bab 2 gambaran umum perusahaan - …library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/lkn2006-77-bab...
TRANSCRIPT
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT Sari Enesis Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988
di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo Gadung. Pernyataan visi dan misi
perusahaan sebagai pegangan dalam upaya kemajuan perusahaan adalah diuraikan
berikut ini.
VISI
PT SARI ENESIS INDAH
Menjadi perusahaan yang berkembang pesat untuk mencapai posisi
leader dalam produk consumer goods melalui inovasi, perkembangan
yang berkelanjutan dan mempunyai pandangan yang jauh ke masa
depan.
Gambar 2.1 Pernyataan Visi PT Sari Enesis Indah
8
MISI
PT SARI ENESIS INDAH
Berkomitmen dalam mengembangkan, memproduksi dan memasarkan
produk consumer goods yang unik dan berkembang dengan pesat serta
menjadi merk dengan status pemimpin (leader) dalam wilayah regional
Gambar 2.2 Pernyataan Misi PT Sari Enesis Indah
Perusahaan ini bergerak di industri farmasi dengan memproduksi produk
perawatan rumah tangga, perawatan pribadi dan makanan fungsional atau makanan
suplemen. Dalam mengembangkan bisnisnya sehingga dapat mencapai kesuksesan,
perusahaan mengutamakan perhatian pada pengertian akan kekuatan internal
perusahaan dan kemampuan mengidentifikasikan kesempatan-kesempatan eksternal
yang berasal dari pasar.
Kegiatan manufaktur PT Sari Enesis Indah dimulai dengan memproduksi Sari
Puspa atau Soffel sebagai nama import dari Sari Puspa. Sari Puspa adalah produk
lotion anti nyamuk. Dalam waktu yang relatif singkat, Sari Puspa mampu bersaing di
dalam pasar produk lotion anti nyamuk yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
nasional dan multi nasional, seperti Bayer, Johnson & Sons, Unilever. Sari Puspa pun
9
berhasil mencapai angka penjualan kritikal dengan market share sebesar 95% dan
menguasai pasar lotion anti nyamuk terbesar di luar Amerika Serikat.
Kesuksesan yang dialami Sari Puspa memberikan dorongan bagi perusahaan
untuk mengembangkan bisnisnya ke sektor minuman kesehatan dan tetap
mempertahankan jalur bisnisnya dalam bidang farmasi. PT Sari Enesis Indah mulai
memperkenalkan produk barunya yang bernama Adem Sari atau Sensa Cools yang
merupakan nama import dari Adem Sari. Dimulai dari peluncuran produk ini untuk
pertama kalinya sampai masa sekarang, Adem Sari masih menjadi dominan dalam
persaingan pasar untuk produk yang sejenis.
Produk lain yang dikembangkan adalah Vegeta. Vegeta adalah minuman serat
natural berbentuk bubuk dan diluncurkan pada tahun 2000. Mengikuti jejak produk-
produk sebelumnya, Vegeta pun berhasil menjadi pemimpin di dalam pasaran. Hal ini
disebabkan karena Vegeta berhasil memenuhi ekspektasi pasar dan permintaan
masyarakat akan kebutuhan serat alami untuk mendapatkan kesehatan dalam sistem
pencernaan sesuai dengan gaya hidup modern pada jaman sekarang ini.
PT Sari Enesis Indah juga memproduksi Antis yang merupakan produk
pembersih tangan antiseptik dan Kispray yang merupakan pelicin bahan setrika selain
Sari Puspa, Adem Sari dan Vegeta.
Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka dibangunlah pabrik kedua
yang berlokasi di Kawasan Industri Cikarang. Dengan luas pabrik 15000 m2, pabrik
di Cikarang ini merupakan pabrik manufaktur terbesar untuk produk berbentuk bubuk
di Indonesia. Pabrik ini memulai operasinya pada tahun 2002 dan dikhususkan bagi
10
produk makanan, yaitu Adem Sari dan Vegeta. Di pabrik inilah penelitian untuk
keperluan skripsi ini dilakukan.
2.2. Organisasi
PT Sari Enesis Indah termasuk perusahaan nasional yang besar dan untuk
mendukung berbagai kegiatan bisnisnya. Untuk itu, di dalam perusahaan terbentuk 10
(sepuluh) departemen dengan berbagai jenjang atau tingkatan manajemen. Gambar
2.3 di bawah ini akan menampilkan struktur organisasi PT Sari Enesis Indah.
