bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi 2.1.1 pengertian...

36
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa data merupakan sebuah catatan fakta, konsep atau instruksi pada tempat penyimpanan untuk komunikasi, pengarsipan. Lebih jauh, menurut Laudon (2007, p13), data yang sudah terkumpul dapat diproses, dalam artian diorganisir dan diubah menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh manusia. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, pada prinsipnya data merupakan rekaman fakta yang belum diolah menjadi informasi. Fakta-fakta tersebut berisi aktivitas, konsep dan benda. Terdapat dua sifat data : 1. Shared : Data dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa pengguna. 2. Integrated : Data merupakan kesatuan. Sedapat mungkin tidak terjadi pengulangan. 2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005, p4), sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer dan sumber daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan mendistribusikan informasi. Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terkait, yang saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan

Upload: buinhan

Post on 30-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa data merupakan sebuah

catatan fakta, konsep atau instruksi pada tempat penyimpanan untuk komunikasi,

pengarsipan. Lebih jauh, menurut Laudon (2007, p13), data yang sudah terkumpul dapat

diproses, dalam artian diorganisir dan diubah menjadi informasi yang dapat dimengerti

oleh manusia.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, pada prinsipnya data merupakan rekaman

fakta yang belum diolah menjadi informasi. Fakta-fakta tersebut berisi aktivitas, konsep

dan benda.

Terdapat dua sifat data :

1. Shared : Data dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa pengguna.

2. Integrated : Data merupakan kesatuan. Sedapat mungkin tidak terjadi pengulangan.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p4), sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari

orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer dan sumber daya yang dapat

mengumpulkan, mendapatkan dan mendistribusikan informasi.

Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen

yang saling terkait, yang saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

10

menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisa dan

visualisasi dalam organisasi.

Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai entitas atau kesatuan

formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logikal (Prahasta, 2001,

p40).

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, prinsipnya sistem informasi adalah

pengaturan peralatan yang mengumpulkan, memasukkan dan memproses data serta

peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol dan melaporkan informasi sehingga

organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan utama dari sistem informasi

adalah mengumpulkan, memproses dan menukar informasi antar pelaku bisnis serta

didesain untuk mendukung operasi sistem bisnis, Jeffrey L,Whitten, et.al., (2004, p39).

Karakteristik yang dimiliki sistem informasi yaitu :

1. Tujuan dan Sasaran

Setiap sistem informasi dirancang untuk memenuhi atau mencapai satu atau lebih

tujuan dan sasaran. Kedua hal ini menjadi latar belakang dan alasan kuat dari

pembentukan sistem

2. Masukan

Data dikumpulkan oleh sistem atau oleh pemakai sistem. Data inilah yang kemudian

dimasukkan ke dalam sistem sebagai masukan sistem.

3. Keluaran

Informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan keluaran. Keluaran dari sistem

terkadang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai masukan. Masukan ini

disebut dengan umpan balik (Feedback).

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

11

4. Data Tersimpan

Data yang dimasukkan atau diproses oleh sistem seringkali diperlukan oleh pemakai

sistem informasi dan menjadi data yang tersimpan di dalam sistem. Data yang

tersimpan seharusnya sering diubah (Update) untuk mempertahankan ketepatannya.

5. Alat Pemroses

Data yang dimasukkan ke dalam sistem akan diproses dan dikirimkan ke pemakai

sebagai informasi atau disimpan untuk keperluan kemudian. Komputer digunakan

sebagai alat pemroses dari data organisasi.

6. Instruksi dan Prosedur

Sebuah sistem informasi tidak memiliki kecerdasannya sendiri. Sistem tidak dapat

memproses data atau menghasilkan informasi tanpa diberitahu hal apa yang harus

dilakukannya, oleh karena itu sistem harus menyimpan rincian, instruksi dan

prosedur. Perangkat lunak ditulis untuk memberitahukan computer bagaimana

memproses data.Instruksi dan prosedur untuk pemakai biasanya ada pada prosedur

manual.

7. Sempadan

Setiap sistem memiliki batasan fisik. Sempadan memisahkan sebuah sistem dari

lingkungannya. Lingkungan adalah semua hal yang mengelilingi sistem.

8. Pemakai

Pemakai adalah orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi

yang dihasilkan oleh sistem disebut pengguna (User). Pengguna dapat meliputi orang-

orang yang berperan dalam pengolahan transaksi dan data, manajemen sistem dan

sistem keamanan serta kontrol.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

12

9. Batasan

Setiap sistem memiliki batasan tertentu secara internal ataupun eksternal yang

membatasi suatu sistem seperti jumlah pemakaian atau metode yang dipakai untuk

masukan, proses, penyimpanan atau keluaran.

10. Ukuran Keamanan

Ukuran keamanan dibangun untuk melindungi sistem dari pengakses yang tidak

berwenang.

11. Antar Muka Informasi

Antar muka informasi digunakan dalam mengalirkan informasi antar pihak-pihak

yang berkepentingan dalam sistem.

12. Subsistem

Subsistem merupakan suatu bagian dari sistem yang melakukan operasi-operasi

tertentu untuk mendukung sistem bagiannya.

2.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Menurut Mcleod (2001, p88), analisa sistem adalah penelitian suatu sistem yang

telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui.

Sedangkan menurut Jeffrey L. Whitten, et al (2004, p165-166), analisa sistem

adalah teknik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sistem ke dalam

komponen-komponen dengan tujuan mempelajari komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Perancangan sistem merupakan

pelengkap dari analisa sistem ke dalam suatu sistem yang utuh dengan tujuan

mendapatkan sistem yang lebih baik.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

13

Ada enam tahap analisis sistem:

1. Mengumumkan penelitian sistem.

Ketika perusahaan menerapkan sistem baru, manajemen bekerja sama dengan pekerja

perihal sistem baru tersebut.

2. Mengorganisasikan tim proyek.

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi.

Melalui wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah

menspesifikasi secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem.

5. Menyiapkan usulan rancangan

Analisa sistem memberikan kesempatan bagi para manajer untuk membuat keputusan

terusan atau hentikan untuk kedua kalinya.

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen mengevaluasi usulan

rancangan dan menentukan apakah memberi persetujuan atau tidak.

Sedangkan menurut McLeod (2001, p238), perancangan sistem adalah penentuan

proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer,

perancangan dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan digunakan.

Tahap perancangan sistem:

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.

Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru

dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

14

2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif sistem.

Analis harus mengidentifikasikan konfigurasi peralatan komputer yang akan

memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

Analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang

dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja,

dengan kendala-kendala yang ada.

4. Memilih konfigurasi terbaik.

Analis mengevaluasi konfigurasi subsistem dan menyesuaikan dengan kombinasi

peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai

analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

5. Menyiapkan usulan penerapan.

Analis menyiapkan ikhtisar tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan.

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem.

Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan

disetujui.

Dari kutipan-kutipan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan

sistem merupakan proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam suatu

rancangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan memberi gambaran yang lebih jelas

untuk dijadikan pertimbangan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

15

2.2 Sistem Informasi Geografi

2.2.1 Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan

perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi

Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (bumi atau permukaan

bumi) dan graphien (melukis, mencitrakan, menjelaskan, atau menuliskan), maka

berdasarkan asal katanya geografi dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan

bumi. Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang

terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios

Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya

menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di

tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal

ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang

disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Dalam arti yang lebih luas, geografi lebih sering diterima sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan

timbal balik antara keduanya.

Geografi diartikan pula sebagai ilmu mengenai permukaan bumi, iklim,

penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. Menurut Vidal de la Blache

(dalam Prahasta, 2002, p12), geografi adalah ilmu pengetahuan mengenai tempat-tempat

yang sangat mengonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-potensi suatu

negara.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

16

Menurut Richthoffen (Prahasta, 2005, P12), geografi adalah ilmu yang

mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area

yang berada di permukaan bumi. Kata geografi berasal dari kata geographika dari

bahasa yunani yang dikemukakan oleh Eratosthenes sekitar abad ke-1 SM. Asal katanya

adalah Geo yang berarti Bumi dan graphika yang berarti tulisan atau lukisan.

Berdasarkan asal katanya, geografi dapat diartikan sebagai tulisan mengenai Bumi atau

lukisan tentang Bumi. Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal-balik

antara keduanya.

Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan geografi adalah ilmu

pengetahuan yang secara umum mempelajari tentang bumi dan segala isinya dari inti

bumi sampai dengan lapisan atmosfer, termasuk di dalamnya daratan, perairan, udara,

serta makhluk hidup dan semua jenis materi.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografis (SIG) pada dasarnya merupakan gabungan tiga unsur

pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan melihat unsur–unsur pokoknya,

maka jelas sistem informasi geografis merupakan salah satu sistem informasi dengan

tambahan unsur “geografis”. Sistem Informasi Geografis diartikan sebagai sistem

informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,

mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data

geospatial, untuk mendukung keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota dan

pelayanan umum lainnya.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

17

Menurut Prahasta (2005, P49) sistem informasi geografi merupakan suatu

kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan

dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi Sistem Informasi Geografi

merupakan kumpulan data geografi (spasial) dan data dokumen (non-spasial) yang

terorganisir dan dapat dimanipulasi.

Menurut Burrough (1986, p6), sistem informasi geografi merupakan sistem

informasi yang bertujuan mengumpulkan, menyimpan, menggunakan kembali saat

dibutuhkan, memroses, dan menampilkan data spasial dari dunia sebenarnya untuk

tujuan tertentu.

Sistem informasi geografi adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,

perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi

mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Prahasta, 2001, p55; Chrisman, 1997,

p121).

Teknologi sistem informasi geografi dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,

pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi, dan perencanaan rute.

Misalnya SIG dapat membantu pihak berwenang untuk secara cepat menghitung waktu

tanggap darurat saat terjadi bencana alam atau SIG dapat digunakan untuk mencari lahan

basah yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Secara singkat, SIG dapat berguna untuk memberikan nilai tambah pada data

spasial dengan memungkinkan data untuk diorganisasikan dan ditampilkan secara

efisien. Dengan analisis dan penemuan data baru yang dapat dilakukan secara cepat, SIG

menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk membantu pengambilan keputusan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

18

2.2.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

(Prahasta, 2005, P56), yaitu :

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan

atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau mentranformasikan format-format yang dapat digunakan oleh

sistem informasi geografi.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis

data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik,

peta, dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah

basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki.

4. Data Manipulation and Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem

informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan

pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

19

Uraian dari subsistem-subsistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG

Beberapa kemampuan SIG:

1. Dapat mengumpulkan data georgafi.

2. Dapat mengitegrasikan data geografi (spasial dan attribute).

3. Dapat memeriksa, mengupdate, data geografi.

4. Dapat menyimpan dan memanggil kembali data geografi.

5. Dapat memanipulasi data geografi.

6. Dapat menganalisa data geografi.

7. Dapat menghasilkan output.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

20

2.3 Komponen Sistem Informasi Geografi

Komponen-komponen SIG terdiri dari :

2.3.1 Perangkat Keras (hardware)

SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan memproses data. SIG

dengan skala yang kecil membutuhkan PC (Personal Computer) yang kecil untuk

menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan komputer yang lebih

besar serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user.

Perangkat keras yang digunakan dalam SIG memiliki spesifikasi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan sistem informasi lainnya. Ini dikarenakan penyimpanan data yang

digunakan dalam SIG baik data raster maupun data vektor membutuhkan ruang yang

besar dan dalam proses analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor

yang cepat. Selain itu diperlukan juga digitizer untuk mengubah peta ke dalam bentuk

digital.

Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke komputer.

Contoh: scanner, digitizer dan CD-ROM

b. Alat pemrosesan, merupakan sistem komputer yang berfungsi mengolah,

menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan.

Contoh: CPU, tape drive dan disk drive

c. Alat keluaran (output) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai

data dalam proses SIG.

Contoh: VDU, plotter dan printer

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

21

2.3.2 Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak dalam SIG haruslah mampu menyediakan fungsi dan tool untuk

melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografi. Dengan

demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah :

a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografi.

b. Sistem Manajemen Basis Data.

c. Tool yang mendukung manipulasi geografi, analisa dan visualisasi.

d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.

Ada banyak perangkat lunak SIG yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah Map Info,

Arc Info, Arc View, Arc GIS dan masih banyak lainnya.

2.3.3 Data

Data merupakan fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi

pemakai dan dideskripsikan sebagai berkas-berkas fakta yang masih mentah yang

menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan/organisasi atau di

lingkungan fisik sebelum di susun dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan

oleh pemakai. Jenis data yang digunakan dalam sistem informasi geografi adalah data

spasial (peta) dan data non-spasial (keterangan/atribut).

Perbedaan antara 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data Spasial

Data spasial adalah data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang dan

dapat digambarkan dengan berbagai komponen data spasial, yaitu :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

22

1. Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu

objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas

peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-

simbol. Titik dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang

ditentukan, misalnya letak bangunan, kota, dan lain-lain.

2. Garis.

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua

titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Batas-

batas poligon merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik,

saluran buangan, jalan, sungai, dan lain sebagainya.

3. Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi.

Suatu danau, batas propinsi, batas kota, batas-batas persil tanah milik adalah

tipe-tipe entitas yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu

poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara

ketiga titik tersebut.

Gambar 2.2 Komponen-komponen Data Spasial

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

23

Selain itu dalam sistem informasi geografi juga terdapat dua macam penyajian

data spasial, yaitu:

1. Model Raster

Model raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (bidang referensi

horizontal dan vertikal yang terbagi menjadi kotak-kotak). Setiap piksel memiliki atribut

tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. Akurasi model ini sangat tergantung pada

resolusi atau ukuran piksel suatu gambar.

Model raster memberikan informasi spasial apa saja yang terjadi di mana saja

dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model raster, data geografi ditandai

oleh nilai-nilai elemen matriks dari suatu obyek yang berbentuk titik, garis maupun

bidang (Prahasta, 2007, p148).

2. Model Vektor

Model Vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan titik-titik, garis-garis dan kurva atau poligon beserta atribut-atributnya.

Bentuk dasar model vektor didefinisikan oleh sistem koordinat Kartesius dua dimensi (x,

y).

Di dalam data vektor, garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut

yang berhubungan. Sedangkan, bidang atau poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-

titik dengan ketentuan bahwa titik awal dan titik akhir memiliki koordinat yang sama

(Prahasta, 2007, p156).

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

24

b. Data Non-spasial (atribut)

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang

dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan dengan

posisi geografi. Contoh : data atribut suatu sekolah berupa jumlah murid, jurusan, jenis

kelamin, agama, beserta atribut-atribut lainnya yang masih mungkin dimiliki dan

diperlukan. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada

pendeskripsian secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek

agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain, misalnya : sekolah, rumah sakit,

hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek dapat diukur atau

dinilai berdasarkan skala ordinat atau tingkatan, interval atau selang, dan rasio atau

perbandingan dari suatu titik tertentu. Contohnya, populasi/jumlah siswa di suatu

sekolah 500-600 siswa, berprestasi, jurusan, dan sebagainya.

2.3.4 Metode

Untuk menghasilkan SIG sesuai dengan yang diinginkan, maka SIG harus

direncanakan dengan matang dengan menggunakan metologi yang benar. SIG yang baik

memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, yaitu

metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.

2.3.5 Manusia

Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan

membangun perencanaan untuk diaplikasikan sesuai dunia nyata. Sumber daya manusia

sangat diperlukan untuk mendefinisikan, menganalisa, mengoperasikan serta

menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembuatan SIG. Pemakai pada SIG

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

25

terdiri dari beberapa tingkatan, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan

memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu

pekerjaan sehari-hari

2.4 Pemetaan

2.4.1 Pengertian Peta

Menurut Burrough (1986, p13), peta adalah sekumpulan titik, garis dan area yang

digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem koordinat

beserta dengan penggambaran atribut-atribut non-spasialnya. Peta biasanya

direpresentasikan dalam dua dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat

dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.

Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi juga sebagai

penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis dan penyajiannya dalam bentuk digital

terpadu antara gambar, citra dan teks. Data yang terkelola dalam model digital memiliki

keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional serta garis cetakan

(Hardcopy) dan keluwesan, kemudahan, penyimpanan, pengelolaan, pengolahan,

analisis dan penyajian secara interaktif bahkan realtime pada media computer

(Softcopy).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

26

2.4.2 Jenis Peta

A. Peta Berdasarkan Isi:

1. Peta Umum

Peta umum melukiskan semua kenampakan suatu wilayah secara umum.

Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dalam berbagai bentuk

permukaan bumi, yaitu gunung, daratan, lembah, sungai dan sebagainya yang

merupakan satu kesatuan. Contoh : Peta Indonesia, Peta Eropa, Peta Dunia.

Peta Umum terbagi dalam dua jenis, yaitu :

a. Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang menampilkan, semua unsur yang

berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia,

sehingga disebut juga peta umum. Unsur alam antara lain meliputi: relief

muka bumi, unsur hidrografi (sungai, danau, bentuk garis pantai), tanaman,

permukaan es, salju, dan pasir.

b. Peta Chorografi

Peta yang menggambarkan keseluruh atau sebagian permukaan bumi

dengan skala yang lebih kecil antara 1:250.000 – 1:1.000.000 atau lebih. Peta

ini menggambarkan daerah yang luas, menampilkan semua kenampakan

yang ada pada suatu wilayah. Atlas merupakan kumpulan dari peta

Chorografi.

