bab 2 landasan teori - bina nusantara | library &...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1. Pengertian Sistem
Suatu organisasi membutuhkan sistem-sistem untuk melaksanakan
kegiatannya. Sistem informasi mempunyai kegiatan mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, melihat data serta menyalurkan informasi.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY : Sistem merupakan seperangkat
unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT : Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF : Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau
fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.
9
Atau dalam bahasa sederhana, sistem dapat diartikan sebagai
sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
10
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Pendekatan sistem yang diatas lebih menekankan pada elemen atau
komponennya didalam mendefiniskan sistem. Sedangkan pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut
ini :
Menurut JERRY FITZGERALD, ARDRA F. FITZGERALD DAN
WARREN D. STALLINGS, JR. : Suatu prosedur adalah urut-urutan yang
tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang
harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When)
dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-
subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak
11
diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau sistem bagian.
• Subsistem
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini
berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh,
mobil adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti
sistem mesin, sistem pengereman dan sistem rangka. Masing-masing
sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi. Misalnya,
sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem generator,
sistem bahan bakar dan seterusnya.
• Supersistem
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, sistem seperti ini
ada. Jika suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem
yang lebih besar itu adalah supersistem. Contohnya, pemerintahan kota
adalah suatu sistem, tetapi ia juga merupakan bagian dari sistem yang
lebih besar – pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi adalah
supersistem dari pemerintahan kota dan juga merupakan subsistem dari
pemerintahan nasional.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan,
suatu sistem terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-
12
bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan.
2.1.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
bermafaat, melalui proses transformasi data menjadi suatu informasi = input –
proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan
informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi
menajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu
dapat menjadi data bagi manajemen level diatasnya atau sebaliknya. Syarat
dari informasi adalah :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan serta harus mencerminkan maksudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
13
• Kelengkapan, informasi harus dapat mengambarkan suatu masalah
atau pecahan dari masalah yang ada secara lengkap, sesuai dengan
keperluan dan tidak berlebihan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi informasi menurut beberapa
ahli :
• JONER HASUGIAN, Informasi adalah sebuah konsep yang universal
dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang
lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
• KENNETH C. LAUDON, Informasi adalah data yang sudah dibentuk
ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat
digunakan untuk manusia.
• ANTON M. MOELION, Informasi adalah penerangan, keterangan,
pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis
atau kesimpulan.
• GORDON B. DAVIS, Informasi adalah data yang telah
diproses/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk
penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami
dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
• ROBERT G. MURDICK, Informasi terdiri atas data yang telah
didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk
14
tujuan penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk
pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan.
• KUSRINI, Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi.
• DAVIS, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang.
• MC LEOD, Infomasi adalah data yang telah diproses atau data yang
memiliki arti.
• FIRMANZAH, Informasi adalah data dan angka yang sudah diberi
makna dan nilai.
• JEREMY POPE, Informasi adalah kekuasaan. Semakin banyak orang
memiliki informasi, pembagian kekuasaan akan semakin luas.
Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi
merupakan hasil keluaran dari data yang telah diproses dalam suatu sistem
untuk dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan.
15
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Definisi dari sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang
mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau
sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia - mesin, untuk menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, prosedur
manual, modal manajemen dan berbasis data.
Sedangkan menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu
sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi
dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang
sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,
data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari
16
teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki
komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan
teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem
informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
ALTER berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari
sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau
mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi
adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan
(menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem
data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu
bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai
bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai
bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.
17
2.1.4. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan
(input), pengolah (process), keluaran (output) dan sasaran (objectives) atau
tujuan (goal).
Gambar 2.1. Sistem
• Komponen-komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
18
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut Supra System.
• Batas Sistem
Batas Sistem (boundary) adalah merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan
lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Pembatas suatu sistem menunjukan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
• Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environtments) dari suatu sistem adalah
apapun yang berada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
• Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber data yang mengalir dari subsistem ke
subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) bagi subsistem yang lainnya dengan melalui
19
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
• Masukan Sistem
Masukan (input) merupakan energi yang dimasukan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan signal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
• Keluaran Sistem
Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah
dan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Keluaran
dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada
supra system.
• Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
• Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
20
sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
2.2. Pengertian Analisis Dan Perancangan Sistem
2.2.1. Pengertian Analisis Sistem
Menurut Cushing (1995, hal. 327), ”analisis sistem adalah suatu proses
penyelidikan kebutuhan informasi bagi pemakai atau penggunanya di dalam
suatu organisasi agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi rancangan atau
desain dari suatu sistem informasi.” Adapun Davis (1992, hal. 9-10)
menyatakan bahwa ”analisis sistem adalah suatu proses pengumpulan dan
penerapan informasi menemukan permasalahan yang ada serta mengusulkan
saran-saran perbaikan untuk meningkatkan kinerja sistem yang berjalan
berdasarkan informasi yang ada.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah
suatu kegiatan yang mempelajari, memahami dan menelusuri kejadian-
kejadian pada sistem yang sedang berjalan sehingga dapat memberikan
alternatif-alternatif berupa kebutuhan informasi baru yang diperlukan dalam
suatu perusahaan agar mencapai tujuan serta sasarannya. Analisis sistem
merupakan langkah awal dalam proses pengembangan sistem informasi.
21
2.2.2. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Cushing (1995, hal. 348), ”perancangan sistem adalah proses
penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk mengembangkan sistem yang
baru.” Spesifikasi tersebut meliputi:
a. Spesifikasi output sistem, yang di dalamnya mencakup isi,
format, volume, frekwensi laporan-laporan dan dokumen-
dokumen.
b. Desain semua hal yang penting mengenai langkah-langkah
pengolahan, prosedur-prosedur dan pengendalian.
c. Penyiapan rencana implementasi sistem yang baru.
Menurut Baridwan (2001, hal. 169), ”perancangan sistem ditujukan
untuk menghilangkan kekurangan dan meningkatkan kelebihan sistem yang
sedang berjalan.”
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa perancangan sistem
adalah proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk menghindari
kekurangan dan meningkatkan kelebihan sistem yang sedang berjalan dalam
membangun sistem baru.
2.2.3. Pengertian Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
Menurut Yourdon (1989, hal. 90), “diagram aliran data merupakan alat
perancangan yang menggambarkan sistem suatu network dari pemrosesan
fungsional yang dihubungkan dengan aliran dan tempat penyimpanan data.”
22
Sifat-sifat dari diagram aliran data adalah:
a. Grafik (dapat dipecah-pecah)
b. Berdimensi banyak
c. Menunjukkan aliran data dan bukan aliran control.
Diagram aliran data dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu;
diagram konteks, diagram nol, dan diagram rinci, berikut penjelasannya:
a. Diagram konteks, yaitu diagram tingkat tertinggi yang menyajikan
sistem secara keseluruhan. Dalam diagram konteks hanya berisi
proses dan eksternal entiti saja, tidak terdapat data store.
b. Diagram nol, yaitu diagram yang lebih luas dari pada diagram
konteks. Kegiatan-kegiatan utamanya digambarkan dalam diagram
ini, termasuk data store yang digunakan.
c. Diagram rinci, yaitu diagram aliran data yang menjelaskan secara
terperinci setiap proses yang ada pada diagram nol. Diagram ini
dapat dibagi lagi menjadi diagram rinci yang lebih kecil apabila
diperlukan.
Ada 4 jenis simbol yang digunakan dalam pembuatan diagram aliran
data, yaitu:
a. Lingkaran Proses (Process)
Menggambarkan suatu sistem atau proses aliran yang
menunjukkan apa yang dikerjakan sistem, yaitu
mentransformasikan aliran data masuk menjadi aliran data keluar
23
serta mengubah atau mengolah data. Setiap proses memiliki nama
khusus dan nomor tersebut digambarkan di dalam lingkaran yang
menyatakan proses tersebut.
