bab 1234 lakip bkn 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis....

161
i Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kepada Allah Subhanallah Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LK) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tahun 2014. LK BKN merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja BKN dalam mencapai tujuan/sasaran strategis selama tahun 2014. LK ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan masukan guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan- kekurangan yang ada. Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerja ini dapat menjadi referensi umum bagi BKN maupun semua pihak dalam menyempurnakan dokumen perencanaan periode yang akan datang. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) BKN 2010-2014. Oleh karena itu dalam LK 2014 ini kami sajikan capaian kinerja selama 5 (lima) tahun sebagai bahan evaluasi capaian kinerja dalam pelaksanaan Renstra BKN 2010-2015. BKN terus berupaya meningkatkan perannya sebagai lembaga pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian yang menyelenggarakan pembangunan bidang aparatur negara yang dilakukan melalui Reformasi Birokrasi (RB). RB adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik guna mendukung keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja BKN. Jakarta 23 Februari 2015 Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara DR. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS

Upload: vankhanh

Post on 18-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

i

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah Subhanallah Wata’ala Tuhan Yang

Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan Laporan Kinerja (LK) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tahun 2014.

LK BKN merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban

kinerja BKN dalam mencapai tujuan/sasaran strategis selama tahun 2014. LK ini

diharapkan bermanfaat dalam memberikan masukan guna penyempurnaan

penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan-

kekurangan yang ada. Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerja ini dapat

menjadi referensi umum bagi BKN maupun semua pihak dalam menyempurnakan

dokumen perencanaan periode yang akan datang.

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis

(Renstra) BKN 2010-2014. Oleh karena itu dalam LK 2014 ini kami sajikan capaian

kinerja selama 5 (lima) tahun sebagai bahan evaluasi capaian kinerja dalam

pelaksanaan Renstra BKN 2010-2015. BKN terus berupaya meningkatkan perannya

sebagai lembaga pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian yang

menyelenggarakan pembangunan bidang aparatur negara yang dilakukan melalui

Reformasi Birokrasi (RB). RB adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme

aparatur negara dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik guna mendukung

keberhasilan pembangunan di berbagai bidang.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian

kinerja BKN.

Jakarta 23 Februari 2015

Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara

DR. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS

Page 2: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................. iii

PERNYATAAN TELAH DIREVIU ......................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ..................................... 2

C. Rencana Strategis BKN ........................................................... 4

D. Struktur Organisasi ................................................................. 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 13

A. Capaian Kinerja BKN Tahun 2014 ........................................... 13

B. Realisasi Anggaran BKN Tahun 2014 ....................................... 61

Bab IV PENUTUP………………… ..................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. Pengukuran Kinerja

3. Capaian Kinerja BKN Tahun 2010-2014

Page 3: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja (LK) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tahun 2014 sebagai

wujud pertanggungjawaban kinerja BKN atas pelaksanaan tugas dan fungsinya yang

tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang Badan

Kepegawaian Negara. Laporan Kinerja ini memberikan gambaran tingkat keberhasilan

pencapaian kinerja BKN tahun 2014 terhadap penetapan kinerja tahun 2014 serta

analisis atas capaian kinerja tahun 2010 sampai dengan 2014 terhadap rencana

kinerja berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BKN 2010-2014.

Pembuatan laporan kinerja tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dan

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014.

Komponen yang disajikan dalam LK meliputi dokumen Rencana Strategis, Rencana

Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Analis Capaian Kinerja

serta Capaian 2010 - 2014. BKN telah menetapkan 8 sasaran strategis dengan 19

indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah

memenuhi sasaran kinerja yang direncanakan untuk mencapai sasaran strategis.

Hanya 2 dari 8 sasaran strategis yang targetnya belum tercapai secara maksimal di

tahun 2014. Berikut sasaran strategis dicapai melalui indikator kinerja utama yang

telah ditetapkan antara lain :

a. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan kepegawaian

dengan indikator kinerja berupa:

1) Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan

kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya 80% instansi dari 600 instansi 480

instansi terlaksana 80%

2) Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan

di lingkungannya naik sebesar 2,33% dari target 40%

Page 4: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

iv

3) Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi PNS

dalam pengembangan karier kepegawaian di lingkungannya dari target 18 %

realisasi 18,50%

4) Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS

dengan tepat sesuai NSP dari target 50 % realisasi 50 %

b. Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal dengan indikator kinerja

berupa:

1) Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan

promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT). Dari 70 instansi

yang ditargetkan dapat terealisasi sebanyak 349 instansi

2) Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis kepegawaian

dapat di realisasikan sebanyak 550 analis dari target 600 analisis

c. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian dengan

indikator kinerja berupa:

• Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan dengan

target 20 naskah menjadi 26 naskah

d. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi dengan

indikator kinerja berupa:

• Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan kepegawaian target

kategori Sangat Baik (86) walaupun menjadi 84,48 tapi masih kategori Sangat

Baik

e. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi dengan indikator

kinerja berupa:

1) Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok

pegawai. Target 90% realisasi 87,63 %

2) Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem aplikasi

pelayanan kepegawaian (SAPK) Target 100% realisasi 98,80 %

3) Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE Target

98,50% realisasi 88,42 %

f. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian kepegawaian

dengan indikator kinerja berupa:

Page 5: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

v

• Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian dari target 10% dapat direalisasikan

32,70%

g. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta

pengelolaan administrasi dengan indikator kinerja berupa:

1) Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN dari Target B dapat

direalisasikan B

2) Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN dari target WTP direalisasikan WTP

3) Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi dapat

direalisasikan 100 % dari target 100 %

4) Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standard dari target

90 % direalisasikan 89,91 %

5) Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN dari

target kategori Baik terealisasi Sangat Baik

h. Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor dengan

indikator kinerja berupa:

1) Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia

dari target Baik, untuk Tahun 2014 ini realisasi Baik

2) Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana untuk target 100 %

dapat direalisasikan 100 %.

Anggaran BKN untuk mendukung program dan kegiatan pada tahun 2014

sebesar Rp.542.955.113.000,- dan mengalami pemotongan anggaran sebesar

Rp.40.693.519.000,- sehingga pagu anggaran BKN menjadi Rp 502.261.594.000,-.

Realisasi anggaran BKN tahun 2014 adalah sebesar Rp 461.695.135.312,- atau sebesar

91,92%. Sisa sebesar 8,08% merupakan penghematan sesuai dengan surat Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB Nomor: SE Nomor 10 Tahun 2014 tentang

Penghematan dari Efisiensi Kerja Aparatur Negara, SE Nomor 11 Tahun 2014 tentang

Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/Rapat diluar Kantor, dan SE Nomor 13 Tahun

2014 perihal Penghematan dari Gerakan Hidup Sederhana. Terkait dengan capaian

kinerja tersebut, BKN secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dalam

rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

Page 6: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mempunyai peran yang sangat strategis

dalam membangun sumber daya aparatur sejalan dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2025 di bidang Hukum dan Aparatur. Peran

dan kedudukan BKN kian strategis, dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 58

Tahun 2013 tentang Badan Kepegawaian Negara bahwa BKN mempunyai tugas

pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian yang menyelenggarakan

pembangunan bidang aparatur negara yang dilakukan melalui reformasi birokrasi

untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Sesuai dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang menyebutkan bahwa BKN sebagai instansi yang membina dan

menyelenggarakan Manajemen PNS dalam upaya mewujudkan Aparatur Sipil Negara

sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan sebagai profesi yang

memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib

mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam

pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara.

Pelaksanaan program dan kegiatan BKN dalam rangka pelaksanaan fungsi dan

pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2014 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Sebagai lembaga yang

menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya

mengedepankan sistem keterbukaan dan dapat dipertanggungjawabkan, maka

disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Page 7: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

2

LAKIP sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja BKN dalam pelaksanaan

tugas dan fungsinya, serta sebagai bahan analisis dan evaluasi dalam membuat

kebijakan untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Pembuatan laporan

pertanggungjawaban kinerja tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29

tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah.

LAKIP ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja BKN selama

Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2014 tersebut

diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2014

sebagai tolok ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja BKN selama

1 (satu) tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja digunakan

sebagai pembanding yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan kinerja.

B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang Badan

Kepegawaian Negara, bahwa BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di

bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara, BKN melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang manajemen kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kepegawaian;

b. Penyelenggaraan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan,

pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan pelatihan sumber

daya manusia Pegawai Negeri Sipil; Penyelenggaraan administrasi kepegawaian

pejabat negara dan mantan pejabat Negara;

Page 8: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

3

c. Penyelenggaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan mutasi

kepegawaian antar Provinsi dan/atau antar Kabupaten/Kota;

d. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma, standar dan prosedur mengenai

mutasi, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan Pegawai

Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan bidang kepegawaian

lainnya;

e. Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan

di bidang kepegawaian kepada instansi pemerintah;

f. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN;

g. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah di bidang administrasi

kepegawaian;

h. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

Di samping kedudukan, tugas, dan fungsi, BKN juga memiliki kewenangan yaitu:

a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang manajemen kepegawaian;

b. Perumusan kebijakan di bidang manajemen kepegawaian untuk mendukung

pembangunan secara makro;

c. Penetapan sistem informasi di bidang manajemen kepegawaian;

d. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar Provinsi;

e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

f. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kepegawaian;

g. Penyusunan norma, standar dan prosedur kepegawaian dan pengendaliannya;

h. Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan Pemerintah;

i. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar provinsi, serta

perumusan standar prosedur mengenai perencanaan, pengangkatan,

pemindahan, pemberhentian, penetapan standar, gaji, tunjangan, kesejahteraan,

hak dan kewajiban serta kedudukan Pegawai Negeri Sipil;

Page 9: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

4

j. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian nasional;

k. Perencanaan kebijakan dan pemantauan pemanfaatan pendidikan dan pelatihan

standar;

l. Pengawasan dan pengendalian norma, standar dan prosedur kepegawaian.

C. Rencana Strategis BKN

Rencana strategis (Renstra) BKN Tahun 2010-2014 disusun sebagai

perencanaan jangka menengah BKN yang berisi tujuan, sasaran strategis dan target

yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Dalam rangka penyempurnaan Renstra BKN Tahun 2010-2014 dan

penguatan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di

lingkungan BKN, maka telah dilakukan revisi terhadap Renstra BKN Tahun 2010-2014

dengan memperhatikan harapan dan keinginan pihak terkait (stakeholder) BKN. Revisi

Renstra BKN meliputi Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama (IKU).

1. Visi, Misi dan Tujuan BKN

Visi :

”Menjadi Pembina dan

Penyelenggara Manajemen

Kepegawaian yang Profesional

dan Bermartabat Tahun 2025”

Misi : 1. Mengembangkan Sistem

Manajemen Kepegawaian

Negara.

2. Mengembangkan Sistem

Pelayanan Kepegawaian.

3. Mengembangkan Manajemen

Internal BKN.

Tujuan :

1. Mewujudkan manajemen

kepegawaian yang moderen.

2. Mewujudkan pelayanan prima

bidang kepegawaian.

3. Mewujudkan manajemen internal

yang efektif, efisien dan akuntabel.

Page 10: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

5

2. Sasaran Strategis dan IKU

Sasaran strategis BKN disusun berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai. Ada

8 (delapan) sasaran strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan tujuan

strategis BKN, dan di dalamnya terdapat 19 (sembilan belas) IKU. IKU merupakan

salah satu tolok ukur dalam menghitung tingkat keberhasilan atas tercapainya

sasaran strategis yang dibuat.

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, BKN sebagai lembaga

penyelenggara manajemen ASN yang melakukan pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. BKN memiliki

peran yang sangat strategis dalam pengembangan manajemen kepegawaian dan

pelayanan administrasi kepegawaian yang melayani seluruh instansi pemerintah baik

1. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan

pengembangan kepegawaian

2. Meningkatkan Sistem Pembinaan Kinerja yang Optimal

3. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan

kepegawaian

4. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi

5. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang

terintegrasi

6. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian

7. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program,

sumber daya, serta pengelolaan administrasi

8. Meningkatkan pemenuhan standard dan mutu sarana

prasarana kantor

Page 11: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

6

pusat maupun daerah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sistem Merit adalah

kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan

kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,

warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi

kecacatan.

Peran strategis BKN meliputi beberapa bidang, yaitu:

1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian

Peran strategis BKN terkait bidang perencanaan dan pengembangan kepegawaian

yaitu merumuskan kebijakan perencanaan dan pengembangan kepegawaian

melalui pemberian pertimbangan pengusulan formasi PNS, penyediaan pedoman

penyusunan standar kompetensi manajerial dan teknis, penilaian kompetensi PNS

(Assessment Center), pengembangan kompetensi sumber daya aparatur melalui

Diklat-diklat Kepegawaian, penelitian dan pengkajian dalam rangka mendukung

perumusan kebijakan di bidang kepegawaian.

Terkait peran strategis ini BKN telah melaksanakan berbagai program antara lain

melaksanakan kegiatan penataan PNS dengan fasilitasi instansi untuk melakukan

penghitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat berdasarkan analisis jabatan dan

analisis beban kerja, dan evaluasi jabatan. Selain itu, masing-masing instansi

pemerintah juga diwajibkan melakukan distribusi pegawai dan menyusun proyeksi

kebutuhan PNS selama lima tahun.

2) Bidang Kinerja dan Perundang-undangan

Peran strategis BKN terkait Bidang Kinerja dalam rangka peningkatan kualitas

seleksi CPNS untuk mendapatkan SDM yang berkualitas maka BKN membangun

dan mengembangkan sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi dengan

menggunakan alat bantu komputer atau Computer Assisted Test (CAT).

Disamping itu dalam rangka pembinaan kinerja pegawai, BKN melaksanakan

asistensi penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada instansi pusat dan daerah.

Page 12: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

7

Peran strategis BKN di bidang Perundang-undangan adalah melaksanakan

perumusan kebijakan pembinaan kinerja dan penyusunan peraturan perundang-

undangan kepegawaian.

3) Bidang Layanan Kepegawaian.

BKN harus cepat merespons berbagai harapan masyarakat dan menjawab

berbagai tantangan yang ada, khususnya dalam memberikan layanan bidang

kepegawaian. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menerapkan Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001-2008 terhadap pelayanan kepegawaian. Hal

ini menjadi momentum kebangkitan kualitas layanan yang prima, cepat, tepat,

murah dan transparan kepada PNS yang diharapkan dapat menjadi pemicu

lahirnya prestasi di sektor lain, sehingga pelayanan kepada PNS semakin baik.

Berkaitan dengan peningkatan layanan kepegawaian berbasis IT mulai dari

rekruitmen hingga pensiun, BKN menerapkan Sistim Aplikasi Pelayanan

Kepegawaian (SAPK On-Line) yang terintegrasi pada seluruh instansi pusat dan

daerah sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, tepat, transparan, efektif dan

efisien.

4) Bidang Informasi Kepegawaian.

Dalam rangka pengembangan sistem informasi kepegawaian, BKN memiliki peran

strategis menyediakan data kepegawaian yang valid, akurat dan terkini untuk

menjamin ketersediaan informasi kepegawaian yang dibutuhkan.

Berbagai upaya yang dilakukan BKN diantaranya adalah membangun dan

mengembangkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi pada seluruh

instansi pusat dan daerah melalui penggunaan aplikasi SAPK dalam pelayanan

kepegawaian.

Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip kepegawaian dilakukan dengan

menerapkan digitalisasi tata naskah kepegawaian yang didukung oleh Document

Management System (DMS).

Page 13: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

8

5) Bidang Pengendalian Kepegawaian.

BKN memiliki peran strategis di Bidang Pengendalian Kepegawaian dengan

melaksanakan perumusan kebijakan pengendalian kepegawaian dan tindakan

korektif terhadap pelanggaran peraturan kepegawaian. Selain itu untuk

meningkatkan pemahaman terhadap penerapan peraturan perundang-undangan

di bidang kepegawaian, BKN melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan

teknis kepada seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2014 Organisasi dan Tata

Kerja BKN, susunan organisasi BKN terdiri dari:

a. Kepala;

b. Wakil Kepala;

c. Sekretaris Utama;

d. Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian;

e. Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian

f. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian;

g. Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

h. Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi;

i. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian;

j. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Aparatur Sipil Negara;

k. Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara;

l. Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara;

m. Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian;

n. Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian;

o. Inspektorat.

Page 14: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan

pernyataan komitmen pimpinan atas apa yang akan dicapai selama kurun waktu satu

tahun dengan mempertimbangkan tugas pokok, fungsi, dan segala sumber daya yang

dimiliki. Pada penetapan kinerja harus terdapat indikator kinerja , karena indikator

kinerja merupakan salah satu tolak ukur dalam menghitung tingkat keberhasilan atas

tercapainya sasaran strategis yang dibuat.

Di tahun 2014 BKN menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis dan 19 Indikator

Kinerja Utama yang meliputi :

a. Sasaran strategis yang pertama adalah meningkatkan efektifitas sistem

perencanaan dan pengembangan kepegawaian. Pada sasaran strategis ini

terdapat 4 (empat) Indikator Kinerja Utama, yaitu

1. Instansi pemerintah yang mengimplementasikan kebijakan penataan

kepegawaian (Right sizing) di lingkungannya, dengan target yang

ditetapkan 80% dari seluruh instansi yang ada.

2. Persentase instansi pemerintah yang telah menerapkan standar

kompetensi jabatan di lingkungannya, dengan target sebesar 40% dari

keseluruhan instansi pemerintah.

3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi

PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di ligkungannya, target di

tahun 2014 sebesar 18% dari seluruh instansi pemerintah.

4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS

dengan tepat sesuai NSP, dengan target yang ditetapkan sebesar 50% dari

seluruh instansi.

Page 15: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

10

b. Sasaran yang kedua adalah meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal

dengan Indikator Kinerja Utama sebanyak 2 indikator, yaitu :

1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen

dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT) dengan

target 70 instansi.

2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional Analis

Kepegawaian dengan target capaian sebanyak 600 Analis Kepegawaian.

c. Sasaran yang ketiga adalah meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan

kepegawaian, dengan Indikator Kinerja Utama yaitu jumlah rumusan perundang-

undangan yang diselesaikan. Target yang diharapkan dapat tercapai adalah 20

naskah peraturan perundang-undangan.

d. Sasaran keempat yaitu meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi, dengan indikator kinerja utama berupa Indeks kepuasan instansi/PNS

terhadap pelayanan kepegawaian. BKN mengharapkan predikat yang “sangat

baik” dari seluruh stakeholders baik pusat maupun daerah.

e. Sasaran kelima yaitu meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang

terintegrasi. Pada sasaran strategis ini terdapat 3 (tiga) indikator kinerja utama

yang meliputi :

1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok

pegawai, dengan target 90%.

2. Persentase instansi pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem

aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK), dengan target 100%.

3. Kartu PNS dan elektronik (KPE) yang diselesaikan, dengan target 98,5%.

f. Sasaran keenam yaitu meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian, dengan indikator kinerja berupa persentase

penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan di bidang kepegawaian. Target yang diharapkan adalah 10%.

Page 16: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

11

g. Sasaran yang ketujuh adalah meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan

program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. Pada sasaran strategis ini

terdapat 5 (lima) indikator kinerja utama, yaitu :

1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. Di tahun 2014 BKN

menargetkan memperoleh predikat B untuk hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP dengan rentang nilai >65.

2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. Pada indikator ini BKN

menargetkan penilaian yang tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan,

yaitu wajar tanpa pengecualian (WTP).

3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi, dengan

target yang hendak dicapai adalah 100%. Target yang maksimal tersebut

dimaksudkan untuk memenuhi azas dalam penempatan pegawai, yakni

prinsip “The right man on the right place” agar seluruh pegawai dapat

bekerja dengan efektif dan efisien dalam organisasi.

4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. Dengan

target 90%.

5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN.

Pada indikator ini BKN menargetkan untuk mendapatkan predikat “Baik”

dengan penilaian >75.

h. Sasaran strategis yang terakhir adalah meningkatkan pemenuhan standard dan

mutu sarana prasarana kantor. Pada sasaran strategi ini terdapat 2 (dua) Indikator

Kinerja Utama yaitu :

1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang

tersedia, dengan target yang diharapkan adalah penilaian dengan predikat

“Baik”.

2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. Indikator ini

mengacu pada Permen PU Nomor 45 Tahun 2007 tentang Pembangunan

Gedung Milik Negara, dengan target yang ditetapkan adalah 100%.

Page 17: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

12

Untuk mencapai seluruh target tersebut BKN membutuhkan anggaran sebesar

Rp. 542.955.113.000,- (Lima ratus empat puluh dua milyar sembilan ratus lima puluh

lima juta seratus tiga belas ribu rupiah). Anggaran tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)

program, yaitu Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara sebesar

Rp. 126.721.700.000,- (Seratus dua puluh enam milyar tujuh ratus dua puluh satu juta

tujuh ratus ribu rupiah), Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya BKN sebesar Rp. 382.413.413.000,- (Tiga ratus delapan puluh dua

milyar empat ratus tiga belas juta empat ratus tiga belas ribu rupiah), dan Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN sebesar Rp. 33.820.000.000,- (Tiga

puluh tiga milyar delapan ratus dua puluh juta rupiah).

Penetapan kinerja di atas adalah penetapan kinerja berdasarkan RENSTRA

2010-2014, adapun perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan akan dilaksanakan dan

dilaporkan pada tahun mendatang.

Page 18: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Negara Tahun 2014

I. Sasaran I:

Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan

kepegawaian

1.1 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan

kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya

Di tahun 2014 BKN menargetkan persentase instansi

pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian

(rightsizing) di lingkungannya sebesar 80% instansi dari 600 instansi

yang ada. Dari target tersebut, BKN di tahun 2014 telah berhasil

mencapai target dengan terealisasikannya 80% instansi yang telah

menerapkan kebijakan penataan kepegawaian. Jika dilihat capaian

kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014, maka data menunjukkan

bahwa capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014 senantiasa

mengalami peningkatan sebagaimana digambarkan pada grafik 3.1

berikut.

Page 19: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

14

Grafik 3.1 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya

1.2 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi

jabatan di lingkungannya

BKN menargetkan di tahun 2014 pada indikator persentase

instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di

lingkungan sebesar 40% dari 600 instansi. Dari target tersebut, BKN

berhasil merealisasikan 42,33% instansi yang menerapkan standar

kompetensi. Dengan demikian, capaian kinerja BKN dari indikator ini

mencapai 105,83%. Jika dilihat capaian kinerja BKN dari tahun 2010

hingga 2014, kinerja BKN senantiasa mengalami kenaikan dari 6,10%

instansi di tahun 2010 hingga 42,3% instansi di tahun 2014

sebagaimana tergambar pada grafik 3.2 berikut.

Page 20: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

15

Grafik 3.2 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar

kompetensi jabatan di lingkungannya

1.3 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di

lingkungannya.

Indikator kinerja persentase instansi pemerintah yang

menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karir

pegawai di lingkungannya digunakan untuk mengukur berapa banyak

instansi pemerintah pusat dan daerah yang telah melaksanakan

penilaian kompetensi untuk pengembangan karir pegawainya. Target

di tahun 2014 sebesar 18% instansi pemerintah yang menerapkan

penilaian kompetensi PNS, dan berhasil direalisasikan sebesar 18,5%

atau 111 instansi. Target tersebut merupakan akumulasi dari tahun-

tahun sebelumnya, dengan kenaikan target setiap tahun sebesar 2%

atau sebanyak 12 instansi setiap tahunnya (dengan dasar pada saat

pertama kali ditetapkan target jumlah instansi pemerintah pusat dan

daerah sebanyak 600 instansi). Jika melihat target kenaikan 2%

Page 21: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

16

tersebut di tahun 2014, maka realisasi yang telah dicapai sebesar 13

instansi atau 2,16 % (lihat lampiran 4).

Dibandingkan dengan data sebelumnya, pada tahun 2010

jumlah instansi pemerintah yang telah menerapkan penilaian

kompetensi sebanyak 60 instansi atau 10%, tahun 2011 capaiannya

sebesar 67 instansi atau 11,24%, tahun 2012 naik menjadi 79 instansi

atau 13,22%, tahun 2013 naik menjadi 98 instansi atau 16,33%. Dengan

demikian terdapat peningkatan jumlah instansi pemerintah yang

menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karir PNS

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebagaimana dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Jumlah instansi yang menerapkan penilaian

kompetensi PNS

NO TAHUN

TARGET

(%)

JUMLAH

TARGET

INSTANSI

CAPAIAN

(%)

JUMLAH

CAPAIAN

INSTANSI

1. 2010 10 % 60 10,40 % 62

2. 2011 12 % 72 11,24 % 67

3. 2012 14 % 84 13,22 % 79

4. 2013 16 % 96 16,33 % 98

5. 2014 18 % 108 18, 50% 111

Persentase target dan persentase capaian tersebut juga dapat

dilihat dalam grafik 3.3 berikut.

