bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi geografi 2.1.1...

26
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem informasi geografi. 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda – beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang – bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi, antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Menurut Gordon B.Davis (1974,p81), sistem dapat berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan – gagasan atau konsepsi – konsepsi yang saling bergantung. Berdasarkan kutipan-kutipan yang diambil dari beberapa pengarang, pada prinsipnya, pengertian dari sistem di atas adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.2 Pengertian Infomasi Menurut McLeod (2007,p15), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan

Upload: lamnhu

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografi

Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan

dengan sistem informasi geografi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda – beda, tetapi

meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang – bidang

tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai

elemen, lingkungan, interaksi, antara elemen dengan lingkungannya, dan yang

terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Menurut Gordon B.Davis (1974,p81), sistem dapat berupa abstrak atau fisis.

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan – gagasan atau konsepsi –

konsepsi yang saling bergantung.

Berdasarkan kutipan-kutipan yang diambil dari beberapa pengarang, pada

prinsipnya, pengertian dari sistem di atas adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2 Pengertian Infomasi

Menurut McLeod (2007,p15), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

8

saat ini atau mendatang

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian - kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Sasaran yang harus dicapai oleh suatu informasi adalah :

1. Akurasi

Informasi harus benar, karena informasi yang tidak akurat akan berakibat fatal

kepada pengguna.

2. Tepat waktu

Informasi yang di terima tidak boleh terlambat karena merupakan landasan dalam

mengambil keputusan.

3. Relevan

Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai.

4. Reliabilitas

Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan harus dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Lengkap

Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon (2006, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang

saling terkait, yang saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan

menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisa dan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

9

visualisasi dalam organisasi.

Sistem informasi adalah penggabungan dari manusia, hardware, software, dan

jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mampu mengumpulkan, mengubah,

dan membagikan informasi dalam sebuah organisasi. O’Brien(2005,p6).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang melakukan pengumpulan data dan analisa data yang ada untuk

menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerimanya dalam

pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi)

keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.

Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (bumi atau permukaan

bumi) dan graphien (melukis, mencitrakan, menjelaskan, atau menuliskan), maka

berdasarkan asal katanya geografi dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan

bumi.

Dalam arti yang lebih luas, geografi lebih sering diterima sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan

timbal balik antara keduanya.

Menurut Bintaro (1984,p), geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di

muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun

yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan

keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan

pembangunan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

10

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Definisi SIG (Sistem Informasi Geografi) selalu berkembang, bertambah dan

bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu SIG

merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai

disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Berikut ini adalah definisi – definisi SIG

dari berbagai pustaka yang beredar.

1.Menurut Arronoff (1989) :

SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam

menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data

(penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran

sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

2.Menurut Gistut (1994) :

SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan

mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik

fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi

dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan

struktur organisasi

3.Menurut Burrough (1986) :

SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan,

menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai

referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan

perencanaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

11

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri

atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data

manipulasi dan analysis

2.2 Komponen Sistem Informasi Geografi

SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras di

mana komponen-komponen pendukungnya terdiri atas berbagai macam alat yang

digunakan untuk menginput, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data

(Burrough, 1986, p7).

2.2.1 Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware adalah perangkat fisik berupa komputer beserta

instrumen pendukungnya. Secara garis besar perangkat keras dalam SIG dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Alat masukan (input)

Alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Misalnya, scanner,

digitizer, CD-ROM, disket, hard disk, dan pita magnetis.

2. Alat pemrosesan

Alat dalam sistem komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis, dan

menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Misalnya, Central Processing Unit

(CPU), tape drive, dan disk drive.

3. Alat keluaran (output)

Alat yang berfungsi menayangkan informasi geografis dalam proses SIG.

Misalnya, Visual Display Unit (VDU), plotter, dan printer.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

12

Gambar 2.1 Skema perangkat keras SIG

Central Processing Unit (CPU) dihubungkan dengan disk drive sebagai unit

penyimpanan yang menyediakan tempat untuk menyimpan data dan program. Digitizer,

scanner atau komponen lain yang serupa digunakan untuk mengambil data dari peta dan

komponen lainnya untuk kemudian diubah ke dalam format digital dan dikirim ke CPU.

Plotter, printer atau komponen lain yang serupa digunakan untuk menampilkan hasil

data yang telah diproses.

