bab 2 landasan teori 2.1 jaringan nirkabelthesis.binus.ac.id/asli/bab2/2008-1-00392-if bab...

27
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Nirkabel Jaringan Nirkabel adalah suatu jaringan yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari komunikasi radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwidth 2,4 GHz (802.11 b/g) atau 5 GHz (802.11 a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11 b atau akomodasi IEEE 802.11 g dan menambahkan beberpa tingkat keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kabel, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel. Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi dan mengakses aplikasi dan informasi tanpa kabel. 2.2 Hotspot Berdasarkan Gaier (2005) Hotspot adalah lokasi LAN nirkabel publik. Hotspot berada di tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi termasuk bandara, hotel, convention center, dan kafe. Di lokasi ini terdapat wireless access point yang menghubungkan perangkat mobile (seperti laptop, PDA) ke internet dengan menggunakan standar teknologi WLAN (Wi-Fi ).

Upload: vuonghanh

Post on 13-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Nirkabel

Jaringan Nirkabel adalah suatu jaringan yang menggunakan frekuensi radio

untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang

merupakan dasar dari komunikasi radio dua arah yang tipikalnya bekerja di

bandwidth 2,4 GHz (802.11 b/g) atau 5 GHz (802.11 a). Kebanyakan peralatan

mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11 b atau akomodasi IEEE 802.11 g dan

menambahkan beberpa tingkat keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Tulang

punggung jaringan biasanya menggunakan kabel, dengan satu atau lebih titik

akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.

Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi dan mengakses

aplikasi dan informasi tanpa kabel.

2.2 Hotspot

Berdasarkan Gaier (2005) Hotspot adalah lokasi LAN nirkabel publik.

Hotspot berada di tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi termasuk

bandara, hotel, convention center, dan kafe. Di lokasi ini terdapat wireless access

point yang menghubungkan perangkat mobile (seperti laptop, PDA) ke internet

dengan menggunakan standar teknologi WLAN (Wi-Fi).

8

Berdasarkan pendapat Vladimirov et al (2004,p 550) access point adalah

sebuah perangkat jaringan pada layer 2 yang menghubungkan kabel dan nirkabel

dan mengontrol parameter jaringan di jaringan LAN nirkabel.

Fitur yang ditawarkan pada hotspot secara komersil dapat berupa :

• Sebuah portal dimana user diarahkan untuk otentikasi dan pembayaran.

• Pilihan pembayaran menggunakan kartu kredit dan lain-lain.

• Mengijinkan akses situs tertentu dengan gratis (walled garden).

Meskipun demikian, banyak hotspot terbuka dan digunakan dengan gratis,

baik yang dibuat oleh perusahaan pemerintah atau swasta untuk menarik

perhatian pelanggan. Saat ini pun banyak universitas maupun sekolah yang telah

memilki hotspot.

2.3 Dial-up

Dial-up adalah sebuah metode untuk mengakses internet dengan

menggunakan modem yang terhubung dengan sebuah komputer dan saluran

telepon yang men-dial ke node Internet Service Provider (ISP) untuk membuat

hubungan antara modem ke modem, yang lalu di-routing ke internet.

Walaupun pengggunaan akses internet dengan kecepetan yang lebih tinggi

sudah banyak yang digunakan negara-negara barat, banyak orang masih

menggunakan dial-up karena mereka masih belum memliki akses atau tidak

mampu membayar. Dial-up tidak memerlukan tambahan infrastruktur lainnya

9

selain jaringan telepon. Karena jaringan telepon tersedia di seluruh dunia, dial-up

akan tetap berguna terutama untuk para traveller.

2.4 Client Server Model

Client server model adalah bentuk distributed computing dimana sebuah

program (client) berkomunikasi dengan program lain (server) dengan tujuan

untuk bertukar informasi. Pada umumnya sebuah client memiliki tugas sebagai

berikut (Morgan, 2004):

1. Menyediakan user interface.

2. Menterjemahkan permintaan user ke dalam bentuk protokol yang sesuai.

3. Mengirimkan permintaan user ke server.

4. Menunggu respon dari server.

5. Menterjemahkan respon tersebut kedalam format yang dapat dibaca.

6. Menyajikan hasil format tersebut ke user.

Client Server

request

response

Control transfer

Gambar 2.1 Cara kerja Sistem Berbasis Client-Server

10

Kata client juga sering disebut kata host yang menandakan bahwa device

tersebut tersambung ke dalam sebuah jaringan. Sedangkan sebuah server

memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mendengarkan permintaan dari client

