diisiplin pns dan perka bkn

76
PERATURAN PEMERINTAH NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS DAN PERKA BKN NO. 21 TAHUN 2010 File : PP NO 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS DAN PERKA BKN NO 21 TAHUN 2010-KANREG V-KAWANUA-06-01-2011 Oleh : Drs. GHOZALI AMIRSYAH, M.Si. KEPALA BIDANG BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN KANTOR REGIONAL V BKN JAKARTA TAHUN 2013

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

PERATURAN PEMERINTAH NO. 53

TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS

DAN PERKA BKN

NO. 21 TAHUN 2010

File : PP NO 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS DAN PERKA BKN NO 21 TAHUN 2010-KANREG V-KAWANUA-06-01-2011

Oleh :

Drs. GHOZALI AMIRSYAH, M.Si.

KEPALA BIDANG BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN

KANTOR REGIONAL V BKN JAKARTA

TAHUN 2013

Page 2: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
Page 3: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

Pengertian :

1. Disiplin PNS :

Kesanggupan PNS menaati kewajiban &menghindari larangan Per-UU/Peraturankedinasan jika dilanggar dijatuhihukuman disiplin.

2. PNS : PNS Pusat dan PNS Daerah.

3. Hukuman Disiplin :

Hukuman yg dijatuhkan kpd PNS

karena melanggar peraturan disiplinPNS.

Page 4: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

ucapansetiap kata-2 yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang

lain rapat – ceramah – diskusi – TV – telepon – rekaman –

dan atau alat komunikasi lainnya

tulisanpernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam

bentuk tulisan – gambar – coretan – karikatur dan yang

serupa dengan itu

perbuatansetiap tingkah laku – sikap – atau tindakan yang dilakukan PNS

atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

dilakukan

di dalam atau diluar jam kerja

Page 5: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

TIDAK DISIPLIN

Page 6: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

maka

Page 7: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

1. Kewajiban dan Larangan (Psl 3

dan Psl 4)a.17 Kewajiban (Psl 3) dan 15 Larangan (psl 4)

(PP 30/1980 = 26 kwajiban dan 18 larangan)

b. Beberapa larangan masih dirinci menyangkut

Netralitas PNS (psl 3 UU 43/1999)

c. Mencapai sasaran kerja pegawai (SKP)

2. PNS yang tidak menaati Psl 3 dan/atau

melanggar Psl 4dijatuhi HD (Pjbt ybw tidak menjatuhkan HD,maka

atasannya dijatuhi HD)

Page 8: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

dalam kedudukan sebagai aparatur negara

maka

pns harus “netral” dari pengaruh semua gol

dan parpol serta tidak diskriminatif dalam

memberikan pelayanan kepada masy

o/ki

“dilarang”menjadi anggota dan/atau pengurus parpol

(Pasal 3 UU Nomor 43 Tahun 1999)

Page 9: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

Alasan ditetapkannya PP 53 Tahun 2010 :

a. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kinerja dan pelayanan

PNS seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi.

b. Penyesuaian kewenangan bagi pejabat yang berhak menjatuhkan

hukuman disiplin seiring dengan adanya otonomi daerah.

c. Penjatuhan hukuman disiplin yang sama terhadap jenis

pelanggaran disiplin yang sama dengan mengkaitkan antara

kewajiban dan larangan yang dilanggar dengan tingkat dan jenis

hukuman yang dijatuhkan.

d. Mempertegas pendelegasian kewenangan secara berjenjang

kepada setiap pejabat struktural untuk dapat menjatuhkan

hukuman disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran

disiplin.

e. Menumbuhkan keberanian kepada setiap pemegang jabatan

struktural untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pegawai

dilingkungannya.

I. LATAR BELAKANG

9

Page 10: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

1. Pada Pasal 2 mengenai kewajiban (26 butir) dan Pasal 3 mengenai

larangan (18 butir) disempurnakan dengan merumuskan kembali

kewajiban dan larangannya.

a. Adapun penyempurnaan tersebut meliputi :

7 butir kewajiban/larangan dimasukkan sebagai etika.

pengelompokan beberapa butir kewajiban dan larangan

dalam satu kesatuan bunyi sumpah jabatan dan sumpah PNS

sebagai kewajiban dalam mengucapkan dan menaati sumpah/

janji PNS dan jabatan.

penambahan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sbg kewajiban.

penambahan butir larangan dalam mendukung capres/

cawapres dan anggota legislatif (DPR, DPD, dan DPRD)

sebagaimana amanat dalam UU Nomor 10 Tahun 2008 dan UU

Nomor 42 Tahun 2008.

penambahan butir larangan dalam mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah yang selama ini ditetapkan di

dalam S.E. Menpan.10

II. POKOK-POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980 MENJADI

PP 53 TAHUN 2010

10

Page 11: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

b. Dengan penyempurnaan tersebut, maka butir-butir kewajiban

yang semula berjumlah 26 butir berubah menjadi 17 butir,

sedangkan butir larangan yang semula berjumlah 18 butir

berubah menjadi 15 butir

2. Pada Pasal 7 bagian kedua mengenai tingkat dan jenis hukuman

disiplin, disempurnakan dengan mengubah dan menambah jenis

hukuman sebagai berikut :

a. Untuk jenis hukuman sedang :

jenis hukuman yang berupa penurunan gaji sebesar 1

(satu) kali gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun

dihapuskan, karena tidak diamanatkan dalam Penjelasan

Pasal 29 UU Nomor 8 Tahun 1974 jo UU Nomor 43 Tahun

1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

penambahan jenis hukuman penurunan pangkat 1 (satu)

tingkat untuk selama 1 (satu) tahun, selama ini sebagaihukuman berat.

11

Page 12: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

b. Untuk jenis hukuman berat :

perubahan jenis hukuman berupa penurunan pangkat

1 (satu) tingkat untuk paling lama 1 (satu) tahun

menjadi selama 3 (tiga) tahun.

jenis hukuman berupa penurunan pangkat 1 (satu)

tingkat untuk paling lama 1 (satu) tahun dihapus,

diturunkan menjadi hukuman tingkat sedang.

penambahan jenis hukuman berupa pemindahan

dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan

setingkat lebih rendah sesuai dengan Penjelasan Pasal

29 UU Nomor 8 Tahun 1974 jo UU Nomor 43 Tahun

1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

12

Page 13: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

...........?

