bab 2.drainase (1)
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
B A B 2
DRAINASE
BAB 2.1 UMUM
2.1.1 Uraian Pekerjaan Drainase
(1) Pekerjaan drainase jalan yang dimaksudkan di sini akan terdiri dari pembangunan saluran tepi jalan
dan jalan air, gorong-gorong serta sarana drainase lainnya.
(2) Adalah satu persyaratan umum bahwa semua pekerjaan drainase tersebut harus diselesaikan
dan harus sudah berfungsi sebelum pelaksanaan struktur perkerasan dan bahu jalan.
2.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan
(1) Pekerjaan yang dicakup di bawah Bab 2 - Drainase akan meliputi saluran-saluran, gorong-
gorong dan sarana drainase lainnya yang dibangun sesuai dengan Gambar Rencana dan
Perencanaan, garis batas, ketinggian dan ukuran-ukuran yang ditunjukkannya, dan mematuhi
spesifikasi ini.
(2) Saluran akan merupakan saluran tanah terbuka baik dilapisi ataupun tidak dilapisi dengan
pasangan batu atau beton, yang mana yang ditentukan dalam kontrak.
(3) Gorong-gorong berupa gorong-gorong pipa bertulang atau gorong- gorong pipa tidak bertulang,
ataupun pipa baja bergelombang, yang mana yang ditentukan dalam Kontrak.
(4) Sarana-sarana drainase lainnya meliputi dinding kepala, dinding sayap, lapis bantaran, lubang
tangkapan, tanggul pemecah aliran, yang dibangun dengan pasangan batu atau pekerjaan batu
dengan siar, beton bertulang, beton tidak bertulang, atau bronjong, yang mana yang
ditentukan dalam Kontrak.
2.1.3 Kepatuhan Kepada Perintah / Petunjuk Direksi Teknik
(1) Volume dan mutu bahan yang harus digunakan untuk pekerjaan ini, dalam segala hal harus
disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum digunakan.
Kualitas kecakapan kerja harus berdasarkan kepada pemeriksaan methoda pelaksanaan, dan
persetujuan Direksi Teknik terhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah selesai.
(2) Direksi Teknik dapat memberikan perintah tambahan untuk jenis saluran atau gorong-gorong yang
khas yang harus dibangun sesuai kontrak.
(3) Dalam hal suatu pekerjaan ditemukan cacat atau tidak sempurna atau menyimpang dari
peraturan dan syarat-syarat yang ditentukan, Kontraktor harus melakukan suatu koreksi dan
perbaikan-perbaikan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik. Sebagian atau seluruh
biaya yang terjadi untuk memenuhi perintah Direksi Teknik dan untuk melaksanakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan harus dipikul oleh Kontraktor.
BAB 2.2 REHABILITASI DRAINASE TEPI JALAN
2. 2.1 Umum
Pekerjaan ini akan mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan dan pembuangan benda-benda dari
saluran tepi jalan ataupun dari kanal-kanal yang ada, memotong kembali dan membentuk ulang
saluran tanah yang ada untuk perbaikan atau peningkatan kondisi asli, dan juga perbaikan saluran yang
dilapisi dalam hal saluran pasangan batu atau beton.
2.2.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan berikut dalam Spesifikasi ini.
Pasangan batu dengan pasir - Bab 8.1
Konstruksi Beton - Bab 7.1
Timbunan Butiran yang di pilih - Bab 3.2
Tanah stabilisasi - Bab 3.4
Drainase Porous - Bab 2.7
Pasangan batu kosong (Rip-Rap) - Bab 8.2
2.2.3 Persyaratan Disain Drainase
Saluran tepi jalan harus direhabilitasi dan dipelihara memenuhi potongan melintang dan standar yang
ditunjukkan pada Gambar-gambar Standar atau menurut petunjuk lain oleh Direksi Teknik
untuk mengikuti kondisi setempat.
Persyaratan disain minimum harus memenuhi ketentuan berikut :
Lebar dasar saluran minimum 50cm
Kedalaman minimum sampai dasar saluran di bawah permukaan
formasi perkerasan 50cm
Kelandaian memanjang minimum 1:200
2.2.4 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Saluran Tanah
Semua sampah, tumbuh-tumbuhan, endapan dan bahan-bahan yang harus disingkirkan, harus
dibuang dari saluran tanah, termasuk dari saluran yang memotong bahu jalan dan menyarnbung
kepada lubang tangkapan atau gorong-gorong, dan disingkirkan dari daerah kerja sehingga Direksi
Teknik puas. Saluran tanah harus dipotong dan dirapihkan mencapai profil yang diperlukan
serta ditingkatkan seperlunya, sampai elevasi dan profil akhir yang harus
diselesaikan sehingga memuaskan Direksi Teknik.
(2) Saluran-Saluran dilapisi
Saluran-saluran dilapisi yang dalam kondisi jelek atau rusak harus diperbaiki. Pasangan batu atau beton
yang pecah-pecah, rusak atau lepas harus dipotong dan diganti dengan pasangan batu atau beton
yang baru yang dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana dan menurut petunjuk Direksi Teknik.
Pasangan baru harus dibangun menurut spesifikasi dalam Bab 2.4 Spesifikasi ini dengan dibuatkan
persyaratan untuk penyatuan pekerjaan lama dan pekerjaan baru. Batu-batu'dari pasangan lama
hanya dapat dipakai jika ia dibersihkan, membuang semua adukan yang melekat dan hanya jika disetujui
oleh Direksi Teknik.
Rongga di belakang/di bawah pasangan harus diisi dengan urugan butiran terpilih, dipadatkan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, lubang pelepasan yang baru harus dibuatkan seperti
dan bilamana diminta oleh Direksi Teknik.
