bab 2 - kontrol

Upload: dian-sagita-nursepti

Post on 18-Oct-2015

168 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Audit Internal - Bab 2 KontrolTugas Kelompok.

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    1/16

    K O N T R O L

    DISUSUN OLEH:

    KELOMPOK 1

    TINA NOVIANA

    ALFI RATNASIH

    N A M I R A

    DIAN SAGITA N.

    SITI HOPIPAH

    43211010022

    43211010049

    43211010180

    43211010193

    43211010200

    DOSEN PENGAMPU : ANNA CHRISTIN, SE., AK., MM.MATA KULIAH : AUDIT INTERNAL

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    AKUNTANSI S1

    2014

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    2/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 2

    Bab 2

    Kontrol

    Pentingnya Kontrol Bagi Auditor Internal

    Audit yang komprehensif menuntut auditor kedaerah yang tidak di kenal. Mereka akan

    berhadapan dengan disiplin ilmu dan teknik-teknik diluar keahlian teknis mereka. Mereka

    tidak mungkin segera menguasai bidang periklanan. Pertanian, bea cukai, perekayasaan.

    Perdagangan internasional, pensiun, keselamatan, polusi, transportasi atau bidang-bidang

    lain yang harus diberi penilaian atas tujuan dan aspek usahanya. Sistem kontrol tersebut

    terdiri atas prosedur, aturan dan instruksi yang di rancang untuk memastikan bahwa tujuan

    sistem operasi akan tercapai. Kontrol meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan

    manajemen.

    Standar 2120-Kontrol

    Kegiatan audit internal haruslah membantu organisasi menerapkan kontrol yang efektif

    dengan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi serta mendorong perbaikan yang terus-

    menerus.

    2120.A1 berdasarkan hasil penentuan risiko,aktivitas audit interenal haruslah mengevaluasi

    kecukupan dan efektivitas kontrol yang mencakup tata kelola, operasi dan sistem informasi

    organisasi. Hal ini meliputi :

    1. Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional

    2. Efektivitas dan efisiensi operasi

    3. Pengamanan aktiva

    4. Kepatuhan terhadap hukum, regulasi dan kontrak.

    2120.A2 Auditor internal harus memastikan lingkup penetapan tujuan dan sasaran operasi

    dan program yang harus sesuai dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.

    2120.A3 Auditor internal harus menelaah operasi dan program untuk memastikan

    kesesuaian hasil dengan tujuan dan sasaran guna menentukan apakah operasi dan

    program dilaksanakan sesuai yang diinginkan.

    2120. A4 kriteria yang menandai diperlukan untuk mengevaluasi kontrol.audit internal harus

    memastikan bahwa menejemen telah menetapkan kriteria yang memadai untuk menentukan

    pencapaian tujuan dan sasaran.

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    3/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 3

    2120. A4-1 Practice advisory melengkapi standar ini untuk kriteria-kriteria kontrol dan

    memberikan lebih banyak ketentuan khusus.

    Pemeriksaan dan Pelaporan atas Kontrol

    Practice advisory 2120.A1-1, "pemeriksaan dan pelaporan atas proses kontrol". Memberikan

    lebih banyak rincian dalam ha; penentuan kecukupan dan efektivitas proses kontrol serta

    tanggung jawab eksekutif audit untuk melaporkan informasi tentang peniaian auditor internal

    ke manajemen senior dan komite audit, diantaranya :

    1. Membuat rencana audit untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadai

    2. Mempertimbangkan pekerjaan yang relevan yang bisa di lakukan orang lain

    3. Mengevaluasi ukuran kinerja dari dua sudut pandang :

    kecukupan kontrol untuk organisasi secara keseluruhan

    tercakupnya berbagai transaksi dan jenis proses bisnis.

    Rencana audit harus mencakup evaluasi efektivitas sistem kontrol. Pertimbangan dalam

    membuat evaluasi ini adalah :

    1. Apakah ditemukan ketidaksamaan atau ketidakonsistenan?

    2. Jika ada, apakah telah dilakukan koreksi atau perbaikan?

    3. Apakah temuan dan konsekuensinya mengarah pada kesimpulan bahwa tingkat usaha

    cukup tinggi ?

