bab 3 analisis dan perancangan sistem 3.1 gambaran …thesis.binus.ac.id/asli/bab3/2011-1-00225-if...
TRANSCRIPT
33
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Organisasi
Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai PT. Asuransi Astra Buana ,seperti
sejarah , visi dan misi.
3.1.1 Sejarah Organisasi
PT Asuransi Astra Buana didirikan pada tanggal 12 September 1956 sebagai
perusahaan Asuransi Kerugian (General Insurance). Pada awal pendiriannya masih
bernama PT. Maskapai Asuransi Buana. Pada tahun 1981 Astra International menjadi
pemegang saham terbesar dengan kepemilikan mencapai 60 %. PT. Maskapai Asuransi
Buana berganti nama menjadi PT. Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) pada tahun
1990.
12 September 1956. One step forward mulai ditapakkan. Di tanggal inilah PT.
Maskapai Asuransi Buana didirikan dan mengawali usahanya sebagai perusahaan
asuransi kerugian (general insurance).
Tahun 1981. Harapan semakin berkembang dengan dimilikinya saham terbesar
perusahaan oleh PT. Astra International (AI). Diharapkan agar hal ini semakin
memberikan semangat untuk memberikan yang terbaik dalam berkinerja.
Tahun 1985. PT. Maskapai Asuransi Buana membuka 1 cabang baru di kota
Semarang.
34
Tahun 1990. PT. Maskapai Asuransi Buana berganti nama menjadi PT. Asuransi
Astra Buana (AAB). Penggantian nama dan logo ini semakin menguatkan afiliasi pada
Astra Group, sebagai perusahaan yang dikenal memiliki posisi keuangan dan
manajemen yang baik.
Tahun 1992. AAB membuka 1 cabang baru di kota Jakarta. Total cabang saat itu
berjumlah 4 cabang.
Tahun 1994. AAB kembali membuka 2 cabang baru di kota Medan dan Makassar,
sehingga total cabang berjumlah 6 cabang.
Tahun 1995. Pada tahun ini, 95 % saham perusahaan dimiliki oleh PT. Astra
International. Perusahaan juga meluncurkan produk asuransi mobil "Garda Oto" dan
membuka 2 cabang baru di kota Jakarta dan Solo.
Tahun 1996. AAB kembali membuka 3 cabang baru di kota Bogor, Palemban g
dan Denpasar.
Tahun 1997. AAB meraih sertifikat ISO 9001 sebagai pengakuan atas kinerja dan
komitmen yang berlandaskan pada kualitas. Di samping itu pula pada tahun ini juga
dibuka 6 cabang baru di kota Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cirebon dan Lampung.
Sehingga AAB memiliki total cabang berjumlah 17 cabang.
Tahun 1998. AAB mulai mere-organisasi internal perusahaan menjadi 2 bagian
besar, yaitu Personal Line dan Corporate Line. Di samping itu pula, Garda Oto menjadi
pionir dalam meng-cover kerusuhan bagi para pelanggannya. Kondisi bisnis yang
35
semakin membaik, diantisipasi oleh AAB dengan membuka 5 kantor cabang baru di
kota Pekanbaru, Batam, Purwakarta dan Yogyakarta.
Tahun 2000. Di tahun ini, AAB semakin mempertajam visinya. Visi, misi dan core
value perusahaan diperbarui dan diperkuat sebagai pegangan perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Berbagai benefit diberikan kepada pelanggan Garda Oto, seperti :
Garda Akses 24 Jam, Garda Siaga, website Garda Oto dan Kartu Garda Oto Visa.
Kondisi dan tampilan cabang pun diseragamkan.
Tahun 2001 – 2005. Berbagai pengakuan diterima oleh AAB sebagai bukti atas
kinerja dan layanan yang memuaskan bagi pelanggannya. ICSA, IBBA, Best General
Insurance, Green Company - Attestation of Assessment Certification, E-Company
Award, Call Center Service Excellent Award dan MAKE Award adalah sebagian dari
penghargaan yang diterima oleh AAB sepanjang tahun 2001 s/d 2005.