Tape drive digunakan untuk menyimpan data ke dalam magnetic tape atau untuk

berkomunikasi dengan sistem lainnya. Komunikasi dengan komputer lain dapat

dilakukan dengan menggunakan modem di mana pengguna melakukan kontrol atas

komponen-komponennya melalui Visual Display Unit (VDU).

2.2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk

memasukkan, menyimpan dan menghasilkan data yang diperlukan. Sedangkan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

13

mengenai skema perangkat lunak dalam SIG sendiri dapat dilihat pada gambar 2.2 . Bila

dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun

secara modular di mana basis data memegang peranan kunci. Setiap subsistem

diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa

modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan

modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dijalankan sendiri secara terpisah.

Gambar 2.2 Skema perangkat lunak SIG

Data hasil penginderaan jarak jauh dan tambahan seperti data lapangan dan peta

disatukan menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke dalam

komputer melalui unit input untuk disimpan dalam hard disk. Bila diperlukan data yang

telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk

laporan (dalam bentuk peta/gambar). Data ini juga dapat diperbaharui untuk menjaga

agar data tetap sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Input tambahan

Transformasi Penayangan dan pelaporan

Basis data (dasar) geografi

Input data

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

14

2.3 Keuntungan Penggunaan Sistem Informasi Geografi

Sistem informasi geografi menyimpan data seperti apa adanya, sesuai dengan

skala aslinya. Data keruangan yang dimiliki oleh SIG disimpan dalam bentuk digital dan

disimpan menggunakan media penyimpanan digital berkapasitas besar.

Menurut Yousman (2004, p263), beberapa keuntungan penggunaan SIG adalah:

1. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat

di permukaan bumi menjadi beberapa lapisan data spasial. Dengan

penggunaan konsep lapisan dalam pemodelan, permukaan bumi dapat

direkonstruksi kembali atau dirancang dalam bentuk tiga dimensi

berdasarkan data ketinggiannya.

2. SIG dengan mudah menghasilkan peta – peta tematik yang dapat

digunakan untuk menampilkan informasi - informasi tertentu. Peta – peta

tematik tersebut dapat dibuat dari peta - peta yang sudah ada sebelumnya,

hanya dengan manipulasi atribut – atributnya.

3. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema

yang diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan

data lainnya, melakukan perbaikan data, serta melakukan pemodelan dan

menganalisis suatu keputusan dengan lebih cepat.

2.4 Pemetaan

Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai berbagai hal yang berhubungan

dengan peta secara garis besar.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

15

2.4.1 Pengertian Peta

Menurut ICA (International Cartographic Association), peta merupakan

gambaran atau representasi unsur – unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari

permukaan bumu yang ada kaitannya dengan permukaan bumu atau benda- benda

angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil/diskalakan.

Peta merupakan dasar yang penting dalam SIG karena berfungsi sebagai sebuah

sumber data, struktur dalam penyimpanan data dan alat untuk menganalisis dan

mempertunjukkan data.

Menurut Burrough (1986, p13), peta adalah sekumpulan titik, garis dan area

yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem

koordinat beserta dengan penggambaran atribut-atribut non-spasialnya. Peta biasanya

direpresentasikan dalam dua dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat

dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.

2.4.2 Jenis Peta

Jenis peta berdasarkan isinya :

1. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.

Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik

kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

16

misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya

misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya.

2. Peta Khusus / Tematik

Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan

(fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.

Contoh peta khusus: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta

penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur

penerbangan atau pelayaran).

Jenis peta berdasarkan Skalanya

Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 :

5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam

sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri,

pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).

2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.

Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,

misalnya peta kelurahan, peta kecamatan

3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000

sampai 1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan

daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi

maluku.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

17

4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :

1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah

yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

Jenis peta berdasarkan tujuannya :

1. Peta Pendidikan (Educational Map).

Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.

2. Peta Ilmu Pengetahuan.

Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.

3. Peta Informasi Umum (General Information Map)

Contohnya: peta pusat perbelanjaan.

4. Peta Turis (Tourism Map).

Contohnya: peta museum, peta rute bus.

5. Peta Navigasi.

Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.

6. Peta Aplikasi (Technical Application Map).

Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.

7. Peta Perencanaan (Planning Map).

Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan

Jenis peta berdasarkan kegunaannya :

1. Peta Referensi Umum

Peta yang digunakan untuk mengindentifikasi dan verifikasi macam – macam

bentuk geografi termasuk fitur tanah, perkotaan, jalan dan sebagainya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

18

2. Peta Mobilitas

Peta ini digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan jalur dari

satu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan darat, laut dan udara.

