bab 2 landasan teori 2.1. pengertian manajemen produksi...

17
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemeliharaan mesin, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian dari manajemen dan manajemen produksi dan operasi itu sendiri. Pengertian manajemen begitu luas, sehingga terdapat perbedaan definisi beberapa pakar manajemen. Pengertian manajemen menurut T Hani Handoko (2001, p3) : “Manajemen adalah seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.” Menurut Stephen. P. Robbins (2002, p2) dalam bukunya “Managementmengatakan bahwa: Management is process of coordinating work activities so that they are completed efficiently and effetively with and through other people.” Pengertian manajemen menurut Malayu S.P.Hasibuan (1997, p10) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (2002, p82): “Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu usaha atau kegiatan yang harus dilakukan secara efisien dan efektif dengan menggunakan bantuan dan bersama orang lain melalui kerjasama yang

Upload: vodien

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

4

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemeliharaan mesin, perlu diuraikan

terlebih dahulu mengenai pengertian dari manajemen dan manajemen produksi dan

operasi itu sendiri.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga terdapat perbedaan definisi

beberapa pakar manajemen. Pengertian manajemen menurut T Hani Handoko

(2001, p3) : “Manajemen adalah seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang

lain.” Menurut Stephen. P. Robbins (2002, p2) dalam bukunya “Management”

mengatakan bahwa:

“Management is process of coordinating work activities so that they are

completed efficiently and effetively with and through other people.”

Pengertian manajemen menurut Malayu S.P.Hasibuan (1997, p10) Manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (2002, p82):

“Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan dan mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan

alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah suatu usaha atau kegiatan yang harus dilakukan secara efisien dan efektif

dengan menggunakan bantuan dan bersama orang lain melalui kerjasama yang

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

5

terpadu, agar tercapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk

memperoleh keuntungan maksimal.

Sedangkan pengertian produksi begitu luas, sehingga terdapat perbedaan

definisi beberapa pakar sebagai berikut :

Menurut Sukanto (2004, p3), produksi adalah:

“Produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan

tempat atas factor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan

kebutuhan manusia.”

Sedangkan menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2000, p4) adalah:

“Production is the creation of goals and services”.

Dari pengertian produksi diatas, maka disimpulkan bahwa produksi adalah

penciptaan atau penambahan faedah atau kegunaan atas faktor-faktor produksi yang

telah diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan

manusia sehari-hari.

Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi, menurut Sofyan Assauri

(2004, p12) adalah:

“Manajemen Produksi dan Operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya

manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan

efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa”.

Menurut T Hani Handoko (2000, p3) :

“Manajemen Produksi dan Operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara

optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor

produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya.-

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

6

dalam proses transformai bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk

atau jasa”.

Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi, menurut Nicholas J. Aquilano

(2001, p6) adalah:

“Operation management is defined as the design, operation and improvement of

the systems that create and deliver the firm’s primary product and services.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen Produksi dan Operasi merupakan

usaha-usaha pengelolaan sumber daya yang ada secara optimal di dalam proses

produksi agar dapat menciptakan dan menambah nilai atau kegunaan suatu produk

atau jasa.

2.2. Pengertian Proses Produksi

Perusahaan tidak terlepas dari proses produksi dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. Oleh karena itu, perusahaan berusaha agar proses produksi dapat

dilaksanakan dengan baik, ekonomis, serta mencegah timbulnya hambatan terhadap

kegiatan operasi perusahaan.

Pengertian proses produksi menurut Aquilano (2001, p8) adalah sebagai berikut:

“A system that uses resources to transform inputs into some desired outputs“

Pengertian perencanaan produksi, menurut Martin K. Starr (1997, p17) adalah

sebagai berikut :

“Production planning is an old venerable term used by engineers, economists,

intrepreneurs and managers to describer physical work both in homes and in

factories to produce a material product .”

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

7

Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2004, p75) definisi proses produksi adalah:

Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber

(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada.

2.3. Pengertian Proses Produksi

Menurut Sofjan Assauri (2004, p75), proses produksi dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu:

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous processes)

Menurut beberapa ahli, pengertian proses produksi yang terus-menerus adalah

sebagai berikut:

Menurut Sofjan Assauri (2004, p75), proses produksi adalah :

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang menggunakan

mesin dan peralatan yang dipersiapkan untuk memproduksi produk dalam jangka

waktu yang lama/panjang, tanpa mengalami perubahan untuk jenis produksi yang

sama.

