bab 2 landasan perancangan 2.1 tinjauan...

32
1 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Untuk mendukung sumber data dari perancangan buku panduan ini, penulis telah mengumpulkan data-data yang berasal dari beberapa sumber terpercaya, diantaranya : 2.1.1.1 Wawancara Dengan Narasumber Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi, pendapat, pandangan, pengamatan, kondisi dan situasi yang terjadi mengenai topik yang bersangkutan, yaitu : Food Blogger The Delicacies Journal - Shelmi Setiawan Food Blogger The Hungry Doctor - Filipus Verdi Food Blogger ESHtravaganza - Eddy Suryadi Food Blogger Lulabyspoon - Cindy Lulaby Ahli Website - Julianto Gandiardjo 2.1.1.2 Literatur A. Media Cetak - Koran Tempo, Minggu 4 Mei 2014. Dari Mata Turun ke Perut B. Media Elektronik / Internet Beragam kajian materi utama "Food Blog Restaurant Reviews" maupun materi pendukung secara online, antara lain : Behind The Food Photography Trend http://mashable.com/2011/05/09/foodtography-infographic/ How to Start a Food Blog http://www.thekitchenmagpie.com/how-to-start-a-food-blog

Upload: lythuan

Post on 28-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

1

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Sumber Data

Untuk mendukung sumber data dari perancangan buku panduan ini, penulis

telah mengumpulkan data-data yang berasal dari beberapa sumber terpercaya,

diantaranya :

2.1.1.1 Wawancara Dengan Narasumber

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi, pendapat, pandangan,

pengamatan, kondisi dan situasi yang terjadi mengenai topik yang

bersangkutan, yaitu :

• Food Blogger The Delicacies Journal - Shelmi Setiawan

• Food Blogger The Hungry Doctor - Filipus Verdi

• Food Blogger ESHtravaganza - Eddy Suryadi

• Food Blogger Lulabyspoon - Cindy Lulaby

• Ahli Website - Julianto Gandiardjo

2.1.1.2 Literatur

A. Media Cetak

- Koran Tempo, Minggu 4 Mei 2014.

Dari Mata Turun ke Perut

B. Media Elektronik / Internet

Beragam kajian materi utama "Food Blog Restaurant Reviews" maupun materi

pendukung secara online, antara lain :

• Behind The Food Photography Trend

http://mashable.com/2011/05/09/foodtography-infographic/

• How to Start a Food Blog

http://www.thekitchenmagpie.com/how-to-start-a-food-blog

Page 2: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

2

• Perbedaan Food Blogger di Indonesia dan Hongkong

http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150108-23144/bedanya-nasib-

food-blogger-di-indonesia-dan-hong-kong/

C. Pustaka Buku

Berupa data-data yang berhubungan dengan desain grafis dan food blogger

yang didapat dari buku dan buku elektronik (e-book), diantaranya adalah :

• Buku Desain Grafis

- Layout : Dasar & Penerapannya — Surianto Rustan, 2009.

- Desain Komunikasi Visual Terpadu — Yongky Safanayong, 2006.

- Making and Breaking the Grid — Timothy Samara, 2005.

- Layout Workbook — Kristin Cullen, 2005.

- Best Practices for Graphic Designer — Amy Graver, 2012.

- Typography Workbook — Timothy Samara, 2004.

- Color Graphic — Karen Triedman, 2002.

- Color Design Workbook — Adams Morioka, 2006.

- New Book Design — Roger Fawcett-Tang, 2004.

• Buku Konten

- Food Blogging for Dummies — Kelly Senyei, 2012.

- Food Photography — Nicole Young, 2012.

- Blogging for Dummies — Kelly Senyei, 2011.

- The Food Blog Code of Ethics — Brooke Burton & Leah Greenstein, 2009.

- Weblogs: A History and Perspective — Rebecca Blood, 2000.

- The new rules of marketing & PR — David Meerman Scott, 2013.

- Wordpress — Jubilee Enterprise, 2007.

Page 3: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

3

2.1.2 Kuisioner Kepada Masyarakat Umum

Khalayak sasaran yang diharapkan pada survey ini adalah perempuan dan laki-

laki 20 tahun dan ≤30tahun. Survey dengan kuisioner dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh pengetahuan masyarakat tentang Food Blogger.

Data yang diperoleh melalui kuisioner penyebaran online dengan total

responden sebanyak 152 responden adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin

Gambar 2.1 Jenis Kelamin

47,4% dari koresponden berjenis kelamin Perempuan sedangkan 52,6% lainnya

adalah Laki-Laki. Dengan jumlah yang hampir seimbang, dapat disimpulkan

bahwa desain yang dipakai bersifat lebih universal.

2. Usia

Gambar 2.2 Usia

Adapun penggolongan usia koresponden terbagi menjadi 4 bagian yaitu 1,3%

berumur dibawah 17 tahun, 21,1% berumur 17 sampai 21 tahun, 75% berumur

22 sampai 30 tahun dan 2,6% berusia diatas 30 tahun. Dapat disimpulkan

bahwa kuisioner ini tersebar ke khalayak sasaran yang tepat.

Page 4: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

4

3. Pekerjaan

Gambar 2.3 Pekerjaan

Sebagian besar koresponden merupakan mahasiswa dan karyawan, diikuti oleh

entrepreneur dan pelajar. Maka dari itu, mereka memiliki penghasilan tetap

perbulan sehingga dapat dibilang status sosialnya A -B.

4. Domisili

Gambar 2.4 Domisili

Sebagian besar koresponden tinggal di Jakarta Barat dan lainnya seperti

Karawang, Surabaya, Tangerang, Bogor, Bali, Kalimantan, Melbourne dan

Samarinda.

5. Darimanakah Anda mengetahui info makanan enak dan lezat?

Gambar 2.5 Informasi Makanan Lezat

Sebanyak 66,4% dari koresponden menyatakan bahwa mereka mengetahui info

makanan enak dan lezat dari media sosial dan blog. Menyatakan bahwa media

sosial dan internet blogging sangat berpengaruh besar terhadap tren makanan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

5

6. Apakah Anda mengenal sebutan Food Blogger?

Gambar 2.6 Sebutan Food Blogger

Dengan besarnya presentase masyarakat yang mengetahui sebutan food

blogger mengakibatkan munculnya pengertian yang berbeda-beda mengenai

definisi food blogger itu sendiri.