Page 14: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

c. Tingkat dan jenis hukuman disiplin:

1. Hukuman disiplin ringan:

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

2. Hukuman disiplin sedang:

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah

selama 1 (satu) tahun

3. Hukuman disiplin berat:

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah

selama 3 (tiga) tahun

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan

setingkat lebih rendah

c. Pembebasan Jabatan

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

sebagai PNS

e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

1414

Page 15: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

3. Menambah ketentuan mengenai kewajiban untuk masuk kerja,

dirumuskan secara rinci untuk menjaring PNS yang tidak masuk

kerja tanpa alasan sah adalah sebagai berikut :

a. selama 5 s/d 15 hari kerja dikenai hukuman ringan.

1) 5 hari kerja dijatuhi hukuman teguran lisan;

2) 6 s/d 10 hari kerja dijatuhi hukuman teguran tertulis;

3) 11 s/d 15 hari kerja dijatuhi hukuman pernyatan tidak puas

secara tertulis.

b. selama 16 s/d 30 hari kerja dikenai hukuman sedang.

1) 16 s/d 20 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan gaji

berkala selama 1 (satu) tahun;

2) 21 s/d 25 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan

pangkat selama 1 (satu) tahun;

3) 26 s/d 30 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat

setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

15

Page 16: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

c. selama 31 s/d 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman berat.

1) 31 s/d 35 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat

setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

2) 36 s/d 40 hari kerja dijatuhi hukuman pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat lebih rendah yang menduduki

jabatan struktural atau fungsional tertentu;

3) 41 s/d 45 hari kerja dijatuhi hukuman pembebasan dari jabatan

bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional

tertentu;

4) 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman pemberhentian dengan

hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak

dengan hormat sebagai PNS.

Setiap PNS wajib datang, pulang dan melaksanakan tugas sesuai

dengan ketentuan jam kerja. Keterlambatan akan dihitung secara

kumulatif dan dikonversi 1 hari kerja sama dengan 7 ½ jam.

Dalam hal PNS tidak masuk kerja secara terus-menerus meskipun telah

dipanggil 2 (dua) kali tetapi tetap tidak hadir, PNS tersebut dijatuhi HD

tanpa melalui pemeriksaan dan jenis hukumannya berdasarkan jumlah

hari ketidakhadiran secara kumulatif.

16

Page 17: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

4. penambahan butir larangan dalam mendukung capres/ cawapres

dan anggota legislatif (DPR, DPD, dan DPRD) sebagaimana

amanat dalam UU No. 10 Tahun 2008 dan UU No. 42 Tahun 2008.

Dan penambahan butir larangan dalam mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah yang selama ini ditetapkan di dalam

S.E. Menpan, yaitu:

a. Hukuman Sedang :

1) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres, DPR, DPD,

atau DPRD dgn cara ikut serta sbg pelaksana kampanye,

menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut partai atau

atribut PNS, sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain

2) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres dgn cara

mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan thd

pasangan calon yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama,

dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,

himbauan, seruan, atau pemberian barang kpd PNS dalam lingk.

unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

3) memberikan dukungan kpd calon anggota DPD atau calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan surat

dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda

Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan17

Page 18: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

4) memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

dgn cara terlibat dalam kegiatan kampanye utk mendukung calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta mengadakan kegiatan yg

mengarah kpd keberpihakan thd pasangan calon yg menjadi peserta

pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kpd PNS

dalam lingk. unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

(yg dimaksud terlibat dlm kegiatan kampanye adalah seperti PNS bertindak

sbg pelaksana kampanye, petugas kampanye / tim sukses, tenaga hali,

penyandang dana, pencari dana, dll. (penjelasan Pasal 4 Angka 15 huruf a))

b. Hukuman Berat :

1) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres, DPR, DPD, atau

DPRD dgn cara sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas

negara;

2) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres dgn cara membuat

keputusan dan/atau tindakan yg menguntungkan atau merugikan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye; dan

3) memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,

dgn cara menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dalam kegiatan

kampanye dan/atau membuat keputusan dan/atau tindakan yg

menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama

masa kampanye.18

Page 19: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

5. Klausul baru yang mengatur mengenai klasifikasi tingkat HD

terhadap butir-butir kewajiban dan larangan.

6. Tujuan penjatuhan HD pada prinsipnya bersifat pembinaan yaitu

untuk memperbaiki dan mendidik PNS yang melakukan pelang-

garan disiplin agar ybs mempunyai sikap menyesal dan berusaha

tidak mengulangi serta memperbaiki diri pada masa yg akan

datang. Juga dimaksudkan agar PNS lainnya tidak melakukan

pelanggaran disiplin. Oleh karena itu:

a. Pejabat yang berwenang menghukum sebelum menjatuhkan HD

wajib mempelajari dengan teliti hasil pemeriksaan, dan memperhati-

kan dengan seksama faktor-faktor yang mendorong atau menyebab-

kan PNS tersebut melakukan pelanggaran disiplin dan dampak atas

pelanggaran disiplin tersebut.

b. Meskipun bentuk pelanggaran disiplin yang dilakukan sama, tetapi

faktor-faktor yang mendorong dan dampak yang ditimbulkan dari

pelanggaran disiplin itu berbeda, maka jenis HD yang akan dijatuhkan

berbeda.

c. PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran disiplin, harus

dijatuhi HD yang setimpal dengan pelanggaran yang dilakukan.

Tingkat dan jenis HD yang dijatuhkan tidak harus secara berjenjang.