Menurut T. Hani Handoko (2000, p122).:

Proses produksi yang terus-menerus adalah proses produksi yang

memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti

serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses produksi yang

terus-menerus adalah suatu proses produksi yang memproduksi produk yang sejenis

dalam jangka waktu yang panjang.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

8

Menurut Sofjan Assauri (2004, p76) sifat-sifat atau ciri-ciri proses produksi

yang terus-menerus ialah:

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar (produksi masa) dengan variasi yang

sangat kecil dan sudah distandardisasi.

b. Biasanya menggunakan system atau cara penyusunan berdasarkan urutan

pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product lay out atau

departmentation by product.

c. Mesin-mesin yang dipakai dalam mesin produksi adalah mesin-mesin yang

bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama

special purpose machines.

d. Oleh karena mesin-mesinnya yang bersifat khusus dan biasanya agak otomatis,

maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan kecil sekali,

sehingga operatornya tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi untuk

pengerjaan produk tersebut.

e. Jika salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses

produksi akan terhenti.

f. Mesinnya bersifat khusus dan variasi dari produksinya kecil maka job structure-

nya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.

g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah dari pada

intermittent process/manufacturing.

h. Bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang tetap yang

menggunakan tenaga mesin seperti ban berjalan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

9

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes)

Menurut beberapa ahli, pengertian dari proses produksi yang terputus-putus

itu adalah sebagai berikut:

Menurut Assauri (2004, p75), pengertian dari proses produksi terputus-putus

adalah sebagai berikut:

Proses produksi yang terputus-putus adalah proses produksi yang

menggunakan waktu yang pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan yang

cepat guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti.

Menurut T. Hani Handoko (2000, p123), pengertian dari proses produksi

terputus-putus adalah sebagai berikut:

Proses produksi yang terputus-putus adalah suatu proses produksi yang

mempunyai ciri produk dalam kumpulan-kumpulan/kelompok-kelompok barang yang

sejenis dalam interval waktu yang terputus-putus.

Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses

produksi yang terputus-putus adalah proses produksi yang memproses produk yang

variasinya berganti-ganti dalam jangka waktu yang pendek dengan menggunakan

mesin dan peralatan yang cepat guna.

Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus

menurut Sofjan Assauri (2004, p76-77) adalah:

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang

sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.

b. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan

peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang

sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process lay

out atau departmentation by equipment.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

10

c. Mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang

bersifat umum.

d. Produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya perlu mempunyai

keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk tersebut.

e. Proses produksi tidak mudah/akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau

terhentinya salah satu mesin atau peralatan.

f. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapat ditentukan

pesanan apa yang akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan dalam

proses lebih tinggi daripada continuous process/manufacturing, karena

prosesnya terputus-putus/terhenti-henti.

g. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat

flexible (varied path equipment) yang menggunakan tenaga manusia seperti

kereta dorong atau forklift.

2.4. Mesin Produksi

Penemuan mesin-mesin dan peralatan merupakan bagian dari sejarah dan

peradaban manusia dalam usaha peningkatan produktivitas dan memperbanyak

produk baik variasi maupun jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi

adanya mesin-mesin sangat membantu manusia dalam melaksanakan proses

pengerjaan atau produksi suatu barang, sehingga barang dapat dihasilkan dalam

waktu yang lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

Menurut Sofjan Assauri (2004, p79) pada prinsipnya mesin dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu:

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

11

1. Mesin yang bersifat umum atau serba guna (general purpose machine)

Mesin yang serba guna merupakan suatu mesin yang dibuat untuk

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang atau produk

atau bagian dari produk.

Adapun sifat atau ciri-ciri dari mesin-mesin serba guna adalah:

a. Mesin-mesin seperti ini biasanya dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas

dasar untuk pasar dan bukan atas dasar pesanan.

b. Mesin-mesin serba guna ini sangat fleksibel penggunaannya karena dengan

beberapa macam operasi ini dapat menghasilkan beberapa macam produk (dalam

suatu variasi yang sama).

c. Oleh karena mesin-mesin ini bersifat umum atau serba guna, maka untuk

membuat variasi atau bermacam-macam operasi, dibutuhkan adanya pekerja-

pekerja yang terdidik dan berpengalaman atau mempunyai keahlian (skill) yang

tinggi dalam melayani mesin-mesin tersebut.

d. Dengan adanya kemungkinan untuk menghasilkan beberapa jenis barang atau

produk sekaligus, maka diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa

yang dikerjakan pada mesin serba guna ini.

e. Oleh karena mesin-mesin serba guna ini biasanya tidak otomatis, untuk

menjalankan mesin-mesin tersebut dibutuhkan banyak tenaga kerja terutama

tenaga-tenaga ahli, maka operasi produksi yang menggunakan mesin ini

membutuhkan biaya yang lebih mahal.

f. Biaya pemeliharaan mesin-mesin serba guna ini lebih murah dan kegiatan

pemeliharaannya lebih murah, demikian juga penggantian (replacement) mesin

lebih mudah dilakukan karena bentuk mesin-mesin ini standar.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

12

g. Oleh karena penggunaan mesin ini serba guna (bersifat umum) maka mesin-

mesin seperti ini tidak mudah ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua) seperti

mesin-mesin bersifat khusus.

2. Mesin-mesin yang bersifat khusus (special purpose machines)

Mesin-mesin yang bertujuan bersifat khusus (special purpose machines)

adalah mesin-mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau

beberapa jenis kegiatan yang sama.

Adapun sifat atau ciri-ciri mesin yang bertujuan bersifat khusus adalah:

a. Mesin-mesin seperti ini biasanya dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah

atau volume yang kecil (sedikit).

b. Mesin-mesin bersifat khusus ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaannya

lebih cepat, dan oleh karena itu dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan

produknya dalam jumlah yang besar (produksi massa).

c. Oleh karena mesin-mesin ini agak otomatis, maka biasanya terdapat pekerjaan

(job) yang lebih uniform dan jumlahnya lebih sedikit, sehingga dibutuhkan tenaga

kerja yang lebih sedikit.

d. Biaya pemeliharaan dari mesin-mesin ini adalah lebih mahal dari mesin-mesin

serba guna, karena untuk kegiatan pemeliharaan mesin-mesin ini dibutuhkan

tenaga-tenaga ahli yang khusus.

e. Oleh karena mesin-mesin ini dipergunakan untuk produksi massa, maka biaya

produksi/operasi per unit relatif lebih rendah.

f. Mesin-mesin seperti ini tidak dapat digunakan untuk menghadapi perubahan dari

produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan.

g. Oleh karena penggunaan mesin ini untuk tujuan khusus/tertentu maka mesin-

mesin seperti ini cepat ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

13

2.5. Alasan Penggantian Mesin

Kelancaran proses produksi sangat penting bagi suatu perusahaan agar dapat

bersaing dengan industri lainnya. Agar proses produksi dapat berjalan lancar maka

diperlukan penggantian mesin. Adapun alasan suatu mesin perlu diganti menurut

Sofjan Assauri (2004, p105), adalah:

1. Adanya keuntungan potensial dari penggunaan mesin baru. Misalnya

penggunaan mesin baru akan lebih menguntungkan karena penggunaan bahan

dan tenaga kerja yang lebih sedikit, sehingga harga pokok produk menjadi lebih

rendah atau memberikan penghematan yang terbesar.

2. Mesin yang dipergunakan sudah rusak sehingga tidak dapat bekerja

sebagaimana mestinya. Mesin rusak perlu diganti, karena apabila mesin ini tidak

diganti dan terus dipergunakan maka akan menimbulkan kerugian-kerugian

seperti:

a. Waktu pengerjaan (operation time) dari produk di mesin tersebut

bertambah;

b. Produksi perusahaan menurun, karena waktu produksi per satuan

bertambah;

c. Kualitas produk menurun;

d. Biaya tenaga kerja akan bertambah besar;

e. Biaya maintenance juga akan bertambah besar.

Jika mesin yang dipakai telah rusak, maka persoalannya bukan menentukan

mesin ini apakah diganti atau tidak, tetapi mesin mana yang akan dibeli untuk

menggantikan mesin yang rusak tersebut.

3. Mesin yang dipergunakan telah kuno/tua atau ketinggalan zaman. Walaupun

mesin yang kuno masih dapat berfungsi, tetapi tidak dapat memenuhi tuntutan

kemajuan teknologi yang modern (dalam arti ekonomis), sehingga produk yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

14

dihasilkan tidak dapat bersaing dengan produk lain di pasar, yang diproduksi

dengan mesin baru yang lebih efisien.

4. Mesin yang dipergunakan tidak cocok atau tidak mampu untuk menghasilkan

produk baru yang berbeda sebagai akibat perubahan keinginan dari konsumen

atau perubahan pasar. Perubahan keinginan dari konsumen mengharuskan atau

memaksa perusahaan mengadakan perubahan desain dari produk, perubahan

mana dapat merupakan perubahan kecil ataupun perubahan besar, dan

perubahan ini menyebabkan mesin yang dimiliki tidak cocok atau tidak dapat

dipergunakan lagi.

5. Apabila semangat kerja dari para pekerja telah menurun dan kondisi kerja yang

menjadi jelek, karena keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan para pekerja

yang ditimbulkan oleh mesin yang dipergunakan. Dalam hal ini mesin-mesin

yang menimbulkan keadaan-keadaan tersebut seperti suara mesin yang

ribut/keras, asapnya banyak, dan sering menimbulkan kecelakaan, haruslah

diganti dengan mesin baru agar semangat kerja dapat bertambah baik dan

kondisi kerja dapat ditingkatkan atau lebih menyenangkan. Jika keadaan

tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan jumlah produksi menurun, atau

kualitas hasil yang menurun.

2.6. Kesulitan yang Dihadapi Dalam Penggantian Mesin

Di dalam penggantian mesin, di mana mesin yang diganti adalah mesin yang

telah lama dipergunakan, dan mesin yang baru membutuhkan sesuatu yang baru

sama sekali seperti suasana kerja, modal dan keahlian, maka selalu terdapat kesulitan.

Kesulitan yang dihadapi dalam penggantian mesin adalah:

1. Adanya sifat atau behavior bahwa orang tidak mau mengganti mesin yang

dimilikinya sebelum mesin tersebut rusak sama sekali atau secara teknis tidak

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

15

dapat dipergunakan lagi. Jadi walaupun mesinnya telah tua dan tidak efisien lagi

tetapi masih tetap dipergunakan.

2. Terdapatnya keadaan di mana mesin yang walaupun secara teknis belum tua atau

aus, tetapi secara ekonomis telah tua aus atau ketinggalan zaman (obsolescent).

Timbulnya obsolescent ini karena terdapatnya mesin baru di pasar yang

menggunakan tenaga kerja yang lebih sedikit, dan lebih menjamin keselamatan

kerja, serta dengan menggunakan peralatan (tools) yang serba otomatis.

3. Adanya kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan untuk mengadakan

pembelian mesin baru, oleh karena mesin baru membutuhkan sejumlah uang yang

cukup besar. Jika uang yang dibutuhkan tidak ada, maka harus dilakukan

pinjaman, sedangkan untuk melakukan pinjaman diperlukan syarat-syarat yang

kadang-kadang sukar dipenuhi.

4. Dibutuhkannya tenaga pekerja yang cakap dan dalam jumlah yang cukup besar,

terutama apabila dibeli mesin-mesin yang mekanisasinya tinggi. Dalam hal ini

manajer harus memperhatikan perawatan mesin-mesin tersebut di mana

dibutuhkan tenaga-tenaga yang mampu dan tepat. Kalau tenaga yang dibutuhkan

tidak ada maka harus diusahakan untuk mendidik dan melatihnya terlebih dahulu.

2.7. Metode-Metode Pemilihan dan Penggantian Mesin

Secara teoritis ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pedoman

atau petunjuk dalam penggantian mesin. Metode-metode pemilihan dan penggantian

mesin menurut Sofjan Assauri (2004, p106), adalah:

1. Annual Cost Saving Approach

2. Total Life Average Approach

3. Present Worth Method

4. The New MAPI Formula

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

16

Sebelum membahas metode-metode penggantian mesin, perlu diketahui

bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin baru dapat dibedakan

atas dua macam adalah:

1. Recurring costs yaitu biaya-biaya yang terus-menerus timbul atau terjadi dari tahun

ke tahun selama mesin tersebut digunakan. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya upah

langsung (direct labor costs), biaya upah tidak langsung (indirect labor costs),

tenaga listrik (power), biaya pemeliharaan (maintenance cost), pajak dan asuransi.

2. Non recurring costs yaitu biaya-biaya yang hanya dikeluarkan satu kali saja selama

mesin atau peralatan tersebut dimiliki. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya atau harga

pembelian, biaya pengangkutan (transportation cost) dan biaya pemasangan mesin

tersebut.

Di samping kedua biaya tersebut, perlu diperhatikan adanya penyusutan atau

depresiasi dalam nilai mesin atau peralatan. Penyusutan adalah penurunan dari nilai

mesin atau peralatan sebagai akibat penggunaan atau pengorbanan mesin atau

peralatan tersebut untuk menghasilkan barang atau jasa. Metode penyusutan yang

dipergunakan adalah penyusutan yang tetap jumlahnya setiap tahun yang dinamakan

dengan metode garis lurus (straight line method).

1. Annual Cost Saving Approach

Pendekatan atau metode ini menekankan pada ada penghematan (saving)

yang diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih. Dalam hal ini perlu diperbandingkan

antara recurring costs dan non recurring costs serta depresiasi dari mesin-mesin yang

akan dipilih. Non recurring costs yang diperhitungkan dalam hal ini adalah sebesar

bunga setiap tahun dari biaya-biaya pembelian, pengangkutan dan pemasaran mesin

tersebut. Bunga dimasukkan dalam perhitungan ini karena jika jumlah uang untuk

investasi dalam mesin itu tersebut tidak dipinjam tetapi dibelanjai dari modal sendiri,

maka besarnya bunga diperhitungkan sebagai “opportunity costs” yang besarnya

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

17

sama dengan tingkat bunga yang berlaku di pasaran. Dengan annual cost saving

dapat dibandingkan antara mesin yang satu dengan mesin yang lain.

2. Total Life Average Approach

Dalam pendekatan atau metode ini, semua biaya per tahun diperbandingkan

termasuk semua biaya untuk memiliki mesin dan taksiran semua biaya-biaya operasi

(operating cost) dari mesin selama hidupnya (operating life). Semua biaya-biaya

dijumlahkan dan dibagi dengan umur (operating life) dari mesin, maka diperoleh

biaya total rata-rata setiap tahun apabila memiliki dan mengoperasikan mesin yang

ada. Untuk menentukan mesin mana yang akan dipilih, maka biaya total biaya rata-

rata setiap tahun dari mesin-mesin tersebut diperbandingkan. Sudah tentu mesin

yang mempunyai biaya total rata-rata setiap tahun (total life average) yang terendah

yang akan dipilih, di samping pertimbangan-pertimbangan lain yang perlu

diperhatikan seperti apa yang telah disebutkan dalam metode pertama yaitu Annual

Cost Saving Approach.

Total biaya selama umur mesin = Total Depresiasi + Total biaya operasi + Total bunga Total biaya operasi = Upah langsung + Upah tidak langsung + Biaya pemeliharaan +

Biaya Listrik + Pajak dan Asuransi Biaya rata-rata pertahun = Total biaya selama umur mesin Umur Mesin

3. Present Worth Method

Pengertian Present Worth Method menurut Sofjan Assauri (2004, p111):

“Present Worth Method adalah nilai pada saat sekarang ini dari sejumlah dana

(uang) yang diinvestasikan untuk suatu jangka waktu tertentu (sekian tahun) dari

masa sekarang dengan suatu tingkat bunga (interest rate) tertentu.

Dalam metode Present Worth semua biaya-biaya baik biaya pemilikan

(investasi) maupun biaya operasi dari masing-masing diperkirakan dengan nilai

sekarang dan kemudian diperbandingkan. Metode ini mencoba mengadakan penilaian

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

18

atas biaya-biaya yang terjadi sekarang dan yang terjadi pada masa yang akan

datang, dengan nilai pada saat sekarang ini. Penilaian ini dilakukan baik untuk mesin

lama maupun mesin baru, sehingga dengan demikian dapat diperbandingkan. Mesin

yang dipilih adalah mesin yang mempunyai nilai biaya pada saat sekarang yang

paling rendah.

4. The New MAPI Formula

Metode atau pendekatan ini mencoba untuk mengadakan penganalisisan

dalam mengambil suatu keputusan mengenai apakah suatu mesin yang

dimiliki/dipergunakan sebaiknya diganti dengan mesin baru yang ada di pasar,

dengan menggunakan perbandingan antara modal yang ditanam (capital

charges/capital cost) untuk mesin lama yang dimiliki dengan kekurangan atau

ketidaksempurnaan beroperasi (operating inferiority) dari mesin lama. Untuk membeli

mesin baru dibutuhkan sejumlah uang (capital cost) yang harus diperhatikan. Pada

waktu membeli mesin baru ketidaksempurnaan (operating inferiority) adalah pada

titik minimum, sedangkan biaya modal (capital cost) ada pada titik maksimum. Makin

lama mesin dipergunakan maka biaya modal (capital cost/capital charges) terus

menurun, sedang ketidaksempurnaan (operating inferiority) terus menaik. Oleh

karena adanya keadaan yang bertentangan ini, maka menimbulkan persoalan yang

sulit bagi manajer, di mana dia harus memilih di antara:

- Lebih besar biaya modal (capital cost)nya sedang kelemahan/kurang

sempurnanya lebih sedikit atau

- Lebih kecil biaya modal (capital cost)nya sedang kelemahan/ kurang

sempurnanya lebih besar.

Konsep dasar dari New MAPI approach menggambarkan bahwa kebanyakan

aktiva (assets) yang dapat disusutkan mempunyai suatu trend yang menurun dalam

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

19

pendapatan (earnings) yang melebihi umur aktiva (assets). MAPI membagi pola

proyeksi (projection pattern) dari absolute earnings dalam 3 bagian yaitu:

a. Standard projection pattern yang meliputi aktiva (assets) yang mempunyai

trend earning yang konstan.

b. Variant A projection pattern yang meliputi aktiva (assets) yang mempunyai

persentase penurunan earnings yang lebih kecil pada setengah tahun pertama

daripada setengah tahun kedua.

c. Variant B projection pattern yang meliputi assets yang mempunyai persentase

penurunan earnings yang lebih besar pada setengah tahun pertama daripada

setengah tahun kedua.

Setelah diuraikan keempat metode pemilihan dan penggantian mesin diatas,

penulis dalam menganalisis penggantian mesin yang dilakukan perusahaan adalah

dengan menggunakan Annual Cost Saving Approach. Alasan penulis menggunakan

tiga metode adalah karena untuk menentukan mesin mana yang akan dipilih dengan

menggunakan metode Annual Cost Saving Approach, Total Life Average Approach

dan Present Worth Method. Dari ketiga metode tersebut dilakukan pengujian dan

perhitungan untuk mendapatkan biaya operasi yang termurah, baik untuk mesin baru

maupun mesin lama.

2.8. Kerangka Pemikiran

Dalam prakteknya, proses produksi yang dilaksanakan akan memperhatikan

perubahan atau variasi pada spesifikasi atau standar. Untuk itu perlu diadakan suatu

penggantian mesin agar perubahaan atau variasi biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan atas penggantian mesin Oleh karena itu, diperlukan suatu perhitungan

yang pasti atas jalannya pelaksanaan penggantian mesin dalam perusahaan. Selain

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00328-MN Bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Produksi

20

itu, diperlukan juga teknik dan alat yang tepat untuk membentuk pelaksanaan

penggantian mesin agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

S tu d i P e n d a h u lu a n

Id e n tifika s i M a s a la h

P e n e ta p a nT u ju a n P e n e litia n

P e n g u m p u la n D a ta

P e n g o la h a n D a taA n a lis is D a ta

A nnua l C o s t S av ing A pp roach

T o ta l L ife A ve rage

A pp roach

P re sen t W o rth M e thod

H a s il A n a lis is

K e p u tu sa n In ve s ta s i M e s in

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran