bab 10 spm ayu rizki damayanti f0312024

25
Ayu Rizki Damayanti F0312024 Sistem Pengendalan Manajemen B ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN A. Menghitung Varians Analisis yang seksama mengidentifikasikan penyebab dari varians dan unit organisasi yang bertanggung jawab untuk itu. Sistem yang efekif mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis sebagaimana ditampilkan dalam gambar berikut. Tertanam di dalam anggaran laba adalah perkiraan-perkiraan tertentu mengenai kondisi dari industri secara keseluruhan dan pangsa pasar perusahaan, harga jualnya, dan struktur biayanya. Hasil dari perhitungan varians lebih “dapat ditindaklanjuti” bila perubahan dalam hasil aktual dianalisis terhadap masing-masing perkiraan ini. Total varians Biaya manufaktu r

Upload: aayudama

Post on 18-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

materi sistem pengendlin manajemen bab 10

TRANSCRIPT

Ayu Rizki DamayantiF0312024Sistem Pengendalan Manajemen B

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

A.Menghitung VariansAnalisis yang seksama mengidentifikasikan penyebab dari varians dan unit organisasi yang bertanggung jawab untuk itu. Sistem yang efekif mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis sebagaimana ditampilkan dalam gambar berikut.

Total variansBiaya manufaktur

Tertanam di dalam anggaran laba adalah perkiraan-perkiraan tertentu mengenai kondisi dari industri secara keseluruhan dan pangsa pasar perusahaan, harga jualnya, dan struktur biayanya. Hasil dari perhitungan varians lebih dapat ditindaklanjuti bila perubahan dalam hasil aktual dianalisis terhadap masing-masing perkiraan ini. Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini :a. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.b. Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.c. Fokus pada dampak laba dari variai dalam setiap faktor penyebab.d. Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya dinggap konstan.e. Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat akal sehat yang paling mendasar (mengupas bawang).f. Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

1. Varians PendapatanDalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan volume aktual.a. Varians Bauran dan VolumeSeringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan gabungan dari varians bauran dan volume adalah :Varians bauran dan volume = (Volume aktual Volume yangdianggarkan) * Kontribusi per unit yang dianggarkanb. Varians BauranVarians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini :Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual * Proporsi yang dianggarkan) (Volume penjualan aktual)] * Kontribusi per unit yang dianggarkanc. Varians VolumeVarians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan antara varians dan varians volume.Varians volume = [(Total volume penjual aktual) * (Persentase yang dianggarkan)] [(Penjualan yang dianggarkan) * (Kontribusi per unit yang dianggarkan)]d. Penetrasi Pasar dan Volume IndustriSalah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Persamaan berikut digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industri untuk varians bauran dan volume :Varians pangsa pasar = [(Penjualan aktual) (Volume industri)] * Penetrasi pasar yang dianggarkan * Kontribusi per unit yang dianggarkanVarians volume industri = (Volume industri aktual Volume industri yang dianggarkan) * Penetrasi pasar yang dianggarkan * Kontribusi per unit yang dianggarkan

2. Varians Bebana. Biaya TetapVarians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.b. Biaya VariabelBiaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual.

B. Variasi dalam Praktik1. Periode Waktu dari PerbandinganPerbandingan antara anggaran tahunan dengan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk satu tahun penuh memnunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun terseut sampai tanggal itu, adalah mungkin bahwa defisit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa. Di sisi lain, kekuatan-kekuatan yang membuat kinerja aktual berada di bawah anggaran untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di bulan-bullan berikutnya, sehingga membuat angka akhir berbeda secara signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Manajemen senior membutuhkan estimasi laba yang realistis untuk setahun penuh, baik karena hal itu menandakan perlunya mengubah kebijakan dividen, mendapatkan tambahan untuk kas, atau mengubah tingkat pengeluaran diskresioner, maupun karena estimasi saat ini akan kinerja tahun tersebut seringkali diberikan kepada analisis keuangan atau pihak luar lainnya.

