bab 2.lapen.gambum tebo
DESCRIPTION
Gambaran Umum Kabupaten TeboTRANSCRIPT
2 - 1
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN TEBO
2.1 Letak Geografis dan Luasan Wilayah
Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara 00 52’ 32” - 10 54’ 50” Lintang
Selatan dan diantara 1010 48’ 57” - 1020 49’ 17” Bujur Timur. Kalau dilihat dari posisinya,
kabupaten Tebo berada dibagian barat laut Provinsi Jambi dan secara administratif berbatasan
dengan:
Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hilir (Provinsi Riau),
Sebelah Selatan : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin),
Sebelah Timur : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupaten Tanjung Jabung Barat),
Kecamatan Mersam (Kabupaten Batanghari) Jujuhan, Tanah
Sepenggal, Muaro Bungo (Kabupaten Bungo).
Sebelah Barat : Kecamatan Pelepat, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo
(Kabupaten Bungo).
Lokasi Kabupaten Tebo berdekatan dengan Kabupaten Bungo, yang merupakan pusat
pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat permukiman, juga berdekatan dengan jalur
trans Sumatera dan mempunyai hubungan yang terbuka dengan daerah-daerah lainnya di
Sumatera sehingga dengan demikian bisa dikatakan kabupaten Tebo ini mempunyai posisi
yang strategis dari sudut pengembangan wilayah.
Luas wilayah Kabupaten Tebo, secara administratif adalah 6.461 km2, terdiri dari 12
(dua belas) kecamatan, 107 desa dan 5 Kelurahan. Tabel berikut menyajikan nama
kecamatan, nama ibu kota kecamatan, luas wilayah kecamatan dan jumlah kelurahan/desa.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2
2 - 2
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Tabel II.1.1Nama Kecamatan, Nama Ibu Kota Kecamatan, Luas Wilayah Kecamatan
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 3
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Dan Jumlah Kelurahan/Desa di Kabupaten Tebo Tahun 2013
No KecamatanNama
Ibu KotaLuas
Wilayah (Km2)Jumlah
KelurahanJumlah
Desa1. Tebo Tengah Muara Tebo 983,56 2 102. Tebo Ilir Sungai Bengkal, 708,70 1 10
3. SumayTeluk
Singkawang1.268 - 12
4. Tebo Ulu Pulau Temiang 410,30 1 165. VII Koto Sungai Abang 658,79 - 106. Rimbo Bujang Wirotho Agung 406,92 1 77. Rimbo Ilir Karangdadi 214,34 - 98. Rimbo Ulu Sukadamai 295,74 - 69. Tengah Ilir Mangupeh 221,44 - 5
10. VII Koto Ilir Balai Rajo 468,21 - 611. Serai Serumpun Sekutur Jaya 315,70 - 812. Muara Tabir Pintas Tuo 509,30 - 87
Jumlah 6.461 5 107 Sumber : BPN Kabupaten Tebo dan BPS, dalam Profil Pembangunan Kab.Tebo 2014
Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota Kabupaten
lainnya di Propinsi Jambi, adalah sebagai berikut:
Muara Tebo - Muara Bungo = 45 km
Muara Tebo - sengeti = 218 km
Muara Tebo - Bangko = 122 km
Muara Tebo - sarolangun = 192 km
Muara Tebo - Kota Jambi = 208 km
Muara Tebo - muara sabak = 284 km
Muara Tebo - Muara Bulian = 144 km
Muara Tebo - Sungai Penuh = 286 km
Muara Tebo-Kuala Tungkal = 333 km
Sedangkan Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota
Kecamatan lainnya di kabupaten tebo, adalah sebagai berikut:
Muara Tebo - teluk singkawang = 17 km
Muara Tebo - sungai bengkal = 53 km
Muara Tebo - pulau temiang = 58 km
Muara Tebo - wirotho agung = 78 km
Muara Tebo - sungai abang = 92 km
Muara Tebo - mengupeh = 44 km
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 4
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Muara Tebo - suka damai = 50 km
Muara Tebo - karang dadi = 15 km
Muara Tebo - pinang belai = 50 km
Muara Tebo - pintas tuo = 80 km
Muara Tebo - balai rajo = 75 km
2.2 Kondisi Fisik Lahan
2.2.1 Topografi
Ketinggian tanah di Kabupaten Tebo sangat bervariasi, Sebagian besar Wilayah
Kabupaten Tebo terletak pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter dari
permukaan laut meliputi 69 % dari luas wilayah Kabupaten dan tersebar diseluruh kecamatan.
Daerah terendah adalah Teluk Rendah, di pinggiran Sungai Batanghari, Kecamatan Tebo Ilir.
Sedangkan daerah yang tertinggi berada pada daerah Bukit Tiga Puluh di wilayah Kecamatan
Sumay.
Tabel II.2.1Luas Wilayah Menurut Ketinggian Di Kabupaten Tebo
No Kecamatan < 50 m 50 - 100 m 100 - 500 m 500 - 1000 m Jumlah1. Tebo Ilir 76.826 43.594 11.474 1.406 133.3002. Tebo Tengah 57.419 36.450 6.975 8.156 109.0003. Tengah Ilir* - - - - -4. Sumay 10.800 43.763 63.463 8.774 126.8005. Rimbo Bujang 18.900 36.825 16.875 - 72.6006. Rimbo Ulu* - - - - -7. Rimbo Ilir* - - - - -8. Tebo Ulu 9.225 22.275 81.200 - 112.7009. VII Koto 9.000 81.125 1.575 - 91.700
10. Muara Tabir*) - - - - -11. Serai Serumpun *) - - - - -12. VII Koto Ilir*) - - - - -
Jumlah 182.170 264.032 181.562 18.336 646.100% 28,20 40,87 28,10 2,84 100,00
Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk
2.2.2 Kemiringan Lahan
Wilayah Kabupaten Tebo sebagian besar mempunyai kemiringan dibawah 15 %
meliputi wilayah seluas 523.200 ha atau mencakup 83% dari luas wilayah kabupaten dan
tersebar di seluruh kecamatan. Sebagian lagi dengan kemiringan 16 – 40 % meliputi 12% dari
luas areal, terdapat di kecamatan Sumay dan Kecamatan VII Koto dan sebagian kecil
mempunyai kemiringan diatas 40 % yaitu sebesar 6,6% dari luas areal kabupaten terdapat di
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 5
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
kecamatan Tebo Ilir, Tebo Tengah dan kecamatan Sumay. Kondisi bentang alam demikian
menunjukkan bahwa wilayah kabupaten Tebo relatif datar sampai landai dan akan cocok untuk
usaha pertanian, peternakan dan perkebunan.