Tahun 2006. Inovasi untuk memberi yang terbaik kepada pelanggannya
diwujudkan dalam peluncuran layanan Garda Q'Repair. Layanan ini memungkinkan
bagi pelanggan yang kerusakan kendaraannya memenuhi syarat untuk diperbaiki dalam
waktu 1 hari kerja. Terkait ulang tahun emas AAB, berbagai kegiatan bertema "Safety is
Everybody's Concern" diselenggarakan seperti : Safety Creativity, Safety Fun Rally,
Safety Driving Course dan Safety & Fun Touring.
3.1.2 Visi dan Misi PT. Asuransi Astra Buana
a. Visi
Memberikan rasa aman dan tenteram kepada jutaan pelanggan.
36
b. Misi
1. Memberikan rasa aman dan tenteram kepada pelanggan
2. Menjadikan perusahaan sebagai tempat yang menyenangkan untuk bekerja
3. Berkeyakinan bahwa perusahaan dihargai sebagai investasi yang menguntu-
ngkan bagi pemegang saham
4. Menjadikan perusahaan sebagai warga usaha yang baik bagi lingkungan
sekitarnya
3.2 STRUKTUR ORGANISASI
Dalam sub-bab ini akan digambarkan tentang struktur organisasi serta tugas dan
wewenang yang dimiliki oleh setiap pegawai PT.Asuransi Astra Buana
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Asuransi Astra Buana
37
Adapun tugas – tugas yang dimiliki oleh bagian tersebut, diantara nya:
1. Dewan Komisaris (Board of Commisioners)
Komisaris bertugas untuk mengawasi aktifitas-aktifitas dan kinerja
perusahaan. Wewenang yang dimiliki komisaris adalah :
a. Memberi persetujuan atas kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh
Direktur.
b. Membuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan
mempengaruhikinerja perusahaan dalam jangka panjang.
2. Dewan Direktur (Board of Directors)
Direktur memiliki tugas untuk membuat kebijakan-kebijkan perusahaan,
dan mengawasi kegiatan-kegiatan harian serta kinerja manager serta para
tenaga pemasaran. Seorang direktur memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan;
b. Menentukan bagaimana dan dalam bentuk apa insentif diberikan pada
karyawan.
3. Chief Executive Officer (CEO)
Seorang CEO memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mengembangkan rencana strategis untuk mencapai misi dan tujuan
perusahaan dan untuk mempromosikan pendapatan, keuntungan, dan
pertumbuhan sebagai suatu organisasi
38
b. Mengawasi operasi perusahaan untuk memastikan efisiensi produksi,
kualitas, pelayanan, dan manajemen sumber daya yang efektif
c. Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi
untuk menghasilkan sumber daya dan / atau pendapatan untuk
perusahaan
Mengidentifikasi akuisisi dan peluang merger dan aktivitas implementasi
langsung
4. Senior Advisors
Wewenang yang dimiliki oleh seorang Senior Advisors adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan nasihat keuangan dan strategi komersial yang mencakup
proyek – proyek besar mulai dari evaluasi, pelaksanaan, hingga
operasional.
b. Analisis dan pemodelan keuangan.
c. Memberikan nasihat strategi, resiko, dan proyek terkait teknologi
informasi
5. RMIA ESR & Legal Group
a. Membuat, mereview menganalisa dokumen yang dibutuhkan
departmen dan unit usaha termasuk di dalamnya memeriksa perjanjian-
perjanjian, aspek legal dari berbagai laporan perusahaan, dokumen
39
pendirian, dan dokumen keagenan untuk memastikan segala aktivitas
yang terkait dengan legal sesuai dengan regulasi dan good corporate
governance yang berlaku.
b. Melakukan analisa dan investigasi aspek legal terhadap kasus yang
terjadi sehingga memudahkan perusahaan / managemen dalam melihat
kronologis dari kasus tersebut dan mengambil langkah yang dibutuhkan
dalam upaya penyelesaian kasus tersebut.
c. Membuat sistem bank data atas dokumen legal termasuk di dalamnya
memperbaharui data-data yang ada dan memberikan informasi terhadap
pihak lain, baik internal maupun eksternal yang membutuhkan, untuk
mempertahankan keakuratan dan keterkinian dari data legal.
6. Chief Operating Officer (COO)
Wewenang yang dimiliki oleh seorang Chief Operating Officer adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan saran dan masukkan untuk membuat perubahan penting
dalam perencanaan berbagai isu dan keputusan bisnis.
b. Merencanakan aktivitas berbagai departemen dan mendiskusikannya
dengan setiap kepala departemen
c. Mengawasi pengendalian kualitas berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan produk.
40
d. Melakukan pertemuan rutin untuk memastikan setiap kepala
departemen memenuhi target yang diinginkan.
e. Memastikan semua kegiatan sesusai dengan hukum.
7. Business Director
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan rencana pengembangan usaha yang komprehensif .
b. Membangun, mengembangkan, dan memelihara hubungan dengan
partner.
c. Bekerja sama dengan CEO untuk memahami dan memenuhi kebutuhan
bisnis internal.
d. Menganalisis supplier dan menjaga hubungan baik untuk mendapatkan
kontrak yang menguntungkan.
8. Chief Financial Officer
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Memastikan, mengkoordinasikan manajemen arus kas secara optimal.
b. Memastikan audit laporan keuangan selesai tepat waktu sesuai dengan
jadwal.
c. Memastikan pembayaran pajak yang dilalukan sesuai dengan peraturan
perpajakan.
41
d. Memastikan seluruh asest perusahaan ditanggung oleh asuransi.
e. Membuat Tax Planning untuk seluruh Group.
9. IT & HRM Director
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan menerapkan penambahan, penghapusan dan
modifikasi besar terhadap infrastruktur pendukung di seluruh perusahaan
dalam koordinasi dengan kepemimpinan korporasi.
b. Mengantisipasi kebutuhan jaringan masa depan, mengidentifikasi solusi
proaktif untuk memenuhi kebutuhan.
c. Mengembangkan dan melaksanakan rencana SDM dalam rangka untuk
memastikan bahwa semua proses sumber daya manusia dan kegiatan
mulai dari rekrutmen sampai outplacement dapat berjalan efektif.
10. Commercial Business Division Head
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Memberikan dukungan teknis untuk memastikan bisnis berjalan
dengan efektif.
b. Berkoordinasi dengan sales, marketing, dan tim eksekutif untuk
memastikan semua berjalan dengan lancar.
c. Me-manage berbagai aspek komersil di dalam organisasi.
42
11. Finance & Accounting Division Head
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Memimpin proses perencanaan tahunan divisi Finance & Accounting,
dengan mengintegrasikan rencana dari unit kerja di bawahnya, dan
menyelaraskan dengan perencanan strategis perusahaan
b. Memeriksa budget tahunan serta memonitor realisasi budget
c. Menganalisis dan mengkonsolidasi laporan tertulis dari departemen
menjadi laporan tertulis bulanan/tahunan kepada atasan langsung, yang
meliputi laporan realisasi perencanaan dan anggaran dari divisi Finance
& Accounting
12. Investment, Planning & Developement Group Head
Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan melaksanakan transaksi investasi dan
membangun hubungan dengan investor strategis
b. Berkontribusi terhadap perumusan strategi, rencana bisnis, dan
mengembangkan rencana dan budget untuk divisi investment,
Planning, & Development
43
3.3 Kebutuhan Sistem dan pemecahan masalah
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang digunakan oleh
pihak PT.Asuransi Astra Buana ,permasalahan yang sedang dihadapi serta usulan
pemecahan masalah yang diajukan.