Page 22: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

17

Grafik 3.3 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan

penilaian kompetensi PNS

Sejak tahun 2010 hingga 2014, BKN telah melakukan penilaian

kompetensi dan pemetaan potensi terhadap PNS dari berbagai instansi

sebesar 6.362 PNS dengan komposisi pertahunnya dapat dilihat pada

tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Penilaian Kompetensi dan Pemetaan Potensi PNS

NO TAHUN JUMLAH

1 2010 1.500

2 2011 1.223

3 2012 1.305

4 2013 1.239

5 2014 1.095

JUMLAH 6.362

Page 23: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

18

Jika melihat hasil capaian penilaian potensi dan kompetensi

yang cenderung turun dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain:

1) Bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014, Puspenkom ASN BKN

hanya mengandalkan permintaan dari instansi lain, sehingga

capaiannya tergantung dari pihak eksternal. Dari hal tersebut,

maka mulai tahun 2015 BKN menganggarkan biaya untuk penilaian

potensi dan kompetensi bagi instansi lain dengan target yang telah

ditetapkan.

2) Sebagai instansi pembina assessment center, fokus utama

Puspenkom ASN BKN tidak lagi hanya sebagai penyelenggara

penilaian potensi dan kompetensi namun juga menyelenggarakan

pembinaan terhadap lembaga assessment center dari instansi lain.

1.4 Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi

PNS dengan tepat sesuai NSP

Pada tahun 2014, persentase instansi pemerintah yang

menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai dengan

norma, standar dan prosedur, ditargetkan 50% dari 616 instansi.

Dengan target tersebut, BKN telah merealisasikan sebanyak 77 instansi

pusat dan 539 instansi daerah. Dengan demikian di tahun 2014 BKN

berhasil mencapai target realisasi sebesar 50% instansi atau terdapat

316 instansi yang telah melaksanakan penghitungan kebutuhan formasi

PNS sesuai norma, standar, dan prosedur, sehingga capaian kinerja BKN

dapat tercapai 100%. Adapun Capaian kinerja BKN terkait indikator

tersebut dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada grafik 3.4

berikut.

Page 24: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

19

Grafik 3.4 Persentase instansi yang menghitung kebutuhan formasi PNS

dengan tepat sesuai NSP

II. Sasaran II:

Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal

2.1 Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem

rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer

(CAT)

Untuk dapat mewujudkan sasaran strategis meningkatkan

sistem pembinaan kinerja yang optimal yang merupakan salah satu

sasaran strategis BKN yang diiukur dari berapa banyaknya instansi yang

telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT).

Pada tahun 2014 BKN mentargetkan untuk memfasilitasi

pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 pada 70 (tujuh puluh) instansi

pusat dan daerah. Dalam pelaksanaannya BKN dapat memfasilitasi

pelasanaan seleksi CPNS Tahun 2014 pada 349 instansi pusat maupun

daerah. Capaian kinerja ini meningkat sangat tajam dibandingkan

Page 25: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

20

capaian kinerja tahun 2012 yang hanya dapat memfasilitasi 59 instansi

dan tahun 2013 sebanyak 73 instansi. Capaian kinerja BKN dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 bisa dilihat dari grafik 3.5 dibawah ini:

Grafik 3.5 Jumlah instansi pemerintah yang menggunakan sistem

rekrutmen dan promosi dengan CAT

Rekrutmen dan seleksi merupakan salah satu fungsi manajemen

PNS yang strategis. Melalui rekrutmen yang obyektif, akuntabel,

transparan dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, diharapkan

dapat diperoleh PNS yang berkualitas, yang mampu melaksanakan

tugas secara professional. Metode yang telah dan akan terus

dikembangkan oleh BKN dalam proses rekrutmen dan seleksi adalah

system rekrutmen berbabsis kompetensi dengan menggunakan alat

bantu computer (CAT). Dengan metode ini dapat dipastikan

pelaksanaan rekrutmen dan seleksi berlangsung secara adil bagi para

peserta tes, karena pelaksanaanya tidak dapat diintervensi dan

dipengaruhi oleh pihak manapun.

Page 26: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

21

Sesuai data grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja

BKN dalam memfasilitasi instansi pemerintah untuk seleksi CPNS Tahun

2014 dengan menggunakan system Cumputer Assisted Test (CAT)

meningkat sangat tajam dibandingkan tahun 2012 dan 2013, dimana

peningkatannya mencapai 378,08% dibandingkan capaian kinerja tahun

2013. Sedangkan capaian kinerja BKN dalam memfasilitasi pelaksanaan

rekrutmen dan seleksi CPNS Tahun 2014 mencapai 349 (tiga ratus

empat puluh sembilan) instansi atau sebesar 498,57%.

Capaian kinerja BKN terkait indikator tersebut untuk tahun

2014 jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi

karena didukung oleh kebijakan pemerintah bahwa untuk tahun 2014

seluruh instansi pusat dan daerah yang memperoleh tambahan alokasi

formasi dalam pelaksanaan seleksinya wajib menggunakan system CAT,

sedangkan pada tahun 2013 instansi masih diberi opsi dalam

pelaksanaan seleksinya, apakah akan menggunakan system CAT atau

Lembar Jawaban Komputer (LJK). Untuk tahun 2014 jumlah instansi

pusat dan daerah yang memperoleh tambahan alokasi formasi

sebanyak kurang lebih 514 (lima ratus empat belas) instansi. Perlu

diketahui bahwa untuk tahun 2014 ada 2 (dua) system CAT dalam

pelaksanaan seleksi CPNS, yaitu : 1. CAT BKN dan 2. UKG On Line.

Dalam pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014, sebanyak 349

instansi pusat dan daerah dapat difasilitasi oleh CAT BKN sedangkan

selebihnya difasilitasi oleh UKG On Line. Meningkatnya kinerja BKN

dalam memfasilitasi pelaksanaan seleksi CPNS dengan sistem CAT

menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sistem seleksi

yang dibangun oleh BKN semakin meningkat, karena memang sistem ini

dibangun untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang selama

ini menilai bahwa seleksi CPNS banyak dipengaruhi unsur korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN). Disamping itu pelaksanaan seleksi dengan

sistem CAT menurut instansi-instansi yang telah memanfaatkan seleksi

Page 27: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

22

dengan menggunakan CAT menilai bahwa metode seleksi ini dapat

berlangsung secara lebih obyektif, akuntabel, transparan dan efisien.

Disamping itu, pemanfaatan sistem CAT ini tidak hanya

digunakan untuk seleksi CPNS semata, namun juga digunakan untuk

fungsi pembinaan PNS, seperti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

(Diklat), ujian dinas, Kenaikan pangkat, dan promosi jabatan, serta

digunakan untuk kepentingan pemetaan kompetensi pada suatu

instansi.

Di tahun mendatang BKN dapat lebih meningkatkan kinerjanya

dalam memfasilitasi pelaksanaan rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT) baik untuk intansi pusat

maupun daerah. Namun agar sistem seleksi dengan CAT yang

dibangun BKN dengan kerja keras dan waktu yang cukup lama ini

dapat tetap eksis dan dipercaya oleh masyarakat luas, perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola dan pelaksana

proses rekrutmen dengan sistem CAT, baik dikantor pusat maupun

kantor-kantor regional BKN,

2. Sarana dan prasarana yang memadai sebagai pendukung

pelaksanaan proses rekrutmen dengan sistem CAT, baik instansi

pusat maupun daerah,

3. Jalur komunikasi data berbasis Virtual Private Network (VPN) yang

ada di BKN Pusat maupun kantor-kantor regional BKN dalam

pendistribusian materi soal tes,

4. Program apliKasi dan materi soal,

5. Integrasi dengan sistem lainnya, antara lain identitas tunggal e-KTP,

aplikasi SSCN (Sistem seleksi CPNS Nasional) sebagai identitas

dalam pendaftaran peserta tes CPNS,

Page 28: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

23

6. Sosialisasi Standar Operasional dan Prosedur (SOP) sistem

rekrutmen berbasis kompetensi dengan sistem CAT pada instansi

pusat dan daerah.

Berikut ini disampaikan persentase jumlah Instansi

Pusat/Provinsi/Kab/Kota yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen

dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer (CAT).

2.2 Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis

kepegawaian

BKN di tahun 2014 menargetkan 600 pertimbangan

pengangkatan jabatan fungsional kepegawaian. Terealisasi sejumlah

550 pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis

kepegawaian atau 91,67%. Hal ini disebabkan oleh kesiapan anggaran

instansi, mutasi pegawai, dan belum maksimalnya pengawasan dan

pengendalian pasca diklat.

Page 29: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

24

Grafik 3.6 Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional

analis kepegawaian

Berdasarkan data diatas, hingga tahun 2014 Badan

Kepegawaian Negara telah menyelesaikan pertimbangan pengangkatan

jabatan analis kepegawaian sebanyak 2.080 PNS dalam jumlah

akumulatif dari tahun sebelumnya memang bertambah tetapi dalam

satuan tahun terjadi penurunan, sehingga untuk tahun depan

diperlukan evaluasi antara BKN dan instansi lain untuk perkembangan

pengangkatan analis di samping kesanggupan untuk mengangkat secara

formasi, juga untuk lebih cepat mengangkat para calon analis yang

sudah diklat untuk diangkat menjadi analis untuk perpindahan jabatan

serta melakukan inovasi baik berupa peraturan atau program-program

untuk pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional analis kepegawaian

demi terlancarnya penyelenggara manajemen kepegawaian pada setiap

instansi.

Dalam pemenuhan kebutuhan analis kepegawaian dan

peningkatan kompetensi tidak terlepas dari kesiapan instansi pengguna

untuk mengangkat dan melakukan pembinaan terhadap analis

kepegawaian, sehingga BKN dalam menjalankan tugas dan fungsinya

dalam perumusan kebijakan dibidang pembinaan jabatan fungsional

analis kepegawaian sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Page 30: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

25

III. Sasaran III:

Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian

3.1 Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan

Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, maka semua peraturan tentang

manajemen Pegawai Negeri Sipil harus mengacu pada Undang-undang

tersebut. Pada pasal 134 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

disebutkan bahwa Peraturan Pelaksanaan dari undang-undang tersebut

harus ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak undang-undang

ini diundangkan (tanggal 15 Januari 2014). Di tahun 2014 hanya 1 (satu)

PP yaitu Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Grafik 3.7 Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan

yang diselesaikan

Sesuai data grafik 3.7, BKN pada tahun 2014 mentargetkan

untuk merumuskan dan menetapkan sebanyak 20 naskah rumusan

Page 31: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

26

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian. Dalam

pelaksanaannya, rumusan peraturan perundang-undangan yang

ditetapkan menjadi peraturan perundang-undangan bidang

kepegawaian sebanyak 26 naskah dalam bentuk PP, Perpres, dan Perka

BKN sehingga capaian kinerja 130%.

IV. Sasaran IV:

Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi

4.1 Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan kepegawaian

Untuk mendorong semua pemangku kepentingan baik instansi

pusat maupun daerah agar memanfaatkan teknologi informasi sebagai

upaya peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian melalui proses

cepat, tepat, murah, dan terintegrasi dengan didukung peraturan yang

mengikat.

Hal tersebut dilakukan sebagai respon atas tuntutan kinerja

PNS yang terus meningkat maupun kepada CPNS. Untuk mengukur

tingkat keberhasilan pada Sasaran IV yang meliputi Pengadaan CPNS,

Kepangkatan dan Mutasi Kepegawaian, Penetapan Status dan

Kedudukan Kepegawaian serta Penetapan Pensiun menggunakan

metode pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat.

Indikator keberhasilan dan capaian kinerja terkait pencapaian

sasaran meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut.

Page 32: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

27

Grafik 3.8 Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan

kepegawaian

Capaian kinerja Indek kepuasan instansi/ PNS terhadap

pelayanan kepegawaian di BKN meliputi Pengadaan CPNS, Kepangkatan

dan Mutasi Kepegawaian, Penetapan Status dan Kedudukan

Kepegawaian serta Penetapan Pensiun adalah sangat baik. Hasil

pengukuran indikator sasaran meningkatkan pelayanan kepegawaian

berbasis teknologi informasi secara kualitatif capaiannya dalam

kategori sangat memuaskan. Namun segi kuantitatif tingkat

capaiannya masih dibawah target yang diperjanjikan. Adapun

parameternya bukan disebabkan oleh kinerja yang tidak optimal namun

oleh faktor eksternal antara lain belum optimalnya penyelesaian

terhadap penyelesaian CPNS Kategori II yang memerlukan persyaratan

surat pertanggungjawaban mutlak Pejabat Pembina Kepegawaian

(PPK).

Selain hal tersebut terdapat pengangkatan dalam jabatan

tertentu yang tidak memenuhi persyaratan sehingga mengakibatkan

Page 33: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

28

PNS yang bersangkutan tidak dapat naik pangkat bahkan pensiunnya

ditetapkan tidak sesuai yang diharapkan.

Adapun perbandingan indikator capaian indek kepuasan

masyarakat terealisasi 80.94 (kategori baik) dari target 79 pada tahun

2012, capaian meningkat menjadi 83,09 (sangat baik) pada tahun 2013

dari target 82, capaian lebih meningkat menjadi 84,48 (sangat baik) dari

target 86 pada tahun 2014 sebagaimana dalam grafik 3.8.

Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap kuisioner

layanan kepegawaian yang meliputi pengadaan kepegawaian,

pertimbangan kepangkatan dan mutasi, penetapan pensiun PNS dan

Pejabat Negara serta penetapan status dan kedudukan kepegawaian

periode Januari s/d Desember 2014 terdapat 2 parameter yang

memperoleh skor tertinggi yaitu parameter P9 (Kesopanan dan

keramahan petugas), dan parameter P6 (Kemampuan petugas dalam

memberikan pelayanan). Secara umum tingkat capaian tersebut bila

dilihat dari tahun ketahun menunjukan peningkatan(perbaikan), namun

dari sisi lain masih terdapat 1(satu) penilaian mendapat skor terendah

pada parameter P10 (Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu

pelayanan) secara kualitas peniliannya masih dalam kategori baik .

Untuk memperbaiki hasil penilian masyarakat pada parameter P 10

pada tahun Anggaran 2015 dan seterusnya diupayakan perbaikan

terhadap penetapan pertimbangan kenaikan pangkat dan mutasi serta

penetapan pensiun PNS golongan ruang IV/b kebawah secara langsung

sebagai amanah dari Perka BKN No 25 Tahun 2013 dan Perka BKN No.

26 Tahun 2013.

Dengan berpedoman Permenpan No 25 tahun 2004 tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah, BKN hanya menggunakan 12 parameter

dari 14 parameter yang ada seperti terurai pada tabel 3.3 berikut.

Page 34: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

29

Tabel 3.3

Tabel Parameter Pengukuran

Kode Penjelasan

P1 Kemudahan prosedur pelayanan

P2 Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan

P3 Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani

P4 Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan

P5 Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan

P6 Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan

P7 Kecepatan pelayanan

P8 Keadilan mendapatkan pelayanan

P9 Kesopanan dan keramahan petugas

P10 Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan

P11 Kenyamanan di lingkungan unit pelayanan

P12 Keamanan pelayanan

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari penilaian setiap

unsur parameter yang dinilai responden,maka diperoleh angka rata-

rata secara keseluruhan adalah pada interval nilai 83,09 yang

menempatkan mutupelayanan dengan kategori A (sangat baik). Hasil

penilaian dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.4.

Page 35: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

30

Tabel 3.4

Tabel Konversi Nilai Mutu Pelayanan

Nilai

Persepsi Nilai Interval

Nilai Interval

Konversi

Kategori

MutuPelayanan

Mutu

Pelayanan

1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D TidakBaik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C KurangBaik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,0 A SangatBaik

Hasil penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

pelayanan kepegawaian yang diberikan BKN Tahun 2014 dapat dilihat

dalam grafik 3.9

Grafik 3.9 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kepegawaian Tahun 2014

Responden selain memberikan penilain terhadap layanan

kepegawaian yang diberikan juga memberikan saran/rekomendasi

hasilnya akan menjadi pedoman perbaikan untuk

Page 36: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

31

meningkatakan/mempertahankan mutu layanan sehingga kedepan

akan lebih meningkat lagi .

Dari saran dan harapan maupun penilaian yang disampaikan

responden periode Januari s/d Desember 2014, terdapat hal yang

dominan positif yaitu pelayanan mutasi kepegawaian mendapat

penilaian tertinggi 40% sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, tetapi

terdapat pula hal- hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

pelayanan pensiun walaupun penyelesaian pensiun lebih cepat dari

periode batas usia pensiun PNS yang bersangkutan tetapi khusus

untuk yang menduduki gol IV/c masih tergantung instansi lain. Untuk

mengatasi hal tersebutdalam rangka meningkat mutu layanan

kedepan dibuat terobosan dengan menyederhanakan usul penetapan

pertimbangan kenaikan pangkat dan pensiun yang lebih simpel dan

lebih transparan sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun

2013 dan Perka BKN Nomor 26 Tahun 2013. Adapun saran dan harapan

yang disampaikan adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan bahwa pelayan sudah bagus sesuai SOP sebesar 40%

2) PelayananPensiun agar semakinCepat.sebesar 27%

3) Perlu disediakan ruang pelayanan sebesar 20%

4) Lain-lain sebesar 13%

Grafik 3.10 Saran dan harapan terhadap Pelayanan

Kepegawaian Tahun 2014

Page 37: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

32

Adapun jenis layanan kepegawaian yang diberikan meliputi

pengadaan kepegawaian, pertimbangan kepangkatan dan mutasi,

penetapan pensiun PNS dan Pejabat Negara serta penetapan status dan

kedudukan kepegawaian dengan capaian masing-masing layanan

adalah sebagai berikut:

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pengadaan dan

Kepangkatan

Rata-rata penilaian dari 12 parameter yang digunakan untuk

masing-masing daftar pertanyaan/kuisioner yang disampaikan

kepada responden sebagai instrumen pengukuran diperoleh nilai

indeks sebesar 3,55. Dengan demikian, nilai Indeks setelah

dikonversi dengan nilai dasar menjadi nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM: 3,55 x 25 = 81,29), yang menempatkan penilaian

pelayanan Pengadaan danKepangkatan BKN pada skala interval

62,51 – 81,25 yang berarti mutu pelayanan bernilai A (Sangat Baik).

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Pensiun PNS

dan Pejabat Negara

Pada layanan pensiun nilai rata-rata dari 12 parameter daftar

pertanyaan/kuisioner yang disampaikan kepada para

responden/pelanggan diperoleh nilai indeks sebagai instrument

pengukuran adalah 3,44. Dengan demikian nilai indeks

dikonversikan dengan nilai dasar menjadi 3,44 x 25 = 85,88 yang

berarti pelayanan pensiun PNS dan pejabat negara yang diberikan

BKN dinilai sangat baik berdasarkan tabel penilaian angkat 85,88

berada pada interval 81,26 – 100,00, dengan nilai pelayanan Sangat

Baik.

Page 38: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

33

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Penetapan

Status dan Kedudukan Kepegawaian

Nilai rata-rata dari 12 parameter daftar pertanyaan/kuisioner yang

disampaikan kepada responden diperoleh indeks sebesar 3,45.

Dengan demikian, nilai indeks tersebut setelah dikonversi dengan

nilai dasar adalah sebesar 86,29 (3,45 x 25). Artinya, pelayanan

penetapan status dan kedudukan pegawai dinilai baik, dimana

berdasarkan tabel penilaian angkat 83,08 berada pada interval

81,26 – 100,00 yang berarti Sangat Baik.

V. Sasaran V:

Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi

5.1 Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data

pokok pegawai

Indikator Persentase database PNS yang akurat dan terkini

dimaksudkan untuk melihat tingkat akurasi data pokok PNS. Untuk

mencapai hal tersebut telah dilakukan peremajaan atau penambahan

data dilakukan secara terus menerus sampai dengan akhir tahun 2014.

Indikator tersebut sangat ditentukan dengan perubahan jumlah data

kepegawaian yang dilakukan oleh BKN dan instansi pusat/daerah secara

terintegrasi dengan database kepegawaian di BKN.

Page 39: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

34

Grafik 3.11 Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan

data pokok pegawai

Dengan penerapan National Civil Service Information System

(NCSIS) dan sistem aplikasi SAPK dimungkinkan updating data yang

dilakukan oleh unit kepegawaian/BKD yang secara otomatis akan meng-

update database PNS. Dengan demikian, BKN sebagai instansi

pengelola manajemen kepegawaian di Indonesia sebagaimana

diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN akan

memiliki database PNS yang akurat dan mutakhir.

Pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,00% data PNS menjadi

akurat dan terkini. Persentase ini didasarkan dari target akurasi data

yang dilakukan oleh instansi selama tahun 2014, Namun realisasi

persentasenya hanya sebesar 87,63%. Dengan demikian capaian kinerja

pada indikator ini mencapai 97,37%. Rendahnya tingkat akurasi data ini

dikarenakan tingkat partisipasi dan keaktifan instansi pusat dan daerah

dalam melakukan peremajaan data PNS-nya.

Page 40: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

35

5.2 Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem

aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK)

Indikator Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi

dengan SAPK merupakan ukuran terintegrasinya instansi pusat/daerah

dengan jaringan komunikasi data BKN yang berbasis pada jaringan

komunikasi tertutup dengan teknologi Virtual Private Network Internet

Protocol (VPN-IP) Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang

merupakan teknologi penyampaian paket data pada jaringan dengan

backbone berkecepatan tinggi sehingga memaksimalkan pemanfaatan

jaringan komunikasi data ini. Dalam perencanaan kinerja indikator ini

diwakilkan oleh persentase instansi yang telah terintegrasi dari

keseluruhan instansi.

BKN menyadari pentingnya Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian secara Unified System atau sistem terpadu untuk

mengurangi simpul birokrasi dalam pelayanan bidang kepegawaian

serta sekaligus menghilangkan duplikasi sistem dan data kepegawaian

sehingga pelayanan kepegawaian akan lebih efektif dan efisien. Untuk

itu penerapan sistem aplikasi kepegawaian secara terintegrasi ditujukan

untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pengembangan sistem

informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan dokumentasi

data. Hal tersebut dilakukan melalui pengelolaan database

kepegawaian dan Pengembangan Sistem Aplikasi Kepegawaian

Berbasis Teknologi Informasi.

Page 41: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

36

Grafik 3.12 Persentase instansi pemerintah yang telah terintegrasi

dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK)

Pada tahun 2014 seluruh pelayanan kepegawaian seperti usulan

kenaikan pangkat, usulan pensiun dan usulan penetapan NIP telah

dilakukan secara online dari seluruh instansi baik instansi pusat

maupun daerah. Pada tahun tersebut ditargetkan sebesar 100,00%

instansi pusat/daerah yang telah terintegrasi dengan jaringan

komunikasi data BKN. Namun realisasi persentase instansi yang telah

terintegrasi mencapai 99,80% hal ini dikarenakan masih adanya wilayah

kabupaten dan kota yang belum memiliki jalur komunikasi data yang

bagus meskipun dalam pengembangan sistem informasi kepegawaian

yang berbasis pada aplikasi web yang diiringi dengan peningkatan

hardware dan sistem keamanan pada jalur komunikasi datanya dengan

harapan sistem informasi tersebut dapat diakses dengan menggunakan

jalur komunikasi data publik. Dengan demikian capaian kinerja pada

indikator ini hanya mencapai 98,39% dari target yang telah ditetapkan.

Page 42: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

37

5.3 Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem

KPE

Indikator Persentase instansi pemerintah/stakeholders yang

telah menggunakan sistem KPE merupakan ukuran telah

diimplementasikannya KPE yang telah diterbitkan oleh BKN telah

dimanfaatkan oleh instansi pemerintah/stakeholder. Dalam

pendekatan pengukuran indikator ini didasarkan pada jumlah instansi

yang telah dilakukan pendataan sistem biometrik PNS dan penerbitan

KPE serta jumlah PNS yang telah memiliki KPE. Namun pemanfaatannya

KPE masih terbatas pada fungsi perbankan yang didukung oleh seluruh

bank pembayar gaji PNS di setiap instansi pemerintah.

