bab 10 analisis stabilitas
DESCRIPTION
Bab 10 Analisis Stabilitas. Ir. Abdul Wahid, MT. Departemen Teknik Kimia FTUI. Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Menentukan stabilitas dari sebuah proses tanpa pengendalian - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
CHS31024 Edisi 13 Des '06
2
• Menentukan stabilitas dari sebuah proses tanpa pengendalian
• Menentukan stabilitas dari sebuah sistem pengendalian berumpan-balik lup tertutup
• Menggunakan pendekatan ini untuk mempelajari bagaimana dead time mempengaruhi stabilitas.
Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukanhal-hal berikut.
Kerangka KuliahKerangka Kuliah
CHS31024 Edisi 13 Des '06
3
Kerangka Kuliah
• Definisi stabilitas
• Peninjauan kembali menentukan akar persamaan karakteristik (PK)
• Pengantar metode stabilitas Bode
• Penerapan penentuan beberapa kecenderungan umum pada sistem berumpan-balik
Analisis Stabilitas dan PenyetelanAnalisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
4
Idt
CVdTdttE
TtEKtMV d
Ic
0
1 ')'()()(
TC
v1
v2
Kita mempengaruhi stabilitas saat kita menerapkan pengendalian. Bagaimana kita mendapatkan pengaruh yang kita inginkan?
0 20 40 60 80 100 120-40
-20
0
20
0 20 40 60 80 100 120-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
or
No!
Yes!
CHS31024 Edisi 13 Des '06
5
Pertama, mari kita definisikan stabilitas: Sebuah sistem dikatakan stabil bila semua masukan yang terbatas (bounded) ke sistem menghasilkan keluaran yang terbatas juga.
Feed
Vaporproduct
LiquidproductProcess
fluidSteam
F1
F2 F3
T1 T2
T3
T5
T4
T6 P1
L1
A1
L. Key
ProcessSampleInputs
SampleOutputs
0 0.5 1 1.5-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.5 1 1.5-1
-0.5
0
0.5
1
bo
un
ded
un
bo
un
ded
bo
un
ded
un
bo
un
ded
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
KestabilanKestabilan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
6
STABIL
STABIL MARJINAL
TAK STABIL
(Muthmainnah)
(Lawwamah)
(Amarah)
Sistem Tak Stabil InherenSistem Tak Stabil Inheren
• Sebutkan contoh di bidang teknik kimia dan selainnya
• Bagaimana membuatnya agar STABIL?
• Sebutkan contoh di bidang teknik kimia dan selainnya
• Bagaimana membuatnya agar STABIL?
CHS31024 Edisi 13 Des '06
7
Sistem Pengendalian pada Proses Tak Stabil InherenSistem Pengendalian pada Proses Tak Stabil Inheren
110
1,
13
016.0,,
130
50
sG
sGPIDG
sG svcp
130
50
sGp
8Tak Stabil Stabil
Kc = 15TI = 60Td = 9
Kriteria KestabilanKriteria Kestabilan
• Routh’s Test
• Substitusi langsung
• Root Locus
• Bode Diagram (frekuensi)
• Polar: Nyquist, Nichols plot
• Routh’s Test
• Substitusi langsung
• Root Locus
• Bode Diagram (frekuensi)
• Polar: Nyquist, Nichols plot
CHS31024 Edisi 13 Des '06
9
CHS31024 Edisi 13 Des '06
10
...)]sin()cos([...
..)(...)(
t
ttt
q
p
etCtC
etBtBBeAeAAtY
21
2210210
21
Mari kita tinjaubagaimana kita
menentukan stabilitasmodel.
G(s) = Y(s)/X(s)
Dengan i solusi untuk penyebut dari fungsi alih adalah nol, D(s) = 0 memberikan s = 1, 2 , i ... .
...)]sin()cos([...
..)(...)(
t
ttt
q
p
etCtC
etBtBBeAeAAtY
21
2210210
21
...)]sin()cos([...
..)(...)(
t
ttt
q
p
etCtC
etBtBBeAeAAtY
21
2210210
21
Real, distinct i
Real, I berulang
I bilangan kompleks
Jika semua i itu ???, Y(t) stabil
Jika satu i manapun itu ???, Y(t) tak stabil
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
11
Gd(s)
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
D(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Fungsi Alih
GC(s) = kontrolerGv(s) = katup +GP(s) = proses berumpan-balikGS(s) = sensor +Gd(s) = disturbance process
Variabel
CV(s) = controlled variableCVm(s) = measured value of CV(s)D(s) = disturbanceE(s) = errorMV(s) = manipulated variableSP(s) = set point
Cepat tinjau model sistem berumpan-balik lup tertutup.
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
12
Gd(s)
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
D(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s)MV(s)
+
+
+
-
Set point response Disturbance Response
)()()()(
)()()(
)(
)(
sGsGsGsG
sGsGsG
sSP
sCV
Scvp
cvp
1 )()()()(
)(
)(
)(
sGsGsGsG
sG
sD
sCV
Scvp
d
1
Penyebut menentukan stabilitas sistem berumpan-balik lup
tertutup! Kita katakan ini persamaan karakteristik (PK).
