bab 2 kasih
DESCRIPTION
lensa pendidikanTRANSCRIPT
SEBAB DAN AKIBAT DARI SEBUAH INTERVENSI
1. SEBAB PERMASALAHAN
Keinginan untuk membangun negara yang maju dan sejajar dengan negara yang lain,
perkembangan usaha pemerintah jg dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah
internal institusi pendidikan, tetapi tidak sedikit juga bahwa usaha tersebut menemui
jalan buntu. Dan akhir – akhir ini diketahui bahwa tidak sedikit dari usaha itu yang
pada hakikatnya adalah usaha belajar mengambil hikmah dari pengalaman negara lain
yang sudah jauh lebih maju atau dengan kata lain meniru. Namun, kalau kita
mendalami kenyataan bagaimana proses peniruan itu terjadi , kita mulai melihat
mengapa meniru menjadi proses yang lebih banyak salahnya dari pada benarnya.
Maka dari itu intervensi dari luar, mengandung potensi menyuburkan stuasi serba
bermasalah.
2. MUNCULNYA INTERVENSI
Potensi itu tercipta apabila peniruan berjalan secara parsial dan terjadi pendekatan
yang eklektik. Hal – hal yang di ambil dari luar seringkali terjadi tanpa pemahaman
mengenai kondisi yang sebenarnya. Negara – negara peniru seakan – akan berasumsi
bahwa kondisi yang melahirkan konsep atau praksis di negara yang di tiru adalah
sama dengan kondisi yang sedang aktual di negara peniru, itu tidak selalu benar. Dan
hal itu berdampak pada apa yang di tiru di dalam banyak hal tidak kompatibel dengan
realitas yang sudah lama melembaga di negara di negara peniru. Dan hal ini dapat
menimbulkan potensi akan munculnya masalah praksis di negara - negara peniru dan
bahkan tidak mampu mengatasi masalah yg sedang terjadi di negara tersebut.
Seringkali karena melupakan sejarah yang bisa menjadi landasan untuk
berkembangnya bangsa itu sendiri. Orang juga beranggapan bahwa tingkat
universitas adalah lebih tinggi dari Pendidikan Dasar dan Menengah. Tetapi lebih
tinggi dalam hal apa! Dari segi falsafah pengembangan manusia seutuhnya,
pandangan kita tentang nilai universitas tidak boleh didasarkan hanya atas perbedaan
tingkat lembaga tersebut terhadap lembaga – lembaga lainya. Meskipun universitas
terwujud sesudah sekolah menengah, bisa lebih baik dari pendidikan – pendidikan
sebelumnya. Singkatnya universitas bukanlah lembaga pertama dan juga bukan
lembaga satu – satunya yang dapat mengklaim sebagai lembaga pendidikan, jadi pada
hakikatnya universitas tidak dapatberpretensi menjadi sebuah kekuatan tunggal dalam
intervensi pendidikan.
3. SEBAB DAN HAMBATAN BERDIRINYA UNIVERSITAS
- Sebab
Hasil study yang intensif mengenai hubungan sumber daya manusia dan
pembangunan yang dilakukan berbagai Negara sekitar 40 tahun silam, meyakinkan
pengelola universitas mengenai adanya korelasi yang positif antara pendidikan tinggi
dengan keberhasilan pembangunan, Di negara maju universitas menjadi lembaga
pembangunan yang memiliki peran spesifik. Oleh karena itu, di negara – negara yang
baru berkembang, universitas menjadi symbol kemajuan.
- Hambatan
Beberapa faktor yang tidak mendukung. Dua diantaranya yang sangat umum ialah
kurangnya tenaga ilmuwan yang professional dan kurangnya pengalaman mereka.
Pada negara muda, modal besar ini tidak ada , sehingga terpaksalah universitas
dikelola sebisa – bisanya , semampu – mampunya bahkan seada – adanya.
Hambatan kedua adalah kurangnya biaya dan infrastruktur. Akibatnya lahirnya
kondisi negatif yang sangat menyedihkan, sehingga negara – negara muda yang
kurang modal itu terpaksa terlalu banyak berkompromi dengan kualitas.
4. AKIBAT
Prestasi apa yang dapat di jabarkan dari output universitas yang demikian?
Pengamatan memberikan kesan bahwa kalaupun lulusan universitas di Indonesia
umumnya masih dapat berharap akan terpakai di dalam negeri , pada umumnya daya
saing mereka di luar negeri , dalam kenteks ASEAN sekalipun sangat rendah. Pasar
kerja ASEAN tampak kurang atau tidak terbuka bagi mereka. Kalau pengamatan ini
betul, maka pertanyaan survival yang di hadapkan kepada pengelolah universitas
adalah apa arti implikasi realitas ini di dalam menumbuhkan daya persaingan global.
Membiarkan kondisi negatif tersebut berkelanjutan dengan alasan apapun adalah
membiarkan Indonesia menjadi bangsa yang tersingkirkan .
5. KESIMPULAN
Oleh karena itu mudah di pahami mengapa usaha mengembangkan sumber daya
manusia yang sungguh – sungguh tangguh sebagai yang di harapkan tidak dapat
dicapai hanya dengan semangat asal mendirikan universitas, bahkan tidak dengan
tekad mendirikan universitas sebanyak – banyaknya sekalipun .
Universitas adalah sebuah lembaga pembangunan yang karena mempunyai peran
spesifik , memerlukan pengelolaan professional , yang tidak mudah di pahami oleh
mereka yang bersinggungan dengan universitas hanya secara okasional atau
incidental . Keterbatasan kemampuan dan kemauan , menyebabkan peran dan
persyaratan khusus itu terdesak ke samping . Sebagai gantinya , yang menonjol
adalah konsiderans lain , yang umumnya tidak seberapa relevan dengan aspirasi
pengembangan sumber daya manusia terdidik untuk pembangunan . Ada konsiderans
yang dominan bermotif politik , atau motif komersial dan lain – lain.