Grafik 3.13 Persentase instansi /stakeholders yang telah

menggunakan sistem KPE

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008

tentang KPE, disebutkan bahwa fungsi KPE antara lain: sebagai

pengganti Karpeg, sebagai alat otentifikasi layanan THT bagi PNS dan

Pensiun, Pelayanan Fasilitas Tabungan Perumahan dan merupakan

Page 43: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

38

Dompet Elektronik (e-wallet) atau Kartu ATM. Dalam penghitungan

target dan capaian dengan menggunakan pendekatan cakupan pada

jumlah instansi pusat/daerah yang dilakukan pendataan setiap

tahunnya dan akumulasi dari tahun sebelumnya, serta jumlah PNS dari

setiap instansi juga merupakan target pendataan dalam kegiatan

implementasi sistem biometrik pegawai negeri sipil dan pencetakan

kartu pegawai elektronik ini.

Dari target sebesar 98,50% yang ditetapkan untuk persentase

stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE dari jumlah PNS yang

telah memiliki KPE serta keseluruhan stakeholder yang berjumlah 629

pada tahun 2014 yang terdiri dari instansi pusat/daerah, stakeholder

lain (Taspen, Askes dan Bapertarum) dan perbankan baik bank nasional

maupun bank daerah, telah terealisasi 88,42% atau adanya

kekurangandari target yang telah ditetapkan atau pencapaian kinerja

hanya 89,74%.

Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 anggaran yang

tersedia di APBN yang semula ditargetkan untuk menyelesaikan

760.000 PNS, dengan adanya efisiensi anggaran pada tahun tersebut

sebesar Rp. 30 Milyar Rupiah, maka Badan Kepegawaian Negara hanya

mampu menyelesaikan pendataan dan pencetakan KPE sebanyak

232.635 kartu.

Dalam perencanaan strategis 2009-2014 bahwa tahun 2014 ini

adalah tahun terakhir untuk proses pendataan KPE dan secara total

telah terselesaikan penerbitan untuk 4,6 juta PNS, dan untuk

perencanaan tahun 2015 kedepan maka proses pendataan dapat

dilaksanakan secara terdistribusi baik di kantor regional BKN maupun

instansi pusat dan daerah. Namun untuk pencetakan kartu masih

dilakukan secara terpusat (sentralisasi) dikarenakan dalam proses

pencetakan dan personalisasi masih harus terkoneksi dengan database

kepegawaian di BKN.

Page 44: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

39

Tabel 3.5 Jumlah Pendataan Sistem Biometrik PNS

berbasis Elektronik dirinci menurut Instansi Pusat dan Daerah

Keterangan

Jumlah PNS

Pusat Daerah Total

KegiatanTahun 2008 68,540 456,460 525,000

KegiatanTahun 2009 91,702 533,298 625,000

KegiatanTahun 2010 36,444 723,556 760,000

KegiatanTahun 2011 53,947 96,053 150,000

KegiatanTahun 2012 296,454 363,546 660,000

KegiatanTahun 2013 88,137 856,863 945,000

KegiatanTahun 2014 24,560 208,075 232,635

Total 659,784 3,237,851 3,897,635

Sumber : Badan Kepegawaian Negara

Kegiatan implementasi sistem biometrik pegawai negeri sipil

dan pencetakan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) mulai

dilaksanakan pada tahun 2008 sebanyak 525.000 PNS, tahun 2009

sebanyak 625.000 PNS, tahun 2010 sebanyak 760.000 PNS, tahun 2011

mengalami penurunan dengan pendataan sejumlah 150.000 PNS, pada

tahun 2013 sebanyak 660.000 PNS dan pada tahun 2014 sebanyak

232.635 PNS. Secara keseluruhan sampai pada tahun 2014 ini sudah

mencakup 3.897.635 PNS atau hampir 90,64% dari total jumlah PNS

aktif saat ini.

Page 45: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

40

� Kinerja lain dalam pengembangan sistem pendataran online

Dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun formasi

2014 dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip penerimaan CPNS

secara transparan, akuntabel dan objektif, maka Pemerintah telah

menetapkan kebijakan bahwa proses penerimaan yang transparan,

akuntabel dan objektif harus dimulai dari proses pendaftaran. Untuk

proses pendaftaran calon peserta, pada tahun 2014 khususnya calon

peserta hanya diberikan kesempatan untuk mendaftar di salah satu

instansi penerima sehingga diharapkan tidak adanya peserta yang

mendaftar di dua instansi. Serta pendaftaran harus dilakukan secara

online dan terintegrasi antara instansi pusat maupun daerah.

Untuk mengakomodir kebijakan tersebut maka dibangun portal

panselnas yang disiapkan oleh tim pengolahan panselnas. Untuk sistem

portal panselnas ini telah terintegrasi dengan server kependudukan

melalui web service yang disediakan oleh Dirjen Kependudukan dan

Catatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri dengan menggunakan Nomor

Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal (single identity

number). Sehingga dengan menggunakan NIK maka pendaftar yang

telah mendaftar di salah satu instansi baik pusat maupun daerah tidak

akan bias mendaftar di instansi lain. Setelah mendapat authority yang

berupa user name dan password maka pendaftar bisa melanjutkan

pendaftaran keinstansi yang dituju dengan menggunakan aplikasi

pendaftaran online mandiri dari beberapa instansi atau dengan aplikasi

pendaftaran online yang ada di Badan Kepegawaian Negara (SSCN).

Sistem Pendaftaran Online BadanKepegawaian Negara (SSCN)

telah mampu memenuhi kebutuhan pengguna baik dari masyarakat

umum maupun instansi pemerintah pusat dan daerah. Dengan adanya

dampak dari adanya moratorium 2 tahun terakhir membuat banyaknya

antusiasme dari masyarakat yang mendaftar untuk menjadi CPNS.

Page 46: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

41

Secara workflow dari kegiatan pendaftaran dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Pada workflow diatas, portal panselnas akan mengirimkan data

pendaftar pada setiap system pendaftaran online yang dimiliki oleh

setiap instansi, sedangkan untuk instansi yang tidak memiliki aplikasi

pendaftaran online maka menggunakan aplikasi yang telah disiapkan

oleh BKN. Padatahun 2014 ini ada sekitar 510 instansi pusat dan daerah

yang mendapatkan persetujuan formasi dari Kementerian PAN dan RB

sertahanya sekitar 15 Instansi Pusat dan Daerah yang menggunakan

aplikasi pendaftaran online mandiri dan sisanya hampir 490 Instansi

Pusat dan Daerah menggunakan aplikasi pendaftaran online yang ada

di BKN yaitu aplikasi Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN).

Page 47: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

42

SistemSeleksi CPNS Nasional yang dikembangkan oleh BKN pada

tahun 2014 adalah aplikasi yang telah digunakan padatahun 2013 lalu

namun dengan pertambahan jumlah instansi yang menggunakan dan

perkiraan jumlah pendaftar yang meningkat maka diperlukan

perubahan dan penambahan infrastruktur seperti pada gambar

dibawah ini.

Dalam periode pendaftaran maka jumlah pendaftar yang

mengakses di aplikasi pendaftaran online BKN hampir 6 juta pengakses

dengan melakukan hampir 15 session, dan tertinggi hampir 500 ribu

perhari. Sedangkan jumlah pendaftar yang melakukan pendaftaran

Page 48: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

43

keinstansi pemerintah pusat dan daerah yang menggunakan sistem

pemdaftaran online BKN kurang lebih 1,5 juta pendaftar dengan rincian

pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.6

JumlahPendaftar yang menggunakan SSCN 2014

Instansi JumlahPendaftar Persentase

InstansiPusat 218.329 13,71%

Instansi Daerah 1.373.941 86,29%

Jumlah 1.592.270 100,00%

Sumber : BadanKepegawaian Negara, 2014

VI. Sasaran VI:

Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian

kepegawaian

6.1 Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian.

Salah satu dari tugas BKN adalah menyelesaikan pengaduan

kasus-kasus kepegawaian. Pengaduan terkait permasalahan

kepegawaian ini datang dari lingkungan PNS, Lembaga Swadaya

masyarakat, peroangan dari anggota masyarakat. Pada umumnya

mengadukan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan

perundangan dibidang kepegawaian.

Penurunan jumlah pengaduan dijadikan indikator bahwa

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh unit pengendalian pegawai

menunjukan peningkatan efektifitas sistem pengawasan pengendalian

kepegawaian.

Page 49: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

44

Prosentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap

pelaksanaan peraturan perundangan bidang kepegawaian dengan

target tertentu didasarkan kepada jumlah surat pengaduan yang

diterima tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 ditargetkan penurunan

sebesar 30% dari jumlah surat pengaduan yang masuk pada tahun

2011, kemudian tahun 2013 ditargetkan penurunan sebesar 35% dari

jumlah surat pengaduan yang masuk pada tahun 2012, dan tahun 2014

ditargetkan penurunan sebesar 10% dari jumlah surat pengaduan yang

masuk pada tahun 2013.

Grafik 3.14 Presentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap

pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian

Norma, standard dan prosedur penyelenggaraan manajemen

PNS dan pembinaan karier PNS yang tertuang dalam peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian menjadi dasar dan acuan

setiap Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menyelenggarakan

pembinaan karier PNS di wilayah kerja masing-masing.

Untuk menjamin setiap Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)

benar dalam melaksanakan norma, standard dan prosedur yang sudah

Page 50: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

45

ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan perlu dilakukan

pengawasan dan pengendalian berkesinambungan. Melalui

pengawasan dan pengendalian yang terus menerus diharapkan semua

proses pembinaan karier PNS yang dilakukan dapat terkendali agar

tidak terjadi penyimpangan yang berlanjut disetiap proses

penyelenggaraan manajemen dan pembinaan karier PNS baik di

Instansi Pusat maupun Instansi Daerah.

Sasaran strategis bidang pengawasan dan pengendalian adalah

bagaimana meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian untuk menurunkan pelanggaran

pelaksanaan peraturan perundangan bidang kepegawaian. Upaya untuk

meningkatkan efektifitas pengawasan dan pengendalian peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian pada tahun 2014 Badan

Kepegawaian melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Penyelesaian permasalahan kepegawaian terhadap surat

pengaduan kasus kepegawaian dengan pengelola kepegawaian dan

pengawas internal instansi pusat dan daerah.

Surat pengaduan kasus kepegawaian yang masuk seluruhnya

berjumlah 636 surat, dari jumlah tersebut sudah diselesaikan

sebanyak 501 surat pengaduan dan sisa surat pengaduan yang

belum diselesaikan sebanyak 135 surat.

Surat pengaduan tidak dapat diselesaikan seluruhnya disebabkan

karena ada perubahan struktur organisasi BKN sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 19 tahun 2014 tanggal 17 juli 2014. Perubahan struktur

organisasi tersebut, juga terjadi pada struktur organisasi Deputi

pengendalian kepegawaian.

Target Penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian dari sebesar

10% terealisasi 32,7%. Perbandingan pengaduan kasus-kasus

Page 51: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

46

kepegawaian antara tahun 2014 dengan tahun 2013 dari beberapa

jenis kasus kepegawaian, terinformasikan bahwa ada jenis kasus

yang mengalami penurunan dan ada kasus yang meningkat seperti

tersebut dibawah ini :

a. Pengangkatan dan pemberhentian PNS dalam jabatan

struktural pada tahun 2013 sebanyak 133 kasus, terjadi

penurunan menjadi 92 kasus di tahun 2014;

b. Kenaikan pangkat PNS pada tahun 2013 sebanyak 51 kasus,

terjadi penurunan menjadi 11 kasus di tahun 2014;

c. Perkawinan dan perceraian pada tahun 2013 sebanyak 157

kasus, terjadi penurunan menjadi 93 kasus di tahun 2014;

d. Pemberhentian PNS pada tahun 2013 sebanyak 129 kasus,

terjadi penurunan menjadi 71kasus di tahun 2014;

e. Disiplin PNS pada tahun 2013 sebanyak 384, terjadi

penurunan menjadi 270 kasus di tahun 2014;

f. Penyusunan formasi pada tahun 2013 sebanyak 7 kasus, ada

kenaikan menjadi 19 kasus di tahun 2014;

g. Status kepegawaian pada tahun 2013 sebanyak 6 kasus, ada

kenaikan menjadi 14 kasus di tahun 2014;

h. Pensiun PNS pada tahun 2013 sebanyak 23 kasus, ada

kenaikan menjadi 39 kasus di tahun 2014;

i. Mutasi PNS pada tahun 2013 sebanyak 19, ada kenaikan

menjadi 27 kasus di tahun 2014;

Page 52: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

47

Grafik 3.15 Jenis pengaduan Kasus-kasus kepegawaian tahun 2013

2. Pelaksanaan pengawasan terhadap implementasi peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian.

Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepegawaian di 83

instansi pemerintah ditingkat Propinsi/Kabupaten/Kota dan Kantor

Regional BKN dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Pemantauan dan Pendataan Jabatan Fungsional tertentu.

b. Pengawasan dan pengendalian berupa evaluasi Penetapan NIP

Tenaga Honorer.

c. Pemantauan seleksi pengadaan CPNS dengan system Computer

Asestet test.

d. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyimpangan

peraturan perundangan.

Page 53: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

48

3. Bimbingan Teknis bidang kepegawaian kepada pengawas internal

instansi daerah.

Bimbingan teknis dilaksanakan untuk wilayah kerja Kanreg I dan XII

di BKN Pekanbaru, wilayah kerja Kanreg VII dan X di BKN

Palembang, wilayah kerja Kanreg II dan VI di Surabaya, wilayah kerja

Kanreg IV dan XI di BKN Jogjakarta, wilayah kerja Kanreg III dan V di

BKN Bandung, wilayah kerja Kanreg VIII dan IX di BKN Banjarmasin.

4. Mengangkat PNS dalam jabatan Auditor Kepegawaian sesuai

dengan PERMENPAN DAN RB Nomor 40 Tahun 2012 tentang

jabatan Auditor Kepegawaian dan Angka Kreditnya, dan PERKA BKN

Nomor 4 tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan

dan RB Nomor 40 Tahuin 2012 serta menyelenggarakan Pendidikan

dan Pelatihan Auditor Kepegawaian.

Untuk menjadikan SDM Auditor Kepegawaian dapat bekerja secara

professional untuk mempertajam fungsi pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan norma, standard dan prosedur

pembinaan karier PNS.

VII. Sasaran VII:

Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya,

serta pengelolaan administrasi

7.1 Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN

Di tahun 2014 BKN menargetkan memperoleh predikat B untuk

hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP dengan rentang nilai >65-

75. Dari target yang ditetapkan tersebut, BKN di tahun 2014 berhasil

mencapai target tersebut dengan memperoleh predikat B (nilai 65,07).

Jika dilihat capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga tahun

2014, diketahui bahwa kinerja BKN terkait indikator tersebut secara

Page 54: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

49

konsisten mengalami peningkatan dari predikat C di tahun 2010,

predikat CC di tahun 2011 hingga tahun 2013, dan predikat B tercapai

di tahun 2014. Capain kinerja BKN selengkapnya dapat dilihat pada

grafik 3.16 berikut ini.

Grafik 3.16 Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN

Predikat B diperoleh BKN di tahun 2014 terhadap hasil evaluasi

implementasi SAKIP di lingkungan BKN tidak terlepas dari upaya keras

dan serius dari seluruh unit kerja. Beberapa hal-hal yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas implementasi SAKIP BKN yaitu:

1. Ditetapkannya Peraturan Kepala BKN Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

2. Melaksanakan reviu terhadap SAKIP BKN yang bertujuan untuk

mengevaluasi implementasi SAKIP di tingkat unit kerja dan

memberikan masukan kepada seluruh unit kerja untuk perbaikan

SAKIP BKN berikutnya.

Page 55: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

50

3. Pemantaun dan monitoring berkala capaian kinerja BKN dengan

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja (SIAK)

Badan Kepegawaian Negara.

7.2 Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat Opini BPK)

merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran

informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. BKN untuk

ke 5 (lima) kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2009 hingga tahun

2013 telah mencapai kriteria tertinggi dalam hal penilaian laporan

keuangan dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

dari BPK

Dengan capaian opini BPK tertinggi tersebut timbul pertanyaan

bagaimana upaya BKN ke depan untuk tetap mempertahankan

penilaian opini BPK. Penurunan kriteria opini BPK, mencerminkan

menurunnya kinerja keuangan BKN, serta memiliki pengaruh pada

pemberian remunerasi dan anggaran dilingkungan BKN. Kriteria laporan

keuangan berkualitas yaitu:

• Laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau

kekeliruan yang material;

• Laporan keuangan disajikan sesuai dengan SAP yang diterapkan

secara konsisten pada laporan sebelum;

• Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada

catatan atas laporan keuangan tidak terdapat ketidak pastian yang

cukup berarti;

• Serta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara

yaitu:

1) Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan cukup dalam pengungkapan,

Page 56: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

51

2) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait

penyajian informasi keuangan telah dipatuhi untuk menyajikan

laporan keuangannya dalam semua hal yang material.

3) Sistem Pengelolaan Keuangan yang didalamnya memenuhi

unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah

efektif menghasilkanlaporan keuangan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas BKN pada tahun

2014 merencanakan untuk tetap mempertahankan opini WTP

walaupun penyajian laporan keuangan yang pada tahun sebelumnya

Berbasis Kas pada tahun 2014 Laporan Keuangan Berbasis Accrual.

Efektifitas pelaksanaan dan strategi Biro Keuangan sebagia

berikut:

1) Melakukan Pembinaan Terus menerus dengan seluruh Unit –unit

Kerja Baik Kantor Pusat maupun Kantor Regional.

2) Peningkatan SDM penyusun laporan keuangan dengan Diklat

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP)

dan Lulus dengan mendapat Sertifikat.

3) Rekonsiliasi Internal Biro Keuangan dangan Biro Umum dan

Perlengkapan setiap bulan.

4) Rekonsiliasi Biro Keuangan dengan KPPN dan DJPB secara tepat

waktu.

5) Dilakukan review dengan Pengawas Internal setiap bulan, Triwulan,

Semester dan Tahunan.

6) Menyelenggarakan Inhouse Training dan mengikuti Workshop,

Sosialisasi tentang sistem Akuntansi Pemerintah.

7) Melakukan pengendalian dalam pemberian honorarium dan

perjalanan dinas.

Page 57: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

52

8) Koordinasi dan Kerja sama yang baik dengan Biro Umum berkaitan

dengan Aset, Biro Perencanaan berkaitan dengan Bagan Akun

Standar (BAS) dan dengan Pembina dari Kementerian Keuangan.

9) Implementasi pencatatan laporan keuangan dari basis kas ke Basis

Acrual.

7.3 Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi

Pada tahun 2014 target penempatan pegawai sesuai dengan

kompetensinya adalah sebesar 100%. Target yang maksimal tersebut

dimaksudkan untuk memenuhi azas dalam penempatan pegawai, yakni

prinsip “the right man on the right place”. Prinsip ini menekankan

pentingnya ketepatan dalam penempatan pegawai sesuai dengan

persyaratan jabatan yang didudukinya. Sehingga pegawai yang

ditempatkan pada jabatan yang tepat tersebut dapat bekerja dengan

efektif dan efisien untuk organisasi.

Grafik 3.17 Persentase penempatan pegawai sesuai

dengan kompetensi.

Page 58: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

53

Ketepatan dalam penempatan pegawai pada tahun 2014

diprioritaskan pada pegawai yang menduduki jabatan structural dan

Jabatan fungsional. Penetapan prioritas pada jabatan struktural

dikarenakan pejabat struktural berperan penting dalam menentukan

kinerja organisasi, sedangkan jabatan fungsional penempatannya sesuai

dengan tempat dan tugas yang ada angka kredit bagi pejabat

fungsional tersebut. Pada tahun 2014 telah dilakukan mutasi bagi

pejabat analis kepegawaian untuk ditempatkan sesuai dengan

kompetensinya dan pengangkatan impasing bagi pejabat auditor

kepegawaian. Adapun penempatan pejabat structural dan fungsional

tertentu berdasarkan kompetensinya pada tahun 2014 sebesar 100%.

Data Jumlah PNS BKN Berdasarkan Jabatan

IA % IIA % IIIA % IVA % FUNG % PEL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BKN Pusat 1.403 6 0,43 29 2,07 79 5,63 170 12,12 471 33,57 648 46,19

2 Kantor Regional I - XIV 1.387 0 0,00 14 1,01 60 4,33 206 14,85 397 28,62 710 51,19

2.790 6 0,22 43 1,54 139 4,98 376 13,48 868 31,11 1.358 48,67 TOTAL

NO. UNIT ORGANISASI JUMLAHJABATAN

FUNGSIONAL

JABATAN

FUNGSIONAL

ESELON

Seorang pegawai untuk dapat menduduki jabatan struktural

maupun fungsional harus melalui uji kompetensi dengan CAT dan

Assessment Center. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai

tersebut; maka dilakukan program tugas belajar yang sesuai bidang

kompetensi bekerja sama dengan Bappenas dan Universitas Indonesia.

Sedangkan untuk Jabatan fungsional, pegawai sebelum menduduki

jabatan diberikan pelatihan sesuai dengan bidang jabatan funsional

terlebih dahulu.

Pada tahun 2014 telah berdiri Kantor Regional XIII BKN Banda

Aceh dan Kantor Regional XIV BKN Manokwari. Namun mengingat

Page 59: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

54

anggaran, maka untuk kegiatan operasional dan penempatan pegawai

di Kantor Regional tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2015.

7.4 Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar

Sarana operasional kantor meliputi peralatan kerja yang

digunakan pegawai berupa bahan, layanan perkantoran dan peralatan

yang diperlukan dalam melaksanakan tugas serta penggantian

barang/inventaris pegawai meliputi:

keperluan sehari-hari perkantoran antara lain: Alat tulis kantor,

cetakan formulir, alat rumah tangga kantor, langganan koran,

pengepakan dan pengiriman surat-surat dinas.

1) Jamuan rapat dinas, rapat koordinasi dengan instansi terkait.

2) Pembiayaan Kegiatan pengamanan, pramubakti dan sopir.

3) Langganan daya listrik dan telepon serta air

4) Pakaian pegawai, satpam, paramedis

5) Penggantian inventaris lama yang rusak

6) Sewa gudang penyimpanan dokumen keuangan,pensiun

7) Sewa mesin photocopy dan multifunction

8) Pemeliharaan gedung dan bangunan.

9) Pemeliharaan peralatan dan mesin.

Realisasi pemenuhan sarana operasional tersebut sebesar

89,91% dapat dilihat pada grafik 3.18 berikut:

Page 60: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

55

100%100%

100%

99.70%

89.91%

100% 100%100%

90% 90%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

98%

100%

102%

2010 2011 2012 2013 2014

Realisasi

Target

Grafik 3.18 Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai

standar

Dengan adanya perubahan Peraturan Kepala BKN Nomor 19

tahun 2014 tentang SOTK BKN, berakibat kepada perubahan susunan

pimpinan dan pegawai disertai dengan adanya perubahan keperluan

dan penggantian inventaris barang untuk menunjang kinerja pimpinan

dan pegawai, namun demikian dapat terpenuhi dengan anggaran yang

ada dengan melakukan penghematan-penghematan penggantian

inventaris yang sederhana.

1) Langganan daya listrik:

Penyediaan anggaran untuk biaya langganan daya listrik dalam

POK diperkirakan tidak cukup untuk membayar kebutuhan listrik dalam

1 tahun akibat adanya kenaikan biaya TDL (tarif Daya Listrik) bertahap:

• Kebutuhan biaya listrik 12 bulan x Rp. 511.071.000 = Rp.

6.541.638.000 (100%)

• Tersedia anggaran (POK) 12 bulan x Rp.492.823.000 =

Rp 5.913.876.000, (90,40%)

• Realisasi biaya listrik 12 bln x Rp.502.034.389 = Rp.6.024.412.668

(91,57%)

Page 61: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

56

Kenaikan ini diakibatkan adanya penggunaan ruang CAT BKN

yang dipakai untuk menunjang pengadaan CPNS K/L/D/I pusat yang

diluar prediksi untuk penggunaannya, namun target 90% tersebut

dapat dipenuhi dengan melakukan tingkat penghematan penggunaan

listrik lift gedung II yaitu dengan menghidupkan lift mulai jam kerja dan

30 menit sebelum berakhirnya jam kerja, serta menghimbau kepada

para pegawai agar tidak menggunakan listrik yang tidak perlu dalam

menggunakan peralatan elektronik kantor.

Untuk penyediaan anggaran kekurangannya dengan

penghematan keperluan sehari-hari perkantoran yaitu penghematan

biaya pakaian kerja pegawai, menghemat kegiatan rapat-rapat dinas

yang kurang penting, dan penghematan dari pemeliharaan peralatan

dan mesin.

2) Pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan peralatan dan

mesin.

Untuk tahun anggaran 2014 anggaran pemeliharaan masih

mencukupi tetapi hal ini dilakukan dengan adanya beberapa

penghematan di beberapa kegiatan, untuk kegiatan ditahun anggaran

2015 terdapat penambahan anggaran pemeliharaan dikarenakan

adanya kenaikan harga dari spesifikasi barang untuk pemeliharaan

serta pelayanan gedung ASN Ciawi yang mulai melaksanakan

operasionalnya maka pemeliharaan khususnya peralatan dan mesin

akan bertambah.

7.5 Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN

Layanan informasi BKN di lakukan oleh Biro humas BKN melalui

media cetak, media elektronik/teknologi informasi komunikasi (TIK) dan

hotline service. Media cetak antara lain berupa buletin, majalah,

pamflet, brosur, leaflet, brosure, surat edaran, annual report, dan

jurnal kepegawaian. Adapun TIK yang dimanfaatkan oleh BKN meliputi:

website www.bkn.go.id, twitter: bkn_ri, Fans Page Facebook: Badan

Page 62: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

57

kepegawaian Negara ‘BKN’ Republik Indonesia, TV Informasi, Anjungan

Layanan Informasi dan Running Text. Untuk hotline service Humas BKN

menggunakan sambungan 021-80882815.

Pada 2014, website www.bkn.go.id merilis 270 berita.

Sedangkan untuk bulletin/majalah majalah BKN terbit 3 edisi dengan

kapasitas 4.500 eksemplar per terbit. Sedangkan Runing text merilis

sebanyak 50 informasi. Fans Page Facebook: Badan kepegawaian

Negara ‘BKN’ Republik Indonesia sendiri memiliki 75.199 liker dengan

berbagai varian informasi kepegawaian.

Guna mengetahui tingkat kepuasan publik terhadap layanan

informasi kepegawaian BKN, dilakukan melalui e-polling dan kotak

suara dari para tamu yang berkunjung ke BKN. Ada pun jumlah tamu

yang berkunjung ke BKN dan memanfaatkan E-Polling pada tahun 2014

sebanyak 4517 orang. Dari 4517 orang tersebut, bisa terlihat data tabel

3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Data hasil E-Polling

No Kategori Angka

Respond

en

2013

%

Respon

den

2014

% Peningkatan

/ Penurunan

1 Sangat Baik 90-100 182 32,38 2210 48,92 16,54

2 Baik 75-89 234 45,70 1631 36,10 9,60

3 Cukup 60-74 76 14.84 664 14,70 0,14

4 Buruk 50-59 15 2,93 3 0,06 2.87

5 Sangat Buruk Di bawah

50

5 0,98 9 0,19 0,79

Jumlah 512 100 4517 100

Page 63: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

58

Dari tabel tersebut di atas tergambar bahwa layanan informasi

kepegawaian BKN mengalami peningkatan indeks kepuasan dengan

kategori sangat baik sebanyak 16,54%. Sementara untuk kategori

sangat buruk mengalami penurunan sebesar 0,79%.

Peningkatan indeks kepuasan publik tersebut disebabkan

bertambahnya jenis dan media layanan komunikasi yang memudahkan

masyarakat dalam mengakses informasi kepegawaian, baik melalui

facebook, twitter, diskusi interaktif melalui siaran TV, telepon, media

cetak surat kabar, dan majalah.

BKN juga telah membentuk berbagai sarana dan kelengkapan

untuk pelaksanaan UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik, seperti SOP dan ruang rapat Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID), tim PPID, dan berbagai sarana pendukung lainnya

(formulir dan regulasi terkait).

VIII. Sasaran VIII:

Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor

8.1 Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang

tersedia

Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor

yang tersedia. Indeks kepuasan pegawai merupakan tingkat

apresiasi/pendapat yang dirasakan oleh pegawai terhadap tersedianya

sarana kerja (keperluan sehari-hari perkantoran) yang disediakan Biro

Umum untuk mendukung penyelesaian pekerjaan pegawai di unit

kerjanya. Sedangkan kepuasan terhadap prasarana kantor adalah

pendapat pegawai terhadap tersedianya sarana gedung, perlengkapan

meubelair, komputer, suasana ruangan (cahaya, suhu udara,

kebersihan, tempat perkir, tempat toilet) yang disediakan Biro Umum.

Page 64: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

59

Untuk memperoleh indeks kepuasan pegawai, dilakukan dengan

memnyampaikan kuesioner terhadap pegawai yang mewakili unit kerja,

terakhir dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan hasil sebagai

berikut.

Indikator/kriteria tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan

penyediaan sarana dan prasarana kantor adalah:

1. Kemudahan prosedur pelayanan, unit kerja menyampaikan A-15

(formulir permintaan barang), Memo dinas (permintaan proses

pengadaan barang/jasa dan perbaikan peralatan)

2. Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani, pegawai di unit

Biro Umum sudah dibagi tugasnya dengan jelas, sesuai SKP.

3. Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan, tingkat

pendidikan,ketrampilan dan pengalaman petugas untuk menangani

permasalahan sarana prasarana cukup memadai

4. Kecepatan pelayanan, standar waktu dalam merespon permintaan

dilakukan dengan proses klarifikasi permintaan, konfirmasi kondisi

peralatan yang ada dan jawaban atas permintaan (tersedia atau

menunggu diberikan barang atau menunggu peralatan diperbaiki

atau diadakan)

5. Kenyamanan lingkungan unit pelayanan, unit kerja menyatakan

bahwa kondisi sarana dan prasarana di unit kerjanya cukup nyaman

(kebersihan, cahaya lampu, warna dinding ruangan, suhu udara

ruangan) dirasakan nyaman.

6. Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan, petugas

selalu memberikan penjelasan atas tugas yang dilaksanakan kepada

unit kerja yang meminta layanan sarana dan prasarana.

• Responden (kuesioner) untuk 29 unit kerja.

• Yang menjawab 29 unit kerja.

Page 65: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

60

Dari 29 unit kerja ( 100 %) menjawab:

• sangat baik (sangat setuju) 4,64 %

• baik (setuju) 73,91 %

• cukup baik ( kurang setuju) 20,00 %

• kurang baik (tidak setuju) 1,45 %

100 %

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa di tahun 2014 unit

kerja di BKN yang menyatakan puas sebanyak 78,55% dan yang

menyatakan cukup puas sebanyak 21,45%.

8.2 Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana

Pada tahun 2014 indikator persentase pemenuhan standar

sarana dan prasarana mengacu pada Permen PU Nomor 45 tahun 2007

tentang Pembangunan Gedung Milik Negara ditetapkan target 100%.

Hasil pengukuran dari indikator tersebut diperoleh dari terpenuhi

standar sarana dan prasarananya yaitu pengadaan 2 unit lift gedung III

BKN, yang sudah terealisasi 100% per tanggal 15 desember 2014.

Capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014 pada indikator

Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana dapat dilihat

pada grafik 3.19 berikut.

60.00 65.00 70.00 72.00

100.00

60.0065.00

70.00

75.00100.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2010 2011 2012 2013 2014

Realisasi

Target

Grafik 3.19 Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana

Page 66: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

61

B. Realisasi Anggaran Badan Kepegawaian Negara Tahun 2014

a. Pagu Anggaran

Pada tahun 2014 BKN mendapatkan pagu anggaran sebesar

Rp 542.955.113.000,- (Lima ratus empat puluh dua milyar sembilan ratus lima

puluh lima juta seratus tiga belas ribu rupiah). Sesuai dengan surat Menteri

Keuangan Nomor S-347/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014 tentang perubahan

pagu anggaran belanja K/L dalam APBN-P, BKN mengalami pemotongan anggaran

sebesar Rp 40.693.519.000,- sehingga pagu anggaran BKN menjadi Rp

502.261.594.000,- (Lima ratus dua milyar dua ratus enam puluh satu juta lima

ratus sembilan puluh empat ribu rupiah). Adapun rincian pagu anggaran setelah

dipotong sebagai berikut :

Tabel 3.8

Rincian Pemotongan Anggaran BKN Tahun 2014

Program Pagu Awal Pemotongan Pagu setelah di

potong

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Lainnya sebesar

Rp.382.413.413.000 Rp.3.203.884.000 Rp. 379.209.529.000

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur BKN

Rp.33.820.000.000 Rp. 700.965.000 Rp. 33.119.035.000

Penyelenggaraan

Manajemen

Kepegawaian Negara

sebesar

Rp.126.721.700.000 Rp. 36.788.670.000 Rp. 89.933.030.000

Jumlah Rp.542.955.113.000 Rp.40.693.519.000 Rp.502,261.594.000

Page 67: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

62

Besaran pemotongan tersebut sebagian diperoleh dari

efisiensi/optimalisasi dari semua unit kerja yang diperoleh dari biaya

perjalanan dinas, honorarium kegiatan, biaya rapat-rapat di luar kantor dan

ditambah dari KPE sebesar kurang lebih 70%. Konsekuensi dari pemotongan ini

adalah pengurangan volume pencetakan kartu KPE sebanyak 650.000 kartu

dari yang semula sebanyak 945.000 kartu, namun dapat melanjutkan seluruh

kegiatan lainnya secara optimal.

Pagu anggaran setelah efisiensi tersebut digunakan untuk membiayai 3

(tiga) Program dengan rincian :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

(01) sebesar Rp 379.209.529.000,- anggaran ini digunakan untuk

membiayai kegiatan sebagai berikut :

a) Belanja pegawai sebesar Rp 185.807.725.000,-

b) Tunjangan kinerja pegawai sebesar Rp.104.000.000.000,-

c) Belanja barang operasional kantor sebesar Rp.64.394.251.000,-

d) Belanja barang non operasional lainnya sebesar Rp 25.007.553.000,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN (02) sebesar

Rp.33.119.035.000,- anggaran ini digunakan untuk membiayai kegiatan

sebagai berikut :

a) Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana BKN

Pusat sebesar Rp.1.500.000.000,- untuk Pengadaan Lift Gedung III BKN ;

b) Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana Kantor

Regional I s/d XII BKN sebesar Rp. 31.619.035.000,-

3. Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara (06) sebesar

Rp.89.933.030.000,- anggaran ini digunakan untuk membiayai kegiatan

terkait tugas pokok dan fungsi di bidang penyelenggaraan manajemen

kepegawaian negara baik untuk Kantor Pusat maupun Kantor Regional

sebagaimana berikut :

Page 68: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

63

1) Kegiatan Prioritas Bidang

a) Perencanaan kepegawaian dan formasi (sub kegiatan penataan

PNS) sebesar Rp.1.662.400.000,-

b) Penilaian kompetensi calon pejabat struktural instansi pemerintah,

dan konseling kepegawaian sebesar Rp.1.385.384.000,-

c) Pembangunan, pengembangan sistem informasi dan pengolahan

data base kepegawaian sebesar Rp.5.940.139.000,-

d) Pengembangan operasional jaringan komunikasi dan informasi

kepegawaian (Sub Kegiatan Pembangunan Sistem Biometrik PNS

berbasis elektronik, penerbitan KPE) sebesar Rp.13.559.916.000,-

e) Perumusan kebijakan rekrutmen dan kinerja pegawai (Sub kegiatan

pengembangan sistem rekrutmen dengan CAT

System/pembangunan CAT station pada 4 kantor regional) sebesar

Rp.2.825.916.000,-

f) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bimbingan teknis

bidang kepegawaian pada instansi Pusat dan Daerah sebesar

Rp.4.061.195.000,-

2) Kegiatan Prioritas KL

a) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan jabatan fungsional

analis kepegawaian (Sub kegiatan penyelenggaraan Diklat Analis

Kepegawaian calon pejabat fungsional analis kepegawaian

sebanyak 1 angkatan tingkat terampil dan 12 angkatan tingkat

keahlian) sebesar Rp. 4.061.195.000,-

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang kepegawaian

(Sub kegiatan penyelenggaraan Diklat Analis Kepegawaian calon

pejabat fungsional analis kepegawaian sebanyak 1 angkatan tingkat

terampil dan 1 angkatan tingkat keahlian sebesar Rp.570.600.000,-

Page 69: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

64

c) Kegiatan rutin penyelenggaran tugas pokok dan fungsi bi dang

manajemen kepegawaian Negara lainnya sebesar

Rp.55.309.636.000,-

3) Realisasi anggaran BKN

Realisasi anggaran BKN tahun 2014 adalah sebesar Rp

461.695.135.312,- atau sebesar 91,92% dengan rincian sebagaimana

pada tabel 3.9.2.

Page 70: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

65

Tabel 3.9

Realisasi Anggaran BKN Per Program

Kode dan Uraian Program

Anggaran

Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5

01 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

379.209.529.000,- 346.622.605.038,- 91,41

02 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatu

Aparatur BKN

33.119.035.000,- 31.658.209.645,- 95,59

06 Penyelenggaraan

Manajemen Kepegawaian

negara

89.933.030.000,- 83.414.320.629,- 92,75

Jumlah 502.261.594.000 461.695.135.312 91,92

Tabel 3.10

Realisasi Anggaran BKN Per Satuan Kerja

KODE SATUAN KERJA PAGU

REALISASI ANGGARAN

RP %

088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 502.261.594.000,- 461.695.135.312,- 91,92

017220 BKN PUSAT 310.261.413.000,- 283.060.939.813,- 91,93

017241 KANREG I BKN YOGYAKARTA 25.154.699.000,- 22.647.113.287,- 90,03

Page 71: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

66

KODE SATUAN KERJA PAGU

REALISASI ANGGARAN

RP %

450454 KANREG II BKN SURABAYA 19.788.874.000,- 18.541.444.557,- 93,70

017237 KANREG III BKN BANDUNG 17.279.667.000,- 16.288.719.566,- 94,27

560635 KANREG IV BKN MAKASSAR 17.909.554.000,- 17.371.418.826,- 97,00

606254 KANREG V BKN DKI JAKARTA 20.812.844.000,- 19.677.638.720,- 94,55

606261 KANREG VI BKN MEDAN 14.599.682.000,- 13.187.655.994,- 90,33

622372 KANREG VII BKN PALEMBANG 11.897.885.000,- 11.360.708.444,- 95,49

622386 KANREG VIII BKN BANJARMASIN 10.491.178.000,- 10.125.443.818,- 96,51

622390 KANREG IX BKN JAYAPURA 10.860.695.000,- 9.624.170.842,- 88,61

667882 KANREG X BKN DENPASAR 13.279.699.000,- 12.391.518.918,- 93,31

667896 KANREG XI BKN MANADO 11.570.191.000,- 10.597.863.561,- 91,60

667901 KANREG XII BKN PEKANBARU 18.355.213.000,- 16.820.498.966,- 91,64

Page 72: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

67

BAB IV

PENUTUP

Hasil pengukuran target kinerja BKN di tahun 2014 menunjukkan bahwa

terdapat 11 indikator kinerja yang tercapai bahkan berhasil melampaui target kinerja.

Diantaranya adalah pemanfaatan sistem rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT) oleh instansi lain, yang semula ditargetkan

70 instansi, tercapai 349 instansi. Hal lain adalah opini WTP yang diberikan oleh BPK

kepada BKN sejak tahun 2010 sampai dengan 2014, mencerminkan bahwa dalam lima

tahun berturut-turut laporan keuangan BKN dianggap telah mampu memberikan

informasi yang bebas dari salah saji material, berdasarkan bukti-bukti audit yang

dikumpulkan, dan BKN dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang

berlaku umum dengan baik.

Indeks Kepuasan Publik merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui

tingkat pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan harapan yang dimiliki oleh

publik. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi, BKN

memberikan layanan dengan menyediakan berbagai sarana melalui media facebook,

twitter, diskusi interaktif melalui siaran TV, telepon, media cetak surat kabar, maupun

majalah. Indek Kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan BKN meningkat

menjadi Sangat Baik, data ini diperoleh melalui kotak suara dan e-polling yang

disediakan dan dikunjungi oleh 4.517 orang.

Selain telah tercapainya beberapa target kinerja yang telah ditetapkan namun

masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai dikarenakan kendala-

kendala ekternal yang dihadapi, antara lain disebabkan oleh adanya pemotongan

anggaran KPE kurang lebih 70% dari pagu sehingga pencetakan volume KPE yang

semula 945.000 kartu menjadi hanya 650.000 kartu.

Page 73: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

68

Hal lain yang merupakan kendala bagi pencapaian target kinerja adalah belum

optimalnya pengangkatan Analis Kepegawaian oleh instansi masing-masing yang

menyebabkan target pemberian pertimbangan jabatan fungsional Analis kepegawaian

yang semula 600 hanya tercapai 550 pertimbangan. Untuk meningkatkan capaian

kinerja tersebut, tahun berikutnya diperlukan optimalisasi pengawasan pasca diklat

Analis Kepegawaian.

Secara umum untuk meningkatkan kinerja BKN di RPJM lima tahun mendatang

tahun 2015-2019, perlu ditetapkan Renstra dengan sasaran strategis yang memiliki

indikator-indikator yang jelas dan terukur sesuai dengan tugas pokok fungsi BKN

berdasarkan Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Faktor

internal yang mendukung peningkatan kinerja BKN adalah komitmen pimpinan dan

pegawai sesuai dengan visi BKN. Sedangkan faktor eksternal yang mendukung adalah

komitmen dari para stakeholder untuk melaksanakan manajemen kepegawaian sesuai

peraturan perundang-undangan dengan membangun koordinasi dan komunikasi yang

lebih intens dan harmonis. Regulasi yang sesuai dengan perubahan lingkungan

strategis diharapkan menjadi pondasi yang menopang pelaksanaan manajemen

kepegawaian yang lebih baik, sehingga cita-cita Aparatur Sipil Negara yang profesional

dapat tercapai.

Terkait dengan pencapaian sasaran strategis I, yaitu Meningkatkan Efektivitas

Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian. Memperhatikan indikator

kinerja utama ke-2 dari sasaran dimaksud, yakni persentase instansi pemerintah yang

menerapkan standar kompetensi jabatan, terlihat bahwa realisasi capaian sasaran

kinerja peningkatan efektivitas Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian

hanya sebesar 28% dari target semula sebesar 30%. Hal ini disebabkan oleh belum

tersosialisasikannya standar kompetensi manajerial dan teknis dengan baik di

lingkungan instansi pemerintah, terutama pada tataran pejabat pengambil kebijakan,

belum teralokasikannya anggaran di lingkungan BKN yang secara khusus

diperuntukkan kegiatan fasilitasi penyusunan/perumusan standar kompetensi, serta

terbatasnya jumlah fasilitator.

Page 74: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

69

Terkait dengan pencapaian sasaran strategis VII, yaitu Meningkatkan

Efektivitas Koordinasi Perencanaan Program, Sumberdaya dan Pengelolaan

Administrasi. Memperhatikan indikator kinerja utama 3 yakni persentase penempatan

pegawai yang sesuai dengan kompetensinya, terlihat bahwa realisasi capaian sasaran

kinerjanya hanya sebesar 90% dari target semula sebesar 100%. Hal ini disebabkan

oleh keterbatasan anggaran dan pertimbangan keluarga dalam memindahkan

pegawai.

Untuk meningkatkan kinerja BKN tahun berikutnya diperlukan adanya

perbaikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan kinerja, terutama pada kedua

sasaran kinerja yang capaiannya belum optimal, yaitu sasaran strategis I dan sasaran

strategis VII.

Langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada

sasaran I adalah dengan penyusunan modul kompetensi manajerial dan teknis,

melaksanakan workshop dan piloting standar kompetensi manajerial dan teknis.

Sedangkan langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran

VII adalah dengan memastikan biaya penempatan dan pemindahan pegawai

mendapatkan dukungan anggaran yang memadai serta mempertimbangkan faktor

keluarga dalam penempatan pegawai.

Page 75: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

Lampiran 1

Page 76: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

Lampiran 2

PENGUKURAN KINERJA

BADAN KEPAGAWAIAN NEGARA

TAHUN 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

I

Meningkatkan

efektifitas sistem

perencanaan dan

pengembangan

kepegawaian.

1. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian

(rightsizing) di

lingkungannya.

80%

80%

100%

2. Persentase instansi

pemerintah yang telah

menerapkan standar

kompetensi jabatan di

lingkungannya.

40%

42,33%

106%

3. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam

pengembangan karier

kepegawaian di

lingkungannya.

18% 18,50% 103%

4. Persentase instansi

pemerintah yang

menghitung kebutuhan

formasi PNS dengan

tepat sesuai NSP.

50%

50%

100%

II Meningkatkan sistem

pembinaan kinerja

yang optimal

1. Jumlah instansi

pemerintah yang telah

memanfaatkan system

rekrutmen dan

promosi dengan

menggunakan alat

bantu computer (CAT).

70

Instansi

349

Instansi

498%

Page 77: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

2. Jumlah pertimbangan

pengangkatan jabatan

fungsional Analis

Kepegawaian.

600

Analis

Kepegaw

aian

550

Analis

Kepegaw

aian

91,67%

III Meningkatkan

kualitas rumusan

perundang-undangan

kepegawaian.

Jumlah rumusan

peraturan perundang-

undangan yang

diselesaikan.

20

Naskah

26

Naskah

130%

IV Meningkatkan

pelayanan

kepegawaian berbasis

teknologi informasi

Indeks kepuasan

instansi/ PNS terhadap

pelayanan kepegawaian.

Sangat

Baik

(nilai :

86)

Sangat

Baik

(nilai :

84,48)

98%

V Meningkatkan sistem

informasi

kepegawaian yang

terintegrasi.

1. Persentase database

PNS yang akurat dan

terkini berdasarkan

data pokok pegawai.

90%

87,63%

97,37%

2. Persentase instansi

pemerintah yang telah

terintegrasi dengan

sistem aplikasi

pelayanan

kepegawaian (SAPK).

100%

99,80%

99,80%

3. Kartu PNS dan

elektronik (KPE) yang

diselesaikan.

98,5% 88,42% 90%

VI Meningkatkan

efektifitas sistem

pengawasan dan

pengendalian

kepegawaian.

Persentase penurunan

tingkat pelanggaran

terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-

undangan di bidang

kepegawaian.

10% 32,70% 327%

Page 78: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

VII Meningkatkan

efektifitas koordinasi

perencanaan

program, sumber

daya, serta

pengelolaan

administrasi

1. Hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP

BKN.

B B

(65,07)

100%

2. Opini BPK terhadap

laporan keuangan BKN.

WTP WTP 100%

3. Persentase

penempatan pegawai

yang sesuai dengan

kompetensi.

100% 100% 100%

4. Persentase

pemenuhan sarana

operasional kantor

sesuai standar.

90%

89,91%

99,9%

5. Indeks kepuasan publik

terhadap ketersediaan

layanan informasi BKN.

Baik Sangat

Baik

100%

VIII Meningkatkan

pemenuhan standard

dan mutu sarana

prasarana kantor.

1. Indeks kepuasan

pegawai terhadap

sarana dan prasarana

kantor yang tersedia.

Baik

Baik

100%

2. Persentase

pemenuhan standar

sarana dan prasarana.

100% 100% 100%

Page 79: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

CAPAIAN KINERJA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TAHUN 2010 - 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

I Meningkatkan

efektifitas sistem

perencanaan dan

pengembangan

kepegawaian.

1. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian

(rightsizing) di

lingkungannya.

2. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan standar

kompetensi jabatan di

lingkungannya.

3. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam

pengembangan karier

kepegawaian di

lingkungannya.

NA

5%

10%

NA

6,10%

10,4%

NA

10%

12%

NA

7,33%

11,24%

30%

10%

14%

40%

8,67%

13,22%

50%

30%

16%

76%

28%

16,33%

80%

40%

18%

80%

42,33%

18,50%

Lampiran 3

Page 80: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

4. Persentase instansi

pemerintah yang

menghitung kebutuhan

formasi PNS dengan

tepat sesuai NSP.

20% 18,40% 25% 26,60% 30% 32,67%

50% 71,33% 50% 50%

II Meningkatkan

sistem

pembinaan

kinerja yang

optimal.

1. Jumlah instansi

pemerintah yang telah

memanfaatkan sistem

rekrutmen dan

promosi dengan

menggunakan alat

bantu computer (CAT).

2. Jumlah pertimbangan

pengangkatan jabatan

fungsional analis

kepegawaian.

10

Instansi

100

analis

10

Instansi

185

analis

14

Instansi

200

analis

17

Instansi

227

analis

20

Instansi

150

analis

59

Instansi

348

analis

25

Instansi

600

analis

73

Instansi

770

analis

70

Instansi

600

analis

349

Instansi

550

analis

III Meningkatkan

kualitas rumusan

perundang-

undangan

kepegawaian.

Jumlah rumusan

peraturan perundang-

undangan yang

diselesaikan.

9

naskah

22

naskah

15

naskah

39

naskah

11

naskah

27

naskah

15

naskah

33

naskah

20

naskah

26

naskah

Page 81: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

IV Meningkatkan

pelayanan

kepegawaian

berbasis

teknologi

informasi.

Indeks kepuasan

instansi/ PNS terhadap

pelayanan

kepegawaian.

76

(Baik)

75,68

(Baik)

76

(Baik)

79,65

(Baik)

79

(Baik)

80,94

(Baik)

82

(Sangat

Baik

83,09

(Sangat

Baik)

86

(Sangat

Baik

84,48

(Sangat

Baik)

V Meningkatkan

sistem informasi

kepegawaian

yang terintegrasi.

1. Persentase database

PNS yang akurat dan

terkini berdasarkan

data pokok pegawai.

2. Persentase Instansi

Pemerintah yang telah

terintegrasi dengan

sistem aplikasi

pelayanan

kepegawaian (SAPK).

3. Persentase instansi/

stakeholders yang

telah menggunakan

sistem KPE.

40%

20%

50%

60,27%

20,44%

41,73%

50%

40%

60%

67,53%

98%

52,87%

75%

100%

75%

75,15%

98,39%

83,14%

80%

100%

85%

82%

98,89%

90,30%

90%

100%

98,50%

87,63%

99,80%

88,42%

Page 82: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

VI Meningkatkan

efektifitas sistem

pengawasan dan

pengendalian

kepegawaian.

Persentase penurunan

tingkat pelanggaran

terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-

undangan bidang

kepegawaian.

15%

19%

20%

26,7%

30%

31,8%

35%

35,3%

10%

32,70%

VII Meningkatkan

efektifitas

koordinasi

perencanaan

program, sumber

daya, serta

pengelolaan

administrasi.

1. Hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP

BKN.

2. Opini BPK terhadap

laporan keuangan BKN.

3. Persentase

penempatan pegawai

yang sesuai dengan

kompetensi.

4. Persentase

pemenuhan sarana

operasional kantor

sesuai standar.

CC

WTP

45%

100%

C

(48,53)

WTP

45%

100%

CC

WTP

55%

100%

CC

(52,83)

WTP

50%

100%

B

WTP

60%

100%

CC

(54,59)

WTP

60%

100%

B

WTP

100%

90%

CC

(60,23)

WTP

90%

99,70%

B

WTP

100%

90%

B

(65,07)

WTP

100%

89,91%

Page 83: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

5. Indeks kepuasan publik

terhadap ketersediaan

layanan informasi BKN.

Baik

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sangat

Baik

VIII Meningkatkan

pemenuhan

standar dan mutu

sarana prasarana

kantor.

1. Indeks kepuasan

pegawai terhadap

sarana dan prasarana

kantor yang tersedia.

2. Persentase

pemenuhan standar

sarana dan prasarana.

Baik

60%

Cukup

60%

Baik

65%

Cukup

65%

Baik

70%

Baik

70%

Baik

75%

Baik

72%

Baik

100%

Baik

100%

Page 84: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mempunyai peran yang sangat strategis

dalam membangun sumber daya aparatur sejalan dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2025 di bidang Hukum dan Aparatur. Peran

dan kedudukan BKN kian strategis, dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 58

Tahun 2013 tentang Badan Kepegawaian Negara bahwa BKN mempunyai tugas

pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian yang menyelenggarakan

pembangunan bidang aparatur negara yang dilakukan melalui reformasi birokrasi

untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Sesuai dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang menyebutkan bahwa BKN sebagai instansi yang membina dan

menyelenggarakan Manajemen PNS dalam upaya mewujudkan Aparatur Sipil Negara

sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan sebagai profesi yang

memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib

mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam

pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara.

Pelaksanaan program dan kegiatan BKN dalam rangka pelaksanaan fungsi dan

pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2014 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Sebagai lembaga yang

menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya

mengedepankan sistem keterbukaan dan dapat dipertanggungjawabkan, maka

disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Page 85: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

2

LAKIP sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja BKN dalam pelaksanaan

tugas dan fungsinya, serta sebagai bahan analisis dan evaluasi dalam membuat

kebijakan untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Pembuatan laporan

pertanggungjawaban kinerja tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29

tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah.

LAKIP ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja BKN selama

Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2014 tersebut

diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2014

sebagai tolok ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja BKN selama

1 (satu) tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja digunakan

sebagai pembanding yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan kinerja.

B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang Badan

Kepegawaian Negara, bahwa BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di

bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara, BKN melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang manajemen kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kepegawaian;

b. Penyelenggaraan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan,

pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan pelatihan sumber

daya manusia Pegawai Negeri Sipil; Penyelenggaraan administrasi kepegawaian

pejabat negara dan mantan pejabat Negara;

Page 86: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

3

c. Penyelenggaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan mutasi

kepegawaian antar Provinsi dan/atau antar Kabupaten/Kota;

d. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma, standar dan prosedur mengenai

mutasi, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan Pegawai

Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan bidang kepegawaian

lainnya;

e. Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan

di bidang kepegawaian kepada instansi pemerintah;

f. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN;

g. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah di bidang administrasi

kepegawaian;

h. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

Di samping kedudukan, tugas, dan fungsi, BKN juga memiliki kewenangan yaitu:

a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang manajemen kepegawaian;

b. Perumusan kebijakan di bidang manajemen kepegawaian untuk mendukung

pembangunan secara makro;

c. Penetapan sistem informasi di bidang manajemen kepegawaian;

d. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar Provinsi;

e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

f. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kepegawaian;

g. Penyusunan norma, standar dan prosedur kepegawaian dan pengendaliannya;

h. Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan Pemerintah;

i. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar provinsi, serta

perumusan standar prosedur mengenai perencanaan, pengangkatan,

pemindahan, pemberhentian, penetapan standar, gaji, tunjangan, kesejahteraan,

hak dan kewajiban serta kedudukan Pegawai Negeri Sipil;

Page 87: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

4

j. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian nasional;

k. Perencanaan kebijakan dan pemantauan pemanfaatan pendidikan dan pelatihan

standar;

l. Pengawasan dan pengendalian norma, standar dan prosedur kepegawaian.

C. Rencana Strategis BKN

Rencana strategis (Renstra) BKN Tahun 2010-2014 disusun sebagai

perencanaan jangka menengah BKN yang berisi tujuan, sasaran strategis dan target

yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Dalam rangka penyempurnaan Renstra BKN Tahun 2010-2014 dan

penguatan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di

lingkungan BKN, maka telah dilakukan revisi terhadap Renstra BKN Tahun 2010-2014

dengan memperhatikan harapan dan keinginan pihak terkait (stakeholder) BKN. Revisi

Renstra BKN meliputi Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama (IKU).

1. Visi, Misi dan Tujuan BKN

Visi :

”Menjadi Pembina dan

Penyelenggara Manajemen

Kepegawaian yang Profesional

dan Bermartabat Tahun 2025”

Misi : 1. Mengembangkan Sistem

Manajemen Kepegawaian

Negara.

2. Mengembangkan Sistem

Pelayanan Kepegawaian.

3. Mengembangkan Manajemen

Internal BKN.

Tujuan :

1. Mewujudkan manajemen

kepegawaian yang moderen.

2. Mewujudkan pelayanan prima

bidang kepegawaian.

3. Mewujudkan manajemen internal

yang efektif, efisien dan akuntabel.

Page 88: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

5

2. Sasaran Strategis dan IKU

Sasaran strategis BKN disusun berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai. Ada

8 (delapan) sasaran strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan tujuan

strategis BKN, dan di dalamnya terdapat 19 (sembilan belas) IKU. IKU merupakan

salah satu tolok ukur dalam menghitung tingkat keberhasilan atas tercapainya

sasaran strategis yang dibuat.

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, BKN sebagai lembaga

penyelenggara manajemen ASN yang melakukan pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. BKN memiliki

peran yang sangat strategis dalam pengembangan manajemen kepegawaian dan

pelayanan administrasi kepegawaian yang melayani seluruh instansi pemerintah baik

1. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan

pengembangan kepegawaian

2. Meningkatkan Sistem Pembinaan Kinerja yang Optimal

3. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan

kepegawaian

4. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi

5. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang

terintegrasi

6. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian

7. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program,

sumber daya, serta pengelolaan administrasi

8. Meningkatkan pemenuhan standard dan mutu sarana

prasarana kantor

Page 89: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

6

pusat maupun daerah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sistem Merit adalah

kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan

kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,

warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi

kecacatan.

Peran strategis BKN meliputi beberapa bidang, yaitu:

1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian

Peran strategis BKN terkait bidang perencanaan dan pengembangan kepegawaian

yaitu merumuskan kebijakan perencanaan dan pengembangan kepegawaian

melalui pemberian pertimbangan pengusulan formasi PNS, penyediaan pedoman

penyusunan standar kompetensi manajerial dan teknis, penilaian kompetensi PNS

(Assessment Center), pengembangan kompetensi sumber daya aparatur melalui

Diklat-diklat Kepegawaian, penelitian dan pengkajian dalam rangka mendukung

perumusan kebijakan di bidang kepegawaian.

Terkait peran strategis ini BKN telah melaksanakan berbagai program antara lain

melaksanakan kegiatan penataan PNS dengan fasilitasi instansi untuk melakukan

penghitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat berdasarkan analisis jabatan dan

analisis beban kerja, dan evaluasi jabatan. Selain itu, masing-masing instansi

pemerintah juga diwajibkan melakukan distribusi pegawai dan menyusun proyeksi

kebutuhan PNS selama lima tahun.

2) Bidang Kinerja dan Perundang-undangan

Peran strategis BKN terkait Bidang Kinerja dalam rangka peningkatan kualitas

seleksi CPNS untuk mendapatkan SDM yang berkualitas maka BKN membangun

dan mengembangkan sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi dengan

menggunakan alat bantu komputer atau Computer Assisted Test (CAT).

Disamping itu dalam rangka pembinaan kinerja pegawai, BKN melaksanakan

asistensi penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada instansi pusat dan daerah.

Page 90: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

7

Peran strategis BKN di bidang Perundang-undangan adalah melaksanakan

perumusan kebijakan pembinaan kinerja dan penyusunan peraturan perundang-

undangan kepegawaian.

3) Bidang Layanan Kepegawaian.

BKN harus cepat merespons berbagai harapan masyarakat dan menjawab

berbagai tantangan yang ada, khususnya dalam memberikan layanan bidang

kepegawaian. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menerapkan Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001-2008 terhadap pelayanan kepegawaian. Hal

ini menjadi momentum kebangkitan kualitas layanan yang prima, cepat, tepat,

murah dan transparan kepada PNS yang diharapkan dapat menjadi pemicu

lahirnya prestasi di sektor lain, sehingga pelayanan kepada PNS semakin baik.

Berkaitan dengan peningkatan layanan kepegawaian berbasis IT mulai dari

rekruitmen hingga pensiun, BKN menerapkan Sistim Aplikasi Pelayanan

Kepegawaian (SAPK On-Line) yang terintegrasi pada seluruh instansi pusat dan

daerah sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, tepat, transparan, efektif dan

efisien.

4) Bidang Informasi Kepegawaian.

Dalam rangka pengembangan sistem informasi kepegawaian, BKN memiliki peran

strategis menyediakan data kepegawaian yang valid, akurat dan terkini untuk

menjamin ketersediaan informasi kepegawaian yang dibutuhkan.

Berbagai upaya yang dilakukan BKN diantaranya adalah membangun dan

mengembangkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi pada seluruh

instansi pusat dan daerah melalui penggunaan aplikasi SAPK dalam pelayanan

kepegawaian.

Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip kepegawaian dilakukan dengan

menerapkan digitalisasi tata naskah kepegawaian yang didukung oleh Document

Management System (DMS).

Page 91: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

8

5) Bidang Pengendalian Kepegawaian.

BKN memiliki peran strategis di Bidang Pengendalian Kepegawaian dengan

melaksanakan perumusan kebijakan pengendalian kepegawaian dan tindakan

korektif terhadap pelanggaran peraturan kepegawaian. Selain itu untuk

meningkatkan pemahaman terhadap penerapan peraturan perundang-undangan

di bidang kepegawaian, BKN melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan

teknis kepada seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2014 Organisasi dan Tata

Kerja BKN, susunan organisasi BKN terdiri dari:

a. Kepala;

b. Wakil Kepala;

c. Sekretaris Utama;

d. Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian;

e. Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian

f. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian;

g. Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

h. Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi;

i. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian;

j. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Aparatur Sipil Negara;

k. Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara;

l. Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara;

m. Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian;

n. Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian;

o. Inspektorat.

Page 92: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan

pernyataan komitmen pimpinan atas apa yang akan dicapai selama kurun waktu satu

tahun dengan mempertimbangkan tugas pokok, fungsi, dan segala sumber daya yang

dimiliki. Pada penetapan kinerja harus terdapat indikator kinerja , karena indikator

kinerja merupakan salah satu tolak ukur dalam menghitung tingkat keberhasilan atas

tercapainya sasaran strategis yang dibuat.

Di tahun 2014 BKN menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis dan 19 Indikator

Kinerja Utama yang meliputi :

a. Sasaran strategis yang pertama adalah meningkatkan efektifitas sistem

perencanaan dan pengembangan kepegawaian. Pada sasaran strategis ini

terdapat 4 (empat) Indikator Kinerja Utama, yaitu

1. Instansi pemerintah yang mengimplementasikan kebijakan penataan

kepegawaian (Right sizing) di lingkungannya, dengan target yang

ditetapkan 80% dari seluruh instansi yang ada.

2. Persentase instansi pemerintah yang telah menerapkan standar

kompetensi jabatan di lingkungannya, dengan target sebesar 40% dari

keseluruhan instansi pemerintah.

3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi

PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di ligkungannya, target di

tahun 2014 sebesar 18% dari seluruh instansi pemerintah.

4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS

dengan tepat sesuai NSP, dengan target yang ditetapkan sebesar 50% dari

seluruh instansi.

Page 93: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

10

b. Sasaran yang kedua adalah meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal

dengan Indikator Kinerja Utama sebanyak 2 indikator, yaitu :

1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen

dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT) dengan

target 70 instansi.

2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional Analis

Kepegawaian dengan target capaian sebanyak 600 Analis Kepegawaian.

c. Sasaran yang ketiga adalah meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan

kepegawaian, dengan Indikator Kinerja Utama yaitu jumlah rumusan perundang-

undangan yang diselesaikan. Target yang diharapkan dapat tercapai adalah 20

naskah peraturan perundang-undangan.

d. Sasaran keempat yaitu meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi, dengan indikator kinerja utama berupa Indeks kepuasan instansi/PNS

terhadap pelayanan kepegawaian. BKN mengharapkan predikat yang “sangat

baik” dari seluruh stakeholders baik pusat maupun daerah.

e. Sasaran kelima yaitu meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang

terintegrasi. Pada sasaran strategis ini terdapat 3 (tiga) indikator kinerja utama

yang meliputi :

1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok

pegawai, dengan target 90%.

2. Persentase instansi pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem

aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK), dengan target 100%.

3. Kartu PNS dan elektronik (KPE) yang diselesaikan, dengan target 98,5%.

f. Sasaran keenam yaitu meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian, dengan indikator kinerja berupa persentase

penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan di bidang kepegawaian. Target yang diharapkan adalah 10%.

Page 94: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

11

g. Sasaran yang ketujuh adalah meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan

program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. Pada sasaran strategis ini

terdapat 5 (lima) indikator kinerja utama, yaitu :

1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. Di tahun 2014 BKN

menargetkan memperoleh predikat B untuk hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP dengan rentang nilai >65.

2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. Pada indikator ini BKN

menargetkan penilaian yang tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan,

yaitu wajar tanpa pengecualian (WTP).

3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi, dengan

target yang hendak dicapai adalah 100%. Target yang maksimal tersebut

dimaksudkan untuk memenuhi azas dalam penempatan pegawai, yakni

prinsip “The right man on the right place” agar seluruh pegawai dapat

bekerja dengan efektif dan efisien dalam organisasi.

4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. Dengan

target 90%.

5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN.

Pada indikator ini BKN menargetkan untuk mendapatkan predikat “Baik”

dengan penilaian >75.

h. Sasaran strategis yang terakhir adalah meningkatkan pemenuhan standard dan

mutu sarana prasarana kantor. Pada sasaran strategi ini terdapat 2 (dua) Indikator

Kinerja Utama yaitu :

1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang

tersedia, dengan target yang diharapkan adalah penilaian dengan predikat

“Baik”.

2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. Indikator ini

mengacu pada Permen PU Nomor 45 Tahun 2007 tentang Pembangunan

Gedung Milik Negara, dengan target yang ditetapkan adalah 100%.

Page 95: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

12

Untuk mencapai seluruh target tersebut BKN membutuhkan anggaran sebesar

Rp. 542.955.113.000,- (Lima ratus empat puluh dua milyar sembilan ratus lima puluh

lima juta seratus tiga belas ribu rupiah). Anggaran tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)

program, yaitu Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara sebesar

Rp. 126.721.700.000,- (Seratus dua puluh enam milyar tujuh ratus dua puluh satu juta

tujuh ratus ribu rupiah), Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya BKN sebesar Rp. 382.413.413.000,- (Tiga ratus delapan puluh dua

milyar empat ratus tiga belas juta empat ratus tiga belas ribu rupiah), dan Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN sebesar Rp. 33.820.000.000,- (Tiga

puluh tiga milyar delapan ratus dua puluh juta rupiah).

Penetapan kinerja di atas adalah penetapan kinerja berdasarkan RENSTRA

2010-2014, adapun perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan akan dilaksanakan dan

dilaporkan pada tahun mendatang.

Page 96: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Negara Tahun 2014

I. Sasaran I:

Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan

kepegawaian

1.1 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan

kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya

Di tahun 2014 BKN menargetkan persentase instansi

pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian

(rightsizing) di lingkungannya sebesar 80% instansi dari 600 instansi

yang ada. Dari target tersebut, BKN di tahun 2014 telah berhasil

mencapai target dengan terealisasikannya 80% instansi yang telah

menerapkan kebijakan penataan kepegawaian. Jika dilihat capaian

kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014, maka data menunjukkan

bahwa capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014 senantiasa

mengalami peningkatan sebagaimana digambarkan pada grafik 3.1

berikut.

Page 97: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

14

Grafik 3.1 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya

1.2 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi

jabatan di lingkungannya

BKN menargetkan di tahun 2014 pada indikator persentase

instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di

lingkungan sebesar 40% dari 600 instansi. Dari target tersebut, BKN

berhasil merealisasikan 42,33% instansi yang menerapkan standar

kompetensi. Dengan demikian, capaian kinerja BKN dari indikator ini

mencapai 105,83%. Jika dilihat capaian kinerja BKN dari tahun 2010

hingga 2014, kinerja BKN senantiasa mengalami kenaikan dari 6,10%

instansi di tahun 2010 hingga 42,3% instansi di tahun 2014

sebagaimana tergambar pada grafik 3.2 berikut.

Page 98: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

15

Grafik 3.2 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar

kompetensi jabatan di lingkungannya

1.3 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di

lingkungannya.

Indikator kinerja persentase instansi pemerintah yang

menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karir

pegawai di lingkungannya digunakan untuk mengukur berapa banyak

instansi pemerintah pusat dan daerah yang telah melaksanakan

penilaian kompetensi untuk pengembangan karir pegawainya. Target

di tahun 2014 sebesar 18% instansi pemerintah yang menerapkan

penilaian kompetensi PNS, dan berhasil direalisasikan sebesar 18,5%

atau 111 instansi. Target tersebut merupakan akumulasi dari tahun-

tahun sebelumnya, dengan kenaikan target setiap tahun sebesar 2%

atau sebanyak 12 instansi setiap tahunnya (dengan dasar pada saat

pertama kali ditetapkan target jumlah instansi pemerintah pusat dan

daerah sebanyak 600 instansi). Jika melihat target kenaikan 2%

Page 99: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

16

tersebut di tahun 2014, maka realisasi yang telah dicapai sebesar 13

instansi atau 2,16 % (lihat lampiran 4).

Dibandingkan dengan data sebelumnya, pada tahun 2010

jumlah instansi pemerintah yang telah menerapkan penilaian

kompetensi sebanyak 60 instansi atau 10%, tahun 2011 capaiannya

sebesar 67 instansi atau 11,24%, tahun 2012 naik menjadi 79 instansi

atau 13,22%, tahun 2013 naik menjadi 98 instansi atau 16,33%. Dengan

demikian terdapat peningkatan jumlah instansi pemerintah yang

menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karir PNS

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebagaimana dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Jumlah instansi yang menerapkan penilaian

kompetensi PNS

NO TAHUN

TARGET

(%)

JUMLAH

TARGET

INSTANSI

CAPAIAN

(%)

JUMLAH

CAPAIAN

INSTANSI

1. 2010 10 % 60 10,40 % 62

2. 2011 12 % 72 11,24 % 67

3. 2012 14 % 84 13,22 % 79

4. 2013 16 % 96 16,33 % 98

5. 2014 18 % 108 18, 50% 111

Persentase target dan persentase capaian tersebut juga dapat

dilihat dalam grafik 3.3 berikut.

Page 100: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

17

Grafik 3.3 Persentase instansi pemerintah yang menerapkan

penilaian kompetensi PNS

Sejak tahun 2010 hingga 2014, BKN telah melakukan penilaian

kompetensi dan pemetaan potensi terhadap PNS dari berbagai instansi

sebesar 6.362 PNS dengan komposisi pertahunnya dapat dilihat pada

tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Penilaian Kompetensi dan Pemetaan Potensi PNS

NO TAHUN JUMLAH

1 2010 1.500

2 2011 1.223

3 2012 1.305

4 2013 1.239

5 2014 1.095

JUMLAH 6.362

Page 101: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

18

Jika melihat hasil capaian penilaian potensi dan kompetensi

yang cenderung turun dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain:

1) Bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014, Puspenkom ASN BKN

hanya mengandalkan permintaan dari instansi lain, sehingga

capaiannya tergantung dari pihak eksternal. Dari hal tersebut,

maka mulai tahun 2015 BKN menganggarkan biaya untuk penilaian

potensi dan kompetensi bagi instansi lain dengan target yang telah

ditetapkan.

2) Sebagai instansi pembina assessment center, fokus utama

Puspenkom ASN BKN tidak lagi hanya sebagai penyelenggara

penilaian potensi dan kompetensi namun juga menyelenggarakan

pembinaan terhadap lembaga assessment center dari instansi lain.

1.4 Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi

PNS dengan tepat sesuai NSP

Pada tahun 2014, persentase instansi pemerintah yang

menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai dengan

norma, standar dan prosedur, ditargetkan 50% dari 616 instansi.

Dengan target tersebut, BKN telah merealisasikan sebanyak 77 instansi

pusat dan 539 instansi daerah. Dengan demikian di tahun 2014 BKN

berhasil mencapai target realisasi sebesar 50% instansi atau terdapat

316 instansi yang telah melaksanakan penghitungan kebutuhan formasi

PNS sesuai norma, standar, dan prosedur, sehingga capaian kinerja BKN

dapat tercapai 100%. Adapun Capaian kinerja BKN terkait indikator

tersebut dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada grafik 3.4

berikut.

Page 102: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

19

Grafik 3.4 Persentase instansi yang menghitung kebutuhan formasi PNS

dengan tepat sesuai NSP

II. Sasaran II:

Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal

2.1 Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem

rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer

(CAT)

Untuk dapat mewujudkan sasaran strategis meningkatkan

sistem pembinaan kinerja yang optimal yang merupakan salah satu

sasaran strategis BKN yang diiukur dari berapa banyaknya instansi yang

telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT).

