bab 2 landasan teori dan kerangka pemikiranmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. dalam pengadaan...

29
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Stephen (2004, P8), manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain yang meliputi proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. 2.1.1.2 Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen menurut Stephen (2004, P11) adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan (planning) Menetapkan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembangkan sub-rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. 2) Pengorganisasian (organizing) Menentukan apa yang perlu dilaksanakan, cara pelaksanaannya, dan siapa yang melaksanakannya. 3) Kepemimpinan (leading) Mengarahkan dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan memecahkan pertentangan.

Upload: hoangkhanh

Post on 14-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut Stephen (2004, P8), manajemen adalah proses mengkoordinasi dan

mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan

dan melalui orang lain yang meliputi proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin

dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen menurut Stephen (2004, P11) adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan (planning)

Menetapkan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi,

dan mengembangkan sub-rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.

2) Pengorganisasian (organizing)

Menentukan apa yang perlu dilaksanakan, cara pelaksanaannya, dan siapa yang

melaksanakannya.

3) Kepemimpinan (leading)

Mengarahkan dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan memecahkan

pertentangan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

7

4) Pengendalian (controlling),

Memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan diselesaikan seperti

yang direncanakan.

Proses manajemen

Serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer

terlibat sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan

mengendalikan.

2.1.1.3 SWOT

Menurut Stephen (2004, P229) analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,

Threat) merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan-kelemahan suatu organisasi dan

kesempatan-kesempatan serta ancaman-ancaman dari lingkungan perusahaan.

Kekuatan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau sumber daya

yang dikendalikan. Sedangkan kelemahan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak

berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimilki

oleh perusahaan. Peluang merupakan faktor-faktor lingkungan luar positif. Ancaman

merupakan faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.

Dalam menganalisis investasi seperti pengadaan transportasi perlu mengetahui

kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut sehingga dapat diketahui dimana letak

kekuatan dari perusahaan dan kelemahan yang harus diperbaiki dari perusahaan, seperti

perlunya pengadaan transportasi.

Bila digambarkan, maka analisis SWOT adalah sebagai berikut (Stephen, 2004,

P234):

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

8

Gambar 2.1 Analisis SWOT

2.1.2 Investasi

2.1.2.1 Investasi proyek

Berdasarkan pendapat Halim (2003, p5), investasi merupakan penempatan sejumlah

dana pada saat ini dnegan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada finansial assets (dilakukan

di pasar uang dan pasar modal); dan investasi pada real assets (diwujudkan dalam bentuk

pembelian aset produktif).

Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat

sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva

keuangan (saham, obligasi, reksa dana, wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk

mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang (Murdifin, 2003, P3).

Menurut Triton (2005, P13), proyek adalah seluruh kegiatan yang kompleks dan

bersifat dinamis, sebagai suatu usaha yang mempergunakan sumber daya untuk

memperoleh berbagai manfaat, sekaligus sebagai cara atau usaha inti untuk membahasakan

suatu rencana atau produk perencanaan kedalam program aksi, sehingga membentuk

Strength

Weakness

Opportunities Threat

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

9

kegiatan yang nyata, yang kegiatannya dibatasi oleh jangka waktu tertentu sebagai

konsekuensi penjadwalannya.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan, investasi proyek adalah pengeluaran

sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva riil atau aktiva

keuangan dalam usaha mempergunakan sumber daya untuk memperoleh manfaat sehingga

membentuk kegiatan yang nyata, yang secara langsung memberikan keuntungan dan

manfaat bagi kegiatan operasi perusahaan.

Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek

bentuk aktiva riil. Karena yang diadakan berupa sebuah tronton, kendaraan untuk

mengangkut muatan.

2.1.2.2 Karakteristik investasi proyek

Berdasarkan pendapat Siswanto (2000, P2) membangun proyek baru atau

memperluas perusahaan yang telah berjalan, mempunyai ciri-ciri khusus yang sifatnya lebih

subtansial dibanding dengan keputusan perusahaan untuk upaya investasi dana yang lain,

misalnya menambah jumlah kredit penjualan kepada pelanggan tertentu. Menurut Triton

(2005, P17), ciri-ciri proyek adalah sebagai berikut:

1. Proyek memiliki tujuan (purpose) yang menyebabkan setiap proyek yang dilakukan

hanya untuk merealisasikan setiap satu pencapaian tujuan, atau satu tujuan berarti

satu proyek. Khusus untuk tujuan-tujuan parsial, maka untuk aktivitas proyek dapat

dijabarkan kedalam beberapa program aksi yang saling berkaitan sebagai satu

kesatuan.

