bab 2 landasan teori dan kerangka...

43
5 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum dan Dasar 2.1.1.Analisis dan Perancangan Menurut Mcleod (2004, p138) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Menurut Mulyadi (2001, p40) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Menurut Mcleod (2004, p140) perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. 2.1.2.E-Business Menurut Chaundhury dan Kuilboer (2002, p30) e-Business meliputi semua aktivitas perusahaan yang membuat e-commerce memungkinkan. Kalakota mendefinisikan e-Business sebagai “perpaduan kompleks proses bisnis, aplikasi perusahaan, dan kebutuhan struktur organisasi untuk menciptakan model bisnis berkinerja tinggi”. IBM mendefinisikan e-business sebagai “menggunakan teknologi internet untuk meningkatkan dan mentransformasi proses bisnis utama”, karena transaksi dengan suplier dan konsumen adalah proses bisnis utama di dalam sebuah perusahaan.

Upload: tranduong

Post on 27-Jan-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

 

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1.Teori-teori Umum dan Dasar

2.1.1.Analisis dan Perancangan

Menurut Mcleod (2004, p138) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Menurut

Mulyadi (2001, p40) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah tahapan dalam

pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana

pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut.

Menurut Mcleod (2004, p140) perancangan sistem adalah penentuan proses dan

data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem

adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan

sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

2.1.2.E-Business

Menurut Chaundhury dan Kuilboer (2002, p30) e-Business meliputi semua aktivitas

perusahaan yang membuat e-commerce memungkinkan. Kalakota mendefinisikan e-Business

sebagai “perpaduan kompleks proses bisnis, aplikasi perusahaan, dan kebutuhan struktur

organisasi untuk menciptakan model bisnis berkinerja tinggi”. IBM mendefinisikan e-business

sebagai “menggunakan teknologi internet untuk meningkatkan dan mentransformasi proses

bisnis utama”, karena transaksi dengan suplier dan konsumen adalah proses bisnis utama di

dalam sebuah perusahaan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

 

Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-commerce

saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-

business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik,

termasuk pemasaran internet (e-marketing). Sebagai bagian dari e-business, e-commerce

lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau internet.

Terdapat tiga bentuk aktivitas e-Business : (1) supply chain management, (2)

enterprise management dan (3) customer management. Cutomer management terdiri dari

kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan saluran penjualan, otomatisasi pemasaran,

manajemen hubungan pelanggan (CRM), dan personalisasi. E-business memberi

kemungkinan untuk pertukaran data diantara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik

lewat web, internet, intranet, ekstranet atau kombinasi diantaranya.

2.1.3.Internet

Menurut McLeod (2007, p59) internet adalah suatu jaringan yang tersusun atas

jaringan lainnya. Ketika seseorang meminta data dari internet, permintaan itu berpindah dari

komputer ke komputer diseluruh jaringan hingga mencapai lokasi tempat data itu disimpan.

Tanggapannya mengikuti jalur komputer ke komputer yang sama kembali ke orang yang

membuat permintaan itu.

Menurut Uma Sekaran (2006, p55) internet merupakan jaringan komputer global

yang menghubungkan orang dan informasi, telah membuka kemungkinan yang sangat besar

bagi kemajuan penelitian dan memperluas peluang bisnis di seluruh dunia. Karena internet

menghubungkan kita dengan seluruh dunia, keperluan data penelitian apa pun dapat

diperoleh dari setiap negara melalui internet.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

 

Prinsip-prinsip komunikasi dari internet adalah :

• E-mail / electronic mail : sebuah layana untuk media transportasi pesan (text

messages) dari seorang pengirim terhadap satu atau lebih penerima melalui

komputer.

• Usenet / user’s Network : sebuah sistem diskusi secara group, biasanya sering

disebut mailing-list, tetapi tidak secara langsung (online) pada sebuah jaringan

komunikasi, berinteraksi melalui komputer mereka masing-masing.

• Telnet : pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain melalui

komputernya sendiri dari lokasi manapun.

World Wide Web (WWW atau Web) memberikan kepada kita tampilan secara

grafis, mempunyai interface yang memudahkan dalam hal navigasi untuk mencari dokumen

pada internet. Menurut McLeod (2001, p59) world wide web adalah kumpulan komputer

yang bertindak sebagai server internet yang menyimpan dokumen-dokumen yang diformat

untuk memungkinkan orang melihat teks, grafik dan audio maupun memungkinkan kaitan ke

dokumen-dokumen lain di Web, atau sebagai ruang informasi di internet tempat dokumen-

dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.

Hyperlinks adalah kata atau simbol grafik yan memiliki alamat-alamat web yang

telah di-“embedded” kedalam obyek-obyek tersebut. Hanya dengan mengklik hyperlink

tersebut,kita dapat dengan mudah meloncat kehalam tersebut didalam situs web tertentu.

Kita dapat dengan mudah mengenali obyek hyperlink tersebut, dimana teks hyperlink

biasanya mempunyai warna yang berbeda dengan teks yang lainnya pada halaman web,

sedangkan untuk grafik hyperlink grafik memiliki bingkai warna.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

 

Setiap halam web, menyertakan home page situs Web yang mempunyai alamat unik,

yaitu Uniform Resource Locator (URL). URL menentukan nama dari komputer dimana

halam itu disimpan dan menentukan secara tepat. URL atau Uniform Resource Locator

adalah rangkaina karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk

menunjukan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di internet. URL juga

digunakan untuk mengirim query strings dan path dalam informasi. Query strings digunakan

ketika file yang diminta tidak ada dalam sebuah file HTML, tetapi sebuah program yang

menjalankannya. URL merupakan suatu inovasi dasar bagi perkembangan sejarah internet.

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang menentukan

aturan yang perlu diikuti oleh Web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen,

dan oleh Web server dalam menyediakan dokumen yang diminta untuk mengakses dokumen

HTML. HTTP adalah sebuah protokol meminta atau menjawab antara client dan server.

(http://hari.narmadi.net/internet/http-hypertext-transfer-protocol)

File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-

menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Dua hal penting yang

ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang

digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila

mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke

FTP server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).

(http://aminudin.net/?p=60)

Tujuan FTP server adalah sebagai berikut :

1.Untuk men-sharing data.

2.Untuk menyediakanin direct atau implicit remote computer.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

 

3.Untuk menyediakan teempat penyimpanan bagi user.

4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.

Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p246) Hypertext Markup Language

(HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan

pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup

Language (SGML). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang

untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu, Namun untuk saat ini,

penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan

dan gantinya digunakan Cascading Style Sheets.

2.2.Mendesain Sebuah Situs Web yang Menarik

Tantangan utama merancang sebuah situs yang menarik pada tampilan pertama dan

cukup menarik untuk mendorong kunjungan berulang. Berbasis-teks awal situs web telah

semakin canggih telah digantikan oleh situs yang menyediakan teks, suara, dan animasi.

Menurut Kotler (2003, p48) Rayport and Jaworski telah mengusulkan tujuh fitur

elemen desain situs web yang efektif yang disebut 7C :

• Context : layout dan desain.

• Content : teks, gambar, suara, dan video didalam situs.

• Community : bagaimana situs memungkinkan komunikasi antara user (pengguna).

• Customization : situs mampu untuk menyesuaikan diri kepada pengguna yang

berbeda atau mengizinkan pengguna untuk personalisasi situs.

• Communication : bagaimana situs memungkinkan site-to-user, user-to-site. Atau

komunikasi dua arah.

• Connection : tingkat bahwa situs ini terhubung ke situs lainnya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

10 

 

• Commerce : kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi komersial.

Menurut Mohammad (2003, p161) kerangka kerja 7C (7C’s Framework) yaitu cara

untuk mengidentifikasikan tantangan-tantangan perancangan tampilan utama yang dihadapi

ketika mengimplementasikan model bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu :

• Context : konteks dari sebuah halaman web haruslah dapat menangkap estetika dan

berfungsi untuk dapat melihat dan merasakan. Beberapa situs menitikberatkan fokus

utamanya pada tampilan grafik yang menarik, warna-warna dan segi-segi desain,

sementara yang lainnya telah menekankan tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat

seperti membuat navigasi.

• Content : isi dapat ditegaskan dengan semua hal-hal yang sifatnya digital dalam

sebuah website. Tentu saja media yang digunakan - teks, video, audio, dan

gambar/grafik - harus dapat menyampaikan pesan dengan sebaik-baiknya, diantara

nya produk, jasa dan penyediaan informasi. Sementara konteks sebagian besar

berfokus pada “bagaimana” desain dari sebuah halaman website, sedangkan isi

berpusat pada apa yang ingin dipresentasikan.

• Community : komunitas dapat dijelaskan sebagai sebuah hubungan yang dijalin

berdasarkan ketertarikan yang sama. Komunitas dapat menciptakan sebuah konten

atau jasa yang dapat menarik konsumen untuk mengunjungi sebuah website. Dapat

juga membangun hubungan yang lebih erat antara konsumen dan perusahaan, juga

antara sesama konsumen. Biasanya sebuah komunitas menawarkan message boards

dan live chats.

• Customization : kemampuan situs dalam memberikan bentuk yang berbeda untuk

tiap konsumen atau memberi kebebasan konsumen untuk membuat personalisasi

dalam website.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

11 

 

• Communication : menunjuk kepada dialog yang melibatkan website dan para

penggunanya. Komunikasi ini dapat terjalin dalam tiga bentuk, yakni perusahaan

kepada user (e-mail), user ke perusahaan (permintaan customer service), kemudian

dari user ke user (instant messaging).

• Connection : hubungan (link) antara satu situs ke situs lainnya.

• Commerce : berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan situs dalam

melakukan transaksi – penjualan barang, produk atau jasa – yakni dengan shopping

charts, pengiriman dan pilihan pembayaran, pemeriksaan dan konfirmasi pesanan.

Untuk mendorong kunjungan berulang, perusahaan perlu memperhatikan faktor-

faktor context dan content.

Faktor-faktor Context

Pengunjung akan menilai penampilan sebuah situs pada ease-of-use (kemudahan

penggunaan) dan daya tarik fisiknya. Ease-of use (Kemudahan penggunaan) dipisahkan

menjadi tiga : (1) kecepatan download situs web, (2) halaman pertama mudah untuk

dimengerti, dan (3) pengunjung menemukan situs web mudah untuk menavigasi ke halaman

lain yang cepat dibuka. Daya tarik situs ditentukan oleh faktor-faktor berikut : (1) halaman

individu terlihat bersih dan tidak berlebihan dipenuhi dengan konten, (2) jenis tampilan dan

ukuran tulisan sangat mudah dibaca, dan (3) situs menjadi baik dengan penggunaan warna

dan suara.

Faktor-faktor Content

Faktor-faktor konteks memfasilitasi kunjungan berulang, tetapi mereka tidak

menjamin bahwa hal ini terjadi. Kembali ke sebuah situs tergantung pada konten. Konten

harus menarik, bermanfaat, dan terus-menerus berubah. Jenis konten tertentu berfungsi

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

12 

 

dengan baik untuk menarik pengunjung pertama kali dan untuk membawa mereka kembali

lagi : (1) informasi mendalam dengan link ke situs terkait, (2) merubah berita-berita menarik

(tingkat suku bunga), (3) memberikan penawaran geratis untuk pengunjung, (4) kontes dan

undian, (5) humor dan lelucon, dan (6) permainan.

Mendapatkan Umpan Balik

Dari waktu ke waktu, perusahaan perlu untuk menilai kembali kemenarikan dan

kegunaan situsnya. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah bertanya ahli desain situs.

Tetapi yang paling penting adalah sumber umpan balik pengguna yang dapat ditanyakan apa

yang mereka sukai dan tidak sukai tentang mengenai situs dan untuk saran untuk perbaikan.

2.3.Layanan dan Dukungan Kepada Pelanggan

Menurut Armistead dan Clark (2000, p1) Layanan dan dukungan kepada pelanggan

adalah suatu bidang yang harus diberi perhatian khusus oleh para pemimpin senior

perusahaan. Yang menjadi masalah bagi kebanyakan perusahaan adalah sangat sedikitnya

kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan perusahaan kepada konsumen. Perluasan

jangkauan kegiatan dan dukungan kepada pelanggan dapat meningkatkan jumlah serta

sangat bagi hubungan seperti itu. Seperti yang dikatan Drucker, tujuan perusahaan adalah

menciptakan dan mempertahankan pelanggan untuk dapat memperbaiki mutu barang dan

layanan, biasanya perusahaan harus mau ‘mendengarkan pelanggan’. Untuk menanggulangi

semua prasangka, analisis mengenai keluhan pelanggan dapat menghasilkan informasi yang

tidak ternilai harganya bagi perusahaan. Jumlah pelanggan yang setia dapat ditingkatkan

dengan memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan umpan balik yang berguna bagi

perusahaan mutu.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

13 

 

2.3.1.Keuntungan Layanan dan Dukungan Kepada Pelanggan

Pernyataan bahwa layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik merupakan

sesuatu yang vital, sudah menjadi kenyataan.

