bab 2 landasan teori user, bersama dengan menerima...

56
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Connolly dan Begg (2005, p285), sistem adalah jangkauan dan batasan dari sebuah sistem basis data termasuk pandangan umum dari user, user itu sendiri dan area aplikasi. Menurut James A. O'Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses informasi yang teratur. Menurut Whitten, Bently dan Dittman (2004, p7), sistem adalah suatu komponen yang berelasi yang memiliki fungsi untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2.1.2 Pengertian Data Menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih lanjut dari benda-benda, kejadian- kejadian, kegiatan-kegiatan dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasikan tetapi tidak disusun untuk menyampaikan arti khusus lainnya.

Upload: lyquynh

Post on 30-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2005, p285), sistem adalah jangkauan dan

batasan dari sebuah sistem basis data termasuk pandangan umum dari user,

user itu sendiri dan area aplikasi.

Menurut James A. O'Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

informasi yang teratur.

Menurut Whitten, Bently dan Dittman (2004, p7), sistem adalah suatu

komponen yang berelasi yang memiliki fungsi untuk mencapai hasil yang

diinginkan.

2.1.2 Pengertian Data

Menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang

belum diolah atau gambaran lebih lanjut dari benda-benda, kejadian-

kejadian, kegiatan-kegiatan dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan,

dan diklasifikasikan tetapi tidak disusun untuk menyampaikan arti khusus

lainnya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

8

Menurut Indrajani (2011, p2), data adalah fakta atau observasi mentah

yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus

lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti

orang, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.

2.1.3 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database adalah kumpulan dari

data yang terhubung secara logika, dan merupakan deskripsi dari data

tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu

organisasi.

Menurut Maslakowski & Butcher (2000, p10-11), basis data adalah

rantaian dari file terstruktur dalam komputer yang terorganisasi secara

efisien. Kumpulan file ini dapat menyimpan banyak sekali informasi yang

dapat dimanipulasi dan dipanggil ketika diperlukan.

Menurut Ramakrishnan & Gehrke (2003, p4), basis data adalah kumpulan

data yang menjelaskan satu atau lebih relasi dari sebuah organisasi.

Menurut Hoffer et al (2005, p4), basis data adalah kumpulan data yang

terorganisir dan secara logika berkaitan. Terorganisir maksudnya data

distrukturkan sehingga mudah untuk disimpan, dimanipulasi dan diperoleh

oleh pengguna. Berkaitan maksudnya, data menggambarkan daerah asal

(domain) kepentingan tertentu bagi kelompok pengguna dan pengguna dapat

menggunakan data untuk menjawab pertanyaan seputar domain itu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

9

Sedangkan menurut Silberschatz et al (2002, p1), database adalah

kumpulan data yang menyimpan informasi-informasi yang penting bagi

perusahaan.

Menurut McLeod (2007, p258), basis data adalah suatu koleksi data

komputer terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang

memudahkan pengambilan kembali. Tujuan utama dari konsep basis data

adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data.

Pengulangan data (data redudancy) adalah duplikasi data yang berarti data

yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah

kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat

perubahan pada program yang memproses data.

Relational database adalah kumpulan dari relasi yang sudah

dinormalisasikan dengan nama relasi yang jelas. Relational database

meliputi relasi yang sudah terstruktur dengan tepat (Connolly & Begg 2005,

p74).

2.1.4 Pengertian Sistem Basis Data

Menurut Connolly & Begg (2005, p4), sistem basis data pada dasarnya

adalah sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi dimana tujuan

sebenar nya adalah menyimpan informasi dan membuat informasi tersebut

selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Keseluruhan sistem terkomputerisasi

tersebut memperbolehkan pengguna menelusuri kembali dan mengubah

informasi tersebut sesuai kebutuhan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

10

2.1.5 Database Management System (DBMS)

2.1.5.1 Pengertian Database Management System

Menurut Connolly & Begg (2005, p16), Database Management

System (DBMS) adalah sebuah system peranti lunak yang

memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara,

dan mengontrol akses ke basis data.

Menurut Silberscratz et al. (2002, p1), DBMS adalah kumpulan

data yang saling berhubungan dan kumpulan dari program-program

yang mengakses data tersebut. Tujuan utama dari adanya DBMS

adalah untuk memudahkan user dalam menyimpan dan mengambil

informasi.

Menurut Elmasri dan Navathe (2000, p5), DMBS adalah

sekumpulan program yang mengizinkan user untuk membuat dan

memelihara basis data.

2.1.5.2 Tahapan Pemilihan DBMS

Tahap ini bertujuan untuk memilih DBMS yang tepat untuk

mendukung aplikasi basis data (Connolly, 2005, p297). Tahap-tahap

utama untuk memilih DBMS:

1. Mendefinisikan persyaratan studi referensi

Dibuat dengan menyatakan tujuan dan ruang lingkup

pembelajaran tugas-tugas yang akan dikerjakan, penjelasan

kriteria (berdasarkan spesifikasi kebutuhan pengguna) yang

digunakan dalam mengevaluasi produk-produk DBMS, daftar

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

11

produk-produk yang dimungkinkan, semua batasan-batasan dan

skala waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

2. Mendaftar dua atau tiga produk

Kriteria yang dianggap penting dalam keberhasilan implementasi

dapat digunakan untuk membuat daftar produk-produk DBMS

dalam evaluasi seperti dana yang tersedia, tingkat dukungan

vendor, kecocokan dengan perangkat lunak lainnya, dan apakah

produk hanya berjalan pada hardware tertentu.

3. Evaluasi produk

Fitur-fitur yang digunakan dalam evaluasi produk-produk DBMS

dikelompokkan menjadi defenisi data, defenisi fisik, kemampuan

akses, penanganan, pengembangan, dan juga fitur-fitur lainnya.

4. Rekomendasi pilihan dan laporan produk

Langkah terakhir dari pemilihan DBMS adalah

mendokumentasikan prosesnya dan membuat pernyataan dalam

penemuan dan rekomendasi pada produk DBMS tertentu

2.1.5.3 Komponen DBMS Environment

Database Management System (DBMS) memiliki komponen

komponen utama dalam lingkungannya, Thomas Connolly dan

Carolyn Begg (2005, p18-21), terdapat lima komponen DBMS yaitu:

i. Hardware

DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware agar dapat

dijalankan. Hardware dapat berkisar dari sebuah PC, sebuah

mainframe, dan jaringan dari komputer-komputer. Hardware

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

12

tertentu bergantu pada kebutuhan perusahaan dan DBMS yang

digunakan. Beberapa DBMS hanya dapat bekerja pada hardware

atau sistem operasi tertentu. DBMS membutuhkan jumlah

minimum dari main memory dan space disk untuk bekerja.

ii. Software

Komponen software terdiri dari software DBMS itu

sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi,

termasuk network software jika DBMS digunakan pada jaringan.

