bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi

15
Oleh: Tito Ana Safrida (41812120038) ETIKA & HUKUM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Upload: anasyafridha

Post on 23-Jun-2015

2.616 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Oleh: Tito Ana Safrida (41812120038)

ETIKA & HUKUM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Page 2: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Etika Pemanfaatan Teknologi InformasiDampak pemanfaatan teknologi informasiRasa ketakutan. Banyak orang mencoba menghindari pemakaian computer, karena takut merusakkan, kehilangan kendali, atau secara umum takut menghadapi sesuatu yang baru. Hal ini ditambah oleh perilaku beberapa system misalnya system computer yang sangat rentan atau mudah hank tanpa adanya penjelasan yang logical.Keterasingan. Pengguna Komputer cenderung mengisolasi dirinya, dengan kata lain menaiknya jumlah waktu pemakaian computer, akan juga membuat mereka makin terisolasi.Golongan miskin informasi dan minoritas.

Page 3: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi dampak buruk tersebut, antara lain:Desain yang cenderung berpusat pada manusia.Dukungan organisasiPerencanaan pekerjaanPendidikanUmpan balik dan imbalanMeningkankan kesadaran PublioPerangkat hukumRiset yang maju.Hak atas spesialis komputerHak atas pengambilan keputusan komputer.

Page 4: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Hak Atas InformasiHak atas privasi sebuah informasi yang sifatnya pribadi

baik secara individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiaannya

Hak atas akurasi. Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh istem non komputer, potensi ini selalu ada meski tidak selalu tercapai.

Hak atas kepemilikan. Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program komputer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut dalam pengadilan.

Hak atas akses. Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengnksesnya harus melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-bukku online diinternet yang harus bayar untuk dapat mengaksenya.

Page 5: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Kontrak Sosial Jasa InformasiKontrak tersebut menyatakan bahwa:Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi orang.Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan dataHak milik intelektual akan dilindungi.

Page 6: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Etika IT diPerusahaanTindakan untuk mencapai operasi komputer yang etis dalam sebuah preusan menurut Donn Parker SRI International, menyatakan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku yang mengenakan estándar etika berupa:Formulasikan statu kode prilakuTetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer.Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguran, penghentian dan tuntutan.Kenali perilaku etis.

Page 7: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Kriminalitas di InternetKriminalitas dunia maya (Cybercrime) adalah

tindak pidan criminal yang dilakukan bagi tenologi Internet, baik yang menyerang fasilitas umum didalam cy berspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknis tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi offline crime, semi on-line crime, dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri, Namun perbedaan utama diantara ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi Publik. Criminalitas Internet merupakan perkembangan lebih lanjut dari kejahatan atau tindak pidana yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komputer.

Page 8: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Model KejahatanMenurut motifnya model kejahatan dibagi dua yaitu:Motif Intelectual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk menunjukkan kepuasan prívasi dan menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk merekayasa dan mengimplementasikan bidang teknologi informasi.Motif Ekonomi, politik, dan criminal, yaitu kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi atau golongan tertentu yang berdampak pada kerugian secara ekonomi

Page 9: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Menurut Bainbridge (1983) dalam bukunya Komputer dan Hukum membagi beberapa macam kejahatan dengan menggunakan sarana komputer :Memasukkan instruksi yang tidak sahPerubahan data inputPerusakan dataKomputer sebagai pembantu kejahatanAkses tidak sah terhadap sistem komputer atau hacking

Page 10: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Selain itu ada tindakan menyangkut masalah keamana berhubungan dengan lingkungan hukum:Kekayaan intelektual (intellectual property) dibajak.Hak cipta dan hak paten dilanggar dengan melakukan peniruan dan atau tidak membayar royaltinya.Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan teknologi tertentu.Dokumen rahasia desebarkan melalui mailing list atau bulletin boards.Pegawai menggunakan internet untuk tindakan asusila seperti pornografi.

Page 11: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Sistem keamanan yang berkaitan dengan masalah keuangan dan e-commerce antara lain:Data keuangan dapat dicuri atau diubah oleh pengacau tau hecker.Dana atau kas disalahgunakan oleh petugas yang memegangnya.Pemalsuan uang.Seseorang dapat berpura-pura sebagai ornag lain dan melakukan transaksi keuangan atas nama orang lain tersebut.

Page 12: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

FAKTA CYBER CRIME DI INDONESIAKasus-kasus Cybercrime yang ada di Indonesia setidaknya ada tiga jenis berdasarkan modusnya, yaitu:Pencurian comer kredit. Menurut Romy alkatiry (Wakil kabid informatika KADIN), penyalahgunaan kartu kredit orang lain di Internet merupakan kasus cybercrime terbesar yang berkaitan dengan dunia bisnis Internet di Indonesia. Penyalahgunaan kartu kredit tidak rumit dan bisa dilakukan secara fisik atau online.Memasuki, memodifikasi, atau merusak homepage (hacking). Menurut John S. Tumiwa pada umumnya tindakan hecker Indonesia belum begitu separah aksi diluar negeri. Perilaku hecker Indonesia baru sebatas masuk ke suatu situs computer orang lain yang ternyata rentan penyusupan dan memberitahukan kepada pemiliknya untuk berhati-hati.Penyerangan situs atau e-mail melalui virus atau spamming. Modus yang paling sering terjadi adalah mengirim virus melalui e-mail. Diluar negeri kejahatan seperti ini sudah diberi hukuman yang cukup berat, berbeda dengan di Indonesia yang sulit diatasi karena peraturan yang ada sulit menjangkaunnya.

Page 13: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Sementara As’ad Yusuf memerinci kasus-kasus cybercrime yang sering terjadi Indonesia menjadi lima yaitu:Pencurian nomer kartu kreditPengambilalihan situsweb milik orang lain.Pencurian akses Internet yang sering dialami oleh ISP.Kejahatan nama domain.Persaingan bisnis dengan menimbulkan gangguan bagi situs saingannya

Page 14: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

Cyber Fraud dan Cyber Task ForceCyber FraudCyber Fraud adalah berbagai jenis tindakan penipuan yang dilakukan seseorang pada media Internet. Beberapa hal yang emnyangkut penipuan melalui internet yaitu:Penipuan terhadap institusi keuangan.Penipuan menggunakan kedok permainan (Gaming Fraud)Penipuan dengan kedok penawaran transaksi bisnisPenipuan terhadap instasi pemaerintah.

Page 15: Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi

TERIMA KASIH