Menurut Armistead dan Clark (2000, p5) Keuntungan pertama yang terbesar, yaitu

kepercayaan pelanggan. Pelanggan melihat mutu produk dengan apa yang mereka lihat dan

pahami. Banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang baik jatuh karena mutu

dokumentasi, faktur, dan cara menelepon. Semua aspek hubungan dan kebutuhan

pelanggan yang diberikan secara tepat dapat memberikan citra bahwa perusahaan

mengetahui apa yang harus dikerjakan. Pelanggan lebih mudah ditangani, tidak menggangu,

dan tidak memerlukan jaminan jika mereka merasa bahwa produk atau jasa yang akan

dikonsumsinya merupakan pengawasan yang baik.

Layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik dapat meyakinkan pelanggan

bahwa pelanggan akan mendapat nilai maksimum dari pembeliannnya. Layanan dan

dukungan kepada pelanggan yang baik memungkinkan pelanggan dengan cepat dan mudah

dapat menggunakan seluruh manfaat barang atau jasa yang sudah mereka beli. Layanan dan

dukungan kepada pelanggan harus melingkupi seluruh lingkaran usaha, mulai dari

pembuatan desain awal sampai penyediaan dokumentasi yang jelas dengan akses yang

mudah dimengerti.

Keuntungan ketiga dari layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik adalah,

dalam banyak kasus, kegiatan itu memang menguntungkan. Dengan menghargai ini, kita

harus berhati-hati membedakan antara layanan dan dukungan. Barang-barang modal dan

barang konsumsi yang mahal, seperti mobil atau mesin cuci, mempunyai kemungkinan dapat

diperbaiki dan pada kenyataannya memperlihatkan perbaikan dan pemeliharaan rutin.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

14 

 

Selama bertahun-tahun, banyak pabrik yang memperoleh keuntungan berarti dari sini,

sampai-sampai suku cadang asli dijual dibawah harga sebagai usaha mereka memberi

layanan yang baik.

Ada juga keuntungan jika kita mendekati pelanggan karena lebih memahami

kebutuhan mereka. Terpisah dari pengembangan mutu produk dan layanan yang baik,

melalui prioritas kerja sama dengan pelanggan yang tepat, ada kemungkinan meningkatkan

penemuan peluang bisnis baru.

Manfaat layanan dan dukungan kepada pelanggan harus mengarah ke peningkatan

kesetiaan pelanggan. Guru pemasaran, Ted Levitt, mengibaratkan hubungan antara pembeli

dan pengecer seperti hubungan suami istri. Jika ada bukti tentang kepedulian dan perhatian

‘purnajual’, hubungan keduanya akan semakin eratsehingga akan terjadi pembelian ulang.

Sebaliknya, bila pengecer hanya menari pembeli yang hanya melakukan pembelian sekali

saja, maka tak akan terjadi hubungan baik. Akibatnya bisa diramalkan, tidak ada pembelian

ulang atau penggunaan jasa kembali.

Beberapa bidang yang termasuk layanan dan dukungan kepada pelanggan adalah:

• Pelayanan lapangan

• Kontrak pemeliharaan

• Jaminan

• Dukungan dan petunjuk bagi pelanggan

• Pendidikan dan pelatihan

• Perbaikan produk

• Manajemen pemasok

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

15 

 

• Penyediaan suku cadang

2.3.2.Segi Tiga Layanan Kepada Pelanggan

Segi tiga layana kepada pelanggan dikembangkan oleh Albrecht dan Zemke untuk

dipergunakan secara penuh dalam pembuatan suatu kerangka kerja penilaian kembali

kegiatan dukungan. Ketiga sudut itu adalah sebagai berikut:

Strategi. Manajer layanan dan dukungan kepada pelanggan harus mengembangkan

pernyataan yang wajar tentang peranan dukungan. Caranya adalah mengukur dan memberi

perioritas pada perbaikkan. Strategi ini harus memperlihatkan nilai layanan dan dukungan

kepada pelanggan dan mencatat segi-segi yang menguntungkan perusahaan dalam

persaingan.

Sistem. Untuk mejelaskan strategi, sistem yang digunakan organisasi layanan dan dukungan

kepada pelanggan harus dilihat dari segi perubahan isi atau tekanannya terhadap tugas

layanan. Yang termasuk dalam sistem adlah pengendalian mutu, informasi, bahan, dan

produktivitas.

Manusia. Manusia adalah petugas yang melakukan tugas layanan itu. Mereka menjadi lebih

efektif bila mendapat penjelasan bahwa mereka menjalankan strategi layanan yang mantap.

Pelaku layanan-tim pelanggan. Persepsi pelanggan tentang mutu layanan umumnya

meningkat bila ada ikatan antara petugas dan pelanggan. Pelaksana cenderung akan

bekerja lebih keras jika pelanggan menghargainya. Pelanggan akan lebih mudah memaafkan

kesalahan-keasalah kecil petugas jika mereka melihat petugas itu telah bekerja keras.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

16 

 

2.3.3.Strategi Layanan dan Dukungan Kepada Pelanggan

Menurut Armistead dan Clark (2000, p18) Suatu organisasi memerlukan lebih dari

satu jenis strategi, ada beberapa aspek strategi:

• Jangakauan strategi. Jangkauan strategi dapat luas sekali atau hanya untuk

kepentingan yang lebih sempit. Misalnya, membuat strategi hanya berlaku di Inggris

saja, atau di Eropa, atau diseluruh dunia.

• Tingkatan strategi. Dalam bisnis,strategi dapat diterapkan untuk keseluruhan bisnis,

untuk satu unit usaha, atau untuk satu fungsi dalam perusahaan. Sebuah pabrik

atau perusahaan jasa, yang membuat produk atau jasa disetiap bagian yang

berbeda, mempunyai strategi perusahaan untuk perusahaan, strategi bagian untuk

tipa bagian, dan mungkin saja strategi fungsional untuk tiap bagian dalam bidang

pemasaran.

• Strategi tujuan. Strategi dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya masing-

masing. Seperti persaingan, pertahanan, dan pengembangan.

• Strategi personalia. Para manajer harus memiliki strategi personalia untuk

mendapatkan nilai manajer, motivasi, cara pelaksanaan pengerjaan barang atau

jasa, dan metode perubahan yang efektif.

Untuk dapat memperoleh strategi dukungan kepada pelanggan, harus memahami

tahap-tahap prosesnya:

• Lingkungan bisnis pada umumnya dipengaruhi oleh situasi politik, ekonomi, sosial,

dan teknologi.