19

Page 20: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

d. Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang menghukum, misal-

nya jabatan yang lowong karena pejabatnya berhalangan tetap, belum

diangkat untuk jabatan tersebut, atau tidak terdapat dalam struktur

organisasi, maka kewenangan menjatuhkan HD menjadi kewenangan

pejabat yang lebih tinggi.

e. Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan dilingkungan-

nya akan dijatuhi HD yang bukan menjadi kewenangannya, Pimpinan

Instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan HD kepada

PPK instansi induknya disertai BAP.

f. Penjatuhan HD yang menjadi wewenang Presiden diusulkan oleh PPK

dan tembusannya disampaikan kepada BAPEK dengan melampirkan:

1) BAP;

2) Bukti-bukti pelanggaran disiplin; dan

3) Bahan-bahan lain yang diperlukan.

g. Penjatuhan hukuman disiplin berupa tingkat hukuman ringan, sedang

dan berat sesuai dengan berat ringannya perbuatan/pelanggaran

yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan dengan mempertim-

bangkan :

1) latar belakang dilakukannya pelanggaran;

2) protap/SOP yang ditetapkan oleh instansi;

3) dampak dari pelanggaran yang dilakukan terhadap unit kerja,

instansi yang bersangkutan, dan pemerintah/negara;20

Page 21: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

6. Pengaturan mengenai pejabat yang berwenang menghukum

secara lebih tegas dan rinci untuk menghindari ketidakpastian,

dengan ketentuan antara lain sebagai berikut :

a. oleh Presiden bagi pejabat struktural eselon I dan jabatan lain yang

pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden

sepanjang mengenai jenis hukuman berat.

b. oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (Pusat maupun Daerah) bagi

pejabat struktural eselon II, III, IV, V, Jabatan Fungsional Tertentu, dan

Jabatan Fungsional Umum sepanjang mengenai jenis hukuman berat.

c. untuk jenis hukuman sedang diatur two step down, bagi pejabat yang

berwenang menghukum kecuali PPK misalnya: Pejabat struktural

eselon I menjatuhkan hukuman tingkat ringan bagi pejabat struktural

eselon III, dan seterusnya.

d. untuk jenis hukuman ringan diatur one step down, bagi pejabat yang

berwenang menghukum kecuali PPK misalnya : Pejabat struktural

eselon II menjatuhkan hukuman tingkat ringan bagi pejabat struktural

eselon III, dan seterusnya.

21

Page 22: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

7. Ketentuan baru yang mengatur mengenai Pejabat yang berwenang

menghukum wajib menjatuhkan HD kepada PNS yang melakukan

pelanggaran disiplin.

a. Apabila Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan HD

kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, pejabat tersebut

dijatuhi HD oleh atasannya. (Pasal 21 PP No 53 Tahun 2010).

b. Ketentuan penjatuhan HD oleh atasan kepada pejabat yang seharus-

nya menghukum berlaku juga bagi atasan secara berjenjang.

c. Penjatuhan HD oleh atasan kepada pejabat yang tidak menjatuhkan

HD, dilakukan setelah mendengar keterangannya dan tidak perlu

dilakukan pemeriksaan yang dituangkan dalam BAP.

d. Tingkat dan Jenis HD yang dijatuhkan kepada atasan yang tidak

menjatuhkan HD kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin

sama dengan jenis HD yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang

melakukan pelanggaran disiplin.

e. Atasan pejabat yang berwenang menghukum, juga menjatuhkan HD

terhadap PNS yang melakukan pelanggaran.

22

Page 23: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

10. TATA CARA PEMANGGILAN, PEMERIKSAAN, PENJATUHAN,

DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN (HD)

a. Pemanggilan

1) PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara

tertulis oleh atasan langsung utk dilakukan pemeriksaan.

2) Pemanggilan kpd PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal

pemeriksaan.

3) Apabila pada tanggal yg seharusnya ybs diperiksa tidak hadir,

maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh) hari

kerja sejak tanggal seharusnya ybs diperiksa pada pemanggilan

pertama.

4) Apabila pada tanggal pemeriksaan PNS ybs tdk hadir juga maka

pejabat yg berwenang menghukum menjatuhkan HD berdasarkan

alat bukti dan keterangan yg ada tanpa dilakukan pemeriksaan.

Page 24: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

b. Pemeriksaan

1) Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan langsung wajib memeriksa

terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

2) Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan

dalam bentuk BAP.

3) BAP harus ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan PNS

yg diperiksa.

4) Dalam hal PNS yg diperiksa tdk bersedia menandatangani BAP,

BAP tsb tetap dijadikan sebagai dasar utk menjatuhkan HD.

5) PNS yg diperiksa berhak mendapat foto copy BAP.

6) Berdasarkan hasil pemeriksaan, pejabat yg berwenang menghukum

menjatuhkan HD.

7) Dalam keputusan HD harus disebutkan pelanggaran disiplin yg

dilakukan oleh PNS ybs

Cth BAP

Page 25: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

c. Penjatuhan Hukuman Disiplin

1) Apabila menurut hasil pemeriksaan, kewenangan utk menjatuhkan

HD kepada PNS tsb merupakan kewenangan :

a) atasan langsung ybs, maka atasan langsung tsb wajib

menjatuhkan HD.

b) pejabat yang lebih tinggi, maka atasan langsung tsb wajib

melaporkan secara hierarki disertai BAP.

2) Khusus utk pelanggaran disiplin yg ancaman hukumannya sedang

dan berat dapat dibentuk Tim Pemeriksa oleh PPK atau pejabat lain

yang ditunjuk (Pasal 25 PP 53 Thn 2010).

3) Tim pemeriksa terdiri atas atasan langsung, unsur pengawasan dan

unsur kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk.

4) Apabila diperlukan, atasan langsung, Tim Pemeriksa atau pejabat

yg berwenang menghukum dapat meminta keterangan dari orang

lain.

Cth SK HD

Page 26: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

d. Penyampaian Hukuman Disiplin

1) Setiap penjatuhan HD ditetapkan dgn keputusan pejabat yg

berwenang menghukum.

2) Keputusan disampaikan secara tertutup oleh pejabat yg berwenang

menghukum atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs serta

tembusannya disampaikan kpd pejabat instansi terkait.

3) Penyampaian keputusan HD dilakukan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja sejak keputusan ditetapkan.

4) Dalam hal PNS yang dijatuhi HD tidak hadir pada saat penyampaian

keputusan HD, keputusan dikirim kpd ybs

e. Pembebasan Sementara dari Tugas Jabatannya

Dalam rangka kelancaran pemeriksaan, PNS yg diduga melakukan

pelanggaran disiplin & kemungkinan akan dijatuhi HD tingkat berat,

dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsung

sejak ybs diperiksa (Pasal 27 PP 53 Tahun 2010), dengan ketentuan sbb:

1) Pembebasan sementara dilakukan oleh atasan langsungnya.

2) Pembebasan sementara berlaku sejak ybs diperiksa sampai dengan

ditetapkannya HD.

