bab 2 landasan teori 2.1 teori–teori dasar/umum 2.1.1...

38
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Dokumen Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik (seperti printer ). Dokumen mengandung informasi, yang merupakan produk dari tulisan yang digunakan untuk berkomunikasi atau menyimpan data. Istilah dokumen juga dapat digunakan sebagai bentuk dari pemikiran, tetapi biasanya lebih berarti secara fisik seperti halaman yang dicetak atau dokumen virtual dalam format digital. (http://id.wikipedia.org/wiki/Dokumen ) 2.1.2 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses memimpin dan mengatur semua atau sebagian dari perusahaan melalui penerapan dan manipulasi sumber daya. Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah seni mengatur penyelesaian masalah melalui orang lain (http://en.wikipedia.org/wiki/management ) 2.1.3 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2006, p24) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerja bersama-sama mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir.

Upload: dinhdieu

Post on 14-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori–teori Dasar/Umum

2.1.1 Pengertian Dokumen

Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya,

dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik

memakai tangan atau memakai media elektronik (seperti printer).

Dokumen mengandung informasi, yang merupakan produk dari tulisan

yang digunakan untuk berkomunikasi atau menyimpan data. Istilah dokumen

juga dapat digunakan sebagai bentuk dari pemikiran, tetapi biasanya lebih

berarti secara fisik seperti halaman yang dicetak atau dokumen virtual dalam

format digital.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Dokumen)

2.1.2 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan proses memimpin dan mengatur semua atau

sebagian dari perusahaan melalui penerapan dan manipulasi sumber daya.

Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah seni mengatur penyelesaian

masalah melalui orang lain (http://en.wikipedia.org/wiki/management)

2.1.3 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2006, p24) sistem adalah sekumpulan komponen yang

saling berhubungan yang bekerja bersama-sama mencapai tujuan dengan

menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang

terorganisir.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

8

Sedangkan menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah sekumpulan

komponen yang mengimplementasikan kebutuhan pemodelan, fungsi dan

antar muka.

2.1.4 Pengertian Document Management System (DMS)

"Document management" merupakan suatu istilah yang digunakan untuk

menyimpan, mendapatkan kembali, menelusuri, dan administrasi dokumen

yang terdapat dalam suatu organisasi. Dimana awalnya menggunakan cabinet

file secara manual untuk menyimpan kertas dokumen yang dikategorikan

dengan urutan alphabet berdasarkan isi dokumen. Sejak perkembangan

menggunakan teknologi komputer, dokumen manajemen sekarang ini juga

menggunakan dokumen elektronik dan kertas dokumen akan dikonversi

menjadi bentuk dokumen elektronik.

(http://www.cecer.army.mil/kws/dmsrpt.htm)

Document Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk

menangani dokumen yang kompleks, yang memerlukan pengaturan semua

langkah dalam mempersiapkan dan menghasilkan dokumen dari pembuatan

yang selanjutnya untuk meng-edit, membuat format, penyusunan dan

pembuatan, pencetakan, distribusi, penyajian dan penyimpanan. (Elizabeth A

and Bridget N, 2001, p146)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

9

Pendekatan Document management ini meliputi empat elemen :

1. Integrasi berbagai aktivitas berupa penyusunan dokumen

2. mengurangi langkah yang dibutuhkan untuk menghasilkan dokumen

yang kompleks

3. Mendistibusi dokumen secara elektronik

4. Menampilkan dokumen-dokumen yang tepat.

Document Management System (DMS) merupakan sebuah system

computer (atau seperangkat program komputer) yang digunakan untuk

menelusuri dan menyimpan dokumen elektronik dan gambar pada dokumen.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Document_Management_System)

2.1.5 Komponen Manajemen Dokumen

a. Metadata

Merupakan data yang terdapat pada dokumen, biasanya bersifat sebagai

properti dari dokumen tersebut. Metadata dapat diinput secara manual

atau dihasilkan secara otomatis oleh program.

Contoh : tanggal pembuatan.

b. Integration

Kebanyakan sistem manajemen dokumen berusaha mengintegrasikan

manajemen dokumen dengan aplikasi lainnya sehingga memudahkan user

untuk mengubah, menambah, menghapus, dan menyimpannya sebagai

versi baru tanpa harus keluar dari aplikasi itu.

c. Capturing

Penyimpanan gambar dari dokumen dengan menggunakan scanner atau

OCR.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

10

d. Indexing

Sistem penomoran dari dokumen, agar dokumen mudah dicari dan

diidentifikasi.

e. Storage

Penyimpanan dokumen, biasanya kapasitas harddisk yang dibutuhkan,

dan sistem back up.

f. Retrieval

Pengambilan dokumen dan metode yang dilakukan untuk mengedit atau

menghapus dokumen oleh author dokumen yang bersangkutan.

g. Distribution

Distribusi dari dokumen, pengendalian distribusi agar sampai ke orang

yang tepat dapat melalui beberapa cara.

h. Security

Keamanan yang diciptakan terhadap dokumen-dokumen tersebut,

proteksi dan pengendalian distribusi dari dokumen serta menjaga keaslian

dokumen.