• Sektor induatri dipengaruhi oleh pesaing,pemasok, dan pelanggan

perusahaan,pendatang baru didalam industri, serta produk pengganti dan layanan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

17 

 

• Posisi persaingan secara luas didasarkan pada harga atau keunikan yang

membedakan produk dan layanan kami dengan jasa dan layanan pesaing, yang

dirasakan oleh pelanggan sebagai nilai lebih yang dpat mereka bayar.

Memiliki strategi layanan saja tidak cukup untuk membuat suatu penyelesaian.

Terdapat kerangka 7S, yang dikembangkan oleh Peters, Wterman, dan Phillips dari

perusahaan konsultan Mckinsey & Co. Kerangka ini mencerminakan banyak aspek yang

dapat mempengaruhi kemampuan kita dalam melaksanakan strategi:

• Strategi. Strategi ini sebaiknya diikuti oleh dua bentuk, yaitu tujuan yang jelas dan

penyebarannya melalui organisasi.

• Struktur. Struktur ini berkaitan dengan struktur organisasi internal, tingkat

manajemen, dan jalur pengendalian. Yang termasuk disini adalah struktur

pengiriman serta layanan dan dukungan kepada pelanggan.

• Sistem. Sistem dalam kerangka kerja 7S tidak hanya memasukan sistem informasi

saja, tetapi juga seluruh proses dan prosedur penyaluran layana dan dukungan

kepada pelanggan.

• Staf. Staf memerlukan sejumlah pegawai, perekrutan dan pengupahan, serta

pelatihan dan pengembangan.

• Keterampilan. Keterampilan staf dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama,

ketrampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem dalam

pelaksanaan layanan dan dukungan. Kedua, pengertian terhadap aspek diferensiasi

mana yang diambil.

• Gaya. Gaya menunjukan cara organisasi, khususnya para manajer dan penyelia,

menggunakan waktu mereka.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

18 

 

• Nilai saham. Nilai saham mempengaruhi cara kerja disekitar organisasi. Juga

termasuk sejarah perusahaan, manajemen yang sekarang, dan tipe manusia yang

bekerja bagi perusahaan.

2.4.CRM (Customer Relationship Management)

Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p424) Customer Relationship Management

adalah sebuah inisiatif perluasan perusahaan yang mengembangkan prinsip 3 fungsi :

pemasaran, penjualan, dan pelayanan konsumen. Itu memungkinkan perusahaan untuk

memperoleh pelanggan baru dan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang

ada.

Pengertian lain mengatakan bahwa CRM adalah sebuah sistem informasi yang

terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan

aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM

melingkupi semuah aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat

ini, termasuk didalamnya adalah pusat panggilan (call center) , tenaga penjualan (sales

force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

Menurut Turban (2004, p148) Customer Relationship Management (CRM) merupakan

pendekatan pelayanan konsumen yang berfokus pada pengembangan jangka panjang dan

relasi konsumen berkelanjutan yang menambah nilai antara konsumen dan perusahaan.

Menurut Greenberg (2004, p45), CRM merupakan sebuah filosofi dan strategi bisnis

yang didukung oleh suatu sistem dan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan interaksi

manusia dalam lingkungan bisnis.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

19 

 

Sasaran dan Tujuan CRM

Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang

dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan

(behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif

dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini.

Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case,"

sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model

bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang ulang sistem informasinya. CRM

mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan

mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon

pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan

untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan

yang tersimpan di dalam sistem.

Fungsi-Fungsi dalam CRM

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.

• Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)

• Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan

• Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan

• Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna

• Menangani keluhan/komplain pelanggan

• Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan

• Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

20 

 

Manfaat CRM

• Jumlah knsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap

memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.

• Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan

mengetahui kebutuhan konsumen.

• Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil

transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisis data-data transaksi yang sudah

terkumpul.

• Mengetahui ketidak normalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui

tindak kriminal seperti penipuan dan lai sebagainya.

• Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada

konsumen.

• Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui

kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.

• Mengurangi rsiko opersional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi

dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.

Prinsip CRM

• Memberdayakan hubungan yang telah terbentuk untuk memaksimalkan pendapatan.

• Memberdayakan pengetahuan tentang pelanggan untuk memberikan pelayanan

yang terbaik.

• Membentuk proses penjualan yang dapat dilakukan berulang-ulang.

• Memberikan nilai dan membangun loyalitas pelanggan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

21 

 

Komponen CRM

Menurut Blueprint CRM Telkom ada tiga komponen CRM yaitu (CRM, Team: 2002) :

1. Customer

Customer (pelanggan) adalah segala pihak yang pernah, akan dan sedang merasakan

produk jasa dan layanan yang diberikan perusahaan, baik dalam proses melihat,

membeli dan pemeliharaan. Perlu diingat bahwa tidak semua pelanggan merupakan

pelanggan potensial. Dimana 80% keuntungan perusahaan diperoleh dari 20%

pelanggan potensial.

2. Relationship

Dalam membangun relationship (hubungan) dengan pelanggan, perusahaan haruslah

memahami mata rantai yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya yaitu

komunikasi dua arah. Tujuan dari hubungan sejati dengan pelanggan adalah kepuasan

jangka panjang yang melampaui transaksi individual. Arena hubungan mengimplikasikan

loyalitas, emosi dan perasaan positif terhadap sesuatu atau seseorang.

3. Management

CRM harus berfokus pada pengelolaan dan peningkatan hubungan sejati dengan

pelanggan dalam jangka panjang. CRM membantu perusahaan untuk membangun

pemahaman yang mendalam tentang nilai yang diperoleh dari mengembangkan

hubungan yang solid dan kontribusi hubungan tersebut bagi pengembangan keunggulan

kompetitif perusahaan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

22 

 

Tipe-Tipe CRM

Menurut Turban (2004, p148) aktivitas CRM dibagi menjadi 3 tipe, sebagai berikut :

1. Collaborative CRM

Merupakan seperangkat aplikasi dari pelayanan seperti email, e-communities, World

Wide Web, publikasi personal, dan alat sejenisnya yang dirancang untuk memfasilitasi

interaksi antara pelanggan dengan perusahaan.

2. Operational CRM

Merupakan pengelolaan secara otomatisasi dari proses bisnis terintegrasi, termasuk

customer touch point dan integrasi front back office.

3. Analytical CRM

Merupakan analisis data yang diperoleh dari oprasional CRM dengan memanfaatkan tool

dan software untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku

pelanggan.

Turban juga mengklasifikasikan program CRM menjadi sebagai berikut :

- Loyalty program, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesetiaan

pelanggan.

- Prospecting program, program ini bertujuan untuk meraih pelanggan baru

pada saat pertama kali.

- Save or win back, program ini bertujuan untuk mencoba mencegah

pelanggan pergi, diusahakan bergabung kembali.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

23 

 

- Cross-up / sell-up, cross-sell artinya menawarkan produk komplementer dan

up-sell menawarkan produk sejenis yang lebih bernilai.

3 Fase CRM

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p174) ada tiga fase CRM, yaitu :

1. Acquiring New Customers

Mendapat pelanggan baru dilakukan dengan mengajukan kepemimpinan produk /

jasa yang mendorong batasan kinerja mengenai kenyamanan dan inovasi. Nilai yang

diusulkan buat pelanggan adalah penawaran produk yang superior dengan dukungan

oleh layanan yang unggul.

2. Enhacing the profitability of existing customers

Meningkatakan profitabilitas pelanggan atau hubungan yang telah ada dapat

dilakukan dengan cara mendorong keunggulan dalam cross-selling dan up-selling,

hal ini menambah kedalaman hubungan. Nilai yang diusulkan buat pelanggan adalah

penawaran kenyamanan yang lebih baik dengan biaya yang rendah.

3. Retaining profitable customers for life

Mempertahankan hubungan pelanggan untuk selamanya. Penyimpanan informasi

pelanggan berfokus pada kemampuan beradaptasi dalam pelayanan, mengirimkan

bukan apa yang diinginkan pasar, namun apa yang diinginkan pelanggan. Sekarang,

lebih banyak perusahaan yang berfokus pada strategi mempertahankan pelanggan

dari pada menarik pelangga baru. Alasan dibalik strategi ini sebenarnya sederhana :

if you want to make money, hold onto your good customers.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

24 

 

Implementasi CRM

Untuk mengimplementasikan sebuah strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 (tiga)

faktor kunci yaitu (1)orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai), (2) proses didesain

dengan baik dan (3) teknologi yang memadai (leading-edge technology). Tenaga yang

profesional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi pelanggan tetapi juga mengerti cara

menggunakan teknologi (untuk CRM). Apa pun tanpa desain yang baik akan gagal, begitu

juga CRM. Perusahaan pengguna CRM harus sudah mengetahui tujuan (business objectives)

dan tuntutan bisnis (business requirements) yang diinginkan dari implementasi CRM ini.

Teknologi CRM paling tidak harus memiliki elemen-elemen berikut:

aturan-aturan bisnis: tergantung dari kompleksitas transkasi, aturan-aturan bisnis

harus dibuat untuk memastikan bahwa transaksi dengan pelanggan dilakukan

dengan efisien. Misalnya pelanggan dengan pembelian besar yang mendatangkan

keuntungan besar harus dilayani oleh staf senior dan berpengalaman.

Penggudangan data (data warehousing): konsolidasi dari informasi tentang

pelanggan harus dilakukan satu sistem terpadu. Hasil analisis harus mampu

menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan

dan marketing mampu melakukan kampanye terfokus terhadap group pelanggan

tertentu. Nantinya gudang dat ini juga harus mampu menaikan volume penjualan

dengan cross selling atau up selling.

Situs (Web): jelas CRM harus memiliki kemampuan swalayan. Hanya aplikasi

berbasis situs (wweb based) yang bisa mendukung ini. Pelanggan bisa melakukan

transaksi sendiri, tahu berapa yang harus dibayar, dsb.

Pelaporan (reporting): teknologi CRM harus mampu menghasilkan laporan yang

akurat dan komperhen, nantinya berguna untuk menganalisi kelakuan pelanggan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

25 

 

Meja bantu (helpdesk): teknologi yang mampu mengintegrasikan informasi

pelanggan ke aplikasi meja bantu akan menunjukan pelanggan seberapa serius

sebuah enterprise menangani pelanggannya. Bahkan perusahaan menawarkan

solusi-solusi CRM yang ‘tinggal pakai’ yang memiliki tingakt fungsionalitas yang

beragam. Biasnya produk-produk ini sudah cukup memadai. Tetapi bukan itu yang

membuat akses aplikasi implementasi CRM. Bisnis proses yang terintegrasi dan

konsolodasi data yang sudah ada saat implementasi CRM yang bakal menjamin

sukasesnya CRM itu sendiri.

Klasifikasi dari aplikasi CRM

Menurut Turban (2004, p153), pelanggan berinteraksi dengan klasifikasi berikut ini :

• Aplikasi konsumen lapisan luar, mencakup area dimana pelanggan berinteraksi

dengan perusahaan : call center; termasuk help desk; sales force automation; dan

field services automation. Aplikasi CRM ini secara mendasar mengotomatisasi aliran

informasi atau mendukung karyawan pada area tersebut.

• Aplikasi konsumen sentuhan, pada kategori ini pelanggan berinteraksi langsung

dengan aplikasi.

• Aplikasi konsumen centric intelligence application / kecerdasan terpusat, aplikasi ini

bertujuan untuk menganalisa hasil dari proses operasional dan hasil dari analisa

untuk mengembangkan aplikasi CRM.

• Jaringan online dan aplikasi lainnya, mengacu pada metode yan menyediakan

peluang untuk membangun hubungan personal dengan jajaran luas orang dalam

bisnis tersebut.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

26 

 

2.5.E-CRM (Electronic Customer Relationship Management)

Kosep web-based aplikasi CRM telah di definisikan sebagai electronic customer

relationship management (e-CRM) (Pan and Lee, 2003). E-CRM menyediakan kemampuan

untuk penangkapan, mengintegrasikan, dan mendistribusikan data / informasi / pengetahuan

dari website organisasi tersebut keseluruhan seluruh institusi. E-CRM mempertinggi integrasi

data / informasi / pengetahuan dari e-commerce untuk mendukung pelayanan didalam

pemasaran dan penjualan melalui single, customized web interface. E-CRM bisa mencapai

pemahaman yang lebih baik dengan menggunakan teknologi dan aplikasi web-based sebagai

alat penting untuk link “front office” penjualan, pemasaran, dan customer sendee dengan

“back office” keuangan, operasi, logistik, dan sumber daya manusia.

