton (Formasi Muara Enim dan Formasi Air Benakat); 17.000.000 ton (Formasi Talang Akar)

Analisis kimia-fisika:1). Air lembab 5,24% (adb); abu 36,05% (adb); zat terbang 25,03% (adb); karbon padat 33,68% (adb); belerang 0,51% (adb); nilai kalor (4.497 kal/g, adb); berat jenis 1,62; subbituminus

2). Air lembab 17,58% (adb); abu 8,37% (adb); zat terbang 39,73%(adb); karbon padat 34,32% (adb); belerang 0,81% (adb); nilai kalor (4.891 kal/g, adb); berat jenis 1,49; subbituminus (PT WAL)

Formasi Muara Enim, N176E/10Formasi Muara EnimSumber daya: 189.000.000 ton

Formasi Muara Enim, N275E/8Sumber daya: 185.000.000 ton

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 30: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 30

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

No. Bahan Galian Lokasi Keterangan

Kecamatan Tebo Tengah- Desa Sungai Keruh- Desa Mangun Jayo

Kecamatan Tebo Ulu- Sungai Batanghari, Desa Bungo Tanjung- Desa Tanjung Aur

Kecamatan VII Koto Ilir- Desa Sei Karang- Desa Balai Rajo

Analisis kimia-fisika:1). Air lembab 20,78% (adb); abu 5,59% (adb); zat terbang 38,27% (adb); karbon padat 35,36% (adb); belerang 0,19% (adb); nilai kalor (4.468 kal/g, adb); berat jenis 1,56; subbituminus

2). Air lembab 9,5% (adb); abu 35,83% (adb); zat terbang 30,97% (adb); karbon padat 23,7% (adb); belerang 0,27% (adb); nilai kalor (3,327 kal/g, adb); berat jenis 1,79; lignit

Formasi Muara Enim, tebal 50 cmFormasi Muara EnimSumber daya: 160.000.000 ton

Formasi Muara Enim, tebal 150 cmFormasi Muara Enim, tebal 65 cmSumber daya: 145.000.000 ton

Formasi Muara EnimFormasi Muara EnimSumber daya: 102.000.000 ton

2 KAOLIN Kecamatan Sumay- Sungai Serai, Desa Semambu

- Desa Tuo Sumay

Kecamatan Tebo Ilir- Desa Sungai Aro

- Desa Ketalo Kecil

Kecamatan Serai Serumpun- Sungai Tanduk, Desa Napal Putih

Formasi Muara Enim, abu-abu putih-kehijauan, tebal 50 cm, N332E/20Sumber daya: 1.220.330.045 m3

Analisis kimiawi:SiO2 68,3%, Al2O3 14,9%, Fe2O3 2,1%, CaO 0,8%, MgO 0,4%, Na2O 0,9%, K2O 4,6%, TiO2 0,3%, MnO2 0,1%, P2O5 0,1%, SO3 0,1%, H2O 2,2%, HD 6,6%. Berat jenis 2,4.

Formasi Muara Enim, putih kemerahan

Formasi Muara Enim, putih kemerahanSumber daya: 980.002.350 m3

Formasi Muara Enim, putih kemerahan, N275E/8Sumber daya: 850.225.365 m3

3 BATUPASIR KUARSA

Kecamatan Sumay- Sungai Bluru, Sungai Pekundangan,

Desa SemambuFormasi Muara Enim, putih keabuan-

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 31: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 31

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

No. Bahan Galian Lokasi Keterangan

Kecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah

Kecamatan Tebo Tengah- Desa Tebing Tinggi

kehijauan-kemerahanSumber daya: 300.564.028 m3

Formasi Muara Enim, abu-abu keputihan-kehijauan, putih kemerahan, tebal 1,5 mSumber daya: 1.334.250.112 m3

Analisis kimiawi:SiO2 91,8%, Al2O3 2,5%, Fe2O3 2,4%, CaO 0,2%, MgO 0,1%, Na2O 0,1%, K2O 0,2%, TiO2 0,3%, SO3 0,5%, H2O 0,2%, HD 1,2%. Berat jenis 2,7.