(3) Perbaikan Kerusakan Saluran karena Gerusan
Kerusakan saluran karena gerusan atau erosi harus diperbaiki sebagai berikut:
i. Daerah rusak harus dipotong kembali sampai tanah dasar yang keras dan pekerjaan
perbaikan yang cocok dengan jenis saluran dilaksanakan menurut petunjuk umum untuk
rehabilitasi di atas.
ii. Bagian-bagian saluran yang tergerus harus direkonstruksi mencapai bentuk dan profil yang
disetujui dan sesuai dengan perintah Direksi Teknik, menggunakan cara-cara alternatif
perbaikan sebagai berikut:
Pekerjaan stabilisasi tanah atau pembentukan ulang dengan bahan- bahan berbutir.
Pelapisan baru untuk saluran tersebut.
Perbaikan dengan pasangan batu kosong atau bronjong.
Pekerjaan cetakan dan penunjangan dari kayu harus disediakan menurut kebutuhan dan semua tanah-
tanah serta bahan-bahan lain lebihan dibuang dari tempat tersebut.
2.2.5 Cara Pengukuran Pekerjaan
(1) Rehabilitasi drainase tepi jalan harus diukur dalam meter panjang saluran tanah yang
dibersihkan dan direhabilitasi yang disetujui oleh Direksi Teknik.
(2) Rehabilitasi saluran yang dilapisi harus diukur dalam meter panjang saluran dilapisi, dibersihkan,
diperbaiki dan direhabilitasi sampai disetujui oleh Direksi Teknik.
Semua pengukuran harus dilakukan di sepanjang sumbu saluran dan harus disediakan untuk
seluruh pekerjaan yang dilakukan bagi rehabilitasi kedua sisi saluran. Tidak disediakan
secara terpisah untuk setiap galian atau urugan yang dilaksanakan, pekerjaan- pekerjaan
ini akan dimasukkan dalam item pembayaran untuk rehabilitasi atau ke dalam pekerjaan
tambahan yang dicatat dalam item (3) di bawah.
(3) Pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan saluran karena gerusan
atau erosi akan diukur dan dibayar di bawah bab lain Spesifikasi ini. Pekerjaan-pekerjaan
tersebut akan dibatasi hanya sampai item berikut, dan dalam kecocokan yang benar dengan
perintah Direksi Teknik dan akan mencakup semua galian dan urugan tambahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga memuaskan Direksi Teknik.
Pekerjaan stabilisasi tanah
Bahan filter
Pasangan batu kosong ( Rip-Rap )
2.2.6 Dasar Pembayaran
Volume-volume seperti yang diberikan di atas, akan dibayar pada harga- harga kontrak per
satuan pengukuran untuk item-item pembayaran yang tercantum di bawah. Harga-harga dan
pembayaran ini akan merupakan kompensasi penuh untuk pelaksanaan semua pekerjaan
termasuk pembersihan, pembuangan, pembentukan kembali saluran dan kanal-kanal sampai elevasi,
garis dan profil yang disetujui, beserta pemotongan dan perbaikan lapisan, pasangan-pasangan dan
timbunan rongga-rongga saluran, berikut penyediaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan rehabilitasi.
Nomor Item Pembayaran U R AI A N Satuan Pengukuran
2.2.1 Rehabilitasi Saluran Tanah meter panjang
2.2.2 Rehabilitasi Saluran dilapisi meter panjang
BAB 2.3 SALURAN TANAH BARU, TERBUKA
2.3.1 Umum
(1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari pembangunan saluran tanah baru yang mencapai garis, tingkat dan profil seperti
yang ditunjukkan pada gambar atau di lapangan.
Pekerjaan tersebut juga meliputi setiap pemindahan lokasi atau menjaga selokan atau saluran irigasi
yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan kontrak, memasang gebalan rumput pada
dasar saluran untuk mengurangi kecepatan air dan memperkecil erosi.
(2) Toleransi Ukuran
a. Alinyemen saluran yang jadi dan profil potongan melintang tidak boleh berbeda dari yang
ditentukan atau disetujui lebih dari 5 cm pada setiap titik,
b. Ketinggian terakhir pada dasar saluran tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm pada setiap titik,
dan dasar saluran tersebut harus cukup halus serta rata untuk menjamin aliran air yang bebas
tanpa terjadi empangan pada waktu aliran lambat.
2.3.2 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyiapan Lapangan
Lokasi, panjang, arah dan kemiringan yang diperlukan dari saluran yang harus digali, beserta dengan
semua lubang tangkapan dan kuala yang bersangkutan, harus dipatok di lapangan oleh kontraktor,
sesuai dengan gambar-gambar kontrak serta petunjuk-petunjuk lainnya yang diberikan oleh Direksi
Teknik.
(2) Galian Saluran
a. Galian untuk saluran, termasuk pembentukan, peningkatan dan perapihan tebing samping harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar- gambar kontrak atau seperti petunjuk yang lain yang
diberikan oleh Direksi Teknik di lapangan.
b. Semua bahan-bahan dari galian harus dipindahkan dari lapangan ke tempat pembuangan yang
disetujui oleh Direksi Teknik. c.Garis dan profil akhir saluran harus diselesaikan sampai disetujui
oleh Direksi Teknik serta setiap penyesuaian atau setiap perbaikan pekerjaan untuk
membetulkan kerusakan-kerusakan atau penyimpangan- penyimpangan harus dilaksanakan
sesuai dengan perintah Direksi Teknik.
