tebo provinsi jambi

27
BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI KEPUTUSAN BUPATI TEBO NoMoR 333 TAHUN 2o2L TENTANG STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR {SOPI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH I(ABUPATEN TEBO Menimbang : a. b. BUPATI TEBO, bahwa dengan terbitnya kebijakan mendasar berupa peraturan perundang-undangan pada tingkat nasional antara iain Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentan g Pelayanan P errzinan Beru saha Terinte grasi S ecara Elektronik dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan P erizinan B eru saha Te rinte grasi S ecara Elektronik; bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud pada huruf a, perlu merubah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pertzrnan dan Nonperizinan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas penye pelayanan ASAS- SAS perrzinan dan nonperizinan sesuai Lrmum pemerintahan yar.g baik serta un perlindungan bagi masyarakat dari wewenang di dalam penyelenggaraan pe pertzinan; bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan SK Bupati Tebo tentang perubahan SK Bupati Tebo nomor 41I tahun 2OL8 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinan dan Nonperizinan Pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung ,"OKg ( k memberikan dan C. 1. Mengingat 2.

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEBO PROVINSI JAMBI

BUPATI TEBO

PROVINSI JAMBIKEPUTUSAN BUPATI TEBO

NoMoR 333 TAHUN 2o2L

TENTANG

STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR {SOPI PENYELENGGARAANPELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA DINAS PENANAMANMODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL

DAN MENENGAH I(ABUPATEN TEBO

Menimbang : a.

b.

BUPATI TEBO,

bahwa dengan terbitnya kebijakan mendasar berupaperaturan perundang-undangan pada tingkat nasionalantara iain Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018tentan g Pelayanan P errzinan Beru saha Terinte grasi S ecaraElektronik dan Peraturan Kepala Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2O2O tentang Pedoman Pelaksanaan PelayananP erizinan B eru saha Te rinte grasi S ecara Elektronik;

bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud pada hurufa, perlu merubah Standar Operasional Prosedur (SOP)Pertzrnan dan Nonperizinan sebagai upaya untukmeningkatkan kualitas penye pelayanan

ASAS- SASperrzinan dan nonperizinan sesuaiLrmum pemerintahan yar.g baik serta unperlindungan bagi masyarakat dariwewenang di dalam penyelenggaraan pepertzinan;

bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud pada hurufa dan b, perlu menetapkan SK Bupati Tebo tentangperubahan SK Bupati Tebo nomor 41I tahun 2OL8tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinandan Nonperizinan Pada Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil danMenengah Kabupaten Tebo.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republikindonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851);Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentangPembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung ,"OKg

(

k memberikan

dan

C.

1.Mengingat

2.

Page 2: TEBO PROVINSI JAMBI

\

7.

8.

o.

4.

5.

6.

9.

10.

11.

72.

13.

L4.

Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3909) sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 14 Tahun 2000 tentang Pembentukan KabupatenSarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi,Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2OO2 tentang BangunanGedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2a7);Undang-Undang Nomor 29 Tal;run 2OO4 tentang PraktikKedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO4 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor aa31);Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7 tentangPenanaman Modal (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 67, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a72a);Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UsahaMikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor a866);Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentangKeterbukaan Informasi Publik (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8a6);Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO9 tentangKepariwisataan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a9661;Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OO9 tentangPeternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 84, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2OO9 tentang LaluLintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara RepubiikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 96, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5025);Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO9 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor ll2, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5038);Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 130, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5Oa9);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia 5063);Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2Oll tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republikv

Page 3: TEBO PROVINSI JAMBI

15.

t6.

17.

18.

19.

Indonesia Nomor 5234),, sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OL9 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2olltentang pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2A19Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6398);Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5a9al;Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2AA tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 224, Tarnbahan LembaranNegara Repubiik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OLS tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol5 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2Ol4 tentangAdministrasi Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2AA Nomor 292, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 56O1);

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2ONomor 245, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6673);Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentangPenyederhanaan Pemberian lzin Usaha Industri(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987Nomor 22);Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentangPenerapan Penlrusunan dan Penerapan StandarPelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a585);Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupatenlKota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a737);Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2Ol2 tentangPelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2Ol2tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OL2 Nomor 215, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5357); \r,/

21.

20.

22.

Page 4: TEBO PROVINSI JAMBI

23. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2A16 tentangPerangkat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2016 Nomor ll4, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5888), sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tah.:un2O1r9 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9Nomor L87, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6aO\;

24. Perafi.rran Pemerintah Nornor 24 Tahun 2OL8 tentangPelayanan Perwinan Berusaha Terintegrasi SecaraElektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol8 Nomor 9O, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 62151;

25. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2OA9 tentangPelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang PenanamanModal;

26. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentangPenyelengaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4Nomor 22ll;

27. Peraturan Presiden Nomor 9L Tahun zAfi tentangPercepatan Pelaksanaan Berusaha {Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OL7 Nornor 2t0l;

2a- Peraturan Kepala Badal Koordinasi Penanarnan ModalNomor 14 Tahun 2OO9 tentang Sistem PelayananInformasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 201 1

tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) DiLingkungan Pernerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 NomorToal;

30. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparafur Negara danReformasi Birokrasi Nornor 35 Tahun 2OL2 tentangPedoman PenSrusunan Standar Operasional ProsedurAdministrasi Pemerintah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2OL2 Nomor 6a!;

31. Peraturan Menteri Pendayagutaaart Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2Ol4 tentangPedoman Standar Pelayanan (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2AV Nomor 615);

32. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 1OO Tahun 2al6tentang Pedoman dan Nomenklatur Dinas PenanamanModal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi danKabupatenlKata, {Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2Ot6 Nomor 19O6);

33. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal RepublikIndonesia Nomor 13 Tahun 2A17 tentang Pedoman danTata Cer:a Penztrran dan Fasilitas Penanafilan Modal;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2Ol7tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O1( Nomor1es6); \.2

(

Page 5: TEBO PROVINSI JAMBI

Memperhatikan : 1.

35. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2O2O tentangPedoman Pelaksanaan Pelayanan Perrzinan BerusahaTerintegrasi Secara Elektronik (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2O2O Nomor 308);

36. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2OL2tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran DaerahKabupaten Tebo Tahun 2OI5 Nomor 5);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 4 Tahun2Ol3 tentang lzin Penyelenggaraan Warung Internet,(Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2013Nomor 4);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2Ol5tentang Penataan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan danToko Swalayan (Lembaran Daerah Kabupaten TeboTahun 2015 Nomor 3);

39. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2016tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah KabupatenTebo Tahun 2016 Nomor 3);

40. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2016tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat DaerahKabupaten Tebo, (Lembaran Daerah Kabupaten TeboTahun 2016 Nomor 8) sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Peraturan Daerah KabupatenTebo Nomor 2 Tahun 2OL9 tentang Perubahan KeduaAtas peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun2016 tentang Pembentukan dan Susunan PerangkatDaerah Kabupaten Tebo (Lembaran Daerah KabupatenTebo Tahun 2079 Nomor 2).