Formasi Muara Enim.Analisis kimiawi: SiO2 96,8%, Al2O3 0,7%, Fe2O3 0,1%, CaO 0,9%, MgO 0,1%, Na2O 0,1%, K2O 0,3%, TiO2 0,1%, SO3 0,4%, H2O 0,1%, HD 0,4%. Berat jenis 2,7.

4 GRANITKecamatan Sumay- Desa Pemayungan Granit biotit, granodiorit, porfir kuarsa

Sumber daya 2.330.557 m3

5 EMAS LETAKAN/SEKUNDER

Kecamatan Sumay- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa

Muara Sekalo dan Desa Tuo Sumay

Kecamatan Tengah Ilir- Sepanjang aliran Sungai Sumay- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-

desa: Kandang, Mengupeh, Penapalan, Muara Kilis, Rantau Api

Kecamatan Tebo Ilir- Sepanjang Sungai Batanghari

Kecamatan Tebo Tengah- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-

desa: Tebing Tinggi, Tengah Ulu, Semabu, Kandang, Pelayangan

Kecamatan Tebo Ulu- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-

desa: Malako Intan, Lubuk Benteng, Pulau Temiang, Bungo Tanjung, Tanjung Aur, Teluk Kasai,Rambahan, Pagar Puding

Kecamatan VII Koto Ilir- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-

desa: Teluk Kepayang, Pulau Indah, Paseban, Balai Rejo

-

-

-

-

-

-

-

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 32: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 32

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

No. Bahan Galian Lokasi KeteranganKecamatan Rimbo Bujang- Sungai Pandan, Desa Purwoharjo

6 EMAS PRIMER Kecamatan Sumay- Desa Pemayungan, Bukit Tiga PuluhKecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah

-

-

7 TIMAH Kecamatan Sumay- Sungai Batang Sumay, Bukit Tiga Puluh, Desa Pemayungan

- Kadar kasiterit 19,7g/m3, lapisan pembawa 1,4 m

8 SIRTU (PASIR dan BATU)

- Seluruh kecamatan yang dilalui Sungai Batanghari

Sumber daya: 660.000.000 m3

10 TANAH LIAT Kecamatan Tebo Ilir- Desa Muara Sekalo Formasi Air Benakat

Analisis kimiawi:SiO2 60,5%, Al2O3 21,1%, Fe2O3 4,0%, CaO 0,4%, MgO 0,5%, Na2O 0,1%, K2O 0,7%, TiO2 1,0%, MnO2 0,1%, P2O5 0,1%, SO3 0,1%, H2O 2,3%, HD 11,1%. Berat jenis 2,6.

11 MINYAK BUMI Kecamatan Sumay- Desa Muara Sekalo

Kecamatan Tengah Ilir- Lubuk Mandarsah

Kecamatan Tebo Ilir- Desa Betung Berdarah

Kecamatan VII Koto Ilir- Desa Sei Karang

Kecamatan VII Koto- Desa Pucuk Jambi dan Desa Aur Cino

Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda

Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Sumber daya: 13.000.000 barel

Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda

Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda

Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda

Sumber : Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tebo, Th 2014

2.6.4 Potensi Pariwisata

Kabupaten Tebo memiliki objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan

secara bersama-sama dengan Kabupaten dan Provinsi tetangga seperti objek wisata alam

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 33: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 33

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Hutan Lindung Bukit 12, Bukit 30 dan Kebun Raya Bukit Sari dengan keaneka ragaman flora dan

fauna trofisnya serta Budaya Masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Banyak potensi pariwisata yang dapat ditawarkan dimana saat ini masih belum

dilakukan pengelolaan kawasan pariwisata yang baik. Potensi pariwisata yang dapat

dikembangkan antara lain:

Wisata alam Air terjun dengan 2 dan 4 tingkat

Wisata Arkeologi Goa di Sungai Bulan/Pemayungan

Wisata Arkeologi Candi di Tuo Sumay dengan spesifikasi susunan batu bata

Wisata Alam Danau dengan spesifikasi perikanan dan mancing di TI Kembang Jambu

Wisata Sejarah Makam Sultan Taha Syaifuddin pahlawan nasional Jambi di Muara Tebo

Wisata Hutan kabupaten Tebo.