i. Workflow

Document management systems harus membangun modul workflow. Ada

beberapa tipe workflow, dimana penggunaannya tergantung pada

lingkungan e-DMS yang diajukan. Manual workflow diperlukan user

untuk melihat dokumen dan memutuskan kepada siapa dokumen akan

dikirim. Aturan dasar workflow mengijinkan admin untuk membuat

aturan yang mengatur flow dari dokumen dalam organisasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

11

2.1.6 Pengertian Workflow

Workflow bersangkutan dengan otomatisasi dari prosedur-prosedur dimana

dokumen-dokumen, informasi atau tugas-tugas di jalankan di antara para

peserta sesuai dengan aturan yang telah dibuat untuk mencapai tujuan bisnis.

Workflow adalah sebuah otomatisasi yang terkomputerisasi dari proses

bisnis, sebagian maupun menyeluruh. Dimana dokumen, informasi atau tugas-

tugas diberikan dari satu individu ke individu lainnya untuk ditindaklanjuti

berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku. (David Hollingsworth, 1995,

p6)

Workflow Management System adalah sebuah sistem yang secara lengkap

mendefinisikan, mengatur, dan menjalankan Workflow melalui

pengeksekusian software dimana perintah pengeksekusian dijalankan oleh

representasi komputer dijalankan oleh satu atau lebih workflow engine, dimana

sistem ini dapat menginterpretasikan definisi proses, berinteraksi dengan

individu yang terlibat, serta apabila diperlukan menggunakan aplikasi

teknologi informasi dengan tepat. (David Hollingsworth, 1995, p6)

2.1.7 Karakteristik Workflow

Menurut Marshak (1994), karakteristik mendasar dari sebuah workflow

adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan

menggunakan alat-alat pendukung yang memungkinkan adanya akses terhadap

beraneka sumber daya informasi yang dapat dipakai bersama.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

12

Menurut David Hollingsworth karakteristik workflow adalah sistem yang

memberikan dukungan kepada 3 area fungsional, yaitu:

1. Build time function: berkaitan dengan pendefinisian, pemodelan

proses bisnis, serta seluruh aktivitas yang terlibat didalamnya.

Tahap ini proses bisnis dalam bentuk prosedur yang terdokumentasi

diterjemahkan melalui analisis, permodelan, teknik-teknik definisi

sistem menjadi suatu bentuk definisi proses bisnis formal yang

dapat di proses komputer.

2. run time proses control function: berkaitan dengan manajemen

eksekusi proses bisnis dalam lingkungan operasional serta

pengaturan beraneka ragam aktivitas sebagai bagian dari setiap

proses bisnis.

3. run time interaction function: berkaitan dengan interaksi antara

workflow dengan pelaku proses bisnis dan aplikasi teknologi

informasi

Gambar 2.1 karakteristik sistem workflow

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

13

2.2 Teori–teori Khusus

2.2.1 .NET

2.2.1.1 Pengertian .NET Framework

.Net framework adalah model pengembangan microsoft dimana

software menjadi platform dan device independent, dan data selalu

tersedia melalui internet. .NET framework merupakan infrastruktur dari

.NET. (Microsoft Official Cource, 2002)

.NET dibangun berdasarkan arsitektur terbuka atau open

architecture. .NET merupakan platform yang dapat digunakan dan

menjalankan generasi berikut dari microsoft windows dan web

application. Tujuan dari microsoft .NET platform adalah untuk

mempermudah pengembangan web. .NET platform terdiri dari

teknologi utama berikut ini :

• The .NET framework

• The .NET enterprise servers

• Building block services

• Visual Studio .NET

.NET framework meliputi clients, servers, services, dan terdiri dari

• Sebuah model programming yang dapat membuat Extensible

Markup Language (XML) Web Services dan Applications.

• Satu set building block services yang merupakan user-centryc

set of XML Web services yang menggerakkan kendali user

data dari aplikasi ke pengguna. Sebagai contohnya, Microsoft

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

14

passport merupakan komponen inti dari .NET initiative yang

mudah untuk diintegrasikan pada berbagai macam aplikasi.

• Satu set .NET Enterprise Servers, termasuk windows 2000,

Microsoft SQL Server, dan Microsoft BizTalk Server, yang

mengintegrasikan, menjalankan, mengoperasikan dan

mengatur XML web services dan applications.

• Client Software, seperti Windows XP dan Windows CE, yang

membantu pengembang untuk menyalurkan user experience

yang luas melalui seperangkat alat tertentu.

• Tools (alat bantu), seperti Visual Studio .NET yang dapat

digunakan untuk mengembangkan XML web services,

window dan web application untuk memperkaya user

experience.

2.2.1.2 ASP.NET

ASP.NET merupakan versi terakhir dari microsoft active server

pages (ASP). Kehadiran ASP.NET dalam dunia web memberikan

kemudahan bagi para developer ASP.NET untuk meningkatkan

produktivitas pengembang web karena ASP.NET memiliki model

pemrograman yang mudah digunakan mempunyai pilihan bahasa yang

fleksibel yang membedakan ASP classic yang hanya dapat

menginterpretasikan VBscript dan Jscript saja.

