bab 1 t cs'sps
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang mengeluhkan bermacam – macam gejala tentang lambung.Walaupun
demikian, tidak setiap keluhan tentang lambung merupakan sakit maag.Ada orang yang
mengeluhkan rasa sakit sebelum atau sesudah makan dan ada juga yang mengeluhkan rasa penuh
di lambung walupun makannya hanya sedikit. Keluhan – keluhan tersebut dapat bersumber dari
kelainan pada alat – alat di dalam saluran pencernaan yang disebut sakit maag, yang meliputi
radang (gastritis) dan tukak lambung ( peptic ulcer ). Penyakit – penyakit pada saluran empedu,
ganguan pada kelenjar ludah perut (pankreas), dan gangguan kembalinya asam lambung pada
saluran pencernaan bagian atas (esophagus).Selain gangguan pencernaan, rasa sakit tersebut
dapat pula disebabkan adanya gangguan pada organ jantung.
Gastritis adalah penyakit saluran cerna yang tidak asing lagi untuk dikenal.Gastitis atau
yang paling sering dikenal dengan penyakit maag ini telah menjangkiti penduduk dunia pada
setiap lapisan masyarakat. Penderita gastritis tidak hanya dikalangan kaum muda saja, bahkan
orang tua ( lanjut usia ) juga banyak yang terjangkiti.
Gastritis sendiri didefenisikan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar ulu hati.
Pasien dengan gastritis biasanya datang dengan keluhan lain yaitu, mual sampai muntah. Selain
itu, keluhan – keluhan lain seperti kembung, cepat kenyang, nafsu makan berkurang dan sering
bersendawa juga bisa muncul.
Penyakit maag bisa disebabkan oleh serangan bakteri yang mengakibatkan gangguan pada
saluran pecernaan. Seiring bertambahnya usia, infeksi Helicobacter Pylori faktor pencetus yang
palin tersering. Di negara – negara Barat sekitar 35 – 40 % penduduk mengidap bakteri
Helicobacter Pylori.Peningkatan infeksi terjadi sekitar 8% setahun. Di negara berkembang
prevalensi infeksi Helicobacter Pylori pada orang dewasa mendekati 60% ( WHO,2002).
Namun penyakit ini juga dapat disebabkan oleh ketidaksesuian perut dengan makanan
yang dimakan, misalnya makanan yang pedas ( cabai atau merica ) ataupun makanan yang
memiliki kadar lemak tinggi. Kalau penyebabnya adalah makanan maka penyakit ini dapat
diatasi dengan menjauhkan atau setidaknya mengurangi asupan makanan tersebut dari menu
sehari – hari. Selain karena makanan, penyakit maag ( gastritis ) dapat pula disebabakan gerakan
usus yang lambat saat mengosongkan makanan dilambung. Menurut Herlan ( 2001 ), faktor lain
dapat juga disebabkan oleh asupan alkohol yang belebihan (20%), merokok (5%), makanan yang
berbumbu (15%), obat – obatan (18%) dan terapi radiasi (2%).
Selain penyebab yang sudah disebutkan, maag juga dapat disebabkan oleh masalah psikis
seperti kelelahan, kejenuhan dalam pekerjaan, atau masalah ditempat pekerjaan yang berlarut –
larut.Keadaan demikian dapat diatasi dengan melakukan intropeksi diri.
Di penjuru dunia saat ini penderita maag mencapai 1,7 miliar. Menurut data dari World
Health Organization ( WHO ) bahwa Indonesia mendapat urutan ke-4 banyaknya berjumlah 430
juta penyakit gastritis (Depkes RI,2004). Di negara Asia, Indonesia mendapat urutan ke-3 setelah
India dan Thailand yaitu berjumlah 123 ribu penderita.
Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), di kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar
31,2%, Denpasar 46% sedangkan di Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6 %.