Pada umumnya, program aplikasi ditulis dalam bahasa

pemrograman generasi ketiga (3GL), seperti C, C++, C#, Java,

Visual Basic, COBOL, dan sebagainya, atau menggunakan bahasa

pemrograman generasi ke-empat (4GL) seperti SQL yang

disesuaikan dalam bahasa generasi ke-tiga. DBMS

memungkinkan 4th generation tools sendiri yang memungkinkan

aplikasi dikembangkan secara cepat. Kegunaan dari 4th

generation tools dapat meningkatkan produktivitas secara

signifikan dan menghasilkan program yang lebih mudah

dipelihara.

iii. Data

Komponen terpenting dari DBMS, terutama dari sudut

pandang end user, adalah data. Data bertindak sebagai jembatan

antara komponen mesin dan komponen manusia. Basis data

memiliki baik data operasional dan metadata. Struktur dari basis

data disebut skema.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

13

iv. Prosedur

Prosedur merujuk pada instruksi dan aturan yang mengatur

desain dan penggunaan dari basis data. Pengguna sistem dan staff

yang mengatur basis data membutuhkan dokumentasi prosedur

pada bagaimana menggunakan atau menjelaskan sistem. Hal ini

terdiri dari instruksi-instruksi dalam bagaimana:

i. Log on pada DBMS.

ii. Menggunakan fasilitas DBMS tertentu atau aplikasi program.

iii. Memulai dan menghentikan DBMS.

iv. Membuat salinan backup dari basis data.

v. Mengatasi kegagalan hardware atau software. Ini termasuk

prosedur bagaimana mengidentifikasikan komponen yang

gagal, bagaimana memperbaiki komponen yang gagal, dan

mengembalikan basis data ke keadaan semula.

vi. Mengubah struktur dari tabel, mengatur ulang basis data

melalui multiple disks, meningkatkan performa, atau

menyimpan data pada secondary storage.

v. Manusia

Komponen manusia terdiri dari:

i. Data administrator adalah orang yang berwenang untuk

mengatur sumber data termasuk merencanakan basis data,

mengembangkan dan memelihara, kebijakan dan prosedur, dan

desain konseptual atau logikal basis data.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

14

ii. Database administrator adalah orang yang bertanggung jawab

untuk realisasi fisikal dari basis data, termasuk desain fisikal

basis data dan implementasi, kontrol keamanan dan integritas,

memelihara sistem operasional, dan memastikan kepuasan

performa aplikasi untuk user.

iii. Database designer terbagi menjadi dua yaitu logical database

designer dan physical database designer.

i. Logical database designer adalah orang yang

mengidentifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antar

data, dan constraint data yang disimpan dalam basis data.

Logical database designer harus memiliki secara

menyeluruh dan mengerti sepenuhnya dari data perusahaan

dan peraturan bisnis. Peraturan bisnis menjelaskan

karakteristik utama dari data yang dilihat oleh perusahaan.

ii. Physical database designer adalah orang yang memutuskan

bagaimana desain logikal basis data direalisasikan. Hal ini

termasuk mapping desain logikal basis data ke dalam tabel

dan constraint yang terintegritas, memilih struktur

penyimpanan spesifik dan metode akses untuk data

disimpan dalam performa yang baik, dan mendesain ukuran

sekuritas yang dibutuhkan data.

iv. Application developers adalah orang yang bertanggung jawab

mengimplementasikan program aplikasi yang menyediakan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

15

fungsionalitas yang dibutuhkan untuk end user setelah basis

data diimplementasikan.

v. End user terdiri dari dua macam yaitu naïve users dan

sophisticated users.

i. Naïve users yaitu orang yang secara umum tidak mengetahui

mengenai DBMS. Mereka mengakses basis data melalui

program aplikasi yang secara khusus ditulis.

ii. Sophisticated user yaitu orang yang familiar dengan struktur

basis data dan fasilitas yang disediakan DBMS sehingga

mereka mungkin menulis program aplikasi untuk mereka

gunakan sendiri.

2.1.5.4 Komponen DBMS

DBMS mempunyai komponen yang terdiri dari: (Connolly dan begg,

2005, p53-55)

1. Query Processor, merupakan komponen utama dalam DBMS

yang merubah query ke dalam bahasa instruksi tingkat rendah

yang ditujukan untuk database manager.

2. Database Manager (DM), DM berhadapan dengan program

aplikasi dan query yang diajukan oleh user. DM menerima query

dan memeriksa skema eksternal dan konseptual untuk

menentukan laporan konseptual apa yang dapat memenuhi

permintaaan user.

3. File Manager, memanipulasi file-file dasar yang tersimpan dan

mengatur alokasi tempat penyimpanan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

16

4. DML Processor, modul ini mengkonversikan pernyataan DML

dalam program aplikasi ke dalam bentuk standar dari bahasa host.

5. DDL Compiler, mengkonversikan pernyataan DDL ke dalam

sekumpulan table-tabel yang berisikan data-data. Tabel-tabel ini

tersimpan di katalog sistem dan informasi pengawasannya

disimpan pada file header data.

2.1.5.5 Keuntungan DBMS

a) Mengontrol redundansi data.

b) Data yang konsisten

Dengan kontrol redundansi data maka akan mengurangi resiko

terjadinya ketidak konsistenan data.

c) Lebih banyak informasi yang diperoleh dari data yang sama

Data operasional yang terintegrasi memungkinkan organisasi

menerima infrormasi tambahan dari data yang sama.

d) Data dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua pengguna

yang sah.

e) Meningkatkan integritas data.

f) Meningkatkan kemaanan terhadap perlindungan basis data dari

pengguna yang tidak sah.

g) Mengijinkan database administrator (DBA) mendefinisikan dan

menjalankan standart kebutuhan.

h) Menghemat biaya dengan menggabungkan semua data

operasional organisasi menjadi satu basis data.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

17

i) Menyeimbangkan kebutuhan antara satu pengguna dengan

pengguna lain nya yang saling bertentangan.

j) Meningkatkan pengaksesan data dan hasilnya.

k) Meningkatkan produktifitas.

l) Meningkatkan pemeliharaan melalui independency data.

m) Meningkatkan concurrency

Apabila terdapat dua atau lebih pengguna mengakses file yang

sama, maka proses pengaksesannya tidak akan saling

mengganggu.

n) Meningkatkan backup dan recovery untuk kondisi apabila terjadi

kegagalan sistem.

2.1.5.6 Kerugian DBMS

a) Memiliki system perangkat lunak yang lebih kompleks.

b) Membutuhkan ukuran yang lebih besar.

c) Biaya yang dikeluarkan bergantung pada keadaan dan fungsi yang

disediakan.

d) Membutuhkan biaya tambahan untuk perangkat keras.

e) Biaya konversi untuk menjalankan dbms baru.

f) Performa yang kurang cepat karena aplikasi dibuat tidak spesifik

melainkan umum.

g) Dampak yang luas jika terjadi kegagalan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

18

2.1.6 Structure Query Language (SQL)

Structure Query Language (SQL) adalah bahasa baris data relasional

yang paling popular dan yang memungkinkan para pengguna untuk

melakukan berbagai pencarian rumit dengan perintah yang relatif sederhana

(Turban, Rainer, Potter, 2003, p109).

Pada dasarnya, sebuah bahasa baris data harus mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

• Dapat membuat basis data dan menguraikan struktur relasi.

• Menyajikan data management task, seperti insertion,

modification, dan deletion dari relasi data.

• Menyakinkan kedua query baik yang sederhana maupun yang

kompleks.

SQL merupakan contoh dari transform- oriented language yang dapat

memenuhi kriteria relasi di atas untuk mengubah input menjadi output yang

dibutuhkan dalam basis data (Connolly dan Begg, 2005, p113). Standar dari

SQL memilki dua komponen utama yaitu: Data Definition Language (DDL)

dan Data Manipulation Language (DML).

2.1.6.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), Data Definition

Language (DDL) adalah bahasa yang memungkinkan Database

Administrator (DBA) atau pengguna untuk mendeskripsikan nama

entitas dan huungan atribut yang diperlukan untuk aplikasu, bersama-

sama dengan yang terkait kendala integrity dan keamanan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

19

DDL digunakan untuk mendefinisikan skema dan DDL tidak dapat

digunakan utuk manipulasi data.

2.1.6.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p41), Data Manipulation

Language (DML) adalah bahasa yang menyediakan seperangkat

operasi untuk mendukung operasi dasar menipulasi data pada

database yang digunakan.

Operasi dasar yang dapat dilakukan oleh DML adalah:

1. Memasukkan data baru ke dalam database.

2. Modifikasi data yang disimpan dalam database.

3. Pengambilan data yang terdapat dalam database.

4. Penghapusan data dari database.

DML memiliki dua tipe, yaitu:

1. Prosedural

Bahasa yang memungkinkan penggua untuk memberitahukan

sistem data apa yang diperlukan dan tepat dan bagaimana cara

untuk mengambil data tersebut.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

20

2. Non Prosedural

Bahasa yang memungkinkan user untuk menentukan data yang

dibutuhkan dengan menyebutkan spesifikasinya tanpa

menspesifikasikan bagaimna cara mendapatkannya.