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
13
solvent
pure A
AC
FS
FA
)()()()(
0039011575125
051
03901
11
1
23
33
c
CPC
Scvp
K.sss
s
).(K
τs
KK
sGsGsGsGKontroler adalah P-saja. Apakah sistemnya stabil? Mari kita evaluasi akar-akar PK.
Solusi Arah untuk Akar dalam rangka menentukan stabilitas
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
PK
ROUTH ArrayROUTH Array
14
Routh test: prosedur untuk menentukan berapa banyak akar-akar polinomial mempunyai bagian positif tanpa harus menemukan akar-akar secara nyata dengan teknik iteratif
an an-2 an-4 … a1 0an-1 an-3 an-5 … a0 0b1 b2 b3 … 0 0c1 c2 c3 … 0 0
1
3211
n
nnnn
a
aaaab
1
5412
n
nnnn
a
aaaab
1
21311 b
baabc nn
1
31512 b
baabc nn
Contoh ROUTH ArrayContoh ROUTH Array(10s +1)(30s +1)(3s +1) + 0,80Kc = 0
900s3 + 420s2 + 43s + (1 + 0,80 Kc) = 0
900 43 0
420 1 + 0,80 Kc 0
b1 0 0
1 + 0,80 Kc 0 0
dengan:
b1 0 atau 17160 – 720Kc 0 Kc 23,8
1 + 0,8Kc 0 atau 0,8Kc -1 Kc -1,25
(10s +1)(30s +1)(3s +1) + 0,80Kc = 0
900s3 + 420s2 + 43s + (1 + 0,80 Kc) = 0
900 43 0
420 1 + 0,80 Kc 0
b1 0 0
1 + 0,80 Kc 0 0
dengan:
b1 0 atau 17160 – 720Kc 0 Kc 23,8
1 + 0,8Kc 0 atau 0,8Kc -1 Kc -1,25 15
420
72017160
420
)08,01(90043.4201
cc KKb
Kcu (Ultimate Controller Gain)Kcu (Ultimate Controller Gain)• Nilai Kc terendah: negatif.
– Ini tidak berarti karena gain negatif berarti kontroler mempunyai kesalahan aksi.
• Batas teratas gain kontroler merupakan ultimate gain:
Kcu = 23,8 %/%
Ini berarti perubahan gain pada kontroler tidak boleh lebih besar dari 23,8 atau mengurangi PB di bawah 4,2 %
(100/23,8).
• Nilai Kc terendah: negatif. – Ini tidak berarti karena gain negatif berarti kontroler mempunyai
kesalahan aksi.
• Batas teratas gain kontroler merupakan ultimate gain:
Kcu = 23,8 %/%
Ini berarti perubahan gain pada kontroler tidak boleh lebih besar dari 23,8 atau mengurangi PB di bawah 4,2 %
(100/23,8).
CHS31024 Edisi 13 Des '06
16
Substitusi LangsungSubstitusi Langsung
• Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa jika akar-akar persamaan karakteristik sangat kontinyus dengan parameter-parameter lup, maka titik di mana lup menjadi tidak stabil (paling sedikit satu dan biasanya dua akar) harus terletak pada aksis imajiner dari daerah kompleks, yakni, di sana harus ada akar imajiner murni
• Pada titik stabilitas marjinal persamaan karakteristik harus mempunyai sepasang akar imajiner murni:
r1,2 = iu
dengan Tu = ultimate period
• Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa jika akar-akar persamaan karakteristik sangat kontinyus dengan parameter-parameter lup, maka titik di mana lup menjadi tidak stabil (paling sedikit satu dan biasanya dua akar) harus terletak pada aksis imajiner dari daerah kompleks, yakni, di sana harus ada akar imajiner murni
• Pada titik stabilitas marjinal persamaan karakteristik harus mempunyai sepasang akar imajiner murni:
r1,2 = iu
dengan Tu = ultimate period
CHS31024 Edisi 13 Des '06
17
uu T
2
Contoh Substitusi LangsungContoh Substitusi Langsung
900s3 + 420s2 + 43s + (1 + 0,80 Kc) = 0
Substitutsikan s = iu dan Kc = Kcu
900i3u 3 + 420 i2u
2 + 43 iu + (1 + 0,80 Kcu) = 0
i2 = -1:
(-420u 2 +1 + 0,80 Kcu) + i(-900u
3 + 43u ) = 0 +0i
-420u 2 +1 + 0,80 Kcu = 0
-900u 3 + 43u = 0
untuk u = 0 Kcu = -1,25 %/%
untuk u = 0,2186 Kcu = 23,8 %/% dan Tu = 28,7 s
900s3 + 420s2 + 43s + (1 + 0,80 Kc) = 0
Substitutsikan s = iu dan Kc = Kcu
900i3u 3 + 420 i2u
2 + 43 iu + (1 + 0,80 Kcu) = 0
i2 = -1:
(-420u 2 +1 + 0,80 Kcu) + i(-900u
3 + 43u ) = 0 +0i
-420u 2 +1 + 0,80 Kcu = 0
-900u 3 + 43u = 0
untuk u = 0 Kcu = -1,25 %/%
untuk u = 0,2186 Kcu = 23,8 %/% dan Tu = 28,7 sCHS31024 Edisi 13 Des '06
18
Pengaruh Dead-time Pengaruh Dead-time
• Aproksimasi PADE:• Aproksimasi PADE:
CHS31024 Edisi 13 Des '06
19
s
se s
21
21
1
1
Tugas:Tugas:
13
84.1
s
eG
s
plk 1300
84.1 100
s
eG
s
ppr
15.1
33.8
sGv 110
11.0
sGs
CHS31024 Edisi 13 Des '06
20
1.Cari parameter kontroler P, PI dan PID yang optimum2.Gambar masing-masing menggunakan MATLAB