Hasi riset penelitian Brain & Co dengan PT.Kalbe Farma tahun 2010 tehadap 1.645
responden di Medan, Jakarta, Surabaya dan Denpasar mengungkapkan 60 % dari sejumlah
responden menderita sakit maag.
Sedangkan menurut Medical Record Puskesmas Sigumpar penderita gastritis di wilayah
kerja Puskesmas Sigumpar berjumlah 350 orang pada Januari – Desember 2011.
Dari data diatas, tingginya angka kejadian dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan lambung dan penyakit gastritis, penulis tertarik untuk menerapkan “Asuhan
Keperawatan pada Keluarga Tn.SS dengan Gastritis pada Ny.SS di Wilayah Kerja Puskesmas
Sigumpar” agar dapat berbagi pengetahuan dengan masyarakat, keluarga, teman dan semuanya
untuk penanganan, pencegahan dan perawatan penderita gastritis.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membahas satu kasus saja yaitu
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.SS di Desa Sigumpar di Wilayah Kerja Puskesmas .
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan dan memberikan Asuhan Keperawatan pada Ny.SS dengan
Gastritis di Desa Sigumpar di wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada keluarga Tn.SS dengan Gastritis pada Ny.SS di
Wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar.
b. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.SS dengan Gastritis
pada Ny.SS di wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar.
c. Penulis dapat membuat intervensi atau rencana tindakan keperawatan kepada keluarga
Tn.SS dengan Gastritis pada Ny.SS di Wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar.
d. Penulis dapat melaksanakan tindakan keperawatan/implementasi keperawatan pada
keluarga Tn.SS dengan gastritis pada Ny.SS di Wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar.
e. Penulis dapat membuat evaluasi keperawatan yang telah dilakukan kepada keluarga
Tn.SS dengan gastritis pada Ny.SS di Wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu gambaran
mengenai keadaan pasien / klien pada saat sekarang dengan pendekatan :
a. Studi kasus, yaitu dengan merawat langsung pasien hipertensi serta mengikuti
perkembangan dan perawatannya dengan menggunakan teknik :
1. Wawancara, yaitu : dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pasien,
keluarga dan petugas puskesmas untuk memperolah data yang jelas dari pasien.
2. Observasi, yaitu : melakukan pengamatan langsung dan pengawasan secara
langsung terhadap klien, keluarga sehingga penulis dapat melihat secara nyata
mengenai perkembangan penyakit dan pengobatan yang diberikan
b. Studi dokumentasi yaitu mempelajari dan membaca catatan medis dan catatan
perkembangan serta hasil penunjang terhadap klien.
c. Studi kepustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari buku – buku yang ada di
perpustakaan serta sumber lain tentang gastritis
d. Home visite
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun yang menjadi sistematika penulisan karya tulis ini adalah terdiri dari 5 BAB,
antara lain :
BAB 1 : terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup Penulisan, Tujuan Penulisan, Metode
penulisan, Sistematika Penulisan.
BAB 2 : Landasan Teoritis Medis yang terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a. Landasan Teoritis Medis yang terdiri dari : Defenisi, Anatomi Fisiologi, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Komplikasi, Pemeriksaan Diagnostik,
Penatalaksanaan Medis.
b. Landasan Teoritis Keperawatan Keluarga terdiri dari : Defenisi, Ciri – Ciri Keluarga
Indonesia, Tipe / Bentuk Keluarga, Peranan Keluarga, Fungsi Keluarga, Alasan
Keluarga sebagai Unit Pelayanan, Tugas Keluaraga Dalam Bidang Kesehatan.
c. Landasan Teoritis Keperawatan Keluarga, terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
BAB 3 : Tinjauan Kasus yang terdiri dari pengkajian, analisa data, perumusan masalah,
menentukan prioritas menurut skoring Baylon, merumuskan masalah sesuai prioritas,
rencana Askep keluarga, catatan perkembangan.
BAB 4 : Pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
BAB 5 : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. Izin pembuatan karya tulis
2. Imformed consent / persetujuan responden
3. Riwayat hidup penulis