bab 2 landasan teori 2.1 teori umumlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2010-1-00665-si bab...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak
dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling berinteraksi, yang mana untuk
yang mana untuk mengindentifikasi suatu batas, suatu lingkungan, input dan output.
Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan dan bekerja sama dalam menyelesaikan tujuan tertentu dengan menerima
input dan menghasilkan output melalui proses transformasi.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok
atau lebih elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan terintegrasi serta bekerja
sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sama.
2.1.2 Pengertian Data dan Informasi
Menurut Widayana (2005, p12), data merupakan fakta-fakta mentah, antara lain
berupa gambar, angka yang disajikan tanpa suatu konteks, sedangkan informasi adalah
data yang telah tersusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan yang
mempunyai arti, untuk membantu pengambilan keputusan.
Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah di proses
sehingga lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi pemakai tertentu yang biasanya
mengarah pada proses penambahan nilai.
8
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data-data
yang telah diproses untuk digunakan oleh para pemakai.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2003, p7), sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi
dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber data
melalui pengumpulan, pengubahan dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi.
Menurut Laudon dan Laudon (2002, p7), sistem informasi adalah kumpulan
komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
pengkoordinasian, pengendalian analisa dan menampilkannya dalam suatu organisasi.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan
dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber data,
yanga saling beruhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.4 Pengertian Knowledge
Menurut Turban, Rainer.Jr dan E.Potter (2001, p17), knowledge berisi informasi
yang telah diorganisasikan dan diproses untuk memberikan pengertian,pengalaman,
pembelajaran lebih lanjut ,dan keahlian sebagaimana ini digunakan untuk masalah atau
proses bisnis tertentu.
Menurut Pearlson dan Saunders (2004, p276), knowledge adalah sebuah
campuran dari informasi konstektual, pengalaman, aturan dan nilai. Knowledge
bermakna lebih kaya dan dalam, dan lebih bernilai karena seseorang telah berpikir
9
dalam, mengenai informasi tersebut dan menambahkan keahlian dan kebijaksanaanya
secara unik.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa knowledge berisi informasi yang
dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai jenis permasalahan. Knowledge
dapat berasal darimana saja dan tersedia dalam berbagai macam bentuk.
2.1.5 Pengertian Management
Menurut Bateman dan Snell (2004, p14), management adalah proses pekerjaan
dengan orang dan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Robbins dan Coulter (2002, p6), management sebagai proses koordinasi
aktifitas pekerjaan agar terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang
lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa management adalah suatu proses mengkoordinasi
suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang maupun sumber daya untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan secara lebih efekfif dan efisien.
2.1.6 Pengertian Knowledge Management
Menurut Laudon dan Laudon (2002, p373), knowledge management adalah
kumpulan proses yang dikembangkan didalam organisasi, untuk menciptakan,
mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan menyebarkan pengetahuan suatu
perusahaan. Knowledge Management meningkatkan kemampuan dari sebuah organisasi
untuk belajar dari lingkungannya sendiri dan untuk mengikutsertakan knowledge
kedalam proses bisnisnya.
10
Menurut Bateman dan Snell (2004, p8), knowledge management adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk menemukan dan memanfaatkan sumberdaya intelektual
didalam suatu organisasi. Knowledge Management bertujuan untuk menemukan,
menyimpan, membagikan dan membagikan secara luas sumber daya yang sangat
penting yang dimiliki oleh suatu organisasi. Seperti keahlian karyawan, keterampilan,
jaringan hubungan dan kebijakan-kebijakan yang ada.
Jadi dapat disimpulkan bahwa knowledge management adalah suatu proses untuk
mencari, menemukan, menyimpan dan membagikan knowledge yang dimiliki oleh
individu-individu didalam suatu organisasi kepada organisasi dan individu-individu
lainnya yang ada didalam organisasi tersebut.
2.1.7 Pengertian Database
Menurut Haag et al (2005, p128), database adalah sebuah kumpulan informasi
yang dapat di organisasikan dan diakses menurut struktur logika informasi tersebut .
Menurut McLeod (2001, p181), database adalah sebuah kumpulan dari seluruh
sumber daya berbasis komputer dari organisasi dan database management system adalah
software aplikasi yang menyimpan struktur database, hubungan antar data dalam
database.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Teori-teori Knowlwdge Management
2.2.1.1 Tacit and Explicit Knowledge
11
Menurut Nonaka (Santoso, 2002, p45), sebuah perusahaan yang ingin menjadi
perusahaan penghasil knowledge (knowledge-creating company) haruslah menempatkan
proses penciptaan pengetahuan di tengah-tengah strategi sumber daya manusianya. Ada
dua jenis pengetahuan yang harus di kelola, yaitu:
1. Explicit Knowledge yang merupakan salah satu bentuk pengetahuan yang
sangat formal dan sistematis. Pengetahuan explisit adalah pengetahuan yang
telah di susun dalam format tertentu dan biasanya telah terkodokumentasi.
Pengetahuan jenis ini lebih mudah dikomunikasikan dan didistribusikan.
2. Tacit Knowledge, Yang merupakan keahlian teknis, know how dan dimensi
kognitif lainnya seperti model mental, kepercayaan, perspektif, pengalaman
masa lalu. Pengetahuan jenis in bersifat sangat pribadi dan sangat sulit untuk
di tuangkan dalam bentuk formal. Oleh karenanya sulit untuk
mengkomunikasikannya kepada orang lain.
2.2.1.2 Structural, Functional, and Behavioral Knowledge
Menurut Milne (Dooley, 2000, p12), ada tiga macam perwakilan knowledge,
yaitu: Struktural, functional, behavioral knowledge.
1. Structural Knowledge
Pengetahuan yang menjadi sifat dasar dari suatu proses. Mewakili
sumberdaya yang bisa di ubah dan tahan lama. Element-element yang
menjadi sifat structural disebut sebagai entitas, dan tiap entitas mempunyai
asosiasi, atribut, dan efisiensi.
12
2. Functional Knowledge
Pengetahuan yang menjelaskan aktivitas yang terdapat dalam suatu proses.
Contoh: Proses produksi, pengelolahan dan pemindahan barang. Aktivitas
dapat di hubungkan secara hirarkis atau berurutan. Contoh aktivitas:
menyalakan mesin, maju, berhenti.
3. Behavioural Knowledge
Pengetahuan yang menjelaskan tentang hubungan antara structural
knowledge dan functional knowledge. Jenis-jenis hubungan ini bisa berupa
model matematika, statistic, dan jaringan neural.
2.2.1.3 Proses Utama Dalam Knowledge Management
Menurut Probst et al. (2000, p30), proses utama dalam knowledge management
adalah:
1. Knowledge Indentification
Mengidentifikasi knowledge eksternal berarti menganalisa dan
mendeskripsikan lingkungan knowledge perusahaan. Knowledge yang efektif
harus memastikan transportasi internal dan eksternal yang cukup dan
membantu pegawai secara individu untuk apa yang mereka butuhkan.
2. Knowledge Acquisition
Perusahaan mengimpor bagian penting dari knowledge mereka dari sumber
luar. Hubungan dengan pelanggan, supplier, kompetitor, dan partner
berpotensi untuk mendapatkan knowledge. Perusahaan juga dapat membeli
13
Knowledge yang tidak dapat mereka kembangankan sendiri dengan merekrut
para ahli.
3. Knowledge Development
Pengembangan knowledge berfokus pada menciptakan keahlian baru, produk
baru, ide yang lebih baik dan proses yang lebih efisien. Pengembangan
knowledge termasuk semua usaha manajemen yang bertujuan menghasilkan
kemampuang yang belum tersedia dalam organisasi atau yang belum ada
didalam ataupun diluarnya.
4. Knowledge Sharing dan Distribution
Merupakan pra kondisi penting untuk merubah informasi atau pengalaman
yang terisolasi menjadi sesuatu, dimana dapat digunakan seluruh organisasi .
Penyebaran knowledge adalah proses membagi dan menyebarkan knowledge
yang ada saat ini keseluruh perusahaan.
5. Knowledge Utilization
Hal penting dari knowledge management adalah memastikan bahwa
knowledge yang ada saat ini dalam organisasi, diterapkan secara produktif
untuk keuntungan organisasi. Sayangnya, kesuksesan dalam
mengindentifikasi dan mendistribusikan knowledge tidak menjamin bahwa
akan bermanfaat bagi aktifitas sehari-hari. Ada banyak hambatan yang
mencegah penggunanaan knowledge.
6. Knowledge Retention
Penyimpanan selektif dari informasi, dokumen dan pengalaman membutuhkan
manajemen. Proses untuk memilih, menyimpan dan secara rutin meng-update
14
knowledge dari nilai masa depan yang berpotensi harus distruktur dengan
teliti. Bila tidak, keahlian berharga mungkin dapat hilang. Namun hal ini juga
bergantung pada penggunaan efisien dari media penyimpanan organisasi.
7. Knowledge Assessment
Suatu tindakan didalam pengukuran atau penilaian dari kegiatan proses inti
manajemen pengetahuan didalam perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengukur sejauh mana pengaruh yang dihasilkan knowledge didalam
perusahaan.
8. Knowledge Goal
Merupakan suatu rencana akhir dari kegiatan dan knowledge. Dengan
knowledge goal, perusahaan akan dengan lebih mudah menentukan arah dan
strategi untuk mencapai tujuannya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar 2.1 proses inti dari
knowledge management berikut:
15
Gambar 2.1 Kegiatan Proses Inti Managemen Pengetahuan
Sumber : Probst (2000, p34)
2.2.1.4 Tiga level Knowledge Goals
Menurut Probst ct al. (2000, p33), knowledge goal memberi arah knowledge
management. Mereka menempatkan keahlian apa yang dikembangkan dan pada
tingkatan apa. Ada 3 macam knowledge goal, yaitu :
16
1. Normative knowledge goal.
Bertujuan untuk membuat budaya perusahaan yang knowledge aware dimana
keahlian individu dapat disebar dan dikembangkan.
2. Strategic knowledge goal.
Mendefenisikan knowledge penting dari organisasi dan menjelaskan keahlian
yang akan dibutuhkan di masa depan.
3. Operational knowledge goal.
Berpusat pada implementasi knowledge management dalam merubah
normative knowledge goal dan strategic knowledge goal menjadi tujuan yang
konkrit.
Untuk lebih jelas tentang knowledge goal, lihat tabel 2.1
Normative
Knowledge
Company Charter
Strurtur yang sah
berdampak di dalam
knowledge
management
Hak cipta perusahaan
- Pernyataan visi dan
misi knowledge
- Mengidentifikasi
daerah-daerah kritis
dari knowkedge
Budaya perusahaan
- Sharing knowledge
- Semangat yang
inovatif
- Komunikasi yang
kuat
17
Strategi
management
Struktur organisasi
- Konferensi,
struktur laporan,
pengalaman team
- System
management
- EIS, lotus notes
Program-program
- Bekerja sama
- Membentuk informasi
penting yang
berkompetensi
Pendekatan masalah
- Berorientasi pada
knowledge goals
- Melihat masalah
pada knowledge
identification
Operational
management
Proses organisasi
- Memantau proses
perkembangan
aliran knowledge
- Infrastruktur
knowledge
- Penambahan dari
knowledge
Tugas-tugas
- proyek-proyek
knowledge
- membangun expert
databanks
Performance and
cooperation
- knowledge sharing
- knowledge in action
Structure Activities Behavior
Sumber : Probst (2000, p45)
18
2.2.2 SWOT Analysis
2.2.2.1 Defenisi SWOT
Menurut Pearce dan Robinson (2000, p202-204), analisis SWOT adalah analisis
yang berdasarkan pada anggapin bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber
daya internal suatu perusahaan (Strengths dan Weakness), dan sumber daya eksternal
suatu perusahaan (Opportunities dan Threats).
• Strength (Kekuatan)
Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan
dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dibanding dengan pesaing.
• Weakness (Kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan
kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan.
Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen,
ketrampilan pemasaran merupakan sumber daya kelemahan.
• Opportunities (Peluang)
Adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi
secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak konsumen
dibandingkan dengan para pesaing.
• Threats (Ancaman)
Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para
pesaing dalam merebut konsumen.
19
Analisi SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah
sebagai kerangka kerja/panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi
alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.2.2.2 Model Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut David (2002, p195-197), matriks internal eksternal (IE) menempatkan
berbagai divisi dari suatu organisasi dalam sembilan sel yang diilustrasikan pada tabel
dibawah ini. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE
(Internal Factor Evaluation) yang diberi dibobot pada sumbu-x dan total nilai EFE
(External Factor Evaluation) yang diberi bobot pada sumbu-y.