Kontroler P
Root LocusRoot Locus
• Root Locus: teknik secara grafik yang terdiri atas penggrafikan akar-akar pers. karakteristik (eigenvalue), sebagai fungsi gain atau perubahan parameter lup lainnya
• Hasil grafik: pandangan sekilas apakah akar-akar pers. karakteristik memotong sumbu imajiner dari sisi kiri ke sisi kanan s plane. Ini mengindikasikan kemungkinan ketidakstabilan lup kontrol
• Root Locus: teknik secara grafik yang terdiri atas penggrafikan akar-akar pers. karakteristik (eigenvalue), sebagai fungsi gain atau perubahan parameter lup lainnya
• Hasil grafik: pandangan sekilas apakah akar-akar pers. karakteristik memotong sumbu imajiner dari sisi kiri ke sisi kanan s plane. Ini mengindikasikan kemungkinan ketidakstabilan lup kontrol
CHS31024 Edisi 13 Des '06
21
Contoh 1Contoh 1
• Perhatikan diagram blok di bawah ini
• Persamaan Karakteristiknya:
atau 1 + OLTF = 0
• Perhatikan diagram blok di bawah ini
• Persamaan Karakteristiknya:
atau 1 + OLTF = 0
CHS31024 Edisi 13 Des '06
22
Kc
0.5
R(s) C(s)
)1)(13(
2
ss
0)1)(13(
1
ss
Kc
JawabanJawaban
• OLTF (open-loop transfer function) = • Pole: -1/3 dan –1• Zero: tidak ada• 3s2 + 4s + (1 + Kc) = 0
• Dengan memasukkan harga Kc dari 0 dst., maka didapat gambar:
• OLTF (open-loop transfer function) = • Pole: -1/3 dan –1• Zero: tidak ada• 3s2 + 4s + (1 + Kc) = 0
• Dengan memasukkan harga Kc dari 0 dst., maka didapat gambar:
)1)(13( ss
Kc
)1)(13( ss
Kc
CHS31024 Edisi 13 Des '06
23
cc K
Krr 31
3
1
3
2
6
)1(12164, 21
Gambar RLGambar RL
CHS31024 Edisi 13 Des '06
24
-1 -1/3-2/3
Contoh 2Contoh 2
• Persamaan karakteristik:
• pole: -1/3, -1, -2; n (jumlah pole) = 3• zero: tidak ada; m (jumlah zero) = 0
• Persamaan karakteristik:
• pole: -1/3, -1, -2; n (jumlah pole) = 3• zero: tidak ada; m (jumlah zero) = 0
015,0)1)(13(
1
sss
Kc
015,0)1)(13(
1
sss
Kc
CHS31024 Edisi 13 Des '06
25
Kc
R(s) C(s)
)1)(13(
2
ss
15,0
5,0
s
Cara MenggambarCara Menggambar
1. Tandai pole dengan silang dan zero dengan lingkaran kecil.2. Cek daerah di sebelah kiri titik paling kiri: jika selisih antara n –
m ganjil tempat kedudukan, genap bukan tempat kedudukan. Cek lagi daerah di sebelahj kanannya, dst.
3. Untuk mencari titik potong dengan sumbu imajiner direct susbtitution method
4. Jika di antara 2 pole merupakan tempat kedudukan, maka ada breakaway point
5. Jika di antara pole dan zero atau zero dan merupakan tempat kedudukan breakin point
6. Jumlah pole jumlah cabang (loci)7. Jumlah cabang menuju = jumlah pole – jumlah zero8. Garis selalu dari pole menuju zero atau
1. Tandai pole dengan silang dan zero dengan lingkaran kecil.2. Cek daerah di sebelah kiri titik paling kiri: jika selisih antara n –
m ganjil tempat kedudukan, genap bukan tempat kedudukan. Cek lagi daerah di sebelahj kanannya, dst.
3. Untuk mencari titik potong dengan sumbu imajiner direct susbtitution method
4. Jika di antara 2 pole merupakan tempat kedudukan, maka ada breakaway point
5. Jika di antara pole dan zero atau zero dan merupakan tempat kedudukan breakin point
6. Jumlah pole jumlah cabang (loci)7. Jumlah cabang menuju = jumlah pole – jumlah zero8. Garis selalu dari pole menuju zero atau
CHS31024 Edisi 13 Des '06
26
Gambar RLGambar RL
CHS31024 Edisi 13 Des '06
27
LatihanLatihan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
28
Kc
R(s) C(s)
)15(
2
s
1
1
s
)12(
5.0
s
Contoh 3Contoh 3
• Persamaan karakteristik:
• 3s2 + (4 + 0,2Kc)s + (1 + Kc) = 0• OLTF =
• Pole: -1/3 dan –1 n = 2; Zero: -5 m = 1
• Persamaan karakteristik:
• 3s2 + (4 + 0,2Kc)s + (1 + Kc) = 0• OLTF =
• Pole: -1/3 dan –1 n = 2; Zero: -5 m = 1
CHS31024 Edisi 13 Des '06
29
Kc(1+0.2s)
0.05
R(s) C(s)
)1)(13(
2
ss
0)1)(13(
)2,01(1
ss
sKc
6
04,04,104)2,04(,
2
21ccc KKK
rr
)1)(13(
)2,01(
ss
sK c
Gambar RLGambar RL
CHS31024 Edisi 13 Des '06
30
Aturan Penggambaran Root Locus Aturan Penggambaran Root Locus
• Pada real axis tempat kedudukan berada pada titik di mana pole dikurangi zero berharga ganjil untuk sebelah kanan titik.