(3) Jalan Air yang ada
a. Kali kecil atau kanal asli di sekitar tempat kerja kontrak ini tidak boleh diganggu tanpa mendapat
persetujuan dari Direksi Teknik.
b. Bahan-bahan yang mengendap di dalam kali atau daerah kanal sebagai hasil dari pekerjaan-
pekerjaan drainase harus disingkirkan bila pekerjaan tersebut telah diselesaikan atau pada waktu
seperti yang diminta oleh Direksi Teknik.
c. Bila jalan air yang ada harus dipindahkan dikarenakan pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak,
alinyemen baru jalan air tersebut harus memelihara kemiringan dasar dan profil yang ada,
terkecuali dimintakan lain oleh Direksi Teknik.
2.3.3 Cara Pengukuran Pekerjaan
a. Galian saluran tanah harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume tanah
yang sebenarnya disingkirkan dan diakui oleh Direksi Teknik, yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan drainase.
b. Kelebihan galian dari yang ditunjukkan dalam gambar atau dari yang diperintahkan oleh Direksi
Teknik, tidak boleh diukur atau dibayar.
c. Bila ditemukan/digali batu-batu ( seperti dinyatakan dalam Bab 3.1.1 (2)), batu tersebut harus diukur
dan dibayar sebagai Galian Batu di bawah item pembayaran 3.1.2 Spesifikasi ini.
2.3.4 Dasar Pembayaran
Volume-volume yang diberikan seperti di atas akan dibayar atas dasar Harga Kontrak per satuan
pengukuran bagi item pembayaran yang tercantum di bawah.
Harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk melaksanakan semua
pekerjaan-pekerjaan kontrak termasuk pembersihan, galian, pembentukan kembali dan
penyelesaian saluran tanah serta kanal- kanal mencapai tingkat, garis dan profil akhir.
Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran
2.3.1 Galian Saluran Tanah dan Kanal meter kubik
BAB 2.4 SALURAN DILAPISI
2.4.1 Umum
(1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari membangun saluran baru atau rekonstruksi saluran yang ada dan memberikan
satu lapisan pasangan batu sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan
oleh Direksi Teknik di lapangan.
Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap pemindahan atau penjagaan aliran air, kanal irigasi atau jalan air
yang ada, yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan kontrak.
(2) Toleransi Ukuran
a. Ketinggian final dasar saluran tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang ditentukan pada
setiap titik dan harus cukup halus serta bentuknya rata untuk menjamin aliran air yang bebas.
b. Alinyemen aliran dan profil potongan melintang akhir (final) tidak boleh berbeda lebih dari 5 cm dari yang
ditentukan pada setiap titik.
c. Permukaan masing-masing batu muka pasangan batu pelapisan tidak boleh berbeda lebih dari 3 cm
dari permukaan normal:
d. Ketebalan pasangan batu harus seperti yang ditunjukkan pada gambar standar dan tidak boleh kurang
dari 20 cm, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis.
(3) Penjadwalan Pekerjaan
Selokan mula-mula harus dibentuk lebih kecil dari penampang melintang yang direncanakan.
Pembentukan akhir untuk persiapan pembuatan lapisan serta perbaikan kerusakan yang mungkin
terjadi selama pelaksanaan, baru dikerjakan sesudah tempat-tempat sambungan dan
elevasinya sudah disiapkan.
(4) Contoh-Contoh Bahan
Contoh-contoh bahan yang digunakan, termasuk semen, pasir dan batu untuk pekerjaan pasangan batu,
harus diperiksa dan disetujui Direksi Teknik, sebelum pekerjaan dimulai.
(5) Perbaikan Pekerjaan yang tidak memuaskan
Setiap bagian pekerjaan yang menunjukkan ketidak teraturan atau cacat- cacat dikarenakan jeleknya
penanganan atau gagalnya kontraktor untuk mematuhi persyaratan spesifikasi, harus diperbaiki
oleh Kontraktor sampai memuaskan Direksi Teknik tanpa ada biaya tambahan.
2.4.2 Bahan-Bahan
(1) Urugan kembali dengan bahan terpilih untuk pelapisan saluran
Urugan kembali yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan bagian di bawah pelapisan
pasangan batu harus dari pasir, kerikil berpasir atau bahan berbutir bergradasi baik yang
disetujui lainnya dengan ukuran batu maksimum 20 mm, semuanya seperti ditentukan pada Bab 2.7.
(2) Bahan Filter
Bahan-bahan untuk membuat lapisan dasar menyerap air, kantong-kantong filter ataupun lubang
pelepasan pada pelapisan pekerjaan batu yang disetujui harus keras, awet, bahan berbutir yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan pada Bab 2.7.
(3) Pasangan Batu dengan Siar
a. Batu
Batu tersebut harus batu lapangan dengan permukaan kasar atau batu sumber (quarry) kasar yang
keras dalam kondisi baik, awet dan mutunya padat, tahan terhadap daya perusakan air, serta
sepenuhnya cocok digunakan sebagai pasangan batu, semuanya seperti ditentukan pada Bab 8.1
Spesifikasi ini untuk pasangan batu dengan siar.
b. Adonan ( Mortar )
Adonan terdiri dari semen portland (P.C.) dicampur dengan agregat halus atau pasir kasar dalam satu
perbandingan 1 semen dan 3 agregat/pasir, terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknik.
c. Kelas Beton K175
Bila diperlukan beton yang digunakan untuk lantai kerja/ B-0 harus dari kelas K175 yang sesuai dengan
Spesifikasi bab 7.1 Spesifikasi ini.
2.4.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyiapan Lapangan
Lokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua saluran-saluran yang harus
digali dan dilapisi, bersama-sama dengan semua lubang tangkapan dan kuala yang berkaitan,
harus dipatok di lapangan oleh Kontraktor sesuai dengan rincian pelaksanaan yang ditunjukkan pada
Gambar Rencana atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, serta harus diperiksa dan
mendapat persetujuan Direksi Teknik sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai.