3) PNS yang dibebaskan sementara tetap diberikan hak kepegawaian-

nya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4) Apabila atasan langsungnya tidak ada, maka pembebasan sementara

dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi

Page 27: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

f. Dasar Penjatuhan Hukuman Disiplin

1) PNS yang berdsrkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan

beberapa pelanggaran disiplin, terhadapnya hanya dapat

dijatuhi satu jenis HD yg terberat setelah

mempertimbangkan pelanggaran yg dilakukan.

2) PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian melakukan

pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, kepadanya dijatuhi

jenis Hukuman Disiplin yg lebih berat dari HD terakhir yg

pernah dijatuhkan kepadanya.

3) PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih untuk satu

pelanggaran disiplin.

4) Dalam hal PNS yang dpk/dpb dilingkungannya akan dijatuhi

HD yg bukan menjadi kewenangannya, Pimpinan instansi

atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan HD

kepada PPK instansi induknya disertai BAP

Page 28: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

11. BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLINa. Hukuman disiplin mulai berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan

oleh:

1) PRESIDEN;

2) PPK untuk jenis HD, berupa :

a) Semua jenis HD ringan,

b) Semua HD sedang,

c) HD berat berupa :

• penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 thn;

• pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah;

• pembebasan dari jabatan.

3) GUBERNUR selaku wakil pemerintah untuk jenis HD, berupa :

a) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah; dan

b) pembebasan dari jabatan.

4) KEPALA PERWAKILAN RI. Untuk jenis HD ringan dan berat berupa:

a) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah;

b) pembebasan dari jabatan

5) PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM utk semua jenis HD

ringan.28

Page 29: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

b. Tingkat dan jenis Hukuman Disiplin yg dijatuhkan oleh pejabat

SELAIN sebagaimana dimaksud pada huruf a apabila :

1) tidak diajukan keberatan maka mulai berlaku pada hari ke 15

(lima belas) setelah keputusan HD diterima.

2) diajukan keberatan maka mulai berlaku pada tanggal

ditetapkannya keputusan atas keberatan.

c. HD yg dijatuhkan oleh PPK atau Gubernur selaku wakil pemerintah

untuk jenis HD berat berupa :

1) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

sebagai PNS; dan

2) pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

apabila :

1) tidak diajukan banding administratif maka mulai berlaku pada

hari ke 15 (lima belas) setelah keputusan HD diterima.

2) diajukan banding administratif maka mulai berlaku pada tanggal

ditetapkannya keputusan banding administratif.

d. Apabila PNS yang dijatuhi HD tidak hadir pada waktu penyampaian

keputusan HD maka HD berlaku pada hari ke 15 (lima belas) sejak

tanggal yang ditentukan untuk penyampaian keputusan HD.

29

Page 30: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

12. UPAYA ADMINSTRATIF

Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administrasi

(Pasal 32 PP 53 tahun 2010)

13. HUKUMAN DISIPLIN YANG TIDAK DAPAT DIAJUKAN UPAYA ADMINIS-

TRATIF YAITU HD YANG DIJATUHKAN OLEH :

a. PRESIDEN;

b. PPK untuk jenis HD, berupa :

1) Semua jenis HD ringan,

2) Semua jenis HD sedang,

3) HD berat berupa :

a) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 thn;

b) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah;

c) pembebasan dari jabatan.

c. GUBERNUR selaku wakil pemerintah utk jenis HD berat berupa :

1) pemindahan dlm rangka penurunan jabtn setingkat lebih rendah;

2) pembebasan dari jabatan.

d. KEPALA PERWAKILAN RI Untuk jenis HD ringan dan berat

1) pemindahan dlm rangka penurunan jabtn setingkat lebih rendah;

2) pembebasan dari jabatan

e. PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM utk semua jenis HD

ringan.30

Page 31: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

14. HUKUMAN DISIPLIN YANG DAPAT DIAJUKAN KEBERATAN ADALAH JENIS

HD SEDANG, BERUPA :

a. penundaan KGB selama 1 thn; dan

b. penundaan KP selama 1 thn.

yang dijatuhkan oleh :

1) Pejabat strukt. eselon I dan pejabat yg setara;

2) Sekda/Pejabat strukt. eselon II Kab/Kota;

3) Pejabat eselon II di lingk. Instansi vertikal;

4) Pejabat strukt. eselon II di lingk. instansi vertikal (memimpin satuan

organisasi di daerah yang bersifat mandiri) dan unit dgn sebutan

lain yg atasan langsungnya pejabat struktural eselon I yg bukan

PPK (mis. Kanwil Bea Cukai dan Kanwil Pajak) ditambah

kewenangan menjatuhkan HD berupa penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu) tahun utk eselon IV kebawah dan golru

III/d kebawah (Psl 16 ayat (4);

5) Pejabat strukt. eselon II di lingk. instansi vertikal (memimpin satuan

organisasi di daerah yang bersifat mandiri) dan Kantor Perwakilan

Provinsi dan unit setara dgn sebutan lain yg berada di bawah dan

bertanggung jawab kpd PPK (mis. Kanreg BKN, Kanwil Agama, Ktr

Perw. BPKP, dll) ditambah kewenangan menjatuhkan HD berupa

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun utk

eselon IV kebawah dan golru III/d kebawah (Psl 16 ayat (4);31

Page 32: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

c. Keberatan dapat diajukan secara tertulis pada atasan pejabat yg

berwenang menghukum disertai alasan keberatan yg tembusannya

disampaikan kpd pejabat yg berwenang menghukum.

d. Keberatan diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari

terhitung mulai tanggal ybs menerima keputusan hukuman disiplin.

e. Pejabat yang berwenang menghukum harus memberi tanggapan atas

keberatan dan disampaikan secara tertulis kepada atasan pejabat

yang berwenang menghukum dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja

terhitung mulai tanggal ybs menerima tembusan surat keberatan.

f. Atasan pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil

keputusan atas keberatan yang diajukan oleh PNS dalam waktu 21

(dua puluh satu) hari kerja terhitung mulai tanggal ybs menerima

surat keberatan.

g. Keputusan atasan pejabat yang berwenang menghukum, dapat

berupa penguatan, peringanan, pemberatan, atau pembatalan

hukuman disiplin serta bersifat final dan mengikat.

h. Apabila dalam waktu lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja, atasan

pejabat yang berwenang menghukum tidak mengambil keputusan

atas keberatan maka keputusan pejabat yang berwenang meng-

hukum batal demi hukum.

32

Page 33: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

15. Banding Administratif ke BAPEK.

a. PNS yang sedang mengajukan banding administratif gajinya

tetap dibayarkan sepanjang PNS ybs tetap masuk kerja dan

melaksanakan tugas.

b. Untuk dapat tetap masuk kerja dan melaksanakan tugas, PNS

ybs harus mengajukan permohonan izin kepada PPK.

c. Penentuan dapat atau tidaknya PNS tersebut masuk kerja dan

melaksanakan tugas menjadi kewenangan PPK dengan

mempertimbangkan dampak pelanggaran disiplin yang dilaku-

kannya terhadap lingkungan kerja yang ditetapkan dengan

keputusan.

d. PPK dapat mendelegasikan atau memberikan kuasa kepada

pejabat lain dilingkungannya untuk menetapkan keputusan

dapat atau tidaknya PNS tersebut masuk kerja dan melaksana-

kan tugas.

33

Page 34: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

e. PNS yang sedang melakukan banding administratif dan tetap

masuk kerja dan melaksanakan tugas, apabila melakukan

pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang dapat

dikenakan hukuman disiplin, maka PPK membatalkan

keputusan tentang izin masuk kerja dan melaksanakan tugas

bagi PNS yang sedang melakukan banding administratif ke

BAPEK, kemudian diikuti dengan penghentian pembayaran

gaji.

f. Apabila tidak mengajukan banding administratif, maka gajinya

dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak hari ke 15

(lima belas) keputusan hukuman disiplin diterima.

g. PNS yang mengajukan banding administratif kepada BAPEK

tidak diberikan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan

pindah instansi sampai dengan ditetapkannya keputusan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap.

34

Page 35: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

16. Hapusnya Kewajiban Menjalani Hukuman Disiplin

a. PNS yang mencapai BUP atau meninggal dunia pada saat menjalani

HD:

1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun;

3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun;

4) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun,

dianggap telah selesai menjalani HD dan diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS

b. PNS yg meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya adminis-

tratif diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

c. PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas keberatan,

dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS.

d. PNS yang sedang mengajukan banding adminsitratif dan telah

mencapai BUP, apabila meninggal dunia maka ybs diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS.

Dalam hal PNS ybs sebelumnya dijatuhi HD berupa pemberhentian

tidak dengan hormat maka keputusan pemberhentiannya ditinjau

kembali oleh pejabat yang berwenang menjadi keputusan pember-

hentian dengan hormat.35

Page 36: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

17. Hak-hak kepegawaian

a. PNS yang meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya

administratif, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan

diberikan hak-hak kepegawaiannya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

b. PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas

keberatan, dianggap telah selesai menjalani HD dan

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS serta diberikan hak-

hak kepegawaiannya berdasarkan peraturan perundang-un-

dangan.

c. PNS yang sedang mengajukan banding administratif dan telah

mencapai BUP apabila meninggal dunia maka ybs diberhen-

tikan dengan hormat sebagai PNS dan diberikan hak-hak

kepegawaiannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

d. PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas banding

administratif, dihentikan pembayaran gajinya sampai dengan

ditetapkannya keputusan banding administratif.

36

Page 37: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

18. Ketentuan lain-lain

a. Dalam hal seorang PNS diusulkan untuk dijatuhi HD berupa

pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah, terlebih dahulu diperhatikan jabatan yang lowong dan

kompetensinya.

b. PNS yang sedang mengajukan upaya administratif tidak

diberikan kenaikan pangkat dan/atau kenaikan gaji berkala

sampai dengan ditetapkannya keputusan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap.

c. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga

melakukan pelanggaran disiplin atau sedang mengajukan

upaya administratif, tidak dapat disetujui untuk pindah instansi.

d. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga

melakukan pelanggaran disiplin tidak dapat dipertimbangkan

kenaikan pangkatnya.

e. PNS yang sedang menjalani HD tidak dapat dipertimbangkan

kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkatnya.

37

Page 38: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

f. PNS yang sedang menjalani HD dan melakukan pelanggaran

disiplin, dijatuhi HD.

g. Hasil pemeriksaan pihak berwajib dan unsur pengawasan dapat

digunakan sebagai bahan utk melakukan pemeriksaan atau

melengkapi BAP terhadap PNS yang diduga melakukan

pelanggaran disiplin.

h. Surat panggilan, BAP, surat keputusan dan bahan lain yang

mengangkut HD adalah bersifat rahasia.

i. Calon PNS yang dijatuhi HD tingkat sedang atau berat,

dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS

dan diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Calon PNS.

j. Apabila PNS masih menjalani HD karena melanggar kewajiban

masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja dan

melakukan pelanggaran tidak masuk kerja lagi, maka kepada

ybs dijatuhi hukuman yang lebih berat dan sisa hukuman yang

harus dijalani dianggap selesai dan berlanjut dengan HD yang

baru ditetapkan.

38

Page 39: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

k. Dalam hal PNS yang sebelumnya dijatuhi HD penurunan

pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun dan baru

menjalani sebagian dari masa hukuman, apabila ybs kemudian

dijatuhi HD berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 3 (tiga) tahun, maka PNS ybs hanya menjalani masa

hukuman selama 3 (tiga) tahun kedepan.

l. Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati

ketentuan masuk kerja dihitung secara kumulatif sampai

dengan akhir tahun berjalan yaitu mulai bulan Januari sampai

dengan bulan Desember tahun ybs.

m. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau tidak dengan hormat sebagai PNS terhadap pelanggaran

disiplin tidak masuk kerja dan menaati ketentuan masuk kerja

selama 46 (empat puluh enam) hari atau lebih didasarkan atas

pertimbangan obyektif dari PPK

39

Page 40: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

40

Terimakasih

Page 41: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

41

No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

1Mengucapkan sumpah/janji

PNS;

Mengucapkan

sumpah/janji PNS

tanpa alasan yang

sah

2Mengucapkan sumpah/janji

jabatan;