3.3.1 Sistem yang Sedang Berjalan
Saat ini sistem yang sedang berjalan menggunakan basis data Microsoft Excel
2003 untuk proses penyimpanan data lokasi bengkel, lokasi kantor cabang, dan lokasi
customer. Bila seseorang datang ke kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana dan
mengajukan klaim untuk Body Repair mobilnya, maka pihak PT.Asuransi Astra Buana
akan mempertimbangkannya dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Setelah
melalui berbagai proses maka proses klaim akan diterima dan pelanggan akan diberikan
bengkel-bengkel yang dapat menangani klaim tersebut.
Selain itu, ada juga pelanggan yang membaca nomor telepon yang tertera pada
palang iklan atau imformasi PT.Asuransi Astra Buana lainnya lalu menghubungi tenaga
Customer Service untuk mencari informasi lengkap mengenai pengajuan klaim tersebut.
Bila pelanggan sudah mengerti tentang syarat dan ketentuannya pengajuan
klaim, pelanggan dapat langsung datang ke kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana
untuk proses klaim lebih lanjut. Pihak pelanggan dan pihak PT.Asuransi Astra Buana
akan bertemu dan bersama-sama melihat dan membicarakan mengenai klaim asuransi
tersebut. Bila PT.Asuransi Astra Buana sudah benar-benar menyetujui untuk menerima
klaim pelanggan tersebut, maka pelanggan dapat melakukan proses negosiasi mengenai
harga, lokasi bengkel dan proses pembayaran.
44
3.3.2 Permasalahan yang Dihadapi
Saat ini, persoalan mendasar yang dihadapi oleh pihak PT.Asuransi Astra Buana
adalah sistem yang sedang berjalan tidak bisa menyajikan informasi secara spasial
kesulitan untuk mengetahui tentang keunggulan dan kekurangan lokasi bengkel dan
kantor cabang yang telah disediakan, terutama mengenai kapasitas dan penanganan
klaim di bengkel-bengkel rekanan serta kantor cabangnya. Apakah sudah cukup atau
perlu membuka bengkel rekanan dan kantor cabang untuk memenuhi dan melayani
pelanggan dengan baik berdasarkan persebaran lokasi pelanggan itu sendiri. Banyak
sekali pelanggan yang ingin mengajukan klaim asuransi mobilnya tetapi memiliki
keterbatasan waktu dan tempat, namun akhirnya merasa ragu karena tidak memiliki
gambaran yang jelas tetang lokasi kantor cabang serta bengkel rekanan yang ada.
Bidang Promosi juga kesulitan dalam menjelaskan keunggulan dan letak
geografis dari kantor cabang dan bengkel-bengkel yang ada di Jakarta, dan terkadang
yang melayani pelanggan bukan lah , karyawan yang benar – benar memahami letak
geografis dari Jakarta atau akses dimana kantor cabang dan bengkel-bengkel tersebut
terdapat.
Hal ini cukup merugikan karena bila pelanggan tidak tertarik, maka akan sulit
untuk melanjutkan proses perpanjangan premi asuransi mobil. Namun jika pelanggan
mengetahui mudahnya akses menuju kantor cabang dan bengkel-bengkel tersebut, tentu
klien akan tertarik untuk menindak-lanjuti premi asuransi mobilnya atau proses klaim itu
sendiri.
45
3.3.3 Usulan Pemecahan Masalah
a. Membuat aplikasi Sistem informasi geografi tentang persebaran bengkel rekanan
dan kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana
b. Pendataan terkomputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa peta
wilayah yang dilengkapi informasi Kecamatan, Kabupaten, dan sebagainya
untuk membantu analisis kantor cabang dan persebaran bengkel sesuai dengan
keinginan dan lokasi pelanggan;
c. Merancang database spasial dan atributenya dari data lokasi bengkel, lokasi
customer dan lokasi kantor cabang;
3.4 Perancangan Data Flow Diagram
Sub-bab ini meliputi diagram konteks dan diagram nol dari sistem yang dibuat.
3.4.1 Diagram Konteks
Berdasarkan kebutuhan sistem, mengenai kebutuhan sistem dan usulan pemecahan
masalah pada PT.Asuransi Astra Buana dapat digambarkan suatu diagram yang
berkaitan dengan perancangan sistem berupa Data Flow Diagram(DFD). Untuk lebih
memperjelas dan memahami aliran data akan kebutuan sistem. Berikut ini aliran data
dalam diagram konteks barkaitan dengan SIG lokasi bengkel di daerah Jakarta.
46
Gambar 3.2 Diagram Konteks
3.4.2 Diagram Rinci
Salah satu tingkatan Data Flow Diagram (DFD) berikut adalah Diagram Rinci
yang merupakan pengembangan dari diagram konteks. Dalam DiagramRrinci terlihat
lebih rinci aliran data yang masuk dan keluar serta memiliki data store sebagai
pendataan. Berdasarka diagram konteks yang ada dapat digambarkan diagram Rinci
berkaitan dengan SIG lokasi bengkel di daerah Jakarta
47
Gambar 3.3 Diagram Rinci
3.5 Perancangan Basis Data
Sub-bab ini terdiri dari kamus data, spesifikasi tabel dan penggambaran Entity
Relationship Diagram.
3.5.1 Kamus Data
Berikut adalah kamus data dari tabel-tabel yang digunakan :
a. Kabupaten (KdKabupaten, NamaKabupaten)
b. Kecamatan (KdKecamatan, NamaKecamatan, KdKabupaten)
48
c. KantorCabang (KdCabang, NamaCabang, AlamatCabang, NoTelpCabang,
KdKecamatan, Xcabang, Ycabang)
d. Customer (KdCustomer, NamaCustomer, AlamatCustomer,
NoTelpCustomer, KdPolis, KdKecamatan, KdKendaraan, Xcustomer,
Ycustomer)
e. Karyawan (KdKaryawan, NamaKaryawan, Jabatan)
f. Bengkel (KdBengkel, NamaBengkel, AlamatBengkel, NoTelpBengkel,
KdJenisBengkel, KdKecamatan, Xbengkel, Ybengkel)
g. JenisBengkel (KdJenisBengkel, NamaJenisBengkel)
h. Polis (KdPolis, NamaPolis)
i. Claim (KdClaim, KdCustomer, TglClaim, TglKecelakaan, Keterangan,
KdKaryawan, KdBengkel, KdCabang)
j. Kendaraan (KdKendaraan, NamaKendaraan)
k. Login (Username, Password)
3.5. 2 Spesifikasi Tabel
Berikut ini adalah spesifikasi tabel-tabel yang digunakan di dalam aplikasi.
a. Tabel Kabupaten
Nama Tabel : Kabupaten
Deskripsi : Basis data yang berisi data Kabupaten
Primary Key : KdKabupaten
49
Tabel 3.1 Tabel Kabupaten
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdKabupaten String 10 Kode Kabupaten
NamaKabupaten String 30 Nama Kabupaten
b. Tabel Kecamatan
Nama Tabel : Kecamatan
Deskripsi : Basis data yang berisi data Kecamatan
Primary Key : KdKecamatan
Foreign Key : KdKabupaten
Tabel 3.2 Tabel Kecamatan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan
NamaKecamatan String 30 Nama Kecamatan
KdKabupaten String 10 Kode Kabupaten
c. Tabel Kantor Cabang
Nama Tabel : KantorCabang
Deskripsi : Basis data yang berisi data KantorCabang
Primary Key : KdCabang
Foreign Key : Kd Kecamatan
50
Tabel 3.3 Tabel Kantor Cabang
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdCabang String 10 Kode Kantor Cabang
NamaCabang String 30 Nama Kantor Cabang
AlamatCabang String 100 Alamat Kantor Cabang
NoTelpCabang Numeric 15 Nomer Telephone Kantor
Cabang
XCabang String 20 Lokasi Kantor Cabang
berdasarkan Koordinat X
pada Tampilan Peta
YCabang String 20 Lokasi Kantor Cabang
berdasarkan Koordinat Y
pada Tampilan Peta
KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan
d. Tabel Customer
Nama Tabel : Customer
Deskripsi : Basis data yang berisi data Customer
Primary Key : KdCustomer
Foreign Key : KdKecamatan
KdPolis
KdKendaraan
51
Tabel 3.4 Tabel Customer
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdCustomer String 10 Kode Customer
NamaCustomer String 50 Nama Customer
AlamatCustomer String 100 Alamat Customer
NoTelpCust Numeric 15 Nomor Telephone
Customer
KdKendaraan String 10 Kode Kendaraan
XCustomer String 20 Lokasi Customer
