bab 2 landasan teori 2.1 teori - teori umum 2.1.1 teori...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori - teori umum
2.1.1 Teori Komunikasi
2.1.1.1 Definisi Teori Komunikasi
Teori komunikasi adalah teori yang paling mendasar. Karena
komunikasi sudah melekat pada masyarakat ataupun komunitas yang saling
memberikan atau membutuhkan informasi. Maka dari itu suatu proses
komunikasi merupakan hal dimana saling membutuhkan satu sama lain antar
individu. Menurut buku Teori Komunikasi : Perpektif, Ragam, dan Aplikasi
yang pengarangnya adalah H. Syaiful Rohim, M.Si. dimana dijelaskan bahwa
terdapat banyak sekali tentang definisi komunikasi yang dirumuskan oleh para
ahli. Pada dasarnya pengertian komunikasi memiliki karakteristik yang tidak
jauh berbeda dengan ilmu social lainnya, hanya saja dalam ilmu komunikasi
objeknya ditujukan kepada peristiwa – peristiwa komunikasi antar manusia.
Para ahli cenderung melihat fenomena manusia melalui sudut pandang
mereka sendiri, bahkan terkadang memberikan batasan-batasan ketika berusaha
menjelaskan suatu fenomena kepada orang lain. Menurut Theodorson (1969)
dalam buku Teori Komunikasi : Perpektif, Ragam, dan Aplikasi bahwa
komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau
12
sekelompok orang dengan menggunakan simbol – simbol tertentu kepada satu
orang atau kelompok lain.
5 (lima) istilah kunci dalam perpektif :
Keterangan gambar diatas ialah komunikasi adalah sosial, dimana komunikasi
selalu melibatkan manusia dalam berinteraksi. Komunikasi sebagai proses
berarti komunikasi bersifat terus menerus, berkesinambungan dan tidak
memiliki akhir. Komunikasi juga dinamis, kompleks dan senantiasa berubah.
Karena proses komunikasi bersifat dinamis dan unik. Komunikasi merupakan
makna, dalam komunikasi pesan dapat memiliki lebih dari satu makna dan
bahkan berlapis-lapis makna. Komunikasi menggunakan simbol, kata adalah
simbol untuk menyatakan suatu objek atau benda. Komunikasi pada suatu
lingkungan, dijelaskan disini ialah dimana lingkungan merupakan situasi pada
Lingkungan
Simbol Sosial
Proses Makna
Komunikasi
Gambar 2.1 Pandangan komunikasi
13
saat komunikasi itu terjadi. Terdapat waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan
latar belakang budaya komunikator dan komunikan.
2.1.1.2 Model Komunikasi
A. Model Komunikasi Linear
Claude Shannon dan Warren Weaver mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses yang linear atau searah. Beberapa elemen kunci, yaitu :
sumber (source), pesan (message) dan Penerima (receiver).
B. Model Interaksional
Model interaksional ini dikembangkan oleh Wilbur Schramm (1954)
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari
pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Gangguan
Gangguan
Penerima Sumber Pesan
Gambar 2.2 Model Komunikasi Linear
14
Elemen yang penting dalam model ini adalah umpan balik (feedback).
Umpan balik yang didapatkan berupa verbal dan non verbal. Umpan
balik sangat membantu komunikator untuk mengetahui apakah pesan
mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna
terjadi. Dalam model ini umpan balik terjadi setelah pesan diterima.
C. Model Transaksional
Dalam model ini menekankan bahwa proses pengiriman dan penerimaan
pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam suatu sistem
komunikasi. Model transaksional ini berasumsi bahwa saat kita terus
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan
verbal maupun nonverbal. Dengan kata lain, komunikator melakukan
proses negosiasi.