Mengucapkan

sumpah/janji

Jabatan tanpa

alasan yang sah

3

Setia dan taat sepenuhnya

kepada Pancasila, Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara

Kesatuan Republik Indonesia

dan Pemerintah;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

4

Menaati kepada segala

peraturan perundang

undangan;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

5

Melaksanakan tugas

kedinasan yang dipercayakan

kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan

tanggung jawab;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

MATRIKS TENTANG KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PNS

DIKAITKAN DENGAN TINGKAT HUKUMAN DISIPLINI. KEWAJIBAN

Page 42: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

42

No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

6

Menjunjung tinggi

kehormatan negara,

Pemerintah, dan martabat

PNS;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

7

Mengutamakan kepentingan

negara daripada kepentingan

sendiri, seseorang dan/atau

golongan;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

8

Memegang rahasia jabatan

yang menurut sifatnya atau

menurut perintah harus

dirahasiakan;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

9

Bekerja dengan jujur, tertib,

cermat, dan bersemangat

untuk kepentingan negara;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

10

Melaporkan dengan segera

kepada atasannya apabila

mengetahui ada hal yang dapat

membahayakan atau merugikan

Negara atau Pemerintah

terutama di bidang keamanan,

keuangan, dan materiil;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

Page 43: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

43

No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

11

Masuk kerja dan

menaati ketentuan jam

kerja;

•5 hari kerja

(teguran lisan)

•6-10 hari kerja

(teguran tertulis)

•11-15 hari kerja

(pernyataan

tidak puas

secara tertulis)

•16-20 hari kerja

(penundaan gaji

berkala selama 1

(satu) tahun)

•21-25 hari kerja

(penundaan

kenaikan pangkat

selama 1 (satu)

tahun)

•26-30 hari kerja

(penurunan

pangkat pada

pangkat setingkat

lebih rendah

selama 1 (satu)

tahun)

• 31-35 hari kerja

(penurunan pangkat

pada pangkat setingkat

lebih rendah selama 3

(tiga) tahun)

• 36-40 hari kerja

(pemindahan dalam

rangka penurunan

jabatan setingkat lebih

rendah bagi PNS yang

menduduki jab. Struk

atau fungs tertentu)

• 41-45 hari kerja

(pembebasan dari

jabatan bagi PNS yg

menduduki jab. struk

atau fungs tertentu)

• 46 hari kerja atau lebih

(pemberhentian dengan

hormat tidak atas

permintaan sendiri atau

pemberhentian tidak

dengan hormat sbg PNS)

Keterlambatan

masuk kerja

dan/atau pulang

cepat dihitung

secara kumulatif dan

dikonversi 7½ jam

dihitung 1 (satu) hari

kerja

Page 44: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

44

No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

12Mencapai sasaran kerja

pegawai yang ditetapkan;

Pencapaian sasaran

kerja pada akhir

tahun hanya

mencapai 25% s/d

50%

Pencapaian sasaran

kerja pada akhir

tahun kurang dari

25%

13

Menggunakan dan

memelihara barang-barang

milik negara dengan sebaik-

baiknya;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

14

Memberikan pelayanan

sebaik-baiknya kepada

masyarakat;

Pelayanan tidak

sesuai dengan

peraturan

perundang-

undangan

Pelayanan tidak

sesuai dengan

peraturan

perundang-

undangan

Pelayanan tidak

sesuai dengan

peraturan

perundang-

undangan

15Membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas;

Tidak sengaja tidak

membimbing

bawahan

Sengaja tidak

membimbing bawahan

16

Memberikan kesempatan

kepada bawahan untuk

mengembangkan karier; dan

Tidak sengaja tidak

memberi

kesempatan

Sengaja tidak

memberi kesempatan

17

Menaati peraturan kedinasan

yang ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang.

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

Page 45: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

45

No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

1 Menyalahgunakan wewenang Menyalahgunakan

wewenang

2

Menjadi perantara untuk

mendapatkan keuntungan

pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan

kewenangan orang lain;

Menjadi perantara

untuk mendapatkan

keuntungan pribadi

dan/atau orang lain

dengan menggunakan

kewenangan orang

lain

3

Tanpa izin Pemerintah menjadi

pegawai atau bekerja untuk

negara lain dan/atau lembaga

atau organisasi internasional

Tanpa izin Pemerintah

menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara

asing dan/atau lembaga

internasional

4

Bekerja pada perusahaan asing,

konsultan asing atau lembaga

swadaya asing.

Bekerja pada

perusahaan asing,

konsultan asing atau

lembaga swadaya asing

5

Memiliki, menjual, membeli,

menggadaikan, menyewakan,

atau meminjamkan barang-

barang baik bergerak atau

tidak bergerak, dokumen atau

surat berharga milik negara

secara tidak sah;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif

pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

II. LARANGAN

Page 46: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

46

No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

6

Melakukan kegiatan bersama

dengan atasan, teman sejawat,

bawahan, atau orang lain di

dalam maupun diluar lingkungan

kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan,

atau pihak lain, yang secara

langsung atau tidak langsung

merugikan negara;

Pelanggaran

berdampak

negatif pada unit

kerja

Pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

7

Memberi atau menyanggupi akan

memberi sesuatu kepada siapapun

baik secara langsung atau tidak

langsung dan dengan dalih apapun

untuk diangkat dalam jabatan.

Memberi atau

menyanggupi akan

memberi sesuatu

kepada siapapun baik

secara langsung atau

tidak langsung dan

dengan dalih apapun

untuk diangkat dalam

jabatan

8

Menerima hadiah atau suatu

pemberian apa saja dari

siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan

dan/atau pekerjaannya

Menerima hadiah atau

suatu pemberian apa

saja dari siapapun

juga yang

berhubungan dengan

jabatan dan/atau

pekerjaannya

Page 47: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

47

No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

9Bertindak sewenang-wenang

terhadap bawahannya;

Pelanggaran

dilakukan dengan

tidak sengaja

Pelanggaran dilakukan

dengan sengaja

10

Melakukan suatu tindakan atau

tidak melakukan suatu tindakan

yang dapat menghalangi atau

mempersulit salah satu pihak yang

dilayani sehingga mengakibatkan

kerugian bagi yang dilayani;

Tidak sesuai

dengan ketentuan

perundang-

undangan

Tidak sesuai dengan

ketentuan perundang-

undangan

Tidak sesuai

dengan ketentuan

perundang-

undangan

11Menghalangi berjalannya tugas

kedinasan;

Pelanggaran

berdampak negatif

pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif pada

instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif

pada pemerintah

dan/atau negara

12

Memberikan dukungan kepada calon

Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD,

atau DPRD dengan cara:

a. ikut serta sebagai pelaksana

kampanye;

b. menjadi peserta kampanye

dengan menggunakan atribut

partai atau atribut PNS;

c. sebagai peserta kampanye

dengan mengerahkan PNS lain;

dan/atau

d. sebagai peserta kampanye

dengan menggunakan fasilitas

negara.