Pada sumbu-x, total IFE yang diberi bobot dari :
• Nilai 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah
• Nilai 2,0 sampai 2,99 menunjukkan posisi internal yang sedang
• Nilai 3,0 sampai 4,0 menunjukkan posisi internal yang kuat
Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot dari:
• Nilai 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah
• Nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang
• Nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi
Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak statistik
yang berbeda. Pertama, perusahaan yang masuk dalam sel I, II atau IV dapat disebut
tumbuh dan bina. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
20
pengembangan produk) atau integratif (integrasi kebelakang,integrasi kedepan, dan
integrasi horizontal) mungkin paling tepat untuk perusahaan tersebut. Kedua, perusahaan
yang masuk dalam sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi
pertahankan dan pelihara, penetrasi pasardan pengembangan produk merupakan strategi
yang paling banyak digunakan untuk tipe-tipe perusahaan ini. Ketiga, perusahaan yang
umum masuk dalam sel VI, VIII atau IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang
sukses dapat mencapai portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau disekitar sel I
dalam matriks IE.
Tabel 2.2 Matriks IE (Internal-Eksternal)
4,00 Kuat 3,00- 4,00 Sedang 2,00- 2,99 Lemah 1,00- 1,99
3,00 2,00 1,00
Tinggi
3,00-
4,00
3,00 I. Tumbuh dan bina
II. Tumbuh dan
bina
III. Pertahankan dan
pelihara
Sedang
2,00-
2,99
2,00 IV. Tumbuh dan bina V. Pertahankan
dan pelihara
VI. Panen dan
investasi
Lemah
1,00-
1,99
1,00 VII. Pertahankan dan
pelihara
VIII. Panen dan
investasi
IX. Panen dan
investasi
21
2.2.2.3 Matriks SWOT
Menurut David (2002, p184-187), matriks Strength Weakness Opportunity
Threat (SWOT) merupakan alat pencocokan yang membantu manajer mengembangkan
empat strategi : strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.
Tabel 2.3 Matriks Strength Weakness Opportunities Threats(SWOT)
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang (O)
Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Ancaman (T)
Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman
Strategi WT
Meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
2.2.3 Modelling System
2.2.3.1 Rich Picture
Menurut Mathiassen (2000, p26) Rich picture yaitu gambar informal yang
mewakilkan pengertian dari dipembuat akan situasi.
2.2.3.2 Problem Domain
Problem domain adalah bagian dari binis proses yang nyata yang di kontrol,
dievaluasi dan dimonitor oleh suatu sistem (Mathiassen, 2000, p6). Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk membangun sebuah model yang dapat digunakan
22
untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah system yang dapat
memproses, berkomunikasi dan menyajikan informasi mengenai problem
domain.
2.2.3.3 Analysis Domain
Analysis Domain (Mathiassen, p6) adalah organisasi yang mengadministrasi,
menonitor atau mengawasi problem domain.
A. Actor
Actor (Mathiassen, p119) adalah abtraksi dari pengguna atau sistem lain
yang berinteraksi dengan sistem target.
B. Use Case
Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p201) use case merupakan
sebuah skenario atau peristiwa bisnis dimana sistem harus memberikan
suatu respons yang ditentukan. Use case mencakup analisis berorientasi
objek; akan tetapi, penggunaannya menjadi umum di banyak metodologi
untuk analisis dan desain sistem.
Menurut Mathiassen. Et al (2000, p343), Use Case Diagram
menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem.
Notasi yang digunakan pada use case diagram :
23
C. Class Diagram
Yaitu kumpulan dari beberapa class yang menggambarkan struktur objek-
objek dari suatu sistem (Mathiassen. Et al, 2000 p336-338).
Notasi tambahan yang ada pada class diagram:
Class dengan attribute dan operasi
Abstract class dengan attribute dan
operasi
a.b <<stereotype>>
c.d Association dengan stereotype, name, ordering,
role role multiplicities and role
+Operations()-Attribute
Class1
+Operations()-Attribute
Class1
24
D. Sequence Diagram
Menurut Mathiassen. Et al(2000, p340), Sequence Diagram menjelaskan
interaksi antara beberapa object dalam hubungan waktu.
Notasi yang digunakan pada sequence diagram :
Class Roles
Class roles menggambarkan langkah sebuah obyek
dalam suatu konteks.
Activation
Activation boxes menggambarkan waktu dari
sebuah obyek dalam menyelesaikan suatu tugas.
Object Lifeline
Digambarkan sebagai garis vertikal putus-putus dan
berfungsi mewakili keberadaan suatu obyek selama
suatu periode tertentu.