• Selain itu ASP.NET juga dilengkapi fasilitas pendukung ( support

tools) yang bagus sehingga memudahkan pengembangan dan juga

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

15

kaya akan class-class framework tanpa membutuhkan komponen-

komponen tambahan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada

intinya .NET merupakan suatu pengembangan framework dari

API ( Application Programming Interface ) Windows masa classic

atau yang kita kenal dengan nama windows 2000.

2.2.2 Database

Database adalah koleksi data logikal yang saling berhubungan dan

menggambarkan deskripsi dari data tersebut, didesain untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari sebuah perusahaan (Thomas Connolly dan Caroline

Begg, 2002, p14)

Pengertian lain dari database yaitu penyimpanan data tunggal dan besar

yang dapat digunakan secara simultan oleh berbagai departemen dan user

2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

Menurut Mathiassen et al. (2000, p12) berpendapat bahwa analisis dan

perancangan berorientasi objek adalah kumpulan dari langkah-langkah secara umum

untuk menyelesaikan analisis dan perancangan.

2.3.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut McLeod ( 2004, p161 ) analisis sistem adalah penelitian atas

sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau

diperbaharui.

Sedangkan menurut Jogiyanto ( 1995, p129 ) analisis sistem adalah

penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

16

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Kesimpulan: analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang sedang

berjalan, mencari kelemahannya, kemudian merancang sistem baru untuk

mengatasi kelemahan- kelemahan yang ada.

2.3.2 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Mcleod (2004, p140) perancangan sistem adalah penentuan

proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem tersebut berbasis

komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan

digunakan.

Sedangkan menurut Whitten et al (2004, p39) perancangan sistem

merupakan spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal berbasis komputer

bagi persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah

penentuan spesifikasi proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru sebagai

solusi teknikal dari permasalahan yang diidentifikasi dalam analisis yang

diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

2.3.3 Aktivitas Utama Object Orientation Analysis and Design (OOA&D)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p14) OOA&D terdiri dari empat

aktivitas utama yaitu :

o Problem Domain Analysis

o Application Domain Analysis

o Architectural Design

o Component Design

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

17

Gambar 2.1 Empat kegiatan utama dalam OOAD

(Sumber: Mathiassen et al, 2000, p15 )

2.3.4 System Choice

Tujuan system choice adalah untuk mengetahui karakteristik system secara

keseluruhan, memberikan informasi yang praktis, dan membantu untuk

memilih kualitas sistem dengan menjawab dua pertanyaan dasar :

o Sub aktivitas apa yang terdapat di dalamnya.

o Teknik apa yang paling penting untuk mendukung aktivitas-aktivitas.

2.3.4.1 Pengertian System Definition

Menurut Mathiassen et al. (2000, p24) pengertian System Definition

yaitu deskripsi singkat dari sistem komputerisasi yang diungkapkan

dengan bahasa sehari-hari.

Desain Komponen

Analisis Problem Domain

Analisis Application Domain

Requirements For use

Spesifikasi komponen

Spesifikasi Arsitektur

Model

Perancangan Arsitektur

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

18

2.3.4.2 Pengertian Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p26) Rich Picture adalah sebuah

gambaran informal yang digunakan menyatakan ilustrasi pemahaman

terhadap situasi dari sistem yang sedang berlangsung. Rich Picture

dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk menfasilitasi

komunikasi yang baik antara pengguna dalam sistem.

2.3.4.3 FACTOR

Menurut Mathiassen et al.( 2000, p39 ) Kriteria FACTOR terdiri

dari 6 elemen :

o Functionality yaitu fungsi sistem yang mendukung tugas- tugas

application domain

o Application Domain yaitu bagian dari organisasi yang

mengadministrasi, memantau, atau mengawasi sebuah problem

domain.

o Conditions yaitu kondisi dimana sistem akan dikembangkan

atau dijalankan.

o Technology yaitu teknologi yang digunakan untuk

mengembangkan dan teknologi dimana sistem akan dijalankan.

o Objects yaitu objek- objek utama pada probem domain.

o Responsibility yaitu tanggung jawab sistem secara menyeluruh

dalam relasi setiap konteks.

2.3.5 Pengertian Problem Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al (2000, p6 ), Problem domain yaitu bagian dari

konteks yang diatur, diawasi atau dipantau oleh sistem. Analisis problem

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

19

domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan

menghasilkan sebuah model yang merupakan gambaran dari kelas-kelas,

objek-objek, struktur dan perilaku (behavior) yang ada dalam problem domain.

system definition

Gambar 2.2 Aktivitas dalam pemodelan Problem Domain

(Sumber: Mathiassen et al, 2000, p46)

2.3.5.1 Classes

Menurut Mathiassen et al (2000, p53), Class adalah gambaran atau

definisi atau kumpulan objek yang mempunyai structure, behavioral

pattern, dan atribut yang bersamaan. Objek adalah suatu entitas yang

memiliki identitas, state dan behaviour, sedangkan Event adalah

kejadian yang melibatkan satu atau lebih objek.