7. Menurut Anda, apakah pengertian Food Blogger?

Sebagian besar menyatakan bahwa food blogger adalah seseorang yang

mengulas dan memotret makanan yang sedang tren dan dibagikan di blog

mereka dengan mempromosikannya lewat sosial media. Masih ada sebagian

orang yang menyatakan bahwa food blogger hanyalah makan gratis, tidak

memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang makanan dan menganggap

semua makanan dibilang enak karena dibayar oleh pihak restoran.

8. Jenis Food Blogger apa yang Anda sukai?

Gambar 2.7 Jenis Food Blogger

61,8% koresponden menyatakan bahwa mereka menyukai jenis Food Blogger

Restaurant Reviews, diikuti oleh jenis Food Blogger Food Reviews sebanyak

46,1%. Hal ini menunjukkan bahwa khalayak sasaran tertarik pada semua jenis

makanan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

6

9. Apakah Anda tertarik untuk mengetahui cara menjadi seorang Food Blogger?

Gambar 2.8 Cara Menjadi Seorang Food Blogger

Sebanyak 61,8% dari koresponden menyatakan bahwa diri mereka tertarik

untuk mengetahui cara menjadi seorang Food Blogger, hal tersebut

menunjukkan bahwa topik food blogger akan disukai oleh khalayak sasaran.

10. Jika akan ada publikasi buku yang membahas mengenai "Food Blog

Restaurant Reviews", apa yang Anda harapkan dari buku tersebut?

Gambar 2.9 Harapan Buku

Adapun sebanyak 57,9% dari koresponden menginginkan konten tulisan buku

ini seimbang dengan desain grafis dan sebanyak 25% menginginkan desain

grafis lebih banyak daripada konten tulisan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

7

11. Informasi / pengetahuan apa yang Anda inginkan dari buku "Food Blog

Restaurant Reviews"?

Gambar 2.10 Informasi Buku

70,4% koresponden menginginkan informasi mengenai cara mengulas

makanan dengan benar, sebanyak 42,8% menginginkan informasi mengenai

cara memotret makanan, sebanyak 30,9% menginginkan informasi mengenai

cara menulis blog yang baik, sedangkan 21,7% menginginkan informasi

mengenai cara mempromosikan blog dan 9,9% menginginkan informasi

mengenai cara membuat blog.

12. Setujukah Anda dengan pernyataan "Memotret makanan sebelum dimakan lalu

diunggah ke media sosial sudah menjadi kebiasaan masyarakat"

Gambar 2.11 Pernyataan Tentang Food Blogger

43,4% koresponden mengatakan sangat setuju, dan 32,9% mengatakan setuju

dengan pernyataan "Memotret makanan sebelum dimakan lalu diunggah ke

media sosial sudah menjadi kebiasaan masyarakat". Hal ini menunjukkan

bahwa tren food selfie sudah menjadi sebuah kebiasaan yang menyebar luas

dikalangan masyarakat.

Page 8: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

8

13. Setujukah Anda dengan pernyataan "Masyarakat seringkali menilai Food

Blogger sebagai sebuah hobi, bukan profesi."

Sebagian besar menyatakan bahwa mereka setuju karena semua pekerjaan

diawali dengan hobi yang kemudian diseriuskan sehingga menjadi sebuah

profesi yang dibayar. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Food Blogger

hanyalah sebuah hobi karena hanya memotret makanan dan berbagi

pengalaman makan yang mereka alami dan membutuhkan biaya yang sedikit.

Ada juga yang berpendapat bahwa Food Blogger dikategorikan sebagai profesi

karena pekerjaan yang sulit yaitu membutuhkan pengalaman dan pengetahuan

yang cukup dalam bidang makanan.

Dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat hanya mengenal sebutan Food

Blogger saja namun tidak mengerti betul dengan arti sesungguhnya seorang

Food Blogger.

14. Seberapa besar antusias Anda terhadap perancangan desain buku yang akan

saya buat mengenai "Food Blog Restaurant Reviews" ini?

Gambar 2.12 Antusias Masyarakat

Adapun sebanyak 73,7% dari koresponden menyatakan bahwa mereka antusias

terhadap perancangan desain buku "Food Blog Restaurant Reviews", sementara

11,9% menyatakan bahwa mereka tidak antusias dan biasa saja.

Kesimpulan dari kuisioner ini adalah sebanyak 130 responden

mengetahui apa itu food blogger; 66 responden setuju dengan tren food selfie,

50 responden ingin mengetahui cara menjadi food blogger, 101 responden

memilih sosial media sangat berpengaruh penting dalam kegiatan promosi,

sebanyak 94 responden tertarik dengan jenis Food Blog Restaurant Reviews

dan sebanyak 107 responden ingin mengetahui cara mengulas makanan secara

detail dan benar.

Page 9: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

9

2.1.3 Hasil Wawancara

Menurut Shelmi Setiawan pemilik dari blog The Delicacies Journal, saat ini

banyak sekali yang mengaku berprofesi sebagai food blogger, padahal mereka hanya

membagikan foto makanan lewat media sosial. Menurut Eddy Suryadi pemilik dari

blog ESHtravaganza, Food Blogger terdiri dari 2 kata yaitu food dan blogger.

Blogger merupakan seseorang yang memiliki blog, either hosting sendiri dengan

.com atau menggunakan wordpress / blogspot. Yang kedua tentang food, sebagian

besar kalau mereka menyandang nama food blogger artinya mereka harus memiliki

ulasan-ulasan yang lumayan banyak atau artikel yang terkait dengan makanan /

restoran. Namun tidak semua review harus restoran kelas atas, kembali lagi karena

food itu kan universal. Bisa makanan pinggiran ataupun kaki lima kalau memang

menarik untuk dibahas. Karena food blog itu sendiri intinya adalah sharing

pengalaman tentang makanan.

