bab 2 klasifikasi dan pemilihan tamka

8
DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 6 BAB 2 KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN Peranan produk pertambangan sangat penting dan berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia baik sebagai sarana maupun sebagai prasarana kehidupan, industri, pertanian, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya, itu semua menggunakan dan memanfaatkan produk-produk pertambangan. sebagai hasil yang diawali adanya kegiatan penambangan. Penambangan merupakan salah satu tahap dari kegiatan pertambangan dimana hasil penambangan bahan galian itu ada yang langsung bisa dimanfaatkan dan juga yang memerlukan pemrosesan terlebih dahulu. Berdasarkan keberadaan bahan galian di alam, kegiatan penambangan dapat dibagi dua metode yaitu: metode tambang terbuka dan metode tambang bawah tanah. Bahan galian merupakan salah satu bahan yang sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan pembangunan sekarang dan masa yang akan datang. Masalah yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang meningkat adalah bertambahnya jumlah tempat penggalian/penambangan bahan galian, sehingga sukar untuk mengendalikan secara baik dan aman penggalian/penambangan maupun pengembangannya, oleh sebab itu perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan inventarisasi jumlah cadangan bahan galian b. Melakukan analisa dampak lingkungan secara kontinyu c. Merencanakan secara terarah mengenai pengembangan penggalian/ penambangan di daerah-daerah potensial. Dengan langkah-langkah tersebut di atas, diharapkan dampak negatif dari penambangan bahan galian dapat diperkecil, sehingga penambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dapat diwujudkan. 2.1 METODA PENAMBANGAN Secara garis besar metoda penambangan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : 1. Tambang Terbuka (Surface Mining) 2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) 3. Tambang Bawah Air (Underwater Mining). Tambang Terbuka Tambang terbuka adalah metoda penambangan yang segala kegiatan dan aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara. Tambang terbuka dibagi atas : 1. Open pit / Open cut / Open cast / Open mine

Upload: elson

Post on 15-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 6

    BAB 2 KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN Peranan produk pertambangan sangat penting dan berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia baik sebagai sarana maupun sebagai prasarana kehidupan, industri, pertanian, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya, itu semua menggunakan dan memanfaatkan produk-produk pertambangan. sebagai hasil yang diawali adanya kegiatan penambangan.

    Penambangan merupakan salah satu tahap dari kegiatan pertambangan dimana hasil penambangan bahan galian itu ada yang langsung bisa dimanfaatkan dan juga yang memerlukan pemrosesan terlebih dahulu. Berdasarkan keberadaan bahan galian di alam, kegiatan penambangan dapat dibagi dua metode yaitu: metode tambang terbuka dan metode tambang bawah tanah.

    Bahan galian merupakan salah satu bahan yang sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan pembangunan sekarang dan masa yang akan datang. Masalah yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang meningkat adalah bertambahnya jumlah tempat penggalian/penambangan bahan galian, sehingga sukar untuk mengendalikan secara baik dan aman penggalian/penambangan maupun pengembangannya, oleh sebab itu perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Melakukan inventarisasi jumlah cadangan bahan galian b. Melakukan analisa dampak lingkungan secara kontinyu c. Merencanakan secara terarah mengenai pengembangan penggalian/

    penambangan di daerah-daerah potensial.

    Dengan langkah-langkah tersebut di atas, diharapkan dampak negatif dari penambangan bahan galian dapat diperkecil, sehingga penambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dapat diwujudkan.

    2.1 METODA PENAMBANGAN

    Secara garis besar metoda penambangan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :

    1. Tambang Terbuka (Surface Mining) 2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) 3. Tambang Bawah Air (Underwater Mining).

    Tambang Terbuka

    Tambang terbuka adalah metoda penambangan yang segala kegiatan dan aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara.

    Tambang terbuka dibagi atas :

    1. Open pit / Open cut / Open cast / Open mine

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 7

    2. Quarry 3. Strip mine 4. Auger mine

    Tambang BawahTanah

    Tambang bawah tanah adalah metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempatnya kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar.