2.3.5.2 Structure

Menurut Mathiassen et al (2000, p69), structure merupakan

kegiatan kedua dalam problem domain. Tujuan dari structure adalah

untuk mencari hubungan struktural antara kelas-kelas dan objek-objek

dalam problem domain.

Classes Behaviour

Structure

Model

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

20

Hasil dari kegiatan structure adalah membuat class diagram.

Menurut Mathiassen et al (2000, p336), Class diagram menggambarkan

kumpulan dari kelas-kelas dan merupakan hubungan yang terstuktur.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p73), tipe dari Object Oriented

Structure terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Class Structure

Mengekspresikan hubungan konseptual yang statis antar class,

meliputi :

a. Generalization : sebuah kelas umum (super class) yang

menjelaskan property pada suatu kelompok kelas khusus

(subclasses). Hubungan dalam generalization dapat dikatakan

sebagai hubungan “ is-a”, yang berarti subclass akan

mempunyai attribute dan operation yang sama dengan

superclass.

Person

EmployeeCustomer

Gambar 2.3 Generalization structure

b. Cluster : sebuah kumpulan dari kelas-kelas yang saling

berhubungan. Cluster digambarkan dengan notasi file folder

yang didalamnya terdapat kumpulan class yang berkaitan.

Class-class dalam cluster yang sama dihubungkan dengan

hubungan generalization ataupun aggregation, sedangkan class-

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

21

class yang ada pada cluster yang berbeda dihubungkan dengan

hubungan assosication.

<<cluster>>cars

car

engine passenger car

Cylinder Taxi

Gambar 2.4 Class structure

2. Object Structure, yang meliputi :

a. Aggregation : objek superior (keseluruhan) yang terdiri dari

sejumlah objek inferior (sebagian). Hubungan Aggregation

dirumuskan sebagai hubungan “has-a” atau “is-part-of”

(Mathiassen, p76)

Car

WheelBody

Gambar 2.5 Aggregation structure

Menurut Mathiassen et al (2000, p79) tiga tipe struktur

aggregation, yaitu :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

22

• Whole-part, objek superior adalah jumlah dari objek

inferior, jika dilakukan penambahan atau penghapusan

objek inferior, maka akan mengubah pokok objek

superior.

• Container-content, objek superior adalah container bagi

objek inferior, jika melakukan penambahan maupun

penghapusan objek inferior, tidak akan mengubah pokok

objek superior.

• Union-member, objek superior adalah objek inferior

yang terorganisasi. Tidak akan terjadi perubahan pada

objek superior apabila melakukan penambahan atau

penghapusan objek inferior tetapi ada batasannya

b. Association : hubungan yang penting antara sejumlah objek

objek. Hubungan association digambarkan sebagai garis yang

menghubungkan class-class yang relevan.

PersonCar 0..* 1..*

Gambar 2.6 Association structure

3. Explore-Pattern, meliputi :

a. Role-Pattern : memodelkan situasi dimana seseorang dapat

memiliki beberapa peranan (role) yang berbeda di dalam

problem domain.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

23

b. Relation-Pattern : menghubungkan antara dua object satu

dengan yang lainnya melalui hubungan yang membawa masing-

masing properti.

c. Hierarchy-Pattern : objek dalam satu level dapat dimiliki objek

umum yang terdapat pada level umum yang diatasnya. Dalam

situasi ini elemen hirarki saling berhubungan

d. Item descriptor-pattern : bagian yang digunakan dalam deskripsi

sistem administrasi yang berbeda-beda seperti kontrak, polis

asuransi dan spesifikasi produk

Menurut Lethbrige (2002,p381) urutan yang harus dilakukan untuk

membuat class diagram:

1. Langkah pertama identifikasi kelas kandidat.

2. Mulailah dengan kelas yang penting, tambahkan beberapa

atribut dan asosiasi dengan jelas apa yang akan dibutuhkan.

3. Mengidentifikasi generalisasi.

4. Daftarkan responbility utama pada setiap kelas. Ini merupakan

pernyataan sederhana pada fungsi yang dilakukan oleh setiap

kelas. Responbility adalah sesuatu pada yang dibutuhkan sistem

untuk melakukan sesuatu.

5. Berdasarkan responbility yang ada putuskan operasi spesifik

mana yang dibutuhkan.

6. Ulangi semua proses, kemudian ujilah model untuk melihat apa

yang dibutuhkan untuk ditambah atau dihapus (kelas, atribut,

asosiasi, generalisai, behavior atau operasi). Kamu akan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

24

menginginkan fakta-fakta yang ada untuk memastikan semua

atribut dan operasi dibutuhkan untuk memenuhi beberapa

responbility dan memiliki informasi yang cukup untuk

memenuhi setiap responbility yang ada. Kamu juga akan

melihat jika kamu dapat menggunakan beberapa desain pattern.