(2) Pelaksanaan Pelapisan pasangan Batu dengan Siar
a. Persiapan Pondasi
i. Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digali sampai kedalaman
yang ditunjukkan pada Gambar Rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik di
lapangan untuk menjamin bahwa satu permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh.
ii. Bila diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik bahan lantai kerja yang disetujui harus
diletakkan dan dipadatkan di tempatnya.
iii. fit. Kecuali ditentukan lain atau ditunjukkan pada Gambar Rencana, dasar pondasi untuk
pelapisan pekerjaan batu harus normal (tegak lurus) atau dipotong bertangga tegak lurus kepada
permukaan dinding.
iv. Bila ditunjukkan pada Gambar Rencana, atau diminta lain oleh Direksi Teknik, satu pondasi atau
alas pondasi dari beton akan diperlukan.
b. Pemasangan dan Penyelesaian Akhir Pekerjaan Batu dengan Siar.
Setelah disetujui penyiapan pekerjaan pondasi, pelapisan pasangan batu dengan siar akan
dibangun sebagaimana ditentukan dalam Bab 8.1 Spesifikasi ini.
c. Pemasangan Urugan
i. Urugan kembali dengan bahan terpilih sebagaimana ditentukan harus dipasang dan
dipadatkan dalam lapisan yang merata di bawah pasangan batu atau di mana saja
sebagaimana diperintahkan oleh dan mendapat persetujuan Direksi Teknik. ii,Bahan alas
filter sebagaimana ditentukan harus dipasang dan dipadatkan dalam lapisan tidak
melebihi 15 cm tebalnya dan sesuai dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Teknik.
(3) Penyiapan Jalan Air Yang Ada
a. Aliran atau kanal asli di sekitar tempat kerja kontrak ini tidak boleh diganggu tanpa mendapat
persetujuan dari Direksi Teknik.
b. Jika suatu galian dalam dasar aliran diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang baik, kontraktor
pada selesainya pekerjaan drainase harus mengurug kembali dan memperbaiki galian tersebut.
c. bahan-bahan yang mengendap dalam daerah aliran tersebut dari pondasi atau galian-galian lainnya,
harus disingkirkan sepenuhnya pada penyelesaian pembangunan.
(4) Relokasi Jalan Air
Bila stabilisasi tanggul atau pekerjaan-pekerjaan permanen lainnya diperlukan untuk kontrak
tersebut menyebabkan penyumbatan yang tidak dapat dihindarkan atau secara sebagian
menyumbat suatu jalan air yang ada, maka jalan air tersebut harus di relokasi (dipindahkan) untuk
menjamin aliran tidak terhalangi lewat pekerjaan tersebut pada semua tingkatan aliran yang biasa.
Relokasi jalan air tersebut akan memelihara kemiringan dasar kanal yang ada dan harus diarahkan
sedemikian sehingga tidak terjadi gerusan terhadap pekerjaan itu atau terhadap hak milik di sekitarnya.
2.4.4 Cara Pengukuran dan Pembayaran
Tidak ada persyaratan yang dibuat untuk pengukuran dan pembayaran saluran dilapisi di bawah bab
ini. Akan tetapi pekerjaan konstruksi untuk saluran dilapisi harus diukur dan dibayar di bawah item
pembayaran dari spesifikasi-spesifikasi yang terpisah berikut ini.
(1) Galian untuk pembangunan saluran baru dilapisi atau rekonstruksi saluran yang ada, harus diukur
dalam meter kubik dan dibayar sebagai Galian Drainase di bawah item pembayaran 2.3.1
spesifikasi ini.
(2) Pelapisan pasangan batu untuk saluran-saluran harus diukur dalam meter kubik dan dibayar
sebagai pasangan batu dengan siar di bawah item pembayaran 8.1.1 spesifikasi ini. (3)Bahan-
bahan urugan kembali yang porous atau bahan dasar filter harus diukur dalam meter kubik
dan dibayar sebagai bahan drainase porous di bawah item pembayaran 2.7.1 spesifikasi
ini.
(3) Beton dalam pondasi atau penopang pondasi harus diukur dalam meter kubik dan dibayar sebagai
beton tidak bertulang di bawah item pembayaran 7,1.2 spesifikasi ini.
BAB 2.5 GORONG-GORONG PIPA BETON
2.5.1 U m u m
(1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru goronggorong
pipa beton bertulang atau tanpa tulang, termasuk tembok kepala, bangunan inlet
(masuk) dan outlet ( pelepasan ) serta pekerjaan-pekerjaan pelindung yang berkaitan dengan
gerusan, semuanya sesuai dengan Gambar Rencana dan spesifikasi ini dan lokasinya
ditunjukkan oleh Direksi Teknik.
(2) Pengaturan ( pematokan ) di lapangan dan lokasi pekerjaan
a. Gorong-gorong baru yang ditempatkan di lapangan ditunjukkan pada gambar-gambar kontrak.
Lokasi dan ketinggian final akan diputuskan oleh Direksi Teknik di lapangan dan kontraktor
harus melakukan suatu pekerjaan survei tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi Teknik,
untuk menentukan persyaratan gorong-gorong mengenai ketinggian dan garis batas.
b. Pekerjaan perbaikan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang
ditunjukkan dalam dokumen kontrak dan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik,
termasuk suatu pekerjaan perbaikan tambahan yang mungkin ditemukan di lapangan
selama pekerjaan rehabilitasi drainase.
(3) Penjadwalan Pekerjaan
a. Tidak ada pekerjaan gorong-gorong boleh dimulai sebelum diberikan persetujuan oleh Direksi
Teknik mengenai lingkup pekerjaan.
b. Tidak ada pekerjaan perkerasan atau bahu jalan akan dilaksanakan sampai seluruh
pekerjaan gorong-gorong untuk bagian proyek tersebut telah diselesaikan.
