bab 2 tinjauan pustaka 2.1 komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/bab ii.pdf ·...

27
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan toleransi antar kelompok umat beragama 2.1.1 pengertian komunikasi dan perkembangan model komunikasi Komunikasi merupakan suatu hal yang dapat dikatakan hubungan antar manusia. Komunikasi melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk dapat saling berhubungan dengan orang lain dan lingkungna sekitarnya. Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sejak pertama manusia itu dilahirkan manusia sudah melakukan proses komunikasi. Manusia adalah makhluk sosial, artinya mahluk itu hidup dengan manusia lainnya yang satu sama lain saling membutuhkan, untuk melangsungkan kehidupannya manusia berhubungan dengan manusia lain. hubungan antar manusia akan tercipta melalui komunikasi, baik secara verbal maupu non verbal (simbol gambar, atau media komunikasi lainnya) Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata communis yang berarti “sama”, communico, communication, communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Judy C. Person dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk mmperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan masyarakat (mulyana,2002:41-42). Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan, membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan.

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi sosial, relasi dan toleransi antar kelompok umat beragama

2.1.1 pengertian komunikasi dan perkembangan model komunikasi

Komunikasi merupakan suatu hal yang dapat dikatakan hubungan antar

manusia. Komunikasi melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk

dapat saling berhubungan dengan orang lain dan lingkungna sekitarnya.

Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia, sejak pertama manusia itu dilahirkan manusia sudah melakukan

proses komunikasi. Manusia adalah makhluk sosial, artinya mahluk itu hidup

dengan manusia lainnya yang satu sama lain saling membutuhkan, untuk

melangsungkan kehidupannya manusia berhubungan dengan manusia lain.

hubungan antar manusia akan tercipta melalui komunikasi, baik secara verbal

maupu non verbal (simbol gambar, atau media komunikasi lainnya)

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari

kata communis yang berarti “sama”, communico, communication,

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Judy C.

Person dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua

fungsi. Pertama untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi

keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi. Kedua, untuk

kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk mmperbaiki hubungan sosial

dan mengembangkan keberadaan masyarakat (mulyana,2002:41-42).

Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat

tindakan, membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

10

Keempat tidakan tersebut, lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesa

yang artinya membentuk idea atau gagasan. Komunikasi dapat terjadi dalam

diri seseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang atau banyak orang.

Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan

sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.

Dalam “Bahasa Komunikasi” komponen- komponen yang meliputi

komunikator atau penyampai pesa. Pesan yang merupakan pernyataaan yang

didukung oleh lambing. Komunikan yaitu orang yang menerima pesan, media

atau saluran yang merupakan sarana atau alat yang mendukung pesan bila

komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.Efek atau hasil merupakan

dampak sebagai pengaruh dari pesan, umpan balik, serta bagian yang ikut

berpengaruh dalam proses komunikasi yakni aspek lingkungan

Dikatakan bahwa umumnya bahasa yang dipergunakan untuk mewakili

perasaan, fikiran, keinginan, ataupun gagasan, ataupun gagasan. Disamping itu

gerakan organ tubuh , gambar, baik itu foto, lukisan, sketsa, karikatur dan lain-

lain merupakan lambang yang biasa di gunakan untuk menyampaikan

pernyataan seseorang oleh muslimin (2010:33).

Menurut Dedy Mulyana (2006 :137-155) Pada penjelasan ini akan

membahas tiga konsep definisi dalam perkembangan tiga model komunikasi

komunikasi. Definisi model komunikasi Linear, komunikasi interaksi dan

komunikasi transaksional. Berikut penjelasan definisi komunikasi dari tiga

model utama komunikasi, yakni:

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

11

2.1.1.1 Model Komunikasi Linear

Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi Linier

dikemukakan oleh Claude Shannon and Warren Weaver pada tahun 1949

dalam buku The mathematic of Communication. Mereka mendeskripsikan

komunikasi sebagai proses linier karena tertarik pada teknologi radio dan

telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan

bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah

konseptualisasi dari komunikasi Linear.pendekatan ini terdiri atas beberapa

elemen kunci, yakni : sumber (source),Pesan (message) dan penerima

(receiver). Model Linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim

atau penerima. Maka dari itu, komunikasi dipandang sebagai satu arah tidak

ada konsep umpan balik (feedback) atau transaksi yang terjadi dalam

penyandian dan penyandian balik dalam defines ini.’

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah

menurut para ahli :

Gambar 2.1 Model Komunikasi Linear Shannon dan Weaver

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

12

a. Everet M. Rogers mendefinisikan komunikasi merupakan suatu proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku.

b. Gerald R. Miller merupakan komunikasi yang terjadi ketika suatu

sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang

disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.

c. Carld R. Miller komunikasi adalah proses yang memungkinkan

seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikan).

d. Theodore M. Newcomb mendefinisikan setiap tindakan komunikasi

dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan

yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.

2.1.1.2 Model Interaksional

Dari gambar 2.2 Model Komunikasi Interaksional yang

kembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada

proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dapat dikatakan

Gambar 2.2 Model Komunikasi Interaksional oleh wilbur Schramm

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

13

bahwa komunikasi berlangsung dua arah, mulai dari pengirim kepada

penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini

menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta

komunikasi menurut model Interaksional adalah orang- orang yang

mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial dan dapat

dikatakan melalui pengambilan peran orang lain. Model komunikasi ini

menempatkan sumber dan penerimana mempunyai kedudukan yang

sederajat, satu elemen. Hal terpenting bagi model interaksional adalah

adanya umpan balik (feedback) atau tanggapan terhadap pesan dari

pengirim kepada penerima.

2.1.1.3 Model Komunikasi Transaksional

Pada gambar 2.3 Model komunikasi transaksional dikembangkan

oleh Barnlund pada tahun 1970. Yang mana model ini menjelaskan

pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus

dalam sebuah episode komunasi. Yang dimaksdu dengan komunikasi

bersifat transaksional adalah proses yang kooperatif yaitu pengirim dan

penerima sama- sama bertanggung jawa terhadap dampak dan efektivitas

komunikasi yang terjadi. Model komunikasi transaksional ini berasumsi

bahwa saat kita terus- menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita

Gambar 2.3 Model Komunikasi Transaksional oleh Barnlund

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

14

berurusan baik dengan elemen verbal dan non verbal. Dengan kata lain,

peserta komunikasi (komunikator) melakukan proses negosiasi makna.

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Setelah memahami tiga model utama komunikasi, kemudian ada empat

fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William I. Gorden

dalam Dedy Mulyana (2006: 5-34) yakni:

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi adalah sebagai komunikasi sosial, setidaknya

komunikasi mengisyarakatkan bahwa sangat penting untuk membangun

konsep diri kita, aktualisasi diri, unutk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara

lain dengan komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan

orang lain.

2. Komunikasi Ekpresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan

(emosi) seseorang. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan

melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati,

gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat

kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku

nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai

kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan

mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

15

memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan

melakukan demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu kelompok yang sering melakukan upacara-upacara berlainan

sepanjang tahun dan sepanjang hidup. dimulai dari upacara kelahiran,

sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain.

Acara-acara tersebut orang- orang biasanya mengucapkan kata-kata atau

perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti

berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara

bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda,

perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.

Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut

menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku,

bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum,

yakni: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,

menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen,

komunikasi tidak saja dgunakan untuk menciptakan dan membangun

hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat seseorang peka akan berbagai strategi yang dapat di

gunakan dalam komunikasi. Seseorang bekerja lebih baik dengan orang lain

demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk

mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

16

ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk

memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati,

empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat

diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-

taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji,

mengenakankan pakaian bagus, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk

menunjukkan kepada orang lain seperti yang diinginkan.

Setelah mengetahui beberapa definisi dan konsep komunikasi secara

umum. Kemudian akan dijelaskan lebih kusus mengenai komunikasi sosial

dalam mencapai integrasi sosial pada suatu kelompok masyarakat berbeda

agama dalam mengembangkan relasi dan toleransi sosial.

2.1.3 Komunikasi Sosial dan fungsi- fungsinya

Setelah mengetahui definisi Komunikasi yang berarti ”sama”. Pada

pandangan ilmu sosiologi kata komunikasi berarti pergaulan, pemberitahuan,

dan perhubungan. Secara definitif Komunikasi sosial adalah suatu proses

interaksi di mana seseorang atau suatu lembaga menyampaikan amanat kepada

pihak lain supaya pihak lain dapat menagkap maksud yang dikehendaki.

Komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yang sangat

mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena

setiap masyarakat manusia berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan

mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dapat dikatakan penting

karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

individu- individu yang lainnya.

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

17

Komunikasi sosial merupakan cara terjadinya interaksi sosial dan

terbentuk proses sosial dalam penyampaian informasi melibatkan antara orang

perorang atau antara komunikator dan komunikan, sehingga proses sosial antara

kedua pihak tersebut ditinjau dari aspek sosiologis.

Beberapa definisi komunikasi sosial menurut para ahli oleh portal

komunikasi Indonesia (diakses pada tanggal 10 april 2018.

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-sosial) sebagai berikut:

- Goldstein (1982) mengatakan bahwa komunikasi sosial merupakan

kemampuan yang harus diambil pada individu yang menjalani interaksi

dengan individu atau kelompok individu lainnya.

- Oteng Sutisna (1989) mengemukakan bahwa komunikasi sosial merupakan

proses interaksi antara orang-orang atau kelompok sikap dan dimaksudkan

untuk mempengaruhi perilaku orang dan kelompok dalam suatu organisasi.

- Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001) menyimpulkan bahwa

komunikasi sosial meruapakan upaya untuk menyampaikan maksud

tertentu kepada orang lain sehingga orang bisa memahami maksud yang

disampaikan.

Kemudian unsur- unsur komunikasi sosial oleh Sutaryo (2005: 23) pada

dasarnya semua jenis atau teknik komunikasi memiliki beberapa unsusr yang

sama. Adapun pula komunikasi sosial yang di antaranya terdapat :

- Komunikator, sebagai pengirim atau pemberi informasi atau pesan

kepada individu maupun kelompok lain.

- Pesan, sebagai obyek atau sesuatu yang disampaikan oleh komunikator

kepada individu atau kelompok lain.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

18

- Media, sebagai fasilitator pesan yang berupa Visual, Verbal, Non Verbal,

Lisan, maupun tulisan.

- Komunikan, sebagai penerima pesan atau informasi dari seorang

komunikator.

- Feedback, sebagai efek atau dampak dari komunikan yang ditimbulkan oleh

adanya pesan yang disampaikan tersebut

Menurut Dedy Mulyana (2006: 6-10) beberapa fungsi komunikasi

sosial bagi kehidupan kelompok masyarakat. Berikut ini aspek- aspek dari

fungsi komunikasi sosialyang di maksud:

1. Fungsi Komunikasi sosial sebagai pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan seseorang mengenai siapa diri

seseorang dan hanya bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang

lain kepada diri seseorang. Secara sadar kita manusia karena orang –

orang disekeliling kita menunjukkan kepada kita lewat perilaku verbal

dan non verbal mereka bahwa kita manusia. Melalui komunikasi dengan

orang lain, kita belajar mengetahui diri kita sebenarnya.

Konsep diri dipengaruhi oleh keluarga dan orang- orang terdekat

lainnya, termasuk kerabat. Mereka semua dapat disebut dengan

significant others. Siapapun yang memelihara kita pertama pertama

kalinya, mengatakan kepada kita lewat ucapan dan tindakan mereka

bahwa kita baik, bodoh, cerdas, nakal, rajin, ganteng, cantik, dan

sebagainya. Pada pertumbuhan kita, menerima pesan dari orang-orang

disekitar kita mengeai siapa diri kita dan harus menjadi kita.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

19

2. Fungsi Komunikasi sosial sebagai pernyataan eksistensi diri

pada dasarnya orang berkomunikasi adalah untuk menunjukkan

dirinya eksis maka inilah yang disebut dengan aktualisasi diri. Hal itu

memiliki arti ia telah mengadakan diri atau menunjukkan kepada orang

lain bahwa ia itu ada. Maka hal inilah yang disebut sebagai eksistensi

diri. Seperti yang pernah dikatakan seorang Filsuf yang bernama Rene

Descrates (1596-1650) dalam Dedy mulyana ( : 13) mengatakan bahwa,

”saya berfikir, maka saya ada” menjadi “Saya berbicara, karena itu

saya”. Bila seseorang tetap diam, orang lain akan memperlakukan kita

sebagai jika kita tidak ada. Tapi kita berbicara, kita menyatakan bahwa

kita benar-benar ada.

3. Fungsi komuniksi sosial untuk kelangsungan hidup, memupuk

hubungan dan memperoleh kebahagiaan

Sejak lahir seseorang tidak dapat hidup sendirian untuk

mempertahankan hidup. Seseorang perlu berkomunikasi dengan orang

lain. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama kita sebagai

manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah

kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah. Hanya bisa terpenuhi

dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham

maslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar

yakni: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan

diri, dan aktualisasi diri. Kemudian seseorang ingin memenuhi

kebutuhan sosial, penghargaan dirim dan aktualisasi diri. Kebutuhan

ketiga dan keempat adalah meliput rasa keinginan untuk memperoleh

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

20

rasa aman melalui rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima,

memberi dan menerima persahabatan.

4. Fungsi Komunikasi sosial sebagai Integrasi sosial

Menurut susanto (1995) dalam zulkarnain (2013: 22) komunikasi

sosial adalah suatu kegiatan komunikasi yang lebih diarahkan kepada

pencapaian suatu situasi integrasi sosial, dan bersifat timbal balik dengan

mementingkan adanya dialog antara individu – individu atau antara

komunikator dengan komunikan. Maka fungsi pertama komunikasi

sosial dalam suatu kelompok masyarakat berbeda agama adalah untuk

mencapai suatu Integrasi sosial. Integrasi sosial akan dapat diukur dari

ketelibatan secara emosional dalam bentuk ikatan.

Integrasi sosial merupakan sebuah proses dalam penyesuaian

sistem dan unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu

kesatuan. Unsur- unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis

agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya. Baton dalam

taufik ardiansyah (2016:9), integrasi sebagai suatu pola hubungan yang

mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,tetapi tidak

memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.

a. Syarat terjadinya Integrasi sosial

Menurut William F.Ognurn dan meyer nimkoff dalam taufik

ardiansyah (2016:10) syarat terjadinya integrasi sosial adalah :

- anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling

mengisi kebutuhan- kebutuhan mereka.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

21

- masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus)

bersama mengenai nilai dan norma.

- Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan

secara konsisten.

b. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses Integrasi

Sosial

Menurut meyer nimkoff dalam taufik ardiansyah (2016:10)

faktor yang mempengaruhi cepat atau lambanya proses integrasi

adalah:

- Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang

homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai,

demikian sebaliknya

- Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok

mempengaruhi cepat lambatnya intregrasi karena

membutuhkan penyesuaian diantara anggota.

- Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat

datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses

integrase

- Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka

semakin cepat integrasi anggota – anggota masyarakat

tercapai.

c. Proses integrasi dalam kehidupan masyarakat

Proses integrasi dalam taufik ardiansyah (2016:11) dapat

dilihat melalui proses- proses tersebut:

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

22

- Asimilasi adalah bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang

saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan

baru dengan meninggalkan sifat aslinya.

- Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok

sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada

kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru)

diserap atau diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri,

tanpa meniggalkan sifat aslinya.

Dapat di simpulkan bahwa fungsi komunikasi sosial adalah agar

tercapainya suatu integrasi sosial pada suatu kelompok masyarakat

berbeda agama dalam mengembangkan relasi dan toleransi sosial.

Sebaliknya jika fungsi komunikasi sosial tidak berjalan dengan baik

maka akan terjadi pula disintegrasi sosial seperti kebencian, irihati antar

kelompok masyarakat berbeda agama. Melalui komunikasi sosial

kebutuhan emosional maupun belajar saling menghormati, bersimpati

dan lain sebagainya.

2.1.4 pengertian relasi sosial

Menurut Mursyid Ali (2009: 5) relasi sosial yang dimaksud adalah

tindakan- tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih serta satu kelompok

atau lebih. Tindakan tersebut para pelaku menggunakan simbol- simbol untuk

dapat memahami dan di fahami sesuai dengan konteks hubungan yang

berlangsung. Sesorang dapat saja memiliki banyak identitas, tetapi tidak

mungkin menggunakan semua identitas itu sekaligus dalam hubungan sosial

dalam waktu bersamaan. Identitas- identitas lainnya akan digunakan pada saat

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

23

yang berlainan sesuai dengan kondisi yang relevan dalam Parsudi suparlam

(1997:26). Pada akhirnya pola hubungan sosial antar kelompok sosial

masyarakat tidak saling menonjolkan identitas kelompok masing- masing. maka

hubungan antar kelompok sosial akan menjadi harmonis.

Maka komunikasi sosial dan relasi sosial merupakan suatu hal yang

saling membutuhkan. Karena ketika seseorang bertemu dengan individu atau

kelompok yang berbeda akan saling mengerti dan memahami dengan

kemampuan berkomunikasi dengan individu- individu yang lainnya.

2.1.5 komunikasi sosial dan relasi sosial

Setelah membahas komunikasi sosial merupakan suatu proses interaksi

pada setiap masyarakat dalam mempertahankan suatu persetujuan mengenai

berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Sangat penting sekali setiap individu

memiliki kemampuan berkomunikasi dengan individu- individu lainnya.

Sedangkan relasi sosial merupakan suatu hubungan dan tindakan yang

dilakukan antar kelompok masyarakat dengan menggunakan simbol- simbol

verbal maupun non verbal. simbol- simbol ini dapat saling memahami dan

difahami sesuai dengan konteks hubungan berlangsung.

Dengan hal ini komunikasi sosial sangat berperan penting dalam relasi

sosial. karena komunikasi sosial dapat mempertahankan relasi antar kelompok

masyarakat. Ketika seseorang bertemu dengan individu atau kelompok yang

berbeda akan saling mengerti dan memahami dengan kemampuan

berkomunikasi dengan individu- individu yang lainnya.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

24

2.1.6 Toleransi antar kelompok masyarakat berbeda agama

Secara etimologis berasal dari kata tolerance yang berarti sikap

membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa

memerlukan persetujuan. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, toleransi

yang berasal dari kata “Tolerence” itu sendiri bersifat atau bersikap menenggang

(menghargai, membiarkan, membolehkan). Pendirian (pendapat, pandangan,

kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda atau yang bertentangan

dengan pendiriannya. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau

pengurangan yang diperbolehkan. Secara Bahasa dan etimologi toleransi berasal

dari Bahasa Arab tasamuh yang berarti ampun, maaf dan lapang dada.

Sedangkan toleransi secara etimologis, menurut Umar Hasyim

merupakan pemberian kebebasan kepada sesama manusia, kepada sesama warga

masyarakat. Hal tersebut agar dapat menjalankan keyakinannya serta mengatur

hidupnya dan menentukan masing masing nasib seseorang. Selama dalam

menjalankan dan menentukan sikapnya tidak melanggar dan tidak bertentangan

dengan syarat- syarat dapat menciptakan ketertiban dan perdamaian dalam

masyarakat.

Namun menurut W.J.S Poerwadarminto dalam “kamus Umum Bahasa

Indonesia”, toleransi adalah sikap/sifat meneggang. Hal tersebut berupa

menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan,

kepercayaan. Sedangkan Sosial Bahasa Indonesia latin yaitu “socius” yang

berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan

bersama Salim (2002). Sudarno dalam salim (2002) menekankan bahwasannya

sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari hubungan- hubungan sosial

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

25

dalam masyarakat yang menempatkan pihak- pihak tertentu (Individu, keluarga,

kelompok, kelas) didalam posisi – posisi sosial tertentu berdasarkan suatu sistem

nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada waktu tertentu.

2.1.7 Komunikasi sosial dan toleransi antar kelompok masyarakat berbeda

agama

Secara definsi komunikasi sosial adalah suatu proses interaksi di mana

seseorang menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya pihak lain dapat

menagkap maksud yang dikehendaki. Hal ini merupakan suatu dasar ketika

seseorang melakukan kegiatan berkomunikasi dengan pihak lain dan pihak lain

saling mengerti dengan apa yang di maksudkan oleh seseorang tersebut.

Sedangkan pada pengertian toleransi adalah Pendirian (pendapat, pandangan,

kepercayaan, kebiasaan, menghargai, membolehkan) yang berbeda atau yang

bertentangan dengan pendiriannya.

Dalam toleransi antar kelompok masyarakat berbeda agama menunjukkan

berbagai hal yang saling membolehkan,saling menghargai, yang bertentangan

dengan ajaran atau kepercayaan setiap kelompok masyaraat berbeda agama.

maka disinilah peran penting komunikasi sosial dapat meningkatkan toleransi

antar kelompok masyarakat berbeda agama. sebaliknya ketika komunikasi sosial

mengalami kesalahfaham maka dapat pula mengalami perpecahan antar

kelompok umat beragama.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

26

2.3 Komunikasi antar budaya dan toleransi antar kelompok masyarakat

berbeda agama

Efektifitas komunikasi antar budaya dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti perberdayaan latar belakang budaya, psikokultural, sosiokultural, dan

pengaruh lingkungan seperti yang diutarakan oleh Guddykuns dan Kim (1997)

dalam Irma (2013:9) . Segala aspek kehidupan manusia, konflik itu sangat

mungkin terjadi. Bahkan tak jarang hampir setiap saat konflik itu bisa terjadi. Baik

disebabkan oleh individu maupun oleh lingkungan dan budaya. Potensi konflik

yang dijelaskan oleh Samovar (2001) dalam Irma (2013:9) adalah konflik bisa

disebabkan oleh masalah pencarian pesamaan, ketidakpastian, streotip, prasangka,

rasisme, penggunaan kekuasaan, gegar budaya, atau etnosentrisme. Sedangkan

menurut Liliweri (2011) dalam Irma (2013:9) Komunikasi antar budaya adalah

komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan yang

berbeda, bahkan dalam satu bangsa sekalipun.

Komunikasi antar budaya lebih menenkankan aspek utama yaitu

komunikasi atar pribadi diantara komunikator dan komunikan yang

kebudayaannya berbeda seperti gambar di bawah ini:

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

27

Gambar 2.1 Komunikasi antarbudaya (Mulyana,2007)

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa komunikasi antar budaya adalah

kegiatan komunikasi antar pribadi yang di langsungkan diantara para anggota

kebudayaan yang berbeda. Namun dalam banyak study dan kepustakaan tentang

komunikasi antar budaya selalu dijelaskan seolah- olah yang dimaksudkan dengan

antar budaya adalah antar bangsa.

Komunikasi antar budaya dan komunikasi lintas budaya seiring kali

dianggap sama. Namun pada kenyataan keduanya memiliki pengertian yang

berbeda. Jika ditelaah akan terlihat letak perbedaannya, menurut Guddykunts dan

kim (1997) dalam Irma (2013:11), komunikasi antar budaya (Intercultural

communication) adalah komunikasi pada dua orang dengan budaya yang berbeda.

Guddykunts dan Asante mengemukakan bahwa inti tema komunikasi antar

budaya adalah komunikasi antar pribadi di antara para anggota dari atar belakang

budaya yang berbeda, apakah itu ras , kelompok etnik.

2.3.1 Unsur- unsur budaya dalam komunikasi antar budaya

Porter dan samovar menyebutkan unsur budaya dalam komunikasi

antarbudaya, yaitu sebagai berikut:

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

28

1. Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang dilakukan untuk memilih,

mengevaluasi, dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan

eksternal. Secara umum, dipercaya bahwa orang berperilaku sedemikian

rupa pula.

2. Proses verbal

Proses verbal tidak hanya meliputi cara berbicara dengan oran lain,

tetapi juga kegiatan internal berpikir dan pengembangan makna bagi kata-

kata yang digunakan. Proses – proses ini secara vital berhubungan dengan

proses pemberian makna saat melakukan komunikasi antarbudaya.

3. Proses non verbal

Pola pikir suatu budaya memengaruhi cara individu dalam budaya

berkomunikasi yang akan memengaruhi cara orang merespons individu dari

budaya lain. Harus disadari bahwa terdapat perbedaan budaya dalam aspek

berfikir sehingga kita tidak dapat mengharapkan setiap orang untuk

menggunakan pola pikir yang sama. Sekalipun demikian, dengan

memahami pola piker dan belajar menerima pola- pola tersebut akan

memudahkan kita dalam berkomunikasi

4. Prasangka dan stereotip

Banyak hambatan- hambatan dalam komunikasi antarbudaya tidak

hanya disebabkan adanya perbedaan budaya, tetapi juga adanya prasangka

sosial. Yakni sikap perasaan orang- orang terhadap golongan tertentu,

golongan rasatau kebudayaan yang berbeda dengan golongannya.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

29

Prasangka sosial terdiri atas sikap sosial yang negative terhadap golongan

lain dan memengaruhi perilakunya terhadap golongan tersebut.

Pada awalnya prasangka sosial hanya merupakan sikap persaan

negatife, tetapi lambat laun akan dinyatakan dalam bentuk tindakan yang

deskriminatif. Stereotip adalah sikap atau karakter yang dimiliki oleh

seseorang untuk menilai orang lai semata mata berdasarkan kelas untuk

menilai orang lain semata- mata beradarkan kelas atau pengelompokkan

yang dibuatnya sendiri dan bersifat negatif.

Dari sudut pandang kultural atau psikologis, stereotip antaretnik

masih tetap ada diberbagai kelompok etnik, ras, dan agama di Indonesia.

Seperti halnya ketika komunikasi antarbudaya sangat efektif dalam

perbedaannya maka toleransi antar kelompok masyarkat berbeda agama

akan tercapai. Rich melakukan penelitian tentang hubungan stereotip

dengan komuniksi, ia menggunakan lima dimensi proses stereotip sebagai

pesan. Yaitu yang pertama pelabelan atau penamaan dan generalisasi, kedua

kesamaan individu dengan orang lain, ketiga arah stereotip, keempat

intensitas atau derajat steretip dan kekerasan terhadap etnik.

2.3.2 Efektifitas komunikasi pada Komunikasi antarbudaya

Schramm dalam penelitian Irma (2013:11) mengemukakan efektifitas

komunikasi antara lain tergantung pada situasi dan hubungan sosial antara

komunikator dengan komunikan terutama dalam lingkup referensi maupun

luasnya pengalaman diantara mereka. Beberapa ahli menyampaikan pendapat

tentang efektivitas komunikasi antar budaya. Ada beberapa faktor yang menurut

mereka nerpengaruh kedalam hal tersebut.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

30

Seperti yang dituturkan dalam mulyana (1990) dalam Irma (2013:11)

Komunikasi antar budaya yang benar- benar efektif harus memperhatikan empat

syarat. Syarat pertama yakni, menghormati anggota budaya lain sebagai

manusia. Syarat yang kedua, menghormati budaya lain sebagaimana apa adanya

dan bukan sebagaimana yang kita hendaki. Syarat ketiga, menghormati hak

anggota budaya lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak. Syarat

keempat, komunikator lintas budaya yang kompeten harus belajar lebih akrab

dengan budaya lain

Devito (1978) dalam Irma (2013:12) juga mengemukakan beberapa faktor

penentu efektivitas komunikasi yakni keterbukaan, empati, merasa positif,

memberi dukungan dan merasa seimbang terhdapat makna pesan yang sama

dalam komunikasi budaya atau etnik.

3.1 Kerukunan Hidup Beragama

Menurut Nasikun (1992:11-13) Kerukunan hidup beragama adalah pola

hubungan antara berbagai kelompok umat beragama yang rukun, saling

menghormati, saling menghargai dan damai, tidak bertengkar dan semua

persoalan dapat diselesaikan sebaik-baiknya dan tidak menggangu kerukunan

hubungan antar umat beragama pasa suatu daerah tertentu. Adanya kondisi

kerukunan hidup beragama bukan berarti tidak pernah konflik. Sebab konflik itu

sendiri adalah bagian dari proses menuju Integrasi bangsa atau kerukunan hidup

beragama. suatu kelompok masyarakat yang mempunyai integrasi yang kuat,

bukan berarti sebuah masyarakat yang tanpa perbedaan, melainkan sebuah

kelompok masyarakat yang mempunyai komitmen bersama tentang norma-

norma sosial yang dapat menghasilkan daya untuk mengatasi perbedaan-

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

31

perbedaan pendapat dan kepentingan dengan cara yang penuh dengan nuansa

kekeluargaan dan demokratis.

4.1 Teori Negosiasi Indentitas Oleh Ting Tommey and foss

Menurut Ting Toomey dikuti oleh little john dan foss, (2011:132)

Identity Negotiation Theory mengksplorasi cara- cara dimana identitas

dinegosiasikan (dibahas) dalam interaksi dengan orang lain, terutama dalam

berbagai budaya. Identitas seseorang selalu dihasilkan dari interaksi sosial.

Identitas atau gambaran refleksi diri, dibentuk melalui negosiasi ketka kita

menyatakan, memodifikasi, atau menentang identifikasi- identifikasi diri kita

atau orang lain. Konsep negosiasi didefinisikan sebagai proses interaksi

transaksional dimana para individu dalam situasi antarbudaya mencoba

mendefinisikan, mengubah, menentang, dan mendukung citra diri yang

diinginkan pada mereka atau orang lain. Negosiasi identitas sendiri merupakan

aktivitas komunikasi, karena dalam proses negosiasi identitas tersebut terdapat

sebuah proses interaksi dan transaksional dari pelakunya. Setiap manusia

tentunya secara sadar maupun tidak sadar telah melakukan proses tersebut ketika

berada dalam lingkup budaya tertentu, sehingga kemudian terjadi pembentukan

konsep diri atau identitas dari mereka.

Terdapat 10 asumsi teoritis inti dari teori negosiasi identitas yang di

kemukakan oleh ting Toomey (1999) dalam Amynindya Pramulyanti (2016: 20),

yakni:

1. Dinamika utama dari identitas keanggotaan seseorang dalam suatu

kelompok dan identitas pribadi terbentuk melalui komunikasi simbolik

dengan orang lainnya.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

32

2. Orang- orang dalam seuma budaya atau kelompok etnis memiliki kebutuhan

dasar akan motivasi untuk memperoleh kenyamanan identitas, kepercayaan,

keterlibatan, koneksi, dan stabilitas baik level identitas berdasarkan individu

maupun kelompok.

3. Setiap orang cenderung akan mengalami kenyamanan identitas dalam suatu

lingkungan budaya yang familiar baginya dan sebaliknya mengalami

identitas yang rentan dalam suatu lingkungan yang baru.

4. Setiap orang cenderung merasakan kepercayaan identitas ketika

berkomunikasi dengan orang lain yang budayanya sama atau hampir sama

dan sebaliknya kegoyahan identitas manakala berkomunikasi mengenai

tema- tema yang terikat oleh regulasi budaya yang berbeda darinya.

5. Seseorang akan cenderung merasa menjadi bagian dari kelompok bila

identitas keanggotaan dari kelompok yang diharapkan memberi respon yang

positif. Sebaliknya akan merasa berbeda/asing saat identitas keanggotaan

kelompok yang diinginkan memberi respon yang negatif.

6. Seseorang akan mengharapkan koneksi antarpribadi melalui kedekatan

relasi yang meaningful (misalnya dalam situasi yang mendukung

persahabatan yang akrab) dan sebaliknya akan mengalami otonomi identitas

saat mereka mengadapi relasi yang terpisah.

7. Orang akan memperoleh kestabilan identitas dalam situasi budaya yang

dapat diprediksi dan akan menemukan perubahan identitas atau goncangan

dalam situasi budaya yang tidak diprediksi sebelumnya.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

33

8. Dimensi budaya, personal, dan keragaman situasi mempengaruhi makna,

interpretasi, dan penilaian terhadap tema- tema atau isu- isu identitas

tersebut.

9. Keputusan hasil dari negosiasi identitas meliputi rasa dimengerti, dihargai.

dan didukung.

10. Komunikasi antar budaya yang mindful menekankan pentingnya

pengintegrasian pengetahuan antarbudaya, motivasi, dan keterampilan

untuk dapat berkomunikasi dengan memuaskan, tepat, dan efektif.

Beberapa individu lebih efektif dan mendapatkan keseimbangan yang

nyaman. Kita tahu bahwa kita telah melaksanakannya, sehingga ketika kita

mempertahankan rasa diri yang kuat, tapi juga mampu menelusuri dengan

fleksibel identitas yang lainnya dan membolehkannya untuk memiliki rasa

identitas. Ting Toomey dalam Littlejohn dan Foss (2011: 133) menyebutkannya

keadaan functional bicultural atau bikulturalisme fungsional ketika kita mampu

berganti dari satu konteks budaya kebudaya lainnya dengan sadar dan mudah ,

maka kita telah mencapai keadaan – keadaan budaya (cultural transformer).

Kunci untuk memperoleh keadaan- keadaan tersebut adalah kemampuan lintas

budaya (Intercultural competence). Kemampuan lintas budaya terdiri dari 3

komponen :

a.Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman akan pentingnya identitas etnik/

kebudayaan dan kemampuan melihat apa yang penting bagi orang lain

b. Kesadaran ( Maindfulness) Pemahaman mengenai perbedaan Kebudayaan/

etnik secara sadar.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

34

c. kemampuan (skill) kemampuan untuk menegosiasi identitas melalui

observasi yang diteliti, menyimak, empati, kepekaan nonverbal, kesopanan,

penyusunan ulang, dan kolaborasi antar budaya/etnik.

Beberapa individu akan lebih memilih untuk bersikap mindless dalam

mengahadapi negosiasi identitas, sedangkan individu lain lebih bersikap mindful

menghadapi dinamika proses negosiasi identitas tersebut. Mindfullness ini

merupakan suatu proses pemusatan kognitif yang dipelajari melalui latihan-

latihan keterampilan yang dilakukan berulang- ulang.

Ting Toomey (1999) dikutip oleh petrus adung (2012) dalam

menjelaskan tentang komunikasi antar budaya yang mindful. Mindfulness

berarti kesiapan untuk menggeser kerangkan referensi, motivasi untuk

menggunakan kategori- kategori baru untuk memahami perbedaan perbedaan

budaya atau etnis, dan kesiapan untuk bereksperimen dengan kesempatan –

kesempatan kreatif dari pembuatan keputusan dari pemecahan masalah.

Sebaliknya maindlessness adalah ketergantungan yang amat rutin dan cara- cara

melakukan segala hal yang telah menjadi kebiasaan. Dua kriteria komunikasi

yang mindful adalah:

a. Kecocokan

Merupakan ukuran dimana perilaku dianggap cocok dan sesuai dengan yang

diharapkan oleh budaya.

a. Keefektifan

Suatu ukuran dimana komunikator mencapai shared meaning dan hasil yang

diinginkan dalam suatu tertentu.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sosial, relasi dan ...eprints.umm.ac.id/40890/3/BAB II.pdf · 11 2.1.1.1 Model Komunikasi Linear Pada gambar 2.1 menjelaskan bahwa Model komunikasi

35

Teori negosiasi identitas merupakan identitas diri yang dibentuk di dalam

komunikasi dalam berbagai latar kebudayaan. Setiap individu akan

menegosiasikan identitas ketika sedang berada dilingkungan budaya yang

berbeda dan sedang menghadapi individu lain yang memiliki nilai identitas

berbeda. Teori negosiasi identitas ini nantinya dapat menjelaskan mengenai

peristiwa culture shock yang dialami oleh para subjek dan selanjutnya

bagaimana setiap subjek meminimalisir hal tersebut melalui proses komunikasi

antarbudaya yang efektif. Jika memperoleh negosiasi identitas yang efektif jika

kedua belah pihak merasa dipahami, dihormati, dan dihargai.