Tabel II.2.2Klasifikasi Lereng dan Luasnya Menurut Kecamatan di Kabupaten Tebo
No Kecamatan 0 - 2 % 3 - 15 % 16 - 40 % > 40 % Jumlah1. Tebo Ilir 35.600 64.000 30.000 3.700 133.3002. Tebo Tengah 5.200 90.200 10.400 3.200 109.0003. Tengah Ilir* - - - - -4. Sumay 4.400 80.800 16.400 25.200 126.8005. Rimbo Bujang 8.000 57.000 7.600 - 72.6006. Rimbo Ulu* - - - - -7. Rimbo Ilir* - - - - -8. Tebo Ulu - 92.300 9.600 10.800 112.7009. VII Koto 13.200 72.500 6.000 - 91.700
10. Muara Tabir*) - - - - -11. Serai Serumpun *) - - - - -12. VII Koto Ilir*) - - - - -
Jumlah 66.400 456.800 80.000 42.900 646.100% 10,28 70,70 12,38 6,64 100,00
Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014
Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk
2.2.3 Hidrologi
Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Tebo, diantaranya adalah Sungai Batang
Hari (panjang 300 km), Batang Tebo (29 km), Batang Sumay (70 km), Batang Tabir (52 km),
Batang Langsip (23 km), dan Batang Jujuhan (7 km). Sungai terbesar yang melalui kabupaten
Tebo adalah sungai Batanghari dengan luas wilayah aliran sungai sekitar 71.400 Ha, sedangkan
sungai lainnya merupakan anak sungai dari Batanghari.
Pada umumnya sumber air yang berasal dari sungai dipergunakan oleh penduduk
untuk berbagai kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian maupun jalur
transportasi sungai.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 6
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 7
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
2.2.4 Geologi
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 8
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
A. Formasi Geologi
Secara garis besar wilayah di Kabupaten Tebo terbentuk dari formasi geologi endapan
permukaan alluvium, batuan sediment dengan berbagai formasi serta dari batuan metamorf
dan batuan terobosan. Formasi geologi palembang anggota atas dan palembang anggota
tengah serta aluvium mencapai 75% dari seluruh areal Kabupaten Tebo.
Tabel II.2.3Luas Wilayah Menurut Formasi Geologi di Kabupaten Tebo
No Formasi Geologi Luas (Ha) Persentase ( % )
1. Endapan Permukaan :
a. Alluvium, Lanau, Pasir, dan Kerikil 137,916 21.35
2. Batuan Sedimen :
a. Formasi Palembang Anggota Atas 231,134 35.77
b. Formasi Palembang Anggota Tengah 114,230 17.68
c. Formasi Palembang Anggota Bawah 56,689 8.77
d. Formasi Telisa Anggota Atas 54,113 8.38
e. Formasi Telisa Anggota Bawah 940 0.15
f. Formasi Rantau Ikil 3,013 0.47
g. Formasi Lahat Anggota Tengah 7,988 1.24
3. Batuan Metamorf :
a. Batu Sabak 36,426 5.64
4. Batuan Terobosan :
a. Batuan Retas Granit 3,651 0.57
Jumlah 646,100 100.00
Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014
B. Geologi Teknik
Kendala geologi teknik yang ada di wilayah Kabupaten Tebo menurut Menurut T.O.
Simanjuntak; T. Budhistrisna; Surono: S.Gafoer; dan T.C. Amin (1994),berupa erosi, tanah
lunak, gambut, dan perosokan tanah.
1. Erosi
Pada daerah yang mempunyai tanah pelapukan cukup tebal dari Formasi Muaraenim
(Tmpm) rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat dari tanah tersebut tidak
padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di dalamnya yang berubah-
ubah oleh perubahan cuaca. Tanah ini umumnya berupa lempung - lempung lanauan,
berwarna merah kecoklatan, plastisitas tinggi sampai sedang, lunak - agak teguh. Pada
daerah ini, jika tanaman penutup tanah atau vegetasi hilang (lahan terbuka), maka pada
saat terjadi hujan akan segera mengerosi tanah lempung – lempung lanauan.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 9
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat dilihat pada sepanjang jalur lalu lintas
antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir) – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah).
2. Tanah lunak
Tanah lunak yang dijumpai di Kabupaten Tebo berupa lempung - lempung organik
berwarna abu-abu tua, sangat lunak - lunak, mengandung material organik (berada di
bagian atas) dan mempunyai nilai tekanan konus (nilai sondir) kurang dari 10 kg/cm2.
Sifat lapisan tanah lunak ini gaya gesernya kecil, kemampatannya (kompresibilitas) besar
dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga apabila pembebanan konstruksi
melampaui daya dukung kritis, maka akan terjadi kerusakan tanah pondasi.
Pada umumnya tanah lunak dijumpai pada daerah yang tersusun oleh Endapan Aluvial
(Qa), Lanau, Pasir dan Kerikil (Qal), setempat-setempat pada tanah pelapukan Formasi
Kasai (Qtk) dan Formasi Muaraenim (Tmpm).
3. Gambut
Endapan gambut di Kabupaten Tebo dapat dikatagorikan sebagai topogeneous/marsh
peat, yaitu gambut yang diendapkan di bawah muka air tanah, umumnya merupakan
bentuk depresi topografi daerah dataran rendah. Sedangkan dari jenis tanaman
penyusunnya sebagian besar masih berupa rerumputan berserat (Rigg dan Gessel, 1956).
Sebarannya menempati daerah yang tersusun oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan
Aluvium (Qa), antara lain meliputi daerah sekitar Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah dan
Kecamatan Rimbo Ulu.
4. Perosokan Tanah (Settlement)
Proses ini dapat terjadi apabila di bawah lapisan yang keras di jumpai adanya lapisan yang
lunak dan kompresibilitasnya tinggi sehingga bila beban yang berada di atasnya melebihi
daya dukung yang diijinkan maka kemungkinan besar akan terjadi perosokan (settlement).
Di daerah pemetaan yang mempunyai potensi perosokan adalah daerah dataran yang
dibentuk oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan Endapan Aluvium (Qa). Oleh karena pada
daerah ini di beberapa tempat bagian atasnya agak padat akan tetapi bagian bawahnya
merupakan lapisan lempung (lanau lempungan) yang sangat lunak, sehingga bila ada
beban yang cukup berat akan mengakibatkan terjadinya perosokan.
C. Struktur Geologi
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 10
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Struktur geologi dapat berupa struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer
terbentuk bersamaan atau sesaat setelah pembentukan batuan, namun kejadiaanya
berlangsung sebelum proses litifikasi (pembatuan), seperti struktur silang siur (cross beding),
riple marks dan lain-lain.
Sedangkan struktur sekunder dibentuk setelah terjadinya proses litifikasi, seperti
proses ketidak selarasan, kekar, patahan, dan perlipatan. Pada pekerjaan teknik sipil atau
geoteknik yang umum dilakukan adalah yang menyangkut struktur sekunder dan uraian
tentang struktur sekunder akan dibahas berikut ini.