    Laporan evaluasi harus menyatakan peran yang diemban proses kontrol dalam mencapai

    tujuan organisasi dan harus menyatakan bahwa :

    1. Tidak ditemukan adanya kelemahan

    2. Jika terdapat kelemahan harus di sebutkan, termasuk dampaknya terhadap tingkat risiko

    dan pencapaian tujuan organisasi

    Pendefinisian kontrol

    Definisi Awal

    Istilah kontrol pertama kali muncul dalam kamus bahasa inggris pada tahun 1600

    didefinisikan sebagai " salinan dari sebuah putaran ( untuk akun ), yang kualitas dan isinya

    sma dengan aslinya ". Samuel Jhonson menyimpulkn bahwa " daftar atau akun yang di

    pegang oleh seorang pegawai, yang masing-masing di periksa oleh pegawai lain".

    Definisi Untuk Akuntan Publik

    Kontrol internal di pecah menjadi dua yaitu kontrol administrasi dan kontrol keuangan, hal ini

    dinyatakan dalam seksi 320.28(1973) standar profesional ACIPA, yang di ambil dari

    sstatements of auditing standars nomor 1 ( SAS ) :

    1. Kontrol administratif mencakup tetapi tidak terbataspada rencana organisasi, prosedur

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    4/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 4

    dan catatan yang berkaitan dengan pengmbilan keputusan yang tercermin dalam

    otorisasi manajemen atas transaksi.

    2. Kontrol akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan

    dengan pengamanan aktiva dan keandalan pencatatan keuangan yang di rancang untuk

    memberikan keyakinan yang wajar.

    Perluasan SAS 78 Atas Definisi AICPA Tentang Kontrol Internal

    Kontrol internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris,

    manajemen atau pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar

    mengenai pancapaian tujuan pada hal-hal berikut ini :

    1. Keandalan pelaporan keuangan

    2. Efektivitas dan efisiensi operasi

    3. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

    Ketiga hal tersebut berkaitan dengan jenis audit khusus dengan urutan yang sama :

    1. Audit laporan atas laporan keuangan

    2. Audit operasional untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan

    3. Audit ketaatan ( dianggap sebagai audit yang terpisah atau berkaitan dengan audit pada

    "a"dan "b" diatas.

    SAS juga mendefinisikan lima komponen kontrol internal yang saling berkaitan pada

    pernyataan COSO :1. Lingkungan kontrol

    2. Penentuan resiko

    3. Aktivitas kontrol

    4. Informasi dan komunikasi

    5. Pengawasan

    Definisi Audit Internal

    Audit internal harus berorientasi manajemen dan berorientasi tujuan, membutuhkan definsi-

    definisi sendiri yang menghubungkan fungsi kontrol dan pengawasan manajemen dengan

    sasaran yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut pada setiap aktivitas

    organisasi. Jadi audit internal memandang kontrol sebagai berikut :

    "kontrol adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan,

    mengendalikan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa

    tujuan perusahaan tercapai. Sarana kontrol ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada bentuk

    organisasi, kebijakan, sistem, prosedur instruksi, standar ,komite, bagan akun, perkiraan,anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan,metode, rencana, dan audit internal"

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    5/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 5

    Model-model Kontrol Internal

    Dulunya auditor menggunakan serangkaian fungsi kontrol internal untuk menentukan

    kecukupan fungsi kontrol organisasi, kontrol internal memiliki banyak konsep untuk

    menstandarkan definisi commitee of sponsoring organization mendefinisikan dan

    menjelaskan kontrol internal untuk :

    1. Menetapkan definisi yang sama untuk kelompok yang berbeda

    2. Memberikan definisi yang standar yang bisa digunakan perusahaan sebagai

    perbandingan dengan sistem kontrolnya.