11
Komisaris
Direktur
General Manager
Manager R&D/QC
Superv isor R&D/QC
Koordinator R&D/QC
Manager SeniorMarketing
Manager Cabang
Kepala Cabang
ManagerCustomer Serv ice
Staf f CS
Manager HCO
Staf f HCO
Manager Produk
Staf f Produk
Manager Sales
Staf f /Sales
Manager SeniorPlant
Manager Building& Technique
Asisten ManagerB&T
Manager Packing
Superv isorPacking
Manager PPIC
Asisten ManagerPPIC
Manager Produksi
Asisten ManagerProduksi
Staf f R&D/QCStaf f Cabang Superv isor B&T
Koordinator B&T
Leader B&T
Staf f B&T
KoordinatorPacking
Leader Packing
Staf f Packing
Superv isor PPIC
Koordinator PPIC
Leader PPIC
Staf f PPIC
Superv isorProduksi
KoordinatorProduksi
Leader Produksi
PelaksanaProduksi
Manager Tax
Staf f Junior Tax
Staf f Senior Tax
Struktur Organisasi PT Sari Enesis Indah
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Sari Enesis Indah
12
Komisaris
Direktur
General Manager
Manager Export
Staff Export
Manager Financeand Accounting
SupervisorAccounting
Staff Accounting
SupervisorCashier
Staff Cashier
SupervisorFinance
Staff Finance
Manager HRA
Asisten ManagerHRA
Supervisor HRA
Manager Logistik
SupervisorLogistik
Staff Logistik
ManagerMarketingResearch
Asisten ManagerMR
Supervisor MR
Staff MRKoordinator HRA
Staff HRA
ManagerPurchasing
Asisten ManagerPurchasing
Staff Purchasing
Struktur Organisasi PT Sari Enesis Indah
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Sari Enesis Indah (lanjutan)
13
Demikian pula struktur organisasi Departemen Research &
Development/Quality Control yang merupakan tempat di mana penelitian skripsi
dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini.
Manager R&D/QC
HeadMikrobiologi
Staff
PenanggungJawab CPOB
Staff Inspeksi
Supervisor QC
Koordinator QCAnalis
QC AnalisFinished Goods
QC AnalisIngredients
QC AnalisPackaging
Koordinator QCPacking
QC PackingFinished Goods
QC PackingReturn Finished
Goods
QC PackingSortasi
Koordinator QCProses
QC Filling
QC Proses
Koordinator QCSampling
QC SamplingIngredient
QC SamplingPackaging
Struktur Organisasi Departemen R&D/QCPT Sari Enesis Indah
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Departemen Research & Development/Quality
Control PT Sari Enesis Indah
Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi yang terdapat di
dalam perusahaan.
14
a. Komisaris adalah pemimpin tertinggi di dalam perusahaan PT Sari Enesis Indah.
Komisaris menjadi pemegang keputusan tertinggi yang akan menentukan arah
jalannya perusahaan.
b. Direktur adalah pemimpin kegiatan operasional perusahaan yang tertinggi dan
pengendali strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Direktur juga dapat
dikatakan merupakan posisi penghubung antara perusahaan dengan Komisaris di
mana jalannya perusahaan akan dilaporkan kepada Komisaris dan keputusan
Komisaris terhadap perusahaan akan diberikan kepada Direktur untuk dijalankan.
c. General Manager adalah tingkatan terpenting di bawah Direktur. General
Manager membawahi 10 manager yang mengepalai 10 departemen di dalam
perusahaan. General Manager mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
kesepuluh departemen tersebut, menjaga kesinambungan kerja departemen-
departemen ini dan memutuskan kegiatan strategik bagi 10 departemen tersebut.
d. Departemen Export
Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer. Manajer Export dibantu dengan
para staff Departemen Export bertugas dalam hal-hal yang menyangkut kegiatan
eksport produk-produk perusahaan, mulai dari transaksi dan negosiasi eksport,
persiapan dan pelaksanaan eksport.