2. Proyek memiliki daur hidup (life cycle). Daur hidup proyek menyebabkan proyek harus

diakhiri pada umur tertentu.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

10

3. Ketergantungan (interdependencies). Suatu proyek dapat dihentikan dengan tiba-tiba

apabila para pengambil keputusan (decision maker) melakukan perubahan total

terhadap rencana-rencana yang sedang berusaha direalisasikan oleh suatu proyek,

sehingga otomatis dengan berubahnya rencana-rencana tersebut kegiatan proyek

sudah tidak layak diteruskan.

4. Keunikan (uniqueness). Proyek memiliki suatu keunikan aktivitas sehingga proyek

tersebut dapat dibedakan dengan kegiatan yang rutin.

5. Tahap-tahap dalam kerangka proyek (project cycle). Proyek dalam pelaksanaannya

dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan yang membentuk daur kegiatan atau siklus

kegiatan proyek.

2.1.2.3 Hambatan terhadap keberhasilan proyek

Berdasarkan pendapat Siswanto (2000, P4), karena dilanda berbagai macam

hambatan, tidak semua proyek yang dibangun atau diperluas dapat berjalan lancar dan

menghasilkan manfaat yang diharapkan investornya. Padahal proyek yang tidak dapat

beroperasi seperti semestinya, akan merugikan berbagai pihak yang terkait. Pihak-pihak

yang akan menderita kerugian adalah pemilik proyek, penyedia dana, pemerintah dan

karyawan.

2.1.2.4 Tahap evaluasi proyek

Menurut Triton (2005, P21), evaluasi proyek dilakukan untuk menganalisis suatu

proyek tertentu baik proyek yang akan dilaksanakan, sedang atau telah selesai dilaksanakan,

sebagai bahan perbaikan dan penilaian dari pelaksanaan proyek tersebut. Pentingnya

dilakukan evaluasi proyek adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi dapat digunakan sebagai alat perencanaan di dalam pengambilan keputusan,

baik untuk pimpinan pelaksana proyek, pejabat, atau pemberi bantuan kredit dan

lembaga lain yang berhubungan dengan kegiatan tersebut,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

11

2. Evaluasi dapat digunakan sebagai pedoman atau alat dibawah pengawasan, apakah

suatu proyek dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.

2.1.3 Kewirausahaan

2.1.3.1 Pengertian kewirausahaan

Menurut M. Fuad (2005, P12), Kewiraswastaan (entreprneurship) merupakan

kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan

mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan

menjadikannya berhasil.

Seperti dalam pengadaan tronton, seorang investor harus dapat melihat peluang

yang terdapat dan memanfaatkan peluang tersebut dalam industrin ekspedisi ini. Sehingga

investor dapat menambah keuntungan.

2.1.3.2 Entrepreneur

Menurut Amin (2004, p1) Wirausaha (Entrepreneur) adalah seseorang yang

bertanggung jawab untuk mengorganisasi, mengelola dan menanggung resiko usaha.

Seorang wirausaha adalah seorang investor atau pengembang yang menyadari dan

menangkap peluang serta mengubah peluang tersebut menjadi ide yang dapat dilakukan.

Seorang wirausaha dapat menciptakan usaha baru dengan menghadapi risiko dan

ketidakpastian dengan tujuan untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan dengan

mengidentifikasi peluang dan merakit sumber daya yang diperlukan untuk mengkapitalisasi

sumber daya tersebut.

Menurut Stephen (2004, p227) wirausaha condong memantau lingkungan dengan

seksama untuk mencari peluang-peluang, sumber daya yang ada padanya menjadi

pendukung untuk mengidentifikasi apakah suatu peluang dapat dikejar, penekanan strategis

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

12

wirausaha itu didorong oleh persepsi terhadap peluang bukannya oleh tersedianya suatu

sumber daya.

2.1.4 Jasa

2.1.4.1 Definisi dan karakteristik jasa

Menurut Lingga (2004, p193) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh 1 (satu) pihak pada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun.

Sedangkan karakteristik utama dari jasa yang sangat mempengaruhi rancangan progam

pemasaran yaitu (Lingga, 2004, p193):

• Tidak Berwujud (intangibility)

Jasa tidak berwujud seperti halnya produk fisik. Oleh karena itu, jasa tidak dapat

diraba, dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Misalnya

seseorang yang akan menata rambutnya, dia tidak akan melihat hasilnya sebelum

membeli jasa itu.

• Tidak terpisahkan (inseparatibility)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti

barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat

berbagai penjual, dan kemudian baru dikonsumsi.