    Komite tersebut disingkat COSO, yang kemudian memberikan definisi berikut- kontrol

    inrenal dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan

    dalam hal :

    1. Efektivitas dan efiensi operasi.

    2. Keandalan informasi keuangan.

    3. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

    Model COSO

    Model COSO terdiri atas lima komponen kontrol internal :

    1. Lingkungan kontrol

    2. Penentuan Risiko

    3. Aktivitas kontrol

    4. Informasi dan Komunikasi

    5. Pengawasan

    Aktivitas audit tradisional yang berkait dengan penentuan efiensi dan efektivitas berada

    pada komponen ketiga - Aktivitas kontrol (pemisahan tegas, wewenang dan

    pertanggungjawaban, otorisasi, pendokumentasi, dan lain lain).

    Model COCO

    Model COCO mencakup empat komponen yang menjadi bagian dari program audit, yaitu:

    a. Tujuan

    b. Komitmen

    c. Kemampuan

    d. Pengawasan dan Pembelajaran

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    6/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 6

    Penggunaan Model Kontrol di Audit Internal

    Kedua jenis kontrol memiliki resiko yang dapat dijelaskan dan diukur kemungkinan terjadi

    dan signifikansinya bila terjadi. Kombinasi kedua hal ini bisa disebut kerawanan. Jadi, bila

    situasi tersebut dirumuskan maka akan terlihat sebagai berikut:

    P = Kemungkinan Terjadi (Potential Occurrence)

    S = Signifikansi (Significance)

    V = Kerawanan (Vulnerability)

    Auditabilitas Sistem dan Studi Kontrol

    Audit dan Lingkungan Kontrol ditujukan untuk memberikan kerangka kerja untuk

    pembahasan risiko, kontrol, dan pertimbangan audit yang terkait dengan teknologi dan

    sistem informasi. Studi tersebut memamparkan tiga konsep dasar:

    1. Keyakinan yang wajar diperoleh jika terdapat kontrol yang efektif dari segi biaya untuk

    mengurangi resiko bahwa keseluruhan tujuan dan sasaran tidak tercapai sampai pada

    tingkat tertentu.

    2. Tuuuan didefinisikan sebagai sebuah pernyataan pencapaian yang diinginkan organisasi.

    3. Sasaran merupakan target-target khusus yang harus bisa diidentifikasikan, diukur,

    dicapai, dan konsisten dengan tujuan.

    Komponen-komponen sistem kontrol internal mencakup:

    1. Lingkungan kontrol,mencakup struktur organisasi, elemen kerangka kontrol, kebijakan-

    kebijakan dan prosedur-prosedur yang didokumentasikan dengan baik, serta pengaruh-

    pengaruh eksternal.

    2. Sistem manual dan terotomatisasi,mencakup perangkat lunak sistem, sistem aplikasi,

    dan pengguna akhir dan sistem departemen.

    3. Prosedur-prosedur kontrol,mencakup kontrol sistem informasi umum, kontrol aplikasi,

    kontrol pengganti.

    Kontrol Preventif, Detektif, Dan Korektif

    1. Kontrol Preventif, kontrol yang diterapkan untuk mencegah hasil-hasil yang tidak

    diharapkan sebelum terjadi.

    2. Kontrol Detektif, kontrol yang dirancang untuk menemukan hasil-hasil yang tidak

    diharapkan pada saat terjadinya.

    3. Kontrol Korektif, kontrol yang dirancang untuk memastikan bahwa tindakan korektif

    diambil untuk memperbaiki hal-hal yang tidak diharapkan atau untuk memastikan bahwa

    hal-hal tersebut tidak terulang.

    P x S = V

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    7/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 7

    kontrol preventif lebih efektif dari segi biaya dibandingkan kontrol detektif. Ketika

    diterapkan ke dalam sebuah sistem, kontrol preventif dapat mencegah kekeliruan dan

    oleh karena itu mencegah biaya perbaikan.

    Kontrol detektif biasanya lebih mahal dibandingkan kontrol preventif. Kontrol detektif

    mengukur efektivitas kontrol preventif, beberapa kekeliruan tidak bisa secara efektif

    dikendalikan oleh sistem pencegahan.

    Kontrol korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak semestinya dan telah dideteksi.

    Menghilangkan Probabilitas Bukan Kemungkinan Kontrol

    Auditor internal harus memahami bahwa tidak ada sistem kontrol yang akan menghilangkan

    kemungkinan terjadinya kesalahan. Sistem kontrol internal terdiri atas manusia dan

    prosedur. Orang diharapkan untuk bertindak dan mengikuti prosedur secara normal dan

    bertanggung jawab. Mereka bisa saja tidak bertindak sesuai yang diinginkan sehingga

    sistem menjadi rusak.

    Manfaat-Manfaat Kontrol

    1. Kontrol membantu manajer mencapai tujuan dan sasaran

    2. Kontrol sebagai sebuah sarana mengintegritaskan pribadi-pribadiuntuk tujuan dan

    sasaran perusahaan.

    3. Kontrol sarana mengendalikan diri sendiri.

    4. Kontrol untuk mendorong individu meningkatkan kinerja perusahaan.

    SISTEM KONTROL

    Elemen-elemen Sistem Kontrol

    1. Sistem Tertutup (Closed System), tidak berinteraksi dengan lingkungan.

    2. Sistem Terbuka (Open System), memiliki interaksi dengan lingkungan.Semua sistem operasi memiliki bagian-bagian dasar yang terdiri atas masukan (input),

    pemrosesan (processing), dan keluaran (output).

    Masukan Keluaran

    Untuk mengendalikan proses sehingga keluaran tetap memenuhi standar yang diinginkan,

    ada dua elemen yang harus ditambahkankontrol dan umpan balik:

    Pemrosesan

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    8/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 8

    Masukan Keluaran

    Jadi, dalam sistem produksi:

    Masukan terdiri dari atas karyawan, mesin, bahan mentah.

    Pemrosesan mengubah bahan mentah menjadi produk.

    Keluaran adalah produk jadi.

    Sistem kontrol mencakup kontrol produksi, yang mengatur arus bahan baku dan jasa,

    serta inpeksi keluaran.

    Kontrol membandingkan keluaran dengan standar, melalui inpeksi atau pengamatan

    terkomputerisasi.

    Umpan balik mengkomunikasikan varians (penyimpangan) ke elemen pemrosesan.

    Tindakan korektif membuat pemrosesan menjadi lebih baik untuk mencapai standar yang

    diinginkan.

    Pentingnya Kontrol

    Merancang sistem kontrol untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dan tujuan dicapai

    merupakan tanggung jawab manajemen. Manajer bertanggung jawab untuk menetapkan

    kontrol, mempertahankannya, memodifikasi apa yang harus diubah, dan memerhatikan

    informasi yang diberikan oleh sistem kontrol.

    Standar-standar Operasi

    Kontrol umumnya membutuhkan standar-standar operasi. Standar-standar ini dapat berasal

    dari berbagai sumber, seperti:

    1. Standar produksi 4. Standar industri

    2. Standar akuntansi biaya 5. Standar historis

    3. Standar tugas 6. Standar estimasi terbaik

    Standar-standar Kontrol Internal

    Selain standar operasi terdapat kerangka standar yang harus diikuti sistem kontrol itu

    sendiri, yaitu:

    1. Standar-standar Umum Keyakinan yang wajar

    Kontrol

    Pemrosesan

    Um an Balik

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    9/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 9

    Perilaku yang mendukung

    Integritas dan kompetensi

    Tujuan kontrol

    Pengawasan kontrol

    2. Standar-standar Rinci

    Dokumentasi

    Pencatatan transaksi dan kejadian dengan layak dan tepat waktu

    Otorisasi dan pelaksanaan transaksi dan kejadian

    Pembagian Tugasotorisasi

    Pengawasanpengawasan harus dilakukan dengan baik dan berkelanjutan

    Akses dan akuntabilitas ke sumber daya/dan catatan

    Karakteristik karakteristik Kontrol

    Auditor internal dapat mengevaluasi system kontrol dengan menentukan kesesuaiannya

    dengan kriteria yang ditetapkan. Cirri-ciri tersebut sebagai berikut :

    Tepat waktu. Kontrol seharusnya mendeteksi penyimpangan actual atau potensial sejak

    awal untuk menghindari tindakan perbaikan yang memakan biaya.