Untuk respon masyarakat mengenai food blogger, belakangan ini memang

sedang tren namun belum masuk ke dalam titik paling puncaknya. Respon pembaca

pun meningkat akibat pengaruh media sosial dan dari pihak restoran pun, mereka

mulai sadar bahwa food blogger memberi pengaruh yang besar terhadap

kelangsungan restoran itu sendiri. Namun seringkali masyarakat masih menganggap

profesi food blogger ini hanyalah sebuah hobi saja. Menurut Shelmi Setiawan, food

blogger memang berawal dari sebuah hobi, entah hobi makan, hobi motret atau hobi

menceritakan pengalaman tentang makanan yang kemudian diseriuskan sehingga

menjadi sebuah profesi. Maka dari itu untuk mendapat pengakuan dari masyarakat,

seorang food blogger harus menjaga kredibilitas artikel dan mengulas makanan

secara rutin. Dari situ, masyarakat akan mulai sadar dengan keberadaan food blogger

yang selalu mengulas makanan secara transparan dan jika dibandingkan dengan

review dari Media-media; yang semua serba terkontrol, food blogger jauh lebih

akurat dan meyakinkan.

Menurut Filipus Verdi pemilik blog The Hungry Doctor, kunci utama untuk

menjadi seorang food blogger adalah harus mempunyai passion di bidang makanan.

Jika dari awal tidak mempunyai passion tersebut, maka hasil review tidak akan

maksimal yang tentunya akan terlihat jelas dalam blog kita. Selain passion, tentunya

seorang food blogger harus memiliki kamera yang berkualitas tinggi sehingga tekstur

makanan dan warna makanan terlihat jelas.

Page 10: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

10

Menurut Shelmi Setiawan, tahap mengulas makanan dimulai dari menceritakan

sejarah dari restoran tersebut, seperti arti dari nama restoran atau mungkin restoran

ini termasuk dari salah satu grup restoran terkenal, membahas suasana restoran.

Mendeskripsikan makanan dimulai dari presentation - rasa - tingkat kematangan -

portion, menjelaskan juga istilah-istilah asing / teknik makanan yang ada didalam

restoran tersebut, menuliskan ingredients makanan dan menuliskan harga setiap

makanan yang diulas.

Menurut Filipus Verdi, memiliki pengetahuan dalam bidang makanan itu

penting, seperti food tasting dan istilah asing seperti undercooked / overcooked.

Karena kita harus mengetahui pasti apa yang kita makan, setidaknya bumbu-bumbu

dasar yang ada dalam makanan tersebut. Menurut ketiga narasumber, seorang food

blogger sangat menghargai waktu maksudnya adalah mereka tidak ingin makanan

mereka sampai dingin yang nantinya akan mengubah cita rasa makanan itu sendiri.

Sama hal nya dengan memotret makanan, mereka lebih fokus ke tekstur makanannya

dan selalu menggunakan natural light / cahaya matahari agar tidak mengubah warna

alami makanan itu sendiri.

Menurut Filipus Verdi, keuntungan menjadi food blogger adalah membangun

relasi dan networking, memperluas wawasan tentang makanan, dapat hadir di event -

event private dan tentu saja menghasilkan uang. Keuntungan pihak restoran

mengundang food blogger adalah meningkatkan traffic restoran sehingga restoran

menjadi lebih terkenal dan dikunjungi masyarakat. Menurut Cindy Lulaby, ada 3

jenis invitation dari pihak restoran yaitu mempromosikan restoran (seperti

mempromosikan menu makanan baru), meningkatkan brand restoran (restoran lama

ingin menjadi terkenal lagi) dan pembukaan restoran baru.

2.1.4 Blog

Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang

menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web

umum. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet.

Saat ini sudah ada lebih dari 10 juta blog yang bisa ditemukan di internet dan masih

bisa berkembang lagi, karena di masa sekarang ada banyak sekali perangkat lunak

dan aplikasi internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog)

untuk merawat blognya (Scott, 2013: 79).

Page 11: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

11

Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh

Pyra Labs sebelum akhirnya Pyra Lab diakuisisi oleh Google.com pada akhir tahun

2002 lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber

terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut. Blog

mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian, media publikasi

dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan

perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal,

sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang

memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku

tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk

meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian

ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif (Blood, 2000: 5).

Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari para blogger

berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan

kampus, kesamaan hobi dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam

komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-

kegiatan bersama-sama seperti kopi darat. Untuk bisa bergabung di komunitas

blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa

masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu. (Scott, 2013: 80)

Jenis Blog Berdasarkan Tema: (Enterprise, 2007: 2-4)

1. Blog politik

2. Blog pribadi

3. Blog bertopik

4. Blog kesehatan

5. Blog perjalanan

6. Blog mode

7. Blog riset

8. Blog hukum

9. Blog agama

10. Blog pendidikan

Page 12: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

12

Jenis Blog Berdasarkan Platform

1. Blog gratis : Wordpress, Blogger (Blogspot.com).

2. Self-Hosting Blog : Wordpress.org, Joomla, Drupal.

3. Citizen Journalism Blog : Kompasiana, Blogdetik.

4. Microblog / Microblogging adalah blog dengan konten utama terbatas di bawah

200 karakter seperti Twitter, Facebook, MySpace, dan LinkedIn.

5. Corporate blog adalah blog yang berada dalam website sebuah perusahaan yang

berisi beragam konten seperti berita seputar perusahaan atau balasan keluhan

pelanggan.

Jenis Blog Berdasarkan Konten

1. Niche Blog adalah blog dengan tema khusus atau berisi topik tertentu, contohnya

blog makanan, blog kesehatan dan lain-lain.

2. General Blog adalah blog yang berisi berbagai macam topik berbeda-beda.

Jenis Blog Berdasarkan Tujuan

1. Personal Blog yang berisi macam-macam konten dibuat dengan tujuan sebagai

media berekspresi atau media curahan hati.

2. Personal Branding Blog bertujuan media promosi dan meningkatkan nama

penulis agar dikenal orang banyak.