2.1.7 Fourth Generation Laguage (4GL)

Fourth Generation Language merupakan bahasa pemrograman

kelanjutan dari third laguage (3GL), dimana 3GL seperti COBOL

memerlukan ratusan baris dalam menjalankan sebuah operasi. Sedangkan

sekarang hanya memerulukan sedikit baris dalam 4GL.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p42), dibandingkan dengan 3GL,

yang prosedural, 4GL bersifat non-procedural: user dapat mendefinisikan

apa yang mereka kerjakan, bukan bagaimana. 4GL mencakup beberapa

bagian, yaitu:

• Presentation languages, seperti bahasa query dan report

generators

• Speciality language, seperti lembar kerja (spreadsheets) dan

bahasa system basis data

• Application generatorsyang mendefinisikan, insert, update, dan

mengambil data dari database untuk membuat aplikasi

• Very high-level languages, digunakan untuk menghasilkan kode

aplikasi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

21

Menurut Indrajani (2011, p33), berikut beberapa tipe 4GL:

• Query Language

• Form Generation

Merupakan fasilitas interaktif untuk mempuat form input data dan

tampilannya.

• Report Generators

Memungkinkan user untuk mengambil data yang diperlukan

untuk membuat laporan. Lebih menekankan pada rancangan

output yaitu bagaimana suatu laporan akan disajikan.

• Graphis Generators

Mengambil data dari basis data dan menampilkannya dalam

bentuk grafik seperti bar, chart, line chart, dan sebagainya.

• Application Generators

Menghasilkan program yang berhubungan dengan data,

menentukan bagaimana menampilkan fungsing-fungsi.

2.1.8 Database System Development Lifecycle

Tahapan penerapan database application lifecycle menurut Connolly and

Begg (2005, p283) :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

22

2.1.8.1 Proses Life Cycle

Gambar 2.1 Siklus Aplikasi Basis Data

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

23

Tabel 2.1 Tahapan dan Fungsi Utama Di Setiap Tahapan Siklus Hidup Basis Data

Tahapan Siklus Fungsi Utama

Database Planning

Merencanakan bagaimana tahapan

dalam siklus hidup basis data dapat

dilakukan secara efektif dan efisien.

System Definition

Menspesifikasikan ruang lingkup dan

batasan dari sistem basis data termasuk

user, views dan application areas.

Requirement collection

& analysis

Mengumpulkan analisis dan kebutuhan

untuk sistem basis data yang baru.

Database Design Terdiri dari conseptual, logical dan

physical design dari system basis data.

DBMS Selection

(optional)

Memilih DBMS yang cocok untuk

system basis data.

Application Design

Merancang antarmuka pengguna dan

program aplikasi yang dibutuhkan

dalam proses system basis data.

Prototyping (optional)

Membuat model kerangka dari system

basis data, dimana mengijinkan

perancang atau pengguna untuk melihat

dan mengevaluasi bagaimana gambaran

dan fungsi system akhir yang akan

dibuat.

Implementation Membuat physical database dan

program aplikasi

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

24

Data Conversation

and Loading

Data dari system yang lama ke system

yang baru dan apabila mungkin

mengkonversi semua aplikasi yang

sedang berjalan untuk diterapkan dalam

system basis data yang baru.

Testing

Menguji system basis data yang baru

apakah bebas dari error dan di check

kmbali apakah sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan pengguna.

Operational

Maintanance

Dalam tahap ini, system basis data

sudah diimplementasikan secara penuh.

System ini akan terus dipantau dan

dipelihara secara berkelanjutan. Apabila

terdapat kebutuhan yang baru maka

dapat kembali ke tahap sebelum nya

untuk membuat SBD yang baru sesuai

kebutuhan pengguna.

2.1.8.2 Database Planning

Perancangan basis data adalah sebuah aktivitas manajemen yang

memungkinkan tahapan-tahapan dari aplikasi basis data terealisasi

dengan seefektif dan seefisien mungkin (Connolly dan begg, 2005,

p285). Terdapat tiga hal penting yang menyangkut perumusan sebuah

strategi sistem informasi, yaitu:

i. Identifikasi rencana dan sasaran perusahaan dengan penentuan

kebutuhan sistem informasi berikutnya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

25

ii. Evaluasi dari sistem informasi yang sedang berjalan untuk

menentukan kelebihan dan kekurangan yang ada.

iii. Penafsiran peluang teknologi informasi yang mungkin memberikan

keuntungan kompetitif.

Langkah-langkah dalam perencanaan basis data:

i. Mendefinisikan mission statement dari proyek basis data.

Mission statement ini menjelaskan tujuan utama dari aplikasi

basis data. Sebuah mission statement membantu dalam

mengklarifikasi tujuan dari proyek basis data dan menyediakan

jalur yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi basis data yang

dibutuhkan secara efektif dan efisien.

ii. Mengidentifikasi mission objective, setiap mission objective

harus mengidentifikasikan sebuah tugas tertentu yang harus

didukung oleh basis data. Asumsinya, apabila basis data

mendukung mission objective maka mission statement dapat

tercapai.

2.1.8.3 Definisi sistem

Definisi sistem menggambarkan lingkup dan batasan dari aplikasi

basis data dan user view yang utama (Connolly dan begg, 2005,

p286).

User view mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari aplikasi basis

data yang dilihat dari sudut pandang sebuah peran kerja (seperti

manajer atau supervisor) atau area aplikasi (seperti marketing,

personalia, atau kontrol stok) (Connolly dan begg, 2005, p287).

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

26

Identifikasi user view ini merupakan aspek yang penting dalam

pengembangan sebuah aplikasi basis data karena user view membantu

untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama yang terlupakan

saat mengembangkan aplikasi yang baru. Selain itu, user view juga

membantu dalam pengembangan aplikasi basis data yang relatif rumit

dengan memungkinkan kebutuhan dipecah menjadi bagian-bagian

yang dapat diatur.

2.1.8.4 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis Data

Pengumpulan kebutuhan dan analisis data merupakan proses

mengumpulkan dan menganalisis informasi yang berhubungan

dengan bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi basis

data dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi

kebutuhan pengguna dari sistem baru (Connolly dan Begg, 2005,

p288).

Teknik yang digunakan untuk mendapat informasi yang

dibutuhkan tersebut dinamakan fact-finding. Informasi yang

dikumpulkan untuk setiap user view yang utama meliputi (Connolly

dan Begg, 2005, p288):

i. Deskripsi dari data yang digunakan atau dihasilkan.

ii. Detail mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan.

iii. Kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yang baru.

2.1.8.5 Perancangan Basis data

Perancangan basis data merupakan proses untuk membuat

rancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

27

dari perusahaan (Connolly dan Begg, 2005, p291). Terdapat dua

pendekatan dalam perancangan basis data, yaitu:

i. Pendekatan bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari atribut tingkat dasar (entitas dan

relationship) yang melewati analisis dari hubungan antar atribut,

yang dikelompokkan ke dalam relasi yang mewakili tipe dari

entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan ini cocok untuk

perancangan basis data yang sederhana dengan jumlah atribut

sedikit.

ii. Pendekatan top-down

Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan midel data

yang mengandung entitas tingkat tinggi beserta hubungan-

hubungannya dan melakukan perbaikan top-down untuk

mengidentifikasikan entitas tingkat rendah, hubungan-

hubungannya dan atribut-atribut yang saling berhubungan.

Pendekatan ini biasanya digambarkan dengan menggunakan

konsep dari model Entity-Relationship (ER), mulai dengan

identifikasi entitas dan hubungan-hubungan antar entitas, yang

berhubungan dengan organisasi.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p293), perancangan basis

data terdiri dari tiga tahap, yaitu perancangan konseptual,

perancangan logikal, dan perancangan fisikal. Berikut adalah

penjelasan mengenai tahap-tahap tersebut:

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

28

I. Perancangan basis data konseptual

Perancangan basis data konseptual merupakan proses

membangun sebuah model dari informasi yang digunakan

dalam perusahaan, yang tidak bergantung pada pertimbangan

fisikal (Connolly dan Begg, 2005, p293).