Pada tahun 2014 BKN mentargetkan untuk memfasilitasi

pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 pada 70 (tujuh puluh) instansi

pusat dan daerah. Dalam pelaksanaannya BKN dapat memfasilitasi

pelasanaan seleksi CPNS Tahun 2014 pada 349 instansi pusat maupun

daerah. Capaian kinerja ini meningkat sangat tajam dibandingkan

Page 103: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

20

capaian kinerja tahun 2012 yang hanya dapat memfasilitasi 59 instansi

dan tahun 2013 sebanyak 73 instansi. Capaian kinerja BKN dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 bisa dilihat dari grafik 3.5 dibawah ini:

Grafik 3.5 Jumlah instansi pemerintah yang menggunakan sistem

rekrutmen dan promosi dengan CAT

Rekrutmen dan seleksi merupakan salah satu fungsi manajemen

PNS yang strategis. Melalui rekrutmen yang obyektif, akuntabel,

transparan dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, diharapkan

dapat diperoleh PNS yang berkualitas, yang mampu melaksanakan

tugas secara professional. Metode yang telah dan akan terus

dikembangkan oleh BKN dalam proses rekrutmen dan seleksi adalah

system rekrutmen berbabsis kompetensi dengan menggunakan alat

bantu computer (CAT). Dengan metode ini dapat dipastikan

pelaksanaan rekrutmen dan seleksi berlangsung secara adil bagi para

peserta tes, karena pelaksanaanya tidak dapat diintervensi dan

dipengaruhi oleh pihak manapun.

Page 104: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

21

Sesuai data grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja

BKN dalam memfasilitasi instansi pemerintah untuk seleksi CPNS Tahun

2014 dengan menggunakan system Cumputer Assisted Test (CAT)

meningkat sangat tajam dibandingkan tahun 2012 dan 2013, dimana

peningkatannya mencapai 378,08% dibandingkan capaian kinerja tahun

2013. Sedangkan capaian kinerja BKN dalam memfasilitasi pelaksanaan

rekrutmen dan seleksi CPNS Tahun 2014 mencapai 349 (tiga ratus

empat puluh sembilan) instansi atau sebesar 498,57%.

Capaian kinerja BKN terkait indikator tersebut untuk tahun

2014 jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi

karena didukung oleh kebijakan pemerintah bahwa untuk tahun 2014

seluruh instansi pusat dan daerah yang memperoleh tambahan alokasi

formasi dalam pelaksanaan seleksinya wajib menggunakan system CAT,

sedangkan pada tahun 2013 instansi masih diberi opsi dalam

pelaksanaan seleksinya, apakah akan menggunakan system CAT atau

Lembar Jawaban Komputer (LJK). Untuk tahun 2014 jumlah instansi

pusat dan daerah yang memperoleh tambahan alokasi formasi

sebanyak kurang lebih 514 (lima ratus empat belas) instansi. Perlu

diketahui bahwa untuk tahun 2014 ada 2 (dua) system CAT dalam

pelaksanaan seleksi CPNS, yaitu : 1. CAT BKN dan 2. UKG On Line.

Dalam pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014, sebanyak 349

instansi pusat dan daerah dapat difasilitasi oleh CAT BKN sedangkan

selebihnya difasilitasi oleh UKG On Line. Meningkatnya kinerja BKN

dalam memfasilitasi pelaksanaan seleksi CPNS dengan sistem CAT

menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sistem seleksi

yang dibangun oleh BKN semakin meningkat, karena memang sistem ini

dibangun untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang selama

ini menilai bahwa seleksi CPNS banyak dipengaruhi unsur korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN). Disamping itu pelaksanaan seleksi dengan

sistem CAT menurut instansi-instansi yang telah memanfaatkan seleksi

Page 105: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

22

dengan menggunakan CAT menilai bahwa metode seleksi ini dapat

berlangsung secara lebih obyektif, akuntabel, transparan dan efisien.

Disamping itu, pemanfaatan sistem CAT ini tidak hanya

digunakan untuk seleksi CPNS semata, namun juga digunakan untuk

fungsi pembinaan PNS, seperti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

(Diklat), ujian dinas, Kenaikan pangkat, dan promosi jabatan, serta

digunakan untuk kepentingan pemetaan kompetensi pada suatu

instansi.

Di tahun mendatang BKN dapat lebih meningkatkan kinerjanya

dalam memfasilitasi pelaksanaan rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT) baik untuk intansi pusat

maupun daerah. Namun agar sistem seleksi dengan CAT yang

dibangun BKN dengan kerja keras dan waktu yang cukup lama ini

dapat tetap eksis dan dipercaya oleh masyarakat luas, perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola dan pelaksana

proses rekrutmen dengan sistem CAT, baik dikantor pusat maupun

kantor-kantor regional BKN,

2. Sarana dan prasarana yang memadai sebagai pendukung

pelaksanaan proses rekrutmen dengan sistem CAT, baik instansi

pusat maupun daerah,

3. Jalur komunikasi data berbasis Virtual Private Network (VPN) yang

ada di BKN Pusat maupun kantor-kantor regional BKN dalam

pendistribusian materi soal tes,

4. Program apliKasi dan materi soal,

5. Integrasi dengan sistem lainnya, antara lain identitas tunggal e-KTP,

aplikasi SSCN (Sistem seleksi CPNS Nasional) sebagai identitas

dalam pendaftaran peserta tes CPNS,

Page 106: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

23

6. Sosialisasi Standar Operasional dan Prosedur (SOP) sistem

rekrutmen berbasis kompetensi dengan sistem CAT pada instansi

pusat dan daerah.

Berikut ini disampaikan persentase jumlah Instansi

Pusat/Provinsi/Kab/Kota yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen

dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer (CAT).

2.2 Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis

kepegawaian

BKN di tahun 2014 menargetkan 600 pertimbangan

pengangkatan jabatan fungsional kepegawaian. Terealisasi sejumlah

550 pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis

kepegawaian atau 91,67%. Hal ini disebabkan oleh kesiapan anggaran

instansi, mutasi pegawai, dan belum maksimalnya pengawasan dan

pengendalian pasca diklat.

Page 107: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

24

Grafik 3.6 Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional

analis kepegawaian

Berdasarkan data diatas, hingga tahun 2014 Badan

Kepegawaian Negara telah menyelesaikan pertimbangan pengangkatan

jabatan analis kepegawaian sebanyak 2.080 PNS dalam jumlah

akumulatif dari tahun sebelumnya memang bertambah tetapi dalam

satuan tahun terjadi penurunan, sehingga untuk tahun depan

diperlukan evaluasi antara BKN dan instansi lain untuk perkembangan

pengangkatan analis di samping kesanggupan untuk mengangkat secara

formasi, juga untuk lebih cepat mengangkat para calon analis yang

sudah diklat untuk diangkat menjadi analis untuk perpindahan jabatan

serta melakukan inovasi baik berupa peraturan atau program-program

untuk pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional analis kepegawaian

demi terlancarnya penyelenggara manajemen kepegawaian pada setiap

instansi.

Dalam pemenuhan kebutuhan analis kepegawaian dan

peningkatan kompetensi tidak terlepas dari kesiapan instansi pengguna

untuk mengangkat dan melakukan pembinaan terhadap analis

kepegawaian, sehingga BKN dalam menjalankan tugas dan fungsinya

dalam perumusan kebijakan dibidang pembinaan jabatan fungsional

analis kepegawaian sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Page 108: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

25

III. Sasaran III:

Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian

3.1 Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan

Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, maka semua peraturan tentang

manajemen Pegawai Negeri Sipil harus mengacu pada Undang-undang

tersebut. Pada pasal 134 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

disebutkan bahwa Peraturan Pelaksanaan dari undang-undang tersebut

harus ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak undang-undang

ini diundangkan (tanggal 15 Januari 2014). Di tahun 2014 hanya 1 (satu)

PP yaitu Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Grafik 3.7 Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan

yang diselesaikan

Sesuai data grafik 3.7, BKN pada tahun 2014 mentargetkan

untuk merumuskan dan menetapkan sebanyak 20 naskah rumusan

Page 109: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

26

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian. Dalam

pelaksanaannya, rumusan peraturan perundang-undangan yang

ditetapkan menjadi peraturan perundang-undangan bidang

kepegawaian sebanyak 26 naskah dalam bentuk PP, Perpres, dan Perka

BKN sehingga capaian kinerja 130%.

IV. Sasaran IV:

Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi

4.1 Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan kepegawaian

Untuk mendorong semua pemangku kepentingan baik instansi

pusat maupun daerah agar memanfaatkan teknologi informasi sebagai

upaya peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian melalui proses

cepat, tepat, murah, dan terintegrasi dengan didukung peraturan yang

mengikat.

Hal tersebut dilakukan sebagai respon atas tuntutan kinerja

PNS yang terus meningkat maupun kepada CPNS. Untuk mengukur

tingkat keberhasilan pada Sasaran IV yang meliputi Pengadaan CPNS,

Kepangkatan dan Mutasi Kepegawaian, Penetapan Status dan

Kedudukan Kepegawaian serta Penetapan Pensiun menggunakan

metode pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat.

Indikator keberhasilan dan capaian kinerja terkait pencapaian

sasaran meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi

informasi dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut.

Page 110: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

27

Grafik 3.8 Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan

kepegawaian

Capaian kinerja Indek kepuasan instansi/ PNS terhadap

pelayanan kepegawaian di BKN meliputi Pengadaan CPNS, Kepangkatan

dan Mutasi Kepegawaian, Penetapan Status dan Kedudukan

Kepegawaian serta Penetapan Pensiun adalah sangat baik. Hasil

pengukuran indikator sasaran meningkatkan pelayanan kepegawaian

berbasis teknologi informasi secara kualitatif capaiannya dalam

kategori sangat memuaskan. Namun segi kuantitatif tingkat

capaiannya masih dibawah target yang diperjanjikan. Adapun

parameternya bukan disebabkan oleh kinerja yang tidak optimal namun

oleh faktor eksternal antara lain belum optimalnya penyelesaian

terhadap penyelesaian CPNS Kategori II yang memerlukan persyaratan

surat pertanggungjawaban mutlak Pejabat Pembina Kepegawaian

(PPK).

Selain hal tersebut terdapat pengangkatan dalam jabatan

tertentu yang tidak memenuhi persyaratan sehingga mengakibatkan

Page 111: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

28

PNS yang bersangkutan tidak dapat naik pangkat bahkan pensiunnya

ditetapkan tidak sesuai yang diharapkan.

Adapun perbandingan indikator capaian indek kepuasan

masyarakat terealisasi 80.94 (kategori baik) dari target 79 pada tahun

2012, capaian meningkat menjadi 83,09 (sangat baik) pada tahun 2013

dari target 82, capaian lebih meningkat menjadi 84,48 (sangat baik) dari

target 86 pada tahun 2014 sebagaimana dalam grafik 3.8.

Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap kuisioner

layanan kepegawaian yang meliputi pengadaan kepegawaian,

pertimbangan kepangkatan dan mutasi, penetapan pensiun PNS dan

Pejabat Negara serta penetapan status dan kedudukan kepegawaian

periode Januari s/d Desember 2014 terdapat 2 parameter yang

memperoleh skor tertinggi yaitu parameter P9 (Kesopanan dan

keramahan petugas), dan parameter P6 (Kemampuan petugas dalam

memberikan pelayanan). Secara umum tingkat capaian tersebut bila

dilihat dari tahun ketahun menunjukan peningkatan(perbaikan), namun

dari sisi lain masih terdapat 1(satu) penilaian mendapat skor terendah

pada parameter P10 (Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu

pelayanan) secara kualitas peniliannya masih dalam kategori baik .

Untuk memperbaiki hasil penilian masyarakat pada parameter P 10

pada tahun Anggaran 2015 dan seterusnya diupayakan perbaikan

terhadap penetapan pertimbangan kenaikan pangkat dan mutasi serta

penetapan pensiun PNS golongan ruang IV/b kebawah secara langsung

sebagai amanah dari Perka BKN No 25 Tahun 2013 dan Perka BKN No.

26 Tahun 2013.

Dengan berpedoman Permenpan No 25 tahun 2004 tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah, BKN hanya menggunakan 12 parameter

dari 14 parameter yang ada seperti terurai pada tabel 3.3 berikut.

Page 112: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

29

Tabel 3.3

Tabel Parameter Pengukuran

Kode Penjelasan

P1 Kemudahan prosedur pelayanan

P2 Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan

P3 Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani

P4 Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan

P5 Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan

P6 Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan

P7 Kecepatan pelayanan

P8 Keadilan mendapatkan pelayanan

P9 Kesopanan dan keramahan petugas

P10 Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan

P11 Kenyamanan di lingkungan unit pelayanan

P12 Keamanan pelayanan

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari penilaian setiap

unsur parameter yang dinilai responden,maka diperoleh angka rata-

rata secara keseluruhan adalah pada interval nilai 83,09 yang

menempatkan mutupelayanan dengan kategori A (sangat baik). Hasil

penilaian dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.4.

Page 113: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

30

Tabel 3.4

Tabel Konversi Nilai Mutu Pelayanan

Nilai

Persepsi Nilai Interval

Nilai Interval

Konversi

Kategori

MutuPelayanan

Mutu

Pelayanan

1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D TidakBaik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C KurangBaik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,0 A SangatBaik

Hasil penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

pelayanan kepegawaian yang diberikan BKN Tahun 2014 dapat dilihat

dalam grafik 3.9

Grafik 3.9 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kepegawaian Tahun 2014

Responden selain memberikan penilain terhadap layanan

kepegawaian yang diberikan juga memberikan saran/rekomendasi

hasilnya akan menjadi pedoman perbaikan untuk

Page 114: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

31

meningkatakan/mempertahankan mutu layanan sehingga kedepan

akan lebih meningkat lagi .

Dari saran dan harapan maupun penilaian yang disampaikan

responden periode Januari s/d Desember 2014, terdapat hal yang

dominan positif yaitu pelayanan mutasi kepegawaian mendapat

penilaian tertinggi 40% sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, tetapi

terdapat pula hal- hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

pelayanan pensiun walaupun penyelesaian pensiun lebih cepat dari

periode batas usia pensiun PNS yang bersangkutan tetapi khusus

untuk yang menduduki gol IV/c masih tergantung instansi lain. Untuk

mengatasi hal tersebutdalam rangka meningkat mutu layanan

kedepan dibuat terobosan dengan menyederhanakan usul penetapan

pertimbangan kenaikan pangkat dan pensiun yang lebih simpel dan

lebih transparan sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun

2013 dan Perka BKN Nomor 26 Tahun 2013. Adapun saran dan harapan

yang disampaikan adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan bahwa pelayan sudah bagus sesuai SOP sebesar 40%

2) PelayananPensiun agar semakinCepat.sebesar 27%

3) Perlu disediakan ruang pelayanan sebesar 20%

4) Lain-lain sebesar 13%

Grafik 3.10 Saran dan harapan terhadap Pelayanan

Kepegawaian Tahun 2014

Page 115: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

32

Adapun jenis layanan kepegawaian yang diberikan meliputi

pengadaan kepegawaian, pertimbangan kepangkatan dan mutasi,

penetapan pensiun PNS dan Pejabat Negara serta penetapan status dan

kedudukan kepegawaian dengan capaian masing-masing layanan

adalah sebagai berikut:

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pengadaan dan

Kepangkatan

Rata-rata penilaian dari 12 parameter yang digunakan untuk

masing-masing daftar pertanyaan/kuisioner yang disampaikan

kepada responden sebagai instrumen pengukuran diperoleh nilai

indeks sebesar 3,55. Dengan demikian, nilai Indeks setelah

dikonversi dengan nilai dasar menjadi nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM: 3,55 x 25 = 81,29), yang menempatkan penilaian

pelayanan Pengadaan danKepangkatan BKN pada skala interval

62,51 – 81,25 yang berarti mutu pelayanan bernilai A (Sangat Baik).

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Pensiun PNS

dan Pejabat Negara

Pada layanan pensiun nilai rata-rata dari 12 parameter daftar

pertanyaan/kuisioner yang disampaikan kepada para

responden/pelanggan diperoleh nilai indeks sebagai instrument

pengukuran adalah 3,44. Dengan demikian nilai indeks

dikonversikan dengan nilai dasar menjadi 3,44 x 25 = 85,88 yang

berarti pelayanan pensiun PNS dan pejabat negara yang diberikan

BKN dinilai sangat baik berdasarkan tabel penilaian angkat 85,88

berada pada interval 81,26 – 100,00, dengan nilai pelayanan Sangat

Baik.

Page 116: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

33

• Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Penetapan

Status dan Kedudukan Kepegawaian

Nilai rata-rata dari 12 parameter daftar pertanyaan/kuisioner yang

disampaikan kepada responden diperoleh indeks sebesar 3,45.

Dengan demikian, nilai indeks tersebut setelah dikonversi dengan

nilai dasar adalah sebesar 86,29 (3,45 x 25). Artinya, pelayanan

penetapan status dan kedudukan pegawai dinilai baik, dimana

berdasarkan tabel penilaian angkat 83,08 berada pada interval

81,26 – 100,00 yang berarti Sangat Baik.

V. Sasaran V:

Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi

5.1 Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data

pokok pegawai

Indikator Persentase database PNS yang akurat dan terkini

dimaksudkan untuk melihat tingkat akurasi data pokok PNS. Untuk

mencapai hal tersebut telah dilakukan peremajaan atau penambahan

data dilakukan secara terus menerus sampai dengan akhir tahun 2014.

Indikator tersebut sangat ditentukan dengan perubahan jumlah data

kepegawaian yang dilakukan oleh BKN dan instansi pusat/daerah secara

terintegrasi dengan database kepegawaian di BKN.

Page 117: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

34

Grafik 3.11 Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan

data pokok pegawai

Dengan penerapan National Civil Service Information System

(NCSIS) dan sistem aplikasi SAPK dimungkinkan updating data yang

dilakukan oleh unit kepegawaian/BKD yang secara otomatis akan meng-

update database PNS. Dengan demikian, BKN sebagai instansi

pengelola manajemen kepegawaian di Indonesia sebagaimana

diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN akan

memiliki database PNS yang akurat dan mutakhir.

Pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,00% data PNS menjadi

akurat dan terkini. Persentase ini didasarkan dari target akurasi data

yang dilakukan oleh instansi selama tahun 2014, Namun realisasi

persentasenya hanya sebesar 87,63%. Dengan demikian capaian kinerja

pada indikator ini mencapai 97,37%. Rendahnya tingkat akurasi data ini

dikarenakan tingkat partisipasi dan keaktifan instansi pusat dan daerah

dalam melakukan peremajaan data PNS-nya.

Page 118: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

35

5.2 Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem

aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK)

Indikator Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi

dengan SAPK merupakan ukuran terintegrasinya instansi pusat/daerah

dengan jaringan komunikasi data BKN yang berbasis pada jaringan

komunikasi tertutup dengan teknologi Virtual Private Network Internet

Protocol (VPN-IP) Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang

merupakan teknologi penyampaian paket data pada jaringan dengan

backbone berkecepatan tinggi sehingga memaksimalkan pemanfaatan

jaringan komunikasi data ini. Dalam perencanaan kinerja indikator ini

diwakilkan oleh persentase instansi yang telah terintegrasi dari

keseluruhan instansi.

BKN menyadari pentingnya Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian secara Unified System atau sistem terpadu untuk

mengurangi simpul birokrasi dalam pelayanan bidang kepegawaian

serta sekaligus menghilangkan duplikasi sistem dan data kepegawaian

sehingga pelayanan kepegawaian akan lebih efektif dan efisien. Untuk

itu penerapan sistem aplikasi kepegawaian secara terintegrasi ditujukan

untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pengembangan sistem

informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan dokumentasi

data. Hal tersebut dilakukan melalui pengelolaan database

kepegawaian dan Pengembangan Sistem Aplikasi Kepegawaian

Berbasis Teknologi Informasi.

Page 119: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

36

Grafik 3.12 Persentase instansi pemerintah yang telah terintegrasi

dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK)

Pada tahun 2014 seluruh pelayanan kepegawaian seperti usulan

kenaikan pangkat, usulan pensiun dan usulan penetapan NIP telah

dilakukan secara online dari seluruh instansi baik instansi pusat

maupun daerah. Pada tahun tersebut ditargetkan sebesar 100,00%

instansi pusat/daerah yang telah terintegrasi dengan jaringan

komunikasi data BKN. Namun realisasi persentase instansi yang telah

terintegrasi mencapai 99,80% hal ini dikarenakan masih adanya wilayah

kabupaten dan kota yang belum memiliki jalur komunikasi data yang

bagus meskipun dalam pengembangan sistem informasi kepegawaian

yang berbasis pada aplikasi web yang diiringi dengan peningkatan

hardware dan sistem keamanan pada jalur komunikasi datanya dengan

harapan sistem informasi tersebut dapat diakses dengan menggunakan

jalur komunikasi data publik. Dengan demikian capaian kinerja pada

indikator ini hanya mencapai 98,39% dari target yang telah ditetapkan.

Page 120: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

37

5.3 Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem

KPE

Indikator Persentase instansi pemerintah/stakeholders yang

telah menggunakan sistem KPE merupakan ukuran telah

diimplementasikannya KPE yang telah diterbitkan oleh BKN telah

dimanfaatkan oleh instansi pemerintah/stakeholder. Dalam

pendekatan pengukuran indikator ini didasarkan pada jumlah instansi

yang telah dilakukan pendataan sistem biometrik PNS dan penerbitan

KPE serta jumlah PNS yang telah memiliki KPE. Namun pemanfaatannya

KPE masih terbatas pada fungsi perbankan yang didukung oleh seluruh

bank pembayar gaji PNS di setiap instansi pemerintah.

Grafik 3.13 Persentase instansi /stakeholders yang telah

menggunakan sistem KPE

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008

tentang KPE, disebutkan bahwa fungsi KPE antara lain: sebagai

pengganti Karpeg, sebagai alat otentifikasi layanan THT bagi PNS dan

Pensiun, Pelayanan Fasilitas Tabungan Perumahan dan merupakan

Page 121: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

38

Dompet Elektronik (e-wallet) atau Kartu ATM. Dalam penghitungan

target dan capaian dengan menggunakan pendekatan cakupan pada

jumlah instansi pusat/daerah yang dilakukan pendataan setiap

tahunnya dan akumulasi dari tahun sebelumnya, serta jumlah PNS dari

setiap instansi juga merupakan target pendataan dalam kegiatan

implementasi sistem biometrik pegawai negeri sipil dan pencetakan

kartu pegawai elektronik ini.

Dari target sebesar 98,50% yang ditetapkan untuk persentase

stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE dari jumlah PNS yang

telah memiliki KPE serta keseluruhan stakeholder yang berjumlah 629

pada tahun 2014 yang terdiri dari instansi pusat/daerah, stakeholder

lain (Taspen, Askes dan Bapertarum) dan perbankan baik bank nasional

maupun bank daerah, telah terealisasi 88,42% atau adanya

kekurangandari target yang telah ditetapkan atau pencapaian kinerja

hanya 89,74%.

Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 anggaran yang

tersedia di APBN yang semula ditargetkan untuk menyelesaikan

760.000 PNS, dengan adanya efisiensi anggaran pada tahun tersebut

sebesar Rp. 30 Milyar Rupiah, maka Badan Kepegawaian Negara hanya

mampu menyelesaikan pendataan dan pencetakan KPE sebanyak

232.635 kartu.

Dalam perencanaan strategis 2009-2014 bahwa tahun 2014 ini

adalah tahun terakhir untuk proses pendataan KPE dan secara total

telah terselesaikan penerbitan untuk 4,6 juta PNS, dan untuk

perencanaan tahun 2015 kedepan maka proses pendataan dapat

dilaksanakan secara terdistribusi baik di kantor regional BKN maupun

instansi pusat dan daerah. Namun untuk pencetakan kartu masih

dilakukan secara terpusat (sentralisasi) dikarenakan dalam proses

pencetakan dan personalisasi masih harus terkoneksi dengan database

kepegawaian di BKN.

Page 122: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

39

Tabel 3.5 Jumlah Pendataan Sistem Biometrik PNS

berbasis Elektronik dirinci menurut Instansi Pusat dan Daerah

Keterangan

Jumlah PNS

Pusat Daerah Total

KegiatanTahun 2008 68,540 456,460 525,000

KegiatanTahun 2009 91,702 533,298 625,000

KegiatanTahun 2010 36,444 723,556 760,000

KegiatanTahun 2011 53,947 96,053 150,000

KegiatanTahun 2012 296,454 363,546 660,000

KegiatanTahun 2013 88,137 856,863 945,000

KegiatanTahun 2014 24,560 208,075 232,635

Total 659,784 3,237,851 3,897,635

Sumber : Badan Kepegawaian Negara

Kegiatan implementasi sistem biometrik pegawai negeri sipil

dan pencetakan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) mulai

dilaksanakan pada tahun 2008 sebanyak 525.000 PNS, tahun 2009

sebanyak 625.000 PNS, tahun 2010 sebanyak 760.000 PNS, tahun 2011

mengalami penurunan dengan pendataan sejumlah 150.000 PNS, pada

tahun 2013 sebanyak 660.000 PNS dan pada tahun 2014 sebanyak

232.635 PNS. Secara keseluruhan sampai pada tahun 2014 ini sudah

mencakup 3.897.635 PNS atau hampir 90,64% dari total jumlah PNS

aktif saat ini.

Page 123: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

40

� Kinerja lain dalam pengembangan sistem pendataran online

Dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun formasi

2014 dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip penerimaan CPNS

secara transparan, akuntabel dan objektif, maka Pemerintah telah

menetapkan kebijakan bahwa proses penerimaan yang transparan,

akuntabel dan objektif harus dimulai dari proses pendaftaran. Untuk

proses pendaftaran calon peserta, pada tahun 2014 khususnya calon

peserta hanya diberikan kesempatan untuk mendaftar di salah satu

instansi penerima sehingga diharapkan tidak adanya peserta yang

mendaftar di dua instansi. Serta pendaftaran harus dilakukan secara

online dan terintegrasi antara instansi pusat maupun daerah.

Untuk mengakomodir kebijakan tersebut maka dibangun portal

panselnas yang disiapkan oleh tim pengolahan panselnas. Untuk sistem

portal panselnas ini telah terintegrasi dengan server kependudukan

melalui web service yang disediakan oleh Dirjen Kependudukan dan

Catatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri dengan menggunakan Nomor

Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal (single identity

number). Sehingga dengan menggunakan NIK maka pendaftar yang

telah mendaftar di salah satu instansi baik pusat maupun daerah tidak

akan bias mendaftar di instansi lain. Setelah mendapat authority yang

berupa user name dan password maka pendaftar bisa melanjutkan

pendaftaran keinstansi yang dituju dengan menggunakan aplikasi

pendaftaran online mandiri dari beberapa instansi atau dengan aplikasi

pendaftaran online yang ada di Badan Kepegawaian Negara (SSCN).

Sistem Pendaftaran Online BadanKepegawaian Negara (SSCN)

telah mampu memenuhi kebutuhan pengguna baik dari masyarakat

umum maupun instansi pemerintah pusat dan daerah. Dengan adanya

dampak dari adanya moratorium 2 tahun terakhir membuat banyaknya

antusiasme dari masyarakat yang mendaftar untuk menjadi CPNS.

Page 124: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

41

Secara workflow dari kegiatan pendaftaran dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Pada workflow diatas, portal panselnas akan mengirimkan data

pendaftar pada setiap system pendaftaran online yang dimiliki oleh

setiap instansi, sedangkan untuk instansi yang tidak memiliki aplikasi

pendaftaran online maka menggunakan aplikasi yang telah disiapkan

oleh BKN. Padatahun 2014 ini ada sekitar 510 instansi pusat dan daerah

yang mendapatkan persetujuan formasi dari Kementerian PAN dan RB

sertahanya sekitar 15 Instansi Pusat dan Daerah yang menggunakan

aplikasi pendaftaran online mandiri dan sisanya hampir 490 Instansi

Pusat dan Daerah menggunakan aplikasi pendaftaran online yang ada

di BKN yaitu aplikasi Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN).

Page 125: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

42

SistemSeleksi CPNS Nasional yang dikembangkan oleh BKN pada

tahun 2014 adalah aplikasi yang telah digunakan padatahun 2013 lalu

namun dengan pertambahan jumlah instansi yang menggunakan dan

perkiraan jumlah pendaftar yang meningkat maka diperlukan

perubahan dan penambahan infrastruktur seperti pada gambar

dibawah ini.

Dalam periode pendaftaran maka jumlah pendaftar yang

mengakses di aplikasi pendaftaran online BKN hampir 6 juta pengakses

dengan melakukan hampir 15 session, dan tertinggi hampir 500 ribu

perhari. Sedangkan jumlah pendaftar yang melakukan pendaftaran

Page 126: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

43

keinstansi pemerintah pusat dan daerah yang menggunakan sistem

pemdaftaran online BKN kurang lebih 1,5 juta pendaftar dengan rincian

pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.6

JumlahPendaftar yang menggunakan SSCN 2014

Instansi JumlahPendaftar Persentase

InstansiPusat 218.329 13,71%

Instansi Daerah 1.373.941 86,29%

Jumlah 1.592.270 100,00%

Sumber : BadanKepegawaian Negara, 2014

VI. Sasaran VI:

Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian

kepegawaian

6.1 Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian.

Salah satu dari tugas BKN adalah menyelesaikan pengaduan

kasus-kasus kepegawaian. Pengaduan terkait permasalahan

kepegawaian ini datang dari lingkungan PNS, Lembaga Swadaya

masyarakat, peroangan dari anggota masyarakat. Pada umumnya

mengadukan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan

perundangan dibidang kepegawaian.

Penurunan jumlah pengaduan dijadikan indikator bahwa

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh unit pengendalian pegawai

menunjukan peningkatan efektifitas sistem pengawasan pengendalian

kepegawaian.

Page 127: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

44

Prosentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap

pelaksanaan peraturan perundangan bidang kepegawaian dengan

target tertentu didasarkan kepada jumlah surat pengaduan yang

diterima tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 ditargetkan penurunan

sebesar 30% dari jumlah surat pengaduan yang masuk pada tahun

2011, kemudian tahun 2013 ditargetkan penurunan sebesar 35% dari

jumlah surat pengaduan yang masuk pada tahun 2012, dan tahun 2014

ditargetkan penurunan sebesar 10% dari jumlah surat pengaduan yang

masuk pada tahun 2013.

Grafik 3.14 Presentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap

pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian

Norma, standard dan prosedur penyelenggaraan manajemen

PNS dan pembinaan karier PNS yang tertuang dalam peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian menjadi dasar dan acuan

setiap Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menyelenggarakan

pembinaan karier PNS di wilayah kerja masing-masing.

Untuk menjamin setiap Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)

benar dalam melaksanakan norma, standard dan prosedur yang sudah

Page 128: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

45

ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan perlu dilakukan

pengawasan dan pengendalian berkesinambungan. Melalui

pengawasan dan pengendalian yang terus menerus diharapkan semua

proses pembinaan karier PNS yang dilakukan dapat terkendali agar

tidak terjadi penyimpangan yang berlanjut disetiap proses

penyelenggaraan manajemen dan pembinaan karier PNS baik di

Instansi Pusat maupun Instansi Daerah.

Sasaran strategis bidang pengawasan dan pengendalian adalah

bagaimana meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan

pengendalian kepegawaian untuk menurunkan pelanggaran

pelaksanaan peraturan perundangan bidang kepegawaian. Upaya untuk

meningkatkan efektifitas pengawasan dan pengendalian peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian pada tahun 2014 Badan

Kepegawaian melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Penyelesaian permasalahan kepegawaian terhadap surat

pengaduan kasus kepegawaian dengan pengelola kepegawaian dan

pengawas internal instansi pusat dan daerah.

Surat pengaduan kasus kepegawaian yang masuk seluruhnya

berjumlah 636 surat, dari jumlah tersebut sudah diselesaikan

sebanyak 501 surat pengaduan dan sisa surat pengaduan yang

belum diselesaikan sebanyak 135 surat.

Surat pengaduan tidak dapat diselesaikan seluruhnya disebabkan

karena ada perubahan struktur organisasi BKN sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 19 tahun 2014 tanggal 17 juli 2014. Perubahan struktur

organisasi tersebut, juga terjadi pada struktur organisasi Deputi

pengendalian kepegawaian.

Target Penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian dari sebesar

10% terealisasi 32,7%. Perbandingan pengaduan kasus-kasus

Page 129: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

46

kepegawaian antara tahun 2014 dengan tahun 2013 dari beberapa

jenis kasus kepegawaian, terinformasikan bahwa ada jenis kasus

yang mengalami penurunan dan ada kasus yang meningkat seperti

tersebut dibawah ini :

a. Pengangkatan dan pemberhentian PNS dalam jabatan

struktural pada tahun 2013 sebanyak 133 kasus, terjadi

penurunan menjadi 92 kasus di tahun 2014;

b. Kenaikan pangkat PNS pada tahun 2013 sebanyak 51 kasus,

terjadi penurunan menjadi 11 kasus di tahun 2014;

c. Perkawinan dan perceraian pada tahun 2013 sebanyak 157

kasus, terjadi penurunan menjadi 93 kasus di tahun 2014;

d. Pemberhentian PNS pada tahun 2013 sebanyak 129 kasus,

terjadi penurunan menjadi 71kasus di tahun 2014;

e. Disiplin PNS pada tahun 2013 sebanyak 384, terjadi

penurunan menjadi 270 kasus di tahun 2014;

f. Penyusunan formasi pada tahun 2013 sebanyak 7 kasus, ada

kenaikan menjadi 19 kasus di tahun 2014;

g. Status kepegawaian pada tahun 2013 sebanyak 6 kasus, ada

kenaikan menjadi 14 kasus di tahun 2014;

h. Pensiun PNS pada tahun 2013 sebanyak 23 kasus, ada

kenaikan menjadi 39 kasus di tahun 2014;

i. Mutasi PNS pada tahun 2013 sebanyak 19, ada kenaikan

menjadi 27 kasus di tahun 2014;

Page 130: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

47

Grafik 3.15 Jenis pengaduan Kasus-kasus kepegawaian tahun 2013

2. Pelaksanaan pengawasan terhadap implementasi peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian.

Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepegawaian di 83

instansi pemerintah ditingkat Propinsi/Kabupaten/Kota dan Kantor

Regional BKN dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Pemantauan dan Pendataan Jabatan Fungsional tertentu.

b. Pengawasan dan pengendalian berupa evaluasi Penetapan NIP

Tenaga Honorer.

c. Pemantauan seleksi pengadaan CPNS dengan system Computer

Asestet test.

d. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyimpangan

peraturan perundangan.

Page 131: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

48

3. Bimbingan Teknis bidang kepegawaian kepada pengawas internal

instansi daerah.

Bimbingan teknis dilaksanakan untuk wilayah kerja Kanreg I dan XII

di BKN Pekanbaru, wilayah kerja Kanreg VII dan X di BKN

Palembang, wilayah kerja Kanreg II dan VI di Surabaya, wilayah kerja

Kanreg IV dan XI di BKN Jogjakarta, wilayah kerja Kanreg III dan V di

BKN Bandung, wilayah kerja Kanreg VIII dan IX di BKN Banjarmasin.

4. Mengangkat PNS dalam jabatan Auditor Kepegawaian sesuai

dengan PERMENPAN DAN RB Nomor 40 Tahun 2012 tentang

jabatan Auditor Kepegawaian dan Angka Kreditnya, dan PERKA BKN

Nomor 4 tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan

dan RB Nomor 40 Tahuin 2012 serta menyelenggarakan Pendidikan

dan Pelatihan Auditor Kepegawaian.

Untuk menjadikan SDM Auditor Kepegawaian dapat bekerja secara

professional untuk mempertajam fungsi pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan norma, standard dan prosedur

pembinaan karier PNS.

VII. Sasaran VII:

Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya,

serta pengelolaan administrasi

7.1 Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN

Di tahun 2014 BKN menargetkan memperoleh predikat B untuk

hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP dengan rentang nilai >65-

75. Dari target yang ditetapkan tersebut, BKN di tahun 2014 berhasil

mencapai target tersebut dengan memperoleh predikat B (nilai 65,07).

Jika dilihat capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga tahun

2014, diketahui bahwa kinerja BKN terkait indikator tersebut secara

Page 132: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

49

konsisten mengalami peningkatan dari predikat C di tahun 2010,

predikat CC di tahun 2011 hingga tahun 2013, dan predikat B tercapai

di tahun 2014. Capain kinerja BKN selengkapnya dapat dilihat pada

grafik 3.16 berikut ini.

Grafik 3.16 Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN

Predikat B diperoleh BKN di tahun 2014 terhadap hasil evaluasi

implementasi SAKIP di lingkungan BKN tidak terlepas dari upaya keras

dan serius dari seluruh unit kerja. Beberapa hal-hal yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas implementasi SAKIP BKN yaitu:

1. Ditetapkannya Peraturan Kepala BKN Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

2. Melaksanakan reviu terhadap SAKIP BKN yang bertujuan untuk

mengevaluasi implementasi SAKIP di tingkat unit kerja dan

memberikan masukan kepada seluruh unit kerja untuk perbaikan

SAKIP BKN berikutnya.

Page 133: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

50

3. Pemantaun dan monitoring berkala capaian kinerja BKN dengan

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja (SIAK)

Badan Kepegawaian Negara.

7.2 Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat Opini BPK)

merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran

informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. BKN untuk

ke 5 (lima) kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2009 hingga tahun

2013 telah mencapai kriteria tertinggi dalam hal penilaian laporan

keuangan dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

dari BPK

Dengan capaian opini BPK tertinggi tersebut timbul pertanyaan

bagaimana upaya BKN ke depan untuk tetap mempertahankan

penilaian opini BPK. Penurunan kriteria opini BPK, mencerminkan

menurunnya kinerja keuangan BKN, serta memiliki pengaruh pada

pemberian remunerasi dan anggaran dilingkungan BKN. Kriteria laporan

keuangan berkualitas yaitu:

• Laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau

kekeliruan yang material;

• Laporan keuangan disajikan sesuai dengan SAP yang diterapkan

secara konsisten pada laporan sebelum;

• Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada

catatan atas laporan keuangan tidak terdapat ketidak pastian yang

cukup berarti;

• Serta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara

yaitu:

1) Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan cukup dalam pengungkapan,

Page 134: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

51

2) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait

penyajian informasi keuangan telah dipatuhi untuk menyajikan

laporan keuangannya dalam semua hal yang material.

3) Sistem Pengelolaan Keuangan yang didalamnya memenuhi

unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah

efektif menghasilkanlaporan keuangan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas BKN pada tahun

2014 merencanakan untuk tetap mempertahankan opini WTP

walaupun penyajian laporan keuangan yang pada tahun sebelumnya

Berbasis Kas pada tahun 2014 Laporan Keuangan Berbasis Accrual.

Efektifitas pelaksanaan dan strategi Biro Keuangan sebagia

berikut:

1) Melakukan Pembinaan Terus menerus dengan seluruh Unit –unit

Kerja Baik Kantor Pusat maupun Kantor Regional.

2) Peningkatan SDM penyusun laporan keuangan dengan Diklat

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP)

dan Lulus dengan mendapat Sertifikat.

3) Rekonsiliasi Internal Biro Keuangan dangan Biro Umum dan

Perlengkapan setiap bulan.

4) Rekonsiliasi Biro Keuangan dengan KPPN dan DJPB secara tepat

waktu.

5) Dilakukan review dengan Pengawas Internal setiap bulan, Triwulan,

Semester dan Tahunan.

6) Menyelenggarakan Inhouse Training dan mengikuti Workshop,

Sosialisasi tentang sistem Akuntansi Pemerintah.

7) Melakukan pengendalian dalam pemberian honorarium dan

perjalanan dinas.

Page 135: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

52

8) Koordinasi dan Kerja sama yang baik dengan Biro Umum berkaitan

dengan Aset, Biro Perencanaan berkaitan dengan Bagan Akun

Standar (BAS) dan dengan Pembina dari Kementerian Keuangan.

9) Implementasi pencatatan laporan keuangan dari basis kas ke Basis

Acrual.

7.3 Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi

Pada tahun 2014 target penempatan pegawai sesuai dengan

kompetensinya adalah sebesar 100%. Target yang maksimal tersebut

dimaksudkan untuk memenuhi azas dalam penempatan pegawai, yakni

prinsip “the right man on the right place”. Prinsip ini menekankan

pentingnya ketepatan dalam penempatan pegawai sesuai dengan

persyaratan jabatan yang didudukinya. Sehingga pegawai yang

ditempatkan pada jabatan yang tepat tersebut dapat bekerja dengan

efektif dan efisien untuk organisasi.

Grafik 3.17 Persentase penempatan pegawai sesuai

dengan kompetensi.

Page 136: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

53

Ketepatan dalam penempatan pegawai pada tahun 2014

diprioritaskan pada pegawai yang menduduki jabatan structural dan

Jabatan fungsional. Penetapan prioritas pada jabatan struktural

dikarenakan pejabat struktural berperan penting dalam menentukan

kinerja organisasi, sedangkan jabatan fungsional penempatannya sesuai

dengan tempat dan tugas yang ada angka kredit bagi pejabat

fungsional tersebut. Pada tahun 2014 telah dilakukan mutasi bagi

pejabat analis kepegawaian untuk ditempatkan sesuai dengan

kompetensinya dan pengangkatan impasing bagi pejabat auditor

kepegawaian. Adapun penempatan pejabat structural dan fungsional

tertentu berdasarkan kompetensinya pada tahun 2014 sebesar 100%.

Data Jumlah PNS BKN Berdasarkan Jabatan

IA % IIA % IIIA % IVA % FUNG % PEL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BKN Pusat 1.403 6 0,43 29 2,07 79 5,63 170 12,12 471 33,57 648 46,19

2 Kantor Regional I - XIV 1.387 0 0,00 14 1,01 60 4,33 206 14,85 397 28,62 710 51,19

2.790 6 0,22 43 1,54 139 4,98 376 13,48 868 31,11 1.358 48,67 TOTAL

NO. UNIT ORGANISASI JUMLAHJABATAN

FUNGSIONAL

JABATAN

FUNGSIONAL

ESELON

Seorang pegawai untuk dapat menduduki jabatan struktural

maupun fungsional harus melalui uji kompetensi dengan CAT dan

Assessment Center. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai

tersebut; maka dilakukan program tugas belajar yang sesuai bidang

kompetensi bekerja sama dengan Bappenas dan Universitas Indonesia.

Sedangkan untuk Jabatan fungsional, pegawai sebelum menduduki

jabatan diberikan pelatihan sesuai dengan bidang jabatan funsional

terlebih dahulu.

Pada tahun 2014 telah berdiri Kantor Regional XIII BKN Banda

Aceh dan Kantor Regional XIV BKN Manokwari. Namun mengingat

Page 137: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

54

anggaran, maka untuk kegiatan operasional dan penempatan pegawai

di Kantor Regional tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2015.

7.4 Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar

Sarana operasional kantor meliputi peralatan kerja yang

digunakan pegawai berupa bahan, layanan perkantoran dan peralatan

yang diperlukan dalam melaksanakan tugas serta penggantian

barang/inventaris pegawai meliputi:

keperluan sehari-hari perkantoran antara lain: Alat tulis kantor,

cetakan formulir, alat rumah tangga kantor, langganan koran,

pengepakan dan pengiriman surat-surat dinas.

1) Jamuan rapat dinas, rapat koordinasi dengan instansi terkait.

2) Pembiayaan Kegiatan pengamanan, pramubakti dan sopir.

3) Langganan daya listrik dan telepon serta air

4) Pakaian pegawai, satpam, paramedis

5) Penggantian inventaris lama yang rusak

6) Sewa gudang penyimpanan dokumen keuangan,pensiun

7) Sewa mesin photocopy dan multifunction

8) Pemeliharaan gedung dan bangunan.

9) Pemeliharaan peralatan dan mesin.

Realisasi pemenuhan sarana operasional tersebut sebesar

89,91% dapat dilihat pada grafik 3.18 berikut:

Page 138: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

55

100%100%

100%

99.70%

89.91%

100% 100%100%

90% 90%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

98%

100%

102%

2010 2011 2012 2013 2014

Realisasi

Target

Grafik 3.18 Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai

standar

Dengan adanya perubahan Peraturan Kepala BKN Nomor 19

tahun 2014 tentang SOTK BKN, berakibat kepada perubahan susunan

pimpinan dan pegawai disertai dengan adanya perubahan keperluan

dan penggantian inventaris barang untuk menunjang kinerja pimpinan

dan pegawai, namun demikian dapat terpenuhi dengan anggaran yang

ada dengan melakukan penghematan-penghematan penggantian

inventaris yang sederhana.

1) Langganan daya listrik:

Penyediaan anggaran untuk biaya langganan daya listrik dalam

POK diperkirakan tidak cukup untuk membayar kebutuhan listrik dalam

1 tahun akibat adanya kenaikan biaya TDL (tarif Daya Listrik) bertahap:

• Kebutuhan biaya listrik 12 bulan x Rp. 511.071.000 = Rp.

6.541.638.000 (100%)

• Tersedia anggaran (POK) 12 bulan x Rp.492.823.000 =

Rp 5.913.876.000, (90,40%)

• Realisasi biaya listrik 12 bln x Rp.502.034.389 = Rp.6.024.412.668

(91,57%)

Page 139: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

56

Kenaikan ini diakibatkan adanya penggunaan ruang CAT BKN

yang dipakai untuk menunjang pengadaan CPNS K/L/D/I pusat yang

diluar prediksi untuk penggunaannya, namun target 90% tersebut

dapat dipenuhi dengan melakukan tingkat penghematan penggunaan

listrik lift gedung II yaitu dengan menghidupkan lift mulai jam kerja dan

30 menit sebelum berakhirnya jam kerja, serta menghimbau kepada

para pegawai agar tidak menggunakan listrik yang tidak perlu dalam

menggunakan peralatan elektronik kantor.

Untuk penyediaan anggaran kekurangannya dengan

penghematan keperluan sehari-hari perkantoran yaitu penghematan

biaya pakaian kerja pegawai, menghemat kegiatan rapat-rapat dinas

yang kurang penting, dan penghematan dari pemeliharaan peralatan

dan mesin.

2) Pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan peralatan dan

mesin.

Untuk tahun anggaran 2014 anggaran pemeliharaan masih

mencukupi tetapi hal ini dilakukan dengan adanya beberapa

penghematan di beberapa kegiatan, untuk kegiatan ditahun anggaran

2015 terdapat penambahan anggaran pemeliharaan dikarenakan

adanya kenaikan harga dari spesifikasi barang untuk pemeliharaan

serta pelayanan gedung ASN Ciawi yang mulai melaksanakan

operasionalnya maka pemeliharaan khususnya peralatan dan mesin

akan bertambah.

7.5 Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN

Layanan informasi BKN di lakukan oleh Biro humas BKN melalui

media cetak, media elektronik/teknologi informasi komunikasi (TIK) dan

hotline service. Media cetak antara lain berupa buletin, majalah,

pamflet, brosur, leaflet, brosure, surat edaran, annual report, dan

jurnal kepegawaian. Adapun TIK yang dimanfaatkan oleh BKN meliputi:

website www.bkn.go.id, twitter: bkn_ri, Fans Page Facebook: Badan

Page 140: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

57

kepegawaian Negara ‘BKN’ Republik Indonesia, TV Informasi, Anjungan

Layanan Informasi dan Running Text. Untuk hotline service Humas BKN

menggunakan sambungan 021-80882815.

Pada 2014, website www.bkn.go.id merilis 270 berita.

Sedangkan untuk bulletin/majalah majalah BKN terbit 3 edisi dengan

kapasitas 4.500 eksemplar per terbit. Sedangkan Runing text merilis

sebanyak 50 informasi. Fans Page Facebook: Badan kepegawaian

Negara ‘BKN’ Republik Indonesia sendiri memiliki 75.199 liker dengan

berbagai varian informasi kepegawaian.

Guna mengetahui tingkat kepuasan publik terhadap layanan

informasi kepegawaian BKN, dilakukan melalui e-polling dan kotak

suara dari para tamu yang berkunjung ke BKN. Ada pun jumlah tamu

yang berkunjung ke BKN dan memanfaatkan E-Polling pada tahun 2014

sebanyak 4517 orang. Dari 4517 orang tersebut, bisa terlihat data tabel

3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Data hasil E-Polling

No Kategori Angka

Respond

en

2013

%

Respon

den

2014

% Peningkatan

/ Penurunan

1 Sangat Baik 90-100 182 32,38 2210 48,92 16,54

2 Baik 75-89 234 45,70 1631 36,10 9,60

3 Cukup 60-74 76 14.84 664 14,70 0,14

4 Buruk 50-59 15 2,93 3 0,06 2.87

5 Sangat Buruk Di bawah

50

5 0,98 9 0,19 0,79

Jumlah 512 100 4517 100

Page 141: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

58

Dari tabel tersebut di atas tergambar bahwa layanan informasi

kepegawaian BKN mengalami peningkatan indeks kepuasan dengan

kategori sangat baik sebanyak 16,54%. Sementara untuk kategori

sangat buruk mengalami penurunan sebesar 0,79%.

Peningkatan indeks kepuasan publik tersebut disebabkan

bertambahnya jenis dan media layanan komunikasi yang memudahkan

masyarakat dalam mengakses informasi kepegawaian, baik melalui

facebook, twitter, diskusi interaktif melalui siaran TV, telepon, media

cetak surat kabar, dan majalah.

BKN juga telah membentuk berbagai sarana dan kelengkapan

untuk pelaksanaan UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik, seperti SOP dan ruang rapat Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID), tim PPID, dan berbagai sarana pendukung lainnya

(formulir dan regulasi terkait).

