bab 2 landasan teori -...

38
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Biaya Menurut Blocher, Chen & Lin ( 2002, p4 ) manajemen biaya memiliki konsep yang luas, yaitu adalah informasi yang diperlukan manajer untuk mengelola perusahaan secara efektif yang meliputi informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan serta informasi non keuangan yang relevan tentang produktivitas, kualitas, dan faktor keberhasilan lainnya yang penting bagi perusahaan. Sedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis biaya dan menerbitkan laporan kinerja dan data-data untuk pengambilan keputusan lainnya bagi manajer untuk digunakan dalam operasi pengendalian dan perbaikkan. Dapat disimpulkan bahwa manajemen biaya merupakan konsep dan analisis biaya yang diperlukan manajer untuk melaporkan kinerja perusahaan yang meliputi informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan serta informasi non keuangan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Manajemen biaya yang diperlukan pada masing-masing dari empat fungsi manajemen adalah ( Blocher, Chen , & Lin, 2002, p6 ) : 1. Manajemen strategis Manajemen biaya yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis yang tepat mengenai pilihan produk, metode produksi, teknik pemasaran dan saluran, dan isu-isu jangka panjang. 2. Perencanaan dan pengambilan keputusan

Upload: vongoc

Post on 21-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Biaya

Menurut Blocher, Chen & Lin ( 2002, p4 ) manajemen biaya memiliki konsep

yang luas, yaitu adalah informasi yang diperlukan manajer untuk mengelola perusahaan

secara efektif yang meliputi informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan serta

informasi non keuangan yang relevan tentang produktivitas, kualitas, dan faktor

keberhasilan lainnya yang penting bagi perusahaan. Sedangkan menurut Carter dan Usri

(2006,10) manajemen biaya menganalisis biaya dan menerbitkan laporan kinerja dan

data-data untuk pengambilan keputusan lainnya bagi manajer untuk digunakan dalam

operasi pengendalian dan perbaikkan.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen biaya merupakan konsep dan analisis

biaya yang diperlukan manajer untuk melaporkan kinerja perusahaan yang meliputi

informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan serta informasi non keuangan untuk

pengambilan keputusan perusahaan.

Manajemen biaya yang diperlukan pada masing-masing dari empat fungsi

manajemen adalah ( Blocher, Chen , & Lin, 2002, p6 ) :

1. Manajemen strategis

Manajemen biaya yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis

yang tepat mengenai pilihan produk, metode produksi, teknik pemasaran dan

saluran, dan isu-isu jangka panjang.

2. Perencanaan dan pengambilan keputusan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

11 

 

Manajemen biaya yang diperlukan untuk mendukung keputusan yang

berulang tentang peralatan mengganti, mengelola arus kas, bahan baku

penganggaran, pembelian, penjadwalan produksi, dan harga.

3. Manajemen dan pengendalian operasional

Manajemen biaya diperlukan untuk memberikan dasar yang adil dan

efektif utuk mengidentifikasi operasi tidak efisien dan untuk menghargai dan

mendukung manajer yang paling efektif.

4. Pengolahan dari laporan keuangan

Manajemen biaya diperlukan untuk memberikan akuntansi akurat untuk

persediaan dan aset lainnya, sesuai dengan persyaratan pelaporan, untuk

penyusunan laporan keuangan dan untuk digunakan dalam tiga fungsi-fungsi

manajemen lainnya.

Teori ini berkaitan dengan analisa permasalahan yang terjadi pada

perusahaan yang menjadi objek penelitian, karena kurangnya manajemen

terhadap biaya pada fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan yang

mempengaruhi pada proses penganggaran perusahaan.

2.1.1 Penganggaran dan Perencanaan Anggaran

Menurut Banks dan Gillberti (2008, p2) :

“Budget is a formal written statement of management’s plans for the

future expressed in finantial term”

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan

sebuah perencanaan tertulis dari manajemen untuk masa depan didalam periode

finansial tertentu seperti tahunan, bulanan, atau proyek tertentu. Anggaran juga

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

12 

 

dapat diartikan sebagai rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk

jangka waktu tertentu (Nafarin,2009 , p11).

Menurut Label (2010,p150) :

“ Budgets in accounting can be used for a variety of reasons” Kutipan diatas berarti anggaran dalam akuntansi dapat digunakan dalam

berbagai hal, contohnya : anggaran dapat digunakan untuk merencanakan dan

mengontrol masa depan. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai

tujuan.

Secara umum, penganggaran merupakan sebuah proses yang digunakan

untuk mengembangkan anggaran dari sebuah organisasi (Banks dan Gillberti,

2008,p2). Penganggaran didalam sebuah perusahaan memiliki arti yang lebih

spesifik, yaitu merupakan proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba ( Nafarin, 2009, p14).

Dalam menyusun suatu anggaran diperlukan suatu proses yang disebut sebagai

perencanaan anggaran. Perencanaan anggaran memiliki fungsi kordinasi dan

kontrol. Terdapat beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam

penyusunan sebuah anggaran, seperti : data historis masa lalu dan tren, tren

ekonomi, strategi persaingan, dan lain-lain (Banks dan Gillberty,2008,p3).

Dalam skripsi ini, penganggaran dan perencanaan anggaran berkaitan

dengan proses penyusunan anggaran pada perusahaan yang dijadikan objek

penelitian ini.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

13 

 

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Anggaran

Tujuan penyusunan anggaran.

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran (Nafarin, 2009, p19) antara lain :

a. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis, formal dalam memilih

sumber dan penggunaan dana.

b. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.

c. Untuk merinci jenis sumberdana yag dicari maupun jenis penggunaan

dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.

d. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai

hasil yang maksimal.

e. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan

anggaran lebih nyata dan jelas terlihat.

f. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan

yang berkaitan dengan keuangan.

Manfaat Penyusunan Anggaran

Terdapat beberapa manfaat yang dimiliki anggaran ( Nafarin, 2009, p19-p20):

a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

pegawai.

c. Dapat memotivasi pegawai.

d. Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada pegawai.

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

14 

 

f. Sumber daya, seperti : tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi para manajer.

Keuntungan dari menggunakan anggaran ( Label, 2010, p150) adalah anggaran

memberikan formalitas pada proses perencanaan. Salah satu proses utama dalam

perusahaan adalah mengkoordinasikan dan mengintegrasikan rencana dan tujuan

dari berbagai departemen. Setelah anggaran telah baik, anggaran digunakan sebagai

patokan untuk mengevaluasi hasil yang aktual.

2.1.3 Fungsi – fungsi Anggaran

Anggaran memiliki 3 ( tiga ) fungsi ( Nafarin, 2009, p28 – p30 ), yaitu :

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memerhatikan kaitan

anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Aspek lain yang penting dari

perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah perencanaan dana yang

tersedia seefisien mungkin. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus

memperhitungkan berbagai kemungkinan biaya yang dibutuhkan dan

menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana biaya dan sumber

dana yang ada seefisien mungkin.

2. Fungsi Pelaksanaan

Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum

pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang.

Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan jika terdapat dana yang digunakan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

15 

 

sebagai anggaran, atau kebutuhannya tidak menyimpang dari anggaran yang

disediakan.

3. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian ( controlling).

Pengawasan berarti mengevaluasi atau menilai proses pekerjaan yang dilakukan,

dengan cara :

a. Membandingkan realisasi dengan rencana anggaran.

b. Melakukan tindakan perbaikkan bila dipandang perlu ( atau bila

terdapat penyimpangan yang memungkinkan terjadinya kerugian)

Anggaran digunakan sebagai alat menilai. Anggaran yang tidak sesuai

dengan keadaan, akan dilakukan revisi anggaran sesuai dengan perkembangan

keadaan. Selain itu anggaran dijadikan pegangan oleh manajer yang

bertanggungjawab menjalankan operasi untuk mengadakan penilaian dari hasil

yang dicapainya.

2.1.4 Tipe Anggaran

Menurut Banks dan Gilliberti ( 2008, p11 ) anggaran dapat dikelommpokkan

dari beberapa sudut pandang berikut ini :

a. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan merupakan estimasi yang berasal dari pendapatan

sebuah organisasi untuk suatu periode yang spesifik. Penyusunan anggaran

pendapatan membentuk proses awal dari penganggaran.

b. Anggaran Operasional

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

16 

 

Anggaran operasional merupakan anggaran yang mengestimasikan kegiatan

yang akan mempengaruhi keuntungan perusahaan.

c. Anggaran Laporan Keuangan

Anggaran laporan keuangan merupakan laporan laba rugi, laporan

neraca, laporan arus kas yang menunjukkan hasil dan kondisi keuangan yang

diproyeksikan dari sebuah organisasi.

Tipe anggaran pada anggaran pendapatan dan anggaran operasional

berkaitan dengan analisis permasalahan yang terdapat pada perusahaan yang

dijadikan objek penelitian. Dalam penyusunan anggaran pendapatan, perusahaan

merencanakan pendapatan berdasarkan program yang akan dijual ke Agency.

Sedangkan pada anggaran operasional, pada perusahaan berkaitan dengan

penyusunan anggaran produksi suatu program.

2.1.5 Proses Penyusunan Anggaran  

Menurut Shim dan Siegel (2009, p9) :

“ A sound budget process communicates organizational goals, allocates

resources, provides feedback, and motivates employess”

Dari kutipan diatas dapat diartikan bahwa dalam proses penganggaran

terdapat beberapa hal penting, seperti : sosialisasi target perusahaan, alokasi

sumber daya, memberikan timbal balik, dan memotivasi karyawan. Proses

penyusunan anggaran harus dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, harus

konsisten dengan struktur perusahaan, dan memperhitungkan sumber daya

manusia yang dimiliki. Proses penganggaran akan menghasilkan target dan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

17 

 

kebijakan, mengformulasikan limit, menghitung kebutuhan sumber daya,

memeriksa kebutuhan yang spesifik, menyajikan fleksibilitas, menggabungkan

asumsi-asumsi, dan mempertimbangkan kendala. Proses penganggaran harus

memperhitungkan analisis yang berasal dari kondisi perusahaan saat ini. Waktu

yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran akan lebih lama apabila

kompleksitas dari sebuah proses produksi yang meningkat.Anggaran dibuat

berdasarkan pengalaman masa lalu dan tren saat ini. Enam langkah dalam proses

penganggaran adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan tujuan

b. Menganalisis sumber daya yang tersedia

c. Melakukan negosiasi terhadap estimasi komponen anggaran

d. Mengkordinasikan dan meninjau komponen anggaran

e. Mendapat persetujuan akhir

f. Mendistribusikan anggaran yang telah disetujui

2.1.6 Anggaran kas  

Menurut Shim dan Siegel (2009,p258) :

“ The cash budget is schedule of estimated cash collections and payment”

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan

suatu perencanaan waktu dari estimasi pendapatan kas dan pengeluaran kas. Hal

ini menyajikan arus masuk kas yang diharapkan dan arus keluar kas untuk

jangka waktu yang ditetapkan. Anggaran kas membantu manajemen dalam

menjaga saldo kas dalam hubungan yang wajar dengan kebutuhannya. Anggaran

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

18 

 

merupakan alat untuk perencanaan dan pengendalian kas dimana harus detail

sehingga manajer tahu berapa banyak yang dibutuhkan untuk menjalankan

bisnis mereka. Jika arus kas dapat diestimasi dengan baik, saldo kas dapat

dipertahankan dekat dengan tingkat target dan transaksi yang lebih sedikit.

Selain itu, anggaran kas juga dapat diartikan sebagai estimasi terinci atas

antisipasi penerimaan dan pengeluaran kas yang memperlakukan kas sebagai

aktiva yang menghasilkan laba (Carter dan Usri , 2005, p64).

Tujuan dan karakteristik anggaran kas menurut Carter dan Usri (2005, p64) :

1. Mengindikasikan kebutuhan kas untuk aktifitas operasi saat ini.

2. Membantu dalam memfokuskan prioritas penggunaan kas yang

sekarang diperlukan, antara pengeluaran yang tidak dapat

dihindari dengan yang dapat ditunda atau dapat dihindari

seterusnya.

3. Mengindikasikan dampak kas dari kebutuhan musiman,

persediaan dalam jumlah besar, penerimaan yang tidak biasa,

dan kelambanan dalam menagih piutang.

4. Mengindikasikan ketersediaan kas untuk memanfaatkan diskon.

5. Mengindikasikan kebutuhan kas untuk program ekspansi pabrik

atau peralatan.

6. Membantu dalam merencanakan penarikan obligasi, pembayaran

pajak penghasilan, dan kontribusi ke dana pensiun.

7. Menunjukkan ketersediaan dari kelebihan dana untuk investasi

jangka pendek atau jangka panjang.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

19 

 

8. Menunjukkan kebutuhan untuk melakukan pinjaman atau

penjualan efek. Dalam hal ini, anggaran kas memberikan

pengaruh pada kehati-hatian atas rencana ekspansi, yang

mungkin menyebabkan dilakukannya modifikasi atas rencana

pengeluaran modal.

9. Berguna sebagai dasar untuk mengevaluasi manajemen kas

aktual, dengan menggunakan criteria pengukuran seperti selisih

antara target saldo kas rata-rata dengan saldo kas rata-rata aktual

disetiap akun kas.

2.2 Pengendalian Operasional  

Menurut Blocher et al. , 2002, p688) :

“ Budgets help firms plan and coordinate activities and serve as the

bases for control operations and performance evaluation”

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran membantu perusahaan

dalam merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dan berfungsi sebagai

dasar dari pengendalian terhadap operasi dan evaluasi kinerja.Mengontrol

operasi dapat membantu manajer dalam mencapai tujuan yang dianggarkan.

Menilai hasil operasi menyediakan umpan balik kepada manajer dan membantu

mereka mendapatkan wawasan dalam penyebab yang menyebabkan hasil

operasi. Sebuah operasi yang efektif mencapai tujuan yang ditetapkan untuk

operasi. Operasi yang efektif sangat penting dalam menerapkan strategi yang

berhasil. Operasi yang tidak efektif membuat hasil yang mengecewakan,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

20 

 

menguras kas dan sumber daya lainnya, dan dapat menyebabkan kegagalan

dalam organisasinya.

Varians pendapatan operasional dari sebuah periode merupakan

perbedaan dari pendapatan operasional aktual dan master budget pendapatan

operasional projek dari sebuah periode ( Blocher, Chen, & Lin, 2002, p689).

2.2.1 Varians dan Standard Deviasi

Menurut Supranto ( 2009, p139 ) Varians merupakan rata-rata hitung dari

kuadrat simpangan setiap pengamatan terhadap rata-rata hitungnya. Sedangkan

simpangan baku ( standar deviasi) merupakan salah satu ukuran dispersi yang diperoleh

dari akar kuadrat positif varians

Simpangan Baku (standar deviasi) memiliki rumus sebagai berikut :

Varians dan Simpangan baku digunakan dalam penganggaran adalah untuk

membandingkan antara anggaran biaya dan biaya aktual dari beberapa anggaran proyek

atau aktivitas yang berbeda. Semakin kecil simpangan baku menunjukkan bahwa selisih

antara anggaran dan biaya aktual semakin kecil. Yang dapat diartikan lagi bahwa

perencanaan anggaran memiliki akurasi yang lebih baik.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

21 

 

2.2.2 Distribusi Normal dan Pengendalian Statistik.

Menurut Blocher, Chen, & Lin ( 2002, p668) pengendalian proses statistik adalah

sebuah keputusan analitis membuat alat yang memungkinkan Anda untuk melihat

ketika proses bekerja dengan benar dan jika tidak. Variasi hadir adalah proses apapun,

keputusan ketika variasi alami dan pada saat dibutuhkan koreksi adalah kunci untuk

mengontrol kualitas.

Control Chart merupakan alat penting dari kontrol kualitas yang berkelanjutan (

Marlyn & Robert, 2007, p2 ). Control Chart memantau proses untuk menunjukkan

bagaimana proses kinerja dan bagaimana proses dan kemampuan dipengaruhi oleh

perubahan proses.Informasi ini kemudian digunakan untuk membuat peningkatan

kualitas. Control Chart menunjukkan jika suatu proses dalam kontrol atau di luar

kendali.

Gambar 2.1 Contoh Control Chart

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

22 

 

Menurut Marlyn & Robert ( 2007, p4 ), Chart Control memiliki empat kunci pokok :

1. Titik data yang baik rata-rata dari pengukuran subkelompok atau pengukuran

individu diplot pada sumbu x / y dan bergabung dengan sebuah garis. Waktu

adalah selalu pada sumbu-x.

2. Garis rata-rata atau pusat adalah rata-rata atau mean dari titik data dan ditarik di

bagian tengah grafik, biasanya sebagai garis berat atau padat.

3. Batas Kontrol Atas (UCL) digambar di atas sumbu dan sering dijelaskan sebagai

"UCL" dengan rumus sebagai berikut :

UCL= x + Z.

Menurut Supranto (2008, p49) distribusi normal merupakan distribusi kontinu

yang mensyaratkan variabel yang diukur harus kontinu.

Keterangan :

Pro(Z) : probablitas

X : UCL

µ : rata-rata

: standar deviasi

4. Batas Kontrol Bawah (LCL) digambar di bawah tengah dan sering dijelaskan

sebagai "LCL" dengan rumus sebagai berikut :

LCL = x − Z.s

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

23 

 

Dalam hal ini penulis menggunakan distribusi normal dikarenakan dimana

didalam sebuah anggaran diperlukannya sebuah pengendali terhadap biaya yang tidak

normal. Sehingga dengan adanya perhitungan proyeksi diharapkan dapat

meminimalisasikan pengajuan anggaran yang melebihi batas normal.

2.3 Sistem Informasi 2.3.1 Sistem

Menurut O’Brien (2005,p29) sistem merupakan sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sedangkan

definisi sistem menurut Hall (2008,p4), “ A system is a group of two or more

interrelated components or subsystems that serve a common purpose. “ yang berarti

sistem didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berkaitan atau subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan yang sama.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok

dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai

satu tujuan.

Komponen dasar dalam sistem menurut O’Brien ( 2006, p32 ), adalah :

a. Input

Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang

memasuki sistem untuk diproses.

b. Pemrosesan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

24 

 

Pemrosesan merupakan proses transformasi yang mengubah input

menjadi output.

c. Output

Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh

transformasi ke tujuan akhirnya.

2.3.2 Informasi

Menurut Romney & Steinbart (2009, p27) :

“ Information is data that have been organized and processed to provide

meaning to a user”

Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa informasi merupakan data yang telah

telah diolah, diorganisasikan dan diproses agar dapat memberikan sebuah arti bagi

pengguna.

Karakteristik informasi yang berguna menurut Hall (2008,p.14), adalah

sebagai berikut :

a. Relevance ( Relevan)

Relevance merupa kan isi dari sebuah laporan atau dokumen harus

melayani suatu tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat mendukung

keputusan manajer atau petugas administrasi.

b. Timelines ( Tepat Waktu )

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

25 

 

Timeliness adalah umur informasi yang merupakan faktor yang kritikal

dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode

waktu tindakan yang didukungnya.

c. Accuracy ( Akurat )

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Materialitas

merupakan suatu konsep yang sulit dikualifikasi karena materialitas tidak

memiliki nilai yang absolute dan merupakan konsep masalah yang spesifik. Hal

ini berarti dala beberapa kasus, informasi harus akurat dan sempurna.

d. Completeness ( Lengkap )

Tidak boleh ada bagian informasi yang penting bagi pengambilan

keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

Jadi pada intinya informasi merupakan data yang ditempatkan dalam

konteks yang berguna dan berarti untuk pemakai akhir. Informasi harus

diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

2.3.3 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p.6 ), sistem informasi merupakan kombinasi teratur

apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya

data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi. Sedangkan menurut Hall (2008,p.6), sistem informasi merupakan rangkaian

prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan kepada para pemakai.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

26 

 

Terdapat peran dasar sistem informasi dalam bisnis yang dikemukakan oleh

O’Brien ( 2006, p.8) yaitu sebagai berikut :

a. Mendukung proses dan operasi bisnis

b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.

c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.

2.4 Analisis dan Dokumentasi Sistem 2.4.1 Flow Chart

Menurut Gelinas & Dull ( 2008, p 105) :

“ A systems flowchart is a graphical representation of a business process,

including information processes ( inputs, data processing, data storage, and outputs),

as well as the related operation processes (people, equipment, organization, and work

activities)”

Kutipan tersebut dapat diartikan sebagai sistem Flowchart merupakan presentasi

dalam bentuk grafik dari proses bisnis, termasuk proses informasi seperti input,

pemrosesan data, penyimpanan data, dan output, sama dengan proses operasi yang

terdiri dari orang, perlengkapan, organisasi, dan aktivitas kerja. Flowchart

menggambarkan urutan kegiatan yang dilakukan sebagai aliran kegiatan bisnis melalui

gambaran proses. Kegiatan yang mengandung manual dan komputer, flowchart sistem

menyajikan gambaran logis dan fisik dari siapa, apa, bagaimana, dan dimana proses

informasi dan operasi terjadi. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart ( 2009, p92)

flowchart merupakan teknik menganalisa yang menggunakan deskripsi dari beberapa

aspek yang berasal dari sistem informasi yang jelas, ringkas, dan cara yang logis.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

27 

 

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem flowchart

merupakan teknik menganalisai yang dipresentasikan dalam bentuk grafik dari proses

bisnis yang berasal dari sistem informasi seperti input, pemrosesan data, penyimpanan

data dan proses operasi perusahaan dengan cara yang jelas, ringkas, dan logis.

2.5 Pengendalian Internal

Menurut Rama dan Jones ( 2006,p103) pengendalian internal adalah

proses dilakukan oleh dewan entitas direksi,manajemen, dan personil lain yang

dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan dalam

kategori berikut:

1. Efektivitas dan efisiensi operasi.

2. Keandalan pelaporan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut Hall ( 2008, p128) sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan,

praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat

tujuan yang luas:

1. Untuk melindungi aset perusahaan

2. Untuk Memastikan akurasi dan keandalan catatan akuntansi dan informasi

3. Untuk Mempromosikan efisien dalam operasi perusahaan

4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan manajemen dan prosedur yang

ditentukan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

28 

 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah

pengendalian dalam sebuah organisasi yang meliputi struktur organisasi, metode, dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dalam COSO terdapat 5 komponen yang berhubungan dengan pengendalian

internal menurut Rama dan Jones (2006,p143) , yaitu sebagai berikut :

1. Pengendalian Lingkungan

Pengendalian lingkungan mengacu pada faktor-faktor umum yang menetapkan

sifat organisasi dan memengaruhi kesadaran karyawannya terhadap

pengendalian. Faktor-faktor ini meliputi integritas, nilai-nilai etika, serta filosofi,

dan gaya operasi manajemen.

2. Penentuan Resiko

Penentuan resiko adalah identifikasi dan analisis resiko yang mengganggu

pencapaian sasaran pengendalian internal.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh

organisasi untuk menghadapi risiko.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan sistem informasi perusahaan merupakan

kumpulan (otomatisasi dan manual) dan record yang dibuat untuk memulai,

mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian pada proses entitas. Sedangkan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

29 

 

komunikasi merupakan penyediaan pemahaman mengenai peran dan

tanggungjawab individu.

5. Pengawasan

Pengawasan adalah manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk

memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi sebagaimana

dimaksudkan.

2.5.1 Model Pengendalian Internal

Pengendalian Internal memiliki beberapa fungsi penting ( Romney dan

Steinbart, 2009, p222) :

1. Pengendalian Pencegahan ( Preventif )

Pengendalian preventif adalah mencegah permasalahan sebelum masalah itu

muncul. Dengan cara mempekerjakan karyawan yang berkualitas,

memisahkan tugas karyawan dengan tepat, mengendalikan hak akses secara

efektif untuk menjaga informasi. Sebagian besar kejadian yang tidak

diinginkan dapat diselesaikan ditahap pertama ini.

2. Pengendalian Detektif

Pengendalian detektif merupakan garis pertahanan kedua. Pengendalian

detectif membutuhkan suatu standar yang dapat menyelesaikan masalah

sebelum masalah itu muncul dan dicegah. Pengendalian detektif ini

mengidentifikasi peringatan terhadap masalah yang ada.

3. Pengendalian Korektif

Pengendalian korektif adalah menyelesaikan masalah yang telah ditemukan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

30 

 

Model pengendalian internal ini digunakan untuk mengidentifikasi penyebab

dari permasalahan, memeriksa hasil dari kesalahan dan memodifikasi sistem

sehingga permasalahan yang mungkin muncul dimasa mendatang dapat

diminimalisasi.

2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Romney dan Steinbart (2009, p227), berdasarkan COSO, “Tujuan sistem

pengendalian internal adalah sebagai berikut :

a. Tujuan stretegis. Tujuan strategis adalah tujuan yang selaras dan mendukung

misi perusahaan

b. Tujuan operasi. Tujuan yang menghasilkan efektif dan efisiensi dari operasi

peruahaan.

c. Tujuan laporan. Tujuan yang membantu perusahaan dalam memberikan laporan

internal dan eksternal perusahaan, finansial maupun non finansial, yang akurat,

lengkap, dan nyata.

d. Tujuan pemenuhan. Yaitu tujuan yang memenuhi hukum dan peraturan yang

ditetapkan.

2.6 Analisis dan Perancangan Informasi berbasis Objek

2.6.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design ( OOA&D)

Pengertian objek menurut Coad dan Yourdon ( Benneth et al, 2002, p64) :

“ Object. An abstraction of something in a problem domain, reflecting the

capabilities of the system to keep information about it, interact with it, or both”

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

31 

 

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa objek merupakan sebuah abstraksi dari

sesuatu didalam problem domain yang merefleksikan kemampuan sistem untuk

menyimpan informasi, berinteraksi atau keduanya dengan sesuatu didalam problem

domain tersebut. Sedangkan menurut Mathiassen et al ( 2000, p4) objek juga

merupakan suatu entitas dengan identitas, keterangan dan perilaku.

Object Oriented Analysis and Design (OOA&D) merupakan suatu metode

analisis untuk pemecahan suatu masalah yang logical dan pengembangan sistem yang

berbasiskan objek. Selama analisis, objek digunakan untuk mengorganisasikan konteks

sistem (system context). Sedangkan selama perancangan, objek digunakan untuk

mendeskripsikan sistem itu sendiri.

2.6.2 Aktivitas Utama dalam Object Oriented and Design ( OOA&D)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p24) :

“system definition: a concise description of a computerize system express in

natural language”

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa system definition merupakan pondasi

yang fundamental untuk pengembangan dan penggunaan sistem karena system

definition menjelaskan sistem dari suatu konteks seperti : informasi yang terkandung

didalamnya, fungsi yang harus dimiliki, dimana akan digunakan, dan kondisi

pengembangan seperti apa yang teraplikasi. Sistem definition dilakukan untuk

memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi dalam pengembangan sistem.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

32 

 

Sebelum mendeskripsikan system definition, diperlukan penggambaran

mengenai sistem didalam Rich Picture. Menurut Mathiassen et al. (2000,p26) rich

picture merupakan penggambaran informal yang digunakan oleh pengembang sistem

untuk merepresentasikan pemahamannya terhadap situasi dari sistem yang sedang

berlangsung. Dengan menggunakan deskripsi dari situasi dan ide pada rich picture,

maka system definition dapat dibuat.

System definition yang dibuat tersebut harus memenuhi kriteria dari FACTOR.

Menurut Mathiassen et al. (2000,p 39-40) FACTOR memiliki 6 (enam) elemen

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel Pengertian FACTOR

Functionality Fungsi sistem yang mendukung tugas-tugas pada application domain.

Application domain

Bagian-bagian dari suatu organisasi yang mengadministrasikan, memonitor, dan mengkontrol problem domain

Condition Suatu keadaan di mana sistem akan dikembangkan dan digunakan.

Technology Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem dan teknologi pada sistem yang akan berjalan.

Object Objek utama di dalam problem domain Responsibility Tanggung jawab keseluruhan sistem dalam hubungannya

dengan konteks yang dimilikinya.

a. Problem Domain Analysis

Problem Domain menurut Mathiassen et al. (2000,p6) adalah :

“That part of context that is administrated, monitored, or controlled by a

system”

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

33 

 

Dalam kutipan diatas dapat diartikan bahwa problem domain merupakan bagian

dari keadaan yang akan diatur, dimonitor, atau dikontrol oleh sistem. Analisis problem

domain mendeskripsikan tujuan dari sistem, dimana sistem tersebut diharapkan dapat

membantu dalam mengatur, memonitor, dan mengontrol. Sumber dalam melakukan

problem domain adalah system definition. Dibawah ini merupakan gambar dari kegiatan

problem domain analysis :

Gambar 2.2 Aktivitas utama dalam Problem Domain Analysis ( Mathiassen , 2000, p46 )

Mathiassen (2000, p46-47) menyatakan bahwa terdapat 3 sub aktifitas dalam

Problem Domain Analysis, yaitu :

1. Classes

Menurut Mathiassen et al. (2000,53):

“Classes : A description of a collection of objects sharing structure, behavioral

pattern, dam attribute”

Kutipan diatas dapat diartikan bahwa Classes merupakan deskripsi dari

sekumpulan objek yang saling berbagi struktur, pola perilaku, dan atribut yang sama

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

34 

 

(Mathiassen et al, 2000, p49). Sedangkan menurut Benneth et al. ( 2006, p71) classes

merupakan konsep yang mendesripsikan kumpulan objek didalam perilaku dan situasi

yang sama. Dapat disimpulkan bahwa Classes merupakan konsep yang

mendeskripsikan sekumpulan dari objek yang saling berbagi didalam perilaku, struktur,

dan situasi yang sama.

Untuk permodelan problem domain, aktivitas dimulai dengan aktivitas class dan

pertanyaan penting tentang objek dan kejadian (event) apa yang harus dimasukkan dan

yang tidak dimasukkan kedalam model. Kejadian merupakan sebuah peristiwa instan

yang berhubungan satu atau lebih object ( Mathiassen et al, 2000, p51 ).

Aktivitas kelas memiliki tiga sub aktivitas kelas, yaitu menentukan kandidat

kelas ( class candidate ) dan kandidat kejadian (event candidate) yang dipilih dengan

relevan dengan konteks sistem.

2. Structure

Struktur merupakan hubungan antar kelas-kelas dan objek-objek ( Mathiassen et

al, 2000, p72 ). Sumber dari tahap ini adalah event table yang dibuat sebelumnya, dan

hasilnya akhirnya adalah class diagram yang merupakan diagram yang menyajikan

ikhtisar dengan menggambar seluruh hubungan structural antara classes dan object

didalam model (Mathiassen, 2000, p69-70) . Struktur dibagi menjadi dua struktur, yaitu

struktur kelas dan struktur objek.

Struktur antar class memiliki dua tipe, yaitu : struktur generalisasi dan struktur

cluster. Struktur generalisasi merupakan hubungan antara dua atau lebih spesialisasi

class dan lebih class. Atau generalisasi dapat pula diartikan sebagai sebuah kelas umum

(super class) yang mendeskripsikan properti dari kelas-kelas yang special (sub class) (

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

35 

 

Mathiassen et al. ,2000,p72). Sedangkan struktur cluster meruakan kumpulan dari class

yang berhubungan (Mathiassen et al. , 2000, p75).

Struktur antar objek merupakan hubungan dinamis antar objek. Struktur antar

objek terdiri atas struktur agregasi dan asosiasi. Struktur agregasi merupakan hubungan

antara dua atau lebih objek, sedangkan struktur asosiasi merupakan hubungan antara

dua atau lebih objek, namun berbeda dengan struktur agregasi. Hubungan antar kelas

pada agregasi mempunyai pertalian yang kuat sedangkat asosiasi tidak kuat.

(Mathiassen et al., 2000, p75-77)

Mathiassen et al. (2000,p77) menyatakan tiga sub aktivitas pada struktur, yaitu

menemukan kandidat struktur, mengeksporai pola dan mengevaluasi secara sisrematis.

Terdapat tahap-tahap menemukan struktur dengan mengidentifikasi generalisasi,

mengidentifikasi agregasi, mengidentifikasi asosiasi, dan mengidentifikasi cluster.

Kemudian eksplorasi pola dilakukan. Pola yang banyak dikenal adalah pola peran, pola

hubungan dan pola item descriptor. Untuk mengevaluasi digunakan tiga kriteria.

Pertama, struktur harus digunakan dengan benar. Kedua, struktur harus benar secara

konsep dan ketiga, struktur harus sederhana yang akhirnya dihasilkan sebuah class

diagram (Mathiassen et al., 2000, p84-86). Class diagram merupakan sebuah diagram

struktur statis yang menggambarkan struktur, pola perilaku dari sebuah sistem

berdasarkan class, attribute, dan hubungan antar class.

3. Behavior

Behavior bertujuan untuk memodelkan apa yang terjadi (perilaku dinamis)

dalam problem domain sistem sepanjang waktu ( Mathiassen, 2000, p89 ) . Aktivitas

ini merupakan definisi pola perilaku ( behavioral pattern ) dan atribut pada setiap kelas.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

36 

 

Behavioral pattern adalah sebuah deskripsi jejak kejadian ( event trace ) yang mungkin

untuk semua objek didalam sebuah kelas. Hasilnya digambarkan dalam statechart

diagram.

Menurut Mathiassen L, et al. (2000,p93), terdapat tiga jenis notasi untuk

behavioral pattern yaitu :

1. Sequence : Event in a set occur one by one.

Yang dapat diartikan bahwa setiap kejadian dalam satu set terjadi

satu per satu.

2. Selection : Exactly one out of set of event occurs.

Yang dapat diartikan bahwa tepat setiap satu set terjadinya kejadian.

3. Iteration : An event occurs zero or more times.

Yang berarti setiap peristiwa terjadi nol atau beberapa kali.

b. Application Domain Analysis

Setelah menganalisis Problem Domain, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis application domain. Application domain merupakan bagian yang

mengatur, memantau atau mengontrol Problem Domain (Mathissen et al, 2000, p6),

atau dengan kata lain, berhubungan dengan aktivitas yang dikerjakan oleh sistem.

Analisis application domain menghasilkan gambaran kebutuhan yang akan digunakan,

serta dapat menghasilkan informasi rinci yang sangat banyak. Dibawah ini merupakan

gambar dari aktivitas application domain :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

37 

 

Gambar 2.3 Aktivitas dalam Application Domain Analysis (Mathiassen et al, 2000, p117)

 

1. Usage

Kegiatan usage dalam application domain analysis bertujuan untuk

menentukan bagaimana aktor-aktor yang merupakan pengguna atau sistem lain

berinteraksi dengan sistem yang dituju ( Mathiassen et al, 2000, p119 ). Interaksi

antara actor dan sistem dinyatakan dalam use case. Hasil dari usage adalah

deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang ada, yang digambarkan

dalam table actor dan use case diagram. Menurut Whitten et al. ( 2004,p418)

use case diagram merupakan grafis yang menggambarkan interaksi antara

sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis

mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa

pengguna mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case menurut

Benneth et al. (2006, p145) merupakan deskripsi dari fungsi suatu sistem dari

pemakai yang perspektif. Use case digunakan untuk menampilkan fungsi dari

sistem yang berkembang dan untuk menunjukkan bagaimana user akan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

38 

 

berkomunikasi dengan sistem dengan berbagai cara dalam menggunakan fungsi-

fungsi tersebut.

2. Fungsi ( Function )

Function memfokuskan pada bagaimana cara sebuah sistem dapat membantu

actor dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Menurut Mathiassen et al. ( 2000,

p138 ) terdapat empat tipe utama dari function, keempat tipe tersebut antara lain,

yaitu :

a. Update function ini menjadi berjalan (aktif ) disebabkan oleh event

dari problem domain, dan menghasilkan perubahan dalam state dari

model tersebut.

b. Signal function ini menjadi berjalan ( aktif ) disebabkan oleh

perubahan keadaan atau state dari model dan daapt menghasilkan

reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat berupa tampilan untuk actor

dalam application domain, atau intervensi langsung dalam problem

domain.

c. Read function ini menjadi berjalan (aktif) disebabkan oleh kebutuhan

informasi dalam pekerjaan kantor dan mengakibatkan sistem

menampilkan bagian yang berhubungan dengan informasi dalam

model.

d. Compute function ini menjadi berjalan (aktif) disebabkan oleh

kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor dan berisi perhitungan

yang melibatkan informasi yang disediakan oleh actor atau model.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

39 

 

Fungsi – fungsi dapat ditentukan dengan menggunakan system definition

dan use case. Oleh karena itu, fungsi harus mendukung use case, dan semua

bagian dari model harus digunakan oleh beberapa fungsi. Setelah itu,

kompleksitas fungsi-fungsi tersebut dispesifikasikan, apakah complex, medium,

atau simple. Hasil dari aktivitas fungsi tersebut adalah function list.

3. Interface

Interface berguna untuk menghubungkan sistem dengan semua aktor yang

relevan dengan sistem. Interface merupakan suatu fasilitas yang dapat membuat

model sistem dan fungsi yang tersedia untuk aktor ( Mathiassen, 2000, p151 ).

Sumber yang digunakan dalam aktivitas berasal dari class diagram, use case, dan

function list.

Menurut Mathiassen et al. (2000,p152) terdapat 2 (dua ) macam interface,

yaitu :

1. User Interface

User interface menguhubungkan human actor ( manusia ) dengan

sistem. dalam merancang user interface dibutuhkan feedback dari user. Terdapat

4 (empat) user Interface Patterns, yaitu : menu selection ( diekspresikan sebagai

daftar pilihan pada user interface). Form filling ( pola klasik untuk entry data ),

command language ( dibuituhkan daya user untuk mengoperasikan sistem dan

direct manipulation ( memungkinkan manipulasi langsung dengan representasi

objects) ( Mathiassen, 2000, p154-p155 )

Deskripsi dari user interface dapat menggunakan Navigation Diagram,

dimana menyediakan gambaran keseluruhan dari elemen user interface dan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

40 

 

transisi diantaraya. Diagaram ini terdiri dari gambar yang diperkecil disetiap

window, panah yang menunjukkan bagaimana menggunakan button dan seleksi

lain yang akan mengaktivasi function atau membuka window lain. ( Mathiassen

et al, 2000, p159 )

User Interface dapat dideskripsikan secara jelas melalui Sequence

Diagram yang mana Sequence Diagram berguna untuk membantu dalam

mengidentifikasi secara detail proses operasi dalam implementasi dari sebuah

use case ( Benneth et al. ,2002 ,p292).

2. System Interface

System interface menghubungkan sistem actor (sistem lain ) dengan

sistem yang sedang dibangun. Sistem lain bisa berupa : external device dan

sistem komputer yang kompleks sehingga dibutuhkan suatu protocol

komunikasi. Biasanya interface ini tidak dipakai untuk sistem administrative

teapi lebih sering untuk monitoring dan controlling system. ( Mathiassen et al,

2000, p163-p164 )

Setelah diuraikan diatas mengenai kedua aktivitas utama pada OOA &

D, dapat disimpulkan bahwa problem domain merupakan bagian konteks yang

diadministrasikan, dimonitori, atau dikontrol oleh sistem. Sedangkan application

domain adalah organisasi yang mengadministrasikan, mengawasi, atau

mengontrol problem domain.

c. Perancangan Arsitektur ( Architectural Design )

Perancagan arsitektur dilakukan dengan tujuan untuk membangun sistem

terkomputerisasi. Definisi dari perancangan arsitektur menurut Mathiassen et al.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

41 

 

( 2000, p17 ) adalah “ Architectural Design is based on three fundamental

principles. The principle is : define and prioritize criteria, bridge criteria and

technical platform, and evaluate designs early “

Dari kutipan diatas dapat diartikan bahwa perancangan arsitektur,

terdapat tiga dasar prinsip aktivitas, yaitu criteria, components, dan processes.

Berikut adalah gambar dari aktivitas perancangan arsitektur :

Gambar 2.4 Aktivitas Architectural Design

( Mathiassen et al, 2000, p176 )

Tahap aktivitas yang dilakukan pada perancangan arsitektur adalah

sebagai berikut :

1. Criteria

Criteria adalah suatu sifat istimewa dari sebuah arsitektur ( Mathiassen,

2000, p176 ). Aktivitas ini bertujuan untuk membuat desain. Dalam penilaian

kriteria memiliki beberapa tingkat penilaian prioritas pada kriteria, yaitu : very

important, important, less important, irrelevant, easily fulfilled. Terdapat

beberapa kriteria umum yang digunakan dalam kegiatan desain yang

berorientasi objek, yaitu :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

42 

 

a. Usable : Kemampuan adaptasi sistem terhadap konteks organisasi,

hubungan kerja, dan teknikal.

b. Secure : Suatu pencegahan melawan akses yang tidak terotorisasi

terhadap fasilitas-fasilitas yang ada.

c. Efficient : Penggunaan yang ekonomis terhadap fasilitas technical

platform.

d. Correct : Pemenuhan terhadap persyaratan-persyaratan.

e. Reliable :Pemenuhan terhadap eksekusi function yang benar-benar

tepat.

f. Maintable : Besarnya usaha untuk mengalokasikan dan memperbaiki

kecacatan sistem.

g. Testable : Besarnya usaha untuk memastikan bahwa sistem

menampilkan fungsi-fungsi yang telah ditentukan.

h. Flexible : Besarnya usaha untuk memodifikasi sistem

i. Comprehensible : Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan

pengertian yang masuk akal terhadap sistem

j. Reusable : Potensi penggunaan bagian-bagian sistem dalam sistem

lain yang terhubung

k. Portable : Besarnya usaha untuk memindahkan sistem ke teknikal

platform

l. Interoperable : Besarnya usaha untuk menggabungkan suatu sistem

ke sistem lain.

2. Component Architectur

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

43 

 

Menurut Mathiassen (2000,p190):

“Component Architecture : A system structure composed of

interconnected component”

Dari kutipan diatas dapat diartikan bahwa Component architectur adalah

sebuah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling

terhubung. Tujuan dari component architecture adalah untuk membuat struktur

sistem yang komprehensif dan fleksible, dengan aktivitas awalnya adalah

mengurangi tingkat kompleksitas dengan pemisahan fokus pada sistem,

kemudian merefleksikan struktur komteks yang stabil, dan menggunakan

komponen yang telah ada. Hasil dari kegiatan ini adalah class diagram dengan

sesifikasi dari komponen yang kompleks. Beberapa pola yang dapat digunakan

untuk merancang component architecture adalah sebagai berikut ( Mathiassen et

al, 2000, p193-198 ) :

a. The layered Architecture Pattern

Arsitetur ini terdiri dari beberapa components yang didesain sebagai layers.

Desain dari setiap component menggambarkan tanggungjawabnya masing-masing

serta interface bagian atas maupun bagian bawah. Interface bagian atas akan

menggambarkan operasi yang tersedia untuk layer dibawahnya.

b. The Generic Architecture Pattern

Model component merupakan dari sistem objek yang diletakkan pada layer

yang paling bawah, kemudian diikuti dengan layer sistem function, dan yang paling

atas merupakan component interface. Layer interface dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu user interface dan system interface.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

44 

 

c. The Server Architecture Pattern

Komponen dari arsitektur sebuah server dan beberapa buah clients. Server

memiliki kumpulan operasi yang tersedia bagi client. Server bertanggungjawab

untuk menyediakan hal-hal yang umum bagi clientnya, seperti database atau sumber

daya lain yang bisa digunakan bersama. Server menyediakan operasinya bagi client

melalui suatu jaringan. Client bertanggungjawab untuk menyediakan interace local

bagi para user.

Berikut ini adalah beberapa jenis distribusi dalam arsitektur client-server dimana

U adalah user interface, F adalah function, M adalah model.

Client Server Architecture U U+F+M Distributed presentation U F+M Local presentation U+F F+M Distributed presentation U+F M Centralized Data U+F+M M Distributed Data

Tabel 2.2 Client-Server Architecture ( Mathiassen et al, 2000, p200 )

 

3. Process Architecture

Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang terdiri dari

proses yang saling bergantungan ( interdependent). Tujuan dari aktivitas ini

adalah mendefinisikan struktur sistem. Unit dasar yang digunakan untuk

mengeksekusi sistem adalah processor. Processor adalah seperangkat alat yang

dapat mengeksekusi sebuah program. Selama eksekusi system active object akan

aktif. Active object adalah sebuah object yang telah ditetapkan proses. Pada

proses sistem juga terdapat program component. Program component adalah

modul fisik dari kode program.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

45 

 

d. Perancangan Komponen ( Component Design )

Mengacu pada pendapat Mathiassen et al (2000,p231) component design

bertujuan untuk menentukan implementasi kebutuhan dalam kerangka

arsitektural. Hasil dari kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling

berhubungan. Terdapat tiga aktivitas dalam perancangan komponen, yaitu

komponen model ( model component ), komponen fungsi ( function component

), dan komponen yang menghubungkan ( connecting component ). Pada

komponen model berisi mengenai bagaimana model direpresentasikan sebagai

kelas dalam sistem. Pada komponen model berisi mengenai bagaimana model

direpresentasikan sebagai kelas dalam sistem. Pada komponen fungsi berisi

mengenai bagaimana fungsi diimplementasikan. Sedangkan pada komponen

yang menghubungkan berisi mengenai bagaimana komponen-komponen saling

dihubungkan.

2.7 Kerangka Pikir

Kerangka berfikir dalam penyusunan skripsi ini dimulai dari tahap perencanaan,

yaitu pengumpulan data dan mempelajari proses bisnis yang sedang berjalan. dalam

mempelajari proses bisnis yang berjalan dilakukan dengan memperoleh struktur

organisasi, visi dan misi perusahaan, tugas dan wewenang, operasi perusahaan, dan

proses penganggaran. Dari proses penganggaran dapat dilakukan tahap yang kedua

yaitu tahap analisis.

Tahap analisis dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data-data yang

diperoleh. Tahap analisis dalam proses bisnis dilakukan dengan menggunakan flowchart

diagram dan rich picture. Sedangkan analisis terhadap data anggaran perusahaan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

46 

 

menggunakan metode varians untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Dari

analisis masalah yang dilakukan, kemudian direkomendasikan solusi yang diusulkan

untuk mendukung tahap selanjutnya yaitu, tahap perancangan.

Pada tahap perancangan, analisis masalah dan solusi yang direkomendasikan

digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada tahap perancangan. Perancangan

dilakukan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design, dengan

melakukan aktivitas- aktivitas yaitu : problem domain analysis, application domain

analysis, architectural design, dan component design. Setelah tahap perancangan, akan

dilakukan tahap pengembangan sistem (coding) yang menggunakan Microsoft C# dan

Microsoft SQL ( database).

Dan setelah tahap pengembangan sistem (coding), tahap terakhir yang dilakukan

adalah tahap implementasi, yaitu dengan menspesifikasikan kebutuhan hardware dan

software, dan rencana implementasi dengan menggunakan Gant Chart.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00023-AKSI BAB 2.pdfSedangkan menurut Carter dan Usri (2006,10) manajemen biaya menganalisis

47 

 

Tahap Perancangan

Tahap Analisis

Fase inisiasi

Solusi Permasalahan

Masalah

Current bisnis

Struktur OrganisaisVisi dan Misi

Tugas dan WewenangOperasi Perusahaan

Proses Penganggaran

Application Domain Analysis

Component Design

Architectural Design

Problem Domain Analysis

Metode Analisis Varians terhadap

Anggaran

Metode Analisis Proses Penganggaran :

Flowchart DiagramRich PIcture

Tahap Pengembangan Sistem (Coding)

Pengembangan Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan

Pengeluaran:

- Microsoft C#- Microsoft SQL (database)

Tahap Implementasi

Fase Implementasi :

- Spesifikasi Kebutuhan hardware dan Software

- Rencana Implementasi dengan Gantt Chart

Gambar 2.7 Kerangka Pikir