2. Fokus pada Margin KotorDi banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari manajer pemasaran adalah untuk memperoleh margin kotor harga yang dianggarkanyaitu, penyebaran yang konstan antara biaya dan harga jual. Kebijakan semacam itu tidak akan memiliki varians harga jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam periode inflasi. Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan meiliki varians harga jual. Melainkan, akan ada varians margin kotor. Margin kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi.Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi margin kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin kotoe adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar. Biaya produksi standar saat ini harus mempertimbangkan perubahan dalam biaya produksi yang disebabkan oleh perubahan dalam tarif upah dan harga bahan baku. Biaya standar terseebut, dan bukan biaya aktualnya, digunakan agar inefisiensi produksi tidak memengaruhi kinerja dari organisasi pemasaran.3. Standar EvaluasiDalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam eavaluasi laporan atas aktivitas dan terdiri atas tiga jenis, yaitu standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, standar historis, dan standar eksternal.a. Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan SebelumnyaBila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara berhati-hati, maka merupakan standar yang unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak perusahaan. Ini merupakan catatan dari kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari ulan berjalan dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari bulan yang sama di tahun sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius: (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.b. Standar EksternalIni adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan laindalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. d.Keterbatasan StandarVarians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturnkan dari standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu atau kedua alasan: (1) standar tersebut ditetapkan dengan selayaknya, atau (2) walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi usang.

4. Sistem Biaya PenuhJika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. 5. Jumlah RincianVarians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan: pertama, secara total; kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar.

6. Biaya Teknik dan Biaya DiskresionerVarians yang menguntungkan dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari kinerja yang baik; yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini bergantung pada kualifikasi bahwa kualitas dan pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.Sebaliknya, kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban aktual hampir setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah. Hai ini disebabkan karena varians yang menguntungkan dapat mengindikasikan bahwa pusat tanggung jawab tersebut tidak melaksankan dengan mencukupi fungsi-fungsi yang disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat beban kebijakan secar fakta merupakan beban teknik, varians yang menguntungkan adalah benar-benar menguntungkan untuk elemen-elemen ini.

C. Standar EvaluasiAda 3 TIPE STANDAR FORMAL yang digunakan untuk mengevaluasi laporan kondisi actual, yaitu1. Anggaran atau standar perkiraanAnggaran merupakan standar yang paling sempuran jika dibuat dengan hati-hati dan terkoordinasi.2. Standar HistorisKinerja suatu perusahaan diukur dengan membandingkan kondisi actual pada periode lalu dengan kondisi pada periode ini. Standar ini memiliki DUA KELEMAHAN yaitu :1. Adanya perubahan kondisi antara dua periode yang diperbandingkan sehingga hasil perbandingan tersebut menjadi tidak akurat.2. Kinerja pada periode yang lalu tidak dapat diterima.Meskipun standar ini mempunyai beberapa kelemahan namun standar tersebut digunakan oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya standar perkiraan lain yang dianggap lebih baik.

3. Standar EksternalStandar ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan cara membandingkannya dengan pusat pertanggunjawaban yang lain atau perusahaan lain yang bergerak di bidang industri sejenis. Beberapa perusahaan biasanya menjadikan perusahaan lain yang dianggap memiliki kualitas manajemen yang paling baik sebagai model mereka atau dasar perbandingannya. Proses ini disebut benchmarking.