(4) Contoh-Contoh Bahan
a. Contoh-contoh bahan yang digunakan, termasuk agregat beton, pasir beton, penulangan beton,
cetakan pipa beton, harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknik sebelum
pekerjaan dimulai.
b. Contoh pipa beton bertulang harus diserahkan untuk pemeriksaan dan pengujian sebagaimana
diminta oleh Direksi Teknik dan harus diterima sampai memuaskan sebelum digunakan di
lapangan.
2.5.2 Bahan-Bahan
(1) Beton
Beton yang digunakan setiap pekerjaan struktural yang diuraikan dalam bagian ini harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam Bab 7.1 spesifikasi ini untuk kelas-kelas beton berikut ;
Kelas K250 : Struktur dan pipa gorong-gorong beton bertulang
Kelas K175 : Pelat pondasi dan dinding-dinding
Kelas K125 : Pondasi beton massa dan pembungkus pipa gorong-gorong
(2) Baja Tulangan untuk Beton
Semua baja tulangan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam Bab 7.2 spesifikasi ini.
(3) Pipa Beton
a. Semua pipa-pipa beton harus pracetak dan didapat dari satu pabrik yang disetujui,
terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik untuk pencetakan di lapangan.
b. Pipa beton bertulang secara umum harus memenuhi spesifikasi AASHTO No.M170 dan disesuaikan
dengan gambar-gambar standar.
c. Pipa-pipa beton tak bertulang secara umum harus memenuhi spesifikasi AASHTO No.M86
(Tabel 1A) clan disesuaikan dengan gambar-gambar standar. Pipa beton tak bertulang harus
dibatasi sampai satu diameter dalam maksimum 80 cm.
d. Atas dasar persetujuan Direksi Teknik, Kontraktor dapat mencetak pipa beton tidak bertulang
di lapangan, yang konstruksinya harus sepenuhnya sesuai dengan spesifikasi ini serta
dengan cetakan pipa dari baja yang harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik
sebelum digunakan,
(4) Pasangan Batu
Bahan-bahan pasangan batu yang digunakan untuk dinding dan kepala gorong-gorong serta struktur
tumpuan beban harus memenuhi persyaratan umum untuk pasangan batu, bab 7.4 spesifikasi ini.
Kualitas batu harus mendapat persetujuan Direksi Teknik sebelum digunakan di lapangan.
(5) Bahan Alas ( Dasar )
Bahan-bahan berbutir untuk alas atau untuk mengurug kembali gorong- gorong pipa dan struktur lainnya
terdiri dari kerikil dan pasir bergradasi yang memenuhi persyaratan Bab 2.7 spesifikasi ini.
(6) Urugan Kembali
Bahan timbunan yang digunakan untuk mengurug kembali sekeliling pipa dan di belakang dinding kepala
harus memenuhi persyaratan bab 3.2 "Urugan" dari spesifikasi ini.
2.5.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyiapan Lapangan
a. Galian dan penyiapan parit-parit serta pondasi untuk gorong-gorong pipa dan dinding kepala harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam Bab 3.1 "Galian, dan persyaratan-
persyaratan selanjutnya yang diberikan dalam spesifikasi ini.
b. Bahan-bahan alas ( dasar ) untuk pipa gorong-gorong harus ditempatkan sesuai dengan
persyaratan bab 2.7.
(2) Pemasangan Gorong-Gorong
a. Gorong-gorong tersebut harus diletakkan secara hati-hati, dengan ujung alur dibatian yang tinggi
dan ujung lidah sepenuhnya masuk ke dalam alur yang bersangkutan dan tepat dengan garis dan
kemiringan yang diperlukan.
b. Sebelum pipa bagian berikutnya diletakkan, separuh bagian bawah lidah masing-masing bagian
berikutnya harus diplester di permukaan bagian dalam dengan adukan semen dengan
ketebalan yang cukup untuk menyatukan permukaan dalam pipa yang berbatasan tepat
dan rata. Pada saat yang sama separuh bagian atas lidah dari pipa berikutnya harus diplester
sama dengan adukan.
c. Setelah pipa tersebut diletakkan, sambungan yang masih tersisa harus diisi dengan adukan dan
adukan tambahan yang cukup harus digunakan sehingga rongga sekelilingnya terisi
penuh. Bagian dalam sambungan harus disapu dan diselesaikan halus. Adukan pada
bagian luar harus tetap basah selama dua hari sampai Direksi Teknik mengijinkan pelaksanaan
urugan kembali.
(3) Pengurugan dan Pemadatan
a. Pengurugan kembali dan pemadatan di sekeliling dan di atas gorong- gorong harus dilaksanakan
sebagaimana ditentukan secara rinci dalam Bab 3.2 "Urugan", menggunakan bahan-bahan
terpilih yang disetujui oleh Direksi Teknik. Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari tanah atau
kerikil, bebas dari gumpalan lempung dan benda tumbuh-tumbuhan serta berisi batu-batu yang
tidak tertahan pada saringan 25 mm.
b. Urugan tersebut diberikan dengan ketebalan minimum 0,30 m di atas puncak pipa dan satu jarak
minimum satu setengah diameter dari sumbu pipa pada kedua sisi kecuali dalam parit.
Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin bahwa urugan kembali di bawah pinggang
pipa dipadatkan dengan baik.
c. Alat pemadatan tanah yang berat tidak boleh beroperasi lebih dekat dari 1,50 meter kepada gorong-
gorong, sampai gorong-gorong tersebut telah selesai ditutup setebal paling sedikit 60 cm di atas
puncak pipa.