Messasge
Digambarkan sebagai sebuah anak panah di antara
lifeline dua buah obyek.
2.2.4 Value Network Analysis
2.2.4.1 Defenisi Value Network Analysis
Menurut Ward dan Peppard (2002, p267), value network adalah analisis bisnis
yang menyediakan pertukaran dan sarana pembeli dan penjual, memungkinkan adanya
suatu hubungan atau relasi yang harus dibangun dari awal.
Object : Class
Object1
25
Menurut Thompson (Stabell dan Fjeldstad, 1998, p427), cara mudah mengetahui
perusahaan yang dimodelkan sebagai value network adalah berdasarkan pada teknologi
perantaranya, apakah menghubungkan pelanggan yang sudah menjadi bagian bisnis atau
masih berharap menjadi bagian dari bisnis.
2.2.4.2 Inti Proses Value Network
Menurut Stabell dan Fjedstad (1998, p429-430), terdapat 3(tiga) hal penting
didalam melakukan analisis value network yaitu :
A. Network Promotion dan Contract.
Terdiri dari aktivitas, mengundang pelanggan potensial untuk turut serta
didalam jaringan, memilih pelanggan khusus yang dapat diberikan
keleluasaan sehingga perusahaan mendapatkan masukan berarti dari
pelanggan tersebut, aktifitas management, dan pemutusan kontrak yang
dianggap merugikan.
Sistem kontrak sangat diperlukan didalam jaringan. Karena dengan
komitmen yang baik antara perusahaan dengan pelanggan, akan membawa
dampak lebih yang lebih baik dan luas.
Promosi pada value network berbeda dengan sistem penjualan dan
pemasaran didalam value chain. Dimana didalam value network, pelanggan
yang terikat kontrak sangat penting dan berharga didalam turut serta
mengembangkan perusahaan.
26
B. Service and Provisioning.
Aktifitas ini berhubungan dengan memulai, memelihara dan mengakhiri
suatu rantai hubungan, yang berhubungan dengan pelanggan serta nilai yang
didapatkan dari pelanggan tersebut. Nilai yang didapatkan dari pelanggan
dapat digunakan untuk mengukur sepenting apakah pelanggan tersebut
didalam perusahaan serta membantu perusahaan didalam membuat strategi
yang baru.
Service and Provsioning bergantung pada bagaimana perusahaan
menyelesaikan masalah yang terjadi, khususnya yang berhubungan dengan
pelanggan. Sehingga hubungan yang ada dapat terjalin dengan lebih baik
serta berdampak besar pada perkembangan perusahaan.
C. Network Infrastructure Operation.
Terdiri dari bagaimana perusahaan memelihara dan menggunakan
infrastrukturnya, khususnya yang berhubungan dengan informasi, knowledge
serta infrastruktur phisik dengan baik. Diharapkan dengan begitu, akan
terlihat jelas status hubungan yang ada didalam jaringan dan peringatan
terhadap aktifitas perusahaan untuk terus memberikan pelayanan kepada
pelanggan.
Infrastruktur jaringan yang baik bergantung pada bagaimana infrastruktur yang
ada digunakan. Pada perusahaan seperti bank atau perusahaan asuransi, kunci dari
infrastruktur adalah kantor cabang, agent dan aset keuangan yang terkelola dengan baik.
27
Melalui 3(tiga), inti proses value network tersebut, dapat dibusat gambaran untuk
menentukan apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan, sehingga
strategi perusahaan akan dapat dirancang kembali untuk mencapai tujuan perusahaan.
Gambar diagram value network terdiri atas 3 (tiga), layer utama.
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 2.2 value network diagram.
Network promotion and
contarct
Berisi seputar aktifitas
promosidan kontrak antara
perusahaan dengan
pelanggan. juga hubungan
antara tiap divisi didalam
perusahaan yang
mendukung aktivitas
promosi dan kontrak
Service and provisioning
Berisi seputar aktivitas
yang berhubungan dengan
pelayanan. Khususnya
tentang metode
penyelesaian masalah
yang digunakan
perusahaan didalam
menyelesaikan masalah
pelanggan dan
pengembangan kepuasan
pelanggan
Infrastructure operation
Berisi tentang bagaimana
infrastruktur perusahaan
mendukung perusahaan
dalam menjalankan proses
bisnisnya.
Infrastruktur :
Human resources :
Technology :
Procurement :
28
2.2.5 Kerangka Kerja