(http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1771190051&sid=1&Fmt=3&clientId=68814&RQT=3

09&VName=PQD )

E-CRM adalah manajemen fokus pengelolaan pelanggan hubungan e-business

keseluruhan dengan pelanggan, dalam rangka untuk mengukur, menciptakan dan

meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya untuk setiap segmen pelanggan dengan

demikian menghasilkan nilai hidup positif yang lebih besar. E-crm ada untuk membantu

perusahaan menjadi “mesin pelanggan” dengan memungkinkan staf untuk menyediakan

pelayanan yang diharapkan pelanggan pada saat ini, untuk mengurangi tingkat erosi

meningkatkan advokasi diantara para pelanggan dan meningkatkan nilai seumur hidup dari

setiap hubungan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan. (http://www.e-

crm.co.uk/rss-feed/ecrm-guide-ecrm-page.php)

Menurut Turban (2004, p149), e-CRM merupakan sebuah manajemen hubungan

yang diadakan secara elektronik. Dengan menggunakan teknologi internet, data mengenai

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

27 

 

pelanggan dapat dengan mudah diintegrasikan dengan pemasaran, penjualan, dan aplikasi

layanan pelanggan. Sekarang ini dunia dihubungkan oleh internet, e-CRM telah menjadi

kebutuha untuk bertahan, selain sebagai keunggulan kompetitif.

Dalam mendefinisikan lingkup e-CRM, tiga tingkat yang berbeda dapat dibedakan:

• Layanan dasar:

Ini mencakup layanan minimum yang diperlukan seperti efektivitas situs Web dan

responsif serta pemenuhan pesanan.

• Pelanggan layanan berpusat:

Layanan tersebut meliputi pelacakan urutan, konfigurasi dan kustomisasi produk

serta keamanan / kepercayaan.

• Layanan bernilai tambah:

Ini adalah layanan tambahan seperti lelang online dan online pelatihan dan

pendidikan. Layanan diri menjadi semakin penting dalam kegiatan CRM. Munculnya internet

dan e-CRM telah mendorong pilihan untuk kegiatan pelayanan mandiri.

Faktor-faktor yang menetukan keberhasilan penggunaan e-CRM:

• Kerelaan dari pelanggan yang berbeda untuk menerima teknologi

• Pelaksanaan versus harapan dari pelanggan terhadap teknologi tersebut

• Integrasi dari teknologi baru dengan teknologi yang sudah ada

• Desain dan pengembangan fondasi teknologi yeng memungkinkan penyebaran

teknologi baru secara tepat waktu

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

28 

 

• Pengguna customization yang disediakan oleh aplikasi web

• Kematangan teknologi dan ketidakpastian dari siapa yang akan berhasil dalam

lingkup teknologi ini.

2.6.Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif

Menurut David (2009, p324)Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat

diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan dalam tiga tahap, kerangka ini

bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu para

penyusun strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi :

Gambar 2.1 Kerangka Analisis Perumusan Strategi

Sumber David (2009, p324)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

29 

 

2.6.1.Tahap Masukan

Menurut David (2009, p325) Informasi yang diperoleh dari matriks EFE, matriks CPM

dan matriks EFI menjadi informasi input dasar untuk matriks-matriks tahap pencocokan dan

tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun strategi untuk mengukur

subjectivitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan

kecil dalam matriks input menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal

memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta

mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam

menentukan bobot dan peringkat yang tepat.

2.6.1.1.Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Menurut David (2009, p158) Matriks EFE (External Factor Evaluation) memungkinkan

para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial,

budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan kompetitif. Matriks

EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah :

1. Buat daftar faktor-faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam

proses audit eksternal. Masukkan 10 sampai 20 faktor, termasuk peluang dan

ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dulu

peluangnya, kemudian ancamannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan

presentase, rasio dan perbandingan jika dimungkinkan.

2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting)

sampai 1,0 (sangat penting). Bobot itu mengidentifikasikan signifikansi relatif dari

suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Peluang sering kali mendapat bobot

yang lebih tinggi dari pada ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

30 

 

terutama jika mereka sangat parah dan mengancam. Bobot yang sesuai dapat

ditentukan dengan cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak

berhasil atau melalui diskusi untuk mencapai konsensus kelompok. Jumlah total

seluruh bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk

menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor

tersebut, dimana 4 = responnya sangat bagus, 3 = responnya diatas rata-rata, 2 =

responnya rata-rata, 1 = responnya dibawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada

keefektifan strategi perusahaan, oleh karenanya, peringkat tersebut berbeda antara

perusahaan, sementara bobot dilangkah nomor 2 berbasis industri. Penting untuk

diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima peringkat 1, 2,

3, atau 4.

4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menetukan skor bobot.

5. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total

untuk organisasi.

Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukan dalam matriks

EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah organisasi adalah 4,0 dan

skor bobot terendah adalah 1,0. rata-rata skor bobot total adalah 2,5. Skor bobot total

sebesar 4,0 mengidentifikasikan bahwa sebuah organisasi merespon secara sangat baik

peluang dan ancaman yang ada di industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara

efektif mampu menarik keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh

negatif potensial dari ancaman eksternal. Skor total sebesar 1.0 menandakan bahwa strategi

perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang

muncul.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

31 

 

Tabel 2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Faktor-Faktor

Eksternal Utama

Bobot Peringkat Skor Bobot

Peluang

>

>

Ancaman

>

>

Total

Sumber David (2009, p160)

2.6.1.2.Matriks EFI (Internal Factor Evaluation)

Menurut David (2009, p229) Matriks EFI (Internal Factor Evaluation), alat prumusan

strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area

fungsional bisnis, dan juga menjadilandasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi

hubungan diantara area tersebut. Penilaian intuitif digunakan dalam pengembangan matriks

EFI, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini

benar-benar tanpa celah. Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang

tercakup di dalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada. Matriks EFI dapa

dikembangkan dalam lima langkah:

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

32 

 

1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses

audit internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk kekuatan maupun

kelemahan organisasi. Daftar terlebih dahulu kekuatannya, kemudian kelemahannya.

Buat spesifikasi mungkin dengan menggunakan persentase, rasio, dan angka-angka

pembanding.

2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting)

sampai 1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu

menandakan signifikansi relatif faktor tersebut bagi keberhasilan industri

perusahaan. Terlepas dari apakah faktor utama itu adalah kekuatan atau kelemahan

internal, faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kinerja

organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

3. Berilah peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan

apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat

(peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus

mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2

oleh karenanya, Peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah 2

berbasis industri.

4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menetukan skor bobot bagi

masing-masing variabel.

5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total

organisasi.

Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukan dalam matriks EFI, skor bobot

total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titk tertinggi, dengan skor rata-

rata 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara

signifikan berada diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

33 

 

Tabel 2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor-Faktor

Internal Utama

Bobot Peringkat Skor Bobot

Kekuatan

Kekuatan

>

>

Kelemahan

>

>

Total

Sumber David (2009, p231)

2.6.1.3.Matriks CPM (Competitive Profile Matrix)

Menurut David (2009, p160) matrikas CPM (Competitive Profile Matrix)

mengidentifikasikan pesaing-pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan

kelemahannya khususnya mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan

sampel. Bobot dan skor bobot total, baik dalam CPM maupun EFE, memiliki arti yang sama.

Namun demikian, faktor-faktor keberhasilan penting (critical success) dalam CPM mencakup

baik isu-isu internal maupun eksternal; Karenanya, peringkatnya mengacu pada kekuatan

dan kelemahan, dimana 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1 = sangat lemah. Terdapat

beberapa perbedaan utama antara EFE dan CPM. Pertama, faktor-faktor keberhasilan

penting dalam CPM lebih luas, karena tidak mencakup data spesifik atau faktual dan mungkin

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

34 

 

berfokus pada isu-isu internal. Faktor-faktor keberhasilan penting dalam CPM juga tidak

dikelompokan menjadi peluang dan ancaman sebagaimana dalam EFE. Dalam CPM,

peringkat dan skor bobot total perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan

perusahaan sampel. Analisis perbandingan ini memberikan informasi stretegis yang penting.

Faktor lain yang termasuk dalam analisis ini mencakup keluasan lini produk,

keefektifan distribusi penjualan, keuntungan pemilik atau paten, lokasi fasilitas, kapasitas

dan efisiensi produksi, pengalaman, hubungan serikat, keunggulan teknologi, dan kepakaran

dalam hala perdagangan maya

Tabel 2.3 Matriks Profil Kompetitif

Faktor-

faktor

Keberhasila

n Penting

Bobot Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3

Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Sko

r

>

>

Total

Sumber David (2009, p162)

2.6.2.Tahap Pencocokkan

Menurut David (2009, p325) Strategi sering kali didefinisikan sebagai pencocokan

yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan ketermpilan internalnya serta peluang

dan resiko yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

35 

 

perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan dengan ururtan mana pun :

matriks TOWS, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung

pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman

eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokan faktor-faktor keberhasilan

penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang

masuk akal. Dalam kebanyakan situasi, hubungan antara eksternal dan internal lebih

kompleks dan proses pencocokannya membutuhkan penelaahan mendalam atas setiap

strategi yang tercipta.

Mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang

dapat dianggap sebagai sebuah serangan, sementara strategi yang diranccang untuk

memperbaiki kelemahan sembari menghindari ancaman bisa diistilahkan sebagai pertahanan.

Setiap organisasi memiliki peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

intenal yang dpat dipelajari untuk merumuskan strategi alternatif yang masuk akal.

2.6.2.1.Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT)

Menurut David (2009, p327) matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-

Threats) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer

mengembangkan emapat jenis strategi:strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO

(kelemahan-ancaman), strategi ST (kekuatan-ancaman), strategi WT (kelemahan-ancaman).

Strategi SO (Strengths - Opportunities) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan

untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan

organisasi mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk

mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Secara umum, organisasi

akan menjalankan strategi WO, ST, WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

36 

 

melaksanakan strategi SO. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka

perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan.

Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan

berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

Strategi WO (Weakness - Opportunities) Strategi kelemahan – peluang bertujuan

untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang

eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan

internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.

Strategi ST (Strengths - Threats) Strategi kekuatan – ancaman menggunakan

kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi

ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.

Strategi WT (Weakness - Threats)Strategi kelemahan – ancaman merupakan taktik

defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman

eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan

internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan

semacam ini mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,

menyatakan diri bangkrut atau memilih dilikuidasi.

Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Terdapat empat sel faktor utama, empat sel strategi,

dan satu sel dibiarkan kosong (sel kiri atas). Keempat sel strategi, yang diberi nama SO, WO,

ST, dan WT, dikembangkan setelah melengkapi keempat sel faktor utama, yang diberi nama

S, W, O, T.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

37 

 

Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT:

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya

pada sel strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya

pada sel strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya

pada sel strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya

pada sel strategi WT.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

38 

 

Tabel 2.4 Matriks SWOT

Dibiarkan Kosong Kekuatan (S)

Kekuatan Internal

>

Kelemahan (W)

Kelemahan Internal

>

Peluang (O)

Peluang Eksternal

>

Strategi SO Menggunakan

Kekuatan untuk

Memanfaatkan Peluang

Strategi WO Mengatasi

Kelemahan dengan

Memanfaatkan Peluang

Ancaman (T)

Ancaman Eksternal

>

Strategi ST Menggunakan

Kekuatan untuk Mengatasi

Ancaman

Strategi WT Meminimalkan

Kelemahan danMenghindari

Ancaman

Sumber David (2009, p328)

2.6.2.2.Matriks IE (Internal – Eksternal)

Menurut David (2009, p344) matriks IE (Internal - Eksternal) memosisikan berbagai

divisi suatu organisai dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE menempatkan divisi-divisi

organisasi dalam sebuah diagram sistematis, itulah alasan mengapa disebut “matriks

portofolio”. Selain itu, ukuran setiap lingkaran menunjukan persentase hasil laba dari setiap

divisi, dan potongan kue mengungkapkan persentase kontribusi laba dari setiap divisi.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

39 

 

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci : skor bobot IFE total pada sumbu x

dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Ingat kembali bahwa divisi dalam suatu organisasi

harus membuat matriks IFE dan matriks EFE dalam kaitannya dengan organisasi. Skor bobot

total yang diperoleh dari divisi-divisi tersebut memungkinkan susunan matriks IE ditingkat

perusahaan. Pada sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total 1,0 sampai 1,99

menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan skor

3,0 sampai 4,0 adalah kuat. Serupa dengannya, pada sumbu y, skor bobot EFE total dari 1,0

sampai 1,99 dipandang rendah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan skor 3,0 hingga

4,0 adalah tinggi.

Gambar 2.2 Matriks Internal Eksternal (IE)

Sumber David (2009, p344)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

40 

 

2.6.2.3.Matriks Grand Strategy (Strategi Besar)

Menurut David (2009, p347) matriks Grand Strategy (strategi besar) didasarkan pada

dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri

yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi lima persen dapat dianggap memiliki

pertumbuhan yang cepat. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan organisasi ditampilkan

dalam urutan daya tarik setiap kuadran matriks tersebut.

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam kuadran I matriks strategi besar

memiliki posisi strategis yang sempurna. Untuk sperusahaan-perusahaan tersebut,

konsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk

(pengembangan produk) yang ada saat ini merupakan strategi yang sesuai. Bukan hal yang

bijak bagi sebuah perusahaan di kuadran I untuk beralih secara mendasar dari keunggulan

kompetitifnyayang sudah mapan. Bila perusahaan kuadran I memiliki kelebihan sumber daya,

maka integrasi ke belakang, integrasi kedepan, atau integrasi horizontal bisa menjadi

strategi yang efektif. Ketika suatu perusahaan di kuadran I terlalu berpatokan dengan satu

produk tertentu, diversivikasi terkait kiranya dapat mengurangi resiko yang berkaitan dengan

lini produk yang sempit.

perusahaan-perusahaan yang terletak pada kuadran II perlu secara serius

mengevaluasi pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka tengah

tumbuh, mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu

mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat

memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan-perusahaan kuadran II berada

diindustri dengan pangsa pasar yang bertumbuh cepat, strategi intensif (sebagai kebalikan

dari strategi integratif atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama untuk

dipertimbangkan. Namun demikian, jika perusahaan kurang memiliki kompetensi khusus atau

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

41 

 

keunggulan kompetitif, integrasi horizontal dapat menjadi alternatif lain yang bagus. Sebagai

pilihan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat menyediakan

dana yang diperlukan untuk mengakuisisi bisnis lain atau membeli kembali saham.

Oragnisasi-organisasi kudran III bersaing diindustri yang pertumbuhannya lambat

serta memiliki posisi kompetitif lemah. Berbagai perusahaan ini harus segera membuat

perubahan drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi.

Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali.

Strategi alternatifnya adalah dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang

yang lain (diversivikasi). Jika kesemuanya otu gagal, pilihan terakhir untuk bisnis kuadran III

adalah divestasi atau likuidasi.

Terakhir, bisnis-bisnis kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada

didalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai

kekuatan untuk mengadakan program diversivikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru

yang lebih menjanjikan : karakteristik perusahaan-perusahaan kuadran IV adalah memiliki

tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan sering

kali dapat menjalankan strategi diversivikasi terkait atau tak terkait dengan berhasil.

Perusahaan-perusahaan kuadran IV juga melakukan usaha patunganan.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

42 

 

Gambar 2.3 Matriks Strategi Besar

Sumber David (2009, p348)

2.6.3.Tahap Keputusan

Menurut David (2009, p349) analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan

keputusan perumusan strategi. Teknik-teknik pencocokan yang baru saja dibahas

memaparkan berbagai alternatif strategi yang bisa ditempuh. Setiap strategi tambahan yang

dihasilkan dari analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada

daftarpilihan alternatif yang masuk akal.

2.6.3.1.Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Menurut David (2009, p350) Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

menggunakan analisis input dari tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2 untuk

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

43 

 

secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan diantara strategi-strategi

alternatif. Itu artinya, Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks Profil Kompetitif yang menyususn

tahap 1, ditambah dengan Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, dan Matriks IE yang

menyusun tahap 2, menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyususn QSPM. QSPM

adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi

alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan

internal yang diidentifikasikan sebelumnya.

Enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM :

Langkah 1

Buatlah daftar berbagai peluang / ancaman eksternal dan kekuatan / kelemahan

internal utama dikolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari matriks EFE dan

matriks IFE. Minimal 10 faktor keberhasilan utama eksternal dan 10 faktor keberhasilan

utama internal perlu dimasukkan dalam QSPM.

Langkah 2

Berilah bobot pada setip faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot ini sama

dengan bobot yang ada dalam matriks EFE dan matriks IFE. Bobot ditampilkan dalam kolom

kecil tepat dikanan faktor-faktor keberhasiln penting eksternal dan internal.

Langkah 3

Cermatilah matriks-matriks tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai

strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi. Catat

strategi-strategi ini dibaris teratas QSPM. Kelompokan berbagai strategi tersebut dalam satu

rangkaian ekslusif, sebisa mungkin.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

44 

 

Langkah 4

Tentukanlah Skor Daya Tarik (AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang

mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi dirangkaian alternatif tertentu. Skor

Daya Tarik (Attractiveness Score - AS) ditentukan dengan cara mengamati setiap faktor

eksternal atau internal utama, pada suatu waktu tertentu, sembari mengajukan pertanyaan,

“apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?” jika jawaban atas pertanyaan

ini adalah ya, strategi kemusdian perlu diperbandingkan relatif terhadap faktor utama

tersebut. Secara khusus, Skor Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk

menunjukan daya tarik relatif suatu strategi yang lain, dengan mempertimbangkan faktor

tertentu. Kisaran Skor Daya Tarik adlah 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya

rendah, 3 = daya tariknya sedang, 4 = daya tariknya tinggi. Kerjakanlah baris demi baris

dengan menggunakan QSPM. Jika jawaban atas pertanyaan diatas adalah tidak, yang

mengindikasikan bahwa faktor utama yang bersangkutan tidak memiliki pengaruh terhadap

pilihan spesifik yang dibuat, jangan memberikan Skor Daya Tarik pada strategi dalam

rangkain tersebut. Gunakan tanda hubung untuk menunjukan bahwa suatu faktor utama

tidak mempengaruhi pilihan yang dibuat. Catatan : jika anda memberikan AS pada suatu

strategi, berikanlah pula AS pada strategi yang lain, jikan anda memberikan tanda hubung

pada suatu strategi, maka semua strategi yang lain harus memperoleh tanda yang sama

dibaris tertentu.

Langkah 5

Hitunglah Skor Daya Tarik Total. Skor Daya Tarik Total didefinisikan sebagai hasil kali

antara bobot (langkah 2) dengan Skor Daya Tarik (langkah 4) disetiap baris. Skor Daya Tarik

Total mengindikasikan daya terik relatif dari setiap strategi elternatif, dengan hanya

mempertimbangkan dampak faktor keberhasilan penting eksternalatau internalyang

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

45 

 

berdekatan. Semakin tinggi Skor Daya Tarik Totalnya, semakin menarik pula strategi

alternatif tersebut (hanya dengan mempertimbangkan faktor keberhasilan penting yang

berdekatan).

Langkah 6

Hitunglah Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total. Jumlahkan Skor Daya Tarik Total

disetiap kolom strategi dari QSPM. Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total menunjukan strategi

yang paling menarik disetiap rangkaian alternatif. Skor yang lebih tinggi mengindikasikan

strategi yang lebih menarik, mengingat semua faktor eksternal dan internal relevan yang

dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya selisih antara Jumlah Keseluruhan Daya

Tarik Total dirangkaian alternatif strategi tertentu menunjukan ketertarikan relatif satu

strategi terhadap strategi yang lain.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

46 

 

Tabel 2.5 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Aternatif 1 Alternatif 2

Faktor-faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS

Peluang :

>

Ancaman:

>

Kekuatan:

>

Kelemahan:

>

Total

Sumber David (2009, p353)

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00378-MN-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Teori-teori Umum

47 

 

2.8.Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran