bab 2 landasan teori suatu penelitian tentang sangatlah...

32
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum Suatu penelitian tentang public relations sangatlah penting untuk dipelajari namun kita juga harus memahami maksud teri komunikasi internal itu. Model komunikasi dalam ungkapan who – says what – in wat channel – to whom – with what effect, atau dalam bahasa Indomesia adalah, siapa mengatakan apa dengan medium apa kepada siapa dengan pengaruh apa? (Lasswell, dalam bukunya Mulyana, 2000). Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi terapat tiga fungsi. Pertama adalah pengawasan lingkungan, lalu hubungan dari setiap bagian sosial yang terpisah ang memberikan respon kepada lingkungan, dan yang terkhir adalah transmisi masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya. 2.1.1 Teori Public Relations Untuk mengadakan penelitian mengenai Public Relations harusnya kita mengerti benar – benar fungsi dan tujuan dari Public Relations. Karena pada awalnya di Indonesia istilah Public Relations baru saja di pelajari oleh para praktisi PR pada Tahun 1950an. Pada saat itu Perusahaan swasta pertama yang menggunakan praktisi PR hanyalah perusahaan Pertamina. Meskipun di Amerika Serikat orang – orang praktisi PR menyebutkan bahwa pada tahun 1807 telah terkenal dengan sebutan Public 13

Upload: lybao

Post on 10-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

BAB 2

LANDASAN TEORI

1.1 Teori Umum

Suatu penelitian tentang public relations sangatlah penting untuk dipelajari

namun kita juga harus memahami maksud teri komunikasi internal itu. Model

komunikasi dalam ungkapan who – says what – in wat channel – to whom – with what

effect, atau dalam bahasa Indomesia adalah, siapa mengatakan apa dengan medium apa

kepada siapa dengan pengaruh apa? (Lasswell, dalam bukunya Mulyana, 2000).

Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap

masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi terapat tiga fungsi.

Pertama adalah pengawasan lingkungan, lalu hubungan dari setiap bagian sosial yang

terpisah ang memberikan respon kepada lingkungan, dan yang terkhir adalah transmisi

masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya.

2.1.1 Teori Public Relations

Untuk mengadakan penelitian mengenai Public Relations harusnya kita

mengerti benar – benar fungsi dan tujuan dari Public Relations. Karena pada awalnya

di Indonesia istilah Public Relations baru saja di pelajari oleh para praktisi PR pada

Tahun 1950an. Pada saat itu Perusahaan swasta pertama yang menggunakan praktisi

PR hanyalah perusahaan Pertamina. Meskipun di Amerika Serikat orang – orang

praktisi PR menyebutkan bahwa pada tahun 1807 telah terkenal dengan sebutan Public

13

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Relations. Namun tetap saja Indonesia belum terlalu mengetahui seberapa besar peran

Public relations tersebut.

Perkembangan public relations di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik

dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya

rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan

kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka

kegiatan kehumasan atau Public Relations mulai dilembagakan dengan menyandang

nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar

organisasi (Onong, 1991 p.12.). Pada masa Yunani dan di abad pertengahan masa

kejayaan Romawi, ide mengenai "opini publik sudah muncul. Hal ini tampak pada

slogan Vox Populi, Vox dei (the voice of the people is the voice of God). Public

Relations sudah mulai digunakan berabad – abad lalu di Inggris. Hal ini ditunjukkan

dengan munculnya konsep memerlukan pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi dan

penyelaras antara pemerintah dan rakyatnya.

Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar

tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles".

Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu,

meskipun demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak

tahun 1850. ( Broom, 2000 p.102)

Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk

mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

sejarahnya sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan

oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia.

Public adalah Sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang

sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama. ( Saputra & Rulli Nasrullah, 2011

p.5).

Sedangkan pengertian Relations adalah hubungan timbal balik atau two way

communications. (Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, 2011 p.6). Maka untuk

menciptakan komunikasi yang baik seharusnya tercipta juga komunikasi dua arah yang

dapat memberikan makna pesan yang terkandung untuk suatu tujuan tertentu yang

memiliki satu pemikiran.

Menurut Cutlip, Center dan Glen Broom, 2006 dalam bukunya Effective Public

Relations edisi 9 bahwa definisi dari Public Relations adalah fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

tersebut.