D. Keterbatasan Analisis VariansAnalisis ini mempunyai keterbatasan yaitu : 1. Hanya dapat mengidentifikasi dimana varian atau perbedaan itu terjadi namun tidak dapat mengetahui kenapa perbedaan tersebut terjadi.Contoh : Suatu laporan mungkin saja menunjukan adanya varian yang tidak menguntungkan dalam biaya pemasaran dan hal itu disebabkan tingginya biaya promosi. Namun analisis varian tidak dapat menjelaskan kenapa biaya promosi tersebut tinggi dan apa yang akan terjadi bila beberapa tindakan diambil untuk mengatasinya.2. Sulit memutuskan apakah nilai varian tersebut signifikan.Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja actual dan standar; teknik ini hanya bisa daplikasikan pada proses yang terjadi berulang-ulang. Sedangkan pada level unit bisnis, proses yang seperti ini tidak terjadi sehingga sulit untuk menentukan signifikasi analisis varian. Varian sebaiknya hanya ditelusuri jika manfaat yang diharapkan dari mengkoreksi kesalahan yang menyebabkan varian tersebut lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk menelusurinya.3. Dalam laporan yang agregat, off-set terhadap varian dapat membingungkan pembacanya.Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Seorang manejer yang melihat laporan suatu unit manufaktur mungkin saja mengira bahwa kinerja unit tersebut sesuai dengan anggaran, namun sebenarnya hal itu terjadi karena bagian yang mempunyai kinerja baik menutup bagian lain yang memiliki kinerja buruk. Sehingga jika beberapa lini produk dari beberapa bagian dikombinasikan akan mengaburkan hasil laporan.4. Laporan analisis varian hanya menunjukan kejadian yang telah terjadi dan tidak menyajikan dampaknya dimasa depan jika manajer mengambil beberapa tindakan.Contoh : mengurangi pegawai mungkin akan meningkatkan keuntungan masa kini namun akan menyebabkan kerugian dimasa datang.

Tindakan ManajemenPrinsip utama dalam menganalisa laporan keuangan formal adalah : Tidak ada perbedaan yang sangat mengejutkan dalam laporan laba bulanan.1. Pertimbangan perilaku dalam evaluasi kinerja.Setiap manejer memiliki pendekatan yang berbeda dalam segi pengendalian. Manejer yang sering melakukan pengontrolan terhadap unit-unit dibawahnya disebut pengendalian ketat namun manejer yang hanya mengontrol 1x dalam setahun disebut pengendalian longgar. Ketat atau longgarnya suatu pengendalian bukan ditentukan dari tingkat pendelegasian namun dari luas tidaknya pendendalian tersebut.a. Pengendalian KetatPengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa manajer akan bekerja lebih efektif dalam hal-hal yang spesifik, misalnya mencakup tujuan jangka pendek. Disamping itu pengendalian ketat merupakan sarana bagi manajer untuk mengevaluasi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang diharapkan.b. Pengendalian longgarPengendalian longgar didasarkan pada filosopi manajemen yang diilustrasikan sebagai berikut: saya sewa orang yang berkualitas dan saya meninggalkan mereka sendiri untuk melakukan pekerjaannya. Meningkatnya wewenang pertanggung jawaban dan kekuasaan untuk tingkat bawah dalam organisasi disebut : Empowerment.Efek perilaku dari pengawasan ketat dan longgar.Sistem pengendalian ketat memiliki 2 keuntungan dibanding system pengendalian longgar, yaitu :1. Pengendalian ketat mencegah manejer dari pemborosan dan inefisiensi.2. Terus memotivasi manajer untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai target keuntungan Kontrol ketat dapat menghasilkan beberapa disfungsional efek, yaitu :1. Manajer lebih terfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek sehingga mengambil keputusan yang berbahaya bagi perusahaan di masa datang. 2. Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan yang dapat memberi keuntungan di masa datang. 3. Timbulnya distorsi komunikasi antara manajer unit dan manajer senior, jika anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur.4. Pengawasan ketat dapat mendorong manejer memanipulasi data.