Berdasarkan Koordinat
X pada Tampilan Peta
YCustomer String 20 Lokasi Customer
Berdasarkan Koordinat
Y pada Tampilan Peta
KdPolis String 10 Kode Polis (Identitas
Nomor Polis
KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan
e. Tabel Bengkel
Nama Tabel : Bengkel
Deskripsi : Basis data yang berisi data Bengkel
Primary Key : KdBengkel
52
Foreign Key : KdJenisBengkel
KdKecamatan
Tabel 3.5 Tabel Bengkel
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdBengkel String 10 Kode Bengkel
NamaBengkel String 30 Nama Bengkel
AlamatBengkel String 100 Alamat Bengkel
XBengkel String 20 Lokasi Bengkel
Berdasarkan Koordinat X
Pada Tampilan Peta
YBengkel String 20 Lokasi Bengkel
Berdasarkan Koordinat Y
Pada Tampilan Peta
NoTelpBengkel Numeric 15 Nomer Telephone
Customer
KdJenisBengkel String 10 Kode Jenis Bengkel
KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan
f. Tabel JenisBengkel
Nama Tabel : JenisBengkel
Deskripsi : Basis data yang berisi data JenisBengkel
Primary Key : KdJenisBengkel
53
Tabel 3.6 Tabel Jenis Bengkel
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdJenisBengkel String 10 Kode Jenis Bengkel
NamaJenisBengkel String 30 Nama Jenis Bengkel
g. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan
Deskripsi : Basis data yang berisi data Karyawan
Primary Key : KdKaryawan
Tabel 3.7 Tabel Karyawan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdKaryawan String 10 Kode Karyawan
NamaKaryawan String 30 Nama Karyawan
Jabatan String 20 Jabatan Karyawan
h. Tabel Polis
Nama Tabel : Polis
Deskripsi : Basis data yang berisi data Polis Customer
Primary Key : KdPolis
54
Tabel 3.8 Tabel Polis
Nama
Field
Tipe Panjang Keterangan
KdPolis String 10 Kode Polis (Identitas
Nomor Polis)
NamaPolis String 30 Nama Polis
i. Tabel Claim
Nama Tabel : Claim
Deskripsi : Basis data yang berisi data Claim
Primary Key : KdClaim
Foreign Key : KdKaryawan
KdCustomer
KdBengkel
KdCabang
Tabel 3.9 Tabel Claim
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdClaim String 10 Kode Claim
KdCustomer String 10 Kode Customer
TglClaim String 20 Tanggal Pengajuan Claim
TglKecelakaan Numeric 10 Tanggal terjadinya
Kecelekaan
55
Keterangan String 500 Keterangan Kecelakaan
KdKaryawan String 10 Kode Karyawan
KdBengkel String 10 Kode Bengkel
KdCabang String 10 Kode Kantor Cabang
j. Tabel Kendaraan
Nama Tabel : Kendaraan
Deskripsi : Basis data yang berisi data kendaraan
Primary Key : KdKendaraan
Tabel 3.10 Tabel Kendaraan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
KdKendaraan String 10 Kode Kendaraan
NamaKendaraan String 30 Nama Kendaraan
k. Tabel Login
Nama Tabel : Login
Deskripsi : Basis Data yang berisi data Login
Tabel 3.11 Tabel Login
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Username String 10 Username untuk login
Password String 30 Password untuk login
56
3.5.3 Entity Relationship Diagram
Gambar 3.4 Gambar ERD
3.6 Perancangan State Transition Diagram
Diagram transisi atau State Transaction Diagram (STD) merupakan suatu
modeling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan sistem terhadap waktu. STD
umumnya digunakan sebagai pedoman perancangan serta untuk mempermudah desain
tampilan layar.
57
3.6.1 Perancangan STD Proses Pan
Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3,18 dibawah ini
Gambar 3.5 Gambar STD Proses Pan
3.6.2 Perancangan STD Proses Zoom In
Gambar 3.6 Gambar STD Proses Zoom In
58
3.6.3 Perancangan STD Proses Zoom Out
Gambar 3.7 Gambar STD Proses Zoom Out
3.6.4 Perancangan STD Proses Full Map Extent
Gambar 3.8 Gambar STD Proses Full Map Extent
3.6.5 Perancangan STD Proses Claim Transaksi
Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3.22 dibawah ini
Gambar 3.9 Gambar STD Proses Claim Transaksi
59
3.6.6 Perancangan STD Proses Data Bengkel
Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3.23 dibawah ini
Gambar 3.10 Gambar STD Proses Bengkel
3.6.7 Perancangan STD Proses Data Customer
Gambar 3.11 Gambar STD Proses Data Customer
60
3.6.8 Perancangan STD Proses Data Kantor Cabang
Gambar 3.12 Gambar STD Proses Data Kantor Cabang
3.6.9 Perancangan STD Menu Utama
Gambar perancangan STD Menu Utama dapat dilihat di gambar 3.13
61
Gambar 3.13 Gambar STDMenu Utama
62
3.7 Perancangan Layar
3.7.1 Rancangan Menu
Gambar 3.14 Gambar Rancangan Menu
3.7.2 Tampilan Menu Utama
1. Rancangan Halaman Utama
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File
Gambar 3.15 Gambar Rancangan Halaman Utama
63
2. Rancangan Tampilan File
Gambar 3.16 Gambar Rancangan Tampilan File
3. Rancangan Tampilan menu Login
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File
Username
Password
Gambar 3.17 Gambar Rancangan Tampilan Menu Login
File View Transaksi Master Data Report
Login
Exit
Login
Exit
Login
64
Form Claim
4. RancanganTampilanMenu View
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Gambar 3.18 RancanganTampilan Menu View
5. RancanganTampilan Menu Transaksi
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Gambar 3.19 RancanganTampilan Transaksi
Pan
Zoom In
Zoom Out
Map
65
6. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Map
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Gambar 3.20 Gambar Rancangan Tampilan Menu Transaksi Map
Seach:
Visibility:
Keterangan:
‐ Lokasi Kantor Cabang
‐ Lokasi Customer
‐ Lokasi Bengkel Rekanan
Search
66
7. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Form Claim
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Nama Customer:
Alamat Customer :
Nomor Telepon:
Tanggal terjadinya kerugian/kecelakaan :
Jam terjadinya kerugian/kecelakaan :
Keterangan :
Gambar 3.21 Gambar Rancangan Tampilan Menu Transaksi Form Claim
Insert Delete
67
8. Rancangan Tampiulan Menu Master Data
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Gambar 3.22 Gambar Rancangan Tampilan Menu Master Data
9. Rancangan Tampilan Menu Master Data Bengkel
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Bengkel
Nama Bengkel :
Alamat:
Telepon:
Gambar 3.23 Gambar Rancangan Tampilan Master Data Bengkel
Bengkel
Kantor Cabang
Customer
Insert Delete
68
10. Rancangan Tampilan Menu Master Data Kantor Cabang
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
KantorCabang
Nama Cabang:
Alamat:
Telepon:
Gambar 3.24 Gambar Rancangan Tampilan Master Data Kantor Cabang
Insert Delete
69
11. Rancangan Tampilan Menu Master Data Customer
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Customer
Nama Customer:
Alamat:
Telepon:
Tipe Mobil:
Polis:
Gambar 3.25 Gambar Rancangan Tampilan Master Data Customer
Insert Delete
70
12. Rancangan Tampilan Report
GIS PT.Asuransi Astra Buana
File View Transaksi Master Data Report
Gambar 3.26 Gambar Rancangan Tampilan Menu Report