Notasi:
Gambar 2.2. Proses
b. Entitas luar (External entity)
Menggambarkan entitas luar yang berhubungan dengan sistem
yang akan memberikan suatu masukan atau menerima keluaran
dari sistem.
Notasi:
Gambar 2.3 Entitas luar
c. Aliran data (Data flow)
Menunjukan aliran data yang masuk atau keluar dari sistem atau
data yang mengalir di antara proses data store dan entitas.
Notasi:
Gambar 2.4 Aliran data
24
d. Penyimpanan data (data store)
Merupakan tempat penyimpanan data atau mengambil data yang
akan diproses lebih lanjut.
Notasi:
Gambar 2.5 Penyimpanan data
2.2.4. Pengertian Diagram Entitas Relasi (Entity Relationship Diagram)
Menurut McLeod (1995, hal. 381-382), “ER-Diagram adalah suatu
model jaringan (network) yang menggunakan data yang disimpan di dalam
sistem secara abstrak.” Komponen-komponen utama ERD:
a. Objek data (Entity)
Entity merupakan simbol utama dari ERD yang digambarkan
dengan simbol empat persegi.
Simbol:
Gambar 2.6 Objek data
b. Relasi
Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity relasi.
Simbol:
Gambar 2.7 Relasi
25
Relasi dalam ERD terdiri dari tiga bentuk, yaitu:
a. Satu Ke Satu (One To One atau 1:1)
Dimana setiap kejadian dari entitas pertama paling banyak
mempunyai satu hubungan dengan entitas kedua dan sebalikya.
Karyawan Menerima S.K Pengangkatan1 1
Gambar 2.8 One to One
b. Satu Ke Banyak (One To Many atau 1:M)
Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai
banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua atau
sebaliknya.
Bidang Kerja Dikerjakan Karyawan1 M
Gambar 2.9 One to Many
c. Banyak Ke Banyak (Many To Many atau M:N)
Tingkat hubungan ini terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas
akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat
dari sisi entitas yang kedua.
Karyawan Mempunyai JabatanM N
Gambar 2.10 Many to Many
26
2.2.5. Pengertian Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Jogiyanto (1993, hal. 725), “kamus data adalah katalog fakta
tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai definisi struktur,
pemakai dari masing-masing unit data yang terkecil.
Pada tahap analisis, kamus data dapat dipergunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, kamus data dipergunakan untuk merancang masukan,
merancang laporan-laporan dan basis data. Simbol yang digunakan yaitu:
Tabel 2.1. Kamus Data
Simbol Keterangan
=
+
{ }
( )
[ | ]
*
“ “
@
Terdiri dari
Dan
Iterasi atau perulangan
Pilihan (option)
Pemisah pilihan di dalam tanda []
Keterangan atau catatan
Harga diskrit
Penunjuk (key field)
27
2.2.6. Normalisasi
“Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data atau field atau
atribut ke dalam tabel-tabel atau relasi-relasi,” (Yourdon.1989, hal. 17). Untuk
mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus
diketahui terlebih dahulu :
a. Candidate Key (Kunci Calon)
Candidate Key adalah satu attribute atau suatu set minimal
attribute yang mengindentifikasikan secara unik suatu kejadian
spesifik dari entity. Misalnya No. Induk, No. KTP dapat dijadikan
kunci calon karena unik, tidak mungkin ganda.
b. Primary Key (Kunci Primer)
Primary Key adalah satu attribute atau satu set minimal attribute
yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
spesifik dari entity, tetapi dapat juga mewakili setiap kejadian dari
suatu entity. Setiap kunci calon punya peluang menjadi primary
key, tetapi sebaliknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara
menyeluruh terhadap entity yang ada.
c. Foreign Key (Kunci Tamu)
Foreign Key adalah satu attribute (satu set attribute) yang
melengkapi satu relationship yang menunjukkan keinduknya.
Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci
primary induk direalisasikan.