Gangguan
Gangguan Gangguan Pesan
Pengirim Penerima
Saluran
Gangguan
Gambar 2.3 Model Interaksional
Umpan Balik
15
Gambar 2.4 Model Transaksional
2.1.2 Teori Komunikasi Massa
2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Nurudin dalam bukunya “Pengantar komunikasi massa”, pada dasarnya
komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja komunikasi massa berasal
dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi
Gangguan - Semantik - Fisik - Psikologis - Fisiologis
Komunikator Pesan / Umpan Balik Komunikator
Bidang Pengalaman
Bidang Pengalaman
Kesamaan Bidang
Pengalaman
16
massa). Sebelumnya kita juga perlu membedakan massa dalam arti “umum”
dengan massa dalam arti komunikasi massa. Misalnya saja, kita pernah
mendengar seorang penyiar televisi mengatakan, “Pemirsa, massa yang
junlahnya ratusan bergerak menuju gedung DPR-RI untuk memprotes
kebijakan pemerintah.” Kata massa dalam hal ini lebih mendekati arti secara
sosiologis. Agar tidak ada kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa,
ada baiknya kita mendekati arti massa dalam komunikasi massa dengan massa
dalam arti umum. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada
penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa
yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh
karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton,
pemirsa atau pembaca. Media Massa bentuk nya antara lain media elektronik (
televisi dan radio ), media cetak ( surat kabar, majalah, tabloid ), buku dan
film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern
seperti ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya
internet. Belum ada untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari
definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa.
Padahal jika ditinjau dari cirri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk
dalam bentuk komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa
dapat ditambah dengan internet.
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan
yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya
dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian
17
ilmu social yang relatif muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi,
sosiologi, ilmu politik dan ekonomi. ( Nurudin, 2009 : 2 ).
6 Cakupan definisi komunikasi massa menurut Michael W Gamble dan
Terl Kwal Gamble, yaitu :
a. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk memancakan pesan secara cepat kepada khalayak luas dan tersebar,
melalui media modern : surat kabar, majalah, TV, film atau gabungan
diantara media.
b. Komunikator dalam menyebarkan pesan – pesannya bermaksud mencoba
berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling mengenal atau
mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi
massa ini yang membedakan pula dengan komunikasi lain.
c. Pesan adalah milik publik, artinya pesan ini dapat diterima oleh banyak
orang.
d. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak
berasal dari seseorang tapi lembaga (yang berorientasi pada keuntungan ).
e. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper ( penapis informasi ).
Artinya pesan – pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh
sejumlah individu dalam lembaga tersebut disiarkan. Contoh : reporter,
editor film, penjaga rubric, lembaga sensor.
18
f. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda jika dalam jenis
komunikasi lain, umpan balik bersifat langsung.
Komunikasi Massa terdiri dari unsur – unsur (source), pesan (message),
saluran (channel) dan penerima (receiver) serta efek (effect). (Wiryanto,
2003:3).
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi
(institutionalized person). Yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi
adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio atau televisi, studio film, penerbit
buku atau majalah. Sebaiknya yang dimaksud institutionalized person adalah
orang, seperti redaktur surat kabar yang melalui tajuk rencana menyatakan
pendapatnya melalui fasilitas lembaga. (Wiryanto, 2000:4)
Schramm dalam bukunya “How Communication Works”,
menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus
dan efek – efek yang bersifat umum.
1. Efek umum
Komunikasi massa mempunyai pengaruh yang besar terhadap
modernisasi, dapat disimpulkan terpaan media massa pada waktunya akan
menimbulkan perubahan – perubahan yang amat mengejutkan.
2. Efek khusus
19
Terutama menyangkut ramalan tentang individu – individu dalam suatu
mass audience pada perilaku mereka dalam menerima pesan – pesan
media massa. (Wiryanto, 2000:46).
Dalam perkembangannya, radio sangat akrab dengan masyarakat
taradisional dan kaum muda. Seorang tokoh dibidang ini, David Lerner
menyebutkan sebagai “The Passing Of the Traditional Society”. Tak heran
bila media ini berkembang dengan cepat sebagai subsistem dalam sistem
komunikasi nasional di semua Negara yang sedang membangun. (Yulia,
2010:63).
Strategi merebut pasar audien terdiri dari serangkaian langkah yang
berkesinambungan yang menurut Kottler (1980) terdiri atas tiga tahap
segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi audien pada dasarnya
adalah suatu strategi untuk memahami struktur audien. Sedangkan targeting
atau target audien adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan
menjangkau audien sasaran. Setelah audien sasaran dipilih maka proses
selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki
jendela otak konsumen. (Morissan, 2007:167).
Adapun pola-pola komunikasi yang memiliki dampak, antara lain
penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara
radio/televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya
komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :
20
1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan.
2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau
pendapat.
3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan.
(Suprapto, 2009:12).
Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi,
meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan
kegembiraan dalam hidup seseorang. Akan tetapi dengan perkembangan
teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan
media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi media massa telah
mengalami perubahan. (Cangara, 2009:61).
2.1.3 Penyiaran
2.1.3.1 Definisi Penyiaran
Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu
rangkaian mata acara dalam bentuk audio/ suara dan atau visual/ gambar
yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik melalui
kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio/
televisi) dirumah-rumah.(Suprapto, 2006:10).
Penyiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi
dengan menggunakan peralatan pemancar yang dipancarkan dari studio
radio atau televisi yang menghasilkan suara (audio) dan gambar bergerak
21
(visual) secara simultan dan sinkron untuk televisi dan audio untuk
radio.(Suprapto, 2009:10).
Siaran sebagai output stasiun penyiaran yang dikelola oleh organisasi
penyiaran, merupakan hasil perpaduan antara kreativitas manusia dan
kemampuan sarana/ alat, atau antara perangkat keras dan lunak.
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio,
transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut
sebagai trilogi penyiaran. (Suprapto, 2006:6).
Pada stasiun, perencanaan program radio juga mencangkup pemilihan
format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan
audien yang terdapat pada suatu segmen audien berdasarkan demografi
tertentu. (Morissan, 2007:233).
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran
khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media
lainnya di suatu lokasi siaran. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai
aspek, misalnya aspek demografis audien seperti kelompok umur, jenis
kelamin, profesi, hingga geografi.
Menurut Joseph Dominick (2001) format stasiun penyiaran radio
ketika diterjemahkan dalam kegiatan siaran harus tampil dalam empat
wilayah yaitu:
22
1) Kepribadian (personality) penyiar dan reporter;
2) Pilihan musik atau lagu;
3) Pilihan musik dan gaya bertutur (talk);
4) Spot atau kemasan iklan, jingle, dan bentuk-bentuk promosi acara
radio lainnya. (Morissan, 2007:224).
Pengelola siaran harus mengetahui selera pasar dengan secar periodik
mengadakan penelitian selera khalayak atau audience profil research, dan
menyesuaikan materi siaran sesuai selera khalayak. (Suprapto, 2009:143).
Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi
yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan
mencerminkan budaya dalam masyarakat. (Morissan, 2009:14).
Menurut Clancy dan Shulman (1991), ada empat kriteria yang harus
dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran
yang optimal. Keempat kriteria itu adalah:
1) Responsif. Audien sasaran harus responsif terhadap program yang
ditayang- kan tentu saja langkah ini harus dimulai dengan studi
segmentasi audien yang jelas.
2) Potensi Penjualan. Setiap program yang akan disiarkan harus
memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Besarnya bukan hanya
ditentukan oleh jumlah populasi, tetapi juga daya beli.
23
3) Pertumbuhan Memadai. Audien tidak dapat dengan segera bereaksi.
Kalau pertambahan audien lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah
agar program bisa diterima audien.
4) Jangkauan Iklan. Pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media
penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya.
(Morissan, 2009:186).
Menurut Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola program teknik
dan administrasi/ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja
diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk
menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud
dengan siaran yang berkualitas, baik dan benar adalah :
1. Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau
gambar/visualnya prima.
2. Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau
visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, dan
stimulatif.
3. Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan
atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan
atau televisi. (Suprapto, 2006:12).
Dalam sebuah penyiaran radio gelombang elektromagnetik sangat
mempengaruhi dalam proses penyiaran di udara. Ada 3 macam
elektromagnetik, yaitu :
24
a. Amplitude Modulation ( AM )
Amplitudo Modulation berada pada block frequensi 300 – 3.000 KHz.
Signal frequency AM memanfaatkan gelombang elektromagnetik bumi
yang biasa dikenal dengan ”Ground Waves” dan juga gelombang
udara ”Sky Wave”. Kedua jenis tersebut mempunyai kekuatan
pancaran signal kewilayah yang sangat jauh.
Keuntungan bagi stasiun penyiaran radio yang memanfaatkan Sky
Waves dapat menjangkau yang lebih jauh lagi dari saluran ground
waves, oleh sebab itu apabila mengadakan penyiaran pada malam hari
akan jauh menghasilkan modulasi yang lebih jernih.
b. Frequency Modulation ( FM )
Berdasarkan regulasi internasional frequency FM yang berada pada
block Frequency VHZ yaitu berada pada 30 – 300 MHz sedang di
Indonesia berada pada gelombang 87,5 – 108 MHz dengan pengenalan
frequency digunakan 10 KHz dan ketentuan ini menyebut tentang pita
frequency ( Bandwidth ) sehingga memperoleh jumlah 205 kanal
siaran FM ( kelipatan 100KHz dengan 20,5MHz ) namun pada regulasi
pemerintah Indonesia jumlah kanal 203-1 menjadi 204 kanal.
Keunggulan FM
- Lebih dinamis
- Suaranya lebih jernih sesuai dengan telinga manusia, dapat
menyiarkan suara sebaik – baiknya bagi telinga manusia yang
sensitif
- Noisenya lebih rendah
25
- Kualitas jarak dan penerimaan FM sama dengan AM karena
cakupannya dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak
pemancarnya maka lebih cocok untuk masyarakat diperkotaan
daripada di pedesaan.
- Dapat menghilangkan Interderence yang disebabkan dua stasiun
yang bekerja pada gelombang yang sama.
c. Short Waves ( SW )
Frequency ini adalah saluran yang dipergunakan untuk penyiaran jarak
yang jauh seperti jika mencoba mendengar radio penyiaran radio luar
negeri maka gelombang frequency inilah yang akan patut
dipergunakan. Frequency Shor waves ini menggunakan fasiolitas
gelombang Sky Waves. Frequency SW ini tidak mempunyai kestabilan
didalam penyiaran dan frequency dapat diterima dengan baik pada
malam dan pagi hari. Frequency ini berada pada block frequency 3 –
25MHZ yang terletak antara posisi AM dan FM, dipergunakan oleh
penyiaran stasiun radio luar negeri.
Gambar 2.5 proses gelombang elektromagnetik
Antena GE Antena
dari dari
Trasmiter Receiver
Terjadinya aliran arus listrik dan signal yang dihasilkan dari proses
mekanik dari antena transmitter kepada antena penerima pesawat
broadcasting radio.
26
2.1.4 Radio
2.1.4.1 Definisi Radio
Radio merupakan salah satu media komunikasi massa (mass
communication), seperti halnya surat kabar. Setiap orang dapat mengetahui
pesan-pesan komunikasi melalui media massa. (Romli, 2009:17).
Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau
pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat
diulang. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media
utama dalam memperdengarkan musik atau lagu. Siaran radio merupakan
seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut
dengan theatre of mind. Pendengar hanya bisa membayangkan apa yang
dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio. (Ningrum, 2007:6).
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan
bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena
gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara). (Romli, 2009:12).
Keunggulan lain dari medium dengar ini adalah kemampuannya untuk
menstimulasi imaginasi pendengar dan fleksibilitasnya dalam penyajian
informasi dengan beragam bentuk sajian seperti dramatisasi, diskusi,
ceramah atau dialog (Heinich, 1996). (Romli, 2009:17).
27
Ada beberapa tingkatan peran sosial yang diemban radio dalam
kapasitasnya sebagai media publik, atau yang dikenal dalam konsep radio
for society. Pertama, radio sebagai media penyampaian informasi dari satu
pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik
untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai sarana untuk
mempertemukan dua pendapat berbeda/ diskusi untuk mencari solusi
bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk
mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran.
Beberapa fungsi tersebut dapat diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya
salah satu saja. Yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu
peran. (Masduki, 2001:3).
Dalam rangka memproduksi siaran, perlu diperhatikan beberapa sifat
radio, antara lain:
1) Auditif. Informasi yang disampaikan oleh penyiar seperti “angin”,
begitu sampai telinga langsung hilang begitu saja.
2) Mengandung gangguan. Gelombang radio ditimbulkan oleh pemancar
radio mendapat pengaruh dari sinar matahari sehingga isi siaran tidak
dapat dipancarkan oleh gelombang yang mendukungnya secara
leluasa. Gangguan yang berupa fading (timbul tenggelam) juga sering
terjadi.
3) Akrab. Radio siaran sifatnya akrab, intim. Mereka seolah-olah teman
yang akrab. (Yulia, 2010:73).
28
Bicara soal karakteristik radio siaran, ada beberapa hal yang tercatat
sebagai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan :
a. Kecepatan. Di Indonesia, unsur kecepatan radio siaran dalam sisi
penyampaian masih jauh lebih cepat ketimbang koran, majalah, dan
televisi.
b. Imajinatif. Radio sering membuat orang berimajinasi, yang kadang
sering tidak cocok antara fakta dan imajinasi itu.
c. Murah. Berbeda dengan media cetak dan televisi yang mengharuskan
peminatnya mengeluarkan biaya, seperti berlangganan dan membayar
iuran untuk televisi.
d. Alternatif beragam. Ketika pendengar bosan dengan sebuah radio, dia
dapat memilih gelombang atau frekuensi yang lain untuk memenuhi
keinginannya.
e. Mobilitas tenaga. Dengan mendengarkan radio siaran, pendengar
masih dapat melakukan aktivitas lainnya.
f. Personal. Siaran selalu dirasakan seperti kunjungan kawan yang sangat
pribadi sifatnya. (Yulia, 2010:66)
Kelemahan :
a. Selintas, At Once
Dapat diakses cepat dan seketika, juga cepat hilang dan gampang
dilupakan.
29
b. Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, karenanya angka-
angka pun dibulatkan.
c. Batasan waktu
Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda
dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan
bebas.
d. Linier
Program disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang
sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat.
e. Mengandung gangguan
Seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise
factor”.
f. Lokal
Media radio bersifat lokal, hanya di daerah yang ada frekuensinya.
(Romli, 2009:21).
Program acara radio beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan
atau variety shows, komedi, drama dan berita. Sedang Dominick (1983)
membagi 4 kategori dasar format acara radio yaitu :
1. Music
2. Talk
3. News
30
4. Black and etnic merupakan acara khusus ditujukan untuk sasaran
khalayak berdasarkan suku dan atau ras kebangsaan tertentu.
Secara umum mata acara radio diperoleh 4 sumber, yaitu :
1. Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lain.
2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi.
3. Produksi sendiri.
4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang
menjadi kongsinya. (Suprapto, 2006:14-15).
Radio mempunyai daya tarik yang kuat. Daya tarik ini merupakan
akibat dari sifat radio yang serba hidup, berkat 3 unsur yang terdapat pada
radio yaitu, musik, kata-kata, dan efek suara (sound effects).
Radio yang kecil dan harganya murah mampu memberikan hiburan,
penerangan, dan pendidikan. Dalam fungsinya sebagai sarana penerangan
dan pendidikan, radio siaran dapat menyajikan warta berita atau ceramah-
ceramah yang bermanfaat. “Tulang” radio siaran adalah musik, orang
menyetel pesawat radio terutama untuk mendengarkan musik.
Karena mendengarkan musik merupakan hiburan maka petugas radio
berusaha agar segala macam program acara bersifat hiburan. Berbagai
macam program diolah dan diberi ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar
program acara menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi dengar. (Yulia,
2010:71).
31
Naskah siaran atau script adalah materi siaran yang akan disampaikan
oleh penyiar radio. Selain itu, ada beberapa fungsi naskah, yaitu:
1. Bahan siaran
Seorang penyiar radio membutuhkan script dalam siarannya sesuai
program acara yang dibawakannya. Saat membaca naskah siaran,
seorang penyiar radio seakan sedang ‘bercerita’ atau ‘menyampaikan
sesuatu’ kepada seseorang, bukan membaca script secara ‘kaku’.
2. Pengendalian siaran
Naskah siaran yang dibuat oleh scriptwriter sudah disesuaikan dengan
program acara, untuk kemudian dibacakan oleh sang penyiar. Penyiar
radio boleh menambahkan atau mengurangi pembicaraannya pada saat
bersiaran asalkan tidak melenceng jauh dari tema acara dan script.
3. Penyeragaman tata bahasa bagi penyiar radio
Scriptwriter membuat naskah siaran dengan gaya bahasa yang telah
disesuaikan dan ditentukan intuk mempertahankan image sebuah stasiun
radio. Dengan demikian, siapapun penyiarnya, script yang dibaca gaya
penulisannya sama, tidak ada perbedaan.
4. Pembentuk image atau citra radio.
Dalam membuat naskah siaran, seorang script writer tidak boleh
mengindahkan citra tradio tempat dia bekarja. Misalkan bagi radio
‘bergaya anak muda’, tulisan yang dibuat harus bergaya ‘anak muda’.
(Ningrum, 2007:60).
32
Pendengar radio pun memiliki karakteristik tersendiri yang harus
dipahami dan disikapi dengan benar oleh penyiar atau manajemen radio:
1. Heterogen. Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia,
ras, suku, agama, strata social, latar belakang sosial politik-budaya, dan
kepentingan.
2. Pribadi. Karenanya, komunikasi bersifat interpersonal (antarpribadi),
yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”.
3. Aktif. Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan
interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.
Selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau stasiun radio
mana saja sesuai selera. (Romli, 2009:21)
2.1.5 Program
2.1.5.1 Definisi Talkshow
Perbincangan radio (talk show) pada dasarnya adalah kombinasi antara
seni bebicara dan seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarahkan
oleh seorang pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk
membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. (Morissan,
2007:230).
Talk show dapat dimaksudkan ke dalam kategori program spesial atau
program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang menyebut setiap siaran
kata adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya sendiri yaitu talk
(obrolan) dan show (gelaran). (Masduki, 2001:45).
33
Produser orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif
kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser terkadang ikut
terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya
(produser executive). Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan
pandangan para pendukung modal (investor), klien, atasan juga audien
melalui proses produksinya. (Morissan, 2007:227).
2.1.6 Produksi Program
Radio memiliki beberapa unsur penting yang mendukung berjalannya
siaran radio, unsur penting tersebut adalah kerja tim produksi. Semua orang
yang terlibat dalam proses maupun hasil produksi suatu program siaran
disebut dengan istilah crew atau tim kerja produksi siaran radio. Triartanto
(2010:76) menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari bagian produksi
siaran, batas kewenangan, dan ketrampilan yang harus dimiliki tim produksi
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Manajer Produksi: seseorang yang bertanggung jawab terhadap
segala proses dan hasil akhir produksi siaran. Produksi siaran
tersebut meliputi penjadwalan studio rekaman untuk memproduksi
station identity atau station call, program promo atau expose, spot
iklan, editing lagu, serta turut berperan menjaga kualitas program
siaran.
2) Program Siaran atau Penata Program: seseorang yang bertugas dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan program siaran dan serta
34
menyusun jadwal siaran. PD harus selalu memantau trend dan
program-program dari radio kompetitor agar bisa membenahi dan
meningkatkan mutu programnya.
3) Music Director atau Penata Musik: seseorang yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam menentukan format musik, kriteria lagu,
dan penyedia lagu di dalam setiap program pada suatu stasiun radio.
Seorang MD harus ditunjang kemampuan sense of music yang kuat.
4) Produser: seorang yang bertanggung jawab terhadap acara yang
diasuhnya dan selalu mengupayakan kualitas dari isi acaranya.
Seorang Produser harus memiliki database yang lengkap dan kuat.
5) Scriptwriter, Penyiar, Reporter, Editor, Operator Siar, Operator
Rekam. Menurut Arifin (2010:76), keterampilan produksi
merupakan hal yang mendasar pada proses pembuatan suara di
stasiun penyiaran radio. Tanpa ketrampilan ini, suara unik tidak
dapat dibuat dengan baik dan sempurna Tetapi keterampilan saja
tidak cukup karena produksi yang baik adalah produksi yang
memiliki nilai tambah program stasiun penyiaran radio.
Menurut Triartanto (2010:83) seorang produser harus memiliki
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang program televisi dan radio secara
keseluruhan dan harus dapat menuangkan kemampuan ide, gagasan
kreatifitasnya dalam pembuatan program radio dan televisi, atau mampu
melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produk secara sistematis,
efektif dan efisien. Sedang tugas dan fungsi seorang produser adalah
menjalankan kreasi efek audio dan visual atau mengirimkan pesan kepada
35
pendengar dan pemirsa, serta perkembangan program yang menarik dalam
operasional penyiaran radio dan televisi. Promosi adalah mempunyai
kemampuan mempromosikan teknik program pada khalayak, yang bersifat,
on air, bumper, stiker, spanduk, selebaran, billboard, dan iklan.
Masih menurut Triartanto (2010:87) seorang produser acara sering
mengambil sebuah keputusan apakah suatu produksi akan dilakukan
langsung atau direkam. Proses perekaman akan dikerjakan sebelum jadwal
acara disiarkan. Proses perekaman ini produser akan menyiapkan seluruh
komponen siaran yang akan diproduksi tetapi sekarang ini banyak
permintaan biro iklan atau produsen yang menginginkan penyiaran iklan
komersialnya dibacakan langsung oleh penyiar atau disebut adlib. Sedangkan
produksi talkshow (acara khusus) yang diudarakan dan mendatangkan
bintang tamu biasanya akan direkam sebelum acara diudarakan.