bab 2 portal hipertension

Download Bab 2 portal hipertension

If you can't read please download the document

Upload: lilik-supianti

Post on 31-Jul-2015

81 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

1. BAB 1PENDAHULUANA. Latar belakangB. Rumusan masalah1. Apakah yang dimaksud dengan portal hipertensi?2. Apa penyebab portal hipertensi?3. Apakah gejala portal hipertensi?4. Bagaimana portal hipertensi didiagnosa?5. Bagaimana penanganan portal hipertensi?6. Bagaimana mekanisme terjadinya portal hipertensi?C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian portal hipertensi2. Untuk mengetahui penyebab portal hipertensi3. Untuk mengetahui gejala poertal hipertensi 2. 4. Untuk mengetahui diagnose portal hipertensi5. Untuk mengetahui penanganan portal hipertensi6. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya portal hipertensiBAB IIPEMBAHASANA. Pengertian portal hipertensiPortal hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam sistem pembuluh darahyang disebut sistem vena portal.Biasanya, pembuluh darah berasal dari perut, usus,limpa, dan pankreas, bergabung ke dalam vena portal, yang kemudian cabang kekapal-kapal kecil dan bergerak melalui hati. Jika kapal di hati terhambat, sulit bagidarah mengalir menyebabkan tekanan tinggi dalam sistem portal.B. PenyebabVena porta menerima darah dari seluruh usus, limpa, pankreas serta kandung empedu.Setelah masuk ke hati, darah mengalir ke dalam saluran-saluran kecil yang melewati hati.Pada saat meninggalkan hati, darah dari saluran kecil ini masuk kembali ke dalamsirkulasi besar melalui vena hepatika.Dua faktor yang bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dalam pembuluh darah porta,yaitu: 3. a. volume darah yang mengalir di dalam pembuluhb. darah meningkatnya tahanan terhadap aliran darah yang melewati hati.Di negara-negara Barat, penyebab paling sering dari hipertensi portal adalahmeningkatnya tahanan aliran darah akibat sirosis.Sirosis hati adalah penyakit hati yang menahun yang difus yang ditandai denganadanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanyaproses peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaharegenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasimikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodultersebut. (Suk TK et al 2012)Sirosis hati adalah penyakit yang irreversibel dan serius. Sirosis juga dapatmenyebabkan gangguan fungsi hati secara progresif, serta merupakan penyebabutama mortalitas dan morbiditas di dunia. (Almani et al 2008)Hipertensi portal menyebabkan terbentuknya pembuluh darah venosa (pembuluhkolateral), yang menghubungkan sistem portal dengan sirkulasi besar, sehinggamelompati hati (membentuk bypass). Dengan adanya pembuluh kolateral ini, makazat-zat yang dalam keadaan normal dibuang dari dalam darah oleh hati, akan masukke dalam sirkulasi besar.Pembuluh kolateral terbentuk di tempat-tempat tertentu, yang paling pentingadalah yang terbentuk di ujung bawah kerongkongan. Di daerah ini, pembuluh akantersumbat dan meliuk-liuk, membentuk vena varikosa (varises esofagealis). Varisesini rapuh dan mudah mengalami perdarahan. Pembuluh kolateral lainnya bisaterbentuk di sekitar pusar dan pada rectum.C. GejalaGejala utama dan komplikasi dari portal hipertensi meliputi: 4. Gastrointestinal pendarahan: darah di tinja, muntah darah karena pecahspontan dan perdarahan dari varises. Ascites (akumulasi cairan diperut) Mengurangi tingkat platelet, sel darah yang membantu membentukgumpalan darah atau sel darah putih, sel-sel yang melawan infeksi.Hipertensi portal sering menyebabkan pembesaran limpa Cairan bisamerembes dari hati dan masuk ke rongga perut, menyebabkan asites. Venavarikosa di bagian bawah kerongkongan dan di lapisan lambung, bisamengalami perdarahan. Vena varikosa di rektum juga bisa mengalamiperdarahan, meskipun sangat jarang terjadi.D. DiagnosePembesaran limpa biasanya bisa dirasakan/diraba melalui dinding perut.Cairan di perut bisa diketahui dari adanya pembengkakan perut danpemeriksaanperkusi perut memberikan hasil suara yang tumpul. USG dilakukanuntuk memeriksa aliran darah di dalam pembuluh darah portal dan bisamenunjukkan adanya pengumpulan carian di perut. CT scan juga bisa digunakanuntuk memeriksa pelebaran pembuluh vena.Tekanan dalam sistem portal bisa diukur secara langsung denganmemasukkan jarum melalui dinding perut ke dalam hati atau limpa.E. PenangananUntuk mengurangi resiko perdarahan karena varises esofageal, diusahakanuntuk menurunkan tekanan di dalam vena porta, yaitu dengan pemberianpropanolol, obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. 5. Perdarahan pada varises esofageal merupakan keadaan darurat. Vasopresinatau octreotide bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) untukmengkerutkan vena yang berdarah. Transfusi darah dilakukan untukmenggantikan darah yang hilang.Biasanya dilakukan pemeriksaan endoskopik untuk memastikan bahwaperdarahan berasal dari varises esofageal. Selama prosedur ini dilakukanpenyumbatan dengan tali karet atau penyuntikan bahan kimia. Jika perdarahanberlanjut, dimasukkan kateter dengan balon di ujungnya, melalui hidung menujuke kerongkongan. Pemompaan balon akan menekan vena varikosa dan biasanyabisa menghentikan perdarahan.Jika perdarahan berlanjut atau berulang, dilakukan pembedahan untukmembuat jalan pintas (shunt), diantara sistem vena portal dengan sistem venabesar. Hal ini akan menurunkan tekanan di dalam vena porta, karena tekanan didalam sistem vena besar lebih rendah. Pembedahan shunt biasanya berhasilmenghentikan perdarahan, tetapi relatif berbahaya. Pembedahan ini jugameningkatkan resiko terjadinya kelainan fungsi otak karena kegagalan hati(ensefalopati hepatikum).F. Mekanisme portal hipertensi 6. Perdarahan pada varises esofageal merupakan keadaan darurat. Vasopresinatau octreotide bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) untukmengkerutkan vena yang berdarah. Transfusi darah dilakukan untukmenggantikan darah yang hilang.Biasanya dilakukan pemeriksaan endoskopik untuk memastikan bahwaperdarahan berasal dari varises esofageal. Selama prosedur ini dilakukanpenyumbatan dengan tali karet atau penyuntikan bahan kimia. Jika perdarahanberlanjut, dimasukkan kateter dengan balon di ujungnya, melalui hidung menujuke kerongkongan. Pemompaan balon akan menekan vena varikosa dan biasanyabisa menghentikan perdarahan.Jika perdarahan berlanjut atau berulang, dilakukan pembedahan untukmembuat jalan pintas (shunt), diantara sistem vena portal dengan sistem venabesar. Hal ini akan menurunkan tekanan di dalam vena porta, karena tekanan didalam sistem vena besar lebih rendah. Pembedahan shunt biasanya berhasilmenghentikan perdarahan, tetapi relatif berbahaya. Pembedahan ini jugameningkatkan resiko terjadinya kelainan fungsi otak karena kegagalan hati(ensefalopati hepatikum).F. Mekanisme portal hipertensi