bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-1-00374-ka...

54
BAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum, sistem mempunyai fungsi yang sama. Pendapat dari O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari ( 2006, p28 ), sistem adalah sekumpulan dari elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari sistem adalah suatu kumpulan dari komponen – komponen yang saling berhubungan serta bekerja dan berfungsi sama – sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut O’Brien diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2006, p703), informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir. M enurut M cLeod yang diterjemahkan oleh Teguh (2001, p15), informasi adalah data yang telah diperoses atau data yang memiliki arti.

Upload: lamphuc

Post on 07-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

BAB 2

LANDASAN TEORI

6  

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum, sistem mempunyai fungsi yang sama. Pendapat

dari O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari ( 2006, p28 ),

sistem adalah sekumpulan dari elemen yang saling berhubungan atau

berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari sistem

adalah suatu kumpulan dari komponen – komponen yang saling

berhubungan serta bekerja dan berfungsi sama – sama untuk mencapai

tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2006,

p703), informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang

berarti dan berguna bagi pemakai akhir.

Menurut McLeod yang diterjemahkan oleh Teguh (2001, p15),

informasi adalah data yang telah diperoses atau data yang memiliki arti.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

7  

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

sekumpulan data yang diproses atau dikonversikan menjadi suatu bentuk

yang mempunyai arti untuk diketahui atau digunakan oleh end user.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari

(2006,p5) Sistem Informasi Merupakan Kombinasi rangkaian orang,

prosedur, Hardware, Software, Jaringan dan sumber daya yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi.

2.1.4 Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001, p3), Sistem Akuntasi adalah organisasi

formulir, cacatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen

guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

2.1.5 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Jones dan Rama (2006, p4) Menyatakan, “A system that

capture data about an organization, stores and maintains the data, and

provider meaningful information for management”. Yang diterjemahkan

; “Sistem Inforamsi Manajemen adalah suatu sistem yang menangkap

data mengenai suatu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta

menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen”.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

8  

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Jones dan Rama (2006, p5) meyatakan, “the accounting

information system is a subsystem of an management information system

that provides accounting and financial information, as well as other

information obtained and routine processing of accounting transaction”.

Yang diterjemahkan : “Sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari

sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan

keuangan, sama baiknya dengan informasi lain yang diperoleh dalam

pemrosesan transaksi akuntansi rutin”.

Bodnar dan Hopwood (2001, p1) mendefinisikan, “An accounting

information system is a collection of resources, such as people and

equipment, designed to transform financial and other data into

information”. Yang dapat diterjemahkan : “Sebuah system informasi

akuntansi adalah suatu kumpulan dari sumber daya, seperti orang dan

peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya

menjadi informasi”.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem

Informasi Akuntansi adalah sebuah subsistem organisasi yang mencatat

seluruh transaksi yang terjadi dan mengolah informasi yang berkaitan

dengan transaksi akuntansi dan menyajikan informasi tersebut kepada

pihak manajemen organisasi.

2.1.7 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

9  

Menurut Jones dan Rama (2006, p6-7) kegunaan system

informasi akuntasi adalah:

1. Producing External Reports

“Business use accounting information system to produce

special report to satisfy the information needs of

investors, creditors, tax collectors, regulatory agencies,

and other.” Yang diartikan : “ Perusahaan menggunakan

system informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan

khusus untuk memuaskan informas i yang dibutuhkan oleh

para investor, kreditor, pemungut pajak, dan yang

lainnya.”

2. Supporting Routine Activities

Managers need an accounting information system for

handling routine activities during the firm’s operating

cycle. Examples include taking customer order, delivering

goods and service, billing customers, and many

accounting software packages support these routine

functions.” Yang diartikan : “Manajer membutuhkan

system informasi akuntansi untuk menangani aktivitas

oprasi rutin dalam siklus oprasi perusahaan. Contoh

dalam hal ini termasuk dalam hal mengambil pesanan

pelanggan, menyampaikan barang dan jasa,

membebankan piutang pada konsumen, dam

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

10  

mengumpulkan kas. System terkomputerisasi ahli dalam

menangani transaksi yang berulang, dan banyak paket

perangkat lunak mendukung fungsi rutin tersebut.”

3. Decision Support

Information is also need for nonroutine decision support

at all levels of an organization. Examples include

knowing which products are selling well and witch

customers are doing most buying.” Yang diartikan :

“Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung

pengambilan keputusan noninformasi pada seluruh tingkat

organisasi, seperti mengetahui produk mana yang terjual

dengan baik dan mana yang paling banyak dibeli oleh

konsumen. Informasi ini penting bagi perencanaan

produk baru, memutuskan produk mana yang harus selalu

tersedia, dan memasarkan produk pada konsumen.”

4. Planning and Control

An information system is required for planning and

control activites as well. Information concering budgets

and standard costs is stored by the information system,

and reports are designed to compare budget figures to

actual amounts.” Yang diartikan : “ Sistem informasi

dibutuhkan pula bagi aktivitas perencanaan dan

pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

11  

standar disimpan oleh system informasi, dan laporan –

laporan dirancang untuk membandingkan anggaran yang

jumlah yang sesungguhnya.”

5. Implementing Internal Control

Internal controls include the policies, procedures. And

information system used to protect a company’s assets

form loss or emblezzment and to maintain accurate

financial data. It is possible to build controls to a

computerized accounting information system to help

reach these goals.” Yang diartikan : “Pengendalian

internal termasuk kebijakan, prosedur, dan system

informasi yang digunakan untuk melindungi harta

perusahaan dari kehilangan atau kekacauan dan untuk

memelihara akurasi data keuangan. Membangun

pengendalian ke dalam sebuah system informasi

akuntansi yang terkomputerasi membantu untuk mencapai

tujuan tersebut.”