Model data tersebut dibuat dengan menggunakan

informasi yang didokumentasikan dengan spesifikasi kebutuhan

user. Perancangan basis data konseptual tidak bergantung sama

sekali pada detail implementasi seperti DBMS, program

aplikasi, bahasa pemrograman, dan pertimbangan fisikal

lainnya.

Tahapan yang dilakukan dalam perancangan basis data

konseptual dapat diuraikan sebagai berikut (Connolly dan Begg,

2005, p442):

i. Menentukan tipe entitas

Mengidentifikasikan tipe entitas utama yang dibutuhkan

view.

ii. Menentukan tipe hubungan

Mengidentifikasi hubungan-hubungan yang penting antar tipe

entitas yang telah diidentifikasikan.

iii. Menentukan dan menghubungkan atribut dengan entitas

(relationship)

Menentukan atribut-atribut apa saja yang terdapat dalam

suatu entitas.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

29

iv. Menentukan atribut domain

Menentukan domain pada setiap atribut yang ada di dalam

model data konseptual lokal.

v. Menentukan atribut candidate key dan primary key

Menentukan candidate key dari suatu entitas yang kemudian

akan dipilih sebuah primary key dari candidate key yang ada.

vi. Mempertimbangkan penggunaan enchanged modeling

concepts

Mempertimbangkan perlu tidaknya menggunakan konsep

model spesialisasi atau generalisasi, agregasi, dan

composition.

vii. Cek model untuk redudansi

Memeriksa model untuk menemukan adanya redudansi

dalam model.

viii. Validasi model konseptual lokal dengan transaksi user

Memeriksa apakah model konsepual lokal sudah dapat

memenuhi segala transaksi yang dilakukan user, jika masi

ada transaksi yang tidak dapat dilakukan secara manual maka

perlu dilakukan perbaikan dahulu.

ix. Review model data konseptual lokal dengan user

Melakukan pemeriksaan ulang dengan user untuk

memastikan apakah model konseptual ini sudah sesuai.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

30

II. Perancangan basis data logikal

Perancangan basis data logikal merupakan proses

membangun sebuah model dari informasi yang digunakan dalam

perusahaan berdasarkan model data spesifik, tetapi tidak

bergantung pada DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal

lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p294).

Tahapan yang dilakukan dalam perancangan basis data

logikal adalah (Connolly dan Begg, 2005, p463-490):

i. Membangun dan memvalidasi data model logikal untuk setiap

view, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menghapus fitur yang tidak sesuai dengan model

relasional yaitu dengan menghilangkan relasi biner many-

to-many, relasi rekursif many-to-many, relasi kompleks,

dan atribut multi-valued.

b. Menurunkan relasi untuk model data logikal lokal yaitu

dengan membuat relasi model data logikal lokal untuk

merepresentasikan entitas relationship dan atribut yang

telah diidentifikasi.

c. Validasi relasi-relasi menggunakan normalisasi untuk

memeriksa relasi dalam model data logikal lokal

menggunakan teknik normalisasi.

d. Validasi relasi-relasi dengan transaksi user yaitu dengan

memeriksa relasi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

31

apakah mendukung transaksi ini untuk memastikan tidak

ada kesalahan yang dibuat selama membuat relasi-relasi.

e. Mendefinisikan batasan integritas adalah constraint yang

diharapkan untuk menjaga agar basis data tetap konsisten.

Data yang disimpan ke dalam sebuah basis data haruslah

valid dan konsisten.

ii. Membangun dan memvalidasi logikal data model global, yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model

logikal global yang menggambarkan perusahaan, yaitu

dengan menggabungkan entitas pada model data lokal

yang sama, memasukkan entitas yang unik pada setiap

model data lokal, menggabungkan hubungan dari model

data local, memasukkan hubungan yang unik dari setiap

model data local, melakukan pemeriksaan untuk entitas

yang hilang, foreign key, dan batasan integritas, kemudian

menggambarkan global ER, dan memperbaharui

dokumentasi.

b. Memvalidasi model data logikal global dengan

menggunakan teknik normalisasi dan meyakinkan relasi

tersebut mendukung kebutuhan transaksi yang ada.

c. Menentukan apakah akan sering terjadi perubahan yang

drastis di masa yang akan datang dan menilai apakah

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

32

model data logikal global ini dapat mengakomodasikan

perubahan yang terjadi.

d. Melakukan pemeriksaan kembali dengan user untuk

menentukan apakah model ini sudah sesuai dengan

representasi perusahaan.

III. Perancangan basis data fisikal

Perancangan basis data fisikal adalah proses menghasilkan

deskripsi dari implementasi basis data dalam secondary storage.

Menjelaskan basis relasi, organisasi file, dan penggunaan index

untuk mencapai pengaksesan data yang efisien dan hal lain yang

berhubungan dengan batasan integritas dan masalah keamanan

(Connolly dan Begg, 2005, p294).

Tahapan yang dilakukan pada perancangan basis data

fisikal adalah (Connolly dan Begg, 2005, p497-516):

i. Menerjemahkan model data logikal global untuk target

DBMS, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Merancang relasi-relasi dasar

Menentukan bagaimana merepresentasikan relasi dasar

yang telah diidentifkasikan di dalam model data logikal

global ke dalam DBMS.

b. Merancang representasi dari data yang diturunkan

Menentukan bagaimana merepresentasikan beberapa data

yang diturunkan dalam model data logikal global ke dalam

DBMS.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

33

c. Merancang batasan perusahaan.

ii. Merancang representasi fisikal, yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Menganalisa transaksi

b. Memilih organisasi file

c. Memilih index-index

d. Memperkirakan kebutuhan disk space

e. Merancang user view

f. Merancang mekanisme keamanan

2.1.8.6 Pemilihan DBMS

Tahap ini bertujuan untuk memilih DBMS yang tepat untuk

mendukung aplikasi basis data (Connolly dan Begg, 2005, p295).

Tahap-tahap utama untuk memilih DBMS:

i. Mendefinisikan persyaratan studi referensi

ii. Mendaftar dua atau tiga produk

iii. Evaluasi produk

iv. Rekomendasi pilihan dan laporan produk

2.1.8.7 Perancangan Aplikasi

Perancangan aplikasi merupakan perancangan tampilan antar

muka dan aplikasi program yang digunakan dan memproses basis

data (Connolly dan Begg, 2005, p299). Terdapat dua aspek dalam

perancangan aplikasi, yaitu:

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

34

i. Perancangan transaksi

Merupakan tindakan ataupun serangkaian tindakan yang

dilakukan oleh satu pengguna ataupun program aplikasi, yang

mengakses atau mengubah isi dari basis data (Connolly dan Begg,

2005, p300).

Tujuan dari perancangan transaksi adalah untuk

mendefinisikan dan mendokumentasikan karakteristik tingkat

tinggi dari transaksi yang dibutuhkan pada basis data, meliputi:

a. Data yang akan digunakan oleh transaksi.

b. Karakteristik fungsional dari transaksi.

c. Hasil dari transaksi.

d. Kepentingan untuk pengguna.

e. Nilai yang diharapkan dari pemakaian.

Perancangan ini harus dilakukan lebih awal dalam proses

perancangan untuk memastikan bahwa basis data yang

diimplementasikan mampu mendukung semua transaksi yang

dibutuhkan. Ada tiga jenis transaksi, yaitu:

a. Retieval transactions

Digunakan untuk mengambil data untuk ditampilkan pada

layar atau pada laporan.

b. Update transactions

Digunakan untuk memasukkan record baru, menghapus record

lama, atau mengubah record yang terdapat di dalam basis data.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

35

c. Mixed transactions

Meliputi retrieval (pengambilan) dan update (pengubahan)

data.

ii. Perancangan antar muka

2.1.8.8 Membuat Prototype

Membuat prototype berarti pembuatan model kerja dari aplikasi

basis data (Connolly dan Begg, 2005, p303).