3. Monetisasi Blog bertujuan memperoleh pendapatan atau uang.

4. Catalog Blog berisi beragam informasi sebagai bahan referensi.

Jenis Blog Berdasarkan Format

1. Vlog / Video blogging adalah blog dengan konten utama berupa video.

2. Phlog / Photo blogging.

3. Audioblog / Audio blogging.

4. Sketchblog berisi kumpulan hasil portfolio seseorang.

5. Linklog.

Page 13: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

13

2.1.5 Pengertian Food Blogger

Food blogger adalah blog yang mengulas mengenai semua jenis makanan /

kuliner. Didunia blog dan internet, ada banyak jenis food blogger yang dikenal

seperti, food gossips (penggosip makanan), recipe developers (pembuat dan

pengembang resep), food photographers, cultural commentator (komentator

makanan dari segi kebudayaan), gourmet media (mengenai berbagai jenis makanan),

cullinary storytellers (pembuat cerita makanan), chef groupies (penggemar para juru

masak) dan restaurant reviews (mengulas makanan restoran). (Senyei, 2012: 14)

Di Jakarta ada kurang lebih 30 food bloggers yang membahas mengenai

restaurant reviews diantaranya, eatandtreats, anakjajan, ESHtravaganza, The

Delicacies Journal, The Hungry Doctor, dll. Walaupun begitu, food blogger di

Indonesia masih belum mendapat apresiasi yang cukup dari masyarakat. Padahal

sebuah ulasan / review dari food blogger mengenai sebuah restoran dapat

menentukan keberlangsungan sebuah restoran. Seiring berkembangnya zaman, food

bloggers kini sudah mulai mendapat perhatian dari masyarakat. Terbukti oleh

beberapa restoran yang seringkali mempromosikan makanannya lewat food blogger.

Hal tersebut memang jarang ditemukan, namun faktanya para food bloggers telah

mampu menghadirkan sejumlah pengunjung yang fantastis di restoran tersebut. Salah

satu food bloggers sukses di Jakarta adalah Stanislaushans Danial yang mengelola

blog www.eatandtreats.com selama 1.5 tahun. Ia telah sukses membuat blognya

dibaca oleh sekitar 7000 kunjungan dalam sehari. (Isma Savitri. 4 Mei, (2014). Dari

mata turun ke perut. Tempo, halaman.10.)

Sayangnya, kegiatan food blogger ini masih dianggap sebagai sebuah hobi,

bukan profesi. Faktanya mengelola food blogger tidak hanya mengkonsumsi

makanan gratis saja namun perlu passion yang kuat didalamnya (Isma Savitri. 4 Mei,

(2014). Dari mata turun ke perut. Tempo, halaman.10.). Para food blogger cenderung

menghabiskan banyak waktu keseharian mereka dengan menulis, mengedit tulisan

dan foto hingga mengunggahnya ke dalam blog mereka. Sebenarnya, banyak dari

mereka yang memiliki pekerjaan lain namun tetap memiliki keinginan untuk berbagi

review masakan yang telah mereka cicipi kepada masyarakat, hal itulah yang disebut

dengan passion.

Page 14: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

14

Kode Etik Food Bloggers (Burton & Greenstein, 2009: 5)

1. Kami mengerti setiap ulasan yang kami tulis di internet (blog, ulasan restoran,

resep, video, fotografi dan komentar) secara otomatis kami menjadi seorang

penerbit.

2. Kami akan bertanggung jawab atas setiap tindakan kami sebagai penerbit.

3. Kami akan transparan. Tidak akan menerima hadiah dan segala hal yang

berhubungan dengan uang demi "kepentingan bisnis", dengan harapan agar

tulisan tetap tergambar dengan jujur.

4. Kami tidak akan mencuri projek / foto / ulasan / video / resep / ilustrasi orang

lain. Bila kami memang menyalin pekerjaan orang lain, kami akan selalu

mencantumkan narasumber.

5. Kami menulis ulasan dengan jujur tanpa merendahkan martabat pemilik restoran

/ kafe / kedai / makanan.

2.1.6 Sekilas Tentang Cara Menjadi Food Blogger

Sebelum membuat food blog, tentukan apakah ingin mempekerjakan desainer

grafis untuk melakukan tugas ini atau lakukan semua hal sendiri.

2.1.6.1 Langkah Awal

Diambil dari buku "Blogging for Dummies", ada 2 cara untuk

membuat blog yaitu yang pertama adalah dengan mendaftarkan diri

secara gratis di blogspot.com atau wordpress.org. Contoh:

http://eatandtreats.blogspot.com/. Kedua, membeli domain website.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat website: (Senyei,

2011: 50-65)

1. Menyiapkan nama domain untuk website.

Nama domain yang bagus mempunyai akhiran .com (luar negri), co.id

(lokal) dan mudah diingat, catchy dan pendek. Contoh domain:

http://eshtravaganza.com. Harga untuk satu domain terbilang cukup

murah, sekitar Rp 90.000 – Rp 120.000,- per tahun.

2. Menyewa hosting untuk website.

Pilih web host secara teliti dan benar karena web host merupakan

tempat dimana Anda menyimpan database file Anda. Setelah Anda

membeli paket hosting, biasanya penyedia layanan hosting akan

Page 15: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

15

mengirimkan beberapa data terkait hosting yang Anda beli. Biasanya

beli hosting di masterweb.com / bluehost.com.

Ada 2 jenis hosting yang dapat digunakan yaitu Shared Hosting;

terdapat beberapa account hosting website, biayanya cukup murah,

tapi privacy dan performa website di dalam shared hosting kurang

baik, apalagi bila trafik website cukup besar, Dedicated Hosting;

digunakan oleh satu klien saja, privacy klien terjaga dan performa

website jauh lebih baik. Biasanya digunakan untuk blog keamanan dan

harganya cukup mahal.

3. Meng-install WordPress.

WordPress adalah software terbaik dalam hal membuat blog, terbukti

90% food blogger menggunakan software ini.

4. Meng-install tema.

Tema ini akan menentukan first impression seseorang saat

mengunjungi website Anda.

5. Meng-install plugins dan membuat pengaturan.

Buat pengaturan sederhana seperti membuat page baru untuk halaman

About, Kontak, Privacy Policy dan lainnya, atau dengan mengatur

widget di sidebar. Meng-install plugins WordPress adalah hal yang

sangat penting untuk meningkatkan kemampuan blog / website

WordPress Anda.

2.1.6.2 Mulai Mengulas Makanan Restoran (Senyei, 2012: 63-115)

1. Menjadi autentik. Tulis yang Anda suka, jangan memaksakan sesuatu

yang kurang Anda paham. Jadilah beda dengan yang lainnya.

2. Tetap berusaha dan tetap kreatif.

3. Tulis ulasan yang jujur, transparan, lengkap dan detail mengenai

penampilan makanan saat disajikan, rasa, tingkat kematangan, service

sampai suasana restoran tersebut.

4. Terapkan kode etik food bloggers kapanpun dimanapun Anda

mengulas makanan.

5. Tunjukan personalia Anda disetiap review yang Anda buat.

Page 16: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

16

6. Promosikan blog Anda lewat akun media sosial seperti Instagram.

7. Bersikap ramah disetiap akun media sosial dan blog Anda. Balas

setiap komentar pengunjung dan lihat apa yang pasar inginkan.

8. Selalu perbarui blog Anda; usahakan untuk membuat minimal satu

ulasan setiap minggu.

9. Permudah pengunjung untuk meninggalkan komentar di website

Anda (no CAPTCHAs or required logins).

10. Tempatkan alamat email, akun media sosial dan nomor handphone

yang dapat dihubungi disetiap halaman website.

11. Sediakan tombol share media sosial disetiap akhir ulasan untuk

mempermudah pengunjung dalam membagikan konten website.

12. Selalu cantumkan narasumber apabila Anda menggunakan ulasan

mereka.

2.1.6.3 Tingkat Kematangan Daging (Senyei, 2012: 90-105)

Ada beberapa pilihan yang menjadi acuan tingkat kematangan daging

seperti Medium Rare, Medium, Medium Well, Well Done dan

Overcooked.

1. Medium Rare: Tingkat kematangan daging ini sangat digemari oleh

orang Perancis, biasanya dipadukan dengan salad. Medium Rare

ditandai dengan daging yang ketika dipotong berwarna merah

dibagian tengahnya, dengan tekstur yang sangat juicy membuat cita

rasa daging sangat terasa.

2. Medium: Tingkat kematangan daging ini merupakan pilihan

kebanyakan orang pencinta daging, daging bagian dalam terlihat

masih agak kemerahan dengan aroma efek pembakaran yang meresap

ke dalam daging dan tekstur yang imbang.

3. Medium Well: Tingkat kematangan daging ini sangat disukai

kebanyakan pecinta daging. Kombinasi yang sesuai antara tenderness

dan juicy, keduanya memberikan sensasi yang pas di lidah. Tingkat

kematangan daging dengan tekstur yang tepat dengan bagian dalam

daging yang berwarna merah muda. Wajar saja menjadi pilihan para

pecinta daging.

Page 17: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

17

4. Well Done: Dari segi penampilan, Well Done terlihat coklat dan

kering dengan tingkat keempukan biasanya agak kenyal oleh karena

tekstur serat daging menjadi sangat rapat karena lemak yang sudah

habis terpanggang.

5. Overcooked: Tingkat kematangan daging ini selalu tergantung dari

banyak hal, suhu panggangan, ketebalan daging, penempatan di

panggangan dan hal lainya. Bentuk daging yang sudah overcooked

warnanya coklat kehitaman, terasa renyah pada luarnya namun sangat

kering di bagian dalam.

2.1.6.4 Memotret Makanan dengan Baik dan Benar (Young, 2012: 79-112)

1. Pilih jenis kamera dan lensa yang mendukung Anda dalam me-review

makanan (mirrorless, dSLR, lensa fix, lensa kit atau lensa makro).

2. Menata objek foto, warna dan komposisi makanan harus sempurna.

3. Gunakan sumber cahaya sebaik mungkin, window light / natural light

atau cahaya lampu.

4. Ambil foto dalam berbagai angle, jangan hanya fokus dengan 1 angle.

5. Gunakan teknik fotografi Depth of Field untuk lebih memfokuskan

makanan sehingga foto Anda terlihat lebih menarik.

6. Gunakan warna netral untuk latar belakang objek; warna putih untuk

menghasilkan efek mewah atau pattern meja kayu.

7. Hindari pemakaian filter yang terlalu banyak saat mengedit foto

makanan, hal tersebut membuat makanan tidak terkesan alami.

8. Gunakan Adobe Photoshop atau Adobe Lightroom atau VSCOcam

untuk mengedit foto Anda.

Page 18: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

18

2.1.7 Khalayak Sasaran

Buku ini ditargetkan untuk para dewasa muda yang memiliki passion di bidang

food photography.

2.1.7.1 Khalayak Sasaran Primer

A. Demografis

Umur : 22 – 30 tahun.

Jenis Kelamin : Perempuan dan Laki-laki

Status Sosial : A, B

Status Pendidikan : SMA, S1, S2.

B. Psikografi

Lifestyle : Hang-out ke café / restoran, suka menulis, eksplorasi tempat

makanan baru, eksis, membaca buku / majalah.

Behavior : Gemar memotret makanan sebelum disantap, hobi fotografi,

menyukai makanan, gemar berbagi pengalaman makanan,

aktif di sosial media, gemar membaca, suka bersosialisasi,

suka masak, suka mengunjungi event - event makanan.

Personality : Aktif, organized, ingin tahu, berpikiran terbuka, kekinian.

C. Geografi

Domisili : Kota Besar di Indonesia.

Letak : DKI Jakarta.

2.1.7.2 Khalayak Sasaran Sekunder

A. Demografis

Umur : 17-21

Jenis Kelamin : Perempuan dan Laki-laki

Status Sosial : A, B

Status Pendidikan : SMA, S1.

B. Psikografi

Lifestyle : Hang-out ke café / restoran, sering bereksplorasi ke restoran

baru, eksis.

Page 19: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

19

Behavior : Hobi fotografi, menyukai makanan, aktif di sosial media, suka

bersosialisasi, suka mengunjungi event - event makanan,

gemar membaca.

Personality : Aktif, organized, ingin tahu, berpikiran terbuka, kekinian.

C. Geografi

Domisili : Kota Besar di Indonesia.

Letak : DKI Jakarta.

2.1.8 Kompetitor

A. Kompetitor Langsung

Gambar 2.13 Buku Food Blogging for Dummies

Buku food blogging ini membahas tips dan cara-cara mengenai fotografi, food

styling, web design, tulisan, komunitas food blogging, marketing, monetisasi

untuk para pemula.

Page 20: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

20

B. Kompetitor Tidak Langsung

Gambar 2.14 Buku Food Photography

Buku Food Photography ini membahas secara keseluruhan dimulai dari jenis

kamera, teknik fotografi, the exposure triangle, pencahayaan, styling & props,

komposisi foto sampai teknik mengedit foto menggunakan Adobe Photoshop.

Gambar 2.15 Buku Blogging for Dummies

Buku Blogging for Dummies membahas mengenai cara-cara membuat blog,

mengatur blog, promoting dan marketing hingga monetisasikannya.

Page 21: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

21

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Definisi Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku panduan adalah :

Buku yg berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan

(melaksanakan, menjalankan) sesuatu.

Diambil dari buku "New Book Design" (Tang, 2004: 23-40) buku memegang

peranan penting dalam kehidupan manusia, dimana selama ini buku telah

menjadi sumber instruksi, penerangan dan inspirasi melalui keberadaan

manusia. Desain untuk menarik minat para konsumen sangat penting,

pengamatan awal konsumen akan jatuh kepada cover dan packaging yang

menarik dari suatu buku barulah masuk kepada apa yang mereka tuju yaitu isi

dan informasi yang diberikan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan desain buku adalah :

• Packaging

- Tampilan luar dari sebuah buku adalah faktor penting, terutama dalam hal

menarik perhatian pembeli dan mampu menarik perhatian orang di antara

ratusan buku yang berjejer bersama di toko buku.

- Kemasan buku berfungsi sebagai pelindung dan dapat diolah menjadi menarik.

• Navigation

Sistem navigasi yang baik dari sebuah buku sangatlah penting, agar pembaca

tidak bingung / bahkan mendapat informasi yang salah dari buku yang ia baca.

• Structure

Isi buku terbentuk dari tiga elemen desain, yaitu tipografi, grid, dan image,

yang ketiganya dikomposisikan menjadi sebuah layout dan harus memiliki

hierarki yang jelas antar keseluruhan elemen desain dan terasa unity.

Page 22: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

22

2.2.2 Landasan Teori

2.2.2.1 Teori Desain Komunikasi Visual

Diambil menurut buku "Desain Komunikasi Visual Terpadu"

(Safanayong. 2006), desain komunikasi visual tidak hanya berfungsi mekanikal

tetapi ada fungsi lainnya, yaitu memberi inspirasi, informasi dan

menggerakkan manusia untuk beraksi. Berikut ini adalah fungsi desain

komunikasi visual :

1. Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform), mencakup:

menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan.

2. Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup : membuka pikiran

dan menguraikan.

3. Untuk membujuk (to persuade), mencakup : menganjurkan (umumnya

dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan,

logika dan daya tarik.

4. Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan

kantong belanja.

Dalam proyek tugas akhir ini, penulis akan menggunakan fungsi desain

komunikasi visual untuk memberikan informasi, menerangkan, membujuk /

menganjurkan, serta melindungi pada pembahasan mengenai buku "Food Blog

Restaurant Reviews"

2.2.2.2 Teori Layout

Menurut buku "Layout dan Dasar Penerapannya" (Rustan, 2009: 74),

layout merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang

dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.

Ada beberapa prinsip-prinsip dasar pada sebuah layout :

1. Hierarki

Dengan adanya hierarki, pembaca secara otomatis akan mengurutkan

pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer.

2. Empasis

Empasis dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu:

Page 23: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

23

• Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen

layout lainnya pada halaman tersebut.

• Warna yang kontras dengan latar belakang dan elemen lainnya.

• Letakkan pada posisi yang menarik perhatian.

• Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.

3. Balance

Merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout.

4. Unity

Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout.

Menurut buku "Layout Workbook" dalam mendesain sebuah layout

dibutuhkan juga sebuah intuisi. Karena dengan adanya intuisi, desainer dapat

berimajinasi bebas yang akan menghasilkan desain yang baru dan memecahkan

sebuah masalah dengan solusi yang inovatif atau memperkuat estetika sebuah

desain, konsep dan presentasi visual desain. Intuisi juga membuat para desainer

keluar dari zona nyamannya (Cullen, 2012: 46).

White Space Layout

Layout yang akan digunakan dalam proyek tugas akhir ini adalah white space

layout. Diambil dari buku "Best Practices for Graphic Designer, Grids and

Page Layouts" (Graver & Jura, 2012: 77), penggunaan white space pada layout

sangat penting untuk menciptakan kemudahan dalam membaca. White space

layout akan mengarahkan pandangan mata pembaca dari konten ke konten

lainnya dan mengurutkan setiap elemen ke elemen desain lainnya sesuai

keinginan desainer. Penggunaan layout ini tidak akan berfungsi secara

maksimal jika hanya memperluas bidang kerja demi mendapatkan karakter

white space tersebut. Karena konten yang terpusat pada satu titik akan

menciptakan layout yang statis sehingga tidak mengarahkan pembaca pada

format desain yang sebenarnya. Penggunaan white space layout dengan teknik

asimetris / dinamis menciptakan komposisi, pergerakan dan keseimbangan

yang jauh lebih baik dibanding pengunaan layout statis.

Meletakan konten di garis margin dengan penggunaan margin yang sangat

kecil akan menciptakan hierarki yang kuat sehingga dapat digunakan sebagai

navigasi bagi pembaca.