VIII. Sasaran VIII:

Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor

8.1 Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang

tersedia

Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor

yang tersedia. Indeks kepuasan pegawai merupakan tingkat

apresiasi/pendapat yang dirasakan oleh pegawai terhadap tersedianya

sarana kerja (keperluan sehari-hari perkantoran) yang disediakan Biro

Umum untuk mendukung penyelesaian pekerjaan pegawai di unit

kerjanya. Sedangkan kepuasan terhadap prasarana kantor adalah

pendapat pegawai terhadap tersedianya sarana gedung, perlengkapan

meubelair, komputer, suasana ruangan (cahaya, suhu udara,

kebersihan, tempat perkir, tempat toilet) yang disediakan Biro Umum.

Page 142: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

59

Untuk memperoleh indeks kepuasan pegawai, dilakukan dengan

memnyampaikan kuesioner terhadap pegawai yang mewakili unit kerja,

terakhir dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan hasil sebagai

berikut.

Indikator/kriteria tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan

penyediaan sarana dan prasarana kantor adalah:

1. Kemudahan prosedur pelayanan, unit kerja menyampaikan A-15

(formulir permintaan barang), Memo dinas (permintaan proses

pengadaan barang/jasa dan perbaikan peralatan)

2. Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani, pegawai di unit

Biro Umum sudah dibagi tugasnya dengan jelas, sesuai SKP.

3. Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan, tingkat

pendidikan,ketrampilan dan pengalaman petugas untuk menangani

permasalahan sarana prasarana cukup memadai

4. Kecepatan pelayanan, standar waktu dalam merespon permintaan

dilakukan dengan proses klarifikasi permintaan, konfirmasi kondisi

peralatan yang ada dan jawaban atas permintaan (tersedia atau

menunggu diberikan barang atau menunggu peralatan diperbaiki

atau diadakan)

5. Kenyamanan lingkungan unit pelayanan, unit kerja menyatakan

bahwa kondisi sarana dan prasarana di unit kerjanya cukup nyaman

(kebersihan, cahaya lampu, warna dinding ruangan, suhu udara

ruangan) dirasakan nyaman.

6. Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan, petugas

selalu memberikan penjelasan atas tugas yang dilaksanakan kepada

unit kerja yang meminta layanan sarana dan prasarana.

• Responden (kuesioner) untuk 29 unit kerja.

• Yang menjawab 29 unit kerja.

Page 143: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

60

Dari 29 unit kerja ( 100 %) menjawab:

• sangat baik (sangat setuju) 4,64 %

• baik (setuju) 73,91 %

• cukup baik ( kurang setuju) 20,00 %

• kurang baik (tidak setuju) 1,45 %

100 %

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa di tahun 2014 unit

kerja di BKN yang menyatakan puas sebanyak 78,55% dan yang

menyatakan cukup puas sebanyak 21,45%.

8.2 Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana

Pada tahun 2014 indikator persentase pemenuhan standar

sarana dan prasarana mengacu pada Permen PU Nomor 45 tahun 2007

tentang Pembangunan Gedung Milik Negara ditetapkan target 100%.

Hasil pengukuran dari indikator tersebut diperoleh dari terpenuhi

standar sarana dan prasarananya yaitu pengadaan 2 unit lift gedung III

BKN, yang sudah terealisasi 100% per tanggal 15 desember 2014.

Capaian kinerja BKN dari tahun 2010 hingga 2014 pada indikator

Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana dapat dilihat

pada grafik 3.19 berikut.

60.00 65.00 70.00 72.00

100.00

60.0065.00

70.00

75.00100.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2010 2011 2012 2013 2014

Realisasi

Target

Grafik 3.19 Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana

Page 144: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

61

B. Realisasi Anggaran Badan Kepegawaian Negara Tahun 2014

a. Pagu Anggaran

Pada tahun 2014 BKN mendapatkan pagu anggaran sebesar

Rp 542.955.113.000,- (Lima ratus empat puluh dua milyar sembilan ratus lima

puluh lima juta seratus tiga belas ribu rupiah). Sesuai dengan surat Menteri

Keuangan Nomor S-347/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014 tentang perubahan

pagu anggaran belanja K/L dalam APBN-P, BKN mengalami pemotongan anggaran

sebesar Rp 40.693.519.000,- sehingga pagu anggaran BKN menjadi Rp

502.261.594.000,- (Lima ratus dua milyar dua ratus enam puluh satu juta lima

ratus sembilan puluh empat ribu rupiah). Adapun rincian pagu anggaran setelah

dipotong sebagai berikut :

Tabel 3.8

Rincian Pemotongan Anggaran BKN Tahun 2014

Program Pagu Awal Pemotongan Pagu setelah di

potong

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Lainnya sebesar

Rp.382.413.413.000 Rp.3.203.884.000 Rp. 379.209.529.000

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur BKN

Rp.33.820.000.000 Rp. 700.965.000 Rp. 33.119.035.000

Penyelenggaraan

Manajemen

Kepegawaian Negara

sebesar

Rp.126.721.700.000 Rp. 36.788.670.000 Rp. 89.933.030.000

Jumlah Rp.542.955.113.000 Rp.40.693.519.000 Rp.502,261.594.000

Page 145: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

62

Besaran pemotongan tersebut sebagian diperoleh dari

efisiensi/optimalisasi dari semua unit kerja yang diperoleh dari biaya

perjalanan dinas, honorarium kegiatan, biaya rapat-rapat di luar kantor dan

ditambah dari KPE sebesar kurang lebih 70%. Konsekuensi dari pemotongan ini

adalah pengurangan volume pencetakan kartu KPE sebanyak 650.000 kartu

dari yang semula sebanyak 945.000 kartu, namun dapat melanjutkan seluruh

kegiatan lainnya secara optimal.

Pagu anggaran setelah efisiensi tersebut digunakan untuk membiayai 3

(tiga) Program dengan rincian :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

(01) sebesar Rp 379.209.529.000,- anggaran ini digunakan untuk

membiayai kegiatan sebagai berikut :

a) Belanja pegawai sebesar Rp 185.807.725.000,-

b) Tunjangan kinerja pegawai sebesar Rp.104.000.000.000,-

c) Belanja barang operasional kantor sebesar Rp.64.394.251.000,-

d) Belanja barang non operasional lainnya sebesar Rp 25.007.553.000,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN (02) sebesar

Rp.33.119.035.000,- anggaran ini digunakan untuk membiayai kegiatan

sebagai berikut :

a) Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana BKN

Pusat sebesar Rp.1.500.000.000,- untuk Pengadaan Lift Gedung III BKN ;

b) Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana Kantor

Regional I s/d XII BKN sebesar Rp. 31.619.035.000,-

3. Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara (06) sebesar

Rp.89.933.030.000,- anggaran ini digunakan untuk membiayai kegiatan

terkait tugas pokok dan fungsi di bidang penyelenggaraan manajemen

kepegawaian negara baik untuk Kantor Pusat maupun Kantor Regional

sebagaimana berikut :

Page 146: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

63

1) Kegiatan Prioritas Bidang

a) Perencanaan kepegawaian dan formasi (sub kegiatan penataan

PNS) sebesar Rp.1.662.400.000,-

b) Penilaian kompetensi calon pejabat struktural instansi pemerintah,

dan konseling kepegawaian sebesar Rp.1.385.384.000,-

c) Pembangunan, pengembangan sistem informasi dan pengolahan

data base kepegawaian sebesar Rp.5.940.139.000,-

d) Pengembangan operasional jaringan komunikasi dan informasi

kepegawaian (Sub Kegiatan Pembangunan Sistem Biometrik PNS

berbasis elektronik, penerbitan KPE) sebesar Rp.13.559.916.000,-

e) Perumusan kebijakan rekrutmen dan kinerja pegawai (Sub kegiatan

pengembangan sistem rekrutmen dengan CAT

System/pembangunan CAT station pada 4 kantor regional) sebesar

Rp.2.825.916.000,-

f) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bimbingan teknis

bidang kepegawaian pada instansi Pusat dan Daerah sebesar

Rp.4.061.195.000,-

2) Kegiatan Prioritas KL

a) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan jabatan fungsional

analis kepegawaian (Sub kegiatan penyelenggaraan Diklat Analis

Kepegawaian calon pejabat fungsional analis kepegawaian

sebanyak 1 angkatan tingkat terampil dan 12 angkatan tingkat

keahlian) sebesar Rp. 4.061.195.000,-

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang kepegawaian

(Sub kegiatan penyelenggaraan Diklat Analis Kepegawaian calon

pejabat fungsional analis kepegawaian sebanyak 1 angkatan tingkat

terampil dan 1 angkatan tingkat keahlian sebesar Rp.570.600.000,-

Page 147: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

64

c) Kegiatan rutin penyelenggaran tugas pokok dan fungsi bi dang

manajemen kepegawaian Negara lainnya sebesar

Rp.55.309.636.000,-

3) Realisasi anggaran BKN

Realisasi anggaran BKN tahun 2014 adalah sebesar Rp

461.695.135.312,- atau sebesar 91,92% dengan rincian sebagaimana

pada tabel 3.9.2.

Page 148: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

65

Tabel 3.9

Realisasi Anggaran BKN Per Program

Kode dan Uraian Program

Anggaran

Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5

01 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

379.209.529.000,- 346.622.605.038,- 91,41

02 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatu

Aparatur BKN

33.119.035.000,- 31.658.209.645,- 95,59

06 Penyelenggaraan

Manajemen Kepegawaian

negara

89.933.030.000,- 83.414.320.629,- 92,75

Jumlah 502.261.594.000 461.695.135.312 91,92

Tabel 3.10

Realisasi Anggaran BKN Per Satuan Kerja

KODE SATUAN KERJA PAGU

REALISASI ANGGARAN

RP %

088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 502.261.594.000,- 461.695.135.312,- 91,92

017220 BKN PUSAT 310.261.413.000,- 283.060.939.813,- 91,93

017241 KANREG I BKN YOGYAKARTA 25.154.699.000,- 22.647.113.287,- 90,03

Page 149: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

66

KODE SATUAN KERJA PAGU

REALISASI ANGGARAN

RP %

450454 KANREG II BKN SURABAYA 19.788.874.000,- 18.541.444.557,- 93,70

017237 KANREG III BKN BANDUNG 17.279.667.000,- 16.288.719.566,- 94,27

560635 KANREG IV BKN MAKASSAR 17.909.554.000,- 17.371.418.826,- 97,00

606254 KANREG V BKN DKI JAKARTA 20.812.844.000,- 19.677.638.720,- 94,55

606261 KANREG VI BKN MEDAN 14.599.682.000,- 13.187.655.994,- 90,33

622372 KANREG VII BKN PALEMBANG 11.897.885.000,- 11.360.708.444,- 95,49

622386 KANREG VIII BKN BANJARMASIN 10.491.178.000,- 10.125.443.818,- 96,51

622390 KANREG IX BKN JAYAPURA 10.860.695.000,- 9.624.170.842,- 88,61

667882 KANREG X BKN DENPASAR 13.279.699.000,- 12.391.518.918,- 93,31

667896 KANREG XI BKN MANADO 11.570.191.000,- 10.597.863.561,- 91,60

667901 KANREG XII BKN PEKANBARU 18.355.213.000,- 16.820.498.966,- 91,64

Page 150: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

67

BAB IV

PENUTUP

Hasil pengukuran target kinerja BKN di tahun 2014 menunjukkan bahwa

terdapat 11 indikator kinerja yang tercapai bahkan berhasil melampaui target kinerja.

Diantaranya adalah pemanfaatan sistem rekrutmen dan promosi dengan

menggunakan alat bantu komputer (CAT) oleh instansi lain, yang semula ditargetkan

70 instansi, tercapai 349 instansi. Hal lain adalah opini WTP yang diberikan oleh BPK

kepada BKN sejak tahun 2010 sampai dengan 2014, mencerminkan bahwa dalam lima

tahun berturut-turut laporan keuangan BKN dianggap telah mampu memberikan

informasi yang bebas dari salah saji material, berdasarkan bukti-bukti audit yang

dikumpulkan, dan BKN dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang

berlaku umum dengan baik.

Indeks Kepuasan Publik merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui

tingkat pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan harapan yang dimiliki oleh

publik. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi, BKN

memberikan layanan dengan menyediakan berbagai sarana melalui media facebook,

twitter, diskusi interaktif melalui siaran TV, telepon, media cetak surat kabar, maupun

majalah. Indek Kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan BKN meningkat

menjadi Sangat Baik, data ini diperoleh melalui kotak suara dan e-polling yang

disediakan dan dikunjungi oleh 4.517 orang.

Selain telah tercapainya beberapa target kinerja yang telah ditetapkan namun

masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai dikarenakan kendala-

kendala ekternal yang dihadapi, antara lain disebabkan oleh adanya pemotongan

anggaran KPE kurang lebih 70% dari pagu sehingga pencetakan volume KPE yang

semula 945.000 kartu menjadi hanya 650.000 kartu.

Page 151: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

68

Hal lain yang merupakan kendala bagi pencapaian target kinerja adalah belum

optimalnya pengangkatan Analis Kepegawaian oleh instansi masing-masing yang

menyebabkan target pemberian pertimbangan jabatan fungsional Analis kepegawaian

yang semula 600 hanya tercapai 550 pertimbangan. Untuk meningkatkan capaian

kinerja tersebut, tahun berikutnya diperlukan optimalisasi pengawasan pasca diklat

Analis Kepegawaian.

Secara umum untuk meningkatkan kinerja BKN di RPJM lima tahun mendatang

tahun 2015-2019, perlu ditetapkan Renstra dengan sasaran strategis yang memiliki

indikator-indikator yang jelas dan terukur sesuai dengan tugas pokok fungsi BKN

berdasarkan Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Faktor

internal yang mendukung peningkatan kinerja BKN adalah komitmen pimpinan dan

pegawai sesuai dengan visi BKN. Sedangkan faktor eksternal yang mendukung adalah

komitmen dari para stakeholder untuk melaksanakan manajemen kepegawaian sesuai

peraturan perundang-undangan dengan membangun koordinasi dan komunikasi yang

lebih intens dan harmonis. Regulasi yang sesuai dengan perubahan lingkungan

strategis diharapkan menjadi pondasi yang menopang pelaksanaan manajemen

kepegawaian yang lebih baik, sehingga cita-cita Aparatur Sipil Negara yang profesional

dapat tercapai.

Terkait dengan pencapaian sasaran strategis I, yaitu Meningkatkan Efektivitas

Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian. Memperhatikan indikator

kinerja utama ke-2 dari sasaran dimaksud, yakni persentase instansi pemerintah yang

menerapkan standar kompetensi jabatan, terlihat bahwa realisasi capaian sasaran

kinerja peningkatan efektivitas Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian

hanya sebesar 28% dari target semula sebesar 30%. Hal ini disebabkan oleh belum

tersosialisasikannya standar kompetensi manajerial dan teknis dengan baik di

lingkungan instansi pemerintah, terutama pada tataran pejabat pengambil kebijakan,

belum teralokasikannya anggaran di lingkungan BKN yang secara khusus

diperuntukkan kegiatan fasilitasi penyusunan/perumusan standar kompetensi, serta

terbatasnya jumlah fasilitator.

Page 152: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

69

Terkait dengan pencapaian sasaran strategis VII, yaitu Meningkatkan

Efektivitas Koordinasi Perencanaan Program, Sumberdaya dan Pengelolaan

Administrasi. Memperhatikan indikator kinerja utama 3 yakni persentase penempatan

pegawai yang sesuai dengan kompetensinya, terlihat bahwa realisasi capaian sasaran

kinerjanya hanya sebesar 90% dari target semula sebesar 100%. Hal ini disebabkan

oleh keterbatasan anggaran dan pertimbangan keluarga dalam memindahkan

pegawai.

Untuk meningkatkan kinerja BKN tahun berikutnya diperlukan adanya

perbaikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan kinerja, terutama pada kedua

sasaran kinerja yang capaiannya belum optimal, yaitu sasaran strategis I dan sasaran

strategis VII.

Langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada

sasaran I adalah dengan penyusunan modul kompetensi manajerial dan teknis,

melaksanakan workshop dan piloting standar kompetensi manajerial dan teknis.

Sedangkan langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran

VII adalah dengan memastikan biaya penempatan dan pemindahan pegawai

mendapatkan dukungan anggaran yang memadai serta mempertimbangkan faktor

keluarga dalam penempatan pegawai.

Page 153: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

Lampiran 1

Page 154: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

Lampiran 2

PENGUKURAN KINERJA

BADAN KEPAGAWAIAN NEGARA

TAHUN 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

I

Meningkatkan

efektifitas sistem

perencanaan dan

pengembangan

kepegawaian.

1. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian

(rightsizing) di

lingkungannya.

80%

80%

100%

2. Persentase instansi

pemerintah yang telah

menerapkan standar

kompetensi jabatan di

lingkungannya.

40%

42,33%

106%

3. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam

pengembangan karier

kepegawaian di

lingkungannya.

18% 18,50% 103%

4. Persentase instansi

pemerintah yang

menghitung kebutuhan

formasi PNS dengan

tepat sesuai NSP.

50%

50%

100%

II Meningkatkan sistem

pembinaan kinerja

yang optimal

1. Jumlah instansi

pemerintah yang telah

memanfaatkan system

rekrutmen dan

promosi dengan

menggunakan alat

bantu computer (CAT).

70

Instansi

349

Instansi

498%

Page 155: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

2. Jumlah pertimbangan

pengangkatan jabatan

fungsional Analis

Kepegawaian.

600

Analis

Kepegaw

aian

550

Analis

Kepegaw

aian

91,67%

III Meningkatkan

kualitas rumusan

perundang-undangan

kepegawaian.

Jumlah rumusan

peraturan perundang-

undangan yang

diselesaikan.

20

Naskah

26

Naskah

130%

IV Meningkatkan

pelayanan

kepegawaian berbasis

teknologi informasi

Indeks kepuasan

instansi/ PNS terhadap

pelayanan kepegawaian.

Sangat

Baik

(nilai :

86)

Sangat

Baik

(nilai :

84,48)

98%

V Meningkatkan sistem

informasi

kepegawaian yang

terintegrasi.

1. Persentase database

PNS yang akurat dan

terkini berdasarkan

data pokok pegawai.

90%

87,63%

97,37%

2. Persentase instansi

pemerintah yang telah

terintegrasi dengan

sistem aplikasi

pelayanan

kepegawaian (SAPK).

100%

99,80%

99,80%

3. Kartu PNS dan

elektronik (KPE) yang

diselesaikan.

98,5% 88,42% 90%

VI Meningkatkan

efektifitas sistem

pengawasan dan

pengendalian

kepegawaian.

Persentase penurunan

tingkat pelanggaran

terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-

undangan di bidang

kepegawaian.

10% 32,70% 327%

Page 156: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

VII Meningkatkan

efektifitas koordinasi

perencanaan

program, sumber

daya, serta

pengelolaan

administrasi

1. Hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP

BKN.

B B

(65,07)

100%

2. Opini BPK terhadap

laporan keuangan BKN.

WTP WTP 100%

3. Persentase

penempatan pegawai

yang sesuai dengan

kompetensi.

100% 100% 100%

4. Persentase

pemenuhan sarana

operasional kantor

sesuai standar.

90%

89,91%

99,9%

5. Indeks kepuasan publik

terhadap ketersediaan

layanan informasi BKN.

Baik Sangat

Baik

100%

VIII Meningkatkan

pemenuhan standard

dan mutu sarana

prasarana kantor.

1. Indeks kepuasan

pegawai terhadap

sarana dan prasarana

kantor yang tersedia.

Baik

Baik

100%

2. Persentase

pemenuhan standar

sarana dan prasarana.

100% 100% 100%

Page 157: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

CAPAIAN KINERJA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TAHUN 2010 - 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

I Meningkatkan

efektifitas sistem

perencanaan dan

pengembangan

kepegawaian.

1. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan kebijakan

penataan kepegawaian

(rightsizing) di

lingkungannya.

2. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan standar

kompetensi jabatan di

lingkungannya.

3. Persentase instansi

pemerintah yang

menerapkan penilaian

kompetensi PNS dalam

pengembangan karier

kepegawaian di

lingkungannya.

NA

5%

10%

NA

6,10%

10,4%

NA

10%

12%

NA

7,33%

11,24%

30%

10%

14%

40%

8,67%

13,22%

50%

30%

16%

76%

28%

16,33%

80%

40%

18%

80%

42,33%

18,50%

Lampiran 3

Page 158: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

4. Persentase instansi

pemerintah yang

menghitung kebutuhan

formasi PNS dengan

tepat sesuai NSP.

20% 18,40% 25% 26,60% 30% 32,67%

50% 71,33% 50% 50%

II Meningkatkan

sistem

pembinaan

kinerja yang

optimal.

1. Jumlah instansi

pemerintah yang telah

memanfaatkan sistem

rekrutmen dan

promosi dengan

menggunakan alat

bantu computer (CAT).

2. Jumlah pertimbangan

pengangkatan jabatan

fungsional analis

kepegawaian.

10

Instansi

100

analis

10

Instansi

185

analis

14

Instansi

200

analis

17

Instansi

227

analis

20

Instansi

150

analis

59

Instansi

348

analis

25

Instansi

600

analis

73

Instansi

770

analis

70

Instansi

600

analis

349

Instansi

550

analis

III Meningkatkan

kualitas rumusan

perundang-

undangan

kepegawaian.

Jumlah rumusan

peraturan perundang-

undangan yang

diselesaikan.

9

naskah

22

naskah

15

naskah

39

naskah

11

naskah

27

naskah

15

naskah

33

naskah

20

naskah

26

naskah

Page 159: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

IV Meningkatkan

pelayanan

kepegawaian

berbasis

teknologi

informasi.

Indeks kepuasan

instansi/ PNS terhadap

pelayanan

kepegawaian.

76

(Baik)

75,68

(Baik)

76

(Baik)

79,65

(Baik)

79

(Baik)

80,94

(Baik)

82

(Sangat

Baik

83,09

(Sangat

Baik)

86

(Sangat

Baik

84,48

(Sangat

Baik)

V Meningkatkan

sistem informasi

kepegawaian

yang terintegrasi.

1. Persentase database

PNS yang akurat dan

terkini berdasarkan

data pokok pegawai.

2. Persentase Instansi

Pemerintah yang telah

terintegrasi dengan

sistem aplikasi

pelayanan

kepegawaian (SAPK).

3. Persentase instansi/

stakeholders yang

telah menggunakan

sistem KPE.

40%

20%

50%

60,27%

20,44%

41,73%

50%

40%

60%

67,53%

98%

52,87%

75%

100%

75%

75,15%

98,39%

83,14%

80%

100%

85%

82%

98,89%

90,30%

90%

100%

98,50%

87,63%

99,80%

88,42%

Page 160: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

VI Meningkatkan

efektifitas sistem

pengawasan dan

pengendalian

kepegawaian.

Persentase penurunan

tingkat pelanggaran

terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-

undangan bidang

kepegawaian.

15%

19%

20%

26,7%

30%

31,8%

35%

35,3%

10%

32,70%

VII Meningkatkan

efektifitas

koordinasi

perencanaan

program, sumber

daya, serta

pengelolaan

administrasi.

1. Hasil evaluasi terhadap

implementasi SAKIP

BKN.

2. Opini BPK terhadap

laporan keuangan BKN.

3. Persentase

penempatan pegawai

yang sesuai dengan

kompetensi.

4. Persentase

pemenuhan sarana

operasional kantor

sesuai standar.

CC

WTP

45%

100%

C

(48,53)

WTP

45%

100%

CC

WTP

55%

100%

CC

(52,83)

WTP

50%

100%

B

WTP

60%

100%

CC

(54,59)

WTP

60%

100%

B

WTP

100%

90%

CC

(60,23)

WTP

90%

99,70%

B

WTP

100%

90%

B

(65,07)

WTP

100%

89,91%

Page 161: Bab 1234 LAKIP BKN 2014- · indikator kinerja utama yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa BKN sudah ... Meningkatkan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

5. Indeks kepuasan publik

terhadap ketersediaan

layanan informasi BKN.

Baik

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sangat

Baik

VIII Meningkatkan

pemenuhan

standar dan mutu

sarana prasarana

kantor.

1. Indeks kepuasan

pegawai terhadap

sarana dan prasarana

kantor yang tersedia.

2. Persentase

pemenuhan standar

sarana dan prasarana.

Baik

60%

Cukup

60%

Baik

65%

Cukup

65%

Baik

70%

Baik

70%

Baik

75%

Baik

72%

Baik

100%

Baik

100%