bab 1 referat dewi-azmi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 BAB 1 Referat Dewi-Azmi
1/3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Flatfoot atau pes planus adalah suatu keadaan berkurangnya ataupun
hilangnya lengkung medial longitudinal telapak kaki sehingga menyebabkan
seluruh bagian dari telapak kaki tersebut menyentuh tanah.Flatfoot dapat bersifat
fisiologik atauflexible flatfootdan patologik atau rigid flatfoot. Perlu diketahui,
bahwa semua anak terlahir dengan flatfoot, namun secara perlahan seiring dengan
bertambahnya usia pada masa kanak-kanak, lengkung medial longitudinal telapak
kaki akan mulai terbentuk, biasanya pada usia sekitar 5 atau 6 tahun.1
Flatfootataupes planuspada umumnya tidak menyebabkan gangguan dan
secara umum dapat membaik tanpa membutuhkan penanganan; jarang sekali
kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. eski begitu,flatfootataupes
planusmenyebabkan kekhawatiran bagi para orang tua terkait dengan tampilan
kaki yang abnormal serta timbulnya rasa sakit dan ketidakmampuan anak untuk
berjalan normal ketika dewasa kelak. !kibatnya,flatfootataupes planusmenjadi
penyebab tersering terjadinya kunjungan ke praktisi ortopedik pediatrik."
#alam penegakan diagnosis flatfoot diperlukan anamnesis mendalam
tentang gejala yang ditimbulkan, onset, letak nyeri $pada arkus%midfoot sampai
dengan rearfoot), sampai riwayat flatfoot pada keluarga. &eberapa kondisi
sistemik telah dikaitkan dn terbukti berasosiasi dengan flatfoot, seperti reumathoid
arthrititis, seronegatif arthtritis, diabestes melitus, dan hipertensi. 'iwayat trauma,
tingkat akti(itas fisik, jenis sepatu dan obesitas juga faktor lain yang berkaitan
dengan flatfoot1. &eberapa gejala lain yang juga dapat bersumber dari flatfoot
meliputi nyeri pada lutut, pinggul, atau nyeri punggung belakang. &eberapa
1
-
7/23/2019 BAB 1 Referat Dewi-Azmi
2/3
penelitian menyimpulkan bahwa deformitas yang ditimbulkan flat foot dapat
menyebabkan nyeri, instabilitas dalam berdiri maupun pada saat berjalan, dan
beberapa limitasi lainnya yang dapat berefek minimal hingga signifikan dan dapat
menyebabkan penurunan produkti(itas sehingga berpengaruh pada kualitas
hidup.)
*nsidensi dariflatfootataupes planustidak diketahui secara pasti, namun
keadaan ini seringkali terjadi. Pre(alensi dari flatfoot akan menurun seiring
dengan bertambahnya usia. Pre(alensi flatfoot pada kelompok anak berusia +
tahun adalah sebesar 5) dan pada kelompok anak berusia 6 tahun sebesar ").
ebagian besar anak akan menunjukkan perkembangan normal dari telapak kaki
secara utuh pada usia 1" tahun.+
&eberapa modalitas pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan dalam
menegakan diagnosis meliputi foto rontgen, / scan, '*, bone scan, gait
analysis danforce palte analysis. /erapi yang dapat dilakukan pada pasien dengan
flatfoot meliputi terapi operatif dan non operatif. /erapi non operatif dapat
menggunakan penyangga $brace) untuk mempertahankan posisi anataomis.)
Pada refrat kali ini akan dibahas mengenai aspek diagnsosis flatt foot dan
aspek tatalaksana flat foot. #alam mempermudah pemahaman, akan diabahas
mengenai perbedaan anatomis dasar antara flat foot dan non flat foot. Pada
pembahasan lebih lanjut juga akan dibahas mengenai klasifikasi dari flat foot. 5
B. Rumusan Masalah
!dapun rumusan permasalahan pada penulisan makalah ini adalah
bagaimana deskripsi, diagnosis dan tatalaksana flatfoot.
2
-
7/23/2019 BAB 1 Referat Dewi-Azmi
3/3
C. Tujuan Penulisan
/ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan tentang
flat foot.
D. Manfaat enulisan
!dapun manfaat dari penulisan referat ini, diharapkan dapat menambah
dan meningkatkan pengetahuan penulis beserta pembaca mengenai flatfoot atau
pes planus.
3