Menurut Hopwood, pengendalian ketat dapat menyebabkan :1. Tingkat hubungan kerja yang baik2. Melemahnya hubungan dengan superior3. Melemahnya hubungan dengan rekanan4. Manipulasi laporan akuntansi.Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pengendalian ketat vs longgarKemampuan unit bisnis untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan laba tergantung pada 4 FAKTOR :1. Keleluasan bagi Manajer Unit melatih dirinya.Semakin besar keleluasan yang diberikan kepada manajer unit, semakin sulit mencapai keputusan yang tepat karena tiap manejer memiliki pertimbangan masing-masing. Tapi jika manajer unit dibatasi keleluasannya, hal itu akan menambah beban kerja manajer senior diatasnya.2. Sejauh mana Manajer unit diberi kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.3. Ketidakpastian dalam lingkungan perusahaanLingkungan external (yaitu pelanggan, pemasok pesaing dan peraturan) dan lingkungan internal perusahaan (faktor-faktor di dalam perusahaan) tidak dapat diprediksi secara pasti. Ketidakpastian tersebut semakin mempersulit penggunaan anggaran sebagai tolak ukur kinerja perusahaan.4. Kaitan antara keputusan manajer dengan waktu yang diperlukan untuk merealisasikan keputusan tersebut.Keputusan manejer sehubungan dengan peristiwa di masa lampau mungkin tidak relevan lagi untuk diterapkan di masa datang.

Jurnal 1Performance Measurement, Accountability, and Transparency of Budgets and Financial ReportsDi era global seperti ini dan berbicara tentang penghematan, manajer publik waspada penerbitan data kinerja online. Namun, organisasi publik dapat menggunakan teknologi informasi ini untuk mengukur dan mengelola kinerja mereka lebih baik dari sebelumnya. Pada saat yang sama, masyarakat kini dapat terlibat secara online pada laporan informasi kinerja yang lebih akuntabel kepada publik dan membangun kepercayaan publik. Jurnal ini membahas hubungan antara pelaporan kinerja dan keuangan pengambilan keputusan dengan menganalisis memenangkan penghargaan laporan keuangan dan laporan anggaran diidentifikasi oleh Petugas Keuangan Pemerintah Asosiasi pada tahun 2009. Menggambar di (GASB) kriteria Governmental Accounting Standards Board untuk pelaporan kinerja, rubrik adalah diterapkan baik anggaran publik dan laporan keuangan publik. Kedua, kamus data atau leksikon untuk pengukuran kinerja dikembangkan dan diterapkan pada dokumen yang sama untuk menentukan sejauh mana dokumen mengatasi pengukuran kinerja. Terakhir, relevansi pelaporan kinerja diperiksa di kedua pengeluaran yang direncanakan dan aktual dengan membandingkan anggaran dan laporan keuangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengukuran kinerja dengan anggaran dan pelaporan upaya pemerintah yang ada. Lembaga-lembaga publik terus ditantang untuk mengukur kinerja secara konsisten dari waktu ke waktu, dan melaporkan hasil yang ditawarkan kepada warga secara elektronik menggunakan Internet dan media sosial semakin. Negara harus mengakui baik kesulitan dan manfaat yang mereka dikenakan ketika menggabungkan hasil pengukuran kinerja ke dalam proses anggaran dan pelaporan keuangan untuk tujuan meningkatkan keputusan dan memberi informasi. Mengintegrasikan data kinerja dalam penganggaran dan pelaporan keuangan menjamin transparansi, meningkatkan kepercayaan publik, dan memegang badan akuntabel. Secara alami, laporan fiskal menjelaskan pengeluaran yang lalu, sedangkan laporan anggaran berharap dan mewakili maksud dari pejabat publik untuk masa depan. Mungkin temuan paling signifikan dalam penelitian ini adalah sejauh mana kinerja penganggaran dimasukkan ke dalam anggaran negara teladan.Analisis anggaran dan laporan keuangan melalui lensa pengukuran kinerja menunjukkan bahwa negara-negara mungkin akan lebih mudah untuk melaporkan kinerja sebagai fungsi anggaran bukan dalam konteks pengeluaran sebelumnya. Ini bukan untuk mengatakan bahwa negara-negara tidak membahas kinerja dalam pelaporan keuangan, melainkan standar dan pedoman bagi negara-negara yang tertarik dalam mengintegrasikan pengukuran kinerja dalam anggaran mereka lebih banyak terjadi dibandingkan dengan pelaporan keuangan. Ini merupakan kedua kelemahan dan kesempatan, sebagai hantu kinerja pilot anggaran berlimpah untuk menginformasikan petugas anggaran saat ini, sementara ada contoh yang lebih sedikit dari laporan keuangan tahunan populer. Hambatan tersebut tidak menyurutkan administrator publik dari efektif mengintegrasikan data kinerja yang obyektif dalam anggaran publik dan laporan keuangan secara berkala.