Peraturan Bupati Tebo Nomor 5 Tahun 2Ol2 tentangJenis Usaha danf atau Kegiatan yang Wajib MenyusunDokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup danUpaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKP-UPL) danSurat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL)(Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2012 Nomor 5);

Peraturan Bupati Tebo nomor 83 Tahun 2019 tentangPerubahan Peraturan Bupati Tebo Nomor 61 Tahun 2Ol7tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas danFungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modai,Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil danMenengah (Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2Ol9Nomor 83);Peraturan Bupati Tebo Nomor 79 Tahun 2017 tentangTata Cara Pemberian lzin Tenaga Medis, Paramedis,Sarana Kesehatan Swasta dan Umum Lainnya (BeritaDaerah Kabupaten Tebo Tahun 2OL7 Nomor 79);Peraturan Bupati Tebo Nomor 199 Tahun 2O2O tentangPendelegasian Kewenangan Dibidang Perrzinan danNonperizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil danmenengah Kabupaten Tebo (Berita Daerah KabupatenTebo Tahun 2O2O Nomor 199).

\1

2.

)t).

4.

Page 6: TEBO PROVINSI JAMBI

MenetapkanKESATU

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

MEMUTUSI(AN :

Menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Nonperizinan PadaDinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu,Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Tebo.

Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana dimaksudDiktum KESATU meliputi ruang lingkup pelayanan administrasiperizinan dan nonp errzinan.

Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana dalamLampiran Keputusan ini wajib dilaksanakan olehpenyelenggaralpelaksana dan sebagai acuan dalam penilaiankinerja pelayanan oleh pimpinan penyelenggara, aparatpengawasan dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayananpublik.Pada Saat Keputusan Bupati ini mulai berlaku, maka KeputusanBupati Tebo Nomor 411 Tahun 2018 tentang StandarOperasional Prosedur (SOP) Pelayanan Perizinan danNonperizinan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan TerpaduSatu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah KabupatenTebo dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Muara Tebopadatanggal 3O- q- 2021

BUPATI TEBO,

Page 7: TEBO PROVINSI JAMBI

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN BUPATI TEBONOMOR : 3.17rauuN 2021TANGGAL , go-1-2021

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOPI PENYELENGGARAANPELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA DINASPENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAHI{ABUPATEN TEBO

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang balk (good. gouemance),kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada masyirakat di semuasektor pelayanan publik harus senantiasa diiingkatkan. Terselenggaranyapelayanan publik yang prima dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, halini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dukunganpartisipasi masyarakat serta dunia usaha yang beretika, yang padagilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi,membuka lapangan kerja, memperkuat kemandirian dan daya saingregional maupun nasional.Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahKabupaten Tebo saat ini menitik beratkan pada peningkatan kinerjaiyasecara optimal dalam bentuk peningkatan kualitas lelayanan (public

seruice). Melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Teipadu Satu *pirrtr,

Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo, masyarak at akandapat memperoleh pelayanan yang rebih baik dengan 4 PASTI yaituKEPASTIAN PERSYARATAN, KEPASTIAN BIAYA, T<BPESTNU WAKTUPENYELESAIAN dan KEPASTIAN HUKUM, karena semua proses pelayanandilaksanakan dalam satu tempat. Guna menjamin kepastian tersebut makadiperlukan Standar Pelayanan sebagai acuai bagi seiuruh komponen yangterkait dalam pelayanan di Dina" P"nanaman Modal, pelayanan TerpaduSatu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten iebo.

Keberadaan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintuf diharapkan memberimanfaat bagi masyarakat umum, dunia usaha dan juga Pemerintah sendiri.Bagi masyarakat, dengan adanya prsp *."y..rk.t dapat memperolehpelayanan publik yang lebih baik, serta mendapatkan kepastian danjaminan hukum dari formalitas yang dimiliki. eagi dunia usaha, pTSpdiharapkan mampu memberikan kemldahan dalarn- perizinan usaha akanmeningkatkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi danmengembangkan usaha. Selain itu, dunia usaha juga diharapkanmemperoleh manfaat dalam bentuk efisiensi pelayana" y"rr! menghasitt..,pengurangan waktu dan biaya, membuat pelaku -usahi dapatmengalokasikan lebih banyak waktu dan biaya pada kegiatan-kegiaianproduktif.

Sementara itu, bagi pemerintah, keberadaan pTSpmembawa manfaat antara lain :

diharapkan mampu

1. Mengurangi beban administratif karena peTayanan yang lebih efektif danefisien. Secara tidak iangsung kemudahan pelay..rrn {erizinan dan nonperrzinan juga berdampak positif terhadap p.rrit gkatan pendapatan aslidaerah (PAD) karena masyarakat akan- "e*akin p....yi denganpelayanan publik pemerintah dan akan bersedia -.ngrirs izin dan nontzin y ang diperlukannya.

2' Meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah. Dengan semakinmudahnya pelayanan perizinan, maka dunia usaha akan bergairah dan

Page 8: TEBO PROVINSI JAMBI

selanjutnya berdampak pada pendapatan daerah dari pajak akibatsemakin banyaknya badan usaha yang menjadi obyek pajak.

3. Terbangunnya citra yang lebih baik, yang memungkinkan pemerintahmendapatkan manfaat dari partisipasi masyarakat dalam berbagai aspekpembangunan.

4. Mencegah sejak dini terjadinya KKN dan pungutan liar.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahKabupaten Tebo membuat suatu pedoman Standar Operasional Prosedur(SOP) yang akan menjadi pegangan bagi yang berkepentingan dalam ha1 iniadalah Organisasi Pemerintah, Aparatur Pemerintah dan publiknya sehinggasemua elemen bersinergi dan target peningkat kinerja bisa tercapai.

Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan pelayananperizinan dan nonperrzinan Dinas Penanaman Moda1, Pelayanan TerpaduSatu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo adalahpedoman bagi organisasi Pemerintah dan Aparatur yang berhubungansecara iangsung dengan publik eksternal dalam ha1 ini masyarakat maupununtuk penunjang penyelenggaraan aktifitas di internal lingkunganPemerintah Kabupaten Tebo, sesuai dengan aturan dan kewenangan yangberlaku. Dengan adanya pedoman baku, diharapkan terjadi peningkatankinerja pada setiap Aparatur Pemerintah sekaligus Instansi PemerintahKabupaten Tebo yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan danmemberi kepuasan masyarakat penerima layanan, karena peningkatankualitas kinerja yang berimplikasi terhadap kepuasan dari masyarakatmerupakan tujuan utama di buat Standar Operasional Prosedur (SOP).

il. GAMBARAN UMUM STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR (SOp)

1. PENGERTIAN STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR {SOplStandar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP

adalah serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai prosespenyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah. SOP terbagi daiam duayaitu:a. SOP administratif adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi

jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif.b. SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat

teknis.

Prinsip Penyusunan SOP meliputi:a. efisiensi dan efektifitasb. berorientasi pada penggunac. kejelasan dan kemudahand. keselarasane. keterukuranf. dinamisg. kepatuhan hukumh. kepastian hukum.

Untuk menjabarkan Sistem Operasional Prosedur (SOP) dilakukandengan membuat Peta Prosedur. Peta Prosedur adalah suatu peta yangmenEEambarkan lalu lintas kerja dan langkah opcrasi untuk rrrcrnproseskertas kerja, terutama berkaitan dengan suatu arus kertas kerja Idokumen yang kompleks. Dalam membuat peta prosedur menggunakansimboi-simbol sebagai berikut ' b,,

I

Page 9: TEBO PROVINSI JAMBI

2.

SYMBOL SEBUTAN DEFENISI

TerminatorSimbol ini digunakan untukmenggambarkan awal/mulai danakhir suatu bagan alir

ProsesSimbol ini digunakan untukmenggambarkan prosespelaksanaan kegiatan.

Keputusan

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan keputusan yangharus dibuat dalam prosespelaksanaan kegiatan.

Dokurnen

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan semua jenisdokumen sebagai buktipelaksanaan kegiatan.

PenggandaanDokumen

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan penggandaan darisemua jenis dokumen.

Arsip Manual

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan semua jenispengarsipan dokumen dalambentuk kertas/manual.

File

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan semua jenispenyimpanan dalam bentukdata/file.

KonektorSimbol ini digunakan untukmenggambarkan perpindahanaktivitas dalam satu halaman.

Konektor

Simbol ini digunakan untukmenggambarkan perpindahanaktivitas dalam halaman yangberbeda.

1l.- Garis AlirSimbol ini digunakan untukrnenggambarkan arah prosespelaksanaan kegiatan.

JENIS-JENIS LAYANAN

Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo Nomor 199 Tahun 2A2O tentangPendelegasian Kewenangan Dibidang Perizinan dan Nonper,rizinan KepadaKepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu,Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo, jenis-jenispelayanan perrzinan dan nonperrlzinan yang dikelola Dinas PenanamanModal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil danMenengah Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut ,

\

V

Page 10: TEBO PROVINSI JAMBI

NO SEKTOR NO PERIZINAN NO NON PERIZINAN

I PERTANIAN 1. Izin llsahaPerkebunan

7.Pendaftaran UsahaTanaman Pangan

2. Izin Usaha ObatHewan

2.Pendaftaran UsahaPeternakan

-J. Izin UsahaTanaman Pangan

o.Pendaftaran AlatMesin Pertanian

4. Izin UsahaPeternakan

5. Izin UsahaPraktek DokterHewan

6. Izin Usaha KlinikHewan

7. Izin Toko ObatHewan

8. Izin Usaha RumahPotong Hewan(RPH)

9. Izin Usaha RumahPotong Unggas(RPU)

II LINGKUNGANHIDUP DANKEHUTANAN

10. Izin Lingkungan

11.

Izin PengelolaanLimbah BahanBerbahaya danBeracun (Limbah83) untuk UsahaJasa

t2.

Izin OperasionalPengelolaanLimbah BahanBerbahaya danBeracun (Limbah83) untukPenghasil

13.Izin PembuanganAir Limbah

III PEKERJAANUMUM DANPERUMAHANRAKYAT

74. Izin Usaha JasaKonstruksi 4. Persetujuan Prinsip

15.Sertifikat LaikFungsi

16. Izin MendirikanBangunan

t7. Izin Lokasi

18. izin Reklame

19,Izin PengrrsahaanSumber Daya Air

Y

Page 11: TEBO PROVINSI JAMBI

IV. KELAUTAN DANPERIKANAN 20.

Surat Izin UsahaPerikanan (SIUP)

5. Tanda Daftar bagiPembudidaya IkanKecil

6. Tanda Daftar UsahaPengolahan HasilPerikanan

V. KESEHATAN27. Izin Toko Alat

Kesehatan7.

Sertifikat LaikHigiene SanitasiDepot Air Minum

22.Izin MendirikanRumah Sakit B.

Sertifikat Laik SehatHotel

zc. Izin OperasionalRumah Sakit 9.

Sertifikat LaikHigiene Restoran /Rumah Makan

24.Izin OperasionalKlinik 10.

Sertifikat LaikHigiene SanitasiJasa Boga

25.

Izin OperasionalLaboratoriumKlinik Umum danKhusus

11.Sertifikat Laik SehatKolam Renang

26. Izin Apotek t2.Sertifikat ProduksiPangan IndustriRumah Tangga

27. Izin Toko Obat 13. Sertifikat HigieneSanitasi Pangan

28. Izin OperasionalFuskesmas

29.Surat lzin PruktekDokter Umum

30.Surat Izin PraktekDokter Spesialis

31.Surat Izin PraktekDokter Gigi

32.Surat Izin PraktekBidan

--JJ.Surat Izin TukangGigi

34. Surat Izin PraktekApoteker

35.Surat Izin PraktekTenaga TeknisKefarmasian

36.Surat lzin PraktekPenata Anestesi

37. Surat Izin PraktekFisioterapis

38. Surat Izin PraktekTenaga Sanitarian f

Page 12: TEBO PROVINSI JAMBI

39.

Surat Izin PraktekAhli TeknologiLaboratoriurnMedik

40. Sr-rrat Izin PraktekPerawat

41. Surat Izin PraktekPerekam Medis

42. Surat Izin PraktekTerapi Wicara

43.Surat Izin PraktekRefraksionisOptisien

44.Surat Izin PraktekPerawat Gigi

45. Surat Izin PraktekAhli Gizi

46. Surat izin PraktekAnalis Kesehatan

47. Izin Optikal

48.