Page 24: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

24

2.2.2.3 Grid

Diambil dari buku "Making and Breaking The Grid", grid merupakan

gabungan dari 2 struktur dimensional yang dipertemukan antara sumbu vertical

dan horizontal yang digunakan untuk struktur konten. Grid merupakan awal

dan dasar dari sebuah proses desain yang kemudian tidak akan terlihat pada

sasaran. Sistem grid sangat membantu untuk mendesain sebuah buku untuk

repetisi elemen-elemen yang ada pada setiap halaman. Sistem grid dirancang

secara fleksibel, dimana terkadang sebuah elemen desain akan keluar dari

sistem grid tersebut (breaking the grid), namun hal ini tergantung dari seberapa

banyak variasi yang diinginkan (Samara, 2005: 30). Sistem grid sebuah layout

memiliki 13 fungsi yaitu (Cullen, 2005: 62) :

- Control - Dynamism - Order

- Organization - Readability - Contrast

- Rhythm - Movement - Direction

- Harmony - Balance - Interaction

Column Grid

Dalam proyek tugas akhir ini penulis akan menggunakan 24 column grid per

single page yang dipisahkan oleh ruang kosong vertikal / gutter 0,5 cm agar

teks yang panjang menjadi lebih nyaman dibaca dan tidak melelahkan bagi

pembaca. (Samara 2005: 27).

Gambar 2.16 Sistem Grid 48 Column (spread)

Page 25: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

25

Penulis menggunakan Column Grid digunakan sebagai perangkat utama dan

menggunakan patokan column ke 12 dari kiri, tujuannya untuk menjaga

navigasi dan alur pembaca serta memberikan keunikan dalam komposisi desain

layout. Sebagai dasar landasan perancangan layout buku ini, penulis mengutip

kutipan dari Massimo Vignelli dalam penggunaan sistem grid,

"Sistem grid mewakili struktur dasar dari desain grafis yang dapat mengatur

konten tulisan ataupun grafik sehingga menampilkan konsistensi dan

kerapihan dari sebuah layout dan juga dapat merepresentasikan sebuah

tingkat intelektual yang kita ingin ekspresikan."

Penulis percaya dengan teori diatas bahwa dengan menggunakan sistem grid

yang baik maka pesan dalam suatu desain akan tersampaikan dengan baik pula.

2.2.2.4 Teori Tipografi

Diambil dari buku "Layout Workbook" ada beberapa pertimbangan

penting dalam pemilihan typeface yang sesuai dalam sebuah layout,

diantaranya adalah hal legibility dan readability (Cullen, 2005: 100).

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus

bersusah payah.

Hal ini bisa ditentukan oleh :

• Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dsb.

• Penggunaan warna.

• Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf

saat dibaca, yang dipengaruhi oleh :

• Jenis huruf.

• Ukuran huruf.

• Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, alignment, dsb.

Menurut buku "Typography Workbook", gunakanlah maksimal dua

typeface family, atau selebih-lebihnya tiga typeface. (Samara, 2004: 15), oleh

karena itu dalam proyek tugas akhir ini penulis juga mencoba menerapkan teori

tersebut dalam pemilihan typeface dimana penulis menggunakan hanya tiga

typeface tidak lebih agar terlihat desain yang sintaktik secara menyeluruh.

Page 26: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

26

Pengaturan leading dan kerning akan disesuaikan dengan kebutuhan

penyampaian kesan dan pesan yang ingin diberikan ditiap halamannya.

2.2.2.5 Teori Warna

Berdasarkan buku "Color Graphic : The Power of Color in Graphic

Design" (Triedman & Dangel, 2002) terdapat beberapa hal mengenai warna,

yaitu :

• Warna sebagai media penarik perhatian :

Warna adalah elemen utama yang dapat digunakan untuk mendapatkan

perhatian dari orang-orang yang melihatnya. Kekuatan dari warna dapat

menarik perhatian dan memotivasi penjualan, warna dapat digunakan untuk

memberikan identitas pada sebuah brand. (Triedman & Dangel, 2002: 11)

• Warna sebagai pembangkit emosi :

Kehidupan yang penuh warna dalam keseharian manusia berpengaruh pada

emosi dan perasaan. Untuk memperkuat desain diperlukan satu pemahaman

atas respon seseorang terhadap warna dan pengertian terhadap target market

yang dituju. Faktor sosiologis, historis, geografis dan budaya juga menentukan

respon khalayak terhadap warna. (Triedman & Dangel, 2002: 125)

• Warna yang mengandung makna :

Pesan utama dari sebuah warna dapat digunakan sebagai identitas yang kuat

dari sebuah brand. Penggunaan warna corporate dapat memberikan produk

sebuah posisi yang lebih kuat di pasar. (Triedman & Dangel, 2002: 77)

Berdasarkan buku "Color Design Workbook" (Morioka, 2006: 26-31) terdapat

beberapa karakter warna, yaitu :

• Merah

Secara visual, warna ini sangat kuat dan berenergi sehingga memotivasi untuk

melakukan action dalam keadaan tertentu. Juga membangkitkan selera makan

dan meningkatkan keinginan terhadap makanan. Diharapkan dengan memakai

warna ini, khalayak sasaran akan terinspirasi akan dunia food blogging.

Page 27: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

27

• Orange

Memberikan appetite stimulant, mewakilkan sebuah keakraban dan

kesenangan, kreatifitas, energi, sosialisasi, kesehatan, aktif.

• Hijau

Warna yang diambil dari warna tanaman, natural dan lingkungan ini

diharapkan dapat mewakili karakter dari makanan khususnya sayuran.

• Coklat

Sering dihubungkan dengan kesan earthy, tanah, kayu, kopi, kenyamanan dan

keamanan. Diharapkan warna ini dapat mewakili karakter interior restoran

dalam buku ini yaitu bertekstur kayu.

• Putih

Mewakilkan kesempurnaan, netral, kebersihan, kelembutan, kesucian,

simplicty. Warna ini sesuai dengan karakter khalayak sasaran yaitu kekinian,

clean, minimalism dan elegant.

