bab 6 tek kontrol+automasi

48
Teknologi Kontrol dan Otomasi dalam Manufaktur Ir. Bb.INDRAYADI,M.T Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG 1

Upload: radhitia

Post on 16-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cost in manufactuting

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Teknologi Kontrol dan Otomasi dalam

Manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

1

Page 2: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

PENDAHULUAN

Otomasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk melaksanakan proses atau prosedur kerja tanpa bantuan manusia. Pekerjaan ini dilakukan

dengan menggunakan suatu program instruksi yang dikombinasi dengan suatu sistem pengendali untuk

menjalankan instruksi-instruksi tersebut.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

2

Page 3: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Elemen-Elemen Dasar Suatu Sistem

Otomasi

a. Sumber tenaga untuk melaksanakan proses dan mengoperasikan sistem.

b. Program instruksi untuk mengatur jalannya proses.

c. Sistem pengendali untuk menjalankan instruksi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

3

Page 4: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Sumber Tenaga Untuk Melaksanakan Proses Dan Mengoperasikan Sistem

Sumber tenaga paling utama dalam sistem terotomasi adalah

listrik. Tenaga listrik memiliki banyak keunggulan dalam proses baik yang terotomasi maupun tidak yaitu sebagai berikut :

Tenaga listrik tersedia sangat luas dengan harga yang layak. Tenaga listrik dapat dengan segera diubah menjadi bentuk energi

alternatif yaitu : mekanik, termal, sinar, suara, dan hidrolik. Tenaga listrik pada tingkat yang rendah dapat digunakan untuk

melaksanakan fungsi-fungsi seperti transmisi sinyaI, pemrosesan informasi serta penyimpanan dan komunikasi data.

Energi listrik dapat disimpan dalam baterai yang umurnya panjang agar dapat digunakan di lokasi dimana sumber eksternal energi listrik tidak tersedia dengan mudah.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

4

Page 5: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Program Instruksi Untuk Mengatur Jalannya Proses

Tindakan yang dilaksanakan oleh proses terotomasi didefinisikan sebagai program instruksi.

Urutan langkah umum berupa :

a. Masukkan part pada mesin produksi

b. Melaksanakan proses

c. Mengambil part

Selama langkah itu berlangsung, terdapat satu atau lebih aktivitas yang meliputi perubahan pada satu atau beberapa parameter proses

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

5

Page 6: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Sistem Pengendali Untuk Menjalankan

Instruksi

Sistem pengendali menyebabkan proses melaksanakan fungsi-fungsi yang didefinisikan, sesuai dengan tujuan untuk melakukan beberapa operasi manufaktur.

Kendali dalam suatu sistem terotomasi dapat berupa sistem siklus tertutup ataupun terbuka.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

6

Page 7: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

a. Sistem Kendali Tertutup

Suatu sistem kendali tertutup, juga dikenal dengan sistem kendali umpan balik, adalah suatu mekanisme dimana variabel output dibandingkan dengan parameter input

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

7

Page 8: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

b. Sistem Kendali Terbuka

Sistem kendali terbuka beroperasi tanpa adanya umpan balik. Pengendalian berlangsung tanpa adanya pengukuran terhadap variabel output, maka tidak ada pembandingan antara nilai output aktual dengan parameter input yang diinginkan

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

8

Page 9: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Prinsip Otomasi dan Strategi Terkait

Ada tiga pendekatan untuk menghadapi proyek-proyek otomasi yaitu :

a. Prinsip USA

b. Strategi Otomasi dan Sistem Produksi

c. Strategi Migrasi Menuju Sistem Otomasi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

9

Page 10: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Prinsip USA

Kepanjangan dari simbol USA adalah :

Understand, mengerti proses yang sedang berlangsung.

Simplify, sederhanakan proses tersebut.

Automate, otomasikan proses tadi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

10

Page 11: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Strategi Otomasi dan Produksi

Strategi-strategi tersebut adalah : Spesialisasi operasi Operasi terkombinasi Operasi yang simultan Integrasi operasi Fleksibilitas yang meningkat Perbaikan pemindahan bahan dan pergudangan Inspeksi berjalan Pengendalian proses dan optimasi Pengendalian operasi pabrik Manufaktur terintegrasi secara komputer (CIM)

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

11

Page 12: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Strategi Migrasi Menuju Sistem Otomasi

Strategi migrasi menuju sistem otomasi yang umum digunakan adalah :

Fase 1 : Produksi manual menggunakan stasiun kerja tunggal beroperator yang beroperasi secara mandiri.

Fase 2 : Produksi terotomasi menggunakan stasiun kerja tunggal terotomasi yang beroperasi secara mandiri.