• Bervariasi (variability)

Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa

tersebut dilakukan, jasa sangat bervariasi. Misalnya ada dokter yang ramah dan sabar

terhadap anak-anak, ada yang lugas dan kurang sabar terhadap anak-anak, dan

sebagainya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

13

• Mudah lenyap (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan. Dalam contoh; Sebagian dokter menagih pasien untuk

pertemuan yang tidak dipenuhi karena nilai jasa hanya ada pada saat itu juga. Mudah

lenyapnya jasa tidak menjadi masalah bila ada permintaan tetap. Karena bisa

dipecahkan dengan lebih dahulu mengatur staf untuk melakukan jasa tersebut. Jika

permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit.

2.1.5 Studi kelayakan proyek

2.1.5.1 Pengertian studi kelayakan proyek

Pengertian menurut Kamaluddin (2004, P10), yaitu suatu penelitian tentang dapat

tidaknya proyek investasi dilaksanakan secara menguntungkan dengan indikasi adanya;

penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di lokasi, penghematan

devisa bagi pemerintah, membuka peluang usaha lain

Menurut Kasmir (2005, P10), studi kelayakan proyek adalah suatu kegiatan yang

memperlajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan

dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut untuk dijalankan.

Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi

yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan

menggunakan metode-metode tertentu.

Menurut Siswanto (2000, P1), studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian yang

dilakukan dalam usaha mengetahui layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya

bersangkutan dengan investasi, baik itu untuk bisnis baru, maupun untuk pengembangan

bisnis.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

14

2.1.5.2 Aspek-aspek dalam studi kelayakan proyek

Dalam meneliti kelayakan suatu proyek, seorang investor harus meneliti beberapa

aspek berikut yaitu antara lain:

2.1.5.2.1 Aspek Hukum

Menurut Kasmir (2005, P39), Aspek hukum dalam studi kelayakan proyek digunakan

untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang

dimiliki mulai dari badan usaha, izin-izin sampai dokumen lainnya yang diperlukan dalam

investasi yang akan dilakukan.

Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat tergantung dari jenis usahanya. Yang

terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian. Urutan prioritas

menunjukkan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang akan diajukan nanti.

Menurut pendapat Kasmir (2005, PP52-57) Secara umum masalah-masalah yang akan diteliti

sehubungan dengan aspek hukum ini adalah sebagai berikut:

a. Bentuk badan usaha

Ada beberapa jenis bentuk badan hukum yang lazim di indonesia, seperti misalnya

Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan, Firma (Fa)

dan lain-lainnya. Kebanyakan perusahaan yang akan melakukan suatu investasi,

biasanya merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal, maupun jangkauan

usahanya.

b. Bukti diri

Yaitu kartu identitas diri pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang

dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)

c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Setiap perusahaan yang akan beroperasi di indonesia, haruslah membuat surat Tanda

Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. Dalam hal

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

15

ini yang perlu kita teliti adalah ke departemen teknis yang mengeluarkan TDP adalah

departemen perindustrian dan perdagangan. Biasanya pengurusan TDP adalah pada

saat perusahaan mengurus akte pendirian perusahaan tersebut.

d. Nowor pokok wajib pajak (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan hal yang penting untuk diteliti, apakah

sudah dimiliki atau belum. Jika sudah diteliti dapatlah kita mengeceknya ke

departemen teknis yang mengeluarkan NPWP. Pengurusan NPWP juga dilakukan

bersamaan dengan pengajuan akte notaris ke departemen kehakiman. Pentingnya

NPWP agar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan penghasilan

kepada pemerintah.

e. Izin-izin perusahaan

Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimilikisesuai dengan jenis bidang usaha

perusahaan tersebut. Penelitian keabsahan dokumen izin-izin ini juga hendaknya

dijalankan ke departemen teknis. Izin-izin tersebut antara lain:

• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi perusahaan yang bergerak dalam

bidang usaha perdagangan dari departemen perdagangan dan perindustrian.

• Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang bergerak

dalam bidang usaha industri dari departemen perdagangan dan perindustrian.

• Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen pariwisata pos dan

telekomunikasi.

• Iziin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan.

• Izin usaha peternakan dan pertanian dari departemen pertanian.

• Izin Mendirikan Bangunan (IMB), khususnya untuk pendirian gedung baru atau

merehap pembangunan suatu gedung

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

16

f. Keabsahan dokumen lainnya

Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian

dokumen lainnya, yaitu:

• Status hukum tanah

Keabsahannya sertifikat tanah sampai ke pihak yang berwenang yang

mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN). Yang perlu

diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

- Jenis hak atas tanah, seperti hak milik, hak guna bangunan, hak guna

usaha, hak pakai, dan hak sewa.

- Harga tanah sekarang dan prediksi di masa yang akan datang.

- Nama dan alamat pemilik sebenarnya.

- Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.

- Rencana tata kota.

- Tanah tersebut dapat diperjual-belikan atau tidak, karena tanah yang tidak

dapat diperjual-belikan adalah tanah adat, tanah wakaf, tanah sengketa,

tanah transmigrasi, tanah badan pemerintah.

• Kendaraan bermotor

Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha tersebut

seperti usaha jasa angkutan yaitu:

- Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor

- Harga beli (faktur dan kwitansi)

- Kondisi kendaraan

• Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

17

2.1.5.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.1.5.2.2.1 Aspek Pasar

Menurut Murdifin (2003, P21) studi aspek pasar adalah studi yang ditujukan untuk

menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan keluaran yang dihasilkan, yang

meliputi:

a. Kegunaan umum produk

Menjelaskan fungsi dari produk yang ditawarkan kepada costumer, bagaimana

prosedur dalam memperoleh produk.

b. Daerah pemasaran yang direncanakan

Menjelaskan tempat atau pasar yang dituju, siapa yang menjadi costumer yang akan

menjadi target produk.

c. Ancangan saluran distribusi

Menjelaskan bagaimana proses distribusi produk, pihak-pihak yang terkait.

d. Perkiraan produksi dan pemasaran

Menjelaskan perkiraan atau asumsi akan permintaan pasar terhadap produk dan

alasannya.

e. Sasaran penjualan tahunan selama usia ekonomis proyek

Menjelaskan berapa besar jumlah penjualan yang ditargetkan perusahaan dari

investasi.

2.1.5.2.2.2 Aspek Pemasaran

Dalam aspek pemasaran ini, dijelaskan proses pemasaran yang direncanakan dalam

kegiatan investasi. Dan proses pemasaran tersebut dijelaskan dengan teori bauran

pemasaran yang meliputi 8P; 4P tradisional yang dikemukakan Phillip Kotler mengenai

product, price, promotion, dan place, dan setelah diperluas dan ditambah dengan 4P lainnya

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

18

yang dikemukakan oleh Jerome Mc.Carthy, yaitu people, process, physical evidence, dan

customer service. Untuk keterangannya adalah sebagai berikut (Fandy, 2005, P30):

1. Produk (Product)

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk bisa berupa

apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada

pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Harga (Price)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, dimana

beberapa tipe jasa memungkinkan diskriminasi harga dalam pasar jasa tersebut,

sementara banyak pula jasa yang dipasarkan oleh sector publik dengan harga yang

disubsidi atau bahkan gratis. Hal ini menyebabkan kompleksitas dalam penetapan

harga jasa.

3. Promosi (Promotion)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan

manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metode-metode tersebut terdiri

atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public

relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan

jasa, promosi jasa sering kali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya

meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa.

4. Tempat (Place)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan

potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai

dimana sebuah hotel atau restoran harus didirikan. Serta keputusan mengenai

penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

19

5. People

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila

produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi maka pihak manajemen dapat

mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang

diterima pelanggan. Konsumen tidak terlalu memusingkan kerapian dan kedisiplinan

karyawan. Yang penting konsumen puas akan kualitas jasa dari perusahaan, serta

pelayanan yang diperoleh secara langsung.

6. Bukti fisik (Physical evidence)

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai

suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan

konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu

unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko

tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.

7. Proses (Process)

Proses produksi atau operasi merupakan factor penting bagi konsumen high-contact

services, yang sering kali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

Karena seorang pelanggan sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka dan

lamanya menunggu selama proses produksi.

8. Customer service

Adanya fasilitas yang diberikan oleh perusahaan untuk melayani pelanggan disaat

mereka memerlukan bantuan, dapat berupa informasi maupun untuk layanan

pembelian yang tidak dimengerti.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

20

Keputusan mengenai setiap unsur bauran pemasaran ini saling berkaitan satu sama

lain. Kendati demikian, tingkat kepentingan yang ditekankan pada masing-masing unsur

antar jasa cenderung bervariasi.

2.1.5.2.3 Aspek Teknis

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan

terhadap aspek ini juga penting untuk dilakukan sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan

kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis

/ operasi, sehingga jika tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi

perusahaan dikemudian hari.

