bab 2 landasan teori dan rerangka pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-1-00288-mn bab 2.pdf ·...

34
12 BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Studi Kelayakan Bisnis Saat ini Studi kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha. Beberapa proyek yang gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi, dan kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari tidak diterapkannya studi kelayakan secara konsisten. Secara teoritis, jika investasi dimulai dengan studi kelayakan yang benar, resiko kegagalan dan kerugian dapat dikendalikan dan diminalkan sekecil mungkin. Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah terapan yang bersifat aplikatif. Studi kelayakan merupakan ilmu yang dibangun atas disiplin ilmu lainnya, produksi/operasi, pemasaran, sumber daya manusia, aspek hukum dalam bisnis, dan keuangan. Sebelumnya, penilaian kelayakan terhadap sebuah investasi dilakukan sacara parsial dan lebih menekankan aspek finansial. Namun pada kenyataannya, bisnis tidak hanya ditunjang oleh aspek finansial, tetapi juga aspek- aspek lain yang bahkan saling bergantungan (interdependen) antara aspek-aspek bisnis tersebut akan membentuk sistem bisnis. (Subagyo, 2007, p3-4) 2.1.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis Menurut Wikipedia Indonesia, Studi Kelayakan Proyek atau Bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya

Upload: vuhuong

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

12

BAB 2

LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Studi Kelayakan Bisnis

Saat ini Studi kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia

usaha. Beberapa proyek yang gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi,

dan kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan

bagian dari tidak diterapkannya studi kelayakan secara konsisten. Secara teoritis, jika

investasi dimulai dengan studi kelayakan yang benar, resiko kegagalan dan kerugian

dapat dikendalikan dan diminalkan sekecil mungkin. Studi kelayakan merupakan salah

satu mata kuliah terapan yang bersifat aplikatif. Studi kelayakan merupakan ilmu yang

dibangun atas disiplin ilmu lainnya, produksi/operasi, pemasaran, sumber daya manusia,

aspek hukum dalam bisnis, dan keuangan. Sebelumnya, penilaian kelayakan terhadap

sebuah investasi dilakukan sacara parsial dan lebih menekankan aspek finansial. Namun

pada kenyataannya, bisnis tidak hanya ditunjang oleh aspek finansial, tetapi juga aspek-

aspek lain yang bahkan saling bergantungan (interdependen) antara aspek-aspek bisnis

tersebut akan membentuk sistem bisnis. (Subagyo, 2007, p3-4)

2.1.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis

• Menurut Wikipedia Indonesia, Studi Kelayakan Proyek atau Bisnis adalah

penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum,

sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu

semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

13

digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis

dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.

• Menurut Umar, Husein (2007, p8), Studi kelayakan bisnis merupakan

penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau

tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin

dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang

tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.

• Menurut Kamaluddin (2004, p1-2), Studi Kelayakan Bisnis (dalam arti

sempit) adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis

dilaksanakan dengan pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis

suatu bisnis. Pengertian tersebut mempunyai tendensi bagi pelaku bisnis

yaitu profit artinya jika hasil penelitian dari bisnis yang dilakukan

memberikan tambahan kekayaan bagi pelaku bisnis, maka bisnis dianggap

menguntungkan dengan demikian ia akan mengambil (menjalankan) bisnis

tersebut. Sebaliknya, jika hasil penelitian cenderung menunjukkan

pengurangan kekayaan bagi pelaku bisnis, maka ia akan meninggalkan

bisnis tersebut, karena bisnis tersebut tidak menguntungkan.

• Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p6), Studi Kelayakan bisnis adalah studi

kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan

sebuah usaha.

• Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p6), Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu

kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau

bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak

usaha tersebut dijalankan. Layak disini diartikan juga akan memberikan

keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga

bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

14

• Menurut Yuniar, Poppy; dkk. (2004, p32), sebuah Studi Kelayakan

(feasibility study) merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Tujuan studi ini adalah untuk mengumpulkan berbagai masukan yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat rencana bisnis

(business plan) yang akan dijalankan, termasuk seberapa besar kebutuhan

pasar terhadap jenis pelayanan yang akan ditawarkan.

Dari beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Studi

Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian atau studi yang digunakan untuk

menganalisa layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dijalankan, yang mana hasil

analisa tersebut dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya,

sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal secara berkelanjutan

dimasa yang akan datang, dan agar dapat terhindar dari suatu resiko yang besar

apabila bisnis tersebut ternyata tidak layak untuk dijalankan.

Menurut Umar, Husein (2007, p7-8), perbedaan Studi Kelayakan Bisnis

dengan Studi Kelayakan Proyek:

Tabel 2.1 Perbedaan Studi Kelayakan Bisnis dengan Studi Kelayakan Proyek Faktor Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Proyek

Definisi Merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misal untuk peluncuran produk baru.

Merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.

Tujuan Memiliki tujuan jangka panjang, yakni pencapaian keuntungan maksimal.

Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau hasil kerja akhir.

Kegiatan • Kegiatan bersifat rutin, terutama operasionalisasi, sehingga beberapa aspek yang menjadi perhatian, termasuk mengenai layanan pada pasar potensial, kepuasaan konsumen, dan persaingan bisnis menjadi hal

• Kegiatan bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir kegiatan-kegiatan telah ditentukan dengan jelas.

• Biaya, jadwal kerja, sumber

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

15

yang penting. daya, kriteria mutu yang diperlukan telah ditentukan.

• Kegiatan bersifat tidak rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan insentitas kegiatan berubah hanya sepanjang proyek berlangsung.

Sumber: Umar, Husein (2007, p7-8) Menurut Subagyo, Ahmad (p9-10), studi kelayakan bertujuan untuk

mengidentifikasi apakah suatu gagasan bisnis “layak atau tidak” masuk dalam

marketplace. Dengan kata lain, studi kelayakan menentukan bagaimana

menuangkan gagasan bisnis ke dalam statement (pernyataan tertulis). Analisis

studi kelayakan menyediakan banyak informasi penting untuk membuat rencana

bisnis. Studi kelayakan mengindikasikan bahwa gagasan bisnis masih berupa

statement, dan langkah selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Rencana

bisnis melanjutkan analisis yang lebih mendalam dan kompleks, membangun

berdasarkan fondasi yang telah diciptakan studi kelayakan. Rencana bisnis

(business plan) memberi kesempatan untuk menemukan kelemahan dan

ancaman masalah yang tersembunyi di masa yang akan datang. Ada dua tujuan

dalam rencana bisnis, yaitu menganalisis secara seksama bagaimana bisnis akan

bekerja dan mencatat dokumen penting untuk mendapatkan loan (pinjaman).

Secara skematis perbedaan studi kelayakan dengan rencana bisnis dapat

digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2 Perbedaan Studi Kelayakan dengan Rencana Bisnis Faktor Studi Kelayakan Rencana Bisnis

Jenis Data Data estimasi Berdasarkan data empiris perusahaan

Sumber Data Data eksternal Data internal Penyusun/Analis Pihak eksternal

(konsultan/pakar) Pihak intern (manajemen),

perusahaan (direksi perusahaan) Tujuan Menilai kelayakan gagasan

bisnis Merencakan kegiatan bisnis di

masa yang akan datang User (Pengguna) Investor, bank, pemerintah,

LSM Manajemen, kreditor

Waktu Pembuatan Bisa lebih dari 1 tahun Kurang dari 1 tahun Biaya Relatif besar, bisa lebih dari Relatif lebih kecil

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

16

Rp. 1 miliar Sumber: Subagyo, Ahmad (2007, p9-10)

2.1.2 Aspek-Aspek Penilaian Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p55), aspek-aspek dalam studi

kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang keadaan objek

tertentu dari fungsi-fungsi bisnis (marketing, operasi, manajemen/SDM, hukum,

lingkungan dan keuangan). Pelaksanaan studi dan penelitian atas fungsi-fungsi

bisnis tersebut terkadang disesuaikan dengan kebutuhan dari analis maupun

stakeholder. Berdasarkan disiplin ilmu dasarnya, pembagian dan pengkajian

aspek-aspek dalam studi kelayakan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Aspek primer, yang merupakan aspek utama dalam penyusunan studi

kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha, baik pabrikasi

(manufacturing), perdagangan (trading), maupun jasa (service). Aspek primer

ini terdiri atas:

a) Aspek pasar dan pemasaran (marketing)

b) Aspek teknis dan teknologis (produksi/operasi)

c) Aspek manajemen dan organisasi (SDM)

d) Aspek hukum

e) Aspek ekonomi dan keuangan (keuangan)

2) Aspek sekunder, adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan

permintaaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek studi, misalnya

aspek analisis mengenai dampak lingkungan. Pada umumnya aspek ini

dipersyaratkan dalam studi kelayakan yang objeknya menyangkut sumber

daya alam, seperti proyek pembangunan perumahan (real estate),

pembangunan pabrik pengolahan (pabrik tapioka, plywoods, kertas, dan

sebagainya). Aspek sosial biasanya dipersyaratkan untuk pembangunan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

17

sarana dan prasarana publik yang didanai pemerintah ataupun donatur

internasional.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing aspek primer:

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p63-65), yang dimaksud dengan

pasar adalah titik pertemuan antara permintaan dan penawaran jenis produk

dan jasa sehingga tercapai kesepakatan dalam transaksi, sehingga pasar

bukan saja diartikan sebagai tempat pertemuan secara fisik antara penjual dan

pembeli, tetapi terjadinya deal ketika pembeli menyetujui dan sepakat untuk

menerima harga yang ditawarkan penjual baik yang dilakukan secara fisik

maupun melalui tulisan/catatan. Sedangkan pemasaran merupakan salah satu

kunci dari keberhasilan usaha. Usaha yang mampu menguasai pasar dan

pemasaran berarti akan memperoleh laba yang akan menjamin keberlanjutan

usahanya.

Kajian aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui

keadaan objek di masa lalu dan saat ini, sedangkan tujuan pemasaran dalam

ilmu marketing adalah untuk mengendalikan pasar di waktu yang akan datang

(market driven). Materi yang akan dibahas dalam aspek ini, antara lain:

a) Permintaan

b) Penawaran

c) Proyeksi permintaan dan penawaran

d) Proyeksi penjualan

e) Produk (barang/jasa)

f) Analisis pesaing

g) Pemasaran dan implementasi strategi

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

18

Yang mana alat bantu analisis yang dapat digunakan, antara lain:

1) Analisis least square untuk membuat proyeksi tingkat permintaan dan

penawaran produk dari objek yang dikaji.

2) Data yang diperlukan dalam mendukung analisis ini, antara lain:

a) Objek studi kelayakan pendirian usaha baru:

• Data permintaan dapat diperoleh secara langsung dari

sumbernya, yaitu calon konsumen. Calon konsumen adalah

konsumen potensial dan captive market. Pengumpulan data

primer dapat dikumpulkan melalui 3 teknik, yaitu: (1) teknik

questionair, (2) teknik observasi langsung, (3) teknik khusus.

• Data penawaran bersumber dari kuantitas produk sejenis baik

yang ditawarkan perusahaan lain melalui pendistribusian ke

agen dan distributor maupun jumlah produksi yang dihasilkan

calon perusahaan pesaing.

• Data pesaing dapat diperoleh dari survei langsung ataupun dari

data primer yang diperoleh dari instansi terkait.

b) Objek studi kelayakan pengembangan dan akuisisi:

Data permintaan dapat diperoleh dari data empiris (historis)

penjualan sebuah perusahaan atas produk yang dikembangkan.

Selain itu, dapat juga didukung oleh data penjualan industri.

(Subagyo2007, p56-58)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p39-40), begitu pentingnya peranan

pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan, sehingga

banyak di antara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi

pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus selalu tahu lebih dahulu

pasar yang akan dimasukinya, seperti:

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

19

1. Ada tidak pasarnya,

2. Seberapa besar pasar yang ada,

3. Potensi pasar,

4. Tingkat persaingan yang ada, termasuk besarnya market share yang akan

direbut dan market share pesaing.

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p91), materi bahasan pada aspek ini

sifatnya tidak mutlak untuk dianalisis secara keseluruhan, namun disesuaikan

dengan tingkat kebutuhan dan skala usaha (nilai investasi yang akan

ditanamkan).

• Proyeksi Permintaan (Subagyo, 2007, p73-76)

Proyeksi permintaan digunakan untuk memproyeksikan volume

penjualan dan selanjutnya diikuti dengan proyeksi volume produksi.

Volume produksi ini kemudian dijadikan acuan dasar dalam menyusun

perhitungan proyeksi arus kas dan laba-rugi perusahaan. Metode

proyeksi permintaan ini digunakan untuk hampir semua bidang usaha

yang berjangka waktu 3 sampai 5 tahun dan cukup efektif karena

biasanya disesuaikan dengan siklus hidup suatu produk. Penggunaan

didasarkan pada kondisi historis permintaan produk dan beberapa tahun

sebelumnya secara deret waktu.

Proyeksi permintaan sangat erat kaitannya dengan forecasting

(peramalan). Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi

peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan harus mengambil data

historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa

model matematis. Model forecasting yang digunakan adalah proyeksi

trend, yaitu mencocokkan garis trend ke rangkaian titik historis dan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

20

kemudian memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan jangka

menengah hingga jangka panjang.

Metode kuadrat terkecil (least square method) merupakan

metode statistik yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear.

Pendekatan ini menghasilkan garis lurus yang meminimalkan jumlah

kuadrat perbedaan vertikal dari garis setiap observasi aktual. Dengan

rumus:

Untuk persamaan linear, garis trend diperoleh dari penyelesaian

simultan nilai a dan b pada dua persamaan normal berikut:

Keterangan:

Y = perkiraan permintaan/penjualan dalam suatu periode

a = perpotongan sumbu Y di a (konstanta)

b = kelandaian garis regresi

X = deret waktu tertentu (variabel bebas)

N = jumlah tahun yang ada

Pemberian kode sangat mudah dilakukan. Apabila ada

sejumlah periode waktu ganjil, titik tengah periode waktu ditentukan

sebagai X = 0, sehingga jumlah plus dan minus akan sama dengan

nol.

• Bauran pemasaran produk barang (marketing mix)

Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran akan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

21

dipecah atas 4 (empat) kebijakan pemasaran yang lazim disebut

sebagai bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri atas: (Umar

2007, p70-74)

i. Produk (Product)

Produk berupa barang dapat dibeda-bedakan atau

diklasifikasikan menurut macamnya. Untuk produk barang,

misalnya dalam bentuk seperti: mutu produk yang menunjukkan

kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri

produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk

perusahaan dengan produk pesaing, dan desain yang dapat

menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta

coraknya. Produk barang tidak hanya memperhatikan

penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simpel,

aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses

produksi dan distribusinya.

ii. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang akan ditukarkan oleh

konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk

yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui

proses tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu

harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan mengenai

harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal

perusahaan (yang mana ditentukan oleh sasaran perusahaan)

dan faktor lingkungan eksternal (yang mana keputusan harga

berdasarkan pada pertimbangan organisasi).

iii. Distribusi (Place)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

22

Sebagian besar produsen menggunakan perantara

pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang,

dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu

sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam

keterlibatan mereka ada proses yang memungkinkan suatu

produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen

atau pengguna industrial.

iv. Promosi (Promotion)

Promosi adalah usaha perusahaan untuk

mengkomunikasikan/ mengenalkan manfaat dari produknya ke

public/potential buyers. Promosi yang efektif dengan

memperhatikan target pasar, tempat promosi, jenis promosi,

staff yang handal, dan sebagainya. Sehingga dalam

mengkomunikasikan produk perlu dibuat suatu strategi yang

tepat dalam memenangkan persaingan atau dengan strategi

yang sering disebut bauran promosi, yang terdiri atas empat

komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan.

2. Aspek Teknis atau Operasi

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p136-140), aspek ini meneliti lokasi

usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang. Tujuan penilaian lokasi

adalah untuk memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi. Lokasi sangat

mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi

berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Misalnya, biaya

transportasi sendiri hampir 25 % dari harga jual produk (bergantung pada

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

23

produk dan jenis produksi atau jasa yang diberikan). Angka 25 % ini

mengandung arti bahwa seperempat pandapatan total perusahaan dibutuhkan

untuk menutup biaya pengangkutan bahan baku yang masuk dan barang jadi

yang keluar. Biaya lain yang dipengaruhi faktor lokasi diantaranya adalah

pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.

Pilihan lokasi mencakup:

1) Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada

2) Menentukan lokasi baru

3) Mempertahankan lokasi sekarang, tetapi menambahkan fasilitas lain di

lokasi yang berbeda

4) Menutup fasilitas yang sekarang dan pindah ke lokasi lain.

Memilih lokasi menjadi semakin sulit dengan adanya globalisasi tempat

kerja. Globalisasi terjadi karena perkembangan:

1) Ekonomi pasar

2) Komunikasi internasional yang lebih baik

3) Perjalanan (udara, laut, darat) dan pengangkutan barang yang lebih

cepat serta lebih dapat diandalkan

4) Semakin mudahnya arus kas antarnegara,

5) Perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi.

Selain globalisasi masih ada sejumlah faktor yang mempengaruhi

keputusan lokasi di antaranya adalah:

a) Tenaga kerja

Kondisi ketenagakerjaan yang perlu dipertimbangkan antara lain:

- Moral dan estetika kerja

- Etos kerja

- Kedisiplinan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

24

- Loyalitas dan dedikasi terhadap pekerjaan

- Tingkat pendidikan

- Tingkat rata-rata upah di daerah tersebut (UMR)

Keenam faktor tersebut akan menimbulkan perbedaan produktivitas pada

tiap-tiap daerah. Dan biaya tenaga kerja yang murah dapat menghasilkan

produktivitas yang lebih rendah.

b) Tingkat suku bunga

Kecenderungan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap investasi

nasional. Tingkat suku bunga yang tidak stabil akan berdampak buruk

pada iklim investasi nasional. Apabila bisnis berlokasi di daerah, maka

kondisi kedaerahanlah yang menjadi perhatian utama.

c) Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita di daerah yang satu berbeda dengan daerah

lainnya. Tingkat pendapatan per kapita daerah maju relative lebih tinggi

dibandingkan dengan daerah tertinggal. Apabila lokasi usaha yang akan

didirikan di daerah maju, seperti Bandung, pasti UMRnya akan lebih tinggi

dibandingkan dengan sukabumi. Namun jika bisnis berorientasi pada

market, tentu bisnis tersebut akan mencari daerah dengan pendapatan

per kapita tinggi, karena korelasinya ada pada daya beli masyarakat yang

cenderung tinggi (konsumtif).

d) Biaya

Biaya lokasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya terlihat dan biaya

yang tidak terlihat. Biaya yang terlihat adalah biaya-biaya yang secara

langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat ditentukan jumlahnya.

Biaya-biaya ini mencakup biaya tenaga kerja, biaya utilitas, bahan baku,

pajak, dan bagian akuntansi. Selain itu, termasuk biaya lain-lain, seperti

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

25

biaya transportasi bahan baku, barang jadi, dan sebagainya. Biaya yang

tidak terlihat adalah biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya.

Biaya ini mencakup, kualitas pendidikan, fasilitas angkutan umum, sikap

masyarakat terhadap industri dan terhadap perusahaan itu sendiri, serta

mutu dan sikap karyawan yang akan dipekerjakan.

e) Sikap pemerintah

Sikap pemerintah pusat ataupun daerah dapat tercermin dari peraturan

dan regulasi dalam bidang investasi yang terindikasi dari peraturan

perizinan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p147-151), lokasi dipilih tergantung

pada jenis usaha atau investasi yang dijalankan. Terdapat paling tidak empat

lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan antara lain:

a) Lokasi untuk kantor pusat

b) Lokasi untuk pabrik

c) Lokasi untuk kantor cabang

d) Lokasi untuk gudang, pertimbangan umum yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

(1) Di kawasan industri

(2) Dekat dengan pasar

(3) Dekat dengan bahan baku

(4) Tersedianya sarana dan prasarana

Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat

antara lain adalah:

a) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.

b) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah

maupun kualifikasinya.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

26

c) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam

jumlah yang diinginkan secara terus-menerus.

d) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah

diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu.

e) Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang akan

datang.

f) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan

pemerintah setempat.

Menurut Husein, Umar (2007, p88), hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak

(lay-out), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk

pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari

jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas

tersendiri. Jadi analisis dalam menjalankan usahanya dengan menilai

ketepatan lokasi, luas produksi dan lay-out serta kesiagaan mesin-mesin yang

akan digunakan. Aspek ini juga membahas masalah produksi, mengenai

kapasitas produksi dan kemudahan proses produksinya.

• Metode Evaluasi Pemilihan Lokasi

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p140-141), metode

pemeringkat faktor sangat sering digunakan dalam pemilihan lokasi,

karena mencakup faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan,

rekreasi, sampai keahlian tenaga kerja.

Metode pemeringkatan faktor mempunyai enam tahap, yaitu:

(1) Mengembangkan daftar faktor terkait.

(2) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa

jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

27

(3) Mengembangkan skala usaha untuk setiap faktor (misal dari 1 –

10).

(4) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor

dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap

3.

(5) Mengalikan skala skor itu dengan bobot setiap faktor dan

menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.

(6) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal,

rekomendasi ini juga dengan mempertimbangkan hasil pendekatan

kuantitatif.

• Tata Letak (Layout) Gudang

Menurut Barry Render dan Jay Reizer (2005, p450-452), tata

letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan

efisiensi operasi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Tata

letak memiliki implikasi strategis karena menentukan daya saing

perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta

mutu kehidupan kerja. Beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam

pembuatan keputusan mengenai tata letak perusahaan yang meliputi:

1) Pertimbangan penanganan bahan

2) Kapasitas dan persyaratan luas ruang

3) Lingkungan hidup dan estetika

4) Aliran informasi

5) Biaya perpindahan antar-wilayah kerja yang berbeda.

Menurut Barry Render dan Jay Reizer (2005, p468-471), tata

letak gudang dan penyimpanan adalah sebuah desain yang mencoba

meminimalkan biaya total dengan mencari panduan yang terbaik antara

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

28

luas ruang dan penanganan bahan. Sebagai konsekuensinya, tugas

manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam

gudang, yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil

mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. Biaya

penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan

transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi bahan keluar

untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan,

orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak

gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam

gudang. Sebuah komponen yang penting dari tata letak gudang adalah

hubungan antara wilayah penerimaan/bongkar dan wilayah

pengiriman/muat. Desain fasilitas bergantung kepada jenis barang yang

dibongkar, dari mana mereka dibongkar (truk, kereta, tongkang, dan

sebagainya), dan dimana mereka dimuat.

3. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p161), aspek manajemen dan

organisasi merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis untuk

kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak

untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang

baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Yang dinilai dari aspek

ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang

dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional,

mulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya

apabila terjadi penyimpangan. Sehingga struktur organisasi yang dipilih harus

sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

29

Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-

kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau

kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam

manajemen. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut: (Kasmir dan Jakfar, 2007, p161)

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah

diterapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan,

kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut

dilaksanakan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau

pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata

dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta

hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan

kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi

para pimpinan/manajer harus menggerakkan bawahannya (para

karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan

cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi

motivasi.

4. Pengawasan (Leading)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

30

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan

tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut

terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

Untuk lebih jelasnya fungsi manajemen dalam suatu perusahaan atau

organisasi dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:

Sumber: Kasmir (2007, p162) Gambar 2.1 Diagram Fungsi-Fungsi Manajemen

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia: (Subagyo,

2007, p159)

1) Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk

menyelesaikan jenis pekerjaan tertentu.

2) Job Specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang

diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.

3) Mendesain Struktur Organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang

menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur

pertangungjawaban.

4) Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang

pekerjaan teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.

Uraian ini meliputi nama jabatan, fungsi jabatan, tugas dan tanggung

jawab, atasan langsung, bawahan langsung, dan wewenang. Untuk

membantu pembuatan job description, dapat digunakan Tabel

Segregation of Duties Matrix.

Manajemen

Perencanaan

Pengorganisasian

Pelaksanaan

Pengawasan

Tujuan Organisasi

atau Perusahaan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

31

5) Mendesain Sistem Kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian

secara lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis

struktural dan fungsional. Pada umumnya, struktur gaji meliputi gaji

tetap, tunjangan jabatan, tunjangan-tunjangan lain, seperti tunjangan

kesehatan, tunjangan hari tua, tunjangan transpor, dan lain-lain. Untuk

jabatan tertentu, seperti yang berkaitan langsung dengan penjualan,

biasanya diterapkan punishment dan reward, yaitu memberikan insentif

berupa bonus, fee, dan insentif lain apabila pemegang jabatan tersebut

berhasil mencapai target dan memenuhi Key Performance Indikator (KPI)

perusahaan tersebut.

6) Sistem Pengembangan Karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan

dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan,

produktivitas, dan kinerja karyawan secara keseluruhan. Bentuk

pengembangan dapat berupa in house training atau diikut sertakan dalam

kegiatan pengembangan SDM yang diselenggarakan oleh lembaga-

lembaga yang bergerak dalam diklat dan sertifikasi.

4. Aspek Hukum

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, 23), aspek ini membahas masalah

kelengkapan dan keabsahaan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan

usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen

sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang

apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan

dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau

mengeluarkan dokumen tersebut.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

32

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p167), Usaha dalam bentuk apapun

memerlukan keabsahan legalitas karena faktor ini yang menentukan

keberlanjutan hidupnya. Sebelum melakukan investasi di suatu daerah/wilayah

secara simultan, pada saat menganalisis aspek-aspek studi kelayakan, maka

terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pra-penelitian tentang peraturan hukum

dan ketentuan-ketentuan legalitas/perizinan yang berlaku di daerah/wilayah

tersebut. Keterlanjuran investasi di suatu daerah/wilayah yang ternyata

melarang bentuk usaha yang dimaksud akan menimbulkan kerugian besar.

Dipandang dari sudut sumbernya, bentuk legalitas dapat dibedakan menjadi 2

sumber, yaitu:

1) Kelompok masyarakat, yaitu sekelompok masyarakat yang hidup dan

tinggal di daerah/wilayah tempat proyek/bisnis akan didirikan. Kelompok

masyarakat ini dapat merupakan bagian dari sistem dan struktur

pemerintahan maupun kelompok adat/suku. Misal, dalam struktur

pemerintahan ada rukun tetangga (RT), rukun warga (RW),

desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota madya, dan seterusnya.

Selain itu juga terdapat kelompok adat/suku, misalnya suku/adat Minang,

Dayak, Bugis, dan sebagainya yang menguasai tanah ulayat.

2) Pemerintah, yang merupakan bagian dari struktur dan sistem

pemerintahan di Indonesia, termasuk lembaga pemerintahan dari desa

sampai ke negara serta instansi/lembaga/departemen yang membidangi

sektor-sektor tertentu.

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p168), usaha dapat dinyatakan legal

jika telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui

instansi/lembaga/departemen/dinas terkait. Tetapi untuk mendapatkan

legalitas usaha, kedua sumber di atas harus diperhatikan. Sumber legal dari

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

33

kelompok masyarakat harus diperhatikan, karena tidak sedikit terjadi, ketika

pemerintah telah mengizinkan suatu usaha, masyarakat yang tinggal di sekitar

lokasi usaha menolak, sehingga usaha tidak dapat berjalan secara wajar. Hal

ini dapat berdampak buruk bagi perjalanan bisnis selanjutnya, bahkan

perusahaan dapat bangkrut dan ditutup.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p31-36), dalam praktiknya terdapat

beragam izin. Banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung

dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin yang dimaksud adalah:

1) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3) Izin-izin Usaha

4) Sertifikat Tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik

usaha dan yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis

bidang usaha perusahaan tersebut. Izin-izin tersebut antara lain adalah:

1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

2) Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

3) Izin Usaha Tambang

4) Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata

5) Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit

6) Izin Usaha Peternakan dan Pertanian

7) Izin Domisili, di mana perusahaan / lokasi proyek berada

8) Izin Gangguan

9) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

10) Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

34

Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya

adalah penelitian dokumen lainnya, yaitu:

1) Bukti Diri (KTP/SIM)

2) Sertifikat Tanah

3) Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

4) Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu.

Selain perizinan yang bersifat umum, ada pula perizinan yang bersifat

khusus (sektoral), sesuai dengan jenis usaha yang akan didirikan. Menurut

Subagyo, Ahmad (2007, p181), perizinan yang diperlukan untuk Usaha

Industri dan Perdagangan, antara lain:

1) Izin Gangguan (HO) dari kepala daerah.

2) Izin lokasi berupa Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari kepala daerah

setempat.

3) Tanda Daftar Rekanan (TDR), terutama untuk perusahaan kontraktor yang

dikeluarkan instansi terkait.

4) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin penggunaan gedung.

5. Aspek Keuangan

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p60), aspek ekonomi dan keuangan

membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam

pendirian/pengembangan usaha yang direncanakan, kemudian merangkumnya

dalam bentuk laporan keuangan (neraca, laba/rugi, dan cash flow), dan

menganalisnya untuk menentukan kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis

dalam aspek ini adalah untuk mengevaluasi keseluruhan pembahasan tiap-tiap

aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja ke dalam analisis investasi

yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (payback period), tingkat

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

35

pengembalian (rate of return), tingkat pengembalian investasi (return on

investment), dan nilai sekarang bersih (net present value).

Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal

seperti: (Kasmir dan Jakfar2007, p87)

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh

2. Kebutuhan biaya investasi

3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode

termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur

investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke depan.

5. Kriteria penilaian investasi.

6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Menurut Husein Umar (2007, p196-209), perusahaan yang memiliki

beberapa usulan proyek investasi yang ternyata layak untuk direalisasikan,

sementara itu, dana atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka perlu

menerapkan prioritas terhadap beberapa usulan tersebut. Penilaian terhadap

investasi dan melakukan analisis terhadap urutan prioritas dapat dilakukan

dengan beberapa cara:

1) Metode Penilaian Investasi

Terdapat empat metode yang dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari investasi,

yaitu metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return,

dan Profitability Index serta Break Even Point.

a) Payback Period (PP)

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p210-211), metode

pemulihan investasi (Payback Period) merupakan metode analisis

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

36

kelayakan investasi untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan

seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek.

Dengan rumus:

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek layak jika masa pemulihan modal investasi lebih pendek

dari usia ekonomis.

- Proyek tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebih

lama dibandingkan usia ekonomisnya.

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Payback Period Kelebihan Kelemahan

- Mudah dalam pengunaan dan perhitungan.

- Berguna untuk memilih proyek yang mempunyai masa pemulihan tercepat.

- Masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi risiko ketidakpastian pada masa mendatang. Masa pemulihan tercepat memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan masa pemulihan yang relatif lama.

- Mengabaikan adanya perubahan nilai uang dari waktu ke waktu (time value of money).

- Mengabaikan arus kas setelah periode pemulihan modal dicapai.

- Mengabaikan nilai sisa proses. - Sering menjebak analisator jika

biaya modal atau bunga kredit tidak diperhitungkan dalam arus kas yang menyebabkan usaha tidak likuid.

Sumber: Subagyo, Ahmad (2007, p210-211)

b) Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p212-213), metode tingkat

balikan internal (Internal Rate of Return), merupakan metode

penilaian kelayakan proyek dengan menggunakan perluasan metode

nilai sekarang. Pada posisi NPV = 0 akan diperoleh tingkat (rate)

persentase tertentu (misalnya IRR – x %).

Dengan formula:

Payback Period (PP): Nilai Investasi x 1 tahun

Kas Masuk Bersih

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

37

Catatan:

1 = tingkat bunga atau biaya modal dalam persen i1 lebih

besar dari i2

NPV2 = diperoleh hasil negatif

NPV1 = diperoleh hasil positif

Dengan Kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika IRR lebih besar dari persentase biaya

modal (bunga kredit) atau sesuai dengan persentase

keuntungan yang ditetapkan investor, sebaliknya

- Proyek dinilai tidak layak jika IRR lebih kecil dari persentase

biaya modal (bunga kredit) atau lebih rendah dari keinginan

investor.

Tabel 2.4 Kelebihan dan Kelemahan Internal Rate of Return Kelebihan Kelemahan

- Sudah memperhitungkan nilai uang yang disebabkan faktor waktu.

- Memperhitungkan usia ekonomis proyek.

- Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.

- Bank lebih mudah menentukan persentase tingkat suku bunga maksimum yang bisa ditutup (covered) proyek.

- Lebih sulit dalam proses perhitungannya (terlebih jika dengan trial and error)

Sumber: Subagyo, Ahmad (2007, p212-213)

c) Net Present Value (NPV)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007, p100), metode nilai

sekarang (Net Present Value) merupakan perbandingan antara PV

kas bersih (PV of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay)

selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang

kita kenal dengan Net Present Value (NPV). Untuk menghitung NPV,

terlebih dahulu harus menghitung PV kas bersihnya. PV kas bersih

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

38

dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow

perusahaan selama umur investasi tertentu.

Dengan formula:

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika Net Present Value (NPV) bernilai positif,

- Proyek dinilai tidak layak jika Net Present Value (NPV) bernilai

negatif.

Tabel 2.5 Kelebihan dan Kelemahan Net Present Value Kelebihan Kelemahan

- Memperhitungkan nilai uang karena faktor waktu sehingga lebih realistis terhadap perubahan harga.

- Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.

- Memperhitungkan adanya sisa proyek.

- Lebih sulit dalam penggunaan perhitungan.

- Derajat kelayakan selain dipengaruhi arus kas juga oleh faktor usia ekonomis proyek.

Sumber: Subagyo, Ahmad (2007, p211-212)

d) Profitability Index (PI)

Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p212-213), indeks

profitabilitas (Profitability Index) adalah rasio atau perbandingan

antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan

pengeluaran awal proyek. Jumlah nilai sekarang arus kas selama

umur ekonomis hanya memperhitungkan arus kas pada tahun

pertama hingga tahun terakhir, dan tidak termasuk pengeluaran

awal.

Dengan formula:

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

39

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00, sebaliknya

- Proyek dinilai tidak layak jika PI < 1,00

2.2 Pohon Keputusan (Decision Tree)

Dalam penelitian operasional, teori pohon keputusan merupakan bagian dari

pembahasan teori keputusan dan permainan. Pohon keputusan disajikan untuk

mengevaluasi hal yang dapat disebut sebagai alternatif tahap tunggal. Dalam arti

bahwa, keputusan di masa mendatang tidak tergantung pada keputusan yang diambil

sekarang. Proses keputusan (decision process) adalah proses yang memerlukan satu

atau sederetan keputusan untuk menyelesaikannya. Tiap keputusan yang diambil

mempunyai suatu keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengannya yang

ditentukan pula oleh berbagai keadaan luar (external) yang mengelilingi proses itu

(suatu segi membedakannya dari proses yang lain). (Nurhasanah, Nunung. 2003, p59)

Jika terdapat dua atau lebih keputusan yang berurutan, dan keputusan yang

terakhir didasarkan pada hasil keputusan yang sebelumnya, maka pendekatan dengan

menggunakan pohon keputusan sangat tepat untuk digunakan.

2.2.1 Definisi Pohon Keputusan (Decision Tree)

• Menurut Heizer dan Render (2005, p326), pohon keputusan (decision tree)

merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yang mengindikasikan

alternatif keputusan yang ada, kondisi alamiah dan peluangnya, dan juga

imbalannya bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alamiah.

• Menurut Siswanto (2007, p55), pohon keputusan (decision tree) adalah model

visual untuk menyederhanakan proses pembuatan keputusan secara rasional.

Dengan adanya visualisasi memungkinkan untuk memahami proses

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

40

pembuatan keputusan yang terstruktur, bertahap, dan rasional. Pembuatan

keputusan sendiri berarti memilih alternatif-alternatif keputusan yang tersedia,

karena unsur ketidakpastian maka berbagai kemungkinan keadaan akan

dihadapi oleh masing-masing alternatif keputusan itu. Oleh karena itu,

diagram keputusan mempunyai noda keputusan dan noda cabang.

• Menurut Antonie (2008), Decision Tree adalah sebuah struktur pohon, dimana

setiap node pohon merepresentasikan atribut yang telah diuji, setiap cabang

merupakan suatu pembagian hasil uji, dan node daun (leaf)

merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level node teratas dari sebuah

Decision Tree adalah node akar (root) yang biasanya berupa atribut yang

paling memiliki pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya

Decision Tree melakukan strategi pencarian secara top-down untuk solusinya.

Pada proses mengklasifikasi data yang tidak diketahui, nilai atribut akan diuji

dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai node akhir (daun) dan

kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh suatu data baru tertentu.

• Menurut Niwanputri, Ginar Santika (2007), Analisis pohon keputusan (decision

tree analysis) merupakan salah satu alat pengambilan keputusan investasi dari

berbagai alternatif yang tersedia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan (decision tree) adalah

salah satu alat yang digunakan dalam pengambilan keputusan dari berbagai

alternatif yang ada, yang mana dilakukan secara terstruktur, bertahap, dan

rasional.

2.2.2 Analisis Pohon Keputusan (Decision Tree)

Terlepas dari kerumitan sebuah keputusan atau kecanggihan teknik yang

digunakan untuk menganalisis keputusan tersebut, semua pengambil keputusan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

41

dihadapkan dengan berbagai alternatif dan “kondisi alami”. Pada saat membuat

sebuah pohon keputusan, harus dipastikan bahwa semua alternatif dan kondisi

alami berada di tempat yang benar dan logis serta semua alternatif yang mungkin

serta kondisi alami telah disertakan. Notasi yang digunakan adalah:

1. Istilah:

a. Alternatif – sebuah tindakan atau strategi yang dapat dipilih oleh seorang

pengambil keputusan.

b. Kondisi alami – sebuah kejadian atau situasi dimana pengambil keputusan

hanya memiliki sedikit kendali atau tidak sama sekali.

2. Simbol yang digunakan dalam sebuah pohon keputusan:

a. – sebuah titik keputusan dimana terdapat satu alternatif atau lebih

yang dapat dipilih.

b. – sebuah titik kondisi alami dimana kondisi alami mungkin akan

terjadi.

Diagram pohon sering kali membantu dalam memahami dan

menyelesaikan persoalan probabilitas. Diagram pohon biasanya digambarkan

dengan lambang yang baku. Dimulai dengan suatu nokhta kemudian dibuat

cabang-cabang sebanyak peristiwa yang mungkin dapat dihasilkan dari

percobaan. Pada masing-masing cabang dituliskan probabilitas terjadinya

peristiwa yang bersangkutan. Jika percobaan dilakukan lagi, maka langkah-

langkah itu diulang. Setiap cabang berakhir pada nokhta yang kemudian diisi

dengan probabilitas peristiwa bersama. Pada nokhta yang paling awal dituliskan

angka 1 yang artinya jumlah probabilitas dari seluruh peristiwa yang mungkin.

(Mulyono, 2004, p223)

Menganalisis masalah dengan menggunakan pohon keputusan mencakup

lima langkah:

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

42

1. Mendefinisikan masalah.

2. Menggambarkan pohon keputusan.

3. Menentukan peluang bagi kondisi alamiah.

4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan

kondisi alamiah yang mungkin.

5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi

alamiah. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan

(backward) – yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju ke titik

keputusan di sebelah kirinya.

Sumber Gambar: Siswanto (2007, p56)

Gambar 2.2 Diagram Pohon

EMV merupakan kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis

pohon keputusan. Satu dari langkah awal analisis ini adalah untuk menggambar

pohon keputusan dan menetapkan konsekuensi financial dari semua hasil

Keputusan 2

Keputusan 1

Keputusan 3

Noda Keputusan

NH1

NH2

NHm

Nilai keputusan 1 � 1Nilai keputusan 1 � 2

Nilai keputusan 1 � n

1 M M

Nilai keputusan 2 � 1Nilai keputusan 2 � 2

Nilai keputusan 2 � n

2 M M

Nilai keputusan m � 1Nilai keputusan m � 2

Nilai keputusan m � n

m M M

M M M M

Noda Cabang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

43

masalah tertentu. Nilai harapan moneter (Expected Monetary Value – EMV)

adalah nilai harapan moneter yang diharapkan dari sebuah variabel yang memiliki

beberapa kemungkinan kondisi alamiah yang berbeda, masing-masing dengan

peluang tersendiri. Saat peluang diketahui, nilai maximax dan maximin

menyatakan skenario perencanaan kasus terbaik – kasus terburuk. Nilai ini

mewakili nilai yang diharapkan atau rata-rata tingkat pengembalian modal jika

keputusan ini dapat diulangin berkali-kali. (Heizer dan Render, 2005, p324)

EMV sebuah alternatif merupakan jumlah semua keuntungan alternatif,

yang masing-masing diberikan bobot kemungkinan terjadinya.

EMV (Alternatif i) = (Hasil kondisi alamiah 1) x (Kemungkinan terjadi kondisi

alamiah 1) + (Hasil kondisi alamiah 2) x (Kemungkinan

terjadi kondisi alamiah 2) + . . . + (Hasil kondisi alamiah

terakhir) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah terakhir)

Atau dengan rumus: (Siswanto, 2007, p56)

Dimana:

NHi = Nilai harapan cabang keputusan ke-i.

Pj = Probabilitas kemunculan keadaan ke-j.

hij = Nilai hasil keputusan jika alternatif keputusan ke-i diambil dan keadaan ke-j

terjadi

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

44

Sumber Gambar: Nurhasanah (2003, p60) Gambar 2.3 Contoh Diagram Pohon Keputusan Pabrik Konveksi “ABC”

Keterangan:

BPKP : Bangun Pabrik Berukuran Besar

BPKK : Bangun Pabrik Berukuran Kecil

PT : Permintaan Tinggi

PR : Permintaan Rendah

Rp76.000.000,-/thPT

3 Rp24.000.000,-/th

PT

Rp2.000.000,-/tahun

0,20

Tahap I

2 Tahun 8 Tahun

PR

Tahap II

5

0,8

PT

0,2

PR

Rp9.000.000,-/tahun

Rp2.000.000,-/tahun

4

6

0,8

PT

0,2

PR

Rp2.500.000,-/tahun

Rp2.000.000,-/tahun

2 0,8

PT

0,2

PR

Rp20.000.000,-/tahun

Rp15.000.000,-/tahun

BPKK

1

BPKB

Rp19.000.000

Rp80.000.000

Rp76.000.000,-/thPT

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI dan RERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00288-MN Bab 2.pdf · teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu ... beberapa

45

2.3 Rerangka Pemikiran

Adapun gambar rerangka pemikiran penulis adalah sebagai berikut:

Sumber Gambar: Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 2.4 Rerangka Pemikiran

Studi Kelayakan Bisnis

Lokasi

Pekan Baru

Lokasi

Banjarmasin

Indikator:

- Aspek Pasar dan

Pemasaran

- Aspek Teknis/

Operasi

- Aspek

Manajemen/SDM

- Aspek Hukum

- Aspek Keuangan

Decision Tree

Keputusan Lokasi

Rekomendasi