Surat Izin SaranaPelayananKesehatanTradisional

VI.KOMUNIKASI DANINFORMATIKA 49.

lzinPenyelenggaraanWarung Internet

VII. PERINDUSTRIAN 50.Izin UsahaIndustri

51. Izin Perluasan

52. Izin KawasanIndustri

VIII. PERDAGANGAN53.

Surat Izin UsahaPerdagangan(sruP)

74.Tanda DaftarPerusahaan

54.Izin Usaha TokoModern (IUTM)

55.

Tanda DaftarPelaku UsahaDistribusi BarangKebutuhan Pokok(TDPUD-Bapok)

56.

TandaPendaftaran Agenatau DistributorBarang dan/atauJasa

57. Surat TandaPendaftaran

Page 13: TEBO PROVINSI JAMBI

Waralaba (STPW)

58.

PersetujuanPenyelenggaraPasar LelangKomoditas

59.Tanda DaftarGudalg

IX. PERHUBUNGAN 60. IzinPenyelenggaraanPelabuhan Sungaidan Danau

6t.IzinPenyelenggaraanAngkutan Orang

62.Izin UsahaAngkutan Sungaidan Danau

63.

Izin Usaha JasaTerkait denganAngkutan diPerairan

64.

Izin MendirikanUsaha BengkelUmum danKendaraanBermotor

X.PARIWISATA 65. Tanda Daftar

Usaha Pariwisata

xI. PENDIDIKAN DANKEBUDAYAAN

66. Izin PendirianProgram atauSatuanPendidikan

15.Tanda DaftarSanggar/KomunitasSeni Budaya

67. IzinPenyelenggaraanSatuanPendidikanNonformal

KI. KETENAGAKERJAAN

68. Izin UsahaLembagaPenempatanTenaga KerjaSwasta

69. IzinLernbagaPelatihan Keda(LPK)

70.

Izin OperasionalPemsahaanPenyedia JasaPekerja/Buruh

77. Surat Izin Usaha

Page 14: TEBO PROVINSI JAMBI

Lembaga PenyalurPekerja RumahTangga

XIII PERKOPERASIANDAN USAHAMIKRO, KECIL,MENENGAH(UMKM)

72.Izin KoperasiSimpan Pinjam

73.Izin Usaha Mikrodan Kecil (IUMK)

74.

Izin PembukaanKantor CabangKoperasi SimpanPinjam

75.

Izin PembukaanKantor CabangPembantuKoperasi SimpanPinjam

76.

Izin PembukaanKantor KasKoperasi SimpanPinjam

XIV.KESATUANBANGSA DANPOLITIK

76. Surat KeteranganPenelitian

III. PENUTUP

Dengan telah disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) inidiharapkan dapat dijadikan pedoman penyelenggaraari pelayanan primabidang perizinan dan nonperizinan bagi Aparatur Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahKabupaten Tebo. SOP juga memberikan kepastian waktu, transparansi dantata cara bagaimana masyarakat/pelaku dunia usaha di dalam prosesmendapatkan izin usaha mereka. Hal ini diharapkan mampu mendorongmasyarakat Kabupaten Tebo untuk dapat lebih proaktif dan meningkatkankesadaran untuk melegalkan usahanya dengan mengurus pertzinan yangdibutuhkan. Oleh karena itu, pedoman ini menjadi instrumen yang pentinguntuk mendorong setiap instansi pemerintah dalam rnemperbaiki prosesinternal sehingga Aparatur Peiayanan dapat meningkatkan kualitaspelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya juga akan meningkatkankepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

BUPATI TEBO,

""M

Page 15: TEBO PROVINSI JAMBI

orlrfl

=ci F

"SiR kE= r E:-IE } tr;t-< r b

*Ie $;Y.1 .. E

3"*? =9HoX <Ei

EE= EE= He

3 9*g eH{ AFI

zSEHNDtrFicItrrr'lO.<;ilEHaoilM4 ,.sFl !/

HEtrtrEPfrl 4aaOt-il-nAEfrl A;

HtrHEr2:'4Z*{E3

FtH&

i

FI

no=z

=22HfrazE

.\'r t

t,.

>.;o

Ni

;J<

cla

*-

Page 16: TEBO PROVINSI JAMBI

_c

'-1 J'A=

---r: i'^ {

=.=J

=I

c,/ :JE'-- d).Eco

o-d--- aI)

iJn?D=I

--

Li

<a)l^

>:!

,-

\=?

= i"

C:!L

@- F'::gc

Ltr'a.-o'=.

-c

.!L':€^-l-

D' =.)

/.7za

!=Y-a) -,L

=--

RNRN

83 trdEFSr A

F' ' EHO 0 ErEvi rt\ z2 nl iil< "'. trD oz;I &hdx pP>Y EI

gEE fi.. h{lt

=zd, rflFrza=*1 Z

3n<h i!Hi^H

EHEEE<frEEfizF,-fi4ZJEEfrYfiil\ha9AtH28EilDfrts-4T3s"eaftH ,_t

eEM=FI<EE

sH*FI

noEzE2zHfraZo

Page 17: TEBO PROVINSI JAMBI

=.D+ir:-) 7- al'=rl?N-^=

tti '< -- "

-6=

.u !i 4i

! .r -.---ltrtaIrou=

'= ali\d

iO- tll

=

=l, .njvl :t

F'

3o

o

o

p

D

{,a

!') FJ

z

-lz

aa\o ol--iaa(ra 0a

3i

P-I

Ie

5 (}r l..Js^

a gza!mzx>gr

m=u>>z-q=

--Of;sEiDuDxm#HEz.= <nioz8r2

f;d24,Eiolt>{-7,O

{

=z{.C

U

3

=.D

FO

$oot

7i'o-

I

.9PPPA'brT.!=a>==)v= r++-)=r?lE - ov-+<,., = = /\-+Y:D9

Eit=J.

>--=;

I -,r !1 =',t\-6r'

c=i3o1Ci'o;i

rra=.!ir==^3Otrc=

a=

c-

It

tr,

ttl

z

trl

FFNza,

z

(}+9tQ-

=7tr7-1i='

a a .D oi

J) : ^,

)., /, : D D

6 - ": =. trt

a- = a rD Jl^r

N I t ^l4<:l

S ts ^i ^l -.1

= D E a 'rl

- A- /' ! .oi

='i-o3S \, ..i

- ; ; -)@)

PAgac-13-it -

a ^ri

X ri n =i(t

= (D ol

b^:.'<

Pi-]A)-rr- J.riN)=

$

ti-ri

naFTFX(A

z

az

C .J),N

'hAltr-

.}5

?.a

o

Fl

IaJAae

(D

JAo

dla]a

o

-JC

o

g

-nz.)=E-U){A=nX

-il E

o:9.