2. Memproses permintaan tersebut.

3. Mengembalikan hasil proses tersebut ke client.

Dalam praktek sehari-harinya terdapat berbagai macam server yang ada

dalam jaringan. Setiap server tersebut memiliki fungsi khusus sesuai dengan

tujuan pembuatan server tersebut. Beberapa contoh server berikut keguanannya :

1. Web server berfungsi menyediakan layanan web berupa situs pada user.

Web server mengunakan user interface berupa web browser untuk dapat

berkomunikasi dengan user dalam jaringan.

2. Database server adalah sebuah server yang didedikasikan khusus untuk

menampung data-data dalam jumlah besar yang disimpan menggunakan

perangkat lunak khusus. Database server memiliki tugas utama untuk

melayani data dari user.

2.5 TCP/IP

2.5.1 Sejarah TCP/IP

Transport Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) mulai

dikembangkan pada tahun 1968 di bawah U.S Department of Defense (DoD).

Pada awalnya, ini dikembangkan untuk menghubungkan jaringan riset DoD yang

11

tersebar di Amerika Serikat. Pada tahun 1980an, TCP/IP menjadi standar

jaringan packet switched, dimana DoD menginstruksikan supaya semua sistem

komputer mereka menggunakan protokol TCP/IP untuk berkomunikasi. Jaringan

ini dikenal jaringan ARPAnet. Pada tahun 1986, National Science Foundation

(NSF) membangun jaringan backbone untuk menghubungkan empat jaringan

super komputer. Jaringan ini dikenal dengan NSFnet. Perkembangan ARPAnet

maupun NSFnet ini semakin pesat sampai pada tahun 1990. dengan semakin

pesatnya public user yang terhubung pada jaringan dalam skala besar ini, user

mulai bermigrasi ke jaringan ini yang kemudian dikenal sebagai internet.

Internet adalah suatu jaringan yang terhubung secara logical oleh alamat unik

yang berdasarkan IP dan sejenisnya, mendukung komunikasi yang menggunakan

TCP/IP dan jenisnya serta protokol lainnya yang kompatibel, dan menyediakan,

baik secara publik maupun privat, layanan sampai layer atas dalam komunikasi

dan infrastruktur yang berhubungan dengannya. (Anonim, 1995).

2.5.2 Arsitektur TCP/IP

TCP/IP ini menggunakan arsitektur model OSI. Arsitektur Open Systems

Interconnection (OSI) layer ini serupa dengan arsitektur yang dikembangkan

oleh DoD, dimana pada OSI model 7 layer disederhanakan menjadi 5 layer pada

DoD TCP/IP.

Model Layer OSI dibagi dalam dua grup: “upper layer” dan “lower layer”.

“Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file

direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang

12

menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari

komunikasi data melalui jaringan aktual.

7 OSI layer terdiri dari Application, Presentation, Session, Transport,

Network, Data Link Layer, dan Physical. Sedangkan DOD model terdiri dari

application, host-to-host, internet, dan network acces. Model OSI tersebut

terdapat pada gambar :

Gambar 2.2 DOD Model dan 7 OSI Layer Model

Masing-masing tugas dari 7 OSI Layer :

1. Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini

bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer,

seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti

server printer atau aplikasi komputer lainnya.

2. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di-

format untuk perpindahan data. Contoh konversi format text ASCII untuk

dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi,

translasi data, enkripsi dan konversi.

13

3. Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara

dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama

lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

4. Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen,

menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan

penanganan error (error handling).

5. Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan,

menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga

antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

6. Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi

frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui

media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer

physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

7. Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan men-

transfer-nya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneks i fisik antar

sistem.

Pada TCP/IP, data link layer mencakup penamaan dan pengelolaan MAC

Address. Penggunaan IP (Internet Protocol) dan ICMP (Internet Control

Message) ada pada network layer. Pada layer ini terdapat error detection, yaitu

pendeteksian kesalahan pada transmisi data. IP adalah suatu protokol yang

bersifat connectionless, yaitu tidak ada konfirmasi apakah data tersebut telah

sampai di tujuan atau pun terjadi kegagalan dalam transmisi data, hanya

mengirimkan data saja. Layanan untuk mengontrol IP ada pada transport layer ,

14

yaitu TCP (Transport Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

Perbedaan TCP dengan UDP adalah TCP menyediakan connection-oriented

control, yaitu kontrol yang berfungsi memastikan data telah sampai ditujuan dan

error handling atau penanganan error. Sedangkan UDP menyediakan

connectionless-control, yaitu error handling tidak ditangani protokol ini,

sehingga penanganan tersebut bergantung pada application layer. Pada layer

application, presentation , dan session, layanan yang disediakan oleh UDP

antara lain TFTP, SNMP. Perbandingan protokol tersebut terdapat pada gambar .