    Klasifikasi metoda tambang bawah tanah yang dikenal saat ini sangat banyak, walaupun demikian pada dasarnya metoda tambang bawah tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :

    1. Stope dengan penyangga alamiah - Open stope dengan underhand stoping - Open stope dengan overhand stoping - Open stope dengan breast stoping (room and pillar) - Sublevel stoping

    2. Stope dengan penyangga buatan - Cut and fill stoping - Shringkage stoping - Square-set stoping - Stull stoping - Longwall mining - Undercut and fill - Top slicing

    3. Metoda Caving - Sublevel caving - Block caving

    Tambang Bawah Air

    Tambang bawah air adalah metoda penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah permukaan air.

    Metoda penambangan dipilih berdasarkan pada metoda yang dapat memberikan keuntungan yang terbesar dan bukan kedalaman letak bahan galian, serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang terbaik. Hal ini dilakukan karena usaha pertambangan dikenal sebagai wasting assets dengan resiko tinggi, sedangkan bahan galian tersebut tidak dapat diperbaharui.

    Dalam memilih metoda penambangan juga mempunyai aspek keuntungan dan kerugian dari masing-masing metoda tersebut. Keuntungan dan kerugian tambang terbuka dibandingkan dengan tambang bawah tanah adalah sebagai berikut.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 8

    Keuntungan ;

    - Ongkos penambangan per ton atau per BCM bijih lebih murah, karena tidak memerlukan penyanggaan, ventilasi dan penerangan

    - Kondisi kerja lebih baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari.

    - Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi lebih besar.

    - Pemakaian bahan peledak bisa lebih effisien dan leluasa, karena adanya bidang bebas (free face) yang lebih banyak dan gas-gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan cepat dihembus angin.

    - Mining recovery lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas. - Relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin timbul terutama akibat

    longsoran, sedangkan pada tambag bawah tanah selain kelonsoran juga disebabkan gas-gas beracun, kebaran dan lain-lain.

    - Pengawasan dan pengamatan mutu bijih lebih mudah.

    Kerugian :

    - Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan kinerja menurun, sehingga produksi menurun.

    - Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak menggali tanah penutup.

    - Timbul masalah tempat pembuangan tanah penutup yang jumlahnya cukup banyak.

    - Alat-alat mekanis tersebar letaknya. - Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

    2.2 KLASIFIKASI METODE PENAMBANGAN

    Beberapa ahli tambang telah melakukan klasifikasi metode penambangan terbuka dan bawah tanah antara lain : Peele (1941), Young (1946), Lewis dan Clark (1964). Dasar dari pembagian metode ini adalah beberapa kombinasi subyektif dari spasial, geologi dan faktor geoteknik. Sedangkan beberapa skema saat ini dikenalkan lebih kuantitatif atau memiliki pendekatan sistem tetapi menggunakan dasar pendekatan yang sama seperti Peele adalah Morrison dan Russel (1973), Boshkov dan Wright (1973), Thomas (1978), Nicholas (1981) dan Hamrin (1982). Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diaplikasikannya berbagai cara baru dalam usaha mengambil bahan galian, saat ini yang diperlukan suatu klasifikasi metode penambangan yang mempunyai ciri (Hartman,1987) : 1. Umum (dapat diaplikasikan pada tambang terbuka atau bawah tanah, untuk

    semua komoditi tambang, batubara atau non batubara). 2. Meliputi metode yang sedang berjalan dan metode baru (novel) yang sedang

    dikembangkan tetapi belum dapat dibuktikan secara keseluruhan. 3. Mengenali perbedaan kelas metode yang besar dan biaya relatif.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 9

    Klasifikasi penambangan terbuka yang diterima hingga saat kini adalah klasifikasi yang berdasarkan kategori ; tradisional, lokasi, klas, subklas, dan metode, dengan aplikasi bahan tambang (komoditi) dan ongkos penambangan (Howard L. Hartman, 1987). Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel 2.1.

    Tabel 2.1

    Klasifikasi Metode Penambangan

    LOKASI KLAS SUBKLAS METODE KOMODITI

    TAMBANG TERBUKA

    MEKANIKA

    -

    Open pit mining Quarrying Open cast mining Auger mining

    Metal, nonmetal Nonmetal Coal, nonmetal Coal

    AQUEOUS

    Placer

    Hidraulicking Dredging

    Metal, nonmetal Metal, nonmetal

    Solution

    Borehole mining Leaching

    Nonmetal Metal

    TAMBANG BAWAH TANAH

    (TAMBANG DALAM)

    UNSUPPORTED

    Room and Pillar Stope and Pillar Shringkage Stoping Sublevel Stoping

    Metal,Coal Metal, nonmetal Metal, nonmetal Metal, nonmetal

    SUPPORTED

    Cut and Fill Stull Stoping Sguare Set Stoping Longwall

    Metal Metal Metal Coal

    CAVING Sublevel Caving

    Caving Metal Metal

    Sebelum Harman mengemukakan pendapatnya, telah ada beberapa pembagian metode penambangan menurut beberapa ahli antara lain :

    Menurut Robert S Lewis 1. Surface mining

    Placer mining

    Open cut mining

    2. Underground mining

    Stope naturally suported - Open stoping

    Open stopes in small orebodies Sublevel stoping

    - Open stopes with pillar supports Casual pillar Room (or stope) and pillar (regular arrangement)

    Stopes articially supported - Shrinkage stoping

    With pillar

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 10

    Without pillar With subsequent waste filling

    - Cut and fill stoping - Stulled stope in narrow veins - Square set stoping

    Ceved stopes - Caving (ore broken by induced caving)

    Blok caving Sublevel caving

    - Top slicing

    Combination of supported and caved stopes

    Menurut L J Thomas

    1. Surface mining

    Alluvial mining

    Minerals sand mining

    General open pit

    Surface mining machinary

    Open cut mining of bedded deposite

    Open cut mining of massive deposite

    Abandonet pit

    Non entry mining

    2. Underground mining (pembagian sama dengan Robert S Lewis)

    Menurut K A Sweet

    1. Surface mining

    Placer mining - Planning and sluicing - Hydraulicing - Dredging

    Open pit - Single bench - Miltiple bench - Stripe mining - Quarry mining

    Glory hole

    2. Underground metal ferous

    Self supported opening (natural) - Open stope mining

    Isolated opening

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 11

    Sublevel stoping Longhole stoping

    - Pillar Open stopes Random pillars Rectangular pillars

    Open articially supported stopes (suported openings) - Shrinkage stoping (broken ore) - Cut and fill stoping - Square set stoping - Longwall mining

    Caving methods (stress relief) - Caving (ore broken by induced caving)

    Blok caving Sublevel caving

    - Top slicing 3. Underground coals mines

    Drift mine

    Slop mine

    Shaft mine

    Menurut Partanto (2005) Metode Tambang terbuka adalah : 1. Open pit / Open cut / Open cast / Open mine 2. Quarrying 3. Strip Mine 4. Alluvial mine Kemudian penambangan terbuka untuk batubara adalah ; 1. Strip mining 2. Countour mining 3. Area mining 4. Auger mining 5. Box cut mining

    2.3 PEMILIHAN METODE TAMBANG TERBUKA

    Pemilihan metode penambangan didasarkan pada keuntungan terbesar yang akan diperoleh, (note : pada awalnya pemilihan metode penambangan di dasarkan pada letak endapan relatif terhadap permukaan dangkal atau dalam), serta mempunyai perolehan tambang yang terbaik dengan memperhatikan karakteristik unik di daerah yang akan ditambang meliputi : alamiah, geologi, lingkungan, dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penambangan adalah ;

    1. Karakterisk spesial dari endapan

    Faktor-faktor ini bisa jadi merupakan determinan terpenting, sebab sangat

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 12

    mempengaruhi dalam pemilihan suatu daerah akan ditambang dengan t ambang terbuka atau bawah tanah, laju produksi, pemilihan metode penanganan material dan lay-out tambang dari cebakan seperti :

    a. Ukuran (dimensi ; tebal dan penyebaran) b. Bentuk (tabular, lentikular, massiv, atau irregular) c. Attitude (inklinasi dan dip) d. Kedalaman (nilai : rata-rata dan ekstrim, nisbah pengupasan-SR)

    2. Kondisi Geologi dan Hidrogeologi

    Karakteristik geologi dari mineral dan batuan induknya sangat mempengaruhi pemilihan metode penambangan, khususnya dalam pemilihan antara metode selektif atau tidak. Hidrologi mempengaruhi sistem drainase dan pompa yang diperlukan. Sedangkan mineralogi mempengaruhi cara pengolahan mineral. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain ;

    a. Mineralogi dan petrografi (sulfida dan oksida) b. Komposisi kimia dan kualitas (bahan tambang primer dan produk samping - by

    produck (untuk batubara : CV, TM, Ash, S) c. Struktur geologi (lipatan, patahan, diskontiniu, intrusi) d. Bidang lemah (kekar, retakan cleavage dalam endapan bijih / cleats dalam

    batubara) e. Keseragaman, alterasi, oksidasi, erosi (zona dan batas) f. Air tanah dan hidrologi

    3. Sifat-sifat Geoteknik (Mekanika tanah dan batuan)

    Sifat mekanis dari material endapan dan batuan sekitarnya merupakan faktor kunci dalam pemilihan peralatan pada tambang terbuka (pada tambang bawah tanah hal ini berpengaruh pula pada kelas metode yang dipilih (unsupported, supported atau caving). Adapun faktor-faktor yang berpengaruh adalah :

    a. Sifat mekanik batuan (elastisitas, kekuatan batuan, sudut geser dalam, dll) b. Perilaku batuan (elastik, elastoplastik, plastik dan creep) c. Keadaan tegangan (tegangan awal dan induksi) d. Konsolidasi, kompaksi dan kompetensi e. Sifat fisik batuan (permeabilitas, porositas, densiti dan kandungan air)

    4. Pertimbangan Ekonomi

    Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa pengembalian investasi dan keuntungan. Hal ini dipengaruhi oleh :

    a. Cadangan (tonase dan kadar / kualitas) b. Laju produksi (produksi per satuan waktu) c. Umur tambang d. Produktivitas (produksi per satuan pekerja dan waktu, misal ton/karyawan-shift e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 2. Klasifikasi dan Pemilihan Metode Penambangan, hal. 13

    5. Pertimbangan Teknologi

    a. Perolehan tambang (mine recovery) b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih/batubara) c. Fleksibelitas metode dengan perubahan kondisi d. Selektivitas metode untuk batubara dan waste e. Konsentrasi atau dispersi dari pekerjaan f. Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi

    6. Pertimbangan Lingkungan

    a. Kontrol bawah tanah b. Penurunan permukaan tanah (subsidence) c. Kontrol atmosfir (kontrol kualitas, kontrol panas dan kelembaban serta untuk

    tambang bawah tanah : ventilasi d. Kekuatan pekerja (pelatihan, recruitment, kondisi kesehatan dan keselamatan

    kerja, kehidupan dan pemukiman

    Obyektif dasar di dalam pemilihan suatu metode penambangan suatu endapan mineral tertentu adalah merancang suatu sistem eksploitasi yang paling cocok di bawah suatu lingkungan yang aktual (Hamrin, 1982 dalam Hartman, 1987). Sering kali pengalaman memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi, pencapaian solusi optimal biasanya difasilitasi dengan menggunakan evaluasi kuantitatif dan kerekayasaan, mencakup teknik penelitian (operasition reseach) ditambah dengan komputerasasi pemrosesan data dan informasi. Evaluasi kerekayasaan dapat dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu :

    a. Studi konseptual b. Studi kerekayasaan c. Studi desain detail