e. Departemen Finance dan Accounting
Manajer Finance dan Accounting (FAM) membawahi 3 (tiga) bagian fungsional
yang berhubungan dengan departemen ini, yaitu Bagian Accounting, Bagian
15
Cashier dan Bagian Finance. Ketiga bagian ini masing-masing dikepalai oleh
seorang supervisor dan dibantu oleh beberapa staff di bawahnya.
i. Bagian Accounting adalah bagian yang bertanggung jawab dalam
mendokumentasikan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan,
membukukannya dan membuat laporan akuntansi perusahaan.
ii. Bagian Cashier adalah bagian yang mengurus hal-hal mengenai pemasukan
dan pengeluaran kas perusahaan, seperti pembayaran hutang dan piutang
perusahaan.
iii. Bagian Finance adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan
mengatur keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya asset perusahaan.
f. Departemen Human Resource Administration (HRA)
Departemen HRA dikepalai oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Asisten
Manajer dan Supervisor di bawah Asisten Manajer tersebut. Supervisor memiliki
beberapa staff HRA untuk menjalankan tugas-tugas departemen ini. Departemen
ini bertugas mengatur hal-hal yang menyangkut sumber daya manusia perusahaan,
seperti proses perekrutan karyawan baru, program peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan sumber daya manusia perusahaan, sistem penggajian, pengupahan
dan tunjangan, sistem administrasi perusahaan termasuk para karyawan
perusahaan serta masalah-masalah lain yang menyangkut para karyawan dan
serikat buruh.
16
g. Departemen Logistik
Manajer Logistik mengepalai departemen ini dengan Supervisor yang
bertanggung jawab terhadap Manajer serta beberapa orang staff di bawah
Supervisor. Departemen ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan
pengaturan sistem logistik perusahaan, yaitu pengaturan terhadap bahan-bahan
yang diperlukan untuk produksi.
h. Departemen Marketing Research
Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer. Tingkatan di bawah manajer
tersebut diposisikan untuk Asisten Manajer dan Supervisor di bawahnya serta
beberapa orang staff untuk departemen ini. Departemen ini bertugas dalam
melakukan riset terhadap pasar, khususnya mengenai permintaan kebutuhan
masyarakat dan respon pasar terhadap suatu produk.
i. Departemen Purchasing
Departemen Purchasing ini dikepalai oleh seorang Manajer dan dibantu oleh
Asisten Manajer serta para staff Purchasing di bawahnya. Departemen ini
bertanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelian
bahan baku yang diperlukan dalam produksi, mulai dari pemilihan supplier atau
pemasok sampai proses pembelian bahan baku dijalankan.
j. Departemen Marketing
Departemen Marketing dikepalai oleh seorang Manajer Senior yang membawahi
5 sub-departemen. Masing-masing sub-departemen dipimpin oleh seorang
Manajer dan memiliki sejumlah orang staff di bawahnya.
17
i. Sub-departemen Cabang yang dikepalai oleh seorang Manajer dan beberapa
Kepala Cabang di bawahnya. Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap
masing-masing cabang yang dipegangnya.
ii. Sub-departemen Customer Service bertugas dalam hal-hal yang menyangkut
pelanggan, memberikan pelayanan kepada pelanggan, mengatur sistem saran
dan kritik yang disampaikan pelanggan terhadap produk-produk perusahaan.
Kegiatan pelayanan terhadap konsumen ini merupakan alat yang penting bagi
perusahaan demi tujuan peningkatan kualitas produk dan tercapainya
kepuasan pelanggan.
iii. Sub-departemen HCO adalah sub-departemen yang mengatur kegiatan
pemasaran produk-produk perusahaan dalam skala besar kepada pasar-pasar
yang bersifat grosir, seperti Goro, Hero, Carrefour serta menjaga hubungan
antara kedua belah pihak.
iv. Sub-departemen Produk bertanggung jawab untuk menjamin kesuksesan
peluncuran setiap produk baru, yaitu dengan berbagai program promosi untuk
memperkenalkan produk baru kepada masyarakat luas.
v. Sub-departemen Sales adalah sub-departemen yang mengatur penjualan
produk-produk yang dilakukan oleh para sales kepada pasar atau toko-toko
pengecer.
k. Departemen R&D/QC
Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer dan membawahi beberapa bagian
fungsional yang berbeda-beda.