2. Peta Tematik (Peta khusus)

Melukiskan kenampakan tertentu atau menonjolkan satu macam data pada

wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta Iklim dan Peta Perhubungan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

27

3. Peta Kadaster

Peta Kadaster merupakan peta berskala ekstra besar, sebagai sumber data dan

informasi dasar yang berguna dalam berbagai kepentingan.

B. Peta Berdasarkan Skala :

1. Peta Kadaster(Peta Teknik) : Skala peta antara 1:100 – 1:5.000.

2. Peta skala besar : Skala peta antara 1:5.000 – 1:250.000.

3. Peta skala sedang : Skala peta antara 1:250.000 – 1:500.000.

4. Peta skala kecil(Peta Geografi) : Skala peta antara 1:500.000 – 1:1.000.000

atau lebih besar.

C. Peta Berdasarkan Objek:

1. Peta Stationer

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan dalam keadaan tetap atau

stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi.

2. Peta Dinamik

Menggambarkan bahwa keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah.

Contoh : Peta Urbanisasi dan peta arah angin.

D. Peta berdasarkan kegunaannya

1. General Reference Map (Peta referensi umum)

Merupakan peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan

memverifikasi berbagai macam bentuk geografi, termasuk fitur tanah, badan air,

perkotaan, jalan dan lain sebagainya.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

28

2. Mobility Map (Peta Mobilitas)

Merupakan peta yang bermanfaat untuk membantu masyarakat dalam

menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya. Peta ini biasa digunakan

untuk perjalanan di darat, laut dan udara.

3. Thematic Map (Peta Tematik)

Merupakan peta yang menunjukkan penyebaran dari objek tertentu,

seperti populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

4. Inventory Map (Peta Inventaris)

Merupakan peta yang menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya

posisi semua gedung di wilayah Jakarta Timur.

2.4.3 Struktur Pemetaan

Data pemetaan terdiri dari dua struktur, yaitu Struktur Data Vektor dan Struktur

Data Raster. Struktur Data Vektor setiap titik pada peta dan setiap titik pada suatu

wilayah berusaha digambarkan dengan tepat menjadi sebuah objek. Koordinat yang ada

pada struktur data vektor diasumsikan terus berhubungan dan tidak dihitung seperti pada

Struktur Data Raster. Struktur Vektor mengijinkan semua posisi, panjang dan dimensi

dapat didefinisikan secara tepat (Burrough, 1986, p25). Struktur Data Raster

mempresentasikan secara nyata pemilihan susunan permukaan pada pola bidang. Secara

nyata representasi dari struktur data raster diturunkan dalam suatu aturan yang sama.

Sel-sel beraturan yang biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang dapat juga

berupa segitiga atau persegi enam. Model ini disebut juga sebagai model kisi-kisi karena

bentuk bujur sangkar atau persegi empat sering digunakan dan tergambar menyerupai

kisi-kisi klasik dari persegi empat (Burrough, 1986, p20).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

29

2.4.4 Garis Lintang

Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah garis-garis khayal di

permukaan bumi yang dilukis di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantu

menunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik

persilangan (koordinat) antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang

dinyatakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur.

Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan Garis

Ekuator. Garis lintang diukur dalam kiraan (˚) dari Garis Khatulistiwa atau Ekuator (0˚)

tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis Khatulistiwa, Garis

Sartan, Garis Jadi, Garis Artik, dan Garis Anartik. Semua garis lintang berbentuk

lingkaran cincin, kecuali Kutub Utara (90˚LU) dan Kutub Selatan (90˚LS) yang

berbentuk titik untuk menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara (LU) berarti

semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah Utara Ekuator, sedangkan Lintang

Selatan (LS) berarti semua tempat yang terletak di sebelah Selatan Ekuator.

2.4.5 Garis Bujur

Garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang dilukis di sekeliling bola

dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan garis lintang sehingga

seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini juga berarti semua

garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena

setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama (Prime Meridien)

adalah garis bujur 0˚ yang melewati kota Greenwich sebagaimana disepakati bersama

secara internasional. Garis-garis bujur di sebelah timur Meridian diberi nilai 1˚BT

hingga 180˚BT, begitu pula dengan garis-garis bujur di sebelah barat Meridian diberi

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

30

nilai 1˚BB sampai 180˚BB. Garis bujur 180˚BT dan 180˚BB adalah satu garis yang

sama, hanya berbeda orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180˚ tanpa

menyebut Bujur Timur atau Bujur Barat.

2.4.6 Komponen Peta

Komponen peta terdiri dari :

1. Isi Peta

Isi peta menunjukkan makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada

pengguna peta. Kalau ide yang disampaikan mengenai perbedaan curah hujan, isi peta

tentunya berupa isohyet.

2. Judul Peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta berupa isohyet, contohnya judul petanya

akan menjadi “Peta Distribusi Curah Hujan”.

3. Skala Peta dan Simbol Arah

Skala peta sangat penting dicantumkan untuk melihat tingakat ketelitian dan

kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta

dengan skala 1 : 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 : 50.000. Kemudian

bentuk-bentuk pemukiman akan terlihat lebih rinci dan detail pada peta berskala 1:

10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 : 50.000. Simbol arah dicantumkan dengan

tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazim nya mengarah pada bagian atas peta.

Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta menjadi nyaman

untuk dibaca. Lebih jauh, arah juga penting sehingga pemakai peta dapat dengan mudah

menyamakan objek dipeta dengan objek sebenarnya di lapangan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

31

4. Legenda atau Keterangan Peta

Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian

dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

5. Inzet dan Index Peta

Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang

dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belahan bumi.

Sebagai contoh pada saat pembuat peta ingin memetakan Pulau Jawa, Pulau Jawa

merupakan bagian dari Kepulauan Indonesia yang di Inzet. Sedangkan index peta

merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukkan letak peta yang bersangkutan

terhadap peta yang lain di sekitarnya.

6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau

grid sistem. Tujuan pembuatan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta

dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukkan letak sebuah titik

diatas lembar peta. Cara pembuatan grid yaitu adalah untuk membagi-bagi wilayah

dunia yang luas ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan

kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan begitu juga

dengan kode seterusnya. Salah satu jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di

Indonesia antara lain : Kilometering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi

jaringan kotakkotak dengan satuan kilometer. Disamping itu ada juga grid yang dibuat

oleh Tentara Inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping Sistem).

Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem

grid yang seragam dengan sistem UTM Grid Sistem dan UPS Grid Sistem.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

32

7. Nomor Peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh

lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

8. Sumber / Keterangan Riwayat Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta,

percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal / tahun

pengambilan data dan tanggal pembuatan / pencetakan peta dan lain sebagainya yang

memeperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.

2.4.7 Format Penyajian Data Peta

Bentuk penyajian data peta geografi dalam Sistem Informasi Geografi (SIG),antara lain :

1. Format Vektor

Menurut Eddy Prahasta (2001, p158) format vektor adalah format yang

menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik,

garis, poligon beserta atributenya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam

format vektor didefinisikan oleh sistem kordinat dua dimensi. Istilah-istilah dalam

format vektor adalah :

a. Titik (Point)

Digunakan untuk mereprensentasikan fitur yang terlalu kecil untuk dapat

direpresentasikan sebagai area yang terdiri dari lokasi geografi dan rincian dari

fitur tersebut. Contoh : Lokasi gunung berapi, hotel, rumah sakit, restoran dan

sebagainya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

33

b. Garis (line)

Garis merupakan kumpulan dari titik-titik. Digunakan untuk merepresentasikan

batas wilayah sungai dan jalan.

c. Bidang (area)

Merupakan bidang tertutup oleh garis, biasanya disajikan dalam bentuk poligon

digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah.

Gambar 2.3 Format Data Vektor

2. Format Raster

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan

struktur matrix atau pixel (Picture Element) yang membentuk grid. Setiap pixel memiliki

attributenya masing-masing termasuk kordinatnya yang unik. Format ini sangat

tergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya dipermukaan bumi.

Menurut Eddy Prahasta (2001, p146), entitas spasial raster disimpan dalam layer

secara fungsionalitas direalisasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber entitas

spasial raster adalah citra satelit, citra radar dan model ketinggian. Kelebihan format

raster yaitu dalam memperoleh data raster lebih mudah dan cepat serta memiliki struktur

        a.Titik 

b. Garis

c. Bidang

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

34

data yang lebih sederhana. Kekurangannya adalah memerlukan memori yang besar,

transfer kordinat dan proyeksi serta representasi hubungan topologi lebih sulit dilakukan.

2.5 Sistem Basis Data (Database)

2.5.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah penggabungan dari sekumpulan unsur data yang

berhubungan secara logika. Basis data menggabungkan catatan lama yang

disimpan dalam arsip terpisah ke dalam unsur data yang biasa menyediakan data

untuk banyak aplikasi (O’Brien, 2005, p145).

Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling

berhubungan secara logika dan saling berbagi serta menghasilkan informasi yang

dibutuhkan. Basis data merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang

dapat digunakan oleh pemakai dan departemen secara simultan (Connolly, 2002,

p14-p15).

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p19), basis data adalah

kumpulan berkas dan arsip yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan

membentuk data dan hal lainnya yang tersimpan di suatu wadah atau tempat.

2.5.2 Pengertian Table

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris

(Connolly, 2002, p72).

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

35

2.5.3 Pengertian Field

Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut.

Field merupakan nama kolom dari sebuah tabel atau relasi (Connolly, 2002,

p72).

2.5.4 Pengertian Record

Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record

sering juga disebut dengan tuple (Connolly, 2002, p73).

2.5.5 Pengertian Primary Key

Primary key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih

untuk mengindentifikasikan tuple-tuple atau record dalam tabel yang bersifat

unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang untuk dua atau

lebih tuple atau record dalam sebuah table (Connolly, 2002, p79).

2.5.6 Pengertian Foreign Key

Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu

tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key

berfungsi untuk menunjukan hubungan antar satu tabel dengan tabel yang

lainnya (Connolly, 2002, p79).

2.5.7 Entitas Relationship Diagram (ERD)

Entitas Relationship Diagram (ERD) adalah pendekatan top-down untuk

mendesain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

36

penting, yang disebut sebagai entitas dan hubungan antara data harus

digambarkan (Connolly, 2002, p330). Batasan utama dalam relasi disebut

multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari

entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai hubungan khusus. Hubungan

yang paling umum adalah berpasangan (Connolly, 2002, p344-p348), seperti:

1. one-to-one(1..1)

Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas

di B.

2. one-to-many (1..*)

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B,

namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas

di A.

3. many-to-many (*..*)

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan

sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

37

Gambar 2.4 ERD Relationship

2.5.8 Database Management System

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p79), komputer biasanya

mengartikan informasi dengan suatu pola dan susunan tertentu sebagai data yang

tersimpan di dalam perangkat penyimpanan. Database Management System

(DBMS) adalah program-program tertentu dari komputer yang dipakai oleh

program aplikasi untuk mengelola dan menyediakan akses ke koleksi data yang

tersimpan dan diatur secara sistematis dalam basis data untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

38

DBMS juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan merawat basis data serta

mengendalikan akses dan interaksi basis data tersebut dengan program aplikasi

yang membutuhkannya.

Fasilitas-fasilitas yang biasanya disediakan DBMS meliputi:

a. Data Definition Language (DDL), di mana pengguna dapat membuat tipe data,

struktur data spesifik dan batasan-batasan (constraint) terhadap data yang

disimpan dalam basis data;

b. Data Manipulation Language (DML), di mana pengguna dapat melakukan

pemasukan, pembaharuan, penghapusan, dan pemanggilan kembali terhadap data

di dalam basis data;

c. Pengendalian akses yang dapat dibatasi terhadap basis data.

2.6 State Transition Diagram (STD)

STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan cara sistem

melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan cara kejadian merubah State suatu

sistem (Yourdon, 1989, p260-261).

Menurut Whitten (2004, p636), state transition diagram adalah alat yang

digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat muncul ketika

pengguna sistem menjalankan sistem.

STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem dan

beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan singkronisasi kebutuhan. STD

memiliki komponen-komponen utama, yaitu state dan arrow yang mewakili sebuah

perubahan state. Setiap persegi panjang mewakili sebuah state, tempat sistem tersebut

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

39

berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut atau keadaan suatu sistem pada

saat tertentu.

Komponen utama dari sebuah diagram transisi adalah state dan anak panah yang

mewakili perubahan state. State adalah sekumpulan keadaan atau atribut karakter

seseorang atau sesuatu pada waktu tertentu (Yourdon, p260).