2.1.8 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Mulyadi (2001, p41), analisis sistem membantu

pengguna informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan

oleh pengguna untuk melaksanakan pekerjaannya, dan tahap analisis

sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam keseluruhan

tahap pengembangan sistem.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

12  

Menurut McLeod yang diterjemahkan oleh Teguh (2001, p190),

“Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui.”

Menurut Jones dan Rama (2006, p588), “system analysis is the

second phase of the system development life cycle. It involves a study of

the current system and proposed solution in more detail than the

investigation stage. The main objective is to develop requirements for the

new system”. Yang dapat diartikan : “Analisis sistem adalah kedua dari

siklus hidup pengembangan sistem. Ini meliputi pembelajaran sistem

yang berjalan dan solusi yang diusulkan dalam bentuk lebih rinci

daripada tingkat investigasi. Sasaran utama adalah untuk

mengembangkan persyaratan untuk sistem yang baru”.

Jadi definisi dari analisis sistem adalah suatu proses

menganalisis, mendeskripsikan sebuah sistem yang sudah ada dengan

tujuan untuk memperbaharui atau merancang sebuah sistem baru.

2.1.9 Pengertian Perancangan Sistem

Berdasarkan pendapat O’Brien (2003, p35), “System design

specifies how the system will accomplish this objective. System design

consist of design activities that produce system specification satisfying

the functional requirements that were developed in the system analysis

process”. Yang dapat diartikan : “Perancangan sistem menentukan

bagaimana sistem akan menyelesaikan tujuannya. Perancangan sistem

terdiri dari aktivitas-aktivisas perancangan sistem yang menghasilkan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

13  

spesifikasi sistem yang memuaskan persyaratan fungsional yang telah

dikembangkan dalam peroses analis sistem”.

Menurut Mulyadi (2001,p51), mengatakan bahwa design adalah

proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternative

rancangan system informasi yang diajukan kepada pemakai informasi

untuk dipertimbangkan.

Menurut McLeod yang diterjemahkan oleh Teguh (2001,p192),

“rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan

oleh sistem baru.”

Menurut Jones dan Rama (2006,p588) menyatakan, “ system

design is the third phase of the system development life cycle. The

purpose is to specify the physical reality of the system (forms, reports,

tables, process, etc) and choose a supplier”. Yang dapat diterjemahkan :

“perancangan sistem adalah tahap ketiga dari siklus yang hidup

pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk menentukan kenyataan

fisik dari sistem (formulir, laporan, table, proses, dll) dan memilih

pemasok”.

Jadi dapat disimpulkan perancangan sistem adalah tahapan atau

kegiatan yang menentukan sistem baru agar dapat terealisasi sesuai

dengan yang telah ditentukan pada saat menganalisis sistem, termasuk

didalamnya merancang formulir, table, laporan, proses dan memilih

pemasok.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

14  

Menurut Sutabri (2004,p27), tahapan-tahapan perancangan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terdiri dari :

a. Menyiapkan rancangan yang rinci mengenai

data,proses,dan laporan yang akan dibuat dengan

pendekatan atas-bawah maupun bawah-atas,

b. Mengidentifikasikan,mengevaluasi,dan memilih berbagai

alternative pilihan rancangan yang sekiranya dapat

dijadikan pertimbangan untuk dipakai dan dapat dipilih

yang paling baik.

c. Menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarikan

tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan,keuntungan

yang diharapkan dan biayanya

d. Menyetujui atau menolak penerapan,biasanya

mempertimbangkan antara manfaat dan biaya

2.1.10 Perancangan Sistem (System Design)

2.1.10.1 Pengertian Perancangan Sistem ( System Design )

Menurut Mulyadi ( 2001, p51 ), perancangan sistem

adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi

kedalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan

pada pemakai informasi sebagai pertimbangan.

Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari ( 2006, p521, p715 ), System Design adalah sebuah

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

15  

kegiatan untuk memutuskan bagaiman sistem informasi yang

diusulkan akan memenuhu kebutuhan informasi para pemakai

akhir.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

perancangan sistem adalah suatu kegiatan merancang sebuah

sistem informasi yang lebih baik dari sistem informasi

sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan user.

2.1.10.2 Aktivitas-Aktivitas System Design

Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari ( 2006, p521, p696, p711, p717 ), System design

terdiri dari 3 aktivitas, yakni :

a) User interface design

Yaitu merupakan kegiatan yang medesain

unteraksi antara pemakai akhir dengan sistem

komputer, termasuk metode input/output dan

perubahan data antara bentuk yang dapat

dibaca manusaia dengan yang dapat dibaca

mesin.

b) Data design

Yaitu merupakan kegiatan yang mendesain

struktur logis database dan file untuk

digunakan oleh sistem informasi yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

16  

diusulkan. Hal ini menghasilkan deskripsi rinci

mengenai entitas, hubungan, elemen data, dan

peraturan integritas untuk file sistem dan

database.

c) Process design

Yaitu merupakan kegiatan yang medesain dari

program dan prosedur yang dibutuhkan oleh

sistem informasi yang diusulkan, termasuk

spesifikasi dan prosedur terinci.

 

2.1.11 Perancangan Sistem Informasi Berbasis Orientasi Pada Objek

2.1.11.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Mathiassen et al (2000, p12), “OOA&D is

collection of general guidelines for carrying out analysis and

design”. Berarti “analisis dan perancangan berorientasi objek

adalah sekumpulan dari langkah-langkah secara umum untuk

menyelesaiakan analisis dan perancangan”.

Menurut Raymond Mcleod, Jr (2001, p330) OOA&D

meliputi semua kegiatan siklus hidup sistem yaitu

perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan

penggunaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

17  

Dapat didefinisikan bahawa Object Oriented Analysis

and Design merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang

bertujuan untuk menyelesaikan analisi dan desain.