Dalam perencanaan konstruksi bangunan, bidang ketidak selarasan pada umumnya
menjadi bidang lemah sehingga merupakan kendala yang harus ditanggulangi. Bidang ketidak
selarasan tersebut merupakan pambatas dua batuan yang berbeda umur sehingga
menunjukkan bahwa kedua batuan tersebut mempunyai perbedaan sifat fisik dan keteknikan.
Pada bidang ketidak selarasan ini dapat memperlemeh kuat geser batuan, sehingga dapat
menyebabkan keruntuhan konstruksi yang berdiri di atasnya.
Dalam hal tertentu bidang ketidak selarasan tersebut menjadi bidang gelincir dari
sebuah longsoran atau dapat menyebabkan kebocoran saluran air kotor melalui bidang
ketidakselarasan. Kadangkala pada bidang ketidak selarasan ini muncul mata air dengan debit
yang cukup besar sehingga menjadi sumber mata air bagi pemukiman atau pengairan.
Daerah-daerah yang mungkin dijumpai kendala ketidak selarasan adalah daerah yang
terletak berbatasan antara Formasi Muaraenim (Tmpm) dengan Formasi Kasai (QTk).
2.2.5 Jenis dan Struktur Tanah
A. Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Tebo didominasi oleh tanah podsolik merah kuning yang
mencapai 437.954 Ha atau meliputi 67,8 % dari luas areal kabupaten Tebo dan tersebar di
seluruh kecamatan, selanjutnya jenis tanah latosol, alluvial dan organosol masing-masing 21,9
%, 4,7 % dan 5,6 % dari luas Kabupaten Tebo. Jenis tanah latosol terdapat hampir di semua
kecamatan, kecuali Kecamatan Muara Tabir. Sedangkan jenis tanah Organosol tidak terdapat
di kecamatan Tengah Ilir, VII Koto Ilir, Serai Serumpun dan Muara Tabir. Jenis tanah Alluvial
terdapat di kecamatan Tebo Tengah , Sumay, Tebo Ulu, VII Koto, Rimbo Bujang dan Rimbo Ilir.
Tabel II.2.4
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 11
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Penyebaran Jenis Tanah di Kabupaten Tebo, (Ha)
No Desa/KelurahanJenis Tanah (Ha)
Jumlah (Ha)PMK Latosol Alluvial Organosol
1. Tebo Tengah 80.789 3.537 13.747 283 98.356
2. Tebo Ilir 32.246 24.096 - 14.528 70.870
3. Sumay 56.566 49.991 6.722 13.521 126.800
4. Tebo Ulu 34.920 819 2.035 3.256 41.030
5. VII Koto 44.301 18.828 2.350 400 65.879
6. Rimbo Bujang 32.563 2.641 3.252 2.236 40.692
7. Rimbo Ilir 20.944 220 152 118 21.434
8. Rimbo Ulu 26.900 650 - 2.024 29.574
9.. Tengah Ilir 12.456 9.688 - - 22.144
10. VII Koto Ilir 26.358 18.114 2.349 - 46.821
11. Serai Serumpun 18.981 12.589 - - 31.570
12. Muara Tabir 50.930 - - - 50.930
Jumlah 437.954 141.173 30.607 36.366 646.100
% Kabupaten 67,78 21,85 4,74 5,63 100Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo, 2014
B. Tekstur Tanah
Hampir seluruh tanah di Kabupaten Tebo mempunyai tekstur tanah halus (98,5%),
hanya Kecamatan Tebo Tengah dan Sumay yang mempunyai tekstur tanah sedang, itupun
jumlahnya sangat sedikit. Kondisi tanah demikian sebenarnya kurang baik untuk usaha
pertanian, namun dengan upaya penambahan bahan organic dan teknik pengolahan yang
tepat tanah bertekstur halus akan baik untuk pertanian.
Tabel II.2.5Penyebaran Tekstur Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)
No Kecamatan Halus Sedang Kasar Gambut Jumlah1. Tebo Ilir 132,000 - - 1,300 133,3002. Tebo Tengah 105,000 4,000 - - 109,0003. Tengah Ilir - - - - -4. Sumay 122,400 4,400 - - 126,8005. Rimbo Bujang 72,600 - - - 72,6006. Rimbo Ulu - - - - -7. Rimbo Ilir - - - - -8. Tebo Ulu 112,700 - - - 112,7009. VII Koto 91,700 - - - 91,700
10. Muara Tabir - - - - -11. Serai Serumpun - - - - -12. VII Koto Ilir - - - - -
Jumlah 636,400 8,400 - 1,300 646,100% Kab. 98.50 1.30 0.00 0.20 100,00
Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 12
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 13
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
C. Kedalaman Efektif Tanah
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 14
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Hampir sekitar 99,80% dari luas wilayah Kabupaten Tebo memiliki tanah dengan
kedalaman efektif di atas 90 cm, sedangkan sisanya sebesar 0,20% merupakan tanah dengan
kedalaman efektif kurang dari 60 cm. Kedalaman efektif tanah di bawah 60 cm hanya terdapat
di Kecamatan Tebo Ilir.
Tabel II.2.6Kedalaman Efektif Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)
No Kecamatan >90 cm 60-90 cm <60 cm Jumlah
1. Tebo Ilir 132,000 - 1,300 133,300
2. Tebo Tengah 109,000 - - 109,000
3. Tengah Ilir - - - -
4. Sumay 126,800 - - 126,800
5. Rimbo Bujang 72,600 - - 72,600
6. Rimbo Ulu - - - -
7. Rimbo Ilir - - - -
8 Tebo Ulu 112,700 - - 112,700
9. VII Koto 91,700 - - 91,700
10. Muara Tabir - - - -
11. Serai Serumpun - - - -
12. VII Koto Ilir - - - -
Jumlah 644,800 - 1,300 646,100
% Kab. 99.80 0.00 0.20 100,00
Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014
2.2.6 Iklim
Iklim yang ada di kabupaten Tebo secara umum adalah iklim Tropis yang ditandai
dengan adanya dua musim yaitu musim penghujan yang berkisar antara bulan September
sampai bulan Mei dan musim Kemarau antara bulan Juni sampai Agustus, sedangkan rata-rata
curah hujan tahunan adalah 2.683 mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 122 hari/tahun.
Perbedaan temperatur antara daerah terendah dan tertinggi berkisar antara 0o - 1,5oC
dengan temperatur rata-rata 290 C - 300 C; Kelembaban udara di Kabupaten Tebo rata-rata
tahunan berkisar antara 85,2 – 96,1% dengan kelembaban rata-rata 87,92%. Adapun lamanya
penyinaran matahari, umumnya dapat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, relief daerah dan
waktu penyinaran serta pengaruh tumbuh-tumbuhan pada suatu daerah. Sedangkan rata-rata
penyinaran matahari tiap hari di Kabupaten Tebo selama 9 tahun bervariasi antara 4,20 jam
sampai dengan 6,56 jam.
2.3 Karakteristik Fisik Binaan
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 15
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
2.3.1 Struktur Ruang
Perkotaan Muara Tebo yang merupakan Ibukota Kabupaten Tebo, secara fisik sudah
merupakan satu kesatuan kawasan terbangun dengan perkotaan Tebing Tinggi. Peranan
perkotaan Muara Tebo sebagai pusat kegiatan dan pusat pelayanan bagi daerah sekitarnya
sudah tidak dapat disangsikan.
Begitu pula halnya dengan perkotaan Wirotho Agung, sebagai Ibukota Kecamatan
Rimbo Bujang, peranannya sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Tebo. Terdapat
berbagai jasa (perbankan dan jasa lainnya) dan perdagangan di perkotaan ini. Angkutan umum
juga telah melayani perkotaan ini baik dalam Provinsi Jambi maupun ke luar provinsi
Ibukota-ibukota kecamatan lainnya juga peranannya cukup penting dalam
memberikan pelayanan kepada penduduk dan kegiatannya di wilayah kecamatannya atau
beberapa desa di wilayah sekitarnya
Terkait dengan hal tersebut di atas, dan telah dikemukakan sebelumnya mengenai
beberapa pengertian yaitu sebagai berikut.
Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
Disamping itu pula, dengan memperhatikan fungsi dan keadaan geografis wilayah
Kabupaten Tebo, maka hirarki pusat-pusat permukiman sebagai pusat kegiatan dan
pengembangan wilayah, dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Pusat Pengembangan Utama
Pusat ini merupakan pusat utama dari suatu wilayah. Biasanya pusat ini dihubungkan
dengan pemusatan penduduk terbesar, keanekaragaman dalam kegiatan sekunder dan tersier.
Disamping itu pula, pusat ini mempunyai kaitan yang sangat penting dengan perekonomian
nasional. Dengan demikian pusat ini dapat berfungsi sebagai penghubung antara pusat-pusat
yang berada dibawahnya dengan perekonomian nasional.
b. Pusat Pengembangan Kedua
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 16
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Pusat permukiman ini merupakan pusat hirarki kedua dalam suatu wilayah dan
merupakan pusat dari suatu sub-wilayah. Pusat ini merupakan pusat pengembangan wilayah
perdesaan yang paling besar, yaitu titik kritis dalam struktur ruang hirarkis yang memadu
fungsi perkotaan dan perdesaan. Hal ini disebabkan karena pusat ini mempunyai fasilitas yang
cukup lengkap seperti fasilitas pemasaran, memproses dan meningkatkan mutu hasil
pertanian, fasilitas keuangan, perdagangan, transportasi, dan fasilitas sosial. Pusat ini
memainkan peranan yang sangat penting untuk menghubungkan pusat ketiga dengan pusat
utama.
c. Pusat Pengembangan Ketiga
Pusat ini merupakan pusat hirarki ketiga dalam suatu wilayah dan merupakan pusat-
pusat pelayanan bagi wilayah pengaruhnya. Pusat ini berperan untuk mengumpulkan
masukan-masukan (input-input) dari pusat yang lebih besar, yang dibutuhkan oleh penduduk
dan kegiatan usaha di wilayah pengaruhnya dan secara serempak mengumpulkan hasil-hasil
produksi wilayah pengaruhnya, kemudian menyalurkannya ke pusat kedua.
Atas dasar pengertian-pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan
yaitu: adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi PKL, dan pusat-pusat
permukiman mana yang direncanakan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
Tabel II.3.1Rencana Sistem Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tebo
No.Nama Pusat Kegiatan/
PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan
1 Muara Tebo PKWp 1. pusat pemerintahan kabupaten, 2. perdagangan dan jasa skala regional, 3. pelayanan transportasi, 4. industri pengolahan,5. pusat pendidikan, 6. pusat kesehatan, dan 7. pusat peribadatan
Ibukota Kabupaten Tebo
2 Wirotho Agung PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat peribadatan, 6. pusat pendidikan, 7. pelayanan transportasi, dan 8. industri pengolahan
Ibukota Kecamatan Rimbo Bujang
3 Sungai Bengkal PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan
Ibukota Kecamatan Tebo Ilir
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 17
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
No.Nama Pusat Kegiatan/
PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan
7. simpul transportasi4 Pulau Temiang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan,
2. pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan,
3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, dan6. pusat peribadatan
Ibukota Kecamatan Tebo Ulu
5 Sungai Abang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan dan 7. industri pengolahan
Ibukota Kecamatan VII Koto
6 Sekutur Jaya PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa,3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan7. industri pengolahan
Ibukota Kecamatan Serai Serumpun
7 Pintas Tuo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Ibukota Kecamatan Muara Tabir
8 Mengupeh PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Ibukota Kecamatan Tengah Ilir
9 Teluk Singkawang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Ibukota Kecamatan Sumay
10 Karang Dadi PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Ibukota Kecamatan Rimbo Ilir
11 Suka Damai PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Ibukota Kecamatan Rimbo Ulu
12 Balai Rajo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa,
Ibukota Kecamatan VII Koto Ilir
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 18
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
No.Nama Pusat Kegiatan/
PelayananHierarki Peranan dan Fungsi Keterangan
3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan,6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga
13 Sako Makmur PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan, 3. pusat peribadatan, 4. pasar lokal,5. industri kecil dan kerajinan tangan skala
beberapa desa
Pusat Desa di Kecamatan Serai Serumpun
14 Suo-Suo PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan,3. pusat peribadatan,4. pasar lokal,5. industri kecil dan kerajinan tangan skala
beberapa desa
Pusat Desa di Kecamatan Sumay
Sumber: RTRW Kab. Tebo, tahun 2011-2031.
2.3.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Tebo didominasi oleh Perkebunan dan hutan meliputi
areal seluas 37,2 % dan 44,4 % dari luas wilayah Kabupaten Tebo. Sedangkan untuk
penggunaan pertanian lahan kering meliputi areal seluas 15,85 % dari luas areal kabupaten
Tebo. Pengusahaan perkebunan meliputi Kelapa sawit, karet dan kelapa dalam sedangkan
kebun campuran meliputi kelapa hibrida, kopi, coklat, buah-buahan, dan lain-lain.
Tabel II.3.2Penggunaan Lahan Di Kabupaten Tebo
Penggunaan Lahan Luas (Ha) % KabupatenHutan 286.784,3 44,39Permukiman 4.319 0,67Lahan Kering 102.401 15,85Lahan Basah 5.612 0,87Karet 111.549 17,26Kelapa Sawit 40.524 6,27Kelapa Dalam 1.020 0,16Campuran 77.498,7 11,99Sungai, Danau,Rawa 6.780 1,05
Jumlah 646,100 100 Sumber : Tebo dalam Angka 2014, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Tebo, 2014, Dinas Kehutanan Kabupaten Tebo, 2014,
Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 19
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
2.4 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 20
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tebo, analisis yang
berhubungan dengan kependudukan perlu dilakukan, karena penduduk pada hakekatnya
merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan.