18
i. Penanggung Jawab CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dengan para
staff di bawahnya bertanggung jawab terhadap inspeksi secara berkala
mengenai ketepatan pelaksanaan aturan-aturan dalam CPOB yang dikeluarkan
oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) di dalam perusahaan.
ii. Head Mikrobiologi dengan dibantu oleh beberapa staff di bawahnya bertugas
mengatur pelaksanaan pengujian mikrobiologi terhadap produk perusahaan.
iii. Bagian Quality Control yang dikepalai oleh seorang Supervisor QC
membawahi 4 orang Koordinator QC dengan tugas dan tanggung jawab yang
berbeda-beda, yaitu:
Koordinator QC Analis, bertanggung jawab terhadap 3 bagian QC Analis,
yaitu QC Analis Ingredients, Finished Goods dan Packaging. QC Analis
Ingredients melakukan analisa terhadap bahan baku yang diterima dari
para pemasok untuk kegiatan produksi. QC Analis Finished Goods
melakukan analisa terhadap hasil produk setelah melalui proses produksi
terakhir. Sedangkan QC Analis Packaging melakukan analisa terhadap
bahan packaging atau pengemas untuk produk akhir. Analisa-analisa
tersebut di atas dilakukan di dalam sebuah laboratorium.
Koordinator QC Packing, mempunyai tanggung jawab dalam pengawasan
terhadap kegiatan packing dan produk setelah kegiatan packing selesai
dilaksanakan. 3 bagian kegiatan QC Packing adalah QC Packing Sortasi,
QC Packing Finished Goods dan QC Packing Return Finished Goods. QC
Packing Sortasi melakukan pemeriksaan dan pelaporan terhadap produk
19
jadi yang tidak sesuai dengan ketentuan, seperti kempes, bocor. QC
Packing Finsihed Goods melakukan pemeriksaan terhadap hasil kegiatan
packing, misalnya mengenai ketepatan jumlah dalam satu karton,
pelabelan tanggal kadaluarsa. Sedangkan QC Packing Finished Goods
akan melakukan pemeriksaan terhadap produk-produk yang dikembalikan
setelah dilempar ke pasar.
Koordinator QC Proses, bertanggung jawab terhadap kegiatan inspeksi
dalam proses produksi yang berlangsung. Kegiatan QC Proses dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu QC Proses dan QC Filling. QC Proses tersebar
pada bagian-bagian proses yang memerlukan inspeksi terhadap proses,
produk yang dihasilkan dari proses tersebut agar sesuai dengan spesifikasi
yang diperlukan. QC Filling bertugas untuk melakukan pengawasan
terhadap kegiatan filling mencakup proses filling dan sealing dan produk
yang dihasilkan.
Koordinator QC Sampling, bertugas dalam pelaksanaan sampling yang
dilakukan terhadap bahan baku dan bahan packaging segera setelah bahan
yang dimaksud diterima dan sebelum pengujian oleh QC Analis. 2 bagian
QC Sampling adalah QC Sampling Ingredients yang melakukan inspeksi
terhadap bahan baku dan QC Sampling Packaging yang melakukan
inspeksi terhadap bahan pengemas atau packaging.
20
l. Departemen Plant
Departemen Plant dikepalai oleh seorang Manajer Senior dan membawahi
beberapa manajer dalam 4 sub-departemen yang berada di bawah naungannya.
Posisi di bawah manajer berbeda-beda pada setiap sub-departemennya.
i. Sub-departemen Building & Technique
Sub-departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer yang dibantu oleh seorang
Asisten Manajer. Supervisor di bawah asisten manajer mempunyai beberapa
koordinator untuk membantunya. Koordinator pun mempunyai sejumlah
Leader yang bertugas memimpin para staff masing-masing. Sub-departemen
ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem pengaturan bangunan dan
fasilitas-fasilitas perusahaan, seperti pemeliharaan bangunan atau
maintenance, pemeliharaan mesin-mesin.
ii. Sub-departemen Packing
Manajer sub-departemen ini dibantu oleh Supervisor yang juga mengepalai
beberapa Koordinator. Di bawah koordinator terdapat Leader yang memimpin
para pekerja packing. Tugas sub-departemen ini adalah melaksanakan
kegiatan packing sesuai dengan target yang telah ditentukan, sehingga
produk-produk telah siap dalam kemasan baik pada saat pengiriman produk
dilakukan.
iii. Sub-departemen PPIC
Manajer PPIC langsung mengepalai posisi struktural di bawahnya dengan
tingkatan yang sama seperti pada Sub-departemen Building & Technique. Di
21
bawah manajer terdapat Asisten Manajer dengan Supervisor di bawahnya.