3. Peta Invetaris

Peta yang menunjukkan lokasi dari fitur – fitur tertentu yang terdapat di suatu

wilayah,seperti posisi gedung di suatu wilayah.

2.4.3 Komponen Peta

Komponen peta terdiri dari :

1. Isi Peta

Isi peta menunjukkan makna ide penyusun peta yang akan disampaikan

kepada pengguna peta. Kalau ide yang disampaikan mengenai perbedaan

curah hujan, isi peta tentunya berupa isohyet.

2. Judul Peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta berupa isohyet.

3. Skala Peta dan Simbol Arah

Skala peta sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan

kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar

jelas pada peta dengan skala 1 : 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1

: 50.000. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan terlihat lebih rinci dan

detail pada peta berskala 1: 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 :

50.000. Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah

utara lazim nya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

19

letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta menjadi nyaman untuk

dibaca. Lebih jauh, arah juga penting sehingga pemakai peta dapat dengan

mudah menyamakan objek dipeta dengan objek sebenarnya di lapangan.

4. Legenda atau Keterangan Peta

Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian

dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

5. Inzet dan Index Peta

Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang

dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian

belahan bumi. Sebagai contoh pada saat pembuat peta ingin memetakan

Pulau Jawa, Pulau Jawa merupakan bagian dari Kepulauan Indonesia yang di

Inzet. Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana

menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di

sekitarnya.

6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak

atau grid sistem.

Tujuan pembuatan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta

dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukkan letak

sebuah titik diatas lembar peta.

Cara pembuatan grid yaitu dengan membagi-bagi wilayah dunia yang luas

ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode

tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

20

begitu juga dengan kode seterusnya.

Salah satu jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia antara

lain :

Kilometering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-

kotak dengan satuan kilometer. Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh

Tentara Inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping

Sistem). Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang

berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM Grid

Sistem dan UPS Grid Sistem.

7. Nomor Peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh

lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

8. Sumber / Keterangan Riwayat Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta,

percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal

/ tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan / pencetakan peta dan lain

sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2.5 Sistem Basis Data

Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar sistem basis data seperti

Database Management System dan metode yang digunakan dalam pemodelan dan

perancangan basis data.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

21

2.5.1 Pengertian Basis Data

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p19), basis data adalah kumpulan

berkas dan arsip yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan membentuk data dan

hal lainnya yang tersimpan di suatu wadah atau tempat.

Pengertian basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p14) adalah kumpulan

data yang saling berhubungan secara logis dan saling berinteraksi serta menghasilkan

informasi yang dibutuhkan. Suatu basis data haruslah merupakan sebuah penyimpanan

data besar yang dapat digunakan oleh berbagai pengguna atau bagian organisasi dalam

waktu yang bersamaan.

Basis data adalah sebuah rangkaian data yang disimpan dalam suatu format yang

sudah terstandarisasi, yang dirancang agar dapat digunakan oleh beberapa pengguna

secara bersamaan. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari berbagai catatan

dan potongan pengetahuan, maka sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari

beragam fakta yang tersimpan di dalamnya, yang disebut skema. Skema

menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek-

obyek tersebut. Cara untuk mengorganisasikan skema atau memodelkan struktur basis

data dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan

sekarang adalah model relasional yang telah dapat mewakili semua informasi yang

terdapat dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, di mana setiap tabel terdiri

dari baris dan kolom. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan

menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain, seperti model hirarki dan

model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar

tabel.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

22

2.5.2 Database Management System

Database Management System (DBMS) adalah sebuah perangkat lunak yang

ditulis khususnya untuk mengontrol struktur sebuah database dan mengakses data.

Dalam DBMS, pergantian alamat hanya boleh dimasukkan sekali, dan informasi yang

di-update akan tersedia dalam sembarang file yang sesuai.

Keuntungan dari Database Management System adalah:

1. Pengulangan Data Berkurang

Pengulangan data atau repetisi berarti bahwa field data yang sama (misal: alamat

seseorang) muncul berkali-kali dalam file yang berbeda dan terkadang dalam

format yang berbeda. Dalam sistem pemrosesan yang lama, file-file yang berbeda

akan mengulang data yang sama sehingga memboroskan ruang penyimpanan.

2. Integritas Data Meningkat

Integritas data berarti data itu akurat, konsisten dan terbaru. Dalam sistem lama,

ketika ada perubahan dalam sebuah file, perubahan ini tidak perlu dibuat dalam

file lain. Akibatnya, beberapa laporan memiliki informasi yang tidak akurat.