Alat pemadatan ringan boleh dioperasikan di dalam batas-batas di atas, asalkan urugan
kembal i tersebut te lah dipasang dan dipadatkan dan member ikan penutup
minimum 30 cm di atas puncak pipa. Walaupun demikian, Kontraktor harus bertanggung jawab
untuk memperbaiki setiap kerusakan akibat dari operasi tersebut.
(4) Beton Pembungkus Pipa
Pipa-pipa harus dibungkus dengan beton yang sesuai dengan rincian yang ditunjukkan pada gambar
rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik jika ketebalan penutup yang harus dipasang lebih
besar dari ketebalan maksimum atau kurang dari ketebalan minimum yang ditunjukkan pada gambar atau
dalam spesifikasi pabrik pipa untuk ukuran dan kelas pipa yang khusus.
(5) Dinding Kepala Gorong-Gorong dan bangunan Pelengkap
Kecuali secara lain ditunjukkan pada gambar, bangunan lapis lindung pelimpah clan bangunan pelindung
gerusan yang berkaitan dengan bangunan gorong-gorong yang tidak diperlukan untuk memikul beban
struktural yang berat, harus dibangun dengan pasangan batu dengan siar ( Bab 8.1. ).
Kepala gorong-gorong dan dinding sayap harus dibangun menggunakan pasangan batu plesteran (lihat
Bab 7.4),
(6) Memperpanjang Gorong-gorong yang Ada
Bila perpanjangan gorong-gorong yang ada memerlukan pemindahan dinding kepala, dinding sayap atau
bangunan-bangunan lama lainnya yang berkaitan, bagian-bagian tersebut harus dibongkar dengan hati-
hati dengan satu cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan pipa atau elemen- elemen struktural yang
harus tinggal. Jika terjadi kerusakan pada gorong-gorong yang direncanakan untuk tetap ada, bagian-
bagian yang rusak harus diganti atas beban biaya Kontraktor.
2.5.4 Cara Pengukuran Pekerjaan
(1) Volume-volume yang harus diukur untuk pembayaran bagi gorong-gorong pipa beton, berupa jumlah
meter panjang gorong-gorong pipa baru yang dipasang atau diperpanjang, diukur dari ujung ke
ujung pipa.
(2) Dinding kepala dan dinding sayap serta struktur lainnya yang berkaitan yang dibangun dengan
pasangan batu atau beton akan diukur untuk pembayaran dalam meter kubik pekerjaan yang
selesai dan diterima sesuai dengan item-item pembayaran secara
terpisah yang dimasukkan dalam spesifikasi ini.
(3) Penyediaan untuk galian dalam batu akan dibuatkan di bawah item pembayaran terpisah nomor
3.1.2. Akan tetapi tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran akan dibuat untuk setiap
galian lain atau pekerjaan urugan lain. Biaya pekerjaan tersebut harus dianggap sebagai
sudah termasuk dalam pelaksanaan pekerjaan gorong-gorong pipa beton dan harus sudah
dimasukkan dalam harga penawaran untuk gorong-gorong dan untuk berbagai bahan-bahan
pembangunan yang digunakan.
Penyediaan untuk bahan alas berbutir terpilih atau bahan filter harus dibuat di bawah item
pembayaran yang terpisah nomor 2.7.1.
2.5.5 Dasar Pembayaran
Volume gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana diberikan di atas, akan dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran yang bersangkutan bagi masing-masing item pembayaran yang
tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran.
Harga-harga dan pembayaran ini akan merupakan kompensasi penuh bagi pengadaan dan
pemasangan semua bahan-bahan dan untuk galian serta pembuangan bahan-bahan,
pemadatan, pekerjaan acuan, urugan kembali, lubang pelepasan dan semua biaya-biaya
lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam spesifikasi
ini.
Nomor Item
PembayaranU R A I A N Satuan
Pengukuran
2.5.1GORONG-GORONG BETON BERTULANG
(1) Diameter dalam, 60 cm
(2) Diameter dalam, 80 cm
(3) Diameter dalam, 100 cm
(4) Diameter dalam, 120 cm
meter panjang
meter panjang
meter panjang
meter panjang
2.5.2GORONG-GORONG PIPA BETON TANPA TULANG
(1) Diameter dalam, 60 cm
(2) Diameter dalam, 80 cmmeter panjang
meter panjang
BAB 2.7 DRAINASE POROUS
2.7.1 Umum
(1) Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari memperoleh, mengangkut, menempatkan dan memadatkan bahan-bahan
urugan berbutir yang porous yang diperlukan untuk lapisan alas ( dasar ) pipa gorong-
gorong, saluran beton, beton porous dan saluran di bawah permukaan atau untuk mencegah
penghanyutan atau penggerusan bagian halus tanah oleh rembesan air tanah. Pekerjaan
tersebut juga meliputi pengadaan dan pemasangan pipa-pipa porous, saluran ubin clan
anyaman filter tanah ( geotekstil ) jika diperlukan demikian.
b. Bahan-bahan ini harus digunakan untuk maksud drainase yang penempatannya pada bagian
belakang dinding kepala jembatan, dinding sayap, dinding penahan tanah, dinding rip-rap dan
dinding bronjong serta dalam konstruksi perkerasan saluran bawah tanah, saluran pasangan
beton, gorong-gorong, selimut pasir dan drainase vertikal untuk tujuan stabilisasi, filter ujung
kaki talud dan pekerjaan sejenis lainnya, yang sesuai dengan Spesifikasi ini atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
(2) Toleransi Ukuran
a. Profil akhir untuk drainse porous urugan berbutir tidak boleh berbeda dengan profil yang ditentukan
atau profil yang disetujui lebih dari 2 cm.
b. Kemiringan dan permukaan akhir untuk pipa clan bahan dasar saluran beton tidak boleh berbeda
dengan yang ditentukan lebih dari 1 cm.
c. Permukaan pondasi untuk urugan porous yang digunakan dalam selimut drainase harus rata dan
teratur dengan satu kemiringan merata minimum I dalam 200.
d. Kemiringan minimum dalam saluran yang dibangun dengan pipa porous harus 1:600.
(3) Penjadwalan Pekerjaan
a. Bahan butiran drainase porous yang bersih harus dipasang segera sebelum penempatan bahan-
bahan lapis ulang ( overlay ).
b. Bahan-bahan butiran drainase porous untuk drainase pasir tegak harus ditempatkan dan dibentuk
setelah lapisan-lapisan tanggul horisontal diletakkan ( dipasang ).
(4) Contoh-Contoh
a. Contoh-contoh bahan yang digunakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik sebelum
pekerjaan dimulai.
b. Contoh-contoh pipa porous dan anyaman filter (geotekstil) harus disertai dengan Spesifikasi dan
sertifikat pabrik.
c. Contoh-contoh bahan urugan porous dan bahan filter harus disertai dengan hasil-hasil test
gradasi yang dilakukan terhadap bahan tersebut.
2.7.2 Bahan-Bahan
(1) Persyaratan Umum
a. Bahan urugan porous clan bahan dasar filter harus suatu bahan porous butiran bergradasi, dengan
ukuran nominal maksimum harus sesuai dengan instruksi Direksi Teknik untuk menjamin
bahwa pencucian bagian halus ( fines ) tidak akan terjadi.
b. Filter anyaman plastik ( geotekstil ) harus suatu anyaman/tenunan geotekstil sintetis yang
disetujui oleh Direksi Teknik.
c. Pipa porous clan pipa lubang pelepasan
i. Pipa-pipa porous untuk drainase di bawah permukaan harus saluran bis tanah liat,
diameter dalam 100 mm, memenuhi persyaratan Spesifikasi AASHTO M179.
ii. Pipa-pipa yang ditempatkan sebagai lubang pelepasan melalui dinding-dinding dan
lapisan beton atau pasangan batu harus berdiameter 50 mm dan dibangun dari bahan yang
awet, kuat dan disetujui oleh Direksi Teknik.
(2) Persyaratan Gradasi
a. Secara umum tabel-tabel berikut digunakan untuk menentukan batas- batas gradasi bagi
bahan filter porous.
TABEL 2.7.1 PERSYARATAN GRADASI UNTUK BAHAN ALAS FILTER
UKURAN
SARINGAN m.m.
% LOLOS
KERIKIL PASIR
75.0 100% -
37.5 M 60 - 90 -
4.75 0-10 100
0.075 - Maks. 5
TABEL 2.7.2 PERSYARATAN GRADASI BAHAN FILTER UNTUK SALURAN BAWAH
TANAH YANG POROUS
UKURAN SARINGAN m.m. % LOLOS
9.5 100% '4.75 95 - 1001.18 45 - 80
0.425 10 - 300.15 2-10
(3) Syarat-Syarat Kualitas untuk Bahan-Bahan Alas ( Dasar )
a. Bahan alas ( dasar ) untuk saluran pipa dan saluran beton serta gorong-gorong terdiri dari pasir
bergradasi baik, kerikil berpasir atau batu pecah.
b. Bahan alas ( dasar ) tersebut harus memenuhi syarat kualitas yang diberikan pada Tabel 2.7.3
kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.
TABEL 2.7.3 SYARAT KUALITAS UNTUK BAHAN ALAS ( DASAR )
URAIAN SATUAN UJIUkuran Partikel maksimumLolos 0.075 mm ( saringan No. 200)Batas cairIndeks Plastisitas
20 mmMaksimum 15%Maksimum 25%Maksimum 6%
2.7.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penempatan Urugan Porous
a. Penempatan urugan porous di sekeliling pipa, saluran atau di belakang struktur harus dilaksanakan
segera mengikuti penempatan pipa atau pemasangan struktur, dan harus dipadatkan dalam
lapisan- lapisan tebal maksimum 15 cm sampai satu kepadatan yang disetujui sebesar 95%
maksimum kepadatan kering (standar proctor) atau suatu kepadatan lainnya sebagaimana
dimintakan oleh Direksi Teknik. Pengurugan di alas bahan porous harus diselesaikan
sesudah satu penundaan paling sedikit selama 10 hari, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik,
b. Dimana selimut drainase tipis urugan porous dipasang, urugan tersebut harus dipadatkan secara
ringan dan ditutup dengan lapisan urugan tanah untuk pemadatan akhir. Diberikan perhatian
untuk melindungi selimut drainase dari kerusakan atau saling bercampur dengan urugan
tanah.
(2) Penempatan Bahan Alas ( Dasar )
Parit untuk saluran pipa gorong-gorong beton, saluran di bawah permukaan atau pekerjaan-
pekerjaan sejenis yang memerlukan satu lapisan alas ( dasar ), harus digali yang secara umum
sesuai dengan Bab 3.1 Spesifikasi ini, dan satu alas pondasi yang mantap disiapkan sampai
ketingkat untuk menerima bahan dasar. Tebal alas ( dasar ) untuk pipa-pipa tidak boleh kurang dari
10 % diameter pipa atau saluran, dengan satu ketebalan minimum 5 cm.
Alas dasar tersebut harus dipasang untuk membuat hubungan yang kokoh dari sisi bawah pipa dan
memberikan penopangan yang merata dengan potongan ceruk-ceruk untuk sumbat dan sambungan
kotak ( socket ).
(3) Pemasangan Geotekstil
Anyaman filter plastik geotekstil tersebut harus dipasang sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.
(4) Pemasangan Pipa Porous
a. Urugan porous sebagai alas dasar pipa porous harus diletakkan sebagaimana diuraikan pada
Bab 2.7.3 (1) menggunakan gradasi seperti ditentukan dalam Tabel 2.7.2.
b. Pipa porous harus dipasang di atas dasar yang telah disiapkan dan ditempatkan pada posisi secara
hati-hati terhadap alinyemen dan kemiringannya, meletakkan sambungan ujung dengan celah
tidak melebihi 5 cm. Sambungan tersebut harus dibungkus dengan satu anyaman filter
(geotekstil) yang disetujui, kemudian bagian sebelah atas juga dilindungi dengan kertas ter
yang disetujui atau yang sejenis, dan kemudian ditutup dengan urugan porous seperti
ditentukan pada Bab 2.7.3 (1).
(5) Pembuatan Lubang Pelepasan ( Weepholes )
a. Lubang pelepasan harus dibuat sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik, dan secara umum akan
berjarak 2 meter terpisah dan bertangga vertikal 1 meter.
b. Apabila kantong-kantong filter harus dibuat di belakang lubang pelepasan, bahan filter tersebut
akan mencapai 30 cm ke dalam urugan yang normal, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik.
2.7.4 Pengendalian Mutu
(1) Pengujian Laboratorium
a. Pengujian harus dilakukan untuk masing-masing sumber pengadaan bahan filter utugan
porous atau bahan alas agar supaya memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.
b. Contoh-contoh bahan harus diserahkan bersama-sama dengan data pengujian seperti
dimintakan di bawah Bab 2.7.1 (4) dan harus mengacu kepada pengujian-pengujian
laboratorium berikut ini:
TABEL 2.7.4 TEST LABORATORIUM UNTUK BAHAN DRAINASE POROUS
T E S T RUJUKAN TEST J E N I SAASHTO BINA MARGA
Analisa saringan agregat halus
dan agregat kasar
T27 PB 0201 - 76 Menentukan distribusi ukuran partikel
dari halus dan partikel kasar
Jumlah bahan yang lebih halus
dari saringan 0,075 dalam
agregat.
T11 PB 0208 - 76 Menentukan total volume bahan yang lebih halus dari saringan standar 0.075 mm yang berada dalam agregat
Menentukan batas cair dan
batas plastik
T89
T90
PB 0109 - 76
PB 0110 - 76
Test Plastisitas
(2) Pengendalian Lapangan
Test pemadatan bahan urugan harus dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
perintah Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.
Test harus meliputi:
Hubungan kepadatan - kadar air - AASHTO T79
Kepadatan di tempat ( test kerucut pasir ) - AASHTO T191
2.7.5 Cara pengukuran Pekerjaan
(1) Bahan Urugan Porous, Filter clan Alas (Dasar)
a. Bahan urugan porous, bahan selimut filter dan bahan alas dasar harus diklasifikasikan dan diukur
sebagaimana tersebut di bawah bab ini hanya jika digunakan untuk tujuan khusus yang diuraikan
dalam gambar dan Daftar Penawaran atau seperti diperintahkan dan diterima oleh Direksi Teknik
secara tertulis.
b. Volume bahan urugan porous, bahan filter dan bahan alas dasar harus diukur untuk pembayaran
berupa jumlah meter kubik bahan dipadatkan mencapai bentuk dan profil yang disetujui . Setiap
bahan yang dipasang yang melebihi dari yang diperlukan akan diperlakukan sebagai urugan
terpilih atau urugan biasa yang mana yang sesuai untuk pengurugan kembali parit atau pondasi
yang umum, dan tidak boleh diukur di bawah bab ini.
(2) Anyaman Filter Plastik ( Geotekstil )
Anyaman filter plastik (geotekstil) harus diukur dalam meter persegi atas luas yang ditutup (tanpa
cadangan untuk tumpang tindih) semua menurut rekomendasi pabrik pembuat dan persetujuan
Direksi Teknik.
(3) Pipa-pipa Porous
Pipa porous akan diukur dalam meter panjang dari ujung ke ujung pipa yang dipasang menurut
Spesifikasi dan persetujuan Direksi Teknik. Tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang
terpisah akan dibuat untuk penyediaan dan pemasangan filter anyaman (geotekstil) dan kertas ter
(pembungkus) di atas sambungan-sambungan pekerjaan-pekerjaan demikian dimasukkan sebagai
bagian dari pekerjaan untuk menyediakan dan memasang pipa-pipa porous.
(4) Lubang Pelepasan ( Weepholes )
Tidak akan dibuatkan penyediaan bagi pembuatan lubang pelepasan (weepholes), pekerjaan
tersebut diperlakukan merupakan keharusan dan telah dimasukkan di dalam pembuatan dinding atau
pelapisan.
(5) GaIian atau urugan untuk bahan urugan porous, bahan alas dasar dan bahan filter atau
pekerjaan Drainase di bawah permukaan.
Terkecuali untuk galian batu (yang akan dicakup di bawah item pembayaran terpisah) tidak ada
pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan untuk pekerjaan galian dan pekerjaan urugan,
pekerjaan demikian diperlakukan sebagai kelengkapan (sudah termasuk) yang ada dalam
melaksanakan pekerjaan untuk urugan kembali, bahan porous, bahan alas dasar dan bahan ftter atau
drainase di bawah permukaan, dan dimasukkan dalam daftar penawaran untuk pekerjaan-
pekerjaan ini.
2.7.6 Dasar Pembayaran
Pekerjaan yang diukur seperti yang diberikan di atas akan dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran yang bersangkutan dengannya untuk masing-masing item pembayaran yang tercantum
di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran. Harga dan pembayaran ini berupa kompensasi
penuh untuk pengadaan dan pemasangan semua bahan-bahan, tenaga, alat dan semua biaya lainnya
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam Spesifikasi.