    Ekonomis. Kontrol harus memberikan keyakinan yang wajar dalam mencapai hasil yang

    diinginkan dengan biaya minimum dan dengan efek samping yang paling rendah. Kontrol

    harus mengurangi kerugian dan beban-beban potensial melebihi tambahan biaya yang

    harus ditanggung.

    Akuntabilitas. Kontrol harus membantu karyawan mempertanggungjawabkan tugas yang

    diberikan. Oleh karena itu manajer harus memerhatiakn tujuan dan pengoperasian kontrol

    sampai akhir dan memanfaatkannya.

    Penerapan.Kontrol harus diterapkan pada saat yang paling efektif.

    Fleksibilitas. Keadaan bisa berubah sewaktu-waktu. Contoh dari kontrol yang fleksibel

    adalah system anggaran variabel yang memungkinkan biaya dan kualitas operasi yang

    berbeda untuk tingkat operasi yang berbeda.

    Menentukan penyebab.Tindakan korektif yang diambil segera bias dilakukan bila kontrol

    tidak hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga penyebabnya.

    Kelayakan. Kontrol yang paling efisien dan bermanfaat adalah kontrol berbasis

    pengecualian, yaitu hanya merespon penyimpanganpenyimpangan yang signifikan.

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    10/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 10

    Masalah masalah dengan kontrol.Kontrol memang mebawa manfaat tetapi bias juga

    membawa masalah. Kontrol yang berlebihan dapat menyebabkan kebingungan dan frustasi.

    Sarana untuk Mencapai Kontrol

    Beberapa sarana operasional yang dapat digunakan manajer untuk mengendalikan fungsi di

    dalam perusahaan yaitu :

    a. Organisasi

    Organisasi sebagai sarana kontrol merupakan struktur peran yang disetujui untuk

    orang-orang di dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya

    secara efiesien dan ekonomis.

    b. Kebijakan kebijakan

    Suatu kebijakan adalah pernyataan prinsip yang membutuhkan, menjadi pedoman, atau

    membatasi tindakan.

    c. Prosedur prosedur

    Prosedur adalah saran yang digunakan untuk melaksanakan aktifitas sesuai dengan

    kebijakan yang telah ditetapkan.

    d. Personalia

    Orang orang yang dipekerjakan atau ditugaskan harus memiliki kualifikasi untuk

    melaksanakan tugas yang diberikan.

    e. AkuntansiAkuntansi merupakan sarana yang sangat penting untuk kontrol keuangan pada

    aktivitas dan sumber daya.

    f. Penganggaran

    Anggaran adalah sebuah pernyataan hasil-hasil yang diharapkan dalam bentuk

    numeric.

    g. Pelaporan

    Pada kebanyakan organisasi, manajemen berfungsi dan membuat keputusan

    berdasarkan laporan yang diterima.

    Dampak Regulasi terhadap Kontrol

    Terjadinya Perubahan Besar

    Kontrol internal pernah menjadi hak dan alat prerogative manajemen. Secara umum

    dikatakan bahwa kontrol akuntansi internal harus diperiksa dan jika kelemahan material

    ditemukan, kontrol harus diperkuat atau ditambah. Sogokan atau praktik-praktik tidak pantas

    lainnya harus dihentikan, dan dana untuk menyogok atau melakukan tindakan-tindakan

    tercela lainnya tidak boleh disediakan

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    11/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 11

    Serangkaian Peraturan Akuntansi yang Dikeluarkan (Account ing Series

    Release 242 (U.S SEC))

    Badan pengawasan pasar modal Amerika Serikat (U.S. Securities and Exchange

    Commission) mengeluarkan Accounting Series Release No. 242 (ASR 242) pada tanggal 16

    Februari 1978

    Hukum Kanada

    Aturan yang termaktub dalam Foreign Corrupt Practices Act tidak hanya berlaku di Amerika

    Serikat. Seksi 20 (2) dari Canadian Act menyatakan bahwa, sebuah perusahaan harus

    menyiapkan dan menjaga catatan akuntansi yang memadai.

    Peran Auditor Internal

    Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol

    dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal. Dalam mengevaluasi baik

    kontrol akuntansi internal maupun kontrol internal lainnya, auditor internal harus terus

    mengingat bahwa kontrol harus dirancang untuk mencapai tujuan manajemen.

    Laporan Auditor Internal tentang Kontrol Internal

    Auditor internal diharapkan ahli dalam aspek kontrol. Laporan harus merinci tujuan dan

    lingkup pemeriksaan dan harus akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif, lengkap dan tepat

    waktu.

    Pendekatan Siklus untuk Kontrol Akuntansi Internal

    Pada tahun 1979 AICPA mengeluarkan Laporan Khusus atas Kontrol Akuntansi Internal.

    Pendekatan ini terkait dengan siklus transaksi usaha, yaitu transaksi-transaksi yang ada

    pada sistem kontrol organisasi.

    Dampak Pengaturan Organisasi Terhadap Kontrol Internal

    Auditor selalu memerhatikan kejadiankejadian yang menyebabkan kontrol di kurangi atau

    di ubah demi mencapai efisiensi yang lebih tinggi sehingga meningkatkan kinerja pegawai

    atau organisasi.

    Guna menentukan dampak pendekatan baru ini terhadap operasi, institute of internal

    auditors melakukan penelitian baru. Penelitian tersebut menemukan bahwa :

    1. 72,7% perusahaan telah menyelesaikan pengaturan organisasi dalam satu atau lebihtahapan.

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    12/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 12

    2. 88,4% perusahaan saat ini sedang melakukan pengaturan organisasi dalam satu atau

    lebih tahapan.

    3. 82,4% perusahaan telah merencanakan pengaturan organisasi ditahun berikutnya.

    Aspek operasi yang menjadi target pengaturan mencangkup:utang usaha atau pembelian 57,3%

    penutupan akhir bulan 36,4%

    penerimaan pesanan 32,4%

    piutan usaha 29,1%

    pembelanjaan modal 24,7%

    Penelitan tersebut menemukan bahwa sejumlah responden:

    Sebanyak 58% menyatakan bahwa pengaturan organisasi menyebabkan hilangnya

    elemenelemen kontrol tradisional seperti pemisahan tugas, akurasi pemeriksaan silang,

    otorisasi dan verifikasi. Berikut ini rincian nya masingmasing :

    40,8% pemisahan tugas

    34,8% akurasi pemeriksaan silang

    33,6% verifikasi

    30,9% otorisasi

    Pengurangan Kontrol Organisasi Virtual

    Aspek ini mencangkup utang usaha, persediaan piutang usaha, pengangkutan, dan

    penjualan. Konsep baru ini, yang disebut organisasi virtual, didasarkan atas rasa saling

    percaya dan memberikan tanggung jawab dan akuntabilitas ke organisasi paling baik

    menjalankan fungsi nya. Empat hal yang perlu di pertimbangkan adalah :

    Integritas: berkaitan dengan ketidak akuratan atau kualitas data yang rendah

    Pengamanan: berkaitan dengan pengamanan aktiva

    Ketersedian: mengarah kepada interupsi operasi

    Pemulihan: kesulitan dalam memulai kembali atau melanjutkan operasi setelah di

    interupsi.

    Bila halhal tersebut telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah merancang kontrol yang

    penting secara praktis, menekankan penggunaan kontrol otomatis yang bersifat diskresioner

    dan berjenis kontrol detektif.

    Audit Kontrol

    Tujuan audit kontrol untuk menentukan bahwa: (1) kontrol memang diterapkan; (2) kontrol

    secara structural memang wajar; (3) kontrol dirancang untuk mencapai tujuan manajemen

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    13/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 13

    khusus atau untuk mencapai ke taatan dengan persyaratan yang di tentukan; (4) kontrol

    memang digunakan; (5) kontrol secara efisien melayani tujuan tersebut; (6) kontrol bersifat

    efektif; (7) manajemen menggunakan keluaran yang dihasilkan system kontrol. Secara lebih

    rinci auditor harus:

    1. Menelaah elemen resiko kontrol

    2. Menentukan tujuan system kontrol

    3. Menentukan hasil dari kontrol untuk mencapai tujuan

    4. Memeriksa dan menganalisis system kontrol

    5. Menelaah operasi system kontrol

    6. Menentukan apakah system kontrol memiliki karakteristikkarakteristik berikut ini:

    Fleksibilitas

    Ketepatan waktu

    Akuntabilitas

    Pengidentifikasian penyebab

    Kelayakan

    Penempatan

    Auditing COSO

    Mark Simmons mengemukakan serangkaian langkah yang kelihatan cocok untuk

    melaksanakan audit seperti ini. Prosedur yang ia susun mengakui kebutuhan untuk

    mengembangkan dan menggunakan pendekatan yang unik untuk mengevaluasi kontrol

    lunak. Operasi tersebut mencakup prosedur seperti:

    1. Apa tujuan dasar dari unit atau organisasi secara keseluruhan (berdasarkan lima

    komponen kontrol COSO)?

    2. Apa sub-sub tujuan dari tujuan-tujuan dasar?

    3. Apa risiko-risiko yang berhubungan dengan pencapaian sub-sub tujuan ini?

    4. Seberapa besar tingkat kerawanan risiko-risiko ini?

    5. Apa saja kekuatan dan kelemahan kontrol ini?

    6. Apakah terdapat konsensus mengenai hasil evaluasi tersebut?

    7. Bagaimana menyelesaikan masalah jika tidak terdapat konsesus?

    Simmons kemudian menyarankan :

    1. Konfirmasikan keadaan yang ada dan efektivitas dari kekuatan yang diidentifikasi

    dalam setiap komponen kontrol.

    2. Konfirmasikan kelemahan dalam setiap komponen kontrol.

    3. Tentukan apakah kelemahan yang signifikan telah diimbangi atau dikurangi olehkontrol independen lainnya.

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    14/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 14

    4. Tentukan kekuatan yang belum diketahui dan kelemahan yang belum diimbangi; serta

    tentukan aakah kondisi yang dilaporkan memang terjadi.

    Simmons kemudian menyimpulkan :

    1. Jika kondisi yang dilaporkan memang terjadi, maka dibutuhkan pekerjaan selanjutnya.2. Jika kondisi yang dilaporkan telah diselesaikan, kelihatannya kontrol telah dijalankan

    dan efektif.

    3. Sehingga, tujuan dapat dicapai.

    Namun, ia menyatakan bahwa operasi tidak berada di bawah kendali jika kondisi yang

    dilaporkan :

    1. Telah terjadi dan tidak terdeteksi.

    2. Terus terjadi baik sekarang maupun pada periode sebelumnya atau di bagian mana

    pun di organisasi.

    3. Bersifat pervasif sehingga membahayakan pengamanan aktiva.

    4. Sudah membahayakan secara serius pencapaian tujuan operasi, pelaporan, atau

    ketaatan.

    Aspek Audit Risiko Kontrol

    Risiko kontrol adalah kemungkinan bahwa kontrol yang telah ditetapkan tidak bisa

    mendeteksi adanya penyimpangan. Risiko kontrol haruslah sebuah pertimbangan dalamrancangan metodologi kontrol. Risiko kontrol tersebut juga mencakup pertimbangan atas

    metode kontrol dan kualitas orang-orang yang memfungsikan proses kontrol.

    Kontrol-kontrol Operasi Internal

    Kontrol, Kriteria, dan Tujuan

    Auditor internal harus memiliki keahlian dalam hal kontrol operasi sebagaimana keahlian

    yang dimiliki dalam kontrol akuntansi atau keuangan. Kontrol keuangan ditetapkan sesuai

    prosedur akuntansi yang diterima umum, sementara kontrol nonkeuangan harus ditetapkan

    sesuai dengan prinsip dan teknik manajemen yang dapat diterima. Jadi, dalam aktivitas

    nonkeuangan, auditor yang berpikir seperti manajer akan menentukan teknik dan prosedur

    kontrol yang harus dimiliki manajer untuk membantu merencanakan, mengorganisasikan,

    mengarahkan, dan mengendalikan aktivitas tersebut; semuanya merupakan empat fungsi

    manajemen.

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    15/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 15

    Fungsi dan Kontrol Manajemen

    Dalam setiap empat fungsi manajemen, kriteria kinerja yang dapat diterima memang

    dibutuhkan, yang jika dipenuhi, akan memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan

    akan tercapai.

    Kontrol yang Berlebihan

    Jika timbul kesulitan, kadang-kadang kita cenderung menyelesaikannya dengan uang.

    Kontrol yang mahal dan restriktif dapat melumpuhkan kinerja dan inisiatif. Proteksi didapat

    melalui tekanan. Laporan kontrol, yang seharusnya membantu manajer mengendalikan

    aktivitas mereka sendiri, sering kali dipersalahkan karena :

    1. Terlalu tebal,

    2. Terlalu rumit,

    3. Terlalu umum,

    4. Terlalu klise,

    5. Menyesatkan.

    Mengapa Kontrol Tidak Berjalan

    Meskipun kontrol dirancang untuk membantu manajer melakukan pekerjaannya dengan

    lebih baik, banyak manajer memandang kontrol sebagai ancaman, sebuah tantangan yang

    harus diatasi. Aldag dan Stearns mengidentifikasi empat reaksi terhadap sistem kontrol.

    1. Dianggap sebagai permainan.

    2. Dianggap objek sabotase.

    3. Informasi yang tidak akurat.

    4. Ilusi kontrol.

    Efek yang disfungsional ini merupakan gabungan dari proses teknis, perilaku, dan

    administratif seperti :

    1. Perbedaan pribadi.

    2. Kontrol yang berlebihan.

    3. Tujuan yang saling bertentangan.

    4. Dampak terhadap kekuatan dan status.

    5. Penekanan yang salah pada sistem kontrol. Akibatnya kontrol menjadi tujuan, bukan

    saran untuk mencapainya.

    Sebagai tambahan, para ahli operasi kontrol telah mengidentifikasi serangkaian penyebab

    yang lebih sederhana atas kegagalan sistem kontrol untuk beroperasi sebagaimana

    diinginkan. Penyebab-penyebabnya adalah :

    1. Apati,

  • 5/28/2018 Bab 2 - Kontrol

    16/16

    Audit InternalKontrol Kelompok 1 16

    2. Keletihan,

    3. Penolakan dari eksekutif,

    4. Kompleksitas,

    5. Komunikasi,

    6. Aspek efisiensi.

    Auditor internal telah lama diakui memiliki keahlian dalam kontrol. Biasanya mereka

    memperlihatkan keahlian mereka selama audit yang memfokuskan pemeriksaan pada

    kontrol dibandingkan pada kinerja teknis.

    Hal-hal yang Perlu Diingat

    Auditor internal harus ingat bahwa audit yang baik tidak bisa dihafal dan dilakukan di luar

    kepala. Tidak ada dua organisasi yang benar-benar sama. Juga tidak ada organisasi yang

    sama baik pada saat ini maupun pada masa yang lalu. Para manajer diganti, supervisor

    ditugaskan, karyawan baru dipekerjakan, dan prosedur direvisi. Kontrol yang baik

    bergantung pada orang-orang baik, yang memiliki motivasi dan menjalani pelatihan yang

    memadai, tetapi motivasi dan pelatihan mereka bisa berubah.