Jika dilihat dari pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan mengenai fungsi peran PR

yang utama sebenarnya adalah :

a. Sebagaimana communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga

yang diawali dengan publiknya.

b. Membina relationships yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan.

d. Membentuk Corporate image, artinya peranan public relations berupaya

menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.

Ringkasnya, seseorang dapat menangkap unsur – unsur public relations yang

paling pokok dengan mengingat kata – kata ini : Sengaja

• Terencana

• Kinerja

• Kepentingan masyarakat

• Komunikasi dua arah

• Fungsi manajemen.

2.1.2 Fungsi Public Relations

Adapun teori yang mengatakan bahwa fungsi PR menurut (Cutlip & Center,

2009) adalah sebagai berikut:

1. Counselling , konselling atau konsultasi untuk para karyawan dan manajemen.

2. Research, melakukan riset untuk mengevaluasi fungsi, tugas, dan peran yang

selama ini di lakukan.

3. Media Relations, membina hubungan singkat dengan wartawan dari berbagai

media.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

4. Publicity, melakukan publikasi untuk setiap acara kegiatan yang di lakukan PR.

5. Employee Relations, melakukan hubungan dengan karyawan

6. Community Relations, membina hubungan dengan masyarakat sekitar.

7. Public Affair, membina hubungan baik dengan semua public perusahaan baik

internal maupun eksternal.

8. Government Affair, membina hubungan baik dengan politik dan birokrat.

9. Issue Management, melakukan manajemen isu baik kecil maupun isu besar.

10. Financial Relations, membina hubungan baik dengan pemegang saham.

Hal senada juga diungkapkan dalam penelitian yang diadakan oleh International

public relations associations (ipra) pada 1981 yang mengemukakan, bahwa umumnya

fungsi public relations masa kini meliputi 15 pokok berikut ;

1. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia

2. Membuat analisa "trend" masa depan dan ramalan akan akibat - akibatnya bagi

institusi

3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakatnterhadap institusi dan

memberi saran tindakan - tindakan yang diperlukan

4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran

informasi yang utuh

5. Mencegah konflik dan salah pengertian

6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial

7. Melakukan penyerasian kepantingan institusi terhadap kepentingan umum

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

8. Meningkatkan iktikad baik institusi terhadap anggota , pemasok dan konsumen

9. Memperbaiki hubungan indrustrisional

10. Menarik tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota dan mengurangi

keinginan anggota untuk ke luar dari institusi

11. Memasyarakatkan produk atau layanan

12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal

13. Menciptakan jati diri institusi

14. Memupuk minat mengenai masalah- masalah nasional maupun internasional

15. Meningkatkan pengertian menganai demokrasi.

2.1.3 Tugas Public Relations

Dalam rangka mendukung fungsinya tersebut, maka penjabaran tugas utama

pekerjaan dari departemen Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Reputasi – proteksi dan peningkatan.

Hal ini menyangkut usaha mempertahankan dan membina tanggapan, baik bagi

sebuah perusahaan dengan memperlihatkan kepada public bahwa mereka adalah

produsen yang efisien.dengan produk – produk yang bermutu tinggi, maupun

pengusaha yang adil dan bijaksana. Diantara aspek fungsi ini adalah:

• Melindungi perusahaan terhadap serangan

• Menjelaskan ketika timbul kontroversi

• Memprakarsai program untuk menjelaskan tujuan dan kebijakan

perusahaan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

• Menunjukkan kepedulian terhadap masalah – masalah lingkungan

• Melindungi dan mempromosikan logo dan merk dagang perusahaan.

• Memperlihatkan bahwa perusahaan memperlihatkan kesejahteraan

karyawannya dan masyarakat lingkungan tempat fasilitas mereka berada.

2. Layanan Informasi

Sebagai bagian dari usaha membangun reputasi perusahaan, peran PR adalah

untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Salah satu bidang pentingnya

adalah hubungan media.

3. Publisitas Produk

Di dalam bukunya Philip Kotler, Professor Pemasaran berkata bahwa “public

relations” adalah “P” kelima dari strategi pemasaran setelah product, price,

place dan promtion. Ia menulis dalam Harvard business review. Public relations

membutuhkan waktu lebih lama untuk bersemi, tetapi ketika memperoleh

energi, public relations mampu membantu menarik perusahaan untuk memasuki

pasar.

4. Hubungan Investor

Pekerjaan ini disebut juga sebagai komunikasi pemegang saham. Artinya PR

memberikan informasi kepada masing – masing pemilik saham, atau mereka

yang mempunyai minat khusus terhadap perusahaan. Laporan tahunan dan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

laporan caturwulan secara lengkap di kirimkan bersamaan dengan cek dividen

dan barang cetakan lain kepada pemegang saham secara berkala.

5. Hubungan Keuangan

Fungsi PR lainnya adalah memberikan informasi yang luas kepada komunitas

keuangan. Seorang PR menganalisis surat berharga di bursa – bursa saham,

bank – bank besar. Dan lembaga serupa untuk mendapatkan informasi dan

kemudian membuat penilaian terhadap prospek keuangan sebuah perusahaan.

6. Hubungan Komunitas

Perusahaan adalah bagian dari lingkungan setempat. Oleh karena itu,

perusahaan memiliki kewajiban tertentu. Perusahaan sering kali mengambil

peran aktif dalam mendukung organisasi masyarakat, mendorong karyawan

untuk melakukan pekerjaan sukarela, memberikan sumbangan bagi konser

musik lokal, meminjamkan tenaga kerja untuk menunjang program pemerintah.

7. Hubungan Karyawan (Employee Relations)

Arus informasi yang terbuka dari manajemen ke karyawan, dan dari karyawan

kepada manajemen, merupakan hal penting dalam perusahaan. Untuk mencapai

ini, departemen public relations bekerja erat dengan departemen personalia.

8. Penyelenggaraan acara istimewa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Peran ini relatif masih baru bagi praktisi public relations. Banyak kegiatan yang

di sponsosori perusahaan – perusahaan, mulai dari konser musik rock, sampai

peringatan ulang tahun jembatan.

9. Urusan Pemerintahan

Tindakan pemerintahan pada tingkat lokal, daerrah, dan nasional membawa

dampak besar bagi perusahaan. Sejumlah praktisi PR yang bergerak dalam

bidang ini sering disebut sebagai hubungan pemerintahan. Dalam peran ini.

Eksekutif PR berusaha mempengaruhi pihak legislatif melalui kontak dengan

legislator dan instansi pemerintahan.

10. Manajemen isu

Peran ini sering dilaksanakan oleh profesional public relations. Peran ini

berfungsi untuk menentukan, bagaimana berbagai isu publik akan

mempengaruhi perusahaan. Dalam hal ini seorang konsultan R.Howard Chase

mengkhususkan bahwa ada 5 langkah dalam proses ini, yakni:

a. Mengidentifikasi isu,

b. Menganalisis Isu,

c. Memastikan pilihan terbuka bagi perusahaan,

d. Memulai rencana tindakan dan

e. Mengevaluasi hasil.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

2.2. Teori Khusus

2.2.1 Internal Publik Relations

2.2.1.1 Definisi Internal Public

Publik internal adalah khalayak/public yang menjadi bagian dari kegiatan usaha

pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam dunia bisnis PR, Publik Internal

ini disesuaikan dengan bentuk daripada organisasi yang bersangkutan apakah organisasi

tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi pemerintah ataupun lembaga

pendidikan. Jadi tergantung dari jenis, sifat atau karakter dari organisasinya.

Jadi publik yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk

dari organisasinya dan umumnya khalayak atau publik tersebut adalah yang menjadi

bagian dari kegiatan usaha dari badan/instansi/perusahaan itu sendiri. Publik Internal

Dan Bentuk Hubungan Internal Perusahaan:

1. Publik Pegawai (employee public)

2. Publik Manajer (manager public)

3. Publik Pemegang Saham (stockholder public)

4. Publik Buruh (labour public). (Gugum Gumilar, 2008)

Dengan adanya public internal dalam lingkup kegiatan PR tersebut memberikan

konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing public internal. Sifat

hubungannya disebut hubungan internal (Internal Relations). Beberapa bentuk

hubungan internal dalam perusahaan :

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

1. Employee Relations (hubungan dengan para pekerja/para karyawan).

2. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)

3. Labour Relations (hubungan dengan pada buruh)

4. Manager Relations (hubungan dengan para manajer). (Gugum Gumilar, 2008)

2.2.1.2 Fungsi Internal & Eksternal Public Relations

Beberapa ahli juga berpendapat tentang adanya fungsi – fungsi public relations

baik dari publik internal maupun dari publik eksternal perusahaan. Salah satunya adalah

menurut ( Wasesa, 2010 p.128 ):

1. Internal PR:

• Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan.

• Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan

memahami dasar pengambilan keputusan yang di ambil.

• Membangun jaringan komunikasi interaktif antara karyawan, manajemen, dan

direksi.

• Membangun proses restrukturasi mulai dari sosialisasi kebijakan hinggan

pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi.

• Membantu peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.

• Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

2. Eksternal PR:

• Mensosialisasikan kegiatan perusahaan kepada publik.

• Menjelaskan hasil rapat Umum Pemegang saham.

• Menjelaskan hasil dan dasar di adakannya Rapat Umum Luar Biasa Pemegang

Saham.

• Membantu pemasaran untuk menciptakan brand image.

• Mensosialisasikan prestasi yang di capai oleh perusahaan.

• Mengembangkan program – program pengembangan masyarkat sebagai bentuk

tanggung jawab perusahaan kepada publik.

• Menyiapkan sarana bagi publik untuk melihat perusahaan secara langsung.

• Menyiapkan sarana bagi pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat

untuk melihat kinerja perusahaan.

Tingkat efektivitas Internal Public Relations untuk mengukur efektivitas nya

maka juga di pengaruhi tiga hal pokok yaitu:

1. Keterbukaan pihak Manajemen

2. Kesadaran dan pengakuan karyawan

3. Keberadaan seorang manajer komunikasi yang tidak ahli dan tidak

berpengalaman, tetapi juga di dukung oleh sumber – sumber daya yang modern.

(Ruslan ,2006 p.271 – 272).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Internal Relations menempatkan karyawan atau anggota perusahaan sebagai

komponen yang penting dalam kerja public relations. Karyawan yang mempunyai

semangat kerja yang tinggi merupakan salah satu tujuan dari internal public relations.

Hubungan pimpinan dan bawahan akan berjalan dengan baik bila kedua belah pihak

saling membutuhkan satu sama lainnya. Untuk menciptakan suasana yang harmonis

seorang pimpinan harus berkomunikasi dengan bawahan baik secara vertical maupun

secara horizontal.

2.2.2 Media Internal Public Relations

Variasi perangkat bantu komuikasi sangatlah besar. Namun pada umumnya,

setiap organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian banyak metode yang

ada. Tentu saja yang harus dipilih adalah yang paling sesuai dengan kebudayaan setiap

organisasi, jumlah dan strata personel, serta lokasi tempat kerja. Maka di dalam

penggunaan penyebaran informasi pun pihak manajemen harus benar – benar

mengetahui mana yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi ruang lingkup budaya

oraganisasi kerja tersebut.

Selain itu bentuk komunikasi yang dapat di lakukan oleh para public relations

officer menurut Broom, Cutlip & Center, 2008 adalah terdapat dua hal yaitu :

1. Informing Employees Using Nonmediated Commmunication

Pada umumnya komunikasi organisasi kedalam itu dapat berupa komunikasi

verbal. Namun kebanyakan dari karyawan lebih memilih untuk berkomunikasi

secara langsung dibandingkan melalui e-mail, telepon, atau bentuk yang

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

lainnya. Misalnya di dalam pesan nonverbal yang dapat dilakukan yaitu

dengan

a). The Grapevine

Grapevine atau yang disebut dengan selentingan/ sindiran. Komunikasi ini

salah satu bentuk komunikasi formal non kontrol media tetapi komunikasi

kekuatan mulut ke mulut ini yang seringkali sebagai penyebaran informasi

yang paling cepat di lakukan dibandingkan dengan yang lainnya. Karena

melalui komunikasi berbicara ini praktisi PR akan mengurangi kesenjangan

informasi yang ditinggalkan oleh program komunikasi internal yang tidak

memadai.

b). Meetings & Teleconferences

Meeting (Rapat) yang membawa orang- orang untuk berkumpul melalui

sebuah kesempatan untuk berbicara maupun mendengarkan, di dalam sebuah

metode 2 jalur komunikasi. Rapat yang di adakan secara rutin ini yang akan

membawa sebuah organisasi kedalam sebuah jalur komunikasi yang tidak

menghabiskan banyak biaya, karena meeting dapat dengan langsung melihat

respon yang di berikan oleh karyawan tersebut kepada pimpinan atau pun

kepada sesama rekan kerja di dalam menangani sebuah permasalahan yang ada

di dalam sebuah proyek.

2. Informing Employees Using Mediated Communication.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Media komunikasi yang sering karyawan dengar mulai dari koran sampai

dengan bentuk media komunikasi yang digunakan sebagai intranet dan e-mail.

Hal tersebut dapat dilihat dari : Employee publications, Personal Calls,

Published Speeches, White Boards, and Intranets (Hotlines, E-mail, & New

Media). Employee Publications sangat diperlukan meskipun komunikasi baru

publikasi teknologi cetak tetap menjadi media utama untuk komunikasi

internal di kebanyakan organisasi. Tujuan dari publikasi karyawan adalah

termasuk:

1. Mempertahankan karyawan mengenai informasi strategi dan

tujuan organizations

2. Menyediakan karyawan informasi yang mereka butuhkan untuk

melakukan tugas - tugas mereka dengan baik

3. Mendorong karyawan untuk mempertahankan dan meningkatkan standar

organisasi dan Komitmen untuk peningkatan kualitas

4. Mengakui prestasi karyawan dan keberhasilan

5. Menciptakan kesempatan untuk komunikasi dua arah untuk

menghasilkan umpan balik karyawan, pertanyaan, dan kekhawatiran.

2.2.3 Employee Relations (Hubungan dengan Para Pegawai)

Employee relations (Hubungan dengan kepegawaian) atau disebut publik

internal atau juga hubungan masyarakat internal adalah sekelompok orang – orang yang

sedang bekerja di suatu perusahaan yang jelas baik secara fungsional , organisasi

maupun teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang di hadapinya. (Ruslan,2002 p.279).

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Hubungan dengan karyawan (employee relations) Seorang PR harus mampu

berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal

untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan

dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu

menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan

program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu

karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat

menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin

mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.

Hubungan kuat karyawan dengan perusahaan sama dengan organisasi yang

solid. Jurang yang luas antara gaji pejabat senior dan pekerja umum adalah alasan dari

organisasi lain harus peka terhadap komunikasi karyawan. Langkah ke arah

gloabalisasi, termasuk merupakan penggabungan organisasi secara geografis, dan

alasan lain adalah untuk fokus meningkatkan kinerja karyawan secara internal. Penulis

menunjukkan bahwa perusahaan yang berkomunikasi secara efektif dengan pekerja

mereka maka lebih baik daripada yang tidak berurusan dengan publik karyawan.

Kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara

manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepegawaian secara

formal. Employee public / publik pegawai adalah salah satu internal public yang

dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan PR di dalam usaha untuk mencapai tujuan

organisasi. Mereka merupakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi,

potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Seorang Public Relations Officer haruslah berkomunikasi secara langsung

dengan karyawan, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact),

misalnya dengan bercakap-cakap dengan mereka sehingga dapat mengetahui kesulitan,

keinginan, harapan, dan perasaanya.

Onong Uchyana Effendi, 2008 menyatakan bahwa kegiatan untuk menciptakan

hubungan baik dengan para pegawai dapat dilakukan melalui :

- Upah yang cukup

- Perlakuan yang adil

- Ketenangan kerja

- Perasaan diakui

- Penghargaan atas hasil kerja

- Penyaluran perasaan

Menurut Kustadi Suhandang, 2008 membina hubungan baik dengan para karyawan

dapat dilakukan melalui kegiatan :

- Pemberian pengumuman-pengumuman

- Buku Pegangan Pegawai

- Personal Calls

- Pertemuan Berkala

- Kotak Suara (kotak Saran).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

- Hiburan dan Darmawisata

- Olah Raga

- Study Tour

- Training

- Hadiah-hadiah dan Penghargaan

- Klinik dan Rumah Obat

- Tempat-tempat Ibadah

- Tempat-tempat Pendidikan.

2.2.4 Peran Public Relations

Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi /

perusahaan. Public Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik

atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding

(saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai

komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran

Public Relations menurut Dozier & Broom, 2010) antara lain :

a. Pakar yang berpengaruh ( Expert Prescriber )

Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki

kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah

hubungan dengan publiknya. Peran pakar perumus ini menarik perhatian praktisi karena

menjalani peran ini akan membuat orang dilihat sebagai pihak yang punya otoritas

ketika ada sesuatu hal yang harus dibereskan atau pihak yang punya otoritas didalam

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

menentukan bagaimana cara mengerjakan sesuatu. Artinya PR memainkan peran utama

dalam membantu keputusan manajemen organisasi dan apa yang harus di lakukan oleh

pihak perusahaan demi meningkatkan kinerja karyawan.

b. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )

Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau

mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang

diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya. Sebagai komunikator yang baik harus

memandang bahwa bidang PR sangatlah luas, dan menyangkut hubungan dengan

berbagai pihak. Peran fasilitator bertindak sebagai penjaga komunikasi dua arah dan

menfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan

menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.

c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process

Fasilitator)

Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah, berkolaborasi

dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah.. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser )

hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis

yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Manajer lini memainkan peran

penting dalam menganalisis situasi problem, karena mereka adalah pihak yang paling

tahu dan paling dekat dengan kebijakan, produk, prosedur, dan tindakan organisasi.

d. Teknisi Komunikasi ( Communication Technician )

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai

journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal

dengan of communication in organization. Pada intinya para praktisi PR ini

memberikan pelayanan secara teknis atau sebagai “jurnalis di dalam rumah sendiri”.

Manajemen memutuskan apa yang harus dilakukan dan mengontrol teknisi komunikasi

yang telah di beri kewenangan. (Ruslan, 2010 p.20-22)

2.2.4 Tahapan Komunikasi dalam Public Relations

Dalam Public relations terdapat hubungan komunikasi dengan pihak internal

maupun pihak eksternal perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi tersebut terdapat

beberapa tahapan, Cutlip & Center, 2006 membagi tahapan komunikasi ini menjadi

empat, adapun tahapan – tahapan tersebut adalah :

1. Fact – Finding

Tahapan ini merupakan tahapan dalam pencarian fakta mengenai situasi dan pendapat

public terhadap kegiatan suatu perusahaan / lembaga. Dalam hal ini apakah terjadi hal –

hal yang menghambat atau menunjang kegiatan perusahaan / lembaga tersebut. Disini

dilakukan analisa – analisa yang mengarah kepada :

a. Bagaimana sikap kerja para karyawannya.

b. Faktor apa saja yang disenangi ataupun tidak disenangi oleh para karyawannya.

c. Mengadakan perbaikan – perbaikan sesuai dengan keinginan para karyawannya,

tetapi tidak merugikan perusahaan / lembaga yang bersangkutan.

d. Menantikan saat untuk mengadakan perbaikan – perbaikan itu agar supaya kedua

belah pihak mendapat keuntungan atau menikmati suasana kerja yang baik.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

2. Planning and Programing

Apabila telah diperoleh fakta pada tahapan fact – finding, maka pada tahapan

selanjutnya dibuat perencanaan mengenai langkah–langkah, perumusan tujuan dan

perincian waktu secara teratur. Dalam tahapan ini menurut Cutlip & Center, 2006

membutuhkan :

a. A searching look backward.

b. A deep look inside.

c. A wide look around.

d. A long, long look a head.

Pada perencanaan ini dikenal pula istilah perumusan 7 C, yaitu suatu penilaian

terhadap hubungan komunikator dengan komunikan, perumusan itu adalah :

a. Credibility, yaitu nilai kepercayaan public terhadap pihak komunikator.

b. Context, yaitu faktor yang menghubungkan isi dari pesan dengan kenyataan pada

lingkungannya.

c. Content, yaitu makna dan arti yang terdapat dalam pesan yang dapat dipahami oleh

komunikan.

d. Clarity, yaitu factor kesedrhanaan dan kejelasan tidaknya suatu perumusan di dalam

pesan yang disampaikan.

e. Continuity dan Consistency, yaitu factor ada tidaknya pertentangan atau perbedaan

dalam pesan.

f. Capability, yaitu faktor kemampuan untuk memberikan penjelasan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

3. Communication

Tahapan ini adalah tahapan penyampaian. Damana pada tahapan ini sangat menentukan

satu planning dan programming. Sebab jika penyampaiannya dilakukan secara

berlainan, maka dapat menimbulkan efek yang berlainan. Pada tahapan ini menurut

Joseph Klepper perlu diperhatikan tiga faktor yang perlu mendapat perhatian, yaitu :

a. Group membership.

b. Selective processes.

c. Predispotion.

4.Evaluation

Pada tahapan yang terakhir ini dilakukan perbaikan – perbaikan untuk menciptakan

hubungan yang harmonis diantara public suatu badan / lembaga / perusahaan.

2.2. 5 Teori Kinerja

2.2.5.1 Kinerja dan Penilaian Kinerja

Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama

periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang di pengaruhi oleh kegiatan

operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber – sumber daya yang dimiliki.

(Helfert p.604 dalam Sagala, 2009). Kinerja merupakan suatu istilah secara umum

yang digunakan untk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi

pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar sperti biaya – biaya masa

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

lalu atau yang di proyeksikan., dengan dasar efisisensi, pertanggunggjawaban atau

akuntabilitas manajemen. ( Jauvani Sagala, 2009 p.604)

“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan, 2001 p.34

mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” menurut Ambar Teguh

Sulistiyani 2003 p.223.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan (Jimmy Sadeli

dan Bayu Prawira, 2001 p.78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa

yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.

Kinerja Sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata Job

Performance atau Aktual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang

dicapai seseorang). Definisi kinerja karyawan adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya”. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa

kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,

2000 p.67).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Tujuan utama dari penilaian Kinerja adalah untuk memotivasi individual

karyawan untuk mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku

yang telah di terapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang

diinginkan oleh organisasi. (Mulyadi & Jhony Setyawan dalam Sagala, 2009 p.604).

Dengan adanya penilaian kinerja, manajer puncak dapat memperoleh dasar yang

objektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang di sumbangkan

masing – masing pusat pertanggungjawaban kepada perusahaan secara keseluruhan.

Semua ini di harapkan dapat membentuk motivasi dan rangsangan pada masing –

masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Penilaian Kinerja dapat

dimanfaatkan oleh manajemen untuk:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

permotivsian karyawan secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

pengembangan karyawannya seperti promosi, pemberhentian, dan mutasi.

3. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan

dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. ( Sagala, 2009

p351)

Kinerja dianggap sebagian ahli teori Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

hal penting dari wujud riil yang diberikan karayawan untuk perusahaan. Maka dengan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

itu biasanya hasil kinerja selalu di kaitkan denga pengharapan. Seperti tampak pada

gambar berikut ini.

Gambar 2.1 Proses Manajemen Kerja ( Sagala, 2009 p351)

Gambar 2.2 Proses Manajemen Kerja ( Sagala, 2009 p351).

Perencanaan Penampilan

Ulasan Kinerja

Kinerja Pelatihan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

2.2.6 Faktor – Faktor Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah pengetahuan

(knowledge), ketrampilan (skill), dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai

dengan pendapat Mangkunegara, 2000 p.67):

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi

pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki

karyawan. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,

media dan informasi yang diterima.

b. Ketrampilan (skill)

Kemampuan dan penguasaan teknis operasional dibidang tertentu yang dimiliki

karyawan. Seperti ketrampilan konseptual (Conseptual Skill), ketrampilan

manusia (Human Skill), dan Ketrampilan Teknik (Technical Skill).

c. Kemampuan (ability)

Kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang

karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.

d. Faktor motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi

kerja dilingkungan perusahaannya. Mereka yang bersikap positif terhadap situasi

kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang tinggi sebaiknya jika mereka

bersifat negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang

rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja,

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pemimpin, pola kepemimpinan kerja dan

kondisi kerja.

Kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1. Faktor individual, terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang,

demografi.

2. Faktor psikologis, terdiri dari persepsi, attitude, personality, pembelajaran,

motivasi.

3. Faktor organisasi, terdiri dari sumber daya, kepemimpinan penghargaan struktur

dan job design.

Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun

kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja karyawan akan

tercapai apabila didukung oleh atribut individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan

perusahaan. Dengan kata lain kinerja karyawan merupakan hasil dari:

1. Atribut individu, yang menentukan kapasitas untuk mengerjakan sesuatu.

Atribut individu meliputi faktor individu dan faktor psikologis.

2. Upaya kerja (work effort), yang membentuk keinginan untuk mencapai sesuatu.

3. Dukungan organisasi, yang memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu.

Faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal

(Mangkunegara, 2005 p.67).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang. Misalnya, kinerja karyawan baik disebabkan karena mempunyai

kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan jika karyawan

mempunyai kinerja yang buruk disebabkan karena orang tersebut mempunyai

kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki

kemampuannya.

Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal

dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan

atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.

Adapun secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organisasi adalah:

1. Penyesuaian kompensasi.

2. Perbaikan kinerja.

3. Kebutuhan latihan dan pengembangan.

4. Pengambilan keputusan dan penempatan promosi, motivasi, pemecatan dan

perencanaan tenaga kerja.

5. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.

2.2.7 Indikator – Indikator Kinerja

Dalam bentuk apresiasi yang di berikan karyawan kepada perusahaan ada kata

kunci untuk mengidentifikasi IKU (Indikator Kinerja Utama) yakni; memiliki proses

bisnis, tujuan yang jelas dari proses bisnis; ada ukuran kuantitatif dan kualitatif dari

hasil dan dibandingkan dengan tujuan; investigasi unsur-unsur yang mempengaruhi

tujuan. Dalam mengindentifikasi IKU (Indikator Kinerja Utama) maka tujuan yang

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

ingin dicapai harus memiliki ciri-ciri spesifik, terukur, dapat dicapai, orientasi hasil

atau relevan, dan ada batasan waktu.

Seperti halnya IKU (Indikator Kinerja Utama) pada umumnya, untuk ukuran kinerja

sumber daya manusia (SDM) juga memiliki empat kategori yaitu:

(1) Indikator kuantitatif yang mengindikasikan jumlah atau angka contohnya

berupa angka tingkat keluar masuk karyawan; dan produktivitas karyawan.

(2) Indikator praktis yang mengindikasi proses yang sedang berjalan;

contohnya berupa nilai investasi sumberdaya manusia dan jumlah hari pelatihan

bagi karyawan.

(3) Indikator sinyal yang secara spesifik menunjukkan gambaran apakah

perusahaan sedang maju atau sebaliknya; contohnya besarnya pertumbuhan

produktivitas karyawan pertahun selama lima tahun terakhir.

(4) Indikator yang menunjukkan efek suatu kendali perusahaan terhadap

perubahan; contohnya pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan karyawan; pengaruh peningkatan motivasi terhadap kinerja

karyawan dan pengaruh teknologi terhadap produktivitas karyawan.

IKU (Indikator Kinerja Utama) juga dapat digolongkan menjadi tiga indikator

yakni:

(1) Indikator absolut, contohnya produktifitas karyawan dan revenue

perusahaan perkaryawan dalam waktu tertentu.

(2) Indikator relatif, contohnya persentase karyawan bermotivasi tinggi,

persentase karyawan berpendidikan tinggi, dan persentase biaya pelatihan

terhadap revenue perusahaan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

(3) Indikator tertimbang, contohnya produktifitas karyawan berdasarkan unsur

kontrol pada periode dan kondisi inflasi tertentu. (Hubert K.Rampersad, 2006).

2.3 Kerangka Pemikiran

Peranan Public Relations

1. PR sebagai pakar yang berpengaruh

2. PR sebagai fasilitator komunikasi

3. PR sebagai teknisi komunikasi

4. PR sebagai pemecah masalah

Kegiatan Public Relations Internal

Non Mediated / Mediated

1. Personal Calls 5. Outing

2. Sharing Knowledge 6. News Letter

3. Kompensasi insentif 7. Training pada klien

KINERJA

Faktor yang mempengaruhi:

Pengetahuan, Kemampuan, Ketrampilan, dan Motivasi

Kinerja Internal PT.Infoflow Solutions

1.Prestasi Kerja

2. Loyalitas karyawan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikir Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Kinerja

Karyawan kompilasi teori tentang PR menurut (Kriyantono, 2008).

Dari gambar kerangka pemikiran pada penelitian ini jelas bahwa teori yang

digunakan penulis didalam penelitian yaitu peran Public relations yang terdiri dari:

1. PR sebagai pakar yang berpengaruh

2. PR sebagai fasilitator komunikasi

3. PR sebagai teknisi komunikasi

4. PR sebagai pemecah masalah

Kemudian diteruskan dilihat berdasarkan wawancara mendalam dan observasi bahwa

ditemukan bahwa PR internal didalam perusahaan yaitu:

1. Personal Calls 5. Outing

2. Sharing Knowledge 6. News Letter

3. Kompensasi insentif 7. Training pada klien

4. Meeting

Berdasarkan metode kualitatif menyebutkan bahwa teori PR memiliki media internal

perusahaan yaitu: News Letter, Personal Calls, dan Internet. Setelah itu ditinjau

kembali dari sisi kinerja karyawan PT.Infoflow Solution bahwa hal – hal yang sesuai

dengan teori yang mempengaruhi terdapat empat faktor yaitu: pengetahuan,

kemampuan, ketrampilan, dan motivasi. Sdangkan karyawan tinjauan dari metode

Simpulan & Saran

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian tentang sangatlah ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01172-MC Bab2001.pdf · Lasswell berpendapat bahwa didalam komunikasi

kualitatif di PT.Infoflow Solutions yaitu tentang pretasi kerja dan loyalitas karyawan

tersebut.