2.1.11.2 Pengertian UML (Unified Modelling Language)

Menurut Jones dan Rama (2006,p60), “Unified

Modelling Language” ,

a language use for specifying, visualizating,

constructing, and documenting an information system.” Yang

dapat diartikan : “Unified Modelling Language” adalah

sebuah bahasa yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasi, membangun, dan mendokumentasikan sistem

informasi.”

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,p408),

“UML adalah satu kumpulan konvensi pemodelan yang

digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah

sistem software yang terkait dengan objek”.

Jadi UML adalah suatu metode yang digunakan untuk

menentukan ataupun menggambarkan sistem dari perusahaan

yang terkait dengan objek.

2.1.11.3 Pengertian Class Diagram

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

18  

Menurut Mathiassen (2004,p69), Class Diagram

menggambarkan kumpulan dari berbagai class dan hubungan

structural diantara class-class tersebut.

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,p714),

“Class Diagram / Diagram Class adalah gambar grafis

mengenai struktur objek statis dari suatu sistem,

menunjukkan class-class objek yang menyusun sebuah sistem

dan juga hubungan antara class objek tersebut”.

Menurut Jones dan Rama (2006,p172-173),

menyatakan “UML Class Diagram provide a systematic

approach for designing data and documenting design”. Yang

dapat diartikan : “UML Class Diagram menyediakan sebuah

pendekatan sistematis untuk merancang data dan

mendokumentasikan rancangan tersebut”.

 Empat aktivitas utama dalam membuat UML Class Diagram,

yaitu :

a. Menempatkan transaction table yang

diperlukan pada UML class diagram

b. Menempatkan master table yang diperlukan

pada UML class diagram

c. Menentukan hubungan yang diperlukan antar

table (transaction dan master)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

19  

d. Menentukan atribut yang diperlukan dalam

UML class diagram

 Jadi class diagram adalah kumpulan dari class-class

beserta hubungannya yang digunakan untuk merancang data

dan mendokumentasikan rancangan data tersebut.

2.1.11.4 Pengertian Object

Menurut Mathiassen et al (2000, p4) “Object is an

entity with indetity state, and behavior”

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p431),

“Object Is something that is or is capable of being seen,

touched, or otherwise sensed and about which users store

data and associate behavior”

2.1.11.5 Pengertian Class

Menurut Mathiassen et al (2000, p4), “Class is

description of a collection of object sharing structure,

behavioral pattern, and attributes.”

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p433),

“Class is a set of object that share the same attributes and

behavior. Sometimes referred to as object class”

2.1.11.6 Pengertian Attributes

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

20  

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p431),

“Attributes is the data that represents characteristics of

interest about an object”

2.1.11.7 Pengertian Behavior

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p432),

“Behavior is the set things that an object can do and that act

the object’s data (or attributes).

2.1.11.8 Pengertian Event

Menurut Mathiassen (2000,p51), “Event :

Instantaneous incident involving one or more objects” Yang

dapat diartikan : “Event : Suatu kejadian instan yang

melibatkan satu atau banyak objek”.

Jones dan Rama menyatakan (2006,p4) “Event are

activities that happen at a particular point in time” Yang

berarti “Event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu aktu

tertentu”.

Jadi Event dapat disimpukan bahwa Event adalah

aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam suatu rangkaian sistem

yang berjalan dalam suatu perusahaan.

2.1.11.9 Pengertian Rich Picture

Mathiassen (2000, p334) “Rich picture is an overview

of the people, object, processes, structures, and problems in

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

21  

the system’s problem and application domains. “. Berarti

rich picture adalah gambaran secara luas mengenai orang,

objek, proses, struktur, dan permasalahan dalam sistem dan

daerah aplikasi.

2.1.11.10 Hubungan – Hubunga dalam Class Diagram

1) One To One

Hubungan one to one diantara entitiy tidak dekat

seperti one to many, tetapi dapat terjadi dalam

Accounting Information system.

2) One To Many atau Many To One

Hubungan one to many atau hubungan many to one

tidak digunakan dalam sistem akuntansi.

3) Many To Many

Hubungan many to many dapat diubah kedalam dua

hubungan dengan menambahkan suatu table

didalamnya.

2.1.11.11 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006,p87), Workflow Table

adalah “A two column table that identifies the actors and

actions in a process”. Yang dapat diartikan bahwa workflow

table adalah “Tabel dua kolom yang mengidentifikasi actor

dan kegiatan-kegiatan dalam proses

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

22  

Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,p62)

menyatakan bahwa workflow table adalah aliran transaksi

melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang

benar dan persetujuan diimplementasikan.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

Workflow Table adalah suatu table yang menggambarkan

transaksi dari suatu proses bisnis yang berisi aktor dan

aktifitas yang dilakukan.

2.1.11.12 Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006,p61), Activity

Diagram terdiri dari overview activity diagram dan detailed

activity diagram.

Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,p428),

menyatakan bahwa Activity Diagram merupakan sibuah

diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara

grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case

atau logika behaviour (metode) objek.

Jadi, activity diagram adalah suatu diagram yang

menggambarkan aliran proses bisnis suatu perusahaan yang

terdiri dari gambaran umum maupun detailnya.

2.1.11.13 Pengertian Overview Activity Diagram.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

23  

Menurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ), Overview

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan level

tertinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event

– event yang penting urutannya, dan informasi yang

menyertai event tersebut.

Menurut Jones dan Rama ( 2006, p65-68 ), dalam

menyampaikan Overview Activity Diagram terdapat langkah

– langkah sebagai berikut :

1. Membaca narasi dan mengidentifikasi event -

event yang penting.