• Ikut serta sebagai

pelaksana kampanye

• Menjadi peserta

kampanye dengan

menggunakan atribut

partai atau atribut PNS

• Sebagai peserta

kampanye dengan

mengerahkan PNS

lain

Sebagai peserta

kampanye dengan

menggunakan

fasilitas negara

Page 48: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

48

No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

13

Memberikan dukungan kepada calon

Presiden/Wakil Presiden dengan

cara:

a. membuat keputusan dan/atau

tindakan yang menguntungkan

atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa

kampanye; dan/atau

b. mengadakan kegiatan yang

mengarah kepada

keberpihakan terhadap

pasangan calon yang menjadi

peserta pemilu sebelum,

selama, dan sesudah masa

kampanye meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan, seruan atau

pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan unit kerjanya,

anggota keluarga, dan

masyarakat.

Mengadakan kegiatan

yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap

pasangan calon yang

menjadi peserta pemilu

sebelum, selama, dan

sesudah masa

kampanye meliputi

pertemuan, ajakan,

himbauan, seruan atau

pemberian barang

kepada PNS dalam

lingkungan unit

kerjanya, anggota

keluarga, dan

masyarakat.

Membuat

keputusan

dan/atau

tindakan yang

menguntungkan

atau merugikan

salah satu

pasangan calon

selama masa

kampanye

14

Memberikan dukungan kepada calon

anggota Dewan Perwakilan Daerah

atau calon Kepala daerah/Wakil

Kepala Daerah dengan cara

memberikan surat dukungan disertai

photo copy Kartu Tanda Penduduk

atau Surat Keterangan Tanda

Penduduk sesuai peraturan

perundang-undangan;

Memberikan surat

dukungan disertai

fotocopy KTP atau

Surat Keterangan

Tanda Penduduk

Page 49: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

49

No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran

KET

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6

15

Memberikan dukungan kepada

calon Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah, dengan cara:

a. terlibat dalam kegiatan

kampanye untuk

mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala

Daerah;

b. menggunakan fasilitas yang

terkait dengan jabatan

dalam kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan dan /

atau tindakan yang

menguntungkan atau

merugikan salah satu

pasangan calon selama

masa kampanye; dan/atau

d. Mengadakan kegiatan yang

mengarah kepada

keberpihakan terhadap

pasangan calon yang

menjadi peserta pemilu

sebelum, selama, dan

sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan,

himbauan, seruan, atau

pemberian barang kepada

PNS dalam lingkungan unit

kerjanya, anggota keluarga,

dan masyarakat

• Terlibat dalam

kegiatan kampanye

untuk mendukung

calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala

Daerah

• Mengadakan

kegiatan yang

mengarah kepada

keberpihakan

terhadap pasangan

calon yang menjadi

peserta pemilu

sebelum, selama,

dan sesudah masa

kampanye meliputi

pertemuan, ajakan,

himbauan, seruan,

atau pemberian

barang kepada PNS

dalam lingkungan

unit kerjanya,

anggota keluarga,

dan masyarakat

• Menggunakan

fasilitas yang

terkait dengan

jabatan dalam

kegiatan

kampanye

• Membuat

keputusan

dan/atau tindakan

yang

menguntungkan

atau merugikan

salah satu calon

pasangan selama

masa kampanye

Page 50: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

1 PRESIDEN 1. Pejabat Struktural eselon I

2. Jabatan lain yang yang

pengangkatan dan

pemberhentiannya menjadi

wewenang Presiden

Hukuman berat, jenis HD :

− Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat lebih

rendah

− Pembebasan dari jabatan

− Pemberhentian dengan hormat

tidak atas permintaan sendiri

sebagai PNS

− Pemberhentian tidak dengan

hormat sebagai PNS

Keterangan:

Penjatuhan Hukuman Disiplin

ditetapkan berdasarkan usul PPK

PRESIDEN

PEJABAT YANG BERWENANG

MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN

50

Page 51: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

2 PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

A. YG MENDUDUKI

JABATAN :

1. Struktural eselon I

dilingkungannya

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

2. Fungs Utama

dilingkungannya

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat

3. Fungs Umum golru IV/d

dan IV/e dilingkungannya

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

51

Page 52: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

A. YG MENDUDUKI

JABATAN ....

4. Struktural eselon II,

dilingkungannya

5. Fungs Madya dan

Penyelia

dilingkungannya

a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat

6. Struktural eselon II

dilingk instansi vertikal

dan pejabat yang setara

yg berada dibawah dan

bertanggungjawab

kepada PPK

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat

7. Fungs Umum golru IV/a

s/d IV/c dilingkungannya

a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

52

Page 53: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

A. YG MENDUDUKI

JABATAN ....

8. Struktural eselon III ke

bawah, dilingkungannya

9. Fungs Muda dan

Penyelia ke bawah

dilingkungannya

a. Hukuman sedang, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu)

tahun

b. Hukuman berat

10.Fungs Umum golru III/d

ke bawah

dilingkungannya

a. Hukuman sedang, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu)

tahun

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

53

Page 54: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

B. YG DIPEKERJAKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon I Hukuman ringan

2. Fungs Utama a. Hukuman ringan

b. Hukuman berat, jenis HD

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

3. Fungs Umum golru IV/d

dan IV/e

Hukuman ringan

4. Struktural eselon II ke

bawah

5. Fungs Madya dan

Penyelia ke bawah

Hukuman berat, jenis HD

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

INSTANSI PUSAT

54

Page 55: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon I a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

2. Fungs Utama a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

INSTANSI PUSAT

55

Page 56: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA ....

3. Fungs Umum golru IV/d

dan IV/e

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

4. Struktural eselon II

5. Fungs Madya

a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

6. Fungs Umum golru IV/a

s/d IV/c

a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

INSTANSI PUSAT

56

Page 57: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA ....