Gambar 2.5 State pada diagram transisi

Gambar 2.6 Penanda perubahan pada diagram transisi

aksi

kondisi

Gambar 2.7 Diagram transisi yang dilengkapi dengan aksi dan kondisi

Terdapat dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembuatan

diagram transisi yaitu :

a. Mendefinisikan semua state yang mungkin pada sistem dengan cara

menampilkan ke dalam bentuk kotak-kotak terpisah, kemudian mencari

hubungan yang ada antar kotak;

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

40

b. Inisialisasi state, dimulai dari state paling awal kemudian dilanjutkan ke state-

state berikutnya hingga sampai ke state akhir.

2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang

menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data melalui suatu

proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen proses,

aliran data dan penyimpanan data (McLeod, 2004, p171).

Proses adalah sesuatu yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aliran data

mengandung sekelompok elemen data yang saling berhubungan secara logika.

Penyimpanan data bertugas mengambil data atau meng-update (O’Brien, 2007, p115).

Dengan pemakain DFD, pengguna dapat memahami aliran data dalam sebuah sistem.

Ada tiga keuntungan pemakaian DFD:

1. Terhindar dari satu usaha untuk mengimplementasikan sistem yang terlalu dini.

Pengguna perlu memikirkan secara cermat aliran-aliran data sebelum memakai

keputusan untuk merealisasikannya secara teknis.

2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan subsistemnya. Pengguna

dapat membedakan sistem dari lingkungan beserta batasan-batasannya.

3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada dunia. DFD dapat

digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk

representasi simbol-simbol yang digunakan.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

41

Tingkatan dalam DFD ada tiga, yaitu :

1. Diagram Konteks

a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan

keluaran sistem

b. Terdiri dari suatu proses yang tidak memiliki data store.

2. Diagram Nol

a. Memiliki data store.

b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor.

3. Diagram Rinci

a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.

b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh titik.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

1. Entitas Eksternal

Entitas eksternal adalah entitas yang berada di luar sistem yang

memberi data ke sistem atau menerima keluaran dari sistem dan tidak

termasuk dalam bagian sistem. Entitas ini digambarkan dengan simbol

2. Proses

Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa data input menjadi satu atau

beberapa output sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam

penamaan suatu proses digunakan kata kerja dan kata benda.

Digambarkan dengan simbol

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

42

3. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas lain. Simbol

anak panah menggambarkan arah aliran data. Digambarkan dengan

simbol Penyimpanan Data (Storage) Merupakan data untuk menyimpan

data. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data

store. Digambarkan dengan

Terdapat tiga simbol dan satu koneksi dalam DFD, yaitu:

a. Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan;

Gambar 2.8 Proses DFD

b. Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem tersebut;

Gambar 2.9 Agen eksternal DFD

c. Kotak berujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut basis data;

Gambar 2.10 Data store DFD

d. Panah menyatakan aliran data atau input ke dan output dari suatu proses.

Gambar 2.11 Aliran data DFD

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

43

2.8 Konstruksi

2.8.1 Pengertian Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.

Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Walaupun

kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya

konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang

berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur

desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan

pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi

buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik

sebuah konstruksi.

Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan

terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan,

rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan.

Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah

pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan

konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait

dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain

sebagainya.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00085-IF BAB 2.pdfpengarsipan. Lebih jauh, menurut ... 2.1.2 Pengertian

44

Yang di konstruksikan oleh PT. Waskita Karya adalah sebagai berikut :

a. Gedung Bertingkat Tinggi yaitu bangunan yang dibuat lebih dari 20

lantai sampai 30 lantai

b. Bangunan Bertingkat Rendah yaitu bangunan yang di buat tidak lebih

dari 10 lantai

c. Waduk yaitu resapan air agar tidak terjadi banjir, jadi air hujan langsung

tertampung di waduk tersebut.

d. Stasiun Pompa yaitu stasiun pompa seperti contohnya pompa bertenaga

turbin sebagai alat pompa air bertenaga turbin.

e. Masjid yaitu tempat untuk beribadah Umat Muslim.

f. Rumah Susun yaitu tempat tinggal penduduk dalam jumlah banyak

g. Jembatan yaitu bangunan penyebrangan dari suatu tempat ke tempat lain.

h. Terowongan yaitu jalan jalan yang dibuat dengan cara di bawah

permukaan tanah atau air yang kedua ujungnya berhubungan langsung

dengan udara luar