Supervisor mengepalai sejumlah Koordinator di bawahnya, Koordinator
mempunyai Leader yang memimpin para staff PPIC. Sub-departemen ini
bertugas dalam melakukan penjadwalan dan rencana pembelian bahan baku
dan bahan packaging yang diperlukan dan juga terhadap jadwal pelaksanaan
produksi untuk dapat memenuhi permintaan produk tepat pada waktu dan
jumlah tertentu.
iv. Sub-departemen Produksi
Struktur sub-departemen ini pun sama seperti pada Sub-departemen Building
& Technique serta Sub-departemen PPIC. Sub-departemen dikepalai oleh
seorang Manajer yang membawahi Asisten Manajer, di bawahnya terdapat
urutan tingkatan struktural, yaitu Supervisor, Koordinator, Leader dan para
staff Produksi. Sub-departemen ini bertanggung jawab terhadap kelancaran
proses pada setiap urutan proses dan lini produksi yang berlangsung.
m. Departemen Tax
Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer dan secara langsung dibantu oleh
para staff Departemen Tax. Tugas yang diberikan kepada departemen ini
menyangkut pengaturan terhadap pajak perusahaan, mulai dari perhitungan pajak
perusahaan sampai pada pembayaran pajak.
22
2.3. Produk
Sesuai dengan ruang lingkup yang telah diuraikan pada Bab 1, produk yang
menjadi topik dalam skripsi ini adalah produk-produk yang diproduksi di pabrik PT
Sari Enesis yang berlokasi di Cikarang. Produk-produk tersebut adalah Adem Sari
dan Vegeta.
Adem Sari adalah produk minuman bubuk herbal dengan khasiat untuk
meningkatkan sistem pencernaan, mengatasi konstipasi, menyembuhkan sakit
tenggorokan dan canker ulcers.
Sedangkan Vegeta adalah minuman serat natural berbentuk bubuk. Vegeta
memiliki khasiat untuk melancarkan buang air besar, membantu diet serta
menurunkan kolesterol.
2.4. Proses Produksi
Pembahasan mengenai proses produksi akan difokuskan pada produk Adem
Sari dan Vegeta sesuai dengan ruang lingkup pembahasan skripsi ini.
2.4.1. Adem Sari
Berikut disajikan sebuah bagan yang menggambarkan alur proses produksi
untuk Adem Sari pada Diagram 2.1 dan peta proses operasi untuk produk Adem Sari
pada Gambar 2.5 untuk dapat memperjelas proses yang dilakukan untuk membuat
produk Adem Sari ini.
23
Bagan Aliran Input - Proses - Output Produksi Adem SariPT Sari Enesis Indah
In Line Inspection
In Process Inspection
© In Coming Inspection
Gudang Barang Jadi
Packing Preparation
Mixing Granulasi Penyaringan Pengeringan
Mixing
Filling
Proses Produksi
Memasukkan24 Sachet ke
Hanger
MemasukkanHanger ke
Plastik
Memasukkan 8Set (@ 3
Hanger) keKarton
Bagian Packing
Filling Sachet
Bahan Baku
BahanPackaging
Gudang Bahan Bakudan Bahan Packaging
©
©
Alkali
Acid
Karton
Packaging Material
Diagram 2.1 Bagan Aliran Input-Proses-Output Produksi Adem Sari PT Sari Enesis Indah
24
Peta Proses Operasi Nama Obyek Nomor Peta Dipetakan Oleh Tanggal Dipetakan
: Adem Sari : 1 : Viyona : 29 Desember 2003
O-1I-1
AlkalisAcid
O-2I-2
O-3
O-4I-3
O-6I-5
O-5I-4
Mixing
Granulasi
Penyaringan
Pengeringan/Drying
Filling
Mixing15 menit
60 menit
105 menit
45 menit
Mesin Filling
O-7I-6
Packing
15 menit
240 menit
135 menit
Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu Operasi 7 615 menit Pemeriksaan 5 60 menit Storage 1
Total 675 menit
Gambar 2.5 Peta Proses Operasi Produk Adem Sari PT Sari Enesis Indah
25
Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk Adem Sari akan
diterima dan disimpan di gudang bahan baku. Demikian pula halnya dengan bahan
packaging yang digunakan untuk mengemas produk Adem Sari, misalnya karton,
hanger dan plastik akan diterima dan disimpan di dalam gudang bahan pengemas
atau packaging.
Bahan baku yang diterima akan langsung diperiksa oleh bagian QC sampling
mengenai pengemas bahan baku tersebut, seperti jahitan karung, lembab tidaknya
bahan packaging tersebut, berat bahan, jumlah bahan yang dikirim. Inspeksi terhadap
spesifikasi dari pengemas bahan-bahan ini dilakukan secara keseluruhan bagi bahan
yang dikirimkan oleh pemasok. Inspeksi dan pelaksanaan sampling dilaksanakan
dengan menggunakan standard mil ABC. Jika persentase bahan-bahan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati besar, maka bahan-bahan yang
dikirimkan tersebut langsung ditolak. Sedangkan jika persentase bahan-bahan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi tersebut relatif kecil, hanya bahan-bahan yang tidak
sesuai saja yang akan dikembalikan kepada para supplier atau pemasok. Pengecualian
terhadap spesifikasi warna bahan yang diberikan adalah jika persentase warna bahan
yang tidak sesuai kecil, maka bahan tersebut tetap diterima.
Setelah proses inspeksi pertama dilakukan, bahan-bahan yang dinyatakan
sesuai dengan spesifikasi akan diberi label kuning yang menandakan bahwa bahan
tersebut sedang berada dalam masa karantina. Dalam masa karantina ini, bahan-bahan
tersebut diinspeksi untuk kedua kalinya oleh QC analis. Masa karantina bagi bahan
baku adalah 2 hari, sedangkan masa karantina bagi bahan packaging hanya 1 hari.
26
Jika bahan-bahan tersebut memenuhi standard spesifikasi yang dibutuhkan, label
bahan akan diganti menjadi label hijau. Dan bahan-bahan tersebut siap untuk masuk
ke dalam proses produksi, sesuai permintaan bagian produksi. Pengaturan terhadap
bahan yang harus masuk ke dalam proses produksi menggunakan metode FIFO (First
In First Out) untuk memperpanjang umur bahan dan pada akhirnya juga
memperpanjang umur produk jadi yang dihasilkan.
Bahan yang diperlukan untuk memproduksi Adem Sari ada dua macam, yaitu
bahan alkalis yang merupakan campuran dari 4 macam bahan dan bahan acid yang
merupakan campuran dari 5 macam bahan. Masing-masing bahan diberi perlakuan
yang berbeda sebelum pada akhirnya dicampur ke dalam satu kemasan sachet.
Pertama-tama bahan alkalis akan dicampur atau dikenal dengan proses mixing.
Proses pencampuran bahan ini dilakukan selama 10-15 menit. Secara periodik, QC
analis akan melakukan pengujian homogenitas bagi bahan setengah jadi hasil proses
mixing ini. Proses selanjutnya bagi bahan alkalis yang telah dicampur adalah proses
granulasi di mana bahan setengah jadi hasil proses mixing ini disemprot dengan air.
Proses granulasi dilakukan selama 1 jam. Bahan setengah jadi hasil granulasi ini pun
akan diuji ukuran partikel (particle size) dari bahan tersebut oleh bagian QC analis
sebelum bahan melalui proses berikutnya, yaitu proses penyaringan. Proses
penyaringan ini dilakukan selama 15 menit. Proses ini kemudian segera dilanjutkan
dengan proses pengeringan (drying) selama 1 jam 45 menit. Pengujian pada proses
pengeringan dilakukan selama proses berlangsung, yaitu pada menit ke-90 setelah
27
bahan mulai dikeringkan. Bahan yang telah dikeringkan ini pun telah siap untuk
masuk ke dalam mesin filling.
Bahan acid hanya melalui satu proses, yaitu pencampuran (mixing) yang
dilaksanakan selama 40-45 menit. Sebelum bahan acid siap untuk masuk ke dalam
mesin filling, bahan tersebut harus melalui pengujian homogenitas dan pengujian rasa.
Dalam melaksanakan proses produksi kedua bahan ini, pengaturan terhadap
kelembaban dan suhu ruang produksi dilakukan. Kelembaban (Relative
Humidity/RH) dijaga untuk tidak melebihi angka maksimal yang diperbolehkan, yaitu
35%, sedangkan angka yang diperbolehkan untuk suhu adalah 25°Celcius.
Setelah proses-proses tersebut dilakukan kepada kedua bahan alkalis dan acid,
maka kedua bahan tersebut siap untuk dicampur langsung ke dalam setiap kemasan
berbentuk sachet. Mesin filling yang digunakan mempunyai 12 nossel dengan 6
nossel untuk masing-masing bahan alkalis dan acid. Dengan demikian, hasil produk
yang didapatkan dalam setiap kali pengisian adalah 6 sachet. Dalam proses filling ini,
pengujian juga dilaksanakan untuk melakukan tes berat dan tes kebocoran dari
produk akhir. Pengujian ini dilakukan secara periodik setiap 10 menit sekali.
Produk akhir dalam kemasan sachet ini kemudian akan dikirim ke bagian
packing. Pada bagian ini, produk dikemas ke dalam 3 jenis kemasan, yaitu family
pack, hanger dan dus. Kegiatan operasional untuk setiap harinya tergantung pada
permintaan dan kebutuhan. Permintaan terhadap produk dengan kemasan hanger
lebih sering diterima dan berjumlah banyak dibandingkan dengan dua bentuk
kemasan lainnya.
28
Para pekerja bagian packing ini juga melakukan tes terhadap produk akhir
salama melaksanakan kegiatan packing. Tes yang dilakukan adalah tes yang dapat
dengan cepat terindikasi, yaitu produk kempes, produk bocor, cacat pada packaging.
Secara periodik, pengujian juga dilakukan untuk mengecek hal-hal seperti isi hanger
yang harus berisi 24 sachet untuk masing-masing hanger, berat satu karton Adem
Sari yang berisi 24 hanger dan tanggal kadaluarsa. Pengecekan akan dilakukan oleh
checker secara periodik untuk memastikan bahwa setiap karton yang telah terisi
dengan jumlah produk yang sesuai, yaitu 8 batch atau 24 hanger. Karton-karton yang
telah terisi kemudian dibawa ke meja periksa di mana semua karton akan ditimbang
dan diberi tanggal kadaluarsa.
Setelah karton-karton terisi dan selesai dikemas, maka semua karton tersebut
dikirimkan ke gudang barang jadi. Pengiriman dan penyusunan produk jadi ini
dilakukan secara FIFO. Pengaturan terhadap bahan ataupun produk secara FIFO ini
termasuk ke dalam tanggung jawab bagian QC.
2.4.2. Vegeta
Proses Produksi Vegeta tidak jauh berbeda dengan proses untuk memproduksi
Adem Sari. Peta proses produksi untuk Vegeta disajikan pada Gambar 2.6 berikut ini.
Peta Proses Operasi Nama Obyek Nomor Peta Dipetakan Oleh
: Vegeta : 1 : Viyona
29
Tanggal Dipetakan : 30 September 2004
O-4I-4
Bahan ABahan B
O-5I-5
O-6I-6
O-7I-7
O-11I-10
O-2I-2 Penggilingan
Penimbangan
Reborn Mixing
Granulasi
Filling
Penimbangan
75 menit
Mesin Filling
O-12I-11 Packing
15 menit
120 menit
60 menit
O-8I-8 Drying
O-9 Lifting
105 menit
5 menit
O-3I-3 Vemixer
Bahan C
O-1I-1 Penimbangan
20 menit
O-10I-9 Super mixing15 menit
Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu Operasi 7 415 menit Pemeriksaan 5 60 menit Storage 1
Total 475 menit
Gambar 2.6 Peta Proses Operasi Produk Vegeta PT Sari Enesis Indah
30
Proses penerimaan bahan baku untuk Vegeta serta pemeriksaan terhadap
bahan baku tersebut tidak berbeda dengan proses yang dilakukan pada bahan baku
untuk produk Adem Sari. Perbedaan pada kedua produk tersebut dimulai pada proses
produksi yang dilakukan.
Untuk memproduksi Vegeta diperlukan 3 macam bahan, yang akan disebut
sebagai bahan A, B dan C. Masing-masing bahan akan diolah terlebih dahulu
sebelum dicampur dan masuk ke dalam kemasan-kemasan sachet.
Bahan A akan mengalami proses penggilingan terlebih dahulu sebelum
ditimbang. Setelah bahan A ditimbang, bahan tersebut akan melalui proses reborn
mixing selama 15 menit. Pemeriksaan terhadap bahan ini akan dilakukan secara
periodik. Materi pemeriksaannya adalah mengenai kelarutan dan pH dari bahan yang
telah melalui proses reborn mixing tersebut. Kemudian, bahan A ini akan melalui
proses granulasi di mana bahan hasil proses reborn mixing akan disemprot dengan air.
Proses ini membutuhkan waktu selama 1 jam 15 menit. Sama seperti proses granulasi
pada produksi Adem Sari yang mengalami pemeriksaan, bahan ini pun akan diuji
ukuran partikelnya (particle size). Proses berikutnya bagi bahan ini adalah proses
pengeringan atau drying. Pengujian yang dilakukan terhadap bahan A yang telah
dikeringkan adalah mengenai kadar air serta ukuran partikel dari bahan setengah jadi
ini. Proses drying ini dilakukan selama 1 jam 45 menit. Proses terakhir untuk bahan A
sebelum dicampur dengan bahan lainnya adalah proses lifting. Proses ini dilakukan
selama 5 menit.
31
Proses yang dilakukan terhadap bahan B adalah proses vemixer. Proses ini
dilakukan setelah bahan B ditimbang terlebih dahulu. Proses vemixer dilakukan
selama 20 menit. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap bahan B yang telah
mengalami proses vemixer ini adalah mengenai kadar air, pH serta density dari bahan.
Bahan baku ketiga untuk produk Vegeta, yaitu bahan C akan langsung
dicampur dengan bahan lainnya setelah ditimbang terlebih dahulu. Proses mencampur
bahan A, B dan C disebut sebagai proses super mixing. Proses ini dilakukan selama
15 menit. Pada proses ini dilakukan pula inspeksi seperti yang dilakukan pada proses
vemixer, yaitu mengenai kadar air, pH dan density dari bahan yang telah dicampur.
Setelah pencampuran bahan dilakukan, maka bahan tersebut siap untuk masuk
ke mesin filling. Pada mesin inilah, campuran bahan atau serbuk Vegeta yang telah
jadi dimasukkan ke dalam kemasan berupa sachet. Pengujian yang dilakukan pun
sama seperti pengujian terhadap produk Adem Sari pada proses yang sama. Pengujian
yang dilaksanakan meliputi pengujian terhadap tes berat dan tes kebocoran dari
produk akhir yang berupa kemasan sachet tersebut.
Setelah produk akhir dikemas dalam sachet-sachet, produk tersebut akan
dikirim ke bagian packing. Setiap pekerja bagian packing ini juga melakukan tes
terhadap produk akhir selama melaksanakan kegiatan packing seperti perlakuan para
pekerja packing terhadap produk Adem Sari. Pengujian yang dilakukan adalah tes
yang dapat dengan cepat terindikasi, yaitu produk kempes, produk bocor, cacat pada
packaging. Secara periodik, pengujian juga dilakukan untuk mengecek hal-hal seperti
isi hanger di mana terdapat 12 buah sachet produk, berat Vegeta per karton yang
32
berisi 48 hanger dan tanggal kadaluarsa. Pengecekan akan dilakukan oleh checker
secara periodik untuk memastikan bahwa setiap karton yang telah terisi dengan
jumlah produk yang sesuai, yaitu 8 batch atau 48 hanger. Karton-karton Vegeta yang
telah terisi kemudian dibawa ke meja periksa di mana semua karton akan ditimbang
dan diberi tanggal kadaluarsa.
Karton-karton yang telah terisi dan selesai dikemas, akan dikirimkan ke
gudang barang jadi. Pengiriman dan penyusunan produk jadi Vegeta ini pun
dilakukan secara FIFO.