7. Ulangi langkah terakhir jika dibutuhkan sampai model tercapai.

Gambar 2.7 Class Diagram

2.3.5.3 Behaviour

Menurut Mathiasen et al. (2000, p90), kegiatan ketiga dalam

problem domain adalah kegiatan behaviour. Behaviour bertujuan untuk

membuat model dinamis dari problem domain. Hasil dari kegiatan

behaviour adalah membuat statechart diagram seperti gambar dibawah

ini. Behaviour pattern mendeskripsiskan kemungkinan jejak event dari

semua objek di dalam kelas.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

25

-name-address-balance

Customer

State1/ Account Openend / Amount Closed

/ Amount Deposited

/ Amount Withdrawn

Gambar 2.8 Contoh Statechart Diagram

Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan event- event (event

trace) yang harus dilewati oleh objek tertentu sepanjang waktu. Seperti

contoh di atas, kelas ”pelanggan” harus melewati event trace: account

opened- amount deposited- amount withdrawn- amount deposited-

account closed sepanjang masa hidupnya.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p93) ada tiga jenis notasi untuk

behaviour pattern yaitu:

o Sequence: sekumpulan event muncul satu persatu

o Selection: terjadi pemilihan satu event dari sekumpulan event

yang muncul

o Iteration: sebuah event muncul sebanyak nol atau beberapa kali

2.3.6 Application Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al.(2000, p115) application domain adalah

organisasi yang mengatur, memonitor, atau mengendalikan problem domain.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

26

Gambar 2.9 Aktivitas dalam application domain analysis

(Sumber: Mathiassen et al, 2000, p117)

2.3.6.1 Usage

Menurut Mathiassen et al. (2000, p119), kegiatan usage merupakan

kegiatan pertama dalam analisis application domain yang bertujuan

untuk menentukan bagaimana actor melakukan interaksi dengan sistem.

Actor adalah abstraksi dari user yang terlibat dalam use case.

Sedangkan use case merupakan interaksi antara sistem dengan actor di

dalam application domain Hasil dari usage adalah deskripsi dari semua

use case dan actor.

Lethbrige (2002,p235) Use case merupakan pemodelan suatu sistem

dari sudut pandang bagaimana user atau sistem lain berinteraksi dengan

sistem ketika mencoba untuk mencapai tujuan.

Cara menggambarkan suatu use case :

A. Name. Berikan secara singkat deskripsi nama suatu use case

B. Actors. Daftarkan aktor-aktor yang dapat melakukan use case

ini.

System Definition

Usage

Functions

Interfaces

Requirements

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

27

C. Goals. Menjelaskan apa yang aktor coba untuk capai.

D. Preconditions. Menjabarkan status dari sistem sebelum use

case terjadi dengan mendaftarkan semua kondisi yang harus

terjadi sebelum aktor memulai use case ini.

E. Summary. Rangkuman apa yang terjadi pada aktor saat

melakukan use case.

F. Related use case. Daftarkan usecase yang generalisasi,

spesialisasi, extend, atau include pada use case ini.

G. Steps. Jabarkan tiap-tiap langkah dari use case menggunakan

format dua kolom dengan kolom kiri menunjukkan aksi yang

dilakukan oleh aktor, dan kolom kanan menunjukkan respon

dari sistem.

H. Postconditions. Status apa yang terjadi pada sistem ini saat use

case sudah selesai dilakukan.

<<include>>

Actor_1

UseCase1

UseCase2

Actor_2

UseCase3

Gambar 2.10 Contoh UseCase diagram

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

28

2.3.6.2 Function

Kegiatan kedua dari analisis application domain adalah kegiatan

function. Function bertujuan untuk menentukan kemampuan dari suatu

sistem memproses informasi. Function adalah fasilitas untuk membuat

suatu model bermanfaat bagi actor. Function memfokuskan pada apa

yang bisa dilakukan sistem untuk membantu actor dalam pekerjaan

mereka.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p138), function mempunyai empat

tipe, yaitu:

o Update function: fungsi yang diaktifkan oleh event dari problem

domain dan menghasilkan perubahan dalam model state.

o Signal function: fungsi yang diaktifkan oleh perubahan di model

state dan menghasilkan reaksi dalam konteks.

o Read function: fungsi yang diaktifkan dengan adanya kebutuhan

informasi oleh actor dalam melakukan tugas dan sistem akan

menampilkan informasi yang diinginkan.

o Compute function: fungsi yang diaktifkan oleh adanya

kebutuhan informasi oleh actor dalam melakukan tugas dan

terdiri dari perhitungan sejumlah informasi

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

29

2.3.6.3 Interface

Kegiatan ketiga dari analisis application domain adalah interface,

yang bertujuan untuk menentukan system’s interface. Interface

digunakan oleh actor untuk berinteraksi dengan system.

Menurut Mathiassen et al (2000, p151), activity interface

mempunyai tiga konsep yaitu:

1. Interface, yaitu fasilitas yang membuat model sistem dan

fungsi dapat digunakan oleh actor.

2. User interface, adalah interface untuk user.

3. System interface, adalah interface untuk sistem lain.

Salah satu user interface yang baik adalah dapat beradaptasi dengan

tugas dan memiliki pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user

interface ditentukan oleh kegunaan atau usability interface tersebut bagi

pengguna. Usability bergantung pada yang menggunakan dan situasi

sistem tersebut pada saat digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa

usability bukan merupakan ukuran yang pasti dan objektif.