2. Mencatat narasi secara jelas untuk

mengidentifikasi event – event yang terlibat di

dalamnya.

3. Menggambarkan agen atau actor yang terlibat

dalam proses bisnis yang terjadi.

4. Membuat diagram masing – masing event dan

nenunjukan urutan event yang terjadi.

5. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan

digunakan dalam proses bisnis, serta

menggambarkan aliran informasi dari

dokumen tersebut.

2.1.11.14 Pengertian Detailed Activity Diagram

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

24  

Menurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ), Detailed

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan

aktivitasyang saling berhubungan secara rincidengan satu dua

event terdapat pada overview diagram.

2.1.11.15 Simbol Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006,p62), symbol yang

dipakai dalam activity diagram adalah:

a. Swimlane

“Swimlane is a collum in an activity diagram that

separates activities or events according to the

person or department responsible for the particular

event or activity.” Yang dapat diartikan “Swimlane

adalah sebuah kolom dalam aktivitas atau event

berdasarkan orang atau departemen yang bertanggung

jawab atas aktivitas dan event yang berhubungan.”

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

25  

b. “Agents outside the organization (e.g., the customer)

are also represented in swimlane.” Yang dapat

diartikan “agen – agen di luar organisasi (seperti

konsumen) ditampilkan dalam swimlane.”

c. “The computer system used to record and process AIS

data is represented by a swimlane.” Yang dapat

diartikan “Sistem komputer digunakan untuk mencatat

dan memperoses data SIA ditampilkan dalam sebuah

swimlane.”

 

d. A solid circle

“Represents the start of the process. It appers in the

swimlane of the agent (inside or outside the

organization) who initiates the process.” Yang

diterjemahkan “Sebuah lingkaran berisi menunjukan

awal dari proses. Ini muncul dalam swimlane agen

(dalam maupun luar perusahaan) yang memulai

proses.”

 

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

26  

e. Rounded Rectangle

“Event, activity, or trigger.” Yang diterjemahkan

“Event, aktivitas, atau penggerak yang terjadi dalam

aktivitas diagram.”

f. Countinuous Line

“Countinuous with arrows are used to show the

sequence of events.” Yang diterjemahkan “Gaaris

panah yang menunjukan urutan dari event.”

g. Document

 

“We use a document symbol to represent source documents

and reports.” Yang diterjemahkan “Kita menggunakan

simbil dokumen untuk menampilkan dokumen sumber dan

laporan-laporan.”

h. Dotted Line

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

27  

“Dotted lines with arrows are used to represent the flow of

information between events.” Yang diterjemahkan “garis

panah terputus-putus menunjukan arus informasi antara

event.”

i. Table

“Data may be read from or record in computer files during

business events.” Yang diterjemahkan “Data bias dibaca

dari atau dicatat dalam komputer selama event bisnis.”

j. Bull’s eye

“A bull’s eye represents the and of the process.” Yang

diterjemahkan “Sebuah sasaran menunjukan akhir dari

proses.”

2.1.11.16 Pengertian Use Case

Berdasarkan Mathiassen (2000,p120), “Use case : a

pattern for interaction between the system and actors in the

application domain”. Yang diartikan : “use case : suatu pola

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

28  

interaksi antara sistem dan actor di dalam application

domain”.

Berdasarkan Jones dan Rama (2006,p267), “use case

is a sequence of steps that occur when an “actor” is

interacting with the system for particular purpose”. Yang

diartikan “Use case adalah urutan langkah-langkah yang

terjadi saat seorang actor berinteraksi dengan sistem untuk

tujuan tertentu”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa use case adalah

interaksi yang berurutan antara actor atau user dengan sistem

untuk memperoleh tujuan tertentu.

2.1.11.17 Symbol Use Case Diagram

Menurut Mathiassen (2000,p343) mengklasifikasika

symbol – symbol dalam use case diagram sebagai berikut :

Symbol use case

diagram

Keterangan

Actor

Pengguna use case pada sebuah

system.

Use Case

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

29  

Suatu aksi pengguna yang dapat

dilakukan sebuah system.

Participation

Garis komunikasi yang menunjukan

keterkaitan sebuah use case dengan

sebuah actor yang

menggunakannya.

System Boundary

Daerah yang membatasi antara

system yang satu dengan system

yang lainnya atau dengan system

luarnya. Dengan adanya batas

system ini maka system dapat

membentuk suatu kesatuan, karena

dengan batas system ini fungsi dan

tugas dari sub system yang satu

dengan yang lainnya berbeda tetapi

saling berkaitan.

Table 2.1 Simbol Use Case Diagram

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

30  

2.1.12 Pengertian Rancangan Database

Jones dan Rama (2006,p158), menyatakan “A database is a

comprehensive collection of related data”. Yang diartikan : “Database

adalah kumpulan luas dari data yang berhubungan”.

Menurut Connolly dan Begg (2002,p14), “Database is shared

collection of logically related data, and a description of this data,

designed to meet information needs of an organization”. Yang

diterjemahkan “Database adalah sebuah kumpulan dari data yang

berhubungan secara logikal, dan sebuah deskripsi dari data tersebut,

dirancang agar dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh sebuah

organisasi”.

Databese diartikan sebagai table atau file. Ada dua jenis file

menurut Jones dan Rama (2006,p30) yaitu :

1. Transaction file : file yang menyimpan informasi tentang

event.

2. Master file : file yang berisi tentang informasi entitas atau

informasi lain selain event. Mastger file berisi dua jenis

informasi :

a. Reference data adalah data yang relatif tetap dan tidak

dipengaruhi oleh transaksi

b. Summary data adalah data yang berisi ringkasan transaksi

yang sudah lewat.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

31  

Dari pengertian diatas, dapat didefinisikan bahwa rancangan

database merupakan sebuah kumpulan dari data yang berhubungan

secara logikal. Selain kumpulan data, database juga berisi deskripsi dari

data-data tersebut.