Wisata Danau Si Gombak. Terbentuk akibat terjadinya perubahan aliran Sungai Batanghari

yang mengakibatkan tergenangnya daerah bekas aliran sungai tersebut.

2.7 Perekonomian

2.7.1 Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian sebagian besar masyarakat Kabupaten Tebo masih didominasi

oleh kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sumbangan kategori pertanian, kehutanan

dan perikanan terhadap struktur perekonomian Kabupaten Tebo pada tahun 2014 adalah

sebesar 51,64%. Peranan masing-masing kategori yang lain terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Tebo berturut-turut dari yang terbesar dihasilkan oleh kategori pertambangan dan

penggalian, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor,

kategori administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib, kategori konstruksi,

dan kategori industri pengolahan. Sementara kategori lainnya hanya menyumbang di bawah

5% terhadap PDRB Kabupaten Tebo tahun 2014.

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 34: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 34

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Gambar 2.7.1Struktur Perekonomian Kabupaten Tebo Tahun 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 35: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 35

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Tabel II.7.1Peranan PDRB menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2010-2014

Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014

2.7.2 Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kabupaten Tebo pada tahun 2014 mengalami peningkatan

pertumbuhan yang cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB

Kabupaten Tebo tahun 2014 mencapai 9,28%, sedangkan tahun 2013 sebesar 7,33%.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh kategori pertanian,

kehutanan, dan perikanan sebesar 15,75%. Selain itu, kategori jasa kesehatan dan kegiatan

sosial dan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum mencatat laju pertumbuhan

yang juga tinggi, masing-masing sebesar 15,71% dan 14,54%. Umumnya semua kategori

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 36: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 36

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

ekonomi PDRB mengalami laju pertumbuhan yang positif, kecuali untuk kategori

pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar 0,45%.

Adapun untuk kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan positif, di

antaranya kategori pengadaan listrik dan gas mencatat sebesar 9,85%, kategori informasi dan

komunikasi sebesar 8,98%, kategori transportasi dan pergudangan sebesar 4,34%, kategori

administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 4,05%, kategori

pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 4,01%, kategori konstruksi

sebesar 3,80%, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor

sebesar 3,64%, kategori jasa keuangan dan asuransi sebesar 3,59%, kategori industri

pengolahan sebesar 3,35%, kategori real estate sebesar 2,98%, kategori jasa lainnya sebesar

2,65%, kategori jasa pendidikan sebesar 1,05%, kategori jasa perusahaan sebesar 1,01%.

Gambar 2.7.2Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tebo Tahun 2010-2014 (Persen)

2.7.3 Perkembangan PDRB menurut Lapangan Usaha

PDRB Kabupaten Tebo menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 (tujuh belas)

kategori lapangan usahan dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori.

Pemecahan menjadi subkategori ataupun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 37: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 37

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. PDRB tahun 2014 memiliki tren meningkat selama 5

(lima) tahun terakhir. PDRB Kabupaten Tebo atas dasar harga berlaku tahun 2014 dengan

migas yaitu sebesar Rp. 10.562.338,9 juta, dan tanpa migas sebesar Rp. 9.926.884,5

juta. Sedangkan PDRB Kabupaten Tebo atas dasar harga konstan dengan migas adalah sebesar

Rp. 7.892.640,4 juta dan tanpa migas sebesar Rp. 7.305.141,3 juta.

Gambar 2.7.3Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Periode 2010-2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 38: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 38

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Tabel II.7.2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)

Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 39: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 39

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Tabel II.7.3Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Konstan

menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)

Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 40: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 40

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Tabel II.7.4Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)

Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014

Tabel II.7.5

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015

Page 41: Bab 2.Lapen.gambUm Tebo

2 - 41

Gambaran Umum Kabupaten Tebo

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Konstanmenurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)

Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014

Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Tebo 2015