Prototype merupakan sebuah model kerja yang biasanya tidak

memiliki semua fitur yang diminta atau menyediakan semua

fungsionalitas dari sistem yang final. Tujuan dari pembuatan

prototype ini adalah memungkinkan pengguna untuk menggunakan

prototype tersebut untuk menentukan fitur-fitur dari sistem yang

bekerja dengan baik, dan jika mungkin mengusulkan sistem yang

bekerja dengan baik, dan mengusulkan peningkatan atau bahkan fitur-

fitur baru pada aplikasi basis data.

2.1.8.9 Implementasi

Implementasi merupakan realisasi fisikal dari basis data dan

perancanganaplikasi (Connolly dan Begg, 2005, p304).

Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan DDL

(Data Definition Language) dari DBMS yang telah dipilih atau

menggunakan GUI (Graphical User Interface), yang menyediakan

fungsi yang sama sambil menyembunyikan perintah DDL tingkat

rendah.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

36

Program aplikasi diimplementasikan menggunakan 3GL (Third

Generation Language) atau 4GL (Fourth Generation Language).

2.1.8.10 Konversi dan Pemuatan Data

Konversi dan pemuatan data adalah proses memindahkan data

yang sudah ada ke dalam basis data yang baru dan mengubah

aplikasi yang ada untuk dapat berfungsi dengan basis data yang baru

(Connolly dan Begg, 2005, p305). Tahap ini diperlukan saat sistem

basis data yang baru menggantikan sistem yang lama.

2.1.8.11 Pengujian

Pengujian merupakan proses menjalankan program aplikasi

dengan tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan (Connolly

dan Begg, 2005, p305).

2.1.8.12 Pemeliharaan Operasional

Pemeliharaan operasional merupakan proses mengamati dan

memelihara sistem setelah dilakukan instalasi (Connolly dan Begg,

2005, p306).

Aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam tahap ini adalah:

i. Mengamati performa dari sistem, apabila performa jatuh di bawah

tingkat yang dapat diterima, maka perbaikan atau

pengorganisasian dari basis data perlu dilakukan.

ii. Memelihara dan memperbaharui aplikasi basis data (apabila

dibutuhkan). Kebutuhan baru disatukan dengan aplikasi basis

data.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

37

2.1.9 Entity Relational Modeling

2.1.9.1 Entity Type

Tipe entitas adalah sekumpulan objek yang memiliki sifat yang

sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan dan memiliki keberadaan

yang independen (Connolly dan Begg, 2005, p343). Keberadaaan dari

entitas yang independen ini dapat berupa fisik (nyata) maupun

konseptual (abstrak).

2.1.9.2 Relationship Type

Tipe relationship merupakan sebuah hubungan yang memiliki arti

di antara beberapa tipe entitas (Connolly dan Begg, 2005, p346).

Setiap tipe relasi diberi nama yang menjelaskan fungsinya.

Relationship occurence merupakan sebuah hubungan yang dapat

diidentifikasi secara unik, yang meliputi satu kejadian dari

masingmasing tipe entitas yang berpartisipasi.

2.1.9.3 Atribut

Atribut merupakan properti atau sifat dari sebuah entitas atau tipe

relationship (Connolly dan Begg, 2005, p350).

Domain atribut merupakan suatu kumpulan nilai yang

diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly dan Begg,

2005, p350).

Atribut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

38

i. Simple dan composite attributes

Simple attribute merupakan sebuah atribut yang terdiri dari

satu komponen dengan keberadaaan yang independen (Connolly

dan Begg, 2005, p351).

Composite attribute merupakan sebuah atribut yang terdiri

dari beberapa komponen, masing-masing dengan keberadaan yang

independen (Connolly dan Begg, 2005, p351).

ii. Single -valued dan multi-valued attributes

Single-valued attribute merupakan sebuah atribut yang

menyimpan satu nilai untuk setiap kejadian dari entitas (Connolly

dan Begg, 2005, p351).

Multi-valued attribute merupakan sebuah sebuah atribut yang

menyimpan beberapa nilai setiap kejadian dari entitas (Connolly

dan Begg, 2005, p352).

iii. Atribut turunan (derived attribute)

Derived attribute merupakan sebuah atribut yang mewakili

sebuah nilai yang dapat diturunkan dari nilai dari atribut yang

berelasi atau sekumpulan atribut, dan tidak harus dalam tipe entitas

yang sama (Connolly dan Begg, 2005, p352).

2.1.9.4 Keys

Candidate key merupakan sekumpulan atribut yang minimal yang

secara unik menidentifikasikan setiap kejadian dari entitas (Connolly

dan Begg, 2005, p352).

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

39

Primary key merupakan candidate key yang terpilih untuk secara

unik mengidentikasi setiap kejadian dari entitas (Connolly dan begg,

2005, p353).

Composite key merupakan candidate key yang memilik dua atau

lebih atribut (Connolly dan begg, 2005, p353).

2.1.9.5 Tipe entitas kuat dan lemah

Tipe entitas kuat merupakan tipe entitas yang keberadaannya

tidak bergantung pada entitas lain (Connolly dan begg, 2005, p354).

Karakteristik dari entitas kuat ini adalah setiap kejadian entitas

diidentifikasikan secara unik menggunakan atribut primary key dari

tipe entitas tersebut.

Tipe entitas lemah merupakan tipe entitas yang keberadaannya

bergantung pada entitas lain (Connolly dan begg, 2005, p355).

Karakteristik dari entitas lemah ini adalah setiap kejadian entitas tidak

bisa diidentifikasi secara unik dengan hanya menggunakan atribut

yang berhubungan dengan tipe entitas tersebut.

2.1.9.6 Structural constraint

Batasan utama dari relationship disebut multiplicity, yang artinya

jumlah dari kejadian-kejadian yang mungkin terjadi pada entitas yang

berhubungan dengan kejadian tunggal dari entitas melalui

relationship khusus (Connolly dan begg, 2005, p356).

Terdapat tiga jenis relationship sesuai dengan batasan perusahaan,

yaitu:

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

40

i. One-to-one (1:1)

Hubungan one-to-one terjadi ketika ada satu record dari tabel

pertama yang berkorespondensi dengan satu record dari tabel lain.

Contohnya setiap nama karyawan hanya memiliki satu nomor ID

karyawan.

ii. One-to-many (1 : *)

Hubungan one-to-many terjadi ketika setiap record dalam

tabel A bisa memiliki beberapa link dari tabel B namun

masingmasing record dari tabel B hanya bisa berkorespondensi

dengan satu record dari tabel A. Contohnya sebuah perusahaan

dengan semua karyawannya bekerja di gedung 1 (merupakan tabel

A). Nama gedung memiliki hubungan dengan banyak karyawan

(merupakan tabel B). Jadi, satu record dari tabel A, yaitu tabel

nama gedung, memiliki relasi dengan banyak nama karyawan dari

tabel B.

iii. Many-to-many (* : *)

Hubungan many-to-many terjadi ketika setiap record dari

tabel A memiliki hubungan dengan record-record yang ada di

tabel B dan sebaliknya.

2.1.10 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan

relasi dengan sifat-sifat yang diinginkan, memenuhi kebutuhan data pada

perusahaan (Connolly dan begg, 2005, p462).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

41

Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada sistem

basis data relasional adalah menciptakan representasi akurat suatu data,

relationship antar data dan batasan-batasannya. Untuk mencapai tujuan ini,

maka harus ditetapkan sekumpulan relasi.

Tujuan utama dari desain basis data relasional adalah untuk

mengelompokkan atribut-atribut ke dalam relasi-relasi sehingga

meminimalisasi redudansi data dan mengurangi penggunaan tempat

penyimpanan yang dibutuhkan untuk sebuah relasi dasar.