Jurnal 2Analyzing Financial Statements under IFRS Opportunities & ChallengesFASB dan IASB telah bekerja sungguh-sungguh untuk mendapatkan satu set standar pelaporan keuangan global yang berkualitas. Dengan momentum ini, jalan sekarang praktis yang jelas menuju konvergensi. Meskipun kecepatan, konvergensi akan meningkatkan sejumlah masalah akuntansi bagi banyak pihak yang menggunakan laporan keuangan untuk menilai likuiditas, solvabilitas, kapitalisasi pasar dan profitabilitas. Peneliti memeriksa tantangan yang berasal dari konvergensi ke saklar wajib dari metode LIFO. Selanjutnya, kami meneliti dampak konvergensi pada analisis laporan keuangan, menyoroti tantangan yang akan muncul dan membuat saran bagi pengguna dan preparers untuk memahami dan bekerja dengan satu set standar global.Meskipun pekerjaan menuju harmonisasi telah melanjutkan dengan kecepatan yang cukup, telah mengangkat sejumlah isu akuntansi untuk setter standar dan banyak tantangan bagi perusahaan multinasional, regulator, akuntan, auditor, lembaga pendidikan, investor, calon investor, kreditur dan laporan keuangan lainnya pengguna. Isu-isu ini akan menyajikan banyak kesempatan untuk penelitian masa depan.Jeffers, Greener & Penafiel (2008) mencatat bahwa beberapa isu akuntansi dan perbedaan antara IFRS dan US GAAP yang telah menimbulkan tantangan berat untuk proyek konvergensi berhubungan dengan: 1) penyajian laporan keuangan; 2) aset tidak berwujud; 3) masalah persediaan lain; 4) Sewa; 5) Laba bersih per saham; 6) Instrumen Keuangan seperti derivatif dan lindung nilai; 7) Nilai Wajar; 8) kombinasi Bisnis dan konsolidasi laporan keuangan, dan masih banyak lagi.Tidak diragukan lagi, transisi ke satu set standar pelaporan keuangan internasional akan bermanfaat bagi pasar modal global. Ini akan meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dan menyediakan model pelaporan yang konsisten untuk perusahaan multinasional. Beroperasi di lingkungan akuntansi tunggal akan mengurangi biaya keseluruhan modal dan menghasilkan efisiensi biaya untuk akuntan, preparers laporan keuangan dan auditor. Meskipun banyak manfaat bagi banyak perusahaan, transisi ke IFRS akan mengakibatkan banyak tantangan. Perhatian khusus adalah tantangan yang berasal dari perubahan dari LIFO ke FIFO atau metode penilaian persediaan alternatif lainnya bagi banyak perusahaan-perusahaan AS. Hal ini akan mengakibatkan adalah pendapatan dilaporkan lebih tinggi dan tagihan pajak karenanya lebih tinggi bagi banyak perusahaan-perusahaan AS. Selain itu, dampak dari pajak dari pengakuan cadangan LIFO akan luar biasa bagi perusahaan. Faktor-faktor ini akan berdampak negatif terhadap laba bersih riil perusahaan-perusahaan AS. Hal ini juga akan berdampak banyak aspek dari laporan laba rugi seperti harga pokok penjualan, laba kotor, dan beban pajak penghasilan. Selanjutnya, akan berdampak pada neraca dalam bidang persediaan, kewajiban pajak tangguhan dan total aset. Ini akan berdampak negatif terhadap laporan arus kas di kas aktual yang diperoleh dari aktivitas operasi. Perubahan ini tidak diragukan lagi akan mendistorsi hasil rasio keuangan dan menciptakan kebingungan dalam kesimpulan yang dicapai oleh analisis keuangan dan pengguna lain dari laporan keuangan. Ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah oleh pengambil keputusan.Dengan beralihnya LIFO ke metode penilaian persediaan alternatif seperti FIFO atau biaya rata-rata akan memberikan kesempatan tambahan tetapi juga akan menimbulkan tantangan analis, investor, kreditur dan pengguna lain dari laporan keuangan karena mereka berusaha untuk menilai likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan prospek masa depan bagi perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang bijaksana.