Data yang akan dikirimkan melewati jaringan, akan dipecah-pecah menjadi

paket-paket. Fungsi ini ada pada network layer. Paket-paket ini disebut paket IP,

dienkapsulasi dengan alamat pengirim dan penerima serta informasi-informasi

lainnya seperti pada gambar

2.5.3 Pengalamatan TCP/IP

Pengalamatan TCP/IP (Ipv4) terdiri dari 4 byte (32 bit) dan dipisahkan oleh

titik dengan masing-masing 8 bit . Setiap bit dalam octet tersebut mempunyai

bobot biner (128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1). Nilai minimum oktet tersebut adalah 0

dan maksimum adalah 255.

Setiap alamat IP ini terdiri dari bagian network dan host. Bagian network

adalah alamat yang menandakan alamat jaringan, sedangkan bagian host adalah

alamat yang menandakan alamat workstation tersebut.

15

Dalam pengalamatan IP Address ini, dikenal adanya kelas IP. Kelas IP

tersebut dibedakan menjadi 5, yaitu A,B,C,D,E.

• Alamat network pada kelas A adalah 1.0.0.0 – 126.0.0.0, dimana IP

127.0.0.0 digunakan untuk feed back. Pada IP kelas A ini, oktet

pertama IP digunakan untuk alamat network dan tiga oktet di

belakang untuk alamat host.

• Alamat network kelas B adalah 128.1.0.0 – 191.254.0.0. Dua oktet

pertama digunakan untuk alamat network dan dua oktet selanjutnya

untuk alamat host.

• Alamat network kelas C adalah 224.0.0.0 – 223.255.255.255.0. Tiga

oktet pertama digunakan untuk alamat network dan oktet selanjutnya

untuk alamat host.

• Alamat network kelas D adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.

• Alamat network kelas E adalah 240.0.0.0 – 254.255.255.255.

Dari kelima kelas IP ini, IP yang digunakan untuk keperluan publik adalah

IP kelas A,B,C ( yang diakui oleh InterNIC). Sedangkan IP kelas D ini, semua

alamat dipakai untuk alamat jaringan. Kelas E dipakai untuk eksperimental dan

keperluan mendatang.

2.5.4 IP Subnet Mask

Suatu alamat IP dapat dibagi menjadi beberapa sub-jaringan dengan cara

meminjam bit dari bagian host untuk dijadikan bagian network. Subnet mask dari

16

IP tersebut diubah menjadi satu, yang menandakan bahwa bit tersebut adalah

bagian network.

2.5.5 Public IP Address dan Private IP Address

Public IP adalah alamat IP yang dapat dipakai untuk koneksi di internet,

dimana IP tersebut bersifat global, dan tidak mungkin ada dua buah public IP

yang sama di internet. Namun demikian, karena terbatasnya jumlah alamat IP

yang dapat dialokasikan, maka dipakai alamat private IP untuk pemberian alamat

IP.

Private IP adalah alamat IP yang hanya bersifat lokal untuk suatu jaringan.

Karena antar suatu jaringan dengan jaringan lainnya tidak terhubung, maka

pemberian alamat IP yang sama pada dua jaringan tidak akan menimbulkan

masalah.

Untuk menghubungkan jaringan lokal tersebut ke jaringan internet,

diperlukan suatu public IP. Semua private IP jaringan lokal dalam internet akan

diterjemahkan sebagai public IP tersebut. Prosedur tersebut yaitu NAT (Network

Addres Translation), dimana private IP diterjemakan menjadi public IP.

2.6 Topologi Jaringan

Topologi dapat didefinisikan sebagai struktur dari sebuah jaringan. Ada dua

bagian penting dari definisi topologi :

1. Physical Topology, dimana kondisi sebenarnya jaringan dihubungkan

secara langsung.

17

2. Logical Topology , dimana didefinisikan bagaimana cara kerja jaringan

dapat diakses oleh komputer.

2.6.1 Physical Topologi

Pada topologi ini terdapat 6 topologi yang dikenal yaitu Bus, Ring, Star,

Extended Star, Hierarchical dan Mesh. Topologi Bus , Ring, dan Start

merupakan 3 topologi yang sering dikenal dijaringan komputer.

2.6.1.1 Topologi Bus

Topologi Bus menggunakan “single backbone segment” sebagai

penghubung semua komputer yang ada pada jaringan. Semua komputer

tersebut terhubung secara langsung ke kabel tersebut. Pada topologi ini

hanya ada 2 perangkat yang dapat saling berkomunikasi dalam suatu saat,

sehingga setiap perangkat lainnya yang ingin menggunakan saluran

tersebut maka harus bergantian. Untuk mengefisiensikan penggunaan

jaringan, digunakan metode CSMA/CD yang dapat mengurangi

terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan

informasi.

Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :

• Biaya instalasi sangat murah

• Kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat

sangat lambat karena harus bergantian menggunakan saluran.

• Sulit untuk manajemen jaringan

• Sulit untuk expand ( menambah ) jaringan

18

Gambar 2.3 Topologi Bus

2.6.1.2 Topologi Ring

Pada topologi ini menghubungkan satu komputer dengan

komputer berikutnya, dan seterusnya sehingga komputer paling akhir

akan kembali terhubung ke komputer yang pertama ( akan membentuk

seolah-olah menjadi sebuah bentuk lingkaran / cincin ), dimana media

koneksi yang digunakan adalah kabel UTP ( Unshielded Twister Pair )

CAT 3 atau Token Ring. Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai

Star dengan pusatnya adalah suatu perangkat yang bekerja secara Ring (

informasi diputar dalam lingkaran sampai ditemukan tujuannya )

19

Gambar 2.4 Topologi Ring

2.6.1.3 Topologi Star

Pada topologi ini menghubungkan semua kabel ke satu buah titik

pusat. Titik pusat ini biasanya berupa HUB atau Switch sehinggga

seolah-olah komputer yang terhubung berbentuk seperti bintang, dimana

media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000 Base-

T

Gambar 2.5 Topologi Star

20

2.6.1.4 Topologi Extended Star

Topologi ini merupakan penggabungan beberapa Topologi Star

menjadi satu. HUB dan Switch digunakan untuk menggabungkan

beberapa komputer pada satu jaringan dengan menggunakan Topologi

Star, akan dihubungkan lagi ke HUB / Switch utama.

Gambar 2.6 Topologi Extended Star

2.6.1.5 Topologi Hierarchical

Topologi ini sering juga dikenal dengan topologi Cluster Tree

atau Hybrid, dibuat mirip dengan topologi extended star tetapi pada

sistem jaringan yang dihubungkan dapat mengontrol arus data pada

jaringan. Biaya instalasi dan komunikasi pada topologi jenis ini biasanya

rendah. Namun, jika terjadi failure link atau failure site maka

pengaksesan data menjadi terhambat dan mengakibatkan availibilitas /

ketersediaan menjadi rendah.

Gambar 2.7 Topologi Cluster Tree/Hierarchical

21

2.6.1.6 Topologi Mesh

Topologi Mesh digunakan ketika dibutuhkan dalam jaringan yang

sangat penting yang tidak boleh ada sedikitpun kesalahan dalam

komunikasi, contohnya sistem kontrol pembangkit tenaga nuklir. Setiap

host memiliki hubungan langsung dengan semua host lainnya dalam

jaringan, hal ini juga merefleksikan internet yang memiliki banyak jalur

ke satu titik. Topologi ini dapat juga dikatakan sebagai Fully Connected

Network, yang terkoneksi secara langsung dengan situs lainnya. Link

yang ada menjadi banyak dan menyebabkan biaya instalasi besar.

Topologi jenis ini tidak praktis untuk diterapkan dalam sistem yang besar.

Gambar 2.8 Topologi Mesh

2.6.2 Logical Topology

Topologi Logikal dari jaringan adalah bagaimana sebuah host

berkomunikasi melalui medium. Dua tipe topologi logikal yang sering

digunakan adalah Broadcast dan Token Passing.

2.6.2.1 Topologi Broadcast

Topologi broadcast berarti setiap host yang mengirim paket akan

mengirimkan paket ke semua host pada media komunikasi jaringan.

22

Tidak ada aturan rumit siapa yang akan menggunakan jaringan

berikutnya, peraturannya sederhana yaitu “yang pertama datang, yang

pertama akan dilayani “ dan inilah bagaimana ethernet bekerja.

2.6.2.2 Token Passing

Token passing mengendalikan akses jaringan dengan mempass-kan

sebuah token elektronik yang secara sekuensial akan melalui masing-

masing anggota dari jaringan tersebut. Ketika sebuah komputer

mendapatkan token tersebut, berarti komputer tersebut diperbolehkan

mengirimkan data yang ada pada jaringan. Jika tidak ada data yang

dikirim maka token tersebut akan melewati komputer tersebut ke

komputer berikutnya dan berulang-ulang mengelilingi lintasannya.

2.7 Network Address Translation (NAT)

Merupakan suatu mekanisme untuk mengubah suatu alamat IP private

yang bersifat internal ke dalam bentuk alamat IP yang bersifat public pada saat

akses eksternal sehingga NAT dapat meningkatkan keamanan dengan

menyembunyikan alamat IP internal.

Pengaturan NAT dapat dilakukan secara statis ataupun dinamis. Pengaturan

NAT statis dengan pemetaan alamat IP lokal dan global secara satu-satu banyak

digunakan pada host yang memiliki alamat IP yang konsisten yang dapat diakses

dari internet seperti pada server, router ataupun switch. Sedangkan pengaturan

NAT secara dinamis digunakan untuk memetakan suatu alamat IP private

menjadi beberapa alamat IP public.

23

Masing-masing host dengan alamat IP private dapat memiliki beberapa

alamat IP public yang digunakan ketika mengakses keluar. PAT (Port Address

Translation) merupakan mekanisme NAT secara dinamis beberapa alamat IP

private dipetakan ke dalam sebuah alamat IP public. Hal ini dimungkinkan

karena setiap IP private dikenal melalui sebuah port. Keuntungan NAT :

1. Menghilangkan proses perubahan alamat IP pada setiap host ketika terjadi

pergantian ISP. NAT dapat menghilangkan proses pengalamatan ulang pada

semua host yang memerlukan akses eksternal sehingga dapat menghemat

waktu dan uang.

2. Pengalamatan yang mengunakan aplikasi port-level multiplexing. Dengan

mengunakan PAT, host internal dapat menggunakan sebuah alamat IP

publik untuk komunikasi eksternal. Dengan menggunakan sistem ini, maka

dapat menghemat penggunaan alamat IP publik karena hanya dibutuhkan

satu atau beberapa alamat eksternal untuk mendukung komunikasi host

internal.

3. Meningkatkan keamanan jaringan. Karena jaringan internal yang bersifat

privat tidak menampilkan alamat IP atau jaringan topologi ketika

menggunakan NAT untuk akses eksternal.

2.8 Sistem Komunikasi Packet Switched

Packet Switched Network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh

router, host yang terhubung dalam jaringan tersebut, secara teori, dapat

mengirimkan paket data kepada host yang lain. Paket tersebut berisi alamat yang

24

dituju, dan router meneruskan paket tersebut ke alamat yang dituju tersebut.

Protokol ini menggunakan prinsip multiplexing, dimana paket-paket tersebut

dapat melalui jalur–jalur yang berbeda bersama paket-paket yang berasal dari

data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-paket tersebut

akan dirangkai kembali menjadi data asli. Sebuah host dapat membuka banyak

sesi sekaligus dan mengirimkan data-data dari sesi berlainan tersebut melalui

satu jalur yang sama.

Protokol ini bertolak belakang dengan circuit switched, di mana jika pada

circuit switched, host yang akan mengirim data serta yang menerima data akan

membuka jalur data yang hanya dipakai oleh pengirim dan penerima. Jalur data

tersebut akan ditutup bila transmisi data yang akan dipakai oleh pengirim dan

penerima. Jalur data tersebut akan ditutup bila transmisi data tersebut selesai.

Adapun perbedaan yang membuat keuntungan dari packet switched

dibandingkan dengan circuit switched adalah lebih hemat bandwidth dan efisien,

karena jalur data tersebut dapat dipakai oleh banyak transmisi data, serta tidak

perlu membuka koneksi jalur jika tidak ada pengiriman atau penerimaan data.

Teknologi yang umum dari Packet Switched Network yaitu TCP/IP, Frame

Relay, IPX/SPX, dan X.25.

Jaringan IP adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis

packet switch jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau internet.

(Tabratas Tharom,2002)

25

2.9 Ethernet

Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan

Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD ( Carrier Sense

Multiple Access with Collision Detection ) yang dikembangkan tahun 1960 pada

proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi

sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan

transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini

yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa

disebut seri 10Base.

2.10 CSMA/CD

Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau sering

disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access control

(MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini,

sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama

akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan

oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan

terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang

permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan

secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan

secara bergantian.

26

2.11 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Merupakan suatu mekanisme yang digunakan untuk pemberian IP atau

informasi konfirmasi jaringan secara dinamis dalam suatu jaringan. DHCP

merupakan alat untuk menghemat waktu konfigurasi bagi network administrator.

DHCP bekerja dalam model client-server. DHCP memungkinkan suatu

DHCP client dalam suatu jaringan IP untuk menerima konfigurasi dari sebuah

server DHCP. Umumnya , konfigurasi yang paling sering diterima client dari

server adalah alamat IP. Alamat IP yang diterima client dari server akan berada

dalam suatu selang waktu administrasi tertentu. Ketika waktu berakhir , client

akan meminta alamat yang lain, walaupun kadang client tetap diberi alamat IP

yang sama dengan yang sebelumnya.

Server DHCP juga dapat menawarkan informasi yang lain seperti alamat

server DNS, WINS dan nama domain. Kebanyakan DHCP server memungkinkan

administrator untuk mendefinisikan secara khusus alamat IP yang sama.

DHCP menggunakan UDP sebagai protokol transport . Client akan

mengirim pesan melalui port 67 dan server mengirim pesan kepada client

melalui port 68. Layanan DHCP kini makin penting dengan semakin maraknya

jaringan wireless.

27

2.12 Proxy Server

Proxy server merupakan komponen penengah antar user agent, bertindak

sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan

menyampaikan pada user agent lainnya.

Request yang diterima dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward)

pada proxy lain atau server lain. Proxy server menterjemahkan dan/atau menulis

ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau

proxy lain.

Proxy server juga bertugas menyimpan data hasil sesi komunikasi yang

terjadi antara UAC dan UAS. (Raharja, 2004, VoIP Rakyat)

Proxy server merupakan pusat komunikasi yang dapat dicapai oleh user

agent secara langsung. Ketika user agent mengirimkan pesan “INVITE” tersebut

ke alamat yang dipanggil berdasarkan alamat IP yang didapat.

2.13 Squid Cache

Squid adalah sebuah proxy server dan web cache daemon. Squid

dirancang dan dijalankan di UNIX System tetapi bisa dijalankan di Windows

dengan menggunakan software Cywin yang merupakan software yang free dan

dikembangkan oleh Cygnus Solutions untuk digunakan di Windows. Dengan

mengunakan Squid kecepatan web server dapat dipercepat dengan adanya

penyimpanan web cache, DNS dan resource dari jaringan, Squid juga berlisensi

GNU General Public License.

28

Squid dikatakan sebagai server proxy cache yang mempunyai

performansi yang tinggi dan mendukung operasional FTP, Gopher, dan HTTP.

Dalam memenuhi permintaan client, Squid menangani dalam satu proses I/O dan

tidak bersifat blocking. Squid hampir bersifat monolitik (seperti Sendmail)

dimana seluruh pekerjaan mulai dari menangani permintaan client, mengambil,

mencari, dan menyimpan objek serta pengaturan memori, seluruhnya itu hampir

dilakukan oleh satu proses. Hampir tidak ada proses lain, kecuali untuk versi

terbaru, untuk proses I/O squid menyerahkan operasionalnya pada aplikasi lain

yaitu diskd.

Squid dibuat oleh sebuah komunitas internet dan dipimpin oleh Duane

Wessel dari National Laboratory for Applied Network Research yang dibiayai

oleh National Science Fondation. List dari kontributor dapat kita lihat di

http://www.squid-cache.org/CONTRIBUTORS.

Jenis varian UNIX yang sampai saat ini diketahui talah berhasil

menjalankan Squid diantaranya :

FreeBSD

NetBSD

BSDI

OSF and Digital UNIX

IRIX

SunOS/Solaris

NeXTStep

29

SCO UNIX

AIX

HP-UX

Linux ( semua distro )

Selain varian UNIX, ternyata squid juga bisa dijalankan di atas OS/2 dan

WinNT. ( Maryanto, Dodi, 2001 , Optimasi Akses Internet dengan SQUID)

2.14 SNMP

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar

manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana

supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim

menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan

untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan

perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan

mengatur bagaimana mereka beroperasi.

Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang

merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software

supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah

perangkat TCP/IP biasa, mereka juga kadang-kadang disebut managed devices.

Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat

jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur

managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka

adalah perangkat yang sebenarnya menjalankan SNMP.

30

Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat

berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software

SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan

perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang tidak

konvensional juga bisa diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan TCP/IP,

printer, scanner, dan lain-lain.

Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan

SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP

entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi

SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen

SNMP entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut

managed nodes atau network management station.

SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent yang

merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan

memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan

menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB)

yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat

dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang

dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.

31

2.15 MRTG

Multi Router Traffic Grapher (MRTG) adalah aplikasi yang digunakan

untuk memantau beban trafik pada link jaringan. MRTG akan membuat report

dalam bentuk harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan interface

router yang ada. MRTG akan membentuk dokumen dalam bentuk HTML, MRTG

itu sendiri terdiri dari script perl yang menggunakan Simple Network

Management Protocol (SNMP) untuk me-monitor trafik pada router. Jika router

memiliki 3 interface maka akan membentuk 3 report besar tapi dapat diubah

sesuai dengan kebutuhan. MRTG dibuat oleh Tobias Oetiker menggunakan Perl

dan C dan tersedia untuk sistem operasi UNIX dan Windows NT.

MRTG merupakan software yang berlisensi GNU General Public

License. MRTG tidak hanya untuk melihat trafik jaringan, tetapi dapat juga

digunakan untuk melihat trafik CPU load, memori load. Ada banyak tool seperti

MRTG, seperti cacti, ntop, nagios, iptraff. Agar MRTG dapat berjalan baik

dibutuhkan software penunjang lainnya antara lain SNMP, Web Server ( apache

2.0 )

Gambar 2.9 Contoh Grafik Laporan MRTG

32

2.16 WEP

Singkatan Wired Equivalent Privacy atau juga sering disebut dengan

Wireless Encryption Protocol. Adalah protokol keamanan untuk jaringan

wireless 802.11. Desain WEP dimaksudkan untuk memberikan tingkat keamanan

sebagaimana pada jaringan kabel. Secara umum LAN lebih aman dari pada

WLAN karena ada proteksi secara fisik dalam strukturnya, misalnya semua

perangkat berada dalam suatu gedung yang bisa diproteksi dari akses fisik tidak

sah.

Struktur WLAN menggunakan gelombang radio, sehingga lebih terbuka

terhadap akses fisik tidak sah. WEP dimaksudkan untuk memberikan

perlindungan berupa enkripsi data yang dibawa oleh sinyal radio. WEP diketahui

tidak memiliki tingkat keamanan yang diharapkan karena ia hanya bekerja pada

dua layer pertama OSI model - data link dan physical layer, bukan berupa end-to-

end security.

2.17 WPA

Singkatan Wi-Fi Protected Access, standar Wi-Fi untuk meningkatkan

fitur keamanan WEP. Teknologi ini di desain untuk bekerja pada produk Wi-Fi

eksisting yang telah memiliki WEP (semacam software upgrade ). Teknologi

WPA menawarkan dua macam peningkatan kemampuan WEP :

1. Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity

Protocol (TKIP). TKIP mengacak kata kunci menggunakan algoritma

33

hashing dan menambah Integrity Checking Feature, untuk memastikan

kunci belum pernah digunakan secara tidak sah.

2. Otentikasi user, yang tidak tersedia di WEP. Melalui Extensible

Authentication Protocol (EAP) maka wireless client harus melakukan

otentikasi terlebih dahulu sebelum memasuki jaringan. WEP dapat

membatasi akses ke jaringan berdasarkan MAC address yang spesifik untuk

setiap perangkat. Tapi MAC address adalah sebuah kode yang mudah

dideteksi melalui akses tidak sah dan dapat dengan mudah dipalsukan atau

digandakan. EAP memberikan solusi yang lebih aman dengan menerapkan

Public Key Encryption System untuk memastikan hanya pengguna sah

dapat memasuki jaringan.