Nz.\tzXzEE

zodzz

ciiFl

iw

I

O

a

-lH?EFl(A

Xt1

i/.ivt\)TJ

F:2e

.,

2

2

P2

Page 18: TEBO PROVINSI JAMBI

Fqd

tr!ltsw,

F'rd(

,N

kL-l

d"

h.d

tetrA!.dF*

x€!54i4d

7,

4lsi

ts.E<

rJexkl

7,tr;4

U az

o@

g

3.,5's6B$

5a"

>"EEdra"

E5

H5 g

^.6ts- oci+ e.

e-NLv

FC7A*=

€o'

H, o

i..r A

EH<gttd^04aii?EE@

{j6

)"r'\4

dFta

il"0

!

dJ3Fz,b"

nE5-----u

EP

m{i,H

*lf,!jES

U)6

e

B

.)

c5

o

d

>r 9. s F F F ; 69 9o:rq!nlP|r-

fl E $cF€ EErE E $(er rFf€ 5? ?fll$sftsBEH e 6 S F Ar# ?(a ]lr.E-E_g*- rg' EIE iE rt IE q$Eqf

;g* *aE* +5 _s.3!.='.!.r*! _ E, E' 3..cr g BE er s' q ''F i x6 5gV '-BE 7l' Y I E F ery *-Ec ;

H# +ge3E5e * ;1E 3+aj E_

Ia grt T,Er,E E T TE H+.+ E E E*E E S *fle E F f s g f $^ $ E

ox3

o

o

60ae.

?E

9' tr:xl ZXE gritFil

o

E

?trcd#ts

eE@

O

6-

?vl-rl x-

oidG

c

3

Oo'

abu3.cplga

6 Fo"

E trS75 if $ ua* ozro H.

FEtse

5'aK

o

Page 19: TEBO PROVINSI JAMBI

{ 5\ N g m {

L zg !ia

*(A

E

r!

>i

rl

5tr

i:<

.ia x.

pat

b l!'.odB+mBg6

s

cE

oo

d

,=.

s0q

I

(n

o

.t

.b !5-dphA

o-

0q

,J)

:l

o

46

Otr

oI.o

,1fiN

oo$tfa

t!

sF"t

tr

t*do6a3E

m,fibE

,l

-

o

E'

ri.

o,c7i

rd1gd

+*iJ H.

Poch'

EO

G

iF

'o 1aqqca\6ts

,!l

63-

..,1

!'iryF{&

B

[E3FFr,F2

il r il tr lE' 5

I

I r il \, ET'

6a=.rEP

il ilv

ilY-

ilu) r^\

E'=

v

il I +.v

il L ilv

ilLt

A

.t-t*

HJ F

t_t J.ABr'

*

3Ni-

rFFE.{g rEFip 6E."B583c 7t-E

aq>

S5r!ts

* H,.::"r'.

* E

aa

h64t

E6

N!

@6

&of5

0cxap*.?

CD

:P Ia :'-

HEVreEF""8a =.5+fI

am xFo 5

E [<$

o?

>"u,\E 1

rfE9trOb-3S:tEJ189'an-

i'z

NP

g, \,!o

oii

b6

.hX

i?

!a:->*"oa f !Eida+*

5rJc *a a, dEFI

wq

3&o

*aE-

o5.

F.-tm

oa

g

€'s

U)

&

:1.

I

,lqo

n!r,P+?):J

!'uaa@ f,ia 3-5

EE X

3 c'Pi$7

V

Q

o

r

:i@$

H

o

o!

IJ'6

SEE

^.E

E

oHgoN

o

^5iJ 'd

63

FE6F.E

6

3

e*j(:

>;d

ao

G

B 5Eo

Ho

O7

N

7o

a@

E.

IJ

oB

atsGt.

4-

*Eab)!tr,iil6tsHi

B0q

Ba,EE

Eg

?H

I'YEi"x6aa

?GW6

@

Ea

FEPGt!

oqrEQ

gH

x.o5C

rtr:

=0lu

o

"ltda

6'?6tr

+o

PE

m-'P6,U

llc

O.*

@ --

4a4

IE

J

ri6a

H

a

m

tm

w.)

6

"6a

oo

7Ywp

idG

6e'5Eol!

9q

t

Page 20: TEBO PROVINSI JAMBI

tJ Na

U{ (}. N }J N tap TJ p(: .,o tr *7,

bE0gw^ =.agr

P=

da?! f'Hf,E5o&,rJFOiri E

o!:

e<

E i{i

o*

-u

@o

o-vru

@=

AE;)5+-.

F6

6g

!+D

-tD65rp

.d(!I

tr

9o'

!rE

-(!6:)lc

oN

FO

FBiE. F(J

sqaE'

o:J

5(F

BE4tt

tt

B'Co@

E@

-aza

o

f,r!

@

s

@

x'U@5

o5b

w

jo

lD

ml.

ID

o

@

oo

e-E

E;:-u1?;

rc6es-r

@oHS

!tts

!J (b-19>$

(h

:o

E'

p*l{Eh-

I I IT *

14FPa;"-aF

t I t E=

i il ,laqJ i#

*6

H,g

\r

ilPF

p

v

il trc !0

{/-'l

+.l< ilA *l_

Fc;

*

I

II

I

ilnllEJE:

I

{.i L il

I a

a

o

o

b

66

Fp.o

c"

y, l-, r

H8 h*F; HHA i3

Ec deF e

btr (gQ "d'= o!f

rcs

!.., -

=r scP=*e

,t*cE

odE@

oor5do@5

GN

!'-) -e>x?-ttrqEg ge {d Sdxri* tr .i!:-x fHE.i *iLi Ii oie!. E S 5-lSa

trm a;3.HEBx /.lo-5B.

ta-

< a=F1

E E tsBoE i5i!i Q

dD I

rr d

50

a=_B6tr,f :J

P-<?9nwaFB

6'H

'ua,@

5c

tar

i>oziuff;EEdOE"v,P8{ts

5

B.o

Prm so

oQ

E:=h

:.6

atr

tr-FF6 TXX:ei

tG gg{p

'rF fEE Ev<xoh H

5r g

WE E

!.r :>6Ir"l r F{x- $

XX

qrtoIi

7

>x"!EH}Im t,d?s*brHx r' 5: BBg--#

; 0..-aDs!l=rga3!Jeda X

ili le

H?

tJ !P }.}:-

E trFE0ce=l

HE FEc-FEEI ii a"!s.rHFo:;.5EH Fb

of,>

?PEE

6

xri5

r:5e!Fl

o.

adIDs

u g

o aE.

5o E& 6 &

H.

EJe.!+

o-cll

g

io

oE@

o-tr

6r

,iT na

tnJ,

6?

EH(1- ..t

9. p-dD !J

ao,

e(!:-ETHE!Ei:1* ll t5

a -'5=ogmriE

!)0c

osc.B

.l

rd

-6

E

Xa,fE

e8e- Q-

OVru

gE

d.doa

>9,5D

0c

#'gc-,

:'ECAsSPdh 5 X J,L4E FEF: X-trH rs'6iDw E,v .i

id&H

E

!ua-loEsfTtrx&h

rs16SB O

o

oi=HH5

zg

a.

=g !:I.H Gai6-=oFYdxNg

B ES0e i?owl<

oa

I

Page 21: TEBO PROVINSI JAMBI

U

r3 tsU

Q@

OH

ES

7.E.4

tr.tr

E

G

d

a

o.

E

o!

rAx&(hr-Ja

o

i.,n

X

R"th'{(h

6

(p

,'i7ifr&a*i.n

*J6

wX

R"u'Ja

o6PTax

a.{(u

o:!

(Fs

b;

'6

5

tr

Fil

E

w

ilE

*9l{!.fi@

zb"

5'E

H*

v*il n n n_- eylE $EE1l=

*LJ- _]_l

\y

n!Pe

v

ilE" h'

,3q p

'q,F=.

il*

!:rtr:-9PH !eS!FE e

xE9B";EBo -' O !4 !] ; CiD N fX atB F i!E- 5B dE ra o'5 B rX I?' 5*q -YitsEFjEoao

Ev5

[email protected];B=3sgEM

!e:-.A U)

.D,N!{12gafc

IA*la

&'

la:-wah

=n30o-Qa!

EhiUdEa9.?agF

9' l-, :-!o.})*ac! dH;iHHBBTEt:- iD *i Ei i;rEsb'E& B,FrI tr .^;iE

Ftlpi!= ]=o,-q7:A,6HC--aE.t+_-<wv)sF

a&ehq

,rc

au!-

E E EE 6+FP'O ?! o*H.$ S ,E

rd.H E

31F A{=q

af:}E.Esx*0c.cEhi<z-;0Q

t'.1

wln

'-i xX@

u9o:

E6'@7

(h7

:or3o

G

oo

6oi

6

y.rta:P6 ^!>V,(*EtEr-XE.B 795tsd+tgts6-EH"rrQdTeO

5ptr.ha;igH

ciEov-ihO

ts5

iJ i-

EE X

1sdO

o-.PH

oa8ts

'Et!

$

?Et:

eE E ao

pC

6

t)

o ts

B*J

OtC a

P:9:

F eE '*. ?.4 9!1trilEkdtrH $,: v a.;Ds*1Ar:;;frEE?*tFEer+Er- - t* (tr oa fr.s aEkrtt

s:I, t p-4: ?:g€.B EF5gE-7il::9'Hi ci F;XE H X dH

^;8.-:-*Ezreg,Ai- 6 [email protected] FI

;IsE-r -C 4

El - ha.triH-^ i(Ea,Hs

PP*

l"a*v2

< =E np. tr., ii

E.,J qo-

B

seHsErE -;6 +n S

E",I q*E xirriis*@hmE Fea$i$rgFE

F-DOq.-x $-<E-p5 =.3qe

g.e?68?Ecr,Brr1PA.l'-r*ExadHEEE=ts*siittrs8s- H !r.<

0q

f-,u * wv1 d c a,q5,ts-.-rEx$Gin

h^OEia5-6 N=

Yd9;rs;r,(Ail ^sF-iF..,*in=XX

E

t-

L -l r

-J

Page 22: TEBO PROVINSI JAMBI

tr $_-1 !, fi *z

do-

o

Eo

oo7fo"

o

EE

oo556Y

doso

8."

Lb

-@

6D

iio

E.

,t F.lo

Er5@4,o

6C

{ca"rr5@intr

166

oE.

id

oE

o6@

gxESH ilv,*45g*

-b@

66ft

6HBE +AL-X piiSs;56He6pi],e

IHtr

13 t:Aa-!dsE,fE.zEX

oE'5N

$g"

'oo

Bo

D

9efABioNS

ai le

6

o*

sat

xF-

F{

Fm

l.FXrJD

2P

ril t-I 6'E

l-fl I { rf- il ti^

I'

L{*

tx &

ts8'

Y

ilv

n(h r^\

a.F

v

il\y

il L\y

{ res

A '-l

Hd

L- fl. _l N

Fd

ts

!'.r :

c so5',Ed 5BO38d I; ?t*<€Ewts

o

.d

oa

f'., :-

E rUZiaB r3o Hab r{

oH 6uiAE'a

ofttc

tr;r>Yoa=o

=t,G-

E

o

5

:-,AqEts

IEN

Aq3-r,xo.+trFE'6

SHEdiri r

3

G

!a-

P E,<Ye gEurLX X ?+HE.S- A (H

-ir.tr .u aHF' 5tr5 ')l"o 6a6X:

rZ

G

le :'

lrt W ?l

aB5s'd EHH

EKo-txEJ

Hg

P:.ei*?*6 tD wEE ga-?SEtrUE o 6i.oXFTs Ecii d35 .its'3 AgB 51= :{t-"u 5o:i c

6f

&35

PiP?-9L

3!6-

5do 3 at P E'trI C L'&

? a5: ,EN.<5

E -U" u_q

E

P:'-"*?9i vo EFFd gE o 5if6xt'd Q:'o d

6S #

.t5edaAav

SF

IJi

}EFFcdS

'EE5-*-Fi6 qAEi

FgHX

5

raN

50ooFfa

G

a

==os

)

f:, !., ->*aq6s

v: h H* s q

Q-:< E E 9;frxx$Hg $ g FFg'B fB ra

E P" *FsE d s'+Ea:J. + :/\ Yfrl; d "-lep,l' g i,38 E 4a.a X a;B-'-

ada

6

s

r

",ieftiF'

o\(} c\

E.E

N

Eo b @

(}1

& f,

B*6-E

qD&o

xo

?

6E r!ao

f'.1r,dF!1'

tsE r0oEg

N ET{yN uo-r ILi 6='.

3gmps

EE Tri, ti tr

Bb 3^Ec,! 6=.

@5

gEet

N@HG

Eo

x.:!ZE46HS.St;cts

=o g

Bd !1

!iE

*.frF2.d5:sN lj,tr Urc;tr'EIHfrE 3 ^vrimEd

rt6E'-3E

aQ

:':J

=E

76i 'iTdE E,rG uEF.^s

ffoE."tr f(2E -"7ntuIr

5H7ia x'Pd.ase?'

f 5 u=< a

PFPE

Page 23: TEBO PROVINSI JAMBI

t') a \o a?,

o0q

{qx

o

EH

o

dsso.

&

!NHlr@b

wfiH

o@

B

EA

dE7^

E'd

}.db

!

sIFbt,

oEtH6

?

d',J

EEFm

t- 0e

v.!-

utsdt

t Lt {;'E

li^

*'P=rEE:,P

s.E

ilas

FE.

t_ .XlbJF

a

4

9)P -

R-8"85tri b.p wpE s 5 ii5ii o otc ov 6 5W 3gB ?,gEwEr! E'x:i fr

30G?

6Ei

6ua

SBO'-oi" i,+6*oi

3

o6Es

IJ IJP

>UHg

t'E\?

.:r G\J o'

o

Pf'

O PHU:1"0c r QH8E5

- f irx3,H(E rt65 Bc e.w

EK90q

T

v

1., :"

o soZit,ry!45g,E I* a-*<65,<^(xl9GJbEr@

o,

BB

?dbl

CE6 tso

=.

56

1-

EYiurOBd$;.8iDo-=0

OE-

s*rE'

6.o3(DE<Sg

b"g

6'6c(0=<sg[D e,

EFtrEE5

7

(c

Gp

EX

B7

(F

o

Page 24: TEBO PROVINSI JAMBI

A. LATAR BELAKANGDalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), kualitas pelayanan

aparatur pmerirrah kepada masyarakat di semua sektor pelayanan publik harus senantiasa

ditingkatkan. Terselenggaranye pelayanan publik yang prima dapt memenuhi kebutuhan

masyarakat, hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pmerintah, dukungan partisipasi

masyarakat serta dunia usaha yang beretika, yang pada gilirannya dapat meningkatkanpertumbuhan ekonomi dan investasi, membuka Iapangan kerja, memperkuat kemandirian dan

daya saing regional maupun nasional

Berkaitan dengan hal tersebut diaBs, maka Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu

Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo saat ini menitik beratkan pada

peningkatan kinerjanya secara optimal dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan (gtublic

service). Keberadaan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) diharapkan memberi manfaat bagi

masyarakat umum, dunia usaha dan juga Pemerintah sendiri. Dunia usaha juga diharapkan

memperoleh manfaat dalam bentuk efisiensi pelayanan yang menghasilkan pengurangan waktu

dan biaya, membuat pelaku usaha dapat mengalokasikan lebih banyak waktu dan biaya pada

kegiatan-kegiatan produktif.

B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud

SOP Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dilaksanakan untuk menertibkan prosedur dan

standarisasi pelarvanan perizinan dan non perizinan.

2, Tujuana. Agar prosedur pemrosesan dokumen perizinan dan non perizinan bisa tertib dan teratur

b. Untuk dapat menyampaikan infonnasi berdasarkan data ataupun dokumen lain kepada

stake holder ataupun instansi lain.

c. Agar pihak penerima pelayanan dapat menindaklanjuti data sesuai dengan dengan

ketentuan yang berlaku.

C. RUANG LINGKUP1. Kegiatan layanan perizinan dan non perizinan

2. Pelaksanalayanan

3. Hasil kegiatan layanan

I}. PROSEI}UR PELAKSANAAN1. Pemohon melakukan pendafaran/registrasi di aplikasi Sistim Informasi Manajemen

Bangunan Gedung (SIMBG) untuk mendapatkan akun login berupa user dan password.

2. Pemohon login ke SIMBG menggunakan akun yang telah diberikan, kemudian melakukanpndaftaran permohonan IMB melalui SIMBG.

3. Pemohonmenyerahkan permohonan IMB besefta persyaratan kepada DPMPTSPKOPUKMmelalui Front Office.

4. Front Office menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan IMB. Apabilaberkas tidak lengkap maka berkas permohonan akan dikembalikan kepada Pemohon untukperbaikan dan/atau dilengkapi. Apabila berkas permohonan dinyatakan lengkap ole.h FrontOffice maka permohonan akan diproses lebih lanjut.

5. Front Office mencetak Tanda Terima berkas Permohonan IMB.6. Back Office memverifikasi kesesuian berkas yang diterima Front O{fice dengan permohonan

yang diajukan pemohon secara online di aplikasi SIMBG.7. Kepala Seksi dan/atau Kepala Bidang memverifikasi berkas permohonan IMB.8. Kepala bidang menetapkan anggota Tim Teknis yang akan melaksanakan peninjauan

lapangan,

9. Front Offtce mencetak Swat Perintah Tugas Peninjauan Lapangan.

Page 25: TEBO PROVINSI JAMBI

10. Surat Perintah Tugas Peninjauan Lapangan diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi da#atau

Kepala Bidang.

11. Surat Perintah Tugas Peninjauan Lapangan yang telah diparaf oleh Kepala Seksi darlatau

Kepala Bidang ditandatangani oleh Kepala Dinas.

12. Surat Perintah Tugas Peninjauan Lapangan yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas

diberi nomor di Sekretariat.

13. Tim Teknis melaksanakan peninjauan lapangan atas permohonan IMB yang diajukan.

14. Kepala Seksi membuat Berita Acara Pemeriksaan atas hasil peninjauan lapangan yang

dilaksanakan.

15. Kepala Bidang melakukan verifikasi aAs hasil peninjauan lapangan. Apabila hasil verifikasi

Kepala bidang menyatakan permchonan IMB tidak dapat diproses atau tidak memenuhi

syarat, maka proses selanjutnya adalah Penolakan Permohonan IMB. Apabila hasil verifikasi

Kepala bidang menyatakan permohonan IMB dapat diproses atau memenuhi syarat maka

lanjut ke proses cetak surat permohonan rekomendasi.

16. Front Office mencetak surat penolakan permohonan IMB.

17. Surat Penolakan Permohonan IMB diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi darr/atau Kepala

Bidang.

