bab 16-theodolit.pdf

7
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNIS PENGUKURAN DAN PEMETAAN KOTA Suraba y ya , , 9 – 24 A g gustus 2004 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Materi : Bab XVI. THEODOLIT Pengajar : Ir. Mansur Muhamadi, MSc

Upload: wa-ode-muslimah

Post on 14-Feb-2015

214 views

Category:

Documents


89 download

DESCRIPTION

Bab 16-Theodolit.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 16-Theodolit.pdf

IN

Pen c

Materi : Bab XVI. THEODOLIT gajar : Ir. Mansur Muhamadi, MS

PPEENNDDIIDDIIKKAANN DDAANN PPEELLAATTIIHHAANN ((DDIIKKLLAATT)) TTEEKKNNIISS PPEENNGGUUKKUURRAANN DDAANN PPEEMMEETTAAAANN KKOOTTAA

SSuurraabbaayyaa,, 99 –– 2244 AAgguussttuuss 22000044

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN STITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Page 2: Bab 16-Theodolit.pdf

BAB. XVI. THEODOLIT

Oleh:

Ir. Mansur Muhamadi, MSc – Prodi Teknik Geodesi FTSP – ITS Surabaya

16.1 Pengertian

Theodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk

mengukur sudut harisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk

mengukur jarak secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah.

16.2 Bagian Theodolit

Bagian-bagian yang penting dari alat theodolit:

Teropong yang dilengkapi dengan garis bidik

Lingkaran skala vertical

Sumbu mendatar

Indeks pembaca lingkaran skala tegak

Penyangga sumbu mendatar

Indeks pembaca lingkaran skala mendatar

Sumbu tegak

Lingkaran skala mendatar

Nivo kotak

Nivo tabung

Tribrach

Skrup kaki tribrach

XVI - 1

Page 3: Bab 16-Theodolit.pdf

Gambar 16.1 : Bagian-bagian Alat Teodolit

Gambar 16.2 : Macam-macam bentuk benang silang ( diapragma )

XVI - 2

Page 4: Bab 16-Theodolit.pdf

16.3 Pengelompokan Theodolit

Konstruksinya

Theodolit repetisi

Lingkaran skala mendatar dapat diatur mengelilingi sumbu tegak. Bila skrup

pengunci lingkaran skala mendatar dibuka, maka tidak dapat dilakukan pengukuran

sudut. Besarnya sudut yang dibentuk oleh garis bidik yang diarahkan ke dua buah target

hanya dapat diukur kalau skrup pengunci lingkaran skala mendatarnya terkunci. Sebeb

bila sekrup pengunci skala lingkaran mendatar tidak dikunci, maka pada saat diputar,

piringan skala mendatar ikut berputar bersama-sama dengan indek pembaca lingkaran

mendatar.

Keuntungannya adalah dimungkinkannya mengubah bacaan pada suatu arah garis

bidik tertentu. Misal pada suatu arah garis bidik di A bacaan skala mendatarnya dibuat 0o,

kemudian garis bidik diarahkan ke B, maka bacaan skala mendatar di B juga merupakan

sudut APB

Theodolit reiterasi

Lingkaran skala mendatar theodolit menyatu dengan tribrach, sehingga lingkaran

mendatar tidak dapat diputar. Akibatnya bacaan lingkaran mendatarnya untuk suatu

target merupakan suatu bacaan arah. Jadi sudut yang dibentuk oleh garis bidik yang

diarahkan kedua target adalah bacaan arah kedua dikurangi bacaan arah pertama.

Sistim pembacaan

Sistem dengan indeks garis

Sistem dengan nonius

Sistem dengan micrometer

Sistem koinsidensi

Sistem digital

XVI - 3

Page 5: Bab 16-Theodolit.pdf

Gambar

Ketelitiannya

Teodolit pre

Teodolit sat

Teodolit pul

Teodolit sat

16.4 Syarat sebe

Sumbu tegak

Bila sumbu

berarti sudut yang

pada lingkaran ska

meskipun theodoli

mendatar dan gele

tidak vertical, ini di

disebabkan oleh po

16.3. Pembacaan sudut dengan cara koinsidensi

sisi/teliti, misal Wild tipeT-3

u sekon, misal Wild tipe T2

uhan sekon , misal Shokisa tipe TM-20

u menit, misal Wild tipe T0

lum mengukur sudut

(sumbu-I) harus benar-benar tegak.

tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal ini

diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang terdapat

la mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap berada ditengah

t diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat theodolit diputar

mbung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi, maka berarti sumbu-I

sebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang tidak benar, atau dapat juga

sisi nivo yang tidak benar.

XVI - 4

Page 6: Bab 16-Theodolit.pdf

Sumbu mendatar (sumbu-II) harus benar-benar mendatar

Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar

Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-lankah sebagai berikut:

Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang diusahakan agar tergantung bebas

(tidak menyentuh dinding atau lantai)

Setelah sumbu tegak diatur sehingga benar-benar tegak, garis bidik diarahkan ke

bagian atas benang. Kunci skrup pengunci sumbu tegak dan lingkaran skala

mendatar.

Gerakkan garis bidik perlahan-lahan ke bawah

Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu tegak dan garis bidik tegak lurus

dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak sepanjang benang unting-

unting ( tidak menyimpang dari bidikan benang).

Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.

Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga dipenuhi maka arahkan garis bidik ketitik

yang agak jauh.

Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala tegak

Baca lingkaran skala tegak, missal didapat bacaan sudut zenith z.

Putar teropong 1800 kemudian dikembalikan garis bidik ke titik yang sama

Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak, ketengahkan bila belum terletak di

tengah

Baca lingkaran skala tegak, missal z’. Bila bacaan z’ = 360-z, maka salah indeks

adalah 0

Apabila keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan pengaturan. Untuk

mendapatkan sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan ketiga harus

benar-benar dipenuhi, sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan sudut

vertical yang benar.

16.5 Mengatur sumbu tegak

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak adalah sebagai

berikut:

Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 skrup kaki tribrach.

Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup kaki tribrach

secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.

Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit 90o. tengahkan

posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki tribrach yang ketiga

XVI - 5

Page 7: Bab 16-Theodolit.pdf

Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki tribrach 1 dan 2)

Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada ditengah.

Kemudian putar theodolit 180o , sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak dalam

kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.

Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung nivo akan tetap

berada ditengah.

Referensi

Brinker, R. C. & P.R. Wolf (1986) Dasar-dasar Pengukuran Tanah – jilid 1. Penerbit Erlangga,

Jakarta

r

Frick, H. (1979) Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

McCoomac, Jack. 2004. Surveying. Fifth Edition. Clemson University.

Purworahardjo, U. (1986) Ilmu Uku Tanah Seri C – Pengukuran Topografi. Jurusan Teknik

Geodesi – FTSP, Institut Teknologi Bandung.

Wolf, Paul R & Ghilani, Charles D. 2002. Elementary Surveying : An Introduction to

Geomatics. Prentice Hall. New Jersey

XVI - 6