28
Adapun cara-cara normalisasi adalah :
a. Bentuk yang belum normal (non-NF) dimana masih terdapat
repeating group.
b. Bentuk normalisasi pertama (1NF) dimana:
• Ada atribut key yang dapat menentukan record secara unik.
• Tidak ada group atribut yang berulang (repeating group)
c. Bentuk normalisasi kedua (2NF) dimana :
• Harus sudah dalam bentuk normalisasi pertama.
• Setiap atribut yang bukan key harus bergantung sepenuhnya
pada primary key, bukan bergantung pada salah satu atau
sebagian key (partical depedency)
d. Bentuk normalisasi ketiga (3NF) dimana :
• Sudah harus dalam bentuk normal kedua.
• Tidak ada atribut bukan key yang tergantung pada atribut bukan
key (transitif depedency).
2.2.7 Bagan Terstruktur (Structure Chart)
Menurut Jogiyanto (1993, hal. 743), ”bagan terstruktur digunakan
untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi
secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul.” Bagan terstruktur juga
menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol pada hubungan antar
29
modul, sehingga bagan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap
dari sistem yang dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan
hubungan antar modul. Simbol-simbol dasar yang dipergunakan adalah
sebagai berikut:
a. Modul
Modul menunjukkan suatu modul atau sub modul.
Simbol:
Gambar 2.11 Modul
b. Connection
Connection digunakan untuk memanggil sub modul, dan
menghubungkan suatu modul dengan modul yang lainnya.
Simbol:
Gambar 2.12 Connection
c. Loop
Simbol ini menunjukkan suatu perulangan di dalam modul
Simbol:
Gambar 2.13 Loop
30
d. Selection
Selection menunjukkan suatu penyelesaian kondisi di dalam
modul.
Simbol:
Gambar 2.14 Selection
e. Couple
1. Simbol ini menunjukkan suatu elemen kontrol yang dikirim
dari suatu modul ke modul lainnya. Panah dengan lingkaran
berisi menunjukkan aliran kontrol yang dikirimkan.
Simbol:
Gambar 2.15 Couple-Control
2. Simbol ini menunjukkan suatu data yang dikirim dari suatu
modul ke modul lainnya. Panah dengan lingkaran kosong
menujukkan aliran data yang dikirimkan.
Simbol:
Gambar 2.16 Couple-Data
31
2.3. Pengertian Database
Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama.
Contohnya : data mahasiswa, data dosen, dll. Demikian juga, kumpulan dari data-data
mahasiswa, data-data dosen, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi
menjadi kelompok besar, misalkan data-data politeknik manufaktur. Bahkan dalam
perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data, misalkan
dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-
laporan. Kesemuanya itu dapat dikumpulkan menjadi satu yang disebut dengan
database.
Untuk menyimpan informasi yang ada dalam database diperlukan tabel. Salah
satu contoh bentuk tabel adalah sebagai berikut :
Nama Alamat
Wawan Sukabumi
Anton Malang
Tabel 2.2 Contoh Tabel
Jadi database secara mudah dapat digambarkan sebagai kumpulan dari tabel-
tabel yang saling berelasi dan membentuk suatu tujuan tertentu. Contoh : Database
Akademik, Database Perusahaan, dll.
32
Berikut ini terminology atau istilah yang dipergunakan dalam database :
- Database : sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai
suatu tujuan. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-
tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata
kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai
yang diperoleh mahasiswa.
- Data : fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
- Tabel : Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan
record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan
dalam sebuah tabel.
- Field : disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat
menyimpan sebuah item data. Istilah lain untuk field yaitu elemen data,
kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah
barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
- Record : disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang
disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa seperti nama,
alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin akan disimpan dalam satu
record yang terdiri dari beberapa kolom/field.
33
Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
• Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
• Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah
basis datanya.
• Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
• Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
• Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
• Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
• Data dalam jumlah besar.
• Berbagi pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
• Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan
ketidakkonsistenan data.