Menurut Husein (2006, P88) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah

masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (lay-out), penyusunan peralatan pabrik

dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi

sangat tergantung dari jenis isaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki

prioritas tersendiri. Jadi analisis dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan

lokasi, luas produksi dan lay-out serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan. Serta

dalam aspek ini, masalah produksi juga dibahas. Mengenai kapasitas produksi dan

kemudahan proses produksinya.

2.1.5.2.4 Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi perlu dianalisis untuk kelayakan suatu usaha.

Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung

dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami

kegagalan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

21

Baik menyangkut masalah SDM (Sumber Daya Manusia) maupun menyangkut

rencana perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan.

Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau

tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari

masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.

Adapun fungsi-fungsi manajemen menurut Stephen (2004, P11) adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan (planning)

Menetapkan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi,

dan mengembangkan sub-rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.

2) Pengorganisasian (organizing)

Menentukan apa yang perlu dilaksanakan, cara pelaksanaannya, dan siapa yang

melaksanakannya.

3) Kepemimpinan (leading)

Mengarahkan dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan memecahkan

pertentangan.

4) Pengendalian (controlling)

Memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan diselesaikan seperti

yang direncanakan.

Mengenai organisasi, menurut Husein (2006, PP133-137) seperti yang dikatakan

sebelumnya bahwa manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kemudian tujuan perusahaan dapat terlaksana dan tercapai jika ada tempat atau untuk

melakukan kegiatan tersebut. Tempat atau wadah ini kita kenal dengan organisasi yang

tergambar dalam struktur organisasi perusahaan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

22

Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya yaitu dengan

menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab

untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut, serta gaji yang akan diberikan. Atas dasar

kegiatan-kegiatan itu selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan-hubungan diantara

bidang-bidang keputusan, maupun para pelaksana yang mempunyai kedudukan, wewenang

dan tanggung jawab.

2.1.5.2.5 Aspek Ekonomi dan Sosial

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan

negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi

pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan

sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada

masyarakat khususnya dan pemerinah umumnya.

Menurut Husein (2006, P246) Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek

ekonomi adalah akan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan

bagi pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan

pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Menurut Husein (2006, P252) Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat

secara umum adalah tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti

pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana lainnya. Kemudian bagi pemerintah

dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan demografi di suatu wilayah, perubahan

budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial termasuk terjadinya

perubahan gaya hidup, budaya, adat-istiadat dan struktur sosial lainnya.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

23

2.1.5.2.6 Aspek AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup)

Menurut Kasmir (2005, P303) Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang

sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang

tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi

jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang timbul

ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha / proyek dilakukan sekarang

atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di mansa yang akan datang. Dampak

lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya

seperti perubahan disik kimia biologi atau sosial.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta

dilestarikan fungsinya (Kasmir, 2005, P305), antara lain:

• Hutan lindung, hutan konservasi

• Sumber daya manusia

• Keanekaragaman hayati

• Warisan alam dan warisan budaya

• Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup

2.1.5.2.7 Aspek Keuangan

Dalam melakukan studi kelayakan, aspek keuangan merupakan faktor yang

menentukan, artinya betapapun aspek-aspek yang lain mendukung namun tidak tersedianya

dana maka hanya sia-sia belaka. Aspek ini berkaitan dengan bagaimana menentukan jumlah

dana dan sekaligus mengalokasikannya serta mencari sumber dana yang bersangkutan

secara efisien. Sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

24

2.1.5.2.7.1 Laporan Laba - Rugi

Laporan laba-rugi digunakan untuk mencari tahu seberapa besar keuntungan yang

akan didapat dan mengetahui seberapa besar kerugian yang akan dihadapi bila investasi

ternyata merugikan.

Laporan laba-rugi menurut kasmir (2005, P178) merupakan laporan yang

menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam

suatu periode terntentu. Berikut ini komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan

laba rugi yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Penjualan

2. Biaya operasi, terdiri dari:

- Biaya administrasi dan umum

- Biaya gaji tenaga kerja

- Biaya perawatan kendaraan dan bahan bakar kendaraan tersebut

3. Penyusutan (depresiasi)

4. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)

5. Bunga (Interest)

6. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before Tax)

7. Pajak (tax)

8. Laba sesudah pajak atau EAT (Earning After Tax)

Keterangan:

- Penjualan:

Menurut Kusnadi (2004, P19) adalah sejumlah uang yang dibebankan nepada pembeli

atas barang atau jasa yang dijual

- Biaya administrasi dan umum:

Menurut Kuswadi (2004, P135) biaya administrasi dan umum adalah semua biaya atau

pengeluaran yang terjadi sehubunganan dengan kegiatan umum dan administrasi di luar

penjualan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

25

- Penyusutan (depresiasi):

Biaya penyusutan dari pengadaan tronton ini menggunakan metode penyusutan garis

lurus (Straight line method), dimana dalam metode ini biaya penyusutan dibebankan

secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut (Niswonger, dkk, 1999, P432)

Menurut Niswonger (1999, P432) penyusutan garis lurus didapat dengan

mengunakan rumus:

Penyusutan = _ Investasi – Nilai Sisa _ Umur ekonomis

Dimana:

Investasi : harga beli tronton yang akan diinvestasikan

Nilai Sisa : harga jual tronton di akhir umur ekonomis

Umur ekonomis : umur yang diperkirakan dari tronton yang diinvestasikan

- Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003,P79) laba kotor adalah mengukur langsung laba dari

penjualan atau jumlah laba yang diperoleh perusahaan yang merupakan hasil

pengurangan antara penjualan dan biaya-biaya.

- Biaya Bunga

Biaya bunga merupakan biaya yang dikenakan pada perusahaan atas beban yang

ditanggung perusahaan (Sundjaja dan Barlian (2003, P79).

- Laba kotor atau laba bersih sebelum pajak (EBT):

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003,P79) laba kotor diperoleh dengan mengukur

langsung laba penjualan atau jumlah laba yang diperoleh perusahaan yang merupakan

hasil pengurangan antara EBIT dan bunga. Dimana laba tersebut belum dikurangi pajak.

- Biaya pajak (tax):

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

26

Biaya pajak merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya ditentukan

berdasarkan tarif pajak yang berlaku di indonesia berdasarkan UU Perpajakan pasal 17

tahun 2000.

- Laba bersih sesudah pajak atau EAT (Earning After Tax):

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003, P79) laba bersih sesudah pajak adalah laba akhir

sesudah semua biaya-biaya baik biaya operasi maupun biaya pajak dibayar.

2.1.5.2.7.2 Perkiraan Cash Flow

Setelah mengetahui laba bersih atau rugi yang diperoleh, maka selanjutnya mencari

tahu arus kas (cash flow) dari investasi untuk mengetahui jumlah kas yang beredar serta

digunakan untuk penilaian kelayakan.

Menurut Kasmir dkk (2005, P145) arus kas merupakan aliran kas yang ada di

perusahaan dalam suatu periode tertentu. Arus kas menggambarkan berapa uang yang,

masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Arus kas juga

menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang

dikeluarkan. cash flow memiliki tiga komponen utama yang dikaitkan dengan investasi

pengadaan tronton ini, yaitu:

- Initial cash flow atau biasa disebut kas awal, merupakan pengeluaran-pengeluaran

pada awal periode investasi.

- Operational cash flow, merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat

operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran pada suatu

periode.

- Terminal Cash Flow, merupakan kas dari nilai sisa aktiva tetap yang sudah tidak

mempunyai nilai ekonomis lagi.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

27

Menurut Horngren (2005, P659) cash flow memiliki dua metode yang digunakan untuk

mendapatkan perkiraan cash flow. Kedua metode tersebut adalah:

- Direct Method

Dalam metode ini, cash flow didapat dengan menambahkan laba bersih setelah pajak

atau EAT dengan penyusutan. Dimana EAT didapat dari laporan laba-rugi. Bila

dirumuskan:

Laba bersih setelah pajak + Depresiasi

- Indirect method

Dalam metode ini, cash flow didapat dengan perhitungan sebagai berikut:

Penjualan – (biaya-biaya operasional selain biaya penyusutan + pajak)

2.1.5.2.7.3 Penilaian Kelayakan

Selanjutnya, untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan

serta besarnya biaya yang dikeluarkan, maka akan dilakukan suatu penilaian kelayakan. Dari

sini akan terlihat pengembalian uang yang ditanamkan seberapa lama akan kembali,

seberapa besar keuntungan yang bisa diperoleh, dan seberapa besar kerugian yang akan

dihadapi, serta perhitungan pengembalian modal dalam persentase.