Proses normalisasi merupakan suatu teknik formal untuk menganalisis

relasi berdasarkan primary key dan ketergantungan fungsional antar atribut.

Proses ini dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke

bentuk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Setelah

normalisasi diproses, relasi menjadi secara bertahap lebih terbatas atau kuat

bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update yang anomali.

Ada beberapa bentuk normalisasi, yaitu:

I. Unnormalized Form (UNF)

Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup yang

berulang. Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data

dari sumber informasi ke dalam format tabel dengan baris dan kolom.

II. First Normal Form (1NF)

Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan

kolom berisikan satu dan hanya satu nilai.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

42

III. Second Normal Form (2NF)

Berdasarkan pada konsep full functional dependency, yaitu A dan

B. Second normal form merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan

fully dependent (bergantung penuh) terhadap A, jika B functionally

dependent pada A tetapi tidak pada proper subset dari A. Second normal

form merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non-primary-

key bersifat fully functionally dependent pada primary key.

IV. Third Normal Form (3NF)

Berdasarkan pada konsep ketergantungan transitif, yaitu suatu

kondisi dimana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka

jika A→B dan B→C, maka C bergantung secara transitif pada A melalui

B (Jika A tidak functionally dependent pada B atau C). Third normal

form adalah atribut sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak

terdapat atribut non-primary-key yang bersifat bergantung secara transitif

pada primary key.

V. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Relasi yang hanya dan hanya jika setiap determinan adalah

candidate key. Proses-proses yang terjadi yaitu:

i. UNF ke 1NF

Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel

unnormalized. Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel

unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus grup yang

berulang dengan cara:

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

43

a. Masukkan data yang semestinya ke dalam kolom yang kosong

pada baris yang berisikan data yang berulang (flattening the table).

b. Menggantikan data yang ada dengan salinan dari kunci atribut

yang sesungguhnya ke dalam relasi terpisah.

ii. 1NF ke 2NF

a. Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF.

b. Identikasikan ketergantungan fungsional dalam relasi.

c. Jika terdapat ketergantungan parsial terhadap primary key, maka

hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama

dengan salinan determinan.

iii. 2NF ke 3NF

a. Identifikasikan primay key dalam relasi 2NF.

b. Identifikasikan ketergantungan fungsional dalam relasi.

c. Jika terdapat ketergantungan transitif terhadap primary key, hapus

dengan menempatkan dalam relasi yang baru bersama dengan

salinan determinan-nya.

iv. 3NF ke BCNF

a. Merupakan relasi yang sama dengan relasi yang ada di dalam 3NF.

b. Untuk ketergantungan fungsional A→B, maka ditetapkan dalam

relasi maka A harus merupakan candidate key.

v. BCNF ke 4NF

Menghilangkan multi-valued dependency dari relasi dengan

menempatkan atribut-atribut ke dalam suatu relasi baru bersama

dengan copy of determinant.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

44

2.1.11 Internet

2.1.11.1 Pengertian Internet

Internet atau Interconnection Networking adalah jaringan besar

yang menghubungkan jaringan komputer dari bisnis, organisasi,

lembaga pemerintah, dan sekolah di seluruh dunia, dengan cepat,

langsung, dan hemat. (Turban, Rainer dan Potter, 2003, p200).

2.1.11.2 Sejarah Internet

Menurut Annabel Z. Dodd (2000, p244), Internet pertama kali

dimulai pada tahun 1996 oleh badan pertahanan Projek Agensi

yaitu, ARPANET, dalam sebuah ruangan komputer dalam suatu

Universitas California Los Angeles. Inti dari sebuah internet

adalah agar semua peneliti dapat berbagi informasi penelitian di

mana saja. Pada tanggal 24 agustus 1994 dalam sebuah artikel

network ARPANET di beri penghargaan karena dalam upaya

menghemat pengeluaran pemerintah dengan cara berbagi

informasi melalui internet tanpa harus membeli komputer masing

- masing .

2.1.11.3 World Wide Web (WWW)

World Wide Web adalah sistem dengan standar yang diterima

secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat, dan

menampilkan informasi melalui arsitektur client/server,

menggunakan fungsi-fungsi transport dari internet. (Turban, Rainer

dan Potter, 2003, p214).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

45

2.1.11.4 Internet Protocol

Protokol yang digunakan pada internet ialah Transmission

Contol Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP). Menurut Suryadi

(1997, p24-25) ada dua komponen yang perlu diketahui dari

internet dengan protokol TCP/IP, yaitu:

1. Nomor IP

Setiap komputer yang terkoneksi ke Internet memiliki nomor

identifikasi yang unik (ID) agar dapat membedakannya dari

komputer lain, disebut nomor IP. Nomor ini terdiri dari empat

digit, w.x.y.z dimana w,x,y,z bervariasi antara 0 dan 225.

Dengan nomor IP ini setiap host atau computer yang terkoneksi

ke Internet dapat teridentifikasi.

2. Nama Domain

Metode penomoran dengan menggunakan angka tidak begitu

disukai karena kita sulit mengigatnya. Umumnya orang mudah

mengingat nama dibandingkan angka. Alasan ini yang

memotivasi untuk memakai metode penggunaan nama yang

mengigatnya dengan nomor IP, disebut DNS (Domain Name

System). Metode ini dijadikan standar. Nama domain terdiri dari

beberapa bagian yang dipisahkan dengan titik. Domain yang

umum dipakai, yaitu:

• .com - Komersial (commercial)

• .edu - Pendidikan (education)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

46

• .ac - Akademis (academic)

• .gov / .go - Pemerintahan (governmental)

• .mil - Militer (military)

• .net - Layanan jaringan (netwok provider)

• .co - perusahaan (cooperate)

• .org - Organisasi lainnya

Nama konversi nama di atas tidak mengikat, karena tetap akan

dikaitkan dengan sebuah nomor IP. Komputer yang bertugas

untuk menerjemahkan kembali nama domain menjadi nomor IP

disebut dengan DNS server.

2.1.11.5 Sistem Basis Web

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p214), sistem

berbasis web merupakan sistem yang digunakan berupa urutan

rangkaian instruksi dan harus dijalankan berdasarkan jaringan

tertentu dalam suatu aplikasi. Web adalah system dengan standart

yang diterima secara universal untuk menyimpan, menelusuri,

memformat, dan menampilkan informasi melalui arsitektur

client/server. Web bisa menerima semua jenis informasi digital,

termasuk teks, hypermedia, grafis, dan suara. Web menggunakan

antarmuka pengguna grafis, sehingga mudah digunakan.

Web didasari oleh bahasa hiperteks standar yang disebut

Hypertext Markup Language (HTML), yang memformat dokumen

dan memadukan link hiperteks dinamis ke dokumen-dokumen

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

47

lainnya yang disimpan didalam computer yang sama atau yang

berbeda. Penawaran informasi melalui web memerlukan adanya

home page, yang merupakan tampilan layar grafis dan teks yang

biasanya menyambut pengguna dan menjelaskan organisasi yang

memuat halaman tersebut. Dalam kebanyakan kasus, home page

mengarahkan pengguna ke halaman-halaman lainnya.

Untuk mengakses situs Web, pengguna harus menentukan

uniform resource locator (URL), yang mengarahkan ke alamat dari

sumber tertentu di web. Misalnya URL untuk microsoft adalah

http://www.microsoft.com. Http adalah singkatan dari Hypertext

Transport Protocol, yang merupakan standart komunikasi yang

digunakan untuk mentransfer halaman dibagian WWW di internet.

Pengguna umumnya mengakses web melalui aplikasi piranti

lunak yang disebut browser. Browser menyediakan tampilan grafis

yang memungkinkan pengguna untuk menunjuk dan mengklik

bagian yang diinginkannya di web. Proses ini disebut surfing.

Browser web menjadi sarana akses universal karena mengirimkan

antarmuka yang sama pada semua system operasi yang dijalankan.