Jurnal 3New Perspectives in Analyzing Real Estate Developer Financial StatementsAnalisis laporan keuangan mendapat banyak perhatian di kalangan perbankan. Tapi laporan keuangan rapor hanya manajemen. Posisi keuangan sebuah perusahaan pada setiap titik waktu dan kinerjanya selama periode waktu yang mencerminkan bagaimana manajemen bisa melakukan mengingat kondisi bisnis menghadapi. Lingkungan bisnis biasanya pertimbangan utama bagi analis ketika mereka membahas pasar. Kebanyakan pemberi pinjaman real estate telah bergulat dengan proses persetujuan pemerintah yang luas di banyak daerah perkotaan. Labirin ini menciptakan penghalang yang tangguh untuk masuk bagi peserta baru dan menciptakan keuntungan bagi pemilik properti yang sudah ada. Ekstensif menggunakan uang orang lain dapat menciptakan risiko yang unik. Penggunaan sumber ekuitas luar biasanya mencakup harapan pengembalian yang tinggi, yang dapat menyebabkan peminjam untuk mengambil tindakan jangka pendek yang mungkin tidak memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang dan dapat membahayakan posisi pemberi pinjaman.Kita harus membuat beberapa penilaian tentang kemampuan manajemen. Namun kemampuannya untuk melakukan apa? Pertama, tentu saja, ada kemampuan untuk mengelola secara sehari-hari; keahlian operasional adalah kunci dan harus dievaluasi. Kedua, kita harus mengevaluasi kemampuan strategis; penilaian kita tentang industri telah memberikan kita beberapa rasa strategi yang paling dan paling mungkin untuk membawa kesuksesan. Jadi kita harus mengevaluasi kemampuan manajemen untuk mengembangkan dan menerapkan strategi kemenangan. Kita dapat melakukannya dengan menggunakan penentuan kami dari analisis rinci di atas. Jika manajemen mengejar strategi yang tidak muncul untuk memaksimalkan peluang untuk sukses, maka kemampuan (meski tidak harus karakter) dipertanyakan. Bahkan yang terbaik dari niat tidak bisa menyelamatkan seseorang yang tidak bisa mengelola bisnis.Tujuan analisa dari jurnal ini adalah: Untuk mengidentifikasi dan memahami profil risiko bisnis real estate. Untuk membedakan tingkat fleksibilitas untuk menangani masalah.Untuk mengevaluasi kinerja keuangan peminjam dan posisi tanpa konteks (yaitu, industri, strategi, dan analisis manajemen) adalah untuk sampai pada apa-apa kecuali satu set angka, rasio, dan pengukuran. Hanya ketika kita mempertimbangkan bisnis yang kita mendapatkan wawasan alasan untuk hasil keuangan. Dengan mempertimbangkan mereka driver bisnis dan bagaimana mereka akan tampil di masa depan, kita akan dihargai dengan pemahaman yang jauh lebih baik dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang digerakkan analisis awal kami.

Daftar PustakaAgatha E. J. and Askew S. 2010. Analyzing Financial Statements under IFRS Opportunities & Challenges. Journal of Leadership Accountability and Ethics 8(1).

Boykin Dan. 2011. New Perspectives in Analyzing Real Estate Developer Financial Statements. The RMA Journal 93(6): 46-50.

James M. And Manoharan A. 2014. Performance Measurement, Accountability, And Transparency Of Budgets And Financial Reports. PAQ Spring.

Robert Newton Anthony, V. G. (2007). Management Control Systems, Volume 10 Management control systems, Robert Newton Anthony McGraw-Hill higher education, McGraw-Hill.