Walau dalam studi kelayakan terdapat 7 aspek, tetapi inti dari studi kelayakan ini

terletak di aspek keuangan yang meneliti kelayakan dari 5 analisis, yaitu: metode PP, NPV,

IRR, ARR dan PI (Kasmir, dkk, 2005, P152). Dimana dari kelima analisis ini, bila sebagian

besar menunjukkan tidak layak maka investasi pun tidak layak. Dengan kata lain, bila tiga

dari lima analisis ini terutama analisis NPV menunjukkan layak maka investasi ini dikatakan

layak. Oleh sebab itu aspek keuangan ini yang terpenting dalam penelitian.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

28

Cara perhitungan dari 5 analisis ini adalah sebagai berikut:

1) Payback period (PP)

Menurut Kasmir, dkk (2005, P154) Metode Payback Period ini digunakan untuk

mengukur seberapa lama tingkat pengembalian oleh suatu investasi. Dalam metode

Payback Period ini biasanya hasil yang kita dapat adalah dalam bentuk tahun, bulan,

minggu, dan hari. Dimana perhitungan metode ini menjumlahkan kas bersih yang

diperoleh dari tahun 1 dan tahun berikutnya sampai jumlah kas bersih tersebut sama

dengan jumlah modal yang diinvestasikan.

Untuk menghitung metode Payback Period ini biasanya digunakan rumus (Husein

Umar, 2006, P197) sebagai berikut:

PP = _Io_ 1 tahun CF

Ket: PP = waktu pengembalian (tahun, bulan, atau hari)

Io = nilai investasi

CF = aliran kas

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan periode payback yang telah

direncanakan. Apabila hasil perhitungan periode payback lebih pendek dari periode

payback yang direncanakan maka investasi dikatakan menguntungkan (layak).

2) Net Present Value (NPV)

Menurut Kasmir, dkk (2005, P157) NPV atau nilai bersih sekarang merupakan

perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan PV investasi (capital

outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita

kenal dengan NPV. Dan rumus perhitungan NPV adalah:

NPV = _laba 1_ + _ laba 2_ + _laba n_ - Investasi (1 + DF)1 (1 + DF)2 (1 + DF)n

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

29

Ket: DF = discount factor / tingkat keuntungan yang diharapkan

N = Tahun pengembalian

Untuk discount factor, selain menggunakan tabel A1 dapat juga menggunakan rumus

(Kasmis, dkk , 2005, P159):

Tahun 1 = _ 1 _ = 0.833

(1 + 0.20)

Tahun 2 = _ 1 _ = 0.694

(a + 0.20)2

penilaian dilakukan dengan melihat nilai NPV. Apabila nilainya positif maka investasi

dikatakan menguntungkan, namun sebaliknya bila nilainya negatif maka investasi

dapat dikatakan tidak menguntungkan.

3) Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Kasmir, dkk (2005, P159) Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk

mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Rumus yang digunakan adalah:

IRR = P1 - C1 x P2 – P1 C2 – C1

Ket: P1 = tingkat bunga 1 (keuntungan yang paling minim)

P2 = tingkat bunga 2 ( kerugian yang paling kecil)

C1 = NPV1

C2 = NPV2

IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga dimana nilai sekarang investasi sama

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Apabila

tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi

dikatakan menguntungkan sedangkan bila tingkat bunga dalam IRR lebih kecil

daripada tingkat bunga relevan, maka investasi dikatakan tidak menguntungkan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

30

4) Average Rate of Return (ARR)

Metode ARR ini mengukur berupa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh

dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan

dengan total atau average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam

persentase. Secara matematis ARR dapat dicari dengan menggunakan rumus (Husein

Umar, 2006, P197) sebagai berikut:

ARR = _ rata-rata EAIT _ x 100% rata-rata investasi

dimana: rata-rata EAIT = total EAIT n

rata-rata investasi = investasi 2

Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.

Semakin besar ARR maka akan semakin disukai calon investor. Seperti halnya Payback

Period, pemakaian kriteria ini harus menentukan terlebih dahulu berapa besar angka

ARR sebagai patokan. Bila ARR yang ditawarkan kurang dari angka patokan tersebut

maka usulan proyek tidak disetujui.

5) Profitabilitas Indek

Menurut Kasmir, dkk (2005, P163) Profitabilitas index (PI) atau benefit and

cost ratio (B/C ratio) merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan

bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

Rumusan yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut:

PI = ∑ PV kas bersih PV investasi

Metode ini digunakan untuk menghitung perbandingan antara nilai sekarang

penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Kalau hasil

PI lebih besar dari satu maka proyek dikatakan menguntungkan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

31

2.1.5.2.7.4 Pembiayaan Investasi

Jika suatu studi kelayakan telah dinyatakan layak untuk diimplementasikan, dari sisi

keuangan masih perlu analisis lanjutan, yaitu dengan memilih pembiayaan investasi. Caranya

bermacam-macam, seperti misalnya apakah pembiayaan investasi akan dilaksanakan dengan

cara pinjaman atau dengan cara leasing.