2.4.1. Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Tebo dari tahun ke tahun terus bertambah. Jumlah
penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo antara tahun 2011 sampai
dengan tahun 2012 dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel II.4.1Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tebo
No KecamatanPenduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan
Penduduk2011 2012 2013
1 Tebo Ilir 25.636 26.327 27.017 2,70
2 Muara Tabir 15.984 16.415 16.845 2,70
3 Tebo Tengah 35.206 36.154 37.104 2,69
4 Sumay 18.026 18.511 18.997 2,69
5 Tengah Ilir 19.702 20.232 20.762 2,69
6 Rimbo Bujang 61.322 62.972 64.624 2,69
7 Rimbo Ulu 35.652 36.612 37.573 2,69
8 Rimbo Ilir 21.949 22.540 23.131 2,69
9 Tebo Ulu 32.120 32.987 33.853 2,70
10 VII Koto 18.306 18.799 19.291 2,69
11 Serai Serumpun 7.768 7.977 8.186 2,69
12 VII Koto Ilir 13.530 13.894 14.258 2,69
Jumlah 305.201 313.420 321.641 2,69Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tebo terus bertambah
dari tahun ke tahun, namun jika dilihat laju pertumbuhannya relatif berfluktuatif. Pada tahun
2011 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo sebesar 2,7%, dan 2012 laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Tebo yaitu sebesar 2,69%.
Terjadinya fluktuasi laju pertumbuhan penduduk tersebut dapat disebabkan oleh
faktor pertumbuhan alami serta faktor pertumbuhan tidak alami yaitu adanya migrasi masuk
ke wilayah Kabupaten Tebo seperti adanya transmigrasi maupun karena perkembangan
pembangunan di Kabupaten Tebo.
2.4.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 21
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Pada tahun 2013, penduduk Kabupaten Tebo berjumlah 321.641 jiwa. Kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar (20,09%) yaitu Kecamatan Rimbo Bujang dengan jumlah
penduduk sebesar 64.623 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil
(2,55%) yaitu Kecamatan Serai Serumpun dengan jumlah penduduk sebesar 8.186 jiwa.
Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi yaitu Kecamatan Rimbo
Bujang dengan kepadatan 159 jiwa/km². Kecamatan-kecamatan lainnya dengan tingkat
kepadatan penduduk ≥ 100 jiwa/km² yaitu berturut-turut: Kecamatan Rimbo ulu dengan
kepadatan 127 jiwa/km² dan Kecamatan Rimbo Ilir dengan kepadatan 108 jiwa/km². Adapun
kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Sumay dengan
kepadatan 15 jiwa/km².
Tabel II.4.2Kepadatan Penduduk Kabupaten Tebo Menurut Kecamatan
No KecamatanLuas Wilayah
(Km2)Penduduk
(Jiwa)Kepadatan
1 Tebo Ilir 708,70 27.017 38
2 Muara Tabir 509,30 16.844 33
3 Tebo Tengah 983,56 37.103 38
4 Sumay 1.268 18.997 15
5 Tengah Ilir 221,44 20.762 94
6 Rimbo Bujang 406,92 64.623 159
7 Rimbo Ulu 295,74 37.573 127
8 Rimbo Ilir 214,34 23.132 108
9 Tebo Ulu 410,30 33.854 83
10 VII Koto 658,79 19.292 29
11 Serai Serumpun 315,70 8.186 26
12 VII Koto Ilir 468,21 14.258 30
Jumlah 6.461 321.641 50 Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014
2.4.3. Kepadatan Penduduk
Komposisi penduduk yang akan diuraikan dibawah ini yaitu komposisi penduduk
menurut pendidikan, kegiatan, jenis kelamin dan lainnya.
A. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat pendidikan
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan
memberikan gambaran tentang keadaan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan merupakan
indikator pokok kualitas penduduk. Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo yang berumur
10 tahun keatas tidak/belum tamat SD/sederajat sebesar 32,03% dan tamat SD/sederajat
sebesar 32,19%. Penduduk Kabupaten Tebo yang tamat SLTP/sederajat sebesar 20,23% dan
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 22
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
tamat SLTA/sederajat sebesar 10,81%. Hanya sebagian kecil penduduk Kabupaten Tebo yang
tamat D IV/Sarjana yaitu sebesar 1,33%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.
Tabel II.4.3Persentase Penduduk Kabupaten Tebo yang berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Tahun 2013No Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Persentase
1. Tidak/belum tamat SD 32,03
2. SD/MI/sederajat 32,19
3.. SLTP/MTs/sederajat 20,23
4. SLTA/MA/sederajat 10,81
5. SMK 2,23
6. D I/D II 1,09
7. D III/Sarjana Muda 0,09
8. D IV/Sarjana 1,33
Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014
B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengidentifikasikan besarnya penduduk usia
kerja (berumur 15 tahun keatas) yang aktif secara ekonomi, yang diukur dari persentase
jumlah angkatan kerja (bekerja dan pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Tebo yaitu sebesar 72,40%, dengan jumlah
pengangguran sebesar 2,22%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.
C. Komposisi Penduduk Lainnya
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Tebo hampir berimbang
antara Laki-laki dengan Perempuan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2013 di Kabupaten
Tebo yaitu berjumlah 165.841 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu 155.800
jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin atau sex ratio yaitu sebesar 106,44.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo memeluk Agama Islam yaitu sebesar
85,97%. Penduduk yang beragama selain Islam relatif sangat sedikit yaitu 0,47% penduduk
beragama Kristen Protestan; 0,49% penduduk beragama Kristen Katholik; 0,01% penduduk
beragama Hindu; dan 0,01% penduduk beragama Budha.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 23
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
2.5 Potensi Bencana Alam
Bencana pada dasarnya adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 24
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana).
Berdasarkan kondisi fisik wilayahnya, di kabupaten Tebo mempunyai Potensi terjadi
bencana alam berupa bencana erosi dan tanah longsor, banjir dan gempa.
2.5.1 Erosi Dan Longsor
Seperti yang sudah disebutkan pada buku fakta dan analisis, bahwa sebagian besar
tanah di kabupaten Tebo terdiri atas jenis tanah Podsolik Merah Kuning dan Latosol yang
luasnya mencapai 96 % dari total luas wilayah kabupaten Tebo dengan sebaran yang hampir
merata di seluruh kecamatan. Jenis tanah Podsolik termasuk kategori jenis tanah yang peka
terhadap erosi (klas 4) dan jenis tanah Latosol termasuk jenis tanah yang agak peka terhadap
erosi (klas 2); dimana jenis tanah ini terbentuk dari formasi Muaraenim yang cukup tebal yang
secara struktur geologi teknik termasuk rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat
dari tanah tersebut tidak padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di
dalamnya yang berubah-ubah oleh perubahan cuaca, sedangkan wilayah kabupaten Tebo
termasuk wilayah yang mempunyai curah hujan agak tinggi (2,683 mm/tahun); Oleh karena itu
maka wilayah kabupaten Tebo memiliki tingkat kepekaan terhadap erosi cukup tinggi atau
dengan kata lain bahwa wilayah kabupaten Tebo berpotensi rawan terhadap bencana erosi
dan tanah longsor. Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat di lihat sepanjang jalur lalu
lintas antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir) – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah),
Rimbo Bujang, Tebo Ulu dan di kecamatan VII Koto sudah masuk kategori lahan kritis dan
sangat kritis meliputi areal seluas 26.728,0 Ha.
2.5.2 Banjir/Genangan
Wilayah Kabupaten Tebo mempunyai beberapa sungai besar dan curah hujan relatif
tinggi dengan topografi sebagian besar dataran rendah akan berpotensi rawan bencana
banjir/genangan. Kondisi fisik wilayah demikian akan dipercepat terjadinya bencana banjir
apabila pengelolaan lahan di bagian atasnya tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengelolaan
lahan yang baik seperti pembuatan terassering pada pembukaan lahan di daerah dengan
tingkat kemiringan di atas 15 %. Daerah yang perlu diwaspadai terhadap bahaya banjir
meliputi wilayah sepanjang bantaran sungai seperti di kecamatan Tebo Ulu, Rimbo Ilir, Tebo
Tengah, Tengah Ilir dan kecamatan Tebo Ilir.
2.5.3 Gempa Bumi
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 25
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Seluruh wilayah kabupaten Tebo menurut puslitbang geologi termasuk wilayah dengan
ancaman kegempaan pada kategori klas 2 artinya gempa yang terjadi terasa di dalam rumah
seperti ada truk berat keluar atau terasa seperti ada barang berat yang menabrak dinding
rumah. Barang-barang yang tergantung bergoyang-goyang, jendela dan pintu berderik, barang
pecah belah pecah, gelas-gelas gemerincing; Dapat dirasakan di luar rumah, orang tidur
terbangun, cairan tampak bergerak-gerak dan tumpah sedikit; barang perhiasan rumah yang
kecil yang tidak stabil bergerak atau jauh, pintu-pintu terbuka tertutup, pigura-pigura dinding
bergerak.
2.6 Potensi Sumber Daya Alam
2.6.1 Potensi Sumber Daya Air
Potensi sumberdaya air di Kabupaten Tebo sangat besar hal ini karena wilayah ini
banyak dilalui sungai besar dan kecil yang tidak pernah kering walaupun musim kemarau.
Kondisi seperti ini akan sangat berguna bagi kegiatan irigasi / pengairan pertanian sehingga
pencetakan sawah baru dapat mempertimbangkan keberadaan sungai-sungai tersebut.
Sedangkan guna memenuhi keperluan penduduk perkotaan dalam hal pemenuhan air bersih,
keberadaan sungai tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pengambilan air baku PDAM.
Disamping itu keberadaan sungai ini juga dimanfaatkan untuk transportasi air/sungai,
selain menunjang pergerakkan barang, angkutan sungai memberikan konstribusi yang cukup
penting bagi pergerakkan penumpang, terutama penduduk yang berada di pedalaman yang
belum terlayani prasarana jalan. Transportasi melalui sungai banyak digunakan untuk
pengangkutan komoditi ekspor seperti, kayu dan karet. Panjang Sungai Batanghari yang
melintasi Kabupaten Tebo kurang lebih 300 km dengan kapasitas layan 20 sampai 25 ton.
Selanjutnya sungai-sungai lain yang dapat dilayari adalah Sungai Batang Tebo sepanjang 29 km,
Batang Tabir sepanjang 52 km, Batang Sumay sepanjang 70 km dan Batang Langsisip sepanjang
23 km.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 26
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 27
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
2.6.2 Potensi Pertanian
Kabupaten Tebo dengan luas wilayah 646.100 Ha dengan karakteristik fisik wilayah
yang berada di dataran rendah yaitu kebanyakan berada pada ketinggian dibawah 100 m dari
muka laut, tingkat kemiringan lahan umumnya dibawah 25 % dan dilalui oleh beberapa sungai
besar mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dalam arti luas
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 28
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
meliputi pertanian bahan pangan pokok (sawah dan ladang), perkebunan (karet dan Kelapa
sawit), perikanan tangkap dan budidaya serta peternakan.
Dari hasil analisa LQ (Location Quation) diperoleh sebaran keunggulan komparatif
komoditas tertentu pada masing-masing kecamatan, sebagai contoh untuk tanaman padi
sawah unggul di kecamatan Tebo Ilir, Sumay, Tebo Ulu dan Serai Serumpun karena dari hasil
perhitungan LQ kecamatan tersebut untuk komoditas padi sawah memperoleh nilai sama atau
lebih besar dari 1 (satu). Pengelompokan keunggulan komparatif komoditas pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan disajikan pada Tabel berikut.
Tabel II.6.1Hasil Analisa LQ untuk Masing-masing komoditas Pertanian
KEUNGGULAN KOMPARATIF TANAMAN PANGAN
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Ubi Kayu Ubi JalarTebo IlirSumay
Tebo UluSerai Serumpun
Tengah ilirSumay
VII KotoMuara TabirVII Koto Ilir
Tengah IlirVII Koto
Serai SerumpunVII Koto Ilir
Tebo IlirTengah Ilir
VII KotoSerai Serumpun
Tebo Tengah
Rimbo UluRimbo Ilir
Serai SerumpunVII Koto Ilir
Tebo TengahSumay
VII KotoSerai Serumpun
VII Koto Ilir
KEUNGGULAN KOMPARATIF PERKEBUNAN
karet Sawit kelapa dalam
kopi
SumayRimbo UluRimbo IlirTebo UluVII koto
VII Koto Ilir
Tebo IlirTengah Ilir
Rimbo BujangRimbo UluRimbo IlirVII Koto
Muara TabirSerai
serumpun
Tebo IlirTebo Tengah
SumayRimbo UluRimbo Ilir
Muara Tabir
Tengah IlirRimbo Ulu
VII Koto
KEUNGGULAN KOMPARATIF PETERNAKAN
Sapi Kerbau Kambing Domba Ayam Buras
Pedaging Itik
Rimbo Bujang
Rimbo UluRimbo Ilir