Dalam DBMS, berkurangnya pengulangan berarti meningkatkan kesempatan

integritas data, karena semua perubahan hanya dilakukan di satu tempat.

3. Keamanan Meningkat

Meskipun berbagai departemen bisa berbagi pakai data, namun akses ke informas i

bisa dibatasi hanya untuk pengguna tertentu. Hanya dengan menggunakan

password maka informasi finansial, medis, dan nilai mahasiswa dalam database

sebuah universitas tersedia hanya bagi mereka yang memiliki hak untuk

mengetahuinya.

4. Kemudahan Memelihara Data

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

23

DBMS menawarkan prosedur standar untuk menambahkan, mengedit dan

menghapus rekaman, juga untuk memvalidasi pemeriksaan untuk memastikan

bahwa data yang tepat sudah dimasukkan dengan benar dan lengkap ke dalam

masing-masing jenis field. Utilitas backup data membantu memastikan tersedianya

data jika terjadi kegagalan sistem primer.

2.5.3 Primary Key

Primary key adalah sebuah atribut atau himpunan yang dipilih untuk

mengidentifikasikan tuple – tuple atau record dalam table yang bersifat unik. Unik

memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau

record salam sebuah table (Connolly,2002,p79)

2.5.4 Foreign Key

Foreign Key berdasarkan Connolly dan Begg (2005, p79) adalah sebuah atribut

atau himpunan atribut dalam sebuah tabel yang merujuk pada key yang terdapat pada

tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara satu tabel

dengan tabel yang lainnya.

2.5.5 Table

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris

(Connolly, 2002,p72)

2.5.6 Field

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

24

Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut. Field

merupakan kolom dari sebuah tabel atau relasi (Connolly,2002,p72).

2.5.7 Record

Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering

disebut juga tuple (Connolly,2002,p73)

2.5.8 Entitas Relationship Diagram(ERD)

Entity relationship diagram menunjukkan hubungan antar data berdasarkan

persepsi nyata yang terdiri dari sekumpulan obyek dasar yang disebut entitas dan

hubungan antar entitas-entitas tersebut.

Jenis mapping cardinality menurut Eaglestone (2001, p125), antara lain:

1. One to one

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan ke satu atau

lebih y, tetapi setiap satu y berhubungan dengan satu atau hanya satu x.

2. One to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan ke satu atau

lebih y, tetapi setiap satu y berhubungan dengan satu atau hanya satu x.

3. Many to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin berhubungan ke

satu atau lebih y, dan setiap satu y mungkin berhubungan dengan satu atau lebih

x.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

25

4. Zero or one to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin berhubungan ke

satu atau lebih y, tetapi setiap satu y hanya berhubungan ke satu x atau tidak

sama sekali.

2.6 Data Flow Diagram

Menurut McLeod (2004, p171), data flow diagram adalah gambaran dari suatu

sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menunjukkan aliran data

melalui proses-proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar

elemen, proses, aliran data, dan penyimpanan data.

Menurut Whitten (2004, p326), data flow diagram adalah alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh

sistem tersebut.

Terdapat tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu:

a. Diagram konteks

Merupakan tingkatan tertinggi yang menggambarkan input dan output sistem.

Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data store.

b. Diagram nol

Memiliki data store. Jika terdapat diagram tidak rinci, maka diberikan tanda

asterik.

c. Diagram rinci

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram tingkat sebelumnya. Proses

yang ada sebaiknya tidak melebihi tujuh proses

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

26

Terdapat tiga simbol dan satu koneksi dalam DFD, yaitu:

a. Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan;

Gambar 2.3 Proses DFD

b. Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem tersebut;

Gambar 2.4 Agen eksternal DFD

c. Kotak berujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut basis data;

Gambar 2.5 Data store DFD

d. Panah menyatakan aliran data atau input ke dan output dari suatu proses.

Gambar 2.6 Aliran data DFD

2.7 State Transition Diagram

State transition diagram adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk

menggambarkan titik dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antar titik. Satu

atau lebih aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

27

Diagram transisi bertugas untuk menunjukkan urutan-urutan fungsi yang

dijalankan sebuah sistem. Dalam beberapa sistem bisnis, model ini tidak perlu

diperhatikan mengingat urutan yang ada sudah diketahui dengan tepat.