Ada 4 jenis pola user interface yaitu :

1. Menu selection, yaitu menampilkan pilihan-pilihan pada user

interface

2. Form fill-in, yaitu pola klasik untuk entri data.

3. Command language, yaitu user memasukkan dan mengaktifkan

perintah format sendiri.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

30

4. Direct manipulation, yaitu user memilih objek dan

melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari

interaksi mereka tersebut

Menurut Bennet et al (2006, p234) Sequence diagram adalah bagian

dari interaksi UML diagram, sequence diagram ini secara berhubungan

sesuai dengan diagram komunikasi untuk interaksi yang sederhana.

Suatu interaksi menentukan pola komunikasi diantara sejumlah object

atau system yang berpartisipasi dalam satu kolaborasi. Interaksi ini

dijelaskan oleh rangkaian pesan yang berurutan antara object.

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara penyusunan

atau perubahan objek dalam waktu yang berurutan. Sequence diagram

dapat digambarkan dalam level yang berbeda dari detail dan digunakan

untuk menemukan maksud dalam beberapa tingkatan dalam

pengembangan daur hidup.

2.3.7 Architectural design

Menurut Mathiassen et al (2002, p173) keberhasilan suatu sistem

ditentukan dari kekuatan desain arsitekturalnya. Arsitektur membentuk sistem

yang sesuai dengan sistem tersebut dengan memenuhi kriteria desain tertentu.

Arsitektur berfungsi sebagai kerangka untuk pengembangan selanjutnya. Suatu

arsitektur yang tidak jelas akan menghasilkan pekerjaan yang sia-sia.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

31

Analysis document

Architectural specification

Gambar 2.11 Aktivitas dalam perancangan arsitektur

(Sumber: Mathiassen dkk, 2000, p176)

2.3.7.1 Criteria

Menurut Mathiassen et al (2002, p178 ) tujuan dari sebuah

criteria adalah untuk mempersiapkan prioritas dari sebuah

perancangan. Konsep utama pada criteria yaitu :

1. Criteria : menentukan properti yang diinginkan dari sebuah

arsitektur.

2. Condition : hal–hal yang bersifat teknis, organisasional,

kelebihan dan keterbatasan manusia yang terlibat dalam tugas

Sebuah desain yang baik memiliki tiga ciri-ciri yaitu :

1. Tidak mempunyai kelemahan.

Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi dari

kualitas berdasarkan review dan eksperimen dalam menentukan

prioritas dari criteria yang mengatur kegiatan Perancangan.

Criteria

Process architecture

Component architecture

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

32

2. Menyeimbangkan beberapa kriteria

Konflik sering terjadi antar kriteria, maka untuk menentukan

criteria mana yang diutamakan dan bagaimana cara untuk

menyeimbangkannya dengan criteria yang lain bergantung pada

situasi sistem tertentu.

3. Usable, flexible, dan comprehensible

Criteria ini bersifat umum dan digunakan pada sebagian setiap

proyek pengembangan sistem.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

33

Tabel 2.1 Criteria umum untuk kualitas software

Kriteria Ukuran dari

Usable Kemampuan sistem untuk beradaptasi dengan organisasi,

hubungan kerja, dan konteks secara teknis.

Secure Pencegahan terhadap akses yang tidak dikehendaki terhadap

data dan fasilitas lainnya.

Efficient Eksploitasi secara ekonomis dari fasilitas-fasilitas technical

platform.

Correct Pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan.

Reliable Pemenuhan atas ketepatan yang diperlukan dalam

pengeksekusian suatu fungsi.

Maintainable Biaya penempatan dan perbaikan sistem yang rusak

Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan

akan sesuai dengan yang diharapkan.

Flexible Biaya untuk memodifikasi sistem yang dikembangkan.

Comprehensible Usaha yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu

pemahaman tentang sebuah system

Reusable Kemampuan untuk mengunakan bagian sistem ke sistem lain

yang berhubungan.

Portable Biaya pemindahan sistem ke technikal platform lainnya.

Interoperable Biaya menggabungkan sistem ke sistem lainnya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

34

2.3.7.2 Component Architecture

Menurut Mathiassen et al (2002, p190) Component architecture

adalah sebuah struktur sistem dari komponen-komponen yang saling

berhubungan. Component architecture membuat sistem lebih mudah

untuk dimengerti, menyederhanakan desain, dan mencerminkan

kestabilan sistem. Hal ini dikarenakan komponen merupakan subsistem

dari suatu sistem

Pola dalam desain komponen arsitektur yang umum digunakan,

yaitu:

1. Layered architecture pattern

Pola ini adalah model klasik pada software. Layer arsitektur ini

terdiri dari beberapa komponen yang ditunjuk sebagai layer

<<component>>Layer i+1

<<component>>Layer 1

<<component>>Layer i-1

Gambar 2.12 Layered Architecture Pattern

Layer menunjukkan component sedangkan panah menunjukkan

dependencies yang berarti perubahan pada satu komponen akan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