• Loci akar selalu berasal, untuk total gain lup = 0, pada pole OLTF.
• Jumlah loci atau cabang sama dengan jumlah pole OLTF (n).
• Semakin naik total gain lup, loci atau cabang akan mendekati zero OLTF atau . Jumlah loci menuju = n – m.
• Pada real axis tempat kedudukan berada pada titik di mana pole dikurangi zero berharga ganjil untuk sebelah kanan titik.
• Loci akar selalu berasal, untuk total gain lup = 0, pada pole OLTF.
• Jumlah loci atau cabang sama dengan jumlah pole OLTF (n).
• Semakin naik total gain lup, loci atau cabang akan mendekati zero OLTF atau . Jumlah loci menuju = n – m.
CHS31024 Edisi 13 Des '06
31
Aturan Penggambaran Root Locus (2) Aturan Penggambaran Root Locus (2)
• Loci yang menuju sepanjang garis asimtot. Semua garis asimtot harus melewati center of gravity (CG) dari pole dan zero OLTF.
• Asimtot membuat sudut dengan sumbu real:dengan k = 0, 1, …, n-m-1
• Titik-titik pada sumbu real di mana loci bertemu atau meninggalkan, atau masuk dari daerah kompleks pada bidang s, disebut breakaway point.
• Loci yang menuju sepanjang garis asimtot. Semua garis asimtot harus melewati center of gravity (CG) dari pole dan zero OLTF.
• Asimtot membuat sudut dengan sumbu real:dengan k = 0, 1, …, n-m-1
• Titik-titik pada sumbu real di mana loci bertemu atau meninggalkan, atau masuk dari daerah kompleks pada bidang s, disebut breakaway point.
CHS31024 Edisi 13 Des '06
32
mn
zp
CG
n
j
m
iij
1 1
mn
k
)360(180 00
n
j j
m
i i pszs 11
11
Contoh 4Contoh 4
• Persamaan karakteristik:
• pole: -1/10, -1/30, dan –1/3 n = 3• zero: tidak ada m = 0
• Persamaan karakteristik:
• pole: -1/10, -1/30, dan –1/3 n = 3• zero: tidak ada m = 0
CHS31024 Edisi 13 Des '06
33
Kc
R(s) C(s)Kc
Toset(s) E(s) M(s) F(s)
13
016.0
s 130
50
s
110
1
s
31
301
101
'
sss
KOLTF
0)13)(130)(110(
8,01
sss
Kc
Jawaban (1)Jawaban (1)
CHS31024 Edisi 13 Des '06
34
cc K
KK 000888,0
)3)(30)(10(
8,0'
155,003
31
301
101
CG
000
000000
300 ,180 ,60
3
)2(360180 ,
3
)1(360180 ,
3
)0(360180
0111
31
101
301
sss
Breakaway point:
Jawaban (2)Jawaban (2)
• Dengan menyamakan penyebut pers. kuadrat– s = -0,247 (tidak mungkin, karena tidak di antara
dua titik) dan – s = -0.063 (valid) u = 0,22
– Kcu = 24
• Dengan menyamakan penyebut pers. kuadrat– s = -0,247 (tidak mungkin, karena tidak di antara
dua titik) dan – s = -0.063 (valid) u = 0,22
– Kcu = 24
CHS31024 Edisi 13 Des '06
35
Gambar RLGambar RL
CHS31024 Edisi 13 Des '06
36
Root ContourRoot Contour
• Root Loci (RL)– Bagian tempat kedudukan akar ketika Kc bervariasi dari 0
hingga ∞ (Kc positif)• Complementary Root Loci (CRL)
– Bagian tempat kedudukan akar ketika Kc bervariasi dari -∞ hingga 0 (Kc negatif)
• Root Contours (RC)– Tempat kedudukan akar ketika bervariasi lebih dari satu
parameter• Complete Root Loci
– Kombinasi RL dan CRL (-∞<Kc< ∞)
• Root Loci (RL)– Bagian tempat kedudukan akar ketika Kc bervariasi dari 0
hingga ∞ (Kc positif)• Complementary Root Loci (CRL)
– Bagian tempat kedudukan akar ketika Kc bervariasi dari -∞ hingga 0 (Kc negatif)
• Root Contours (RC)– Tempat kedudukan akar ketika bervariasi lebih dari satu
parameter• Complete Root Loci
– Kombinasi RL dan CRL (-∞<Kc< ∞)
CHS31024 Edisi 13 Des '06
37
Kondisi RLKondisi RL
• Besaran
• Sudut
• Besaran
• Sudut
01 :PK
01 :PK
1
OLTF
sHsG
sHsG
sG
sR
sC
cc
KK
OLTF - 1
CHS31024 Edisi 13 Des '06
38
o
o
180atau radian dari genapkelipatan
0 2
180atau radian dari ganjilkelipatan
0 12
c
c
KkOLTF
KkOLTF
Perhitungan KPerhitungan K
m
ii
n
ji
n
jj
m
ii
zs
ps
c
n
jj
m
ii
n
jj
m
ii
ccps
zs
n
m
K
mnk
kpszsOLTFCRL
kpszsOLTFRL
KK
OLTF
pspsps
zszszsKOLTF
1
1
1
1
1 ,....,2 ,1 ,0
2 :
12 :
1
...