Menurut Pressman (2001, p317), state transition diagram (STD)

menggambarkan kebiasaan dari suatu sistem dengan menunjukkan kondisi dan kejadian

yang menyebabkan perubahan suatu kondisi.

Menurut Whitten (2004, p636), state transition diagram adalah alat yang

digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat muncul ketika

pengguna sistem menjalankan sistem

Komponen utama dari sebuah diagram transisi adalah state dan anak panah yang

mewakili perubahan state. State adalah sekumpulan keadaan atau atribut karakter

seseorang atau sesuatu pada waktu tertentu.

Gambar 2.7 State pada diagram transisi

Gambar 2.8 Penanda perubahan pada diagram transisi

aksi

kondisi

Gambar 2.9 Diagram transisi yang dilengkapi dengan aksi dan kondisi

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

28

Terdapat dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembuatan

diagram transisi yaitu :

a. Mendefinisikan semua state yang mungkin pada sistem dengan cara

menampilkan ke dalam bentuk kotak-kotak terpisah, kemudian mencari

hubungan yang ada antar kotak;

b. Inisialisasi state, dimulai dari state paling awal kemudian dilanjutkan ke state-

state berikutnya hingga sampai ke state akhir.

2.8 ASURANSI

Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar asuransi.

2.8.1 PENGERTIAN ASURANSI

Asuransi dalam hal hukum dan ekonomi adalah suatu bentuk dari management

resiko terutama digunakan untuk melindungi nilai terhadap resiko kerugian contingent.

Secara sempit asuransi adalah sebuah system untuk merendahkan kehilangan financial

dengan menyalurkan resiko kehilangan dari seseorang atau badan ke badan lainnya.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian

adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang

mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,

atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

29

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang

menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut

kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi

yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk

risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung"

untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui

bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial,

mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah.

Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila

terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per

tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan

asuransi.

2.8.2 Keuntungan Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi. Ini diperoleh dari

investasi premi yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut

"float". Penanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan

float dan juga suku bunga atau deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti

dan kematian yang tercatat oleh perusahaan asuransi adalah US$142,3 milyar dalam

waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi keuntungan total di periode yang

sama adalah US$68,4 milyar, sebagai hasil dari float.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

30

2.8.3 Prinsip dasar asuransi

Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan

keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara

hukum.

2. Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan

lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan

diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus

dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya

syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan

yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.

3. Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian

kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai

dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.

4. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi

finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang

ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas

dalam pasal 278).

5. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah

klaim dibayar.

6. Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-

sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggun g

untuk ikut memberikan indemnity.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

31

2.9 Bengkel

Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar bengkel.

2.9.1 Pengertian Bengkel

Bengkel dalam hal fungsi merupakan unit kerja yang mengerjakan hal-hal yang

bersifat technical, misal bengkel mobil yang berfungsi sebagai tempat

memperbaiki atau merubah fungsi pada kendaraan roda empat. Bengkel juga

dapat berupa pabrik kecil yang berisi tukang dan peralatan nya yang bertujuan

memproduksi barang.

Pekerja dalam bengkel disebut “montir” atau “tukang”. Tugas dari kedua pihak

tersebut yaitu memperbaiki kerusakan suatu barang atau kendaraan dan merubah

atau mengganti fungsi dari barang sesuai keinginan konsumen.

Contohnya apabila seseorang mengalami kecalakaan dan kendaraan nya

mengalami kerusakaan, maka ia akan menyambangi bengkel untuk memperbaiki

kendaraannya agar kembali ke kondisi seperti sedia kala. Bengkelmobil juga

biasa didatangi konsumen yang ingin mengganti parts bawaan kendaraannya

dengan parts lain yang diinginkan.

2.9.2 Keuntungan Bengkel

Bengkel resmi biasa mendapatkan keuntungan lebih dari menjual spare parts dan

ongkos service yang tinggi, tetapi di lain pihak bengkel resmi wajib menjalankan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00225-if 2.pdfdalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

32

kewajiban sebagai pengguna merek kepada Agen Tunggal Pemegang Merek,

misalkan bengkel resmi mobil Toyota wajib membayar lisensi kepada PT.

Toyota Astra Motor sebagai pemegang merek Toyota di Indonesia. Bengkel non

resmi biasanya mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit dikarenakan

persaingan usaha yang tinggi, tetapi karena pangsa pasarnya yang lebih luas

memungkinkan bengkel non resmi menjadi alternative konsumen.