2.1.12 Eight Golden Rules of Interface Design (8 Aturan Emas Desain

Tampilan Pengguna)

Menurut Shneiderman Ben and Catherine Plaisant (2005, p74),

merumuskan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

48

dasar untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut

dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu:

1. Konsistensi

Merupakan konsistensi terhadap urutan tindakan, perintah, dan pada

istilah-istilah yang digunakan.contohnya pada binusmaya yaitu : jika kita

ingin masuk kita harus log in dulu dengan cara memasukkan nim dan

password.

2. Universal Usability

Gunanya untuk mengenali kebutuhan pengguna yang beragam dan desain

serta memberikan kemudahan dalam penggunaan, dengan memfasilitasi

transformasi konten agar pengguna yang belum pernah maupun yang

pernah menggunakan aplikasi dapat memakai penggunaan Desain

Interface yang ada.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Umpan balik yang berupa informasi jika ada informasi baru dan jika ada

kesalahan perintah. dibinusmaya,ketika pertama kali kita masuk di

sebelah kanan atas dituliskan “good morning Virgina Angelin Regar “, itu

merupaka salah satu contoh umpan balik bahwa kita telah berhasil masuk

dalam BINUSMAYA itu sendiri. contoh lain yaitu ketika kita meng-

upload tugas maka setalah upload berhasil maka ada pemberitahuan balik

bahwa tugas ada sudah tersimpan dan dibagian tugas itu sendiri diberikan

tanda check list berwarna biru. dibunusmaya sendiri belum terdapat alert

atau peringatan melalui suara yang dimunculkan ketika kita melakukan

kesalahan perintah atau input data.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

49

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Urutan tindakan sebaiknya terorganisir,jelas awal,pertengahan dan

akhirnya. Dibinusmaya misalnya untuk meng-upload tugas, urutannya

jelas.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Jika terjadi kesalahan, akan ada mekanisme sederhana untuk menangani

kesalahan tersebut. dibinusmaya contohnya jika kita meng-upload tugak

terlalu besar, maka akan ada peringatan bahwa ukuran file terlalu besar

atau jika format tidak sesuai maka akan ada pemberitahuan bahwa format

yang digunakan tidak dikenal.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Dirancang agar pengguna tidak takut menggunakan menu-menu baru.

disetiap browser seperti mozilla, dan Internet Exploler,dll, ada menu

undo, atau back. tapi khusus di website binusmaya sepertinya blm ada.

7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)

Pengguna menjadi pengontrol sistem bukan sistem yang mengontrol.

dibinusmaya, kita bebas memilih menu-menu yang telah disediakan.

8. Mengutangi beban ingatan jangka pendek

Dirancang agar pengguna tidak terlalu mengingat banyak perintah.

perintah dibinusmaya sangatlah simpel. yaitu meng-klik menu yang ada.

maka perintah akan dijalankan otomatis oleh sistem.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

50

2.1.13 Keamanan

Menurut Connolly and Begg (2005, p542), "Database Security adalah

mekanisme untuk memproteksi basis data melawan ancaman dari luar

maupun dalam". Database security mencakup Hardware, Software, User,

dan data. Untuk menajalankan system keamanan secara efektif, di perlukan

beberapa control yang sesuai, yang didefinisikan pada mission objektifitas

spesifik dari system. Database security termasuk dalam situasi sebagai

berikut:

• Pencurian dan manipulasi data

• Kehilangan kerahasiaan data

• Kehilangan privacy

• Kehilangan integrity

2.1.14 Flowchart

Menurut Mulyadi (2001, p66), flowchart biasa disebut dengan diagram

alir, adalah bagan yang menggambarkan aliran dokumen dalam suatu system

informasi. Simbol simbol standart yang dapat digunakan untuk

menggambarkan suatu flowchart digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Simbol-simbol dalam Flowchart

Nama Simbol Keterangan

Terminal Menandakan awal dan

akhir suatu flowchart

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

51

2.1.15 State Transition Diagram

State transition diagram (STD) menggambarkan bagaimana suatu

proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan (Jeffrey . A

et al 1996, p364). STD digambarkan dengan sebuah state yang berupa

komponen sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian tersebut

dari satu state ke state yang lain, sedangkan menurut Pressman (2010, p317).

Proses Merepresentasikan suatu

proses dalam suatu

prosedur

Dokumen Dokumen input/output

yang dihasilkan dari

suatu proses

Dokumen beserta

rangkapnya

Menggambarkan

dokumen asli beserta

rangkapnya, nomor

rangkap dokumen

dicantumkan disebelah

kanan

Keputusan Keputusan yang dibuat

dari hasil dokumen yang

ada

Arsip Tempat penyimpanan /

arsip

Konektor Menggambarkan alur

dalam suatu prosedur

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

52

State Transition Diagram (STD) menggambarkan kebiasaan dari suatu

system dengan menggambarkan kondisi dan kejadian yang menyebabkan

perubahan suatu kondisi.

Ada 2 macam simbol yang menggambarkan proses dalam State

Transition Diagram (STD), yaitu:

Tabel 2.3 Simbol-simbol State Transition Diagram

Gambar Keterangan

Kotak digunakan untuk menggambarkan layar

tampilan

Anak panah menggambarkan aliran dari control

dan kejadian yang memicu layar menjadi aktif dan

menerima fokus

2.2 TEORI KHUSUS

2.2.1 Pembelian

Menurut Render (2011, p414), pembelian adalah perolehan barang dan

jasa. Secara umum definisi pembelian adalah suatu usaha pengadaan barang

atau jasa dengan tujuan yang akan digunakan sendiri, untuk kepentingan

proses produksi maupun untuk dijual kembali.

Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian adalah suatu usaha yang

digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan

perusahaan. Transaksi pembelian digolongkan menjadi dua yaitu pembelian

lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

53

negeri sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar

negeri.

2.2.1.1 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p303-305), jaringan prosedur yang

membentuk sistem pembelian adalah:

1. Prosedur permintaan pembelian, dalam prosedur ini fungsi

gudang mengajukan permintaan pembelian dalam bentuk formulir

surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.

2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok,

fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga

kepada pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga

barang dan berbagai syarat pembelian yang lain untuk

memungkinkan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok

barang yang diperlukan oleh perusahaan.

3. Prosedur order pembelian, fungsi pembelian mengirim surat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan

kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order

pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Prosedur penerimaan barang, dalam prosedur ini fungsi

pengiriman barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis,

kuantitas dan mutu bahan yang diterima dari pemasok dan

kemudian membuat penerimaan barang dari pemasok tersebut.

5. Prosedur pencatatan hutang, dalam prosedur ini fungsi akutansi

memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

54

pembelian dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau

pengarsipan dokumen sumber sebagai catatan hutang.

6. Prosedur distribusi pembelian, prosedur ini meliputi distribusi

rekening yang di debit dari transaksi pembelian untuk

kepentingan pembuatan laporan manajemen.

2.2.1.2 Dokumen dalam Sistem Pembelian

Beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian, yaitu:

a. Surat permintaan pembelian

b. Surat permintaan penawaran harga

c. Surat order pembelian

d. Laporan penerimaan barang

e. Surat perubahan order pembelian

f. Bukti kas keluar

2.2.2 Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p556), persediaan adalah bertujuan untuk

mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Persediaan

pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau kadang-

kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas barang-barang yang disediakan

untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal kegiatan

perusahaan. Beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu:

1. Stock Card (Kartu Stok)

Stock Card adalah catatan stok harian dimana masukan berupa

jumlah barang dengan sistem pembelian merupakan penambahan

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

55

terhadap stok barang sedangkan dari sistem penualan merupakan

pengurangan. Setiap hari catatan stok perlu diperbaharui, meski secara

sistem dilakuakan kapan saja. Jadi bila terjadi transaksi, stock card perlu

dibuat.

2. Stock Opname

Stock Opname adalah pemeriksaan stock fisik yang tersedia

(digudang) dan membandingkannya dengan stok yang tercantum(pada

komputer). Biasanya dilakukan pada periode tertentu misalnya sebulan

sekali, enam bulan sekali bahkan ada yang setahun sekali. Pemeriksaaan

ini tergatung pada banyaknya jenis barang.