35

mempengaruhi komponen yang lain. Arsitektur ini sangat

berguna untuk membagi sistem ke dalam komponen-komponen

2. Generic Architecture Pattern

Pola ini digunakan dalam menguraikan sistem dasar yang terdiri

dari komponen interface, function, dan model. Model

component berada di layer yang paling bawah, kemudian

dilanjutkan oleh function layer dan yang paling atas adalah

interface

< < c o m p o n e n t> >In te r f a c e

< < c o m p o n e n t> >U s e r In te r f a c e

< < c o m p o n e n t> >S ys te m In te r f a c e

< < c o m p o n e n t> >F u n c t io n

< < c o m p o n e n t> >M o d e l

< < c o m p o n e n t> >T e c h n ic a l P la fo rm

< < c o m p o n e n t> >U IS

< < c o m p o n e n t> >D B S

< < c o m p o n e n t> >F u n c t io n

Gambar 2.13 Generic Architecture Pattern

3. Client Server Architecture Pattern

Pola ini dibangun untuk mengatasi sistem yang terdistribusi di

beberapa proses yang tersebar secara geografis. Arsitektur ini

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

36

terdiri dari sebuah server dan beberapa client. Server memiliki

kumpulan operation yang dapat digunakan oleh client. Client

menggunakan server secara independen. Bentuk distribusi dari

bagian sistem diputuskan antara client dan server. Identifikasi

komponen, didalam perancangan sistem atau subsistem, pada

umumnya dimulai dengan layer architecture dan client server

architecture dimana keduanya merupakan dua layer yang

berbeda, tetapi saling melengkapi. Perbedaannya adalah layer

architecture memberikan hierarchy discipline, sedangkan client

server architecture merupakan ekspresi dari pemikiran jaringan.

Dari component architecture ini akan menghasilkan class

diagram dengan specification

<<component>>Client 1

<<component>>Client 2

<<component>>Client n

<<component>>Server

Gambar 2.14 Client server Architecture Pattern

Ada dua macam metode berbeda dalam membagi komponen

client dan server, yaitu :

• Client dan server dianggap sebagai subsistem tunggal

yang masing-masing memiliki komponen, yaitu user

interface(U), function (F), dan model (M)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

37

• Atau masing-masing dapat dianggap sebagai layer berbeda

dalam sistem yang sama

Tabel 2.2 Form Distributed pada Client server architecture

Client Server Architecture

U U+F+M Distributed presentation

U F + M Local presentation

U + F F + M Distributed functionality

U + F M Centralized data

U + F + M M Distributed data

2.3.7.3 Process Architecture

Menurut Mathiassen et al (2002, p211) Process Architecture

adalah struktur sistem eksekusi yang terdiri dari proses-proses yang

saling bergantungan. Hasilnya berupa sebuah deployment diagram.

Pada aktivitas ini, terdapat 3 jenis pola distribusi, yaitu :

a) Centralized Pattern

Pola ini menyimpan semua data pada server pusat dan user hanya

bisa melihat user interface saja. Keuntungan dari pola ini adalah

dapat diimplementasikan pada client secara murah, semua data

konsisten karena hanya berada di satu tempat saja, strukturnya

mudah.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

38

moreclients

: : Client

User Interface

System Interface

. : Server

user Interface System interface

Function

Model

Gambar 2.15 Centralized pattern

b) Distributed Pattern

Pada pola ini, semua terdistribusi ke user atau client dan server

hanya menyebarkan model yang telah di-update di antara client.

Keuntungan utama pada model ini adalah waktu akses yang rendah,

sehingga tidak terjadi kemacetan jaringan, kinerja lebih maksimal,

dan back-up data banyak. Kerugian dalam pola ini adalah

banyaknya data yang redundant sehingga konsistensi data terancam,

kemacetan jaringan yang tinggi karena semua update harus disebar

kepada semua client, kebutuhan teknis yang canggih, arsitekturnya

lebih sulit dimengerti dan diimplementasikan.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

39

_ : Client

user interface system interface

function

model

, : Server

System_interface

moreclients

Gambar 2.16 Distributed pattern

c) Decentralized Pattern Client

Pola ini berada diantara kedua pola diatas. Pada pola ini client

memiliki data tersendiri sehingga data umum hanya berada pada

server. Server menyimpan data umum dan function atas data-data

tersebut, sedangkan client menyimpan data yang merupakan milik

bagian application domain client tersebut. Keuntungan pola ini

adalah konsistensi data, karena tidak ada duplikasi data antara client

dengan client lain ataupun dengan server, lalu lintas jaringan jarang

karena jaringan hanya digunakan ketika data umum di server di-

update. Kekurangan pola ini adalah bahwa semua prosedur harus

mampu melakukan fungsi yang kompleks dan memelihara model

dalam jumlah besar, sehingga akan meningkatkan biaya hardware

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

40

:client

user_interface

function.

system interface.