Melalui teori diatas, dapat dikatakan bahwa warna memiliki peran penting

dalam mendukung penyampaian pesan dalam perancangan buku panduan Food

Blog Restaurant Reviews ini. Maka dari itu, warna-warna yang akan dipakai

dalam proyek tugas akhir ini adalah warna yang mewakilkan khalayak sasaran

yaitu warna makanan, diantaranya warna bold dan netral untuk mewakili

karakter khalayak sasaran itu sendiri.

2.2.2.6 Teori Fotografi

Teknik Foto

Menurut buku "Food Photography: From Snapshots to Great Shots",

teknik dasar fotografi Depth of Field merupakan salah satu teknik fotografi

yang paling dasar, setiap foto memiliki kedalaman yang terbagi atas foreground

(depan) dan background (belakang). Pengendalian Depth of Field berguna

untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.

Teknik ini seringkali dipakai untuk memotret makanan karena memberikan

efek fokus terhadap makanannya sehingga tekstur makanan dan warna

makanan terlihat jelas. (Young, 2011: 132)

Page 28: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

28

Gambar 2.17 Komposisi Depth of Field

Komposisi Close-Up adalah sebuah teknik yang menyampaikan karakter

detail dari sebuah objek (makanan) sehingga dapat terlihat jelas. Teknik ini

sering dipakai saat memotret makanan karena menunjukkan sisi asli dari

makanan itu sendiri dimulai dari tekstur, warna, tingkat kematangan, detail dan

kerenyahan makanan.

Gambar 2.18 Komposisi Close-Up

Dalam pembuatan buku panduan ini, penulis menggunakan beberapa

teknik memotret makanan, yaitu teknik pencahayaan window light atau natural

light; fokus kepada detail objek / makanan dan sesering mungkin menggunakan

background yang tidak mengganggu / bocor sehingga foto yang dihasilkan

hanya fokus terhadap makanannya saja dengan menggunakan teknik fotografi

Depth of Field dan Close-Up.

Page 29: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

29

Komposisi Foto

Beberapa jenis komposisi foto yang digunakan saat memotret makanan

yaitu, Rule of Thrids, Negative Space, Close-Up dan Balance. Menurut buku

"Food Photography: From Snapshots to Great Shots", komposisi Rule of

Thirds merupakan pembagian gambar menjadi 9 bagian sama besar

menggunakan 2 garis vertikal dan 2 garis horizontal untuk kemudian

mempertemukan 4 titik. (Young, 2011: 115-144)

Gambar 2.19 Komposisi Rule of Thirds

Sedangkan komposisi Negative Space merupakan area disekitar dan

diantara objek dalam suatu gambar. Gunakan komposisi ini untuk memperkuat

bentuk dan ukuran dengan lebih efektif serta menghasilkan gambar dengan

komposisi yang baik. Negative Space merujuk pada ruang kosong / white

space. Biasanya komposisi ini digunakan untuk food styling atau jenis foto

yang membutuhkan nuansa estetika secara keseluruhan frame.

Gambar 2.20 Komposisi Negative Space

Page 30: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

30

Komposisi Balance adalah sebuah teknik fotografi dimana memposisikan

objek berada ditengah. Teknik ini kadang memberikan nuansa bosan dan datar

namun jika dikomposisikan dengan baik dengan menggunakan background

yang menarik pula maka akan timbul sebuah foto makanan yang sedap untuk

dipandang.

Gambar 2.21 Komposisi Balance

Pencahayaan

Teknik pencahayaan yang digunakan dalam buku panduan ini adalah window

light / natural daylight. Menurut buku "Food Photography: From Snapshots

to Great Shots", teknik ini menggunakan cahaya matahari langsung sekitar jam

9 - 11 siang dan jam 3 - 4 sore atau saat cahaya matahari tidak begitu terik dan

mulai mengeluarkan sinar kuning / yellow ray pada tone warna yang dapat

merusak warna makanan. Cahaya matahari juga seolah-olah membuat makanan

menjadi lebih bercahaya dan nyata bahkan kadang menjadi lebih indah dari

pencahayaan di studio. (Young, 2011: 47)

Sudut Pengambilan Gambar

1. Bird Eye / Top Shot

Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek (makanan) berada dibawah kamera

/ pemotret. Biasanya sudut pengambilan gambar ini digunakan untuk

menunjukkan keseluruhan makanan, elemen apa saja yang ada disekitar objek,

dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan

dengan POI (Point Of Interest).

Page 31: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

31

2. Eye Level

Sudut pengambilan gambar dimana objek dan kamera sejajar / sama seperti

mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh

dan merata terhadap background sebuah objek (makanan dan ambiance

restoran), menonjolkan detail dari sebuah objek. (Young, 2011: 126-131)

2.2.3 Analisa SWOT Buku Food Blog Restaurant Reviews

Strength

• Informasi dalam buku panduan ini sebagian besar berasal dari wawancara

penulis dengan food blogger ternama di Jakarta, yaitu The Delicacies Journal,

The Hungry Doctor, lulabyspoon dan ESHtravaganza.

• Pembahasan yang menarik dan inspiratif memotivasi para pembaca yang

memiliki passion dalam bidang food photograph.

• Konten buku didukung dengan pendekatan visual fotografi sehingga mudah

untuk dipahami pembaca.

Weakness

• Buku menggunakan bahan kertas Everyday Bright White 148gsm dengan

penggunaan hardcover sehingga harga buku ini cukup mahal.

Opportunity

• Perkembangan teknologi zaman sekarang berkembang pesat dengan adanya

smartphone dan media sosial sehingga masyarakat sudah tidak asing lagi

dengan tren food selfie.

• Memunculkan apresiasi masyarakat terhadap profesi food blogger di Indonesia.

• Dilihat dari hasil kuisioner yang dilakukan, jumlah masyarakat yang mengenal

food blogger cukup banyak namun sebagian besar masih belum mengerti akan

pemahaman mengenai profesi ini yang artinya adalah buku ini memungkinkan

untuk diterbitkan.

Threat

• Munculnya literatur dari media elektronik yang membahas hal serupa sehingga

minat membeli buku berkurang karena merasa lebih praktis membaca melalui

media elektronik.

Page 32: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01982-DS Bab2001.… · - Color Graphic — Karen Triedman, 2002. - Color Design Workbook

32