...
11
11
21
21
CHS31024 Edisi 13 Des '06
39
ContohContoh
21
1
pspss
zsKOLTF c
A
BCD
zs
pspssKc
11
21111
CHS31024 Edisi 13 Des '06
40
Sifat dan Pembuatan RLSifat dan Pembuatan RL
1. Titik Kc = 0
2. Titik Kc = ±∞3. Jumlah cabang4. Simetri5. Asimtot6. Sentroid (Interseksi dari Asimtot)7. RL pada Sumbu Nyata8. Sudut Berangkat dan Sudut Datang9. Interaksi dengan Sumbu Imajiner10. Titik Breakaway (Sadel)
11. Perhitungan Kc
1. Titik Kc = 0
2. Titik Kc = ±∞3. Jumlah cabang4. Simetri5. Asimtot6. Sentroid (Interseksi dari Asimtot)7. RL pada Sumbu Nyata8. Sudut Berangkat dan Sudut Datang9. Interaksi dengan Sumbu Imajiner10. Titik Breakaway (Sadel)
11. Perhitungan Kc
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
41
1. Titik Kc = 01. Titik Kc = 0
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
42
• Pole:– s = 0, -5, -6, -1 ± i– Jumlah (m) = 5
• Pole:– s = 0, -5, -6, -1 ± i– Jumlah (m) = 5
2. Titik Kc = ±∞2. Titik Kc = ±∞
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
43
• Zero:– s = -3– Jumlah (n) = 1
• Zero:– s = -3– Jumlah (n) = 1
3. Jumlah Cabang3. Jumlah Cabang
• Cabang selalu berasal dari pole• Ada 2 cabang, dari pole:
– Menuju zero– Menuju tak berhingga (∞)
• Jumlah semua cabang dari RL adalah sama dengan ORDE POLINOMIAL (jumlah pole)
• Jumlah cabang yang menuju ∞ = n - m• Orde = 5 jumlah semua cabang = 5• Jumlah zero = 1 jumlah cabang menuju ∞ = 4
• Cabang selalu berasal dari pole• Ada 2 cabang, dari pole:
– Menuju zero– Menuju tak berhingga (∞)
• Jumlah semua cabang dari RL adalah sama dengan ORDE POLINOMIAL (jumlah pole)
• Jumlah cabang yang menuju ∞ = n - m• Orde = 5 jumlah semua cabang = 5• Jumlah zero = 1 jumlah cabang menuju ∞ = 4
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
44
4. Simetri4. Simetri
• RL yang sempurna adalah simetrik terhadap sumbu nyata dari bidang-s
• RL yang sempurna adalah simetrik terhadap sumbu nyata dari bidang-s
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
45
5. Asimtot5. Asimtot
ooook
k
mn
k
RL
135,135,45,4515
1212
:
ooook
k
mn
k
CRL
270,180,90,015
22
:
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
46
6. Sentroid (Interseksi dari Asimtot)6. Sentroid (Interseksi dari Asimtot)
5.2
4
311650
1
iimn
zeropole
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
47
7. RL pada Sumbu Nyata7. RL pada Sumbu Nyata
• Ada RL pada sumbu nyata antara:
– s = 0 dan s = -3
– s = -5 dan s = -6
• Ada CRL pada sumbu nyata antara:
– s = -3 dan s = -5
– s = -6 dan s = ∞
• Ada RL pada sumbu nyata antara:
– s = 0 dan s = -3
– s = -5 dan s = -6
• Ada CRL pada sumbu nyata antara:
– s = -3 dan s = -5
– s = -6 dan s = ∞
032265 :PK 2 sKsssss c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
48
8. Sudut Berangkat dan Sudut Datang8. Sudut Berangkat dan Sudut Datang
• Sudut berangkat dari RL meninggalkan pole pada -1 + i. Jika s1 adalah titik pada RL meninggalkan pada -1 + i dan s1 sangat dekat dengan pole tersebut, maka:
• Sudut berangkat dari RL meninggalkan pole pada -1 + i. Jika s1 adalah titik pada RL meninggalkan pada -1 + i dan s1 sangat dekat dengan pole tersebut, maka:
o
oooooo
o
k
atau
kisssisss
8.43
180124.1114901356.26
1801216513 111111
CHS31024 Edisi 13 Des '06
49
032265 :PK 2 sKsssss c
9. Interseksi dengan Sumbu Imajiner9. Interseksi dengan Sumbu Imajiner
0
35atau 0163.01053940
309atau 0212.06.65 2
c
ccc
cc
K
KKK
KK
34.1dan 34.1
01052.58
03212.06.65
:35 Pada
2
2
isis
s
KsKsA
K
cc
c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
50
032265 :PK 2 sKsssss c
Kurva memotong sumbu imajiner pada Kc = 35 dan Kc = 0
10. Titik Breakaway (Titik Sadel)10. Titik Breakaway (Titik Sadel)
• Merupakan titik yang berada pada sumbu nyata (real) tempat bertemu akar (loci) pergi dan akar datang, tempat mulai memasuki daerah bilangan kompleks.