Model (local)

:server

User_Interface

Function.

system_interface

Model (common)

moreclients

Gambar 2.17 Decentralized pattern

2.3.8 Component Design

Tujuan dari component design adalah untuk menentukan kebutuhan di

dalam kerangka arsitektur

Gambar 2.18 Component design

(Sumber: Mathiassen et al, 2000, p232)

Design of Componentconnections

Design of components

Architectural specifications

Component specification

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

41

2.3.8.1 Model Component

Menurut Mathiassen et al (2002, p236) Model component adalah bagian

dari sistem yang mengimplementasikan model problem domain. Hasil

dari model component adalah restrukturisasi class diagram yang dibuat

pada tahap analisis, terdiri dari penambahan class, attribute dan struktur

baru yang menunjukkan events. Restrukturisasi class dapat terjadi pada:

• Generalization

Jika terdapat dua class dengan attribute yang sama maka dapat

dibentuk class baru (revised class).

• Association

Jika terdapat hubungan many- to- many

• Embedded Iterations

Embedded Iterations merupakan embedded di dalam statechart

diagram. Misalnya jika sebuah class terdapat statechart diagram

yang mempunyai tiga iterative events, maka kita dapat

membentuk tiga class di dalam perancangan model

2.3.8.2 Function Component

Menurut Mathiassen et al (2002, p252) Function component adalah

bagian dari sebuah sistem yang mengimplementasikan kebutuhan-

kebutuhan fungsional. Tujuan dari Function component adalah untuk

menunjukkan pengimplementasian dari functions. Hasilnya berupa

class diagram dengan operations dan spesification dari operation yang

kompleks

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

42

2.3.8.3 Connecting Component

Pada bagian ini berguna untuk menghubungkan komponen-

komponen dari sistem. Terdapat dua konsep dalam connecting

component, yaitu:

Coupling

Merupakan ukuran untuk mengukur seberapa dekatnya hubungan

antara dua kelas atau komponen. Coupling bersifat negatif, maka

sebaiknya diminimalisasi.

Cohesion

Merupakan sebuah ukuran yang mengukur seberapa baik ikatan

dari sebuah class atau komponen. Cohesion bersifat positif, maka

dari itu penggunaan cohesion dalam rancangan class atau

komponen harus tinggi.

2.4. Delapan Aturan Emas

Berikut ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari perancangan antar muka

yang dapat diterapkan dalam banyak sistem (Shneiderman, 1998,p74) :

1. Adanya konsistensi (strive for consistency).

Aturan ini mungkin sulit dilakukan karena terdapat banyak bentuk dari

konsistensi. Serangkaian konsistensi aksi dibutuhkan dalam situasi yang

serupa, istilah yang sama dipergunakan dalam menu dan layar bantu,

konsisten dalam warna, rancangan, huruf, dan lain-lainnya.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

43

2. Pengguna yang sering menggunakan sistem dapat menggunakan shortcut

(enable frequent user to use shortcut).

Jika frekuensi pengguna suatu sistem meningkat, user ingin mengurangi

jumlah interaksi. Singkatan, kunci yang spesial, perintah tersembunyi, dan

fasilitas makro dihargai oleh pengguna yang sering menggunakan sistem.

3. Memberikan feedback yang berisi informasi (offer information feedback).

Setiap aksi pengguna harus mendapat feedback. Bagi aksi yang sering dan

kecil, respon dapat berupa sesuatu yang sederhana. Akan tetapi, untuk aksi

yang jarang dan utama, respon harus lebih penting.

4. Merancang dialog dengan penutupan (design dialogs to yield closure).

Serangkaian aksi seharusnya diorganisasikan ke dalam kelompok: pemulaan,

pertengahan, dan akhir. Feedback yang informative pada penyelesaian suatu

kelompok aksi-aksi memberikan kepuasan penyelesaian bagi operator.

5. Menawarkan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana

(offer error prevention and error handling).

Perancangan suatu sistem sedapat mungkin membuat pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan serius. Jika pengguna melakukan kesalahan, sistem

harus mendeteksi kesalahan tersebut dan memberikan instruksi yang mudah

dan jelas untuk perbaikan.

6. Mengijinkan pembalikan aksi yang mudah (permit easy reversal of actions).

Sedapat mungkin, pembalikan aksi dapat dilakukan. Fasilitas ini mengurangi

kegelisahan pengguna karena pengguna tahu bahwa suatu kesalahan dapat

dibatalkan, sehingga mendorong pengguna untuk melakukan penjelajahan

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00298-SI-Bab 2.pdfDocument Management mengarah pada pendekatan suatu sistem untuk menangani

44

pilihan-pilihan yang tidak biasa digunakan.

7. Mendukung tempat pengontrolan internal (support internal locus of control).

Operator yang berpengalaman mempunyai perasaan yang kuat bahwa para

operator tersebut bertanggungjawab terhadap suatu sistem dan sistem

memberikan respon terhadap aksi-aksi yang dilakukan.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek (reduce short-term memory load)

Keterbatasan pemrosesan informasi manusia dalam ingatan jangka pendek

memerlukan penayangan yang sederhana, menggabung penayangan banyak

halaman dan waktu pelatihan yang cukup untuk kode dan rangkaian aksi.