7. Struktural eselon III ke

bawah

8. Fungs Muda dan

Penyelia ke bawah

a. Hukuman sedang, jenis HD

− Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu)

tahun

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

9. Fungs Umum golru III/d

ke bawah

a. Hukuman sedang, jenis HD

− Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu)

tahun

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

INSTANSI PUSAT

57

Page 58: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

D. YG DIPEKERJAKAN

KELUAR INSTANSI

INDUKNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon I a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat, jenis HD

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

2. Struktural eselon II ke

bawah

3. Fungs Utama ke bawah

4. Fungs Umum golru IV/e

ke bawah

a. Hukuman sedang

b. Hukuman berat

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

58

Page 59: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

E. YG DIPERBANTUKAN

KELUAR INSTANSI

INDUKNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon II ke

bawah

2. Fungs Utama ke bawah

3. Fungs Umum golru IV/e

ke bawah

Hukuman berat, jenis HD

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

F. YG DIPEKERJAKAN

ATAU DIPERBANTUKAN

PADA PERWAKILAN RI DI

LUAR NEGERI

Hukuman sedang

Hukuman berat

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

59

Page 60: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT

PEMBINA

KEPEGAWAIAN

PUSAT

G. YG DIPEKERJAKAN

ATAU DIPERBANTUKAN

PADA NEGARA LAIN

ATAU BADAN

INTERNASIONAL, ATAU

TUGAS DI LUAR NEGERI

a. Hukuman ringan

b. Hukuman sedang

c. Hukuman berat

– Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun

– Pemberhentian dgn hormat

tidak atas permintaan sendiri

sbg PNS

– Pemberhentian tidak dengan

hormat sbg PNS

INSTANSI PUSAT

60

Page 61: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

3 Pejabat eselon I

dan pejabat

yang setara

A. YG MENDUDUKI

JABATAN

1. Struktural eselon II

dilingkungannya

2. Fungs Madya

dilingkungannya

3. Fungs Umum golru IV/a

s/d IV/c dilingkungannya

Hukuman ringan

4. Struktural eselon III

dilingkungannya

5. Fungs Muda dan Penyelia

dilingkungannya

6. Fungs Umum golru III/b

s/d III/d dilingkungannya

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

61

Page 62: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat eselon I

dan pejabat

yang setara

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon II

2. Fungs Madya

3. Fungs Umum golru IV/a

s/d IV/c

Hukuman ringan

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon III

2. Fungs Muda dan Penyelia

3. Fungs Umum golru III/b

s/d III/d

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

62

Page 63: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

4 Pejabat eselon

II dan pejabat

yang setara

A. YG MENDUDUKI

JABATAN

1. Struktural es III

dilingkungannya

2. Fungs Muda dan Penyelia

dilingkungannya

3. Fungs Umum golru III/c

s/d III/d dilingkungannya

Hukuman ringan

4. Struktural es. IV

dilingkungannya

5. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

dilingkungannya

6. Fungs Umum golru II/c

s/d III/b dilingkungannya

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

63

Page 64: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat eselon

II dan pejabat

yang setara

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon III

2. Fungs Muda dan Penyelia

3. Fungs Umum golru III/c

s/d III/d

Hukuman ringan

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon IV

2. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

3. Fungs Umum golru II/c s/d

III/b

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

64

Page 65: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

5 Pejabat eselon

II yang atasan

langsungnya :

a. PPK; dan

b. Pejabat

Struktural

eselon I

yang

bukan

PPK

A. YG MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon III

dilingkungannya

2. Fungs Muda dan Penyelia

dilingkungannya

3. Fungs Umum golru III/c

s/d III/d di lingkungannya

Hukuman ringan

4. Struktural eselon IV ke

bawah dilingkungannya

5. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

dilingkungannya

6. Fungs Umum golru III/d

kebawah dilingkungannya

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

−Penurunan pangkat setingkat

lebih rendah selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

65

Page 66: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat eselon

II yang atasan

langsungnya :

a. PPK; dan

b. Pejabat

Struktural

eselon I

yang

bukan

PPK

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon III

2. Fungs Muda dan Penyelia

3. Fungs Umum golru III/c

s/d III/d

Hukuman ringan

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon IV

2. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

3. Fungs Umum golru II/c s/d

III/b

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

66

Page 67: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

6 Pejabat eselon

III dan pejabat

yang setara

A. YG MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon IV

dilingkungannya

2. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

dilingkungannya

3. Fungs Umum golru II/c s/d

III/b dilingkungannya

Hukuman ringan

4. Struktural eselon V

dilingkungannya

5. Fungs Pelaksana dan

Pelaksana Pemula

dilingkungannya

6. Fungs Umum golru II/a s/d

II/b dilingkungannya

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

67

Page 68: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat eselon

III dan pejabat

yang setara

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon IV

2. Fungs Pertama dan

Pelaksana Lanjutan

3. Fungs Umum golru II/c s/d

III/b

Hukuman ringan

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon V

2. Fungs Pelaksana dan

Pelaksana Pemula

3. Fungs Umum golru II/a s/d

II/b

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

68

Page 69: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

7 Pejabat eselon

IV dan pejabat

yang setara

A. YG MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon V

dilingkungannya

2. Fungs Pelaksana dan

Pelaksana Pemula

dilingkungannya

3. Fungs Umum golru II/a s/d

II/b dilingkungannya

Hukuman ringan

4. Fungs Umum golru I/a s/d

I/d

Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

69

Page 70: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat eselon

IV dan pejabat

yang setara

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural eselon V

2. Fungs Pelaksana dan

Pelaksana Pemula

3. Fungs Umum golru II/a s/d

II/b

Hukuman ringan

C. YG DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

Fungs Umum golru I/a s/d I/d Hukuman sedang, jenis HD :

−Penundaan KGB selama 1 (satu)

tahun

−Penundaan KP selama 1 (satu)

tahun

INSTANSI PUSAT

70

Page 71: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

8 Pejabat eselon

V dan pejabat

yang setara

A. YG MENDUDUKI JABATAN

Fungs Umum golru I/a s/d I/d

dilingkungannya

Hukuman ringan

B. YG DIPEKERJAKAN ATAU

DIPERBANTUKAN

DILINGKUNGANNYA YG

MENDUDUKI JABATAN

Fungs Umum golru I/a s/d I/d Hukuman ringan

INSTANSI PUSAT

71

Page 72: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

9 Kepala

Perwakilan RI

YANG DIPERKERJAKAN

ATAU DIPERBANTUKAN

PADA PERWAKILAN RI DI

LUAR NEGERI

a. Hukuman ringan

b. Hukuman berat, jenis HD

– Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

– Pembebasan dari jabatan

INSTANSI PUSAT

72

Page 73: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

73

Terimakasih

Page 74: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

74

Page 75: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

75

Page 76: DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN

76