• Akar selalu datang dan pergi dengan sudut 90o pada titik breakaway.
• Merupakan titik yang berada pada sumbu nyata (real) tempat bertemu akar (loci) pergi dan akar datang, tempat mulai memasuki daerah bilangan kompleks.
• Akar selalu datang dan pergi dengan sudut 90o pada titik breakaway.
m n
1 1
Metode lain:
1 1
i ji js z s p
OLTF0cdK d
ds ds
CHS31024 Edisi 13 Des '06
51
Titik Breakaway (Titik Sadel) Titik Breakaway (Titik Sadel)
5 4 3 2
OLTF0
13 5 66 142 123 45 0
3 33 1 204
0 656 0 468
5 53
cdK d
ds ds
s . s s s s
s . i .
s . i .
s .
CHS31024 Edisi 13 Des '06
52
032265 :PK 2 sKsssss c
Titik Breakaway (Titik Sadel) Titik Breakaway (Titik Sadel)
53.5
468.0656.0
204.133.3
045123142665.13
0180492568264544
0)180552650318675(60825413
060825413
)60164162525)(3()60825413)(1(''
0)22)(6)(5(
3OLTF
2345
2345
23452345
2345
2342345
2
2
s
is
is
sssss
s s sss
s + + s+ s+ s + ss s sss
s s sss
s sssss s sss
v
uvvu
sssss
s
ds
d
ds
d
ds
dKc
CHS31024 Edisi 13 Des '06
53
032265 :PK 2 sKsssss c
YANG DIPAKAI
Ada 5 akar
RL SempurnaRL Sempurna
CHS31024 Edisi 13 Des '06
54
Root Locus Dengan MATLABRoot Locus Dengan MATLABG = zpk([1],[0,-5,-6,-1+I,-1-i],1)rlocus(G)G = zpk([1],[0,-5,-6,-1+I,-1-i],1)rlocus(G)
2265
32
sssss
sKOLTF c
CHS31024 Edisi 13 Des '06
55
Aspek Penting Pembuatan RLAspek Penting Pembuatan RL
• Efek Penambahan Pole dan Zero
• Efek Pemindahan Pole dan Zero
• Efek Penambahan Pole dan Zero
• Efek Pemindahan Pole dan Zero
CHS31024 Edisi 13 Des '06
56
Efek Penambahan PoleEfek Penambahan Pole
0
aass
KOLTF c
bsass
KOLTF c
1
CHS31024 Edisi 13 Des '06
57
Efek Penambahan ZeroEfek Penambahan Zero
CHS31024 Edisi 13 Des '06
58
Efek Pemindahan Pole dan ZeroEfek Pemindahan Pole dan Zero
CHS31024 Edisi 13 Des '06
59
Mencari Kcu dengan menggunakan Root Locus
Mencari Kcu dengan menggunakan Root Locus
• Gambar/plot RL-nya
• Perhatikan karakteristik tempat akar-akarnya
• Jika melewati batas kestabilan (daerah real negatif) maka sistem memiliki Kcu.
• Kc yang memberikan harga akar dibatas kestabilan (sumbu imajiner) merupakan harga Kcu.
• Gambar/plot RL-nya
• Perhatikan karakteristik tempat akar-akarnya
• Jika melewati batas kestabilan (daerah real negatif) maka sistem memiliki Kcu.
• Kc yang memberikan harga akar dibatas kestabilan (sumbu imajiner) merupakan harga Kcu.
CHS31024 Edisi 13 Des '06
60
Pola Root LocusPola Root Locus
CHS31024 Edisi 13 Des '06
61
CHS31024 Edisi 13 Des '06
62-0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
Real
Ima
gin
ary
Stabil Tak stabil
Kc 250 0
Semakin naik gain kontroler (KC),beberapa akar mendekatinya, kemudianmemotong daerah takstabil.
Plot dari bagian nyata dan imajiner dari akar PK - 3 akar untuk kubik
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
63
Set point response
)()()()(
)()()(
)(
)(
sGsGsGsG
sGsGsG
sSP
sCV
Scvp
cvp
1
Penyebut menentukan
stabilitas sistem
berumpan-balik
lup tertutup!
Metode Stabilitas Bode
Menghitung akar itu mudah dengan perangkat lunak standar. Jika persamaannya mengandung dead time, maka muncul e -s. Oleh karena itu, kita
perlu metode lain.
Metode yang kita akan gunakan itu adalah Metode Stabilitas Bode.