Tebo IlirTebo Tengah
Rimbo UluVII Koto
Serai Serumpun
Tebo IlirRimbo IlirTebo UluVII Koto
Tebo IlirTebo Tengah
Tengah IlirSumay
VII KotoMuara Tabir
Serai SerumpunVII Koto Ilir
Tebo IlirRimbo Bujang
Rimbo UluRimbo Ilir
Tebo IlirTebo Tengah
Tengah IlirSumay
Rimbo BujangRimbo Ulu
Tebo IlirRimbo Bujang
Rimbo UluRimbo Ilir
KEUNGGULAN KOMPARATIF PERIKANANIkan Tangkap
Ikan Budidaya
Ikan Kolam
Tebo IlirTebo Tengah
Tengah IlirSumay
Tebo UluVII Koto
Tebo TengahRimbo UluTebo Ulu
VII Koto Ilir
Rimbo Bujang
Rimbo Ulu
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 29
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Muara TabirSumber : Hasil Analisis 2014
2.6.3 Potensi Pertambangan
Berdasarkan Madiadipoera dkk. (1990), Simanjuntak dkk. (1991), Adhi dkk. (2004) dan
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tebo (2008), bahan galian yang terdapat di
Kabupaten Tebo meliputi: batubara, emas (primer dan sekunder/letakan), timah, kaolin,
batupasir kuarsa, granit, batupasir, pasir dan batu (sirtu) dan minyak bumi. Sebaran lokasi
bahan tambang beserta perkiraan kandungan potensinya disajikan dalam tabel berikut,
Tabel II.6.2 Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Tebo
No. Bahan Galian Lokasi Keterangan1 BATUBARA Kecamatan Sumay
- Sungai Bluru, Desa Semambu
- Sungai Batu Putih, Desa Suosuo
- Sungai Aur, Desa Muara Sekalo
Kecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah- Sungai Buluh, Desa Lubuk Mandarsah- Desa Muara Kilis
Kecamatan Tebo Ilir- Desa Teluk Rendah Ulu- Desa Muara Ketalo
Kecamatan Serai Serumpun- Sungai Tanduk, Desa Napal Putih dan Tanjung Aur
Formasi Muara Enim, tebal 210 cm, N210E/7Formasi Muara Enim, tebal 40 cm, N165E/15Formasi Muara EnimSumber daya: 220.000.000 ton, tersebar 38.000 hektar
Formasi Talang Akar, N170E/23Formasi Talang Akar, N165E/11Formasi Air BenakatSumber daya: 245.000.000 ton (Formasi Muara Enim dan Formasi Air Benakat); 17.000.000 ton (Formasi Talang Akar)
Analisis kimia-fisika:1). Air lembab 5,24% (adb); abu 36,05% (adb); zat terbang 25,03% (adb); karbon padat 33,68% (adb); belerang 0,51% (adb); nilai kalor (4.497 kal/g, adb); berat jenis 1,62; subbituminus
2). Air lembab 17,58% (adb); abu 8,37% (adb); zat terbang 39,73%(adb); karbon padat 34,32% (adb); belerang 0,81% (adb); nilai kalor (4.891 kal/g, adb); berat jenis 1,49; subbituminus (PT WAL)
Formasi Muara Enim, N176E/10Formasi Muara EnimSumber daya: 189.000.000 ton
Formasi Muara Enim, N275E/8Sumber daya: 185.000.000 ton
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 30
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
No. Bahan Galian Lokasi Keterangan
Kecamatan Tebo Tengah- Desa Sungai Keruh- Desa Mangun Jayo
Kecamatan Tebo Ulu- Sungai Batanghari, Desa Bungo Tanjung- Desa Tanjung Aur
Kecamatan VII Koto Ilir- Desa Sei Karang- Desa Balai Rajo
Analisis kimia-fisika:1). Air lembab 20,78% (adb); abu 5,59% (adb); zat terbang 38,27% (adb); karbon padat 35,36% (adb); belerang 0,19% (adb); nilai kalor (4.468 kal/g, adb); berat jenis 1,56; subbituminus
2). Air lembab 9,5% (adb); abu 35,83% (adb); zat terbang 30,97% (adb); karbon padat 23,7% (adb); belerang 0,27% (adb); nilai kalor (3,327 kal/g, adb); berat jenis 1,79; lignit
Formasi Muara Enim, tebal 50 cmFormasi Muara EnimSumber daya: 160.000.000 ton
Formasi Muara Enim, tebal 150 cmFormasi Muara Enim, tebal 65 cmSumber daya: 145.000.000 ton
Formasi Muara EnimFormasi Muara EnimSumber daya: 102.000.000 ton
2 KAOLIN Kecamatan Sumay- Sungai Serai, Desa Semambu
- Desa Tuo Sumay
Kecamatan Tebo Ilir- Desa Sungai Aro
- Desa Ketalo Kecil
Kecamatan Serai Serumpun- Sungai Tanduk, Desa Napal Putih
Formasi Muara Enim, abu-abu putih-kehijauan, tebal 50 cm, N332E/20Sumber daya: 1.220.330.045 m3
Analisis kimiawi:SiO2 68,3%, Al2O3 14,9%, Fe2O3 2,1%, CaO 0,8%, MgO 0,4%, Na2O 0,9%, K2O 4,6%, TiO2 0,3%, MnO2 0,1%, P2O5 0,1%, SO3 0,1%, H2O 2,2%, HD 6,6%. Berat jenis 2,4.
Formasi Muara Enim, putih kemerahan
Formasi Muara Enim, putih kemerahanSumber daya: 980.002.350 m3
Formasi Muara Enim, putih kemerahan, N275E/8Sumber daya: 850.225.365 m3
3 BATUPASIR KUARSA
Kecamatan Sumay- Sungai Bluru, Sungai Pekundangan,
Desa SemambuFormasi Muara Enim, putih keabuan-
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 31
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
No. Bahan Galian Lokasi Keterangan
Kecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah
Kecamatan Tebo Tengah- Desa Tebing Tinggi
kehijauan-kemerahanSumber daya: 300.564.028 m3
Formasi Muara Enim, abu-abu keputihan-kehijauan, putih kemerahan, tebal 1,5 mSumber daya: 1.334.250.112 m3
Analisis kimiawi:SiO2 91,8%, Al2O3 2,5%, Fe2O3 2,4%, CaO 0,2%, MgO 0,1%, Na2O 0,1%, K2O 0,2%, TiO2 0,3%, SO3 0,5%, H2O 0,2%, HD 1,2%. Berat jenis 2,7.
Formasi Muara Enim.Analisis kimiawi: SiO2 96,8%, Al2O3 0,7%, Fe2O3 0,1%, CaO 0,9%, MgO 0,1%, Na2O 0,1%, K2O 0,3%, TiO2 0,1%, SO3 0,4%, H2O 0,1%, HD 0,4%. Berat jenis 2,7.