2.1.13 Rancanga Formulir

Mulyadi (2001,h3) menyatakan “Formulir merupakan dokumen

yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering

disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa

yang terjadi dalam organisasi direkam (dokumentasikan) diatas secarik

kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena

formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam

organisasi ke dalam catatan”. Mulyadi (2001,h75) juga menyatakan

bahwa formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang yang diisi.

Menurut Jones dan Rama (2006,p288), “form : A formatted

document containing blank fields that users can fill with data. When the

forms displayed on computer screem, data entered in the blank fields are

saved to one or more data table”. Yang diterjemahkan “form dokumen

yang telah terformat berisi tempat kosong (blank field), dimana

pengguna dapat mengisinya dengan data. Saat form tersebut ditampilkan

di layar komputer, data yang telah dimasukan ke dalam tempat kosong

tersebut disimpan kedalam satuatau lebih tinggi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

32  

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa formulir atau form

adalah tempat kosong, baik dikertas atau di layar komputer yang dapat

diisi data oleh pengguna.

Manfaat formulir dalam perusahaan menurut Mulyadi (2001,h78) yaitu :

a. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis

perusahaan.

b. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.

c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan.

d. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang

yang lain di dalam organisai yang sama atau ke organisasi

yang lain.

2.1.14 Rancangan Layer

Menurut Mathiassen (2000,p151-152), “Interface : facilities that

make a system’s model and functions available to actors”. Yang dapat

diterjemahkan “Bahwa interface adalah fasilitas yang membuat model

dan fungsi dari sistem tersedia untuk pengguna (actor). Mathiassen juga

membagi interface menjadi dua jenis yaitu, user interface dan system

interface. User interface : an interface to users. System interface : an

interface to other system. User interface adalah sebuah tampilan untuk

pengguna dan sistem interface adalah tampilan untuk sistem ini.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

33  

2.1.15 Rancangan Laporan

Menurut Mulyadi (2001,h5), “Laopran berisi informasi yang

merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil

cetak computer dan tayangan pada layar monitor komputer”.

Menurut Jones dan Rama (2006,p201), “Report is a formatted

and organized presentation of data”. Yang diterjemahkan : “Laporan

adalah tampilan yang telah diformat dan diatur”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan adalah

tampilan data yang telah diolah menjadi informasi yang kemudian diatur

kedalam bentuk hasil cetak atau masih di dalam layar monitor.

2.1.16 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p344), “a navigation diagram

is a special kind of statechart diagram that focuses on the overall

dynamics og the user interface”. Dapat diartikan navigation diagram

merupakan tampilan untuk pemakai sistem pada windows dengan

menghubungkan di antara tampilan (user interface) yang satu dengan

yang lain.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Penjualan Tunai

Menurut Warren, et al (2005, p238), Cash Sales are normally

rung up (entered) on a Cash register and recorded in the accounts.

Yang di terjemahkan : Penjualan tunai biasanya dimasukan dalam

cash register dan dicatat dalam akun.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

34  

Menurut Mulyadi (2001, p455), Penjualan Tunai dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang lebih sebelum barang diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan,

barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan

tunai dicatat oleh perusahaan.

Jadi penjualan tunai adalah Penjualan yang pembayarannya

dilakukan sebelum barang di kirim oleh perusahaan ke pelanggan.

2.2.2 Prosedur Penjualan Tunai

Menrut Mulyadi (2001, p469), jaringan prosedur yang

membentuk system penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat

order dari pembeli.

Fungsi penjualan kemudian membuat surat order

pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi

yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut

memberikan kontribusi dalam melayani order dari

pembeli.

2. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran

harga barang dari pembeli dan memberikan tada

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

35  

pembayaran (berupa pita registrasi kas dan cap “lunas”

pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk

memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan

barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan

barang kepada pembeli.

4. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan

pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnak

penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu

fungsi akuntansi juga mencatat brkurangnya persediaan

barang yang dijual dalam kartu persediaan.

5. Prosedur penyetoran kas ke bank

System pengendalian intern terhadap kas mengharuskan

penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang

diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas

menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke

bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam perosedur ini, fungsi akuntansi mencatat

penerimaan kas ke dalam jurnak penerimaan kas berdasar

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

36  

bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi

kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat

rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang

dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi

harga pokok penjualan ini, fungsi akuntans membuat

bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

2.2.3 Fungsi yang terkait dalam Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2001,p462), fungsi-fungsi yang terkait dalam

penjualan tunai adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari

pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan

menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

kepentingan pembarayan barang ke fungsi kas.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari

pembeli.

c. Fungsi Gudang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

37  

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang

yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang

tersebut ke fungsi peneriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang

dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya

kepada pembeli.

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatatan

transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat

laporan penjualan.

2.2.4 Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001, p210), yang Penjualan kredit

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai

dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu

tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersbut.

Menurut warren, et al.(2005, p239), The seller records such

sales as a debit to Accounting Receivable and a credit to sales.

Yang diterjemahkan : Penjual mencatat penjualan sebagai akun

piutang pada debit dan penjualan pada kredit.

Jadi penjualan kredit adalah : Penjualan yang pembayarannya

dilakukan beberapa waktu kemudian setelah menerima barang yang

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

38  

dipesan dan pembayarannya biasanya dilakukan dalam jangka waktu

yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2.2.5 Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001, p.210), penjualan kredit dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order

yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

Menurut Mulyadi (2001, p.219), jaringan prosedur yang

membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada Surat

Order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat

Surat Order Pengiriman dan mengirimkannya berbagai

fungsi lain yang memungkinkan fungsi tersebut

memberikan kontribusi dalam melayani order dari

pembeli.

2. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta

persetujuan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi

kredit.

3. Prosedur Pengiriman

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

39  

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan

barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang

tercantum dalam Surat Order Pengiriman yang diterima

dari fungsi pengiriman.

4. Prosedur Penagihan

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat Faktur

Penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam

metode tertentu, Faktur Penjualan dibuat oleh fungsi

penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini

membuat Surat Order Pengiriman.

5. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan

Faktur Penjualan ke dalam Kartu Piutang atau dalam

metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen

tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan

piutang.

6. Prosedur Distribusi Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan

data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh

manajemen.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

40  

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara

periodic total harga pokok produk yang dijual dalam

periode tertentu.

2.2.6 Fungsi yang terkait dalam penjualan kredit

Menurut Mulyadi ( 2001, p211), fungsi yang terkait dalam

penjualan kriedt tediri dari :

a) Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order

dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk

menambahkan infomasi yang belum ada pada surat order

tersebut, meminta otorisasi kredit, menetukan tanggal

pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirm,

dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk membuat “back order” pada

saat diketahui tidak tersedianya persediaaan untuk

memenuhi order dari pelanggan.

b) Fungsi Kredit

Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam

transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk

meneliti status kredit kepada pelanggan.

c) Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang

atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

41  

fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk

menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari

perusahaan tanpa adanya otorisasi dari yang berwenang.

d) Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang

atas dasar surat order pengiriaman yang diterimanya dari

fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk

menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari

perusahaan tanpa adanya otorisasi dari yang berwenang.

e) Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan

mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta

menyediakan copy faktur bagi kepentiangan pencatatan

transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

f) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang

yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat

serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para

debitur serta membuat laporan penjualan.

2.2.7 Dokumen yang Digunakan Dalam Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001, p214), Dokumen yang digunakan

dalam sistem penjualan kredit adalah :

a) Surat Order Pengirman dan tembusannya

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

42  

Surat Order pengiriman meurpakan dokumen pokok

untuk meproses penjualan kredit kepada pelanggan

b) Faktur Penjualan dan tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang di pakai

sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.

c) Rekapitulasi harga pokok penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga

pokok produk yang dijual selama periode akuntasi

tertentu

d) Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar

pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem

penjualan kredit, bukti memorial meurpakan dokumen

sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual

dalam periode akuntansi tertentu.

2.2.8 Informasi yang Diperlukan oleh Manjemen

Menurut Mulyadi (2001, p213), Infromasi yang diperlukan oleh

manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah :

1. Jumlah pendapata penjualan menurut jenis produk atau

kelompok produk selama jangka waktu tertentu

2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi

penjualan kredit

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

43  

3. Jumlah harga produk yang dijual selama jangka waktu

tertuntu

4. Nama dan alamat pembelian/pelanggan

5. Kuantitas produk yang dijual

6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

7. Otorisasi pejabat yang berwenag

2.2.9 Sistem Informasi Penerimaan Kas

2.2.9.1 Pengertian Penerimaan Kas

Menurut Ardiyos (2007, p291) cash receipt

(Penerimaan kas) adalah semua bagian (items) dari mana

perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode

keuangan tertentu. Komponen yang paling umum yang

termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai,

pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya.

Menurut Mulyadi (2001, p455), Penerimaan kas

perusahaan berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan

kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan

kredit.

Jadi penerimaan kas adalah Kas yang di terima setelah

melakukan penjualan kredit maupun tunai oleh perusahaan

dari pelanggannnya.

2.2.9.2 Prosedur Penerimaan Kas

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

44  

Menurut Mulyadi (2001, p456), sistem penerimaan

kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur sebagai

berikut :

1. Prosedur penerimaan kas dari Over-the

Counter Sales.

Dalam Penjualan tunai ini, pembeli datang ke

perusahaan, melakukan pemilihan barang atau

produk yang dibeli. Dalam prosedur ini,

perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi,

atau pembayaran langsung dari pembeli

dengan kertu kredit sebelum barang diserahkan

kepada pembeli.

2. Prosedur Penerimaan kas dari Cash On

Delivery Sales. (COD Sales)

Prosedur ini merupakan tansaksi penjualan

yang melibatkan kantor pos, perusahaan

angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam

penyerahan dan penerimaan kas dari hasil

penjualan. COD sales merupakan sarana untuk

memperluaskan daerah pemasaran dan untuk

memberikan jaminan penyerahan barang bagi

pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi

perusahaan penjual.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

45  

3. Prosedur penerimaan kas dari Credit card

Sales

Credit card merupakan sarana pembayaran

bagi pembeli, baik dalam Over the Counter

Sales maunpun COD Sales. Pembeli

memberikan pesetujaan tertulis penggunaan

kartu kredit dalam pembayaran harga barang,

sehingga , memungkinkan perusahaan penjual

melakukan penagihan kepada Bank atau

perusahaan penerbit kartu kredit.

Kartu Kredit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok,

yaitu :

a. Kartu kredit bank

Kartu ini diterbitkan oleh bank atau lembaga

keuangan yang lain. Contoh : Visa dan Master

card. Jika perusahaan menjual barang dengan

menerima kartu kredit sebagai sarana

pembayaran dari pelanggan, jurnal yang dibuat

untuk mencatat transaksi tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

46  

b. Kartu kredit perusahaan

Kartu ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu

untuk para pelanggannnya.

Contohnya : Kartu belanja Carrefour

c. Kartu Kredit berpergian dan hiburan

Kartu ini biasanya digunakan dalam bisnis

restoran, hotel dan Motel. Namun, banyak pula

toko yang menerima kartu kredit sebagai alat

pemabayaran.

Contohnya : American Express dan Dinners

Club.

2.2.10 Piutang Dagang

2.2.10.1 Pengertian Piutang Dagang

Menurut Kieso et al. (2004, p318), Piutang

didefinisikan sebagai “claims held against customers and

Keterangan Debit Kredit

Kas xxx

Biaya kartu kredit xxx

PPN keluaran xxx

Penjualan Kredit xxx

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

47  

others for money, goods, and services”, yang berarti bahwa

klaim pada konsumen dalam bentuk uang, barang, dan jasa.

Catatan akuntansi yang digunakan berdasarkan

Mulyadi (2001, p.260) untuk mencatat transaksi yang

menyangkut piutang :

1. Jurnal Penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini

digunakan untuk mencatat timbulnya piutang

dari transaksi penjualan kredit.

2. Jurnal Retur Penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan

akuntansi digunakan untuk mencatat

berkurangnya piutang dari transaksi retur

penjualan.

3. Jurnal Umum

Dalam prosedur pencatatan piutang, Catatan

akuntansi ini, digunakan untuk mencatat

berkurangnya piutang dari transaksi

penghapusan piutang yang tidak lagi dapat

ditagih.

4. Jurnal Penerimaan Kas

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan

akuntansi digunakan untuk mencatat

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

48  

berkurangnya piutang dari transaksi

penerimaan kas dari debitur.

5. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini digunakan untuk

mencatat mutasi dan saldo piutang kepada

setiap debitur.

2.2.10.2 Tujuan Prosedur Pencatatan Piutang

Menurut Mulyadi (2001, p257), “Prosedur pencatatan

piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan

kepada setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh

transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur

penjualan dan penghapusan piutang”.

2.2.10.3 Informasi yang Diperlukan Oleh Manajemen dalam

piutang Dagang

Menurut Mulyadi ( 2001, p257), Informasi mengenai

piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah :

1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap

debitur

2. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan

oleh setiap debitur

3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat

tertentu

2.2.11 Pengendalian Intern

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

49  

2.2.11.1 Pengertian Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001, p163), “Sistem pengendalian

intern meliputi struktur orgnasasi, metode dan ukuran-

ukuran yang dikoordinasikan untuk menajaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemn.”

Tujuan sistem pengendalian internal menurut definisi

diatas adalah :

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntasi

3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhuinya kebijakan

manajemen

2.2.11.2 Unsur Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001, p164), “Unsur pokok

pengendalian Intern adalah : “

1. Struktur Organisasi yang memisahkan

tanggung jawab fungsional secata tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

yang memberikan perlindungan yang cukup

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

50  

terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya

3. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas

dan fungsi setiap unit organisasi

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan

tanggung jawabnya

2.2.11.3 Pengendalian Manajemen (Management Control

Framework)

Pengendalian Manajemen dilakukan untuk

meyakinkan bahwa pengembangan, pengimplementasian,

pengoperasian dan pemeliharaan system informasi telah

diproses sesuai dengan perencanaan yang telah terkendali.

Pengendalian ini berguna untuk menyediakan

infrastruktur yang stabil sehingga system informasi yang

sedang dibangun dapat dioperasikan dan dipelihara secara

berkesinambungan. Subsistem dari pengendalian manajemen

adalah sebagai berikut :

1. Pengendalian Manajemen Tingkat Puncak

(Top Level Management Control)

Menurut Weber (1999, p.39), Manajemen

Puncak harus memastikan bahwa fungsi

system informasi telah berjalan dengan baik,

tanggung jawab mereka adalah untuk membuat

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

51  

keputusan jangka panjang terhadap bagaimana

caranya pemakaian system informasi pada

organisasinya.

2. Pengendalian Manajemen Pengembangan

Sistem (System Deployment Management

Control)

Pengendalian Manajemen Pengembangan

Sistem berfungsi untuk mengendalikan

alternatif dari model proses pengembangan

system informasi sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pengumpulan dan

pengevaluasian bukti.

Menurut Weber (1999, p.39), Manajemen

Pengembangan Sistem bertanggung jawab

untuk perancangan, pengimplementasian, dan

pemeliharaan system aplikasi.

3. Pengendalian Manajemen Pemrograman

(Programming Management Control)

Menurut Weber (1999, p.158), Pengendalian

Manajemen Pemrograman berfungsi untuk

mengendalikan tahapan utama dari daur hidup

program dan pelaksanaan dari tiap tahap.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

52  

Manajamen Pemrograman bertanggung jawab

untuk pemrograman system baru,

pemeliharaan system lama, dan menyediakan

software yang mendukung system pada

umumnya.

4. Pengendalian Manajemen Sumber Data (Data

Resource Management Control)

Menurut Weber (1999, p.207), Pengendalian

Manajemen Sumber Data berfungsi untuk

mengendalikan peranan dan fungsi dari data

administrator dan database administrator.

Manajemen Sumber Data bertanggungjawab

untuk perancangan, perencanaan, dan

persoalan pengendalian dalam hubungannya

dengan pengguna data organisasi.

5. Pengendalian Manajemen Keamanan (Security

Management Control)

Bertanggung jawab untuk melakukan

pengendalian terhadap akses dan keamanan

fisik dari fungsi system informasi.

6. Pengendalian Manajemen Operasional

(Operations Management Control)

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

53  

Pengendalian Manajemen Operasional

berfungsi untuk meyakinkan bahwa

pengoperasian sehari – hari dari fungsi system

informasi diawasi dengan baik.

Menurut Weber (1999, p.289), Pengendalian

Manajemen Operasional bertanggung jawab

terhadap pengoperasian computer,

pengoiperasian jaringan, persiapan dan

pengentrian data.

7. Pengendalian Manajemen Jaminan Kualitas

(Quality Assurance Management Control)

Menurut Weber (1999, p332-333),

Pengendalian Manajemen Jaminan Kualitas

berfungsi untuk meyakinkan bahwa

pengembangan, pelaksanaan, pengoperasian

dan pemeliharaan dari system informasi sesuai

dengan standart kualitas.

2.2.11.4 Pengendalian Aplikasi (Application Control)

Menurut Messier, Glover dan Prawitt (2006, p249)

Pengendalian Aplikasi merupakan pemrosesan yang spesifik

dari aplikasi komputer dan bagian dari program komputer

yang digunakan dalam sistem akuntansi (seperti : pendapatan

atau pembelian).

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

54  

 Pengendalian Aplikasi terdiri dari :

1. Pengendalian Batasan (Boundary Control)

Menurut Weber (1999, p368), Pengendalian

Boundary adalah suatu pengendalian yang

memiliki 3 tujuan utama, yaitu :

a. Untuk memastikan bahwa pemakai

computer adalah orang yang memiliki

wewenang.

b. Untuk memastikan bahwa identitas

yang diberikan oleh pemakai adalah

benar.

c. Untuk membatasi tindakan yang dapat

dilakukan oleh pemakai untuk

menggunakan computer ketika

malakukan tindakan otorisasi.

Menurut Weber (1999, p378) bahwa

pengendalian akses membatasi penggunaan

sumber daya sistem komputer hanya kepada

user yang mendapatkan otorisasi, membatasi

user yang mendapatkan otorisasi dalam

mendapatkan sumber daya yang otentik.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

55  

Personal Identification Number (PIN)

merupakan jenjis sederhana dari password,

bias merupakan nomor rahasia perororangan.

2. Pengendalian Masukan (Input Control)

Menurut Messier, Glover, dan Prawitt (2006,

p251), Pengendalian Input harus meyakinkan

bahwa :

a. Semua transakis dicatat dalam sistem

aplikasi.

b. Transaksi yang terjadi dicatat hanya 1

kali agar tidak terjadi duplikasi

transaksi.

c. Transaksi yang ditolak diidentifikasi,

dikoreksi, dan dimasukkan kembali ke

dalam sistem.

Ada 3 cara dalam menangkap (capture) data

pada sistem informasi, diantaranya (a). dengan

dokumen sumber, (b). Mengentri langsung

data, (c). dengan kombinasi dari keduanya.

Menurut Webber (1999, p420), komponen

pada subsistem input bertanggung jawab

dalam mengirimkan data dan instruksi

kedalam sistem aplikasi dimana kedua tipe

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

56  

input tersebut haruslah divalidasi, selain itu

banyaknya kesalahan yang terdeteksi harus

dikendalikan sehingga input yang dihasilkan

akurat, lengkap, unik dan tepat waktu.

Cara input data dapat dilakukan dengan

menggunakan metode yaitu, keyboarding,

direct reading, dan direct entry. Dengan cara

memahami metode input data yang digunakan

pada aplikasi maka auditor dapat

mengembangkan cara control terhadap

kekuatan dan kelemahan dari subsistem input.

3. Pengendalian Proses (Processing Control)

Menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2006,

p353), Pengendalian Proses adalah

pengendalian intern untuk mendeteksi jangan

sampai data khususnya data yang

sesungguhnya sudah valid menjadi error

karena adanya kesalahan proses.

Tujuan pengendalian ini adalah untuk

mencegah agar tidak terjadinya kesalahan –

kesalahan selama proses pengolahan data.

Pengendalian proses merupakan bentuk

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

57  

pengendalian yang diterapkan setelah data

berada pada sistem aplikasi computer.

4. Pengendalian Keluaran (Output Control)

Pengendalian Keluaran menurut Gondodiyoto

dan Hendarti (2006, p363 – 364), merupakan

pengendalian yang dilakukan untuk menjaga

output sistem agar akurat, lengkap dan

digunakan sebagai mestinya.

 Yang termasuk dalam Pengendalian Keluaran

antara lain ialah :

a. Rekonsiliasi Keluaran dan Masukan

dan Pengelolahan

Rekonsiliasi Keluaran dilakukan

dengan cara membandingkan hasil

keluaran dari sistem dengan dokumen

asal.

b. Penelahaan dan pengujian hasil – hasil

pengelolahan

Pengendalian ini dilakukan dengan

cara melakukan penelahaan,

pemeriksaan dan pengujian terhadap

hasil – hasil pengelolahan dari sistem.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

58  

Proses penelahaan dan pengujian ini

biasa dilakukan oleh atasan langsung

dari pegawai.

c. Pendistribusian Keluaran

Pengendalian ini didesain untuk

memastikan bahwa keluaran

didistribusikan kepada pihak yang

berhak, dilakukan secara tepat waktu

dan hanya keluaran yang diperlukan

saja yang didistribusikan.

5. Pengendalian Komunikasi (Communication

Control)

Menurut Webber (1999, p474) Pengendalian

Komunikasi digunakan untuk mengendalikan

pendistribusian pembukaan komunikasi

subsistem, komponen fisik, kesalahan jalur

komunikasi, aliran dan hubungan,

pengendalian atas ancaman subversib,

pengendalian internetworking, dan

pengendalian arsitektur komunikasi.

6. Pengendalian database (Database Control)

Menurut Webber (1999, p564) subsistem

database berfungsi untuk mendefinisikan,

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00374-ka 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 6 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi

59  

menciptakan, mengubah, menghapus dan

membaca data pada sistem informasi.

Subsistem database secara bertahap juga

digunakan untuk menyimpan :

a. Data desain obyek

b. Image, grafik audio dan video yang

dapat mendukung aplikasi multimedia.