0039011575125 :mixerUntuk 23 cK.sss
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
64
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
solvent
pure A
AC
FS
FA
Lup terbuka
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Lup terbuka
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
65
solvent
pure A
AC
FS
FA
Lup tertutup
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Lup tertutup
No forcing!!
No forcing!!
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
CHS31024 Edisi 13 Des '06
66
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Loop closed
Di bawah kondisi apa sistem itu stabil (takstabil)?
Ingat: pikirkan tentang gelombang sinus seperti dia melintasi lup sekali.
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
CHS31024 Edisi 13 Des '06
67
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Loop closed
Di bawah kondisi apa sistem itu stabil (takstabil)?
Jika amplitudo sinus lebih besar setelah satu siklus, maka dia akan naik setiap lup. Sistem akan menjadi takstabil.
Kini: pada frekuensi apa sinus menguatkan dirinya sendiri?
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
CHS31024 Edisi 13 Des '06
68
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Loop closed
Kini: pada frekuensi apa sinus menguatkan dirinya sendiri?
Saat sinus mempunyai keterlambatan (lag) sebesar 180° disebabkan oleh dinamika elemen, feedback akan menguatkan osilasinya (ingat tanda - ).
Ini adalah frekuensi kritis.
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
CHS31024 Edisi 13 Des '06
69
GP(s)Gv(s)GC(s)
GS(s)
CV(s)
CVm(s)
SP(s) E(s) MV(s) +
+
+
-
Loop closed
Mari kita letakkan hasilnya bersama. GOL(s) termasuk semua elemen di dalam lup tertutup
Pada frekuensi kritis: GOL(cj) = -180
The amplitude ratio (AR): |GOL(cj) | < 1 untuk stabil
|GOL(cj) | > 1 untuk takstabil
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabilitas Bode: Untuk memahaminya, mari kita lakukan sedikit eksperimen
Analisa Plot BodeAnalisa Plot Bode
1
2 2 2 2
1; ; tan
1 1
KAR MR
CHS31024 Edisi 13 Des '06
70
• Amplitudo Rasio (AR) : rasio amplitude sinyal output dengan amplitude sinyal input,
• Magnitude Rasio (MR) : rasio AR dengan steady state gain (Kp),
• Saat Kcu AR = 1• Sehingga Kcu = 1/MR
• Amplitudo Rasio (AR) : rasio amplitude sinyal output dengan amplitude sinyal input,
• Magnitude Rasio (MR) : rasio AR dengan steady state gain (Kp),
• Saat Kcu AR = 1• Sehingga Kcu = 1/MR
Pengaruh-pengaruhPengaruh-pengaruh
• Deadtime (to)Tehadap sudut (phase)
Terhadap MR/AR
• Zero (numerator)Terhadap Sudut (phase)
Terhadap MR/AR
• Deadtime (to)Tehadap sudut (phase)
Terhadap MR/AR
• Zero (numerator)Terhadap Sudut (phase)
Terhadap MR/AR
1AR MR 0t
CHS31024 Edisi 13 Des '06
71
2 21AR K 2 21MR
1tan
Pengaruh lainyaPengaruh lainya
• Pole bernilai nol (p = 0)– Pengaruhnya???
• Zero bernilai nol (z = 0)– Pengaruhnya???
• Pole bernilai nol (p = 0)– Pengaruhnya???
• Zero bernilai nol (z = 0)– Pengaruhnya???
CHS31024 Edisi 13 Des '06
72
Parameter BodeParameter Bode
CHS31024 Edisi 13 Des '06
73
Persamaan UmumPersamaan Umum
CHS31024 Edisi 13 Des '06
74
Penggambaran BodePenggambaran Bode
• Terdiri dari 2 grafik:– log AR (or log MR) vs. log vs. Log
• Beberapa panduan penggambaran Bode: untuk OLTF yang terdiri atas beberapa fungsi orde-satu, maka digambar terlebih dahulu masing-masing fungsi orde-satu tersebut secara terpisah, setelah itu baru dibuat gambar gabungannya dengan menjumlahkan slope(gradien)-nya
• Terdiri dari 2 grafik:– log AR (or log MR) vs. log vs. Log
• Beberapa panduan penggambaran Bode: untuk OLTF yang terdiri atas beberapa fungsi orde-satu, maka digambar terlebih dahulu masing-masing fungsi orde-satu tersebut secara terpisah, setelah itu baru dibuat gambar gabungannya dengan menjumlahkan slope(gradien)-nya
CHS31024 Edisi 13 Des '06
75
Penggambaran log AR (or log MR) vs. logPenggambaran log AR (or log MR) vs. log
• = 0 MR = 1 log MR = 0 (garis horisontal atau slope-nya nol); untuk sk slope-nya (-1)k
• = log MR = ± log ± log (slope = ±1)• = 1/(corner frequency/breakpoint frequency)
untuk titik potong garis pertama (= 0) dan garis kedua ( = )
• Bisa menggunakan persamaan MR dengan memasukkan pada titik-titik yang dibutuhkan
• = 0 MR = 1 log MR = 0 (garis horisontal atau slope-nya nol); untuk sk slope-nya (-1)k
• = log MR = ± log ± log (slope = ±1)• = 1/(corner frequency/breakpoint frequency)
untuk titik potong garis pertama (= 0) dan garis kedua ( = )
• Bisa menggunakan persamaan MR dengan memasukkan pada titik-titik yang dibutuhkan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
76
Penggambaran vs. Log Penggambaran vs. Log
• didapatkan = 0• didapatkan = ±90o
• didapatkan = ±45o
– untuk sk hanya ada satu sudut: = (-90o)k– untuk deadtime: = (-57.3o)
• Bisa menggunakan persamaan dengan memasukkan pada titik-titik yang dibutuhkan
• didapatkan = 0• didapatkan = ±90o
• didapatkan = ±45o
– untuk sk hanya ada satu sudut: = (-90o)k– untuk deadtime: = (-57.3o)
• Bisa menggunakan persamaan dengan memasukkan pada titik-titik yang dibutuhkan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
77
ContohContoh
CHS31024 Edisi 13 Des '06
78
BodeBode
CHS31024 Edisi 13 Des '06
79
CHS31024 Edisi 13 Des '06
80
Stabilitas Bode: Mari kita kerjakan sebuah contoh: three-tank mixer dengan ditambahkan dead time 5 menit
GOL(cj) = -180 |GOL(cj) | < 1 untuk stabilitas
sTK
s
eKsGsGsGsGsG
Ic
θ sP
spvcOL
11
1 3
)()()()()()(
min
min
open A/%% .
