bab 2 stratifikasi

13
2.3 Manajemen Puskesmas Menurut Depkes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan yang berfungsi sebagi pusat pengembangan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dalam suatu wilayah kerja kepada semua penduduk tanpa membeda-bedakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas, diperlukan model manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas yang bersangkutan. Beberapa model manajemen telah diperkenalkan pada Puskesmas, yaitu model manajemen P1-P2-P3, dimana manajemen Puskesmas terdiri dari P1 (perencanaan), P2 (Penggerakkan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian). 2.3.1 P1 (Perencanaan) Dalam perencanaan Puskesmas, terdapat yang namanya Microplanning Puskesmas. Microplanning adalah penyusunan rencana 5 (lima) tahunan dengan tahapan

Upload: ratna-lauranita

Post on 23-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

2.3 Manajemen PuskesmasMenurut Depkes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan yang berfungsi sebagi pusat pengembangan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dalam suatu wilayah kerja kepada semua penduduk tanpa membeda-bedakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.Untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas, diperlukan model manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas yang bersangkutan. Beberapa model manajemen telah diperkenalkan pada Puskesmas, yaitu model manajemen P1-P2-P3, dimana manajemen Puskesmas terdiri dari P1 (perencanaan), P2 (Penggerakkan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian).2.3.1 P1 (Perencanaan)Dalam perencanaan Puskesmas, terdapat yang namanya Microplanning Puskesmas. Microplanning adalah penyusunan rencana 5 (lima) tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun di tingkat Puskesmas untuk mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Keluarga Berencana (KB) kesehatan di wilayah kerjanya, berdasarkan masalah yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka meningkatkan fungsi Puskesmas (Departemen Kesehatan, 1989).Tujuan umum microplanning adalah meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap penurunan angka kematian bayi, anak balita dan fertilitas dalam wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Sedangkan tujuan khususnya adalah :1) Mengembangkan dan membina pos-pos pelayanan terpadu KB-Kesehatan di desa-desa wilayah kerja Puskesmas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan masalah yang dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan.3) Meningkatkan kemampuan staf Puskesmas dalam berfikir secara analitik dan mendorong untuk berinisiatif, kreatif dan inovatif.Dimana ruang lingkup dari adanya microplanning ini yaitu:1) Rencana yang mencakup seluruh kegiatan pokok puskesmas2) Dibatasi sesuai dengan masalah yang dihadapi, dengan memperhatikan prioritas, kebijaksanaan, dan strategi yang telah ditetapkan oleh pusat, Dati I dan Dati II.Dalam perencanaan atau P1 ini, terdapat beberapa rancanagan atau rencana kegiatan yang harus dilakukan. Rencana tersebut antara lain:1) Rencana Usulan Kegiatan (R.U.K)RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru.2) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)RKA, merupakan pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan anggaran kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).3) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)Setelah disusun rencana kegiatan itu kemudian dibuatkan strategi pelaksanaan secara terpadu.4) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan.Selain penyusunan microplanning, perencanaan juga dibuat berdasarkan prioritas masalah yang disusun secara sistematis dengan urutan sebagai berikut :1) Perumusan tujuan dan sasaran.2) Perumusan kebijakan dan langkah-langkah.3) Perumusan kegiatan.4) Perumusan sumber daya.

2.3.2 P2 (Penggerakkan dan Pelaksanaan) PuskesmasTujuan P2 ini adalah meningkatkan fungsi Puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga Puskesmas untuk bekerja sama dalam tim dan membina kerja sama lintas program dan lintas sektoral. Komponen Penggerakkan Pelaksanaan (P2) Puskesmas dilakukan melalui Lokakarya Mini Puskesmas yang terdiri dari 4 komponen meliputi :1) Penggalangan kerjasama tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan setahun sekali di Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kerja sama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas, melalui suatu proses dinamika kelompok yang diikuti dengan analisis beban kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan berbagai kelemahan penampilan kerja Puskesmas menurut hasil stratifikasi Puskesmas.2) Penggalangan kerjasama lintas sektoral yaitu dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait melalui suatu pertemuan lintas sektoral setahun sekali. Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja sama lintas sektoral dalam membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan termasuk keterpaduan KB-kesehatan.3) Rapat kerja tribulanan lintas sektoral, sebagai tindak lanjut pertemuan penggalangan kerja sama lintas sektoral. Dilakukan pertemuan lintas sektoral setiap 3 bualn sekali untuk mengkaji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral selama 3 bulan yang lalu dan memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian disusun rencana kerja sama lintas sektoral bulan selanjutnya.4) Lokakarya bulanan Puskesmas, yaitu pertemuan antar tenaga Puskesmas pada setiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja bulan yang lalu dan membuat rencana bulan yang akan datang. Adapun tujuan Lokakarya Bulanan Puskesmas adalah :a. Disampaikan hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan dsb.b. Diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan Puskesmas bulan lalu.c. Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah.e. Disusunnya rencana kerja harianpetugas selama satu bulan yang akan datang.f. Diberikannya tambahan pengetahuan baru.g. Disusunnya POA Puskesmas, baik POA tahunan maupun bulanan.h. Diketahuinya masalah di Puskesmas berdasarkan hasil Stratifikasi Puskesmas (Departemen Kesehatan, 1988).Dalam mini lokakarya ini juga nantinya akan dibahas terkait program pokok yang ada, evaluasi dari kegiatan atau program yang sudah berjalan selama beberapa bulan sebelumnya dan nantinya ditentukan juga mana program yang akan dijadikan unggulan atau didahulukan sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas tersebut. Program pokok itu meliputi:1. Upaya kesehatan ibu dan anakPemantauan terhadap kesehatan ibu dan anak sangatlah diperlukan dalam memberikan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang biasanya meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.2. Upaya keluarga berencanaKeluarga berencana merupakan salah satu program untuk mengendalikan ledakan penduduk yang tak terkendali. Keluarga berencana merupakan salah satu program yang difokuskan pada jumlah anak yang dimiliki oleh setiap keluarga dan pasangan usia subur. 3. Upaya perbaikan giziProgram perbaikan gizi merupakan salah satu kegiatan pokok yang meliputi pengenalan penderita-penderita kekurangan gizi dan pengobatan, pembelajaran terhadap keadaan gizi dan program perbaikan gizi, pemberian pendidikan gizi, dan program-program perbaikan gizi.4. Upaya kesehatan lingkunganSegala upaya yang dilakukan bertujuan untuk merubah, menanggulangi, menghilangkan fator-faktor lingkunag yang dapat mempengaruhi kesehatan penduduk.5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menularKesehatan masyarakat dapat dinilai dari seberapa banyak dan besar penyakit menular yang terdapat pada suatu lingkungan. Pelayanan kesehatan sangatlah penting dalam penanganan penyakit menular dimasyarakat. 6. Upaya pengobatanUntuk menjalankan salah satu fungsi puskesmas yaitu kuratif.

