isi penerima vhf fm

28
PENERIMA VHF FM 1.1 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum in i adalah (1) untuk dapat mengatahui sifat - sifat penguat radio frekuensi dan penala 1.2 Teori Dasar Penerima FM pada umumnya menggunakan prinsip superheterodyne seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Penerima FM Superheterodyne Prinsip kerja : - Sinyal input dari radio diterima oleh antena diperkuat oleh penguat RF. Hasilnya diteruskan ke bagian pencampur/mixer. - Osilator lokal sinyal dengan frekuensi tertentu yang bila dicampur dengan sinyal radio oleh mixer akan memperoleh sinyal dengan frekuensi tertentu yang dinamakan frekuensi antara (Intermediate Frequency = IF). Pada tingkat IF ini sinyal memiliki sifat modulasi yang sama dengan sinyal radio yang

Upload: prismaninda

Post on 11-Nov-2015

262 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapor

TRANSCRIPT

PENERIMA VHF FM 1.1 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum in i adalah

(1) untuk dapat mengatahui sifat - sifat penguat radio frekuensi dan penala

1.2 Teori Dasar

Penerima FM pada umumnya menggunakan prinsip superheterodyne seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Penerima FM SuperheterodynePrinsip kerja :

-Sinyal input dari radio diterima oleh antena diperkuat oleh penguat RF.

Hasilnya diteruskan ke bagian pencampur/mixer.

-Osilator lokal sinyal dengan frekuensi tertentu yang bila dicampur dengan sinyal radio oleh mixer akan memperoleh sinyal dengan frekuensi tertentu yang dinamakan frekuensi antara (Intermediate Frequency = IF). Pada tingkat IF ini sinyal memiliki sifat modulasi yang sama dengan sinyal radio yang

diterima oleh antena. Jadi seolah olah IF merupakan sinyal radio yang telah diturunkan frekuensinya.

-Setelah melalui penguat IF, sinyal ini dideteksi oleh detektor, hasilnya merupakan sinyal informasi.

-Sinyal informasi ini diperkuat oleh penguat frekuensi audio dan dikeluarkan melalui sebuah tansduser yang disebut loudspeaker.

Pada blok diagram VD-01 terdapat sedikit perbedaan atau dapat disebutkan sedikit modifikasi dari blok diagram di atas. Perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :

-Dalam pemilihan IF ada beberapa hal yang dipertimbangkan, yaitu jika IF terlalu tinggi akan diperoleh selektifitas yang buruk, sedangkan jika IF terlalu rendah, kestabilan frekuensi dari lokal osilator haruslah tinggi (hal ini dapat diatasi dengan pemakaian osilator kristal) karena pergeseran frekuensi akan akan lebih besar untuk IF rendah dibandingkan IF tinggi. Pada VD-01 ini digunakan dua buah osilator kristal sebagai osilator lokal, jadi terdapat dua buah mixer, akibatnya ada dua buah IF, yaitu pada frekuensi 10,7 MHz dan

455 kHz. Pemilihan dua buah IF tersebut dengan pertimbangan selektivitas terhadap saluran yang berbatasan cukup sempit.

-Detektor yang digunakan adalah diskriminator yang dinamakan ratio detector.

Diskriminator ini digunakan untuk mengubah kembali sinyal yang termodulasi

FM pada frekuensi IF menjadi perubahan tegangan (demodulator).

Gambar 2 a) Rangkaian ratio detector

Gambar 2 b) Respon dari ratio detector-Penambahan rangkaian squelch control sebelum penguat akhir audio. Cara kerja bagian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : ketika tidak ada sinyal pembawa di dalam IF 455 kHz maka noise frekuensi tinggi pada keluaran diskriminator akan diperkuat lalu dideteksi oleh detektor, keluaran dari detektor ini berupa tegangan DC yang akan mengakibatkan penguat sebelum tingkat akhir akan tidak bekerja. Apabila sinyal pembawa muncul didalam IF 455 kHz, maka noise akan hilang dari keluaran diskriminator dan penguat akanbekerjanormal.Denganmembukapotensiometersquelchakan mengakibatkan penguat bekerja terus sehingga lampu BUSY akan terus hidup. Blok diagram dari penerima FM model VD-01, seperti gambar berikut :

Gambar 3. VHF-FM RECEIVER DEMONSTRATOR MODEL : VD - 01

1.3 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01

: 1 Buah

2) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

3) Kabel BNC to BNC

: 1 Buah

4) RF Syntheziser Signal Generator: 1 Buah

1.4 Skema rangkaian

Gambar 4. Skema rangkaian penerima VHF FM1.5 Langkah percobaanProsedur percobaan pada praktikum ini adalah

(1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

(2) Mengatur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 0 kHz di TP 6.

(3) Mengubungkan osiloskop pada TP 7 dengan kabel BNC to BNC.

(4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.

(5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.

(6) Menggambar dan mencatat besarnya level tegangan dan frekuensinya.

(7) Untuk mengetahui penekanan bayangan atur frekuensi RF signal generator pada frekuensi 112,6 MHz dengan level +15 dBm pada TP 6.(8) Mengamati, menggambar dan mencatat level tegangan di TP 7 dan TP 6 dengan osiloskop kemudian bandingkan hasilnya untuk menentukan penekanan frekuensi bayangan, yaitu Ar(dB) = 20 log (VTP6/VTP7).1.6 Hasil percobaan

Keluaran gelombang

TP6

TP7

Mixer Pertama (IF=10,7 MHz)

1.1 Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini adalah

1) Mengamati bentuk gelombang setelah sinyal yang diterima oleh antena dicampur dengan osilator lokal.

2) Menyelidiki cara kerja dari rangkaian mixer.

1.2 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah

5) Panel Demonstrator VD-01

: 1 Buah

6) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

7) Kabel BNC to BNC

: 1 Buah

8) RF Syntheziser Signal Generator: 1 Buah

1.3 Skema rangkaianGambar 1. Skema rangkaian Mixer Pertama1.4 Langkah percobaan

Langkah percobaan pada praktikum ini adalah

1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

2) Mengatur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 0 kHz di TP 6.

3) Menghubungkan osiloskop pada TP 8 dengan kabel BNC to BNC.

4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.

5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.

6) Menggambar dan catatlah besarnya level tegangan dan frekuensinya.

7) Memindahkan pengukuran/pengamatan pada TP 9.

8) Mengulangi langkah 5 dan 6

9) Mengulangi langkah 5 dan 6 untuk TP 10.

10) Membandingkan hasil di TP 10 dengan TP 8 dan TP 9.

1.5 Hasil PercobaanKeluaran gelombang

TP6TP8

TP9TP10

IF Pertama (10,7 MHz)1.1 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

1) Menyelidiki besarnya IF pertama pada penerima VHF.

2) Menyelidiki proses-proses yang terjadi pada IF pertama.

1.2 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01

: 1 Buah

2) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

3) Kabel BNC to BNC

: 1 Buah

4) RF Syntheziser Signal Generator: 1 Buah

1.3 Skema rangkaian

Gambar 1. Skema rangkaian IF Pertama

1.4 Langkah percobaan

Langkah percobaan dari praktikum ini adalah

(1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

(2) Mengatur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 0 kHz di TP 6.

(3) Menghubungkan osiloskop pada TP 11 dengan kabel BNC to BNC.

(4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.

(5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.

(6) Menggambar dan mecatat besarnya level tegangan dan frekuensinya.

(7) Pindahkan pengukuran/pengamatan pada TP 12.

(8) Mengulangi langkah 5 dan 6

(9) Membandingkan hasil dari TP12 dengan TP 11 dan TP 10.

(10) Mengubah f dari RF generator menjadi 3 kHz.

(11) Mengulangi langkah 3 sampai 8.

(12) Membandingkan hasil sesudah dan sebelum RF generator diubah.

1.5 Hasil Percobaan

Keluaran gelombang

TP6TP12

TP11TP10

Mixer Kedua (IF=455 kHz)

1.1 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

1) Mengamati bentuk gelombang setelah sinyal yang diterima dari IF Pertama dicampur dengan osilator lokal kedua (10,245 MHz).

2) Menyelidiki proses-proses yang terjadi pada mixer kedua.

1.2 AlatAlat yang digunakan pada praktikum ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01

2) Osiloskop 150 MHz

3) Kabel BNC to BNC

4) RF Syntheziser Signal Generator

1.3 Skema rangkaian

Gambar 1. Skema Rangkaian Mixer Kedua1.4 Langkah percobaan

Langkah percobaan pada praktikum ini adalah

1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

2) Atur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 0 kHz di TP 6.

3) Menghubungkan osiloskop pada TP 13 dengan kabel BNC to BNC.

4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.

5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.

6) Menggambar dan mencatat besarnya level tegangan dan frekuensinya.

7) Memindahkan pengukuran/pengamatan pada TP 14.

8) Mengulangi langkah 5 dan 6

9) Membandingkan hasil dari TP14 dengan TP 13 dan TP 12.1.5 Hasil PercobaanKeluaran gelombang

TP6TP14

TP12TP13

IF Kedua (455 kHz)

1.1 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

1) Menyelediki besarnya IF kedua pada penerima VHF.

2) Menyelidiki proses-proses yang terjadi pada IF kedua.

1.2 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01

: 1 Buah

2) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

3) Kabel BNC to BNC

: 1 Buah

4) RF Syntheziser Signal Generator: 1 Buah

1.3 Skema rangkaian

Gambar 1. Skema rangkaian IF kedua (455KHz)

1.4 Langkah percobaan

Langkah percobaan pada praktikum ini adalah

1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

2) Atur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 0 kHz di TP 6.

3) Hubungkan osiloskop pada TP 15 dengan kabel BNC to BNC.

4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.

5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.

6) Menggambar dan catatlah besarnya level tegangan dan frekuensinya.

7) Membandingkan hasil dari TP 15 dengan TP 14.

8) Mengubah f dari RF generator menjadi 3 kHz.

9) Mengulangi langkah 3 sampai langkah 5.

10) Membandingkan hasil sesudah dengan sebelum RF generator diubah.

1.5 Hasil percobaanKeluaran gelombang

TP6TP15

TP13

Discriminator1.1 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah

1) Mengamati bentuk gelombang keluaran dari discriminator.

1.2 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01

: 1 Buah

2) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

3) Kabel BNC to BNC

: 1 Buah

4) RF Syntheziser Signal Generator: 1 Buah

1.3 Skema rangkaian

Gambar 1. Skema rangkaian Discriminator

1.4 Langkah percobaan

Langkah langkah dalam percobaan ini adalah

1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

2) Mengatur RF Signal Generator untuk FM dengan frekuensi informasi 1 kHz, pada frekuensi 134 MHz, RF output 20 dBm dan f = 3 kHz di TP 6.3) Menghubungkan osiloskop pada TP 16 dengan kabel BNC to BNC.

4) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop dan RF signal generator.5) Mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.6) Menggambar dan catatlah besarnya level tegangan dan frekuensinya.7) Menurunkan f pada RF generator menjadi 2 kHz.8) Mengulangi langkah 3 dan 69) Membandingkan hasil sebelum dan sesudah f diubah.

1.5 Hasil percobaan

Keluaran gelombang

TP6TP15

TP16

Operasi Squelch1.1 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah

(1) Mengamati pengaruh yang terjadi antara TP 16 dan TP 17 bila squelch diubah/diatur.1.2 Alat yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah

1) Panel Demonstrator VD-01: 1 Buah2) Osiloskop 150 MHz

: 1 Buah

3) Kabel BNC to BNC

: 2 Buah1.3 Skema rangkaian

Gambar 1.Skema rangkaian Operasi Squelch

1.4 Langkah percobaan

Langkah langkah dalam melakukan percobaan ini adalah

(1) Menyiiapkan demonstrator untuk posisi sebagai penerima (untuk tidak memasang microphone agar terhindar dari kerusakan pada RF signal generator).

(2) Menghubungkan osiloskop dengan CH1 pada TP 16 dan CH2 pada TP 17.

(3) Menyalakan Panel Demonstrator, osiloskop.

(4) Mengubah tombol squelch ke arah maksimum dan minimum secara bolak-balik.

(5) Mengamati perubahan yang terjadi saat perubahan minimum dan maksimum pada osiloskop.

1.5 Hasil percobaan

Keluaran gelombang

TP6TP16

TP17