5
5
0390
PK
Process
min
Aopen/% %
11
30
I
c
T
K
Controller tuning w/o dead time
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
81
Bode Stability: GOL(cj) = -180 |GOL(cj) | < 1 untuk stabilitas
10-2
10-1
100
10-1
100
101
102
Frequency, w (rad/time)
Am
plit
ude
Rat
io
10-2
10-1
100
-300
-250
-200
-150
-100
-50
Frequency, w (rad/time)
Pha
se A
ngle
(de
gre
es)
-180Critical frequency
|GOL(cj) | = 0.75Kesimpulan?
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
82
10-2
10-1
100
10-1
100
101
102
Frequency, w (rad/time)
Am
plit
ude
Rat
io
10-2
10-1
100
-300
-250
-200
-150
-100
-50
Frequency, w (rad/time)
Pha
se A
ngle
(de
gre
es)
-180Frekuensi kritis
|GOL(cj) | = 0.75 < 1 Kesimpulan: STABIL!!
Sinusnya akan turun pada amplitudo setiap waktu sekitar lupnya.
Analisis Stabilitas dan PenyetelanBode Stability: GOL(cj) = -180 |GOL(cj) | < 1 untuk stabilitas
CHS31024 Edisi 13 Des '06
83
0 50 100 150 200 2500
0.5
1
1.5
2
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 42.1962)
Time
Con
tro
lled
Va
riab
le
0 50 100 150 200 2500
20
40
60
Time
Ma
nip
ula
ted
Va
ria
ble
Stabil, tapikinerjanya jelek,
kenapa?
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
CHS31024 Edisi 13 Des '06
84
0 50 100 150 200 2500
0.5
1
1.5
2
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 42.1962)
Time
Con
tro
lled
Va
riab
le
0 50 100 150 200 2500
20
40
60
Time
Ma
nip
ula
ted
Va
ria
ble
PI tuning adalah untuk proses tanpa dead time. Prosesnya dengan dead time lebih sulit untuk dikontrol. Harus tidak disetel (detune)!
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Stabil, tapikinerjanya jelek,
kenapa?
CHS31024 Edisi 13 Des '06
85
Lot’s of improvement, but we need some more study!• Read the textbook• Review the notes, especially learning goals and workshop• Try out the self-study suggestions• Naturally, we’ll have an assignment!
Analisis Stabilitas dan Penyetelan
Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukanhal-hal berikut.
• Menentukan stabilitas dari sebuah proses tanpa pengendalian
• Menentukan stabilitas dari sebuah sistem pengendalian berumpan-balik lup tertutup
• Menggunakan pendekatan ini untuk mempelajari bagaimana dead time mempengaruhi stabilitas.
CHS31024 Edisi 13 Des '06
86
• SITE PC-EDUCATION WEB - Instrumentation Notes- Interactive Learning Module (Chapter 10)- Tutorials (Chapter 10)
• S_LOOP- You can perform the stability and frequency response calculations uses menu-driven features. Then, you can simulate in the time domain to confirm your conclusions.
Bab 10: Sumber Pembelajaran
CHS31024 Edisi 13 Des '06
87
1. Tentukan kestabilan untuk contoh dalam buku ajar Table 9.2 (recommended tuning). Gunakan parameter proses nominal. Berapa KC harus dinaikkan hingga sistem menjadi takstabil?
2. Tentukan Ziegler-Nichols tuning untuk proses three-tank mixer. Simulasikan respon dinamik menggunakan MATLAB.
3. Diskusikan penerapan metode stabilitas Bode untuk proses tanpa kontrol
4. Kita tidak ingin mengoperasikan sistem lup tertutup “terlalu dekat” dengan batas kestabilan. Diskusikan ukuran-ukuran kedekatan terhadap kestabilan dan bagaimana itu digunakan dalam menghitung harga konstanta penyetelan
Bab 10: Saran Belajar Mandiri