Menurut Husein Umar (2006, P211) dari sudut kepentingan perusahaan pemakai

(lessee), leasing dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

NAL = Lt (1 – T) + T . Dept + _ Vn _ - Io [1 + (1 - T)Kb] (1 + Kb)

Dimana

NAL = Net Advantage of Leasing

Lt = Pembayaran secara periodik

Dept = Penyusutan mesin dalam periode t

Kb = Tingkat bunga

Vn = Nilai sisa investasi setelah pajak yang diperkirakan

Io = Harga mesin

Kriteria penilaian:

- Jika NAL = 0 Maka biaya untuk meminjam sama dengan biaya untuk leasing

- Jika NAL > 0 Maka biaya meminjam lebih besar daripada biaya leasing

- Jika NAL < 0 Maka biaya meminjam lebih kecil daripada biaya leasing

2.1.5.2.7.4.1 Pengertian Leasing

Menurut Sri Susilo, dkk (2001, P128) Leasing adalah suatu kontrak antara lessor

dengan lesse untuk penyewaan suatu jenis barang atau aset tertentu langsung, dari pabrik

atau agen penjual oleh lesse. Hal kepemilikan barang tersebut tetap berada pada lessor.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

32

Lesse memiliki hak pakai atas barang tersebut dengan membayar sewa dengan jumlah dan

jangka waktu yang telah ditetapkan.

Dalam transaksi leasing sekurang-kurangnya melinatkan 4 pihak yang

berkepentingan, antara lain:

1. Lessor, yaitu perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan

kepada pihak lesse dalam bentuk barang modal.

2. Lesse, adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk

barang modal dari lessor.

3. Supplier, yaitu perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang

untuk dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

4. Bank atau Kreditur, dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau

kreditur tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut tetapi bank memegang

peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor. Dalam hal ini, tidak tertutup

kemungkinan supplier menerima kredit dari bank.

2.1.5.2.7.4.2 Teknik-teknik Pembiayaan Leasing

Dilihat dari jenis transaksi leasing, teknik pembiayaan leasing secara garis besar

dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori. Antara lain (Sri Susilo, dkk, 2001, P131-132):

• Financial Lease

Dalam leasing atau sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah

pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Penyewa guna usaha (lesse)

biasanya memilih barang modal yang dibutuhkan dan, atas nama perusahaan sewa

guna usaha, sebagai pemilik barang modal tersebut, melakukan pemesanan,

pemeriksaan serta pemeliharaan barang modal yang menjadi objek transaksi sewa

guna usaha. Selama masa sewa guna usaha, penyewa guna usaha melakukan

pembayaran sewa guna usaha secara berkala dengan jumlah seluruhnya ditambah

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

33

dengan pembayaran nilai sisa (residual value) akan mencakup pengembalian harga

perolehan barang modal yang dibiayai serta bunganya, yang merupakan pendapatan

perusahaan sewa guna usaha.

• Operating lease

Dalam teknik operating lease, pihak pemilik objek leasing atau lessor membeli barang

modal dan di sewa guna usahakan kepada lesse. Pembayaran periodik yang dilakukan

oleh lesse tidak mencakup biaya yang dikeluarkan oleh lessor untuk mendapatkan

barang modal tersebut dan bunganya. Lessor mengharapkan keuntungan dari

penjualan barang modal yang disewa guna usahakan. Lessor dapat juga memperoleh

sumber penghasilan dari perjanjian sewa guna usaha yang lain. Karena harapan

keuntungan operating lease ini tergantung pada penjualan barang yang sudah selesai

di sewa guna usahakan, lessor harus memiliki keahlian khusus untuk memasarkan

kembali barang modal tersebut. Selain itu lessor biasanya bertanggung jawab atas

biaya-biaya pelaksanaan sewa guna usaha seperti asuransi, pajak maupun

pemeliharaan barang modal yang bersangkutan. Apabila dalam financial lease lessor

tidak dapat melakukan pembatalan kontrak masa sewa guna usaha selama jangka

waktu yang disepakati, maka dalam operating lease lessor dapat membatalkannya

sebelum jangka waktu leasing (cancelable).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANmanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan. Dalam pengadaan transportasi ini, investasi yang diadakan berupa investasi proyek ... c. Tanda

34

2.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran

Penilaian Kelayakan Usaha

PT TATA SURYA

Studi kelayakan proyek pengadaan

tronton

Aspek Hukum

Aspek Teknis

Layak Tidak Layak

Aspek Pasar dan

Pemasaran

Aspek Manajemen

dan Organisasi

Aspek Ekonomi

dan Sosial

Aspek AMDAL

Aspek Keuangan

Cara pembiayaan

investasi

Leasing Pinjaman