18. Kepala Dinas menandatangani Surat Penolakan Permohonan IMB yang telah diparaf oleh

Kepala Seksi danlatau Kepala Bidang.

19. Surat Penolakan Permohonan IMB yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas diberi

nomor di Sekretariat.

20. Front Office membuat tanda terima penyerahan Surat Penolakan Permohonan IMB.

21. Front Office menyerahkan Surat Penolakan Permohonan IMB kepada Pemohon dan memirta

pemohon menandatangani tanda terima penyerahan Swat Penolakan Permohonan IMB.

22. Front Office mengarsipkan berkas permohonan IMB yang ditolak.

23. Apabila hasil verifikasiKepala bidang menyatakan permohonan IMB dapat diproses, Back

Office mencekk Surat Pemrohonan Rekomendasi Teknis kepada Dinas Teknis.

24. Surat Permohonan Rekomendasi Teknis diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi dan/atau

Kepala Bidang.

25. Kepala Dinas menandatanganiSurat Permohonan Rekomendasi Teknis yang telah diparaf

oleh Kepala Seksi dan/atau Kepala Bidang

25. Surat Permohonan Rekomendasi Teknis yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas diberi

nomor di Sekretariat.

27. TimTeknis melakukan verifikasi dan kajian terhadap permohonan IMB yang diterima.

28. Tim Teknis Dinas Teknis menerbitkan rekomendasi teknis atas permohonan IMB. Apabila

rekomendasi Tim Tehnis meminta perbaikan dokumen, maka Surat Rekomendasi Teknis

Perbaikan Dokumen akan diterima Pemohon melalui aplikasi SIMBG. Pemohon harus

memperbaiki dokumen permohonrnRya sesuai arahan dari Tim Teknis, dan mendaftarkan

kembali perbaikan dokumen tersebut ke aplikasi SIMBG. Apabila rekomendasi Tim Teknis

menyatakan dokumen sudah sesuai dan dapat diterbitkan IMB nya maka lanjut ke proses

penetapan retn'busi.

29. Apabila dari hasil verifikasi Tim Teknis permohonan IMB dapat direkomendasikan

diterbitkan, maka proses selanjutnya adalah perhitungan dan penetapan retribusi oleh

Bendahara Penerimaan berdasarkan data teknis bangunan.

30. Retribusi yang sudah ditetapkan dituangkan dalam Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan

Surat Tanda Setoran (STS) yang diterbitkan oleh Bendahara Penerimaan.

31. SKR dan STS yang telah diterbitkan diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi dan/atau Kepala

Bidang.

32. Kepala Dinas menandatanganisKR dan STS yang telah diparaf oleh Kepala Seksi dan/atau

Kepala Bidang

33. Bendahara Penerimaan memberikan nomor pada STS dan SKR yang telah ditandatangani

oleh Kepala Dinas.

Page 26: TEBO PROVINSI JAMBI

34. Bendahara Penerimaan menyerahkan SKR dan STS kepada Pemohon dan mengarahkan

Pemohon untuk menyetorkan retribusi IMB di Bank Jambi darlatau bank yang ditunjuk.

35. Pemohon menyetorkan uang retibusi di Bank Jambi dan/atau bank yang ditutjuk.36. Bukti penyetoran retribusi, STS yang telah divalidasi pihak bank dan SKR diserahkan

kepada Bendahara Penerimaan agar dapat diproses selanjutnya.

37. Bendahara Penerimaan melakukan pencatatan dan pembukuan atas penyetoran retribusi yang

telah dilakukan Pemohon, kemudian menyampaikan data pelunasan retribusi ke bagian Back

Office.38. Back Office melakukan entri data pelunasan retribusi di aplikasi SIMBG.

39. Back Office mencetak Nota Dinas Permohonan Persetujuan Pemenuhan Komitmen.

40. Kepala Bidang menandatangani Nota Dinas Permohonan Persetujuan Pemenuhan

Komitmen.41. Nota Dinas Permohonan Persetujuan Pemenuhan Komitmen yang telah ditandatangani

Kepala Bidang diberi nomor surat oleh Front Office, kemudian diserahkan kepada Kepala

Dinas beserta dokumen proses permohonan IMB.42. Kepala Dinas mela}ukan verifikasi atas proses permohoran penerbitan IMB dengan

memperhatikan Nota Dinas Permohonan Persetujuan Pemenuhan Komitmen.

43. Hasil verifikasi Kepala Dinas atas proses permohonan penerbitan IMB dituangkan dalam

bentuk Surat Persetujua, Pemenuhan Komitmen yang dicetak oleh Back Office.

44. Surat Persetujuan Pemenuhan Komitmen diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi dan/atau

Kepala Bidang.

45. Kepala Dinas menandatangani Surat Persetujuan Pemenuhan Komitmen yang telah diparafoleh Kepala Seksi dan/atau Kepala Bidang.

46. Surat Persetujuan Pemenuhan Komitmen yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas diberi

nomor surat oleh Front Office, kemudian berkas pemrosesan permohonan IMB diserahkan

kepada Back Office.47. Back Office mencetak dokumen IMB.48. Kepala Seksi darlatau Kepala Bidang meneliti dan memberi paraf pada dokumen IMB.49. Kepala Dinas menandatangani dokumen IMB yang telah diparaf oleh Kepala Seksi danlatau

Kepala Bidang.

50. Front Office melakukan pencatatsn dan pembukuan atas dokumen IMB yang telah

ditandatangani oleh Kepala Dinas.

51. Front Office mencetak Tanda Terima Penyerahan Dokumen IMB.52. Front Office menyerahkan dokumen IMB yang telah diterbitkan kepada Pemohon, dan

Pemohon menandatangani bukti Tanda Terima Penyerahan Dokumen IMB.53. Front Office mengarsipkan seluruh dokumen pemrosesan IMB lengkap.

E. SARANA DAN PRASARANA PELAKSANAAN1. Komputer I laptop2. Printer3. Alat Tulis Kantor4. Dokumen Permohonan IMB5. Aplikasi6. Internet

r. BIAYA PELAKSANAANSesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2012 tenta*g Retribusi

Perizinan Tertentu

G.TEMPAT PELAKSANAANRuang kerja DPMPTSPKOPUKM Kab. Tebo

Page 27: TEBO PROVINSI JAMBI

H.JADWAL PELAKSANAANJadwal pelaksanaan setiap hari kerja dengan jam kerja dimulai pada pukul 07.45 WIB sampai

pukul 15.45 WIB

,

.J"-. )

t | ,,. . i.; :.

':' t-i .:

Disahkan oleh

BUPATI TEBO