3. Adjusment Stock

Setelah dilakukan stock opname bila ada barang yang rusak,

hilang dan sebagainya, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap stok

fisik yang tercatat.

2.2.2.1 Jaringan prosedur yang membentuk sistem persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p559), beberapa prosedur yang berkaitan

dengan sistem persediaan, yaitu:

1. Prosedur pencatatan produk jadi

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem

akutansi biaya produksi. Dalam prosedur ini, dicatat harga pokok

produk jadi yang di debitkan dalam rekening persediaan produk

jadi dan dikreditkan kedalam rekening barang dalam proses.

Catatan akutansi yang digunakan dalam prosedur pencatatan

produk jadi adalah kartu gudang, kartu persediaan, jurnal umum.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

56

2. Prosedur pencatatan harga produk jadi yang dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem

penjualan. Catatan akutansi yang digunakan dalam prosedur

pencatatan harga produk jadi yang dijual adalah kartu gudang,

kartu persediaan, dan jurnal umum.

3. Prosedur pencatatan harga pokok jadi yang diterima kembali dari

pembeli

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

salah satu sistem retur penjualan. Jika produk jadi yang telah

dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan

ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi, yaitu menambah

kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang diselenggarakan

oleh bagian gudang dan harga pokok jadi yang dicatat oleh bagian

kartu persediaan produk jadi. Catatan akutansi yang digunakan

dalam prosedur pencatatan harga pokok prosedur jadi yang

diterima kembali dari pembeli adalah kartu gudang, kartu

persediaan dan jurnal umum atau jurnal retur persediaan jika

perusahaan menggunakan jurnal khusus.

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga

pokok persediaan produk dalam proses

Pencatatan persediaan produk dalam proses biasanya

dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat

laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

57

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok

persediaan yang dibeli.

6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan

kepada pemasok

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem retur pembelian. Jika persediaan yang telah dibeli

dikembalikan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian

ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu

mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang yang

diselenggarakan oleh bagian gudang serta mengurangi kuantitas

dan harga pokok persediaan dalam kartu penyediaan yang

bersangkutan.

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang di gudang

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem akutansi biaya produksi. Pada prosedur ini di catat harga

pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai

pabrik, dan suku cadang yang digunakan dalam kegiatan proses

produksi dan kegiatan non produksi.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

pengembalian barang gudang

Prosedur ini melakukan transaksi pengembalian barang

gudang, mengurangi biaya, dan menambah persediaan barang

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

58

digudang. Jurnal yang dibuat untuk mecatat transaksi tersebut ada

didalam jurnal umum.

9. Sistem perhitungan fisik persediaan

Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh

perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang

disimpan digudang. Hasilnya digunakan untuk meminta

pertanggung jawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan

fungsi penyimpanan dan pertanggung jawaban bagian kartu

persediaan mengenai kendala catatan persediaan yang di

selenggarakan, serta untuk melakukan penyesuaian terhadap

catatan persediaan dibagian kartu persediaan.

2.2.2.2 Dokumentasi dalam sistem persediaan

Beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan, yaitu:

a. Laporan produk selesai

b. Bukti memorial

c. Surat order pengiriman

d. Faktur penjualan

e. Laporan penerimaan barang

f. Laporan pengiriman barang

g. Bukti kas keluar

h. Memo kredit

i. Memo debit

j. Bukti permintaan dan pengeluaran barang jadi

k. Bukti pengembalian barang gudang

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

59

l. Kartu perhitungan fisik

m. Daftar hasil perhitungan fisik

2.2.3 Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari penjualan

barang dan jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan

kredit, jika order dari pelanggan telah terpenuhi dengan pengiriman barang

atau penyerahan jasa untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

piutang kepada pelanggannya. Dalam transaksi penjualan secara tunai,

barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli, jika

perusahaan telah menerima kas dari pembeli.

2.2.3.1 Jaringan prosedur yg membentuk Sistem Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p219), prosedur yang membentuk sistem

penjualan, yaitu:

1. Prosedur order penjualan, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order.

2. Prosedur penagihan, fungsi penagihan membuat faktur penjualan

dan mengirimkannya kepada pembeli.

3. Prosedur distribusi penjualan, fungsi akutansi mendistribusikan

data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh

manajemen.

4. Prosedur pencatatan piutang, fungsi akutansi mencatat tembusan

faktur penjualan kedalam kartu piutang atau dalam metode

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

60

pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut

abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

5. Prosedur persetujuan kredit, fungsi penjualan yang meminta

persetujuan penjualan kredit dari fungsi kredit di perusahaan.

6. Prosedur harga pokok penjualan, fungsi pencatatan secara

periodik total harga produk yang dijual dalam periode tertentu.

2.2.3.2 Dokumentasi dalam Sistem Penjualan

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan, yaitu:

a. Surat order pengiriman dan tembusannya.

b. Faktur dan tembusannya.

c. Rekapitulasi harga pokok penjualan.

d. Bukti memorial.

2.2.4 SQL (Structured Query Language)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p113), SQL merupakan bahasa yang

dirancang untuk menggunakan relasi dan mengubah masukan menjadi

keluaran yang diharapkan (a language designed to used relations to

tranforms inputs into required outputs).

Menurut O’Brien (2003, p148), SQL adalah bahasa query yang

ditemukan di berbagai paket manajemen database (a query language found

in many database management packages).

SQL dimaksudkan untuk memenuhi keperluan berikut:

• Membuat database dan struktur relasi

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

61

• Melakukan tugas dasar manajemen data, seperti pemasukan,

modifikasi dan penghapusan data dari relasi

• Melakukan query sederhana dan kompleks

Standar SQL memiliki dua buah komponen:

• Data definition language (DDL) untuk menetapkan struktur

database dan mengontrol akses ke data

• Data manipulation language (DML) untuk mendapatkan kembali

( retrieve) dan memperbaharui data.

2.2.5 CSS (Cascading Style Sheets)

CSS yang mempunyai singkatan Cascading Style Sheets, adalah sebuah

bahasa pemograman untuk mendeskripsikan ukuran dari isi elemen - elemen

di sebuah struktur dokumen seperti HTML. Tetapi CSS dapat juga digunakan

untuk membuat dokumen XML atau SVG. (Casciano, Chris, 2011, p2).

2.2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Welling (2001, p2), PHP adalah sebuah scripting pada

lingkungan server yang dirancang khusus untuk web. Kode PHP dapat

disatukan dalam page yang berisikan –ag-tag HTML dan akan dieksekusi

setiap halaman tersebut diakses. Kode-kode PHP yang telah dibuat akan

diinterpretasikan oleh web server yang kemudian menghasilkan tag-tag

HTML atau output lainnya yang akan dibaca oleh user.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI user, bersama dengan menerima …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01138-IF Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem

62

Sebuah website yang terbuat dari susunan tag-tag HTML bersifat statis.

Dengan adanya PHP ini dapat dirancang suatu website yang bersifat dinamis

bahkan dapat bersifat interaktif.

Beberapa keunggulan PHP dibandungkan dengan beberapa bahasa

scripting lainnya adalah sebagai berikut :

• PHP mendukung banyak sistem basis data, seperti MySQL,

PostgreSQL, Oracle, Informix, Interbase dan lain-lain.

• PHP bersifat cross platform, artinya dapat dipakai di hampir semua

web server seperti Apache, AOL Server, dan Microsoft Internet

Information Service. Selama itu, PHP juga dapat dijalankan

diberbagai sistem operasi, seperti LINUX, UNIX, maupun diberbagai

versi Microsoft Windows.

• PHP adalah program yang bersifat open source sehingga siapapun

dapat mengubah maupun menambahkan fungsi-fungsi baru secara

bebas. Oleh karena itu. PHP memiliki siklus hidup yang singkat

(selalu up to date) mengikuti perkembangan teknologi internet