7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakatPenyuluhan sangatlah berguna dalam peningkatan kesadaran masyarakat guna melakukan perncegahan dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam perubahan perilaku yang berdampak terhadap kualitas kesehtan asyarakat itu sendiri. 8. Upaya kesehatan sekolahkesehatan suatu masyarakat tidak hanya berfokus pada masyarakat umum, namun juga berfokus pada fasilitas umum seperti sekolah. Kesehatan sekolah juga patut menjadi perhatian petugas kesehatan. Karena kesehatn sekolah sangatlah rentan terhadap timbulnya berbagai macam penyakit. Dimana para anak-anak yang sering berbelanja makanan tanpa memandang kebersihan yang nantinya membawa penyakit ke rumah mereka masing-masing.9. Upaya kesehatan olah ragaBentuk nyata kegiatan ini dapat diaplikasikan dalam beberapa kegiatan, antara lain:a. pemeriksaan kesehatan berkala; b. penentuan takaran latihan;c. pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi;d. pengobatan akibat cedera latihan;e. pengawasan selama pemusatan latihan (Effendy, 1998).10. Upaya perawatan kesehatan masyarakatTujuan dari upaya ini yaitu melaksanakan pembinaan keluarga dan kelompok-kelompok khusus serta memberikan pelayanan perawatan paripurna. 11. Upaya peningkatan kesehata kerjaBentuk kegiatan nyata yang ada pada upaya ini antara lain:a. Identifikasi masalah, meliputi:1) pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja;2) pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke Puskesmas; dan3) peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja.b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan.c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:1) penyuluhan kesehatan;2) kegiatan ergonomoik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja agar tidak terjadi stress fisik terhadap pekerja;3) kegiatan monitoring bahaya akibat kerja;4) pemakaian alat pelindung;d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja.e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit.f. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit (Effendy, 1998).12. Upaya kesehatan gigi dan mulutTujuan dari kegiatan pokok ini yaitu mencapai tingkat kesehatan gigi masyarakat setinggi-tingginya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Bentuk kegiatan ini difokuskan pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program kesehatan gigi serta pemberian perawatan gigi secara teratur.13. Upaya kesehatan jiwaKegiatan pokok ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa setinggi-tingginya dalam masyarakat. Bentuk nyata kegiatan pokok Puskesmas ini dapat dijabarkan yaitu mengenali penderita yang memerlukan bantuan psiatrik, memberikan pertolongan pertama yang bersifat psikiatrik, merencanakan pengobatan, mengurus pengirimannya apabila diperlukan, memberikan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa, dan melakukan perawatan lanjut bagi penderita yang telah dinyatakan sembuh.14. Upaya kesehatan mataTujuan dilakukannya upaya ini antara lain meliputi:1) meningkatkan kesehatan mata;2) meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata; dan 3) pengembangan kesehatan mata masyarakat.15. Upaya laboratorium sederhanaTujuan dilakukannya upaya ini yaitu untuk memberikan pelayanan laboratorium yang efisien sebagai bagian yang menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi, dan pembinaan kesehatan.16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatanKegiatan pokok lain yang dilakukan oleh Puskesmas adalah pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan. 17. Upaya kesehatan usia lanjutTujuan dilakukannya kegiatan pokok ini antara lain yaitu meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dalam mencapai mutu kehidupan usia lanjut yang optimal. Upaya kesehatan usia lanjut yang dilakukan meliputi pencegahan, pengobatan, peningkatan, dan pemulihan. 18. Upaya pembinaan pengobatan tradisionalBentuk nyata kegiatan pokok pembinaan pengobatan tradisional ini meliputi melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional dan melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.Contoh untuk program unggulan misalnya saja di puskesmas adem ayem yang menentukan beberapa program unggulan antara lain:a. Promosi kesehatan yang berkesinambungan pada kelompok sasaran anak usia sekolah diseluruh jenjang (playgroup, SD, SMP, SMA, dan sekolah lainnya yang setara)b. Promosi kesehatan yang berkesinambungan dengan kelompok sasaran (bumil, lansia, ibu menyusui, kelompok kebutuhan khusus).

DAFTAR PUSTAKA

Depkes.2004. http://depkes.go.id/Effendy, Nasrul.1998.Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC