bab 2 landasan teori - library & knowledge...

27
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Internet 2.1.1 Pengertian Internet Menurut Strauss, El-Ansary, Frost (2003: 8) “Internet adalah seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer- komputer dalam jaringan ini menyimpan file, seperti halaman web, yang dapat diakses oleh seluruh jaringan komputer.” Pengertian internet secara umum adalah kumpulan jaringan komputer yang terhubung baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, antara satu perangkat ke perangkat lainnya yang bertujuan untuk pertukaran data menggunakan protokol TCP/IP. 2.1.2 Website Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Halaman website dapat diakses dengan menggunakan software web browser. Sebuah website biasanya ditempatkan setidaknya pada satu web server yang dapat diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di Internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan website: World Wide Web Menurut Darma dan Shenia (2009), “World Wide Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber

Upload: phunglien

Post on 26-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Internet

2.1.1 Pengertian Internet

Menurut Strauss, El-Ansary, Frost (2003: 8) “Internet adalah seluruh jaringan

yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer- komputer dalam jaringan

ini menyimpan file, seperti halaman web, yang dapat diakses oleh seluruh jaringan

komputer.”

Pengertian internet secara umum adalah kumpulan jaringan komputer yang

terhubung baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, antara satu

perangkat ke perangkat lainnya yang bertujuan untuk pertukaran data menggunakan

protokol TCP/IP.

2.1.2 Website

Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya

berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau

organisasi. Halaman website dapat diakses dengan menggunakan software web

browser. Sebuah website biasanya ditempatkan setidaknya pada satu web server

yang dapat diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah lokal

(LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua

situs yang dapat diakses publik di Internet disebut pula sebagai World Wide Web

atau lebih dikenal dengan singkatan WWW.

Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan website:

• World Wide Web

Menurut Darma dan Shenia (2009), “World Wide Web, biasa lebih terkenal

disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal

global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

10

daya berguna.” WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan,

walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet.

Dapat disimpulkan bahwa, World Wide Web atau www adalah kumpulan Web

server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk

dapat digunakan bersama. Berbagai informasi dapat Anda temukan pada WWW,

seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi,

pendidikan dan lain-lain.

• Web browser

Menurut Sunarto (2005: 23), “web browser adalah sebuah program aplikasi

yang digunakan untuk menjelajahi dunia maya dan menampilkan web page yang

ada di internet.”

Menurut Comer (2007: 209), “web browser adalah program yang

menampilkan dan menyediakan akses dokumen hypermedia yang ada di internet.”

Dapat disimpulkan bahwa web browser adalah software yang dapat

menampilkan halaman website yang ada pada internet.

• Web server

Menurut Zaki (2008: 21), “web server adalah sebuah hardware dan software

yang bertugas melakukan interpretasi HTTP request untuk kemudian melakukan

respon atas HTTP request tersebut dalam bentuk kode HTML, dan kode - kode

lainnya yang bisa dipahami browser.” Ada banyak sekali web server yang bisa

dipakai antara lain :

1. Apache Tomcat

2. Microsoft Windows Server 2003 Internet Information Service ( IIS )

3. Lighttpd

4. Sun Java System Web server

5. Xitami Web server

6. Zeus Web server

• Hypertext Transfer Protocol ( HTTP )

Menurut Sunarto (2005: 22) “HTTP adalah sebuah protocol yang menentukan

aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan dokumen

yang diminta browser.”

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

11

• Uniform Resource Locator ( URL )

Menurut Suyanto (2009: 195), URL adalah “alamat sebuah file yang dapat

diakses di internet, berisi nama protocol internet yang dibutuhkan untuk mengakses

file, nama computer yang berisi file tersebut, dan direktori dimana file tersebut

berada.” Secara umum, URL dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama

menunjukkan protocol yang dipakai seperti http: // atau https: //. Bagian kedua

menunjukkan alamat host seperti www.yahoo.com . Bagian ketiga menunjukkan

path direktori file, yaitu tempat dimana file yang ingin diakses disimpan dalam

server.

• Transmission Control Protocol / Internet Protocol ( TCP / IP )

Menurut Blank (2004: 2), TCP/IP adalah “kumpulan protocol yang

memungkinkan komunikasi antar komputer.”

TCP/IP merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control

Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur

komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer

lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke

alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang

protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan

protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja

dan diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem

operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Data, Informasi dan Knowledge

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5) “Data adalah sebuah deskripsi

dasar akan sebuah benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang terekam,

terklasifikasikan dan tersimpan, namun tidak terorganisir untuk menyampaikan

suatu maksud tertentu.” Data dapat berupa huruf, angka, suara, atau gambar. Contoh

dari data adalah misalnya nilai dari seorang murid atau jumlah jam kerja seorang

karyawan pada minggu tertentu.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

12

Menurut Vardiansyah (2008: 3) Data adalah “catatan atas kumpulan fakta.”

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah

sesuatu kumpulan atas fakta yang mentah, belum diolah dan tidak terorganisir untuk

menyampaikan sesuatu.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), “Informasi adalah data yang telah

diolah maka mereka menjadi memiliki arti, dan nilai tertentu bagi yang

menerimanya.” Contohnya, nilai seorang murid adalah data, namun ketika

dikombinasikan dengan nama dari murid tersebut maka data tersebut telah menjadi

informasi. Penerima informasi tersebut menginterpretasikan artinya dan dapat

menarik konklusi dan implikasi dari informasi tersebut.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), Knowledge atau pengetahuan

adalah “Data dan atau informasi yang telah dikumpulkan secara terorganisir dan

diproses untuk menyampaikan suatu pengertian, pengalaman, pembelajaran yang

terakumulasi, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.”

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 6), Sistem Informasi adalah “Sistem

yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan

informasi untuk suatu tujuan tertentu.” Sistem Informasi berbasis komputer adalah

suatu sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan

tugas-tugasnya.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 4), Sistem Informasi adalah

“Suatu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari suatu informasi yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.”

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems analysis atau

analisis sistem adalah “aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk dapat

mengerti dan menspesifikasikan apa yang dapat dicapai dari suatu sistem.”

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems design atau

perancangan sistem adalah “aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk

mendefinisikan dan mendeskripsikan secara detail akan suatu sistem yang

memenuhi kebutuhan.”

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

13

2.2.3 Database

Menurut Connolly dan Begg (2010: 65), database merupakan “sekumpulan

data yang berhubungan secara logical dan dideskripsikan serta dirancang untuk

memenuhi kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database adalah

“kumpulan dari data yang tersimpan secara terintegrasi, di-manage dan dikontrol

secara terpusat.”

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 6) Database adalah “kumpulan file

yang berhubungan atau tabel yang berisi data.”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database terdiri dari dua

bagian yang berhubungan; yaitu physical data store dan schema. Physical data

store menampung data bit dan byte mentah yang dibuat dan digunakan oleh sistem

informasi (misalnya nama, harga, saldo). Sedangkan schema menampung informasi

deskriptif tentang data yang ditampung dalam physical data store, yang mencakup:

• Organisasi akan data individual yang tersimpan dalam tabel.

• Asosiasi antara tabel atau class.

• Detail akan organisasi physical data store, mencakup type, lengths, location,

dan indexing dari data tersebut.

• Pengendalian akan akses dan konten, mencakup nilai data yang

diperbolehkan untuk suatu data, ketergantungan nilai antar data, dan daftar

pengguna yang diperbolehkan untuk melakukan read atau write terhadap

suatu data tertentu.

DBMS (Database Management System)

Menurut Connolly dan Begg (2010: 66), Database Management System

(DBMS) adalah “suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna

untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database.”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) Database

Management System (DBMS) adalah “komponen sistem software yang mengelola

dan mengendalikan satu atau lebih database.”

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

14

Berikut adalah komponen DBMS menurut Connolly dan Begg (2010: 68)

yang terdiri atas 5 komponen, yaitu :

1. Hardware

DBMS membutuhkan hardware untuk menjalankan aplikasi - aplikasinya

yang meliputi PC, mainframe, dan suatu jaringan computer.

2. Software

Komponen perangkat lunak yang meliputi software DBMS itu sendiri,

program aplikasi, sistem operasi, termasuk dan sistem jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari

sudut pandang dari end-user. Data berperan sebagai penghubung antara mesin dan

pengguna.

4. Procedure

Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan

penggunaan database.

5. People

Komponen terakhir adalah manusia yang berhubungan langsung dengan

sistem. Komponen ini meliputi Database Adminstrator, Database Designers,

Application Developers, dan end-user.

2.3 Konsep E-commerce dan E-Business

2.3.1 Pengertian E-commerce

Menurut Varmaat (2007: 83), E-commerce merupakan “transaksi bisnis yang

terjadi dalam jaringan elektronik seperti internet. Siapapun yang mempunyai

jaringan internet dapat berpartisipasi dalam kegiatan E-commerce.”

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 177), E-commerce adalah “proses

membeli, menjual, mentransfer, atau bertukar barang, ataupun informasi, melalui

jaringan komputer, termasuk internet.”

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

15

Menurut Wong (2010: 33), E-commerce adalah “pembelian, penjualan dan

pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti televisi, radio dan

jaringan komputer atau internet.”

Dapat disimpulkan bahwa E-commerce adalah segala bentuk transaksi bisnis

yang terjadi melalui internet. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di

mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar proses jual beli saja, tetapi

mencakup juga kolaborasi antar mitra bisnis, pelayanan pelanggan, pemasaran, dan

lain lain. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi

basisdata atau database, pemanfaatan surat elektronik (e-mail), dan teknologi

lainya.

2.3.2 Jenis-Jenis E-commerce

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 179), ada beberapa tipe dari E-

Commerce:

• Business to Consumers (B2C), yaitu tipe e-commerce dimana

perusahaan menjual produk atau layanan yang ditawarkanya kepada

pembeli.

• Business to Business (B2B), yaitu tipe e-commerce dimana penjual

dan pembelinya adalah perusahaan.

• Consumers to Consumers (C2C), yaitu tipe e-commerce dimana

konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen. Contoh:

ebay.com. www.800webmall.com. www.auctionanything.com.

• Business to Employee (B2E), tipe e-commerce dimana perusahaan

menggunakannya untuk menyediakan informasi dan layanan kepada

karyawan-nya. Perusahaan mengizinkan karyawan untuk mengelola

tunjangan dan mengambil kelas pelatihan secara elektronik. Selain itu,

karyawan dapat membeli asuransi berdiskon, paket wisata, dan tiket

event pada intranet perusahaan.

• E-Government, yaitu pemerintah menggunakan teknologi internet, e-

commerce, khususnya, untuk menyampaikan informasi tentang

layanan publik kepada masyarakat, dan juga melayani transaksi

dengan partner bisnis.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

16

• Mobile commerce (m-commerce), yaitu tipe e-commerce dimana

transaksi dilakukan pada lingkungan yang wireless. Misalnya

penggunaan telepon seluler untuk membeli barang melalui internet.

2.3.3 Pengertian E-Business

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 177), E-Business adalah “konsep

yang lebih luas dari E-commerce. Dimana selain melakukan transaksi jual beli akan

barang dan jasa, E-Business juga mencakup pelayanan kepada customer,

berkolaborasi dengan partner bisnis, dan melakukan transaksi elektronik dalam

suatu organisasi. “

2.4 Variabel Penelitian

2.4.1 Information Quality

Kualitas informasi secara umum dapat diartikan sebagai ‘seberapa baik suatu

informasi dapat digunakan oleh penggunanya’. Menurut Xu dan Koronios (2004)

Information Quality atau kualitas informasi “merupakan suatu building block yang

sangat penting bagi E-Business.”

Xu dan Koronios (2004) mengemukakan beberapa dimensi dari Information

Quality:

1. Accessibility, yaitu seberapa mudah suatu data dapat diakses.

2. Appropriate Amount of Data, yaitu volume data yang sesuai.

3. Consistent Representation, yaitu konsistensi akan representasi data.

4. Timeliness, yaitu seberapa up-to-date kah data yang digunakan.

5. Understandability, yaitu seberapa mudah data yang ditampilkan dapat

dimengerti.

Information Quality sebelumnya juga pernah diteliti oleh sejumlah peneliti

lain dalam literatur yang membahas e-commerce. Contohnya adalah Rozekhi,

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

17

Hussin, dan Noor (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Attributable E-commerce

toward Purchase Intention: Online Search of Food Product.

2.4.2 Website Quality

Menurut Hasan dan Abuelrub (2008), “karakteristik akan suatu Website

merupakan hal yang penting, hal ini telah menjadi pembahasan di penelitian dari

berbagai bidang dan sangat banyak dipelajari khususnya pada literatur E-

commerce.”

Hasan dan Abuelrub (2008) mengemukakan bahwa dimensi dari Website

Quality adalah sebagai berikut:

Gambar 2-1 : Dimensi Website Quality

Sumber: Hasan dan Abuelrub (2008)

1. Content Quality

yaitu kualitas konten website, yang mencakup beberapa indikator:

• Timely, yaitu seberapa konten yang ada pada website up to date.

• Relevant, yaitu seberapa konten yang ada pada website dapat

digunakan.

• Multilanguage / Culture, yaitu konten yang ada pada website sesuai

dengan bahasa dan budaya penggunanya.

• Variety of Presentation, yaitu konten ditampilkan menggunakan

presentasi yang variatif (text, video, audio).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

18

• Accuracy, yaitu konten yang ditampilkan tepat, tidak ada salah ketik

dan sebagainya.

• Objective, yaitu konten yang ada dipresentasikan secara objektif.

• Authority, yaitu konten ditampilkan pada website melalui otoritas

yang jelas.

2. Design Quality

yaitu kualitas rancangan website, aspek - aspek karakteristik visual

yang dapat menarik perhatian pengguna terhadap website tersebut, yang

mencakup beberapa indikator:

• Attractive, yaitu seberapa inovatif dan aestetis(menarik) kah

rancangan website, dan seberapa mampukah rancangan tersebut

mengundang rasa nyaman bagi penggunanya.

• Appropriateness, yaitu kepantasan, seberapa rancangan website yang

digunakan sesuai dengan tujuan pembuatanya. Gambar-gambar yang

digunakan sesuai dengan tujuan, dan keseimbangan antara text, warna

dan gambar.

• Color, yaitu warna-warna yang digunakan pada website. Pada

background color, lebih baik untuk menggunakan warna ringan,

sedangkan untuk warna font text, warna yang digunakan sebaiknya

tidak melebihi 4 jenis warna.

• Image/Sound/Video, yaitu elemen-elemen non text yang ada pada

website. Perlu diperhatikan ukuran dari media supaya tidak terlalu

berat yang akan menyebabkan halaman website menjadi lebih lama

untuk dimuat.

• Text, yaitu karakteristik akan text yang digunakan pada website.

3. Organization Quality

yaitu kualitas organisasi website, seperti konsistensi dan tata letak

yang digunakan. Indikatornya:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

19

• Index, yaitu terdapatnya index (navigasi) untuk menuju ke semua

halaman website pada halaman utama.

• Mapping, yaitu terdapatnya mapping pada setiap halaman website,

supaya user dapat mengetahui, ia sedang berada di page yang mana.

• Consistency, yaitu tata letak yang digunakan dalam rancangan website

konsisten.

• Links, yaitu link yang digunakan bekerja dengan benar; penempatan

link yang baik supaya user dapat kembali ke halaman utama dari

setiap halaman website. Penggunaan warna link yang sesuai dan

menunjukan mana link telah dituju dan yang belum.

• Logo, yaitu tersedianya logo perusahaan di setiap halaman website.

• Domain, yaitu nama domain yang digunakan sesuai dengan tujuan

dan identitas perusahaan.

4. User-friendly Quality

yaitu seberapa mudah suatu website untuk digunakan bagi para

penggunanya. Indikatornya:

• Usability, yaitu seberapa mudah suatu website untuk digunakan,

dimengerti, dioperasikan untuk mencari informasi, dan dinavigasikan.

• Reliability, yaitu penggunaan nama yang mudah untuk diingat,

download time yang cepat, multi browser support, dan dapat bekerja

dengan baik pada screen setting yang berbeda-beda.

• Interactive features, yaitu suatu website mempunyai instruksi yang

jelas dalam penggunaan bagian yang berbeda. Fungsi pembantu dan

error message tersedia. Tersedianya alat internal search tool untuk

membantu user mencari informasi pada website.

• Security/Privacy, yaitu website menggunakan mekanisme yang efektif

yang dapat menjaga keamanan transaksi.

• Customization, yaitu proses yang kustomisasi pada batas tertentu yang

dapat menyesuaikan kebutuhan user yang berbeda-beda terhadap

website.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

20

Website Quality sebelumnya juga pernah diteliti oleh sejumlah

peneliti lain dalam literatur yang membahas e-commerce. Contohnya adalah

Ranganathan, Dey, dan Ganapathy (2002) dalam jurnal yang berjudul Key

Dimensions of Business-to-Consumer Sites, Information and Management.

2.4.3 E-Shopping Intention

E-Shopping Intention secara umum dapat digambarkan sebagai ‘minat

untuk membeli produk melalui website.’ Cao dan Mokhtarian (2005)

mengemukakan beberapa dimensi dari E-Shopping Intention:

1. Purchasing from e-shopping sites, yaitu membeli melalui e-shopping

site.

2. Using e-shopping site, yaitu menggunakan website e-shopping.

3. Recommending others to use e-shopping sites, yaitu merekomendasikan

orang lain untuk menggunakan website e-shopping.

4. Creating an account on e-shopping sites, yaitu kemauan untuk membuat

akun pada website e-shopping.

5. Positive remarks on e-shopping sites, yaitu kesan positif terhadap

website e-shopping.

2.5 Metode Penelitian

2.5.1 Jenis-jenis penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat

eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang

lain.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

21

2. Penelitian komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri

tetapi untuk Sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3. Penelitian asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif

dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang

dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Menurut Sugiyono, (2003: 14) terdapat beberapa jenis penelitian

antara lain:

1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk

kata, skema, dan gambar.

2.5.2 Metode Penelitian Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2012: 7), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai “metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.” Teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut

metode tradisional, positivistik, ilmiah / discovery dan metode discovery. Metode

kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini

disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.

Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (discovery) karena metode ini telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional

dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

22

dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisa

menggunakan statistik.

Selain itu metode penelitian kuantitatif juga dikatakan sebagai metode yang

lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena

sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan

kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang

di tentukan dan di ukur dengan memberikan nilai angka yang berbeda-beda sesuai

dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.

2.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

2.5.3.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012), “Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan

alat ukur yang digunakan.” Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur

yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dihitung dengan membandingkan

nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka pernyataan

tersebut dapat dinyatakan valid.

2.5.3.2 Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 154), “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.”

Menurut Ghozali (2009), “reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.” Uji reliabilitas digunakan dengan melihat

nilai Cronbach’s Alpha dimana nilai di atas 0,60 menunjukan bahwa data dapat

dikatakan reliabel.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

23

2.5.4 Uji Korelasi

Menurut Fraenkel dan Wellen (2008), Penelitian korelasi atau korelasional

adalah “suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara

dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut.”

Menurut Emzir (2009), “Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai

bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya

terbatas pada penafsiran hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan

kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya

seperti penelitian eksperimen.”

Teknik uji korelasi yang digunakan dalam penulisan ini adalah Teknik Uji

Korelasi Spearman. Menurut Rokhman (2009), Teknik korelasi Spearman

dipergunakan untuk menganalisa data penelitian yang mempunyai karakteristik:

1. Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif.

2. Skala data ordinal.

3. Data tidak harus berdistribusi normal.

Menurut Sugiyono (2012), ukuran korelasi yang dapat digunakan adalah

sebagai berikut:

• 0,00 - 0,199 ; menunjukan derajat asosiasi yang sangat rendah.

• 0,20 - 0,399 ; menunjukan derajat asosiasi yang rendah.

• 0,40 - 0,599 ; menunjukan derajat asosiasi yang sedang / moderat.

• 0,60 - 0,799 ; menunjukan derajat asosiasi yang kuat.

• 0,80 - 1,000 ; menunjukan derajat asosiasi yang sangat kuat.

2.5.5 Populasi, Sample, dan Teknik Pengambilan Sample

2.5.5.1 Populasi

Arikunto (2006), mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Menurut Sugiyono (2012: 115) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

24

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.”

2.5.5.2 Sample

Sugiyono (2012: 116) mengemukakan bahwa, “Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, perlu adanya

teknik sampling yang tepat seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:

116), bahwa “Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan di gunakan dalam penelitian, terdapat beberapa

teknik sampling yang digunakan.”

2.5.5.3 Teknik Pengambilan Sample

Sugiyono (2012: 81) mengemukakan bahwa teknik sampling adalah

merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Jenis-jenis teknik

sampling adalah sebagai berikut.

Gambar 2-2: Jenis-jenis teknik sampling

Sumber: Sugiyono (2012: 92)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

25

Metode Slovin

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah

dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1992), sebagai berikut:

Keterangan:

n: jumlah sampel

N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi

kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin

kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.

Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 10% berarti memiliki tingkat

akurasi 90%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi

98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan,

semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

2.6 Analisa dan Perancangan Sistem

2.6.1 Object Oriented Analysis and Design

Pendekatan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) merupakan

pendekatan analisa dan perancangan yang digunakan oleh penulis. Berikut ini

adalah beberapa teori yang terkait dengan pendekatan ini.

2.6.1.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 241) mendefinisikan Object Oriented

Approach atau pendekatan berorientasi objek sebagai “pengembangan sistem

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

26

berdasarkan cara pandang bahwa suatu sistem adalah sekumpulan objek yang

bekerja bersama.”

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 241) mendefinisikan suatu Object

sebagai “sesuatu di dalam sistem informasi yang merespon suatu pesan dengan

mengeksekusikan sebuah function atau method.”

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 241) mendefinisikan Object Oriented

Analysis (OOA) sebagai “suatu proses mengidentifikasikan dan mendefinisikan

use case dan kumpulan Object atau Class pada sistem.”

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 241) mendefinisikan Object Oriented

Design (OOD) sebagai “suatu proses mendefinisikan semua tipe Object yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan dalam sistem,

menunjukan bagaimana suatu Object berinteraksi untuk menyelesaikan tugas.”

2.6.2 UML ( Unified Modeling Language)

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 46), Unified Modeling Language

adalah “suatu set standar konstruksi model dan notasi yang didefinisikan oleh

Object Management Group. Dengan menggunakan UML, analis dan pengguna

dapat mengerti berbagai variasi diagram yang digunakan dalam projek

pengembangan sistem.” Sebelum adanya UML, tidak ada standar, sehingga

diagram dapat menjadi membingungkan, karena pembuatannya berbeda dari

perusahaan ke perusahaan lain, (atau dari buku ke buku). Selanjutnya penulis

akan membahas mengenai teori model yang akan digunakan dalam penulisan,

yaitu meliputi Activity Diagram, Domain Model Class Diagram, Multilayer

Sequence Diagram, Use Case Diagram, dan Use Case Description.

2.6.3 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 57), “sebuah Activity Diagram

mendeskripsikan aktivitas dari user (atau sistem); siapa yang mengerjakan setiap

aktivitas, dan alur berurutan akan aktivitas tersebut.” Berikut adalah simbol-

simbol yang digunakan dalam Activity Diagram:

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

27

Gambar 2-3 : Simbol Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 57)

Gambar diatas menunjukan simbol-simbol dasar yang digunakan pada

Activity Diagram. Lingkaran oval menggambarkan suatu aktivitas. Panah

menggambarkan alur berurutan dari setiap aktivitas. Lingkaran hitam

menggambarkan awal dan akhir dari workflow. Bentuk diamond

menggambarkan decision point dimana alur akan mengikuti satu arah atau yang

lainya. Swimlane menunjukan siapa yang mengerjakan aktivitas tersebut. Garis

hitam tebal menggambarkan synchronization bar yang berfungsi menunjukan

aktivitas yang dilakukan secara bersamaan. Berikut adalah contoh Activity

Diagram yang menggambarkan proses online checkout:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

28

Gambar 2-4 : Activity Diagram; Online Checkout

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 59)

2.6.4 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 69), sebuah Use case adalah

“sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sistem, sebagai respon akan request yang

dilakukan oleh user.”

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

29

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 78), Use Case Diagram adalah

“model UML yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar Use case

dengan Actor yang mengerjakanya.”

Gambar 2-5 : Use Case Diagram ‘Customer Account Subsystem’

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 82)

Gambar diatas menunjukan contoh Use Case Diagram. Actor

digambarkan dengan stick figure, dan garis lurus digunakan untuk

menggambarkan relasi antar Actor dan use case. Dalam relasi antar use case,

terdapat 2 jenis hubungan khusus, yaitu:

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

30

• <<includes>>; yaitu hubungan antar use case yang menunjukan bahwa

satu use case termasuk dalam use case lain.

• <<extends>>; yaitu hubungan antar use case yang menunjukan bahwa

satu use case memiliki kemungkinan untuk dilanjutkan ke use case lain.

2.6.5 Fully Developed Use Case Description

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 121) mengemukakan bahwa Use Case

Description "adalah suatu model textual yang mendaftarkan dan mendeskripsikan

proses apa saja yang dilakukan dalam sebuah use case.”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 122) Fully Developed Use Case

Description adalah “metode yang paling formal dalam mendokumentasikan

sebuah use case.” Dalam sebuah Fully Developed Use Case Description, baris

pertama digunakan untuk menjelaskan nama use case. Baris kedua digunakan

untuk menjelaskan scenario yang ada pada use case tersebut. Baris ketiga

digunakan untuk menjelaskan event apa yang memicu terjadinya use case. Baris

keempat digunakan untuk menjelaskan brief description atau deskripsi singkat

akan use case tersebut. Baris kelima digunakan untuk menjelaskan actor yang

terlibat dalam use case. Baris keenam digunakan untuk menjelaskan use case lain

yang terlibat dengan use case. Baris ketujuh digunakan untuk menjelaskan

stakeholder yang terlibat dalam use case. Baris kedelapan - preconditions,

menjelaskan keadaan apa yang harus dipenuhi sebelum use case dilakukan. Baris

kesembilan - postconditions, menjelaskan keadaan apa yang harus dipenuhi

setelah use case dijalankan. Baris kesepuluh digunakan untuk menjelaskan alur

aktivitas antara actor dan sistem. Baris kesebelas digunakan untuk menjelaskan

exception conditions, yaitu keadaan alternatif yang mungkin terjadi. Berikut

adalah contoh sebuah Fully Developed Use Case Description yang

menggambarkan use case create customer account:

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

31

Gambar 2-6 : Fully Developed Use Case Description ‘Create Customer Account’

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 123)

2.6.6 Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 101) sebuah class adalah

“sebuah kategori atau klasifikasi dari sebuah benda atau objek.” Sedangkan domain

class adalah “sebuah class yang mendeskripsikan objek dari problem domain.”

Domain Model Class Diagram adalah sebuah class diagram yang hanya

memasukan class dari problem domain. Berikut adalah contoh gambar yang

menggambarkan sebuah Domain Model Class Diagram untuk sebuah bank:

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

32

Gambar 2-7 : Domain Model Class Diagram untuk sebuah bank

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 103)

Dan berikut adalah gambar yang menjelaskan tentang multiplicity pada class

diagram:

Gambar 2-8 : Multiplicity pada Class Diagram.

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 102)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

33

2.6.7 Multilayer Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 332) Sequence Diagram adalah

“sebuah tipe diagram interaksi yang menekankan urutan dari pesan yang

dikirimkan antara objek untuk sebuah use case tertentu.” Berikut adalah contoh

gambar yang menggambarkan sebuah System Sequence Diagram:

Gambar 2-9 : SSD untuk use case ‘Create Customer Account’

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 333)

Multilayer Sequence Diagram adalah “Sequence Diagram yang

menggambarkan interaksi antar objek dalam sistem dengan menggunakan View

Layer, Domain Layer, dan Data Layer.” Berikut adalah contoh gambar Multilayer

Sequence Diagram:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

34

Gambar 2-10 : Contoh Multilayer Sequence Diagram menggunakan View Layer,

Domain Layer, dan Data Layer.

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2010: 454)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00208-MNSI... · aturan main antara software client dan software server dalam penyediaan

35

2.7 Kerangka Pikir

Gambar 2-11 : Kerangka Pikir

Sumber: Data olahan penelitian, 2015