Fase 3 : Produksi otomasi terintegrasi menggunakan stasiun ganda terotomasi dengan operasi berseri dan sistem pemindahan unit pekerjaan terotomasi antar stasiun kerja

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

12

Page 13: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Strategi Migrasi Otomasi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

13

Page 14: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Tingkatan Dalam Otomasi

Ada 5 tingkatan dalam otomasi yaitu : a. Tingkat alat

b. Tingkat mesin

c. Tingkat sistem

d. Tingkat pabrik

e. Tingkat perusahaan

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

14

Page 15: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

a. Tingkat alat Tingkat ini meliputi, sensor, dan komponen perangkat keras lain yang membangun suatu mesin b. Tingkat mesin Perangkat keras pada tingkat alat dirakit menjadi mesin individu c. Tingkat sistem Suatu sistem adalah sekumpulan mesin atau stasiun kerja yang

dihubungkan dan didukung dengan suatu sistem pemindahan bahan, komputer dan perangkat lain yang sesuai untuk proses manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

15

Page 16: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

d. Tingkat pabrik Perintah diterima dari sistem informasi perusahaan dan

diterjemahkan menjadi rencana operasi bagi proses produksi. Fungsi-fungsi yang dilakukan yaitu : pemrosesan order, perencanaan proses, pengendalian persediaan, pembelian, perencanaan kebutuhan material, pengendalian lantai produksi dan pengendalian kualitas.

e. Tingkat perusahaan Terdiri dari sistem informasi perusahaan. Hal ini

menyangkut semua fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengelola perusahaan yaitu : pemasaran dan penjualan, akunting, perancangan, penelitian, perencanaan agregat, dan penjadwalan produksi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

16

Page 17: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Tingkatan Dalam Otomasi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

17

Page 18: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Alasan Penerapan Otomasi

Beberapa alasan penerapan otomasi adalah : Meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Mengurangi biaya tenaga kerja.

Meringankan pengaruh kelangkaan tenaga kerja.

Mengurangi atau menghilangkan tugas-tugas manual dan kasar.

Memperbaiki keselamatan pekerja.

Memperbaiki kualitas produk

Mengurangi waktu tunggu (lead time) manufaktur

Melaksanakan proses-proses yang tidak dapat dilakukan secara manual.

Menghindari biaya tinggi karena tidak terotomasi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

18

Page 19: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Sistem Manufaktur Terotomasi

Contoh sistem manufaktur terotomasi yaitu :

Mesin perkakas terotomasi yang memproses benda kerja (part).

Sistem perakitan terotomasi.

Sistem manufaktur yang menggunakan robot industri untuk melaksanakan operasi atau proses perakitan.

Pemindahan bahan dan penyimpanan terotomasi untuk mengintegrasikan operasi-operasi manufaktur.

Sistem inspeksi terotomasi untuk pengendalian kualitas.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

19

Page 20: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Fungsi - Fungsi Otomasi Lanjut

Fungsi-fungsi otomasi lanjut meliputi:

a. Pemantauan keselamatan

b. Diagnosis perawatan dan perbaikan

c. Pendeteksian kesalahan dan pengembalian kondisi (recovery).

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

20

Page 21: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Pemantauan Keselamatan

Pemantauan keselamatan dalam sistem terotomasi melingkupi penggunaan sensor untuk melacak pengoperasian sistem dan mengidentifikasi kondisi-kondisi dan kejadian yang berpotensi tidak aman contohnya :

Saklar batas (limit switch) untuk mendeteksi posisi part yang tepat pada perangkat pemegang benda kerja sehingga siklus pemrosesan dapat dimulai.

Sensor foto elektrik dipicu dengan terpotongnya berkas sinar. Hal ini bisa dipakai untuk menandai bahwa part ada diposisi yang tepat atau untuk mendeteksi adanya orang yang memasuki area sel kerja.

Sensor temperatur untuk mengindikasi bahwa benda kerja logam sudah cukup panas untuk dilanjutkan dengan operasi penembakan panas (hot forg­ing).

Pendeteksi panas atau asap untuk mendeteksi bahaya kebakaran. Keset lantai yang sensitif tekanan untuk mendeteksi adanya orang

yang memasuki area sel kerja.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

21

Page 22: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Diagnosis Perawatan dan Perbaikan

Tiga modus operasi yang mencirikan subsistem diagnosis perawatan dan perbaikan adalah :

a. Pemantauan status Subsistem diagnosis memantau dan mencatat status dari sensor-sensor dan parameter kunci sistem selama beroperasi normal. b. Diagnosis kegagalan Modus diagnosis kegagalan diaktifkan apabila kegagalan­ terjadi. c. Rekomendasi prosedur perbaikan Subsistem memberi rekomendasi prosedur bagi personil perbaikan

sebagai langkah yang harus diambil untuk perbaikan yang efektif.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

22

Page 23: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Penemuan Kesalahan dan Pemulihan Kondisi

Dua macam masalah utama dalam perancangan yang berhubungan dengan pendeteksian kesalahan adalah :

a. Mengantisipasi semua kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada suatu proses

b. Menentukan jenis sistem sensor yang tepat dan perangkat lunak penginterpretasi yang sesuai sehingga sistem dapat mengenali setiap macam kesalahan

Pemulihan kondisi dari kesalahan berhubungan dengan penerapan tindakan korektif yang perlu untuk menyelesaikan kesalahan dan mengembalikan sistem pada kondisi operasi normal.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

23

Page 24: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Komputer Pengendali Operasi Manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

24

Page 25: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kebutuhan Pengendalian

Pengendalian proses memiliki kebutuhan berkomunikasi dan berinteraksi dengan proses secara on-line dan real time. Sebuah kendali real time mampu merespon dalam waktu yang cukup singkat dimana kerja proses tidak menurun. Faktor-faktor yang menentukan apakah kendali komputer dapat beroperasi secara real time adalah kecepatan dari unit pemroses utama (CPU), sistem kendalinya dan rancangan perangkat lunak aplikasinya.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

25

Page 26: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kemampuan Pengendali Komputer

Polling (sampling data) Dalam pengendalian proses dengan komputer, polling itu merujuk kepada

pengambilan data (sampling) secara periodik yang mengindikasikan status proses Interlock (saling kunci) Interlock adalah suatu mekanisme pengamanan untuk koordinasi aktivitas dari dua

atau lebih peralatan, dan mencegah satu peralatan mengganggu yang lainnya. Sistem interupsi Suatu sistem interupsi adalah suatu fitur kendali komputer yang memugkinkan

pelaksanaan suatu program dihentikan untuk melakukan program laindalam rangka merespon sinyal masuk yang mengindikasikan kejadian berskala prioritas tinggi.

Penanganan pengecualian Dalam pengendalian proses, pengecualian adalah suatu kejadian yang berada diluar

keadaan normal atau operasi yang diinginkan proses atau sistem kendali.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

26

Page 27: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Tingkatan Dalam Pengendalian Proses

Kendali dasar Kendali dasar meliputi fungsi seperti kendali umpan balik,

polling, interlock, interupsi, dan penanganan pengecualian tertentu.

Kendali prosedural Kendali prosedural menjalankan fungsi prosedur pengenalan

kesalahan dan pemulihan kondisi dan pengambilan keputusan menyangkut keselamatan terhadap bahaya yang terjadi selama proses berlangsung.

Kendali koordinasi Kendali koordinasi mengatur atau mengubah pelaksanaan

program pada tingkat kendali prosedural Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

27

Page 28: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Bentuk Pengendalian Proses Dengan

Komputer

Berbagai macam bentuk pemantauan dan pengendalian proses yang umum dipakai pada industri saat ini adalah:

Pemantauan proses dengan komputer

Kendali digital langsung

Control numeric dan robotika

Programmable Logical Control (PLC)

Kendali pengawasan

Sistem kendali terdistribusi dan komputer pribadi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

28

Page 29: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Pemantauan Proses Dengan Komputer

Pemantauan proses dengan komputer meliputi penggunaan komputer untuk mengamati proses dan peralatan yang terkait serta mengumpulkan dan mencatat data dari suatu proses. Komputer tidak digunakan untuk mengendalikan proses secara langsung. Kendali tetap berada di tangan manusia yang memanfaatkan data yang membimbingnya untuk mengelola dan mengoperasikan proses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

29

Page 30: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kendali Digital Secara Langsung (DDC)

Kendali Digital Langsung (DDC) adalah sistem kendali proses dengan komputer dimana komponen tertentu dalam sistem kendali analog konvensional digantikan oleh komputer digital.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

30

Page 31: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Dalam sistem DDC ada beberapa komponen yaitu :

Komputer digital

Pengubah analog ke digital dan digital­ keanalog (ADC dan DAC)

Multiplexer digunakan untuk membagi data dari bermacam­macam loop dengan komputer yang sama.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

31

Page 32: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Contoh gambar DDC

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

32

Page 33: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kontrol Numerik (NC)

Kontrol numerik (NC) merupakan bentuk lain dari pengendalian industri dengan komputer. Hal ini melibatkan penggunaan komputer mikro untuk mengatur mesin perkakas melalui urutan langkah-langkah pengerjaan yang didefinisikan oleh program instruksi yang menentukan rincian setiap langkah urutannya.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

33

Page 34: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Komponen Dasar Suatu Sistem NC

Komponen sistem NC adalah :

program instruksi,

unit pengendali mesin, dan

peralatan pemroses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

34

Page 35: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Keunggulan NC

Keunggulan NC adalah : Waktu tidak produktif berkurang Keakuratan yang lebih tinggi Laju skrap lebih kecil Pengurangan langkah inspeksi yang diperlukan Part dengan geometri lebih rumit dapat dikerjakan Perubahan-perubahan teknik dapat disesuaikan dengan lebih

nyaman Dibutuhkan fixture-fixture yang lebih sederhana. Waktu tunggu (lead time) lebih singkat Dibutuhkan luas lantai produksi yang lebih kecil Kebutuhan tingkat keahlian operator berkurang

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

35

Page 36: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kelemahan NC

Kelemahan NC adalah sebagai berikut :

Biaya investasi yang tinggi

Usaha perawatan yang tinggi/berat

Pengawasan dan dukungan staf yang tinggi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

36

Page 37: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Contoh Mesin NC:

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

37

Page 38: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Mesin NC Hydraulic Plate Bending

Mesin High Speed NC Brush Tufting

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

38

Page 39: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Robotika Industri

Robot industri adalah sebuah mesin serba guna yang dapat diprogram dan mempunyai karakteristik antropometri tertentu. Karakteristik antropometri yang paling jelas dari suatu robot industri adalah lengan mekanisnya, yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan industri yang bervariasi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

39

Page 40: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Alasan-alasan untuk kepentingan komersial dan kepentingan teknologi dari robot industri adalah :

Robot dapat digunakan untuk menggantikan manusia dalam keadaan lingkungan kerja yang berbahaya atau tidak nyaman.

Robot melakukan siklus kerjanya dengan tingkat konsistensi dan keterulangan (reapetability) yang tidak bisa dicapai oleh manusia.

Robot dapat deprogram kembali. Apabila jalannya produksi sudah selesai, suatu robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang berbeda secara bersamaan.

Robot dikendalikan oleh komputer dan oleh karena itu dapat disambungkan ke sistem komputer yang lain untuk mencapai tingkat computer integrated manufacturing (CIM).

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

40

Page 41: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Contoh gambar robot industri:

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

41

Page 42: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Kendali Logika Terprogram (PLC)

PLC didefinisikan sebagai sebuah kendali berbasis pemroses mikro yang menggunakan instruksi-instruksi yang tersimpan dalam memori yang dapat diprogram untuk menerapkan fungsi-fungsi pengendalian logika, urutan, jadwal, penghitungan dan aritmatika dalam rangka pengendalian mesin dan proses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

42

Page 43: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Contoh Gambar PLC :

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

43

Page 44: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Pengendalian Supervisi

Pengendali supervisi dapat didefinisikan sebagai sistem kendali yang mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas beberapa peralatan yang saling berinteraksi dalam sistem manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

44

Page 45: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Tujuan pengendalian supervisi meliputi :

Meminimalkan jumlah part dan biaya produksi dengan cara menentukan kondisi operasi yang optimal

Memaksimalkan utilisasi mesin dengan cara penjadwalan yang efisien

Meminimalkan biaya perkakas dengan cara mengamati umur pahat dan menjadwalkan pergantian perkakas.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

45

Page 46: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Sistem Pengendalian Terdistribusi

Sistem Pengendalian Terdistribusi (DCS) digunakan untuk menjelaskan suatu konfigurasi dimana konfigurasi tersebut terdiri dari berbagai komponen serta fitur-fitur yaitu sebagai berikut :

Stasiun pengendalian proses multiple

Ruang kendali utama

Stasiun-stasiun operator lokal

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

46

Page 47: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

Terdapat beberapa keunggulan dari DCS yaitu : Suatu DCS dapat diterapkan pada suatu aplikasi tertentu yang

memiliki konfigurasi paling sederhana, dan kemudian diperbaiki dan dikembangkan sesuai kebutuhan di masa yang akan datang

Karena sistem ini terdiri dari multi komputer, maka hal ini memberi fasilitas untuk melakukan tugas ganda (multitasking)

Perkabelan pada sistem pengendalian menjadi lebih sederhana dibandingkan dengan konfigurasi pengendalian dengan komputer utama

Hubungan dengan jaringan memberi informasi perusahan secara memenyeluruh dalam rangka menuju pabrik dan manajemen proses yang lebih efisien.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

47

Page 48: BAB 6 TEK KONTROL+AUTOMASI

PC Pada Pengendalian Proses

Saat ini, PC mendominasi dunia komputer. Perangkat ini telah menjadi perkakas standar dimana dunia usaha dijalankan, baik pada sektor manufaktur maupun sektor jasa

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

48