4 GRANITKecamatan Sumay- Desa Pemayungan Granit biotit, granodiorit, porfir kuarsa
Sumber daya 2.330.557 m3
5 EMAS LETAKAN/SEKUNDER
Kecamatan Sumay- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa
Muara Sekalo dan Desa Tuo Sumay
Kecamatan Tengah Ilir- Sepanjang aliran Sungai Sumay- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-
desa: Kandang, Mengupeh, Penapalan, Muara Kilis, Rantau Api
Kecamatan Tebo Ilir- Sepanjang Sungai Batanghari
Kecamatan Tebo Tengah- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-
desa: Tebing Tinggi, Tengah Ulu, Semabu, Kandang, Pelayangan
Kecamatan Tebo Ulu- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-
desa: Malako Intan, Lubuk Benteng, Pulau Temiang, Bungo Tanjung, Tanjung Aur, Teluk Kasai,Rambahan, Pagar Puding
Kecamatan VII Koto Ilir- Sepanjang Sungai Batanghari di Desa-
desa: Teluk Kepayang, Pulau Indah, Paseban, Balai Rejo
-
-
-
-
-
-
-
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 32
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
No. Bahan Galian Lokasi KeteranganKecamatan Rimbo Bujang- Sungai Pandan, Desa Purwoharjo
6 EMAS PRIMER Kecamatan Sumay- Desa Pemayungan, Bukit Tiga PuluhKecamatan Tengah Ilir- Desa Lubuk Mandarsah
-
-
7 TIMAH Kecamatan Sumay- Sungai Batang Sumay, Bukit Tiga Puluh, Desa Pemayungan
- Kadar kasiterit 19,7g/m3, lapisan pembawa 1,4 m
8 SIRTU (PASIR dan BATU)
- Seluruh kecamatan yang dilalui Sungai Batanghari
Sumber daya: 660.000.000 m3
10 TANAH LIAT Kecamatan Tebo Ilir- Desa Muara Sekalo Formasi Air Benakat
Analisis kimiawi:SiO2 60,5%, Al2O3 21,1%, Fe2O3 4,0%, CaO 0,4%, MgO 0,5%, Na2O 0,1%, K2O 0,7%, TiO2 1,0%, MnO2 0,1%, P2O5 0,1%, SO3 0,1%, H2O 2,3%, HD 11,1%. Berat jenis 2,6.
11 MINYAK BUMI Kecamatan Sumay- Desa Muara Sekalo
Kecamatan Tengah Ilir- Lubuk Mandarsah
Kecamatan Tebo Ilir- Desa Betung Berdarah
Kecamatan VII Koto Ilir- Desa Sei Karang
Kecamatan VII Koto- Desa Pucuk Jambi dan Desa Aur Cino
Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda
Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Sumber daya: 13.000.000 barel
Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda
Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda
Formasi-formasi: Gumai, Air Benakat, Muara Enim. Perangkap antiklin. Bekas sumur bor minyak Belanda
Sumber : Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tebo, Th 2014
2.6.4 Potensi Pariwisata
Kabupaten Tebo memiliki objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan
secara bersama-sama dengan Kabupaten dan Provinsi tetangga seperti objek wisata alam
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 33
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Hutan Lindung Bukit 12, Bukit 30 dan Kebun Raya Bukit Sari dengan keaneka ragaman flora dan
fauna trofisnya serta Budaya Masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Banyak potensi pariwisata yang dapat ditawarkan dimana saat ini masih belum
dilakukan pengelolaan kawasan pariwisata yang baik. Potensi pariwisata yang dapat
dikembangkan antara lain:
Wisata alam Air terjun dengan 2 dan 4 tingkat
Wisata Arkeologi Goa di Sungai Bulan/Pemayungan
Wisata Arkeologi Candi di Tuo Sumay dengan spesifikasi susunan batu bata
Wisata Alam Danau dengan spesifikasi perikanan dan mancing di TI Kembang Jambu
Wisata Sejarah Makam Sultan Taha Syaifuddin pahlawan nasional Jambi di Muara Tebo
Wisata Hutan kabupaten Tebo.
Wisata Danau Si Gombak. Terbentuk akibat terjadinya perubahan aliran Sungai Batanghari
yang mengakibatkan tergenangnya daerah bekas aliran sungai tersebut.
2.7 Perekonomian
2.7.1 Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian sebagian besar masyarakat Kabupaten Tebo masih didominasi
oleh kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sumbangan kategori pertanian, kehutanan
dan perikanan terhadap struktur perekonomian Kabupaten Tebo pada tahun 2014 adalah
sebesar 51,64%. Peranan masing-masing kategori yang lain terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Tebo berturut-turut dari yang terbesar dihasilkan oleh kategori pertambangan dan
penggalian, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor,
kategori administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib, kategori konstruksi,
dan kategori industri pengolahan. Sementara kategori lainnya hanya menyumbang di bawah
5% terhadap PDRB Kabupaten Tebo tahun 2014.
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 34
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Gambar 2.7.1Struktur Perekonomian Kabupaten Tebo Tahun 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 35
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Tabel II.7.1Peranan PDRB menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2010-2014
Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014
2.7.2 Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Tebo pada tahun 2014 mengalami peningkatan
pertumbuhan yang cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Tebo tahun 2014 mencapai 9,28%, sedangkan tahun 2013 sebesar 7,33%.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh kategori pertanian,
kehutanan, dan perikanan sebesar 15,75%. Selain itu, kategori jasa kesehatan dan kegiatan
sosial dan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum mencatat laju pertumbuhan
yang juga tinggi, masing-masing sebesar 15,71% dan 14,54%. Umumnya semua kategori
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 36
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
ekonomi PDRB mengalami laju pertumbuhan yang positif, kecuali untuk kategori
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar 0,45%.
Adapun untuk kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan positif, di
antaranya kategori pengadaan listrik dan gas mencatat sebesar 9,85%, kategori informasi dan
komunikasi sebesar 8,98%, kategori transportasi dan pergudangan sebesar 4,34%, kategori
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 4,05%, kategori
pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 4,01%, kategori konstruksi
sebesar 3,80%, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
sebesar 3,64%, kategori jasa keuangan dan asuransi sebesar 3,59%, kategori industri
pengolahan sebesar 3,35%, kategori real estate sebesar 2,98%, kategori jasa lainnya sebesar
2,65%, kategori jasa pendidikan sebesar 1,05%, kategori jasa perusahaan sebesar 1,01%.
Gambar 2.7.2Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tebo Tahun 2010-2014 (Persen)
2.7.3 Perkembangan PDRB menurut Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Tebo menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 (tujuh belas)
kategori lapangan usahan dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori.
Pemecahan menjadi subkategori ataupun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 37
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. PDRB tahun 2014 memiliki tren meningkat selama 5
(lima) tahun terakhir. PDRB Kabupaten Tebo atas dasar harga berlaku tahun 2014 dengan
migas yaitu sebesar Rp. 10.562.338,9 juta, dan tanpa migas sebesar Rp. 9.926.884,5
juta. Sedangkan PDRB Kabupaten Tebo atas dasar harga konstan dengan migas adalah sebesar
Rp. 7.892.640,4 juta dan tanpa migas sebesar Rp. 7.305.141,3 juta.
Gambar 2.7.3Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Periode 2010-2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 38
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Tabel II.7.2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)
Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 39
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Tabel II.7.3Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Konstan
menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)
Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 40
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Tabel II.7.4Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)
Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014
Tabel II.7.5
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015
2 - 41
Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tebo Atas Dasar Harga Konstanmenurut Lapangan Usaha Periode 2010-2014 (juta rupiah)
Sumber : PDRB Kabupaten Tebo, 2014
Laporan PENDAHULUANRencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Kabupaten Tebo 2015